Ppt Family Folder Meci

download Ppt Family Folder Meci

of 28

description

makalah 30

Transcript of Ppt Family Folder Meci

Family folder Blok 26 ISPA

Family folderBlok 26ISPA Angela Merici Sengo Bay102011145lATAR belakang Senin, 07 Juli 2014, saya berserta kelompok Family Folder 34 diberi tugas melakukan kunjungan rumah pasien Puskesmas Jelambar II Jakarta Barat didampingi dosen pembimbing kami drg. J. Haris HendrataFamily Folder merupakan dokumen lengkap suatu keluarga terutama dalam hubungannya dengan derajat kesehatanDerajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama menurut BlumIdentitas pasienKeluhan utamaKeluhan tambahanRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit keluargaRiwayat sosial ekonomiAnamnesis Bapak Nasan usia 60 tahunBatuk-batuk sejak 1 minggu yang laluDengan sedikit dahak, berwarna putih bening, tanpa darah. sekali batuk bisa mengeluarkan volume sputum kira-kira 1 sendok teh. Sebelumnya pasien tidak ada paparan baik terhadap bahan-bahan alergen seperti debu maupun bulu-buluan. Dimana batuknya ini hilang timbul dan tidak menetap. Tidak terdapat keluhan tambahan lain seperti pusing, demam, nyeri otot, flu dll. Pasien juga mengaku tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol serta obat-obatan berbahaya lainnya seperti narkoba, dll.

Dahulunya bapak pernah menderita batuk yang sama, hanya dengan minum obat yang teratur batuknya sembuhRiwayat penyakit keluarga serta penyakit yang sudah kronis seperti kencing manis, batuk-batuk yang lama, tekanan darah tinggi pun tidak pernah dikatakan bapakAdanya kecacatan saat lahir atau dengan kelainan bawaan pun disangkal. Pasien tidak pernah operasi dan tidak pernah dirawat di rumah sakit atas suatu indikasi penyakit ynsg ber

Keadaan umumKesadaranTTV, meliputiPemeriksaan fisik Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab).Pemeriksaan hitung darah (deferential count)Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan

Pemeriksaan penunjangDiagnosisISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Atas )Penyakit ISPA atau singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalahpenyakit infeksi akut yang mencakup organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring dan laring.

Bakteri penyebabnya antara lain dari genus Streptococcus, Stafilococcus, Pnemococcus, Hemofilus, Bordetella dan Corinebakterium. Virus penyebabnya antara lain golongan Micsovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, HerpesvirusEtiologi

Gejala klinisPada stadium awal : gejalanya berupa rasa panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatanInfeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambahCara penularan ispa Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui :Udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease.

Klasifikasi ispaPneumonia : ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.Pneumonia berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam.Bukan pneumonia : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada ke dalam, tanpa napas cepat.

Upaya promotifTindakan promotif yang dilakukan adalah pemberian penyuluhan tentang ISPA dan bagaimana cara pencegahan dan mengobatinya. Perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga perlu dilakukan.Upaya preventifTindakan preventif yang dilakukan bagi pasien yang menderita ISPA adalah mempertahankan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang, menjaga kondisi udara sekitar, khusus bayi melalui pemberian ASI eksklusif , upaya mencuci tangan, imunisasi menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan serta mencegah anak-anak berhubungan dengan penderita ISPA

Upaya kuratifPneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan sebagainya.Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila alergi, dapat diberi antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain.Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Perawatan suportif saja. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

Upaya rehabilitatif Perbaiki status gizi pasien guna meningkatkan daya tahan tubuh.Perbaikan status gizi dengan mengurangi jajanan makanan sehingga pasien tidak merasa kenyang dan dapat makan makanan yang bergizi di rumah. Dengan perbaikan status gizi secara tidak langsung juga akan memperbaiki imunitas pasien terhadap penyakitPrimary PreventionAnamnesis pokokKeluhan utama yang mengarah ke diagnosisKeluhan tambahan yang mengarah kepada diagnosisRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit terdahuluRiwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan sakit pasienAnamnesis penyingkir ddMenanyakan keluhan khas yang menyingkirkan DD/Menanyakan keluhan tambahan lain yang menyingkirkan DD/Menanyakan riwayat pekerjaan , aktivitasMenanyakan riwayat obat-obatan lainMenanyakan riwayat keluarga Apakah pemeriksaan jasmani yang dilakukan?Tanda Vital ( TD, Nadi, Suhu, RR)Keadaan UmumPemeriksaan jasmani rutinPemeriksaan fisik yang berkaitan dengan D/Kelainan atau KomplikasiPemeriksaan penunjang yang di sarankanDarah RutinUrin RutinSerologis LainnyaMemberikan alasan untuk pemeriksaan penunjangMemastikan diagnosisUntuk menyingkirkan DD/Untuk follow upMerencanakan terapiMemprakirakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukanDarah RutinUrin RutinSerologis LainnyaStrategi menyelesaikan masalah pasien iniMenjelaskan peranan keluarga dalam upaya megobati penyakit pasien. Keterlibatan keluarga, kondisi lingkungan perumahan, kondisi sosial ekonomi keluarga dalam upaya penyembuhan pasienStrategi menyelesaikan masalah pasien iniPenjelasan yang diberikan kepada pasien dan keluarga dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien dan keluarganya:Tentang penyakitnyaTentang upaya pengendalianyaPeran keluargaCara makan obatKhasiat obat dan cara kerjanyaBerapa lama minum obatKapan harus kontrol lagi termasuk periksa darah/urin ulangEfek amping obat dan cara mengatasinyaDiet yang harus dilakukanOlahraga yang dilakukan dan caranya

Menjelaskan tanda-tanda yang mengharuskan pasien dirujukTanda keluhan-keluhanTanda-tanda kelainan fisikTanda-tanda kelainan laboratorium (pem. Penunjang)Menjelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang masalahnyaMenjelaskan bahwa penyakitnya dapat/tidak dapat dikendalikan terutama oleh pasien sendiri Menjelaskan kepada pasien upaya lain selain obat-obatan yang harus diminum seperti olahraga, PHBS (pola hidup bersih dan sehat)Menjelaskan kemungkinan komplikasinyaMenjelaskan upaya pencegahan penyakit iniDari aspek pribadi (pasien)Dari aspek keluargaDari aspek masyarakatSekian Dan Terima Kasih