Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

22
ISOLASI PATI DARI UBI KAYU A. Tujuan Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kandungan pati yang terdapat pada ubi kayu. 2. Menguji karbohidrat (pati) melalui uji benedict dan uji iodin. B. Landasan Teori Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat. Sel otak kita bergantung sepenuhnya kepada karbohidrat sebagai sumber tenaga. Lemak tidak digunakan oleh otak dan

Transcript of Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

Page 1: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

ISOLASI PATI DARI UBI KAYU

A. Tujuan

Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kandungan pati yang terdapat pada ubi kayu.

2. Menguji karbohidrat (pati) melalui uji benedict dan uji iodin.

B. Landasan Teori

Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat

kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan

memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat.

Sel otak kita bergantung sepenuhnya kepada karbohidrat sebagai sumber tenaga.

Lemak tidak digunakan oleh otak dan sistem saraf dan diet tinggi lemak menjadi

punca berbagai penyakit.

Karbohidrat seharusnya merangkumi kira-kira 50 peratus daripada jumlah

tenaga yang disumbang, dengan penekanan kepada sumber karbohidrat kompleks

dan makanan kaya serat. Ramai orang tersilap tanggap tentang karbohidrat kerana

menyangka ia ‘menggemukkan’ (Utusan Malaysia, 2007).

Amilopektin ialah satu polimer kanji yang bercabang-cabang. Terdapat

ikatan glikosida α-1:4 dan ikatan glikosida α-1:6 yang terdapat pada titik cabang.

Satu molekul amilopektin mempunyai kira-kira 3000 molekul glukosa.

Amilopektin membentuk larutan berkoloid atau bermisel yang tidak larut dalam

Page 2: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

air. Ia menghasilkan warna merah ungu dengan iodin

(http://wiki:Amilopektin.id.com).

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan keton atau senyawa yang

menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal

dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus

empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” dan

memiliki nisbah karbon terhadap hydrogen dan oksigen sebagai 1: 2:1. Sebagai

contoh , rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai

(CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan

rumus empiris (CH2O)n , yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa

yang lain juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.

Karbohidrat mempakan 'raksasa tidur' dalam bioteknologi, dan Indonesia

adalah penghasil karbohidrat dari beras, ketela, jagung dan sagu dalam jumlah

yang menakjubkan di dunia. Oleh karena itu riset daiam bidang enzim yang

bekerja pada karbohidrat merupakan prioritas utama sebagai usaha untuk

meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas pertanian. a-Amilase adalah saiah

satu enzim yang bekerja pada karbohidrat yang digunakan secara luas dalam

industri makanan, tekstil, kertas, deterjen" bahan bakar dan memiiiki potensi

aplikasi dalam kiinik, medis dan fine chemicnls. Saat ini a-amilase menempafL

30% total produksi enzim dunia. Butiran pati sebagai substrat amilase tersusrm

oleh molekul-molekul amilosa dan atau amilopektin yang terorganisasi dalam

Page 3: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

daerah amorf dan kristalin. Kebanyakan pati mengandung -1L35% amilosa.

(Natalia dan Nurachman, 2008).

Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya. Pati dan

glikogen berperan sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang

tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga di dalam dinding sel

bakteri dan tanaman, dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme

hewan. (Lehninger, 1982)

Uji benedict berdasarkan reduksi CU2+ menjadi CU+. Pada proses reduksi

kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks (sitrat). Hal

ini dilakukan untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium

karbonat. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan

banyak jumlahnya. (Ardiningsih, 2005).

Senyawa ini mengandung banyak (poli) satu-satuan monosakarida yang

ikat mengikat malalui oksigen. Contohnya ialah : Pati (starch, amylum) dan

glikogen. Yang pertama merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam

tanaman, sedangkan yang kedua dijumpai dalam hewan. Pati umumnya terdiri

dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin, perbedaannya antara lain ialah

bahwa fraksi amilosa itu tidak bercabang sedangkan amilopektin bercabang. Jenis

ikatan antara dua sakarida adalah 1,4-α-glikosidik. Bilamana ada dua cabang

maka ikatan cabang adalah 1,6-α-glikosidik. (Martoharsono, 1991)

Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik.

Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,

Page 4: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi

yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersebut disebut amilosa

dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.(Winarno, 1982)

Page 5: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

C. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai

berikut :

1. Alat-alat

- Gelas kimia - Blender

- Gelas ukur - Kain penyaring

- Timbangan - Pipet tetes

- Tabung reaksi - Erlenmeyer

- Corong - Kertas saring

2. Bahan-bahan

- Ubi kayu - Metanol

- Pati - Glukosa

- Pereaksi benedict - HCl 6 N

- NaOH 6 N - Larutan iodin 0,01 M

- Akuades

Page 6: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

D. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Isolasi Pati

2. Uji Benedict

300 g ubi kayu

- Diaduk dalam 100 mL aquadest 5 menit.

- Disaring dengan kain saring.

Filtrat Residu

- Ditampung dalam gelas kimia.

- Di (+) 100 mL aquadest.

- Diaduk, didiamkan 10 menit.

Filtrat Endapan

- Didekantasi.

- Disuspensikan dengan 100 mL aquadest.

- Didekantasi.

- Disuspensikan dengan 30 mL etanol 95%.

- Disaring.

Residu (pati)

- Dikeringkan di udara terbuka.

- Ditimbang.

% pati yang terbentuk = ....... %

Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 2

Page 7: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

3. Uji Iodine

- Di (+) 5 mL reagen Benedict.

- Di (+) 8 tetes larutan gula.

- Di (+) 5 mL reagen Benedict.

- Di (+) 8 tetes larutan pati.

- Dikocok.

- Dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit.

- Didinginkan.

Tabung 1, amati perubahan

yang terjadi = ... ?

Tabung 2 amati perubahan

yang terjadi = ... ?

3 mL larutan pati

Page 8: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

E. Hasil dan Pembahasan

Karbohidrat didiefinisikan sebagai polihidroksi aldehid atau polihidroksi

keton. Karbohidrat dapat dibagi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

- Di (+) 2 tetes

aquadest.

- Di (+) 2 tetes

HCl 6 N.

- Di (+) 2 tetes

NaOH 6 N.

- Dikocok.

- Di (+) 1 mL larutan iodin.

- Dipanaskan di atas hot plate.

- Didinginkan.

- Diamati perubahannya.

Tabung , amati perubahan yang

terjadi = ... ?

Tabung 2, amati perubahan yang

terjadi = ... ?

Tabung 3, amati perubahan yang

terjadi = ... ?

Page 9: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

polisakarida. Monosakarida merupakan sakar (gula) sederhana yang tidak dapat

dihidrolisis menjadi unit lebih kecil walaupun dalam suasana lunak sekalipun. Gula

yang paling banyak terdapat dialam, seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa

adalah rangkaian gula. Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan

oleh suatu ikatan kovalen. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida yang

berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat.

Polisakarida penyimpan paling penting adalah pati dan glikogen.

Pada percobaan ini akan diisolasi pati dari ubi kayu. Pati adalah nutrien

polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dan

dalam beberapa hal mempunyai keasaman dengan glikogen. ubi kayu terlebih dahulu

dihaluskan dengan tujuan agar kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu mudah

disaring. Pada proses isolasi pati dilakukan pemisahan dengan cara pengendapan,

pada tehnik pengendapan yang dilakukan yaitu dengan cara dekantasi yang

merupakan proses pemisahan antara cairan dan pati. Proses dekantasi dilakukan lebih

dari satu kali yang tujuannya supaya pati yang masih terdapat dan bercampur dalam

cairan benar-benar terpisah. Pada percobaan ini juga dilakukan proses pemisahan pati

dengan menggunakan pelarut metanol karena molekul pati mempunyai dua akhiran

yang berbeda seperti pada amilopektin dan amilosa dalam struktur kimianya dengan

gugus –OH nomor 4 yang bebas dan akhir pereduksi dengan gugus –OH bebas

anomerik (1,4--D-Glukopiranosa). Artinya ikatan glikosida dapat terpisah dengan

pereduksi gugus –OH sehingga kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu dapat

dipisahkan melalui dekantasi terakhir dengan menggunakan alkohol. Dan dalam

Page 10: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

percobaan ini kadar pati yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan

adalah 11,99 %.

Pada perlakuan selanjutnya pengujian karbohidrat (pati) dilakukan dengan

2 cara yaitu uji pereaksi Benedict dan uji iodin. Pereaksi benedict mengandung atom

Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi.

pada uji pereaksi Benedict dilakukan pada dua tabung reaksi. Tabung reaksi 1 reagen

benedict ditambahkan glukosa atau gula menghasilkan warna biru. Warna biru yang

dihasilkan menandakan tidak adanya pembentukan kompleks dan tidak terbentuk gula

pereduksi yang ditandai dengan tidak ada endapan yang terbentuk Sedangkan pada

tabung reaksi 2 ditambahkan pati menghasilkan warna biru tua dan terbentuk

endapan. Warna dan endapan yang diperoleh menandakan terjadinya pembentukan

kompleks karena warna biru tua yang dihasilkan dari penambahan pereaksi Benedict

pada pati membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil.

Pada uji iodin dilakukan pada tiga tabung reaksi yang berbeda. setiap

tabung ditetesi larutan pati yang kemudian ditambahkan dengan larutan yang

berbeda-beda selanjutnya dilakukan penambahan Iodin disetiap tabung tersebut. Dari

hasil yang diperoleh dimana pada tabung satu dan tabung dua berwarna putih keruh

dan terdapat endapan, sedangkan pada tabung tiga berwarna putih keruh dan terdapat

gel.

Secara teoritis, bila pati direaksikan dengan Iodin maka akan

menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan karena terjadinya koordinasi antara ion

iodin dengan struktur pati yang berbentuk spiral. Bila pati dipanaskan spiral akan

Page 11: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

merenggang, molekul-molekul iodin terlepas hingga warna biru tersebut hilang

namun pada percobaan ini warna biru tersebut tidak tampak melainkan warna putih

keruh serta endapan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena polimer glukosa yang

terdapat pada pati lebih kecil dari 5 sehingga tak memberikan warna yang sesuai

dengan teori yang ada. Namun pada perlakuan ini terdapat pati yang berbentuk gel

setelah dipanaskan. Hal ini karena pati dengan butiran besar menggembung pada

suhu lebih rendah daripada pati berukuran kecil, sehingga bila pati yang dipanaskan

dingin, maka akan membentuk gel.

F. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Kandungan yang diperoleh terhadap isolasi pati dari ubi kayu adalah 11,99 %.

Page 12: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

2. Dari hasil percobaan pada karbohidrat dalam sampel ubi kayu dengan uji

benedict dan uji Iodin, yaitu uji Benedict dihasilkan warna biru (tabung

1),warna biru tua (tabung 2) serta terbentuk endapan dan uji Iodin dihasilkan

warna merah dan terbentuk endapan (tabung 1 dan 2), dan warna merah

untuk (tabung 3).

Page 13: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

DAFTAR PUSTAKA

Ardiningsih, Puji. 2005. Penuntun Praktikum Biokimia Umum. Fakultas MIPA

Universitas Haluoleo. Kendari

Lehninger, Albert. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.

Martoharsono,Suharsono. 1991. Biokimia. UGM. Yogyakarta

Natalia.,Dessy., And Nurachman.,Zerly. 2008.” Enzim Pengubah Pati”. Kasus -amilase dalam bakteri, ragi dan cacing tanah. KK Biokimia, FMIPA-ITB. Vol 1.

Utusan Malaysia., 2007.” Karbohidrat Kompleks dan Manfaatnya”.Vol 1 – 3.

Winarno, F. 1982 . Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.

http://wiki:Amilopektin.id.com. Diakses tanggal 10 September 2008.

Page 14: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

LAMPIRAN

1. PERHITUNGAN

Isolasi pati dari ubi kayu

Berat pati + kertas kosong = 1,182 g

Berat kertas kosong = 37,169 g

Berat pati = Berat pati + kertas kosong - Berat kertas kosong

=37,169 g - 1,182 g

= 35, 987 g

% Pati =

=

= 11,99 %

1. Uji benedict

Tabung

Perubahan

Sebelum

dipanaskan

Setelah

dipanaskan

5 ml benedict + 8

tetes larutan gulaWarna biru Warna tetap

5 ml benedict + 8

tetes larutan pati

Warna biru

muda dan keruhWarna Tetap

2. Uji Iodin

Page 15: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

Tabung

Perubahan

Sebelum

dipanaskan

Setelah

Dipanaskan

3 ml Pati +2 tetes

akuades + Iodin Terjadi endapan Tetap

3 ml Pati +2 tetes

HCl + IodinTerjadi endapan Tetap

3 ml Pati +2 tetes

NaOH+ IodinGel Tetap

Page 16: Perc. i Isolasi Pati Dari Ubi Kayu

JURNAL DAN TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM

PERCOBAAN II

HIDROLISIS KARBOHIDRAT

OLEH:

NAMA : AYU MELSARI PRATIWI

NO. STAMBUK : F1C110042

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : RAHMAWATI RUSDIN

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012