Persesi Dan Pengambilan Keputusan

12
  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstuktur Mata Kuliah : Perilaku Organisasi Dosen : Ridwan Widagdo, SE, M.Si  Disusun Oleh : Kelompok 3 Hadi Prayitno (59320138) Indri Wulan dari (59320141) Kunayah (59320157) Masturoh (59320147) Rita Juwita (59320157) FAKULTAS SYARIAH/ MEPI-2/ SEMESTER 5 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2011 

Transcript of Persesi Dan Pengambilan Keputusan

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 1/12

 

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstuktur 

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Dosen : Ridwan Widagdo, SE, M.Si 

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Hadi Prayitno (59320138)Indri Wulan dari (59320141)

Kunayah (59320157)

Masturoh (59320147)

Rita Juwita (59320157)

FAKULTAS SYARI’AH/ MEPI-2/ SEMESTER 5

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

2011 

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 2/12

2

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Upaya untuk memahami mengapa seseorang berperilaku tertentu terhadap suatu

objek, peristiwa atau manusia sesungguhnya merupakan suatu hal yang sangat rumit.

Hal ini disebabkan perilaku seseorang dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor.

 Namun, salah satu hal yang cukup penting adalah dengan memahami bagaimana

seseorang mempersepsi suatu obyek tersebut karena, bagaimanapun persepsi sangat

  berkaitan dengan perilaku. Perilaku seseorang terhadap suatu obyek, misalnya

  pekerjaan ditentukan oleh bagaiman ia mempersepsi pekerjaan tersebut harusdilakukan, bukan bagaimana pekerjaan itu sesungguhnya dilakukan.

Persepsi juga sangat berpengaruh dalam pengambilan sebuah keputusan.

Pengambilan keputusan dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental

atau kognitif  yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa

alternative yang tersedia. Setiap pengambilan keputusan selalu menghasilakan pilihan

final. Oleh karena itu, jika terjadi masalah bahkan penyimpangan pada sebuah

 persepsi, maka akan sangat berpengaruh terhadap kesalahan pengambilan keputusan.

B.  Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan persepsi? 

2.  Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi persepsi? 

3.  Bagaimana cara mengatasi penyimpangan persepsi? 

4.  Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan? 

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 3/12

3

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Persepsi

1.  Konsep Dasar Persepsi 

Persepsi menurut para ahli, merupakan proses pemberian arti oleh seorang

individu terhadap lingkungannya. Persepsi juga diartikan sebagai suatu proses

melalui mana seseorang menerima, mengorganisasi dan menginterpretasi

informasi dari lingkungannya1.

Pengertian diatas menyatakan bahwa setiap individu memberi arti pada suatu

obyek ( stimulus) yang dihadapi. Namun, setiap individu berbeda dan kadangmenyimpang dalam melihat suatu obyek yang sama. Perbedaan dan

  penyimpangan persepsi terhadap sesuatu objek muncul sebagai akibat dari

  banyaknya stimulasi/informasi yang masuk pada pancaindra (kesadaran)

seseorang, yang sumber informasinya berasal dari suatu objek, peristiwa, atau

seseorang.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Apa yang diperhatikan seseorang dapat berbeda dengan apa yang

diperhatikan orang lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

  berada dalam diri orang yang mempersepsi, faktor yang berada dalam obyek 

yang sedang dipersepsi, dan faktor situasi.

Menurut Stephen P.Robbin, faktor yang berada dalam diri yang

mempersepsi (perceiver) berupa attitude, motive, interest, experience, dan

expectation. Kemudian, faktor yang berada dalam objek yang dipersepsi (target)

 berupa novelty, motion, sounds, size, backround,dan proximit. Dan faktor yang

  berada dalam situasi berupa bentuk, work setting , dan   social setting 2. Lebih

 jelasnya terlihat seperti dalam gambar dibawah ini:

1Marihot Tua Efendi Hariandja, Perilaku Organisasi, (Bandung : UNPAR Press, 2005), hal.71.

2  Ibid., hal.72

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 4/12

4

a.  Faktor yang Berada dalam Situasi

Suatu objek yang dipersepsi senantiasa berada dalam satu situasi waktu dan

lingkungan (social, kerja, atau lainnya). Situasi tersebut dapat mempengaruhi

 persepsi pada objek, peristiwa, atau orang.Kemudian, work setting yang berupa ruang/lingkungan kerja juga turut

  berpengaruh. Work setting dipabrik berbeda dengan work setting di kantor 

manajer. Ruang kantor menjadi stimulus yang dengan berbagai peralatannya dan

orang-orang yang berada dalam kantor tersebutberpakaian rapi dapat

mempersepsi bahwa pekerjaan dkantor tersebut bergaji besar dan menyenangkan.

Padahal, kenyataannya bias sebaluknya.

Sedangkan,   social setting mengacu kepada suatu peristiwa, misalnya

ditempat beribadah, dalam acara wisuda, dalam acara pesta, atau dalam suatu

rapat tertentu. Seorang yang berada ditempat ibadah dapat dipersepsi sebagai

orang-orang baik.

 b.  Faktor Orang yang Mempersepsi (Perceiver)

Faktor yang berada dalam diri yang mempersepsi ( Perceiver ) meliputi sikap,

motif, interest, experience, dan expectation. Sikap berarti pernyataan evaluatif.

Sikap dapat dipengaruhi oleh nilai yang dianut seseorang-berupa sikap positif 

atau negatif, dan senang atau tidak senang-terhadap suatu objek yang dapat

mempengaruhi persepsi.

Motif sebagai suatu keinginan atau kebutuhan seseorang pun dapat

memperngaruhi persepsi. Misalnya, seseorang yang memiliki kekuasaan yang

SITUATION

-  Time

-  Work Setting

-  Social Setting

PERCEPTIONTARGET

 Novelty, Motion, Sound,

Size, Background,

Proximity

PERCEIVER 

Attitude, Motif, Interest,

Expectation, Experience

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 5/12

5

tinggi mempersepsi jabatan kepemimpinann yang dia emban untuk memaksa

 bawahan berperilaku seperti apa yang dia inginkan. Lain halnya, dengan orang

yang mempunyai motif aktualisasi yang tinggi , ia menganggap jabatan tersebut

sebagai tugas untuk meningkatkan produksi.

 Interest  sebagai sesuatu yang sangat diperhatikan seseorang dapat

diperngaruhi oleh pengalaman atau latar belakang orang tersebut3. Seseorang

akan mempersepsi sesuatu yang berbeda dengan orang, tergantung pada interest

yang dimiliki orang tersebut.

Experience atau pengalaman dapat mempengaruhi salah satu segi dari suatu

objek atau peristiwa yang sangat diperhatikan oleh seseorang. Mialnya,

seseorang yang sering ditipu atau dibohongi orang lain akan mempersepsimaksud baik orang lain sebagai suatu penipuan. Padahal, kenyataanya tidak 

demikian. Dan selanjutnya ialah expectation atau harapan-harapan seseorang

terhadap sesuatu akan dapat mempengaruhi persepsi.

c.  Faktor yang Berada dalam Objeck (Targets)

Faktor yang berada dalam objek yang dipersepsi terdiri dari novelty

(kebaruan), motion (gerak),  sound  (suara),  size (ukuran), backround 

(latarbelakang), dan proximity (kedekatan).

 Novelty (kebaruan) yaitu sesuatu yang baru akan lebih diperhatikan dan

menjadi dasar hukum dalam pemaknaan. Sesuatu yang baru dapat dipersepsi

lebih bagus daripada sesuatu yang lama.

Motion (gerak) dapat mempengaruhi persepsi. Gerakan dapat mempengaruhi

 perhatian. Sound (nada) dapat mempengaruhi persepsi dalam suatu hal. Misalnya

seseorang yang berbicara dengan keras dipersepsikan sebagai orang yang kasar.

Beberapa objek yang secara fisik memiliki kedekatan ( proximity) cenderung

sering dinyatakan sama, sejenis, atau kelompok. Misalnya, beberapa kejadian

yang memiliki kedekatan waktu cenderung dipersepsikan berkaitan. Padahal,

3  Ibid., hal.74.

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 6/12

6

kenyataannya tidak berkaitan.  Backround  (latarbelakang) dapat mempengaruhi

 persepsi. Ini akibat perhatian pada latar belakang suatu objek yang berbeda.

d.  Persepsi terhadap Orang Lain

Secara lebih spesifik, penyimpanan persepsi pada manusia dapat terjadi dalam

 beberapa bentuk yang, menurut Stephen P.Robbin terdiri dari :

1)  Stereotyping , yaitu penilaian yang diberikan oleh seseorang ke orang lain

 berdasarkan ciri-ciri spesifik yang memiliki kelompok dimana orang tersebut

 berasal.

2)  Hallo Effect, yaitu memberikan kesan umum untuk seseorang didasarkan pada

satu ciri pribadi .

3) 

Projection, yaitu menyimpulkan seseorang berdasarkan cirri yang dimilikioleh orang yang mempersepsi.

4)  Selective Perseption, yaitu seseorang yang melihat sesuatu ,pada kepentingan,

latar belakang, harapan-harapan.

3.  Penyimpangan Persepsi

Sebagaimana dijelaskan diatas, selain persepsi dapat mempengaruhi perilaku,

ada juga kemungkinan terjadinya penyimpangan persepsi dalam berbagai bentuk. 

Oleh karena itu, di bawah ini ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk 

mengatasi penyimpangan persepsi4

:

a.  Menyadari kapan faktor perceptual dapat mempengaruhi persepsi seseorang.

 b.  Mencari informasi lain untuk mengonfirmasi yang kita tangkap.

c.  Melurusakan persepsi seseorang melalui meminta umpan balik ketika mereka

mempersepsi suatu situasi yang menyimpang.

d.  Menghindari penyimpangan-penyimpangan yang umum terjadi seperti

stereotype, hallo effect, dan lain-lain.

e.  Menghindari terjadinya pengatribusian yang salah dengan cara menganalisis

 berbagai faktor yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengatribusian.

4Thoha,Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2001), hal. 81

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 7/12

7

B.  Pengambilan Keputusan 

1.  Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa

 pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif.

Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of 

the Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan

disebutkan sebagai suatu “  proses keputusan merupakan teknik untuk 

mempersempit pilihan”. Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul

Mukhyi, SE., MM bahwa membuat keputusan adalah “The process of choosing a

course of action for dealing with a problem or opportunity”5.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat kaitannyadengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah

serta memperoleh kesempatan.

Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan

tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan yaitu :

a.  Aktivitas intelegensi, yaitu penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan

 pengambilan keputusan.

 b.  Aktivitas desain, yaitu terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan

analisis masalah.

c.  Aktivitas memilih, yaitu memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.

2.  Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

a.  Fungsi pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan

masalah mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

1)  Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik 

secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun

secara organisasional.

5Luthans F, Perilaku Organisasi Edisi 10, ( Yogyakarta : Andi, 2006), hal. 52.

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 8/12

8

2)  Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa

yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

 b.  Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :

1)  Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat

tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya

sekali diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.

2)  Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda

terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu

masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus

memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau bersifat

tidak kontradiktif.

3.  Langkah dalam Pengambilan Keputusan

Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan terdiri dari :

a.  Tahap Identifikasi

adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis

dibuat. Sebab tingkat diagnosis tergantung dari kompleksitas masalah yang

dihadapi6 .

 b.  Tahap pengembangan

adalah merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada

atau mendesain solusi yang baru. Proses desain ini merupakan proses

 pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide

solusi ideal yang tidak jelas.

c.  Tahap seleksi

Tahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi yakni

dengan penilaian pembuat keputusan : berdasarkan pengalaman atau intuisi,

 bukan analisis logis, dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis, dan

dengantawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan

6Luthans F, Perilaku Organisasi..., hal. 54

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 9/12

9

dan semua manuver politik yang ada. Kemudian keputusan diterima secara

formal dan otorisasi dilakukan.

4.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :

a.  Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan,

teknologi dan sebagainya.

 b.  Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum dan

sebagainya.

c.  Ketersediaan informasi yang diperlukan.

d.  Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan

5.  Gaya pengambilan keputusan

Terdapat pendekatan lain untuk perilaku pengambilan keputusan berfokus

 pada gaya yang digunakan manajer dalam memilih alternatif 7. Ada empat gaya

 pengambilan keputusan yaitu :

a.  Gaya Direktif 

Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadap

ambiguitas dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan

ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan

masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan

menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.

 b.  Gaya Analitik 

Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk 

ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis

situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu.

Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat

keputusan direktif.

7Setiadi,. Business Economics and Managerial Decision Making , (Jakarta : Kencana, 2008), hal.78

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 10/12

10

c.  Gaya Konseptual

Pembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk 

ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka

  berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan

  banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini

membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah

informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.

d.  Gaya Perilaku

Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang

rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Gaya ini cenderung

 bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam  pertukaran pendapat yakni cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat

serta menyukai informasi verbal daripada tulisan.

6.  Tanggung Jawab Pengambilan Keputusan

Seorang pengambil keputusan (decision maker ) harus memenuhi berbagai

syarat, terutama syarat intelektual dan mental, untuk dapat mengambil keputusan

secara bertanggung jawab. 

Pertama ia harus dapat membedakan antara responsibility for desiding atau

tanggung jawab untuk mengambil keputusan, dan responsibility for doing , atau

tanggung jawab untuk melakukan8.

8Prajudi Atmosudirdjo. Pengambilan Keputusan (decisions making),Cetakan kedelapan (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1987), hal.76.

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 11/12

11

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Persepsi merupakan suatu proses melalui mana seseorang menerima,

mengorganisasi dan menginterpretasi informasi dari lingkungannya. Faktor-faktor 

yang mempengaruhi persepsi antara lain, faktor yang berada dalam diri yang

mempersepsi (perceiver) berupa attitude, motive, interest, experience, dan

expectation. Kemudian, faktor yang berada dalam objek yang dipersepsi (target)

  berupa novelty, motion, sounds, size, backround,dan proximit. Dan faktor yang

 berada dalam situasi berupa bentuk, work setting , dan social setting. Pengambilan keputusan merupakan pilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan

atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. Pengambilan keputusan

memiliiki hubungan yang erat dengan persepsi, sebelum mengambil sebuah

keputuhan, hendaknya segala macam persepsi yang salah di luruskan, guna

memperoleh keputusan yang benar dan akurat.

5/12/2018 Persesi Dan Pengambilan Keputusan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/persesi-dan-pengambilan-keputusan 12/12

12

DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, Prajudi. 1978.   Pengambilan Keputusan (decisions making),  Cetakan

kedelapan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2005. Perilaku Organisasi . Bandung : UNPAR Press. 

Luthans F. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10. Yogyakarta : Andi.

Setiadi. 2008.   Business Economics and Managerial Decision Making . Jakarta :

Kencana.

Thoha,Miftah. 2001.   Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.