PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat...

161
ii EVALUASI MASALAH UTAMA KEJADIAN MEDICATION ERRORS FASE ADMINISTRASI dan DRUG THERAPY PROBLEMS PADA PASIEN RUMAH SAKIT BETHESDA PERIODE AGUSTUS-SEPTEMBER 2008 (Kajian Terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Diajukan Oleh: Olivia Ganeswati NIM : 058114028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

ii

EVALUASI MASALAH UTAMA KEJADIAN MEDICATION ERRORS FASE ADMINISTRASI dan DRUG THERAPY PROBLEMS

PADA PASIEN RUMAH SAKIT BETHESDA PERIODE AGUSTUS-SEPTEMBER 2008

(Kajian Terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Diajukan Oleh:

Olivia Ganeswati NIM : 058114028

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

v

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat,

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7 : 7)

Kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus, yang memberiku kehidupan dan selalu berkarya dalam setiap nafas hidupku

Mama dan Papa tercinta, yang selalu mengajarkan aku arti hidup

serta berjuang untuk menjalani dan memaknainya

Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsinya yang berjudul “EVALUASI MASALAH UTAMA KEJADIAN

MEDICATION ERRORS FASE ADMINISTRASI dan DRUG THERAPY

PROBLEMS PADA PASIEN RUMAH SAKIT BETHESDA PERIODE

AGUSTUS-SEPTEMBER 2008 (Kajian Terhadap Obat Gangguan Sistem

Kardiovaskular)”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam

menyelesaikan jenjang studi guna meraih gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Rumah Sakit Bethesda yang telah memberikan ijin bagi penulis

untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

2. Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma yang telah memberi bimbingan, pengarahan, dukungan dan waktu

selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.

3. dr. Luciana Kuswibawati, M.,Kes., selaku pembimbing yang telah

memberikan banyak masukan, dukungan dan arahan selama proses penelitian

berlangsung dan dalam penyususunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

viii

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang sangat membantu dalam penyususnan

skripsi ini.

5. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm., Apt., selaku pembimbing lapangan yang

telah banyak membantu, memberikan pengarahan kepada penulis selama

penelitian berlangsung di Rumah Sakit Bethesda.

6. Ibu Ana selaku farmasis klinis bangsal III RS Bethesda yang telah banyak

memberikan bantuan dan masukan, serta kritik yang membangun selama

dilangsungkannya penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

7. Kepala dan staf Rekam Medik Rumah Sakit Bethesda yang telah memberi ijin

dan bantuan selama proses pengamatan medical record pasien Rumah Sakit

Bethesda.

8. Bapak Rustamadji selaku kepala ruang D yang telah banyak membantu

penulis selama dilakukannya penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

9. Ibu Endar selaku kepala ruang E yang telah banyak membantu penulis selama

dilakukannya penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

10. Para perawat ruang D dan E, serta perawat-perawat bangsal III yang telah

banyak membantu selama dilakukannya penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

11. Mama dan Papaku tercinta yang selama ini telah memberiku begitu banyak

doa, cinta, kasih sayang, perhatian serta begitu banyak dukungan yang takkan

bisa kuungkapkan dengan kata-kata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

ix

12. Adikku tersayang Nita, melalui doa, keceriaan dan perhatiannya telah begitu

banyak mewarnai hidupku dan membuat hidupku lebih berarti.

13. Nenekku yang kusayangi, Mbah putri, yang telah banyak membantuku

melalui doa dan nasihat-nasihatnya yang sangat berarti bagiku.

14. Mbak Tin yang selalu meberikan dukungan, keceriaan serta kasih sayangnya

padaku.

15. Sahabat-sahabatku, Dewi, Vira, Christin, Dona, Ade yang telah memberiku

persahabatan yang indah, berbagi cerita suka dan duka bersamaku, serta selalu

mendukung dan mendoakan aku.

16. Teman-temanku kelompok BALDY, Andin, Sekar, Bembi, Sisca, Stela,

Donal, Welli, Nolen, yang telah berjuang bersama-sama dalam penelitian ini,

yang selalu berbagi dukungan dan semangat dari awal hingga penelitian ini

dapat diselesaikan.

17. Teman-temanku wisma Rosari atas, Dewi, Agnes, Esti, mbak Nice, mbak Uci,

Yeni, Della, mbak Tina, dek Susi, Vetri, mbak Jean, mbak Sri, Mella, Yesia,

Angel, Lina, mbak Tong-tong, mbak Tika atas kekompakan, kebersamaan,

keceriaan dan dukungan yang telah kalian berikan.

18. Semua teman-teman Farmasi, kususnya FKK angkatan 2005, yang telah

memberikan keceriaan, kekompakan, kerjasama dan dukungan serta masukan

yang membantuku selama kuliah di Farmasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

x

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang

telah banyak membantu, mendukung, dan mendoakan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa skipri ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar skripsi ini

menjadi lebih baik lagi. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini

berguna bagi semua pihak, dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 19 Januari 2009

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xii

INTISARI

Penggunaan obat–obat kardiovaskuler sering menjadi masalah yang berkaitan dengan medication error. Medication error (ME) dan Drug Therapy Problems (DTP) tentunya merugikan pasien dan dapat menyebabkan kegagalan terapi, bahkan menimbulkan efek obat yang tidak diharapkan.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah utama kejadian ME fase administrasi dan DTP penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler pada pasien di RS Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008. Selain itu, juga untuk mengetahui profil kasus (umur, jenis kelamin, diagnosis, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan); profil terapi pasien [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler meliputi jumlah dan jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler, bentuk sediaan, aturan pakai obat (dosis/kekuatan obat dan frekuensi)]; serta mengetahui ME fase administrasi dan DTP apa saja yang terjadi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat prospektif.

Kasus pasien yang menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler sebanyak 33 kasus. Usia pasien terbanyak adalah 35-64 tahun (63,6%), dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak (51,5%), diagnosis paling banyak adalah Chronic Kidney Disease (9,1 %). Obat gangguan sistem kardiovaskuler yang paling banyak digunakan adalah antihipertensi. Dari hasil identifikasi ME dan DTP, didapatkan DTP terbanyak adalah interaksi obat, sebanyak 17 kejadian, juga terdapat ADR 6 kejadian, butuh obat tambahan 4 kejadian, dosis terlalu rendah 3 kejadian, ketidakpatuhan pasien 2 kejadian. Kejadian ME fase administrasi yang terjadi adalah gagal mencek instruksi sebanyak 4 kejadian dan dosis keliru sebanyak 3 kejadian. Masalah utama terjadinya ME dan DTP ini dimungkinkan karena kurangnya jam kerja farmasis klinis dalam memonitor obat.

Kata kunci (keywords) : medication error, drug therapy problem, obat gangguan

sistem kardiovaskular.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xiii

ABSTRACT

The use of drug in cardiovascular system disorder is often related to medication error (ME) and drug therapy problem (DTP). Medication error and drug therapy problem that happen can cause a fail of therapy even an unwanted effects of drug.

The general purpose of this research is to know the main problem that cause medication error in administration phase and drug therapy problem in the use of drug in cardiovascular system disorder in patient at Bethesda hospital in August-September 2008. Furthermore to know the profile of case (include age, gender, diagnosis, education rate dan kind of job); the profile of therapy [in general and special in the use of drug in cardiovascular system disorder, include number and kind of drug in cardiovascular system disorder, dosage form, route of administration (dosage/strength, frecuency)], and also to know ME in administration phase and DTP that real happen. This research is includes in the kind of non experimental research with evaluatif descriptive design which have prospective characteristic.

The most age of patients is 35-64 years old (63,6%), man is more than women (51,5%), the most diagnosis is Chronic Kidney Disease (9,1 %). Antihypertension is the most drug that patient used. The number of case that used drug in cardiovascular system disorder is 33 cases. From the result of ME and DTP identification, founded that the most kind of DTP that happen is drug interaction (17 events), 6 ADR events, 4 need additional therapy events, 3 dosage too low events, 2 uncompliance events. Medication error in administration phase that happen is the fail of instruction checking (4 events) and 3 events of wrong dosage. The main problem that cause this events is possible because of a minim worktime of clinical pharmacist that monitoring therapy.

Key words : medication error, drug therapy problem, drug use in cardiovascular disorders.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PERNYATAAN PUBLIKASI vi

PRAKATA ........................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. xi

INTISARI ............................................................................................................ xii

ABSTRACT ........................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

1. Permasalahan ............................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ....................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ....................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum ............................................................................... 6

2. Tujuan khusus .............................................................................. 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Medication Error ............................................................................. 7

B. Drug Therapy Problems .................................................................. 10

C. Sistem Kardiovaskuler .................................................................... 14

D. Penyakit dan Obat Kardiovaskuler ................................................. 16

1. Hipertensi .................................................................................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xv

2. Gagal jantung ............................................................................ 27

3. Aritmia ...................................................................................... 30

E. Keterangan Empiris ......................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 34

B. Definisi Operasional ....................................................................... 34

C. Subyek Penelitian ............................................................................ 36

D. Bahan Penelitian ............................................................................. 37

E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 37

F. Lokasi Penelitian ............................................................................. 38

G. Tata Cara Penelitian ........................................................................ 38

1. Tahap orientasi .......................................................................... 38

2. Tahap pengambilan data ........................................................... 38

3. Tahap penyelesaian data ........................................................... 39

H. Tata Cara Analisis Hasil ................................................................. 40

I. Kesulitan Penelitian ........................................................................ 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Pasien yang Menggunakan Obat

Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal

III RS Bethesda Periode Agustus- September2008

1. Berdasarkan kelompok usia ...................................................... 47

2. Berdasarkan jenis kelamin ........................................................ 49

3. Berdasarkan diagnosis ............................................................... 50

4. Berdasarkan tingkat pendidikan ................................................ 52

5. Berdasarkan jenis pekerjaan ...................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xvi

B. Profil Terapi Pasien yang Menggunakan Obat

Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal

III RS Bethesda Periode Agustus-September 2008

1. Profil terapi secara umum ......................................................... 54

2. Profil terapi secara khusus ........................................................ 57

C. Permasalahan-Permasalahan Dalam Penggunaan Obat

Gangguan sistem Kardiovaskuler pada pasien di

Bangsal III RS Bethesda Periode Agustus-September 2008

1. Drug therapy problem (DTP) ................................................... 66

2. Medication error (ME) ............................................................. 82

3. Evaluasi masalah utama kejadian medication errors dan drug therapy problems ....................................................... 84

4. Dampak terapi ........................................................................... 87

D. Rangkuman Pembahasan ................................................................ 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 92

B. Saran ................................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94

LAMPIRAN ........................................................................................................ 96

BIOGRAFI ......................................................................................................... 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I Bentuk-bentuk Medication error ......................................... 9

Tabel II Taksonomi & kategorisasi Medication error ..................... 9

Tabel III Tingkat kepastian suatu

kejadian berhubungan dengan suatu obat ............................ 10

Tabel IV Penyebab-penyebab drug therapy problems (DTPs) ........... 12

Tabel V Tingkat Signifikansi Interaksi Obat ..................................... 13

Tabel VI Klasifikasi tekanan darah menurut WHO ...................... 18

Tabel VII Klasifikasi tekanan darah

pada dewasa (JNC VII) ................................................... 18

Tabel VIII Algoritme terapi hipertensi (Menurut JNC VII) .................. 21

Tabel IX Terapi hipertensi pada

keadaan khusus (JNC VII) ................................................... 22

Tabel X Pengelompokan kasus

berdasarkan jenis diagnosis .................................................. 51

Tabel XI Jumlah keseluruhan obat yang diterima kasus ..................... 55

Tabel XII Jenis keseluruhan obat

yang diterima pada kasus ..................................................... 56

Tabel XIII Jumlah jenis obat gangguan sistem

kardiovaskuler yang diterima pada pasien di

Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus-September 2008 ........................................ 57

Tabel XIV Antihipertensi yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus-September 2008 ....................................... 59

Tabel XV Inotropik positif yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus- September 2008 ....................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xviii

Tabel XVI

Antiaritmia yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus- September 2008 ....................................... 60

Tabel XVII Antiangina yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus September 2008 ......................................... 61

Tabel XVIII

Obat yang mempengaruhi sistem

koagulasi darah yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus-September 2008 ........................................ 61

Tabel XIX Terapi kombinasi yang digunakan pada pasien

di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus-September 2008 ........................................ 62

Tabel XX Bentuk sediaan pada jenis obat gangguan

sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pasien di

Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

periode Agustus-September 2008 ........................................ 62

Tabel XXI Aturan pakai obat antihipertensi yang

digunakan pada kasus ........................................................... 63

Tabel XXII Aturan pakai inotropik positif yang

digunakan pada kasus ........................................................... 64

Tabel XXIII Aturan pakai antiaritmia yang

digunakan pada kasus ........................................................... 64

Tabel XXIV Aturan pakai antiangina yang

digunakan pada kasus ........................................................... 64

Tabel XXV Aturan pakai obat yang mempengaruhi

koagulasi darah yang digunakan pada kasus ........................ 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xix

Tabel XXVI Aturan pakai terapi kombinasi

yang digunakan pada kasus .................................................. 65

Tabel XXVII Kelompok kasus dengan DTP

dosis terlalu rendah ............................................................... 66

Tabel XXVIII Kelompok kasus dengan DTP

interaksi obat ........................................................................ 68

Tabel XXIX Kelompok Kasus dengan DTP ADR ................................... 72

Tabel XXX Kelompok kasus dengan DTP

butuh obat tambahan ............................................................ 75

Tabel XXXI Kelompok Kasus dengan DTP

ketidakpatuhan pasien .......................................................... 75

Tabel XXXII Jumlah jenis kejadian DTP pada Kasus ............................... 77

Tabel XXXIII Contoh analisis DTP pada kasus .......................................... 78

Tabel XXXIV Contoh analisis DTP pada kasus .......................................... 79

Tabel XXXV Contoh analisis DTP pada kasus ......................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jantung .......................................................................................... 15

Gambar 2 Sistem Kardiovaskular .................................................................. 16

Gambar 3 Aktivitas angiotensinogen dalam

hubungannya meningkatkan tekanan darah .................................. 19

Gambar 4 Skema Penelitian Payung “Evaluasi Masalah Utama

Kejadian Medication Errors Fase Administrasi

dan Drug Therapy Problems pada Pasien RS Bethesda

Periode Agustus–September 2008” ............................................... 45

Gambar 5 Persentase usia kasus ..................................................................... 47

Gambar 6 Persentase kasus berdasarkan jenis kelamin ................................. 49

Gambar 7 Persentase kasus berdasarkan tingkat pendidikan ......................... 52

Gambar 8 Persentase kasus berdasarkan jenis pekerjaan ............................... 53

Gambar 9 Persentase jumlah kasus yang mengalami DTP

dan yang tidak mengalami DTP .................................................... 76

Gambar 10 Persentase jenis kejadian DTP pada pasien

yang menerima obat gangguan sistem

kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda

periode Agustus-September 2008 ................................................. 77

Gambar 11 Persentase jumlah kasus yang mengalami ME

dan yang tidak mengalami ME ...................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data rekam medis kasus pasien di bangsal kelas III RS

Bethesda Yogyakarta yang Menggunakan Obat

Gangguan Sistem kardiovaskular

Periode Agustus-September 2008 ............................................. 96

Lampiran 2 Rangkuman hasil wawancara dengan Dokter

yang bertugas di Bangsal kelas III

RS Bethesda Yogyakarta .......................................................... 128

Lampiran 3 Rangkuman hasil wawancara dengan Apoteker

yang bertugas di Bangsal kelas III

RS Bethesda Yogyakarta .......................................................... 130

Lampiran 4 Rangkuman hasil wawancara dengan Perawat

yang bertugas di Bangsal kelas III

RS Bethesda Yogyakarta .......................................................... 131

Lampiran 5 Pemantauan terapi di rumah (home visit) ................................. 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Medication Error (ME) merupakan suatu kesalahan dalam proses

pengobatan yang seharusnya dapat dicegah dan proses tersebut masih berada dalam

pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan (NCC MERP, 2008). Sedangkan

Drug therapy problem (DTP) adalah setiap kejadian yang tidak diinginkan, yang

dialami oleh pasien yang terlibat atau dicurigai terlibat dalam terapi obat, yang akan

mengganggu pencapaian tujuan terapi yang diinginkan (Strand et.al., 2004).

The Institute of Medicine melaporkan setiap tahun medical error

menyebabkan kematian pada 44.000-98.000 pasien di Amerika Serikat. Prosentase

medical error yang disebabkan oleh obat (medication error) merupakan salah satu

penyebab yang umum untuk terjadinya medical error, yaitu sekitar 3,7% dari seluruh

pasien (Dwiprahasto dan Kristin, 2008).

Kejadian medication error di rumah sakit cukup bervariasi, dilaporkan angka

kejadian berkisar antara 3-6,9% untuk pasien rawat inap. Selain itu juga dilaporkan

angka kejadian medication error yang lebih besar yaitu 4-17% dari seluruh pasien

yang dirawat di rumah sakit. Masih dari studi yang sama ditemukan bahwa

antibiotika, analgetika, dan obat-obat kardiovaskuler adalah yang paling sering

berkaitan dengan kejadian medication error. Meskipun kejadian ME sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

2

terdokumentasi, tetapi sedikit sekali studi yang berhubungan dengan masalah utama

yang menyebabkan ME tersebut (Dwiprahasto dan Kristin, 2008).

Secara global, penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama

kematian dan diperhitungkan kejadiannya akan terus meningkat. Menurut World

Health Organization (WHO) ditaksirkan 17,5 juta orang meninggal dikarenakan

penyakit kardiovaskuler pada tahun 2005, hal ini merepresentasikan 30% dari seluruh

kematian global. Jika hal ini terus terjadi dan meningkat, maka pada tahun 2015

diperkirakan 20 juta orang akan mati dikarenakan penyakit ini (Anonim, 2008).

Penggunaan obat–obat kardiovaskuler merupakan masalah yang sering

berkaitan dengan medication error. Suatu studi yang dilakukan oleh United state

Pharmacopeia, Center for the Advancement of Patient Safety (USP CAPS) dari

Januari 2001 sampai Agustus 2004 menunjukkan terjadi error yang berkaitan dengan

penggunaan obat kardiovaskuler. Pada fase prescribing terjadi 23,3%, fase

transcribing 26,3%, fase dispensing 26,6%, dan fase administrasi 23,3%. Dari

kejadian-kejadian tersebut, error yang terjadi dapat menyebabkan kefatalan

(Anonim,2005).

Medication error fase apapun dan masalah yang berkaitan dengan obat (drug

therapy problem) yang terjadi tentunya akan merugikan pasien dan dapat

menyebabkan kegagalan terapi, bahkan dapat timbul efek obat yang tidak diharapkan.

Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat mengenai masalah medication errors

terutama pada fase administrasi dan drug therapy problems khususnya obat gangguan

sistem kardiovaskuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

3

Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk kerjasama antara Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma (USD) dengan pihak rumah sakit Bethesda Yogyakarta

dalam rangka peningkatan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Rumah sakit ini

telah menandatangani MoU antara Direktur RS dan Rektor USD termasuk dalam

bidang penelitian. Selain itu, RS ini termasuk dalam RS swasta tipe B dengan

akreditasi ISO 9000 dan merupakan RS swasta terbesar di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY), farmasis klinis pun telah dijalankan di RS ini. Penelitian ini akan

bersifat prospektif untuk dapat menemukan masalah utama timbulnya medication

errors pada fase administrasi dan drug therapy problems pada penggunaan obat

gangguan sistem kardiovaskuler.

1. Permasalahan

Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah: ”apakah

yang menjadi masalah utama terjadinya ME fase administrasi dan DTP pada

penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler pasien di RS Bethesda?”

selanjutnya beberapa penelitian tambahan yang ingin diamati adalah:

a. seperti apa profil pasien yang menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler

meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan dan diagnosis?

b. seperti apa profil terapi pasien yang menggunakan obat gangguan sistem

kardiovaskuler meliputi jumlah obat, jenis obat, bentuk sediaan, aturan pakai obat

yang meliputi kekuatan obat dan frekuensi pemakaian?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

4

c. apa saja masalah-masalah yang muncul pada penggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskuler pada pasien RS Bethesda periode Agustus-September 2008?

Medication error dan DTP apa saja yang benar-benar terjadi pada pasien RS

Bethesda dalam penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler periode

Agustus-September 2008 (berdasarkan pengamatan prospektif)?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai Evaluasi

Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase Administrasi dan Drug Therapy

Problems pada Pasien RS Bethesda Periode Agustus–September 2008 (Kajian

terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler) belum pernah dilakukan. Namun,

ada beberapa penelitian lain yang terkait dengan error obat sistem kardiovaskuler dan

terkait dengan ME dan DTP adalah dengan judul sebagai berikut ini.

a. Errors Involving Drug Product Used to Treat Cardiovascular Diseases (Anonim,

2005).

b. Evaluasi Medication Error Resep Racikan Pasien Pediatrik di Farmasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Bethesda pada Bulan Juli Tahun 2007 : Tinjauan Fase

Dispensing oleh Erlin (2008).

c. Studi potensial medication error pada peresepan bangsal anak di Rumah sakit

Bethesda Yogyakarta periode Februari-April 2003 : ditinjau dari aspek

transcribing : kesulitan membaca tulisan pada resep dan kesulitan membaca

penulisan angka desimal oleh Fitri (2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

5

d. Persepsi Pembaca Resep Mengenai Resep yang Berpotensi Menyebabkan

Medication Error di Apotek di Kota Yogyakarta Periode Januari-Februari 2005

oleh Simbolon (1999).

Penelitian tersebut berbeda pada hal tujuan penelitian, dan waktu

pelaksanaan penelitian, serta durasi dan fase Medication error yang diteliti.

Pada penelitian yang dilakukan saat ini ingin mengetahui dan mengevaluasi

masalah utama kejadian ME fase administrasi dan DTP pada pasien RS Bethesda

Yogyakarta Periode Agustus–September 2008 (Kajian terhadap Obat Gangguan

Sistem Kardiovaskuler).

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan menambah

referensi tenaga kesehatan untuk mendeskripsikan ME dan DTP dari penggunaan

obat gangguan sistem kardiovaskuler yang terjadi pada pasien di RS Bethesda

Yogyakarta.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler

oleh farmasis dalam mempraktekkan pharmaceutical care dan menerapkan isu

patient safety demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RS Bethesda

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

6

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah utama

kejadian ME fase administrasi dan DTP pada penggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskuler pada pasien di RS Bethesda Yogyakarta periode Agustus-

September 2008.

2. Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan

dan mengevaluasi :

a. profil pasien di RS Bethesda periode Agustus-September 2008 yang

menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler meliputi umur, tingkat

pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan dan diagnosis.

b. profil terapi obat gangguan sistem kardiovaskuler meliputi jumlah obat, jenis

obat, bentuk sediaan, aturan pakai obat meliputi dosis/kekuatan obat dan

frekuensi pemakaian obat pada pasien di RS Bethesda periode Agustus-

September 2008.

c. masalah-masalah yang muncul dalam pengobatan serta ME dan DTP yang benar-

benar terjadi pada pasien RS Bethesda dalam penggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskuler periode Agustus-September 2008 (berdasarkan pengamatan

prospektif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Medication Error

Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang

seharusnya dapat dicegah dan proses tersebut masih berada dalam pengawasan dan

tanggung jawab profesi kesehatan (NCC MERP, 2008). Dalam Surat Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 disebutkan bahwa

pengertian medication error adalah kejadian yang merugikan pasien, akibat

pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat

dicegah.

Kejadian medication error di rumah sakit cukup bervariasi, berkisar antara 3-6,9%

untuk pasien rawat inap. Penelitian lain melaporkan angka kejadian medication error

yang lebih besar yaitu 4-17% dari seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit. Masih

dari studi yang sama ditemukan bahwa antibiotika, analgetika, dan obat-obat

kardiovaskuler adalah yang paling sering berkaitan dengan kejadian medication

error. Error yang terjadi akibat kekeliruan instruksi peresepan mencapai 16,9%. Satu

studi di rumah sakit melaporkan bahwa 11% medication error terjadi dalam bentuk

pharmacy dispensing errors berupa pemberian obat atau dosis yang keliru. Laporan

yang dikompilasi oleh the United States Pharmacopeia pada tahun 1999

menunjukkan 3% dari 6224 medication errors berakhir dengan kegawatan pada

pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

8

Suatu studi yang melibatkan 1116 rumah sakit menemukan kejadian

medication error sebanyak 5,07% yang 0,25% diantaranya berakhir fatal. Dalam

studi tersebut juga dilaporkan bahwa kejadian medication error di rumah sakit

yang tidak memiliki afiliasi ataupun kerjasama dengan sekolah

pendidikan/fakultas farmasi ternyata 72% lebih tinggi dibandingkan dengan

rumah sakit yang memiliki afiliasi dengan fakultas farmasi. Dampak dari

medication error sangat beragam mulai dari keluhan ringan yang dialami pasien

hingga kejadian serius yang memerlukan perawatan rumah sakit lebih lama atau

bahkan kematian (Dwiprahasto dan Kristin, 2008).

Kejadian medication error dibagi dalam 4 fase, yaitu fase prescribing,

fase transcribing, fase dispensing dan fase administration. Dari fase-fase

medication error tersebut, dapat dikemukakan bahwa faktor penyebabnya dapat

berupa, (Cohen, 1991) : 1) komunikasi yang buruk baik secara tertulis dalam

bentuk kertas resep maupun secara lisan (antara pasien, dokter dan apoteker), 2)

sistem distribusi obat yang kurang mendukung (sistem komputerisasi, sistem

penyimpanan obat, dan lain sebagainya), 3) sumber daya manusia (kurang

pengetahuan, pekerjaan yang berlebihan, dan lain-lain), 4) edukasi kepada pasien

kurang, 5) peran pasien dan keluarganya kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

9

Tabel I. Bentuk-bentuk Medication error (Dwiprahasto dan Kristin, 2008) Prescribing Transcribing Dispensing Administration

Kontraindikasi Duplikasi Tidak terbaca Instruksi tidak jelas Instruksi keliru Instruksi tidak lengkap Penghitungan dosis keliru

Copy error Dibaca keliru Ada instruksi yang terlewatkan Mis-stamped Instruksi tidak dikerjakan Instruksi verbal diterjemahkan salah

Kontraindikasi Extra dose Kegagalan mencek instruksi Sediaan obat buruk Instruksi pengguna-an obat tidak jelas Salah menghitung dosis Salah memberi label Salah menulis instruksi Dosis keliru Pemberian obat di luar instruksi Instruksi verbal dijalankan keliru

Administration error Kontraindikasi Obat tertinggal di samping bed Extra dose Kegagalan mencek instruksi Tidak mencek identitas pasien Dosis keliru Salah menulis instruksi Patient off unit Pemberian obat di luar instruksi Instruksi verbal dijalankan keliru

Tabel II. Taksonomi & kategorisasi Medication error (Dwiprahasto dan Kristin,

2008) Tipe error Kategori Keterangan

NO ERROR A Keadaan atau kejadian yang potensial menyebabkan terjadinya error

ERROR-

NO HARM

B Error terjadi, tetapi obat belum mencapai pasien C Error terjadi, obat sudah mencapai pasien tetapi tidak

menimbulkan risiko Obat mencapai pasien dan sudah terlanjut diminum/digunakan Obat mencapai pasien tetapi belum sempat diminum/digunakan

D Error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien, tetapi tidak menimbulkan risiko (harm) pada pasien

ERROR-HARM

E Error terjadi dan pasien memerlukan terapi atau intervensi serta menimbulkan risiko (harm) pada pasien yang bersifat sementara

F Error terjadi & pasien memerlukan perawatan atau perpanjangan perawatan di rumahsakit disertai cacat yang bersifat sementara

G Error terjadi dan menyebabkan risiko (harm) permanen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

10

Tabel III. Tingkat kepastian suatu kejadian berhubungan dengan suatu obat (Nebeker, J.R., 2004)

Level Kriteria

Pasti

Suatu kejadian klinis, termasuk hasil tes laboratorium yang abnormal, yang terjadi pada saat waktu penggunaan obat dan tak dapat dijelaskan melalui penyakit yang terjadi bersamaan atau obat dan senyawa kimia lain. Respon pemutusan obat masuk akal secara klinis. Kejadiannya harus pasti secara farmakologi.

Mungkin

Suatu kejadian klinis, termasuk ketidaknormalan hasil laboratorium, yang terjadi berurutan dengan waktu pemberian obat, yang tidak dapat dihubungkan dengan penyakit yang terjadi bersamaan atau obat dan senyawa kimia lain. Respon pemutusan obat masuk akal.

Agak mungkin

Suatu kejadian klinis, termasuk ketidaknormalan hasil laboratorium, yang terjadi berurutan dengan waktu pemberian obat, namun dapat dijelaskan dengan penyakit yang terjadi bersamaan atau obat dan senyawa kimia lain.

Tidak mungkin

Suatu kejadian klinis, termasuk ketidaknormalan hasil laboratorium, yang berhubungan sementara dengan penggunaan obat yang membuat tidak mungkin terjadi hubungan dan dapat dijelaskan oleh penyakit atau obat dan senyawa lain yang menyertai.

B. Drug Therapy Problems

1. Definisi dan jenis

Drug therapy problem adalah setiap kejadian yang tidak diinginkan, yang

dialami oleh pasien yang terlibat atau dicurigai terlibat dalam terapi obat, yang

akan mengganggu pencapaian tujuan terapi yang diinginkan. Drug therapy

problems termasuk dalam ruang lingkup praktek asuhan kefarmasian

(pharmaceutical care). Tujuan mengidentifikasi drug therapy problems adalah

untuk membantu pasien mendapatkan outcome dan tujuan terapi yang diinginkan

(Strand et.al., 2004). Kategori–kategori dalam drug therapy problems :

a. terapi obat yang tidak dibutuhkan, dikarenakan pasien tidak menampakkan

tanda–tanda klinis pada saat itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

11

b. terapi obat tambahan yang diterima untuk mengatasi atau mencegah kondisi

medis pasien.

c. produk obat tidak efektif dalam menghasilkan respon yang diinginkan.

d. dosis yang terlalu rendah untuk mencapai respon yang diinginkan.

e. obat menyebabkan reaksi yang merugikan pada pasien.

f. dosis terlalu tinggi, yang akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan

terjadi pada pasien.

g. pasien tidak mampu atau tidak ingin mendapatkan terapi obat.

Kategori pertama dan kedua dalam DTP berhubungan dengan indikasi.

Kategori ketiga dan keempat berhubungan dengan efektivitas. Kategori kelima

dan keenam berhubungan dengan keamanan. Sedangkan kategori ketujuh

berhubungan dengan ketaatan pasien. Dalam hal ini, terdapat enam kategori dari

drug therapy problems yang menggambarkan masalah-masalah klinik yang

dijumpai pasien oleh karena aksi obat bagi kesehatannya, dan kategori yang

ketujuh, merupakan tindakan pasien mengenai kemauan dan kemampuannya

dalam menggunakan obat, seperti yang diperintahkan (Strand et.al., 2004).

Seperti permasalahan klinik pada umumnya, drug therapy problems tidak

dapat dipecahkan ataupun dicegah kecuali penyebab dari masalah tersebut telah

diketahui secara jelas. Tidak hanya perlu untuk mengenal dan mengorganisir drug

therapy problem, namun juga penyebab utamanya (Strand et.al., 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

12

Tabel IV. Penyebab-penyebab drug therapy problems (DTPs) (Strand et.al., 2004) No. Drug therapy problems Penyebab utama 1. Obat tanpa Indikasi

(unnecessary drug therapy) • Tidak terdapat indikasi medis yang benar untuk terapi obat saat

itu. • Terapi obat yang berlebih digunakan untuk kondisi yang hanya

menerima satu macam terapi obat. • Kondisi medis lebih tepat diatasi tanpa menggunakan terapi obat. • Terapi efek samping obat sebenarnya dapat diatasi dengan yang

lebih aman. • Terapi obat digunakan untuk mengatasi reaksi merugikan yang

dapat dicegah yang berhubungan dengan pengobatan lain. • Kondisi yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat, alkohol,

ataupun merokok. 2. Butuh tambahan obat

(need for additional drug therapy)

• Kondisi medis memerlukan terapi obat tambahan • Pencegahan terapi obat yang diperlukan untuk mengurangi resiko

pada perkembangan kondisi yang baru. • Kondisi medis yang memerlukan farmakoterapi tambahan untuk

mencapai efek. 3. Pemilihan obat yang tidak

efektif (wrong drug) • Obat bukan yang paling efektif untuk masalah medis. • Kondisi medis yang sukar sembuh dengan produk obat tersebut. • Bentuk sediaan dari produk obat tidak tepat. • Produk obat bukan produk yang efektif untuk indikasi yang

sedang diatasi. 4. Dosis terlalu rendah

(dosage too low) • Dosis terlalu rendah untuk menghasilkan respon yang

diinginkan. • Interval dosis terlalu jarang untuk menghasilkan respon yang

diinginkan. • Interaksi obat mengurangi jumlah dari obat yang aktif. • Durasi terapi obat terlalu singkat untuk menghasilkan respon

yang diinginkan. 5. Reaksi obat yang

merugikan dan interaksi obat (adverse drug reaction)

• Produk obat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, yang tidak tergantung dosis.

• Dibutuhkan produk obat yang lebih aman untuk mengatasi faktor resiko.

• Interaksi obat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan yang tidak tergantung dosis.

• Pengaturan dosis yang diberikan terlalu rapat. • Produk obat menyebabkan reaksi alergi. • Produk obat dikontraindikasikan dikarenakan beberapa faktor

resiko. 6. Dosis terlalu tinggi (dosage

too high) • Dosis terlalu tinggi. • Frekuensi dosis terlalu pendek. • Durasi terapi obat terlalu lama. • Interaksi obat yang menghasilkan reaksi toksik pada produk obat. • Dosis obat yang diberikan terlalu rapat.

7. Ketidaktaatan (uncompliance)

• Pasien tidak mengerti instruksi. • Pasien lebih senang tidak menerima pengobatan. • Pasien lupa menerima pengobatan. • Produk obat terlalu mahal untuk pasien. • Pasien tidak dapat menelan atau menggunakan produk obat

dengan benar. • Produk obat tidak tersedia untuk pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

13

2. Interaksi obat

Interaksi obat merupakan respon klinis pada pemberian kombinasi obat

yang berbeda. Tingkat signifikansi interaksi obat berdasarkan pustaka yang

digunakan berupa angka 1 sampai 5, dengan tingkatan sebagai berikut:

Tabel V. Tingkat Signifikansi Interaksi Obat (Tatro, 2006) Tingkat

signifikansi Keparahan Laporan

1 Berat (major) Terbukti 2 Sedang (moderate) Terbukti 3 Ringan (minor) Terbukti

4 Berat/Sedang (major/moderate) Mungkin terjadi

5 Ringan Mungkin terjadi Tidak ada Tidak mungkin terjadi

Onset terjadinya interaksi obat dapat terbagi menjadi 2, yaitu cepat dan

tertunda. Cepat berarti efek akan terjadi selama 24 jam setelah pemberian obat

yang berinteraksi, dibutuhkan penanganan segera untuk menghindari efek

interaksi obat. Tertunda berarti efek akan terjadi setelah pemberian obat yang

berinteraksi selama beberapa hari atau minggu (Tatro, 2006).

Potensi keparahan interaksi obat penting untuk menilai resiko dan

manfaat alternatif terapi, dengan modifikasi dosis dan waktu pemberian obat

dapat mengatasi terjadinya efek interaksi obat. Ada 3 tingkat keparahan, yaitu

berat (major), sedang (moderate), dan ringan (minor). Tingkat keparahan berat

kemungkinan berpotensi menimbulkan kerusakan organ yang permanen. Efek dari

tingkat keparahan sedang tergantung dari kondisi klinis pasien, dapat berupa

butuh terapi tambahan, rawat inap di rumah sakit, maupun semakin lamanya

pasien menjalani rawat inap di rumah sakit. Pada tingkat keparahan ringan efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

14

yang ditimbulkan tidak diketahui dan tidak mempengaruhi tujuan terapi secara

signifikan, biasanya juga tidak membutuhkan terapi tambahan (Tatro, 2006).

C. Sistem Kardiovaskuler

Secara sederhana, sistem kardiovaskuler merupakan serangkaian tabung

(pembuluh darah) yang penuh dengan cairan (darah) yang tersambung ke jantung.

Tekanan terjadi saat jantung memompa darah secara terus–menerus. Darah

mengambil oksigen dari paru-paru dan nutrisi dari usus, kemudian mengirimkan

substansi-substansi ini ke sel-sel tubuh. Selain itu, sistem kardiovaslular

memainkan peranan yang penting dalam komunikasi sel ke sel dan dalam

mempertahankan tubuh melawan agen asing (Ober, C.,W.,2007).

Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah mengangkut bahan-

bahan ke dan dari seluruh bagian tubuh. Substansi yang diangkut oleh sistem

kardiovaskuler dapat dibagi menjadi : (1). nutrisi, air, dan gas-gas yang masuk ke

tubuh dari lingkungan luar. (2) material yang dipindahkan dari sel ke sel yang ada

didalam tubuh, dan (3) buangan-buangan yang dieliminasi sel (Ober, C.,W.,2007).

Sistem kardiovaskuler tersusun oleh jantung, pembuluh darah (juga

dikenal sebagai vaskuler), sel dan plasma darah. Pembuluh darah yang membawa

darah keluar jantung dinamakan arteri. Pembuluh darah yang kembali ke jantung

dinamakan vena.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

15

Gambar 1. Jantung (Anonim, 2008)

Jantung dibagi menjadi bagian kanan dan kiri, serta dinding pusat atau

septum. Kedua belahan masing – masing sebagai pompa yang berdiri sendiri,

yang terdiri dari atrium dan ventrikel. Atrium menerima kembalian darah dari

jantung dari pembuluh darah, ventrikel memompa darah keluar ke pembuluh

darah. Sisi kanan dari jantung menerima darah dari jaringan dan mengirimnya ke

paru–paru untuk oksigenasi. Sisi kiri dari jantung menerima darah oksigenasi baru

dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.

Terdapat dua susunan khusus dari sirkulasi, yang pertama adalah supplai

darah ke saluran pencernaan dan hati. Kedua bagian ini menerima darah

oksigenasi melalui arterinya, namun selebihnya darah meninggalkan sistem

percernaan, langsung menuju hati yang diartikan sebagai vena portal hepatik.

Gerbang kedua adalah ginjal, dimana dua kapiler tersambung serangkaian (Ober,

C.,W.,2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

16

Gambar 2. Sistem Kardiovaskuler (Anonim, 2008)

D. Penyakit dan Obat Kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler berefek pada jantung dan pembuluh darah, yang

termasuk dalam penyakit kardiovaskuler diantaranya adalah Cardiopulmonary

resuscitation, hipertensi, gagal jantung, ischemic heart disease, acute coronary

syndrome, aritmia, diastolic heart failure dan cardiomyopathy, venous

tromboembolism, hiperlipidemia, peripheral arterial disease, hypovolemic shock

(DiPiro, 2005).

Secara global, penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama

kematian dan diperhitungkan kejadiannya akan terus meningkat. Ditaksirkan 17,5

juta orang meninggal dikarenakan penyakit kardiovaskuler pada tahun 2005, hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

17

ini merepresentasikan 30% dari seluruh kematian global. Jika hal ini terus terjadi

dan meningkat, maka pada tahun 2015 diperkirakan 20 juta orang akan mati

dikarenakan penyakit ini (Anonim, 2008).

1. Hipertensi

a. Definisi

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan

darah arterial (Dipiro,2005). Hipertensi merupakan penyakit yang serius karena

menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan memberi kontribusi terhadap

kejadian artherosklerosis. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung, gagal

jantung kongestif, penyakit ginjal, kebutaan dan stroke (Roach, 2004).

Kebanyakan kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Apabila

tidak diketahui penyebabnya, maka disebut sebagai hipertensi esensial.

Hipertensi esensial telah dihubungkan oleh faktor resiko pola makan dan

gaya hidup. Hipertensi ini tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol.

Apabila penyebab langsung hipertensi dapat diidentifikasi, maka kondisi ini

dinyatakan sebagai hipertensi sekunder (Roach, 2004).

Tekanan darah arterial merupakan ukuran tekanan pada dinding

arteri dalam mmHg. Dua nilai tekanan darah arterial yang diukur adalah

tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Sistolik terjadi saat

kontraksi jantung, menggambarkan titik tertinggi. Diastolik terjadi setelah

kontraksi, saat bilik jantung terisi dan menggambarkan titik terendah.

Perbedaan antara sistolik dan diatolik disebut tekanan nadi dan menyatakan

tekanan dinding arteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

18

Tekanan darah arterial dihasilkan dari pengaruh aliran darah dan

resistensi aliran darah. Secara matematis sebagai produk dari cardiac output

(CO) dan total perifer resistance (TPR).

BP = CO x TPR

Faktor resiko penyebab hipertensi adalah umur diatas 55 tahun (pria)

dan 65 tahun (wanita), diabetes mellitus, dislipidemia, mikroalbuminurea,

riwayat keluarga penyakit jantung, obesitas, jarang beraktivitas, perokok

(Dipiro, 2005).

Tabel VI. Klasifikasi tekanan darah menurut WHO Tekanan

darah Grade 1 Grade 2 Grade 3

Sistolik (mmHg) 140-159 160-179 >180

Diastolik (mmHg) 90-99 100-109 >110

Tabel VII. Klasifikasi tekanan darah pada dewasa menurut JNC 7

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Stage 1 140-159 90-99

Stage 2 > 160 > 100

b. Patofisiologi

Berbagai faktor yang mengontrol tekanan darah memiliki peranan

penting terhadap perkembangan penyakit hipertensi. Hal ini termasuk malfungsi

baik humoral [contoh: Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)] atau

mekanisme vasodepressor, mekanisme neuronal yang abnormal, kerusakan

autoregulasi perifer, dan ketidakseimbangan sodium, kalsium, dan hormon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

19

natriuretik. Kebanyakan obat-obat antihipertensi tertarget pada mekanisme dan

komponen RAAS (Dipiro, 2005).

Renin merupakan suatu enzim yang diproduksi ginjal. Pelepasan renin

diatur oleh faktor internal (tekanan perfusi ginjal, katekolamin, angiotensin II)

dan faktor eksternal (sodium, klorida, potasium). Renin mengkatalisasi konversi

angiotensinogen menjadi angiotensin I di darah. Angiotensin I kemudian dirubah

menjadi angiotensin II oleh angiotensin converting enzym (ACE). Setelah

berikatan dengan reseptor yang spesifik (AT1 dan AT2), angiotensin II

menghasilkan efek biologis terhadap berbagai jaringan.

Sirkulasi dari angiotensin II dapat mengingkatkan tekanan darah,

termasuk vasokonstriksi secara langsung. Angiotensin II juga menstimulasi

sistesis aldosteron dari korteks adrenal, menyebabkan terjadinya reabsorbsi

sodium dan air yang akan meningkatkan volume plasma dan tekanan darah.

Gambar 3. Aktivitas angiotensinogen dalam hubungannya

meningkatkan tekanan darah (Roars, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

20

c. Terapi

Tujuan umum dari terapi hipertensi adalah untuk mengurangi hipertensi

yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Sedangkan tujuan

tambahannya adalah untuk perawatan penderita hipertensi dalam mencapai target

tekanan darah yang dituju. Target tekanan darah yang dituju oleh JNC 7 :

• pada kebanyakan pasien < 140/90 mmHg.

• pasien dengan diabetes < 130/80 mmHg.

• pasien dengan penyakit ginjal kronik < 130/80 mmHg (dengan perkiraan

GFR < 60 mL/menit, serum kreatinin > 1,3 mg/dL pada wanita atau > 1.5

mg/dL pada pria atau albuminemia > 300mg/ hari atau > 200 mg/g kreatinin).

1) Terapi nonfarmakologi

Joint National Comittee 7 (JNC 7) merekomendasikan perubahan

gaya hidup pada pasien dengan prehipertensi dan hipertensi, antara lain :

a) mengurangi berat badan. Memelihara berat badan normal (BMI : 18,5-

24,9 kg/m2) dapat menurunkan tekanan darah sistolik 5-20 mmHg setiap

penurunan 10 kg berat badan.

b) mengatur pola makan. Mengkonsumsi banyak buah, sayuran, makanan

rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah sistolik 8-14 mmHg.

c) pembatasan konsumsi sodium. Pengurangan sodium dapat mengurangi

tekanan darah sistolik 2-8 mmHg.

d) aktivitas fisik. Berolah raga 30 menit/hari dapat mengurangi tekanan darah

sistolik sebesar 4-9 mmHg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

21

e) membatasi konsumsi alkohol. Batasi alkohol 30 ml untuk pria dan 15 ml

untuk wanita, dapat mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 2-4 mmHg.

2) Terapi farmakologis

Ada beberapa tipe kelas antihipertensi, diantaranya : diuretik, β bloker,

ACE Inhibitor, angiotensin II receptor bloker (ARB) dan calsium channel bloker

(CCB). Agen-agen ini baik sendiri maupun kombinasi digunakan dalam terapi

hipertensi.

Tabel VIII. Algoritme terapi hipertensi (JNC 7, 2003)

Klasifikasi tekanan darah

Sistolik* (mmHg)

Diastolik* (mmHg)

Permulaan terapi obat Tanpa keadaan

khusus Keadaan khusus

Normal <120 <80 Tidak ada antihipertensi

dianjurkan

Obat untuk keadaan khusus± Prehipertensi 120-139 80-89

Stage 1 140-159 90-99

Diuretik tipe thiazid kebanyakan.

Dapat mem pertimbangkan

ACEI, ARB, BB, CCB atau kombinasi

Obat untuk keadaan khusus

±. Obat antihiper tensi lain

(diuretik, ACEI, ARB, BB, CCB)

seperti yang dibutuhkan Stage 2 > 160 > 100

Dua kombinasi obat ●(biasanya

diuretik tipe thiazid dan ACEI atau ARB, BB atau

CCB Keterangan : * = terapi ditentukan berdasarkan kategori tekanan darah tertinggi • = terapi kombinasi awal digunakan pada mereka yang mempunyai resiko

hipotensi ortostatik ± = terapi pasien dengan penyakit ginjal kronik atau diabetes, tujuan tekanan

darah < 130/80 mmHg ACEI = angiotensin converting enzim inhibitor; ARB = angiotensin II reseptor

blocker ; BB = beta blocker ; CCB = calsium channel blocker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

22

Tabel IX. Terapi hipertensi pada keadaan khusus (JNC 7, 2003)

Keadaan Khusus

Rekomendasi obat antihipertensi

Diuretik Β-bloker ACEI ARB CCB Antagonis aldosteron

Gagal jantung ● ● ● ● ● Post Infark Miokardia ● ● ●

Resiko tinggi penyakit koroner

● ● ● ●

Diabetes ● ● ● ● ● Penyakit ginjal kronis ● ●

Prevensi stroke ● ●

a) Diuretik

Diuretik terutama tipe thiazid merupakan agen lini pertama dalam terapi

hipertensi. Empat subkelas diuretik dalam terapi hipertensi adalah : tiazid, loop,

potasium-sparing dan antagonis aldosteron. Potasium-sparing diuretik

merupakan agen antihipertensi lemah saat digunakan sendiri. Diuretik

menyebabkan pengurangan volume plasma dan stoke volume, yang akan

mengurangi cardiac output dan tekanan darah.

(1) Diuretik thiazid

Diuretik thiazid merupakan tipe diuretik lemah sampai menengah.

Diuretik ini menghambat reabsorpsi sodium. Salah satu macamnya adalah

hidroklorothiazid, dengan keterangan sebagai berikut :

(a) indikasi : mengatasi hipertensi ringan sampai sedang, mengatasi edema

pada congestive heart failure dan sindrom nefrotik.

(b) mekanisme aksi : menghambat reabsorpsi natrium pada tubulus ginjal,

yang akan meningkatkan ekskresi natrium dan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

23

(c) efek samping : ortostatik hipotensi, hipotensi, hipokalemia, anoreksia,

reaksi alergi.

(d) dosis : edema → 25-100 mg/ hari, dalam 1-2 dosis, malsimal 200 mg/hari;

hipertensi dewasa → 12,5 – 50 mg/ hari, bila dosis ditingkatkan lebih dari

50 mg/ hari, respon hanya sedikit meningkat dan terjadi gangguan

elektrolit (Lacy, C.F, 2006).

Contoh diuretik thiazid lainnya adalah klortalidon,

bendrofluometazid, indapamid, siklopenthiazid, metolazon, xipamida

(Anonim,2006).

(2) Diuretik loop

Loop diuretik merupakan kelas diuretik kuat yang digunakan untuk

edema pulmonari, juga untuk pasien gagal jantung kronis dan digunakan

untuk mengurangi tekanan darah. Contoh dari diuretik loop adalah furosemid,

bumetanid, torasemid. Furosemid memiliki uraian sebagai berikut :

(a) indikasi : mengatasi edema dikarenakan congestive heart failure dan

penyakit ginjal atau hati, terapi hipertensi.

(b) mekanisme : menghambat reabsorpsi sodium dan klorida pada loop henle

dan tubulus distal, sehingga meningkatkan ekskresi sodium dan air.

(c) efek samping : ortostatik hipotensi, hipotensi, vertigo, dizziness, dermatitis,

hipokalemia, nausea, vomiting, iskemik hepatitis.

(d) dosis : Oral → 20-80 mg/ dosis, dapat ditambahkan 20-40 mg/ dosis dalam

interval 6-8 jam, dapat digunakan 600 mg/ hari untuk edema parah.

Hipertensi : 20-80 mg/hari dalam 2 dosis terbagi. Intravena → 20-40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

24

mg/dosis, dapat diulang 1-2 jam, sebagaimana dibutuhkan, dapat

ditingkatkan 20mg/dosis sampai efek yang diinginkan didapat. Interval

dosis : 6-12 jam untuk edema pulmonari,dosis yang biasanya digunakan

adalah 40mg-80mg (Lacy, C.F, 2006).

(3) Diuretik antagonis aldosteron

Salah satu contohnya adalah spironolakton dengan keterangan

sebagai berikut :

(a) indikasi : mengatasi edema, hipertensi, congestive heart failure,

hipokalemia, sirosis hati yang disertai edema dan ascites.

(b) mekanisme: berkompetisi dengan aldosteron pada tubulus ginjal,

meningkatkan ekskresi air, sodium, klorida, dan menghemat keluaran

potasium, dan memblok efek aldosteron pada otot polos arteriolar.

(c) efek samping: demam, fatigue, edema, urticaria, diare, vomiting,

hiperkalemia.

(d) dosis : edema → 25-200 mg/ hari dalam 1-2 dosis terbagi; hipertensi →

25-50 mg/hari dalam 1-2 dosis tebagi.

b) Angiotensin converting enzym inhibitor (ACEI)

Mekanisme aksi dari ACE inhibitor belum sepenuhnya diketahui. Namun

dipercaya bahwa ACEI menghambat aktivitas dari angiotensin converting enzym

(ACE), yang merubah angiotensin I menjadi angiotensin II, sebuah

vasokonstriktor kuat. Baik angiotensin I maupun ACE secara normal diproduksi

oleh tubuh, dan disebut sebagai substansi endogen. Aktivitas vasokonstriksi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

25

angiotensin II adalah menstimulasi sekresi dari hormon endogen aldosteron oleh

korteks adrenal. Aldosteron meningkatkan retensi air dan sodium, yang akan

menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Dengan mencegah konversi dari

angiotensin I menjadi angiotensin II, maka air dan sodium tidak lagi tertahan, dan

akan menurunkan tekanan darah (Roach, 2004). Berbagai macam contoh ACEI

adalah kaptopril, lisinopril, lamipril, imidapril, enalapril, quinapril, perindopril.

Keterangan mengenai kaptopril adalah :

(1) indikasi : mengatasi hipertensi, congestive heart failure, disfungsi ventrikel

kiri setelah infark miokardia, diabetes nefropati.

(2) efek samping : hipotensi, takikardi, nyeri dada, palpitasi, hiperkalemia, batuk,

pruritus, demam.

(3) interaksi: absorpsi kaptopril berkurang 30-40% dengan adanya makanan.

Dengan suplemen potasium dan diuretik antagonis aldosteron akan

meningkatkan efek hiperkalemia, efeknya akan berkurang dengan penggunaan

Non Steroid Antiinflamation Drug (NSAID).

(4) dosis : awal → 12,5 mg-25mg 2-3 x/ hari, range dosis → 25-100 mg/ hari

dalam 2 dosis terbagi (Lacy, C.F, 2006).

c) Angiotensin II receptor blocker (ARB)

Angiotensin II Receptor Blocker memblok reseptor angiotensin II tipe 1

(AT1) yang diketahui menyebabkan terjadinya vasokonstriksi, pelepasan

aldosteron, pelepasan anti diuretik hormon (ADH), namun tidak memblok

reseptor AT2, yang memiliki efek vasodilatasi, perbaikan jaringan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

26

menghambat pertumbuhan sel. Tidak seperti ACEI, ARB tidak memblok

pelepasan bradikinin (Dipiro, 2005). Contoh ARB adalah : irbesartan, valsartan,

losartan, kandesartan, telmisartan. Keterangan mengenai losartan adalah :

(1) indikasi : terapi hipertensi, diabetes nefropati tipe 2, hipertrofi ventrikel kiri.

(2) efek samping : nyeri dada, fatigue, batuk, diare, hiperkalemia, ortostatik

hipotensi, hipotensi, nyeri abdominal.

(3) interaksi : NSAID akan mengurangi efek losartan, simetidin akan

meningkatkan absorpsi losartan.

(4) dosis : 25-100mg / hari (Lacy, C.F, 2006).

d) Calsium channel blocker (CCB) atau antagonis kalsium

Ada dua macam subkelas CCB, yaitu dihidropiridin dan

nondihidropiridin. Nondihidropiridin (verapamil dan diltiazem) mengurangi

kecepatan jantung dan konduksi slow atrioventricular nodal. Semua CCB kecuali

amlodipin, mempunyai efek inotropik negatif. Dihidropiridin merupakan agen

vasodilator perifer yang poten. Contoh CCB adalah nifedipin, amlodipin,

verapamil, diltiazem (Dipiro,2005). Keterangan mengenai amlodipin adalah :

(1) indikasi : mengatasi hipertensi, terapi angina, prevensi angina.

(2) mekanisme : menghambat masukan ion kalsium, meningkatkan relaksasi otot

polos koroner dan vasodilatasi, meningkatkan pengangkutan oksigen

miokardium pada pasien dengan angina.

(3) efek samping : edema perifer, palpitasi, pusing, somnolence, fatigue.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

27

(4) dosis : hipertensi : 2,5-10 mg 1x sehari; angina : 5-10 mg/ hari (Lacy, C.F,

2006).

2. Gagal jantung

a. Definisi

Gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang dikarenakan

ketidakmampuan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme tubuh. Gagal jantung merupakan jalan akhir menuju beberapa

penyakit jantung, termasuk diantaranya mempengaruhi perikardium, katup

jantung dan miokardium. Dahulu, penyakit ini disebut congestive heart failure

(CHF), namun sekarang disebut sebagai heart failure, karena pasien bisa memiliki

sindrom klinis tanpa penyumbatan. Gagal jantung dapat terjadi karena penurunan

masukan darah pada ventrikel (disfungsi diastolik) dan kontraksi miokardia

(disfungsi sistolik). Penyakit kardiovaskuler yang umum menyebabkan gagal

jantung adalah miokardiac infarction (MI) dan hipertensi (Dipiro,2005).

b. Patofisiologi

Gagal jantung merupakan penyakit progresif yang dikarenakan kerusakan

kemampuan jantung berkontraksi atau relaksasi. Vasokonstriksi terjadi pada

pasien gagal jantung. Neurohormon yang berkontribusi terhadap terjadinya

vasokonstriksi antara lain norefinefrin (NE), angiotensin II, endotelin 1, dan

arginin vasopresin (AVP). Vasokonstriksi menghalangi aliran darah dari ventrikel,

yang nantinya akan menekan cardiac output.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

28

Hipertrofi ventrikel juga terjadi pada gagal jantung, hal ini ditandai

dengan pembesaran massa otot ventrikel. Remodelling kardia atau ventrikel terjadi

sebagai perubahan sel miokardia dan matriks ekstraselular yang mengakibatkan

perubahan ukuran, bentuk, struktur dan fungsi jantung. Hipertrofi vetrikel dan

remodeling ini dapat menyebabkan terjadinya luka pada miokardium, termasuk

miocardium infark, kardiomiopati, hipertensi dan penyakit katup jantung.

Gejalanya adalah dypsnea, tidak dapat berolah raga, tachypnea, batuk,

fatigue, nocturia, hemoptysis, nyeri abdomen, anorexia, mual, ascites, perubahan

mental. Tandanya adalah pulmonary rales, edema pulmonari, takikardia,

kardiomegali, edema perifer, hepatomegali.

c. Terapi

Tujuan dari terapi gagal jantung adalah untuk meningkatkan kualitas

hidup pasien, mengurangi gejala, memperlambat keparahan proses penyakit dan

memperpanjang harapan hidup.

1) Terapi nonfarmakologi

a) Cardiac resynchronization therapy (CRT).

Studi terbaru menunjukkan bahwa terapi resinkronisasi jantung

(CRT) memberikan harapan hidup bagi penderita gagal jantung kronis.

b) Implantable cardioverter defibrillator (ICD)

Penggabungan antara CRT dengan ICD akan meningkatkan

ketahanan status fungsional. Pada cardiac arrest, ICD merupakan terapi yang

dapat meningkatkan ketahanan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

29

2) Terapi farmakologi

a) Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)

Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor merupakan terapi lini

pertama bagi penderita gagal jantung. Melalui blokade konversi angiotensin I

menjadi angiotensin II melalui ACE, produksi angiotensin II dan aldosteron

berkurang. Angiotensin II dan aldosteron menyebabkan terjadinya fibrosis

miokardia, miosit apoptosis, hipertrofi kardia, pelepasan NE, vasokonstriksi,

retensi natrium dan air.

b) β- blocker

Mekanisme obat ini adalah memblok beta adrenoreseptor yang

terdapat di jantung, perifer vaskular, bronkus, pankreas dan hati. Guideline

ACC/AHA merekomendasikan beta bloker untuk manajeman pasien gagal

jantung dengan sistolik yang stabil. Pada penggunaan obat ini, perlu

diedukasikan kepada pasien mengenai keberhasilan terapi. Pengobatan dengan

obat ini akan berlangsung lama, dan kemungkinan terjadi perasaan bertambah

buruknya penyakit pada tahap awal pengobatan. Contoh golongan beta bloker

diantaranya adalah propranolol, bisoprolol, carvedilol. Keterangan mengenai

propranolol adalah :

(1) indikasi : Mengatasi hipertensi, angina pectoris, pheochromocytoma,

tremor esensial, aritmia, pencegahan MI.

(2) efek samping : bradikardia, nyeri dada, hipotensi, depresi mental, amnesia,

vertigo, dermatitis kontak, hiperkalemia, nausea, muntah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

30

(3) dosis : angina : 80-320 mg/hari, dalam 2-4 dosis terbagi; hipertensi : 40-

160 mg/hari dalam dua dosis terbagi. Profilaksis MI : 180-240 mg/hari.

c) Diuretik

Tujuan utama terapi diuretik pada gagal jantung adalah untuk

mengurangi gejala yang berhubungan dengan retensi cairan dan penyumbatan

pulmonari, meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi keparahan gagal

jantung.

d) Digoksin :

(1) indikasi : terapi congestive heart failure , takiaritmia, takikardia

supraventrikular, cardiogenic shock.

(2) mekanisme : menghambat pompa sodium, potasium ATPase, yang akan

meningkatkan pertukaran sodium-kalsium intraselular sehingga

meningkatkan kontraksi.

(3) efek samping : blokade jantung, ketidakmampuan visual, pusing, nausea,

muntah, diare, nyeri abdomen, ansietas, depresi, demam.

(4) dosis : 0,125-0,5 mg/hari (Lacy, C.F, 2006).

3. Aritmia

a. Definisi

Kardia aritmia adalah gangguan atau irregularitas dari denyut jantung,

ritme, ataupun keduanya. Contoh kardia aritmia adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

31

1) atrial flutter : kontraksi yang cepat dari atrium (mencapai 300 bpm),

sangat cepat sehingga membuat ventrikel tak dapat memompa secara

efisien.

2) atrial fibrilasi : kontraksi atrium yang cepat dan tidak beraturan,

menyebabkan kontraksi ventrikel yang tidak beraturan dan tidak efisien.

3) ventrikuler takikardia : denyut jantung yang cepat, kecepatannya lebih dari

100 bpm, biasanya berasal dari ventrikel.

4) ventrikel fibrilasi : kekacauan kontraksi dari ventrikel menghasilkan

ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke tubuh, dimana akan

menjadi kematian bila tidak ditangani. (Roach, 2004).

b. Patogenesis

Aritmia kemungkinan terjadi dikarenakan penyakit jantung atau dari

penyakit yang mempengaruhi fungsi kardiovaskuler. Kondisi seperti stres

emosional, hipoksia, dan ketidakseimbangan elektrolit juga merupakan pemicu

aritmia. Electrocardiogram (ECG) dapat menggambarkan aktivitas electrikal dari

jantung. Otot jantung (miokardium) mempunyai perlengkapan baik saraf maupun

otot. Beberapa kardia aritmia dikarenakan abnormalitas impuls electrikal

(stimuli). Abnormalitas impuls ini kemungkinan dihasilkan dari nodus sinoartrial

atau kemungkinan dihasilkan dari area miokardium.

c. Terapi

Tujuan terapi aritmia adalah untuk mengembalikan fungsi normal jantung

dan untuk mencegah ancaman aritmia. Obat antiaritmia diklasifikasikan menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

32

efeknya pada aksi potensial dari sel kardia dan perkiraan mekanisme aksinya.

Obat-obat pada masing-masing kelas memiliki persamaan khusus, juga setiap obat

mempunyai perbedaan tersendiri. Klasifikasi agen antiaritmia :

1) kelas 1 beraksi pada blokade kanal sodium. Obat antiaritmia kelas I, seperti

moricizine, mempunyai efek stabilisasi membran atau anestesi pada sel

miokardium, membuatnya mampu mengatasi kardia aritmia. Karena aksinya

sedikit berbeda, maka dibagi menjadi kelas IA, IB, dan IC.

2) kelas 2 beraksi sebagai simpatolitik. Obat-obat dengan aksi ini mengurangi

aktivitas β-adrenergik di jantung.

3) kelas 3 beraksi melalui perpanjangan durasi potensial aksi. Kebanyakan obat-

obat dengan aksi ini memblok komponen dengan cepat dan menghambat

aliran potasium secara langsung.

4) kelas 4 beraksi pada blokade kalsium kardia secara langsung.

Keterangan mengenai obat antiaritmia kelas III (Amiodaron) adalah :

1) indikasi : mengatasi ventrikuler fibrilasi yang mengancam nyawa, ventrikuler

takikardia.

2) mekanisme aksi : menghambat stimulasi adrenergik, memperpanjang aksi

potensial dan memeperpanjang periode refraktori dari jaringan miokardia,

mengurangi konduksi atrioventrikuler (AV) dan fungsi nodus sinus.

3) efek samping : hipotensi, dizziness, insomnia, tremor, fotosensitif, nausea,

anoreksia, abdominal pain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

33

4) dosis : ventrikel artimia → 800-1600mg/hari, pengaturan → 400mg/hari;

pencegahan atrial fibrilasi → 200-600 mg/hari (Lacy, C.F, 2006).

E. Keterangan Empiris

Hasil penelitian Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Error

Fase Administrasi dan Drug Therapy Problem pada Pasien Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta Periode Agustus-September 2008 (Kajian terhadap Obat Gangguan

Sistem Kardiovaskuler) diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

masalah utama yang berpotensi terhadap kejadian ME fase administrasi dan DTP

pada penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors

Fase Administrasi dan Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda

Periode Agustus-September 2008 (Kajian terhadap Obat Gangguan Sistem

Kardiovaskuler) merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan

deskriptif evaluatif yang bersifat prospektif.

Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena data yang diperoleh dari

lembar catatan medik kemudian dievaluasi berdasarkan studi pustaka, dan

dideskripsikan dengan memaparkan fenomena yang terjadi. Penelitian ini bersifat

prospektif karena data yang digunakan diambil dengan mengamati keadaan pasien

selama mendapatkan perawatan di RS dengan melihat lembar catatan mediknya serta

mengamati penggunaan obat pada pasien setelah keluar dari rumah sakit yaitu

dilakukan dengan home visit (selama periode penelitian).

B. Definisi Operasional

1. Kasus dalam penelitian ini adalah pasien yang menerima resep dan menggunakan

obat gangguan sistem kardiovaskuler di bangsal kelas III Rumah Sakit Bethesda

Yogyakarta periode Agustus 2008–September 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

35

2. Obat gangguan sistem kardiovaskuler yang diteliti sebagian besar adalah obat

antihipertensi/lebih fokus ke antihipertensi, karena sebagian besar pasien

mengalami hipertensi baik prehipertensi maupun hipertensi stage 1 dan 2.

3. Fase administrasi merupakan suatu tahap dimana obat diberikan dan digunakan

oleh pasien.

4. Masalah utama adalah masalah yang paling sering muncul pada kasus yang

ditemukan dalam penelitian.

5. Drug Therapy Problems yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah setiap

masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat sistem kardiovaskuler, yang

meliputi butuh tambahan obat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, efek

samping obat yang berbahaya dan interaksi obat, dan ketidakpatuhan pasien.

6. Periode penelitian dimulai dari tanggal 04 Agustus 2008 sampai bulan September

2008.

7. Lembar catatan medik adalah catatan pengobatan dan perawatan pasien yang

memuat data tentang karakteristik pasien meliputi usia, jenis kelamin, alamat,

diagnosis, instruksi dokter, catatan keperawatan, catatan penggunaan obat, hasil

laboratorium, lama perawatan, dan lembar resume pasien dewasa yang menerima

obat gangguan sistem kardiovaskuler di RS Bethesda Yogyakarta periode

Agustus-September 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

36

8. Karakteristik pasien meliputi distribusi umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, diagnosis dan penyakit penyerta.

9. Karakteristik peresepan obat meliputi unsur jumlah obat, jenis obat, bentuk

sediaan obat dan aturan pemakaian obat yang meliputi dosis/kekuatan dan

frekuensi pemberian.

10. Evaluasi dosis berdasarkan sumber referensi dari buku Drug Information

Handbook (Lacy, Armstrong, Goldman, dan Lance, 2006), bila tidak didapatkan

pada buku tersebut, maka sumber lain yang digunakan adalah British National

Formulatory (Anonim, 2006), Therapeutic Drugs (Dollery, 1999) dan “MIMS

petunjuk konsultasi” (Anonim,2008).

11. Interaksi obat yang dilihat dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan

obat gangguan sistem kardiovaskuler berdasarkan sumber referensi Drug

Interaction Fact (Tatro, 2006) dan Drug Information Handbook (Lacy,

Armstrong, Goldman, dan Lance, 2006).

12. Home visit adalah pengamatan kondisi pasien dan penggunaan obat gangguan

sistem kardiovaskuler setelah keluar dari rumah sakit tanpa melakukan intervensi,

yang dilakukan pada pasien yang menyetujui informed consent.

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat inap di bangsal

kelas III RS Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008. Kriteria inklusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

37

subyek adalah pasien yang dirawat di bangsal kelas III RS Bethesda yang dilayani

oleh farmasis klinis RS Bethesda yang menerima terapi obat gangguan sistem

kardiovaskuler pada bulan Agustus–September 2008.

Kriteria eksklusi subyek adalah subyek yang tidak menggunakan obat

gangguan sistem kardiovaskuler dan tidak bersedia bekerjasama dan memberikan

informasi selama penelitian berlangsung, untuk subyek home visit adalah subyek

yang tidak bersedia menandatangani informed consent dan mengundurkan diri tiba-

tiba ditengah proses penelitian. Jumlah subyek penelitian dengan penggunaan obat

gangguan sistem kardiovaskuler adalah 33 kasus, 5 diantaranya adalah subyek home

visit. Untuk subyek wawancara, selain pasien juga meliputi dokter, perawat, dan

apoteker.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik pasien rawat

inap di bangsal kelas III RS Bethesda yang menerima resep obat gangguan sistem

kardiovaskuler periode Agustus-September 2008 yang ditulis oleh dokter, perawat,

dan apoteker mengenai data klinis pasien.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan (1). Alat-alat untuk monitoring tanda vital dan

data laboratorium sederhana seperti tensimeter digital (Tensoval®), termometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

38

digital, alat pengukur kadar gula (Gluco Dr®), dan alat pengukur kadar kolesterol

(Easy Touch®); (2). Form pemantauan pasien; (3) Form penggunaan obat pasien; (4).

Panduan wawancara terstruktur.

F. Lokasi Penelitian

Penelitian Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors Fase

Administrasi dan Drug Therapy Problems Pada Pasien RS Bethesda Yogyakarta

Periode Agustus 2008 (Kajian terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler)

dilakukan di bangsal kelas III RS Bethesda Yogyakarta dan di tempat tinggal pasien

untuk pasien yang bersedia menerima home visit.

G. Tata Cara Penelitian

Ada tiga tahapan yang dijalani dalam penelitian ini, yaitu tahap orientasi,

tahap pengambilan data, dan tahap penyelesaian data.

1. Tahap orientasi

Pada tahap ini penelitian dimulai dengan mencari teknis pengambilan data

yang sesuai agar tidak mengganggu aktivitas di RS Bethesda serta mencari informasi

mengenai penggunaan resep obat gangguan sistem kardiovaskuler di RS Bethesda.

Selain itu, juga dilakukan presentasi kepada panitia patient safety RS Bethesda

mengenai penelitian yang akan dilakukan di RS Bethesda.

2. Tahap pengambilan data

a. Pengumpulan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

39

Pada tahap ini, subyek penelitian ditentukan berdasarkan kriteria inklusi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung pasien di bangsal dan

mencatat lembar catatan medis pasien. Data yang dikumpulkan meliputi identitas,

tanda vital, riwayat pengobatan, riwayat penyakit, riwayat keluarga, lama tinggal di

rumah sakit, anamnesis, diagnosis, obat yang diberikan (terapi), dan data

laboratorium pasien. Data tersebut dicatat setiap hari dari awal pasien dirawat sampai

pasien pulang (selama periode penelitian). Untuk pasien home visit, pengumpulan

data dilanjutkan di rumah pasien dengan mengamati dan mencatat kondisi pasien dan

penggunaan obat pasien setelah keluar dari rumah sakit.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan subyek sebagai sampel

penelitian adalah non random (non probability sampling) tipe consecutive sampling.

b. Tahap Wawancara

Pada proses ini dilakukan wawancara terhadap pasien, dokter, perawat, dan

keluarga pasien. Data hasil wawancara digunakan sebagai data penunjang untuk

membantu mendeskripsikan hasil penelitian.

3. Tahap penyelesaian data

a. Pengolahan data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dengan beberapa

keterangan, yaitu identitas pasien meliputi umur, tanggal masuk rumah sakit, terapi

obat yang diberikan meliputi nama obat, bentuk sediaan, dan aturan pakai, data tanda

vital; data laboratorium; dan daftar penggunaan obat oleh pasien di bangsal kelas III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

40

RS Bethesda Yogyakarta yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler. Data-

data tersebut digunakan untuk identifikasi ME fase administrasi dan DTP yang

mungkin terjadi dan juga untuk identifikasi masalah utama kejadian ME dan DTP.

b. Evaluasi data

Evaluasi kejadian ME fase administrasi dan DTP pada kasus di bangsal

kelas III RS. Bethesda Yogyakarta berdasarkan Drug Information Handbook (Lacy,

Armstrong, Goldman, dan Lance, 2006), Drug Interaction Fact (Tatro, 2006), British

National Formulatory (Anonim, 2006), Therapeutic Drugs (Dollery, 1999) dan

MIMS petunjuk konsultasi (Anonim, 2008).

H. Tata Cara Analisis Hasil

Pembahasan data dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembahasan mengenai

profil pasien, profil terapi pasien dan permasalahan dalam penggunaan obat, data-data

tersebut kemudian dibahas secara deskriptif dengan bantuan tabel atau gambar.

1. Pembahasan profil kasus

a. Persentase usia kasus dikelompokkan menjadi tiga yaitu usia awal dewasa,

pertengahan dewasa, dan akhir dewasa/tua. Perhitungan persentase dengan cara

menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok usia dibagi jumlah keseluruhan

kasus, kemudian dikalikan 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

41

b. Persentase jenis kelamin kasus dikelompokkan menjadi kasus dengan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan, dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus

pada tiap kelompok jenis kelamin dibagi jumlah keseluruhan kasus, kemudian

dikalikan 100%.

c. Persentase kasus berdasarkan diagnosis (utama, sekunder, sementara dan

komplikasi) dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap diagnosis

dibagi jumlah keseluruhan kasus, kemudian dikalikan 100%.

d. Persentase kasus berdasarkan tingkat pendidikan dihitung dengan cara

menghitung jumlah kasus pada tiap tingkat pendidikan dibagi jumlah keseluruhan

kasus, kemudian dikalikan 100%.

e. Persentase kasus berdasarkan jenis pekerjaan dihitung dengan cara menghitung

jumlah kasus pada tiap jenis pekerjaan dibagi jumlah keseluruhan kasus,

kemudian dikalikan 100%.

2. Pembahasan profil terapi kasus

a. Profil terapi secara umum

1) Persentase tiap jumlah obat yang digunakan dihitung dengan menghitung tiap

jumlah obat yang digunakan pada kasus, dibagi jumlah keseluruhan kasus,

kemudian dikalikan 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

42

2) Persentase jenis obat keseluruhan yang digunakan oleh kasus dihitung dengan

menghitung tiap jenis penggunaan obat dibagi dengan jumlah seluruh kasus,

dikali 100 %.

b. Profil terapi secara khusus (terapi obat gangguan sistem kardiovaskuler)

1) Persentase tiap jumlah obat yang digunakan dihitung dengan menghitung tiap

jumlah obat yang digunakan pada kasus, dibagi jumlah keseluruhan kasus,

kemudian dikalikan 100%.

2) Persentase tiap jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler yang digunakan

dihitung dengan cara menghitung tiap jenis obat yang digunakan dibagi

jumlah keseluruhan kasus, kemudian dikalikan 100%.

3) Persentase bentuk sediaan yang digunakan pada setiap jenis obat dihitung

dengan cara menghitung jumlah tiap bentuk sediaan obat pada masing-masing

jenis obat, dibagi jumlah keseluruhan kasus, kemudian dikalikan 100%.

4) Persentase aturan pemakaian obat (kekuatan/dosis, frekuensi) pada tiap jenis

obat dihitung dengan cara menghitung setiap aturan pemakaian obat pada tiap

jenis obat dibagi jumlah keseluruhan kasus, kemudian dikalikan 100%.

3. Permasalahan permasalahan dalam penggunaan obat pada kasus

a. Identifikasi DTP yang terjadi, kemudian masing-masing jenis DTP yang

ditemukan disajikan dalam bentuk persentase, dihitung dengan cara menghitung

jumlah tiap jenis DTP yang ditemukan dibagi jumlah keseluruhan kasus,

kemudian dikalikan 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

43

b. Identifikasi ME yang terjadi, kemudian masing-masing jenis ME yang ditemukan

disajikan dalam bentuk persentase, dihitung dengan cara menghitung jumlah tiap

jenis ME yang ditemukan dibagi jumlah keseluruhan kasus, kemudian dikalikan

100%.

c. Evaluasi masalah utama kejadian DTP dan ME dilakukan dengan menyimpulkan

hasil indentifikasi DTP dan ME yang terjadi dan dilengkapi dengan data

wawancara kepada dokter, apoteker dan perawat.

I. Kesulitan Penelitian

Kesulitan yang ditemukan peneliti selama penelitian adalah dalam proses

pengambilan data, kesulitan yang ditemukan antara lain kurangnya pengalaman

peneliti dalam membaca tulisan dokter maupun perawat yang ada pada lembar

catatan medis pasien dan kurangnya pengetahuan peneliti mengenai beberapa istilah

atau terminologi lokal yang ditulis pada lembar catatan medis tersebut. Kesulitan

tersebut dapat diatasi dengan bertanya pada perawat yang bertugas di bangsal III RS

Bethesda pada saat itu.

Selain itu, kesulitan juga ditemukan peneliti pada tahap penyelesaian data,

yaitu adanya data yang tidak lengkap pada lembar catatan medis. Ada kemungkinan

dokter maupun perawat tidak mencantumkan beberapa catatan klinis kasus ke dalam

lembar catatan medis. Salah satu catatan klinis yang tidak dituliskan secara lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

44

ialah diagnosis pasien, terkadang dalam lembar catatan medis dokter tidak

menuliskan diagnosis pasien.

Kesulitan penelitian juga ditemukan saat pembagian informed consent

kepada pasien untuk dilakukan home visit. Tidak semua pasien bersedia menerima

home visit yang diajukan oleh peneliti, selain itu jauhnya jarak rumah pasien juga

menjadi salah satu kesulitan penelitian, maka dari itu, pengambilan pasien home visit

hanya dibatasi pada Daerah Istimewa Yogyakarta, kecuali Gunung Kidul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors

dan Drug Therapy Problems pada Pasien Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode

Agustus-September 2008 (Kajian terhadap Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler)

merupakan salah satu bagian dari kajian penelitian payung yang secara garis besar

berjudul “Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors dan Drug Therapy

Problems pada Pasien RS Bethesda Yogyakarta Periode Agustus-September 2008.”

Penelitian payung sendiri terbagi menjadi 9 kajian obat, dengan skema :

Gambar 4. Skema Penelitian Payung “Evaluasi Masalah Utama Kejadian

Medication Errors Fase Administrasi dan Drug Therapy Problems pada Pasien RS Bethesda Periode Agustus–September 2008”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

46

Pasien yang diteliti pada penelitian payung selama periode penelitian

berjumlah 97 pasien, dari 97 pasien tersebut, ditemukan 33 kasus penggunaan obat

gangguan sistem kardiovaskuler. Data yang dihasilkan akan dibahas dalam tiga

bagian, pembahasan pertama yaitu pembahasan mengenai profil pasien yang

menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler di bangsal III RS Bethesda

periode Agustus-September 2008, meliputi penggambaran usia kasus, jenis kelamin,

diagnosis, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Pembahasan kedua adalah

mengenai profil terapi pasien yang menggunakan obat gangguan sistem

kardiovaskuler di bangsal III RS Bethesda periode Agustus-September 2008, meliputi

profil terapi secara umum dan secara khusus, yakni meliputi jumlah obat, jenis obat,

bentuk sediaan dan aturan pemakaian obat (dosis/kekuatan dan frekuensi pemakaian).

Pembahasan yang terakhir adalah mengenai masalah dalam pengobatan, yang

mencakup medication errors (ME), drug therapy problems (DTP) dan evaluasi

masalah utama penyebab ME dan DTP serta dampak terapi pasien.

A. Profil Pasien yang Menggunakan Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler di

Bangsal III RS Bethesda Periode Agustus-September 2008

Profil pasien yang menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler di

bangsal III RS Bethesda selama periode Agustus-September 2008 digambarkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

47

dibahas berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, diagnosis, tingkat pendidikan dan

jenis pekerjaan.

1. Berdasarkan kelompok usia

Usia pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler di bangsal

III dikelompokkan menjadi awal dewasa (usia 20-35 tahun), pertengahan dewasa (35-

64 tahun) dan akhir dewasa/masa tua (> 65 tahun). Pengelompokan ini ditujukan

untuk mengetahui dan menggambarkan persentase usia pasien yang menerima obat

gangguan sistem kardiovaskuler.

Usia kasus terbanyak adalah pada pertengahan dewasa yaitu sebanyak 21

kasus (63,6%), kemudian kasus dengan usia akhir dewasa/masa tua sebanyak 11

kasus (33,3%) dan yang paling sedikit adalah kasus dengan usia awal dewasa

sebanyak 1 kasus (3,0%).

Persentase usia kasus

63,6%

33,3% 3,0%

awal dewasapertengahan dewasaakhir dewasa/tua

Gambar 5. Persentase usia kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

48

Dari gambar 5, dapat diketahui bahwa kasus yang paling banyak menerima

obat gangguan sistem kardiovaskuler adalah pada rentang usia pertengahan dewasa

(35-64 tahun), disusul dengan usia akhir dewasa atau tua (>65 tahun) dan yang paling

sedikit adalah usia awal dewasa (20-35 tahun). Berdasarkan pustaka didapatkan

bahwa semakin bertambahnya usia, maka ketidakmampuan dan keterbatasan fisik

pun akan semakin bertambah, semakin meningkat pula resiko terjadinya kondisi

kronis dan kerusakan yang tidak dapat diatasi. Kondisi kronis tersebut misalnya

arthritis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan disfungsi fisik lainnya. Apabila

dibandingkan dengan usia muda, kondisi ini cenderung lebih berakibat fatal. Banyak

terjadi penurunan fungsi organ yang berkaitan dengan meningkatnya usia, ini dapat

mempengaruhi kapasitas cadangan fungsional tubuh, misalnya respon tekanan darah.

Resiko penyakit kardiovaskuler pun semakin meningkat dengan bertambahnya usia.

Pada keseluruhan kasus penggunaan obat kardiovaskuler, didapatkan bahwa

sebagian besar pasien mengalami tekanan darah tinggi. Dari teori diketahui bahwa

tekanan darah akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia, kejadian hipertensi

akan meningkat dan terdeteksi pada 3 sampai 5 dekade kehidupan. Pada usia 55

tahun, kejadian hipertensi akan meningkat sebesar 90 %. Pernyataan ini sesuai

dengan data yang didapatkan bahwa kelompok kasus terbanyak adalah usia

pertengahan dewasa (35-64 tahun), disusul dengan akhir dewasa atau usia tua (>65

tahun). Rata-rata usia pasien yang menerima obat sistem kardiovaskuler adalah

47,59+ 72,05 tahun (rata-rata + SD). Namun juga perlu diperhatikan bahwa terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

49

faktor-faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah misalnya dengan adanya

penyakit tertentu, pola hidup dan pola makan.

2. Berdasarkan jenis kelamin

Masing-masing pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler

di bangsal III, dikelompokkan berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu kelompok laki-

laki dan kelompok perempuan. Pasien yang menerima obat gangguan sistem

kardiovaskuler di bangsal III yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 pasien

(51,5%), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 pasien (48,5%).

Persentase kasus berdasarkan jenis kelamin

51,5%

48,5% Laki-lakiPerempuan

Gambar 6. Persentase kasus berdasarkan jenis kelamin

Pada penelitian ini tidak dapat dibandingkan secara pasti antara jenis

kelamin laki-laki dan perempuan dengan penggunaan obat gangguan sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

50

kardiovaskuler, karena penggunaan obat juga bergantung pada penyakit yang diderita

tiap individu dan gaya hidup. Pengelompokan pasien berdasarkan jenis kelamin

dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan profil pasien yang menerima

obat gangguan sistem kardiovaskuler periode Agustus-September 2008.

3. Berdasarkan diagnosis

Kasus penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler di bangsal III dapat

dibagi menjadi lima kelompok diagnosis, yaitu kasus dengan satu diagnosis, kasus

dengan dua diagnosis, kasus dengan tiga diagnosis, kasus dengan empat diagnosis

dan kasus tanpa keterangan diagnosis. Diagnosis kasus didapatkan dari diagnosis

utama dan diagnosis sekunder dari dokter. Apabila tidak terdapat diagnosis utama

dan sekunder, maka digunakan diagnosis sementara dari dokter. Jumlah diagnosis

pada kasus dihitung dari seluruh jenis diagnosis yang tercatat di catatan rekam medis

pasien. Pengelompokan kasus berdasarkan jenis diagnosis ini hanya digunakan

sebagai penggambaran profil pasien yang menerima obat gangguan sistem

kardiovaskuler.

Jumlah keseluruhan kasus pengggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskuler di Bangsal III adalah 33. Dari tabel X dapat dilihat bahwa jumlah

penggunaan obat sistem kardiovaskuler paling banyak untuk diagnosis utama chronic

kidney disease (CKD) sebanyak 3 kasus (9,1 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

51

Tabel X. Pengelompokan kasus berdasarkan jenis diagnosis No. Diagnosis Jumlah Persentase (%) Satu diagnosis 1. COPD 1 3,0 2. CKD 3 9,1 3. Fraktur femur 1 3,0 4. Retensi urin 1 3,0 5. Neuropati DM 1 3,0 6. Shock cardiogenic 1 3,0 7. CVANH 1 3,0 8. Obstruksi trauma thorax 1 3,0 9. Trauma capitis 1 3,0 Jumlah 11 33,1 Dua diagnosis 1. Obstruksi dipsnea + tumor paru kanan 1 3,0 2. COPD + febris 1 3,0 3. Retensi urin + hematuria 1 3,0 4. Obstruksi dipsnea + COPD 1 3,0 5. DM + vulvovaginitis 1 3,0 6. Hemiplegi + CVANH 1 3,0 7. Hemiparese + CVANH 1 3,0 8. Gangren pedis + DM 1 3,0 Jumlah 8 24 Tiga diagnosis 1. Epitaksis + hipertensi + rhinitis 1 3,0 2. Obstruksi dypsnea + palpirasi + CKD 1 3,0 3. Anemia + DM + IHD 1 3,0 4. Sirosis hepatik + anemia + melena 1 3,0 5. Chest pain + hiperglikemi + DM 1 3,0 6. Obstruksi dipsnea + suspect udem pulmo + DM 1 3,0 7. CHF + CPC dekompensata + hipoalbunemia 1 3,0 8. Ascites + ikterus + CHF 1 3,0 9. Hipertensi + disarthria + CVANH 1 3,0 Jumlah 8 24 Empat diagnosis 1. Cephalgia + insomnia + rhinosinusitis + hipertensi 1 3,0 2. Milena + ascites + DM + sirosis hati 1 3,0 3. CHF + hipertensi + dekompensata kardia kiri + penyakit

jantung 1 3,0

Jumlah 3 9 Tanpa Keterangan 2 6,1

Keterangan : CKD = Chronic Kidney Disease; COPD = Chronic Obstructive Pulmonary Disease; DM = Diabetes Mellitus; CHF = Congestive Heart Failure ; IHD = Ischemic Heart Disease; CVANH = Cerebrovaskular Accident Non Haemoragi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

52

Kasus dengan satu diagnosis didapatkan sebanyak 11 kasus (33,1 %), kasus

dengan dua diagnosis dan tiga diagnosis masing-masing sebanyak 8 kasus (24 %),

kasus dengan empat diagnosis didapatkan sebanyak 3 kasus (9 %). Selain itu juga

terdapat kasus tanpa keterangan diagnosis dari dokter, sebanyak 2 kasus (6,1 %).

4. Berdasarkan tingkat pendidikan

Masing-masing pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler

di bangsal III, dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikannya yaitu pasien yang

tidak tamat SD, pasien dengan pendidikan terakhir SD, SLTP, SLTA dan tanpa

keterangan.

Persentase kasus berdasarkan tingkat pendidikan

18,2%12,1%

33,3%

9,1%27,3%

tidak tamat SDSDSLTPSLTAtanpa keterangan

Gambar 7. Persentase kasus berdasarkan tingkat pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

53

Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kasus yang paling

banyak adalah SLTA sejumlah 11 kasus (33,3 %). Pengelompokan kasus berdasarkan

tingkat pendidikan ini hanya digunakan untuk menggambarkan profil kasus yang

menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler.

5. Berdasarkan jenis pekerjaan

Masing-masing pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler

di bangsal III, dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaannya yaitu kasus dengan

jenis pekerjaan PNS, wiraswasta, pedagang, petani, buruh, ibu rumah tangga dan

tanpa keterangan jenis pekerjaan.

Persentase kasus berdasarkan jenis pekerjaan

21,3%

3,0%27,3%

15,2%

15,2%

3,0%3,0%

12,1%PNSWiraswastaSwastaPedagangPetaniBuruhIbu Rumah TanggaTanpa keterangan

Gambar 8. Persentase kasus berdasarkan jenis pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

54

Dari gambar 8, dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan kasus yang paling

banyak adalah petani dengan jumlah 9 kasus (27,3 %). Pengelompokan kasus

berdasarkan jenis pekerjaan ini hanya digunakan untuk menggambarkan profil kasus

yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler.

B. Profil Terapi Pasien yang Menggunakan Obat Gangguan Sistem

Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda

Periode Agustus-September 2008

Profil terapi pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler

dibahas menjadi dua bagian yaitu profil terapi secara umum dan profil terapi secara

khusus. Profil terapi secara umum adalah gambaran keseluruhan jenis dan jumlah

obat yang digunakan oleh kasus, sedangkan profil terapi secara khusus adalah

gambaran terapi obat gangguan sistem kardiovaskuler yang meliputi jumlah

penggunaan obat, jenis obat, bentuk sediaan dan aturan pakai obat (dosis atau

kekuatan obat dan frekuensi pemberian obat).

1. Profil terapi secara umum

Profil terapi kasus secara umum diketahui dengan melihat jumlah

keseluruhan obat yang diterima oleh kasus dan jenis keseluruhan obat yang diterima

oleh kasus (selain obat gangguan sistem kardiovaskuler).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

55

a. Jumlah keseluruhan obat yang diterima oleh kasus

Perhitungan jumlah penggunaan jenis obat pada setiap pasien yang

menerima obat sistem kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda periode Agustus–

September 2008, ditujukan untuk mengetahui berapa jumlah keseluruhan obat yang

digunakan pada setiap kasus.

Tabel XI. Jumlah keseluruhan obat yang diterima kasus Jumlah Obat Jumlah Kasus Persentase (%)

15 1 3,0 14 2 6,1 13 2 6,1 12 2 6,1 11 4 12,1 10 5 15,2 9 3 9,1 8 4 12,1 7 3 9,1 6 4 12,1 5 1 3,0 4 2 6,1

Dari tabel XI dapat diketahui bahwa dari seluruh kasus yang didapatkan,

penggunaan jumlah obat terbanyak adalah sebanyak 15 macam obat, sedangkan

penggunaan jumlah obat paling sedikit adalah 4 macam obat.

Penggunaan jumlah obat yang paling banyak ditemukan pada kasus adalah

10 macam obat, sebanyak 5 kasus (15,2 %), sedangkan penggunaan jumlah obat

paling sedikit adalah 15 macam obat dan 5 macam obat, masing-masing ditemukan

pada 1 kasus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

56

b. Jenis keseluruhan obat yang diterima setiap kasus

Tabel XII. Jenis keseluruhan obat yang diterima pada kasus

No. Nama obat Jumlah Persentase (%) No. Nama obat Jumlah Persentase

(%) 1 Acarbose 2 6,1 46 Isoleusin 1 3,0 2 Allopurinol 1 3,0 47 Itraconazol 1 3,0 3 Alprazolam 6 18,2 48 Kenalox® 1 3,0 4 Ambroxol 2 6,1 49 Ketoprofen 3 9,1 5 Amoksisilin 1 3,0 50 Ketorolak 10 30,3 6 Ampisilin 1 3,0 51 Lecitin 1 3,0 7 Antalgin 5 15,2 52 Levofloxacin 2 6,1 8 AP caps 3 9,1 53 Levonox 1 3,0 9 As. mefenamat 2 6,1 54 Lycopen 1 3,0 10 Asam folat 6 18,2 55 Met.pred 4 12,1 11 Attapulgit 1 3,0 56 Metformin 3 9,1 12 Becombion 2 6,1 57 Methycobal 1 3,0 13 Beladona 2 6,1 58 Metilpolisiloksan 1 3,0 14 Bromhexine HCl 2 6,1 59 Metoklopramid 4 12,1 15 CaCO3 6 18,2 60 Moxifloksasin 1 3,0 16 Cefadroxil 3 9,1 61 Na bikarbonat 1 3,0 17 Cefotiam 1 3,0 62 N-asetilsistein 1 3,0 18 Ceftazidime 1 3,0 63 Nicergolin 2 6,1 19 Ceftriaxon 9 27,3 64 Nootropil 1 3,0 20 Celecoxib 1 3,0 65 Osiprenalin 2 6,1 21 Cernevit® 1 3,0 66 Octreotide 1 3,0 22 Cetirizin 2 6,1 67 Ofloxacin 3 9,1 23 Ciprofloksasin 1 3,0 68 OMZ 2 6,1 24 Citicoline 3 9,1 69 Ondansetron 1 3,0 25 Clindamicin 2 6,1 70 Pantoprazol 1 3,0 26 Clobazam 1 3,0 71 Parasetamol 11 33,3 27 Coenzim-Q 1 3,0 72 Pentoksifilin 4 12,1 28 Curcumin 1 3,0 73 Phenolftalein 1 3,0 29 Dexametason 1 3,0 74 Pirasetam 5 15,2 30 Diazepam 3 9,1 75 Prokaterol 1 3,0 31 Dmp 2 6,1 76 Pseudoefedrin 3 9,1 32 Domperidon 4 12,1 77 Ranitidin 11 33,3 33 Dycinon® 1 3,0 78 SA ¼ ® 1 3,0 34 Ephotrex® 1 3,0 79 Salbutamol 3 9,1 35 Flunarizine 1 3,0 80 Salmeterol 2 6,1 36 Fluocortolone 1 3,0 81 Sefamox 2 6,1 37 Fluticason 3 9,1 82 Sefasolin 1 3,0 38 Fraxiparin 2 6,1 83 Sefiksim 2 6,1 39 Garamycin 1 3,0 84 Serratiopeptidase 2 6,1 40 Glibenklamid 4 12,1 85 Sulbaktam 1 3,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

57

Lanjutan Tabel XII. Jenis keseluruhan obat yang diterima pada kasus No. Nama obat Jumlah Persentase

(%) No. Nama obat Jumlah Persentase (%)

41 Glikazida 1 3,0 86 Sulbenicillin 1 3,0 42 Glimepirid 3 9,1 87 Tamtumverde® 1 3,0 43 Hemobion® 1 3,0 88 Tenoxicam 1 3,0 44 Heparin 1 3,0 89 Tramadol® 1 3,0 45 Insulin 7 21,2 90 Vit K 8 24,2

Jenis keseluruhan obat yang digambarkan adalah penggunaan selain obat

gangguan sistem kardiovaskuler. Penggambaran jenis keseluruhan obat yang

digunakan oleh kasus ditujukan untuk menggambarkan profil terapi kasus secara

umum, dan melihat obat-obat apa sajakah yang paling sering digunakan oleh kasus.

Dari tabel XII dapat diketahui bahwa dari keseluruhan penggunaan obat oleh kasus,

obat yang paling banyak digunakan adalah parasetamol dan ranitidin, masing-masing

sebanyak 11 penggunaan.

2. Profil terapi secara khusus

Profil terapi secara khusus adalah gambaran terapi obat gangguan sistem

kardiovaskuler yang meliputi jumlah obat, jenis obat, rute pemberian dan aturan

pakai obat (dosis/kekuatan obat dan frekuensi pemberian obat).

a. Jumlah obat gangguan sistem kardiovaskuler yang diterima kasus

Tabel XIII. Jumlah jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler yang diterima pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008

Jumlah jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler Jumlah kasus Persentase (%)

1 14 42,4 2 9 27,3 3 8 24,2 4 2 6,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

58

Dari tabel XIII dapat diketahui bahwa dari seluruh kasus yang didapatkan,

penggunaan jumlah obat gangguan sistem kardiovaskuler terbanyak adalah sebanyak

4 macam obat, sedangkan penggunaan jumlah obat gangguan sistem kardiovaskuler

paling sedikit adalah 1 macam obat.

Penggunaan jumlah obat gangguan sistem kardiovaskuler yang paling

banyak ditemukan pada kasus adalah 1 macam obat, yang didapatkan pada 14 kasus

(42,4 %), sedangkan penggunaan jumlah obat gangguan sistem kardiovaskuler yang

paling sedikit adalah 4 macam obat, ditemukan pada 2 kasus (6,1 %)

b. Jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler yang digunakan

Jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler yang digunakan pada kasus

adalah obat antihipertensi, inotropik positif, antiangina, antiaritmia, obat-obat yang

mempengaruhi sistem koagulasi darah dan terapi kombinasi.

1) Antihipertensi

Obat antihipertensi merupakan kelas terapi terbanyak yang dijumpai dari

keseluruhan kasus penggunaan obat kardiovaskuler. Kelas terapi antihipertensi

digunakan untuk terapi pasien dengan keadaan tekanan darah yang tinggi

(prehipertensi maupun hipertensi). Obat antihipertensi yang digunakan pada kasus

antara lain golongan Angiotensin Cornverter Enzym (ACE) Inhibitor, Angiotensin II

Receptor Antagonist (AIIRA), antihipertensi sentral dan golongan diuretik Dari

keseluruhan terapi antihipertensi, yang paling banyak digunakan adalah golongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

59

diuretik dan ACE Inhibitor. Diuretik yang digunakan pada keseluruhan kasus antara

lain golongan diuretik kuat, diuretik thiazid dan diuretik potassium sparing. Diuretik

biasanya digunakan untuk pasien dengan keadaan edema dan dapat juga digunakan

untuk terapi hipertensi.

Obat antihipertensi paling banyak digunakan karena sebagian besar kasus

yang ditemukan mengalami abnormalitas tekanan darah baik pada fase prehipertensi

maupun hipertensi. Penggunaan diuretik terbanyak adalah furosemid sebanyak 13

penggunaan (39,4 %), sedangkan penggunaan ACEI terbanyak adalah kaptopril yaitu

sebanyak 7 penggunaan (21,2 %).

Tabel XIV. Antihipertensi yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. ACE Inhibitor Kaptopril 7 21,2

Lisinopril dihidrat 3 9,1 Ramipril 1 3,0 Imidapril 1 3,0

2. AIIRA Losartan K 2 6,1 Irbesartan 2 6,1 Valsartan 1 3,0

3. Antihipertensi sentral Klonidin HCl 1 3,0 4. Diuretik

Diuretik kuat Furosemid 13 39,4 Diuretik thiazid Hidroklorothiazid 1 3,0 Diuretik- antagonis aldosteron Spironolakton 2 6,1

Diuretik Osmotik Manitol 1 3,0

2) Inotropik positif

Inotropik positif yang digunakan pada kasus adalah glikosida jantung. Obat

inotropik positif bekerja dengan meningkatkan kontraksi otot jantung (miokardium).

Glikosida jantung sendiri digunakan untuk terapi beberapa kondisi seperti gagal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

60

jantung, takikardia, takiaritmia dan shock kardiogenik. Glikosida jantung didapatkan

sebanyak 3 penggunaan (9,1%).

Tabel XV. Inotropik positif yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus- September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. Glikosida Jantung digoksin 3 9,1

3) Antiaritmia

Obat antiaritmia yang digunakan adalah agen antiaritmia kelas III, yaitu

amiodaron HCl. Antiaritmia sendiri dibagi menjadi menjadi 4 kelas terapi, yaitu kelas

I (a,b,c), II, III dan IV. Dalam kasus yang ditemukan, antiaritmia yang digunakan

adalah terapi kelas III. Obat antiaritmia digunakan untuk pasien dengan kondisi

abnormalitas irama denyut jantung. Penggunaan obat antiaritmia yang ditemukan

adalah sebanyak 1 penggunaan (3,0 %).

Tabel XVI. Antiaritmia yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus- September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. Antiaritmia Amiodaron HCL 1 3,0

4) Antiangina

Antiangina yang digunakan pada kasus adalah golongan nitrat, beta bloker

dan antagonis kalsium. Dari keseluruhan antiangina yang digunakan, golongan

antagonis kalsium adalah yang paling banyak digunakan, yaitu amlodipin besilat

sebanyak 6 penggunaan (18,2 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

61

Tabel XVII. Antiangina yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. Nitrat ISDN 5 15,2 2. β-blocker Propanolol 1 3,0 3. Antagonis Kalsium Amlodipin Besilat 6 18,2 Nifedipin 2 6,1

5) Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah

Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah yang ditemukan adalah

golongan antiplatelet dan hemostatik. Dari kedua golongan tersebut, antiplatelet

adalah yang lebih banyak digunakan, yaitu asam asetilsalisilat sejumlah 4

penggunaan (12,1 %). Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet,

sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri.

Tabel XVIII. Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. Antiplatelet Asam asetilsalisilat 4 12,1 Cilostazol 1 3,0 2. Hemostatik Asam tranexamat 3 9,1 Carbazochrome

Na sulfonat 1 3,0

6) Terapi kombinasi

Terapi kombinasi yang ditemukan pada kasus adalah terapi dengan obat

sistem kardiovaskuler yang mengandung dua jenis obat, yaitu antagonis kalsium dan

AIIRA, ditemukan sebanyak 1 penggunaan (3,0 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

62

Tabel XIX. Terapi kombinasi yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008

No. Golongan Jenis obat Jumlah Persentase (%) 1. CCB+AIIRA Amlodipin besilat

+ valsartan 1 3,0

c. Bentuk sediaan obat

Bentuk sediaan obat yang digunakan pada seluruh kasus ada dua macam

yaitu bentuk oral (tablet) dan bentuk injeksi. Dari kasus yang ditemukan, sebagian

besar penggunaan obat gangguan sistem kardiovaskuler adalah dalam bentuk sediaan

oral (tablet).

Tabel XX. Bentuk sediaan pada jenis obat gangguan sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Agustus-September 2008

Jenis obat Bentuk Sediaan

Jumlah penggunaan Persentase (%)

Antihipertensi Tablet 30 90,9 Injeksi 11 33,3

Inotropik positif Tablet 3 9,1 Antiaritmia Tablet 1 3,0 Antiangina Tablet 14 42,4 Obat sistem koagulasi darah

Tablet 6 18,2 Injeksi 3 9,1

Terapi kombinasi Tablet 1 3,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

63

d. Aturan pemakaian obat (dosis/kekuatan dan frekuensi pemakaian)

1) Antihipertensi

Tabel XXI. Aturan pakai obat antihipertensi yang digunakan pada kasus No. Golongan Nama Obat Dosis Frekuensi Jumlah Persentase (%) 1. ACE Inhibitor

Kaptopril 25 mg 2x1 3 9,1

12,5 mg 2x1 3 9,1 12,5 mg 3x1 1 3,0

Lisinopril dihidrat 5 mg 1x1 3 9,1

Ramipril 2.5 mg 1x1 1 3,0 Imidapril 10 mg 1x1 1 3,0

2. AIIRA Losartan K 50 mg 1x1 2 6,1 Irbesartan 300 mg 1x1 2 6,1 Valsartan 40mg,80mg 1x1 1 3,0

3. Antihipertensi sentral

Klonidin HCl 150 mcg 2x ½ 1 3,0

4. Diuretik Diuretik kuat

Furosemid

40 mg 1x ½ 2 6,1

1x1 7 21,2

20mg/2ml 3x1 1 3,0 1x2 4 12,1 1x1 5 15,2

Diuretic lemah Hidrocloro thiazid

25 mg 1x1 1 3,0

Diuretic potassium sparing

Spironolacton 100 mg

2x ½ 2 6,1

Diuretik osmotik Mannitol 20%x125cc 3x1,2x1,1x1 1 3,0

Dari tabel XXI, dapat diketahui bahwa golongan antihipertensi dengan dosis

yang bervariasi adalah ACE Inhibitor, yaitu kaptopril, sedangkan untuk golongan

lain, dosis yang digunakan adalah 1 macam dosis, termasuk untuk golongan diuretik.

Dosis yang digunakan untuk semua jenis golongan diuretik tidak bervariasi, hanya

satu macam dosis untuk masing-masing golongan diuretik kuat, diuretik lemah

diuretik potasium sparing dan diuretik osmotik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

64

2) Inotropik positif

Dosis yang digunakan untuk golongan digitalis jantung yaitu digoksin hanya

satu macam dosis, yaitu dengan dosis 0,25 mg. Ada dua macam frekuensi yang

digunakan, yaitu 1x1 dan 2x ½.

Tabel XXII. Aturan pakai inotropik positif yang digunakan pada kasus

No. Golongan Nama Obat Dosis Frekuensi Jumlah Persentase (%)

1. Digitalis jantung Digoksin 0,25mg 1x1 1 3,0 2x ½ 2 6,0

3) Antiaritmia

Penggunaan antiaritmia yaitu amiodaron HCl hanya terdapat pada satu kasus,

dosis yang digunakan adalah 200 mg, dengan frekuensi 2x1.

Tabel XXIII. Aturan pakai antiaritmia yang digunakan pada kasus No. Golongan Nama Obat Dosis Frekuensi Jumlah Persentase (%) 1. Antiaritmia Amiodaron HCl 200 mg 2x1 1 3,0

4) Antiangina

Pada penggunaan antiangina, dosis bervariasi pada golongan antagonis

kalsium, yaitu pada penggunaan nifedipin. Sedangkan untuk penggunaan golongan

lainnya, dosis yang digunakan hanya satu macam dosis. Nifedipin yang digunakan

ada dua macam yaitu short action dengan frekuensi pemberian 3x1 dan long action

dengan frekuensi pemberian 1x1.

Tabel XXIV. Aturan pakai antiangina yang digunakan pada kasus No. Golongan Nama Obat Dosis Fekuensi Jumlah Persentase (%) 1. Antagonis

kalsium Amlodipin Besilat 5 mg 1x1 6 18,2

Nifedipin 10 mg 3x1 1 3,0 30 mg 1x1 1 3,0

2. β bloker Propanolol 40 mg 2x1 1 3,0 3. Nitrat ISDN 5 mg 3x1 5 15,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

65

5) Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah

Tabel XXV. Aturan pakai obat yang mempengaruhi koagulasi darah yang digunakan pada kasus

No. Golongan Nama Obat Dosis Frekuensi Jumlah Persentase (%)

1. Antiplatelet Asam asetilsalisilat

160 mg 1x1 3 9,0 80 mg 1x1 1 3,0

Cilostazol 50 mg 2x1 1 3,0 2. Hemostatik Asam

tranexamin 500 mg 3x1 1 3,0 2x1 1 3,0

3x1,2x1,1x1 1 3,0 Carbazochrome Na Sulfonat 10 mg 3x1 1 3,0

Dari tabel XXV, dapat diketahui bahwa pada pemakaian obat-obat yang

mempengaruhi sistem koagulasi darah, dosis bervariasi pada golongan antiplatelet,

yaitu asam asetilsalisilat. Untuk golongan lain, hanya digunakan satu macam dosis.

6) Terapi kombinasi

Terapi obat kombinasi hanya ditemukan satu jenis penggunaan pada satu

kasus, sehingga dosis yang digunakan juga hanya satu macam dosis, begitu pula

dengan frekuensi pemberian, yaitu 1x1.

Tabel XXVI. Aturan pakai terapi kombinasi yang digunakan pada kasus No. Golongan Nama Obat Dosis Frekuensi Jumlah Persentase

(%) 1. CCB +

AIIRA Amlodipin besilat + valsartan

80 mg 1x1 1 3,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

66

C. Permasalahan-Permasalahan Dalam Penggunaan Obat

pada Pasien di Bangsal III Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Periode Agustus-September 2008

1. Drug therapy problem (DTP)

Proses evaluasi masalah dalam pengobatan pasien yang menerima obat

kardiovaskuler salah satunya dilakukan dengan mengidentifikasi kejadian DTP pada

setiap kasus. Kasus yang didapatkan berjumlah 33 kasus, dari keseluruhan kasus

tersebut, kejadian DTP yang terjadi bervariasi, ada yang hanya satu jenis DTP saja

dan adapula yang lebih dari satu jenis. Kejadian DTP yang dikaji hanyalah 5 bentuk

DTP yaitu : butuh obat tambahan, dosis terlalu tinggi, dosis terlalu lemah,

ketidakpatuhan pasien, ADR dan interaksi obat.

a. Dosis terlalu rendah

Tabel XXVII. Kelompok kasus dengan DTP dosis terlalu rendah Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi 11, 24 Lisinopril Penggunaan lisinopril tidak

tepat, seharusnya pasien diberi 10-40 mg/hari (menurut drug information handbook), namun pasien hanya menerima 1x5mg sehari.

Evaluasi tekanan darah pasien setelah penggunaan dalam jangka waktu yang cukup lama (1 bulan), bila tekanan darah masih tinggi, dosis lisinopril perlu ditingkatkan sesuai dengan dosis yang seharusnya diberikan.

32 Cilostazol Dosis cilostazol : 2x 200 mg, sedangkan pasien hanya mendapatkan 2x50mg.

Cilostazol diberikan sesuai dengan dosis yang seharusnya.

Jenis obat yang menjadi penyebab DTP dosis terlalu rendah adalah lisinopril

dan cilostazol. Drug therapy problem yang terjadi dikarenakan dosis pemberian tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

67

sesuai dengan dosis yang seharusnya diterima oleh pasien, yakni dosis terlalu rendah.

Dosis obat yang terlalu rendah mengakibatkan konsentrasi obat dalam darah

berkurang, sehingga mengakibatkan obat tidak dapat mencapai efek yang diharapkan.

Pasien 11 dan 24 hanya menggunakan 1 obat antihipertensi, yaitu masing-

masing menggunakan lisinopril dengan dosis yang lebih rendah dari dosis yang

seharusnya diterima. Obat-obat antihipertensi dengan DTP dosis terlalu rendah akan

menyebabkan pengaturan tekanan darah oleh obat tidak optimal, sehingga tekanan

darah tetap berada diatas normal. Drug therapy problem jenis dosis terlalu rendah

untuk obat antihipertensi termasuk DTP yang bersifat potensial, artinya DTP tersebut

berpotensi terjadi pada kasus, namun belum dapat dipastikan apakah benar-benar

terjadi. Hal ini dikarenakan pada penggunaan obat antihipertensi, evaluasi dosis

dilakukan kurang lebih setelah pemakaian yang cukup lama (1 bulan pemakaian),

apabila tekanan darah ridak turun, padahal pasien sudah menjaga pola makan dan

pola hidupnya, maka dapat dikatakan dosis yang diberikan kepada pasien terlalu

rendah, sehingga dibutuhkan penambahan dosis terapi. Untuk cilostazol, DTP yang

terjadi bersifat aktual, artinya sudah benar-benar dipastikan DTP terjadi pada pasien

dan diperlukan peningkatan dosis sesuai yang seharusnya diberikan.

b. Interaksi obat dan adverse drug reaction (ADR)

Interaksi obat yang ditemukan, terjadi pada kaptopril, furosemid,

hidroklorothiazid, losartan, lisinopril, digoksin dan irbesartan. Interaksi ini terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

68

baik antara obat gangguan sistem kardiovaskuler dengan makanan, sesama obat

gangguan sistem kardiovaskuler ataupun dengan obat golongan lain.

Interaksi obat gangguan sistem kardiovaskuler dengan makanan terjadi pada

digoksin, hidroklorothiazid dan kaptopril. Penggunaan kaptopril dengan makanan

akan menurunkan efektifitas kaptopril dalam menurunkan tekanan darah, memiliki

tingkat signifikansi interaksi 2 yang artinya tingkat keparahannya sedang, efeknya

kemungkinan menyebabkan kemunduran status klinis pasien, telah ditemukan

beberapa data yang membuktikan kejadian interaksi ini. Interaksi digoksin dengan

makanan tidak diketahui tingkat signifikansinya, namun dari sumber lain yang

didapat, diketahui bahwa penggunaan digoksin dengan makanan akan menurunkan

absorbsi dari digoksin, hal yang sama juga terjadi pada hidroklorothiazid.

Tabel XXVIII. Kelompok kasus dengan DTP interaksi obat Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi

8, 32,33

Kaptopril

Berdasarkan Drug Interaction Fact, kaptopril berinteraksi dengan makanan, dengan tingkat signifikansi 2, menurunkan absorbsi kaptopril. Hal ini akan mengurangi efektifitas kaptopril dalam menurunkan tekanan darah. Secara klinis : berefek negatif

Pemberian kaptopril sebaiknya tidak bersamaan dengan makanan, kaptopril digunakan ½ - 1 jam sebelum makan.

25 Berdasarkan Drug Information Handbook dan Drug Interaction Fact kaptopril berinteraksi dengan allopurinol dengan tingkat signifikansi 4, akan meningkatkan hipersensitivitas terhadap kaptopril. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya pemberian kaptopril tidak dalam waktu yang bersamaan dengan allopurinol.

25,33 Berdasarkan Drug Information Handbook, kaptopril berinteraksi dengan NSAID, meningkatkan kerusakan fungsi ginjal. Secara klinis : berefek negatif

Sebaiknya pemberian kaptopril tidak dalam waktu yang bersamaan dengan NSAID.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

69

Lanjutan Tabel XXVIII. Kelompok kasus dengan DTP interaksi obat Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi

21, 25, 32

Furosemid

Berdasarkan Drug Interaction Fact, kaptopril beinteraksi dengan furosemid, akan menurunkan efek furosemid, dengan tingkat signifikansi 3, dan meningkatkan efek hipotensi kaptopril. Secara klinis : efek potensiasi, efek positif.

Sebaiknya monitor status cairan dan berat badan pasien apabila pemberian furosemid dan kaptopril diberikan pada waktu yang bersamaan.

25, 28 Berdasarkan Drug Information Handbook dan Drug Interaction Fact, penggunaan furosemid bersama dengan digoksin akan menginduksi gangguan elektrolit dan akan menimbulkan terjadinya aritmia, tingat signifikansi 1. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya penggunaan furosemid tidak dalam waktu yang bersamaan dengan digoksin, selain itu, perlu dimonitor kadar elektrolit pasien.

31. Hidroklorothiazid (HCT)

Berdasarkan Drug Interaction Fact, penggunaan HCT bersama dengan makanan akan menurunkan absorbsi dari HCT. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya penggunaan HCT ½ - 1 jam sebelum makan.

10 Losartan Berdasarkan Drug Information Handbook, losartan berinteraksi dengan NSAID, akan menurunkan efektifitas losartan. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya penggunaan losartan tidak dalam waktu yang bersamaan dengan NSAID.

11 Lisinopril Berdasarkan Drug Interaction Fact, Lisinopril berinteraksi dengan NSAID, dengan tingkat signifikansi 4, hal ini akan menurunkan efikasi dari lisinopril. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya penggunaan lisinopril tidak dalam waktu yang bersamaan dengan NSAID.

13

Digoksin

Berdasarkan Drug Interaction Fact, digoksin berinteraksi dengan metoklopramid, dengan signifikansi 2, menurunkan absorbsi digoksin. Hal ini akan mengurangi efektifitas digoksin. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya pemberian digoksin tidak dalam waktu yang bersamaan dengan metoklopramid.

13,28 Berdasarkan Drug Information Handbook, digoksin berinteraksi dengan makanan, akan menurunkan absorbsi digoksin. Secara klinis : berefek negatif.

Sebaiknya pemberian digoksin ½ jam sebelum makan, atau 1-2 jam setelah makan.

19 Irbesartan Berdasarkan Drug Information Handbook, irbesartan berinteraksi dengan glimepirid, akan meningkatkan efektifitas dari glimepirid. Secara klinis : berefek potensiasi, efek positif.

Monitor kadar elektrolit pasien dan gula darah pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

70

Secara klinis, interaksi obat dan makanan yang terjadi pada kasus berefek

negatif, interaksi obat dengan makanan ini akan menurunkan absorbsi obat sehingga

efeknya adalah berkurangnya kemampuan terapetik obat.

Interaksi sesama obat gangguan sistem kardiovaskuler terjadi antara

kaptopril, furosemid dan digoksin. Kaptopril beinteraksi dengan furosemid, akan

menurunkan efek furosemid, dengan tingkat signifikansi 3, dan meningkatkan efek

hipotensi kaptopril. Tingkat signifikansi 3 artinya efek yang ditimbulkan biasanya

ringan, tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap outcome terapetik, biasanya

tidak dibutuhkan perlakuan tambahan. Interaksi yang terjadi ini bersifat potensiasi,

akan meningkatkan efek dari kaptopril. Hasil interaksi kemungkinan merupakan efek

yang diharapkan dalam menjaga tekanan darah pasien agar berada pada batas normal.

Interaksi antara digoksin dan furosemid merupakan tingkat signifikansi 1, artinya

tingkat keparahan berat (major), kemungkinan berpotensi menimbulkan kerusakan

organ yang permanen, telah ditemukan beberapa data yang membuktikan kejadian

interaksi ini. Penggunaan furosemid bersama dengan digoksin akan menginduksi

gangguan elektrolit, menyebabkan hipokalimia dan akan menimbulkan terjadinya

aritmia, sehingga secara klinis, interaksi obat yang terjadi bersifat negatif.

Interaksi antara obat gangguan sistem kardiovaskuler dengan obat lain

terjadi pada kaptopril, losartan, lisinopril, digoksin dan irbesartan. Kaptopril

berinteraksi dengan allopurinol akan meningkatkan hipersensitivitas kaptopril dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

71

tingkat signifikansi 4, sedangkan dengan NSAID akan meningkatkan resiko

kerusakan terhadap ginjal. Interaksi ini mengakibatkan peningkatan toksisitas dari

kaptopril, sehingga secara klinis akan menghasilkan efek yang negatif. Digoksin

berinteraksi dengan metoklopramid, dengan tingkat signifikansi 2, dengan efek

penurunan absorbsi digoksin, yang pada akhirnya akan menurunkan efek terapetik

dari digoksin. Lisinopril berinteraksi dengan NSAID, dengan signifikansi 4, artinya

keparahannya dapat mayor (mengakibatkan kerusakan yang permanen) maupun

sedang, efeknya akan menurunkan efikasi lisinopril. Hal yang sama terjadi pada

losartan, namun tingkat signifikansinya tidak diketahui.

Irbesartan berinteraksi dengan glimepirid, tingkat signifikansinya tidak diketahui,

namun dari sumber lain didapatkan bahwa hasil interaksi yang terjadi akan

meningkatkan efektifitas dari glimepirid. Hasil interaksi bersifat potensiasi terhadap

efek glimepirid, kemungkinan efek ini adalah yang diharapkan secara klinis dalam

mengatur gula darah pasien, sehingga secara klinis interaksi yang terjadi bersifat

positif.

Dari setiap DTP interaksi obat yang ditemukan, dapat diketahui bahwa

interaksi obat yang terjadi dapat meningkatkan maupun menurunkan efektifitas obat.

Efek negatif yaitu menurunnya efektifitas obat terjadi pada 14 kejadian. Efek positif

secara klinis adalah efek potensiasi yang terjadi pada penggunaan furosemid dan

kaptopril, selain itu juga pada irbesartan dan glimepirid, terdapat 4 kejadian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

72

Tabel XXIX. Kelompok Kasus dengan DTP ADR Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi

21 Furosemid Selama dirawat di RS, pasien mengeluh diare, hal ini dimungkinkan efek samping pemberian furosemid

Pasien sudah mendapatkan arcapec untuk mengatasinya, lanjutkan terapi sampai keluhan hilang.

5 Furosemid Pasien mengalami gatal-gatal, hal ini dimungkinkan merupakan efek samping furosemid.

Pasien sudah mendapatkan interhistin untuk mengatasinya, lanjutkan terapi sampai keluhan hilang.

5 Nifedipin Pasien mengalami gatal-gatal, hal ini dimungkinkan merupakan efek samping furosemid terhadap

Pasien sudah mendapatkan interhistin untuk mengatasinya, lanjutkan terapi sampai keluhan hilang.

13 Digoksin Selama 6 hari suhu pasien diatas normal, hal ini diperkirakan karena penggunaan digoksin.

Pasien sudah mendapatkan parasetamol untuk mengatasinya, lanjutkan terapi parasetamol sampai keluhan hilang.

13 ISDN Pasien mengalami mual dan muntah selama 5 hari. Hal ini diperkirakan efek samping dari penggunaan ISDN dan digoksin.

Pasien sudah mendapatkan domperidon untuk mengatasinya, lanjutkan terapi sampai keluhan hilang.

31 Hidroklorothiazid Pada pengukuran kalium, hasilnya selalu dibawah normal. Hal ini merupakan efek penggunaan HCT.

Perlu diberikan asupan kalium dan pemantauan kadar elektrolit pasien.

Dari keseluruhan kasus, ditemukan terjadi beberapa DTP Adverse Drug

Reaction (ADR). Adverse drug reaction terjadi pada penggunaan furosemid,

nifedipin, digoksin, ISDN dan hidroklorothiazid. Pada penatalaksanaannya, ada yang

sudah diberikan obat tambahan untuk mengatasi keluhan, namun ada juga yang

belum diberikan obat untuk mengatasi ADR yang timbul. Adverse drug reaction yang

terjadi pada pemberian furosemid adalah diare dan gatal-gatal (yang juga terjadi pada

pemberian nifedipin). Namun, efek samping ini telah diatasi dengan memberikan

tambahan obat arcapec (attapulgit) untuk mengatasi diare dan interhistin untuk

mengatasi keluhan gatal-gatal. Pada kasus 13, ADR terjadi pada pemberian digoksin,

dimana pasien mengalami kenaikan suhu tubuh selama 6 hari, efek ini juga telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

73

diatasi dengan pemberian obat tambahan yaitu parasetamol, mual muntah yang

dialami pasien juga diperkirakan merupakan efek dari digoksin dan ISDN, keluhan

ini sudah diatasi dengan pemberian vomitas (domperidon). Pada kasus 31, pasien

mengalami hipokalimia, diketahui dengan pemeriksaan laboratorium yang

menunjukkan bahwa kadar kalium pasien rendah. Pasien belum mendapatkan terapi

tambahan, diperlukan asupan kalium untuk mengatasi efek hipokalimia dari

hidroklorothiazid dan perlu dilakukan pemantauan kadar elektrolit pasien.

Berdasarkan klasifikasi ”tingkat kepastian suatu kejadian berhubungan

dengan suatu obat” (Nebeker, J.R., 2004), pada kasus 31, ADR yang terjadi termasuk

dalam tipe kejadian berhubungan dengan obat tipe probable/likely (mungkin), artinya

merupakan suatu kejadian klinis, termasuk ketidaknormalan hasil laboratorium, yang

terjadi berurutan dengan waktu pemberian obat, yang tidak dapat dihubungkan

dengan penyakit yang terjadi bersamaan atau obat dan senyawa kimia lain. Dalam hal

ini, pasien menggunakan hidroklorothiazid yang mempunyai efek hipokalimia, hal ini

ditandai dengan kadar kalium pasien menurun dibawah normal selama beberapa

pemeriksaan laboratorium.

Pada kasus 21, 5 dan 13, kejadian ADR merupakan kejadian tipe possible

(agak mungkin), artinya merupakan suatu kejadian klinis, termasuk ketidaknormalan

hasil laboratorium, yang terjadi berurutan dengan waktu pemberian obat, namun

dapat dijelaskan dengan penyakit yang terjadi bersamaan atau obat dan senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

74

kimia lain. Adverse drug reaction yang terjadi pada pasien, kemungkinan dapat

dikarenakan kondisi penyakit pasien.

c. Butuh obat tambahan

Dari kasus DTP butuh obat tambahan, didapatkan bahwa obat yang

dibutuhkan adalah obat antihipertensi dan suplemen kalium. Kasus yang ditemukan

adalah pasien dengan tekanan darah yang tinggi, namun tidak mendapatkan obat

antihipertensi, misalnya pada kasus 11, pasien sudah menggunakan obat

antihipertensi di RS, namun saat pulang dan kontrol kembali ke RS, pasien tidak

diresepkan obat antihipertensi untuk terapi di rumah. Pada kasus 16, pasien masih

berada di RS dan tekanan darah pasien tinggi selama perawatan, namun pasien tidak

mendapatkan obat antihipertensi. Kasus 31 adalah pasien dengan penyakit

serebrovaskuler dengan tekanan darah yang tinggi, pasien hanya mendapatkan terapi

diuretik thiazid sedangkan tekanan darah pasien selama perawatan adalah diatas

normal, dalam hal ini pasien mebutuhkan terapi obat antihipertensi tambahan. Dari

sumber pustaka yang didapat, diketahui bahwa pada pasien dengan tekanan darah

tinggi dan penyakit serebrovaskuler, tekanan darah tinggi diterapi dengan

menggunakan kombinasi dari diuretik tipe thiazid dan ACEI. Pada kasus 31, pasien

juga mengalami hipokalimia dikarenakan penggunaan HCT, perlu diberikan

suplemen kalium bagi pasien dan dilakukan pemantauan kadar elektrolit pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

75

Tabel XXX. Kelompok kasus dengan DTP butuh obat tambahan Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi

11 Antihipertensi Saat di RS pasien menggunakan lisinopril untuk pengaturan tekanan darah, saat kontrol di RS, pasien tidak diberikan lisinopril untuk penggunaan di Rumah, padahal tekanan darah pasien berada diatas batas normal

Tekanan darah pasien tinggi, seperti waktu di rawat di RS. Sebaiknya pasien tetap menggunakan obat antihipertensi, penggunaan lisinopril perlu dilanjutkan.

16 Antihipertensi Selama dirawat di RS, tekanan darah pasien tinggi, namun pasien tidak mendapatkan obat antihipertensi.

Pasien diberi obat antihipertensi, misalnya golongan ACEI yaitu kaptopril.

31 Antihipertensi Pasien dengan CVA non hemoragi, selama di RS tekanan darah pasien tinggi, namun pasien hanya mendapatkan HCT.

Untuk pasien dengan penyakit cerebrovaskular, diperlukan adanya kombinasi diuretik thiazid dan ACEI untuk mengontrol tekanan darah pasien, dapat digunakan kaptopril sebagai terapi tambahannya.

31 Suplemen kalium

Pasien mengalami hipokalimia, dilihat dari hasil labolatorium yang menunjukkan kadar kalium dibawah normal selama lebih dari 1 kali pemeriksaan, hipokalimia dapat meningkatkan resiko terjadinya aritmia.

Berikan asupan kalium pada pasien, selain itu perlu dimonitor kadar elektrolit pasien.

d. Ketidakpatuhan pasien

Tabel XXXI. Kelompok Kasus dengan DTP ketidakpatuhan pasien Kasus Jenis obat Penilaian Rekomendasi

19 Irbesartan Pada penggunaan irbesartan untuk terapi di rumah, obat tidak digunakan dengan teratur, padahal tekanan darah pasien tinggi.

Sebaiknya obat digunakan secara teratur, untuk menjaga agar tekanan darah pasien normal.

19 Imidapril Pada penggunaan imidapril untuk terapi di rumah, obat tidak digunakan dengan teratur, padahal tekanan darah pasien tinggi.

Sebaiknya obat digunakan secara teratur, untuk menjaga agar tekanan darah pasien normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

76

Dari kasus–kasus yang didapatkan, ditemukan satu kasus yang mengalami

dua kejadian DTP ketidakpatuhan pasien, yakni pada penggunaan irbesartan dan

imidapril. Pada kasus 19, pasien mendapatkan obat antihipertensi selama perawatan

di RS, kemudian terapi dilanjutkan di rumah. Namun, pada penggunaan Irbesartan

dan Imidapril, pasien tidak menggunakannya secara teratur, dalam arti ada satu hari

obat tidak dikonsumsi, padahal tekanan darah pasien tinggi. Hal ini akan

mempengaruhi efektifitas terapi obat.

Dari 33 pasien yang diteliti, terdapat 14 pasien yang mengalami kejadian

DTP. Drug therapy problem yang terjadi antara lain butuh obat tambahan, dosis

terlalu rendah, ketidakpatuhan pasien, interaksi obat dan ADR.

Persentase jumlah kasus yang mengalami DTP dan yang tidak mengalami DTP

57,6%

42,4%mengalami DTPtidak mengalami DTP

Gambar 9. Persentase jumlah kasus yang mengalami DTP

dan yang tidak mengalami DTP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

77

Tabel XXXII. Jumlah jenis kejadian DTP pada Kasus Jenis DTP Jumlah kejadian DTP Persentase (%)

Dosis terlalu rendah 3 9,1 Interaksi obat 18 54,5 ADR 6 18,2 Butuh obat tambahan 4 12,1 Ketidakpatuhan pasien 2 6,1

Dari tabel XXXII, dapat dilihat bahwa kejadian DTP yang paling banyak

adalah pada jenis interaksi obat, yaitu sebanyak 18 kejadian (54,5 %), disusul dengan

ADR sebanyak 6 kejadian.

Persentase Jenis Kejadian DTP pada Pasien yang Menerima Obat Gangguan Sistem Kardiovaskuler di RS Bethesda Periode

Agustus-September 2008

9,1%6,1%12,1%

18,2%54,5%

Dosis terlalu rendahInteraksi obatADRButuh obat tambahanKetidakpatuhan pasien

Gambar 10. Persentase jenis kejadian DTP pada pasien yang menerima obat gangguan

sistem kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda periode Agustus-September 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

78

Tabel XXXIII. Contoh analisis DTP pada kasus Kasus 11* Subyektif :

Saudara RI usia 34 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan kepala pusing senut-senut, mempunyai riwayat sinusitis. Diagnosis utama dokter adalah rhinosinusitis, sedangkan diagnosis sekundernya adalah hipertensi. Pasien dirawat selama 22/08 sampai 24/08. Obyektif :

Pengukuran Hasil 22/08 Nilai normal Hb (gr%) 17,30 13,50 – 17,50 Lekosit (ribu/mmk) 12,70 4,10 – 10,90 Eosinofil (%) 4,1 0 – 5,0 Basofil (%) 0,3 0 – 2,0 Limfosit (%) 23,2 13,0 – 40,0 Monosit (%) 9,3 2,0 – 11,0 Hematokrit (%) 47,8 41,0 – 53,0 Eritorisit (Juta/mmk) 5,81 4,5 – 5,90 Trombosit (ribu/mmk) 36,20 29,0 – 36,0 Ureum (mg/dL) 37,1 10,0 – 50,0 Kreatinin (mg/dL) 1,20 0,80 – 1,40

Tanda vital Suhu Berkisar antara 36 – 37 Nadi Berkisar antara 80 – 88 Nafas Berkisar antara 20 Tekanan darah Berkisar antara 140/100-190/110

Penatalaksanaan : Rute oral : Noperten® (Lisinopril) 5mg 1x1 ; Bellaphen® 3x1; Celebrex® (Celecoxib) 2x1; Rhinofed® (Pseudofedrin) 3x1; Pondex® (Asam mefenamat) 3x1; Parasetamol 3x1; Vertivom® (Metoklopramid) 3x1; Avelox® (Moxifloksasin)1x1; Yekalgin® (Metampiron) 3x1; Disudrin® (Pseudoefedrin) 3x1; Rantin® (Ranitidin) 2x1. Injeksi : Remopain® 2x1; Rantin®; Primperan® (Metoklopramid); Stesolid® (Diazepam) (di IGD); Toradol® (Ketorolak) (di IGD); Kalmetason® 3x2. Penilaian : a. Celebrex (NSAID) berinteraksi dengan ACEI, menurunkan efek ACEI, DTP yang terjadi bersifat

potensial: interaksi obat dengan tingkat signifikansi 4. b. Noperten (lisinopril) dosis untuk hipertensi menurut JNC VII : 10–40 mg/ hari. Pasien diberi 1x 5

mg, potensial menimbulkan DTP bersifat potensial : dosis terlalu rendah. c. Di rumah : tekanan darah pasien diatas normal (hipertensi stage 2). Pasien tidak mendapatkan obat

antihipertensi. DTP bersifat aktual : butuh obat tambahan. Rekomendasi: a. Pemakaian celebrex sebaiknya tidak bersamaan dengan noperten. b. Dosis noperten ditingkatkan sesuai dosis yang seharusnya digunakan. c. Noperten digunakan untuk terapi hipertensi, sebaiknya tetap menggunakan noperten secara teratur.

*DTP yang sama terjadi pada kasus 14 (dosis terlalu rendah lisinopril)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

79

Tabel XXXIV. Contoh analisis DTP pada kasus Kasus 33* Subyektif :

Ibu Sn usia 53 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan saat mengendarai sepeda motor menabrak pintu bis kemudian jatuh, dada kemudian terasa sesak. Riwayat penyakit keluarga adalah diabetes mellitus. Diagnosis utama dari dokter adalah obstruksi contusio pulmonal kanan dan diabetes mellitus. Pasien dirawat tanggal 13/09 sampai 17/09. Obyektif:

Pengukuran 14/09 (00.11) Nilai normal Hb (gr %) 14,60 12,00 – 18,00 Lekosit (ribu/mmk) 22,64 4,10 – 10,90 Eosinofil (%) 0,4 0 – 5,0 Basofil (%) 0,3 0 – 2,0 Limfosit (%) 7,1 13,0 – 40,0 Monosit (%) 4,0 2,0 – 11,0 Hematokrit (%) 43,1 36,0 – 46,0 Eritrosit (juta/mmk) 4,94 4,10 – 5,30 Trombosit (ribu/mmk) 267,0 140,0 – 440,0 GDS (mg/dL) 387,0 70,0 – 140,0 Ureum (mg/dL) 27,0 15,0 – 36,0 Kreatinin (mg/dL) 0,90 0,70 – 1,20

14-09-2008 (08.57) GDS (mg/dL) 161,0 70,0 – 140,0 Hb 13,70 12,00 – 18,00 hematokrit 43,1 36,0 – 46,0

16 -09-2008 (10.20) GDPP (mg/dL) 409,0 70,0 – 140,0

Tanda vital Suhu Berkisar 36 – 37.6 Nadi Berkisar 80 – 88 Tekanan darah Berkisar 140/90 – 180/110

Penatalaksanaan: Obat oral : Norvask® (Amlodipin) (5 mg) 1x1; Kaptopril 12.5mg 1x1; Mentalium® (Diazepam); Metrix® (Glimepirid) (2 mg); Glumin® (Metformin) (500 mg); Kaltrofen® (Ketoprofen) (200 mg); Amoxicillin (500 mg). Obat parenteral : Sefazol® (Sefazolina)(1 gram); Remopain® (Ketorolak) (30 mg); Actrapid® (Insulin) (10 ui). Penilaian : a. terjadi Interaksi kaptopril dengan makanan, tingkat signifikansi 2. DTP bersifat potensial:

Interaksi obat. b. Penggunaan kaptopril bersama dengan NSAID (kaltrofen) akan meningkatkan kerusakan fungsi

ginjal. DTP bersifat potensial : interaksi obat. Rekomendasi : a. kaptopril digunakan ½ - 1 jam sebelum makan. b. penggunaan kaptopril sebaiknya tidak bersamaan dengan kaltrofen (ketoprofen).

* DTP yang sama terjadi pada kasus 8 dan 32 (Interaksi kaptopril-makanan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

80

Tabel XXXV. Contoh analisis DTP pada kasus Kasus 19 Subyektif :

Bapak Sny usia 47 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan badan lemas, diabetes tak terkontrol. Diagnosis utama dari dokter adalah Diabetes Mellitus, CRF dan glaukoma. Pasien dirawat tanggal 01/08 sampai 12/08. Obyektif :

Pengukuran (01/08) Nilai normal Hb (gr %) 9,80 13,50 – 17,50 Lekosit (ribu/mmk) 7,14 4,10 – 10,90 Eosinofil (%) 6,3 0 – 5,0 Basofil (%) 1,8 0 – 2,0 Limfosit (%) 19,7 13,0 – 40,0 Monosit (%) 6,3 2,0 – 11,0 Hematokrit (%) 28,3 41,0 – 53,0 eritrosit (juta/mmk) 3,22 4,5 – 5,90 Trombosit (ribu/mmk) 283,0 140,0 – 440,0 GDS (gr/dL) 545,0 70,0 – 140,0 LED 1 jam 80,0 3,0 – 14,0 LED 2 jam 98,0 3,0 – 14,0 GDP (02/08) 338,0 GDPP 458,0 Ureum (mg/dL) ( 03/08) 191,7 10,0 – 50,0 Kreatinin (mg/dL) 10,20 0,80 – 1,40 Asam urat 6,70 3,30 – 7,70

Tanda vital Suhu 36 – 37.5 Nadi 80 – 88 Nafas 18 – 22 Tekanan darah 130/80 – 180/130

Penatalaksanaan : Oral: Metrix® (Glimepirid) 2x1; CaCo3 3x1; Asam folat 3x1; Adalat® (Nifedipin) 30 mg 1x1; Irvel® (Irbesartan) 300 mg 1x1; Tamtumverde®; Zypraz® (Alprazolam) 1x ½ ; Sefadroksil 3x1 ; Tanapress® (Imidapril) 10mg 0-0-1. Injeksi : Actrapid® 3x1; Ephotrex®. Penilaian : a. Penggunaan irbesartan bersama dengan metrix® (Glimepirid) akan meningkatkan efek dari

irbesartan. DTP bersifat potensial : interaksi obat. b. Di rumah : tanggal 23/08 irvel tidak diminum, DTP bersifat aktual : ketidakpatuhan pasien. c. Di rumah : pada tanggal 26/09 tanapress tidak digunakan, padahal tekanan darah tinggi, DTP

bersifat aktual : ketidakpatuhan pasien. Rekomendasi : a. Perlu monitoring kadar elektrolit pasien, karena penggunaan irbesartan dan imidapril

meningkatkan resiko hiperkalimia. b. Penggunaan Irbesartan sebaiknya tidak bersamaan dengan metrix. c. Obat-obat tetap dikonsumsi dengan teratur di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

81

Tabel XXXVI. Contoh analisis DTP pada kasus Kasus 31* Subyektif :

Ibu Sh usia 65 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan 2 hari yang lalu kaki kanan terasa ringan. Diagnosis utama dari dokter adalah CVA non hemoragi. Pasien dirawat tanggal 25/08 sampai 01/09. Sebelumnya pasien pernah dirawat dengan tanggal 07/07/08 dengan diagnosa trauma capitis, hipertensi. Obyektif :

Pengukuran Hasil 25/08 Nilai normal Hb (gr %) 14,3 12,00 – 18,00 Lekosit (ribu/mmk) 17,05 4,10 – 13,00 Eosinofil (%) 0,1 0 – 5,0 Basofil (%) 0,1 0 – 2,0 Limfosit (%) 8,0 13,0 – 40,0 Monosit (%) 6,7 2,0 – 11,0 Hematokrit (%) 38,4 36,0 – 46,0 eritrosit (juta/mmk) 5,18 4,10 – 5,30 Trombosit (ribu/mmk) 293,0 140,0 – 440,0 Ureum (mg/dL) 20,7 10,0 – 50,0 Kreatinin (mg/dL) 0,70 0,80 – 1,40 Na+ (mmol/L) 118 130,0 – 150 K+ (mmol/L) 2,6 3,5 – 5,5 Kolesterol (mg/dL) 205 0 – 200 Trigliserid (mg/dL) 125 0 – 200 HDL (mg/dL) 77,7 35 – 65 LDL kolesterol (mg/dL) 102,3 100 – 159 Suhu 36 – 37.5 Nadi 76 – 92 Nafas 18 – 20 Tekanan darah 140/70 – 180/90

Penatalaksanaan : Rute oral :Farmasal® (Asam asetilsalisilat) 1x1; Hidroklorotiazid 25mg 1x1; Neurotam® (Piracetam) x1. Rute injeksi :Tarontal® 1x1; Neurotam® 1x1. Penilaian : a. hidroklorothiazid meningkatkan resiko hipokalimia, pada pasien dapat dilihat bahwa pada

pengukuran kalium darah, hasilnya selalu dibawah normal. DTP bersifat aktual: ADR HCT pada sistem endocrin dan metabolit.

b. tekanan darah pasien tinggi, perlu obat untuk menurunkan tekanan darah pasien, selain itu pasien mengalami hipokalemia, DTP bersifat aktual: butuh obat tambahan.

c. terjadi interkasi HCT bersama dengan makanan, menurunkan absorbsi dari HCT, DTP bersifat potensial : interaksi obat.

Rekomendasi : a. untuk pasien dengan penyakit cerebrovaskular, diperlukan adanya kombinasi diuretik thiazid dan

ACEI untuk mengontrol tekanan darah pasien, dapat digunakan kaptopril sebagai terapi tambahannya.

b. penggunaan HCT sebaiknya ½ jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. c. berikan asupan kalium, selain itu perlu monitoring kadar kalium pasien.

* DTP yang sama terjadi pada kasus 11,31 (butuh obat tambahan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

82

2. Medication errors

Proses evaluasi masalah dalam pengobatan pasien juga dilakukan dengan

mengidentifikasi ME (Medication error) yang terjadi pada setiap kasus. Medication

error yang diamati adalah pada fase administrasi, dimana obat diberikan dan

digunakan oleh pasien.

a. Kegagalan mencek instruksi

Terdapat dua pasien yang mengalami ME fase administrasi dalam bentuk

kegagalan mencek instruksi, ME yang terjadi sebanyak 3 kejadian. Kejadian ME

yang terjadi adalah berupa pemberian obat yang tidak teratur kepada pasien dan

kesalahan mencek instruksi yang diberikan oleh dokter, sehingga frekuensi

pemberian pun menjadi tidak sesuai. Penggunaan obat yang tidak teratur dan

frekuensi pemberian yang keliru akan mempengaruhi dampak terapi yang dituju.

Medication error yang terjadi ini adalah pada penggunaan obat antihipertensi, ME

yang terjadi bersifat aktual, artinya dapat dipastikan benar-benar telah terjadi pada

pasien.

Tabel XXXVII. Medication errors kegagalan mencek instruksi yang terjadi pada kasus Kasus Kejadian ME Sifat ME

3 Pada satu hari dalam perawatan dokter menginstruksikan pemberian kaptopril 3x1, sedangkan pasien hanya menerima 2x1.

aktual

5

Pemberian nifedipin pada pasien tidak teratur, padahal tekanan darah pasien tinggi, seharusnya nifedipin diberikan teratur agar tekanan darah pasien dapat dijaga dalam batas normal.

aktual

5 Pemberian furosemid pada pasien tidak teratur, padahal tekanan darah pasien tinggi. aktual

20 Penggunaan irbesartan pada pasien tidak teratur, ada saat dimana obat tidak diberikan, padahal tekanan darah pasien tinggi.

aktual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

83

b. Dosis keliru

Terdapat tiga pasien yang mengalami ME fase administrasi dalam bentuk

dosis yang keliru, lebih tepatnya adalah dosis yang diberikan lebih rendah dari dosis

terapi yang seharusnya diberikan, ME yang terjadi sebanyak 3 kejadian. Penggunaan

dosis obat keliru pada obat antihipertensi (lisinopril) bersifat potensial, sedangkan

ME pada antiplatelet bersifat aktual. Medication error yang terjadi ini dapat

mengakibatkan berkurangnya efek terapi obat pada pasien, sehingga akan

mempengaruhi outcome terapi yang ingin dituju.

Tabel XXXVIII. Medication errors dosis keliru yang terjadi pada kasus Kasus Kejadian ME Sifat ME

11, 24

Penggunaan lisinopril tidak sesuai, seharusnya pasien diberi 10-40 mg/hari (menurut drug information handbook), namun pasien hanya menerima 1x5mg sehari.

potensial

32 Penggunaan Dosis cilostazol : 2x 200 mg, sedangkan pasien hanya mendapatkan 2x50mg. aktual

Dari hasil pengamatan kejadian ME pada 33 pasien, ditemukan bahwa

terdapat 6 pasien yang mengalami ME, kejadian ME yang terjadi adalah sebanyak 7

kejadian. Jenis bentuk ME yang terjadi adalah kegagalan mencek instruksi sebanyak

4 kejadian dan dosis yang keliru sebanyak 3 kejadian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

84

Persentase jumlah kasus yang mengalami ME dan yang tidak mengalami ME

81,8%

18,2%

mengalami MEtidak mengalami ME

Gambar 11. Persentase jumlah kasus yang mengalami ME dan yang tidak

mengalami ME Tabel XXXIX. Jenis kejadian medication errors yang terjadi pada pasien yang

menggunakan obat gangguan sistem kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode Agustus–September 2008

No. ME fase administrasi Jumlah kejadian ME Persentase (%) 1. Kegagalan mencek

instruksi 4 12,1

2. Dosis keliru 3 9,1

3. Evaluasi masalah utama kejadian medication errors dan drug therapy

problems

Berdasarkan hasil pengamatan kejadian medication errors dan drug therapy

problems di bangsal III RS Bethesda periode Agustus 2008-September 2008,

ditemukan bahwa kasus DTP yang terbanyak adalah interaksi obat sebanyak 18

kejadian (54,5%). Medication error terbanyak adalah kegagalan dalam mencek

instruksi yang diberikan, sebanyak 4 kejadian (12,1 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

85

Dalam mengevaluasi masalah utama timbulnya ME dan DTP, juga

dilakukan wawancara dengan pihak RS Bethesda, yaitu dengan dokter, apoteker dan

perawat yang menangani pasien di Bangsal III RS Bethesda. Wawancara yang

dilakukan ini bertujuan sebagai data penunjang untuk menyimpulkan apakah masalah

utama yang menyebabkan terjadinya ME dan DTP pada kasus.

Dari hasil wawancara kepada 3 dokter RS Bethesda yang menangani kasus,

dapat diketahui bahwa kejadian medication error dianggap merupakan hal yang

sangat penting bagi dokter, karena kejadian tersebut cukup banyak terjadi di RS dan

merupakan bagian dari terapi yang diterima oleh pasien, dokter menganggap dengan

adanya apoteker akan sangat membantu dalam mengurangi kesalahan-kesalahan obat

yang terjadi, termasuk dalam hal pengawasan pemakaian obat. Kejadian interaksi

obat adalah yang paling banyak terjadi pada kasus, sehingga dibutuhkan peran

apoteker dalam memonitor penggunaan obat, dari hasil wawancara pun diketahui

bahwa dokter merasa apoteker lebih mengetahui secara rinci mengenai penggunaan

obat pasien, termasuk mengenai interaksi obat yang terjadi pada terapi pasien.

Dari hasil wawancara kepada satu apoteker yang menangani kasus, diketahui

bahwa issue ME merupakan hal yang penting bagi apoteker, karena penatalaksanaan

terapi pasien membutuhkan ketelitian, sehingga kesalahan pengobatan dapat

dihindari. Apoteker pun telah melakukan monitoring penggunaan obat pasien dan

memberikan informasi seputar terapi dan penggunaan obat kepada pasien, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

86

pasien pun dapat lebih mengerti mengenai terapi yang diterimanya, hal ini akan

sangat membantu dalam pencapaian outcome terapi yang diinginkan pasien.

Dari hasil wawancara kepada 14 orang perawat yang menangani kasus,

dapat diketahui bahwa perawat pun setuju bahwa issue mengenai ME adalah hal yang

perlu diperhatikan, karena berhubungan dengan terapi pasien dan keselamatan pasien.

Bagi perawat, dengan adanya apoteker, maka pengawasan obat akan lebih berjalan

dengan baik, karena apoteker yang lebih mengerti mengenai terapi obat yang diterima

pasien, sehingga diharapkan dengan adanya apoteker akan lebih membantu dalam

penggunaan obat pasien. Perawat juga memberikan beberapa informasi kepada

pasien, seputar penggunaan obat pasien, misalnya cara pakai. Selain itu perawat juga

berperan dalam hal kepatuhan pasien dalam menggunakan obat, perawat sudah

berusaha untuk selalu mengingatkan pasien seputar keberhasilan pasien. Bagi

sebagian perawat, peran apoteker dalam memberikan informasi masih dirasa kurang,

hal ini dimungkinkan kurangnya waktu yang dimiliki oleh apoteker yang bertugas

untuk menyampaikan informasi-informasi yang jelas seputar pengobatan pasien

kepada perawat.

Dari seluruh hasil wawancara yang didapatkan, dapat diketahui bahwa

medication error baik bagi dokter, apoteker maupun perawat dianggap sebagai hal

yang perlu diperhatikan dengan baik guna terciptanya keberhasilan terapi pasien.

Dalam penatalaksanaan terapi, dokter, apoteker dan perawat telah berusaha untuk

meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pengobatan, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

87

memberikan terapi yang tepat bagi pasien, melakukan pengawasan terapi pasien dan

memberikan informasi seputar terapi bagi pasien.

Namun dalam pelaksanaannya, masih terjadi beberapa kesalahan yang

terkait dengan penggunaan obat pasien, hal ini dimungkinkan karena kurangnya

pengawasan obat pasien di bangsal III. Proses pengawasan obat dilakukan oleh

apoteker sebagai farmasis klinis di bangsal. Di bangsal III RS Bethesda yang terdiri

dari bangsal B,C,D,E,F,H, dan J, kehadiran farmasis klinis masih terbatas, sehingga

proses pengawasan terapi dan penggunaan obat masing-masing pasien tidak dapat

berjalan dengan optimal, hal ini akan menimbulkan potensi terjadinya kesalahan-

kesalahan dalam pengobatan, termasuk medication error dan drug therapy problems.

Penambahan jumlah jam kerja apoteker-apoteker sebagai farmasis klinis di bangsal

akan sangat membantu dalam memonitor penggunaan obat pasien, sehingga masalah-

masalah dalam penggunaan obat pun dapat diminimalkan.

4. Dampak terapi

Dampak terapi pasien dilihat dari kondisi pasien saat keluar dari Rumah Sakit.

Kondisi pasien keluar dibagi menjadi tiga yaitu membaik, tidak membaik dan

memburuk.

Tabel XL. Kondisi Keluar RS pada kasus No. Kondisi Keluar Jumlah Kasus Persentase (%) 1. Membaik 19 57,6 2. Tidak membaik 13 39,4 3. Memburuk 1 3,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

88

Kondisi keluar dilihat dari tanda vital, data laboratorium, instruksi dokter

dan kondisi umum pasien saat hari terakhir perawatan. Kondisi membaik apabila

pasien menunjukkan perbaikan tanda vital, nilai laboratorium yang kembali normal,

sudah diijinkan pulang oleh dokter dan kondisi umumnya sudah membaik. Kondisi

keluar tidak membaik adalah apabila pasien tidak mengalami perubahan antara saat

masuk, perawatan dan saat hari terakhir perawatan. Kondisi keluar memburuk adalah

apabila pasien mempelihatkan penurunan kondisi tubuh, nilai tanda vital dan data

laboratorium dan kondisi umum berat.

Dari table XL, dapat diketahui bahwa terdapat 19 kasus dengan kondisi

keluar membaik (57,6 %), 13 (39,4 %) kasus dengan kondisi keluar tidak membaik

dan 1 kasus dengan kondisi keluar memburuk (3,0 %).

D. Rangkuman Pembahasan

Pasien yang menerima obat gangguan sistem kardiovaskuler di bangsal III

RS Bethesda pada periode Agustus 2008–Sepetember 2008, berdasarkan data yang

didapatkan ada sebanyak 33 kasus. Kelompok usia kasus terbanyak adalah pada usia

35-64 tahun, yaitu sebanyak 21 kasus, dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak

dibandingkan perempuan. Dari hasil diagnosis dokter, didapatkan ada lima macam

jumlah diagnosis, yaitu satu diagnosis, dua diagnosis, tiga diagnosis, empat diagnosis,

dan pasien tanpa keterangan diagnosis, yang terbanyak adalah kasus dengan satu

diagnosis yaitu Chronic Kidney Disease (CKD) yang berjumlah 3 kasus. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

89

profil pasien dilihat dengan mengamati tingkat pendidikan dan jenis pekerjaannya.

Dari hasil pengamatan, tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA sejumlah 11

pasien dan jenis pekerjaan terbanyak adalah petani, yaitu sejumlah 9 pasien.

Perhitungan usia, jenis kelamin, diagnosis utama, tingkat pendidikan dan jenis

kelamin digunakan untuk menggambarkan profil pasien yang menerima obat sistem

kardiovaskuler di bangsal III RS Bethesda pada periode Agustus 2008–Sepetember

2008.

Profil terapi pasien dilihat secara umum dan secara khusus. Profil terapi

secara umum adalah dengan mengamati seluruh jenis obat yang digunakan oleh

pasien, meliputi banyak penggunaan obat dan masing-masing jenisnya. Penggunaan

jumlah obat yang paling banyak ditemukan pada kasus adalah 10 macam obat, yang

didapatkan pada 5 kasus (15,2 %). Jenis obat selain gangguan sistem kardiovaskuler

yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah parasetamol dan ranitidin, masing-

masing sebanyak 11 penggunaan.

Profil terapi secara khusus adalah penggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskuler, meliputi jumlah obat, jenis obat, bentuk sediaan obat dan aturan

pemakaian obat (dosis/kekuatan obat dan frekuensi pemakaian). Jumlah obat

gangguan sistem kardiovaskuler yang paling banyak digunakanan adalah berjumlah 1

jenis obat (14 kasus). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah obat

antihipertensi, dalam kasus didapatkan bahwa sebagian besar pasien adalah pasien

dengan tekanan darah yang tinggi. Selain itu, dalam kasus juga ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

90

penggunaan inotropik positif, obat antiangina, antiaritmia, obat yang mempengaruhi

sistem koagulasi darah dan terapi kombinasi (terdapat dua macam obat). Bentuk

sediaan obat yang paling banyak digunakan adalah bentuk sediaan tablet (oral).

Pada aturan pemakaian obat (dosis/kekuatan dan frekuensi) didapatkan

bahwa terdapat pemakaian dosis yang bervariasi pada penggunaan antihipertensi

yaitu golongan ACE Inhibitor, antagonis kalsium (nifedipin) dan antiplatelet (asam

asetilsalisilat). Frekuensi penggunaan obat berbeda-beda pada penggunaan ACE

inhibitor, diuretik kuat, digoksin, antagonis kalsium (nifedipin) dan antiplatelet (asam

asetilsalisilat).

Masalah dalam penggunaan obat sistem kardiovaskuler dievaluasi dengan

mengidentifikasi Drug Therapy Problem (DTP) dan Medication error (ME) yang

terjadi pada setiap kasus. Dari hasil identifikasi DTP, didapatkan bahwa DTP yang

terjadi dari keseluruhan kasus antara lain dosis terlalu rendah, butuh obat tambahan,

ketidakpatuhan pasien, interaksi obat dan ADR. Ditemukan bahwa interaksi obat

merupakan jenis DTP yang paling banyak terjadi, yaitu sebanyak 18 kejadian.

Dari hasil identifikasi ME, ditemukan ada 2 macam ME yang terjadi pada

fase administrasi yaitu kegagalan mencek instruksi dan dosis keliru. Medication error

kegagalan mencek instruksi terjadi sebanyak 4 kejadian dan ME dosis keliru terjadi

sebanyak 3 kejadian.

Hasil wawancara pada dokter, apoteker dan perawat digunakan sebagai

pertimbangan dalam menyimpulkan masalah utama yang menyebabkan terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

91

ME dan DTP, disimpulkan bahwa permasalahan dalam penggunaan obat dikarenakan

kurangnya pengawasan terapi pasien di bangsal III, karena kurangnya jam kerja

apoteker-apoteker sebagai farmasis klinis yang memonitor penggunaan obat seluruh

pasien di bangsal III, hal ini akan menimbulkan potensi terjadinya medication error.

Dampak terapi yang dialami kasus dilihat dari kondisi keluarnya paling

banyak adalah kasus dengan dampak terapi membaik sebanyak 19 kasus (57,6 %),

hal ini menandakan terjadinya perbaikan kondisi klinis pasien selama perawatan di

rumah sakit.

Dari hasil pengamatan kondisi dan penggunaan obat pasien di rumah melalui

home visit, ditemukan bahwa terjadi DTP yang melibatkan peran pasien dalam terapi

yaitu ketidakpatuhan pasien. Dapat diketahui bahwa DTP terjadi riil pada pasien dan

hal ini didapatkan melalui pemantauan pasien. Banyak hal mengenai kondisi

pengobatan pasien yang tidak diketahui setelah pasien pulang dari rumah sakit. Oleh

karena itu dengan adanya home visit maka akan diperoleh gambaran mengenai

keberlanjutan terapi pasien, meliputi seberapa besar kepedulian dan keterlibatan

pasien dalam pencapaian tujuan terapi yang diinginkan. Setelah keluar rumah sakit,

peran pasien dan keluarganya dalam pengobatan menjadi salah satu penentu yang

penting dalam pencapaian terapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi masalah utama kejadian medication error fase

administrasi dan drug therapy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda periode

Agustus-september 2008 (kajian terhadap obat gangguan sistem kardiovaskular),

maka dapat diambil beberapa kesimpulan.

1. Profil pasien : kelompok usia kasus terbanyak adalah pada usia 35-64 tahun, yaitu

sebanyak 21 kasus (63,6 %), dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak

dibandingkan perempuan (51,5 %). Dari hasil diagnosis dokter, didapatkan

diagnosis yang terbanyak adalah kasus dengan satu diagnosis yaitu Chronic

Kidney Disease (CKD) yang berjumlah 3 kasus (9,1 %). Tingkat pendidikan

terbanyak adalah SLTA sejumlah 11 pasien (33,3 %) dan jenis pekerjaan

terbanyak adalah petani, yaitu sejumlah 9 pasien (27,3 %).

1. Profil Terapi : jumlah jenis obat yang paling banyak digunakan pada keseluruhan

kasus adalah 10 macam obat (sebanyak 5 kasus), jenis obat selain golongan

kardiovaskuler yang banyak digunakan adalah parasetamol dan ranitidin. Jumlah

obat gangguan sistem kardiovaskular yang paling banyak digunakan adalah

berjumlah 1 jenis obat (14 kasus). Jenis obat gangguan sistem kardiovaskular

yang paling banyak digunakan adalah obat antihipertensi, dengan bentuk sediaan

terbanyak adalah tablet (oral). Pada aturan pemakaian obat (dosis/ kekuatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

93

frekuensi) didapatkan bahwa terdapat pemakaian dosis yang bervariasi pada

penggunaan antihipertensi yaitu golongan ACE Inhibitor, antagonis kalsium

(nifedipin) dan antiplatelet (asam asetilsalisilat). Frekuensi penggunaan obat

berbeda-beda pada penggunaan ACE inhibitor, diuretik kuat, digoksin, antagonis

kalsium (nifedipin) dan antiplatelet (asam asetilsalisilat).

3. Dari hasil identifikasi permasalahan penggunaan obat pasien, ditemukan DTP

yang paling banyak adalah interaksi obat sebanyak 18 kejadian, ME yang paling

banyak terjadi adalah kegagalan mencek instruksi sebanyak 4 kasus. Masalah

utama penyebab ME dan DTP kemungkinan dikarenakan kurangnya monitoring

obat pasien di bangsal III, karena kurangnya jam kerja apoteker sebagai farmasis

klinis yang bertugas memonitor penggunaan obat di seluruh pasien di bangsal III.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini : 1. perlu adanya monitoring dan evaluasi penggunaan obat gangguan sistem

kardiovaskular secara khusus dan penggunaan obat secara umum di bangsal III

RS Bethesda.

2. perlu adanya penambahan jam kerja apoteker sebagai farmasis klinis di bangsal

yang akan memonitor penggunaan obat pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

94

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, British National Formulatory, 48th edition, 71-76, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain, British

Anonim, 2005, Medication Safety Review : Errors Involving Cardiovascular Drug

Products, vol.30, no.05, US Pharmacist, United State, http://www. uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1487.htm,diakses tanggal 09 Agustus 2008

Anonim, 2008 (a), Kardiovaskular Dapat Dihindari, Yayasan Jantung Indonesia, http

://www.replubika.co.id, diakses tanggal 01 Juni 2008 Anonim, 2008 (b), About Medication Error, http://www.nccmerp.org/aboutMedErrors.

html, diakses tanggal 16 Juli 2008 Anonim, 2008 (c), Cardiovascular system, https://secure.india-herbs.com/Images2/

cardiofy/cardiovascular_system_reduced.gif, diakses tanggal 10 September 2008

Anonim, 2008 (d), Cardiovascular Diseases, http://www.who.int/topics/

cardiovascular diseases/en/, diakses tanggal 09 Agustus 2008 Anonim, 2008 (e), MIMS : http://www.mims.com/Page.aspx?menuid=mng &name

=Adona+(AC-17)+tab, diakses tanggal 10 September 2008 Cohen, M.R., 1991, Causes of Medication Error, in: Cohen. M.R., (Ed), Medication

Error, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C. Dipiro, J, 1996, Pharmacotherapy : Pathophysiologic Approach, 6th edition, 185-

195,204-209, 221, 227, 229, McGraw-Hill, New York Dollery, C., 1999, Therapeutics Drugs, second edition, T151, Churchill Livingstone,

Livingstone Dwiprahasto, Kristin , 2008, Masalah dan Pencegahan Medication Error, Bagian

Farmakologi dan Toksikologi/Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit, Fak. Kedokteran UGM/RS. Dr. Sardjito Yogyakarta, http://www.dkk-bpp.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=132., diakses tanggal 15 Mei 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

95

Hartini, Y.S., Sulasmono, 2007, Apotek, edisi revisi, 729, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta JNC 7, 2003, The Sevent Report of the Joint National Committee on Prevention,

Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, 3, 15, US Departement of Health and Human Service, United State, http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/express.pdf,diakses tanggal 22 November 2008

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance L.L., 2006, Drug Information

Handbook, 14th Ed., Lexi-comp, Ohio.McGraw-Hill Co., New York Nebeker, J.,R.,2004, Clarifying Adverse Drug Events : A Clinician’s Guide to

Terminology Documentation, dan Reporting, University of Utah School Medicine, utah, http://www.annals.org/cgi/reprint/140/10/795.pdf, diakses tanggal 01 Desember 2008

Ober, W.C., 2007, Human Physiology, 4th edition, 457–460, Pearson education,

Benjamin Cummings, San Fransisco Pratiknya, A.W., 2007, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, 10, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Roach, S., S., 2004, Introductory Clinical Pharmacology, 7th edition, 393, 396-397,

Lipincot williams and wilkins, philadelphia Santrock, J., W., 2002, Life Span Development, 5th ed., 23, Penerbit Erlangga, Jakarta. Strand, L.M., Morley, P.C., Cipolle R.J., 2004, Pharmaceutical Care Practice : The

Clinican’s Guide, 2nd edition, 172–179, Mc Graw Hill, Inc., London Tatro, D.S., 2006, Drug Interaction Facts, 4,6, 560, Facts & Comparison, Wolters

Kluwer, St. Louis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

LAMPIRAN I Kasus 1

Data diri Pemeriksaan Nama Obat 7 Agt 8 Agt 9 Agt 10 Agt. 11Agt 12Agt 13Agt 14Agt

Nama/ No.RM: Bbh/ 00-63-84-46

Anamnese : 1 bulan seseg nafas

AP caps 3x1 (oral) so p, so p, si, so p, si, m p, si, so p, si p, si, so p, si, so DMP 3x1 (oral) so p,so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Aspar K 2x1 (oral) so p, so p, so p, so

Usia : 57 tahun Diagnosis

a. sementara : obs. Dipsnea, ca. paru b. utama : Tumor paru kanan

Lasix 40mg 1x1 (oral) so p p p Adona 3x1 (oral) so

Jenis Kelamin : Laki-laki

Somerol 2x1 (injeksi) si, so p, so p, so so p. so p. so p, so, m 15 Agt 16 Agt 17 Agt 18 Agt 19 Agt AP caps 3x1 (oral) p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, so

Tanggal masuk : 07 Agt 2008

DMP 3x1 (oral) so p, si, so p, si, so p, so Aspar K 2x1 (oral) p, so p, so p, so p, so p

Lasix 40mg 1x1 (oral) p p p p p

Pendidikan : SLTA

Adona 3x1 (oral) p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si Ofloxacin (oral) so p, so p, so p, so p Somerol 2x1 (injeksi0 p, so p, so p, so p, so p, so

Pekerjaan : PNS

Tanda Vital 7 Agt 8 Agt 9 Agt 10 Agt. 11Agt Tekanan darah 130/90 110/80-140/80 110/80-130/90 110/70-130/90 120/80-130/100 12Agt 13Agt 14Agt 15 Agt 16 Agt 130/80-150/90 120/80-160/100 110/70-150/100 110/70-130/90 140/90

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-36.5 Nafas (x/menit) Berkisar antara 20-29 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-100

PENGUKURAN LABORATORIUM Pengukuran 7 Agt Nilai Normal Nilai Normal 8 Agt Nilai Normal

Hb (gr%) 11 13.50 - 17.50 Monosit (%) 7,3 2.0 – 11.0 CEA (ng/ml) 3,1 0,0-3,0 Lekosit (ribu/mmk) 10,42 4.10 - 10.90 Hematokrit(%) 36 41.0 – 53.0 9 Agt Nilai Normal Eosinofil (%) 1,1 0 - 5.0 Eritorisit

(Juta/mmk) 4,93 4.5 – 5.90 M. perdarahan menit) 2,00 2,00-7,00

Basofil (%) 0,4 0 - 2.0 Trombosit (ribu/mmk) 382 140.0 – 440.0 M.penjendalan

(menit) 8,00 5,00-12,00

Segmen (%) 80,0 47.0 - 80.0 GDS (gr/dL) 177 70.0 – 140.0 GDP (mg/dL) 140,0 70,0-100,0 Limfosit (%) 11,2 13.0 – 40.0 Ureum(mg/dL) 21,3 10.0 – 50.0 GDPP (mg/dL) 138,0 70,0-140,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 2

Data diri Pemeriksaan Nama obat 8 Agt 9 Agt 10 Agt. 11Agt 12Agt 13Agt 14Agt Nama/ No. RM: WS/ 00-21-55-95

Anamnese : Pasien mengeluh seseg, batuk, badan panas ± 3 hari, badan lemas

AP caps (oral) so, m p, si, so p si, so p, si, m p, si, so p, si Seretide

Usia : 70 tahun

Sanadryl Pamol so so Tensivask 5mg so si p p p p p

Jenis Kelamin : Perempuan

Yekalgin so si, so Ceftriaxon (injeksi) so so so si, m si, m si, m si, m Somerol si, so p, so p, so p, so p, so p, so p, so

Tanggal masuk : 08 Agt 2008

Diagnosis : a. sementara : COPD + febris b. utama : COPD

Combivent (nasal) + Flixotide

si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so

Pendidikan : SLTA

Tanda Vital Tekanan darah 180/100 150/70-160/80 130/80-170/90 140/90-160/100 120/90-140/80 150/90-180/100 140/90

Pekerjaan : TAK

Suhu (ºC) Berkisar antara 36.1-38 Nafas (x/menit) Berkisar antara 22-28

Nadi (x/menit) Berkisar antara 88-110 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil (8 Agt) Nilai normal Hasil Nilai normal Hb (gr%) 14,1 12.00-18.00 MCH (pg) 26,50 31.0 – 37 Lekosit (ribu/mmk) 17600 4.10 – 13.00 MCHC (g/dL) 32,50 29.0 – 36.0

Eosinofil (%) 0,2 0 - 5.0 Trombosit (ribu/mmk) 300000 140.0 – 440.0 (Tanggal 12/08/08) :Lekosit = 20,800

Basofil (%) 0,2 0 - 2.0 MPV (fL) 9,90 4.0 – 11.0 (Tanggal 11/08/08) : Lekosit = 28,200

Segmen (%) 89,7 47.0 - 80.0 PDW (fL) 10,90 10 – 18

Limfosit (%) 5,5 13.0 – 40.0 GDS (gr/dL) 103,0 70.0 – 140.0 Monosit (%) 4,4 2.0 – 11.0 Ureum (mg/dL) 15,2 10.0 – 50.0 Hematokrit (%) 43,7 36 – 46 Kreatinin (mg/dL) 0,7 0.80 – 1.40 Eritorisit (Juta/mmk) 5,32 4.1 – 5.3 SGOT (u/l) 34,4 14 – 56

RDW (%) 14,00 11.60 – 14.80 SGPT (u/l) 25,2 9 – 52 MCV (fL) 82,10 92.0 – 121.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 3

Data diri Pemeriksaan Nama obat 23 Agt 24 Agt 25 Agt 26 Agt

Nama/ No. RM: Paj/ 00-49-33-80

Anamnese : Mulai tadi malam mimisan + 1 gelas

Captopil (2x25mg) oral so p, so p, so p Kalnex (3x1) so p, si, so p, si. So p, si

Amdixal (1x1) p p Usia : 85 tahun

Lapimox (3x1) so p, si, so p, si Diagnosis a. sementara : Epistaxis +

hipertensi b. utama : Epistaksis, rhinitis kronis, hipertensi

Climadan (3x1) so p, si, so p, si, so p, si Rhinofed (3x1) so p, si, so p, si, so p, si

Jenis Kelamin : laki-laki

Histrine (1x1) so p p

Klanex (3x500) (inj.) so Tanggal masuk : 23 Agt 2008

Dycinon (2x1) so Adona 50 mg

Tanda vital Pendidikan : tidak tamat SD

Tekanan darah 130/80-130/100 110/90-130/70 110/60-130/80 110/60-120/80 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37.2 Nafas (x/menit) Berkisar antara 16-22

Pekerjaan : buruh

Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-90

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan nilai normal nilai normal

Hb (gr%) 13,7 13.50 – 17.50 MCH (pg) 32,80 31.0 – 37 Lekosit (ribu/mmk) 12 4.10 – 10.90 MCHC (g/dL) 33,40 29.0 – 36.0

Eosinofil (%) 7,0 0 – 5.0 Trombosit (ribu/mmk) 339 140.0 – 440.0

Basofil (%) 1,4 0 – 2.0 MPV (fL) 7,06 4.0 – 11.0 Segmen (%) 56,2 47.0 – 80.0 PDW (fL) 18,80 Limfosit (%) 27,7 13.0 – 40.0 GDS(gr/dL) 123 70.0 – 140.0 Monosit (%) 7,7 2.0 – 11.0 Ureum (mg/dL) 43,9 10.0 – 50.0 Hematokrit (%) 40,9 41.0 – 53.0 Kreatinin (mg/dL) 1,10 0.80 – 1.40

Eritorisit (Juta/mmk) 4,17 4.5 – 5.90 SGOT (u/l) 21,9 0 – 37.0

RDW (%) 13,2 11.60 – 14.80 SGPT (u/l) 11,2 0 – 41.0 MCV (fL) 97,90 92.0 – 121.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 4 Data diri Pemeriksaan Nama obat 8 Agt 9 Agt 10 Agt 11 Agt 12 Agt 13 Agt

Nama/ No. RM: Is/ 01-92-05-37 Anamnese :

Sudah 4 hari klien mengeluh sesak napas dan batuk dahak bisa dikeluarkan, hari ini klien mengeluh pusing, mual,muntah 4x

Ceftriaxon 2x1gr (i.v) si, m si, m si, m Combivent Inhalasi (3x1) si p, si, so si, so, m p, si, so p, si, so p, so

Usia : 67 tahun

Flixotide Nebulizer (3x1) si p Rantin 2x1 amp I.V si, m si, m Pamol (3x1) B/P (oral) so

Jenis Kelamin : perempuan

Angioten 1x1 tab p p p p mucopect so p, si, so p, si, so p, si

Gravit (inj.) p p

Tanggal masuk : 18 Agt 2008

Diagnosis a. sementara : COPD b. utama : COPD

Tanda vital Tekanan darah 160/90 110/80-160/80 120/80-150/90 90/70-120/80 120/80-130/80

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37.2

Pendidikan : SLTP

Nafas (x/menit) Berkisar antara 20-24 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-100

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan nilai (4 Agt) normal (5 Agt) nilai normal Hb (gr %) 13,7 12.00-18.00 GDS (gr/dL) 158 70.0 – 140.0 Lekosit (ribu/mmk) 37,9 4.10 – 13.00 SGOT (u/l) 39,8 14 – 56 Eosinofil (%) 8490 0 – 5.0 SGPT (u/l) 23,2 9 – 52 Trombosit (ribu/mmk) 322 140.0 – 440.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 5

Data diri Pemeriksaan Nama obat 2 Agt 3 Agt 4 Agt 5 Agt 6 Agt 7 Agt

Nama/ No. RM: Yn/ 01-92-02-64

Anamnese 3 hari kaki terasa bengkak, seseg

Ascardia 80 mg pc 1x1 so so so so so so CaCO3 pc 3x2 si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so

Usia : 52 Tahun

Asam Folat pc 3x1 si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Nifedipin pc 3x1 si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Diazepam 5mg 1x1/2→ malam p (extra) so so m m

Jenis Kelamin : laki-laki

Diagnosis a. sementara : _ b. utama : CKD

Furosemid ac 1-0-0 p p p p Lasix (inj.) si

Tanggal masuk : 8 Agustus 2008

Tanda vital Tekanan darah 150/100-170/120 180/100;180/110 170/100;180/110 180/100

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-39.5

Pendidikan : SD

Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-104 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pekerjaan : buruh

Pengukuran (02/08) Nilai Nilai normal 3 Agt Hb (gr %) 10,20 13.50 – 17.50 Glukosa puasa 109,4 Lekosit (ribu/mmk) 7,41 4.10 – 10.90 Glukosa PP 144,0

Trombosit (ribu/mmk) 287,0 140.0 – 440.0 4 Agt Ureum (mg/dL) 109,2 10.0 – 50.0 Hb 11,30 Kreatinin (mg/dL) 8,60 0.80 – 1.40 Ureum 122,1 SGOT (u/l) 36,3 0 – 37.0 Kreatinin 8,40 SGPT (u/l) 16,4 0 – 41.0 6 Agt Kolesterol 279 Ureum 58,1 Trigliserid 229 Kreatinin 4,70 Glukosa puasa 83,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 6 Data diri Pemeriksaan Nama obat 24 Agt 25 Agt 26 Agt 27 Agt 28 Agt Nama/ No. RM: Ay/ 00-44-84-03

Anamnese _

Lasix 1x1, 3x2 ( inj. ) so (IGD), m p, si, so p, so, m p Clonidin 2x1/2 ac (oral) so p, so p, so p, si p, so

Usia : 42 Tahun

As. Folat 3x1 pc so p, si p, si, so p, si, so CaCO3 3x2 pc so p, si p, si, so p, si, so p, si, so

Diagnosis a. sementara : dipsnea, palpitasi, CRF b. utama : _

Folavit 3x1 pc p, si, so Jenis Kelamin : perempuan

Alprazolam 0,25 2x1 pc si, m p, so si, m Exforge 80mg 1x1 pc si p si

Tanggal masuk : 24 Agustus 2008

Furosemid 40 mg (1-0-0)

p

Pendidikan : SLTA

Tanda vital Tekanan darah 210/110 190/100-200/120 170/100-220/120 150/100-190/130 160/100

Pekerjaan : petani

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (24/8) Nilai normal Pengukuran hasil normal Hb gr % 9,2 12.00-18.00 Trombosit ribu/mmk 201 140.0 – 440.0 Lekosit ribu/mmk 10500 4.10 – 13.00 MPV fL 9,33 4.0 – 11.0 Eosinofil % 1,8 0 - 5.0 PDW fL 20,00 10 – 18 Basofil % 0,6 0 - 2.0 GDS (gr/dL) 108 70.0 – 140.0 Segmen % 79,5 47.0 - 80.0 Ureum mg/dL 118,7 10.0 – 50.0 Limfosit % 13,2 13.0 – 40.0 Kreatinin mg/dL 8,9 0.80 – 1.40 Monosit % 4,9 2.0 – 11.0 Na+ mmol/L 114 130.0 – 150 Hematokrit % 28,7 36 – 46 K+ mmol/L 5,5 3.5 – 5.5 Eritrosit juta/mmk 3,29 4.1 – 5.3 Cl- mmol/L 113 94 - 111 RDW % 13,70 11.60 – 14.80 Ca2+ mmol/L 2,30 2.02 – 2.60

MCV fL 87,20 92.0 – 121.0 LDH 393 240 – 280 MCH Pg 28,20 31.0 – 37 CK-MB 19 0.0 – 24.0 MCHC g/dL 32,30 29.0 – 36.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 7

Data diri Pemeriksaan Nama obat 29 Agt 30 Agt 31 Agt 1-Sep 2-Sep Nama/ No. RM: Myn/ 00-15-18-26

Anamnese Tidak nafsu makan, nyeri pada kaki

Ascardia 1x1 dc so p p CaCO3 250 mg 3x2 pc m p, si, so, m p, si, so p, si, so p, si, so

Usia : 51 Tahun

Folavit 3x1 pc m p, si, so, m p, si, so p, si, so p, si, so Glimepirid mg 1x1/2 ac p, si, so p

Jenis Kelamin : perempuan

Inj. Ceftazidime 2x1 gr 20 p, so p, so p, so 3-Sep 4-Sep 5-Sep 6-Sep 7-Sep

Diagnosis a. sementara : Obs. anemia, DM gangrene pedis, IHD b. utama : _

CaCO3 250 mg 3x2 pc p, si

Tanggal masuk : 30 Agustus 2008

Folavit 3x1 pc p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Glimepirid mg 1x1/2 ac p p p p p

Pendidikan : TAK

8-Sep 9-Sep 10-Sep 11-Sep 12-Sep Ceftazidime pre op tgl 8/9 p, so p, so p, so

Pekerjaan : TAK

Ketorolac 3% 3x1 so, m p, so, m p, so, m Ondansetron 1A b/p

Glimepirid 2 mg ½-0-0 ac p p p 13-Sep 14-Sep 15-Sep 16-Sep Glimepirid 2 mg ½-0-0 ac p p p p CaCO3 250 mg 3x2 pc m p, si, so p, si, so p, si, so Clindamycin 300 mg 3x1 m p, si, m

Tanda vital Tekanan darah 31 Agt : 110/70 2 Sept : 110/70-120/80 7 Sept : 130/80-130/90 4 Sept : 120/80-150/90 10 Sept : 140/90-140/100 1 Sept : 110/80 3 Sept : 130/80 8 Sept : 90/60-140/90 5 Sept : 120/80-130/70 11 Sept : 130/80-130/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (29/8) hasil hasil hasil

Hb 6,10 monosit 3,3 MCHC 31,60 Kreatinin 1,70 Lekosit 16,48 hematokrit 19,3 Trombosit 522,0 SGOT (AST) 412,5 eosinofil 0,2 eritrosit 2,62 MPV 8,60 SGPT (ALT) 232,8 basofil 0,2 RDW 19,20 PDW 8,60 segmen 90,8 MCV 73,70 GDS 30/8 = 180,0

limfosit 5,5 MCH 23,30 Ureum 105,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 8

Data diri Pemeriksaan Nama obat 24-Sep 25-Sep 26-Sep 27-Sep 28-Sep Nama/ No.RM : Skn/ 00-63-20-16

Anamnese : Jatuh, kaki kanan sakit. Riwayat hipertensi dan DM

Glibenclamid 5 mg 1x1 (oral) so p, so p p p Captopril 12,5 2x1 si, so p, so p, so p, so p, so

Usia : 67 Tahun

Clobazam 1x1 so m Tensivask 1x1 so so

Jenis Kelamin : perempuan

Paracetamol 500 mg 4x1 p, si, so, m p, si, so, m p, si Ciprofloxacin 500 mg 2x1 p, so

Tanggal masuk : 23-Sep-08

Ketorolac 2x1 (inj.) si (IGD), so so, m p, so Diagnosis : Ceftriaxone 2x1 g si, m si, m si, m si, m

Pendidikan : tidak tamat SD

a. sementara : Orasic 2x1 so, m si, m Fraktur femur 29-Sep 30-Sep b. utama : Ceftriaxone 2x1 g si, m si

Pekerjaan : buruh

fraktur femur Captopril 12,5 2x1 p, so p, si, so Glibenclamid 5 mg 1x1 p Ciprofloxacin 500 mg 1x1 so

Tanda vital Tekanan darah 24 Sept : 190/100 25 Sept : 150/80-160/80 26 Sept : 150/80 27 Sept : 130/80 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37.5 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-84

PENGUKURAN LABORATORIUM Pengukuran (23/09) Hasil Nilai normal Hasil Normal Hb (gr %) 12,10 12.00 – 18.00 Ureum (mg/dL) 67,4 15.0 – 36.0 Lekosit (ribu/mmk) 12,60 4.10 – 10.90 Kreatinin (mg/dL) 1,40 0.70 – 1.20 Eosinofil (%) 0,8 0 – 5.0 Na+ (mmol/L) 141 130.0 – 150 Basofil (%) 0,7 0 – 2.0 K+ (mmol/L) 4,7 3.5 – 5.5 Segmen (%) 75,1 47.0 – 80.0 24/09 Limfosit (%) 17,6 13.0 – 40.0 M.perdarahan (menit) 3,00 2.00 – 7.00 Monosit (%) 5,8 2.0 – 11.0 M.penjendalan (menit) 9,00 5.00 –12.00 Hematokrit (%) 35,0 36.0 - 46.0 M.protombin (detik) 15,2 12.00 – 18.00 eritrosit (juta/mmk) 3,82 4.10 – 5.30 M. tromboplastin (detik) 20,90 22.60 – 35.00 Trombosit (ribu/mmk) 301,0 140.0 – 440.0 PTT kontrol (detik) 30,90 25.00 – 35.00 RDW 11,50 11.60 – 14.80 Total protein (gram/dL) 6,70 6.60 – 8.70 MCV 91,70 92.0 – 121.0 Albumin (gram/dL) 3,40 3.50 – 5.50 MCH 31,60 31.0 – 37 Globulin (gram/dL) 3,30 MCHC 34,50 29.0 – 36.0 25/09 MPV 7,74 4.0 – 11.0 GDS (gr/dL) 117,0 70.7-140.0 PDW 20,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 9 Data diri Pemeriksaan Nama obat 3 Agt 4 Agt 5 Agt 6 agt 7 agt

Nama/ No.RM: Ntm/ 01-92-02-96

Anamnese _

Ketorolac 3% (inj.) p, so p, so p As.Tranex 500 p, so,m p, so p

Usia : 90 tahun Diagnosis

a. sementara : retensi urin, hematuria b. utama : _

SA ¼ premid di OK Novalgin premid di OK Sefamox (oral) so p, so

Jenis Kelamin : laki-laki

Qten p p Allupent p, so Captopril 12,5 p, si, so

Tanggal masuk : 3 Agustus 2008

Tanda vital Tekanan darah 180/90-200/100 150/80-180/90 170/80 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37.2

Pendidikan : tidak tamat SD

Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-24

Pekerjaan : petani

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (3/8) Nilai normal Hasil Normal Hb gr % 11.9 13.50 – 17.50 MCH pg 30.2 31.0 – 37

Lekosit ribu/mmk 9.69 4.10 – 10.90 MCHC g/dL 32.8 29.0 – 36.0 Eosinofil % 15.4 0 – 5.0 Trombosit ribu/mmk 171 140.0 – 440.0 Basofil % 0.4 0 – 2.0 MPV fL 9.8 4.0 – 11.0 Segmen % 68.7 47.0 – 80.0 PDW fL 10.4 Limfosit % 9.2 13.0 – 40.0 GDS gr/dL 110 70.0 – 140.0 Monosit % 6.3 2.0 – 11.0 Ureum mg/dL 55.7 10.0 – 50.0 Hematokrit % 36.3 41.0 – 53.0 Kreatinin mg/dL 1.3 0.80 – 1.40 Eritrosit juta/mmk 3.94 4.5 – 5.90 SGOT (AST) u/l 26.7 0 – 37.0 RDW % 13.7 11.60 – 14.80 SGPT (ALT) u/l 7.5 0 – 41.0 MCV fL 92.1 92.0 – 121.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 10

Data diri Pemeriksaan Nama obat 20 Agt 21 Agt 22 Agt 23 Agt 24 Agt Nama/ No. RM: Wyn/ 01-92-11-36

Anamnese : _

Angioten 50mg1x1 (oral) p Zypraz 2x1/4 (inj.) p, so

Usia : 67 tahun

Diagnosis : a. sementara : retensi urin b. utama : _

Ceftriaxone inj 2x1 g so p, so p, so p, so p, so Ketorolac inj 2x1 amp so p, so Lasix inj 1 amp Post tranfusi

Jenis Kelamin : laki-laki

Remopain inj 3% 2x30mg so p, so

Kalnex inj 3x500 si, m p, so, m 25 Agt 26 Agt 27 agt 28 Agt 29 Agt

Tanggal masuk : 20 agustus 2008

Angioten 1x1 p p p p Zypraz 2x1/4 p, so p, so p p, so Gracef inj 2x1 g p, so p, so p, so

Pendidikan : SLTP

Remopain inj 3% 2x30mg p, so p, so p, so Kalnex inj 3x500 p, so, m Ranitidin inj2x1 p, so p, so p, so

Pekerjaan : TAK

Nutriflam 2x1 (oral) p, so Pronalges 2x1 p, so Cefarox 2x1 p, so

Tanda vital Tekanan darah 21 Agt : 140/90-150/90 24 Agt : 130/90 27 Agt : 100/60-150/100 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-39.1 22 Agt : 140/90-180/100 25 Agt : 120/80-130/90 28 Agt : 130/70 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-100 23 Agt : 150/90 26 Agt : 160/100-180/100 29 Agt : 130/90 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-24

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan nilai (22 agt) normal (25 agt) nilai

Hb gr % 10.5 13.50 – 17.50 Hb gr % 14.5 Masa perdarahan (menit) 2 2.0-7.0 hematokrit% 40.4 Masa penjendalan (menit) 10 5.0-12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 11

Data diri Pemeriksaan Nama obat 22 Agt 23 Agt Nama/ No. RM: Ri/ 00-95-56-02

Anamnese : pusing, riwayat sinusitis

Noperten (5 mg) (oral) p p Celebrex (100mg) p, so

Usia : 34 Tahun

Bellaphen (500 mg) p, si, so p, si, so Rhinofed (5 mg) p, si p, si Vertivom (10 mg) p, si, so

Jenis Kelamin : laki-laki

Pondex (250 mg) p, si, so Diagnosis a. sementara : cephalgia, insomnia b. utama : rhinosinusitis c. sekunder : hipertensi

Lanama/pamol (500 mg) p, si, so Yekalgin (500 mg) m p, si, so

Tanggal masuk : 22 agustus 2008

Avelox (400mg) Disadrin (15 mg/5ml) Rantin

Pendidikan : TAK

Kalmetason (0,5 mg) so p Toradol inj (30 mg) (inj.) IGD Stesolid inj (10 mg/2ml) IGD

Pekerjaan : swasta

Remopain/kaltrofen (3% atau 30 mg) si, m p, so Rantin inj (1 g) p Primperan inj (10 mg/2 ml) p

Tanda vital Tekanan darah 140/100-180/120 170/100-190/110 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 20

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (22 Agt) Nilai normal pengukuran hasil normal

Hb (gr%) 17.3 13.50 – 17.50 MCV (fL) 82.3 92.0 – 121.0 Lekosit (ribu/mmk) 12.7 4.10 – 10.90 MCHC (g/dL) 29.8 31.0 – 37 Eosinofil (%) 4.1 0 – 5.0 Trombosit (ribu/mmk) 36.2 29.0 – 36.0 Basofil (%) 0.3 0 – 2.0 MPV (fL) 337 140.0 – 440.0 Segmen (%) 63.2 47.0 – 80.0 PDW (fL) 7.76 4.0 – 11.0 Limfosit (%) 23.2 13.0 – 40.0 MCHC (g/dL) 19.5 Monosit (%) 9.3 2.0 – 11.0 Ureum (mg/dL) 37.1 10.0 – 50.0 Hematokrit (%) 47.8 41.0 – 53.0 Kreatinin (mg/dL) 1.2 0.80 – 1.40 Eritorisit (Juta/mmk) 5.81 4.5 – 5.90 SGOT (u/l) 16.7 0 – 37.0 RDW (%) 11.7 11.60 – 14.80 SGPT (u/l) 22 0 – 41.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 12 Data diri Pemeriksaan Nama obat 26 Agt 27 Agt 28 Agt Nama/ No. RM: Myt/ 00-93-85-11

Anamnese : mual – mual, muntah

ISDN 5mg* (oral) so p, si, so p, si, so Letonal* so p, so p, so

Usia : 45 tahun

Glikuidone 30mg* so p, so p, so Diagnosis : a. sementara : Sirosis hepatik, anemia b. utama : Suspect hepatitis, milena, anemia

Glucobay* so p, so p, so Hemobion* p p

Jenis Kelamin : perempuan

Adona 10mg* so p, si, so

Propanolol 40mg* so p, si p, si Impepsa* so

Tanggal masuk : 26 agustus 2008

OMZ* Vomitas* Ranitidin (inj.) si (IGD), m si, m p

Pendidikan : belum tamat SD

Primperan si (IGD), m si, m p Tanda vital Tekanan darah 130/70 100/60-130/80 130/80

Pekerjaan : swasta

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38.4 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-20

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (26 Agt) Nilai normal Pengukuran Hasil Nilai normal

Hb (gr%) 6.6 12.00-18.00 Eritorisit (Juta/mmk) 2.82 4.1 – 5.3 Lekosit (ribu/mmk) 4.82 4.10 – 13.00 RDW (%) 18.1 11.60 – 14.80 Eosinofil (%) 0.8 0 - 5.0 MCV (fL) 76.6 92.0 – 121.0 Basofil (%) 0.4 0 - 2.0 MCH (pg) 23.4 31.0 – 37 Segmen (%) 71.8 47.0 - 80.0 MCHC (g/dL) 30.6 29.0 – 36.0 Limfosit (%) 21.6 13.0 – 40.0 Trombosit (ribu/mmk) 155 140.0 – 440.0 Monosit (%) 5.4 2.0 – 11.0 MPV (fL) 10.4 4.0 – 11.0 Hematokrit (%) 21.6 36 – 46 PDW (fL) 10.1 10 – 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 13

Data diri Pemeriksaan Nama obat 18 Agt 19 Agt 20 Agt 21 agt 22 agt

Nama/ No. RM: Ktm/ 01-92-10-12

Anamnese : _

Methylcobal (oral) so p, so Farmasal (100mg) so p p so so

Usia : 49 tahun

Digoxin (0,25mg) so p p p p Diagnosis : a. sementara : Neuropati DM b. utama : _

Vomitas (10 mg) so p, si ISDN (5mg ) so p, si p, si, so p, si, so p, si, so

Jenis Kelamin : perempuan

Pamol (500 mg) p, si, so p, si, so, m p, si, so, m Aspar K (300 mg) p, so p, so p, so Rantin (1 g) (inj.) m so p, so p, so p, so

Tanggal masuk : 18 agustus 2008

Primperan (10mg/2 ml) so p, m p, so p, so

Pendidikan : SLTA

Ceftazidime (1g) so p, m p, so p, so 23 Agt 24 Agt 25 agt 26 Agt 27 Agt Digoxin (0,25mg) p p p p p Pamol (500 mg) p, si, so, m p, si, so, m p, si, so, m

Pekerjaan : TAK

Aspar K (300 mg) p, so p, so p, so p, so p, so Farmasal (100mg) p si so so so ISDN (5mg ) p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so

Tanda vital Ofloxacin (450mg) si p, so p, so p, so p, so Tekanan darah Rantin (150mg) 2x1 si p p, m p p 19 Agt : 110/70-130/80 22 Agt : 110/70-120/80 Vomitas (10 mg) si p, si, o p, si, so p, si, so 20 Agt : 120/70-130/80 23 Agt : 110/70-130/80 Rantin ( 1 g) 2x1 p, so 21 Agt : 110/70-130/70 24 Agt : 100/70-120/80 Primperan p, so 25 Agt : 90-60-120/80 Ceftazidim (1 g) 2x1 p, so p, so 26 Agt : 100/60-110/80 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-40.6 27 Agt : 110/70 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-100 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-24

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran (18-08) Nilai Nilai Nilai normal

Hb (gr%) 8.7 Eritorisit (Juta/mmk) 4.66 Total Protein (gr/dl) 6.4 6.60-8.70 Lekosit (ribu/mmk) 12.51 RDW (%) 18.3 Albumin (gr/dl) 3.2 3.50-9.50 Eosinofil (%) 0.7 MCV (fL) 68.2 Globulin (gr/dl) 3.2 Basofil (%) 0.2 MCH (pg) 18.7 LDH (u/l) 157 240.0-480.0 Segmen (%) 79.4 MCHC (g/dL) 27.4 CK-MB 53.9 0-24 Limfosit (%) 14.2 Trombosit(ribu/mmk) 221 Free T4 (ng/dl) 1.44 0.71-1.85 Monosit (%) 5.5 MPV (fL) 10 TSHs (uI/ml) 3.27 0.47-4.64 Hematokrit (%) 31.8 PDW (fL) 12.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 14

Data diri Pemeriksaan Nama obat 7 Agt 8 Agt 9 Agt 10 agt 11 agt

Nama/ No. RM: Skd/ 01-92-04-81

Anamnese : sesak, dada nyeri, lemas

Noperten (5mg) (oral) so p p Xanax (0,5mg) m p, m si, m p, so p, so

Ascardia (160mg) so p p p p

Usia : 60 tahun

Cedocard (5mg) so p, si, so

Diagnosis a. sementara : Chest pain,

Hiperglikemi b. utama : DM

Doloscaneuron m p, si, so p, si, so p, si, so Zumadiac (80 mg) m p, so p, so p, so

Jenis Kelamin : laki-laki

Glucophage (500 mg) m p, so p, so p, so Glumin (500 mg) m m m Toradol (30 mg) (inj.) so (IGD)

Tanggal masuk : 7 agustus 2008

Rantin (1 g) so (IGD) so p, so Actrapid (18ui) so (IGD)

Primperan (10 mg/2 ml) so p, so

Pendidikan : SLTA

Tanda vital Tekanan darah 130/80 120/80-130/90 80/50-120/80 110/70-130/80 120/70 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37

Pekerjaan : Buruh

Nadi (x/menit) Berkisar antara 72-104 Nafas (x/menit) Berkisar antara 20-22

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (7 Agt) Hasil Nilai normal Hasil Normal 8 Agt 08 Hasil Hb (gr%) 13.9 13.50 – 17.50 PDW (fL) 18.3 GDP (gr/dl) 240 Lekosit (ribu/mmk) 8.09 4.10 – 10.90 Ureum (mg/dL) 39.2 10.0 – 50.0 GDPP (gr/dl) 340 Eosinofil (%) 0.4 0 – 5.0 Creatinin (mg/dL) 1.7 0.80 – 1.40 Tanggal 09-08-08 Basofil (%) 0.1 0 – 2.0 Na+ (mmol/L) 143 130.0 – 150 CKMB 35.9 (H) Segmen (%) 77.5 47.0 – 80.0 K+ (mmol/L) 4.8 3.5 – 5.5 Tanggal 10-08-08 Limfosit (%) 18.7 13.0 – 40.0 Cl- (mmol/L) 109 94 - 111 CKMB 32.5 (H) Monosit (%) 3.3 2.0 – 11.0 Ca2+ (mmol/L) 2.54 2.02 – 2.60 Amylase (u/l) 36.5 Hematokrit (%) 42.7 41.0 – 53.0 SGOT (u/l) 42 0 – 37.0 Lipase (u/l) 26.2 Eritorisit (Juta/mmk) 4.98 4.5 – 5.90 SGPT (u/l) 40 0 – 41.0 RDW (%) 14.9 11.60 – 14.80 Alkali fosfatase 122 MCV (fL) 84.7 92.0 – 121.0 LDH 911 MCH (pg) 27.9 31.0 – 37 CK-MB (u/l) 30 0.0 – 24.0 MCHC (g/dL) 32.6 29.0 – 36.0 Amilase (u/l) 40 0 – 100 Trombosit(ribu/mmk) 130 140.0 – 440.0 Lipase (u/l) 27.9 17 – 60 MPV (fL) 13.6 4.0 – 11.0 Troponin (ng/ml) < 0.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 15

Data diri Pemeriksaan Nama obat 31-Jul 1 Agt 2 Agt 3 agt 4 agt

Nama/ No. RM: Pj/ 00-95-11-04 Anamnese :

2 minggu muntah darah, BAB hitam, perut nyeri, membesar, kedua kaki bengkak, seseg, badan lemas.

Sistenol (3x1) (oral) p, si, so Aspar K (3x1) so p, si, so

Usia : 48 Tahun

Vit. K 2x1 (inj.) so p, so p, so p, so p, so Kalnex 3x1 so, m p, so, m p, so, m p, so, m p, so OMZ 1x1 so p p p p

Jenis Kelamin : laki-laki

Actrapid so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Lasix 1x2 p p p p

Diagnosis a. sementara : Hematemisis, myelena, ascites b. utama : sirosis hati c. sekunder : DM

5 Agt 6 Agt 7 Agt 8 Agt 9 Agt

Tanggal masuk : 31 Agustus 2008

Aspar K (3x1) p, si, so p, si, so p, si, so p, si glibenklamid (1-0-0) p p furosemid 40mg (1x1) p p

Pendidikan : tidak tamat SD

Vit. K 2x1 p Kalnex 3x1 p, so, m p, so, m OMZ 1x1 p p

Pekerjaan : Petani

Actrapid p, si, so p, si, so p, si, so Lasix 1x2 so p

Tanda vital Tekanan darah 31Juli : 100/60 3 Agt : 120/70-120/80 6 Agt : 110/50-120/80 8 Agt : 120/80-130/80 1 Agt : 100/60-110/70 4 Agt : 110/60-130/80 7 Agt : 110/80-130/80 9 Agt : 100/60 2 Agt : 100/60-110/70 5 Agt : 110/70-120/70 Suhu (ºC) : Berkisar antara 36-37,2 Nadi (x/menit) : Berkisar antara 72-88 Nafas (x/menit) : Berkisar antara 18-24

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran (31 jul) Hasil Nilai normal hasil 2 Agt Hasil Nilai normal

Hb (gr%) 2 13.50 - 17.50 MCH (pg) 16,40 GDS 494 70.0 – 140.0 Lekosit (ribu/mmk) 3,57 4.10 - 10.90 MCHC (g/dL) 25,30 3 Agt Eosinofil (%) 0,6 0 - 5.0 Trombosit (ribu/mmk) 85,0 Hb 4,24 13.50 - 17.50 Basofil (%) 0,6 0 - 2.0 GDS (gr/dL) 542 Hematokrit 15,5 41.0 – 53.0 Segmen (%) 84,3 47.0 - 80.0 Ureum (mg/dL) 30,3 GDS 367 70.0 – 140.0 Limfosit (%) 10,9 13.0 – 40.0 Kreatinin (mg/dL) 1,5 6 Agt Monosit (%) 3,6 2.0 – 11.0 Na+ (mmol/L) 135 Hb 8,2 13.50 - 17.50 Hematokrit (%) 7,9 41.0 – 53.0 K+ (mmol/L) 3,9 Hematokrit 26,4 41.0 – 53.0 Eritorisit(Juta/mmk) 1,22 4.5 – 5.90 Cl- (mmol/L) 105 Total Protein 5,60 RDW (%) 17,80 11.60 – 14.80 Ca2+ (mmol/L) 2,10 Albumin 2,4 MCV (fL) 64,80 92.0 – 121.0 Globulin 3,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 16

Data diri Pemeriksaan Nama obat 14-Sep 15-Sep 16-Sep

Nama/ No. RM: Prh/ 00-51-77-12 Anamnese

sesak nafas 3 hari

Cedocard 5mg 3x1 (oral) so p, si Bisolvon sirup 3x1 p, si, so

Usia : 63 tahun

ISDN p.o. 2x1 so p, so

Diagnosis a. sementara : Dyspnea, susp oedem pulmo DM hiperglikemi b. utama : COPD

Farmasal 1x1 so p Actrapid 3x10 ui (inj.) so (IGD) p, si, so p, si, so

Jenis Kelamin : perempuan

Rantin 2x1 so (IGD) p

Ceftriaxon 2x1 g so (IGD) p, so p Tanda vital

Tanggal masuk : 14-Sep-08

Tekanan darah 150/80 110/70-130/90 150/80-160/80 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37

Nadi (x/menit) Berkisar antara 84-92

Pendidikan : tidak tamat SD

Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-24 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil 14/9 Nilai normal Pengukuran Hasil 14/9 Nilai normal

Pekerjaan : wiraswasta

Hb (gr%) 10 12.00-18.00 MCHC (g/dL) 32.9 29.0 – 36.0 Lekosit (ribu/mmk) 26.73 4.10 – 13.00 Trombosit (ribu/mmk) 516 140.0 – 440.0 Eosinofil (%) 0.3 0 - 5.0 MPV (fL) 9.4 4.0 – 11.0

Basofil (%) 0.3 0 - 2.0 PDW (fL) 10.2 10 – 18 Segmen (%) 90.7 47.0 - 80.0 Gula darah sewaktu (gr/dL) 553 70.0 – 140.0 Limfosit (%) 4.9 13.0 – 40.0 Ureum (mg/dL) 56.3 10.0 – 50.0 Monosit (%) 3.8 2.0 – 11.0 Kreatinin (mg/dL) 2 0.80 – 1.40 Hematokrit (%) 30.4 36 – 46 Na+ (mmol/L) 142 130.0 – 150 Eritorisit (Juta/mmk) 4.34 4.1 – 5.3 K+ (mmol/L) 5.8 3.5 – 5.5 RDW (%) 14.2 11.60 – 14.80 Cl- (mmol/L) 108 94 - 111 MCV (fL) 70 92.0 – 121.0 Ca2+ (mmol/L) 2.48 2.02 – 2.60 MCH (pg) 23 31.0 – 37 CK-MB (u/l) 17.6 0.0-24.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 17

Data diri Pemeriksaan Nama obat 19-Sep 20-Sep 21-Sep 22-Sep

Nama/ No. RM: Isy/ 00-98-12-94

Anamnese : sesak nafas 3 hari

AP caps (oral) so si, so p, si, so Becombion F p p p

Meptin (50 mg) so p, si, so p, si, so p, si, so

Usia : 77 tahun Diagnosis :

a. sementara : obs. Dipsnea COPD b. utama : COPD

Fluimucil (200 mg) so p, so p, so p, so Medixon (4 mg) p, si p, si, so p, si Furosemid (40 mg) ½-0-0 p p

Jenis Kelamin : perempuan

Seretide 2x2 AP injeksi (inj.) so Methyl prednisolon (125 mg) so p, so p, so p, so

Tanggal masuk : 19-Sep-08

Ceftriaxone 1x1 g so so p Combivent + Flixotide so p, so, m p, si, so p

Pendidikan : TAK

Tanda vital Tekanan darah 150/90 120/60-140/90 140/90 160/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37

Pekerjaan : PNS

Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil 19/09 Nilai normal Pengukuran Hasil 19/09 Nilai normal

Hb (gr %) 12,20 12.00 – 18.00 Hematokrit (%) 38,8 36.0 – 46.0 Lekosit (ribu/mmk) 8,94 4.10 – 13.00 eritrosit (juta/mmk) 4,11 4.5 – 5.90 Eosinofil (%) 0,4 0 - 5.0 Trombosit (ribu/mmk) 274,0 140.0 – 440.0 Basofil (%) 0,6 0 - 2.0 GDS (gr/dL) 163,0 70.0 – 140.0 Segmen (%) 69,8 47.0 - 80.0 Ureum (mg/dL) 19,3 10.0 – 50.0 Limfosit (%) 23,3 13.0 – 40.0 Kreatinin (mg/dL) 0,70 0.80 – 1.40 Monosit (%) 5,9 2.0 – 11.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 18

Data diri Pemeriksaan Nama obat 3-Aug 4-Aug 5-Aug

Nama/ No. RM: Sjd/ 01-92-03-05

Anamnese : berdebar-debar, dada terasa sesak

Cordaron 2x1 200mg (oral) si, so p, so Xanax 1x 1/2 m m

Usia : 55 tahun

Diagnosis a. sementara : _ b. utama : _

Tanda vital Tekanan darah 130/90 120/80-130/80 100/60-150/90

Jenis Kelamin : laki-laki

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-96 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

Tanggal masuk : 3 Agustus 2008

Pendidikan : SLTA

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil (3/8) Nilai normal Pengukuran Hasil (3/8) Nilai normal

Pekerjaan : PNS

Hb (gr %) 15,9 13.50 – 17.50 Trombosit (ribu/mmk) 281 140.0 – 440.0 Lekosit (ribu/mmk) 6.089 4.10 – 10.90 GDS (gr/dL) 102 70.0 – 140.0 Eosinofil (%) 3,2 0 – 5.0 Ureum (mg/dL) 19,2 10.0 – 50.0

Basofil (%) 0,3 0 – 2.0 Kreatinin (mg/dL) 0,7 0.80 – 1.40 Limfosit (%) 15,2 13.0 – 40.0 Na+ (mmol/L) 146 130.0 – 150

Monosit (%) 4,4 2.0 – 11.0 K+ (mmol/L) 5,2 3.5 – 5.5

Hematokrit (%) 49,6 41.0 – 53.0 Cl- (mmol/L) 108 94 - 111

eritrosit (juta/mmk) 5,96 4.5 – 5.90 Ca2+ (mmol/L) 2,04 2.02 – 2.60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 19

Data diri Pemeriksaan Nama obat Waktu penggunaan

Nama/ No. RM: Sny/ 00-98-42-38

Anamnese : badan lemas, DM

Metrix (2 mg) 2x1 (oral) 3 Agt - 12 Agt (p) CaCo3 3x1 3 Agt - 12 Agt (p, si, so) As.folat 3x1 3 Agt - 12 Agt (p, si, so)

Usia : 47 tahun

Diagnosis : a. sementara : _ b. utama : DM CRF Glaukoma

Adalat 1x30mg 3-5 Agt (p); 6-12 Agt(si) Irvel 1x300 4-12 Agt (p) Zypras (1 mg) 1x1/2 6-12 Agt (m)

Jenis Kelamin : laki-laki

Cefadroxil 3x500 mg 8-12 Agt (p, si, m) Tanapres 1x10 mg 9-12 Agt (so)

Inj. Actrapid 3x12IU (inj.) 3-10 Agt (p, si, so)

Tanggal masuk : 1 Agustus 2008

Insulatard 12 Agt (p) Inj. Epotrex 4000 8 Agt (p)

Tanda vital

Pendidikan : SLTA

Tekanan darah 1 Agt : 170/90 7 Agt :16/100-180/100 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 2 Agt : 170/110-180/130 8 Agt : 180/110 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 3 Agt :140/80-180/120 9 Agt : 140/80-150/80 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-26

Pekerjaan : swasta

4 Agt : 150/80-170/110 10 Agt :170/90-170/100 5 Agt :130/80-160/90 11 Agt :140/90 6 Agt : 140/70-140/90 12 Agt :140/80

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran (1 Agt) hasil normal Pengukuran hasil normal

Hb (gr %) 9.8 13.50 – 17.50 Trombosit (ribu/mmk) 283 140.0 – 440.0 Lekosit (ribu/mmk) 7.14 4.10 – 10.90 MPV (fL) 9.4 4.0 – 11.0 Eosinofil (%) 6.3 0 – 5.0 PDW (fL) 9.2 Basofil (%) 1.8 0 – 2.0 Gula darah sewaktu 545 70.0 – 140.0 Segmen (%) 65.9 47.0 – 80.0 LED 1 jam 80 Limfosit (%) 19.7 13.0 – 40.0 LED 2 jam 98 Monosit (%) 6.3 2.0 – 11.0 2 Agt Hematokrit (%) 28.3 41.0 – 53.0 Glukosa puasa 338 Eritorisit (Juta/mmk) 3.22 4.5 – 5.90 Glukosa PP 458 RDW (%) 15.8 11.60 – 14.80 3 Agt MCV (fL) 87.9 92.0 – 121.0 Ureum mg/dL 191.7 10.0 – 50.0 MCH (pg) 30.4 31.0 – 37 Kreatinin mg/dL 10.2 0.80 – 1.40 MCHC (g/dL) 34.6 29.0 – 36.0 Asam urat 6.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 20

Data diri Pemeriksaan Nama obat Waktu penggunaan

Nama/ No. RM: As/ 01-92-03-35

Anamnese : pusing, mual dan muntah

CaCO3 500 mg 3x1 (oral) 5-7 Agt (p, si, so); 9-12 Agt (p, si, so)

As.Folat 3x1 5-7 Agt (p, si, so); 9-12 Agt (p, si, so)

Irvel 300 mg 1-0-0 5-7 Agt (p); 9-12 Agt (p)

Usia : 58 tahun Diagnosis :

a. sementara : CRF b. utama : CRF

Pantozol 40 mg 2x1 5-6 Agt (p) Norvask 5-7 Agt (p, so)

Jenis Kelamin : laki-laki

Aminepron 3x1 11-12 Agt (p, si, so)

Nutriflam 3x1 13 Agt (p, si, so)

Vit K 2x1 amp (inj.) 5-6 Agt (p, so); 7 Agt (so); 8 Agt (p)

Tanggal masuk : 3 Agustus 2008

Gracef 2x1 gr 7 Agt (so); 10 Agt (si); 11 Agt (p, so); 12 Agt (p) Kalnex 2x1 amp 9 Agt (p, so); 12 Agt (p, so) Remopain 2x1 amp 9 Agt (p, so); 11 Agt (p, so)

Pendidikan : SD

Sandostatin 0,1 mg/ml 1x1 9 Agt (p, so) Lasix 1 amp 11-12 Agt (p)

Tanda vital

Pekerjaan : Petani

Tekanan darah 4 Agt : 160/90-180/110 9 Agt : 140/80-160/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38 5 Agt : 120/80-160/90 10 Agt : 130/80-150/90 Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-88 6 Agt : 150/90-160/100 11 Agt : 160/100 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

7 Agt : 170/100 12 Agt : 120/70 8 Agt : 150/90

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran 3 Agt hasil hematokrit% 28,5 Bilirubin direct 0,34

Hb gr % 7,3 Trombosit 130,0 Bilirubin indirect 0,73 Ureum mg/dL 409 GDS gr/dL 138 8 Agt Kreatinin mg/dL 20,6 Ureum mg/dL 58,1 Trombosit 137,0

4 Agt Kreatinin mg/dL 5,0 Masa protrombin 16,2 Hb gr % 6,60 Na+ mmol/L 143 Masa tromboplastin 33,10 hematokrit% 20,5 K+ mmol/L 3,7 9 Agt Ureum mg/dL 175,3 SGOT u/l 72,0 Hb gr % 10,1 Kreatinin mg/dL 12,10 SGPT u/l 51,0 hematokrit% 31,3

5 Agt Masa perdarahan 2 menit 10 Agt Hb gr % 10 Masa protrombin 16,6 Ureum mg/dL 28,3 hematokrit% 28,9 Masa tromboplastin 33,10 Kreatinin mg/dL 3,10

7 Agt Masa perkendalan 13 menit Hb gr % 9,43 Bilirubin total 1,07

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 21 Data diri Pemeriksaan Nama obat 3 Agt 4 Agt 5 Agt 6 Agt 7 Agt

Nama/ No. RM: Mtw/ 01-92-03-30 Anamnese :

Sesak, kaki bengkak, perut sebah

Furosemid 1-0-0 (oral) p p Bisolvon 8 mg 3x1 m p, si

Usia : 71 tahun

Aspar K 300 mg 2x1 so p, so p, so p, so Captopril 2x1 (12,5mg) so p, so p, so p, so Pct 500 mg 3x1 so p, si, so

Jenis Kelamin : laki-laki

Diagnosis : a. sementara : CHF b. utama : CPC dekompensata c. sekunder : hipoalbuminemia

Arcapec 10 mg 3x2 so p, si, so p, si, so p, si Pamol 500 mg p, si, so p, si, so Bisolvon Buxer so p, si, so

Tanggal masuk : 3 Agustus 2008

Lasix Inj. 1x2Amp (inj.) si p p p Rantin Inj. 2x1Amp m p, so p, so 8 Agt 9 Agt

Pendidikan : SD

Aspar K 300 mg 2x1 p, so p Captopril p, so p Pamol 500 mg p

Pekerjaan : swasta

Lasix 1x1 (40mg) p p Arcapect 10 mg so p, si

Tanda vital Tekanan darah 4 Agt : 170/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37,8 5 Agt : 160/90-160/100 Nadi (x/menit) Berkisar antara 74-88 6 Agt : 150/80-150/90 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-20 7 Agt : 160/90-170/90

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (3/8) Nilai normal Pengukuran Hasil

Hb (gr %) 9.61 13.50 – 17.50 Fosfatase alkali 55 Lekosit (ribu/mmk) 11.6 4.10 – 10.90 Protein total 4.6 Segmen (%) 82.9 47.0 – 80.0 Albumin 1.6 Limfosit (%) 10.9 13.0 – 40.0 Globulin 3 Hematokrit (%) 28.2 41.0 – 53.0 Bilirubin total 0.52 eritrosit (juta/mmk) 2.98 4.5 – 5.90 Bilirubin direk 0.16 Trombosit (ribu/mmk) 250 140.0 – 440.0 Bilirubin indirek 0.36 Ureum (mg/dL) 99.8 10.0 – 50.0 (8 Agt) Kreatinin (mg/dL) 3.3 0.80 – 1.40 Protein total (L) 4,90 SGOT (u/l) 38 0 – 37.0 Albumin (L) 2,10 SGPT (u/l) 21 0 – 41.0 Globulin 2,80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 22 Data diri Pemeriksaan Nama obat 7 Agt 8 Agt 9 Agt 10 Agt 11 Agt Nama/ No. RM: Skt/ 01-92-03-82 Anamnese :

5 bulan perut membesar, mata kuning, 5 hari badan lemas, BAK seperti air teh

Lesichol 3x1 (oral) so p, si Curcuma 200 mg 3x1 so p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so

Usia : 63 tahun

Domperidon 10 mg so p, si, so p, si, so p, si, so Ranitidin 150 mg 3x1 so p, si, so p, si, so Letonal 100 mg 2x1/2 p, so p, so p, so

Jenis Kelamin : perempuan

Tanda vital Diagnosis : a. sementara : obs. Ascites Ikterus b. utama : CH decompensata

Tekanan darah 130/90 130/80 120/80-140/80 100/60-130/80

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37,6

Tanggal masuk : 7 Agustus 2008

Nadi (x/menit) Berkisar antara 84-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pendidikan : SD

Pengukuran Hasil (7/8) Nilai normal Pengukuran Hasil (7/8) Nilai normal Hb (gr%) 11.8 12.00-18.00 HbsAg (S/N) 0,89 (-) 2,00 Lekosit (ribu/mmk) 7660 4.10 – 13.00 Protein total 7.8

Pekerjaan : buruh

Eosinofil (%) 0,7 0 - 5.0 Albumin 2.9 Basofil (%) 0,5 0 - 2.0 Globulin 4.9 Segmen (%) 81,6 47.0 - 80.0 Bilirubin total 170.35

Limfosit (%) 10,2 13.0 – 40.0 Bilirubin direk 18.18 Monosit (%) 7,0 2.0 – 11.0 Bilirubin indirek 152.17 Hematokrit (%) 10.6 36 – 46 Ureum (mg/dL) 50.2 10.0 – 50.0 Eritorisit (Juta/mmk) 3,71 4.1 – 5.3 Kreatinin (mg/dL) 1.3 0.80 – 1.40 RDW (%) 20,80 11.60 – 14.80 Na+ (mmol/L) 140 130.0 – 150 MCV (fL) 83,00 92.0 – 121.0 K+ (mmol/L) 3.9 3.5 – 5.5

MCH (pg) 28,60 31.0 – 37 Cl- (mmol/L) 107 94 - 111

MCHC (g/dL) 34,40 29.0 – 36.0 Ca2+ (mmol/L) 2.38 2.02 – 2.60

Trombosit (ribu/mmk) 226,0 140.0 – 440.0 SGOT (u/l) 94.6 0 – 37.0

MPV (fL) 10,10 4.0 – 11.0 SGPT (u/l) 63.3 0 – 41.0 PDW (fL) 10,30 10 – 18 Fosfatase Alkali 1403 GDS (gr/dL) 114 70.0 – 140.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 23 Data diri Pemeriksaan Nama obat 9 Agt 10 Agt 11 Agt 12 Agt 13 Agt

Nama/ No. RM: Snt/ 01-91-72-87

Anamnese : Badan lemas, perut mual, muntah, BAK tak terasa

Sistenol 3x1 (oral) p, si, so p, si, so p, si, so p, si, so Zelavel 1x1 p p

Usia : 65 tahun

Domperidon 10 mg 3x1 p, si, so p Sibelium 5 mg 3x1 p, si, so p, so p, so m

Diagnosis : a. sementara : DM b. utama : DM Vulvo vaginitis

Tensivask 5 mg 1x1 p p p p

Jenis Kelamin : perempuan

Stirizime 1x1 p p Sporacid 100 mg 2x1 so p, so p, so p, so Ultrapoct 2x1 so p, so p, so

Tanggal masuk : 10 Agustus 2008

Mixtard 12-0-12 (inj.) m p, so p, so p, so p, so Dulladryl 15 ml m Gynofort 2% / vagina m

Pendidikan : SLTA

Remopain 1 amp p p Tanda vital Tekanan darah 130/80-160/110 120/70-130/80 120/70

Pekerjaan : petani

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37,3 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 Nafas (x/menit) Berkisar antara 16-20

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil (10/8) Nilai normal Pengukuran Hasil (10/8) Nilai normal

Hb (gr%) 12,8 12.00-18.00 PDW (fL) 19,00 10 – 18 Lekosit (ribu/mmk) 7,81 4.10 – 13.00 Glukosa puasa 134,0 70.0-100.0 Eosinofil (%) 0,2 0 - 5.0 Ureum (mg/dL) 43,1 10.0 – 50.0 Basofil (%) 1,0 0 - 2.0 Kreatinin (mg/dL) 0,90 0.80 – 1.40 Segmen (%) 74,8 47.0 - 80.0 Na+ 141 130.0 – 150 Limfosit (%) 17,9 13.0 – 40.0 K+ 4,6 3.5 – 5.5 Monosit (%) 6,0 2.0 – 11.0 Cl- 102 94 - 111 Hematokrit (%) 35,2 36 – 46 Ca2+ 2,20 2.02 – 2.60 Eritorisit (Juta/mmk) 4,02 4.1 – 5.3 Total protein 7,00 Hasil (13/8) RDW (%) 12,10 11.60 – 14.80 Albumin 3,40 GDS 319,0 70.0 – 140.0 MCV (fL) 87,60 92.0 – 121.0 Globulin 3,60 MCH (g/dL) 31,80 31.0 – 37 Un.conc. Bilirubin 0,51 MCHC (g/dL) 36,30 29.0 – 36.0 Total bilirubin 0,59 Trombosit (ribu/mmk) 375,0 140.0 – 440.0 Direct bilirubin 0,08 MPV (fL) 7,58 4.0 – 11.0 Alkalifosfatase 144,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 24

Data diri Pemeriksaan Nama obat 12 Agt 13 Agt 14 Agt 15 Agt

Nama/ No. RM: Hp/ 01-92-06-98

Anamnese : Olah raga jatuh, cidera kepala ringan

Noperten 5mg 1x1 (oral) so p p Ceradolan 200 mg 2x1 p (IGD), so, m p, so, m p, so, m

Usia : 54 tahun

Bellaphen 2x1 p (IGD), so p, so p, so Pronalges 2x1 so p p

Diagnosis : a. sementara : Trauma capitis b. utama : Trauma capitis c. sekunder : multiple V

Nootrophil1200 1x1 p, so

Jenis Kelamin : laki-laki

Kalnex 2x1amp (inj.) p, so Neurotam 1x3gr p, so Kedacillin 1gr 3x1 R/I p

Tanggal masuk : 12 Agustus 2008

Remopain 2x1 R/I so p, so p, so Tanda vital

Tekanan darah 160/90-170/90 140/90-170/100 140/100-170/100 130/90

Pendidikan : SLTA

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-92

Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

Pekerjaan : PNS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil Nilai normal Pengukuran Hasil Nilai normal

Hb (gr%) 15,30 13.50–17.50 MCH (pg) 26,60 31.0 – 37 Lekosit (ribu/mmk) 12,60 4.10 – 10.90 MCHC (g/dL) 32,80 29.0 – 36.0 Eosinofil (%) 1,2 0 – 5.0 Trombosit

(ribu/mmk) 365,0 140.0–440.0

Basofil (%) 0,7 0 – 2.0 MPV (fL) 7,47 4.0 – 11.0 Segmen (%) 61,8 47.0 – 80.0 PDW (fL) 19,20 Limfosit (%) 31,1 13.0 – 40.0 GDS (gr/dL) 148,0 70.0 – 140.0 Monosit (%) 5,2 2.0 – 11.0 Ureum (mg/dL) 38,3 10.0 – 50.0 Hematokrit (%) 46,6 41.0 – 53.0 Kreatinin (mg/dL) 1,10 0.80 – 1.40 Eritorisit (Juta/mmk) 5,75 4.5 – 5.90 SGOT (u/l) 23,3 0 – 37.0 RDW (%) 12,60 11.60–14.80 SGPT (u/l) 15,8 0 – 41.0 MCV (fL) 81,10 92.0 – 121.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 25 Data diri Pemeriksaan Nama obat 17 Agt 18 Agt 19 Agt 20 Agt

Nama/ No. RM: Tc/ 01-90-75-01 Anamnese :

Sesak nafas 2 hari

Aspar K 2x1 pc (oral) p, so p, so p, so p, so Captopril 2x 12,5 pc p, so p, so p p, so

Usia : 53 tahun

Lasix 40 mg 1x1 p p p Digoxin 0,25mg 2x1/2 so p, so p, so p, so

Diagnosis : a. sementara : CHF b. utama : hipertensi c. komplikasi : penyakit jantung, dekompensata- cardia kiri

Allopurinol 100 1x3 so p p

Jenis Kelamin : laki-laki

Aspar K 2x1 p, so Captopril 2x25mg pc Lasix 40 mg 1x1 p

Tanggal masuk : 17 Agustus 2008

Digoxin 2x1/2 p, so Aloopurinol 100 1x3 p

Laxadin 2x1 c p, so

Pendidikan : SD

Lasix 1x 2A (inj.) p (IGD) si p p 21 Agt 22 Agt

Aspar K 2x1 pc p, so

Pekerjaan : pedagang

Captopril 2x 12,5 pc p, so Lasix 40 mg 1x1 p Digoxin 0,25mg 2x1/2 p, so Tanda vital

Allopurinol 100 1x3 p Tekanan darah 180/100 ; 200/100 Aspar K 2x1 p, so Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 Captopril 2x25mg pc p, so Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 Lasix 40 mg 1x1 p Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22 Digoxin 2x1/2 p, so Aloopurinol 100 1x3 p Laxadin 2x1 c p, so

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil Hasil Pengukuran

Hb 16,70 eritrosit 5,31 GDS 144 SGOT 63,7 Lekosit 7,91 RDW 12,40 Ureum 78,8 SGPT 92,0 eosinofil 1,2 MCV 91,80 Kreatinin 1,90 Asam Urat 12,50 basofil 1,7 MCH 31,40 Na+ 148 Cholesterol 244,0 segmen 66,0 MCHC 34,30 K+ 3,8 Triglesrid 85,0 limfosit 20,5 Trombosit 300,0 Cl- 110 HDL (mg/dL) 93,8 monosit 10,6 MPV 9,87 Ca2+ 2,18 LDL cholesterol 133,2 hematokrit 48,7 PDW 20,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 26

Data diri Pemeriksaan Nama obat 22 Agt 23 Agt 24 Agt 25 Agt

Nama/ No. RM: Ir/ 01-92-12-36 Anamnese :

Sudah 1 minggu sesak

Norvask (5 mg) 1x2 (oral) so p p CaCO3 3x2 so p, si, so p, so p, si, so

Usia : 60 tahun

Folavit (400 mcg) 3x1 so p p, so p, si, so

Diagnosis : a. sementara : CKD b. utama : CKD

Lasix 1 amp (inj.) si (IGD) si Cernevit (750 mg) 1amp so p

Jenis Kelamin : laki-laki

26 Agt Norvask (5 mg) 1x2 p CaCO3 3x2 p, si, so

Tanggal masuk : 22 Agustus 2008

Folavit (400 mcg) 3x1 p, si, so

Tanda vital Tekanan darah 23 Agt : 150/90-170/100 26 Agt : 110/70-130/100 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38

Pendidikan : SLTA

24 Agt : 120/80-150/100 27 Agt : 140/80 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88 25 Agt : 120/80-170/100 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

Pekerjaan : swasta

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil 22/8 Nilai normal Pengukuran Hasil Nilai normal

Hb (gr %) 8,20 13.50– 17.50 Na+ 138 130.0 – 150 Lekosit (ribu/mmk) 10,21 4.10 – 10.90 K+ 5,8 3.5 – 5.5 Eosinofil (%) 11,6 0 – 5.0 Cl- 107 94 - 111 Basofil (%) 0,5 0 – 2.0 Ca2+ 2,14 2.02 – 2.60 Segmen (%) 64,4 47.0 – 80.0 SGOT (AST) 13,8 0 – 37.0 Limfosit (%) 17,6 13.0 – 40.0 SGPT (ALT) 15,3 0 – 41.0 Monosit (%) 5,9 2.0 – 11.0 HBsAg (kualitatif) negatif Hematokrit (%) 22,8 41.0 – 53.0 23/8 Eritrosit (juta/mmk) 2,56 4.5 – 5.90 Hb 9,00 RDW (%) 14,80 11.60– 14.80 hematokrit 24,8 MCV (fL) 89,10 92.0 – 121.0 Gula darah sewaktu 142,0 MCH (pg) 32,00 31.0 – 37 Ureum 61,7 MCHC (g/dL) 36,00 29.0 – 36.0 Kreatinin 4,20 Trombosit (ribu/mmk) 259,00 140.0 –440.0 26/8 MPV (fL) 7,60 4.0 – 11.0 Hb 7,78 PDW (fL) 7,10 hematokrit 23,0 GDS (gr/dL) 77,0 70.0 – 140.0 Ureum 115,4 Ureum 144,8 10.0 – 50.0 Kreatinin 8,40 Kreatinin 11,30 0.80 – 1.40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 27

Data diri Pemeriksaan Nama obat Waktu Penggunaan Nama obat Waktu Penggunaan

Nama/ No. RM: Ym/ 01-92-04-82

Anamnese : Anggota gerak kanan lemas, sulit menelan dan bicara, Hipertensi (+), DM (+), merokok (+)

Farmasal (100mg) (oral) 7-18 Agt (so) Serolin 17-18 Agt (p,si,so) Triatec (2,5 mg) 8-18 Agt (p) Neurotam (800 mg) 17 (p,si);18 Agt (p,si,so)

Usia : 53 tahun

Ubi-Q (30 mg) 8-18 Agt (p) Brain act (250/2ml) (inj.) 16-19 Agt (p) Paracetamol (500 mg) 8-10 Agt (p,si,so) Cefrtiaxone (100mg) 8-12 Agt (si,m)

Jenis Kelamin : laki-laki

Diagnosis : a. sementara : Hemplegi b. utama : CVA non hemoragi

Pletaal (50 mg) 12 (so); 13-18 Agt (p,so) Nicholin (250mg/ 2 ml) 8-16 Agt (si,m) Levofloxacin (500 mg) 12 (so); 13-17 Agt (p,so) Neurotam/Piracetam (12 g) 7-15 Agt (so)

Tanggal masuk : 7 Agustus 2008

Tanda vital Tekanan darah :

Pendidikan : SD

7 Agt : 150/80 11 Agt : 140/80-150/100 15 Agt : 130/80-140/90 19 Agt : 130/70

8 Agt : 120/80-160/90 12 Agt : 140/70-140/90 16 Agt : 140/80-140/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38

Pekerjaan : swasta

9 Agt : 130/100; 150/90 13 Agt : 140/90; 150/80 17 Agt : 120/80-130/80 Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-88

10 Agt : 150/90-160/100 14 Agt : 120/80-130/80 18 Agt : 110/80-130/80 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil 7 Agt Pengukuran Hasil 7 Agt Pengukuran Hasil 7 Agt Normal

Hb gr % 13,5 Trombosit ribu/mmk 395 Massa protombin detik 14,8 12--18 Lekosit ribu/mmk 12,5 MPV fL 9,9 PT kontrol Detik 16,2 12--18 Eosinofil % 0,3 PDW fL 10,6 M. tromboplastin (Detik) 23,7 22,6-35 Basofil % 0,2 Ureum mg/dL 54,7 APTT kontrol 33,10 25-35 Segmen % 82 Kreatinin mg/dL 1 INR 1,10 0,8-1,2 Limfosit % 12,6 Na+ mmol/L 159 LDL kolesterol mg/dl 161,3 100-159 Monosit % 4,9 K+ mmol/L 14,9 Alkasi fosfatase u/L 245 38-126 Hematokrit % 45,8 Cl- mmol/L 118 Kolesterol mg/dl 233 0-200 Eritrosit juta/mmk 6,89 Ca2+ mmol/L 2,57 Trigliserid mg/dl 102 0-200 RDW % 20,80 HDL mg/dl 51,3 35-65 MCV fL 66,5 8 Agt MCH pg 19,6 Hb 12,3 Hct 41,8 MCHC g/dL 29,5 Leukosit 12,9 trombosit 49,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 28

Data diri Pemeriksaan Nama obat 20 Agt 21 Agt 22 Agt 23 Agt

Nama/ No. RM: Pnr/ 01-92-10-08 Anamnese :

tangan dan kaki kiri lemas (riwayat sakit jantung,), pusing (+), muntah (-)

Farmasal (100 mg) (oral) so so so so Digoxin (0,25 mg) so p p p

Usia : 50 tahun

Furosemid (40 mg) p p p Aspar K (300 mg) p p p

Jenis Kelamin : perempuan

Fuxum (0,4cc) (inj.) si,m si,m Fraxiparine (0,4cc) si,m si,m

Tanggal masuk : 18 Agustus 2008 Diagnosis :

a. sementara : Hemiparese b. utama : CVA non hemoragi

24 Agt 25 Agt 26 Agt 27 Agt

Farmasal (100 mg) so so so so

Pendidikan : SD

Digoxin (0,25 mg) p p p p Furosemid (40 mg) p p p p

Pekerjaan : petani

Aspar K (300 mg) p p so p

Tanda vital Tekanan darah 20 Agt : 140/80-160/90 24 Agt : 140/90-160/90 21 Agt : 160/90-180/90 25 Agt : 130/90-150/90 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 22 Agt : 140/80-160/80 26 Agt : 140/80-160/80 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-108 23 Agt : 130/80-150/90 27 Agt : 140/90 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-22

PENGUKURAN LABORATORIUM Pengukuran 18/08/08 Hasil Pengukuran 18/08/08 Hasil Pengukuran 18/08/08 Hasil Normal

Hb (gr %) 13,8 MCH (pg) 32,4 LED 1 jam 15,0 Lekosit (ribu/mmk) 7,08 MCHC (g/dL) 33,20 LED 2 jam 35,0 Eosinofil (%) 0,7 Trombosit (ribu/mmk) 200,0 Massa protombin (detik) 16,2 12--18 Basofil (%) 0,7 MPV (fL) 9,19 PT kontrol (Detik) 16,2 12--18 Segmen (%) 77,3 PDW (fL) 21,50 Massa tromboplastin (Detik) 25,8 22,6-35 Limfosit (%) 15,5 Ureum (mg/dL) 28,5 APTT kontrol 33,10 25-35 Monosit (%) 5,8 Kreatinin (mg/dL) 0,80 INR 1,30 0,8-1,2 Hematokrit (%) 41,7 Na+ (mmol/L) 147 Uric acid (Mg/dl) 7,10 3,30-7,70 Eritrosit (juta/mmk) 4,28 K+ (mmol/L) 4,3 Kolesterol (mg/dl) 114,0 0-200 RDW (%) 14,6 Cl- (mmol/L) 111 Trigliserid 57,0 0-200 MCV (fL) 97,5 Ca2+ (mmol/L) 2,18 HDL (mg/dl) 40,2 35-65 LDL kolesterol (mg/dl) 62,4 100-159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 29

Data diri Pemeriksaan Nama obat waktu penggunaan Tanda vital

Nama/ No. RM: Mj/ 01-92-02-36 Anamnese :

lemas, sesak nafas

Alupent (20 mg) (oral) 1 Agt (so); 2-10Agt (p,si,so);13 Agt (p,so) Tekanan darah Ascardia (160 mg) 1 Agt (so); 2-13Agt (p) 4 Agt: 150/90 9 Agt: 110/70-140/70

Usia : 80 tahun

Cedocard (5 mg) 1 Agt (so); 2-5Agt(p,si); 6-7 Agt(p); 8-12 Agt (p,si,so) 5 Agt: 110/60-120/80 10 Agt: 130/80-150/80

Diagnosis : a. sementara : Shock Kardiogenik b. utama : _

Hexilon (8 mg) 7Agt(so);8-10Agt(p,si,so) 6 Agt: 120/80-140/80 11 Agt: 120/80-130/90

Jenis Kelamin : laki-laki

Cefadroxil (500 mg) 7Agt(so);8-12Agt(p,so) 7 Agt: 110/60-140/80 12 Agt: 120/80-130/90

Pamol (500 mg) 8-10Agt(p,si,so) 8 Agt: 110/80-130/80 13 Agt: 140/80

Tanggal masuk : 1-Aug-08

Serolin 7-13Agt(p,si,so) Suhu (ºC) Berkisar antara 36-38

Neurotam (800 mg) 12Agt(so);13Agt(p,si,so)

Pendidikan : TAK

Ketorolac 3% (inj.) 1 Agt (so) Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-88

Levonox (0,4 cc) 1-2Agt (so)

Pekerjaan : Petani

Ranitidin (50 mg/2ml) 1 Agt (so);7Agt(so);8-11Agt(p,so) Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-20

Nicholin (250mg/2ml) 3-4 Agt(so); 5-13 (p,so)

Neurotam (12 g) 3-10Agt(so)

Methyl-prednisolon (25 mg) 8-10Agt(si)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil 1 Agt Pengukuran Hasil 1 Agt Pengukuran Hasil 1 Agt Normal

Hb gr % 11,20 MCHC g/dL 33,20 LDH 238 240 – 280 Lekosit ribu/mmk 4,73 Trombosit ribu/mmk 188 CK-MB 19,9 0,0 – 24,0 Eosinofil % 2,7 MPV fL 10,40 2 Agt Basofil % 0,4 PDW fL 10,80 LDH 233,0 Segmen % 69,8 Ureum mg/dL 45,2 CK-MB 19,3 Limfosit % 19,7 Kreatinin mg/dL 1 Troponin-T < 0,1 (negatif) Monosit % 7,4 Na+ mmol/L 144 7 Agt Hematokrit % 33,7 K+ mmol/L 3,9 CRP 6,0 (positif) eritrosit juta/mmk 4,24 Cl- mmol/L 107 Rivalta Negatif RDW % 14,30 Ca2+ mmol/L 2,12 MCV fL 79,50 MCH Pg 26,40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 30 Data diri Pemeriksaan Nama obat waktu -penggunaan Tanda vital

Nama/ No. RM: Bn/ 01-92-02-75 Anamnese :

pusing, riwayat keluarga : hipertensi

Farmasal (100 mg) (oral) 2-15Agt (so) Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37 CPG (75 mg) 3-11 Agt (si), 12-15 Agt (p) Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-88

Usia : 60 tahun

Mucopect syr (15 mg/5ml 4 Agt;13 Agt (p,si,so) Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-20 Diovan (80 mg) 4-7Agt (p); 8-11 Agt(si); 12-15 (p) Tekanan darah

Jenis Kelamin : perempuan

Diagnosis : a. sementara :

CVA non hemoragi b. utama :

CVA non hemoragi

Tensivask (5 mg) 8-15Agt(p) 6 Agt: 190/100 Pletaal (50 mg) 8Agt(so);9-15Agt(p,so) 7 Agt: 150-90-170/100

Tanggal masuk : 2 Agustus 2008

Neurotam (800 mg) 12Agt(so);13-15Agt(p,si,so) 8 Agt: 130/80-150/90

Brain act (125/ml) (oral) 9-11Agt(si,m); 12-15Agt(p) 9 Agt: 140/80-160/100

Tarontal (100 mg/5ml) 2-3 Agt(so) 10 Agt: 150/90-160/100

Pendidikan : SD

Nootropil (12 g) 2-11 Agt (so) 11 Agt : 150/100-160/100

Nicholin (250 mg) 3 Agt(so) 12 Agt: 140/80-140/90 Pekerjaan : swasta

Fraxiparine (0,4 ml) 3 Agt(so,m);4-5Agt(p,so);6Agt(p); 7Agt(p,so) 13 Agt: 140/90-160/100 Manitol (125 ml) 4 Agt (p,si,so);5Agt(p,so);6 Agt(p) 14 Agt: 120/80-140/80

Remopain 3% 5Agt (so) 15 Agt: 130/80-150/90 kenalox 14Agt(p,so)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil 02/08 Pengukuran Hasil 02/08 Pengukuran Hasil 02/08 Normal Hb gr % 14 MCHC g/dL 30,6 Massa protombin detik 12 12--18 Lekosit ribu/mmk 7,87 Trombosit ribu/mmk 320 PT kontrol Detik 16,2 12--18 Eosinofil % 3,3 MPV fL 9 Massa tromboplastin Detik 22,2 22,6-35 Basofil % 0,5 PDW fL 9 APTT kontrol 33,3 25-35 Limfosit % 25,2 Ureum mg/dL 23,1 INR 0,9 0,8-1,2 Monosit % 5,6 Na+ mmol/L 149 Uric acid mg/dl 5,6 3,30-7,70 Hematokrit % 45,7 K+ mmol/L 3,8 Kolesterol mg/dl 252,0 0-200 Eritrosit 5,28 Cl- mmol/L 110 Trigliserid mg/dl 266,0 0-200 RDW % 14,2 Ca2+ mmol/L 2,12 HDL mg/dl 45,4 35-65 MCV fL 86,6 LDL kolesterol mg/dl 153,4 100-159 MCH pg 26,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 31

Data diri Pemeriksaan Nama obat 25 Agt 26 Agt 27 Agt 28 Agt 29 Agt

Nama/ No. RM: Sh/ 01-91-91-51 Anamnese :

kaki kanan terasa ringan

Farmasal (oral) so so so so so Hct 25mg p p p

Usia : 65 tahun

Neurotam 800 mg (inj.) so so so so

Diagnosis : a. sementara : riwayat hipertensi Disarthria b. utama : CVA non hemoragi

30 Agt 31 Agt 1-Sep 2-Sep Jenis Kelamin : perempuan

Farmasal so so so so Hct p p p p

Tanggal masuk : 25 Agustus 2008

Tarontal (inj.) p,so p,so p,so Neurotam 800 mg p,so p,so p,so

Tanda vital

Pendidikan : SD

Tekanan darah

25 Agt : 140/70 29 Agt : 150/80-160/100 Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37,6

Pekerjaan : petani

26 Agt : 140/80-160/140 30 Agt : 150/70-170/80 Nadi (x/menit) Berkisar antara 76-92

27 Agt : 140/80-150/90 31 Agt : 130/90-180/90 Nafas (x/menit) Berkisar antara 18-20

28 Agt : 150/90-170/90 1 Sept : 140/90-170/90

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran Hasil 25/08 Nilai normal Pengukuran Hasil 25/08 Nilai normal

Hb (gr %) 14,3 12.00 – 18.00 Kolesterol (mg/dL) 205 0-200 Lekosit (ribu/mmk) 17,05 4.10 – 13.00 Trigliserid (mg/dL) 125 0-200 Eosinofil (%) 0,1 0 – 5.0 HDL (mg/dL) 77,7 35-65 Basofil (%) 0,1 0 – 2.0 LDL kolesterol (mg/dL) 102,3 100-159 Segmen (%) 85,1 47.0 – 80.0 Total protein (g/dl) 8,0 6,6-8,7 Limfosit (%) 8,0 13.0 – 40.0 Albumin (g/dl) 4,60 3,5-5,6 Monosit (%) 6,7 2.0 – 11.0 Globulin (g/dl) 3,40 Hematokrit (%) 38,4 36.0 – 46.0 Total bilirubin (mg/dL) 0,71 0,2-1,3 eritrosit (juta/mmk) 5,18 4.10 – 5.30 Direct bilirubin (mg/dL) 0,15 0-0,4 Trombosit (ribu/mmk) 293,0 140.0 – 440.0 Undirect bilirubin (mg/dL) 0,56 GDS (gr/dL) 121,0 70.0 – 140.0 Alkasi fosfatase (u/l) 254 38-126 Ureum (mg/dL) 20,7 10.0 – 50.0 28/08 Kreatinin (mg/dL) 0,70 0.80 – 1.40 Lekosit 11,4 4.10 – 13.00 Na+ (mmol/L) 118 130.0 – 150 Na+ 127 130.0 – 150 K+ (mmol/L) 2,6 3.5 – 5.5 K+ 3,3 3.5 – 5.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 32

Data diri Pemeriksaan nama obat waktu -penggunaan Tanda vital

Nama/ No. RM: Pg/ 00-91-82-72

Anamnese : Nafsu makan turun, luka ganggren (DM) dikaki bau

Yekapon (oral) 10Agt(p);11-14(p,si,so); 16-18(p,si); 17-24(p,so); 27-28(p,si,so);29(p);2Sept(p,so)

Tekanan darah Berkisar antara 36-38,5

Glibenklamid 11-12Agt(p);14;16-23(p,si); 27-29(p,si); 30-2Sept (p) Suhu (ºC) Berkisar antara 80-88

Usia : 63 tahun

Captopril 25mg 16-20(p,so); 27-2Sept(p,so) 9 Agt : 100/60 20 Agt : 130/70-180/100 Pletaal 16-23Agt(p,so) ;28-2 Sept(p,so) 10 Agt : 130/70-130/90 22 Agt : 140/80-160/90

Jenis Kelamin : perempuan

Diagnosis : a. sementara : Ganggren diabetes b. utama : Ganggren pedis c. sekunder : Diabetes Mellitus

Legres 17-21Agt(p,so) 11 Agt : 130/80-140/70 23 Agt : 130/90 Artricom 19-23Agt(p) 12 Agt : 130/90 24 Agt : 140/80-150/90

Tanggal masuk : 9 Agustus 2008

Xanax 19,21.23-25;30 Agt(p) 13 Agt : 120/70-130/70 25 Agt :120/80-140/80

Levofloxacin 28-2Sept(p) 14 Agt : 170/110 26 Agt : 160/90-170/80

Lasix (inj.) 14Agt(so) 15 Agt : 150/90-190/90 27 Agt : 150/80-180/90

Pendidikan : SLTP

Actrapid 14-15 Agt(p,si,so) 16 Agt : 150/90-190/90 28 Agt : 110/80-150/100

Garamycin 11(so);12-19(p,so); 17 Agt : 130/80-160/80 29 Agt : 140/80

Pekerjaan : petani

Bactesyn 9-12(p,so) 18 Agt : 150/100-190/100 31 Agt : 130/80

19 Agt : 170/80 1 Sept : 140/80-140/90 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil 21 Agustus 2008

Hb gr % 8,00 GDS gr/dL 152,0 hematokrit 35,9 Pengukuran Hasil Lekosit ribu/mmk 28,13 GDP mg/dl 92,0 Glukosa sewaktu 200,0 GDS 299,0 Eosinofil % 0,2 GDPP mg/dl 188 14 Agustus 2008 27 Agustus 2008 Basofil % 0,3 Ureum mg/dL 62,1 Pengukuran Hasil Pengukuran Hasil Segmen % 95,3 Kreatinin mg/dL 1,50 Ureum 35,7 Hb 11,00 Limfosit % 3,0 LED 1 jam (mm) >150,0 Kreatinin 1,2 Lekosit 14,00 Monosit % 1,2 10 Agustus 2008 Glukosa sewaktu 251,0 hematokrit 36,5 Hematokrit % 25,6 Glukosa puasa 165,0 mg/dl 15 Agustus 2008 Glukosa puasa 92,0 Eritrosit juta/mmk 3,19 Glukosa 2 jam PP 171,0 mg/dl Pengukuran Hasil GDPP 188,0 RDW % 14,60 11 Agustus 2008 GDS (06.07) 175,0 MCV fL 80,30 Pengukuran Hasil GDS (19.10) 135,0 MCH pg 25,10 Hb 8,63 16 Agustus 2008 MCHC g/dL 31,30 Lekosit 17,0 Pengukuran Hasil Trombosit ribu/mmk 298,0 hematokrit 28,7 Hb 11,20 MPV fL 9,50 13 Agustus 2008 Lekosit 13,59 PDW fL 9,40 Pengukuran Hasil hematokrit 35,9 Hb 11,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

Kasus 33

Data diri Pemeriksaan Nama obat 13-Sep 14-Sep 15-Sep 16-Sep 17-Sep

Nama/ No.RM: Sn/ 01-92-21-92

Anamnese : jatuh, dada kemudian sesak. Riwayat penyakit keluarga DM

Norvask 5mg (oral) m p Captopril so p p p

Usia : 53 tahun

Mentalium m m m m Metrix p

Jenis Kelamin : perempuan

Diagnosis : a. sementara : Obs. Trauma thorax b. utama :

Glumin m Kaltrofen p,so Amox p,si,so

Tanggal masuk : 13-Sep-08

Cefazol (inj.) m p,so Remopain m p,so

Actrapid m p,si,so p,si,so

Pendidikan : SLTA

Tanda vital Tekanan darah 170/100-180/110 140/90-190/120 130/80-150/100

Pekerjaan : TAK

Suhu (ºC) Berkisar antara 36-37,6 Nadi (x/menit) Berkisar antara 80-88

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pengukuran 14/09 (00.11) Nilai normal Pengukuran 14/09 (00.11) Nilai normal Hb (gr %) 14,60 12.00 – 18.00 PDW (fL) 12,20 Lekosit (ribu/mmk) 22,64 4.10 – 10.90 Gula darah sewaktu (mg/dL) 387,0 70,0-140,0 Eosinofil (%) 0,4 0 – 5.0 Ureum (mg/dL) 27,0 15.0 – 36.0 Basofil (%) 0,3 0 – 2.0 Kreatinin (mg/dL) 0,90 0.70 – 1.20 Segmen (%) 88,2 47.0 – 80.0 SGOT (u/l) 36,0 0 – 37.0 Limfosit (%) 7,1 13.0 – 40.0 SGPT (u/l) 7,0 0 – 41.0 Monosit (%) 4,0 2.0 – 11.0 14 September 2008 (08.57) Hematokrit (%) 43,1 36.0 - 46.0 Gula darah sewaktu 161,0 70,0-140,0 Eritrosit (juta/mmk) 4,94 4.10 – 5.30 14 September 2008 (11.20) RDW (%) 13,40 11.60 – 14.80 Hb 13,70 12.00 – 18.00 MCV (fL) 87,20 92.0 – 121.0 hematokrit 43,1 36.0 - 46.0 MCH (pg) 29,60 31.0 – 37 16 September 2008 (07.35) MCHC g/dL 33,90 29.0 – 36.0 Gula darah sewaktu 171,0 70,0-140,0 Trombosit (ribu/mmk) 267,0 140.0 – 440.0 16 September 2008 (10.20) MPV (fL) 10,70 4.0 – 11.0 Gula darah pp 409,0 70,0-140,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

LAMPIRAN 2

Rangkuman Hasil Wawancara dengan Dokter yang Bertugas di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta

No. Pertanyaan Jawaban Dokter A Dokter B Dokter C

1. Seberapa pentingkah issue medication error bagi Anda sebagai dokter? Berikan alasan anda!

Sangat penting, karena : Banyak terjadi di RS, dan merupakan bagian dari risiko pelayanan dari prescribing hingga dispensing sehingga akan mudah terjadi kesalahan.

Penting sekali. Tugas dari dokter adalah mendiagnosa, yang kemudian terkait dengan terapi. Medication error merupakan bagian dari terapi, dimana terapi berhubungan langsung dengan pasien.

Sangat penting, karena harus 7 tepat ( indikasi, pasien, dosis obat, waspada efek samping, cara, dan harga)

2. Bagaimana pendapat dokter jika apoteker terlibat dalam memonitor penggunaan obat?

Sangat berterimakasih dan setuju. Error terjadi karena tulisan yang tidak jelas dan kurangnya informasi. Bukti farmasi klinis jika ada apoteker maka error akan turun.

Setuju, karena mereka lebih belajar lebih rinci mengenai obat

Harus seperti memonitoring obat (PMO = pengawas minum obat)

3. Apakah Anda memperhatikan adanya interaksi obat, dosis (besar, lama dan frekuensi pemberian, obat harus habis atau tidak habis) dan kontraindikasi selama obat digunakan oleh pasien (di bangsal) pada saat melakukan monitoring terhadap pasien?

Dipertimbangkan, tetapi tidak tahu interaksi obat (tidak hafal ) hanya tau yang umum-umum saja.

Ya. Wajib.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

LAMPIRAN 3

Rangkuman Hasil Wawancara dengan Apoteker yang Bertugas di Bangsal Kelas III RS. Bethesda Yogyakarta

No. Pertanyaan untuk APOTEKER Jawaban 1. Seberapa pentingkah issue medication error bagi Anda

sebagai apoteker? Berikan alasan anda? Penting, terapi dengan obat memerlukan ketelitian. Issue ME sebagai perhatian yang penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat terapi

2. Bagaimana pendapat Anda selaku seorang apoteker jika apoteker terlibat dalam memonitor penggunaan obat?

Diperlukan

3. Apakah Anda melakukan monitoring terhadap penggunaan obat pasien? Jika iya, sejauh mana monitoring yang Anda lakukan ?

Ya

4. Apakah Anda memperhatikan adanya : - interaksi obat - dosis (besar, lama dan frekuensi pemberian,

obat harus habis atau tidak habis) - kontraindikasi - efek samping dari obat yang diresepkan oleh

dokter selama obat digunakan oleh pasien (di bangsal)?

Ya

5. Apakah anda memberikan informasi ttg penggunaan obat pada pasien di rawat inap? Jika iya, kepada siapa dan apa saja informasi yang diberikan ?

Ya, bila memungkinkan kepada pasien dan keluarganya, atau kepada yang menunggu pasien setiap hari di RS. Nama obat dan indikasi, cara pakai/aturan minum, frekuensi, penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul atau hal-hal lain yang diperlukan

6. Bagaimana sistem/cara penyaluran (dispensing) obat hingga obat sampai kepada pasien?

Resep diterima farmasi, interpretasi resep, validasi, negosiasi harga/ kemampuan pasien, etiket, koreksi, penyerahan, konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  131

LAMPIRAN 4

Rangkuman Hasil Wawancara dengan Perawat yang Bertugas di Bangsal Kelas III RS Bethesda Yogyakarta

Pertanyaan 1. Seberapa pentingkah issue medication error bagi Anda sebagai perawat? Berikan alasan anda ?

Perawat Jawaban A Sangat penting, karena berkaitan dengan nyawa pasien. Kalau obat

salah, perawat maupun farmsis kena imbasnya. Jika pasien menuntut urusan panjang.

B Penting sekali. Ada kaitan dengan patient safety, memberikan obat : memberikan racun. Pemberian obat juga harus sesuai dengan prinsip 10 benar.

C Penting. Karena pengobatan merupakan salah satu faktor penunjang kesembuhan pasien.

D Penting sekali, karena dampaknya pada pasien sangat besar, efeknya berat.

E Penting sekali, demi keamanan pasien, karena dapat membahayakan pasien jika keliru.

F Penting, karena berhubungan kepada pasien, kita harus tahu tujuan dan alasan biar kita tidak salah kepada pasien.

G Penting. Agar lebih hati-hati dan lebih teliti dalam memberikan obat kepada klien.

H Sangat penting untuk meningkatkan ketelitian. I Sangat penting, karena bila terjadi akan berakibat fatal atau bisa

memperlambat kesembuhan pasien sehingga akan memperpanjang waktu rawat inap.

J Penting, karena issue ME bisa menyebabkan atau merugikan pasien bahkan bisa fatal.

K Penting karena berpengaruh pada kesehatan pasien. L Sangat penting. Menyangkut nyawa pasien, harus mematuhi 5B /6B. M Sangat penting. Karena kita bisa tau bahayanya, bisa lebih bertindak

hati-hati. N Penting sekali. Karena akibatnya fatal kalau ada kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  132

Pertanyaan 2. Bagaimana pendapat anda jika apoteker terlibat dalam memonitor penggunaan obat? Perawat Jawaban

A Bagus, karena dapat mengurangi beban perawat. Untuk obat-obatan apoteker lebih tahu mengenai efek samping obat, waktu penggunaan, jam pemberian, indikasi, interaksi obat, dll.

B Sangat setuju.Karena ada fungsi kontrol dalam tindakan keperawatan khususnya pemberian obat, sehingga dapat saling mengingatkan. Dalam prakteknya masih banyak kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat sehingga dibutuhkan fungsi kontrol satu-sama lain baik apoteker maupun perawat.

C Setuju.Hal itu bisa untuk memantau pemberian obat dari dokter kepada pasien, sehingga akan benar-benar tahu obat yang diberikan kepada pasien. Antara dokter dan apoteker ada komunikasi terkait obat yang diberikan.Disamping itu apoteker juga bisa menjadi sarana untuk membicarakan masalah pengobatan kepada dokter.

D Pekerjaan perawat menjadi lebih ringan karena obat-obatan mudah tercover (meminimalisir kesalahan). Kalau perawat mengurus obat selain repot juga kurang menguasai (apoteker lebih mengetahui mengenai konraindikasi, interaksi, dll).

E Bagus lebih bisa mencek obat, asal tahu batasan-batasan pekerjaannya agar tidak mengganggu perawat.

F Bagus dan sangat mendukung, karena meminimalkan kesalahan-kesalahan dan pemberian obat agar maksimal sesuai dengan kapasitasnya.

G Setuju. Meringankan aktivitas perawat di ruangan, seperti dalam membagi dan mengecek obat.

H Sangat bagus I Setuju, dengan adanya keterlibatan apoteker maka penggunaan obat

benar-benar termonitoring, di samping itu pekerjaan perawat yang multifungsi jadi bisa terbantu dalam monitoring obat.

J Setuju K Sangat setuju L Bagus, sangat bagus (kalau di kelas iya). Karena apoteker memang

yang tau tentang obat. M Lebih senang. Karena apoteker ikut mengawasi dan membantu melihat

obat (tidak hanya melihat FIO saja). Apoteker membagi-bagi obat lebih baik.

N Lebih baik. Farmasis bisa mengontrol obat-obat, dimana letak kesalahannya, monitor efek samping obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  133

Pertanyaan 3. Informasi apa sajakah yang Anda dapatkan dari Apoteker pada saat pengambilan obat? (pada saat rawat inap)

Perawat Jawaban A Kadang-kadang mengenai penyimpanan di kulkas, dietiket sesudah atau sebelum

makan. B Hanya klarifikasi jumlah obat, cek nama obat. C Cara penyimpanan, aturan pakai. D Aturan pakai tapi tidak pernh mendetail, karena ada tertulis di kemasan (untuk secara

lisan tidak ada). E Jarang dijelaskan, karena dianggap sudah tahu (perawat), namun kalau obat-obat

tertentu misalnya kemoterapi baru dijelaskan.F Cara pemberian, dosis, efek samping obat. G Kadang tidak ada, karena sudah sering di berikan dan umum digunakan. Kalau

adapun berupa informasi obat misalnya aturan pemakaian dan efek samping H Pemakaian dengan dosis yang tepat, cara pemakaian obat, waktu pemberian obat. I - J Jarang ketemu. K Cara pemakaian / pemberian obat. L Jarang ada (lebih banyak jarangnya). Kadang-kadang hanya sitostatika. M Tidak ada informasi. N Kadang-kadang. Dalam penyimpanan, pemakaian.

Pertanyaan 4. Apakah Anda memberikan informasi penggunaan obat terhadap pasien? Jika iya, informasi apa saja yang Anda berikan?

Perawat Jawaban A Ya, Informasi mengenai indikasi, nama obat, waktu minum obat. B Ya,Informasi yang diberikan berupa dosis, cara minum obat (sebelum atau sesudah

makan), sebelum tidur/malam hari, cara penggunaan (mis sublingual, tidak boleh digerus).

C Waktu penggunaan (sebelum/sesudah makan), obat-obatan yang bila perlu, obat-obat antibiotik yang aturan minumnya per berapa jam (misal tiap 8 jam, dll).

D Ya, informasi yang diberikan sesuai dengan aturan obat (misalnya obat diberikan 1 jam sebelum makan), interaksi obat (tapi yang sederhana saja).

E Iya. Efek samping, cara minum, harus dihabiskan (untuk antibiotik), serta harus sesuai aturan pakai.

F Iya. Aturan pakai, cara pemberian (sebelum atau sesudah makan) dan jika obat habis segera kontrol.

G Iya. Fungsi obat, aturan minum, cara minum, kalau meminum obat harus memakai air putih, jika obat habis harus kontrol dan harus rutin mengkonsumsinya dan tidak boleh ada salah (untuk OAT).

H Ya, waktu kapan obat diminum, cara pemakaian obatnya.I Tidak, tetapi kadang-kadang iya.J Dosis pemberian obat, cara pemakaian, cara minum obat (sebelum/sesudah/saat

makan ), reaksi setelah minum obat. K Ya. Cara minum obat, efek samping minum obat, guna obat. L Ya. Sebelum/sesudah makan, indikasi obat, ½ jam sebelum makan untuk obat

muntah. M Iya. Indikasi obatnya. N Ya. Obatnya sebelum / sesudah makan, obat luar / obat dalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  134

Pertanyaan 5. Apakah Anda mengecek ulang terlebih dahulu obat untuk pasien sebelum menyerahkannya?

Perawat Jawaban A Ya B Selalu dicek dulu. Setiap ganti shift pasti dicek, setelah dicek sudah benar jumlah dan

pasiennya maka langsung diberikan. C Ya, dicek melalui DPO, dicek obatnya juga, semua obat. Pagi, cek untuk pagi dan

siang. Sore, cek sambil membagikan. D Ya, lihat dari FIO/DPO, disesuaikan/dicocokkan. E Iya. F Iya. G Iya. H Iya. I Iya. J Iya. K Iya. L Iya. M Iya. Nama pasien, nama obat. N Ya. Nama obat, aturan pakai, dosis.

Pertanyaan 6. Apabila terdapat pasien yang tidak mematuhi aturan pakai obat? Apa yang Anda lakukan?

Perawat Jawaban A Merayu/membujuk pasien supaya mau minum obat. B Beri edukasi tentang pemberian obat. Jika pasien ada kendala, beritahu apotekernya. C Beri tahu cara pemakaian obat lagi. D Memberi tahu bahwa obat tersebut harus diminum, jika tidak diminum akan

menghambat proses penyembuhan, dan akan menjadi tidak efektif (menegur). E Ditegur, kemudian diberitahu tentang efek obat dan akan sulit sembuh. F Diberitahu kembali aturan pakai obat. Kalau pasien merasa tidak dapat

mengkonsumsi sendiri, perawat dapat membantu dan ditungguin sampai diminum. G Menegur, kemudian diterangkan lagi tentang manfaat dan khasiat obat. H Kita berikan sendiri atau diberi pengarahan. I Tidak ada. J Memberikan informasi akibat-akibat bila tidak memenuhi aturan pakai dan

menganjurkan untuk minum obat yang benar. K Memberi tahu kalau kepatuhan minum obat adalah untuk kepentingan pasien

(kesembuhan). L Dinasehati. Dievaluasi mengapa tidak mematuhi aturan pakainya M Terserah mereka, yang penting sudah memberi tahu. N Dinasehati, dirayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  135

Pertanyaan 7. Pada saat Anda memberikan obat kepada pasien, apakah Anda menunggu/melihat hingga pasien menggunakan semua obatnya? Perawat Jawaban

A Kadang-kadang menunggu. Meminumkan jika pasien tidak bisa minum, kalau bisa minum sendiri, obat diminum sendiri.

B Tidak selalu. Klo obatnya digerus maka ditunggui. C Sering disaat pasien tidak ada keluarga yang menunggu. Jika ada yang

menunggu, keluarga yang diberi tanggungjawab dalam memastikan obat sudah diminum oleh pasien.

D Menuggu, kadang-kadang semua diminumkan. E Iya, ditunggu atau bahkan diminumkan, kecuali jika pasien tidak mau

ditunggu, maka perawat akan meninggalkan ruangan. F Ditunggu hingga terminum. G Iya ditunggu, bahkan kalau bisa diminumkan. Namun terkadang pasien

bilang ke perawat bahwa dia akan meminum obat sebentar lagi sehingga perawat tidak memantau penggunaan obat tersebut.

H Kadang ya, kadang tidak. I Ya. J Ya. K Kadang-kadang ya L Tergantung situasi dan tenaganya. Kalau pasien banyak, ditinggal saja,

soalnya ramai. M Ya. Langsung diminumkan. N Diminumkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

  136

Pertanyaan 8. Apakah Anda sering menemukan obat pasien yang ketinggalan di bangsal? Kalau iya apa yang Anda lakukan?

Perawat Jawaban A Kadang-kadang (terutama jika obat yang sudah distop). Ditelepon kalau masih

digunakan oleh pasien. Dijadikan 1 dengan obat-obat stok (untuk obat yang telah distop).

B Pernah tapi jarang. C Pernah, menelpon pasien tetapi juga tergantung dari jumlah obat, misalnya tertinggal

½ tablet, tidak usah ditelpon/disusulkan. D Pernah tapi tidak terlalu sering. Menghubungi pasien/keluarga sedapat mungkin. E Iya terutama sirup. Dihubungi jika ada telp dan kalau tidak bisa mengambilnya maka

perawat akan mengantar ke rumah.F Sering ketinggalan di kotak obat, kalau di ruangan jarang. Kalau ada nomor telepon

perawat telepon, jika tidak ada perawat antar ke rumah. G Kadang-kadang. Menghubungi pasien atau keluarga untuk mengambil obat, kalau

pasien tidak bisa datang, perawat yang akan membawa kerumah. Kebanyakan obat yang ketinggalan disebabkan karena proses lama di farmasi, sehingga pasien tidak betah untuk menunggu.

H Tidak sering, bahkan sangat jarang, tapi pernah ada yang ketinggalan biasanya kalau alamatnya ada dan mudah dijangkau kita akan antar ke rumah klien.

I Tidak. J Ya, pernah dulu saya telpon humas lalu minta antar ambulance diantar sampai rumah.

Pernah juga menelpon keluarganya untuk ambil ke ruangan. K Jarang. L Jarang. M Tidak. N Sering. Ditunggu kalau kontrol lagi Kalau rumahnya dekat, diantar atau ditelepon.

Pertanyaan 9. Apakah Anda pernah menjumpai obat yang kemungkinan sengaja dibuang atau disembunyikan oleh pasien? Jika iya, apa yang Anda lakukan?

Perawat Jawaban A Tidak. B Belum pernah lihat. C Belum pernah. D Ada, ditegur (jika ada keluarganya diberi tahu).Kadang-kadang ada yang

disembunyikan keluarganya juga. E Tidak, karena diminumkan. Kecuali obat syrup (OBH), dimana efek sampingnya

malah membuat batuk, hal ini yang menyebabkan pasien jarang meminum sesuai aturan.

F Belum pernah. G Ada, namun perbandingannya jarang. Jika pasien masih di rawat di bangsal, maka

perawat akan menegur dan menerangkan kembali fungsi obat. H Tidak pernah (di RS jiwa sering).I Ya, bila memberikan obat langsung diminum kan supaya pasien tidak

menyembunyikan atau membuang. J Ya, memberi informasi akibat bila tidak memenuhi aturan pakai dan menganjurkan

untuk minum obat yang benar. K Tidak. L Sering. Dinasehati. M Banyak. Sengaja ditaruh dilaci. Tidak melakukan apa-apa. N Jarang, karena diminumkan langsung, hampir tidak pernah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

137

LAMPIRAN 5

PEMANTAUAN TERAPI DI RUMAH (HOME VISIT) Kasus 4 Penggunaan obat di rumah Tanda vital di rumah : Nama obat dosis Aturan

pakai Angioten 50 mg 1x1

Gravit 1x1, tiap 24 jam harus

habis

Lipofood 2x1, setelah makan

mucopect 3x1 tab Combivent inhalasi 3xsehari

2semprotan Catatan pengobatan pasien : TGL Catatan

Obat-obat digunakan secara teratur 14/8 pasien terlihat sesak dengan tensi yg tinggi, pasien cuma bisa tiduran 19/8 pernapasan mulai normal, tidak sesak, sudah bisa bangun dari tempat tidur 27/8 pasien merasa sehat, sudah bisa mandi senfiri, pernapasan normal, tidak sesak Kasus 11 Penggunaan obat di rumah Tanda vital di rumah

Tanggal 19 agustus 27 Agustus

Nadi 91 91

Respirasi 16 18

TD 169/87 160/87

Nama obat dosis At. pakai

Telfast OD 120 mg 1x1 Pronalges 100 mg 2x1, b/p Proneuron Pondex Noperten 5 mg 2x1 Climadan 150 mg 3x1 Yekalgin 3x1 Rhinofed 3x1 Disudrin 3x1 Spasmium 3x1, b/p Lanzoprazol 30mg 1x1 Rantin 1x1

Tanggal 28-08 04-09 11-09

Suhu 36.5 36.7 36.9

Nadi 91 96 101

Respirasi 18 19 18

TD 194/143 171/101 195/146

Gula darah 148

mg/dl

115

mg/dl -

Kolesterol -

133

mg/dl 105 mg/dl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

138

Permasalahan pengobatan terkait obat gangguan sistem kardiovaskuler : TGL MASALAH KETERANGAN 01-09 Tanggal 01-09-08 kontrol dokter, obat

tidak ditebus, tidak diberi obat antihipertensi.

Tidak menggunakan obat, menggunakan obat herbal

02-09 Mulai mengkonsumsi obat – obat herbal (tiga jenis)

Kasus 16 Penggunaan obat di rumah :

Tanda vital di rumah :

Kasus 19 Pengukuran tanda vital di rumah :

Nama obat dosis At. pakai Waktu penggunaan

Glibenklamid 5mg 1x1 tab Pagi sebelum makan Metformin 850 mg 2x1 tab Sesudah makan Farmasal 100 mg 1x1 tab Sesudah makan ISDN 5 mg 2x1 tab Sebelum makan Cefadroxyl 500 mg 2x1 caps @ 12 jam sesudah makan

Tanggal 18/9

Suhu 36,80C

Nadi 98

Respirasi 17

TD 170/106

GDS 110 mg/dl

Tanggal 18/8 25/8 12/9 26/9

Suhu 36,70C 35,60C 36,20C 36,40C

Nadi 78 87 87 76

Respirasi 17 19 - 17

TD 178/92 163/92 171/98 196/108

GDS - 211 mg/dl 72 mg/dl 78 mg/dl

Nama obat dosis At. Waktu penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

139

Penggunaan obat di rumah :

Permasalahan dalam penggunaan obat :

Tanggal Kemajuan / Perkembangan

23/8 23/08 irvel tidak diminum

26/9 Mual-mual, kadang pusing, susah tidur, kadang seseg. Mata masih sakit, tanapres tidak diminum padahal tekanan darah tinggi

Kasus 28 Penggunaan obat di rumah : Nama obat Dosis At. Pakai Waktu penggunaan Farmasal 1x1 sore Sore, setelah makan Digoxin 0,25mg 1x1 Sore Aspar-K 1x1 furosemid 40mg 1x ½ pagi

Tanda vital di rumah : Tanggal 29/8 5/9

Suhu 36,4 0C Nadi 61 69 TD 166/84 155/78 kolesterol 148 mg/dL 109 mg/dL Keterangan : Semua obat digunakan sesuai dengan aturan pakai.

Tonar 3x1 Cefadroxyl 500 mg 2x1 @12 jam, dihabiskan CaCO3 3x2 As. Folat 3x1 Irvel 300 mg 1x1 Pagi Metrix 2 mg 1x1 Pagi, sesaat sebelum makan Adalat Oros 30 mg 1x1 Sore Tanapres 10 mg 1x1 Sore insulatard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · [secara umum dan secara khusus dalam penggunaan obat gangguan sistem ... Gangguan sistem Kardiovaskuler di Bangsal III RS Bethesda Periode

140

BIOGRAFI PENULIS

Olivia Ganeswati merupakan anak pertama dari pasangan

Albert Burhan Tenggono dan Romana Maria Suhesti

Kristiwati, lahir di Jayapura pada tanggal 11 Oktober 1987.

Pendidikan pertama dimulai di Taman Kanak-Kanak Thamrin

Makassar pada tahun 1992-1993. Dilanjutkan ke jenjang

pendidikan Sekolah Dasar Frater 1 Andalas Makassar pada

tahun 1993-1995 dan Pangudi Utami Temanggung pada tahun 1995-1999.

Selanjutnya ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Temanggung pada tahun 1999-2002. Kemudian naik ke jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Umum Negeri 7 Yogyakarta pada tahun 2002-2005. Selanjutnya pada

tahun 2005 melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan menyelesaikan studi pada tahun 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI