PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN...

88
PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI EKONOMI PRASETIYA MULYA Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh : Mila Putrita Islami NIM 108025000032 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015

Transcript of PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN...

Page 1: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN

PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI

EKONOMI PRASETIYA MULYA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan (S.IP)

oleh :

Mila Putrita Islami

NIM 108025000032

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/2015

Page 2: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka
Page 3: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka
Page 4: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka
Page 5: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

iv

ABSTRAK

Mila Putrita Islami (NIM: 108025000032) Peran Pustakawan Dalam Pelestarian

Bahan Pustaka Di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

Di bawah bimbingan Nuryudi, MLIS. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pustakawan faktor-faktor

apa saja yang menunjang dan apa saja kendala yang dihadapi pustakawan dalam

pelestarian bahan pustaka di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan metode yang

digunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis adalah melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian yang

diperoleh adalah Jumlah koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi lebih

dari 35.000 koleksi buku. Peran pustakawan dalam pelestarian bahan pustaka

adalah melakukan tindakan upaya pencegahan (preventif) seperti penyampulan

buku, baik buku baru maupun buku yang sampulnya sudah rusak, membersihkan

buku secara berkala. Selanjutnya, faktor penunjang di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya untuk keberlangsungan proses kegiatan

pelestarian diantaranya ruang perpustakaan yang luas, AC, meja dan bangku

yang nyaman untuk membaca buku, dan pemustaka memiliki kesadaran tinggi

untuk menjaga koleksi bahan pustaka. Kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan

Prasetiya Mulya yaitu kurangnya SDM dan tidak ada bagian khusus untuk

menjalankan pelestarian bahan pustaka, apabila ada buku yang rusak pelestarian

bahan pustaka tidak menjadi optimal.

Kata Kunci : Peran Pustakawan, Pelestarian, Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya

Page 6: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

viii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kekuatan lahir batin kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Peran Pustakawan Dalam Pelestarian

Bahan Pustaka Di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya”

Dalam proses penyusunan skripsi ini, Saya mendapatkan bantuan, petunjuk,

bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali

ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu terwujudnya penulisan skripsi ini, diantaranya yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

pembimbing akademik. Terimakasih atas perhatian yang telah bapak berikan.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan. Terimakasih atas perhatian yang telah bapak berikan.

4. Ibu Nuryudi, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

membantu penulis dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis selama proses penulisan skripsi ini.

5. Ibu Onny Mugihastuti, selaku kepala Perpustakaan di Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian dan wawancara yang berhubungan dengan

skripsi penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora Khususnya Dosen Jurusan Ilmu

Perpustakaan yang telah memberikan ilmunya kepada mahasiswa mahasiswa

Jurusan Ilmu Perpustakaan, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat.

7. Kedua Orangtuaku Ayahanda Muhammad Bachtiar Habib dan ibunda

tercinta Sri Suprihati, serta Kakakku Mutmainnah Irvani, dan Adikku

Mayang Sri Raehani, terima kasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang,

perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi yang besar serta bantuan

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

ix

8. Terimakasih kepada keluarga Umi dan Abah atas doa, support dan

kepercayaannya kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku tersayang Andari Putri, Barika Dwi Adriaty, Yayu

Karmila, Meily Eka Prathiwie, Putri Ratnasari, Dewi Ristasari terimakasih

untuk setiap untaian doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat, dan

motivasi yang besarsehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kalian

yang terbaik, Sukses terus ya!

10. Teman-teman seperjuanganku pada Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan

2008, Hikmah, Tita, Etika, Rima, Neneng, Desi, Meily, Yoke, Ravita, Coki,

Ekbud, Lanna, Zihan, El, Idub, Masud, Bombom, Hakim, Radit, Danang,

Tomi, fajar. Terimakasih untuk supportnya!

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan

ucapan terimakasih yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah SWT

membalas segala amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini. Aamiin

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

Page 8: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN. ..................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 6

D. Penelitian Terdahulu. ........................................................ 7

E. Definisi Istilah ................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ....................................................... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pustakawan ..................................................................... 11

B. Peran ............................................................................... 12

C. Peranan ........................................................................... 12

D. Penunjang. ...................................................................... 13

E. Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................................... 13

F. Pelestarian Bahan Pustaka. ............................................. 15

G. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka ....... 16

1. Faktor biologi ............................................................. 17

2. Faktor Fisika. ............................................................. 23

3. Faktor Kimia .............................................................. 26

4. Faktor Lain ................................................................. 26

H. Perbaikan Bahan Pustaka ................................................ 29

1. Menambal Kertas. ...................................................... 29

2. Memutihkan Kertas. ................................................... 29

Page 9: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

ix

3. Mengganti Halaman yang Robek ............................... 30

4. Mengencangkan Benang Jilidan yang Kendur ......... 30

5. Memperbaiki Punggung Buku, Engsel atau Sampul

Buku yang Rusak ...................................................... 30

I. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka .......................... 30

J. Fumigasi, Desifikasi, Laminasi, dan Enkapsulasi. ..... 36

1. Fumigasi (pengasapan) .............................................. 36

2. Deasidifikasi (menghilangkan keasaman pada kertas) 36

3. Laminasi (melapisi).................................................... 38

4. Enkapsulasi ................................................................ 38

K. Maksud dan Tujuan Pelestarian Bahan Pustaka ............ 39

L. Fungsi Pelestarian. ......................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian ................................................................ 43

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian. ......................................... 44

C. Sumber Data ........................................................................ 45

1. Sumber Data Primer ....................................................... 45

2. Sumber Data Sekunder. .................................................. 45

D. Teknik Pengumpulan Data. ................................................. 46

1. Studi Literatur atau Kepustakaan .................................... 46

2. Observasi ........................................................................ 46

3. Wawancara. .................................................................... 46

E. Teknik Analisis Data. .......................................................... 47

1. Reduksi Data. .................................................................. 47

2. Sajian Data (display data) .............................................. 48

3. Verifikasi dan Kesimpulan Data ..................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Profil Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Ilmu.................................................................... 50

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Page 10: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

x

Prasetiya Mulya ............................................................ 51

2. Koleksi ....................................................................... 52

3. Layanan Peminjaman Koleksi………………………. . 53

4. Layanan ........................................................................ 53

5. Peraturan dan Tata Tertib ............................................. 54

6. Tata Cara Peminjaman. ................................................ 55

B. Hasil Penelitian ................................................................. 56

1. Peran Pustakawan dalam Pelestarian Bahan Pustaka

di Perpustakaan Prasetiya Mulya. .............................. 56

2. Faktor-faktor penunjang di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya. ............................. 58

3. Kendala-Kendala di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya .......................................... 59

C. Pembahasan ....................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 63

B. Saran ............................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah

sistem perpustakaan selain gedung dan peralatan, sehingga harus dilestarikan

karena memiliki nilai informasi yang tinggi, mengingat seluruh perlengkapan

perpustakaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, bahan

pustaka harus diberdayakan dan dikelola secara sempurna untuk waktu jangka

panjang dengan melalui kegiatan pelestarian, agar bahan pustaka yang dimiliki

oleh setiap perpustakaan dapat selalu dalam keadaan terjaga dan utuh pada

saat digunakan, baik secara fisik maupun isi informasi yang dikandungnya,

serta dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh perpustakaan.

Kegiatan pelestarian bahan pustaka pada hakikatnya mencakup dua

segi, yaitu melestarikan kandungan informasi, dan melestarikan fisik dokumen

atau bahan pustaka bersangkutan. Untuk melestarikan kandungan informasi,

maka informasi yang dimuat dalam media bahan pustaka seperti majalah,

buku, dan dokumen lainnya dapat dialih bentuk ke dalam media lain seperti

microfilm, mikrofis, compact disk (CD) dan media rekam lainnya. Sedangkan

kegiatan melestarikan bahan pustaka dan dokumen dilakukan dengan berbagai

kegiatan, seperti fumigasi, laminasi dan enkapulasi, serta berbagai upaya dan

cara untuk memperpanjang umur bahan pustaka dan dokumen.

Page 12: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

2

Pelestarian lebih menekankan pada penjagaan fisik bahan pustaka agar

tidak mudah rusak. Untuk itu pelestarain bahan pustaka adalah kegiatan untuk

mempertahankan wujud fisik bahan pustaka sehingga tahan lama atau awet.

Pemeliharan bahan pustaka termasuk kegiatan yang bersifat preventif atau

pencegahan atau bisa juga disebut pelestarian bahan pustaka. Mengingat

tujuan pelestarian bahan pustaka dan fungsinya dalam suatu perpustakaan,

maka keberadaan bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting. Maksud

melakukan pelestarian adalah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat

mengalami kerusakan.

Pelestarian bahan pustaka dalam suatu perpustakan memerlukan peran

pustakawan, Pustakawan itu sendiri mempunyai peran yang sangat penting

dalam berdirinya perpustakaan. Definisi pustakawan adalah Pegawai Negeri

Sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang

diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi

pemerintah atau unit tertentu lainnya.1

Dari batasan tersebut terlihat ada kecenderungan membatasi definisi

pustakawan pada pustakawan yang bekerja di instansi pemerintah. Meskipun

demikian, perpustakaan yang bukan milik pemerintah, dapat mengikuti

pengertian tersebut dan disesuaikan dengan kondisi badan atau lembaga

bersangkutan. Yang patut kita pahami dari pengertian atau batasan tersebut,

bahwa perpustakaan, harus dikelola oleh tenaga yang berkualifikasi dan

berpendidikan tertentu, dan bekerja penuh (bukan paroh waktu) di

1 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

h.1.2.

Page 13: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

3

perpustakaan yang bentuk atau didirikan berdasarkan keputusan yang

berwenang.

Dalam UU perpustakaan, perpustakaan memberikan batasan

pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh

melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai

tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan

perpustakaan. Dengan demikian dua hal yang menjadi kriteria dasar seorang

pustakawan adalah:

1) Yang bersangkutan telah menempu pendidikan

kepustakawanan

2) Dan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam bidang

perpustakaan. Dengan definisi tersebut pustakawan adalah

yang masih aktif bekerja dalam bidang perpustakaan.2

Lebih lanjut ketentuan mengenai keberadaan dan peran pustakawan

adalah sebagai salah satu tenaga perpustakaan. Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2)

menyatakan:

1) Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis

perpustakaan.

2) Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan.

Dalam UU perpustakaan, perpustakaan disebut bahwa Standar

Nasional Perpustakaan mencakup antara lain Standar Tenaga Perpustakaan,

yang jelas akan mengatur tentang kompetensi seorang pustakawan. Pasal 31

2 Blasius Sudarsono, Pustakawan Cinta dan Teknologi, (Jakarta: ISPII, 2009), h.109.

Page 14: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

4

menyebutkan hak pustakawan antara lain adalah penghasilan diatas kebutuhan

hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, serta pembinaan karier

sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas. Dengan demikian peningkatan

kemampuan dan kesejahteraan pustakawan jelas menjadi amanat yang harus

dilaksanakan oleh pustakawan. Organisasi pustakawan dapat menjadi wadah

pustakawan berupaya mewujudkan kemampuan dan kesejahteraan.3

Pada mulanya pelestarian Pustaka sebatas melestarikan bahan pustaka

yang semakin tua dan rusak karena intensitas pemakaian yang tinggi,

penyimpanan yang kurang sempurna, dan banyaknya faktor perusak bahan

pustaka. Namun dalam perkembangannya mengingat kesulitan ruang

penyimpanan dan kemajuan teknologi, pelestarian Pustaka tidak ditujukan pada

bahan pustaka yang sudah rusak saja, tetapi mencakup juga bahan pustaka yang

baru diterima oleh perpustakaan. Perihal kesulitan ruang penyimpanan bisa diatasi

dengan alih pustaka dalam bentuk mikro (mikrofis/microfische, microfilm, video

disk, pita film, dsb. Dengan kemajuan teknologi informasi & komunikasi (TIK)

maka bahan pustaka dapat direkam dalam bentuk Compact Disk (CD), VCD,

DVD, dsb, ini pun dapat dilakukan dengan adanya peran pustakawan yang

bertanggung jawab terhadap perpustakaannya karena itu pustakawan melakukan

pelestarian bahan pustaka.

Penulis ingin peran pustakawan dalam melakukan pelestarian bahan

pustaka dapat dilakukan dengan baik agar koleksi bahan pustaka dapat terjaga

dengan baik, Karena itu peran pustakawan dalam melakukan pelestrian bahan

pustaka sangat penting dan perlu dikaji lebih mendalam lewat penelitian.

Hal-hal tersebut yang menjadikan landasan dasar penulis untuk

3 Ibid., h.110

Page 15: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

5

melakukan penelitian ini. Penulis ingin melakukan penelitian berjudul “Peran

Pustakawan Dalam Pelestarian Bahan Pustaka Di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai nelalui penelitian

sesuai dengan masalah yang telah ditentukan. Penulis memberikan

batasan yang jelas dan sesuai dengan topik yang ingin diteliti, yaitu

Masalah yang terbatas pada “Bagaimana Peran Pustakawan dalam

Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya.

a. Peran Pustakawan dalam pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

b. Faktor-faktor Penunjang pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

c. Kendala – kendala yang dihadapi pustakawan dalam melakukan

pelestarian di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti dapat

menyusun rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang

akan dijawab dari penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana peran pustakawan dalam pelestarian bahan pustaka di

Page 16: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

6

perpustakaan Prasetiya Mulya?

b. Apa saja faktor-faktor penunjang pelestarian bahan pustaka di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

c. Apa saja kendala yang dihadapi pustakawan dalam melakukan

pelestarian di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui peran pustakawan dalam pelestarian bahan pustaka

di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menunjang pada

pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya.

c. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi pustakawan dalam

melakukan pelestarian di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Memperluas wawasan penulis dalam menganalisa peran pustakawan

dalam pelestarian bahan pustaka di Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya.

b. Diharapkan bisa menjadi kontribusi pemikiran bagi Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya dalam melakukan

Page 17: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

7

pelestarian bahan pustaka.

c. Memperkaya pengetahuan literatur tentang pelestarian bahan pustaka

bagi pengembangan informasi kepada Jurusan Ilmu Perpustakaan.

D. Penelitian Terdahulu

Tinjauan literatur ini dimaksudkan pada karya ilmiah yang memiliki

tema serupa dengan penelitian yang penulis lakukan, baik itu skripsi maupun

tesis. Penelitian yang terkait dengan topik Penelitian yang dilakukan oleh

Wariyanti untuk program Diploma III Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul skripsi

Pelestarian Bahan Pustaka Di Perpustakaan STIE-AUB Surakarta

dikarenakan Pelestarian bahan pustaka sangat diperlukan karena selama

disimpan dan dimanfaatkan diperpustakaan pasti akan mengalami kerusakan

dan pelapukan, cepat atau lambatnya kerusakan bahan pustaka ini tergantung

dari mutu kertas, mutu penjilidan, cara penanganan dan faktor lingkungan

lainnya. Pelestarian mempunyai arti yang luas, yaitu mencakup preservation,

conservation dan restoration. untuk melindungi pahan pustaka baik dari fisik

maupun informasinya mutlak perlu adanya kegiatan Pelestarian Bahan

Pustaka. Menyadari pentingnya pelestarian bahan pustaka pada setiap

perpustakaan, maka penulis mengangkat masalah “Pelestarian Bahan Pustaka

di Perpustakaan STIE – AUB Surakarta” dengan harapan agar bermanfaat

bagi pihak – pihak yang memerlukan, serta agar penulis lebih memahami dan

Page 18: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

8

menyadari arti pentingnya pelestarian bahan pustaka.4 penelitian yang saya

ajukan menekankan kepada peranan pustakawan dalam pelestarian bahan

pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

E. Definisi Istilah

1. Peran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian peran adalah

aktor/pemain sandiwara.

2. Peranan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Peranan adalah

tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa.

3. Pustakawan

Menurut Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pustakawan adalah seorang

yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya

berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang

dimilikinya melalui pendidikan.

4. Penunjang

Pemberi tunjangan (uang dan sebagainya) penyokong, pemberi dana

(sarana yang akan mempelancar (usaha dan sebagainya).

5. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang mencakup

sekolah tinggi, institut, akademi, dan lain sebagainya yang berperan

4 Wariyanti, Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan STIE-AUB Surakarta,

(Surakarta : STIE-AUB, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas sebelas maret, 2010), h.

3.

Page 19: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

9

dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi yang

sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi.

6. Pelestarian Bahan Pustaka

Pelestarian (preservation) mencakup semua aspek usaha melestarikan

bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan pengelolaan,

keuangan, sumber daya manusia, metode, dan teknik penyimpanannya.

Tujuan pelestarian bahan pustaka dan arsip adalah melestarikan

kandungan informasi bahan pustaka dengan menggunakan media lain

atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat

digunakan secara optimal.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memberikan gambaran dalam penyusunan

skripsi ini, penulis membagi pembahasan menjadi 5 (lima) bab yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Merupakan bab awal adalah pembuka yang terdiri atas dasar

pemikiran yang menjadi latar belakang masalah, diikuti dengan

pembatasan dan perumusan dan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Pada bab kedua ini akan dibahas teori-teori yang melandasi

penelitian penulis. Yaitu, pengertian pustakawan, pengertian peran,

pengertian perpustakaan perguruan tinggi, pengertian pelestarian

Page 20: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

10

bahan pustaka, pengertian faktor-faktor penyebab kerusakan bahan

pustaka, perbaikan bahan pustaka, pencegahan bahan pustaka,

fumigasi, deasidifikasi, laminasi, dan enkapsulasi, maksud dan tujuan

pelestarian bahan pustaka, fungsi pelestarian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ketiga ini kita akan membahas hakikat makna metode

penelitian beserta beberapa konsep lain yang relevan, yaitu jenis dan

pendekatan penelitian, Data Primer dan Sukunder, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab keempat membahas dan menggambarkan hasil dari

penelitian yang berisi sejarah perpustakaan di sekolah tinggi Ekonomi

prasetiya mulya, mengenai pola dan strategi pengembangan sarana

prasarana, program dan layanan, kendala, serta manfaat dari

pengembangan pada Perpustakaan di Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetya Mulya dan juga gambaran.

Bab V Penutup

Pada bab kelima ini adalah bab terakhir yang berisi kesimpulan

dari permasalahan yang penulis teliti serta saran dari permasalahan

yang telah diteliti.

Page 21: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pustakawan

Pustakawan merupakan suatu jabatan penting dalam suatu

keorganisasian perpustakaan, pustakawan merupakan seorang ahli dalam

bidang kepustakawanan baik dalam bidang teknis maupun bidang nonteknis.

Pustakawan merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap

pengembangan suatu perpustakaan.

Pengertian pustakawan menurut buku Etika Kepustakawanan kata

perpustakaan berasal dari kata “pustaka”. Dengan demikian penambahan kata

“wan” diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau profesinya terkait erat

dengan dunia pustaka atau bahan pustaka.5

Menurut Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pustakawan adalah

seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya

berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya

melalui pendidikan.6

Definisi yang terdapat dalam undang-undang Republik Indonesia

nomor 43 tahun 2007 tentang pustakawan adalah seseorang yang memiliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan

kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

5Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: suatu pendekatan

terhadap profesi dan kode etik pustakawan indonsia, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 45 6 Ibid., h. 46.

Page 22: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

12

melaksanakan pengelolahan dan pelayanan perpustakaan.7

Pengertian pustakawan menurut buku manajemen perpustakaan

sekolah adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan

jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga

induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang

dimilikinya melalui pendidikan.8

Pustkawan menurut buku pustakawan cinta dan teknologi adalah

pelaku utama penyelenggaraan perpustakaan.9

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan

adalah profesi bagi orang yang bekerja di perpustakaan, pusat informasi dan

seorang yang berkarya secara profesional dibidang perpustakaan dan

informasi.

B. Peran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian peran adalah

aktor/pemain sandiwara.10

C. Peranan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Peranan adalah

tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa.11

Menurut tesaurus bahasa Indonesia kata peran memiliki kesamaan

7Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan

8Sulistia, dkk., Manajemen Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009)

h. 5.3 9Blasius Sudarsono, Pustakawan Cinta Teknologi (Jakarta: ISIPII: Ikatan Sarjana

Perpustakaan Dan Informasi Indonesia. 2009) h. 80. 10

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 3 ed. (Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), h.349. 11 Ibid, h.854.

Page 23: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

13

dengan fungsi dan tugas.12

Fungsi merupakan arti lain dari kata berguna dan menjalankan

tugasnya.13

Tugas adalah yang wajib dikerjakan atau yang ditentukan untuk

dilakukan, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang, pekerjaan

yang dibebankan seseorang.14

D. Penunjang

Menurut Arif Mansur Makmur Pemberi tunjangan adalah (uang dan

sebagainya) penyokong, pemberi dana (sarana yang akan mempelancar

(usaha dan sebagainya).15

E. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Begitu banyak pihak yang telah mendefinisikan mengenai

Perpustakaan Perguruan Tinggi, baik organisasi maupun perorangan. Berikut

adalah beberapa pendapat dari beberapa pihak mengenai Perpustakaan

Perguruan Tinggi.

Menurut Sutarno NS, Perpustakaan perguruan tinggi mencakup

universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, dan lain sebagainya.

Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus. Pemakainya adalah

sivitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas dan fungsinya yang

12

Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia. 2006), h. 467. 13

Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka. 2005), h. 322. 14

Ibid., h. 1215 15

Makmur Arif Mansur, Tesaurus Plus Indonesia-Inggris: Referensi Kata-Kata

Indonesia Bermakna Ganda Dan Padanannya Dalam Bahasa Isnggris (Jakarta: PT. Mizan Publika. 2009), h. 1226.

Page 24: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

14

utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Sedangkan pengelolahnya

dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan.16

Menurut buku yang dikarang oleh beberapa praktisi dan akademisi

Ilmu Perpustakaan, perpustakaan perguruan tinggi (PT), merupakan unit

pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama- sama dengan unit lain

turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih,

menghimpun, mengelolah, merawat, dan melayankan sumber informasi

kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada

umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tata cara, administrasi,

dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Yang

disebut dengan perguruan tinggi ialah meliputi universitas, institut, sekolah

tinggi, akademi, poleteknik, perguruan tinggi lainnya yang sederajat.17

Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut buku Etika

Kepustakawanan adalah perpustakaan yang terdapat dilingkungan lembaga

pendidikan tinggi seperti, universitas, institut, sekolah tinggi, akademi dan

lembaga perguruan tinggi lainnya. Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk

untuk memnuhi kebutuhan informasi sivitas akademika perguruan tinggi yang

bersangkutan.18

16

Sutarno Ns, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 28.

17Syihabuddin Qalyubi, dkk., Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab, 2006), h. 10. 18

Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: suatu pendekatan

terhadap profesi dan kode etik pustakawan indonsia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 33.

Page 25: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

15

F. Pelestarian Bahan Pustaka

Koleksi utama perpustakaan adalah buku. Buku adalah barang

berharga sehingga memerlukan pemeliharaannya. Agar buku-buku tahan

lama, petugas perpustakaan harus berusaha memeliharanya dengan baik.

Usaha-usaha penjagaan (preventif) menurut buku pembimbing

perpustakaan adalah usaha pencegahan agar buku tidak cepat rusak yaitu

yang sifatnya represif atau memperbaiki jika buku telah rusak.19

Pelestarian (preservation) menurut definisi yang diberikan oleh

International Federation Of Library Association (IFLA), mencakup semua

aspek usaha melestarikan bahan pustaka, keuangan, ketenangan, metode dan

teknik, serta penyimpanannya. Definisi pengawetan (conservation) oleh IFLA

dibatasi pada kebijaksanaan dan cara khusus dalam melindungi bahan pustaka

dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut. Sedangkan perbaikan

(restoration) menurut definisi yang diberikan IFLA menunjuk pada

pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka

dan arsip yang rusak. 20

Dalam kamus Inggris-Indonesia yang disusun oleh John M. Echols

dan Hassan Sadily, konservasi berarti perlindungan dan pengawetan.

Sedangkan menurut J.M. Dureau & D.W.G. Clements konservasi adalah

teknik yang dipakai utnuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan dan

kehancuran.21

Seorang pustakawan harus mengetahui mengenai masalah pelestarian

19

Sumarno, Pembimbing perpustakaan (Jakarta: Akadoma, 1989), h. 107. 20

Karmidi Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), h. 1. 21

Eko Handoyo, Pelestarian Bahan Pustaka, (Semarang: Universitas Negeri Semarang,

2012), h. 1.

Page 26: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

16

bahan pustaka, karena hal utama yang dihadapi seorang pustakawan adalah

buku. Pada mulanya pustakawan merasa perlu melestarikan bahan pustaka

karena banyak bahan pustaka yang semakin tua dan semakin rusak.

pemakaiannya yang tinggi, penyimpan yang kurang sempurna, dan banyaknya

faktor perusak bahan pustaka mengharuskan pustakawan untuk berfikir

bagaimana mengatasi segala masalah tersebut. Kesulitan ruang bisa diatasi

dengan membuat alih bentuk bahan pustaka yang masuk, misalnya dibentuk

mikro, video disk, dan sebagainya. Kemajuan teknologi memungkinkan bahan

pustaka direkam didalam compact disc, dan berkat bantuan alat baca, serta

kemajuan teknologi komputer, pemakaian dan penyimpanannya bahan pustaka

menjadi lebih mudah.

G. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Berbagai jenis perusak bahan pustaka didaerah tropis yang dikenal di

Indonesia, yaitu:

1. Serangga

2. Binatang Pengerat

3. Jamur

4. Kelembaban

5. Debu

6. Gelombang pasang surut

7. Gempa bumi

8. Kekeringan

9. Angin topan

Page 27: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

17

Adapun kerusakan bahan pustaka secara garis besar dapat disebabkan oleh:

a. Faktor Biologi, contoh: serangga (rayap,kecoa,kutu buku),

binatang pengerat, jamur.

b. Faktor fisika, contoh: cahaya, udara, debu, suhu,dan kelembaban.

c. Faktor kimia, contoh: zat-zat kimia, keasaman, oksidasi.

d. Faktor-faktor lain, contoh: bencana alam (banjir, gempa bumi),

api, dan manusia.

1. Faktor Biologi

Bahan pustaka terdiri atas selulosa, perekat dan protein yang

merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup seperti jamur, serangga,

binatang pengerat dan lain-lain. Makhluk tersebut dapat hidup dengan

kondisi lingkungan yang kelembaban dan suhunya tinggi. Bila ruang

tempat menyimpanan bahan pustaka lembab dan dibiarkan berlarut-larut

maka akan banyak dijumpai bahan pustaka yang rusak.

a. Binatang Pengerat

Tikus merupakan perusak bahan pustaka yang agak sukar

diberantas. Jenis-jenis tikus dapat digolongkan sebagai berikut : (1)

tikus hitam, (2) tikus coklat atau tikus rumah, (3) tikus kelabu atau

tikus sawah, (4) tikus ketsuri, (5) tikus putih.

Kertas dan buku sering menjadi sasaran untuk dijadikan sarang.

Air kencing tikus rumahan membahayakan kesehatan manusia. Air

kencing dapat menyebabkan penyakit leptospiral, sejenis penyakit

kuning. isolasi listrik yang terdapat didalam rumah/gedung juga

menjadi sasaran serangan tikus rumah. hal ini dapat menimbulkan

Page 28: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

18

kebakaran. tikus parit membuat sarangnya dibawah fondasi bangunan.

untuk mengatasi serangan tikus itu perlu diadakan pencegahan.

tindakan pencegahan untuk melindungi serangan tikus adalah tempat

penyimpanan harus bersih dan kering. lubang-lubang yang

memungkinkan tikus masuk harus ditutup rapat. jika gedung sudah

tersersng tikus, pembasmian tikus dapat dilakukan dengan bahan

kimiawi atau racun. dewasa ini berbagai jenis bahan kimiawi

pembasmi tikus banyak diproduksi orang.

b. Serangga

Jenis serangga cukup banyak. Serangga merupakan masalah

yang pelik dinegara tropic. Makanan yang digemarinya ialah lem atau

perekat yang terbuat dari tepung kanji. Siklus kehidupan serangga

terdiri atas beberapa fase (tahap) yaitu telur, larva,

kepompong,kerusakan yang tersebar terjadi ketika serangga hidup

pada fase larva. Lingkungan yang lembab, gelap, sirkulasi udara

kurang merupakan tempat yang ideal bagi serangga. Jenis-jenis

serangga dapat digolongkan sebagai berikut :

(1) Rayap

Sebutan lain untuk rayap adalah semut putih, walaupun

sebetulnya rayap itu bukan semut dan warnanya pun tidak putih.

Makan utama rayap adalah kayu, kertas, foto, gambar, rumput, dan

lain-lain. Rayap mampu memusnahkan setumpuk bahan pustaka

dalam waktu singkat. Rayap sangat terkenal dengan organisasinya

yang rapih. Selain itu rayap juga bersifat kanibalistik , suka makan

Page 29: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

19

kawan-kawannya yang mati. Berdasakan tempat tinggalnya, rayap

dapat digolongkan menjadi dua golongan: (a) rayap bumi, (b)

rayap kayu.

(2) Kecoa

Kecoa adalah jenis serangga bersayap dan mempunyai tanduk

yang panjang. Jenisnya bermacam-macam, jenis-jenis kecoa yang

dikenal ialah sebagai berikut:

(a) Kecoa Timur

(b) Kecoa Amerika

(c) Kecoa Jerman

(d) Kecoa Australia

Kecoa merupakan salah satu penyebab penyakit pes, lepra,

kolera, tifus, dan lumpuh anak-anak. Kotoran kecoa yang berupa

cairan dapat merusak keutuhan bahan pustaka. Kecoa senang

bermukim di tempat gelap, disudut-sudut ruangan, dan lain-lain.

Makanan kegemarannya ialah sisa-sisa makanan busuk, serangga

mati, kanji, perekat, sampul, buku,serta kain pada punggung buku.

a. Ikan perak

Ikan perak mempunyai banyak nama, antara lain silver

moth, sugar fish, slicker, fish moth, dan sugar louse. Serangga

ini berbadan ramping, tidak bersayap dan berwarna abu-abu.

Serangga ini lebih aktif dimalam hari. Telurnya diletakan di

tempat-tempat yang gelap. Setelah dua minggu apabila kondisi

lingkungan mendukung maka telur akan menetas.

Page 30: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

20

Jenis serangga ini hidup di tempat-tempat gelap seperti di

belakang buku, rak-rak, dan lemari. Makanan yang menjadi

sasaran utamanya ialah perekat yang terbuat dari tepung kanji.

Bagian buku yang paling cepat dirusak ialah punggung buku,

kulit buku, label buku, gambar, dan lain-lain. Serangga ini

diperkirakan mempunyai seratus jenis yang tersebar diseluruh

dunia. Jenis-jenis ikan perak yang dikenal ialah sebagai

berikut: (a) lepisma sacharina, (b) thermogia domestika, (c)

cteno lepisma urbana, (d) cetno lepisma longi caudate.

b. Kutu buku

Bentuk serangga ini sangat kecil sehingga sering disebut

kutu buku. Bagian buku yang diserang ialah punggung dan

pinggir buku. Serangga ini memang sangat rakus terhadap

kertas. Permukaan kertas selalu dikikisnya hingga huruf-

hurufnya hilang. Disamping itu, kutu buku menghancurkan

selulosa. Perusakan kertas dilakukan oleh larvanya. Jenis

serangga ini paling sukar diberantas. Jenis-jenis kutu buku

yang paling dikenal ialah sebagai beikut: (a)lipocelis

divinatorium, (b) trogium pulastorum, (c)pesoceoptropus

macrops, (d)pesyllopsocus, (e) dorypetrix, (f) laschessilla, (g)

lepinotus, (h) ectopsocus, (i) archipsocus.

c. Ngengat pakaian

Jenis serangga ini memiliki badan yang tipis dan berwarna

coklat. Umurnya tidak lama. Meskipun serangga ini

Page 31: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

21

dinamakan ngengat pakaian, namun ini menyerang juga kulit

dan kertas. Ngengatnya ini lebih senang hidup di tempat-

tempat yang gelap. Jenisnya bermacam-macam, tetapi yang

paling banyak dikenal ialah :

(a) Tincola Polioella,paga, (b) Tincola Biselliela Humm, (c)

Tri Chorpaga Tapetzella.

d. Kumbang

Jenis kumbang yang berbahaya untuk perpustakaan ialah

sebagai berikut: (a) kumbang kulit (Dermestidac), (b) kumbang

bubuk (Anoobiidae Lyctidae), (c) kumbang bertanduk panjang

(carabycidae), (d) kumbang laba-laba (Ptinidae).

Larva kumbang bubuk suka sekali makan selulose bahan-

bahan pustaka.

a. Jamur

Jamur (fungi) merupakan mikroorganisme yang tidak

berklorofil. Untuk memperoleh makanan harus mengambil dari

sumber kehidupan lain (parasit) ataupun dari benda mati

(sapropit). Jamur berkembang biak dengan spora,dapat

menyebar di udara dan apabila menemukan lingkungan yang

cocok maka spora tersebut akan berkembang biak. Kertas

merupakan tempat yang ideal bagi berkembangnya spora,

terutama di lingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi.

Jamur yang bisa merusak bahan pustaka ini bukanlah

jenis jamur yang bisa dibuat soup dan kita makan, tetapi jenis

Page 32: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

22

jamur beracun yang lazim bisa kita lihat pada pakaian, kertas,

atau benda-benda yang lain. Jamur jenis ini akan bisa membiak

dengan leluasa jika benda tersebut kena kotoran, debu, serta

tingkat kelembaban yang tinggi yaitu 80% keatas, dengan

temperature diatas 21 derajad celcius.

Jamur tersebut memproduksi beberapa macam bahan

organik seperti asam oksalat, asam formiat, dan asam sitrat

yang menyebabkan kertas menjadi asam, lembut dan rapuh.

Jamur ini juga merusak prekat-perekat yang ada pada kertas

sehingga mengurangi daya rekatnya, dan merusak tinta yang

mengakibatkan tulisan tidak terbaca.

Jamur yang menempel pada bahan pustaka bisa

membuat bahan pustaka lengket satu sama lain sehingga kertas

sobek jika dibuka. Kita bisa lihat misalnya, mula-mula kertas

berwarna putih, kemudian warna itu berubah menjadi biru, dan

akhirnya warna biru itu menjadi hitam. Pada tingkat demikian,

kertas sukar diperbaiki, jamur sukar dihilangkan.

Jika punggung buku kena air atau lembab, timbuh

jamur dengan warna putih. Jamur ini bisa dibersihkan dengan

alkohol, dan tidak akan tumbuh lagi.22

Selain faktor biologi seperti serangga, mikroorganisme, tikus dan

sebagainya, ada lagi perusak bahan pustaka yang hebat, yaitu yang disebut

faktor fisik, misalnya debu, cahaya, suhu dan kelembaban. Jenis perusak

22

Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka. 1999. h. 36

Page 33: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

23

bahan pustaka ini tidak boleh diabaikan, karena benar-benar bisa

membawa kerusakan yang besar. Berikut penjelasannya:

2. Faktor fisika

a. Debu

debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruang perpustakaan

melalui pintu jendela, atau lubang-lubang angin perpustakaan. Apabila

debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang

meninggikan tingkat keasaman pada kertas. Akibatnya kertas menjadi

rapuh dan cepat rusak. Disamping itu, apabila keadaan ruang

perpustakaan lembab, debu yang bercampurdengan air lembab itu akan

menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung

belerang atau debu dari kenalpot kendaraan memiliki daya rusak yang

paling tinggi. Debu tersebut sangat mudah bersenyawa dengan kertas,

apalagi pada ruangan yang lembab. Untuk menghindari kerusakan

bahan pustaka yang disebabkan oleh debu perpustakaan hendaknya

selalu bebas dari debu. Caranya ialah dengan selalu membersihkan

ruangan perpustakaan. Alat pembersih yang paling bagus untuk bahan

pustaka adalah vacuum cleaner

b. Suhu dan kelembaban

Kerusakan kertas yang diakibatkan oleh suhu yang terlalu tinggi

dapat menyebabkan perekat pada jilidan buku menjadi kering,

sedangkan jilidanya sendiri menjadi longgar. Disamping itu, suhu yang

tinggi itu dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas

menjadi kuning. Sebaliknya, apabila lembab nisbi terlalu tinggi, buku

Page 34: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

24

akan menjadi lembab. Sebagai akibatnya, buku mudahdiserang jamur,

rayap,kecoa,kutu buku,dan ikan perak.

Suhu yang tidak terlalu ekstrim seperti di Indonesia, tidak begitu

berpengaruh pada kekuatan kertas. Masalah baru timbul karena di

Indonesia mempunyai kelembaban udara relatife tinggi. Jika udara

lembab, maka kandungan air dalam kertas akan meningkat.

Hubungan suhu dan kelembaban sangat erat. Jika suhu naik,

kelembaban sangat erat. Jika suhu naik,kelembaban turun dan

kandungan air dalam kertas akan berkurang sehingga kertas menyusut.

Serat selulosa sering tarik-menarik pada proses penyusutan ini.

Ruangan dengan kelembaban tinggi bisa menimbulkan kerusakan

pada bahan pustaka. Jamur bisa tumbuh dengan subur dalam kondisi

yang lembab ini. Di samping itu kertas yang lembab akan terjadi reaksi

kimia antara zat yang tersisa dalam pembuatan kertas dengan air. Kalau

ini terjadi, kertas akan menjadi rapuh, mudah robek.

Udara lembab yang dibarengi dengan suhu udara yang cukup

tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, bereaksi

dengan partikel logam dan memutuskan rantai ikatan kimia selulosa.

Karena itu hindarilah sumber kelembaban tersebut. Jika kelembaban itu

disebabkan oleh oleh air hujan atau banjir, keringkanlah tempat -tempat

tersebut. Kertas yang basah lembab tidak boleh dijemur, tetapi harus

dianginkan pelan-pelan menurut tingkat kebasahannya.Kertas yang

sangat tidak boleh diembus keras-keras. Pengembusan angin yang

cukup keras hanya dapat diberikan pada kertas yang sudah agak kering.

Page 35: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

25

Buku yang tercelup air harus dibuka jilidannya, kemudian dikeringkan

lembar per lembar agar tidak lengket antara lembar yang satu dan

lainnya. Setelah kering kemudian dijilid kembali.

c. Cahaya

Kertas yang kepanasan akan rusak berubah warna menjadi kuning

dan rapuh akhirnya rusak. Hindarilah sinar ultra violet (sinar

matahari)yang masuk langsung ke perpustakaan. Kerusakan yang

terjadi karena pengaruh sinar ultra adalah memudarnya tulisan,

sampul buku,dan bahan cetak. Selain itu kertas juga akan menjadi

rapuh.

Proses kerusakan akan dipercepat dengan adanya uap air dan

oksigen dalam udara, sehingga menimbulkan perubahan warna. Buku

menjadi kuning kecoklatan dan kadar kekuatan serat pada kertas

menurun.

Tidak hanya buku, bahan audiovisual lainnya seperti piringan

hitam, kaset audio maupun video akan rusak jika kepanasan.

Demikian pula disket computer.

Untuk menghindarinya hendaknya diusahakan kain gorden

sehingga panas atau sinar yang masuk keperpustakaan bisa diatur.

Sinar alami cukup bagus,tetapi tidak bisa dikontrol dengan mudah.

Karena itu dinegara maju, penerangan perpustakaan menggantugkan

pada sinar listrik karena mudah dikontrol.

Lampu pada ruang hanya dinyalakan pada saat diperlukan. Jika

tidak, ruang rak tersebut gelap. Hal ini juga bisa menghemat listrik.

Page 36: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

26

Tetapi AC selalu dihidupkan, sehingga kebersihan, kelembaban dan

temperature bisa terkontrol terus.

3. Faktor Kimia

Terjadi reaksi oksidasi dan hidrolisis menyebabkan susunan kertas

yang terdiri atas senyawa-senyawa kimia itu akan terurai. Oksidasi pada

kertas yang terjadi karena adanya oksigen dari udara menyebabkan jumlah

gugusan karbonat dan korboksil bertambah dan diikuti dengan

memudarnya warna kertas.

Hidrolis adalah reaksi yang terjadi karena adanya air (H2O).

Reaksi hidrolis pada kertas mengakibatkan putusnya rantai polimer serat

selulosa sehingga mengurangikekuatan serat. Akibatnya kekuatan kertas

berkurang dan kertas menjadi rapuh.

Kandungan asam dalam kertas akan mempercepat kerusakan kertas

karena asam akan mempercepat kerusakan kertas karena asam akan

mempercepat reaksi hidrolisis. Tinta merupakan salah satu sumber

terbentuknya asam pada kertas, karena tinta dibuat dengan memcampur

asam hidroklorida agar tetesan dapat melekat dengan baik. Selain itu

sumber keasaman dapat juga bersal dari udara karena sifat kertas yang

mudah menyerap gas-gas seperti sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida

(NO2), Karbon dioksida (CO2),dan gas lain seperti ozon.

4. Faktor lain

a. Manusia

Manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi juga bisa

menjadi perusak buku yang hebat. Berdasarkan kenyataan yang

Page 37: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

27

ada,kerusakan buku terjadi karena ulah manusia. Misalnya, pembaca

diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari

sebuah buku, misalnya diambil gambarnya, tabel-tabel statistiknya.

Kadang-kadang pengguna perpustakaan sengaja atau tidak sengaja,

membuat lipatan sebagai tanda batas baca atau melipat buku

kebelakang. Sebagai akibatnya, perekat yang mengelem punggung buku

untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas sehingga lembaran-

lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kecerobohan manusia lain

misalnya habis makan tidak membersihkan tangan dahulu

menyebabkan buku menjadi kotor. Apabila buku dipegang dengan

tangan kotor atau berminyak, buku akan bernoda. Kotoran yang

melekat pada tangan akan berpindah ke buku. Penempatan buku yang

terlalu pada di rak akan menyebabkan punggung dan kulitnya rusak.

Hal itu harus diperhatikan oleh pustakawan.

Sering terjadi kerusakan justru disebabkan oleh pustakawan sendiri

yang sehari-hari bergelimang dengan buku. Petugas perpustakaan yang

tidak memiliki rasa sayang kepada buku, dan tidak pernah belajar

bagaimana melestarikan dan merawat buku bisa membuat kesalahan

yang sangat fatal. Seperti contoh diatas kita harus tahu bagaimana

menempatkan buku dirak. Mengambil buku dari rak, atau menempatkan

buku kembali kedalam rak. Rak hendaknya jangan diisi terlalu penuh,

cukup sekitar 80 persen saja. Kemudian juga sewaktu menempatkan

buku di rak pengangkut pun tidak boleh sembarangan, misalnya

ditumpuk begitu saja tanpa memperhatikan kalau ada buku yang

Page 38: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

28

tertindih dalam keadaan terlipat. Kalau petugas perpustakaan melihat

sebuah buku mengalami kerusakan ia harus segera mengambil tindakan.

Begitu pula pembaca perpustakaan harus diajari bagaimana

membuka halaman dengan tidak menggunakan ludah. Tidak mengotori

buku, tidak membawa makanan dan minuman kedalam perpustakaan.

Kotoran makanan yang jatuh dilantai perpustakaan bisa mengundang

tikus atau binatang lain untuk datang ke perpustakaan dan merusak

buku. Diberikan kesadaran untuk tidak mencuri atau merobek buku.

Perpustakaan memberikan fasilitas ruang baca atau foto kopi yang

cukup untuk para pembaca. Jika mereka meminjam buku hendaknya

disertai dengan tanggung jawab yang tinggi, tidak merusak, mengotori

ataupun tidak menghilangkan buku tersebut. Jika terpaksa hilang

mereka harus bertanggung jawab untuk menggantinya dengan buku

yang sama atau sejenis. Tidak sedikit pembaca yang tidak bertanggung

jawab dan mencuri koleksi perpustakaan.

b. Bencana alam

Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan

kerusakan koleksi bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam waktu

yang relative singkat. Oleh karena itu pustakawan diharapkan mampu

menekan sekecil mungkin akibat dari bencana alam tersebut.

Untuk menanggulanginya bahaya api maka faktor yang perlu

diperhatikan antara lain:

d. Alat-alat dalam gedung digunakan yang tahan api

e. Perlu dipersiapkan alat pemadam kebakaran

Page 39: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

29

f. Dilarang merokok di dalam ruangan perpustakaan

g. Pemakaian peralatan listrik harus hati-hati.

Bahaya banjir merupakan musibah yang sering melanda beberapa

tempat di Indonesia. Bahan pustaka yang rusak oleh air harus

diperbaiki dengan cara dikeringkan atau dianginkan.23

H. Perbaikan Bahan Pustaka

Pekerjaan memperbaiki bahan pustaka disebut restorasi. Pekerjaan

tersebut meliputi:

1. Menambal Kertas.

Ada dua jenis penambalan bahan pustaka yang selama ini dikenal,

yaitu: penambalan karena kertas berlubang dan penambalan karena

kertas robek memanjang.

2. Memutihkan Kertas.

Kertas yang terkena debu atau lumpur akan berwarna kecoklatan. Ini

dapat diputihkan dengan menggunakan berbagai zat kimia, seperti:

1) Chloromine T 2,5%, 2) Gas Chlordioksida, 3) Natrium Chlorida,

4) Potasium Permanganate, 5) Natrium Hipochlorite, dan 6)

Hidrogen Peroksida. Pemutihan kertas ini lebih bersifat sekedar

menghilangkan noda pada kertas daripada memutihkan lembaran

buku yang sudah ditulisi baik tulisan cetak maupun tulisan tangan.

23

Karmidi Martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, ( Jakarta: Universitas Terbuka), h. 44.

Page 40: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

30

3. Mengganti Halaman yang Robek.

Halaman yang robek dan robekkannya tidak dapat diperbaiki dengan

menambalnya/sudah hilang, harus diganti dengan membuatkan foto

kopinya. Dengan cara menyisipkan dan menempelkan menggunakan

lem secara hati-hati pada bagian yang hilang.

4. Mengencangkan Benang Jilidan yang Kendur.

Apabila belum terlalu parah kita dapat menarik benang tersebut

untuk mengencangkan jilidannya. Dengan jarum benang, kita jahit

dan matikan benang yang longgar tadi. Namun apabila sudah terlalu

parah maka bukalah kertas pelindung dan sampul buku sekaligus.

Lihat benangnya dan kemudian kencangkan yang longgar, sambung

yang putus atau ganti benang dengan menjilidnya lagi. Setelah itu

pasangkan lagi lembar pelindung dan sampulnya.

5. Memperbaiki Punggung Buku, Engsel atau Sampul Buku yang

Rusak.

Dengan alat-alat penjilidan yang sederhana, berbagai kerusakan

tersebut bisa diperbaiki. Pada kerusakan punggung buku misalnya,

engsel buku dan sampul buku harus dilakukan dengan membongkar

buku yang rusak, kemudian memperbaiki/menggantinya dengan

yang baru.

I. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Bahan pustaka pada umumnya terbuatnya dari kertas yang akan

mengalami kerusakan dengan sendirinya. Hal ini disebabkan oleh bahan

Page 41: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

31

pembuat kertas itu sendiri yang bersifat asam merupakan bahan organic yang

selalu bereaksi dan akan mengurai. Disamping itu faktor-faktor lain seperti

kelembaban karena pengaruh uap air,atau kekeringan karena pengaruh panas

terhadap ruangan koleksi, bias merusakkan koleksi tersebut. Polusi

udara,manusia,serangga,binatang mengerat dan lain-lain,adalah faktor

perusak bahan pustaka yang hebat.

Pencegahan kerusakan bahan pustaka terutama bertujuan agar:

1. kerusakan yang lebih hebat dapat di hindarkan. Koleksi yang dimakan

oleh serangga atau dirusak oleh binatang mengerat dapat diselamatkan;

2. koleksi yang terkena penyakit, misalnya terkena jamur dapat diobati,yang

terkena kerusakan kecil dapat diperbaiki.

3. Koleksi yang masih bagus dapat terhindar dari penyakit

maupunkerusakan lainnya;

4. Kelestarian fisik bahan pustaka terjaga;

5. Kelestarian informasi yang terkandungdalam bahan pustaka

tersebutdapat terjaga;

6. Pustakawan sadar bahwa bahan pustaka bersifat rawan kerusakan;

7. Para pemakai terdidik untuk berhati-hati dalam menggunakan buku, serta

ikut menjaga keselamatan;

8. Semua pihak baik pustakawan maupun pemustaka selalu menjaga

kebersihan lingkungan.

Usaha melakukan pencegahan kerusakan bahan pustaka yang dilakukan

sejak dini merupakan tindakan yang lebih baik dan lebih tepat daripada

melakukan perbaikan bahan pustaka yang telah parah keadaannya. Usaha

Page 42: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

32

melakukan pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh

beberapa faktor dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

1. Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh manusia,

dengan cara adakan control yang ketat pada pengembalian buku.

Apakah pembaca membuat kerusakan atau mengotori buku,

sehingga semua buku yang ada dirak berstatus bersih dan baik, siap

dipakai. Kalau ada kerusakan kecil harap segera diperbaiki.

2. Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus, tikus adalah

jenis hewan pengerat yang susah dibasmi. Usaha pembasmian yang

biasa dilakukan manusia adalah dengan memasang perangkap

tikus.cara itu sekarang telah terdesak oleh hadirnya beberapa racun

dan lem untuk menangkap tikus. Pencegahan dan pembasmian tikus

dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

(1) Melakukan pemerikasaan secara teratur terhadap gedung, ruang,

atau tempat penyimpanan bahan pustaka. Andai kata terdapat

sarang atau lubang tikus, hendaknya sarang itu dihancurkan dan

lubangnya segera ditimbun dengan bahan yang sesuai.

(2) Kotoran atau sisa-sisa makanan yang terdapat didalam saluran

air di sekitar tempat penyimpanan bahan pustaka hendaknya

dibuang.

(3) Menggunakan berbagai jenis perangkap tikus.

(4) Menggunakan lem penangkap tikus

(5) Menggunakan berbagai jenis racun tikus seperti racumin dan kill

mouse.

Page 43: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

33

(6) Menerapkan system emposan, yaitu memasang petasan berisi

gas racun di dalam lubang tikus yang terdapat di sekeliling

tempat penyimpanan bahan pustaka. Sumbu petasan dibakar,

kemudian petasan itu diletakan didalam lubang tikus. Gas racun

yang menyembur kedalam lubang tikus akan mampu membunuh

semua tikus yang terdapat dalam lubang itu.

3. Kerusakan yang disebabkan oleh serangga

Pemberantasan serangga dapat ditempuh dengan cara-cara berikut:

(1) Penyemprotan serangga dengan bahan insektisida (bahan

pembasmi serangga) tempat-tempat yang disemprot dengan

bahan insektisida tertentu ialah tembok, lantai, langit-langit, rak

buku, dan bagia-bagian tertentu sebuah buku, penyemprotan

dengan bahan insektisida tertentu dapat dilakukan secara

berkala. Bebeberapa jenis bahan insektisida yang dikenal di

Indonesia ialah Raid,Baygon,Mortein,Maftu,dan Sheltox.

(2) Penggunaan gas racun, salah satu cara untuk membasmi hewan

perusak bahan pustaka jenis serangga ialah dengan cara

fumigasi atau pengasapan. Kata fumigasi berasal dari kata latin

fumigare yang berarti pengasapan.

(3) Penggunaan system pengumpanan, pembasmian serangga dapat

pula dilakukan dengan berbagai cara pengumpanan misalnya:

(a) Campuran tepung terigu, beras, atau tepung tapioca

dengan sodium fluosilic (5:1) ditempatkan pada tempat

terbuka. Campuran ini dapat membunuh kecoa dan ikan

Page 44: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

34

perak.

(b) Sejumlah kertas sheet tau kertas berwarna coklat yang

disemprot dengan dieldrin dan ditempatkan dibelakang

buku-buku, dapat membunuh ikan perak.

(c) Campuran arsenic acid, barium carbonate, atau sodium

denga tepung terigu, gula, atau garam diletakan di tempat

terbuka, dapat membunuh segala jenis serangga.

(4) Peracunan buku, bebrapa penerbit di Amerika, Inggris, dan

India telah menggunakan racun pembasmi serangga. Bahan

kimia yang digunakan oleh penerbit Inggris ialah sebagai

berikut:

(a) Pyroxilyn atau vynil diresapkan kedalam kulit buku.

(b) Lem yang digunakan untuk menjilid bukundicampur

polyvinyl, engrin, atau betanapol

(c) Sebelum dijilid, kulit buku dipernis dengan menggunakan

insektisida tertentu.

Penerbit di India menggunakan bahan campuran mercuric

chloride, pyrethrum extract, creosote, rasin, carbolic, dan spirtus

untuk membasmi serangga. Bahan-bahan lainnya yang dapat

digunakan untuk membasmi serangga ialah DDT,

benzenehexachloride, atau pyrethrin.

(5) Penuangan larutan racun kedalam lubang

Cara ini dilakukan khusus untuk membunuh rayap. Larutan

yang digunakan sebagai pembasmi rayap ialah

Page 45: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

35

trichlorobenzene, aldrin, sodium arsenate, dieldrex, dan

dieldrin. Bahan-bahan kimia itu dituangkan kedalam lubang

yang dihuni oleh rayap. Disamping itu, bahan kimia lainnya

yang dapat digunakan untuk membasmi rayap ialah DDT atau

Gemmexane Smoke. Akan tetapi, bahan-bahan itu hanya

digunakan diluar gedung. Pembasmian secarah menyeluruh

dapat dilakukan dengan cara memfumigasikan ruangan. Bahan

kimia yang dapat digunakan untuk melaksanakan fumigsi ialah

carbon disulphide dan carbon tetracloride. Campuran krosot

dan minyak kerosin (1:2) yang dioleskan pada kaki rak buku

atau lemari dapat menghalau kehadiran rayap. Atau cara lain

dalam mangkok yang berisi cairan kreosot.

(6) Jika pada lantai muncul tanah galian rayap, kita dapat

menghaparkan plastik di atasnya agar rayap tidak muncul di

permukaan lantai. Lebih baik kalau lantai dioles dengan oli

bekas. Rayap tidak berani naik, sebab oli bekas yang sudah

mengandung kikisan baja mesin mobil bias merusak gigi rayap.

Kita dapat menempatkan rak atau kardus berisi buku di atas

hamparan plastic tersebut.

(7) Tempatkan kapur barus atau akar loro setu dibelakang buku

dirak. Benda-benda tersebut menghalau ikan perak atau

serangga perusak buku lainnya. Banyak cara yang dapat

dikerjan untuk mencegah datangnya hana atau penyakit

keperpustakaan. Kita harus selalu berpegang kepada motto di

Page 46: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

36

ata bahwa: Mencegah lebih baik daripada mengobati.

J. Fumigasi, Deasidifikasi, Laminasi, Dan Enkapsulasi

1. Fumigasi (Pengasapan)

Fumigasi adalah salah satu cara melestarikan bahan pustaka

dengan mengasapinya untuk mencegah jamur agar tidak tumbuh,

binatang mati, dan binatang perusak bahan pustaka lainnnya terbunuh.

Bahan yang digunakan untuk fumigasi misalnya dengan Carbon Disufit

(CS2), Carbon Tetra Chloride (CCL4), Methyl Bromide (CH3Br),

Thymol Cristal, dan Naptaline.

Persiapan yang dilakukan sebelum fumigasi yaitu mempersiapkan

ruang atau tempat khusus untuk fumigasi apabila pustaka yang akan

difumigasi berjumlah banyak, atau menggunakan kerudung atau kantong

plastik besar bila jumlah pustakanya sedikit. Hal lain yang biasanya

dilakukan sebelum fumigasi adalah membuka dan menengkurapkan

bahan pustaka sedemikian rupa agar setiap lembar kertas dapat terkena

gas pembasmi hama tersebut secara merata. Pelaksanaan fumigasi

membutuhkan pengamanan yang ketat dan orang yang berpengalaman

atau berpendidikan dalam bidang ini.

2. Deasidifikasi (Menghilangkan Keasaman pada Kertas)

Deasidifikasi adalah pelestarian Bahan Pustaka dengan cara

menghentikan proses keasaman yang terdapat pada kertas. Bahan yang

digunakan antara lain pH meter untuk mengukur tingkat keasaman

kertas, kertas pH atau sepidol pH yang dapat dibeli di took kimia. Kertas

Page 47: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

37

yang baik memiliki pH 7, sedangkan kertas yang asam memiliki pH

kurang ataup lebih dari angka 7, Ada dua macam cara deasidifikasi,

yaitu:

a. Cara kering, dikerjakan jika buku menggunakan bahan tinta

yang luntur, menggunakan campuran cairan amoniak dengan

air dengan perbandingan 1 : 3. Caranya adalah dengan

penguapan cairan tersebut pada bejana dan pustaka

diletakkan di atasnya atau diuapi. Persiapan yang dilakukan

sebelum fumigasi yaitu mempersiapkan ruang atau tempat

khusus untuk fumigasi apabila pustaka yang akan difumigasi

berjumlah banyak, atau menggunakan kerudung atau kantong

plastik besar bila jumlah pustakanya sedikit. Hal lain yang

biasanya dilakukan sebelum fumigasi adalah membuka dan

menengkurapkan bahan pustaka sedemikian rupa agar setiap

lembar kertas dapat terkena gas pembasmi hama tersebut

secara merata. Pelaksanaan fumigasi membutuhkan

pengamanan yang ketat dan orang yang berpengalaman atau

berpendidikan dalam bidang ini.

b. Basah digunakan untuk kertas yang tintanya tidak luntur.

Bahan pustaka yang akan dihilangkan keasamannya harus

direndam dalam air suling, yaitu air yang sudah dihilangkan

mineralnya, yang dicampur dengan magenesium carbonat

yang larut dalam air.

Page 48: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

38

3. Laminasi (Melapisi)

Laminasi adalah pelestarian dengan cara melapisi bahan pustaka

dengan kertas khusus agar lebih awet. Proses keasaman pada kertas atau

bahan pustaka dapat dihentikan oleh pelapis yg terdiri dari film oplas,

kertas cromton, atau kertas pelapis lainnya. Pelapisan bahan pustaka akan

menahan polusi atau debu yang menempel pada pustaka sehingga tidak

beroksidasi dengan polutan. Laminasi digunakan untuk kertas-kertas

yang sudah tidak dapat diperbaiki dengan cara menambal, menjilid,

menyambung, dan sebagainya.

Ada dua cara laminasi, yaitu:

a) Laminasi Mesin; dengan cara dingin yaitu melapisi kedua sisi

kertas menggunakan film oplas, ataupun cara panas dengan

menggunakan kertas cromton yang dipanaskan pada suhu 70 –

90o C agar dapat menempel pada kertas.

b) Laminasi Manual; yaitu menggunakan kertas laminasi hasil

impor karena di negara kita belum diproduksi. Prosesnya yaitu

kertas laminasi direkatkan dibawah dan diatas pustaka yang

dilaminasi dan dihampakan udaranya. Setelah itu dikeringkan

dan setelah kering bagian pinggirnya digunting dengan rapih.

4. Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah pelestarian dengan cara melindungi kertas

dari kerusakan yang bersifat fisik, seperti rapuh karena umur, pengaruh

asam, dimakan serangga, kesalahan penyimpanan, dsb. Pada umumnya

kertas yang akan dienkapsulasi berupa kertas lembaran seperti naskah

Page 49: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

39

kuno, peta, poster, dsb. Pada engkapsulasi setiap lembar kertas diapit

dengan lembar plastik yang transparan, sehingga tulisannya tetap dapat

dibaca dari luar. Pada pinggir plastic atau sisi luar kertas tersebut

ditempeli lem atau double sided tape, sehingga bahan pustaka tidak

lepas. Engkapsulasi mirip menempatkan BP pada amplop yang terbuat

dari plastik. Perbedaan antara laminasi dan engkapsulasi ialah bahwa

pada laminasi, bahan pustaka menempel dengan pembungkusnya,

sedangkan pada enkapsulasi Bahan Pustaka tidak menempel, sehingga

bila diperlukan bisa diambil dengan utuh, dengan cara menggunting

bagian tepi plastik pelindungnya.

K. Maksud Dan Tujuan Pelestarian Bahan Pustaka

Maksud pelestarian mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat

mengalami kerusakan, agar awet sehingga bisa dimanfaatkan lebih lama.

Koleksi atau bahan yang dirawat dimaksudkan untuk menimbulkan daya tarik

pemustaka dalam memanfaatkan bahan pustaka.

Tujuan pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat

mengalami kerusakan. bahan pustaka yang mahal, diusakahan agar awet, bisa

dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.

Koleksi yang dirawat dimaksudkan bias menimbulkan daya tarik, sehingga

orang yang tadinya segan membaca atau enggan memakai buku perpustakaan

menjadi rajin mempergunakan jasa perpustakaan.

Dapat disimpulkan juga tujuan pelestarian bahan pustaka sebagai berikut :

1. Menyelamatkan nilai informasi dokumen.

Page 50: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

40

2. Menyelamatkan fisik dokumen.

3. Mengatasi kendala kekurangan ruang.

4. Mempercepat perolehan informasi : dokumen yang tersimpan dalam

CD (CompactDisc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat

maupun jauh. Sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka

menjadi lebih optimal.

Dengan pelestarian yang baik, diharapkan bahan pustaka dapat

berumur lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli

bahan yang sama, yang dapat membebani pemesanan, pengolahan

kembali, penempelan kartu-kartu, yang semuanya memerlukan uang.24

L. Fungsi Pelestarian

Fungsi pelestarian ialah menjaga agar koleksi perpustakaan tidak

diganggu oleh tangan jahil, serangga yang iseng, atau jamur yang merajalela

pada buku-buku yang ditempatkan diruang yang lembab.jika disimpulkan

maka pelestarian memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. fungsi melindungi: bahan pustaka dilindungi dari serangan serangga,

manusia, jamur, panas matahari, air, dan sebagainya. Dengan pelestarian

yang baik serangga dan binatang kecil tidak akan dapat menyentuh

dokumen. Manusia tidak akan salah dalam menangani dan memakai

bahan pustaka. Jamur tidak akan sempat tumbuh, dan sinar matahari serta

kelembaban udara diperpustakaan akan mudah dikontrol.

24

Ibid, h. 5.

Page 51: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

41

2. fungsi pengawetan: dengan dirawat baik-baik, bahan pustaka menjadi

awet, bias lebih lama dipakai, dan diharapkan lebih banyak pembaca

dapat mempergunakan bahan pustaka tersebut.

3. fungsi kesehatan: dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi

bersih, bebas dari debu, jamur, binatang perusak, sumber dan sarang dari

berbagai penyakit, sehingga pemakai maupun pustakawan menjadi tetap

sehat. Pembaca lebih bergairah membaca dan memakai perpustakaan.

4. fungsi pendidikan: pemakai perpustakaan dan pustakawan sendiri harus

belajar bagaimana cara memakai dan merawat dokumen. Mereka harus

menjaga disiplin, tidak membawa makanan dan minuman ke dalam

perpustakaan, tidak mengotori bahan pustaka maupun ruangan

perpustakaan. Mendidik pemakai serta pustakawan sendiri untuk

berdisiplin tinggi dan menghargai kebersihan.

5. fungsi kesedihan: merawat bahan pustaka ibarat merawat bayi atau

orangtua, jadi harus sabar. Bagaimana kita bias menambal buku

berlubang, membersihkan kotoran binatang kecil dan tahi kutu buku

dengan baik kalau kita tidak sabar. Menghilangkan noda dari bahan

pustaka memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi.

6. fungsi sosial: pelestarian tidak bias dikerjakan oleh seorang diri.

Pustakwan harus mengikut sertakan pembaca perpustakaan untuk tetap

merawat bahan pustak dan perpustakaan. Rasa pengorbanan yang tinggi

harus diberikan oleh setiap orang,demi kepentingan dan keawetan bahan

pustaka.

Page 52: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

42

7. fungsi ekonomi: dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi

lebih awet. Keuangan dapat dihemat. Banyak aspek ekonomi nilai yang

berhubungan dengan pelestarian bahan pustaka.

8. fungsi keindahan: dengan pelestarian yang baik, panataan bahan pustaka

yang rapih, perpustakaan tampak menjadi makin indah, sehingga

menambah daya tarik kepada pembacanya. Coba betapa jeleknya kalau

bahan pustaka tidak dirawat, penuh dengan binatang perusak, pengap,

bau busuk mengembara pada setiap sudut perpustakaan?25

25

Karmidi martoatmodjo, Pelestarian Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka), h.

6.

Page 53: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode, berasal dari bahasa Yunani, “Methodos” yang berarti cara

atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang

menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.26

Dalam suatu penelitian,

metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam

menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula

dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.27

Metode penelitian adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan

atau tatanan yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional

dan terarah sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.28

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, ciri penelitian

kualitatif lebih menekankan realitas sosial sebagai suatu yang utuh, komplek,

dinamis, dan bersifat interaktif, untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah.

Data yang diperoleh dapat berbentuk kata, kalimat, skema atau gambar.29

Penelitian ini berusaha memahami situasi sosial secara mendalam,

menemukan pola, hipotesis dan teori.30

26

Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat,, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1977), h. 30. 27

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta, Rake Sarasin, 1989), h. 11. 28

Anton H. Bakker, Metode-Metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986) , h. 6. 29

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 14. 30

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2008), h. 399.

Page 54: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

44

B. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Penelitian

Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif, yang memiliki ciri-ciri

nonmanipulatif dan nonkontrol, holistik dan berorientasi pada kasus,

memusatkan diri pada proses, terbuka dan fleksibel tanpa kerangka pikir

konseptual yang aprior, menggunakan metode jamak untuk triangulasi,

mengkode data ke kategori yang berasal dari analisis isi, pengamat bersifat

humanistik dan yang diamati memiliki rapor yang baik, bersifat induktif

dalam analisis data.31

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.32

Sedangkan tujuan dari metode deskriptif adalah melukiskan secara sistematis

fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara fektual

dan cermat.33

Penelitian kualitatif tertarik untuk memahami bagaimana orang

menafsirkan pengalaman mereka, bagaimana mereka membangun dunia

mereka, dan apa konstribusi mereka dengan pengalaman mereka.34

Pendekatan kualitatif bermaksud memahami konteks, dan bukan sekedar

menggambarkannya. Pendekatan kualitatif sangat memperhatikan kenyataan

bahwa apa yang dilihat dan dipahami oleh seseorang, baik ia seorang peneliti,

31

Sulistyo Basuki, Metodologi Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Visi Pustaka, vol. 8, no. 1, Juni 2006, p. 12.

32 Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis

penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, (Jakarta: STIA-LAN. 1999), h. 60. 33

Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rodakarya.

1997), h. 22. 34

Sharan B. Merriam. Qualitative Research: a guide to design and implementation.

(USA: Jossey Bass. 2009), h. 5.

Page 55: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

45

maupun seorang yang sedang diteliti.35

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif karena

penulis ingin mengetahui secara mendalam bagaimana Peranan Pustakawan

Dalam Pelestarikan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Prasetiya Mulya.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data-data

diperoleh. Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan

sebagainya. Menurut Lefland dan Leflan, sumber data yang utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya seperti sumber

data tertulis, foto dan statistic merupakan data tambahan sebagai pelengkap

atau penunjang data utama.36

1. Sumber Data Primer

Yaitu Sumber yang langsung memberikan data kepada peneliti,

Beliau adalah Pustakawan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya.

2. Sumber Data Sekunder

Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti, seperti buku-buku yang membahas tentang peranan Pustakawan

dalam Pelestarian Bahan Pustaka.

35

Putu Laxman Pendit. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. JIP-FSUI : Jakarta.

2003. h. 266. 36

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, 112.

Page 56: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

46

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh peneliti untuk

mendapatkan data dan fakta-fakta yang ada pada subyek maupun obyek

penelitian. Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian penulis

menggunakan beberapa metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur atau kepustakaan

Dilakukan untuk menemukan teori-teori pendukung serta

melihat informasi yang dihasilkan dan berkaitan dengan topik

penelitian. Sumber informasi yang digunakan adalah buku-buku,

makalah-makalah hasil seminar, terbitan-terbitan berkala yang

berkaitan dengan penelitian dan artikel-artikel.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap lokasi yang

akan diteliti. Observasi merupakan sarana utama dalam

pengumpulan data di penelitian kualitatif. Disini penulis akan

langsung melakukan observasi pada perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Pratesya Mulya.

3. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang uang ingin memperoleh informasi dari

seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu37

. Wawancara diperlukan saat peneliti

37

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung : Remaja Rosdakarya.

2003), h. 180.

Page 57: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

47

tidak dapat mengamati kebiasaan, perasaan, atau bagaimana orang

berinterpretasikan sesuatu. Dengan cara tersebut penulis

mengumpulkan data untuk selanjutnya akan dianalisis. Dalam hal

ini wawancara melibatkan pengurus dan pengunjung taman bacaan

masyarakat.

E. Teknik Analisis Data

Maksud utama penelitian data adalah untuk membuat data itu dapat

dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan mampu dikomunikasikan

kepada orang lain. Dalam hal ini, penulis menggunakan model analisis

interaktif Miles dan Huberman, yaitu proses aktifitas dalam analisis data yang

meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.38

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transparansi data

kasar yang muncul dari catatan lapangan. Oleh karena itu

langkahlangkah yang dilakukan oleh peneliti adalah kemudian

menyederhanakan dan mengabstrasikan. Dalam reduksi data ini,

peneliti melakukan proses living in (data yang terpilih) dan living

out (data yang terbuang) baik dari hasil pengamatan, wawancara

maupun dokumentasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Parsetiya Mulya.

38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 337.

Page 58: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

48

2. Sajian Data (display data)

Sajian data merupakan suatu proses pengorganisasian data

sehingga mudah dianalisis dan disimpulkan. Penyajian data dalam

penelitian ini berbentuk uraian narasi serta dapat diselingi dengan

gambar. Hal ini disesuaikan dengan jenis data yang terkumpul

dalam proses pengumpulan data, baik dari hasil observasi,

wawancara, maupun dokumentasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Parsetiya Mulya.

3. Verifikasi dan Simpulan Data

Verifikasi data dan simpulan merupakan langkah ketiga

dalam proses analisis. Langkah ini dimulai dengan mencapai pola,

tema, hubungan, hal-hal yang sering timbul, yang mengarah pada

peranan Pustakawan dalam Pelestarian Bahan Pustaka Di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya. Kemudian diakhiri

dengan menarik kesimpulan sebagai hasil temuan lapangan.

Kesimpulan yang pada awalnya masih sangat tentative, kabur, dan

diragukan, maka dengan bertambahnya data, menjadi lebih

grounded. Kegiatan ini merupakan proses memeriksa dan menguji

kebenaran data yang telah dikumpulkan sehingga kesimpulan akhir

didapat sesuai dengan rumusan masalah.

Simpulan ini merupakan proses re-check yang dilakukan

selama penelitian dengan cara mencocokkan data dengan catatan-

catatan yang telah dibuat peneliti dalam melakukan penarikan

simpulan-simpulan awal. Karena pada dasarnya penarikan

Page 59: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

49

simpulan sementara dilakukan sejak awal pengumpulan data. Data

yang telah diverifikasi, akan dijadikan landasan dalam melakukan

penarikan simpulan. Simpulan awal yang telah dirumuskan dicek

kembali (verifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti

dan selanjutnya menuju kearah simpulan yang mantap. Simpulan

merupakan intisari dari hasil penelitian yang menggambarkan

pendapat terakhir peneliti. Simpulan ini diharapkan memiliki

relevansi sekaligus menjawab rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Page 60: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Penelitian ini membahas tentang upaya peranan pustakawan dalam

pelestarian bahan pustaka, penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Data-data yang ada dibawah ini

merupakan jawaban yang dihasilkan penulis melalui wawancara dan

observasi.

Penelitian dilakukan selama 1 bulan, yaitu sejak 23 Agustus hingga 21

September 2015. Observasi bukan hanya melihat, mengamati atau menonton

saja, melainkan melihat sekaligus mengkaji suasana secara umum. Pada

akhirnya mencatat semua pengamatan dan mengubah menjadi serangkaian

kata yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Pada penelitian ini penulis melakukan beberapa kegiatan observasi

seperti melakukan wawancara dengan staf perpustakaan, melihat kegiatan

penyampulan koleksi buku, melihat kegiatan pembersihan rak buku yang

terkena debu, melihat kegiatan pembersihan jendela pada perpustakaan,

melihat kegiatan penataan buku, mengunjungi website, melihat kegiatan

peminjaman dan pengembalian buku, mengamati buku, mengamati

lingkungan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

Untuk mendapatkan data, penulis juga melakukan wawancara dengan

Ibu Onny Mugihastuti selaku Kepala Perpustakaan di Sekolah Tinggi

Page 61: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

51

Ekonomi Prasetiya Mulya. Adapun yang ditanyakan kepada informan adalah

untuk mendapatkan informasi dan hal-hal yg berkaitan dengan peranan beliau

dalam pelestarian bahan pustaka di perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya yang berdomisili di Cilandak, Jakarta Selatan.

A. Profil Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

1. Sejarah singkat Perpustakaan Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya.

Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya, di jalan TB Simatupang, Jakarta

Selatan, Kini memiliki perpustakaan baru yang besar dan nyaman,

menempati lantai tiga gedung baru itu diresmikan Desember 2006, dan

diberi nama Tanoto Library. Perpustakaan ini memang dibangun dengan

bantuan dana dari Tanoto Foundation (Yayasan Bhakti Tanoto), yang

didirikan oleh keluarga pengusaha Sukanto Tanoto. Sebelumnya

Perpustakaan hanya menempati setengah lantai di gedung lain, dan sudah

kesempitan karena koleksi bukunya terus bertambah. Perpustakaan

Prasetiya Mulya memiliki dua perpustakaan dengan banyak koleksi lebih

dari 35.000 buku. Perpustakaan berlokasi di kampus Cilandak dan salah

satunya berada di gedung rektorat di kampus BSD. Perpustakaan

memiliki berbagai macam koleksi, mulai dari materi fiksi hingga sains,

dari koleksi materi buku-buku cetak dan digital seperti CD-ROM, CD,

VCD, dan DVD. Perpustakaan juga mengkoleksi terbitan berseri seperti

Koran Kompas dan juga seri bulanan seperti majalah Berita Politik,

Bisnis dan Ekonomi.

Page 62: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

52

Khusus Anggota Perpustakaan (Library Membership Only),

anggota perpustakaan bisa meminjam buku dari Perpustakaan PMBS.

Anggota juga bisa mengakses jurnal digital dan buku seperti Gale

Cenggage learning (Pembelajaran Gale Cengage), Proquest, EBSCO,

Badan Pusat Riset Ekonomi (National Bureau Of Economic Research),

Econ Papers, Basis Data Jurnal Ilmiah Indonesia dan Akses Perpustakaan

PMBS : http://pmbs.ac.id/library/

2. Koleksi

NO

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI JUMLAH BUKU

000

Ilmu komputer, Informasi &

Karya umum

5.000

100 Filsafat & Psikologi 2.500

200 Agama 1.500

300 Ilmu Sosial 17.500

400 Bahasa 3.200

500 Sains 2.000

600 Teknologi 1.300

700 Seni & Rekreasi 2.200

800 Sastra 1.000

900 Sejarah & Geografi 1.500

TOTAL 37.700

Page 63: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

53

3. Layanan Peminjaman Koleksi

a. Buku wajib : Jangka waktu peminjaman

1 hari (pukul 08.00-20.00)

b. Buku Biasa : Jangka waktu peminjaman

14 hari kalender (termasuk harisabtu, minggu dan

hari libur)

c. Buku Reference : Hanya dapat dibaca di perpustakaan

d. Periodical : Hanya dapat dibaca di perpustakaan

e. Audiovisual : Tidak dipinjamkan

f. Business Plan : Tidak dipinjamkan

4. Layanan

a. Sistem layanan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya menggunakan sistem layanan sivitas akademik, yaitu

diperuntukkan hanya untuk mahasiswa dan karyawan.

b. Jam layanan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya :

Senin-jum’at 08.00-20.00 WIB

Sabtu 09.00-13.00 WIB

c. Jenis Layanan

1) Layanan membaca, yaitu memanfaatkan bahan bacaan seperti

buku, majalah, surat kabar dan lain-lain untuk membaca di ruang

baca.

Page 64: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

54

2) Layanan sirkulasi (peminjaman), yaitu peminjaman buku untuk

dibawa ke rumah atau di luar ruangan. Pengguna yang boleh

meminjam buku hanyalah anggota yang telah terdaftar. Lama

peminjaman buku adalah 2 minggu dan maksimal jumlah buku

yang boleh dipinjam adalah 3 buku.

5. Peraturan dan tata tertib

a. Untuk dapat masuk kedalam perpustakaan, mahasiswa dapat

menggunakan kartu mahasiswa dengan menempelkan kartu

mahasiswa ke mesin access door yang ada di dekat pintu masuk

perpustakaan.

b. Harap menunjukkan kartu identitas (kartu mahasiswa, SIM, KTP)

c. Harap meletakkan barang-barang diloker perpustakaan.

d. Tidak membawa makanan dan minuman.

e. Tidak membawa tas dan sarung laptop.

f. Tidak membawa masuk buku milik perpustakaan yang statusnya

sedang dipinjam.

g. Kegiatan diskusi hanya boleh dilakukan di dalam ruang diskusi.

h. Dilarang menelfon atau menerima panggilan telfon di dalam ruang

baca perpustakaan.

i. Tidak mengembalikan buku yang sudah dibaca ke dalam rak.

j. Tidak menggunakan loker perpustakaan lebih dari satu hari.

k. Tidak merusak dan menyobek halaman.

Page 65: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

55

l. Tidak diperkenankan mencoret-coret bahan pustaka.

m. Menjaga keamanan dan tetertiban.

n. Tidak diperkenankan meminjamkan kartu anggota kepada orang

lain.

o. Tidak merokok dalam ruangan.

6. Tata Cara Peminjaman

a. Maksimum peminjaman dua buku.

b. Peminjaman dilakukan dengan menunjukkan kartu mahasiswa.

c. Maksimum perpanjangan adalah dua kali, dengan jangka

perpanjangan dua minggu. Perpanjangan hanya dapat dilakukan

jika buku tersebut tidak diperlukan oleh pemakai lain.

d. Perpanjangan dapat dilakukan melalui:

1. Email: perpustakaan @pmbs.ac.id

2. Datang ke perpustakaan dengan menunjukkan kartu

mahasiswa.

e. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda/hari.

f. Pembayaran denda hanya bisa dilakukan secara tunai di

perpustakaan.

g. Perhitungan denda keterlambatan dihitung/hari kalender (termasuk

hari sabtu, minggu dan hari libur).

h. Kehilangan buku dikenakan sanksi berupa pergantian buku asli

dengan judul yang sama.

Page 66: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

56

i. Apabila buku tersebut sulit dicari atau tidak terbit lagi, dikenakan

sanksi berupa uang sebesar harga buku yang hilang saat ini.

B. Hasil Penelitian

1. Peran Pustakawan dalam Pelestarian Bahan Pustaka di

Perpustakaan Prasetiya Mulya

Berdasarkan wawancara dengan pustakawan dalam melestarikan

bahan pustaka, peran pustakawan di Perpustakaan Prasetiya Mulya sudah

cukup baik. Informasi yang didapatkan, bahwa pustakawan memberikan

tanggung jawab kepada cleaning service untuk memelihara kebersihan,

pengaturan suhu dan kelembaban ruangan, pengaturan cahaya yang

memadai, dibantu oleh cahaya dari jendela yang berukuran besar.

Cleaning service membersihkan ruang perpustakaan 2 kali sehari, yaitu

sebelum perpustakaan dibuka dan sesudah perpustakaan ditutup.

Peran lain pustakawan adalah dengan melakukan penyampulan

buku, baik buku baru maupun buku yang sampulnya sudah rusak,

membersihkan buku secara berkala.

Keterangan tersebut dijelaskan dalam wawancara dengan

narasumber pada 26 Agustus 2015 sebagai berikut :

“Kami sangat memperhatikan dalam kegiatan memelihara kebersihan

perpustakaan, memelihara itensitas suhu,cahaya, dan kelembaban

diruangan perpustakaan salah satunya dengan Cleaning service selalu

rajin menjalankan tugasnya dalam melakukan bersih-bersih

diperpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya dengan

menjaga ruangan agar tetap kondusif (membersihkan, mengatur suhu,

Page 67: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

57

cahaya, dan aroma ruangan), 2 sampai 3 orang selalu rajin untuk

bersih-bersih diperpustakaan, perpustakaan tutup pada pukul 20.00

malam kemudian pada pukul 09.00 malam 1 sampai 2 orang mulai untuk

membersikan perpustakaan dan ini dilakukan rutin, Menyampul dan

memberikan identitas buku, membersihkan buku, menata buku sesuai

kategori, ruanganpun menggunakan AC yang disesuaikan suhunya,

bangku dan meja yang nyaman untuk membaca buku, cahaya lampu

disesuiakan terangnya untuk menjaga koleksi-koleksi di Perpustakaan

Prasetiya Mulya, jendelanyapun dibuat dengan baik agar cahaya yang

masuk dapat diterima dengan baik oleh koleksi-koleksi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.”39

Selain itu pustakawan juga mengolah dokumen tercetak menjadi

dokumen digital, serta melakukan kontrol keamanan bahan pustaka. Hal

ini dapat dilihat melalui wawancara narasumber sebagai berikut :

“Peran pustakawan selama ini melakukan pelestarian dokumen

(diantaranya mengolah dokumen menjadi bentuk digital); mengelola

layanan pinjam antar perpustakaan (PAP); melakukan kontrol keamanan

bahan pustaka.”40

Berdasarkan wawancara dengan pustakawan, mereka menilai

bahwa kebijakan tentang pelestarian bahan pustaka tidak terlalu penting

karena tanpa adanya kebijakan, pelestarian bahan pustaka tetap dilakukan

setiap tahunnya. Seperti yang dapat dilihat dalam wawancara narsumber

sebagai berikut :

“Kebijakan tentang pelestarian pelestarian bahan pustaka di

perpustakaan sekolah tinggi ekonomi prasetiya mulya untuk secara

khusus tidak terlalu penting karena tanpa adanya kebijakan di

perpustakaan kami, kami secara rutin melakukan kegiatan pelestarian

39

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015 40

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015

Page 68: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

58

bahan pustaka atau melakukan pemeliharaan buku-buku agar buku-buku

di perpustakaan ini tidak cepat rusak kami lakukan setiap tahunnya.”41

2. Faktor-faktor Penunjang Pelestraian Bahan Pustaka Di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

Faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pelestarian

bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya adalah faktor kenyamanan. Hal ini dapat dilihat melalui

wawancara narasumber sebagai berikut :

“Faktor yang menjadi pertimbangan kami dalam melakukan pelestarian

bahan pustaka diperpustakaan adalah faktor kenyamanan, agar

pembaca yang datang ke perpustakaan kami dapat merasakan

kenyamanan.”42

Faktor penunjang dalam kegiatan pelestarian bacaan pustaka di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya diantaranya :

1. Ruang perpustakaan yang luas

Ruang Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

memiliki ruangan yang cukup luas, sehingga menyimpanan dan

pengaturan buku tidak menumpuk dan tidak merusak buku.

2. AC

Ruangan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

menggunakan pendingin ruangan (AC) dengan suhu 21oC yang

sesuai dengan standar suhu perpustakaan. Sehingga membantu

dalam menjaga keawetan fisik bahan bacaan.

41

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015 42

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015

Page 69: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

59

Seperti yang dapat dilihat dalam wawancara narasumber sebagai

berikut :

“Kami memberikan fasilitas berupa ruang perpustakaan yang

luas, pendingin ruangan (AC) di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya.”43

3. Kendala Dalam Pelestraian Bahan Pustaka Di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya dalam pelaksanaan pelestarian bahan

pustaka, antara lain adalah rusaknya beberapa buku dikarenakan

ketidaksadaran akan pentingnya menjaga bahan bacaan oleh pembaca

ataupun dikarenakan sudah lamanya usia buku.

Sedangkan menurut hasil wawancara dengan pustakawan, sejauh

ini Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

menanggulangi kendala di atas dengan cara melakukan mengganti buku

yang sudah lama secara berkala, yaitu setahun sekali, sedangkan untuk

buku yang rusak dikarenakan sampul yang lepas, sampul yang sudah

lama, buku yang robek, buku yang dicoret-coret oleh pembaca akan

segera kami perbaiki.

Hal ini dapat dilihat melalui wawancara narasumber sebagai berikut :

“Buku yang sudah lama dan harus diganti akan segera kami ganti dan

itu kami lakukan secara berkala setahun sekali sedangkan kalau buku

rusak dikarenakan oleh pembaca akan segera kami perbaiki tapi

43

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015

Page 70: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

60

biasanya rusaknya buku di sini hanya dikarenakan sampul yang sudah

rusak dan sudah waktunya kami ganti.”44

C. Pembahasan

1. Peranan Pustakawan dalam Pelestarian Bahan Pustaka di

Perpustakaan Prasetiya Mulya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Peranan adalah

tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa.45

Menurut Ikatan

Pustakawan Indonesia (IPI) pustakawan adalah seorang yang melaksanakan

kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu

pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui

pendidikan.46

Berdasarkan pengamatan penulis peranan pustakawan dari segi

pelestarian bahan pustaka diantaranya penyampulan buku, baik buku baru

maupun buku yang sampulnya sudah rusak, memberikan identitas buku,

membersihkan buku secara berkala, dan menata buku sesuai kategorinya

sudah cukup baik di perpustakaan prasetiya mulya.

Seorang pustakawan harus mengetahui mengenai masalah pelestarian

bahan pustaka, karena hal utama yang dihadapi seorang pustakawan adalah

buku. Pada mulanya pustakawan merasa perlu melestarikan bahan pustaka

44

Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan, Jakarta, 26 Agustus 2015 45

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 3 ed. (Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), h. 854. 46

Rachman hermawan dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: sesuatu pendekatan

terhadap profes dan kode etik pustakawan indonesi, (Jakarta: Sagung Seto,2006), h. 45.

Page 71: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

61

karena banyak bahan pustaka yang semakin tua dan semakin rusak.

Usaha-usaha penjagaan (preventif) menurut buku pembimbing

perpustakaan adalah usaha pencegahan agar buku tidak cepat rusak yaitu

yang sifatnya represif atau memperbaiki jika buku telah rusak.47

2. Faktor-faktor Penunjang Pelestraian Bahan Pustaka Di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

Faktor penunjang adalah sarana dan prasarana dalam sebuah

perpustakaan. Sarana dan prasarana merupakan penunjang aktifitas

perpustakaan dalam melakukan pelestarian bahan pustaka dengan

demikian sarana dan prasarana sangat berperan penting dalam

kelengkapan dan kerapihan koleksi di perpustakaan.

Menurut Arif Mansur Makmur tunjangan adalah (uang dan

sebagainya) penyokong, pemberi dana (sarana yang akan mempelancar

(usaha dan sebagainya).48

Faktor yang menjadi pertimbangan di

perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya adalah faktor

kenyaman dapat dilihat dari ruangan perpustakaan yang luas, koleksi

bukunya yang lengkap, adanya pendingin ruangan (AC), kursi dan meja

yang nyaman untuk membaca buku, disediakannya tempat untuk

fotocopy.

47

Sumarno, Pembimbing perpustakaan (Jakarta: Akadoma, 1989), h. 107. 48

Makmur Arif Mansur, Tesaurus Plus Indonesia-Inggris: Referensi Kata-Kata Indonesia

Bermakna Ganda Dan Padanannya Dalam Bahasa Isnggris (Jakarta: PT. Mizan Publika. 2009), h.

1226.

Page 72: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

62

3. Kendala Dalam Pelestraian Bahan Pustaka Di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya

Pelestarian bahan pustaka sangat diperlukan karena selama

disimpan dan dimanfaatkan diperpustakaan pasti akan mengalami

kerusakan dan pelapukan, cepat atau lambatnya kerusakan bahan pustaka

ini tergantung dari mutu kertas, mutu penjilidan, cara penggunaan dan

fator lingkungan lainnya. Pelestarian mempunyai arti yang luas, yaitu

Preservation (Pelestarian), Conservation (Pengawetan), Restoration

(Perbaikan).

Berdasarkan pengamatan penulis kendala yang dihadapi

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya yaitu sampul

buku yang lepas, buku sedikit sobek, sampul buku yang sobek, dan kertas

yang terkena noda, maka untuk melindungi bahan pustaka baik dari fisik

maupun iformasinya mutlak perlu adanya kegiatan pelestarian bahan

pustaka.

Page 73: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian, penjelasan dan analisa diatas sebagai hasil penelitian

yang berkenaan dengan kegiatan pelestarian bahan pustaka di

perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya, maka sebagai

upaya mengakhiri pembahasan skripsi ini, penulis mengambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran pustakawan selama ini melakukan pelestarian dokumen

(diantaranya mengolah dokumen menjadi bentuk digital);

melakukan kontrol keamanan bahan pustaka, Peran lain

pustakawan adalah dengan melakukan penyampulan buku, baik

buku baru maupun buku yang sampulnya sudah rusak, memberikan

identitas buku, membersihkan buku secara berkala, dan menata

buku sesuai kategorinya. Selain itu membantu pengguna untuk

mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian

informasi dapat efisien, efektif, tepat sasaran, serta tepat waktu.

2. Faktor yang menjadi penunjang bahan pustaka di perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya adalah implentasi

standar kenyaman yang tinggi dapat dilihat dari ruangan

perpustakaan yang luas, koleksi bukunya yang lengkap, adanya

pendingin ruangan (AC), kursi dan meja yang nyaman untuk

membaca buku, disediakannya tempat untuk fotocopy.

Page 74: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

64

3. Beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya dalam pelaksanaan pelestarian

bahan pustaka, antara lain adalah tidak adanya bagian khusus untuk

melakukan pelestarian bahan pustaka dan pedoman untuk

melaksanakan kegiatan pelestarian bahan pustaka seperti fumigasi

(pengasapan).

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan untuk Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya adalah :

1. Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya belum pernah

melakukan fumigasi (pengasapan), walaupun koleski didalamnya tidak

terlihat rusak atau jelek, penulis sarankan segera mungkin untuk

melakukan fumigasi agar koleksi yang sudah dijaga dengan baik tidak

akan ada jamur yang tumbuh, binatang mati, dan binatang perusak bahan

pustaka lainnnya.

2. Perpustakaan Prasetiya Mulya tidak untuk umum hanya untuk mahasiswa

dan karyawan saja, Mungkin untuk menjaga agar koleksi tetap awet dan

tidak cepat rusak akan tetapi lebih baiknya perpustakaan diperbolekan

untuk umum agar pemustaka umumpun bisa melihat dan merasakan

betapa nymannya perpustakaan Prasetiya Mulya.

3. Perpustakaan prasetiya mulya tidak terlalu besar tetap harus memiliki

bagian khusus untuk melakukan pelestarian bahan pustaka.

Page 75: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

65

DAFTAR PUSTAKA

Aris, “Peranan Perpustakaan dalam Kebutuhan Rekreasi, Pendidikan,

Penelitian dan Informasi Masyarakat”, Visi Pustaka, vol. 5, no. 2,

Desember 2003.

Bakker, Anton H. Bakker. Metode-Metode Filsafat, Jakarta: Ghalia

Indonesia. 1986.

Blasius Sudarsono. Pustakawan Cinta dan Teknologi, Jakarta: ISPII:

Ikatan Sarjana Perpustakaan Dan Informasi Indonesia. 2009.

Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya. 2003.

Eko Endarmoko. Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia. 2006.

Eko Handoyo. Pelestarian Bahan Pustaka. Semarang: Universitas Negeri

Semarang. 2012.

Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

2005.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan. Jakarta:

Sagung Seto. 2006.

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan, Jakarta: Universitas

Terbuka. 1999.

Irawan Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan

panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti

pemula. Jakarta: STIA-LAN. 1999.

Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja

Rodakarya. 1997.

Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. 1977.

Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas

Terbuka. 1999.

Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta, Rake

Sarasin. 1989.

Page 76: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

66

Pendit, Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. JIP-

FSUI : Jakarta. 2003.

Qalyubi, Syihabuddin. dkk., Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab.

2006.

Sharan Merriam, B. Qualitative Research: a guide to design and

implementation. USA : Jossey-Bass. 2009.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Sagung Seto. 2006.

Sulistyo Basuki. “Metodologi Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian

Ilmu Perpustakaan dan Informasi”, Visi Pustaka, vol. 8, no. 1, Juni

2006.

Sholeh, Asrorun Ni’am. Perpustakaan Jendela Peradaban: teks, konteks

dan dinamika pembahasan undang-undang tentang perpustakaan.

Jakarta: ELSAS. 2008.

Siregar, A. Ridwan. Perpustakaan: energi pembangunan bangsa. Medan:

USUpress. 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 2005.

.............., Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta. 2008.

Sulistia, dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Universitas

Terbuka. 2009.

Sumarno, Pembimbing perpustakaan. Jakarta: Akadoma. 1989.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 3

ed. Jakarta: Balai Pustaka. 2007.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional

Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas

Terbuka. 1996.

Page 77: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

PANDUAN OBSERVASI

NO KEGIATAN OBSERVASI YA TIDAK

1. Mengunjungi website Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya.

2. Mengamati Buku Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya.

3. Melihat kegiatan pembersihan rak buku yang terkena

debu.

4. Melihat kegiatan pembersihan jendela pada Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

5. Melihat kegiatan menyampul koleksi Buku di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

6.

Melihat kegiatan penataan buku di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

7. Melihat kegiatan peminjaman dan pengembalian buku

oleh pemustaka, peneliti melihat buku yang telah

dipinjam dijaga dengan baik oleh pemustaka.

8. Megamati lingkungan Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ekonomi Prasetiya Mulya.

9. Melakukan wawancara dengan staf perpustakaan

Page 78: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

LAMPIRAN

Page 79: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

Gambar. 3.1

Sumber: http://pmbs.ac.id/library/

1. Peta kampus Prasetiya Mulya Cilandak.

kampus Cilandak kini ditempati oleh mahasiswa pasca sarjana dan siswa

penelitian

Gambar. 3.2

Sumber: http://pmbs.ac.id/library/

Page 80: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

2. Peta kampus Prasetiya Mulya di Edutown, Bumi Serpong Damai (BSD)

mahasiswa program sarjana menempati kampus BSD sejak agustus 2010

Gambar. 3.3

Sumber: http://pmbs.ac.id/library/

Page 81: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

FOTO RAK DAN KOLEKSI BUKU

FOTO RUANG TUNGGU

Page 82: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

FOTO TANGGA DAN RAK

FOTO RUANG BACA

Page 83: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

FOTO PERPUSTAKAAN TAMPAK SAMPING KIRI

FOTO PERPUSTAKAAN TAMPAK SAMPING KANAN

Sumber: http://pmbs.ac.id/library/

Page 84: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH

TINGGI EKONOMI PRASETIYA MULYA

1. Peranan pustakawan dalam pelestarian bahan pustaka

Sejauh mana peranan bapak/ibu dalam pelestarian bahan pustaka?

Kami melakukan pelestarian bahan pustaka yaitu penyampulan buku, baik buku baru

maupun buku yang sampulnya sudah rusak, memberikan identitas buku, membersihkan

buku secara berkala, dan menata buku sesuai kategorinya, dokumen (diantaranya

mengolah dokumen menjadi bentuk digital); melakukan kontrol keamanan bahan

pustaka dan peran lain pusatakawan untuk mempermudah pengguna untuk mendapatkan

informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat efisien, efektif,

tepat sasaran, serta tepat waktu. Selain itu membantu pengguna untuk mendapatkan

informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat efisien, efektif,

tepat sasaran, serta tepat waktu.

Menurut Bapak/ibu, seberapa penting kebijakan pelestarian bahan pustaka

diterapkan?

Kebijakan tentang pelestarian pelestarian bahan pustaka di perpustakaan sekolah tinggi

ekonomi prasetiya mulya untuk secara khusus tidak terlalu penting karena tanpa adanya

kebijakan di perpustakaan kami, kami secara rutin melakukan kegiatan pelestarian

bahan pustaka atau melakukan pemeliharaan buku-buku agar buku-buku di

perpustakaan ini tidak cepat rusak kami lakukan setiap tahunnya.

Kebijakan apa saja yang diterapkan dalam pelestarian bahan pustaka di

perpustakaan, baik bagi pustakawan maupun pemustaka?

Kebijakan tentang pelestarian pelestarian bahan pustaka di perpustakaan sekolah tinggi

ekonomi prasetiya mulya belum ada kebijakannya secara khusus. Karena kegiatan

pelestarian bahan pustaka sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya agar buku-buku

di perpustakaan disini tidak cepat rusak..

Page 85: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

Apa saja kegiatan yang dilakukan bapak/ibu dalam pelestarian bahan pustaka?

Kami sangat memperhatikan dalam kegiatan memelihara kebersihan dilingkungan

perpustakaan, memelihara itensitas suhu,cahaya, dan kelembaban diruangan

perpustakaan salah satunya dengan Cleaning service selalu rajin menjalankan tugasnya

dalam melakukan bersih-bersih diperpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya

Mulya dengan menjaga ruangan agar tetap kondusif (membersihkan, mengatur suhu,

cahaya, dan aroma ruangan), 2 sampai 3 orang selalu rajin untuk bersih-bersih

diperpustakaan, perpustakaan tutup pada pukul 08.00 malam kemudian pada pukul

09.00 malam 1 sampai 2 orang mulai untuk membersikan perpustakaan dan ini

dilakukan rutin, Menyampul dan memberikan identitas buku, membersihkan buku,

menata buku sesuai kategori, ruanganpun menggunakan AC yang disesuaikan suhunya,

bangku dan meja yang nyaman untuk membaca buku, cahaya lampu disesuiakan

terangnya untuk menjaga koleksi-koleksi di Perpustakaan Prasetiya Mulya,

jendelanyapun dibuat dengan baik agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik

oleh koleksi-koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

Bagaimana ke depan program kegiatan pelestarian bahan pustaka di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

Program kegiatan kedepan pelestarian bahan pustaka yang ingin kami lakukan untuk

perpustakaan sekolah tinggi ekonomi PRESMUL adalah melakukan kegiatan

pengasapan (fumigasi) agar buku-buku lebih dapat terjaga lagi dari binatang perusak

dll.

2. Sarana dan Faktor Penunjang dalam pelestarian bahan pustaka

Faktor apa yang menjadi pertimbangan dalam pelestarian bahan pustaka di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

Faktor yang menjadi pertimbangan kami dalam melakukan pelestarian bahan pustaka

diperpustakaan adalah faktor kenyamanan, agar pembaca yang datang ke perpustakaan

kami dapat merasakan kenyamanan.

Page 86: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

Fasilitas apa saja yang dapat menunjang pelestarian bahan pustaka di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

Kami memberikan fasilitas berupa ruang perpustakaan yang luas, komputer, pendingin

ruangan (AC), Fotocopy, meja dan bangku yang nyaman untuk mahasiswa membaca buku di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya.

Fasilitas apa yang sangat dibutuhkan dalam waktu dekat untuk pelestarian bahan

pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi Prasetiya Mulya?

Untuk dalam waktu dekat ini kami belum berencana menambahkan fasilitas di

perpustakaan PRESMUL ini , karena fasilitas saat ini di perpustakaan sekolah tinggi

ekonomi prasetiya mulya sudah cukup memadai dan sudah cukup lengkap untuk para

mahasiswa sekolah tinggi ekonomi PRESMUL.

Apakah ada kerja sama dalam hal pelestarian bahan pustaka dengan pihak lain?

Ya/Tidak. Bagaimana.

Belum ada rencana untuk berkerjasama dengan pihak lain, dikarenakan belum ada

pemicaaran dalam waktu dekat ini tapi kami tidak menutup kemungkinan melakukan

kerja sama ke pihak lain.

3. Kendala dalam pelestarian bahan pustaka

Apa kendala yang dihadapi dalam melakukan pelestarian bahan pustaka?

Rusaknya beberapa buku baik dikarnakan oleh pembaca ataupun dikarnakan sudah

lama usia buku. Itu yang sering kami hadapi di sini.

Sejauh ini bagaimana menanggulangi kendala-kendala tersebut?

Buku yang sudah lama dan harus diganti akan segera kami ganti dan itu kami lakukan

secara berkala setahun sekali sedangkan kalau buku rusak dikarenakan oleh pembaca

Page 87: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

akan segera kami perbaiki tapi biasanya rusaknya buku di sini hanya dikarenakan

sampul yang sudah rusak dan sudah waktunya kami ganti.

Hambatan apa yang sampai saat ini belum bisa teratasi?

Hambatan yang saat ini yang belum bisa kami atasi yaitu izin untuk melakukan

pengasapan di perpustakaan sekolah tinggi PRESMUL karena kami belum pernah

melakukan pengasapan sejak tahun 80 hingga sekarang, dengan itu kami sedang

mengusahakan untuk dapat izin melakukan pengasapan di perpustakaan kami.

Page 88: PERAN PUSTAKAWAN DALAM PELESTARIAN BAHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29831/3/MILA... · buku secara berkala. Selanjutnya, ... Faktor Kimia ... Bahan pustaka

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

MILA PUTRITA ISLAMI. Lahir di Depok, 16 Januari 1990.

Putri kedua dari tiga bersaudara. Ayahanda Drs. Muhammad

Bachtiar Habib dan Ibunda Dra. Sri Suprihati. Penulis bertempat

tinggal di Jl. Dewi Sartika 1 RT 003/014 Kel. Depok Kec.

Pancoran Mas Prov. Jawa Barat. Menyelesaikan sekolah

dasarnya di SDN Anyelir 1 Depok (tahun 2002). Kemudian

melanjutkan sekolah menengahnya di Depok: MTS Darul Arqam

(tahun 2005) dan SMK Setia Negara (tahun 2008). Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada program (S1)

Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Peran

Pustakawan dalam Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ekonomi

Prasetiya Mulya”. Penulis pernah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kel. Cibarayut

Kec. Cigombong Kab. Bogor, Jawa Barat pada tahun 2011 dan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Perpustkaan Sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar Pusat Kebayoran Baru pada tahun

2012.