Pneumonia Berat

13
Pneumonia Berat

Transcript of Pneumonia Berat

Page 1: Pneumonia Berat

Pneumonia Berat

Page 2: Pneumonia Berat

Pendahuluan

• Saat ini pneumonia masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Pneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak balita. Menurut survei kesehatan nasional (SKN) 2001,27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit sistem respiratori,terutama pneumonia.1

Page 3: Pneumonia Berat

Tinjauan Pustaka

Definisi• Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai

parenkim paru. Sebagaian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll).1

• Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada bronkus yang disebut bronchopneumonia.4

Page 4: Pneumonia Berat

Epidemiologi

• Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di bawah usia 5 tahun. Di Negara berkembang, dari 1000 anak terdapat 100-150 kasus pneumonia berat dalam 5 tahun pertama kehidupan dan 21% berakibat kematian. Di Negara maju seperti Eropa dan Amerika Utara dilaporkan insidensi pneumonia berkisar 34-40 kasus per 1000 anak. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2007, dari 31 Provinsi di Indonesia terdapat 477.420 balita pneumonia dan berturut-turut menyebabkan kematian bayi dan balita sebesar 22,3% dan 23,6%.5

Page 5: Pneumonia Berat

Etiologi Usia pasien merupakan factor yang memegang peranan

penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalam spectrum etiologi, gambaran klinis, dan strategi pengobatan. Etiologi pada neonatus dan bayi kecil meliputi Streptococcus group B dan bakteri Gram negative seperti E.colli, Pseudomonas sp, atau Klabsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan anak balita, pneumonia sering disebabkan oleh infeksi Streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza tipe B, dan Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan infeksi Mycoplasma pneumoniae.1,7

Page 6: Pneumonia Berat

Klasifikasi

a. Klasifikasi untuk Pneumonia yang terjadi pada bayi usia < 2 bulan

• Perjalanan penyakit lebih bervariasi, mudah terjadi komplikasi, dan sering menyebabkan kematian. Klasifikasi pada kelompok usia ini adalah:

• Pneumonia, adanya nafas cepat (frekuensi pernafasan > 60 x/menit) atau sesak napas. Dan harus dirawat serta diberikan antibiotic.

• Bukan pneumonia, tidak ada napas cepat atau sesak napas. Tidak perlu dirawatm hanya diberikan obat simptomatis.1,4

Page 7: Pneumonia Berat

b. Klasifikasi untuk Pneumonia yang terjadi pada bayi dan anak usia 2 bulan – 5 tahun:

• Pneumonia berat, adanya nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah. Dan harus dirawat serta diberikan antibiotic.

• Pneumonia, bila tidak ada sesak napas, atau ada nafas cepat, usia 2 bulan - 1 tahun > 50 kali permenit, untuk usia 1 tahun - 5 tahun > 40 kali permenit. Dan pasien tidak perlu dirawat, dapat diberikan antibiotic oral.

• Bukan pneumonia, bila tidak ada napas cepat dan sesak napas, hanya batuk pilek biasa tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.dan pasien tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotic, hanya diberikan pengobatan simtomatis seperti penurun panas.1,4

Page 8: Pneumonia Berat

Patologi dan Patogenesis

• Ada 3 stadium dalam patofisiologi penyakit pneumonia, yaitu :

• 1) Stadium hepatisasi merah.

• 2) Stadium hepatisasi kelabu.

• 3) Stadium resolusi

Page 9: Pneumonia Berat

Manifestasi Klinis

Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya infeksi, tetapi secara umum adalah sebagai berikut :

• Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan GIT seperti mual, muntah atau diare: kadang-kadang ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner.

• Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih, dan sianosis.

Page 10: Pneumonia Berat

Pemeriksaan Penunjang

• Darah Perifer Lengkap• C-Reactive protein• Uji Serologi• Pemeriksaan Foto Rontgen Thoraks

Page 11: Pneumonia Berat

Diagnosis

Page 12: Pneumonia Berat

Laporan Kasus

Page 13: Pneumonia Berat

Pembahasan