Porto folio Combutio

9
Kasus 2 Luka bakar derajat 1-2 Topik : Combutio Presenter : dr. Alrahman Joneri Tanggal (kasus) : 10 januari 2015 Pendamping : dr. Erlentina Sembiring Tempat presentasi : Ruang diskusi RS dr. Rubini, Mempawah Obyektif presentasi: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjuan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neon atus Bay i Ana k Rem aja Dew asa Lan sia Bum il Deskripsi: Wanita 46 tahun luka bakar derajat 1 dan 2 seluas 40% Tujuan: mengetahui derajat luka bakar dan penatalaksanaannya Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Aud it Cara membahas: Dis kusi Presentasi dan dikusi Email Pos Data pasien: Nama: Ny. S Nomor register: Nama klinik: RS dr. Rubini Telp: Data utama dan bahan diskusi: 1. Diagnosis/ Gambaran klinis: Wanita 46 th, Combutio derajat I-II 40%. Luka bakar di tangan kiri, punggung, perut, dada, paha kiri dan kemaluan 2. Riwayat Pengobatan:

description

Porto folio Combutio

Transcript of Porto folio Combutio

Kasus 2 Luka bakar derajat 1-2 Topik : CombutioPresenter : dr. Alrahman Joneri

Tanggal (kasus) : 10 januari 2015Pendamping : dr. Erlentina Sembiring

Tempat presentasi : Ruang diskusi RS dr. Rubini, Mempawah

Obyektif presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjuan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Wanita 46 tahun luka bakar derajat 1 dan 2 seluas 40%

Tujuan: mengetahui derajat luka bakar dan penatalaksanaannya

Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan dikusi Email Pos

Data pasien:Nama: Ny. SNomor register:

Nama klinik: RS dr. RubiniTelp:

Data utama dan bahan diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran klinis:Wanita 46 th, Combutio derajat I-II 40%. Luka bakar di tangan kiri, punggung, perut, dada, paha kiri dan kemaluan

2. Riwayat Pengobatan:Pasien belum pernah berobat sebelumnya

3. Riwayat kesehatan/ penyakit:Pasien tidak pernah sakit sebelumnya

4. Riwayat keluarga:Suami pasien juga mengalami luka bakar

5. Riwayat pekerjaan:Pekerjaan pasien adalah menjual bensin

6. Lain-lain:

Daftar pustaka:

1. Hasibuan Lisa, Soedjana Hardisiswo, Bisono. Luka. Dalam : Editor:Sjamsuhidajat, Karnadihardja, Prasetyono, Rudiman. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat, De Jong. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 103-10;2012.2. Holmes James, Heimbach David. Burns. In : Editor : Brunicardi, Anderson Dana, Billiar Timothy, Dunn David, Hunter John, Pollock Raphael. Schwartzs Manual of Surgery Eighth Edition. McGraw-Hill: Medical

Hasil pembelajaran:

1. Mengetahui klasifikasi derajat luka bakar

2. Mengetahui cara menghitung luas luka bakar

3. Mengetahui cara penatalaksanaan luka bakar berdasarkan luas dan derajat luka bakar

Rangkupan hasil pembelajaran portofolio:1. Subyektif:Wanita 46 th, Combutio derajat I-II 40%. Luka bakar di tangan kiri, punggung, perut, dada, paha kiri dan kemaluan akibat terkena api yang menyambar bensin yang ia pegang.

2. Objektif:Kesadarn: Compos MentisKU: lemah Tanda vital: TD: 110/70 mmHg Nadi: 76 x/ menit Nafas: 20 x/menitKepala Konjungtiva anemis: -/- Sklera ikterik: -/- Pupil: isokor Reflek cahaya: +/+Dada Inspeksi: simetris, luka bakar di dada 7% derajat 1 dan 2, luka bakar di punggung 15 % derajat 1 dan 2. Jantung: S1S2 (+), S3S4 (-), Murmur (-), Gallop (-) Paru : bunyi dasar: vesikuler/vesikulr, Rhonki -/-, Wheezing -/-Abdomen Inspeksi: Distensi (-), acites (-),luka bakar di perut 5% derajat 1 dan 2, luka bakar di kemaluan 1% derajat . Palpasi: Nyeri tekan epigastrium (+), defens muskular (+) Perkusi : timpani Auskultasi: bising usus (+) 3x/menitEkstremitas Look: Deformitas -/-, luka bakar di tangan kiri 78% derajat 1 dan 2, luka bakar di kaki kiri 4% derajat 1 dan 2 Feel : Nyeri tekan -/- Listen: Krepitasi -/- Movement : Keterbatasan gerak -/-

3. Assasement (penalaran klinis:Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.1 Secara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi:1. Scald BurnsAir panas menjadi penyebab tersering terjadinya luka bakar. Air mendidih biasanya menyebabkan luka bakar yang dalam.22. Flame BurnsKontak langsung dengan api merupakan penyebab kedua yang biasa menyebabkan luka bakar.23. Contact BurnsTerjadi kontak langsung dengan benda panas, misalnya yang terbuat dari logam, plastik, kaca, atau batubara panas.1,24. Aliran ListrikCedera yang timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus jaringan tubuh, umumnya mencapai kulit bagian dalam. Listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar pakaian dapat menyebabkan luka bakar tambahan.15. Zat KimiaBahan kimia ini bisa berupa asam atau basa kuat.36. RadiasiLuka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif.Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan tingkatan kedalaman kulit yang terpajan, seperti epidermis (derajat satu), lapisan superfisial dan mencapai kedalaman dermis (derajat dua), seluruh lapisan kulit (derajat tiga) dan derajat empat.21. Derajat SatuLuka bakar derajat satu hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam 5-7 hari; misalnya tersengat matahari. Luka tampak eritema dengan keluhan rasa nyeri atau hipersensitivitas setempat.2. Derajat DuaLuka bakar derajat dua mencapai kedalaman dermis, tetapi masih ada elemen epitel sehat yang tersisa. Elemen epitel tersebut, misalnya epitel sel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan pangkal rambut. Dengan adanya sisa epitel ini, luka dapat sembuh sendiri dalam dua sampai tiga minggu. Gejala yang timbul adalah nyeri, gelembung, atau bula berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meningkat.3. Derajat TigaLuka bakar derajat tiga meliputi seluruh kedalaman kulit dan mungkin subkutis, atau organ yang lebih dalam. Tidak ada lagi elemen epitel hidup tersisa yang memungkinkan penyembuhan dari dasar luka; biasanya diikuti dengan terbentuknya eskar yang merupakan jaringan nekrosis akibat denaturasi protein jaringan kulit. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan skin grafting. Kulit tampak pucat abu-abu gelap atau hitam, dengan permukaan lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat. Tidak ada bula dan tidak terasa nyeri.4. Derajat EmpatLuka bakar derajat empat tidak hanya menembus lapisan kulit, tetapi dapat juga menembus jaringan lemak subkutan dan strukstur yang lebih dalam. Luka biasanya terlihat hangus dan sering menyebabkan destruksi pada jaringan dibawahnya.Wallace membagi tubuh atas 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atau rule of Wallace:a. Kepala dan leher: 9%b. Lengan masing-masing 9%: 18%c. Badan depan 18%: 36%d. Tungkai masing-masing 18%: 36%e. Genetalia perineum : 1%Total: 100 %

Kriteria berat ringannya luka bakar menurut American Burn Association yakni :a. Luka Bakar Ringan.1. Luka bakar derajat II 5%1. Luka bakar derajat II > 10%1. Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis (wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas sendi utama) risiko signifikan untuk masalah kosmetik dan kecacatan fungsi1. Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau ekstremitas1. Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir, adanya trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi medik signifikan yang telah ada sebelumnya1. Adanya trauma inhalasi

4. Plan:Tatalaksana resusitasi luka bakar meliputi:1. Tatalaksana resusitasi jalan nafas:a. Intubasib. Krikotiroidotomic. Pemberian oksigen 100%d. Penghisapan sekret (secara berkala)e. Pemberian terapi inhalasif. Bilasan bronkoalveolarg. Perawatan rehabilitatif untuk respirasih. Eskarotomi pada dinding torak yang bertujuan untuk memperbaiki kompliansi paru2. Tatalaksana resusitasi cairanCara BaxterCairan= Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mLSeparuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.3. Resusitasi nutrisiPada pasien luka bakar, pemberian nutrisi secara enteral sebaiknya dilakukan sejak dini dan pasien tidak perlu dipuasakan. Bila pasien tidak sadar, maka pemberian nutrisi dapat melalui naso-gastric tube (NGT). Nutrisi yang diberikan sebaiknya mengandung 10-15% protein, 50-60% karbohidrat dan 25-30% lemak. Pemberian nutrisi sejak awal ini dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya atrofi vili usus. Dengan demikian diharapkan pemberian nutrisi sejak awal dapat membantu mencegah terjadinya SIRS dan MODS.4. Perawatan luka bakarAdapun penatalaksanaan pada pasien ini meliputi: IVFD RL 4800 tpm dalam 8 jam selanjutnya 4800 tpm dalam 16 jam. Hari kedua 4800 cc dalam 24 jam. Hari ke tiga 2400 cc dalam 24 jam. Ceftriaxon 2x1 gr iv Ranitidin 2x1 amp iv Ketorolak 3x1 amp iv Bersihkan luka. Oles dengan cuti sel Pasang kateter urin.