Pneumonia

25
Pneumonia Pembimbing: Letkol Ckm dr. Roedi Djatmiko, SpA Disusun oleh: Desi Megafini 1410221055 DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT TK II RST DR. SOEDJONO MAGELANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2015

description

pneumonia pada anak

Transcript of Pneumonia

Page 1: Pneumonia

Pneumonia

Pembimbing:Letkol Ckm dr. Roedi Djatmiko, SpA

Disusun oleh:Desi Megafini1410221055

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT TK II RST DR. SOEDJONO MAGELANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAKARTA 2015

Page 2: Pneumonia

Definisi

Infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan

interstitial

Page 3: Pneumonia

EtiologiBakteri Virus Jamur Protozoa> 10 tahun Respiratory

syncytial virusCandida Pneumonia

pneumosistisMycoplasma pneumonia

Parainfluenza Aspergillus

Chlamydia pneumonia

Influenza virus Mucor

2 bulan-5 tahun Blastomycosis

Streptococcus pnemonia

Cryptoccosis

Staphyloooccus aureus

Histoplasmosis

Haemophilus influenza

Ukuran droplet: 0,5 – 2 µ

mencapai alveoli

Page 4: Pneumonia

Epidemiologi

Masalah kesehatan utama dan menyebabkan > 5 juta kematian per tahun pd balita di negara berkembang

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak < 5 tahun

Pneumonia lobaris terjadi pada dewasa dan anak besar, sedangkan bronkopneumonia dijumpai pada anak lebih kecil

dan bayi

Page 5: Pneumonia

Defek anatomiImunodefisiensi

PolusiGERD

AspirasiGizi buruk

BBLRTidak mendapat ASI

Imunisasi tidak lengkapAnggota keluarga batuk

Kamar terlalu padatSosioekonomi

Faktor Resiko

Page 6: Pneumonia

Pneumonia Berat Pneumonia sangat berat

Napas cepat ≥ 60 x/menit Tidak mau menyusu/ makan

Suara merintih (grunting) Memuntahkan semua makanan

Ronki Kejang

Suara napas menurun Letargi/ tidak sadar

Suara bronkial Demam

Batuk + kesulitan nafas ditamabh minimal salah satu dr hal berikut:

Bradipneu, nafas ireguler

- Kepala terangguk sianosis

- NCH

- Tarikan dinding dada bagian bawah

- Foto dada infiltrat luas, konsolidasi

KlasifikasiBayi usia < 2 bulan

Page 7: Pneumonia

Pneumonia ringan Pneumonia berat Pneumonia sangat berat

Batuk dan kesulitan nafas

Batuk & sulit nafas ditambah salah satu:

Tidak dapat menyususi/ minum/makan

Hanya terdpt nafas cepat :

- Kepala terangguk Memuntahkan semua yg dimakan

< 2 bln: ≥ 60 x/m - NCH Kejang/letargi

2 -11 bln: ≥ 50 x/m - Tarikan dinding dada Sianosis

1 – 5 th: ≥ 40 x/m - Foto dada (infiltrat luas konsolidasi)

Bradipneu, nafas ireguler

≥ 5 th: ≥ 30 x/m - Nafas cepat

- Grunting

- Ronki

- Suara nafa menurun

- Suara nafas bronkial

Bayi usia > 2 bulan – 5 tahun

Page 8: Pneumonia
Page 9: Pneumonia

Klasifikasi

Predileksi Klinis & epidemiologi Agen penyebab

Pneumonia lobarisTjd pd satu lobus krn

obstruksi bronkus

Pneumonia lobularis (bronkopneumonia)

Parenkim paru-bronkus. Bercak infiltrat pd lapang

paru. > bayi dan anak kecil

Pneumonia interstitialEdema dinding bronkioli & edema jar. Interstitial

prebronkial

Pneumonia KomunitiDi dpt dimasyarakat

Pneumonia nososkomialTjd setelah pasien 48

jam dirawat di RS

Pneumonia aspirasi

Pneumonia imunocompromised

Pneumonia tipikal

Pneumonia atipikal

Pneumonia virus

Pneumonia jamur

Page 10: Pneumonia

Mekanisme Pertahanan paru

Pembersihan di sal. Napas penghantar

Pembersihan di saluran udara subglotik

Pembersihan di respiratory exchange airway

Reepitelisasi

Fx. Humoral setempat

Mukus

Silia

Flora normal

Penutupan glotis

reflekbatuk

IgG & Makrofag

surfaktan

Page 11: Pneumonia

PatofisiologiInhalasi

Kolonisasi pd sal. Nafas atas

Aspirasi

Saluran napas bawah

Bronkiolus terminalis/ alveoli

Rx. inflamasi

Histamin dan PG

Peningkatan permeabilitas kapiler paru

Edema alveoli

Alveoli terisi eritrosit, leukosit, eksudat fibrin

Leukosit PMN & fibrin terakumulasi fagositosis. Eritrosit di resorbsi

Respon imun dan peradangan mereda. Bakteri

fagosit makrofag

Hiperemia

Hepatisasi merah

Hepatisasi kelabu

Resolusi

Gang. Pertukaran gas

Saturasi O2 turun

Hipoksia

takipneaSianosisKejangletargis

RonkiSuara nafas

turunpekak

Kesulitan bernafas

Nafsu makan turun

Page 12: Pneumonia

MANIFESTASI KLINIS• GEJALA INFEKSI UMUM– Demam– Sakit kepala– Gelisah– Malaise– Penurunan napsu makan– Keluhan GIT (mual,

muntah, diare)– Infeksi ekstrapulmoner

• GEJALA GANGGUAN RESPIRATORI– Batuk– Sianosis– Sesak napas– Retraksi dada– Takipnea– Napas cuping hidung– Air hunger– Merintih

PF : PEKAK PERKUSI, SUARA NAPAS MELEMAH, RONKI

Page 13: Pneumonia

Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkapPneumonia viral: leukosit normal/ sedikit meningkat

Pneumonia bakteri: leukositosis 15-40 ribu. Dominan PMNPemeriksaan Sputum

Direkomendasikan bagi pneumonia beratsulitnya mendapatkan spesimen yang memuaskan, terutama

pada anak-anak dibawah usia 8 tahunPemeriksaan Antigen virus

Dilakukan pada anak < 5 tahun

Analisa cairan pleuraBila ada efusi pleura

Pemeriksaan CRPSuatu protein fase akut yang disintesis oleh hepatosit.

Sebagian respons infeksi atau inflamasi jaringan

Page 14: Pneumonia

Pemeriksaan Foto Thoraks

1. Pneumonia rawat inap2. Curiga pneumonia berat

3. Gejala menetap/memburuk4. Tidak respon terhadap pengobatan

Page 15: Pneumonia

Pneumonia Lobaris

Terdapat konsolidasi paru dengan air bronchogram. Konsolidasi adalah hasil peradangan pd parenkim paruyg menyebar membentuk bercak infiltrat di alveoli

karena cairan inflamasi yg ada pd alveoli. Air bronchogram adalah terperangkapnya udara pd bronkus krn tiadanya pertukaran gas pd alveoli, udara yg terdpt pd

percabangan bronkus dikelilingi oleh bayangan opak.

Page 16: Pneumonia

Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)

Terjadi inflamasi pd bronkiolus terminalis yang tersumbat oleh eksudat hasil inflamasi membentuk bercak-bercak infiltrat difus

merata pd kedua paru hingga perifer

Page 17: Pneumonia

Pneumonia interstitial

edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial prebronkial. Terdapat peningkatan corakan bronkovaskular

Page 18: Pneumonia

Kriteria Rawat Inap

Untuk bayiSaturasi o2 ≤ 92 % , sianosisRR> 60 X/menitDistress pernapasan, apnea intermitten/ gruntingTidak mau makan/minumKeluarga tidak mampu merawat dirumah

Untuk anak

Saturasi O2 ≤ 92 %

RR > 50 x/ menit

Distress pernapasan

Grunting

Tanda dehidrasi

Keluarga tidak mampu merawat dirumah

Page 19: Pneumonia

Hubungan antara diagnosis klinis dan klasifikasi pneumonia (MTBS)

DIAGNOSIS (KLINIS) KLASIFIKASI (MTBS)

Pneumonia berat (rawat inap)

-tanpa gejala hipoksemia-dengan gejala

hipoksemia-dengan komlikasi

Pneumonia beratPneumonia sangat berat

Pneumonia ringan (rawat jalan)

Pneumonia

Infeksi Respiratori Akut Atas

Batuk: bukan pneumonia

Page 20: Pneumonia

Tatalaksana Pneumonia Ringan

Anak rawat jalanANTIBIOTIK

1. Kotrimoksasol (4 mg/kgBB/ kali) 2x1 – 20 mg sulfametoksazol / kgBB/kali 2x1 selama 3 hari

2. Amoksisilin 25 mg/Kg BB/kali 2x1 (3 hari)

Tindak lanjut- Anjurkan ibu untuk memberi makan anak

- Nasihati untuk membawa anakanya setelah 2 hari atau jika keadaan memburuk/ tdk mau minum/ menyusu. Ketika anak kembali

Jika tdk ada perubahan

Jika: nafas membaik, demam

menurun, nafsu makan membaik

Jika ada tabda pneumonia berat

Lanjutkan pengobatan smp 3

hari

Ganti AB lini ke2

Kembali 2 hari lg

Dirawat di RS

Tangani sesuai pneumonia berat

Page 21: Pneumonia

Tatalaksana Pneumonia Berat

Anak rawat inap1. OKSIGEN

Pada pneumonia berat

Nasal prongs

Pertahankan > 92%

O2 sampai tdk ada hipoksia

Stabil uji coba

Periksa /3-4 jam

2. ANTIBIOTIK

Amoksilin/ampisilin 50-100 mg/KgBB/ IV atau IM tiap 6 jam, pantau dlm 24 -72 jam pertama

Membaik Memburuk sebelum 48 jam

Teruskan terapi slm 5 hari

terapi dirumah amoksisilin oral

(15 mg/KgBB/kali 3x1 untuk 5 hari

berikutnya)

Tanda pneumonia berat

Kloramfenikol 25 mg/KgBB/ kali IM atau IV / 8 jam

Page 22: Pneumonia

TATALAKSANA PENUNJANG

Bila demam ≥39 C PCTBila ada wheeze bronkodilator kerja cepatBila ada sekret kental yg sulit dikeluarkan suction/ nebulisasi dgn agonis beta 2/ Nacl 0,9%Kebutuhan cairan anak:Cairan IVASIMakanJika tdk bisa minum dan distress pernapasan pasang NGT

Page 23: Pneumonia

Kriteria PulangGejala dan tanda sudah menghilangAsupan oral adekuatAntibiotik dapat diteruskan dirumah peroralKeluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi serta rencana kontrolKondisi rumah memungkikan untuk perawatan

Page 24: Pneumonia

KOMPLIKASI

1. PNEMONIA STAFILOKOKUS- Perburukan klinis cepat walaupun sudah terapi- Foto thoraks: pneumotoraks dgn efusi pleura

- Apusan sputun: kokus Gram (-)- Infeksi kulit disertai pus

- Talak: kloksasilin 50 mg/kgBB IM atau IV / 6 jam & gentamisin 7,5 mg/KgBB IM atau IV 1x1. bila membaik lanjut kloksasilin oral 50 mg/KgBB/hari 4x1

(3 minggu)

2. EMPIEMA- Bila masif pendorongan organ intratorakal

- Pekak perkusi- Cairan pd satu atau kedua sisi

- Demam menetap walau diberi AB- Talak: Drainase, analisa cairan pleura, AB. Jika talak sudah diberikan tp masiih

demam, maka curiga TB

3. PERIKARDITIS PURULENTA4. INFEKSI EKSTRA PULMONER

5. MIOKARDITIS

Page 25: Pneumonia