Pkn Pa Daeng
-
Upload
nuraini-virani-putri -
Category
Documents
-
view
284 -
download
4
description
Transcript of Pkn Pa Daeng
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sekarang telah memasuki suatu decade waktu yaitu era globalisaasi
dimana semua aspek yang meliputi politik, ekonomu, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan menitikberatkan kepada sebuah kemajuan. Polemik
bangsa yang terus menerus menghujami negeri ini seakan membuat pola pikir
tak kunjung henti untuk menantikan sebuah kedamaian dan keselarasan
bangsa. Terlebih lagi kepada suatu hal yang menyangkut pendidikan, potensi
setiap individu dituntuk untuk bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya
dan bertindak arif dalam menyikapi segala permasalahan dengan pemikiran
yang jeli dan analitis. Salah satunya yaitu mampu bersikap arif dalam
memahami beberapa buku sebagai acuan dan tolak ukur untuk bahan
pembelajaran. Tak ayal bahwa sekarang banyak bermacam buku yang sama
judulnya, namun dengan isi yang berbeda. Pada kesempatan ini, penulis
menganalisis buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk mencari perbandingan
dari substansi yang tersaji.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengetahui kedua esensi
buku secara mendalam dengan pemahaman deyang mendetil dari setiap bab
yang tersusun. Perbandingan dua buku ini bukan bermaksud untuk mencari
mana yang lebih unggul karena dibalik keunggulan dan kekurangan yang ada,
semua itu merujuk kepada orientasi yang baik.
1 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Mudah-mudahan penulis dapat memperoleh manfaat dari penulisan makalah
ini, terlebih lagi menjadi seorang warga Negara yang baik dan mengerti
fungsinya sebagai warga Negara yang menjunjung tinggi pada aturan dan
norma yang ada. Kepada khalayak umum, semoga menghadirkan beberapa
presepsi yang beragam namun tetap merujuk pada kesatuan dan kesatuan,
bukan menyulut kepada disintegrasi bangsa.
C. Identitas Buku
Kedua buku yang menjadi bahan kajian penulis :
Judul Buku 1 : Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi
Penyusun : Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd.
Penerbit : CV. Randu Alas Bandung
Judul Buku 2 : Pendidikan Kewarganegaraan
Penyusun : Drs. S. Sumarsono, MBA dkk.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
2 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku
- Buku Pertama
Judul Buku : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA
PERGURUAN
Pengarang : Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd
Penerbit : C.V. RANDU ALAS Bandung
Tahun Terbit : Cetakan Keempat, 2009
Tempat Terbit : Bandung
Tebal : viii, 164 hlm
Ukuran buku : 24 x 16 cm
- Buku Kedua
Judul Buku : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Penyusun : Drs. S. Sumarsono, MBA dkk.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan Keenam , 2005
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal : xiv, 178 hlm
B. Isi Buku
3 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
1. Kutipan dari buku pertama:
Bab 1 : Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Depdiknas Nomor : 43/DIKTI/KEP/2006, tanggal 2 juni 2006 tentang
Rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di
Perguruan Tinggi maka mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
dimasukan kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian disingkat
MPK. Visi kelompok MPK di Perguruan Tinggi merupakan sumber nilai
dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi
guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai
manusia Indonesia seutuhnya. Misi kelompok MPK di perguruan tinggi
membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa
kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.
Adapun kompetensi matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah
menjadi ilmuwan yang professional dan memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga Negara yang
memiliki daya saing, berdisiplin serta berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Timbulnya mata kuliah Kewiraan yang berganti nama menjadi Pendiikan
Kewarganegaraan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor : 267/DIKTI/KEP/2000 tanggal 10 Agustus
2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan
4 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi, dirintis
dengan adanya latihan kemiliteran bagi mahasiswa dengan sebutan
WALA (Wajib Latih) Mahasiswa pada tahun 1959. Diadakannya WALA
dalam rangka menghadapi gerombolan Kartosuwiryo. WALA Mahasiswa
tahun 1959 ini diatur dengan keputusan Pangdam VI/Siliwangi
No.2/5/1959 pada waktu itu panglimanya Kolonel Kosasih. Selanjutnya
mahasiswa yang telah mengikuti WALA tahun 1959 ini ditampung dalam
wadah resimen mahasiswa yang pertama kali di Indonesia yang kemudian
terkenal dengan nama Resimen Mahawarman.
Jadi timbulnya latihan militer di perguruan tinggi dalam rangka ikut
sertanya mahasiswa berpartisipasi dalam pembelaan Negara. Ikut sertanya
Mahasiswa/Pelajar dalam pembelaan Negara sebenarnya tidak dimulai
sejak tahun 1959 tetapi dimulai jauh sebelum Indonesia
meMPRoklamasikan kemerdekaannya dimasa-masa perintis
kemerdekaan”
5 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 2 : Filsafat Pancasila dan Identitas Nasional
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat karena sila-sila dalam Pancasila
merupakan bagian dari satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kaelan
dalam bukunya Filsafat Pancasila mengemukakan cirri-ciri berfikir filsafat
yaitu (Kaelan,1996:8-13) :
1. Berpikir Kritis 6. Bersifat Menyeluruh
(KoMPRehensif)
2. Bersifat Terdalam 7. Bersifat Universal
3. Bersifat Konseptual 8. Bersifat Spekulatif
4. Koheren 9. Bersifat Sistematis
5. Bersifat Rasional 10. Bersifat bebas
Ahmad Rustandi dkk dalam bukunya Pendidikan Pancasila menyatakan
Ideologi Negara bersifat imperatif . Artinya mengikat seluruh
warganegara, baik yang menyetujui maupun yang tidak menyetujuinya.
Ideologi Negara adalah ideologi yang secara resmi dianut oleh suatu
Negara. Ideologi Negara seharusnya mengatasi ideologi yang dianut oleh
warga Negara termasuk golongan-golongan tertentu yang berada dalam
kekuasaan negaranya. Ini berarti bahwa ideologi warga Negara atau
ideologi kelompok harus tunduk terhadap ideologi Negara (Ali Emran,
Encep Syarief Nurdin; 1994:26).
Karakteristik identitas nasional bangsa Indonesia dapat diinventarisasi
sebagai berikut :
a. Pancasila adalah falsafah, dasar Negara, ideologi bangsa dan Negara.
6 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
b. Bentuk Negara : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
c. Bentuk Pemerintahan: Republik.
d. Lambang Negara : Garuda Pancasila dalam lambang Negara tertulis
Bhineka Tunggal Ika, yang artinya beraneka ragam suku, adat istiadat,
bahasa daerah, namun tetap bersatu.
e. Bendera Negara : merah putih
f. Lagu kebangsaan : Indonesia Raya
g. Bahasa : Indonesia
h. Geografis : Negara kepulauan didaerah khatulistiwa, utara ± 60o 08’
lintang utara, selatan ± 11o 15’ lintang selatan, barat ± 94o 45’ bujur
timur, timur ± 141o 05’ bujur timur.
i. Hak asasi manusia : melindungi dan menjunjung tinggi hak asasi
mansia.
j. Persekutuan Negara : Negara non blok
Tidak memasuki persekutuan militer dengan Negara manapun.
k. Sifat bangsa Indonesia : cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan,
ramah tamah, dan gotong royong.
l. Terorisme : Anti teroris.
m. Semboyan : satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia.
Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh
sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganegaranya
ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan
monopolistis dari kekuasaan yang sah (Meriam Budiarjo, 1977:40)
7 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Dilihat dari definisi Negara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Negara memiliki kedaulatan. Negara memiliki sifat memaksa, sifat
monopoli dan sikap mencakup semua.
Adapun azas-azas yang dipergunakan dalam penyusunan Undang-undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia ini adalah :
1. Ius sanguinis (Law of the blood)
2. Ius soli (Law of the soil)
3. Kewarganegaraan tunggal
4. Kewarganegaraan ganda terbatas
Ditambah dengan azas khusus :
1. Kepentingan nasional
2. Perlindungan maksimum
3. Persamaan didalam hukum dan pemerintahan
4. Kebenaran substantive
5. Non diskriminatif
6. Pengakuan dan penghormatan terhadap HAM
7. Keterbukaan
8. Publisitas
Pendidikan Karakter Bangsa (Indonesia) adalah pendidikan karakter yang
berlandaskan Pancasila. Pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila
adalah pendidikan karakter yang merupakan jati diri bangsa Indonesia
yang memiliki cirri-ciri :
1. Bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa
2. Bangsa yang menjunjung kemanusiaan yang adil dan beradab
8 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
3. Bangsa yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa
4. Bangsa yang demokratis dan menjunjung tinggi hukum dan hak azasi
manusia
5. Bangsa yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan.
Pendidikan karakter bangsa Indonesia yag berlandaskan Pancasila juga
berarti menghargai norma UUD 1945, NKRI dan keberagaman yang
tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika. Hal inilah yang mendasari perilaku
kebangsaan Indonesia.
9 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 3 : Hak azasi Manusia (The Ruleof Law)
Di Indonesia pengakuan terhadap HAM sebenarnya terdapat dalam dasar
Negara Pancasila, UUD 1945 dan dalam perundang-undangan yang lebih
rendah. Dalam dasar Negara Pancasila secara utuh sebenarnya merupakan
pengejawantahan adanya HAM dan secara khusus dalam sila kedua
merupakan pengakuan adanya HAM yaitu adanya kemanusiaan yang adill
dan beradab. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebenarnya sudah
mengandung Hak Azasi Manusia diantaranya dapat dilihat dalam
pembukaan. Dalam pembukaan terdapat dasar Negara Pancasila, yang
merupakan pengejawantahan adanya HAM. Dalam kalimat pertamapun
sudah menggambarkan pengakuan adanya HAM dengan kalimat sebagai
berikut : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu, maka penjajahan didunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Perlindungan hukum terhadap hak azasi manusia diantaranya dapat
berwujud :
1. Adanya dasar Negara yang mengandung nilai-nilai hak azasi manusia
2. Adanya konstitusi yang mengandung nilai – nilai hak azasi manusia
3. Adanya ketetapan MPR tentang HAM
4. Adanya undang-undang yang mengandung hak azasi manusia
5. Adanya komisi nasional hak azasi manusia
6. Adanya pengadilan hak azasi manusia.
Kewenangan HAM adalah :
10 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
1. Bertugas dan berwenang dan memutus perkara pelanggaran hak azasi
manusia yang berat.
2. Berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM
yang berat yang dilakukan diluar batas territorial wilayah Negara RI
oleh warga Negara Indonesia.
3. Tidak berwenang dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat
yang dilakukan oleh seseorang yang berumur dibawah 18 tahun pada
saat kejahatan dilakukan.
Hukum Acara yang dilakukan dalam pengadilan HAM adalah Hukum
Acara Pidana. Penyelidikan terhadap pelanggaran HAM berat dilakukan
oleh Komnas HAM dan unsur masyarakat. Komnas HAM dapat
membentuk tim adhoc terdiri dari Komnas HAM dan unsur masyarakat.
Sedangkan penyelidikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh
jaksa agung.
Pemeriksaan pada Sidang Pengadilan dilakukan oleh Pengadilan HAM
yang hakimnya terdiri dari 5 orang. Dua orang dari pengadilan HAM dan
tiga orang dari hakim adhoc. Majelis hakim tersebut diketuai oleh salah
seorang hakim dari Peradilan HAM. Setiap korban pelanggaran HAM
berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh kompensasi, restitusi dan
rehabilitasi. Kompensasi adalah ganti kerugian yang diberikan oleh
Negara karena pelaku tidak mampu memberikan ganti rugi sepenuhnya
yang menjadi tanggung jawabnya. Restitusi adalah ganti kerugian yang
diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga,
restitusi dapat berupa :
11 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
a. Pengembalian harta milik
b. Pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan
c. Penggantian biaya untuk tindakan tertentu
Rehabilitasi adalah pemulihan pada kedudukan semula. Misalnya
kehormatan, nama baik, jabatan atau hak-hak lain.
Hukum humaniter adalah hukum yang melindungi dan menegakan hak
azasi manusia pada waktu perang. Tujuannya adalah untuk melindungi
kombatan maupun non kombatan akibat peperangan, menjamin
kehormatan dan perlindungan hak-hak azasi manusia tertentu terhadap
tawanan perang, mengusahakan diakhiri peperangan dalam waktu singkat,
membatasi penggunaan cara dan peralatan peperangan yang terbatas,
membatasi dan meringankan akibat bencana perang, mempertemukan
pemcapaian kebutuhan-kebutuhan militer dengan prinsip-prinsip hak azasi
manusia.
12 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 4 : Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Azas-azas kewarganegaraan pada umumnya kita mengenal ada empat
macam yaitu ius soli, ius sanguinis, azas kesatuan hukum, dan azas
persamaan derajat.
Naturalisme atau memperoleh kewarganegaraan dapat diperoleh walaupun
tidak memenuhi prinsip ius soli maupun ius sanguinis, naturalisme ada
yang aktif dan ada yang pasif. Naturalisme aktif adalah seseorang dapat
mengajukan kehendak untuk menjadi warga Negara suatu Negara.
Sedangkan naturalisme pasif adalah seseorang tidak mau
diwarganegarakan oleh suatu Negara.
Dalam hal yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudiasi, yaitu
hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan dari suatu Negara.
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia maka berarti Undang-undang
Nomor 62/1958 dan Undang-undang Nomor 3/1976 tentang
Kewarganegaraan RI menjadi tidak berlaku lagi karena bersifat
diskriminatif bagi warga keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan
sebagainya. Undang-undang ini disebut revolusioner karena mampu
meniadakan dikotomi asli dan tidak asli, serta mampu menerapkan azas
ius soli yang dikombinasikan dengan ius sanguinis. Undang-undang ini
memerlukan peraturan pelaksanaan berupa peraturan pemerintah yang
selambat-lambatnya enam bulan sesudah Undang-undang ini disahkan
harus sudah dibuat oleh pemerintah. Dengan berdirinya harus tidak ada
13 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
lagi SKBRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) bagi
warga Negara keturunan karena warga Negara Indonesia tidak mengenal
lagi warga Negara keturunan atau warga Negara asli, dan juga harus
dicabutnya Staatablad 1917 tentang catatan sipil yang berlawanan dengan
Undang-undang Kewarganegaraan ini, Undang-undang ini terdiri dari 46
pasal yang tertera dalam 8 bab.
Hak dan kewajiban warga Negara tertuang pada UUD 1945 dalam pasal
27, 28a sampai dengan 28j, 29, 30 ayat 1, dan 31 ayat 1.
14 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 5 : Bela Negara
Bela Negara dalam arti sempit adalah bela Negara dalam bidang
pertahanan dan keamanan. Bela Negara dalam arti luas adalah bela Negara
dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan.
Upaya bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 meliputi :
1. Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara wajib
4. Pengabdian sesuai dengan profesi
Komponen pertahanan Negara terdiri dari :
1. Komponen utama
2. Komponen cadangan
3. Komponen pendukung
Kepolisian Negara berfungsi memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
Implementasi bela Negara dalam arti sempit adalah membela Negara
dengan mengangkat senjata. Implementasi bela Negara dalam arti luas
adalah membela Negara dengan mengangkat apa saja berprestasi sesuai
dengan profesinya asalkan untuk mencapai tujuan Negara, kesejahteraan
masyarakat dan bangsa.
15 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
16 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 6 : Demokrasi Indonesia
Demokrasi dengan sendirinya melahirkan sistem pemerintahan yang
demokratis ditandai adanya the rule of law. South East Asian and Pacific
Conference of Jurist, Bangkok, February 15-19 1965sudah menetapkan
syarat-syarat dasar pemerintahan yang demokratis ditandai adanya the rule
of law sebagai berikut :
1. Perlindungan konstitusional dalam arti bahwa konstitusi, selain dari
menjamin hak-hak individu, harus menentukan pola procedural untuk
memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak (Independence and
impartial tribunals).
3. Pemilihan umum yang baik.
4. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
5. Pendidikan Kewarganegaraan
Prinsip-prinsip demokrasi menurut A. Ubaidillah (2000:85) adalah sebagai
berikut :
1. Demokrasi yang bersifat umum yang menempatkan warga Negara
sebagai sumber utama kedaulatan.
2. Mayoritas berkuasa dan terjadinya hak minoritas
3. Pembatasan pemerintahan
4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan Negara yang meliputi :
a. Pemisahan kekuasaan berdasarkan Trias Politika.
b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan.
17 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
c. Adanya pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
7 ciri hakiki dari Negara demokrasi menurut Robert A. Dahl :
1. Pejabat yang dipilih
2. Pemilihan yang bebas dan fair
3. Hak pilih yang mencakup semua
4. Hak untuk menjadi calon suatu jabatan
5. Kebebasan pengungkapan diri secara lisan dan tulisan
6. Informasi alternative
7. Kebebasan membentuk asosiasi
Macam-macam demokrasi dibagi menjadi 5 corak atau model menurut
Sklar yaitu :
1. Demokrasi liberal
2. Demokrasi terpimpin
3. Demokrasi sosial
4. Demokrasi partisipasi
5. Demokrasi konstitusional
Negara Kesatuan Republik Indonesia selanjutnya disingkat NKRI berdiri
sejak adanya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, sehingga sejak saat itu Indonesia berdiri sebagai Negara
karena telah memiliki syarat-syarat berdirinya suatu Negara yaitu :
1. Adanya wilayah tertentu yaitu wilayah Nusantara bekas jajahan
Belanda.
2. Adanya penduduk Negara yaitu bangsa Indonesia.
18 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
3. Adanya kedaulatan yaitu dengan terbentuknya pemerintahan yang
berdaulat dipimpin oleh kepala Negara
4. Adanya pengakuan dari Negara-negara lain
Kemudian Indonesia sebagai Negara berkembang atau orang asing
menyebutnya under develop country atau tepatnya kite menyebutnya
sebagai developing country mengalami pertumbuhan demokrasi
sebagaimana Negara berkembang.
19 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 7 : Wawasan Nusantara Hubungannya dengan Geopolitik
Indonesia
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta
geografi negaranya untuk tujuan nasionalnya. Wawasan nusantara
mencakup :
1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
budaya
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan
Geopolitik artinya adalah politik berdasarkan keadaan bumi. Bermacam-
macam wawasan :
1. Wawasan benua
2. Wawasan bahari
3. Wawasan dirgantara
4. Wawasan kombinasi
Unsure dasar wawasan nusantara terdiri dari : wadah, isi dan tata laku.
Wadah wawasan nusantara terdiri dari : wujud wilayah, tata inti organisasi
dan tata kelengkapan organisasi.
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik yaitu harus mampu
melahirkan sistem politik yang didasarkan pengakuan bahwa Pancasila
20 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
merupakan dasar Negara, falsafah dan ideology pemersatu bangsa
Indonesia yang membimbing kearah tujuan dan cita-cita yang sama.
Implementasi dalam bidang ekonomi yaitu harus terciptanya ekonomi
kerakyatan, sistem perekonomian yang mampu merealisasikan
kesejahteraan ekonomi bagi seluruh warga Negara secara baik dan merata.
Implementasi dalam bidang sosial budaya pada hakekatnya bahwa
masyarakat Indonesia adalah satu, memiliki budaya daerah yang berbeda
antara satu dengan lainnya yang tercermin dalam lambang Negara
Bhineka Tunggal Ika.
Implementasi dalam pertahanan dan keamanan Negara berarti bahwa
ancaman terhadap suatu daerah atau pulau pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan Negara. Tiap-tiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
21 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 8 : Ketahanan Nasional Hubungannya dengan Geostrategi
Indonesia
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
seganap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Azas-azas ketahanan nasional :
1. Azas kesejahteraan dan keamanan
2. Azas koMPRehensif integral
3. Azas mawas kedalam dan mawas keluar
4. Azas kekeluargaan
Sifat ketahanan nasional :
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
4. Konsultasi dan kerjasama
Aspek-aspek ketahanan nasional :
1. Aspek statis atau aspek alamiah : posisi dan lokasi geografis Negara,
keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.
22 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
2. Aspek dinamis atau aspek sosial : Ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan.
Fungsi ketahanan nasional :
Ketahanan nasional sebgai doktrin dalam mengembangkan kekuatan
nasional melalui pengelolaan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh,
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan
wawasan Nusantara.
Ketahanan nasional merupakan metode dan pendekatan
koMPRehensif integral dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.
Bab 9 : Politik Strategi Nasional
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan-tujuan Negara
dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu,
hubungan antar Negara dengan warga negaranya serta dengan Negara-
negara lain. Strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan menggunakan
sarana-sarana militer untuk mencapai tujuan-tujuan politik.
Tugas dan wewenang MPR hanya ada 3 yaitu membuat UUD, melantik
Presiden/ Wakil Presiden dan memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
sehingga sejak berlakunya UUD 1945.
Kekuasaan pemerintahan Negara yang dimiliki Presiden :
1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang.
2. Mengajukan rencana undang-undang kepada DPR.
23 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
3. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara.
4. Menyatakan Negara dalam keadaan bahaya.
5. Mengangkat duta dan konsul.
6. Member grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
MA
7. Memberi gelar, tanda jasa dll tand kehormatan yang diatur dengan
undang-undang.
8. DPR
DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu. Anggota DPD dari setiap
provinsi jumlahnya sama, jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari
sepertiga anggota DPR. Tugas DPR dapat dilihat pada UUD 1945 pada
pasal 22 D.
BPK diatur dalam UUD 1945 pada pasal 23E:
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan Negara
diadakan satu Badan yaitu BPK.
2. Hasil pemeriksaan keuangan Negara diserahkan kepada DPR, DPD,
dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.
3. Hasil pemeriksaan tersebut ditindak lanjuti oleh lembaga perwakilan
dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.
Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga Negara yang
melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Mahkamah konstitusi
diatur dengan Undang-undang No. 24 Tahun 2003.
24 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
25 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 10 : Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangan.
Tujuannya :
Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
Menjamin pembangunan berdasarkan potensi dan aspirasi masyarakat
daerah
Menjamin pemerintahan menjadi adil, proporsional, rasional,
transparan, efektif dan efisien serta tanggung jawab
Menjamin adanya kepastian kewenangan antara pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota
Menjamin adanya ketegasan sistem alokasi, penyelanggaraan dan
pertanggungjawaban keuangan Negara
Kendala otonomi daerah :
Pemahaman masyarakat tentang otonomi daerah belum merata
Perubahan sikap mental sesuai otonomi daerah belum merata
Terlalu banyaknya peraturan daerah yang tidak disahkan oleh
pemerintah pusat
Terlalu banyaknya gubernur, bupati, walikota, yang terbukti korupsi
Efisiensi dan efektifitas pemerintah daerah masih perlu ditingkatkan
Beberapa istilah yang perlu di ketahui warga Negara dalam undang-
undang No.32 Tahun 2004 :
26 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
1. Pemerintahan Daerah : penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas ekonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud
dalam UUD RI Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah : gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.
3. DPRD : lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelengara pemerintahan daerah.
4. Daerah Otonom : selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan
masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.
5. Desentralisasi : penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem NKRI.
6. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan dan/atau
kepada instansi vertikal diwilayah tertentu.
7. Tugas Pembantuan : penugasan dari pemerintah kepada daerah
dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
8. Desa : kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
27 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Menurut Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang pembagian
urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota menyatakan bahwa urusan
pemerintahan menjadi :
a. Kewenangan Pemerintah (Pemerintah Pusat)
b. Kewenangan Pemerintah Daerah
Urusan Pemerintahan Pemerintah (Pemerintah Pusat) :
a. Politik luar negeri
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Yustiti
e. Moneter dan fiskal nasional
f. Agama
Urusan wajib pemda provinsi dan pemda kabupaten/kota :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Lingkungan hidup
d. Pekerjaan umum
e. Penataan ruang
28 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
f. Perencanaan pembangunan
g. Perumahan
h. Kepemudaan dan olahraga
i. Penanaman modal
j. Koperasi dan usaha kecil dan menengah
k. Kependudukan dan catatan sipil
l. Ketenagakerjaan
m. Ketahanan pangan
n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
p. Perhubungan
q. Komunikasi dan informatika
r. Pertanahan
s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian
u. Pemberdayaan masyarakat dan desa
v. Sosial
w. Kebudayaan
x. Statistic
y. Kearsipan
z. Perpustakaan
Urusan pilihan meliputi :
a. Kelautan dan perikanan
29 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
b. Pertanian
c. Kehutanan
d. Energy dan sumber daya mineral
e. Pariwisata
f. Industri
g. Perdagangan
h. Ketransmigrasian
Urusan pemerintahan lintas daerah dan pemerintahan sisa :
A. Pemerintah Desa
1. Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa
2. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa
lainnya
3. Sekretaris desa diisi oleh pegawai negeri sipil yang memenuhi
persyaratan
4. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih kembali
untuk satu kali masa jabatan
5. Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga
Negara RI yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihannya
diatur dengan Peraturan Daerah yang berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah
6. Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak dalam
pemilihan kepala desa ditetapkan sebagai kepala desa
30 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
B. Badan Musyawarah Desa
1. Berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa
2. Anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa bersangkutan
yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat
3. Pimpinan badan permusyawaratan desa dipilih dari dan oleh
anggota badan musyawarah desa
4. Masa jabatan anggota badan permusyawaratan desa adalah 6 tahun
dan dapat dipilih kembali untuk 1x masa jabatan
Syarat-syarat untuk menjadi calon Kepala Daerah diatur dalam pasal 58
yaitu :
1. Warga Negara Indonesia
2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUDRI Tahun 1945
4. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
dan/atau sederajat
5. Berusia sekurang-kurangnya 30 tahun
6. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
menyeluruh dari tim dokter
7. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam pidana paling lama 5 (tahun) atau
lebih
31 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
8. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
9. Mengenal daerahnya dan dikenal masyarakat didaerahnya
10. Menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia diumumkan
11. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau
secara badan hukum yang menjadi tanggung jawab yang merugikan
keuangan Negara
12. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
Dalam pelaksanaan otonomi daerah penyelenggaraan pendidikan merupakan
salah satu urusan pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah
daerah. Hal ini dapat dilihat pada perundang-undangan sebagai berikut :
Pada UUD 1945 yang telah diamandemen, pada pasal 31 ayat 4,
menyatakan : Negara meMPRioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja
Negara serta anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam pasal 49 ayat 1 menyatakan : Dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20%
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sector
pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
32 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Kewenangan pemerintah pusat dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom pada pasal 2
ayat 3 yaitu :
a. Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan
kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta
pedoman pelaksanaan.
b. Penetapan standar materi pelajaran pokok.
c. Penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar akademik.
d. Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.
e. Penetapan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikat siswa, warga
belajar dan mahasiswa.
f. Penetapan persyaratan pemetaan/zoning, pencarian, pemanfaatan,
pemindahan, pengadaan, sistem pengadaan, sistem pengamanan, dan
kepemilikan benda cagar budaya seta persyaratan penelitian arkeologi.
g. Pemanfaatan hasil penelitian arkeologi nasional serta pengelolaan museum
nasional, galeri nasional, pemanfaatan naskah sumber arsip, dan
monument yang diakui secara internasional.
h. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam berapa efektif setiap tahun
bagi pendidikan dasar menengah dan luar sekolah
i. Pengaturan dan pengembangan pendidikan tinggi, pendidikan jarah jauh
serta pengaturan sekolah internasional
j. Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia
Kewenangan pemerintah provinsi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
terdapat pada pasal 3 ayat 5 sebagai berikut :
33 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
a. Penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari
masyarakat minoritas, terbelakang, dan/atau tidak mampu
b. Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran modul pendidikan untuk
taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan luar sekolah.
c. Mendukung/ membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi selain
pengaturan kurikulum, akreditas dan pengangkatan tenaga akademis.
d. Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi
e. Penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan atau penataan guru
f. Penyelenggaraan umum, provinsi, suaka peninggalan sejaran
kepurbakalaan, kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan
bahasa dan budaya daerah
Kewenangan pemerintah kabupaten/kota terdiri dari semua kewenangan
pemerintahan selain yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi. Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan
diantaranya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Apa saja kewenangan
pemerintah kabupaten/kota dalam bidang pendidikan dan kebudayaan akan
ditentukan sendiri oleh daerah kabupaten/kota dan diwujudkan dalam bentuk
peraturan daerah.
Manajemen berbasis sekolah (MBS) atau dalam bahasa inggrisnya disebut
School Based Management (SBM) merupakan implementasi otonomi daerah
dalam bidang pendidikan berupa reformasi pendidikan pada bidang
persekolahan yang pada intinya sekolah memperoleh wewenang, kewajiban
dan tanggung jawab yang tinggi dalam mengelola sekolah sesuai dengan
34 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
tuntutan masyarakat. Menurut Santoso S. Hamijoyo (1999) desentralisasi
pendidikan mutlak perlu diadakan karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Wilayah Indonesia yang secara geografis sangat kuat dan beraneka ragam
2. Aneka ragam golongan dan lingkungan sosial, budaya, agama, ras, dan
etnik serta bahasa
3. Besarnya jumlah dan banyaknya jenis populasi pendidikan yang tumbuh
sesuai dengan perkembangan ekonomi, iptek, perdagangan dan sosial
budaya.
4. Perluasan lingkungan suasana yang menimbulkan aspirasi dan gaya hidup
yang berbeda antar wilayah
5. Perkembangan sosial politik, ekonomu, budaya yang cepat dan dinamis
dengan mengadopsi ide dasar Edward B Fiska (1996), Nanang Fattah
membuat badan paradigma konsep strategi manajemen berbasis sekolah.
Bisa dilihat dibuku PKN halaman 118
Mengapa MBS perlu dilaksanakan dalam melaksanakan otonomi daerah
karena alasan sebagai berikut :
1. MBS berorientasi desentralistik bukan sentralistik
2. MBS merupakan wujud dari reformasi pendidikan
3. MBS memobilisasi kemampuan masyarakat sekitar untuk membangun
sekolah dengan adanya komite sekolah
4. Komite Sekolah harus benar-benar mencerminkan adanya potensi
masyarakat disekitar sekolah
5. MBS dijadikan sekolah berkembang sesuai dengan keinginan masyarak
sekitar
35 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
6. MBS menjadikan Pemda merasa menjadi stakeholder sehingga
bertanggung jawab untuk memajukannya
7. MBS menantang kepemimpinan Kepala Sekolah untuk memajukan
sekolah
8. MBS menjadikan alumninya terserap di masyarakat sekitar karena
diproduksi sesuai dengan keinginan masyarakat
9. MBS menjadikan otonomi pendidikan berpusat disekolah
10. MBS menjadikan proses belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan
menyenangkan
Mohrman dkk dalam bukunya School Based Managament : Organizing for
high performance (1993) dapat disimpulkan bahwa MBS mensyaratkan :
1. Adanya sense of change, adanya renovasi
2. Adanya re-desain organisasi pendidikan
3. Adanya proses perubahan dalam proses belajar mengajar. Implementasi
MBS di Indonesia saat ini (2001) masih dalam taraf pilot project, sedang
diujicobakan pada 1000 sekolah.
KTSP adalah singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.
KTSP berlaku sejak tahun 2006 menggantikan KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi) yang berlaku sejak tahun 2004. KTSP disusun dan
dikembangkan berdasarkan :
36 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut :
a. Pengembangan kurikulum mengacu kepada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah dan perserta didik.
2. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan
3. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
4. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang kompetensi lulusan
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas
No. 22 dan 23
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( Pasal
1 UU No. 20/2003)
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
pada tanggal 16 Mei 2005 tentang standar nasional pendidikan. Urgensi
adanya standar nasional pendidikan adalah bahwa semua penyelenggaraan
pendidikan nasional harus mengacu pada peraturan pemerintah tersebut.
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan diseluruh wilayah NKRI. Lingkup standar nasional pendidikan
meliputi :
37 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
a. Standar isi
b. Standar proses
c. Standar kompetensi lulusan
d. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
e. Standar sarana dan prasarana
f. Standar pengelolaan
g. Standar pembiayaan
h. Standar penilaian pendidikan
Standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
baik secara fisik serta psikologis peserta didik.
Standar pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :
a. Kompetensi pedagogic : kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
38 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
b. Kompetensi kepribadian : kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
c. Kompetensi professional : kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta
didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan.
d. Kompetensi sosial : kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Pendidikan kewarganegaraan disekolah menurut pasal 6 PP No. 19/2005
termasuk dalam kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian.
Kelompok mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
39 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
2. Kutipan dari buku kedua :
Bab 1: Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak era sebelum
dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan sampai pengisian kemerdekaan. semangat
perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah
melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik,
sedangkan dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk
mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan nonfisik sesuai
dengan bidang masing-masing ini pun dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan
bangsa Indonesia , sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan
persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh
dan tegaknya negara kesatuan Republik Pancasila. perjuangan non fisik
sesuai bidang profesi masing-masing tersebut memerlkan sarana kegiatan
pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan
mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususny, yaitu melalui
pendidikan kewarganegaraan.
Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya menjamin
kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna
(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan
kemampuan kognitif dan psikomotorik). karena itu pendidikan
kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran
bernegara untuk bela negara dan memiliki pola piker, pola sikap tindak
40 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
cinta tanah air berdasarkan Pancasila. semua itu diperlukan demi tetap
utuh dan tegaknya NKRI.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah
air dan yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara,
ketanahan nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga
NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasi iptek dan seni. kualitas
warganegara akan ditentukan terutama keyakinan sikap hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat iptek yang
dipelajarinya. pembekalan kepada peserta didik di Indonesia dilakukan
melalui pendidikan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan.
Kualitas warga negara tergantung terutama pada keyakinan dan pegangan
hidup mereka dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping
pada tingkat serta mutu penguasaannya atas ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela
negara, akan mewujudkan dalam sikap dan perilakunya bila ia merasakan
konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh-sungguh merupakan
sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang
maha esa, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung
jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, menumbuhkan jiwa
41 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
patriotic, mempertebal rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan social, kesadaran pada sejarah bangsa, sikap menghargai
jasa para pahlawan, dan berorientasi ke masa depan, yang semuanya
hendak dipupuk melalui pendidikan kewarganegaraan, kehidupan kampus
pendidikan tinggi dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis,
berwawasan budaya bangsa, bernorma agama, dan berkepribadian
Indonesia.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan” merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negaradan
negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan NKRI. Pendidikan
kewarganegaraan yang berhasil aka menumbuhkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didkyang disertai sikap
dan perilaku :
a. beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan menghayati
nilai-nilai falsafah bangsa.
b. berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
c. rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
d. bersifat professional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
e. aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni untuk
kepentingan kemanusiaan , bangsa, dan negara.
42 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak, dan Kewajiban Warga
Negara, Hubungan Warga Negara dengan Negara atas dasar
Demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan Bela Negara.
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah, serta berpemerintahan sendiri. bangsa Indonesia adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu
wilayah Indonesia.
Negara adalah organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan kelompok
manusia.
Teori terbentuknya negara yaitu :
a. teori hukum alam. pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles : kondisi
alam , tumbuh manusia, berkembangnya negara.
b. teori ketuhanan. segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.
c. teori perjanjian (thomas hobbes). manusia menghadapi kondisi alam
dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak
mengubah cara-caranya. manusia pun bersatu untuk mengatasi
tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk
kebutuhan bersama.
Proses terbentuknya negara di zaman modern, prosesnya berupa
penaklukan, peleburan (fusi), pemisahan diri, dan pendudukan atas negara
43 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.
Unsur negara yaitu : bersifat konsumtif (ada wilayah, rakyat, masyarakat,
pemerintah yang berdaulat), bersifat deklaratif (de’jure dan de’facto serta
masuk pada negara pbb).
Bentuk negara dapat berupa negara kesatuan (unity state) dan negara
serikat (federation).
Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memenuhi sifat
konsumtif, sifat deklaratif, menjadi anggota PBB, ikut serta memelihara
dan menjaga perdamaian dunia. NKRI didirikan berdasarkan UUD 1945
yang mengatur terhadap kewajiban negara terhadap warga negara dan
kewajiban serta hak warga negaranya terhadap negara, yang pada
dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup, keamanan lahir dan
batin, HAM sesuai dengan sistem demokrasi dan ketentuan internasional
yang dibatasi agama, etika, moral, dan budaya yang berlaku dalam sistem
kenegaraan Indonesia.
Proses Bangsa yang Menegara
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai pada dasarnya ialah merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam UUD 1945 BAB X, pasal tentang warga negara telah diamanatkan
pada pasal 26, 27, 28, dan 30
44 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Hubungan Warga Negara dan Negara
a. Siapakah warga negara, terjawab dalam pasal 26 ayat 1 dan 2 UUD
1945.
b. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, NKRI
menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sama dihadapan hukum dan pemerintah yang merupakan
konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.
Dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1.
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian,
dinyatakan pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2.
d. Kemerdekaan yang berserikat dan berkumpul dinyatakan pada UUD
1945 pasal 28 dan diatur undang-undang no 1 tahun 1985, Undang-
undang no 2 tahun 1985.
e. Kemerdekaan memeluk agama, dinyatakan pada UUD 1945 pasal 29.
f. Hak dan kewajiban pembelaan negara dinyatakan pada UUD 1945
pasal 30 dan Undang-undang No. 20 Tahun 1982.
g. Hak mendapat pengajaran dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945,
UUD 1945 pasal 31, Undang-undang No. 2 Tahun 1989.
h. Kebudayaan Nasional Indonesia dinyatakan pada UUD 1945 pasal 32
dan 36.
i. Kesejahteraan social dinyatakan pada UUD 1945 pasal 33, dan 34.
pelaksanaan pasal nya terdapat pada UU no 25 tahun 1992 tentang
pengkoperasian, UU no 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokok-pokok
kesejahteraan Indonesia dan UU no 4 tahun 1979 tentang
kesejahteraan anak.
45 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Pemahaman tentang Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk kekuasaan (kratein) dari/oleh untuk rakyat
(demos), menurut konsepnya kekuasaanmenyiratkan arti politik dan
pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warganya didefinisikan sebagai
warganegara.
Bentuk demokrasi yaitu : pemerintahan monerki (monarki mutlak/ablosut,
monarki konstintusional, dan monarki parlementer), pemerintahan
Republik.
Kekuasaan dalam pemerintah terbagi tiga yaitu kekuasaan legislatif,
eksekutif (dan yudikatif), federatif dalam trias politica oleh jhone locke.
sedangkan menurut montesque terdapat badan independen, legislatif, dan
yudikatif.
Pemahaman demokrasi di Indonesia yaitu sistem kepartaian (polyparty,
biparty, monoparty), sistem pengisisan jabatan pemegang kekuasaan
negara, hubungan antarpemegang kekuasaan negara, terutama antara
eksekutif dan legislatif. dalam model sistem pemerintahan negara ada
empat macam sistem pemerintahan, yaitu, diktator (borjuis dan proletar),
parlementer, presidentil, pemerintahan campuran.
Prinsip dasar pemerintahan Republik Indonesia yaitu Pancasila sebagai
landasan idiil (dasar negara, pandangan hidup, jiwa bangsa, kepribadian
bangsa, tujuan dan cita-cita, serta UUD 1945) sebagai sumber pokok.
Beberapa rumusan Pancasila:
46 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Rumusan Mr. Muhammad Yamin pada pidato sidang BPUPKI tanggal 29
Mei 1945 :
• Peri kebangsaan
• Peri kemanusiaan
• Peri ketuhanan
• Peri kerakyatan
• Kesejahteraan rakyat
Pada sidang yang sama menyampaikan rancangan preambule UUD yang
tercantum lima dasar negara yaitu:
Ketuhanan yang maha esa
Kebangsaan persatuan Indonesia
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni
1945 :
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya
Kemanusian yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
47 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Rumusan Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945
mengusulkan lima dasar negara merdeka :
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau perikemanusiaan
• Mufakat demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan dalam preambule UUD (konstitusi) RIS yang pernah berlaku
pada tanggal 29 Desember 1945 sampai 16 Agustus 1950 yaitu:
• Ketuhanan yang maha esa
• Peri kemanusiaan
• Kebangsaan
• Kedaulatan rakyat
• Keadlilan sosial
Pada akhirnya tersusunlah rumusan Pancasila sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 :
Ketuhanan yang maha esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Struktur Pemerintahan Republik Indonesia
48 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Badan Pelaksana Pemerintahan (Eksekutif)
Pembagian berdasarkan tugas dan fungsi yaitu : departemen beserta aparat
di bawahnya, lembaga pemerintahan bukan departemen, badan usaha
milik negara (BUMN). Pembagian berdasarkan kewilayahan dan tingkat
pemerintahan yaitu : pemerintahan pusat, pemerintah wilayah, pemerintah
daerah.
Pemahaman tentang Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-
nilai falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat
berdasarkan sila-sila Pancasila. Paham yang dianut dalam sistem
kenegaraan Republik Indonesia adalah negara kesatuan/uni, United States
Republic of Indonesia penyelenggara kekuasaan adalah rakyat yang
membagi kekuasaan menjadi enam yaitu :
Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang disebut lembaga konstitutif.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pembuat undang-undang
disebut lembaga legislatif.
Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga
eksekutif.
Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi saran kepada
penyelenggar pemerintahan disebut lembaga konsultatif.
Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga peradilan dan pengujian
undang-undang disebut lemnbaga yudikatif.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga yang mengaudit
keuangan negara disebut lembaga auditatif
49 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia
Didalam mukadimah deklaratif universal tentang Hak Asasi Manusia yang
telah disetujui dan diumumkan oleh resolusi majelis umum Perserikatan
Bangsa Bangsa Nomor 217 a (iii) tanggal 10 Desember 1948 yang
merupakan suatu pelaksanaan umum baku bagi semua bangsa dan negara
dari pasal 1 sampai 30.
Kerangka dasar kehidupan nasional meliputi keterkaitan antara
falsafah Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional
Konsepsi hubungan antara Pancasila dan bangsa bahwa dalam sila-sila
yang terkandung dalam Pancasila menjadi falsafah bagi bangsa Indonesia
yang menjadikannya menjadi cita-cita dalam setiap upaya melakukan
pekerjaan dan kebenaran yang dituju oleh bangsa Indonesia adalah seperti
yang dituan dalam Pancasila.
Pancasila sebagai landasaan idiil negara karena sila-sila dalam Pancasila
merupakan kebenaran yang hakiki yang perlu diwujudkan oleh bangsa
Indonesia. berdasarkan sikap idealism Pancasila, NKRI menggunakan
pola bersahabat, damai, hidup berdampingan, politik bebas aktif, dalam
hubungan internasionalnya dan pergaulannya dengan bangsa-bangsa lain
didunia, ia bebas aktif dari paham-paham ideologis bangsa-bangsa lain
yakni paham komunis, paham liberalisme, paham islam fundamentalis.
Landasan hubungan UUD 1945 dengan negara kesatuan Republik
Indonesia
50 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
a. Pancasila sebagai ideologi negara, karena Pancasila merupakan
falsafah dan cita-cita bangsa maka itu tercermin dalam pembukaan
UUD 1945 yang merupakan ideologi negara.
b. UUD 1945 sebagai landasan konstitusi
c. Implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai landasan konstitusi.
Pancasila : cita-cita dan ideologi negara.
penataan : supra dan infrastruktur politik negara.
ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan
air oleh negara untuk kemakmuran bangsa, polanya adalah politik
dan strategi ekonomi.
kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan bangsa
lain, bentuk politik dan strategi sosial budaya.
agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan
kekuatan pertahanan dan keamanan melalui pola politik dan
strategi pertahanan dan keamanan.
Konsepsi pertama tentang Pancasila sebagai cita-cita dan ideologi
Negara
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama menunjukan bahwa
kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan
dengan hak asasi manusia. alinea kedua menunjukan bahwa adanya masa
depan yang harus diraih. alinea ketiga menunjukan bahwa kehidupan
berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho allah yang maha
kuasa yang merupakan motivasi spiritual yang harus diraih jika negara dan
bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh. alinea ke empat mempertegas cita-
cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.
51 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Konsepsi UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam
kemasyarakatan Indonesia
NKRI mengakui adanya kemerdekaan, hak asasi manusia serta
musyawarah mufakat. yang berati Indonesia yang demokratis yaitu
demokrasi Pancasila.
Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan
masyarakat ikut menentukan keputusan politik dalam mewujudkan cita-
cita nasional berdasarkan falsafah bangsa, infrastruktur politik yang
dimaksud adalah partai-partai yang menampung aspirasi kelompok
organisasi kemasyarakatan.
Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
situasi NKRI terbagi dalam periode-periode yaitu :
Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut
periode lama atau orde lama
Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau orde baru.
Tahun 1998 sampai sekarang disebut eriode reformasi.
52 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 2 : Wawasan Nusantara
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung
( melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya
dilingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional), regional, serta
global.
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat
diwujudkan dan dipertanggungjawabkan, yang oleh karena itu dibutuhkan
landasan teori yang dapat mendukung rumusan wawasan nasional yakni :
paham machiavelli (abad xvii)
paham kaisar napoleon bonaparte (abad xvii)
paham jenderal clausewitz (abad xvii)
paham feuerbach dan hegel
paham lenin (abad xix)
paham lucian w.pye dan Sidney
Geopolitik adalah kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan dalam menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional. beberapa pendapat pakar geopolitik:
- pandangan ajaran frederich ratzel
- pandangan ajaran rudolf kjellen
- pandangan ajaran karl houshofer
- pandangan ajaran harlford Mackinder
- pandangan ajaran sir walter raleigh dan alfred thyer mahan
53 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
- pandangan ajaran w. mitchel, a saversky, giulio douhet, dan jhone
federik charles fuller
- pandangan ajaran nicholas j spykman
Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan,
bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya
ditengah-tengah perkembangan dunia.
Pemahaman tentang kekuasaan dan kekuatan yang dikembangkan di
Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan
damaiyang disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia.
sedangkan pemahaman kenegaraan tentang negara Indonesia menganut
pahan negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas
archipelago yang berbeda dengan pemahaman archipelago pada negara-
negara barat pada umumnya.
Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia :
a. latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
b. latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara
c. latar belakang pemikiran aspek sosial budaya bangsa Indonesia
d. latar belakang pemikiran aspek kesejahteraan bangsa Indonesia
Latar belakang filosofis wawasan nusantara :
1. pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
a. sila ketuhanan yang maha esa
b. sila kemanusiaan yang adil dan beradab
c. sila persatuan Indonesia
54 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
d. sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
e. sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dari sila diatas wawasan Indonesia menghendaki terciptanya persatuan
dan kesatuan tanpa menghilangkan cirri, sifat, dan karakter dari
kebinekaan unsure-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis,
golongan, serta daerah itu sendiri).
Georafi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk secara alamiah oleh
alam nyata. Kondisi obyektif geografis Indonesia merupakan sebagai
modal dalam pembentukan suatu negara dan ruang gerak hidup suatu
bangsa. nusantara adalah kepulauan Indonesia yagn terdiri dari 17.508
pulau besar maupun kecilyang berada pada :
a. utara : 06’08 lu
b. selatan : 11’15 ls
c. barat : 94’45 bt
d. timur : 141’05 bt
e. jarak utara-selatan : + 1.888 km
f. jarak barat-timur : + 5.110 km
Wawasan nusantara Indonesia yang memerhatikan dan
mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia
mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah,
tetap dihargainya dan dijaganya cirri, karakter serta kemampuan
(keunggulan dan kelemahan ) masing-masing daerah, dan diupayakannya
pemanfaatan nilai lebih dari geografis Indonesia.
Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional di samping
55 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan adalah faktor dinamik
masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin
yang memungkinkan berlangsungnya hubungan sosial di antara
anggotanya. Proses sosial budaya dalam keseluruhan upaya menjaga
persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi di antara
segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam
namun memiliki semangat yang untuk membina kehidupan bersama
secara harmonis, yang diwarnai oleh keinginan untuk menumbuhsuburkan
factor-faktor positif, mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan
mengurangi atau menghilangkan pengaruh negatif dari faktor yang dapat
menimbulkan diintegrasi bangsa.
Wawasan kebangsaan atau wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh
pengalaman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang akan melemahkan
perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia
setara dengan bangsa lain.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional
wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
56 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Ajaran dasar wawasan nusantara :
1. wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia
2. landasan idiil wawasan nusantara.
Landasan Konstitusional UUD 1945
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara :
1. wadah (contour)
2. isi (content)
3. tata laku (conduct)
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dalam cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional.
Asas wawasan nusantara terdiri dari asas kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan
terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan
dan kesatuan dalam kebinekaan.
Arah pandang :
1. Arah pandang ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah dan
mengatasi sedini mungkinfaktor-faktor penyebab
timbulnyadiintegrasibangsa dan harus mengupayakan tetap terbinadan
terpeliharanyapersatuan dan kesatuan dalam kebinekaan.
57 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
2. Arah pandang ke luar
Kehidupan internasionalnya, bangsa Indonesia harus berusaha
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek
kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan
dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang
tertera pada pembukaan UUD 1945.
Kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan nusantara :
1. Kedudukan : wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.
2. Fungsi : wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan,dan perbuatan bagi penyelenggara negara di
tingkat pusat, dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Tujuan : wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesiayang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daipada kepentingan individu,
kelompok, suku bangsa, atau daerah.
Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntunan
bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara
tuntutan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. implementasi
wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air yang secara utuh dan menyeluruh dalam kehidupan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan.
58 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara :
- sifat/cara penyampaian
a. langsung dengan ceramah, diskusi, dialog, tatap muka.
b. tidak langsung dengan media elektronik, media cetak.
- metode penyampaian
keteladanan
edukasi
komunikasi
integrasi
Tantangan implementasi wawasan nusantara :
Pemberdayaan masyarakat
“global paradox” memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan
partisipasi masyarakat dan tujuan nasional dan keterbatasan sdm.
kondisi pembangunan nasional secara menyeluruh belum merata.
Dunia tanpa batas
perkembangan iptek pada keseluruhan aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaradapat mempengaruhi
pola pikir, tindak, serta sikap masyarakat Indonesia merupakan
tantangan serius terhadap sdm Indonesia.
masyarakat global.
era baru kapitalisme
kesadaran warga Negara
Prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih relevan dengan
norma-norma global. Untuk menghadapi gempuran nilai global, fakta
59 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
kebinekaan dalam setiap rumusan yang memuat kata persatuan dan
kesatuan perlu ditekankan. Dalam implementasinya, peranan daerah dan
rakyat kecil perlu pemberdayaan dengan memenuhi faktorfaktor dominan
seperti keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan yang berkualitas
dan bermoral kebangsaan, media masa yang mampu memberikan
informasi dan kesan yang positif, serta keadilan dalam penegakan hukum
dalam arti pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa dalam NKRI.
Keberhasilan implementasi wawasan nusantara :
1. Mengerti, memahami serta menghayati hak dan kewajiban waraga
negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar
sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila,
UUD 1945, dan wawasan nusantara.
2. Mengerti, memahami serta menghayati bahwa di dalam
menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan konsepsi
wawasan nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang
memiliki wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan
nasional.
60 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 3 : Ketahanan Nasional
kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan dari ketahanan
nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
ketahanan adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI.
Pokok-pokok pikiran
Manusia berbudaya
Manusia yang berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:
Dengan tuhan, disebut Agama.
Dengan cita-cita, disebut Ideologi
Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekomnomi.
Dengan manusia, disebut Sosial.
Dengan rasa keindahan, disebut Seni/Budaya.
Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
Tujuan nasional, falsafah bangsa, dan ideologi Negara
alinea pertama menyebutkan “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan
itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan, kartena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan juga perikeadilan”.
61 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Alinea ke dua menyebutkan “….dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosamengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat,
adil dan makmur”.
Alinea ke tiga menyebutkan “atas berkat rahmat allah yang maha
kuasa san dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekannya”.
Alinea ke empat menyatakan “kemerdekaan daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan dan seluruh tumpah
darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam susunan Negara republic Indonesia yang
beerkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: ketuhanan yang
maha easa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh gikmat kebijaksanaan
dalm perwakilan dan permusyawratan, serta dengan mewujudkan
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia:.
Ketahanan nasioanal idonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
62 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
segala tangtangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang dating
dari luar maupun yang dating dari dalam dan untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya.
konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesjahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan
terpadu berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Atau
merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
Hakikat tannas dan konsepsi ketahanan nasional Indonesia :
- Hakikat ketahan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara dalam mencapai tujuan nasional.
- Hakikat konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan
penyeklenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang,
serasio dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
Asas-asas tannas Indonesia :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
63 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
4. Asas Kekeluargan
Sifat ketahanan nasional Indonesia :
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Wibawa
4. Konsultasi dan Kerjasama
Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara :
Pengaruh aspek ideology
- Ideologi Dunia : Liberalisme, Komunisme, Paham Agama
- Ideologi Pancasila
Ketahanan pada Aspek Ideologi
Ketahanan ideology diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan ideology bangsa Indonesia Yang bmengandung keuletan
dan ketangguhan kekuatan nasional dalam meneghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik
dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangak menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan
Negara Republic Indonesia.
Upaya memperkuat ketahanan ideology memerlukan langkah
pembinaan berikut :
i. Pengamalan Pancasila secara objektif dan subjektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
64 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
ii. Pancasila sebagai ideology terbuka perlu terus direlevansikan
dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selaras dengan
peradabab dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan
jati diri sebagai bangsa Indonesia
Pengaruh aspek Politik
a. Politik Secara Umum
b. Politik di Indonesia : Politik Dalam Negeri dan Politik Luar
Negeri
Ketahanan pada Aspek Politik
Diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang
berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dating dari
luar maupun dari dalam secara langsung maupun tiodak langsung
untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara
republic Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
b. Perekonomian Indonesia
Ketahanan pada Aspek Ekonomi
Diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan , ancaman,
hambatan dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalan
yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
65 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara republic
Indonesiaberdasarkan Pancasila dab UUD 1945.
Pengaruh Aspek Sosial Budaya
a. Struktur Sosial di Indonesia
b. Kondisi Budaya di Indonesia : Kebudayan Daerah, Kebudayaan
Nasional, Integrasi Nasional, Kebudayaan dan Alam Lingkungan
Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang
berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam m,enghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan
dari luar maupun dari edalam, langsung maupun tidak
langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan social budaya
bangsa dan Negara republic Indonesia.
Pengaruh aspek Pertahana dan Keamanan
a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan
b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
c. Ketahanan pada Aspek pertahanan dan Keamanan
d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
66 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Bab 4 : politik dan strategi nasional
Politik berarti kepentingan umum warga Negara sustu bangsa.
Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian
tujuan. Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum. Atau asas,
haluan, usaha serta kebijakan negarav tentang pembinaan serta
penggunaan kekuatan nasional untuk encapai tujuan nasional.
Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional
Berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, wawsan nusantara dan
ketahanan nasional.
Disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Mekanisme
penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik
diatur oleh presiden/mendataris MPR. Yang dilakukan setelah presiden
menerima GBHN yang selanjutnya presiden menyusun menyusun
program cabinet dan memilih menteri-menteri.
Stratifikasi Politik Nasional
1. Tingkat penentu kebijakan puncak
2. Tingkat kebijakan umum
3. Tingkat penentu kebijakan khusus
4. Tingkat penentu kebijakan teknis
5. Dua macam kekuasaan dalam pembuatan aturan di daerah
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia
dan masyarakat Indonesia secara beerkelanjutan dengan memanfaatkan
67 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan
perkembangan global.
Manajemen nasional merupakan sebuah sistem, sehingga lebih tepat jika
kita mengguankan istilah “sistem management nasional”. Orientasinya
adalah pada penemuan dan pengenalan factor-faktor strategis secara
menyeluruh dan terpadu.
Otonomi daerah merupakan wujud politik dan strategi nasional. Undang-
undang tentang otonomi daerah yaitu Undang-undang No. 22 tahun 1999.
Kewenangan daerah :
Mempunyai kewenangan yang lebih luas, kewenangannya mencakup
seluruh kewenangan bidang pemerintahan , kecuali kewenagan dalam
bidang politik luar negri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter
dan fiscal, agama, serta kewenangan bidang lain.
Kewenangan bidang lain yaitu kebijakan tentang perncanaan nasional
dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana
perimbangan keuangan, sistem administrasi Negara dan lembaga
perekonomian Negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya
alam, teknologi tinggi yang strategis, konversi dan standarisasi
nasional.
Implementasi politik dan strategi nasional yang mencakup bidang-bidang
pembangunan nasional :
- implementasi polstranas di bidang hukum
- implementasi polstranas di bidang ekonomi
- implementasi polstranas di bidang politik
- implementasi polstranas di bidang sosial budaya
68 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
- implementasi di bidang pertahanan dan keamanan
69 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
BAB III
KESIMPULAN
1. Simpulan
Setelah melakukan perbandingan buku pendidikan kewarganegaraan antara buku
karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd dengan buku karangan Tim Penyusun
Drs. S. Sumarsono, MBA dapat kami simpulkan bahwa:
a. Dilihat dari segi keluasan materi buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA Karena buku buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd menjelaskan
materi yang jauh lebih jelas dan legkap jika dibandingkan dengan buku
karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA yang hanya menjelaskan
materi secara singkat dan sekilas saja.
b. Dilihat dari segi isi bukunya, buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd
lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA,
karena isinya lebih actual jika dibandingkan dengan buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, selain itu juga dalam buku karangan Drs.
H. Daeng Sudirwo, M.Pd setiap materi yang disampaikan dijelaskan dengan
lengkap berdasarkan undang-undang atau pasal berapa Atau peraturan
pemerintah dan peraturan daerah yang mana.
c. Dilihat dari segi sistematikanya buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd
lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA,
karena dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd materi
dikelopokan beerdasrkan isi materinya, sehingga terdapat banyak bab yang
dikarenakan banyak materinya, berbeda dengan buku karangan Tim Penyusun
70 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
Drs. S. Sumarsono, MBA yang tidak mengelompokan materi berdasrkan
isinya, sehingga hanya terdapat sedikit bab, yang dalam satu babb tersebut
tidak hanya membahas satu materi tetapi juga membahas beberapa materi, dan
sistematika sperti ini tidak baik karena pembaca akan merasa bingung antara
judul bab dengan materi bab yang disampaikannya.
d. Dilihat dari segi penyajiannya buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd karena dalam buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA
materi disajikan secara terpfokus, jika sedang membahas satu pembahasa
maka hanya pokok bahasan itu sajalah yang dibahasnya meskipun dalam satu
bab terdapat beberapa pokok bahasan tetapi8 dalam tiap pokok bahasannya
selalu terfokus, tidak loncat ke pokok bahasan yang lainnya, sedangkan dalam
buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd dalam penyajian materinya nya
tidak terfokus terkadang dalam membahas satu pokok bahasan tiba-tiba
meloncat ke pokok bahasan lain, sehingga pembaca merasa bingug dengan
inti materi atau pokok bahasan yang ining ditangkap karena materi yang
disampaikannya sering meloncat-loncat ke materi yang lainnya.
e. Dilihat dari segi kecermatan ejaan, ejaan dan pemberian halaman buku
karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku
karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, karena kesalahan dalam hal ejaan,
penulisan kata, dan pemberian halaman buku jauhb lebih sedikit jika
dibandingkan dengan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, yang
terdapat cukupbanyak kesalahan alam hal ejaan, penulisan kata, dan
pemberian halaman, sehingga pembaca hrus lebih telitui dan cermat dalam
menggunakan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, tetapi kesalahan
yang terjadi tidaklah begitu parah, sehingga buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd masih bisa dimengerti.
71 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
f. Dilihat dari segi penyusunan materi buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd karena buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA
menyusun materi berdasarkan materinya, jadi materi yang isinya berbeda
tidak disatukan sedangkan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd
materi yang tidak ada hubungannya kadang disatukan, sehingga dalam satu
pokok bahasan materi kadang terdapat materi lain yang tidak berhubungan.
g. Dilihat dari segi urutan penyununan materi buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA karena materi yang disusun tiap bab tersusun dengan rapih
dan teratur, tidak seperti buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA yang terkadang materi yang bukan babnya dimasukan dalam satu bab.
h. Dilihat dari bentuk dan ukuran tulisan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA, karena menggunakan ukuran hurup yang tidak terlalu besar, sehingga
nampak lebih rapih, sedangkan buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA menggunakan ukuran hurup yang terlalu besar sehingga
nampak kurang rapih, apalagi di bagian daftar isi sangat tidak enak dilihat.
i. Diihat dari segi ketepatan penghalmanan buku karangan Tim Penyusun Drs.
S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd, karena dalam buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA tidak terdapt halaman yang salah, yaitu halaman yang
ditujukan pada daftar isi tidak sesuai dengan halaman yang sebenarnya,
sedangkan dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd terdapat
halaman yang salah yaitu halaman yang ditujukan dalam daftar isi tidak sesuai
halaman yang sebenarnya.
72 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
j. Dilihat dari segi gaya bahasa baik buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd maupun buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, kedua
buku ini sama baiknya, karena sama-sama menggunakan bahasa yang
sederhana, tidak menggunakan bahasa yang terlalu ilmih, sehingga kedua
buku ini sama-sama mudah dipahami.
k. Dilihat dari segi teknik percetakan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA, karena tulisan dalam buku buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd lebih jelas, lebih hitam dan lebih tebal, berbeda dengan buku karangan
Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA yang tulisannya tidak jelas, tidak
begitu hitam dan tidak tebal, sehingga pembaca yang membaca buku karangan
Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA memerlukan usaha yang lebih besar
jika dibandingkan dengan membaca buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd.
l. Dilihat dari segi bahan buku yang digunakan (kertas) buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs.
H. Daeng Sudirwo, M.Pd karena menggunakan kertas yang lebih tebal dan
lebih kuat jika dibandingkan dengan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd yang menggunakan kertas yang lebih tipis, sehingga sehingga buku bisa
lebih tahan dari ancamab kerusakan seperti sobek, hancur terkena air, maupun
dari kerusakan yang lainnya.
m. Dilihat dari orang yang yang membuat bukunya, maka buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs.
H. Daeng Sudirwo, M.Pd karena dalam buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA buku tersebut tidak dibuat hanya oleh satu orang tetapi
dibuat oleh sebuat tim yang terdiri atas 15 (lima belas) orang tim penyusun, 6
(enam) orang tim pengarah dan 3 (tiga) orng tim penyunting, yang berbeda
73 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
dengan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd yang hanya disusun
oleh satu orang yaitu Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd tanpa adanya tim, baik
tim penyusun tim pengarah, sehingga semuanyanya dikerjakan oleh sendiri
dan hanya urusan pencetakan yang dilakukan oleh orang lain.
74 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3
DAFTAR PUSTAKA
Sudirwo, Daeng. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi. CV
Randu Alas : Bandung.
Sumarsono, S. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Risnawati Ririn. 2009. PKN [Online]. Tersedia :
http://timberlakeorin.blogspot.com/2009/11/pkn.html diakses pada tanggal 4 Januari
2013
Nurpadilah, Risani. 2011. Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraann
[Online]. Tersedia : http://rinuniya.wordpress.com/2011/06/21/tugas-akhir-mata-
kuliah-pendidikan-kewarganegaraan/ diakses pada tanggal 4 Januari 2013
75 |P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 2 0 1 3