Pneumonia

17
PNEUMONIA M. Harris Fadillah Sy. (0710070100036) Nia Kurnia (0710070100080) Annisa Tasya Fiscarina (0710070100131) CASE RUANGAN

description

paru

Transcript of Pneumonia

Page 1: Pneumonia

PNEUMONIA

M. Harris Fadillah Sy. (0710070100036)Nia Kurnia (0710070100080)Annisa Tasya Fiscarina (0710070100131)

CASE RUANGAN

Page 2: Pneumonia

Definisi

• Peradangan yang mengenai parenkim paru,

distal dari bronkiolus terminalis yang

mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,

serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru

dan gangguan pertukaran gas setempat

Page 3: Pneumonia

Patogenesis

• Aspirasi organisme yang mendiami orofaring

• Inhalasi aerosol infeksiosa

• Penyebaran melalui hematogen dari fokus

infeksi ekstrapulmonal

Page 4: Pneumonia

Aspirasi organisme yang mendiami orofaring

• Streptococcus pneumoniae, S. pyogenes, M. pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis.

• Sumber patogen paru anaerob, seperti Porphyromonas gingivalis, Prevotella melaninogenica, Fusobacterium nucleatum, Actinomyces spp., Spirochaeta dan Streptokokus anaerobik

Page 5: Pneumonia

Inhalasi aerosol infeksiosa

• Partikel berukuran < 3-5 um = droplet nuclei

• Terdiri dari satu mungkin dua organisme

• Dapat melewati pertahanan pejamu pada

saluran nafas dan jalan nafas

Page 6: Pneumonia

Hematogen dari fokus infeksi ekstrapulmonal

• Inokulasi langsung

• Penyebaran yang berdekatan dengan tempat

infeksi yang berbatasan

Page 7: Pneumonia

4 Tahapan Pneumonia

• Kongesti (4 sampai 12 jam pertama)

• Hepatisasi merah (48 jam berikutnya)

• Hepatisasi kelabu (3 sampai 8 hari)

• Resolusi (7 sampai 11 hari)

Page 8: Pneumonia

Manisfestasi Klinik

• Sindroma pneumonia yang “tipikal”

– febris yang mendadak, batuk produktif dengan sputum yang

purulen dan kemungkinan pula nyeri dada pleuritik, tanda

kosolidasi paru (pekak pada perkusi, peningkatan fremitus

suara, egofonia, suara nafas bronkial dan ronki)

• Sindroma pneumonia yang “atipikal”

– batuk kering, penonjolan gejala ekstrapulmonalis (seperti nyeri

kepala, mialgia, keletihan, sakit leher, mual, muntah serta diare)

Page 9: Pneumonia

Klasifikasi

• Pneumonia Komunitas

• Pneumonia Nosokomial

Page 10: Pneumonia

Diagnosis

• Anamnesis

• Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan laboratorium

• Pemeriksaan bakteriologi

Page 11: Pneumonia

Kriteria Diagnosis Pneumonia Nosokomial Menurut CDC :

1. Ronki atau dullness pada perkusi toraks. Ditambah salah satu :– Onset baru sputum purulen atau perubahan karakteristiknya.– Isolasi kuman dari isolasi kuman dari bahan yang didapat dari aspirasi

transtrakeal, biopsi dan hapusan bronkus.

2. Gambaran radiologis berupa infiltrat baru yang progresif, konsolidasi, kavitasi atau efusi pleura dan salah satu dari :– Isolasi virus atau deteksi antigen virus dari sekret respirasi– Titer antibodi tunggal yang diagnostik (IgM), atau peningkatan 4x titer IgG

dari kuman– Bukti histopatologis pneumonia

3. Pasien sama atau < 12 tahun dengan 2 dari gejala-gejala berikut : apnea, takipnea, bradikardia, wheezing, ronki atau batuk, disertai salah satu dari :– Peningkatan produksi sekresi respirasi atau salah satu dari kriteria No. 2 di

atas.

4. Pasien sama atau < 12 tahun yang menunjukkan infiltrat baru atau progresif, kavitasi, konsolidasi atau efusi pleura pada foto toraks. Ditambah salah satu dari kriteria No. 3 di atas.

Page 12: Pneumonia

Diagnosis Banding

• Tuberkulosis paru

• Mikosis paru

Page 13: Pneumonia

Pengobatan

• Antibiotik Empirik

• Faktor Pasien

• Faktor Antibiotik

• Faktor Farmakologis

• Cara pemilihan AB

Page 14: Pneumonia

Terapi suportif

• Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmhg atau saturasi 95-96% berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah.

• Humidifikasi dengan nebulizer untuk pengenceran dahak yang kental, dapat disertai nebulizer untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme.

• Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk abtuk dan nafas dalam.

• Pengaturan cairan

Page 15: Pneumonia

Terapi suportif (Cont.)

• Keutuhan kapiler paru sering terganggu pada pneumonia, dan paru lebih sensitive terhadap pembebanan cairan terutama bila terdapat pneumonia bilateral.

• Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan.

• Obat inotropik seperti dobutamin atau dopamine kadang perlu diberikan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal pre-renal

Page 16: Pneumonia

Komplikasi

• Meningitis• Arthritis• Endokarditis• Perikarditis• Peritonitis• Empiema• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)• Multi Organ Failure

Page 17: Pneumonia

Terima Kasih