pneumonia + anemia aplastik
-
Upload
putra-mahautama -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
description
Transcript of pneumonia + anemia aplastik
RESPONSI PARU
PNEUMONIA + TB PARU + KOLAPS PARU +
SUSPEK ANEMIA APLASTIK
Oleh
Arenta Mantasari
H1A 008 009
SUPERVISOR :
dr. H. Slamet Tjahjono, Sp.P
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM / SMF PARU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM/RSUP NTB
2012
LAPORAN KASUS
I DENTITAS
Nama : Ny. W
Usia : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gunung Sari
Suku : Sasak
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No. RM : 054912
MRS : 5 September 2012
Tanggal pemeriksaan : 9 September 2012
SUBJECTIVE (AUTOANAMNESIS)
Keluhan Utama : Sesak napas.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os mengeluhkan sesak napas kurang lebih sejak 3 hari sebelum
pemeriksaan (2 – 3 hari sejak mulai dirawat di RSUP NTB). Sesak napas muncul
tiba-tiba dan dirasakan sepanjang hari. Sesak tidak dipicu oleh aktifitas, udara
dingin, juga tidak dipicu oleh debu atau makanan dan obat-obatan yang
dikonsumsi selama perawatan di RSU. Sesak tidak disertai bunyi ngik. Os
mengeluh dadanya terasa berat dan terasa sakit saat menarik napas. Keluhan
seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh os.
Keluhan sesak juga disertai dengan batuk yang muncul secara bersamaan.
batuk disertai dengan dahak berwarna putih kekuningan, kental dan sulit
1
dikeluarkan. Os mengaku pada hari pertama batuk, dahaknya sempat bercampur
dengan sedikit bercak darah sebanyaki 1 kali. Batuk muncul tidak terlalu sering
sepanjang hari. Setiap batuk dada os terasa sakit, terutama di bagian tenggorokan
dan dada kiri.
Sebelum keluhan batuk dan sesak tersebut muncul, os mengaku telah
mengalami demam, tepatnya sejak + 2 minggu SMRS. Demam dirasakan naik
perlahan-lahan. Sejak 4 hari SMRS, os merasa demam memberat, dengan suhu
yang sangat tinggi dan tidak turun-turun sepanjang hari. Os sempat menggigil
ketika berada di UGD.
Sesaat sebelum dibawa ke RSU, os sempat muntah darah berwarna
kehitaman yang bercampur dengan sisa makanan sebanyak 2 kali. Sebelum
muntah darah, os mengalami mual dan muntah berwarna kekuningan sebanyak
beberapa kali. Muntah bercampur darah segar disangkal oleh os. Saat di UGD os
mengaku sempat dipasangi selang yang dimasukkan melalui hidung menuju ke
lambung, dan langsung dilepas hari berikutnya ketika sudah berada di bangsal
Mawar.
BAK (+), sekitar 5 kali/hari, warna kuning jernih, tidak disertai dengan
darah dan tidak terasa nyeri.
BAB (-) sejak 5 hari yang lalu, terakhir kali BAB kotoran agak encer
dengan frekuensi 2 kali, berwarna kuning kecoklatan dan tidak disertai dengan
darah maupun lendir.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat keluhan serupa disangkal oleh os.
- Riwayat hipertensi (-), asma (-), keganasan (-), riwayat batuk lama (-).
- Riwayat operasi (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluhan serupa (-).
2
- Os mengaku kakak iparnya yang tinggal serumah mengalami batuk lama,
namun os tidak mengetahui apakah keluarganya tersebut batuk darah atau
mengonsumsi obat-obatan selama 6 bulan.
- Riwayat DM (-), HT (-), asma (-), sakit kuning (-), keganasan (-), TBC (-),
dispepsia (-).
Riwayat Pribadi dan Sosial
Os merupakan ibu rumah tangga yang aktifitas sehari-harinya kebanyakan
dihabiskan di rumah. Os mengaku jarang melakukan olahraga, riwayat merokok
dan konsumsi alcohol disangkal. Os menyangkal sering mengonsumsi obat-obatan
penghilang nyeri.
Riwayat Menstruasi
Os mengaku menstruasi tidak teratur sejak ia menggunakan KB suntik. Riwayat
menstruasi dengan jumlah darah yang sangat banyak dan dalam waktu yang lama
disangkal oleh os. Os tidak ingat kapan hari pertama menstruasi terakhirnya.
OBJECTIVE
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum: baik
Kesadaran: compos mentis / GCS: E4V5M6
Kesan Sakit: sedang
Status gizi:
BB: 42 kg, TB: 155, (BMI = 17,48) underweight
Vital Signs:
Tekanan darah : 110/70 mmHg.
Nadi : 132 x/menit, teratur dan kuat angkat.
Frekuensi nafas : 48 x/menit, teratur, tipe torakoabdominal.
Suhu : 38,8 ºC, aksiler.
3
Status Lokalis
Kepala
Ekspresi wajah : normal.
Bentuk dan ukuran : normal.
Rambut : normal.
Edema (-).
Malar rash (-).
Parese N VII (-).
Hiperpigmentasi (-).
Nyeri tekan kepala (-).
Massa (-).
Mata
Simetris.
Alis : normal.
Exopthalmus (-/-).
Ptosis (-/-).
Nystagmus (-/-).
Strabismus (-/-).
Edema palpebra (-/-).
Konjungtiva: anemis (+/+), hiperemia (-/-).
Sclera: icterus (-/-), hyperemia (-/-), pterygium (-/-).
Pupil : isokor, bulat, miosis (+/+), midriasis (-/-).
Kornea : normal.
Lensa : normal, katarak (-/-).
Pergerakan bola mata ke segala arah : normal
Nyeri tekan (-).
Telinga
Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan.
Lubang telinga : normal, secret (-/-).
4
Nyeri tekan (-/-).
Peradangan pada telinga (-)
Pendengaran : normal.
Hidung
Simetris, deviasi septum (-/-).
Napas cuping hidung (-/-).
Perdarahan (-/-), secret (-/-).
Penciuman normal.
Mulut
Simetris.
Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips breathing (-), bibir
kering, mengelupas dan sedikit berdarah.
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di
pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-).
Gigi : dbn.
Mukosa : normal.
Leher
Simetris (-).
Kaku kuduk (-).
Scrofuloderma (-).
Pembesaran KGB (-).
JVP : 5 + 1 cm, tidak meningkat.
Pembesaran otot sternocleidomastoideus (-).
Otot bantu nafas SCM aktif.
Pembesaran kelenjar thyroid (-).
5
Thorax
1. Inspeksi:
Bentuk & ukuran: normal, simetris, barrel chest (-).
Permukaan dada: papula (-), petechiae (-), purpura (-), ekimosis (-), spider
naevi (-), vena kolateral (-), massa (-).
Penggunaan otot bantu nafas: SCM aktif, tak tampak hipertrofi SCM, otot
bantu abdomen tidak aktif
Iga dan sela iga: normal, simetris, pelebaran atau penyempitan ICS (-)
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis: simetris kiri dan kanan.
Fossa jugularis: berada di tengah.
Tipe pernapasan: torako-abdominal
Ictus cordis: tak tampak.
2. Palpasi:
Trakea: tidak ada deviasi.
Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema (-), krepitasi (-),
Gerakan dinding dada: sisi kiri sedikit tertinggal dibandingkan sisi kanan.
Fremitus vocal: +/+, simetris.
Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra.
3. Perkusi:
Sonor (+/+).
Batas paru-hepar Inspirasi: ICS VI, Ekspirasi: ICS V, Ekskursi: 1 ICS
Batas paru-jantung:
o Kanan: ICS II linea parasternalis dekstra
o Kiri: ICS V linea mid clavicula sinistra
4. Auskultasi:
Cor: S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo:
Vesikuler ↓ pada hemitoraks kiri bawah.
Suara napas tambahan: rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Tes bisik (-)
Tes percakapan (-)
6
Abdomen
1. Inspeksi:
Distensi (-)
Umbilicus: masuk merata
Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-),
ikterik (-), massa (-), vena kolateral (-), caput meducae (-), papula (-),
petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevy (-)
2. Auskultasi:
Bising usus (+) normal, 13x/ menit
Metallic sound (-)
Bising aorta (-)
3. Perkusi:
Timpani pada seluruh lapang abdomen (+)
Nyeri ketok (-)
Shifting dullness (-)
Nyeri ketok CVA (-/-)
4. Palpasi:
Nyeri tekan (-), massa (-)
Hepar/lien/ren: tidak teraba
Tes Undulasi (-)
Ekstremitas
- Akral hangat : + +
+ +
- Edema : - -
- -
- Deformitas : - -
- -
7
- Sianosis : - -
- -
- Clubbing finger : - -
- -
Genitourinaria: tidak dievaluasi
RESUME
Os mengeluh sesak napas yang dirasakan sepanjang hari, tidak berbunyi ngik dan
tidak dipicu oleh debu atau cuaca. Sesak tersebut dirasakan sejak 3 hari yang lalu,
bersamaan dengan munculnya batuk. Batuk disertai dengan dahak berwarna putih
kekuningan, kental dan sempat disertai bercak darah sebanyak 1 kali. Os merasa
nyeri di dada kiri serta tenggorokan ketika menarik napas dan ketika batuk. Os
juga mengeluh demam sejak 2 minggu SMRS yang memberat sejak 4 hari SMRS
yang dirasa sangat tinggi dan os sempat menggigil 1 kali di UGD. Sehari sebelum
dibawa ke RSUP NTB, os sempat mengalami muntah darah sebanyak 2x. BAK
normal, BAB (-) dalam 5 hari terakhir.
TD 110/70 mmHg
HR 112 x/menit
RR 48 x/menit
T 38,8
Pemeriksaan fisik:
- Konjungtiva anemis (+/+)
- Otot bantu napas SCM aktif tidak membesar
- Gerak napas paru kiri sedikit tertinggal dibandingkan paru kanan
- Suara napas vesikuler menurun di paru kiri bawah
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah
ParameterTanggal Pemeriksaan
5/9/12 6/9/12 10 /9/12 12 /9/12 14 /9/12
Hb 10,8 11,3 7,77 6,7
RBC 3,89 4,24 2,86 2,47
Hct 32,7 36,6 23,9 20,4
MCV 84,1 86,3 83,6 82,6
MCH 27,8 26,7 27,1 27,1
WBC 0,37 0,386 0,364 1,04
Eosinofil 0% / 0,00 1,49% /
0,006
0% / 0 0% / 0
Basofil 2,7% /
0,01
1,79% /
0,007
0,314% /
0,001
0% / 0
Neutrofil 0% / 0 1,49% /
0,006
0,629% /
0,002
1,9% /
0,02
Limfosit 97,3% /
0,36%
85,4% /
0,33
74,2% /
0,27
93,9% /
0,97
Monosit 0% / 0 9,85% /
0,038
24,8% /
0,09
4,8% /
0,05
PLT 102 49,7 2,04 3
GDS 139
Kreatinin 0,9 0,5
Ureum 43 17
SGOT 48
SGPT 205
NS1 -
ICT malaria -
Tes Widal - -
- Pemeriksaan Retikulosit tanggal 6 September 2012 jumlah retikulosit 0,3.
9
- Pemeriksaan kultur darah tanggal 8 September 2012 bakteri (-).
- Pemeriksaan Sputum BTA tanggal 10 September 2012
o P1 BTA tidak ditemukan, spora (+)
o P2 tidak ada hasil pemeriksaan
o P3 tidak ada hasil pemeriksaan
- Pemeriksaan Hapusan Darah Tepi
o Tanggal 10 September 2012
RBC normositik normokromik
WBC jumlah sangat menurun, limfosit variant (blast like),
kissing cell
Plt jumlah menurun, trombosit besar
o Tanggal 12 September 2012
RBC normositik normokromik
WBC jumlah sangat menurun, limfosit variant
Plt jumlah menurun
Kesan observasi pansitopenia dengan gambaran proses infeksi virus,
keganasan hematologi belum dapat disingkirkan.
- Tes Mantoux tanggal 12 September 2012 (-)
- Pemeriksaan Ro. Thoraks tanggal 5 September 2012
10
Deskripsi hasil rontgen:
Foto thoraks proyeksi PA
Tak nampak deviasi trakea
Cor : bentuk dan letak nampak normal, CTR < 50%.
Pulmo :
o Corakan bronkovaskuler dalam batas normal.
o Nampak perselubungan tipis berawan di paru kiri bawah,
semiopak, homogen.
o Nampak kavitas di paru kanan dan infiltrat di kedua paru.
o Hilus kanan dan kiri tak nampak kelainan.
Iga dan sela iga simetris, tak nampak kelainan.
Sudut costofrenikus kiri nampak tumpul.
Jaringan lunak dinding toraks tak nampak kelainan.
11
Kesan :
Cor tak nampak kelainan.
Pneumonia lobaris kiri bawah inferior + KP dupleks aktif + efusi pleura
kiri minimal.
- Pemeriksaan USG Thoraks 12 September 2012
Hasil pemeriksaan USG Thoraks:
o Efusi pleura kiri minimal
o Penebalan pleura (+), kesan berisi echo padat suspect massa di basal
hemitoraks kiri
12
- Pemeriksaan CT-Scan Thoraks 14 September 2012
Hasil pemeriksaan CT-scan thoraks:
o Cor normal
o Tampak proses radang dan kolaps paru kiri bawah
o Infiltrate pada paru kanan atas dan bawah
13
o Tak tampak massa paru kiri dan kanan
o Tak tampak massa mediastinum
o Tulang-tulang normal
Kesan KP dupleks + kolaps paru kiri bawah
ASSESSMENT
1. Pneumonia lobaris sinistra + kolaps paru kiri
2. TB paru kasus baru dengan BTA (-)
3. SIRS + Suspect anemia aplastik DD/ Acute Lymphocytic Leukemia DD/
Acute Myeloid Leukemia
4. Observasi hematemesis ec suspect Mallory Weiss tear syndrome
PLANNING
Diagnostik
- PCR
- Hapusan sumsum tulang
- USG toraks
- EGD
Terapi
Medikamentosa
- O2 2 lpm
- IVFD NaCl 0,9% 12 tpm
- Inj. Meropenem 1A/8 jam
- Inj. Metilprednisolon 125 mg 1A/8 jam
- Tab. Paracetamol 500 mg 3 x 1
- Tab. Ambroxol 30 mg 3 x 1
- OAT kategori 1 (2HRZE)
o Isoniazid 300 mg 1 x 1 ½ tab
o Rifampisin 450 mg 1 x 1 tab
14
o Pirazinamid 500 mg 1 x 3 tab
o Etambutol 250 mg 1 x 4 tab
FDC 3 tablet
- Transfusi PRC 4 kolf, 2 kolf/hari, hingga Hb > 10 mg/dl
- Transfusi TC 10 kolf
Non medikamentosa
- Tirah baring
- Diet lunak TKTP 1500 kal/hari
Monitoring
- Keluhan dan tanda vital harian
- DL serial post transfusi
- Evaluasi TB paru
o Evaluasi klinis
Pasien dievaluasi setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama,
pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan.
Evaluasi klinis meliputi keluhan, berat badan, dan pemeriksaan
fisik.
o Evaluasi bakteriologi
Pemeriksaan dan evaluasi pemeriksaan mikroskopis
Sebelum pengobatan dimulai
Setelah 2 bulan pengobatan
Pada akhir pengobatan
Bila ada fasilitas biakan lakukan uji resistensi kuman
o Evaluasi radiologi
Sebelum pengobatan dimulai
Setelah 2 bulan pengobatan
Pada akhir pengobatan
o Evaluasi efek samping
o Evaluasi keteraturan berobat
15
o Evaluasi pasien yang telah sembuh
16
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
9/9/2012 Os mengeluh sesak napas yang dirasakan sepanjang hari, tidak berbunyi ngik dan tidak dipicu oleh debu atau cuaca. Sesak tersebut dirasakan sejak 3 hari yang lalu, bersamaan dengan munculnya batuk.
Batuk disertai dengan dahak berwarna putih kekuningan, kental dan sempat disertai bercak darah sebanyak 1 kali.
Os juga mengeluh demam sejak 2 minggu SMRS yang memberat sejak 4 hari SMRS yang dirasa sangat tinggi dan os sempat menggigil 1 kali di UGD.
KU : Baik, lemahTD =110/70 mmHg, `N= 132 x/mntR= 48x/mntT= 38.8 °C
Px. Lab tanggal 6 Sept 2012Hb 11,3 RBC 4,24 Hct 36,6MCV 86,3MCH 26,7WBC 0,386Plt 49,7Retikulosit 0,3
Ro. Thoraks : perselubungan tipis semiopak homogen di paru kiri bawah + infiltrate dan kafitas di paru kanan + efusi pleura kiri minimal.
Kultur darah tanggal 8 Sept 2012:Bakteri (-)
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru Efusi pleura kiri minimal SIRS Suspect ALL
Cek sputum BTA Tes mantoux Cek DL ulang Hapusan darah tepi
Terapi
NaCl 0,9% 10 tpm Inj. Meropenem 1A/8jam Inj. Ranitidin 1A/12 jam Inj. Transamin 1A/12 jam Inj. Metilprednisolon 125
mg 1A/8 jam Tab Paracetamol 500 mg 3
x 1
10/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (+) menggigil (-)
TD = 110/60 mmHg N= 120x/mnt
R=36x/mnt Tx= 38,2°C
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Terapi lanjut, Transamin stop.
Px. Darah lengkap:Hb 7,77 RBC 2,86 Hct 23,9MCV 83,6MCH 27,1WBC 0,364Plt 2,04
Sputum BTA BTA tidak ditemukan, jamur spora (+)
Px. Hapusan Darah Tepi:- RBC normositik
normokromik- WBC jumlah sangat ↓,
limfosit variant (blast like), kissing cell
- Plt jumlah ↓, trombosit besar
11/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (+) menggigil (-)
TD = 110/70 mmHg N= 104x/mnt
R=30x/mnt Tx= 38,1°C
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Cek DL ulang ICT malaria Tes widal USG toraks HDT
Terapi lanjut
12/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (-).
BAB (+) sedikit, lunak, darah (-).
TD = 110/60 mmHg N= 96x/mnt
R=32x/mnt Tx= 37,4°C
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Terapi lanjut
1
Px. Darah lengkap:Hb 6,7 RBC 2,47 Hct 20,4MCV 82,6MCH 27,1WBC 1,04Plt 3
ICT malaria (-)Tes widal (-)
USG ThoraksSuspect massa di basal hemitoraks kiri + efusi pleura kiri minimal.
Hapusan Darah Tepi- RBC normositik normokromik- WBC jumlah sangat ↓, limfosit
variant- Plt jumlah ↓ Observasi pansitopenia dengan
gambaran infeksi virus, keganasan hematologi belum dapat disingkirkan.
Tes Mantoux (-)
13/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (-), nyeri dada kiri (+)
TD = 110/70 mmHg N= 80x/mntR=33x/mnt Tx= 37,2°C
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Plan Dx CT scan toraks dengan kontrasTerapi lanjut, ditambah: Fluconazol 150 mg 1 x 1 Pro transfuse PRC 4 kolf
2
14/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (-), nyeri dada kiri (+), nyeri menelan (+).
TD = 110/70 mmHg N= 100x/mntR=30x/mnt Tx= 37,1°C
Kreatinin 0,5 ureum 17
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Terapi lanjut
15/9/2012 Sesak ↓, batuk ↓, dahak ↓, demam (-), nyeri dada kiri (+), nyeri menelan (+).
TD = 110/70 mmHg N=98x/mnt
R=30x/mnt Tx= 37,3°C
Px. CT scan Toraks:
KP dupleks + kolaps paru kiri bawah.
Pneumonia lobaris sinistra Suspect TB paru Kolaps paru kiri bawah` SIRS Pansitopenia ec suspect anemia aplastik
Terapi lanjut
3