Manajemen - Pengambilan Keputusan

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam organisasi membuat keputusan. Para manajer puncak, sebagai contoh menentukan tujuan organisasi mereka, produk atau jasa apa yang akan di produksi, bagaimana sebaiknya mengorganisasikan dan mengkoordinasikan unit kegiatan dan sebagainya, termasuk manajer tingkat menengah atau bawah tergantung pada kewenangannya masing-masing. Manajemen menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya. Kualitas keputusan manjerial merupakan ukuran dari efektifitas manager. Proses pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia sebagai individu 1

description

Manajemen Pengambilan Keputusan

Transcript of Manajemen - Pengambilan Keputusan

Page 1: Manajemen - Pengambilan Keputusan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu dalam organisasi membuat keputusan. Para manajer puncak, sebagai

contoh menentukan tujuan organisasi mereka, produk atau jasa apa yang akan di produksi,

bagaimana sebaiknya mengorganisasikan dan mengkoordinasikan unit kegiatan dan sebagainya,

termasuk manajer tingkat menengah atau bawah tergantung pada kewenangannya masing-

masing.

Manajemen menbutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.

Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk

manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda

membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi

yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus

memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

Kualitas keputusan manjerial merupakan ukuran dari efektifitas manager. Proses

pengambilan keputusan adalah bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia sebagai

individu dan sebagai anggota kelompok dalam struktur organisasi salah satu pentingnya adalah

pengambilan keputusan.

1

Page 2: Manajemen - Pengambilan Keputusan

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam makalah ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Apa Pengertian dari Pengambilan Keputusan?

b. Bagaimana Proses dari Pengambilan Keputusan?

c. Apa saja Tipe-Tipe Keputusan?

d. Bagaimana maksud dari Manajer sebagai Pengambil Keputusan?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui Pengertian dari Pengambilan Keputusan.

b. Untuk mengetahui apa saja Proses dari Pengambilan Keputusan.

c. Untuk mengetahui Tipe-Tipe dari Keputusan.

e. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Manajer sebagai Pengambil Keputusan.

2

Page 3: Manajemen - Pengambilan Keputusan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan

peranan penting terutama pada saat manajer melaksanakan fungsi perencanaan.

Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk

mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan. Pada dasarnya pengambilan

keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin

dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu

keputusan yang terbaik.

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan

pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.

Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat

keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif

yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,

diantaranya adalah :

1. G. R. Terry :

Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan

kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

3

Page 4: Manajemen - Pengambilan Keputusan

2. Claude S. Goerge, Jr :

Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa

suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan

diantara sejumlah alternatif.

3. Horold dan Cyril ODonnell :

Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif

mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan

tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi

yang telah dibuat.

4. P. Siagian :

Mengatakan bahwa Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu

masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

2.2 Proses Pengambilan Keputusan

4

Identifika -si dan

diagnosa masalah

Pengum -pulan dan

analisa data

Pengemba-ngan

alternatif-alternatif

Evaluasi alternatif-alternatif

Pemilihan alternatif terbaik

Implemen-tasi

keputusan

Evaluasi hasil-hasil

Umpan Balik

Page 5: Manajemen - Pengambilan Keputusan

Proses Pengambilan Keputusan memiliki Beberapa Tahap yaitu :

Tahap 1: Pemahaman dan Perumusan Masalah

Masalah dalam perusahaan akan sering muncul. Jadi, bila manajer akan memperbaiki

situasi, mereka harus pertama-tama menemukan apa masalah sebenarnya, dan kemudian

menentukan bagian-bagian masalah yang mereka harus pecahkan serta bagian-bagian mana yang

seharusnya dipecahkan.

Cara- cara mempermudah indentifikasi masalah:

a. Manajer secara sistematik menguji hubungan-hubungan sebab-akibat.

b. Manajer mencari penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan dari

“normal”.

c. Manajer berkonsultasi dengan pihak-pihak lain yang mampu memberikan pandangan dan

wawasan yang berbeda tentang masalah atau kesempatan.

Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.

Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan

langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang akan

dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi

tersebut. Para manajer akan jarang memperoleh seluruh data yang dibutuhkan, padahal mereka

harus mempunyai informasi cukup untuk dapat merumuskan berbagai penyelesaian.

Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif.

Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasible” sering

menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah mereka.

Pengembangan sejumlah alternative memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk

membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang

efektif. Herbert Simon, mengemukakan konsep pemuasan (satisficing) yang berarti bahwa

5

Page 6: Manajemen - Pengambilan Keputusan

pembuat keputusan memilih suatu alternative yang cukup baik, walaupun bukan sesuatu yang

sempurna atau ideal.

Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif.

Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mereka harus mengevaluasinya

untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur dengan dua kriteria: apakah

alternatif realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi, dan seberapa

baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.

Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik.

Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif.

Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidak

sempurnaan kebijakan manajer. Pilihan alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi

di antara berbagai factor yang telah dipertimbangkan.

Tahap 6: Implementasi Keputusan 

Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana untuk mengatasi

berbagai opersyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.

Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus

menetapkan anggaran atau schedule kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-

sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan

tugas-tugas tertentu. Disamping itu, pada tahap implementasi keputusan, manajer juga perlu

menetapkan prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila

masalah baru muncul dalam pelaksanaan keputusan, serta merancang system peringatan dini

(early warning system) untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

6

Page 7: Manajemen - Pengambilan Keputusan

Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan

Implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi

apakah implementasi dilakukan dengan lancer dan keputusan memberikan hasil-hasil yang

diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan

merupakan tantangan yang harus selalu dihadapinya.

2.3 Tipe-Tipe Keputusan

Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai kondisi dan situasi yang

ada. Salah satu metode pengklasifikasian yang banyak digunakan adalah dengan menentukan

apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara

keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian.

Keputusan yang diprogram dan tidak diprogram:

1. Keputusan yang Diprogram atau Programmed Decision

Adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.

Keputusan-keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai

kebijakan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan

dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-

alternatif. Sebagai contoh, manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji

karyawan baru Karena organisasi pada umunya mempunya skala gaji untuk

semua posisi; manajer juga tidak perlu memikirkan masalah-masalah harian yang

akan dihadapi, Karena prosedur-prosedur untuk menangani masalah-masalah rutin

telah tersedia.

2. Keputusan-keputusan yang Tidak Diprogram (Non-programmed decision)

Adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau

tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh

kebijaksanaan sangat penting sehingga perlu penanganan khusus, harus

7

Page 8: Manajemen - Pengambilan Keputusan

diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh

masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak deprogram antara

lain: cara pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penanganan lini

produk yang jatuh di pasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin

tinggi kedudukan dalam hirarki organisasi, dibutuhkan kemampuan untuk

membuat keputusan-keputusan yang tidak deprogram yang lebih tinggi. Atas

dasar alasan ini, berbagai program-program latihan manajemen mencoba untuk

mengembangkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan-keputusan yang

tidak diprogram.

Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi

kepastian, resiko dan ketidakpastian.

1. Dalam kondisi kepastian (certainty)

Para manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena

tersedia informasi yang akurat, terpercaya, dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.

Dalam kasus ini, situasi di waktu yang akan datang dapat diperkirakan dengan pasti.

2. Dalam kondisi risiko (risk)

Manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi

lengkap tidak tersedia.

3. Dalam kondisi ketidak pastian (uncertainty)

manajer tidak mengetahui probabilitas, bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan

hasil-hasil. Kondisi-kondisi ketidakpastian pada umumnya menyangkut keputusan-

keputusan kritis dan paling menarik.

8

Page 9: Manajemen - Pengambilan Keputusan

Tipe-tipe KeputusanTeknik-teknik Pembuatan Keputusan

Tradisional Modern

Diprogram: Keputusan-keputusan

rutin dan berulang-ilang. Organisasi mengembangkan

proses-proses khusus bagi penanganannya

1. Kebiasaan2. Kegiatan rutin: Prosedur-prosedur

pengoperasian standar3. Struktur organisasi Pengharapan umum

Sistem tujuan Saluran-saluran informasi yang disusun dengan baik

1. Teknik-teknik riset operasi: Analisa matematik, model-model simulasi komputer2. Pengolahan data elektronik

Tidak diprogram: Keputusan-keputusan sekali pakai, disusun

tidak sehat, kebijaksanaan.

Ditangani dengan proses pemecahan

masalah umum

1. Kebijakan intuisi dan kreatifitas

2. Coba-coba

3. Seleksi dan latihan para pelaksana

Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada:

a. Latihan membuat keputusanb. Penyusunan program-program komputer "heuristic"

9

Page 10: Manajemen - Pengambilan Keputusan

2.4 Manajer sebagai Pengambil Keputusan

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan

kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi, seorang yang karena pengalaman,

pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi utk memimpin, mengatur, mengelola,

mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 

Peran Manajer

Henry mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh

peran yang dimainkan oleh manager di tempat kerjanya. ia kemudian mengelompokan kesepuluh

peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan

orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran

sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. yang kedua adalah peran

informasional, meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran

sebagai juru bicara. yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai

seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

1. Peran antarpribadi merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang

bersifat seremonial dan simbolis. peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah,

pemimpin, dan penghubung.

2. Peran informasional meliputi peran manager sebagai pemantau dan penyebar informasi,

serta peran sebagai juru bicara.

3. Peran pengambilan keputusan yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai

seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan

oleh manager adalah berinteraksi dengan orang lain.

10

Page 11: Manajemen - Pengambilan Keputusan

Tugas Manajer

Dirumuskan secara singkat tugas-tugas seorang manager adalah :

1. Memimpin organisasi

2. Mengatur organisasi

3. Mengendalikan organisasi

4. Mengembangkan organisasi

5. Mengatasi berbagai masalah yg terjadi dlm organisasi

6. Menumbuhkan kepercayaan

7. Meningkatkan rasa tanggung jawab.

8. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi

9. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya. 

Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan:

Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan seorang manajer dalam membuat suatu

keputusan:

1.   Salah satu  yang paling sederhana yang dapat membantu pengambilan keputusan adalah dengan

membuat daftar pilihan dari pro dan kontra. Hal ini tidak hanya akan membantu manajer

menganalisis resiko yang terlibat tetapi juga membantu menimbang dan membandingkan pilihan.

2.  Pendapat Objektif sari seseorang yang bukan merupakan bagian dari proses pengambilan

keputusan dan siapa yang diuntungkan atau kehilangan dari konsekuensi keputusan, dan siapa

yang tahu banyak tentang bidang yang berkaitan dapat membantu samapai pada suatu keputusan

yang lebih baik.

3.  Mendapatkan semua data atau informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Sekecil apapun

informasi, hal itu benar-benar dapat mengubah arah pemikiran.

11

Page 12: Manajemen - Pengambilan Keputusan

4.  Mempelajari kasus orang-orang yang menem,ukan diri mereka dalam sitruasi yang sama dapat

membantu dalam m,empresdiksi konsekuensi dari keputusan yang kompleks

5.  Berpikir tentang keuntungan jangka panjang, bukan keuntungan jangka pendek.

 

12

Page 13: Manajemen - Pengambilan Keputusan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah

sarana untuk mencapai tujuan atau memecahkan suatu masalah, hasil dari suatu proses yang

dipengaruhi oleh berbagai kekuatan. Jadi keputusan harus dianggap sebagai sarana bukan

hasil. Keputusan adalah mekanisme organisasional dengan bentuk usaha untuk mencapai

suatu tujuan yang tertentu. Dengan kata lain merupakan respon organisasional terhadap suatu

masalah. Setiap keputusan merupakan hasil dari suatu proses dinamik yang dipengaruhi oleh

berbagai kekuatan. Pentingnya seorang manajer menguasai apa tugas dan kewajibannya

dalam memimpin dan memberikan perilaku yang baik terhadap bawahannya, terutama dalam

pengambilan keputusan seorang manager penting sekali untuk bertindak lebih ekstra dan

hati-hati agar dapat mengendalikan segala situasi maupun kebijakan serta dampak-

dampaknya. Seorang manajer yang professional akan membawa kemajuan dalam suatu

perusahaan, sebaliknya jika seorang manager kurang paham apa tugas dan kewajibannya

sehingga tidak bisa melakukan pembenahan maka perusahaan akan rugi dan mungkin bisa

mengalami kemunduran dan akan berdampak negatif kepada para karyawan/bawahannya.

3.2 Saran

Setelah kita mengetahui berbagai macam hal mengenai pengambilan keputusan yang

baik dan yang benar maka hendaknya ilmu ini diaktualisasikan ke kehidupan nyata

sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya dan dapat pula

meminimalisasikan  kesalahan-kesalahan yang tidak terduga ataupun tidak diinginkan. Kita

semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang bisa

membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan

dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan

13

Page 14: Manajemen - Pengambilan Keputusan

pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan

datang agar menjadi manusia yang lebih baik.

14

Page 15: Manajemen - Pengambilan Keputusan

DAFTAR PUSTAKA

http://yuzman-firmansyah.blogspot.com/

http://atikahnurjannahnst.blogspot.com/2013/03/manajer-sebagai-pembuat-keputusan.html

http://rizkymalm.blogspot.com/2013/04/peran-seorang-manajer-dalam-membuat.html

http://artikel1.coffemix.com/4357/pengambilan-keputusan-seorang-manajer-dalam-manajemen/

http://meyka.blogdetik.com/2013/05/11/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/

http://heksi-rian.blogspot.com/2012/01/makalah-manjemen-pengambilan-keputusan.html

15

Page 16: Manajemen - Pengambilan Keputusan

Contoh Studi Kasus dalam

Pengambilan Keputusan

Suatu organisasi atau perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project

di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang

berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi

project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggang waktu yang telah

ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan

dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut

walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi

tersebut.

Contoh di atas adalah salah satu contoh dimana pimpinan dapat saja mengambil

keputusan tanpa didiskusikan terlebih dahulu karena alasan kepentingan yang mendesak, apabila

menggunakan perkiraan ahli, kewenangan setelah diskusi, ataupun kesepakatan maka akan

memerlukan banyak waktu untuk membuat keputusan.

16