Percobaan_4.doc
-
Upload
maisarahkimia12 -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Percobaan_4.doc
PERCOBAAN IV
Judul Percobaan : Unsur-unsur Alkali tanah
Hari/Tanggal : Kamis/ 13 April 2006
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan pada percobaan ini yaitu mempelajari sifat unsur-unsur alkali larutan.
II. DASAR TEORI
Unsur-unsur Bloks S dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling
reaktif. Unsur-unsur alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur
alkali. Kereaktifan unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang
jelas.
Unsur-unsur alkali jarang larut dalam air. Unsur-unsur ni biasanya ditemukan
dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut, maka disebut logam alkali tanah
(alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri dari Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).
Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalisium dan
magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada
kulit bumi. Sementara unsur yang paling sedikit dari golongan II A adalah radium
sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Dalam
percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg, Ca, dan Ba.
Dibandigkan dengan unsur-unsur alkali, unsur-unsur alkali tanah mempunyai
titik leleh, kerapatan, dan kekerasa yang tinggi. Sebab ikatan logam antara atom-
atomnya kuat. Sehingga logam alkali tanah lebih bersifat logam dibandingkan logam
alkali. Logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air, udara, halogen, hidrogen,
belerang, asam dan basa kuat, meskipun tidak semuanya dapat bereaksi.
Logam magnesium banyak dijumpai disumbernya, yaitu air laut, sedangkan
kalsium banyak dijumpai yaitu batu kapur (CaCO3).
37
III. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
- Tabung reaksi
- Pejepit tabung
- Gelas kimia
- Pemanas
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah :
- Kertas saring - Air panas
- Indikator pp - 0,01 g MgO
- Logam Ca - 0,01 g Ca(OH)2
- Serbuk Mg - 0,01 g Ba(OH)2
IV. PROSEDUR KERJA
Eksperimen 1. Reaksi dengan air
1. Memasukkan sekeping logam kalsium ke dalam air dingin yang terdapat dalam
gelas kimia.
2. Mengamati reaksi dan memeriksa hasil reaksi.
3. Melakukan dengan logam magnesium seperti pada gambar dibawah ini,
membiarkan percobaan ini sampai setengah jam dan memeriksa hasilnya.
Air panas
Serbuk Mg dibungkus dengan kertas saring
38
Eksperimen 2. Sifat asam-basa
1. Memasukkan ke dalam tiga tabung reaksi masing-masing 0,01 gram magnesium
oksida, 0,01 gram kalsium hidroksida dan 0,01 barium hidroksida.
2. Menambahkan 10 mL air ke dalam masing-masing tabung reaksi, kemudian
mengocok.
3. Menambahkan 2 tetes larutan indikator universal ke dalam masing-masing tabung
dan memeriksa pH larutan dalam masing-masing-masing tabung.
4. Menjelaskan bagaimana perubahan pH dari masing-masing tabung.
5. Menulis persamaan reaksi
6. Menjelaskan apakah sama hasilnya jika sebagai pengganti magnesium oksida
digunakan magnesium hiodroksida.
7. Membandingkan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion.
Eksperimen 3. Hidrolisis klorida
Klorida ion melarut dalam air membentuk ion hidrat sederhana. Misalnya
alumunium klorida bereaksi dengan air membentuk alumunium hidroksida. Kekuatan
hidrolisis klorida alkali tanah dapat diperkirakan dengan cara memanaskan klorida
hidrat dan memeriksa gas yang terbentuk.
1. Dalam kamar asam, memanaskan klorida hidrat dari magnesium, kalsium dan
barium dalam tabung reaksi dan memeriksa asam klorida yang terbentuk.
2. Menjelaskan apakah ada klorida yang terhidrolisis dan apakah ada kecendrungan
dalam hidrolisis.
3. Menuliskan klorida mana yang lebih bersifat kovalen.
Eksperimen 5. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
1. Memasukkan 2 mL larutan 0,1 M ion logam alkali tanah (Mg2+, Ca2+, Ba2+) dalam
tabung reaksi yang berbeda.
2. Menambahkan volume yang sama larutan hidroksida 0,1 M ke dalam masing-
masing tabung. Mencatat endapan yang terbentuk.
39
3. Melakukan percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion hidroksida
menggunakan ion sulfat dan ion karbonat.
V. DATA PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Reaksi dengan air- Sekeping logam Ca + H2O - Tidak reaksi (Ca tidak larut dalam
air- Serbuk Mg dibungkus kertas saring
dimasukkan dalam air panas- Terdapat gelembung-gelembung
gas pada tabung reaksi
2. Sifat asam - basa- 0,01 gr MgO + 10 mL air + 1 tetes
indikator pp- Larutan bening ada endapan putih
(+++) setelah ditambah pp larutan berwarna merah PH = 8
- 0,01 gr Ca(OH)2 + 10 mL air - Larutan bening ada endapan putih (+)
+ 2 tetes indikator pp - Larutan berwarna merah sangat muda PH = 11
- 0,01 gr Ba(OH)2 + 10 mL air - larutan bening ada endapan putih (++)
+ 2 tetes indikator pp - Larutan berwarna merah muda PH = 8
3. Hidrolisis KloridaMemanaskan dalam kama asam- MgCl2 - MgCl2 larut dan tidak terbentuk
gas- CaCl2 - Terlarut, terbentuk gas- BaCl2 - Tidak larut terbentuk gas
4. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanam
* - 2 ml Mg2+ 0,1N + 2 mL OH- 0,1 N - Larutan keruh, terdapat endapan putih (++)
- 2 ml Ca2+ 0,1N + 2 mL OH- 0,1 N - Larutan tetap bening, tidak terbentuk endapan
- 2 ml Ba2+ 0,1N + 2 mL OH- 0,1 N - Larutan agak keruh, terdapat endapan putih sedikit (+)
* - 2 ml Mg2+ 0,1N + 2 mL SO42- 0,1 N - Larutan tetap bening, tidak
terbentuk endapan
40
- 2 ml Ca2+ 0,1N + 2 mL SO42- 0,1 N - Larutan tetap bening, tidak
terbentuk endapan- 2 ml Ba2+ 0,1N + 2 mL SO4
2- 0,1 N - Larutan putih susu, terdapat endapan putih banyak (+++)
* - 2 ml Mg2+ 0,1N + 2 mL CO32- 0,1 N - Larutan agak keruh, terdapat
endapan putih sedikit (+) - 2 ml Ca2+ 0,1N + 2 mL CO3
2- 0,1 N - Larutan putih keruh, terdapat endapan (++)
- 2 ml Ba2+ 0,1N + 2 mL CO32- 0,1 N - Larutan terbentuk 2 lapisan atas
bening, bawah putih keruh, endapan (+++)
VI. ANALISIS DATA
1. Reaksi dengan air
Pada reaksi antara logam kalsium dengan air, menurut hasil pengamatan tidak
terjadi reaksi (Ca tidak terlarut). Seharusnya reaksi antara kalsium dengan air
menghasilkan gas hidrogen.
Reaksi yang terjadi adalah :
Ca (s) + H2O (aq) CaO (s) + H2 (g)
Menurut reaksi di atas adanya gas hidrogen dapat dilihat oleh adanya gelembung-
gelembung gas, namun hal ini tidak ditemukan oleh praktikan, kemungkinan karena
kekurangtelitian praktikan dalam mengamati hasil percobaan.
Pada reaksi antara serbuk magnesium dengan air, terjadi reaksi yang lambat,
karena pada proses ini diperlukan air panas dan waktunya 30 menit sehingga
menghasilkan gelembung-gelembung gas yang merupakan gas hidrogen dan
membentuk larutan basa.
Reaksi yang terjadi adalah :
Mg (s) + H2O (aq) Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Percobaan tersebut menggunakan air panas untuk mempercepat reaksi.
Logam magnesium merupakan unsur elektropositif dan reduktor kuat serta kurang
41
reaktif. Mg(OH)2 yang dihasilkan pada reaksi dapat dipakai sebagai antisida (obat
maag) untuk menetralkan HCl yang berlebih dalam lambung.
Kereaktifan logam alkali tanah bertambah dengan kenaikan nomor atom.
Dalam reaksi ini, logam alkali tanah bertindak sebagai reduktor dan zat yang
direduksi, dari nomor atomnya maka dapat disimpulkan bahwa Ca lebih reaktif dari
pada Mg.
2. Sifat Asam – Basa
Pada eksperimen 2, reaksi antara MgO dengan air menghasilkan larutan
bening dan terdapat endapan putih (+++), setelah ditambahkan 2 tetes indikator PP
larutan berwarna merah tua dengan pH = 8, berarti larutan ini bersifat basa.
Reaksinya adalah
MgO (s) + H2O (aq) Mg(OH)2 (s)
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2 (s)
Logam magnesium ini bersifat alkalis (pembentuk basa). Mg(OH)2 tergolong basa
lemah dan MgO dalam air bersifat basa sehingga disebut oksida basa.
Bila MgO diganti dengan Mg(OH)2 maka hasilnya akan sama yaitu Mg(OH)2
larut dalam air, karena hidroksida larut dalam air dan kelarutannya makin besar
dengan bertambahnya nomor atom.
Reaksi MgO dengan air menghasilkan endapan putih yaitu Mg(OH)2. Hal ini
dikarenakan larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larut < hasil kali konsentrasi ion-
ionnya sehingga larut dalam air.
Pada reaksi antara Ca(OH)2 dengan air, larutan bening dan terdapat endapan
putih sedikit (+) dan saat ditambahkan 2 tetes indikator PP larutan berwarna merah
sangat muda dan pH = 11. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat basa
kuat yang disebut kapur.
42
Reaksi yang terjadi :
Ca(OH)2 Ca2+ + 2 OH-
Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) Ca(OH)2 (s) + H2 (g)
Kegunaan Ca(OH)2 adalah untuk mengapuri tembok, pengolahan air limbah, untuk
produksi gula dan lain-lain.
Reaksi antara Ba(OH)2 dengan air menghasilkan larutan berwarna bening dan
terdapat endapan putih agak banyak (++). Setelah ditambahkan 2 tetes indikator PP
larutan berwarna merah muda dan pHnya = 8. Reaksi ini menghasilkan larutan
Ba(OH)2 dan membebaskan gas H2.
Reaksinya adalah :
Ba2+ (aq) + 2 H2O (aq) Ba(OH)2 + H2 (aq)
Seharusnya pada eksperimen kedua ini harga pH yang dihasilkan pH
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2, tetapi menurut hasil pengamatan pH Ca(OH)2
yang paling besar yaitu 11, sedangkan pH Mg(OH)2 = pH Ba(OH)2 yaitu = 8. Hal ini
mungkin dikarenakan kesalahan praktikan dalam melakukan prosedur percobaan.
Berdasarkan sistem periodik untuk unsur alkali tanah dalam 1 golongan,
kekuatan basanya akan meningkat dengan bertambahnya nomor atom sehingga
Ba(OH)2 yang merupakan basa paling kuat dibandingkan Ca(OH)2 dan Mg(OH)2.
Selain dari itu jari-jari ion Ba lebih besar dari pada jejari ion atau Mg. Jejari ion Ba
adalah 1,3 – Ca adalah 0,99 dan Mg adalah 0,65, sehingga dapat dituliskan kekuatan
basanya.
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2
3. Hidrolisis KloridaPada percobaan ini ialah memanaskan masing-masing garam alkali tanah
MgCl2, CaCl2 dan BaCl2 di dalam kamar asam. Perlakuan ini untuk mengamati
apakah ada gas HCl yang dihasilkan. Klorida ion melarut dalam air membentuk ion
hidrat sederhana. Banyak klorida kovalen atau agak kovalen, mengalami hidrolisis
menghasilkan klorida dan oksida/hidroksidanya.
43
Ketika garam MgCl2 dipanaskan, tidak terbentuk gas HCl, sedangkan BaCl2
dan CaCl2 yang dipanaskan dengan pembakaran bunsen menghasilkan gas HCl. Ini
artinya Ca dan Ba memiliki kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah yang lebih besar
dibandingkan Ma.
Reaksinya adalah :
CaCl2 (s) + 2 H2O Ca(OH)2 + 2 HCl
BaCl2 (s) + 2 H2O Ba(OH)2 + 2 HCl
4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
a. Reaksi antara logam alkali tanah dengan ion OH-
Pada reaksi antara larutan Mg2+ dengan ion OH- menghasilkan larutan yang
keruh dan terdapat endapan putih.
Reaksinya adalah :
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg(OH)2 (s)
Berdasarkan literatur Ksp Mg(OH)2 adalah 1,5 x 10-11
Reaksi antara ion kalsium (Ca2+) dengan ion hidroksida OH- menghasilkan
larutan yang tetap bening dan tidak terbentuk endapan. Seharusnya pada reaksi
terbentuk endapan putih yang disebut kapur. Hal ini mungkin disebabkan kesalahan
praktikan dalam melakukan prosedur kerja. Reaksinya adalah :
Ca2+(aq) + 2OH- (aq) Ca(OH)2
Berdasarkan literatur Ksp Mg(OH)2 adalah 7,9 x 10-6
Reaksi antara ion barium (Ba2+) dengan ion hidroksida OH- menghasilkan
larutan yang agak keruh dan terbentuk endapan putih sedikit
Reaksinya adalah :
Ba2+(aq) + 2OH- (aq) Ba(OH)2
Berdasarkan literatur Ksp Mg(OH)2 adalah 5,0 x 10-3
Pada percobaan ini terjadi kesalahan, seharusnya endapan yang dihasilkan
oleh Mg(OH)2 lebih banyak dibandingkan dengan Ca(OH)2 dan endapan Ca(OH)2
lebih banyak dibandingkan dengan Ba(OH)2. Hal ini juga dapat dilihat dari harga
Ksp masing-masing, semakin kecil harga Ksp maka semakin sukar zat tersebut larut
44
atau makin mudah mengendap, sehingga dapat ditulis urutan kelarutan ion-ion alkali
tanah dalam ion hidroksida adalah
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Dapat disimpulkan bahwa Ba2+ lebih mudah larut dalam ion hidroksida dibandingkan
ion Ca2+ dan Mg2+.
b. Reaksi antara logam alkali tanah dengan ion SO42-
Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion sulfat (SO42-) menghasilkan larutan bening
dan tidak terbentuk endapan.
Reaksinya adalah :
Mg2+ (aq) + SO42- (aq) MgSO4 (aq)
Reaksi ini menghasilkan magnesium sulfat (MgSO4) yang dikenal sebagai garam
inggris yang mudah larut dalam air. Dapat dijumpai secara alami pada MgSO4 . H2O
Reaksi antara ion Ca2+ dengan ion SO42- menghasilkan larutan yang tetap
bening dan terdapat endapan, seharusnya pada reaksi ini terbentuk endapan putih
(CaSO4).
Reaksi yang terjadi :
Ca2+(aq) + SO42- (aq) CaSO4 (aq)
Reaksi ini menghasilkan kalsium sulfat CaSO4 yang merupakan zat padat putih dan
banyak ditemui dalam bentuk kristal sebagai anhidrat dan dehidrat CaSO4.H2O (Gibs
atau alabaster).
Berdasarkan literatur Ksp CaSO4 adalah 2,4 x 10-5.
Kesalahan yang terjadi mungkin disebabkan karena kesalahan praktikan dalam
melakukan prosedur percobaan.
Reaksi antara ion Ba2+ dengan ion SO42- menghasilkan larutan menghasilkan
larutan yang berwarna putih susu dan terdapat endapan putih banyak.
Reaksinya adalah :
Ba2+ (aq) + SO42- (aq) BaSO4 (s)
Reaksi ini menghasilkan endapan barium sulfat BaSO4
Berdasarkan literatur Ksp CaSO4 adalah 1,8 x 10-10.
45
Dilihat dari analisis di atas dan harga Ksp dapat disimpulkan bahwa Mg2+
mudah larut dalam SO42-, Ca2+ sedikit larut dan Ba2+ sukar larut dalam ion SO4
2-.
Jadi garam-garam sulfat alkali tanah menunjukkan fenomena yang sebaliknya
dari garam-garam hidroksida yaitu kelarutannya menurun dengan kenaikan nomor
atom atau makin kebawah makin sukar larut.
Kelarutan ion Alkali tanah dalam ion sulfat (SO42-) adalah :
Ba2+ < Ca2+ < Mg2+
c. Reaksi antara logam alkali tanah dengan ion CO32-
Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion karbonat (CO32-) menghasilkan larutan
yang agak keruh dan terdapat endapan putih sedikit (+).
Reaksinya adalah :
Mg2+ (aq) + CO32- (aq) MgCO3 (s)
Reaksi ini menghasilkan magnesium karbonat yaitu zat padat putih yang sedikit larut
dalam air.
Berdasarkan literatur Ksp MgCO3 adalah 1 x 10-5.
Reaksi antara ion Ca2+ dengan ion CO32- menghasilkan larutan putih keruh dan
terdapat endapan putih agak banyak (++).
Reaksi yang terjadi :
Ca2+ (aq) + CO32-
(aq) CaCO3 (s)
Berdasarkan literatur Ksp CaCO3 adalah 4,8 x 10-9.
Reaksi antara ion Ba2+ dengan ion CO32- menghasilkan larutan yang terbentuk
2 lapisan yaitu atas (bening) dan bawah (putih keruh), terdapat endapan putih banyak
(+++).
Reaksinya adalah :
Ba2+ (aq) + CO32-
(aq) BaCO3 (s)
Reaksi ini menghasilkan endapan barium karbonat BaCO3
Berdasarkan literatur Ksp BaCO3 adalah 8,1 x 10-9.
46
Menurut analisis di atas menunjukkan bahwa garam-garam karbonat praktis
tidak larut dalam air. Berdasarkan harga Ksp, kelarutan ion logam alkali tanah dalam
ion karbonat dapat diurutkan sebagai berikut :
Kelarutan ion Alkali tanah dalam ion sulfat (SO42-) adalah :
Ba2+ < Ca2+ < Mg2+
Jadi ion Mg2+ lebih mudah larut dalam ion karbonat.
VII. KESIMPULAN
1. Reaksi logam Ca dengan air menghasilkan CaO dan gas H2, sedangkan logam Mg
bereaksi dengan air menghasilkan CaO dan gas H2, tetapi Mg lebih cepat bereaksi
dibandingkan Ca.
2. Logam alkali tanah merupakan reduktor kuat dan sangat elektropositif.
3. Logam alkali tanah yang berupa MgO4 atau Mg(OH)2, Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 bila
direaksikan dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa yang semakin
meningkat dengan bertambahnya nomor atom dalam 1 golongan.
4. Kelarutan senyawa alkali tanah yaitu :
a. Dalam 1 golongan dari atas kebawah makin mudah larut dalam ion hidroksida
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
b. Dalam 1 golongan dari atas kebawah makin sukar larut dalam ion sulfat
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
c. Dalam 1 golongan dari atas kebawah makin sukar larut dalam ion karbonat
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
47
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irfan. 1998. Kimia SMU 3. Erlangga. Jakarta.
Purba, Michael. 2003. Kimia 2000 SMU Kelas 3. Erlangga. Jakarta.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2006. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. FKIP
UNLAM. Banjarmasin.
48
Lembar Jawaban
Unsur-unsur Alkali Tanah
1. Ca (s) + 2 H2O Ca(OH) 2 (s) + H2(g)
Mg (s) + 2 H2O Mg(OH) 2 (s) + H2(g)
2. Mg dalam bentuk serbuk lebih reaktif dari Mg (pita) dan Ca. Mg serbuk >Mg pita
> logam Ca.
3. Zat yang direduksi adalah gas H2
Mg + 2 H2O Mg(OH) 2 + H2
0 +1 +2 0 Reduksi Oksidasi
4. Perubahan PH pada masing-masing tabung
a. MgO + H2O + PP pH = 8
b. Ca(OH) 2 + H2O + PP pH = 11
c. Ba(OH) 2 + H2O + PP pH = 8
5. Mg2+ + H2O Mg(OH) 2
Ca2+ + H2O Ca(OH) 2 (s) + H2 (g)
Ba2+ + H2O Ba(OH) 2 + H2 (g)
6. Jika Mg(OH) 2 sebagai pengganti MgO hasilnya akan sama yaitu Mg(OH) 2 yang
larut dalam air
Mg2+ + H2O Mg(OH) 2 + H2
7. Sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2
8. Ada klorida yang terhidrolisis yaitu Ca dan Ba yang ditandai dengan adanya gas
HCl.
9. Klorida yang lebih bersifa kovalen ialah Ba dan Ca.
49
50