Family Folder NOvi Agustina
-
Author
novi-agustina -
Category
Documents
-
view
67 -
download
2
Embed Size (px)
Transcript of Family Folder NOvi Agustina

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. Syaiful
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. J, Gang Perintis RT 10 RW 10, Kebon Baru
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh bangunan
B. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. Syaiful
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. J, Gang Perintis RT 10 RW 10, Kebon Baru
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Buruh bangunan
C. Sumber Pembiayaan Kesehatan
Non-Jaminan : Biaya pribadi
1

D. Perilaku Kesehatan Keluarga
1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :- Diobati sendiri
Bila diobati sendiri, apa yang dilakukan apabila yang sakit belum sembuh juga, Jelaskan: berobat ke Puskesmas atau klinik dokter 24 jam
2. Keikut sertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah :- Posyandu balita: tidak- Posyandu lansia: tidak- Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak
3. Pemanfaatan waktu luang :
- Olah raga : tidak- Rekreasi : tidak - Melakukan hobi : tidak- Aktivitas Sosial di Lingkungan pemukiman : ya
-Arisan : tidak-Pertemuan RT : tidak-Organisasi : tidak
II. PROFIL KELUARGA
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No Nama Kdudukan dalam
Keluarga
Sex Umur (thn)
Pedidikan Pekerjaan Keterangan Tempat Tinggal
1. Syaiful Bapak L 33 Tamat SD Buruh bangunan
Sakit s.d.a
2. Ois Samsidah
Ibu P 25 Tamat SMP
Ibu rumah tangga
Sakit s.d.a
3. Akbar Eksel
Anak I L 4 Belum sekolah
Tidak bekerja
Sehat s.d.a
2

4
11
1 2
6 12
7
3
5 8 9
13 14
Diagram 1. Genogram Keluarga Kandung Pasien
Keterangan:
1. Kakek dari ayah : meninggal
2. Nenek dari ayah : meninggal
3. Kakek dari ibu : sehat
4. Nenek dari ibu : sehat
5. Ayah (pasien) : sakit
6. Ibu (istri pasien) : sehat
7. Anak pasien (laki-laki) : sehat
8. Kakak keempat pasien (perempuan) : meninggal
9. Kakak ketiga pasien (laki-laki) : meninggal
10. Kakak kedua pasien (laki-laki) : sehat
11. Kakak pertama pasien (laki-laki) : sehat
12. Istri kakak pertama pasien : sehat
13. Anak kakak pertama pasien (laki-laki) : sehat
14. Anak kakak pertama pasien (laki-laki) : sehat
10
3

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN
Dilakukan dengan autoanamnesa dan alloanamnesa (suami pasien) pada Tanggal 21
Desember 2012
A. Keluhan Utama
Badan semakin kurus sejak dua bulan terakhir
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sejak dua bulan terakhir ini badannya menjadi semakin kurus.
Pasien juga mengeluhkan sering merasa sakit atau tidak enak badan, terutama jika pasien
merasa kelelahan. Dua bulan belakangan pasien merasa kondisi kesehatannya sering
terganggu, keluhan yang dirasakan pasien seperti badan terasa pegal-pegal, cepat lelah,
meriang atau panas dingin dan kadang juga dirasakan sakit kepala.
Pasien tidak mengeluhkan adanya batuk, batuk berdarah, sesak nafas, dada berdebar-
debar. Pasien juga tidak mengeluhkan adanya mual, muntah, diare, tidak nafsu makan,
ataupun nyeri perut. Buang air besar tidak ada keluhan, 1 hari 2x, konsistensi lunak.Buang
air kecil juga tidak ada keluhan.
Pasien mengeluhkan badanya yang semakin kurus, namun pasien mengaku tidak
mengalami penurunan nafsu makan dan porsi makananya cukup banyak, tetapi pasien
memang sehari-harinya sering makan-makanan diluar seperti gorengan, makan mie instan
dan makanan yang tidak bergizi.
Belakangan ini pasien sering mengalami pegal-pegal dan sakit kepala. Setiap pasien
merasa pegal-pegal dan sakit kepala, pasien hanya minum obat yang dia beli di warung,
bahkan terkadang jika pasien sedang punya uang, pasien membeli minuman anggur merah
untuk menghilangkan rasa pegal-pegal dan sakit kepalanya. Pasien merasa lebih baikan
setiap kali minum minuman anggur merah.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Darah tinggi (-)
DM (-)
4

Penyakit jantung (-)
Penyakit ginjal (-)
Alergi (-)
Asthma (-)
Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok, 1 hari kurang lebih merokok sebanyak 1
bungkus, merk djarum super. Kebiasaan merokok pasien ini sudah dijalani nya
sejak kelas 4 SD sejak tahun 1989 sampai sekarang pasien masih merokok,
meskipun frekuensi merokoknya saat ini sudah jauh berkurang.
Pasien memiliki kebiasaan minum anggur merah, 1 minggu kurang lebih 2
botol. Kebiasaan minum pasien ini sudah dijalani nya sejak kelas 4 SD sejak
tahun 1989 sampai sekarang pasien masih minum minuman keras. Namun
beberapa tahun terakhir ini kebiasaan minum-minumnya jauh berkurang, dahulu
ia sering mabuk-mabukan dan bisa menghabiskan 2 botol sehari. Saat ini pasien
minum hanya bila sedang merasa banyak pikiran, dan tidak enak badan.
Pasien memiliki beberapa tatoo di badannya, tatoo tersebut ia buat sejak saat
tahun 1989. Beberapa kali pasien men tatto dirinya, tatto yang dia buat,
dibuatkan oleh temannya, menggunakan jarum yang juga bergantian dengan
yang lain. Saat ini pasien memiliki 5 buah tatoo.
Sejak tahun 1993, pasien sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang, baik
tablet atau pun suntik. Pasien biasanya mengkonsumsi obat-obatan terlarang ini
bersama dengan kakak nya dan juga teman teman pergaulannya. Pasien sering
memasukan obat tersebut dengan cara suntik, jarum suntik yang dipakai pun
bergantian dengan temanya. Kehidupan pasien sejak tahun 1993 sampai tahun
2008 dihabiskan dengan mebuk-mabukan, merokok, melakukan sex bebas dan
mengkonsumsi obat-obatan terlarang, sampai pada saat tahun 2008 setelah
pasien membeli obat-obatan terlarang pada pengedar, dalam perjalanan pulang,
pasien menabrak seorang ibu-ibu dan berurusan dengan polisi, sampai akhirnya
pasien tertangkap karna menabrak dan kedapatan membawa obat-obatan
terlarang. Karna hal tersebut pasien masuk penjara selama 3 tahun, dan mulai
5

menyadari kesalahan-kesalahan dan memperbaiki dirinya selama di penjara.
Saat ini pasien sudah tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan terlarang,dan tidak
melakukan sex dengan orang lain yang bukan istrinya.
Pasien tidak memiliki kebiasaan minum kopi.
Pasien biasa memakan makanan dengan gizi tidak seimbang saat sebelum sakit
sampai sekarang.
Pasien tidak bekerja, pasien sering menghabiskan waktu dengan memenemani
anaknya bermain atau berbincang-bincang dengan tetangga. Pasien hanya
bekerja apabila ada pekerjaan bangunan dan dia diminta untuk membantu
menjadi buruh bangunan.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti
pasien.
Kakak ketiga pasien meninggal pada tahun 1995 karena overdosis obat-obatan
terlarang.
Riwayat hipertensi, stroke maupun sakit jantung, asma pada keluarga disangkal
oleh pasien.
Hasil Pemeriksaan Fisik
Tanggal 21 Desember 2012 di Puskesmas Kelurahan Pondok Labu
Keluhan : Pegal-pegal di seluruh badan
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 55 kg
BMI : 19,03 kg/m2
Keadaan Gizi : kurang
6

Tanda Vital : Tensi : 130/90 mmHg RR : 18x / menit
Nadi : 86x / menit Suhu : 36,8o
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (+), detritus -/-, kripta -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada :
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V 2cm medial LMCS
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
Perkusi : Sonor pada hemisfer kanan dan hemisfer kiri, nyeri ketuk (-)
Auskultasi: Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Superior Inferior
Ekstremitas
Oedema - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
7

E. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
(Tidak dilakukan pemeriksaan)
Diagnosis Kerja : MyalgiaSuspect HIV positif
F. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan :
Terapi medikamentosa : (terapi simptomatis)
1. Asam mefenamat 500 mg 3x1, bila sakit kepala
2. Vitamin B1, B6, B12 2x1 hari
Terapi edukasi :
Menjelaskan pada pasien mengenai kemungkinan penyakitnya adalah HIV, dilihat
dari riwayat kehidupan pribadi pasien.
Menjelaskan cara penularan, komplikasi dan menghindari faktor-faktor yang
dapat memperberat kondisi pasien
Menjelaskan kepada pasien mengenai pentingnya untuk memeriksakan dirinya ke
puskesmas/ ke rumah sakit, untuk memastikan kondisi kesehatan pasien.
Memeriksakan kondisi pasien secara keseluruhan, apakah benar pasien positif
HIV ataupun adanya penyakit lain yang diderita pasien yang berhubungan dengan
kebiasaan buruk nya merokok dan minum-minuman keras.
Menjelaskan kepada pasien untuk mengurangi bahkan menghentikan
kebiasaannya merokoknya.
Menjelaskan kepada pasien untuk mengurangi bahkan menghentikan
kebiasaannya minum-minuman keras. Apabila pasien merasa tidak enak badan
ataupun sakit kepala, sarankan pasien untuk tidak menguranginya dengan minum-
minum, cukup dengan istirahat dan pasien bisa juga berobat ke puskesmas.
Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga.
Periksakan juga kondisi kesehatan istri dan anaknya.
8

Istirahat yang cukup
Makan makanan dengan gizi yang seimbang untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, yaitu makanan yang seimbang gizinya dengan energi sebanyak 1500 kalori
(1hari 3 kali makan utama,2 kali makan selingan dengan persentase makan pagi
20%, siang 30%, malam 20 %, selingan masing-masing 10%)
Biasakan pola tidur yang teratur, tidur harus cukup dan berkualitas.
G. Hasil Penatalaksanaan Medis
Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan
teratur. Saat kunjungan rumah (Jumat, 4 Januari 2013) keadaan kesehatan penderita
sedikit merasa lebih baik, keluhan sakit kepala penderita juga dirasakan sudah
berkurang.
Faktor Pendukung :
- Penderita minum obat yang diberikan
- Penderita sudah mulai mengurangi konsumsi rokok nya, saat ini 1 hari sebanyak
kurang lebih 3 batang rokok
- Penderita sudah mulai tidak minum anggur merah, pasien mencoba
menggantikan kebiasaannya itu dengan istirahat dan makan yang lebih banyak
apabila dia tidak enak badan atau pun merasa sakit kepala
- Penderita memiliki keinginan untuk sembuh.
- Penderita beristirahat cukup
Faktor Penghambat :
- Pasien tidak memeriksakan dirinya ke puskesmas atau pun ke rumah sakit
- Penderita tidak memiliki pekerjaan selama 1 minggu belakangan ini.
- Pendapatan keluarga bergantung pada istri pasien yang bekerja sebagai
pembantu rumah tangga.
Indikator Keberhasilan :
- Pasien mau memeriksakan dirinya ke puskesmas/ ke rumah sakit, dilakukan
pemeriksaan secara keseluruhan, termasuk pemeriksaan laboratorium atau
roentgen.
9

- Pasien bisa mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk pasien yang dapat
memperberat kondisi pasien
IV. IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa penderita
tidak memiliki memiliki riwayat sakit yang berat, atau sampai dirawat di rumah sakit.
Sakit yan dirasakan hanya sebatas sakit kepala, pegal-pegal adan terkadang demam atau
flu. Apabila merasa sakit biasanya pasien jarang berobat.
B. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 3 orang.
Penderita terbiasa tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00. Hubungan pasien dengan
istri, anak, dan anggota keluarga lain cukup baik. Penderita termasuk orang yang mudah
bergaul. Sakit kepala yang akhir-akhir ini dirasakan penderita tidak terlalu mengganggu
aktivitas penderita secara bermakna.
C. Fungsi Ekonomi
Penderita dalam hal ini sebagai kepala keluarga yang bekerja hanya sebagai buruh
bangunan serabutan, yang penghasilannya tidak tentu. Istri penderita bekerja sebagai
pembantu rumah tangga. Selama ini perekonomian keluarga lebih banyak berasal dari
istrinya, yaitu bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan sekitar Rp
800.000,-per bulan.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan penderita adalah tamat SD dan istri penderita adalah tamat SMP.
Pendidikan anak pertama penderita adalah belum sekolah.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Kegiatan melakukan
10

ibadah (sholat) di rumah ada, namun tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk
beribadah.
F. Fungsi Sosial Budaya
Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat. Hubungan
penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan tetangga cukup baik. Kebiasaan
penderita atau riwayat kehidupan yang buruk dimasa lalu tidak begitu berpengaruh
terhadap kehidupan sosialisasi penderita.
V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA (buat resume seperti 24-h recall)
FORMULIR 24 HOUR RECALL(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)
Waktu JamNama makanan atau
minumanBahan makanan
JumlahURT gram
Makan Pagi 08.00 Mie telur Nasi
Mie
Telur ayam
½ gelas
1 gelas
1 butir
50
50
60
Susu Susu milo coklat 1 gelas 200
Selingan 11.00 Gorengan Tempe goreng
Bakwan goreng
1 ptg
1 ptg
50
50
Makan Siang 13.00 Ayam goreng Nasi
Ayam goreng
Air putih
½ gelas
2 ptg
1 gelas
50
100
Selingan 16,00 Siomay Siomay 1 prng 100
Makan Malam 19.00 Sayur santan Nasi
Sayur santan
Terong
Tempe
½ gelas
1 mgk
2 ptg
2 ptg
50
175
50
50
Selingan - - - - -
11

Penjelasan :
Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai
berikut : nasi, lauk (ayam, tempe),sayur dan dan meminum susu tiap pagi. Pasien jarang
mengkonsumsi buah-buahan sehari-harinya. Dari hasil pendaftaran makanan yang dilakukan
berdasarkan Metode Recall 24 Jam di atas, maka dapat disusun menu makanan tersebut di
dalam survey nutrisi (nutrient survey) berdasarkan masing-masing jenis makanan dan
beratnya. Berdasarkan survey nutrisi tersebut, energi yang dikonsumsi oleh penderita adalah
sebesar 1389.3 kalori yang mana masih dikategorikan kurang. Sedangkan yang
direkomendasikan adalah konsumsi makanan yang seimbang gizinya dengan energi sebanyak
1500 kalori (1hari 3 kali makan utama,2 kali makan selingan dengan persentase makan pagi
20%, siang 30%, malam 20 %, selingan masing-masing 10%).
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Penderita memiliki kebiasaan makan cukup teratur dengan frekuensi makan
3x/hari. Penderita sudah mulai mengurangi kebiasaan buruk nya dalam hal merokok dan
minum minuman keras. Penderita kurang memperdulikan kemungkinan penyakit yang
dideritanya, ia takut untuk memeriksakan dirinya ke puskesmas, dan juga penderita
merasa dirinya tidak memiliki sakit berat yang sampai mengganggu aktivitas sehari-
harinya. Penderita kurang mempedulikan kebersihan rumah. Penderita tidak cukup rutin
melakukan olah raga. Jika ada anggota keluarga sakit maka diobati sendiri dan jika tidak
sembuh, dibawa ke Puskesmas atau klinik dokter 24 jam di dekat tumah. Pemanfaatan
waktu luang untuk menemani anaknya bermain atau berbincang-bincang dengan
tetangga.
B. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas
dan klinik dokter 24 jam. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke Puskesmas
terdekat yaitu3Km.
12

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA
VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Biologis
Penderita mengalami penurunan berat badan selam kurang lebih sejak 2 bulan
terakhir ini.
Saat ini, penderita mengeluhkan pegal, pegal diseluruh badan, sakit kepala sejak 1
minggu terakhir yang dirasakan hilang timbul.
Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga disangkal
oleh penderita.
B. Fungsi Psikologis
Hubungan penderita dengan keluarga baik.
Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.
C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Terdapat masalah dalam perekonomian keluarga.
D. Fungsi Sosial
Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
E. Faktor Perilaku
Tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas/ ke rumah sakit
Tidak mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
Masih mengkonsumsi rokok ataupun minum-minuman keras
Tidak mempedulikan kebersihan rumah
Tidak memperdulikan kerapihan rumah
Pemanfaatan waktu luang dengan berbincang-bincang dengan tetangga
F. Faktor Non Perilaku
Tidak ada masalah
13

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
A. Gambaran Lingkungan Rumah
Pasien tinggal di dalam rumah berukuran 7x10 meter, dengan 1 ruang depan berisi
tempat tidur. Tidak memiliki ruang tamu ataupun ruang makan. Terdapat 1 dapur dan 1
kamar mandi yang dilengkapi jamban. Dinding rumah terbuat dari batu bata, dan
berlantaikan ubin, atap rumah terbuat dari genteng, sedangkan bagian belakang rumah
yaitu dapur berdinding anyaman bambu berlantai semen.
Ventilasi rumah berasal dari 1 jendela di ruang depan berukuran rata-rata sekitar 40
x 60 cm. Cahaya matahari tidak dapat masuk ke setiap ruangan rumah karena lebih sering
ditutup, sehingga pasien lebih memilih membuka pintu rumahnya atau menggunakan
lampu rumah untuk menerangi ruangan dalam rumah. Penerangan didalam ruangan
kurang baik. Udara didalam ruangan terasa sedikit lembab, dan kebersihan dalam dan
luar rumah kurang bersih, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik 1300 watt, sumber
air untuk keperluan mandi, mencuci, memasak dari PAM. Untuk minum menggunakan
aqua galon.
Jamban leher angsa. Jarak antara sumber air dan septic tank ± 3 meter. Ember
mandi dikuras 1 minggu sekali, air limbah dialirkan ke selokan/got.Jarak antara sumur
dan septic tank sekitar 6 meter.
Pembuangan sampah dilakukan dengan menggunakan lubang di halaman depan
rumah, yang berukuran 2x1 meter. Sampah ditumpuk yang kemudian dibakar. Jarak
dengan rumah sekitar 5 meter. Halaman depan tidak memiliki tembok pagar atau tembok
pembatas halaman./
14

7 m
10 m
3
2
4
1
B. DENAH RUMAH
Keterangan ruangan:
1. Halaman depan rumah
2. Raung depan: tivi, dispenser, lemari, kasur
3. Dapur
4. WC (jamban) dan kamar mandi
Analisis Keadaan Rumah :
1. Letak rumah di daerah : perumahan padat penduduk
2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat
Kepemilikan rumah : sendiri
3. Luas rumah : 7 x 10 meter
Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang
15

Luas halaman rumah : 3 m2
4. Lantai rumah dari: keramik
5. Dinding rumah dari : ½ tembok
6. Atap rumah : genteng
7. Pembagian ruangan rumah :
- Ruang tamu : tidak ada
- Ruang makan : tidak ada
- Ruang keluarga :
ada, di ruang depan bersamaan dengan ruang tidur, ukuran 4x4 cm
8. Jendela rumah : ada Ukuran 60x40 cm2
Perbandingan luas lantai dan jendela di :
- Ruang depan : <25%
Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai
dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : kurang \
9. Listrik di rumah : ada 1300 watt
10. Lubang ventilasi :
- Ruang depan : ada; ukuran 60x40 cm
Kelembaban dalam rumah : terasa lembab
Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang
11. Kebersihan dalam rumah : kurang
12. Sumber air minum dari : air galon Aqua
13. Kamar mandi : ada
14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah)
15. Tempat sampah diluar rumah : ada ; tidak tertutup
16. Jalan di depan rumah lebarnya : 2 meter, terbuat dari : tanah
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang
16

- Pelayanan kesehatan
terdekat dari rumah adalah
Puskesmas dengan jarak
tempuh sekitar 3 km
menaiki angkot dengan
biaya Rp. 2000,-
IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA
Lingkungan rumah
kurang sehat: lembab,
pencahayaan kurang
Jendela kamar yang
berukuran < 25% dari
luas kamar
Tidak memeriksakan diri ke puskesmas/ rumah sakit
Riwayat prilaku terdahulu yang berisiko
Kebiasaan buruk merokok dan minum minuman keras
Kurang menjaga kebersihan rumah
Tidak memperdulikan kerapihan rumah
Jendela jarang dibuka
Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Genetik
Status kesehatan Lingkungan
Yan Kes
Perilaku
Ibu penderita memiliki riwayat tekanan darah tinggi
17

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA
No Resiko dan Masalah Kesehatan
Rencana Pembinaan Indikator Keberhasilan Penilaian
1. Tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
Menjelaskan bahwa hal tersebut akan dapat memberikan ketidak jelasan terhadap kondisi penyakit yang diderita pasien
Pasien memeriksakan dirinya ke puskesmas
2. Kebiasaan merokok dan minum minuman keras
Memberikan penjelasan bahwa kebiasaan buruk tersebut dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien
Mengurangi kebiasaan merokok dan minum minuman keras
3. Kamar lembab, ventilasi dan pencahayaan kurang
Memberikan edukasi tentang pentingnya ventilasi dan pencahayaan sehingga dapat mencegah sumber penyakit infeksi
Lingkungan rumah tidak lagi lembab dan ventilasi rumah diperbanyak bila memungkinkan
4. Makan makanan dengan gizi seimbang
Menjelaskan bahwa makan dengan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Pasien makan makanan gizi seimbang dengan energi sebanyak 1500 kalori (1 hari 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan dengan persentase makan pagi 20%, siang 30%, malam 20 %, selingan masing-masing 10%).
XI. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA
1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik
2. Faktor pendukung : - Penderita dapat memahami dan menangkap penjelasan
yang diberikan
- Sikap penderita yang kooperatif
3. Faktor penyulit : Pasien masih belum mau memeriksakan dirinya ke
puskesmas untuk memastikan kondisi penyakitnya
4. Indikator keberhasilan : Pasien mengetahui kemungkinan penyakit yang
dideritanya, cara penularan, komplikasi serta
18

penatalaksanaan yang harus dilakukan serta berusaha
untuk menerapkannya.
DOKUMENTASI
Gambar 1. Dokumentasi saat kunjungan rumah
Gambar 2. Tampak depan rumah
19

Gambar 3. Ruang Tengah sekaligus ruang tidur
20

Gambar 4. Dapur
21

Gambar 5. Toilet
22

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH
SEORANG PRIA DENGAN
SUSPECT HIV POSITIF
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syaratdalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Disusun oleh :Novi Agustina (030.07.189)
PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2012
23