PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari...

97
i UJI TOKSISITAS SUBAKUT INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS PANKREAS TIKUS SPRAGUE DAWLEY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Marselina Crescentia Tisera NIM : 118114152 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

i

UJI TOKSISITAS SUBAKUT INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana

Mill.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGIS PANKREAS TIKUS SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Marselina Crescentia Tisera

NIM : 118114152

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini aku persembahkan untuk

Tuhan Yesus dan Bunda Maria, sumber kekuatan dan pengharapanku,

Bapak dan Mama yang selalu mendoakan dan menyemangatiku tiap saat,

kakak-kakak dan sahabat-sahabatku,

dan Almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Yang Maha Esa

atas berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

dengan judul “Uji Toksisitas Subakut Infusa Biji Alpukat (Persea americana

Mill.) terhadap Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologis

Pankreas Tikus Sprague Dawley”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak yang telah melancarkan

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingan dan

arahan selama penulis melakukan pembelajaran di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji skripsi yang

telah memberiksan koreksi dan masukan untuk kemajuan penulisan skripsi

ini.

3. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi yang

telah banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

vi

4. Ibu drh. Sitarina Widyarini MP., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I

sekaligus penguji skripsi atas waktu, arahan, masukan, bimbingan dan

motivasi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Phebe Hendra, Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus

penguji skripsi atas waktu, arahan, masukan, bimbingan dan motivasi

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium

Fakultas Farmasi semasa penulis melakukan penelitian yang telah

memberikan ijin dalam penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk

kepentingan penelitian ini.

7. Bapak drh. Sugiyono, M.Sc. yang telah membantu dalam pembacaan

preparat histopatologis.

8. Saudara Lilik selaku karyawan Laboratorium Patologi Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang telah membantu dalam

pembuatan preparat histopatologis.

9. Bapak Suparjiman, bapak Heru Purwanto, bapak Kayatno, bapak Wagiran,

bapak Kunto, bapak Suparlan selaku laboran Laboratorium Fakultas

Farmasi atas segala bantuan selama pelaksanaan skripsi ini.

10. Seluruh dosen pengajar, staf dan laboran atas dukungan dan bantuan

selama penulis menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

vii

11. Bapak Tisera Antonius dan ibu Saula Seran tersayang atas doa dan

motivasi yang tak pernah berhenti mengalir, serta dukungan finansial

selama penulis melakukan penyusunan skripsi ini.

12. Kakak-kakak tersayang, Melania Erythrina Tisera dan dr. Simplisius

Cornelis Tisera yang selalu mengingatkan penulis saat lengah.

13. Teman-teman seperjuangan dalam skripsi uji toksisitas infusa biji alpukat

Levina Apriyani, Christina Desi Kurnia Wati, Betzylia Wahyuningsih,

Agustina Iswara Mahanani, Rosita Olimpia Bagiastrasari dan Trifonia

Ingrdi Octavia atas semangat, dukungan, bantuan dan kerjasama yang baik

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

14. Teman-teman kost ‘Difa’, Gemah, kak Lenny, kak Tari atas semangatnya

bagi penulis.

15. Teman-teman sepermainan, Regi, Sherly, Rysa, Devi, Rosi, Jeje, Ayuk,

Rany, Hensu, Hendy atas dukungan dan kebersamaannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis uraikan satu persatu yang telah

membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak manapun

untuk menjadikan skripsi ini lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para

pembacanya.

Yogyakarta, 1 Maret 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PRAKATA ................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

INTISARI ................................................................................................... xviii

ABSTRACT ................................................................................................. xix

BAB I PENGANTAR ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

1. Rumusan masalah ........................................................................ 3

2. Keaslian penelitian ....................................................................... 3

3. Manfaat penelitian ....................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ......................................................... 6

A. Tanaman Alpukat ................................................................................ 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xi

1. Nama daerah ................................................................................ 6

2. Klasifikasi .................................................................................... 6

3. Morfologi ..................................................................................... 7

4. Kandungan ................................................................................... 7

5. Khasiat dan kegunaan .................................................................. 8

B. Infusa ................................................................................................... 8

C. Toksikologi ......................................................................................... 9

1. Kondisi, mekanisme, wujud dan sifat efek toksik racun ............. 9

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketoksikan racun .................. 10

D. Toksisitas Subakut .............................................................................. 11

E. Pankreas .............................................................................................. 12

1. Anatomi fisiologi ......................................................................... 12

2. Efek toksik pada pankreas ........................................................... 17

F. Glukosa Darah .................................................................................... 17

G. Keterangan Empiris ............................................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 21

B. Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 21

1. Variabel utama ............................................................................. 21

2. Variabel pengacau ........................................................................ 22

3. Definisi operasional ..................................................................... 22

C. Bahan Penelitian ................................................................................. 23

D. Alat Penelitian ..................................................................................... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xii

E. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 24

1. Determinasi tanaman ................................................................... 24

2. Pengumpulan biji P. americana Mill. .......................................... 24

3. Pembuatan serbuk biji P. americana Mill. .................................. 24

4. Penetapan kadar air biji P. americana Mill. ................................ 25

5. Pembuatan infusa biji P. americana Mill. ................................... 25

6. Penetapan dosis infusa P. americana Mill. .................................. 25

7. Penetapan dosis aquadest sebagai kontrol negatif ....................... 27

8. Penyiapan dan pemeliharaan hewan uji ....................................... 27

9. Pengelompokkan dan prosedur pelaksanaan toksisitas subakut .. 28

10. Prosedur pemusnahan hewan percobaan ..................................... 28

11. Pembuatan preparat histopatologis .............................................. 29

12. Pengamatan uji toksisitas subakut ............................................... 30

a. Penimbangan berat badan hewan uji ....................................... 30

b. Pengukuran asupan pakan hewan uji ...................................... 30

c. Pengukuran asupan minum hewan uji ..................................... 30

F. Tata Cara Analisis Hasil ..................................................................... 31

1. Pengamatan berat badan hewan uji .............................................. 31

2. Pengukuran asupan pakan hewan uji ........................................... 31

3. Pengukuran asupan minum hewan uji ......................................... 31

4. Analisis kadar glukosa dalam darah hewan uji ............................ 31

5. Pengamatan histopatologis hewan uji ........................................... 32

G. Skema Alur Penelitian ........................................................................ 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 34

A. Determinasi Tanaman ......................................................................... 34

B. Serbuk dan Kadar Air Serbuk Biji P. americana Mill. ....................... 34

C. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Kadar

Glukosa Darah Tikus .......................................................................... 35

D. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap

Gambaran Histopatologis Pankreas Tikus .......................................... 40

E. Uji Reversibilitas ................................................................................ 43

F. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap

Perubahan Berat Badan Tikus .............................................................. 46

G. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap

Perubahan Asupan Pakan Tikus ........................................................... 50

H. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap

Perubahan Asupan Minum Tikus ......................................................... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 55

A. Kesimpulan ......................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 56

LAMPIRAN ............................................................................................... 59

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kadar glukosa darah normal tikus Sprague Dawley .......... 18

Tabel II. Purata + SE kadar glukosa darah pemberian infusa biji P.

americana Mill. pada tikus jantan serta nilai p kadar

glukosa tiap kelompok ........................................................ 37

Tabel III. Purata + SE kadar glukosa darah pemberian infusa biji P.

americana Mill. pada tikus betina serta nilai p kadar

glukosa tiap kelompok ........................................................ 39

Tabel IV. Presentase hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus

masa perlakuan .................................................................... 41

Tabel V. Presentase hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus

uji reversibilitas ................................................................... 44

Tabel VI. Purata + SE berat badan tikus jantan akibat pemberian

infusa biji P. americana Mill............................................... 47

Tabel VII. Purata + SE berat badan tikus betina akibat pemberian

infusa biji P. americana Mill............................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah P. americana Mill. .................................................... 6

Gambar 2. Pankreas ............................................................................... 13

Gambar 3. Sel asinus ............................................................................ 14

Gambar 4. Pulau Langerhans ............................................................... 16

Gambar 5. Gambaran metabolisme karbohidrat ................................... 19

Gambar 6. Skema alur penelitian ......................................................... 33

Gambar 7. Diagram batang purata kadar glukosa darah tikus jantan

antar kelompok perlakuan akibat pemberian infusa biji P.

americana Mill. ................................................................... 38

Gambar 8. Diagram batang purata kadar glukosa darah tikus betina

antar kelompok perlakuan akibat pemberian infusa biji P.

americana Mill. ................................................................... 39

Gambar 9. Pulau Langerhans normal (Aquadest 14.285,7 mg/kg BB) . 41

Gambar 10. Pulau Langerhans normal (Infusa biji P. americana Mill.

1.140,6 mg/kg BB) .............................................................. 42

Gambar 11. Pulau Langerhans normal uji reversibilitas (Aquadest

14.285,7 mg/kg BB) ............................................................ 45

Gambar 12. Pulau Langerhans normal uji reversibilitas (Infusa biji P.

americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB) ................................... 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xvi

Gambar 13. Nekrosis pulau Langerhans uji reversibilitas (Infusa biji P.

americana Mill. 360 mg/kg BB) ......................................... 46

Gambar 14. Grafik perubahan berat badan tikus jantan selama

pemberian infusa biji P. americana Mill. menurut

kelompok dosis pada hari ke-1 sampai hari ke-28 .............. 48

Gambar 15. Grafik perubahan berat badan tikus betina selama

pemberian infusa biji P. americana Mill. menurut

kelompok dosis pada hari ke-1 sampai hari ke-28 .............. 49

Gambar 16. Grafik asupan pakan tikus jantan selama pemberian infusa

biji P. americana Mill. menurut kelompok dosis pada hari

ke-0 sampai hari ke-28 ........................................................ 51

Gambar 17. Grafik asupan pakan tikus betina selama pemberian infusa

biji P. americana Mill. menurut kelompok dosis pada hari

ke-0 sampai hari ke-28 ........................................................ 51

Gambar 18. Grafik asupan minum tikus jantan selama pemberian infusa

biji P. americana Mill. menurut kelompok dosis pada hari

ke-0 sampai hari ke-28 ........................................................ 53

Gambar 19. Grafik asupan minum tikus betina selama pemberian infusa

biji P. americana Mill. menurut kelompok dosis pada hari

ke-0 sampai hari ke-28 ........................................................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biji P. americana Mill. ....................................................... 60

Lampiran 2. Serbuk Biji P. americana Mill. ........................................... 60

Lampiran 3. Pembuatan Infusa Biji P. americana Mill. .......................... 60

Lampiran 4. Infusa Biji P. americana Mill. ............................................ 61

Lampiran 5. Perhitungan penetapan peringkat dosis infusa biji Biji P.

americana Mill. pada kelompok perlakuan ....................... 61

Lampiran 6. Perhitungan konversi dosis untuk manusia ........................ 62

Lampiran 7. Kadar air serbuk biji P. americana Mill. ............................. 62

Lampiran 8. Surat Determinasi ............................................................... 63

Lampiran 9. Surat Hasil Histopatologis .................................................. 64

Lampiran 10. Surat Ethics Committee Approval ...................................... 66

Lampiran 11. Analisis statistik kadar glukosa darah pre dan post pada

tikus jantan melalui uji Paired T-Test ................................ 68

Lampiran 12. Analisis statistik kadar glukosa darah post pada tikus jantan 69

Lampiran 13. Analisis statistik kadar glukosa darah pre dan post pada

tikus betina melalui uji Paired T-Test ................................ 71

Lampiran 14. Analisis statistik kadar glukosa darah post pada tikus betina 72

Lampiran 15. Analisis statistik berat badan tikus jantan .......................... 74

Lampiran 16. Analisis statistik berat badan tikus betina .......................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xviii

INTISARI

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efek toksik subakut

infusa biji Persea americana Mill. pada tikus Sprague Dawley yang dilihat dari

kadar glukosa darah dan gambaran histopatologis pankreas; mengetahui hubungan

kekeratan antara dosis infusa biji P. americana Mill. dengan efek toksik subakut

dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Penelitian dilakukan

dengan menggunakan 25 tikus jantan dan 25 tikus betina galur Sprague Dawley

dengan berat badan 150-250 g dengan umur 2-3 bulan. Hewan uji dibagi menjadi 5

kelompok secara acak. Kelompok I – IV (kelompok perlakuan) diberi infusa biji P.

americana Mill. dengan peringkat dosis berturut-turut 202,24; 360; 640,8 dan

1140,6 mg/kg BB. Kelompok V (kontrol negatif) diberi aquadest dengan dosis

14.285,7 mg/kg BB. Perlakuan dilakukan selama 28 hari. Pada hari ke-29, beberapa

hewan uji dikorbankan, dibedah dan diamati histopatologis pankreas. Beberapa

hewan uji lainnya dilanjutkan dengan uji reversibilitas selama 14 hari, kemudian

juga dikorbankan dan dilakukan pembedahan. Pengamatan organ pankreas

dilakukan di bawah mikroskop cahaya (Olympus DP 10®) dengan perbesaran

400x. Pengambilan darah dilakukan sebelum (pre) perlakuan pada hari ke-0 dan

sesudah (post) perlakuan pada hari ke-29 untuk pengukuran kadar glukosa darah.

Data dianalisis dengan metode One Way ANOVA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya efek toksik

subakut infusa biji P. americana Mill. pada kadar glukosa darah dan histopatologis

pankreas tikus Sprague Dawley. Pada penelitian juga tidak terdapat hubungan

antara dosis infusa dengan efek toksik subakut, serta sifat efek toksik histopatologis

pankreas tikus tidak dapat diidentifikasi.

Kata kunci : biji Persea americana Mill., infusa, subakut, glukosa, histopatologis

pankreas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

xix

ABSTRACT

The aim of this study are to prove the subacute toxic effects of Persea

americana Mill. seeds infusion on blood glucose levels and pancreas

histopathologic of Sprague Dawley rats; determine the relationships between P.

americana Mill. seeds infusion doses and subacute toxic effects; and also determine

the characteristics of the toxic effects of rat pancreas histopathologic.

This study is a purely experimental study with completely randomized

one-way design. The study used 25 male and 25 female Sprague Dawley strain rats,

body weight 150-250 g, age 2-3 months. Fifty rats were divided into 5 groups

randomly. Group I - IV (treatment group) were given P. americana Mill. seed

infusion with successive doses of 202.24; 360; 640.8 and 1140.6 mg/kg. Group V

(negative control) was given distilled water 14285.7 mg/kg. The treatment was done

for 28 days. On day 29, some of the rats were sacrificed, surgeried and observed

pancreas histopathologic. The other rats continued reversibility test for 14 days,

then also sacrificed and surgeried. Observations of pancreas under a light

microscope (Olympus DP 10®) with a magnification of 400x. Blood sampling

performed before (pre) and after (post) treatment period for measurement of blood

glucose levels. Data were analyzed by One Way ANOVA method.

The results showed that there were no subacute toxic effects in P.

americana Mill. seeds infusion on blood glucose levels and pancreas

histopathologic of Sprague Dawley rats. In the study also found no relationship

between infusion doses and subacute toxic effects, and the characteristics of the

toxic effects rat pancreas histopathologic can not be identified.

Keywords : Persea americana Mill. seeds, infusion, subacute, glucose, pancreas

histopathologic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Indonesia kaya akan flora dan fauna. Kekayaan flora yang dimiliki

Indonesia salah satunya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Masyarakat

Indonesia menganggap bahwa obat tradisional bebas dari efek samping, murah dan

mudah diakses. Salah satu flora yang sering digunakan dalam pengobatan

tradisional yaitu tanaman alpukat dengan nama Latin Persea americana Mill..

Buah P. americana Mill. dengan warna kulit yang hijau muda dan daging

buah yang lembut berwarna kuning pucat kaya akan asam lemah, seperti linoleat,

oleat, palmitat, dan stearat. Buah P. americana Mill. biasanya dikonsumsi sebagai

sumber vitamin, tetapi telah digunakan juga sebagai tanaman obat di Meksiko dan

negara lainnya di dunia. Buah ini sering digunakan masyarakat Indonesia sebagai

obat tradisional untuk menurunkan kolesterol darah, mengobati sariawan,

meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker prostat. Tidak hanya bagian

daging buahnya saja, tapi bagian lain pada buah P. americana Mill. ini juga

memiliki banyak khasiat. Daun P. americana Mill. dapat mengobati penyakit darah

tinggi, sakit pinggang dan kencing batu, sedangkan biji P. americana Mill. dapat

mengobati kencing manis, maag, mengurangi sakit pada gigi berlubang dan

bengkak pada peradangan. Banyak opini pada masyarakat yang menganggap biji P.

americana Mill. merupakan limbah, sedangkan dari penelitian yang telah

dilakukan, diketahui bahwa biji P. americana Mill. memiliki kandungan metabolit,

seperti flavonoid, alkaloid, fitosterol, triterpen, asam lemak dam asam absisat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

2

Beberapa aktivitas biologis yang dimiliki biji P. americana Mill., yaitu sebagai

antioksidan, antihipertensi, larvisida, fungisida, hipolipidemik dan amoebicidal

(Chamberos, Velazquez, Fernandez and Rodriguez, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013), pemberian

infusa biji P. americana Mill. dapat memberikan efek hepatoprotektif terhadap

aktivitas ALT-AST serum tikus yang terinduksi karbon tetraklorida. Selain itu,

pada penelitian Yoseph (2013) menyatakan bahwa pemberian infusa biji P.

americana Mill. dalam jangka panjang memberikan efek nefroprotektif terhadap

kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal tikus yang terinduksi karbon

tetraklorida. Berkaitan dengan hal tersebut, hingga kini belum diketahui pengaruh

penggunaan biji P. americana Mill. dalam jangka panjang apakah menimbulkan

efek toksik bagi organ tubuh, sehingga perlu dilakukan uji toksisitas tak khas. Uji

toksisitas tak khas merupakan uji toksisitas yang dirancang untuk mengevaluasi

keseluruhan atau spektrum efek toksik suatu senyawa pada hewan uji. Penelitian

dilakukan secara paralel dan yang diamati pada penelitian ini adalah histopatologis

pankreas dan kadar glukosa darah.

Pankreas merupakan organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi

utama, yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting untuk

metabolisme tubuh, seperti insulin dan glukagon. Pankreas juga bertanggung jawab

dalam menjaga kadar glukosa dalam darah (Snell, 2002). Contoh kerusakan organ

pankreas yang sering terjadi karena efek toksik dari suatu senyawa, yaitu

pankreatitis dan kanker pankreas. Hal ini dapat menurunkan fungsi kerja dari

pankreas dan dapat mengganggu metabolisme tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

3

Penelitian ini dilakukan untuk menguji toksisitas subakut, yaitu dalam

jangka waktu 28 hari karena sebagian besar masyarakat menggunakan obat

tradisional ini dalam jangka waktu yang relatif lama. Biji P. americana Mill. dibuat

dalam bentuk sediaan infusa karena masyarakat sering mengkonsumsi biji P.

americana Mill. dengan cara merebus. Penelitian toksisitas subakut infusa biji P.

americana Mill. ini berjalan bersamaan dengan penelitian toksisitas akut.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, didapatkan informasi ketoksikan biji P.

americana Mill. terhadap organ pankreas dan kadar glukosa darah dalam jangka

waktu 28 hari.

1. Rumusan masalah

a. Apakah pemberian infusa biji P. americana Mill. secara subakut

menimbulkan efek toksik pada kadar glukosa darah dan gambaran

histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley?

b. Apakah ada hubungan kekerabatan antara dosis infusa biji P. americana

Mill. dengan kadar glukosa darah dan histopatologis pankreas tikus

Sprague Dawley?

c. Apa sifat efek toksik pada gambaran histopatologis pankreas tikus Sprague

Dawley?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan biji P. americana Mill.,

di antaranya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

4

a. Penelitian yang dilakukan oleh Arukwe et al. (2012) bertujuan untuk

mengetahui kandungan dari biji, daun dan buah P. americana Mill.

b. ”Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.)

terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diberi Beban Glukosa”

menyatakan bahwa pemberian infusa biji alpukat 0,315 dan 1,26 g/kg BB

dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus Wistar yang diberi beban

glukosa. Pemberian infusa biji alpukat 0,315 g/kg BB dapat menurunkan

kadar glukosa darah lebih besar daripada pemberian infusa biji alpukat

1,26 g/kg BB (Anggraeni, 2006).

c. Penelitian yang dilakukan oleh Alhassan et al. (2012) membuktikan bahwa

pemberian ekstrak air biji P. americana Mill. memiliki efek hipoglikemik

pada tikus yang terinduksi aloksan. Ekstrak air biji P. americana Mill.

dosis 20, 30 dan 40 g/L yang diinduksi bersama aloksan mampu

menurunkan kadar glukosa darah tikus albino dalam 21 hari.

Sejauh ini penelitian tentang uji toksisitas subakut infusa biji P. americana

Mill. terhadap kadar glukosa dalam darah dan gambaran histopatologis pankreas

tikus Sprague Dawley belum pernah dilakukan sebelumnya.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu kefarmasian, mengenai efek toksisitas subakut infusa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

5

biji P. americana Mill. terhadap kadar glukosa dalam darah dan gambaran

histopatologis pankreas.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai toksisitas infusa biji P. americana Mill. pada penggunaan berulang untuk

jangka waktu yang relatif lama terhadap kadar glukosa dalam darah dan gambaran

histopatologis pankreas.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya potensi efek

toksik subakut dari infusa biji P. americana Mill. terhadap pankreas tikus.

2. Tujuan khusus

a. Untuk membuktikan pemberian infusa biji P. americana Mill. secara

subakut menimbulkan efek toksik pada kadar glukosa darah dan

gambaran histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley.

b. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara dosis infusa biji P.

americana Mill. dengan kadar glukosa darah dan gambaran

histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley.

c. Untuk mengetahui sifat efek toksik pada gambaran histopatologis

pankreas tikus Sprague Dawley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Alpukat (Persea Americana Mill.)

Gambar 1. Buah P. americana Mill. (Anonim, 2014)

1. Nama daerah

Avokad, alpukat (Indonesia), apokat, alpokat (Melayu), arpuket

(Sunda), alpokat (Jawa), alpuket (Betawi) (Suhono dkk., 2010).

2. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea americana Mill. (Yasir, Das and Kharya, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

7

3. Morfologi

Pohon selalu hijau dengan tinggi mencapai 20 m. Daun tunggal,

tersusun spiral, tepi daun rata; panjang tangkai daun 1.5-5 cm; daun berbentuk

elips hingga lanset, bulat telur hingga bulat telur sungsang, panjang daun 5-40

cm dan lebar 3-15 cm, permukaan atas daun diselaputi lilin. Perbungaan berupa

tongkol majemuk (malai) yang muncul di ujung cabang; bunga banci tersusun

atas 3 daun mahkota, memiliki bau harum; perhiasan bunga tersusun atas dua

lingkaran; benang sari 9 di dalam 3 lingkaran; kumpulan benang sari di bagian

dalam mengeluarkan 2 nektar di bagian dasarnya; putik terdiri atas satu ruang

bakal buah, tangkai kepala putik ramping dengan kepala putik tunggal (simple

papillate stigma). Buah (Gambar 1.) besar berdaging dan berair (berry), berbiji

tunggal, permukaan buah halus, panjang 7-20 cm. Buah besar dan bulat, dilapisi

dua lapisan dan dua kotiledon besar yang melindungi embrio kecil (Proseanet,

2014).

Kandungan fitokimia yang penting yang ditemukan dalam P.

americana Mill. yaitu kandungan saponin, tanin, flavonoid, alkaloid dan fenol

(Okwu and Okwu, 2004), sedangkan berdasarkan penelitian Arukwe et al.

(2012), kandungan biji P. americana Mill. adalah saponin, tanin, flavonoid,

cyanogenic glycosides, alkaloid, fenolik dan steroid. Biji P. americana Mill.

memiliki kandungan fenolik paling tinggi jika dibandingkan dengan daun dan

buah P. americana Mill.

4. Kandungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

8

Penggunaan ekstrak air biji alpukat juga dapat mengurangi kadar

kolesterolol total, trigliserida, dan kolesterol LDL (Nwaoguikpe and Braide,

2011) karena adanya kandungan betasitosterol dan tokoferol pada biji alpukat.

Anaka, Ozolua dann Okpo (2009) melaporkan ekstrak air biji P. americana Mill.

dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, biji buah alpukat bersifat

nefroprotektif pada tikus jantan yang terinduksi karbon tetraklorida (Yoseph,

2013).

B. Infusa

Infusa didefinisikan sebagai sediaan cair yang dibuat dengan

mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit (Badan

Pengawas Obat dan Makanan, 2010). Pembuatan sediaan infusa adalah dengan

mencampur simplisia yang telah diayak dengan derajat halus yang sesuai dalam

panci dengan air secukupnya. Pemanasan dilakukan di atas penangas air selama 15

menit terhitung sejak mencapai 90oC yang disertai dengan pengadukan.

Penyerkaian dilakukan menggunakan kain flannel yang disertai dengan

menambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus

yang dikehendaki (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

5. Khasiat dan kegunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

9

C. Toksikologi

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari aksi berbahaya zat kimia

atas sistem biologi. Definisi ini menunjukkan bahwa objek yang dipelajari dalam

toksikologi adalah antaraksi zat kimia atau senyawa asing dengan sistem biologi

atau makhluk hidup, yang pusat perhatiannya terletak pada aksi berbahaya zat kimia

tersebut (Donatus, 2001).

1. Kondisi, mekanisme, wujud dan sifat efek toksik racun

a. Kondisi efek toksik

Kondisi efek toksik adalah keadaan atau faktor yang mempengaruhi

keefektifan absorpsi, distribusi dan eliminasi zat beracun di dalam tubuh sehingga

menentukan keberadaan (kadar dan lama tinggal) senyawa atau metabolitnya di

tempat aksi dan keefektifan antaraksinya (mekanisme aksi). Keadaan ini

bergantung pada kondisi pemejanan dan kondisi makhluk hidup (Donatus, 2001).

b. Mekanisme aksi

Mekanisme aksi toksik racun dapat digolongkan menjadi tiga, yakni

mekanisme berdasarkan sifat dan tempat kejadian, berdasarkan sifat antaraksi

antara racun dan tempat aksinya dan berdasarkan risiko penumpukan racun dalam

gudang penyimpanan tubuh (Donatus, 2001).

c. Wujud efek toksik

Wujud efek toksik adalah hasil akhir dari aksi dan respon toksik. Respon

toksik merupakan suatu proses di mana sel, jaringan atau organ menanggapi adanya

luka dalam komponen-komponen tubuhnya. Respon yang terjadi merupakan hasil

dari (1) perubahan biokimia terhadap luka sel akibat antaraksi racun dan tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

10

aksinya. Termasuk efek toksik jenis ini di antaranya penghambatan respoirasi

selular, perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit dan gangguan pasok energi.

Perubahan biokimia pada umumnya bersifat terbalikkan; (2) perubahan fisiologis

(fungsional) yang berkaitan dengan antaraksi racun dengan reseptor atau tempat

aktif enzim sehingga mempengaruhi fungsi homeostasis tertentu. Perubahan ini

bersifat terbalikkan. Termasuk efek toksik jenis ini di antaranya anoksia, gangguan

pernapasan, perubahan kontraksi dan relaksasi otot, dan gangguan sistem saraf

pusat; (3) perubahan struktural, yang biasanya diawali oleh perubahan biokimia

atau fungsional. Termasuk dalam jenis ini di antaranya perlemakan, nekrosis,

karsinogenesis dan teratogenesis (Donatus, 2001).

d. Sifat efek toksik

Sifat efek toksik meliput reversibilitas (terbalikkan) dan irreversibilitas

(tak terbalikkan). Dikatakan terbalikkaan jika efek toksik yang terjadi dapat

kembali seperti keadaan normal atau seperti sebelum terjadi efek toksik.

Keterbalikkan ini tergantung dari sejumlah faktor, termasuk tingkat paparan (waktu

dan jumlah racun) dan kemampuan jaringan yang terkena untuk memperbaiki diri

atau beregenarasi. Sifat tak terbalikkan adalah jika efek toksik yang terjadi menetap

atau tidak dapat kembali seperti keadaan normal (Williams, James and Roberts,

2000).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketoksikan racun

Pada dasarnya, aneka ragam faktor yang dapat mempengaruhi ketoksikan

racun dapat digolongkan menjadi dua, yakni faktor yang berasal dari racun (faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

11

intrinsik racun) dan faktor yang berasal dari makhluk hidupnya (faktor intrinsik

makhluk hidup).

Racun merupakan zat kimia. Karena itu ketoksikan racun tak lepas dari

sifat fisika dan kimia bawaan racun tersebut. Faktor intrinsik racun melipputi faktor

kimia, kondisi pemejanan, pengolahan, pengawetan, pengentalan dan pengepakkan.

Bergantung pada sifat dan berbagai proses yang dapat mempengaruhi sifat racun

maka berbagai faktor tersebut dapat mempengaruhi keefektifan translokasi atau

antaraksi racun dengan tempat aksinya.

Faktor intrinsik makhluk hidup merupakan kondisi fisiologis (berat badan,

umur, suhu tubuh, kecepatan pengosongan lambung, kapasistas fungsional

cadangan, penyimpanan racun, kecepatan alir darah, status gizi, jenis kelamin,

kehamilan, genetika, irama siskardian, irama diurnal) dan kondisi patologis pada

makhluk hidup (penyakit) (Donatus, 2001).

D. Toksisitas Subakut

Jenis uji toksikologi dibagi menjadi dua golongan yaitu uji ketoksikan

khas dan uji ketoksikan tak khas. Uji ketoksikan khas (uji toksistas akut, subkronis

dan kronis) merupakan uji untuk mengevaluasi secara rinci efek yang khas sesuatu

senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji, sedangkan uji ketoksikan tak khas

merupakan uji yang dirancang untuk mengevaluasi keseluruhan atau spektrum efek

toksik suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji (Donatus, 2001).

Uji toksisitas subkronis yang biasanya disebut juga subakut merupakan uji

ketoksikan suatu senyawa yang diberikan dengan dosis berulang pada hewan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

12

tertentu, selama kurang dari tiga bulan. Uji ini ditujukan untuk mengungkapkan

spektrum efek toksik senyawa uji, serta untuk memperlihatkan apakah spektrum

efek toksik itu berkaitan dengan takaran dosis (Donatus, 2001).

Jumlah hewan uji yang digunakan untuk uji ketoksikan subkronis adalah

lima ekor untuk masing-masing jenis kelamin dalam tiap kelompok perlakuan.

Hewan uji harus diadaptasikan dahulu selama beberapa hari sebelum dilakukan

percobaan agar kondisi hasil percobaan yang diperoleh benar-benar merupakan

pengaruh pemberian perlakuan, bukan karena lingkungan yang baru bagi hewan uji

(Derelanko and Hollinger, 2002).

E. Pankreas

1. Anatomi fisiologi

Pankreas adalah organ berupa kelenjar yang berada pada abdomen.

Pankreas merupakan bagian dari sistem pencernaan dan menghasilkan enzim

dan hormon penting yang membantu dalam mencerna makanan. Pankreas

dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm terbentang dari atas

sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua

saluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di

belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian

kecil caudanya yang terletak dalam ligamentum lieonorenalis. Strukturnya lunak

dan berlobulus (Snell, 2002). Pankreas terdiri dari tiga bagian, yaitu :

a) Kepala pankreas. Bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan

rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

13

b) Badan pankreas. Bagian utama pada pankreas yang terletak di belakang

lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.

c) Ekor pankreas. Bagian runcing di sebelah kiri, yang memanjang hingga

menyentuh limpa (Ross and Pawlina, 2011).

Gambar 2. Pankreas (Anonim b, 2015)

Pankreas (Gambar 2.) memiliki dua saluran yang mengalirkan hasil

sekresi pankreas ke dalam duodenum, yaitu 1) Duktus Wirsung, yang bersatu

dengan duktus choledukus, masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi;

dan 2) Duktus Sartorini, yang ukurannya lebih kecil, masuk ke dalam duodenum

di bagian atas sphincter oddi. Saluran ini dapat menghantarkan rangsang dari

pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampula

hepatopankreatik. Pankreas terdiri dari dua kelenjar, yaitu kelenjar eksokrin dan

kelenjar endokrin. Berbeda dengan hati, di mana fungsi eksokrin dan endokrin

berada dalam sel yang sama, fungsi ganda pankreas ini diturunkan pada dua

komponen struktural yang berbeda. Komponen eksokrin mensintesis dan

mensekresi enzim ke dalam duodenum yang penting untuk pencernaan di usus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

14

Komponen endokrin mensintesis dan mensekreasi hormon insulin dan glukagon

ke dalam darah. Hormon tersebut mengatur metabolisme glukosa, lipid dan

protein dalam tubuh. Pankreas eksokrin dapat ditemukan di seluruh bagian organ

pankreas. Dalam pankreas eksokrin, terdapat masa sel yang berbeda yang

disebut kepulauan Langerhans yang letaknya menyebar dan merupakan pankreas

endokrin (Ross and Pawlina, 2011).

1) Eksokrin

Pankreas eksokrin terdiri dari kelenjar serous. Kelenjar ini terdiri dari

ribuan lobus yang berikatan dengan bebas. Diameter lobus sekitar 3 mm. Lobus

dipisahkan oleh septa jaringan ikat yang tipis. Setiap lobus mengandung sel

asinus yang memiliki bentuk dan ukuran yang beragam. Asinus dengan panjang

160 µm dengan bentuk yang menekuk memiliki permukaan seperti bonggol

(Gambar 3.). Biasanya kumpulan sel asinus terdiri atas 3-5 sel. Pada sel asinus

terdapat granula zimogen dengan diameter 0,5-1 µm yang terletak di tengah yang

mengandung enzim pencernaan. Jumlah granula zimogen yang ada tergantung

dengan fungsi sel (Kuehnel, 2003).

Gambar 3. Sel asinus (Kuehnel, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

15

Sel asinus menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-

enzim pencernaan seperti enzim amilase pankreas (amylopsin) yang memecah

pati menjadi maltosa dan glukosa; enzim lipase pankreas yang menghidrolisis

lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida; dan enzim-enzim

proteolitik (tripsin, kimotripsin). Getah pankreas disebut juga enzim pankreas.

Pengeluaran getah pankreas dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan oleh sel-

sel selaput lendir saluran pencermaam. Umumnya saluran pankreas dan empedu

bermuara jadi satu di sebuah lubang kecil pada dinding duodenum. Pada lubang

tersebut terdapat katup yang berfungsi mencegah enzim naik kembali ke

pankreas karena enzim yang sudah keluar tidak dapat diserap kembali oleh

pankreas (Sloane, 2003).

2) Endokrin

Sebagai endokrin, pankreas tersebar di antara alveoli pankreas, dapat

ditemukan dalam pulau-pulau Langerhans (Gambar 4.), yaitu kumpulan kecil sel

yang tersebar di seluruh organ. Ada 4 jenis sel penghasil hormon dalam pulau-

pulau Langerhans, yaitu (1) sel alfa, dengan jumlah sekitar 20-40% yang

memproduksi glukagon yang menjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang

mempunyai antiinsulin like activity; (2) sel beta mensekresi insulin yang

menurunkan kadar glukosa dalam darah; (3) sel delta mensekresi somastatin,

hormon penghalang hormon pertumbuhan yang menghambat sekresi glukagon

dan insulin; dan (4) sel F yang mensekresikan polipeptida pankreas, sejenis

hormon pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas (Sloane, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

16

Gambar 4. Pulau Langerhans : 1) Sel asinus serous, pankreas eksokrin; 2) Sel α (sel A); 3) Sel

β (sel B); 4) Nekrosis sel β; 5) Sel lemak. [Stain: a) Ivic; magnification: x64; b) alum

hematoxylin-eosin; magnification: x100] (Kuehnel, 2003)

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino,

dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada

rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam

darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah.

Mekanisme tersebut diperlukan bagi berlangsungnya proses metabolisme

glukosa, sehubungan dengan funsi insulin dalam proses utilasi glukosa dalam

tubuh. Kadar glukosa darah yang meningkat merupakan komponen utama yang

memberi rangsangan terhadap sel beta memproduksi insulin, meskipun beberapa

jenis asam amino dan obat-obatan, juga dapat memiliki efek yang sama (Manaf,

2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

17

2. Efek toksik pada pankreas

Pankreas merupakan organ vital yang berperan dalam sistem

pencernaan dan metabolisme tubuh. Banyak toksin yang dapat menimbulkan

kerusakan pada organ pankreas. Efek toksik yang timbul berupa perubahan-

perubahan pada struktur dan fungsi pankreas, yaitu perubahan pada membran

sel, meningkatkan fluiditas dan mengubah permeabilitasnya terhadap ion, asam

amino dan senyawa lain yang penting untuk metabolisme sel. Melalui

mekanisme neurohumoral, senyawa toksin dapat mengubah sekresi kelenjar

eksokrin pankreas. Efek toksin lain yang dapat ditimbulkan pada organ pankreas

yaitu nekrosis dan edema akut, serta pankreatitis akut, kronis maupun

asimtomatis (Derelanko and Hollinger, 2002).

F. Glukosa Darah

Glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang paling sederhana, diabsorpsi

ke dalam cairan darah melalui sistem pencernaan. Glukosa darah adalah gula yang

terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan

sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Lee, 2007). Kadar glukosa darah akan

meningkat setelah makan dan akan turun pada level terendah pada pagi hari

sebelum makan. Kadar glukosa darah diatur melalui umpan balik negatif untuk

mempertahankan keseimbangan dalam tubuh (Price and Wilson, 2006). Kadar

glukosa darah normal pada tikus Sprague Dawley ditunjukkan pada Tabel I. Kadar

glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Pankreas akan melepaskan

glukagon, yaitu hormon yang menargetkan sel-sel di hati, bila kadar glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

18

menurun karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Kemudian

sel-sel tersebut mengubah glikogen menjadi glukosa (disebut glikogenolisis).

Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah hingga meningkatkan kadar glukosa

darah (Ignatavicius and Walkman, 2006).

Tabel I. Kadar Glukosa Darah Normal Tikus Sprague Dawley

Umur Satuan Jantan Betina

Purata + SD Purata + SD

6 minggu mmol/l

6,7 + 0,4 6,4 + 0,7

12 minggu 7,7 + 2,5 8,5 + 3,4 (Anonim a, 2015)

Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat melalui jalur glikolisis, yang

dapat terjadi secara anaerob, dengan produk akhir, yaitu laktat (Gambar 5).

Jaringan aerobik memetabolisme piruvat menjadi asetil-KoA, yang dapat

memasuki siklus asam sitrat untuk oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O,

berhubungan dengan pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif (Murray,

Granner and Rodwell, 2006).

Glukosa adalah satu-satunya nutrisi yang dalam keadaan normal dapat

digunakan oleh otak, retina dan epitel germinal dari gonad. Kadar glukosa darah

harus dijaga dalam konsentrasi yang cukup untuk menyediakan nutrisi bagi organ-

organ tubuh. Namun sebaliknya, konsentrasi glukosa darah yang terlalu tinggi juga

dapat memberikan dampak negatif seperti diuresis osmotik dan dehidrasi pada sel,

Oleh karena itu, glukosa darah perlu dijaga dalam konsentrasi yang konstan. Insulin

dan glukagon berfungsi sebagai sistem kontrol umpan balik yang penting dalam

mempertahankan kadar glukosa darah. Ketika terjadi peningkatan kadar glukosa

darah, insulin disekresikan. Sebaliknya, ketika terjadi penurunan kadar glukosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

19

darah, glukagon yang memiliki fungsi berlawanan dari insulin akan disekresikan

(Guyton and Hall, 2006).

Gambar 5. Gambaran metabolisme glukosa (Murray et al, 2006)

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap glukosa darah,

antara lain pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah sewaktu

(GDS) dan glukosa 2 jam setelah makan (PP = postprandial) (Darwis, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

20

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mendapatkan bukti

adanya efek toksisitas subakut dari infusa biji P. americana Mill. terhadap kadar

glukosa dalam darah dan gambaran histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Pada penelitian ini

hewan uji terbagi dalam 5 kelompok, di mana 1 kelompok terdiri atas 5 hewan uji.

Kelompok I adalah kelompok yang diberi infusa biji P. americana Mill. dosis

202,24 mg/kg BB, kelompok II adalah kelompok yang diberi infusa biji P.

americana Mill. dosis 360 mg/kg BB, kelompok III adalah kelompok yang diberi

infusa biji P. americana Mill. dosis 640,8 mg/kg BB, kelompok IV adalah

kelompok yang diberi infusa biji P. americana Mill. dosis 1140,6 mg/kg BB, dan

kelompok V adalah kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest 1142,86 mg/kg

BB.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Variabel bebas : peringkat dosis infusa biji P. americana Mill.

b. Variabel terikat : kadar glukosa dalam darah dan histopatologis pankreas

tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

22

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

Hewan uji berupa tikus jantan dan betina galur Sprague Dawley

dengan berat badan 150-250 gram dan umur 2-3 bulan yang diperoleh dari

Laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Bahan uji berupa biji P. americana Mill. yang mempunyai waktu

panen, tempat tumbuh dan suhu yang sama. Frekuensi pemberian infusa satu

kali 28 hari berturut-turut dengan waktu pemberian yang sama secara per oral.

b. Variabel pengacau tak terkendali : kondisi patologis dan fisiologis

hewan uji dan hormon hewan uji betina.

3. Definisi operasional

a. Biji P. americana Mill. diambil dari tanaman P. americana Mill. yang

berwarna kuning, segar, tidak bercacat dan dipanen pada saat tanaman sedang

berbuah. Biji yang digunakan sudah dalam bentuk serbuk berwarna

kecoklatan.

b. Infusa biji P. americana Mill. diperoleh dengan perebusan 8 g serbuk kering

biji P. americana Mill. dalam 100 ml air pada suhu 90oC selama 15 menit,

sehingga konsentrasi yang didapat yaitu sebesar 8% (b/v).

c. Dosis infusa biji P. americana Mill. adalah volume (ml) infusa biji P.

americana Mill. tiap kg berat badan subjek uji yang digunakan.

d. Uji toksisitas subakut adalah uji toksisitas yang dilakukan selama 28 hari

secara per oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

23

e. Kadar glukosa dalam darah adalah jumlah glukosa (mg) dalam tiap satu

desiliter (dl) darah hewan uji.

f. Parameter efek toksisitas subakut oleh biji P. americana Mill. adalah kadar

glukosa darah dan gambaran histopatologis pankreas tikus yang diberi infusa

biji P. americana Mill..

g. Sifat efek toksik yang mungkin muncul adalah terbalik atau tak terbalikkan.

C. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu 25 tikus jantan dan 25

tikus betina galur Sprague Dawley dengan berat badan 150-250 g dengan umur 2-

3 bulan yang diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Biji P. americana Mill. diperoleh dari depot Es Teler 77®, Galeria Mall,

Yogyakarta pada Juni 2014.

Air Reverse Osmosis (RO) untuk asupan minum tikus, pelet AD-2 untuk

asupan pakan tikus dan aquadest sebagai pelarut infusa.

Bahan untuk pemeriksaan histopatologis yaitu formalin 10% yang dibuat

dengan mengencerkan formalin 30% dengan aquadest sesuai volume yang

dikehendaki.

D. Alat Penelitian

1. Alat pembuatan serbuk kering biji P. americana Mill., yaitu timbangan digital,

oven, blender, ayakan Mesh 40, wadah untuk menyimpan serbuk.

2. Alat penetapan kadar air, yaitu sendok dan moisture balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

24

3. Alat pembuatan infusa biji P. americana Mill., yaitu beaker glass, timbangan

analitik, batang pengaduk, cawaan porselen, gelas ukur, panci enamelware,

termometer, heater, stopwatch, kain flannel.

4. Alat uji toksisitas subakut infusa biji P. americana Mill., yaitu kandang tikus

(metabolic cage), timbangan, beaker glass, jarum suntik peroral, spuit injeksi,

eppendorf, pipa kapiler (haematokrit), mikroskop.

5. Alat perlakuan dan pemeriksaan histopatologis, yaitu kandang tikus (metabolic

cage), seperangkat alat bedah, alat-alat gelas dan wadah penyimpan organ.

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Biji P. americana Mill. berasal dari buah yang berwarna kuning,

segar, tidak bercacat diambil dari Es Teler 77®, Galeria Mall, Yogyakarta.

Determinasi dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

2. Pengumpulan biji P. americana Mill.

Bahan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah biji P.

americana Mill. yang diperoleh dari depot Es Teler 77®, Galeria Mall,

Yogyakarta pada bulan Juni 2014.

3. Pembuatan serbuk biji P. americana Mill.

Biji P. americana Mill. dicuci bersih pada air mengalir. Kulit ari dari

biji P. americana Mill. dibuang. Setelah bersih, biji dipotong tipis, kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

25

dikeringkan pada oven dengan suhu 50oC selama 72 jam. Setelah kering, biji

dibuat serbuk dan diayak dengan ayakan Mesh 40.

4. Penetapan kadar air biji P. americana Mill.

Penetapan kadar air dilakukan menggunakan moisture balance.

Serbuk biji sebanyak + 5 g dimasukkan ke dalam alat, diratakan dan

dipanaskan pada suhu 105oC selama 15 menit. Kadar air biji P. americana

Mill. dinyatakan dalam presentase.

5. Pembuatan infusa biji P. americana Mill.

Serbuk biji P. americana Mill. yang kering ditimbang sebanyak 8 g.

Kemudian serbuk kering tersebut dimasukkan dalam panci enamelware lalu

ditambahkan aquadest dengan 2 kali bobot serbuk, yaitu 16 ml untuk

membasahi serbuk kering tersebut. Lalu 100 ml aquadest dimasukkan ke

dalam panci yang berisi serbuk yang telah dibasahi. Campuran tersebut

dipanaskan di atas heater pada suhu 90oC selama 15 menit. Waktu 15 menit

dihitung ketika suhu campuran mencapai 90oC. Setelah 15 menit, campuran

tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flannel lalu dimasukkan ke

dalam labu ukur. Apabila infusa yang didapatkan belum tepat 100 ml maka

ditambahkan dengan air panas melalui flannel tersebut.

6. Penetapan dosis infusa biji P. americana Mill.

Peringkat dosis infusa biji P. americana Mill. didasarkan pada

pengobatan yang biasa digunakan oleh masyarakat, yaitu + 2 sendok makan

(4 g) serbuk yang direbus dengan 250 ml air. Maka dosis perlakuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

26

digunakan adalah 4 g/70 kg BB manusia. Berdasarkan data di atas maka

konversi dosis manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0,018.

Dosis untuk tikus 200 g = 0,018 x 4 g – 0,72 g/200 g BB = 360 mg/kg BB

Berdasarkan hasil orientasi infusa penelitian yang dilakukan oleh

Yoseph (2013), konsentrasi maksimal infusa biji P. americana Mill. yang

dapat dibuat adalah 8 g/100 ml dengan asumsi berat badan hewan uji

maksimal adalah 350 g dan volume maksimal pemberian infusa secara p.o. =

5 ml.

Maka dilakukan perhitungan untuk menentukan dosis tinggi

perlakuan dengan rumus : D x BB = C x V

D x 350 g = 8 g/100 ml x 5 ml

D = 1142,86 mg/kg BB

Kemudian dihitung faktor kelipatan dari dosis rendah dan dosis

tinggi untuk menentukan peringkat dosis :

√𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑛−1= √

1142,86 𝑚𝑔

𝑘𝑔 𝐵𝐵

360 𝑚𝑔

𝑘𝑔 𝐵𝐵

2

= 1,78 (faktor kelipatan)

Dosis perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis yang

diperoleh dari uji toksisitas akut yang merupakan penelitian paralel. Dosis

tertinggi pada uji toksisitas akut dijadikan sebagai dosis II pada uji toksisitas

subakut ini, yaitu 360 mg/kg BB.

Berdasarkan faktor kelipatan yang diperoleh 4 peringkat dosis, yaitu :

Dosis I : 360 mg/kg BB : 1,78 = 202,24 mg/kg BB

Dosis II : 360 mg/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

27

Dosis III : 360 mg/kg BB x 1,78 = 640,8 mg/kg BB

Dosis IV : 640,8 mg/kg BB x 1,78 = 1140,6 mg/kg BB

7. Penetapan dosis aquadest sebagai kontrol negatif

Untuk menentukan dosis aquadest sebagai kontrol negatif maka

digunakan rumus : D x BB = C x V

D x 350 g BB = 1 g/ml x 5 ml

D = 5 g/350g BB

= 0,014285 g/g BB

= 14.285 mg/kg BB

8. Penyiapan dan pemeliharaan hewan uji

Hewan uji yang digunakan berjumlah 50 ekor tikus (25 ekor jantan

dan 25 ekor betina) dari galur Sprague Dawley yang ditempatkan dalam

metabolic cage. Pada setiap metabolic cage ditempatkan satu tikus sesuai

kelompok dosis, jantan dan betina dipisahkan. Sebelum perlakuan hewan uji

diadaptasikan dengan lingkungan selama 3 hari.

Hewan uji diberikan asupan pakan berupa pelet AD-2 setiap hari

sebanyak 30 g selama 28 hari masa perlakuan dan 14 hari masa uji

reversibilitas. Hewan uji diberikan minum berupa air reverse osmosis (RO)

setiap hari sebanyak 100 ml selama 28 hari masa perlakuan dan 14 hari masa

perlakuan reversibilitas. Penelitian ini telah mendapatkan Ethical Clearance

dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(Lampiran 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

28

9. Pengelompokkan dan prosedur pelaksanaan toksisitas subakut

Lima puluh ekor tikus dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, tiap

kelompok terdapat 5 ekor tikus jantan dan 5 ekor tikus betina. Kelompok I

sampai kelompok IV diberi perlakuan infusa biji P. americana Mill. dengan

peringkat dosis berturut-turut yaitu 202,24; 360; 640,8 dan 1140,6 mg/kg BB.

Kelompok V adalah kelompok kontrol negatif yang diberi aquadest dengan

dosis 1142,86 mg/kg BB.

Uji toksisitas subakut dilakukan dengan cara pemberian infusa biji

P. americana Mill. satu kali sehari selama 28 hari pada hewan uji sesuai dosis

pemberian di mana tikus tetap diberi makan dan minum. Pada hari ke-1,

semua tikus yang sudah dipuasakan selama 5 jam diambil darahnya melalui

sinus orbital mata dan ditampung pada eppendorf, lalu dilakukan pengukuran

kadar glukosa dalam darah di Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu UGM, Yogyakarta. Pada hari ke-29, dibuat perlakuan yang sama

seperti hari pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan pembedahan pada

sebagian dari jumlah hewan uji dan dilihat histopatologis pankreas. Hewan

uji yang tersisa dipelihara selama 14 hari tanpa diberi perlakuan infusa biji P.

americana Mill. untuk melihat sifat efek toksik terbalikkan (reversible) atau

tak terbalikkan (irreversible). Pada hari ke-15 dilakukan pembedahan

terhadap hewan uji.

10. Prosedur pemusnahan hewan percobaan

Sebelum pembedahan, hewan uji dikorbankan dengan cara

anestetika overdose, yakni memasukkan tikus ke dalam wadah tertutup berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

29

eter yang akan diinhalasi oleh tikus. Setelah dibedah caesar dengan membuat

irisan di garis tengah ventral tubuh, kemudian diambil organ yang diinginkan,

yaitu pankreas dengan menggunakan pinset dan gunting bedah. Pankreas

dicuci bersih dengn NaCl 0,9% kemudan difiksasi dan dimasukkan ke dalam

wadah berisi formalin 10% untuk diawetkan. Hewan uji yang sudah diambil

organnya, dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibungkus lagi dengan

kertas, diletakkan di dalam tas plastik, ditutup dan dikubur di halaman

laboratorium.

11. Pembuatan preparat histopatologis

Organ yang disimpan dalam wadah berisi formalin 10% dilakukan

trimming, yaitu pemotongan tipis jaringan setebal kurang lebih 4 mm dengan

orientasai sesuai dengan organ yang akan dipotong. Potongan jaringan

dimasukkan dalam embedding cassette dan dilanjutkan dengan dehidrasi

menggunakan tissue processor untuk mengeluarkan air yang terkandung

dalam jaringan. Dehidrasi menggunakan cairan dehidran, seperti etanol atau

isopropil alkohol. Cairan dehidran kemudian dibersihkan dari dalam jaringan

dengan menggunakan reagen pembersih, yaitu xilol selama 1 jam, yang

kemudian diganti dengan parafin dengan metode penetrasi ke dalam jaringan

selama 2 jam. Setelah melalui proses dehidrasi, maka jaringan yang berada

dalam embedding cassette dipindahkan ke dalam base mold yang diisi dengan

parafin cair. Jaringan kemudian dipotong dengan menggunakan mikrotom,

lalu dilakukan pewarnaan. Karena preparat yang diinginkan untuk

pemeriksaan rutin, dipergunakan teknik pewarnaan Harris hematoksilin-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

30

eosin. Setelah jaringan pada preparat diwarnai, kaca preparat ditutup dengan

coverglass (Carson, 1990).

12. Pengamatan uji toksisitas subakut

a. Penimbangan berat badan hewan uji

Purata perubahan berat badan tiap kelompok hewan uji

dihitung pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Data dianalisis secara statistik

General Linier Model (metode multivariate).

b. Pengukuran asupan pakan hewan uji

Asupan pakan hewan uji berupa 30 g pelet AD-2 yang

diberikan setiap hari. Cara mengukur besarnya asupan makan tikus

yaitu dengan menimbang pakan yang diberikan pada hari pertama dan

pakan yang masih tertinggal di wadah pada hari kedua. Selisih

penimbangan antara berat pakan hari pertama dengan berat pakan hari

kedua, dihitung sebagai asupan makanan yang dihabiskan pada hari

pertama.

c. Pengukuran asupan minum hewan uji

Asupan minum berupa 100 ml air reverse osmosis (RO) yang

diberikan setiap hari. Minuman diberikan dalam wadah botol berskala

dengan pipa yang diberi lubang pada ujungnya. Air minum yang

dihabiskan tikus pada hari pertama dihitung dengan cara mengurangkan

jumlah air minum yang diberikan pada hari pertama dengan jumlah air

minum sisa pada hari kedua. Selisih pengukuran antara volume minum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

31

hari pertama dengan volume minum hari kedua dihitung sebagai asupan

minum yang dihabiskan pada hari pertama.

F. Tata Cara Analisis Hasil

1. Pengamatan berat badan hewan uji

Data perubahan berat badan merupakan data pendukung yang didapat

dengan menghitung rata-rata kenaikan berat badan pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan

28. Data perubahan berat badan dianalisis menggunakan General Linier Model

(metode multivariate).

2. Pengukuran asupan pakan hewan uji

Data asupan pakan dianalisis dengan menghitung purata pakan yang

dihabiskan setiap kelompok hewan uji per harinya, kemudian dibuat grafik

perubahan pola makan hewan uji.

3. Pengukuran asupan minum hewan uji

Data asupan minum dianalisis dengan menghitung purata minuman

yang dihabiskan setiap kelompok hewan uji per harinya, kemudian dibuat grafik

perubahan pola minum hewan uji.

4. Analisis kadar glukosa dalam darah hewan uji

Dilakukan uji Paired-T test untuk melihat perbedaan antar waktu

sebelum dan sesudah perlakuan. Data hasil pengukuran kadar glukosa dianalisis

dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk melihat distribusi data tiap

kelompok. Apabila distribusi data normal maka dilanjutkan dengan analisis pola

searah (One Way ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

32

perbedaan masing-masing kelompok. Jika terdapat perbedaan bermaksna

(p<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan antar

kelompok. Apabila data hasil analisis dengan uji Kolmogorov Smirnov

menunjukkan distribusi yang tidak normal maka dilanjutkan dengan analisis non

parametrik, yaitu uji Kruskal Walls untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa

antar kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk

mengetahui perbedaan uji tiap kelompok.

5. Pengamatan histopatologis hewan uji

Pembacaan preparat dilakukan dengan menggunakan mikroskop

cahaya (Olympus DP 10®) di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Perubahan struktural

histopatologis pankreas yang diamati meliputi pengamatan kualitatif pada

morfologi pankreas yang dibandingkan dengan perlakuan pada kontrol negatif.

Hasil pembacaan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif dan foto

mikroskopis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

33

G. Skema Alur Penelitian

Keterangan : IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

50 ekor tikus (25 jantan dan 25 betina) masing-masing dibagi ke dalam 5 kelompok

Hewan uji ditempatkan dalam metabolic cage secara acak dan diadaptasikan selama 3 hari

sebelum memulai perlakuan

Sebelum hari-1, hewan uji ditimbang dan dipuasakan selama 5 jam sebelum pengambilan

darah

Dilakukan pengambilan darah (pre perlakuan)

Hewan uji dikembalikan dalam metabolic cage

Hewan uji diberi IBPAM secara peroral empat jam setelah pengambilan darah dan diberi

asupan pakan selama 28 hari dengan waktu pemberian yang sama

Kel. I

IBPAM

202,4

mg/kg BB

Kel. II

IBPAM

360

mg/kg BB

Kel. III

IBPAM

640,8

mg/kg BB

Kel. IV

IBPAM

1140,6

mg/kg BB

Kel. Kontrol

Aquadest

14285

mg/kg BB

Dilakukan pengukuran asupan pakan, minum dan pengamatan berat badan selama 28 hari

setiap pagi

Pada hari ke-29, hewan uji ditimbang dan dipuasakan kembali selama 5 jam sebelum

pengambilan darah

3 hewan uji dikorbankan dan dilakukan pembedahan serta pengamatan histopatologis organ

pankreas

Dilakukan pengambilan darah (post perlakuan)

2 hewan uji sisanya dibiarkan hidup tanpa pemberian IBPAM maupun aquadest selama 14 hari

untuk uji reversibilitas

Pada hari ke-15, hewan uji yang tersisa pada saat uji reversibilitas dikorbankan dan dilakukan

pembedahan serta pengamatan histopatologis organ pankreas

Gambar 6. Skema Alur Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian infusa biji P.

americana Mill. secara subakut memiliki efek toksik pada tikus Sprague Dawley

yang dilihat dari perubahan biokimia berupa kadar glukosa dalam darah dan

perubahan struktural berupa gambaran histopatologis pankreas. Selain itu untuk

mengetahui hubungan kekerabatan antara dosis infusa biji P. americana Mill.

dengan efek toksik subakut pada kadar glukosa dan histopatologis pankreas tikus,

serta untuk mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus.

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan bahwa biji yang

digunakan dalam penelitian ini adalah biji P. americana Mill., sehingga tidak

terjadi kesalahan dalam penyiapan bahan yang akan digunakan. Determinasi

dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta (Lampiran 8). Hasil determinasi menunjukkan bahwa biji yang

digunakan dalam penelitian ini adalah benar biji P. americana Mill. varietas hijau

panjang menyerupai buah pir.

B. Serbuk dan Kadar Air Serbuk Biji P. americana Mill.

Penetapan kadar air bertujuan untuk mengetahui banyaknya air yang

terkandung dalam serbuk yang digunakan dalam pembuatan infusa. Serbuk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

35

baik dapat terpenuhi bila kadar airnya masuk dalam persyaratan yang telah

ditentukan Farmakope Indonesia IV yaitu kurang dari 10%. Penetapan kadar air ini

penting untuk dilakukan karena air merupakan habitat yang disukai

mikroorganisme untuk dapat berkembangbiak dan melangsungkan hidupnya. Jika

kadar air dalam serbuk lebih dari 10% sangat memungkinkan mikroorganisme

hidup di dalamnya dan mencemari serbuk tersebut sehingga tidak layak digunakan

sebagai bahan uji percobaan.

Penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill. menggunakan metode

gravimetri dengan alat moisture balance. Dari hasil penetapan kadar air serbuk

tersebut, didapatkan purata kadar air serbuk biji P. americana Mill. sebesar 5,63%

sehingga dapat dikatakan telah memenuhi syarat serbuk yang baik.

C. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Kadar

Glukosa Darah Tikus

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pemberian infusa biji

P. americana Mill. secara subakut memiliki efek toksik pada tikus Sprague Dawley

terhadap perubahan biokimia berupa kadar glukosa dalam darah, sehingga

dilakukanlah pemeriksaan terhadap kadar glukosa darah. Pemeriksaan kadar

glukosa darah dilakukan sebelum (pre) dan sesudah (post) pemberian infusa biji P.

americana Mill. selama 28 hari. Tujuan pemeriksaan sebelum perlakuan adalah

untuk mengetahui kadar glukosa darah sebelum perlakuan dan kemungkinan

adanya kondisi patologis yang terkait dengan fungsi pankreas. Pemeriksaan

sesudah perlakuan bertujuan untuk melihat kebermaknaan perbedaan kadar glukosa

darah yang dibandingkan dengan sebelum perlakuan. Dari hasil pemeriksaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

36

tersebut, kemudian dianalisis menggunakan Paired T-test, karena uji yang

digunakan sama namun memiliki perlakuan yang berbeda dan untuk melihat apakah

terdapat pengaruh pemberian infusa biji P. americana Mill. yang bermakna pada

sebelum dan sesudah perlakuan di tiap kelompok perlakuan. Pemeriksaan

dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA pada data kadar glukosa darah tikus

sesudah pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari.

Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan metode enzimatik, GOD-

PAP (GOD = glucose oxidase; PAP = phenol + aminophenazone). Prinsip dari

metode ini, yaitu enzim glukosa oksidase mengkatalis reaksi oksidasi glukosa

menjadi glukonolakton dan hidrogen peroksida. Pengukuran kadar glukosa darah

pada penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dalam penelitian ini terdapat lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok

perlakuan infusa biji P. americana Mill. dosis 202,24; 360; 640,8; 1.140,6 mg/kg

BB dan kelompok kontrol negatif aquadest dosis 14.285 mg/kg BB. Pelarut yang

digunakan pada infusa biji P. americana Mill. adalah aquadest. Kelompok kontrol

digunakan aquadest bertujuan untuk melihat apakah aquadest sebagai pelarut infusa

biji P. americana Mill. dapat memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa darah.

Hasil uji Paired T-test pada Tabel II menunjukkan bahwa nilai p>0,05,

artinya purata kadar glukosa darah tikus jantan pada sebelum (pre) dan sesudah

(post) perlakuan dari semua kelompok perlakuan adalah berbeda tidak bermakna.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemberian infusa biji P. americana Mill.

menimbulkan pengaruh yang tidak bermakna pada kadar glukosa darah post

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

37

perlakuan yang dibandingkan dengan pre perlakuan. Selanjutnya, kadar glukosa

darah post pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari dianalisis

menggunakan uji One Way ANOVA. Tujuannya adalah untuk melihat ada tidaknya

pengaruh pemberian infusa biji P. americana Mill. pada kelompok perlakuan infusa

biji P. americana Mill. yang dibandingkan terhadap kelompok perlakuan kontrol

aquadest. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna

antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif post perlakuan

(Gambar 7), yaitu dilihat dari nilai p sebesar 0,901 (p>0,05). Menurut Anonim

(2015), kadar glukosa darah normal pada tikus jantan dengan umur 12 minggu

berkisar antara 102,7 – 127,9 mg/dl. Oleh karena itu, pemberian infusa biji P.

americana Mill. secara subakut tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus

jantan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara efek

toksik subakut dengan dosis infusa biji P. americana Mill..

Tabel II. Purata + SE kadar glukosa darah pemberian infusa biji P. americana

Mill. pada tikus jantan serta nilai p kadar glukosa tiap kelompok

Kelompok Dosis

(mg/kg BB) N

Kadar Glukosa (mg/dl)

Nilai p Pre

(Mean+SE)

Post

(Mean+SE)

I IBPAM

202,24 5 115,76+2,65 93,92+3,21 0,233BTB

II IBPAM

360 5 113,38+3,40 97,64+2,88 0,202BTB

III IBPAM

640,8 5 91,62+5,64 97,38+6,33 0,513BTB

IV IBPAM

1.140,6 5 106,58+4,24 98,08+1,47 0,422BTB

V Aquadest

14.285,7 5 107,32+6,54 98,70+2,59 0,140BTB

Keterangan : SE = Standard Error

IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

Pre = sebelum pemberian IBPAM

Post = sesudah pemberian IBPAM

BTB = berbeda tidak bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

38

Gambar 7. Diagram batang purata kadar glukosa darah tikus jantan antar kelompok perlakuan

akibat pemberian infusa biji P. americana Mill.

Selain pada tikus jantan, pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan juga

pada tikus betina. Perlakuan yang diberikan pada tikus jantan, diterapkan sama pada

tikus betina, yaitu dilakukan sebelum dan sesudah pemberian infusa biji P.

americana Mill. selama 28 hari dan dilakukan uji Paired T-test. Analisis

dilanjutkan dengan One Way ANOVA.

Hasil uji Paired T-test pada Tabel III menunjukkan bahwa nilai p>0,05,

artinya purata kadar glukosa darah tikus betina pada sebelum dan sesudah perlakuan

dari semua kelompok perlakuan adalah berbeda tidak bermakna sehingga

dinyatakan bahwa pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari tidak

mempengaruhi kadar glukosa darah tikus betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

39

Tabel III. Purata + SE kadar glukosa darah pemberian infusa biji P. americana

Mill. pada tikus betina serta nilai p kadar glukosa tiap kelompok

Kelompok Dosis

(mg/kg BB) N

Kadar Glukosa (mg/dl)

Nilai p Pre

(Mean+SE)

Post

(Mean+SE)

I IBPAM

202,24 5 101,18+28,40 95,24+16,72 0,866BTB

II IBPAM

360 5 109,04+4,73 82,32+10,90 0,652BTB

III IBPAM

640,8 5 114,04+7,22 95,74+4,77 0,133BTB

IV IBPAM

1.140,6 5 104,20+12,39 97,88+11,38 0,536BTB

V Aquadest

14.285,7 5 106,24+15,33 84,18+11,15 0,123BTB

Keterangan : SE = Standard Error

IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

Pre = sebelum pemberian IBPAM

Post = sesudah pemberian IBPAM

BTB = berbeda tidak bermakna (p>0,05)

Gambar 8. Diagram batang purata kadar glukosa darah tikus betina antar kelompok perlakuan

akibat pemberian infusa biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

40

Selanjutnya kadar glukosa darah post tikus betina dianalisis dengan uji

One Way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak

bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif post

penelitian (Gambar 8), yaitu dilihat dari nilai p sebesar 0,143 (p>0,05). Menurut

Anonim (2015), kadar glukosa darah normal pada tikus betina dengan umur 12

minggu berkisar antara 91,9 – 214,4 mg/dl. Pemberian infusa biji P. americana

Mill. secara subakut tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus betina

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kekerabatan antara efek toksik

subakut dengan dosis infusa biji P. americana Mill.. Untuk melihat efek toksik yang

lebih jelas, dapat dilakukan uji toksisitas subkronis infusa biji P. americana Mill.

terhadap tikus selama lebih dari 28 hari.

D. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Gambaran

Histopatologis Pankreas Tikus

Pemeriksaan histopatologis bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

perubahan struktural pada pankreas tikus jantan dan betina sebagai wujud efek

toksik subakut akibat pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari. Hasil

pemeriksaan histopatologis pankreas kelompok perlakuan dibandingkan dengan

kontrol untuk melihat spektrum efek toksik yang terjadi. Pankreas dapat diduga

mengalami kerusakan jika terdapat perbedaan gambaran histopatologis antara

kelompok perlakuan dan kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

41

Tabel IV. Presentase hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus masa

perlakuan

Dosis (mg/kg BB)

Presentase Perubahan

Histopatologis (%)

Jantan (n=3) Betina (n=3)

IBPAM 202,24 0 0

IBPAM 360 0 0

IBPAM 640,8 0 0

IBPAM 1.140,6 0 0

Aquadest 14.285,7 0 0 Keterangan : IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

Hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus jantan maupun betina

(Tabel IV) menunjukkan bahwa tidak ada perubahan spesifik yang teramati pada

organ pankreas. Kelompok perlakuan infusa biji P. americana Mill. dan kontrol

aquadest menunjukkan tidak adanya kerusakan, baik pada sel asinus pankreas

eksokrin dan kepulauan Langerhans pankreas endokrin.

Gambar 9. Pulau Langerhans normal (Aquadest 14.285,7 mg/kg BB) [Pewarna Hematoxyline -

Eosin, perbesaran 400x]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

42

Gambar 10. Pulau Langerhans normal (Infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB)

[Pewarna Hematoxyline-Eosin, perbesaran 400x]

Pada Gambar 9 merupakan hasil pemeriksaan histopatologis pankreas

tikus dengan kepulauan Langerhans dari kelompok kontrol dalam keadaan normal,

begitu pula pada kelompok perlakuan (Gambar 10) dengan empat peringkat dosis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis pankreas dari semua kelompok

perlakuan maupun kelompok kontrol tidak terdapat perubahan struktural pada

pankreas akibat pemberian infusa biji P. americana Mill. selama 28 hari perlakuan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa biji P. americana Mill. tidak

menimbulkan efek toksik. Gambaran histopatologis pankreas yaang normal di

mana anatomi dan struktur pulau Langerhans terlihat normal ditandai dengan

terdistribusinya sel-sel Langerhans secara homogen di seluruh bagian pulau.

Menurut Kuehnel (2003), kepulauan Langerhans terdiri dari beberapa sel penghasil

hormon endokrin, di antaranya sel alfa (α), sel beta (β), sel delta (δ) dan sel PP

(polipeptida pankreas). Pada preparat memperlihatkan sebaran sel-sel β berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

43

tengah kepulauan Langerhans, sedangkan sel-sel lainnya seperti sel α, sel δ dan sel

PP tersebar di bagian tepi pulau membentuk mantel. Anatomi kepulauan

Langerhans yang normal menunjukkan hubungannya dengan pemeriksaan kadar

glukosa darah di mana menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna ketika

diberikan infusa biji P. americana Mill..

E. Uji Reversibilitas

Setelah dilakukan perlakuan selama 28 hari, penelitian dilanjutkan dengan

uji reversibilitas selama 14 hari. Uji reversibilitas dilakukan untuk mengetahui

keterbalikan efek toksik pada organ pankreas yang terjadi setelah bahan uji tidak

diberikan, sehingga dapat melihat sifat efek toksik yang muncul setelah dilakukan

penghentian pemberian infusa biji P. americana Mill., apakah terbalikkan atau tak

terbalikkan. Disebut terbalikkan jika kerusakan yang terjadi pada suatu organ dapat

pulih kembali pada kondisi normal karena adanya perbaikan sel dan jaringan pada

organ tersebut, sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Disebut

tak terbalikkan jika kerusakan struktural yang terjadi pada suatu organ tidak

kembali menjadi kondisi normal. Sifat efek toksik dilihat dengan membandingkan

hasil pemeriksaan histopatologis uji reversibilitas dengan masa perlakuan.

Hasil uji reversibilitas (Tabel V) pada tikus betina menunjukkan bahwa

organ pankreas dalam keadaan normal, baik pada kelompok kontrol (Gambar 11)

maupun pada kelompok perlakuan (Gambar 12) dengan empat peringkat dosis.

Berbeda dengan betina, pada uji reversibilitas tikus jantan terdapat nekrosis sel di

kepulauan Langerhans yang terjadi pada kelompok perlakuan infusa biji P.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

44

americana Mill. dosis 360 mg/kg BB (Gambar 13). Nekrosis adalah kematian sel

yang terjadi pada organisme hidup yang dapat disebabkan oleh injury maupun

infeksi. Sel yang mati pada nekrosis akan memberi respon terhadap inflamasi, di

mana terjadi perubahan pada inti yang pada akhirnya dapat menyebabkan inti

menjadi lisis dan membran plasma menjadi rupture (Lumongga, 2008). Sel yang

mengalami nekrosis mengalami gangguan integritas membran sehingga

menyebabkan kebocoran lisosom. Pada pemeriksaan histopatologis akan terlihat

respon peradangan yang nyata di sekitar sel-sel yang mengalami nekrosis (Prasetyo,

2008).

Tabel V. Presentase hasil pemeriksaan histopatologis pankreas tikus uji

reversibilitas

Dosis (mg/kg BB)

Presentase Perubahan

Histopatologis (%)

Jantan (n=2) Betina (n=2)

IBPAM 202,24 0 0

IBPAM 360 50 0

IBPAM 640,8 0 0

IBPAM 1.140,6 0 0

Aquadest 14.285,7 0 0 Keterangan : IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

Nekrosis merupakan perubahan struktural yang bersifat tak terbalikkan

(irreversible). Nekrosis terjadi pada infusa biji P. americana Mill. dosis 360 mg/kg

BB pada uji reversibilitas, sedangkan dengan dosis yang sama pada masa perlakuan

tidak menunjukkan perubahan histopatologis. Pada Gambar 13 tidak menunjukkan

reaksi inflamasi sel pada kepulauan Langerhans sehingga proses kematian sel ini

merupakan apoptosis. Apoptosis terjadi sebagai respon dari dalam sel, di mana

terjadi eliminasi sel yang tidak diperlukan lagi dan merupakan proses fisiologis

yang normal. Selain itu, kadar glukosa darah sesudah (post) perlakuan pada hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

45

uji yang mengalami nekrosis menunjukkan nilai yang normal. Dapat disimpulkan

bahwa nekrosis yang terjadi pada kepulauan Langerhans dianggap bukan

merupakan efek toksik dari infusa biji P. americana Mill. karena efek ini timbul

pada masa uji reversibilitas di mana hewan uji tidak lagi diberikan bahan uji berupa

infusa biji P. americana Mill.. Karena perubahan struktural yang terjadi pada pulau

Langerhans bukan disebabkan oleh infusa biji P. americana Mill. maka sifat efek

toksik dari bahan uji yang digunakan, yaitu infusa biji P. americana Mill. tidak

dapat diidentifikasi. Pembacaan histopatologis pankreas pada uji reversibilitas

dapat dilihat pada Gambar 11, Gambar 12 dan Gambar 13.

Gambar 11. Pulau Langerhans normal uji reversibilitas (Aquadest 14.285,7 mg/kg BB) [Pewarna

Hematoxyline-Eosin, perbesaran 400x]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

46

Gambar 12. Pulau Langerhans normal uji reversibilitas (Infusa biji P. americana Mill. 1.140,6

mg/kg BB) [Pewarna Hematoxyline-Eosin, perbesaran 400x]

Gambar 13. Nekrosis pulau Langerhans uji reversibilitas (Infusa biji P. americana Mill. 360

mg/kg BB) [Pewarna Hematoxyline-Eosin, perbesaran 400x]

F. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Perubahan

Berat Badan Tikus

Pada penelitian ini, berat badan tikus merupakan salah satu data

pendukung guna melihat pengaruh toksisitas. Penimbangan berat badan hewan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

47

dilakukan setiap hari selama 28 hari, kemudian setiap minggu di rata-rata per

kelompok perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan hewan uji,

menyesuaikan volume pemberian infusa biji P. americana Mill. dan mengetahui

kemungkinan perubahan berat badan selama perlakuan. Adanya paparan senyawa

beracun dalam perubahan berat badan yang mengalami penurunan dan peningkatan

berat badan dapat dikonfirmasi dengan adanya pemeriksaan seperti pemeriksaan

biokimia dan pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah tikus

jantan dan betina. Purata berat badan tikus jantan yang diberikan infusa biji P.

americana Mill. dapat dilihat pada Tabel VI dan disajikan dalam grafik pada

Gambar 14.

Tabel VI. Purata + SE berat badan tikus jantan akibat pemberian infusa biji P.

americana Mill.

Kelompok

Dosis

(mg/kg

BB)

Purata Berat Badan + SE Hari Ke- (g)

0 7 14 21 28

I IBPAM

202,24

178,8 ±

7,6

185 ±

12,1

193,4 ±

16,9

220,2 ±

11,2

239 ±

9,4

II IBPAM

360

199,8 ±

9,6

202,8 ±

12,1

210,8 ±

14,6

238,4 ±

12,1

262,2 ±

12,2

III IBPAM

640,8

154,8 ±

1,8

195 ±

7,1

228,8 ±

5,1

255 ±

11,7

271,4 ±

9,1

IV IBPAM

1.140,6

198,6 ±

12,2

214,2 ±

8,8

220,6 ±

10,6

242,4 ±

9,0

259 ±

10,4

V Aquadest

14.285,7

192,8 ±

13,9

192,2 ±

8,2

193,2 ±

6,6

216,6 ±

6,2

221,6 ±

20,2 Keterangan : SE = Standard Error

IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

48

Gambar 14. Grafik perubahan berat badan tikus jantan selama pemberian infusa biji P. americana

Mill menurut kelompok dosis pada hari ke-1 sampai hari ke-28

Keterangan :

Dosis I = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 202,4 mg/kg BB

Dosis II = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 360 mg/kg BB

Dosis III = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 640,8 mg/kg BB

Dosis IV = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB

Kontrol negatif = kelompok pemberian aquadest 14.285,7 mg/kg BB

Purata berat badan tikus betina yang diberikan infusa biji P. americana

Mill. dapat dilihat pada Tabel VII dan disajikan dalam grafik pada Gambar 15.

Tabel VI dan Tabel VII menunjukkan purata berat badan tikus pada setiap

kelompok perlakuan + SE, di mana hal ini memiliki makna bahwa purata berat

badan tikus jika ditambah atau dikurangi dengan SE akan menggambarkan rentang

nilai berat badan tikus dari yang paling ringan hingga berat badan tikus yang

tertinggi. Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan berat badan

tikus, baik pada kelompok perlakuan pemberian infusa biji P. americana Mill.

maupun pada kelompok kontrol negatif. Hasil analisis dengan uji General Linear

Model (metode multivariate) terhadap perubahan berat badan tikus jantan dan

betina dibandingkan mulai hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28 menunjukkan hasil yang

0

50

100

150

200

250

300

0 7 14 21 28

Pu

rata

Be

rat

Bad

an (

g)

Hari ke-

Kontrol negatif

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

49

berbeda bermakna antara kelompok perlakuan pemberian infusa biji P. americana

Mill. dengan kelompok kontrol aquadest (p<0,05).

Tabel VII. Purata + SE berat badan tikus betina akibat pemberian infusa biji P.

americana Mill.

Kelompok

Dosis

(mg/kg

BB)

Purata Berat Badan + SE Hari Ke- (g)

0 7 14 21 28

I IBPAM

202,24

173,2 ±

6,8

186,4 ±

15,6

173 ±

7,7

184,4 ±

8,1

199 ±

7,6

II IBPAM

360

153,4 ±

11,2

156,4 ±

5,1

148 ±

6,3

159,4 ±

5,6

173,6 ±

5,9

III IBPAM

640,8

171,2 ±

8,8

157,4 ±

11,4

161,2 ±

12,2

174,8 ±

11,0

188,2 ±

11,3

IV IBPAM

1.140,6

157,2 ±

6,00

158,8 ±

3,2

169,8 ±

6,4

162,6 ±

3,1

167,8 ±

5,0

V Aquadest

14.285,7

150,8 ±

4,3

151,8 ±

7,5

154,4 ±

11,4

157,8 ±

9,8

170 ±

7,5 Keterangan : SE = Standard Error

IBPAM = Infusa biji P. americana Mill.

Gambar 15. Grafik perubahan berat badan tikus betina selama pemberian infusa biji P. americana

Mill menurut kelompok dosis pada hari ke-1 sampai hari ke-28

Keterangan :

Dosis I = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 202,4 mg/kg BB

Dosis II = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 360 mg/kg BB

Dosis III = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 640,8 mg/kg BB

Dosis IV = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB

Kontrol negatif = kelompok pemberian aquadest 14.285,7 mg/kg BB

0

50

100

150

200

250

300

0 7 14 21 28

Pu

rata

Be

rat

Bad

an (

g)

Hari Ke-

Kontrol negatif

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

50

Gambar 14 dan Gambar 15 merupakan grafik perubahan purata berat

badan tikus jantan dan betina selama 28 hari perlakuan, yang secara umum

menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan memiliki profil yang sama, di

mana terdapat kenaikan berat badan dari hewan uji. Hal ini berarti seiring

bertambahnya waktu dan masa pertumbuhan hewan uji, maka akan disertai dengan

peningkatan berat badan dari hari ke hari.

Kenaikan bobot (berat badan) hewan uji sejalan dengan bertambahnya

umur (Sihombing dan Tuminah, 2011). Dari hasil pengamatan berat badan dapat

disimpulkan bahwa infusa biji P. americana Mill. tidak mempengaruhi berat badan

tikus jantan maupun tikus betina, namun peningkatan yang dialami oleh hewan uji

lebih dipengaruhi oleh proses pertumbuhan dari tikus jantan maupun tikus betina

dikarenakan bertambahnya waktu dari hari ke-0 sampai hari ke-28.

G. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Perubahan

Asupan Pakan Tikus

Selain berat badan tikus, asupan pakan juga merupakan salah satu data

pendukung dalam uji toksisitas. Pengukuran asupan pakan dilakukan setiap hari dan

dirata-rata untuk masing-masing kelompok perlakuan. Pada penelitian ini data

asupan pakan tidak dianalisis dengan uji statistik karena tujuan dari pengamatan

asupan pakan ini untuk melihat pola makan dari tikus jantan (Gambar 15) dan

betina (Gambar 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

51

Gambar 16. Grafik asupan pakan tikus jantan selama pemberian infusa biji P. americana Mill.

menurut kelompok dosis pada hari ke-0 sampai hari ke-28

Gambar 17. Grafik asupan pakan tikus betina selama pemberian infusa biji P. americana Mill.

menurut kelompok dosis pada hari ke-0 sampai hari ke-28

Keterangan :

Dosis I = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 202,4 mg/kg BB

Dosis II = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 360 mg/kg BB

Dosis III = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 640,8 mg/kg BB

Dosis IV = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB

Kontrol negatif = kelompok pemberian aquadest 14.285,7 mg/kg BB

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Asu

pan

Pak

an (

g)

Hari ke-

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Asu

pan

Pak

an (

g)

Hari ke-

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

52

Pada Gambar 16 menunjukkan grafik pola makan tikus jantan yang

normal untuk semua kelompok perlakuan. Walau terdapat perbedaan pada

kelompok kontrol aquadest 14.285,7 mg/kg BB di mana terjadi peningkatan asupan

pakan pada hari ke-16, tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Secara

garis besar, Gambar 16 dan Gambar 17 menunjukkan pola makan tikus jantan dan

betina yang normal. Jika terdapat peningkatan dan penurunan asupan pakan

dikarenakan pengaruh pertumbuhan dari tikus jantan dan betina (Sihombing dan

Tuminah, 2011).

H. Pengaruh Pemberian Infusa Biji P. americana Mill. Terhadap Perubahan

Asupan Minum Tikus

Sama halnya dengan asupan pakan, asupan minum tikus juga merupakan

salah satu data pendukung dalam uji toksisitas ini. Data asupan minum tidak

dianalisis dengan statistik karena tujuan dari pengamatan asupan minum ini adalah

untuk melihat pola minum dari tikus jantan (Gambar 18) dan betina (Gambar 19).

Pengukuran asupan minum juga dilakukan setiap hari dan dirata-rata untuk masing-

masing kelompok perlakuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

53

Gambar 18. Grafik asupan minum tikus jantan selama pemberian infusa biji P. americana Mill.

menurut kelompok dosis pada hari ke-0 sampai hari ke-28

Gambar 19. Grafik asupan minum tikus betina selama pemberian infusa biji P. americana Mill.

menurut kelompok dosis pada hari ke-0 sampai hari ke-28

Keterangan :

Dosis I = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 202,4 mg/kg BB

Dosis II = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 360 mg/kg BB

Dosis III = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 640,8 mg/kg BB

Dosis IV = kelompok pemberian infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB

Kontrol negatif = kelompok pemberian aquadest 14.285,7 mg/kg BB

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Asu

pan

Min

um

(m

l)

Hari ke-

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728

Asu

pan

Min

um

(m

l)

Hari ke-

Kontrol

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

54

Rata-rata volume asupan minum perhari untuk tikus dengan 100 g BB

adalah 10 ml (Anonim, 2012), sehingga jika hewan uji yang digunakan memiliki

rentang berat badan 200-300 g, maka asupan minum tikus berkisar antara 20-30 ml

dalam sehari. Pada Gambar 18 dan Gambar 19 dapat dilihat bahwa grafik asupan

minum tikus jantan dan betina untuk semua kelompok perlakuan terlihat mengalami

peningkatan dan penurunan, namun tidak menunjukkan hasil perbedaan yang

bermakna, dilihat dari pola grafik yang tidak terlalu berbeda. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa asupan minum tikus jantan dan betina menunjukkan pola

normal. Pola minum yang normal dapat diartikan tidak adanya tanda-tanda

toksisitas akibat pemberian infusa biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemberian infusa biji P. americana Mill. secara subakut tidak menimbulkan efek

toksik pada kadar glukosa darah dan gambaran histopatologis pankreas tikus

Sprague Dawley.

2. Dosis infusa biji P. americana Mill. tidak memiliki hubungan kekerabatan

dengan kadar glukosa darah dan gambaran histopatologis pankreas tikus

Sprague Dawley.

3. Sifat efek toksik pada gambaran histopatologis pankreas tikus Sprague Dawley

tidak dapat diidentifikasi.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai toksisitas infusa biji P.

americana Mill. dalam jangka waktu yang lebih lama dari 28 hari, misalnya uji

toksisitas kronis untuk melihat efek toksik yang ditimbulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

56

DAFTAR PUSTAKA

Alhassan, A.J., Sule, M.S., Atiku, A.M., Wudil H., Abubakar, S.A., dan Mohamed,

2012, Effects of aqueous avocado pear (Persea americana) seed extract on

alloxan induced diabetes rats, Greener Journal of MedicalSciences, 2 (1),

5-11.

Anaka, O., Ozolua, R. I. and Okpo S., 2009, Effect of the Aqueous Seed Extract of

Persea americana Mill (Lauraceae) on the Blood Pressure of Sprague-

dawley Rats, African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 3(10), 485-

490.

Anggraeni, A. D., 2006, Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea

americana Mill.) terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang diberi

beban glukosa, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas

Diponegoro,Semarang.

Anonim, 2012, PDSA : Help A Vet Help A Pet, http://www.pdsa.org.uk/pet-health-

advice/rats/diet, diakses tanggal 11 Maret 2015.

Anonim, 2014, Australian Avocados, http://www.avocado.org.au/, diakses tanggal

5 Mei 2014.

Anonim a, 2015, Harlan Laboratories, http://www.harlan.com/search/-

/?q=HsdSD_growth_curve, diakses tanggal 22 Januari 2015.

Anonim b, 2015, OpenStax Textbooks on GitHub, http://philschatz.com/anatomy-

book/contents/m46680.html, diakses tanggal 25 April 2015.

Arukwe, U., Amadi, B. A., Duru, M. K. C., Agomuo, E. N., Adindu, E. A., Odika,

P. C., Lele, K. C., Egejuru, L., Anudike, J., 2012, Chemical Composition

of Persea americana Leaf, Fruit and Seed, IJRRAS, 346-349.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2010, Acuan Sediaan Herbal, 5 (1), Badan

Pengawasan Obat dan Makanan RI, hal. 6.

Carson, F. L., 1990, Histotechnology : A Self – Instructional Text, Departement of

Pathology Baylor University Medical Center Dallas, Texas, pp. 427-429,

456-457.

Chamberos, E., Velazquez, M., Fernandez, J., Rodriguez, S., 2013, Acute Toxicity

and Genotoxic Activity of Avocado Seed Extract (Persea americana Mill.,

c.v. Hass), The Scientific World Journal, ID artikel 245828,

http://dx.doi.org/10.1155/2013/245828.

Derelanko, M. J., and Hollinger, M. A., 2002, Handbook of Toxicology, 2th Ed.,

Taylor and Francis, USA, pp. 74, 464.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia., 1995,

Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, p. 46.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

57

Darwis, Y., 2005, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium untuk Penyakit Diabetes

Mellitus, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, p. 78.

Donatus, I. A., 2001, Toksikologi Dasar, Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pp.

200 – 202.

Guyton, A. C., and Hall, J. E., 2006, Textbook of Medical Physiology, 11th Ed.,

diterjemahkan oleh Irawati, EGC, Jakarta, pp. 873, 1021-1022.

Ignatavicius, D., and Wolkman, M. L., 2006, Medical surgical nursing, critical

thinking for collaborative care, 5th Ed., St. Louis, Missouri, p. 43.

Kuehnel, W., 2003, Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy,

4th Edition, Georg Thieme Verlag, Germany, pp. 15, 332-337.

Lee, J. L. F., 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Ed. 6

EGC, Jakarta, p. 5.

Lumongga, Fitriani, 2008, Apoptosis, Diktat, 2, 4, Departemen Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

Manaf, A., 2006, Insulin : Mekanisme sekresi dan aspek metabolisme, Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam, 4th Ed., Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam

FK-UI, Jakarta, pp. 1890-1891.

Murray, R. K., Granner, D. K. and Rodwell, V. W., 2006, Harper Illustrated

Biochemistry, 27th Ed., diterjemahkan oleh Pendit, B. U., EGC, Jakarta,

pp. 166, 172, 180-182.

Nwaoguikpe, R.N., and Braide, W.,2011, The Effect of Aqueous Seed Extract of

Persea americana (Avocado Pear) on Serum Lipid and Cholesterol Levels

in Rabbits, African Journal of Pharmacy and Pharmacology Research,

Vol. 1(2) pp. 023-029.

Okwu, D. E. dan Okwu, M. E., 2004, Chemical composition of Spondias mombia

Linn plant parts, J. Sustain Agric. Environ., 6, 140-147.

Prasetyo, A. A., 2008, Beda Apoptosis dan Nekrosis,

http://afie.staff.uns.ac.id/2008/12/25/beda-apoptosis-dan-nekrosis/,

diakses tanggal 28 Februari 2015.

Putri, N. L. D. D. P., 2013, Efek Hepatoprotektif Infusa Biji Persea americana

terhadap Aktivitas ALT-AST Serum pada Tikus Terinduksi Karbon

Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Price, S. A., and Wilson L. M., 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit,

Edisi 6, EGC, Jakarta, pp. 56-63.

Proseanet, 2012, Persea americana, http://www.proseanet.org/prohati4/browser.p

hp?docsid=376, diakses tanggal 8 Mei 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

58

Ross, M. H. and Pawlina W., 2011, Histology : A Text and Atlas with Correlated

Cell and Molecular Biology, Sixth Edition, Lippincott Williams and

Wilkins, Philadelphia, pp. 647-654.

Sihombing dan Tuminah, 2011, Perubahan Nilai Hematologi, Biokimia Darah,

Bobot Organ dan Bobot Badan Tikus Putih pada Umur Berbeda, Jurnal

Veteriner, Vol. 12, No. 1 , 58-64.

Sloane, E., 2003, Anatomi dan Fisiologi, EGC, Jakarta, pp. 56 – 57.

Snell, R. S., 2002, Clinical Anatomy for Medical Students, Lippincot Williams &

Wilkins Inc., USA.

Suhono, B., Yuzammi, Witono, J. R., Hidayat, S., Handayani, T., Sugiarti,

Mursidawati, S., Triono, T., Astuti, I. P., Sudarmono, Wawaningrum, H.,

2010, Ensiklopedia Flora, Jilid 5, Kharisma Ilmu, Jakarta, p. 16.

Williams, P. L., James, R. C., and Roberts, S. M., 2000, Principles of Toxicology :

Environmental and Industrial Applications, 2nd Ed., John Wiley & Sons,

Inc., America, p. 4.

Yasir, M., Das, S., dan Kharya, M. D., 2010, The Phytochemical and

Pharmacological Profile of Persea americana Mill., NCBI,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249906/, diakses tanggal

9 Mei 2014.

Yoseph, G. K., 2013, Efek Nefroprotektif Pemberian Jangka Panjang Infusa Biji P.

americana Mill. terhadap Kadar Kreatinin dan Gambaran Histopatologi

Ginjal Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

59

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

60

Lampiran 1. Biji P. americana Mill.

Lampiran 2. Serbuk Biji P. americana Mill.

Lampiran 3. Pembuatan Infusa Biji P. americana Mill.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

61

Lampiran 4. Infusa Biji P. americana Mill.

Lampiran 5. Perhitungan penetapan peringkat dosis infusa biji P. americana

Mill. pada kelompok perlakuan

Dosis terapi infusa biji P. americana Mill. adalah 4 g/70 kg BB manusia.

Konversi dosis manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0,018.

Dosis untuk 200 g tikus = 0,018 x 4 g

= 0,072 g/200 g BB

= 3,6 x 10-4 g/g BB

= 360 mg/kg BB

Dosis perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam 4

peringkat dosis. Dosis untuk 200 g tikus merupakan dosis tertinggi pada uji

toksisitas akut dan dijadikan sebagai dosis II pada penelitian ini, yaitu 360 mg/kg

BB. Faktor kelipatan yang digunakan sebesar 1,78, sehingga diperoleh empat

peringkat dosis, yaitu 202,24; 360; 640,8 dan 1.140,6 mg/kg BB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

62

Lampiran 6. Perhitungan konversi dosis untuk manusia

Angka konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0

Dosis manusia = dosis tikus 200 g x (angkat konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg)

Dengan dasar tersebut maka ditetapkan dosis infusa biji P. americana Mill. untuk

manusia :

1. Infusa biji P. americana Mill. 202,24 mg/kg BB

2,0224 x 10-4 g/g BB x 200 g = 0,040448 g

0,040448 g/200 g BB x 56,0 = 2,265 g/70 kg BB

2. Infusa biji P. americana Mill. 360 mg/kg BB

3,6 x 10-4 g/g BB x 200 g = 0,072 g

0,072 g/200 g BB x 56,0 = 4,032 g/70 kg BB

3. Infusa biji P. americana Mill. 640,8 mg/kg BB

6,048 x 10-4 g/g BB x 200 g = 0,12816 g

0,12816 g/200 g BB x 56,0 = 7,177 g/70 kg BB

4. Infusa biji P. americana Mill. 1.140,6 mg/kg BB

1,1406 x 10-3 g/g BB x 200 g = 0,22812 g

0,22812 g/200 g BB x 56,0 = 12,775 g/70 kg BB

Lampiran 7. Kadar air serbuk biji P. americana Mill.

Sampel Kadar air (%)

Replikasi I Replikasi II Replikasi III Purata

Serbuk

biji P.

americana

Mill.

5,88 5,51 5,51 5,63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

63

Lampiran 8. Surat Determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

64

Lampiran 9. Surat Hasil Histopatologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

66

Lampiran 10. Surat Ethics Committee Approval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

68

Lampiran 11. Analisis statistik kadar glukosa darah pre dan post pada tikus

jantan melalui uji Paired T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Dosis1Pre 115.7600 5 5.93237 2.65304

Dosis1Post 93.9200 5 7.17440 3.20849

Pair 2 Dosis2Pre 113.3800 5 7.59388 3.39609

Dosis2Post 97.6400 5 6.43024 2.87569

Pair 3 Dosis3Pre 91.6200 5 12.62941 5.64804

Dosis3Post 97.3800 5 14.15917 6.33217

Pair 4 Dosis4Pre 106.5800 5 9.48747 4.24292

Dosis4Post 98.0800 5 3.28892 1.47085

Pair 5 KontrolPre 107.3200 5 14.61479 6.53593

KontrolPost 98.7000 5 5.79526 2.59172

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Dosis1Pre & Dosis1Post 5 .652 .233

Pair 2 Dosis2Pre & Dosis2Post 5 .684 .202

Pair 3 Dosis3Pre & Dosis3Post 5 .393 .513

Pair 4 Dosis4Pre & Dosis4Post 5 -.472 .422

Pair 5 KontrolPre & KontrolPost 5 .755 .140

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Dosis1Pre -

Dosis1Post

21.84000 5.58507 2.49772 14.90522 28.77478 8.744 4 .001

Pair 2 Dosis2Pre -

Dosis2Post

15.74000 5.67212 2.53665 8.69713 22.78287 6.205 4 .003

Pair 3 Dosis3Pre -

Dosis3Post

-5.76000 14.81293 6.62455 -24.15269 12.63269 -.869 4 .434

Pair 4 Dosis4Pre -

Dosis4Post

8.50000 11.41556 5.10519 -5.67429 22.67429 1.665 4 .171

Pair 5 KontrolPre -

KontrolPost

8.62000 10.92255 4.88471 -4.94213 22.18213 1.765 4 .152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

69

Lampiran 12. Analisis statistik kadar glukosa darah post pada tikus jantan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 7.55750620

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.150

Kolmogorov-Smirnov Z .759

Asymp. Sig. (2-tailed) .612

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Descriptives

Kadar_Glukosa

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Dosis 1 5 93.9200 7.17440 3.20849 85.0118 102.8282 88.50 106.10

Dosis 2 5 97.6400 6.43024 2.87569 89.6558 105.6242 90.80 106.60

Dosis 3 5 97.3800 14.15917 6.33217 79.7991 114.9609 78.80 115.00

Dosis 4 5 98.0800 3.28892 1.47085 93.9963 102.1637 93.90 101.20

Kontrol 5 98.7000 5.79526 2.59172 91.5042 105.8958 92.90 106.10

Total 25 97.1440 7.69410 1.53882 93.9680 100.3200 78.80 115.00

Test of Homogeneity of Variances

Kadar_Glukosa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.000 4 20 .043

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

70

ANOVA

Kadar_Glukosa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 69.966 4 17.491 .259 .901

Within Groups 1350.816 20 67.541

Total 1420.782 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

71

Lampiran 13. Analisis statistik kadar glukosa darah pre dan post pada tikus

betina melalui uji Paired T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Dosis1Pre 101.1800 5 28.39599 12.69907

Dosis1Post 95.2400 5 16.72492 7.47961

Pair 2 Dosis2Pre 109.0400 5 4.73477 2.11745

Dosis2Post 82.3200 5 10.89527 4.87251

Pair 3 Dosis3Pre 114.0400 5 7.22032 3.22902

Dosis3Post 95.7400 5 4.76844 2.13251

Pair 4 Dosis4Pre 104.2000 5 12.38608 5.53922

Dosis4Post 97.8800 5 11.38187 5.09013

Pair 5 KontrolPre 106.2400 5 15.32752 6.85468

KontrolPost 84.1800 5 11.14594 4.98462

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Dosis1Pre & Dosis1Post 5 -.105 .866

Pair 2 Dosis2Pre & Dosis2Post 5 -.277 .652

Pair 3 Dosis3Pre & Dosis3Post 5 .764 .133

Pair 4 Dosis4Pre & Dosis4Post 5 .373 .536

Pair 5 KontrolPre & KontrolPost 5 .776 .123

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Dosis1Pre -

Dosis1Post

5.94000 34.43905 15.4016

1

-36.82173 48.70173 .386 4 .719

Pair 2 Dosis2Pre -

Dosis2Post

26.72000 13.02582 5.82532 10.54631 42.89369 4.587 4 .010

Pair 3 Dosis3Pre -

Dosis3Post

18.30000 4.72123 2.11140 12.43782 24.16218 8.667 4 .001

Pair 4 Dosis4Pre -

Dosis4Post

6.32000 13.33068 5.96166 -10.23222 22.87222 1.060 4 .349

Pair 5 KontrolPre -

KontrolPost

22.06000 9.69371 4.33516 10.02367 34.09633 5.089 4 .007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

72

Lampiran 14. Analisis statistik kadar glukosa darah post pada tikus betina

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 12.46046013

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .099

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .497

Asymp. Sig. (2-tailed) .966

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Descriptives

Kadar_Glukosa

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Dosis 1 5 95.2400 16.72492 7.47961 74.4733 116.0067 77.20 121.60

Dosis 2 5 82.3200 10.89527 4.87251 68.7917 95.8483 69.80 97.10

Dosis 3 5 95.7400 4.76844 2.13251 89.8192 101.6608 90.40 101.10

Dosis 4 5 97.8800 11.38187 5.09013 83.7475 112.0125 84.70 111.20

Kontrol 5 84.1800 11.14594 4.98462 70.3405 98.0195 75.00 101.80

Total 25 91.0720 12.49638 2.49928 85.9137 96.2303 69.80 121.60

Test of Homogeneity of Variances

Kadar_Glukosa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.020 4 20 .421

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

73

ANOVA

Kadar_Glukosa

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1048.042 4 262.011 1.941 .143

Within Groups 2699.788 20 134.989

Total 3747.830 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

74

Lampiran 15. Analisis statistik berat badan tikus jantan

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

BB0 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB7 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB14 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB21 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB28 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Report

Kelompok BB0 BB7 BB14 BB21 BB28

Dosis 1 N 5 5 5 5 5

Mean 178.8000 185.0000 193.4000 220.2000 239.0000

Std. Error of Mean 7.64461 12.07891 16.91626 11.15975 9.38083

Std. Deviation 17.09386 27.00926 37.82592 24.95396 20.97618

Dosis 2 N 5 5 5 5 5

Mean 199.8000 202.8000 210.8000 238.4000 262.2000

Std. Error of Mean 9.62497 12.11776 14.61985 12.11033 12.19590

Std. Deviation 21.52208 27.09613 32.69098 27.07951 27.27086

Dosis 3 N 5 5 5 5 5

Mean 154.8000 195.0000 228.8000 255.0000 271.4000

Std. Error of Mean 1.85472 7.15542 5.13225 11.66190 9.06973

Std. Deviation 4.14729 16.00000 11.47606 26.07681 20.28053

Dosis 4 N 5 5 5 5 5

Mean 198.6000 214.2000 220.6000 242.4000 259.0000

Std. Error of Mean 12.20492 8.83403 10.56220 9.03659 10.39711

Std. Deviation 27.29102 19.75348 23.61779 20.20643 23.24866

Kontrol N 5 5 5 5 5

Mean 192.8000 192.2000 193.2000 216.6000 221.6000

Std. Error of Mean 13.89028 8.20610 6.61362 6.17738 20.22029

Std. Deviation 31.05962 18.34939 14.78851 13.81304 45.21394

Total N 25 25 25 25 25

Mean 184.9600 197.8400 209.3600 234.5200 250.6400

Std. Error of Mean 5.32368 4.52242 5.58894 5.10788 6.42725

Std. Deviation 26.61841 22.61209 27.94471 25.53938 32.13627

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

75

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kelompok 1.00 Dosis 1 5

2.00 Dosis 2 5

3.00 Dosis 3 5

4.00 Dosis 4 5

5.00 Kontrol 5

Multivariate Testsc

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .993 464.086a 5.000 16.000 .000

Wilks' Lambda .007 464.086a 5.000 16.000 .000

Hotelling's Trace 145.027 464.086a 5.000 16.000 .000

Roy's Largest Root 145.027 464.086a 5.000 16.000 .000

Kelompok Pillai's Trace 1.100 1.441 20.000 76.000 .130

Wilks' Lambda .169 1.915 20.000 54.016 .030

Hotelling's Trace 3.461 2.509 20.000 58.000 .003

Roy's Largest Root 3.041 11.557b 5.000 19.000 .000

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.

c. Design: Intercept + Kelompok

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Berat badan hari ke-0 3,680 4 20 ,021

Berat badan hari ke-7 ,168 4 20 ,952

Berat badan hari ke-14 ,795 4 20 ,542

Berat badan hari ke-21 ,768 4 20 ,559

Berat badan hari ke-28 1,474 4 20 ,247

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is

equal across groups.

a. Design: Intercept + Kelompok_perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

76

Lampiran 16. Analisis statistik berat badan tikus betina

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

BB0 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB7 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB14 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB21 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

BB28 * Kelompok 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Report

Kelompok BB0 BB7 BB14 BB21 BB28

Dosis 1 N 5 5 5 5 5

Mean 173.2000 186.4000 173.0000 184.4000 199.0000

Std. Error of Mean 6.80000 15.64800 7.72658 8.11542 7.58288

Std. Deviation 15.20526 34.99000 17.27715 18.14663 16.95582

Dosis 2 N 5 5 5 5 5

Mean 153.4000 156.4000 148.0000 159.4000 173.6000

Std. Error of Mean 11.19643 2.15870 6.33246 5.58211 5.95483

Std. Deviation 25.03597 4.82701 14.15980 12.48199 13.31540

Dosis 3 N 5 5 5 5 5

Mean 171.2000 157.4000 161.2000 174.8000 188.2000

Std. Error of Mean 8.85099 11.44814 12.20410 11.05622 11.35077

Std. Deviation 19.79141 25.59883 27.28919 24.72246 25.38110

Dosis 4 N 5 5 5 5 5

Mean 157.2000 158.8000 169.8000 162.6000 167.8000

Std. Error of Mean 1.39284 3.21559 6.39844 3.10805 5.03389

Std. Deviation 3.11448 7.19027 14.30734 6.94982 11.25611

Kontrol N 5 5 5 5 5

Mean 150.8000 151.8000 154.4000 157.8000 170.0000

Std. Error of Mean 1.06771 7.51266 4.73920 9.80000 7.54983

Std. Deviation 2.38747 16.79881 10.59717 21.91347 16.88194

Total N 25 25 25 25 25

Mean 161.1600 162.1600 161.2800 167.8000 179.7200

Std. Error of Mean 3.46539 4.61110 3.74412 3.89658 4.01477

Std. Deviation 17.32695 23.05551 18.72058 19.48290 20.07386

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

77

Between-Subjects Factors

Value Label N

Kelompok 1.00 Dosis 1 5

2.00 Dosis 2 5

3.00 Dosis 3 5

4.00 Dosis 4 5

5.00 Kontrol 5

Multivariate Testsc

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .997 1009.785a 5.000 16.000 .000

Wilks' Lambda .003 1009.785a 5.000 16.000 .000

Hotelling's Trace 315.558 1009.785a 5.000 16.000 .000

Roy's Largest Root 315.558 1009.785a 5.000 16.000 .000

Kelompok Pillai's Trace 1.373 1.987 20.000 76.000 .017

Wilks' Lambda .134 2.246 20.000 54.016 .010

Hotelling's Trace 3.216 2.332 20.000 58.000 .006

Roy's Largest Root 2.008 7.629b 5.000 19.000 .000

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.

c. Design: Intercept + Kelompok

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

BB0 10,282 4 20 ,000

BB7 2,865 4 20 ,050

BB14 1,478 4 20 ,246

BB21 1,490 4 20 ,243

BB28 1,607 4 20 ,211

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan mengetahui sifat efek toksik dari histopatologis pankreas tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni

78

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Toksisitas Subakut

Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.)

Terhadap Kadar Glukosa Darah dan Gambaran

Histopatologis Pankreas Tikus Sprague Dawley”

memilliki nama lengkap Marselina Crescentia Tisera,

merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan

Tisera Antonius dan Saula Seran. Penulis dilahirkan di

Kefamenanu, 2 Juni 1994. Pendidikan formal yang telah

ditempuh penulis yaitu TK Santa Theresia Kefamenanu

(1997-1999), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat

Sekolah Dasar di SDK Yaperna Leob Kefamenanu (1999-

2001), lalu pindah ke SDK Santa Theresia II Atambua (2001-2005), tingkat Sekolah

Menengah Pertama di SMPK Yohanes don Bosco Atambua (2005-2008), tingkat

Sekolah Menengah Atas di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan (2008-2011).

Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Semasa menempuh pendidikan sarjana,

penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan dan organisasi. Penulis menjadi wakil

komisaris internal Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) komisariat

Farmasi USD periode 2013-2014. Selain itu penulis pernah menjabat sebagai

anggota divisi humas pada longmarch Hari HIV/AIDS Sedunia Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma dan Universitas Gadjah Mada 2012, bendahara pada

Latihan Keterampilan dan Manajemen Mahsiswa (LKMM) JMKI Wilayah

Yogyakarta 2013 dan volunteer pada pelaksanaan Kampanye Informasi Obat

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI