Pneumonia

13
Pneumonia

description

pneumonia

Transcript of Pneumonia

Page 1: Pneumonia

Pneumonia

Page 2: Pneumonia

• Secara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).

• Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.

• Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitis.

Page 3: Pneumonia

• Sangat sering terjadi• Insiden di masyarakat 1-3/1000 orang dewasa • Pria : wanita• Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur,

walaupun manifestasi klinik terparah muncul pada anak, orang tua dan penderita penyakit kronis.

Page 4: Pneumonia
Page 5: Pneumonia

Faktor Resiko

• usia > 65 tahun; dan usia < 5 tahun, • penyakit kronik (misalnya ginjal, dan paru), diabetes mellitus, • imunosupresi (misalnya obat-obatan, HIV), ketergantungan

alkohol, • aspirasi (misalnya epilepsi), • penyakit virus yang baru terjadi (misalnya influenza), • malnutrisi, • ventilasi mekanik, • pascaoperasi, • lingkungan, pekerjaan, • pendingin ruangan

Page 6: Pneumonia

Gejala• Didahului dengan infeksi saluran

napas atas akut selama beberapa hari.

• Demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau.

• Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala

Tanda a. Batuk nonproduktif b. Ingus (nasal discharge) c. Suara napas lemah d. Penggunaan otot bantu napas e. Demam f. Cyanosis (kebiru-biruan) g. Thorax photo menujukkan infiltrasi

melebar h. Sakit kepala i. kekakuan dan nyeri otot jj. Sesak napas k. Menggigil l. Berkeringat m. m. Lelah n. Terkadang kulit menjadi

lembab o. Mual dan muntah

Page 7: Pneumonia

Klasifikasi

1. Berdasarkan klinis dan epidemiologisa.Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia) b.Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia) c.Pneumonia aspirasi d.Pneumonia pada penderita Immunocompromised

Page 8: Pneumonia

Pneumonia yang Didapat di Rumah Sakit

• Pneumonia Nosokomial pneumonia yang muncul pada lebih dari 48 jam setelah pasien MRS. Pneumonia akibat penggunaan ventilator didapat oleh pasien setelah 48 jam intubasi.

• Kasus terbesar : Pasien tidak berada di ICU• Resiko tinggi : pasien berada di ICU dan

menggunakan ventilator

Page 9: Pneumonia

Klasifikasi

2. Berdasarkan bakteri penyebab a.Pneumonia bakterial / tipikal. Dapat terjadi pada semua usia. b.Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia c.Pneumonia virus d.Pneumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised)

Page 10: Pneumonia

Klasifikasi3. Berdasarkan predileksi infeksi a.Pneumonia lobaris.

Sering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya : pada aspirasi benda asing atau proses keganasan

b. Bronkopneumonia.

Ditandai dengan bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Dapat disebabkan oleh bakteria maupun virus. Sering pada bayi dan orang tua. Jarang dihubungkan dengan obstruksi bronkus

c.Pneumonia interstisial

Page 11: Pneumonia

AnamneseGambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 C, batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.

Pemeriksaan Fisik• Temuan pemeriksaan fisis dada

tergantung dari luas lesi di paru. • Pada inspeksi : bagian yang

sakit tertinggal waktu bernapas, palpasi: fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.

Page 12: Pneumonia

Pemeriksaan Penunjang

• Gambaran Radiologis- Foto Thoraks : dapat berupa infiltrat sampai

konsolidasi dengan " air broncogram", • Laboratorium

- leukositosis, C-Reactive protein normal / meningkat pelan. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi.

- AGDA : hipoksemia dan hikarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

Page 13: Pneumonia

Pengobatan

1. Terapi antibiotika awal: menggambarkan tebakan terbaik berdasarkan pada klasifikasi pneumonia dan kemungkinan organisme, karena hasil mikrobiologis tidak tersedia selama 12-72 jam. Tetapi disesuaikan bila ada hasil dan sensitivitas antibiotika

2. Tindakan suportif : pemberian Oksigen, cairan intravena