Pneumonia Mrker

download Pneumonia Mrker

of 5

description

jurnal pneumoonia

Transcript of Pneumonia Mrker

AbstractLatar belakang Pneumonia merupakan penyebab utama kematian anak di seluruh dunia, walaupun WHO telah membuat algoritma dalam mendiagnosa pneumonia, masih banyak klinisi yang overdiagnosa atau pun underdiagnose penyakit ini.

Tujuan Untuk menilai asosiasi antara batuk, takipneu, demam, dan retraksi dada dengan pneumonia pada anak.

Metode penelitian metode cross sectional menngunakan data rekam medis dari anak berumur kurang dari 5 tahun dengan satu atau lebih gejala klinis pneumonia yaitu batuk, demam, takipneu, dan retraksi dada di Rumah Sakit Adam Malik Medan dari bulan januari 2009 sampai desember 2011. Respirolog anak mendiagnosa pneumonia berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan radiologi. Pasien dengan data yang kurang lengkap tidak diikutsertakan. Data dianalisa menggunakan analisis bivariate dan analissi multivariate.Hasil Dari 420 subjek penelitian , usai dominan 3 sampai 23 bulan dengna jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan. Gejala klinis yang ditemukan antara lain batuk (82,9%), takipneu (31%), demam (79,3%), dan retraksi dada (40,2%). Umur < 24 bulan (OR 2.563; 95% CI 1497-4387), batuk (OR 2.247;95% CI 1.042-4.960), takipneu (OR 2.349;95% CI 1.282-3.947), dan retraksi dada (OR 6.993;95 % CI 4.017-12.173) merupakam predictor signifikan untuk pneumonia.

Kesimpulan Umur kurang dari 24 bulan,batuk, takipneu, dan retraksi dada sangat berhubungan dengan penyakit pneumonia

Latar Belakang

Infeksi pernafasan akut, khususnya pneumonia pada anak-anak dibawah umur 5 tahun, merupakan penyebab utama kematian diseluruh dunia 1,2. Diperkirakan labih dari 150 juta kasus pneumonia terjadi setiap tahunnya pada anak dibawah umur 5 tahun di Negara-negara berkembang, diperkirakan lebih dari 95% dari semua kasus diseluruh dunia. Diantara 11 juta sampai 20 juta anak dengan pneumonia membutuhkan rawat inap, dan lebih dari 2 juta mati karena penyakit ini1,3. Pneumonia berperan 19 % dari kasus kematian anak di tahun 2004. Tiga perempat dari kasus pneumonia anak diseluruh dunia terjadi di 15 negara dimana Indonesia menempati peringkat 6 3. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007 mencatat prevalensi pneumonia sekitar 5,22% dan pneumonia merupakan pembunuh nomor satu pada anak dibawah umur 5 tahun4.Pneumonia ,penyakit paru-paru yang ditandai dengan peradangan pada parenkim paru, sering disebabkan oleh virus,bakteri,atau bahan iritan5. Bakteri pathogen streptococcus pneumonia merupakan penyebab utama pneumonia berat pada anak di Negara berkembang3. Gejala klinis sederhana, termasuk frekuensi nafas, adanya retraksi dada atau cuping hidung, dengkuran, sianosis, pucat, dan keadaan umum telah digunakan untuk status kardiorespiratori p[ada bayi dan anak-anak. Namun, tidak adanya gejala tersebut tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit kardiopulmoner yang berat atau infeksi traktus respiratorius bagian bawah6.Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai asosiasi gejala klinis ( Batuk, takipneu, fever, dan retraksi dada) pada pneumonia anak.Metode penilitian

Penelitian cross sectional ini dilakukan di Bagian Anak Rumah Sakit Adam Malik dari Januario 2009 sampai desember 2011. Data diperoleh dari rekam medis pasien. Kriteria inklusi adalah pasien berumur kurang dari 60 minggu (5 tahun) dengan satu atau lebih gejala klinis pneumonia antara lain batuk, demam, takipneu, dan retraksi dada. Diagnosis pneumonia diberikan oleh respirolog anak berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dam pemeriksaan radiologi. Pasien dengan data yan gkurang lengkap masuk kriteria eksklusi. Asosiasi antara pneumonia dengan gejala klinis batuk,takipneu, demam, dan retraksi dada dinilai dengan analasis bivariate dan multivariate. Data diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0. Hasilnya dianggap signifikan untuk P < 0,05 dengan 95% Confident Interval (CI).Penelitian ini telah disetujui oleh komite etika penelitian medis universitas Sumatra utara.Hasil

Selama penelitian diperoleh 420 subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi. Mayoritas berumur 3 sampai 23 bulan dengan jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Gejala klinis yang menonjol anara lain batuk (82,9 %), takipneu ( 31%), demam (79,3%), dan retraksi dada ( 40,2%), yang dapat dilihat pada tabel I

Dapat dilihat pada tabel 2, jenis kelamin tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan pneumonia, Namun pada umur(terutama usia kurang dari 24 bulan), demam, batuk, takipneu, dan retraksi dada memiliki asosiasi yang signifikan pada penyakit pneumonia.

Analisis multivariate dengan regresi stepwise backward digunakan untuk mengidentifikasi marker pneumonia yang lebih bermakna secara statistic. Semua variable dalam analisis bivariate yang bermakna P