Pneumonia
-
Upload
ricky-jawwa -
Category
Documents
-
view
215 -
download
1
description
Transcript of Pneumonia
PNEUMONIA
M. Harris Fadillah Sy. (0710070100036)Nia Kurnia (0710070100080)Annisa Tasya Fiscarina (0710070100131)
CASE RUANGAN
Definisi
• Peradangan yang mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiolus terminalis yang
mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru
dan gangguan pertukaran gas setempat
Patogenesis
• Aspirasi organisme yang mendiami orofaring
• Inhalasi aerosol infeksiosa
• Penyebaran melalui hematogen dari fokus
infeksi ekstrapulmonal
Aspirasi organisme yang mendiami orofaring
• Streptococcus pneumoniae, S. pyogenes, M. pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis.
• Sumber patogen paru anaerob, seperti Porphyromonas gingivalis, Prevotella melaninogenica, Fusobacterium nucleatum, Actinomyces spp., Spirochaeta dan Streptokokus anaerobik
Inhalasi aerosol infeksiosa
• Partikel berukuran < 3-5 um = droplet nuclei
• Terdiri dari satu mungkin dua organisme
• Dapat melewati pertahanan pejamu pada
saluran nafas dan jalan nafas
Hematogen dari fokus infeksi ekstrapulmonal
• Inokulasi langsung
• Penyebaran yang berdekatan dengan tempat
infeksi yang berbatasan
4 Tahapan Pneumonia
• Kongesti (4 sampai 12 jam pertama)
• Hepatisasi merah (48 jam berikutnya)
• Hepatisasi kelabu (3 sampai 8 hari)
• Resolusi (7 sampai 11 hari)
Manisfestasi Klinik
• Sindroma pneumonia yang “tipikal”
– febris yang mendadak, batuk produktif dengan sputum yang
purulen dan kemungkinan pula nyeri dada pleuritik, tanda
kosolidasi paru (pekak pada perkusi, peningkatan fremitus
suara, egofonia, suara nafas bronkial dan ronki)
• Sindroma pneumonia yang “atipikal”
– batuk kering, penonjolan gejala ekstrapulmonalis (seperti nyeri
kepala, mialgia, keletihan, sakit leher, mual, muntah serta diare)
Klasifikasi
• Pneumonia Komunitas
• Pneumonia Nosokomial
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan bakteriologi
Kriteria Diagnosis Pneumonia Nosokomial Menurut CDC :
1. Ronki atau dullness pada perkusi toraks. Ditambah salah satu :– Onset baru sputum purulen atau perubahan karakteristiknya.– Isolasi kuman dari isolasi kuman dari bahan yang didapat dari aspirasi
transtrakeal, biopsi dan hapusan bronkus.
2. Gambaran radiologis berupa infiltrat baru yang progresif, konsolidasi, kavitasi atau efusi pleura dan salah satu dari :– Isolasi virus atau deteksi antigen virus dari sekret respirasi– Titer antibodi tunggal yang diagnostik (IgM), atau peningkatan 4x titer IgG
dari kuman– Bukti histopatologis pneumonia
3. Pasien sama atau < 12 tahun dengan 2 dari gejala-gejala berikut : apnea, takipnea, bradikardia, wheezing, ronki atau batuk, disertai salah satu dari :– Peningkatan produksi sekresi respirasi atau salah satu dari kriteria No. 2 di
atas.
4. Pasien sama atau < 12 tahun yang menunjukkan infiltrat baru atau progresif, kavitasi, konsolidasi atau efusi pleura pada foto toraks. Ditambah salah satu dari kriteria No. 3 di atas.
Diagnosis Banding
• Tuberkulosis paru
• Mikosis paru
Pengobatan
• Antibiotik Empirik
• Faktor Pasien
• Faktor Antibiotik
• Faktor Farmakologis
• Cara pemilihan AB
Terapi suportif
• Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmhg atau saturasi 95-96% berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah.
• Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai nebulizer untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme.
• Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk abtuk dan nafas dalam.
• Pengaturan cairan
Terapi suportif (Cont.)
• Keutuhan kapiler paru sering terganggu pada pneumonia, dan paru lebih sensitive terhadap pembebanan cairan terutama bila terdapat pneumonia bilateral.
• Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan.
• Obat inotropik seperti dobutamin atau dopamine kadang perlu diberikan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal pre-renal
Komplikasi
• Meningitis• Arthritis• Endokarditis• Perikarditis• Peritonitis• Empiema• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)• Multi Organ Failure
Terima Kasih