Perc 1 Farfes II

17
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN I PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN OLEH : NAMA : BUYUN D. Y. RIVAI NO. STAMBUK : F1F1 11124 KELOMPOK : IV KELAS : A ASISTEN : DIAN ARIASTIKA JURUSAN FARMASI

Transcript of Perc 1 Farfes II

Page 1: Perc 1 Farfes II

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

PERCOBAAN I

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

OLEH :

NAMA : BUYUN D. Y. RIVAI

NO. STAMBUK : F1F1 11124

KELOMPOK : IV

KELAS : A

ASISTEN : DIAN ARIASTIKA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012

Page 2: Perc 1 Farfes II

PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

A. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenal dan membiasakan diri

dengan konsep dan pengukuran tegangan.

B. Landasan Teori

Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, sehingga

permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini

disebabkan adanya gaya tarik-menarik antar partikel sejenis di dalam zat cair

sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul lain

yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Akibatnya

tidak terdapat sisa (resultan) gaya yang bekerja pada masing-masing molekul.

Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan

berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang ( Nia, 2012).

Tegangan permukaan suatu cairan dapat didefinisikan sebagai jumlah

energi yang dibutuhkan untuk menarik atau memperluas permukaan sebesar

satu satuan luas. Dalam hal ini satuan yang digunakan yaitu dyne/cm (Tang

dan Suendo, 2011).

Gaya adhesi dan kohesi menetukan tegangan permukaan suatu zat cair

adapun tegangan permukaan akan mempengaruhi besarnya penurunan atau

kenaikan zat cair di dalam tabung. Gaya adhesi (antara cairan dan udara)

lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga

menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Gaya adhesi

Page 3: Perc 1 Farfes II

antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan

dan udara. Berarti besarnya kenaikan atau penurunan sebanding dengan

tegangan permukaan (Chang, 2006).

Dengan semakin meningkatnya temperatur maka akan menurunkan

tegangan permukaan. Tegangan permukaan pada kebanyakan cairan atau

larutan akan menurun dengan meningkatnya temperatur dalam suatu bentuk

yang mendekati linear (Hidayat et al, 2010).

Tegangan permukaan dari kebanyakan cairan turun hampir secara linear

dengan naiknya temperatur, yaitu dengan naiknya energi kinetik dari

tegangan tersebut. Apabila tegangan permukaan menurun, maka proses

adsorpsi akan semakin meningkat (Martin, et al., 1983).

Peningkatan suhu reaksi berpengaruh nyata terhadap penurunan nilai

tegangan permukaan. Suhu reaksi yang semakin tinggi mengakibatkan

tegangan permukaan yang semakin rendah. Pada suatu reaksi kimia, suhu

berpengaruh terhadap pencapaian energi aktivasi yang berkorelasi terhadap

peningkatan kecepatan reaksi (Syamsu, et al., 2012).

Page 4: Perc 1 Farfes II

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :

- Pipa kapiler

- Pipet ukur 25 ml

- Filler

- Pipet tetes

- Piknometer 10 ml

- Timbangan

- Gelas kimia 50 ml

- Penggaris

- Botol semprot

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

- Akuades

- Gliserin 85 %

- Etanol 95 %

Page 5: Perc 1 Farfes II

D. Prosedur Kerja

Akuades

- Ditentukan bobot jenis larutan

- Dimasukkan 50 ml dalam gelas

kimia

- Dicelupkan pipa kapiler pada

permukaan larutan

- Ditunggu cairan merambat naik

- Diukur ketinggian cairan

- Ditentukan tegangan permukaan

- Ditentukan bobot jenis larutan

- Dimasukkan dalam gelas kimia

50 ml

- Dicelupkan pipa kapiler pada

permukaan larutan

- Ditunggu cairan merambat naik

- Diukur ketinggian cairan

- Ditentukan tegangan permukaan

Gliserin 85%

Hasil pengamatan = ...?

Hasil pengamatan = ...?

Page 6: Perc 1 Farfes II

Hasil

Etanol 95 %

- Ditentukan bobot jenis larutan

- Dimasukkan dalam masing-

masing gelas kimia 50 mL

- Dicelupkan pipa kapiler pada

permukaan larutan

- Ditunggu cairan merambat naik

- Diukur ketinggian cairan

- Ditentukan tegangan permukaan

Hasil pengamatan = ...?

Page 7: Perc 1 Farfes II

E. Hasil Pengamatan

1. Tabel hasil pengamatan

No. Jenis larutan Massa massa jenis (

ρ ¿

Kenaikan (h)

1 Air 9 gr 0.9 gr/ml 1 cm

2 Gliserin 85 % 12 gr 1,2 gr/ml 0,5 cm

3 Etanol 95% 8 gr 0,08 gr/ml 0,1 cm

2. Data Perhitungan

- berat piknometer kosong 11 gram

- berat piknometer + air = 20 gram

- berat piknometer + gliserin 85 % = 23 gram

- berat piknometer + etanol 95 % = 19 gram

a. Massa larutan

Massa air = 20 gr – 11 gr

= 9 gr

Massa gliserin 85 % = 23 gr – 11 gr

= 12 gr

Massa etanol 95% = 19 gr – 11 gr

= 8 gr

Page 8: Perc 1 Farfes II

b. massa jenis larutan

air

ρ=¿ massa zat

volumelarutan

= 9 gr

10 ml

= 0,9 gr/ml

Gliserin 85 %

ρ=¿ massa zat

volumelarutan

= 12 gr10 ml

= 1,2 gr/ml

Etanol 95 %

ρ=¿ massa zat

volumelarutan

= 8 gr

10 ml

= 0,8 gr/ml

c. Perbandingan tegangan permukaan tiap larutan

γ=12

ρg h r

γ air : γ gliserin 85% :γ etanol 95%

ρair h air : ρgliserin 85% h gliserin 85% : ρ etanol 95% h etanol 95%

0,9 × 1 : 1,2 × 0,5 : 0,8 × 0,1

0,9 : 0,6 : 0,08

Page 9: Perc 1 Farfes II

F. Pembahasan

Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus diberikan

sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Sedangkan

Tegangan antarmuka adalah gaya persatuan panjang yang yang terdapat pada

ke dua antarmuka fase cair yang tidak saling bercampur. Pemilihan suatu

metode untuk menentukan tegangan permukaan suatu larutan didasarkan pada

ketepatan dan kemudahan serta jenis sampel yang ada. Jadi dapat dipilih

metode yang tepat sesuai keadaan. Adapun bahan yang digunakan dalam

percobaan ini berupa cairan dengan massa jenis yang berbeda – beda, sehingga

dapat dikatakan meode yang tepat untuk percobaan kali ini adalah metode

kenaikan kapiler. Adapun prinsip kerja dari metode ini yaitu cairan akan

membasahi, menyebar dan meninggi dalam pipa yang dicelupkan dalam wadah

bilamana kekuatan adhesi antara molekul lebih besar dibandingkan kohesi

antara molekul – molekul cairan tersebut. Larutan di dalam gelas yang tertarik

ke atas oleh sebuah pipa kapillar. Ini dapat dijelaskan karena gaya adhesi (gaya

tarik antara molekul larutan dan pipa kapillar) lebih besar dari gaya

kohesi(antar molekul larutan).

Pada perlakuan pertama, terlebih dahulu ditentukan massa jenis air yang

terdapat dan ketinggian air dalam pipa kapiler, setelah itu ditentukan tegangan

permukaan air. Massa jenis air didapat 0,9 gr/ml sedangkan gliserin 85 % 1,2

gr/ml dan etanol 0,8 gr/ml. Berdasarkan literatur, massa jenis gliserin 85 %

Page 10: Perc 1 Farfes II

lebih tinggi air, dan air lebih tinggi dari etanol. Hal ini terjadi karena massa

gliserin jauh lebih tinggi dibanding air dan etanol. Semakin tinggi massa suatu

zat maka semakin besar pula massa jenis zat tersebut, karena massa zat dan

massa jenisnya berbanding lurus.

Pada pengukuran ketinggian air pada pipa telah sesuai teori, dimana air

lebih tinggi dari gliserin 85 %, serta dari etanol 95 %. dalam percobaan ini kita

hanya akan menentukan perbandingan setiap tegangan larutan. Berdasarkan

hasil pengamatan menunjukkan perbandingan γ air, gliserin 85% dan etanol

95% adalah 0,9 : 0,6 : 0,08 pada suhu kamar. Perbandingan tegangan

permukaan yang diamati memiliki hasil yang berbeda – beda. Hal ini terjadi

karena daya kohesi yang ada pada air lebih besar, sehingga gaya tarik menarik

antarmolekul yang dimiliki oleh air jauh lebih besar, sedangkan pada gliserin

85 % daya kohesinya tidak begitu besar. Begitu pula gaya tarik menarik

antarmolekul pada gliserin 85% yang lebih kuat dari etanol 95%.

Page 11: Perc 1 Farfes II

G. Kesimpulan

Adapun hasil dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa

perbandingan tegangan permukaan air, gliserin 85 %, etanol 95 % adalah

0,9 : 0,6 : 0,08. Tegangan permukaan air lebih tinggi karena daya kohesi

yang besar.

Page 12: Perc 1 Farfes II

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., 2006, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Hidayat, et al., 2010, “Optimasi Kapasitas Adsorpsi Gliserol Pada γ-Al2O3 dan Efek Tegangan Permukaannya Terhadap Daya Serap Adsorpsinya Sebagai Kajian Awal Pemisahan Gliserol Pada Limbah Biodiesel”, Jurnal EKOSAINS, Vol. II ( 2) Juli 2010.

Martin, A., et al., 2008, Farmasi Fisik Edisi III Jilid 2, Penebit Indonesia UI- Press, Jakarta.

Nia, 2012, Laporan Penentuan Tegangan Permukaan, http://undecimpharmacist- wordpress.com/, diakses tanggal 22 Oktober 2012.

Suendo, V., dan Tang , M., 2011, “Pengaruh Penambahan Pelarut Organik Terhadap Tegangan Permukaan Larutan Sabun” , Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011), Bandung.

Syamsu, et al., 2012, “Kajian Pengarh Kosentrasi H2SO4 Dan Suhu Reaksi Pada Proses Produksi Surfaktan Metil Ester Sulfonat (Mes) Dengan Metode Sulfonasi”, Jurnal Teknik Indonesia. Vol. 14 (2).