penyakit-jantung-hipertensib.docx

26
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO B BLOK X Disusun Oleh : Kelompok Tutorial Dosen Pem!im!in" : #r$ Ir%annu##in& Sp$KO& '$P#$ Ke# M. Ragil Pamungkas W. (702010044) Intan Endhini (702013002) Nabilla Indriana (70201300!) Nuria "unita (702013044) M. #adan $ah%utra (70201304&) 'an sa Ri k 'aari (702013047) Intan $ahara (7020130&2) E*ri #andriansah (7020130+1) Nadia ,h-irunnisa Pasaribu(7020130+3) rani /iningrum (7020130+ ) M. Ri k Rusti Rama P. (7020130 !) (AKULTAS KEDOKTERAN UNI)ERSITAS 'U*A''ADI+A* PALE'BAN, -./0-.1

description

hb

Transcript of penyakit-jantung-hipertensib.docx

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO B BLOK X

Disusun Oleh :Kelompok Tutorial 2

Dosen Pembimbing : dr. Irfannuddin, Sp.KO, M.Pd. Ked

M. Ragil Pamungkas W.(702010044) Intan Endhini(702013002) Nabilla Indriyana(702013009) Nuria Junita(702013044) M. Hadyan Syahputra(702013045) Vanesa Rizk Vayari(702013047) Intan Sahara(702013052) Efri Handriansyah(702013061) Nadia Khoirunnisa Pasaribu(702013063) Aryani Diningrum(702013068) M. Rizky Rusti Rama P.(702013089)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2014/2015KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Sementara Tutorial 2 Blok X Skenario B sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.1. dr. Irfannuddin, Sp.KO, M.Pd. Ked1. Teman-teman seperjuanganSemoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal perbuatan kepada semua orang yang telah mendukung penulis, dan semoga laporan turotial ini bermanfaat bagi kita serta perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 29 Desember 2014

Kelompok 2

DAFTAR ISIKata Pengantar 2 Daftar Isi 3BAB I Pendahuluan 41. Latar Belakang 42. Maksud dan Tujuan 4BAB II Pembahasan 51. Data Tutorial 52. Skenario B Blok X 53. Seven Jump Steps 61) Klarifikasi Istilah 62) Identifikasi Masalah 73) Analisis Masalah 84) Kerangka Konsep 285) Kesimpulan 28Daftar Pustaka 29

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok Cardiocerebrovascular adalah blok kesepuluh pada Semester 3 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus Skenario B Hipertensi Heart Disease.

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Data TutorialTutor: dr. Irfannuddin, Sp.KO, M.Pd. KedModerator: M. Hadyan SyahputraSekretaris meja: Nabilla IndriyanaSekretaris papan: Intan EndhiniWaktu: Senin, 29 Desember 2014 Rabu, 31 Desember 2014

Rules :1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.1. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argument.1. Izin saat akan keluar ruangan.1. Dilarang makan dan minum.

2.2Skenario B Tn. Agus 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas berat. Beberapa bulan sebelumnya, Tn. Agus sudah mengeluh sesak nafas bila beraktivitas seperti naik tangga dan berjalan jauh. Bila tidur, Tn. Agus sering menggunakan 3 bantal. Sesak nafas semakin lama semakin memburuk dan dalam 2 hari terakhir sesak nafas tidak hilang meski sudah beristirahat. Dia memiliki riwayat hipertensi sejak 12 tahun terakhir, beberapa kali berobat namun tidak teratur. Perutnya mudah terasa penuh dan mual terutama makan besar. Pemeriksaan Fisik: BB: 60 Kg, TB: 168 cm. Tanda vital: TD 180 / 120 mmHg, RR 28x/menit, HR 120x/menit, temp : 36,8 C Leher: JVP 5 - 2 CM H2OJantung Inspeksi: iktus cordis terlihat ICS VI linea axilaris anterior kiriPalpasi : iktus cordis teraba ICS VI linea axilaris anterior kiriPerkusi : batas pekak jantung: sebelah kiri sampai ICS VI linea axilaris anterior kiri, sebelah kanan sampai lien parasternalis dextra, batas atas ICS II linea parasternalis sinistra. Auskultasi: HR: 120x/menit, mur-mur (+) dikatup mitral, gallops (+)Pulmo : terlihat sesak, roncki (-/-), wheezing (-/-)Abdommen : hepar teraba, shifting dullnes (-)Ektremitas : pitting edema (-/-)Pemeriksaan Laboratorium: Hb 12,3 g/dl , ureum 45 mg/dl , creatinin 1,2 mg/dl , sodium 135 mEq/L , dan potassium 3,5 mEq/L, Total kolestrol 250 mg/dl, LDL 170 mg/dl , HDL 40 mg / dl , trigliseride 205 mg/dlPemeriksaan Penunjang:Elektrocardiogram : sinus rhythm, HR: 120x/mnt, aksis ke kiri , terdapat gambaran left ventrikel hipertropiChest X-ray : CTR > 50% 2.3Seven Step Jump2.3.1Klarifikasi Istilah1. Hipertensi: Tingginya tekanan darah arteri secara per system.2. Shifting Dullness: Perubahan resonansi pada saat di perkusi.3. Sesak Nafas: Menghirup nafas dengan tersendat.4. Gallops: Kelainan irama jantung (bunyi jantung ketiga terdengar keras)5. CTR: (Cardio Thoracic Rasio) perhitungan yang digunakan untuk menentukan apakah jantung mengalami pembesaran.6. Pittung Edema: Edema yang bila diberi tekanan akan meninggalkan cekungan menetap pada jaringan.7. Sinus Rhythm: Nilai normal atau parameter normal sebuah EKG.8. Murmus Sistolik: Bising jantung yang terdengar selama sistolik.9. Wheezing: Jenis bunyi continue seperti bersiul.10. Linea Parasternalis: Garis atau tepi yang terletak disamping sternum.11. Linea Axillaris: Garis atau tepi yang terletak sejajar dengan regio axilla.12. Left Ventricel Hipertrofi: Perbesaran ventrikel kiri jantung akibat peningkatan ukuran sel-sel penyusunnya 2.3.2 Identifikasi Masalah1. Tn. Agus 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas berat. 2. Beberapa bulan sebelumnya, Tn. Agus sudah mengeluh sesak nafas bila beraktivitas seperti naik tangga dan berjalan jauh. Bila tidur, Tn. Agus sering menggunakan 3 bantal. 3. Sesak nafas semakin lama semakin memburuk dan dalam 2 hari terakhir sesak nafas tidak hilang meski sudah beristirahat. 4. Perutnya mudah terasa penuh dan mual terutama setelah makan besar.5. Dia memiliki riwayat hipertensi sejak 12 tahun terakhir, beberapa kali berobat namun tidak teratur. 6. Pemeriksaan Fisik7. Pemeriksaan Laboratorium8. Pemeriksaan Penunjang

2.3.3 Analisis Masalah1. Tn. Agus 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas berat. a) Apa anatomi, fisiologi, sistem pada kasus ini?Anatomi jantung

Jantung merupakan organ muskular berbentuk piramid,terletak diatas diafragma. Jantung berada dalam rongga toraks diarea mediastinum (ruang antar paru),letak jantung condong ke sisi kiri daripada kanan tubuh. Apeks jantung terletak pada ruang interkosta ke-5 dan basal berada setinggi iga-2. Ukuran jantung kira-kira sebesar tinju individu pemiliknya. Ukuran jantung pada orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm,lebar dibagian yang paling lebar 6 cm,dan berat kira-kira 300 gram.(Snell, 2006)Batas-batas jantung Batas anterior : os sternum Batas superior : oscolumna vetebralis Batas lateral : pulmoSetiap ruang memiliki katup,katup jantung adalah pintu yang membatasi antar ruang jantung,katup jantung berjumlah 4 buah yaitu:1. Katup trikuspid : pintu antara atrium dan ventrikel kanan2. Katup mitra : pintu antara atrium dan ventrikel kiri3. Katup pulmonal : pintu antara vemtrikel kanan dan arteri pulmonal 4. Katup aorta : pintu antara ventrikel kiri dan aorta (sistemik)Ruang ruang jantungJantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang : atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra dan ventrikel sinistra. Atrium dextra terletak anterior terhadap atrium sinistrum dan ventrikel dexter anterior terhadap ventrikel sinistra. Dinding jantung tersusun atas otot jantung, miokardium, yang di luar terbungkus oleh perikardium serosum, yang disebut epikardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis endotel, disebut endokardium.Atrium dextra Atrium dextra terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Pada permukaan jantung, pada tempat pertemuan atrium kanan dan auricula kanan terdapat sebuah sulkus vertikal, sulkus terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi disebut krista terminalis. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan dari crista terminalis ke auricular dextra. Ventrikel dextraTerletak tepat di bawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di media atrium dextra. Katub trikuspid melindungi osteum antrioventrikular, terdiri dari tiga cupis yang dibentuk oleh lipatan endokardium disertai sedikit jaringan fibrosa yang meliputi kupis anterior , septalis dan inferior(posterior). Basis kupis melekat pada cincin fibrosa rangka jantung sedangkan ujung bebas dan permukaan ventrikelnya dilekatkan pada korda tendinae.Atrium sinistrum Atrium sinistrum terdiri atas rongga utama dan auricula sinistra. Atrium sinistra terletak di belakang atrium dextra dan membentuk sebagian besar basis atau facies posterior jantung. Di belakang atrium sinistrum terdapat sinus obliqus perikardii serosum dan perikardium fibrosum memisahkannya dari esofagus. Bagian dalam atrium sinistra licin, tetapi auricula sinistra mempunyai rigi rigi otot seperti pada auricula dextra.Ventrikel sinistraVentrikel sinistra berhubungan dengan atrium sinistrum melalui ostium attrioventriculare sinistra dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel sinistra tiga kali lebih tebal dari pada dinding ventrikel dextra. Pada penampang melintang, ventrikel sinistra berbentuk sirkular. Terdapat trabecula carneae yang berkembang baik, dua buah musculi papilares yang besar tetapi tidak terdapat ostium aortae disebut vestibulum aortae.Valva mitralis melindungi ostium atrioventriculare. Valva terdiri atas dua cuspis, cuspis anterior dan cuspis posterior, yang strukturnya sama dengan cuspis pada valva trikuspidalis. Cuspis anterior lebih besar dan terletak antara ostium atrioventriculare dan ostium aortae. Perlekatan korda tendinae ke cuspis dan musculi papillares sama seperti valva trikuspidalis.Valva aortae melindungi ostium aortae dan mempunyai struktur yang sama dengan struktur valva truncipulmonalis. Satu cuspis terletak di anterior dan dua cuspis terletak di dinding posterior . Di belakang setiap cuspis dinding aorta menonjol membentuk sinus aortae. (Snell. 2006)Vaskularisasi jantungJantung mendapat vaskularisasi dari arterie coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens tepat diatas valva aortae. Arteri coronaria dan percabangan utama terdapat dipermukaan jantung, terrletak di dalam jaring ikat subepicardial.Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aorta dan berjalan ke depan di antara trunkus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir ventrikel di dalam sulcus atrio-ventrikulare dextra. Cabang cabangnya:1. Ramus coni arteriosis, mendarahi facies anterior konus pulmonalis (infundibulum ventrikulare dexter) dan bagian atas dinding anterior ventrikel dextra.2. Ramus ventriculare anteriores, mendarahi fasies anterior ventrikel dextra Ramus marginalis dexter adalah cabang yang terbesar dan berjalan sepanjang pinggir bawah fasies kostalis untuk mencapai apex cordis.3. Ramus ventrikulare posterior mendarahi facies diaphragmatica ventrikulus dexter.4. Ramus Interventrikulare posterior(desendens), berjalan menuju apeks pada sulkus interventrikulare posterior. Memberikan cabang cabang ke ventrikel dextra dan sinistra termasuk dinding inferiornya. Memberikan percabangan untuk bagian posterior septum ventrikulare tetapi tidak untuk bagian apeks yang menerima pendarahan dari ramus inventrikulus anterior arteria coronaria sinistra. Sebuah cabang yang besar mendarahi nodus atrioventrikularis.5. Ramus atrialis, beberapa cabang mendarahi permukaan anterior dan lateral atrium dextra. Atria nodus sinuatrialis mendarahi nodus dan atrium dextra dan sinistra.(Snell, 2006)

Arteria coronaria sinistra, lebih besar dibandingkan dengan arteria coronaria dextra, mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atrium sinistra, ventrikel sinistra dan septum ventrikular. Arteri ini berasal dari posterior kiri sinus aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara trunkus pulmonalis dan aurikula sinistra. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventrikularis dan bercabang dua menjadi ramus interventrikular anterior dan ramus circumflexus.1. Ramus interventrikularis (descendens) anterior, berjalan ke bawah di dalam sulcus interventrikularis anterior menuju apex kordis. Pada kebanyakan orang pembuluh ini kemudian berjalan di sekitar apeks cordis untuk masuk ke sulkus interventrikular posterior darn beranastosis dengan cabang cabang terminal arteria coronaria dextra.2. Ramus circumflexus, pembuluh ini melingkari pinggir kiri jantung di dalam sulkus atrioventrikular. Ramus marginalis merupakan cabang yang terbesar mendarahi batas kiri ventrikel sinistra dan turun sampai apeks kordis.(Snell, 2006)

Fisiologi Jantung sebagai pompaOrgan jantung berfungsi sebagai pompa yang menglirkan darah keseluruh tubuh .sesungguhnya jantung merupakan dua buah pompa yang menempel menjadi satu ,yang dimana jantung kiri yang memopa darah yang akan CO2 yang berasal dari vena cava superior yang membawa darah balik dari ekstremitas atas dan kepala kemudian vena cava inferior yang membawa darah balik dari tubuh serta ekstremitas bawah. Yang mana semua darah ini akan masuk kedalam atrium kanan kemudian dipompa ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid selanjutnya ventrikel kanan melalui katup a.pulmonal memompa darah tersebut ke dalam trunkus pulmonalis yang bercabang dua menjari arteri pulmonalis kanan yang masuk ke paru-paru kanan dan pulmonalis kiri yang masuk ke paru-paru kiri. diparu-paru CO2 yang banyak dikeluarkan dan diganti dengan O2. Darah yang kaya O2 ini kemudian dikembalikan ke jantung melalui vena pulmonalis masuk ke atrium kanan kemudian dipompakan kedalam ventrikel kanan melalui katup mitral . selanjutnya melalui katup aorta ventrikel kiri memompakan darah tersebut ke aorta secara sistemik.(Sherwood, 2012)Sistem konduksi jantung Sel-sel otot jantung berkembang menjadi sel-sel yang bersifat otoritmik yang mempunyai dua fungsi utama yaitu ;(1) sebagai pemacu (pacemaker)kontraksi atau denyutan yang berirama bagi keseluruhan otot jantung, dan (2) sebagai sistem konduksi yaitu sistem yang menghantarkan impuls dari pacemaker keseluruh otot jantung. Dengan susunan konduksi yang sedemikian rupa otot jantung dapat berkontraksi secara terkoordinasi sehingga mampu berfungsi sebagai pompa yang efektif. Sistem konduksi jantung tersebut dimulai dari nodus sinus (S-A node),tempat awal tercetusnya impuls jantung. Kemudian dihantarkan keseluruh serat otot atrium dan ke nodus A-V ,disinilah terjadi kontraksi kedua atrium. Dari nodus A-V,impuls dihantarkan melalui bundle His ke ventrikel.bundle His merupakan satu-satunya hubungan antara atrium dan ventrikel,jaringan ini berfungsi sebagai insulator terhadap hantaran listrik pontensial aksi antara atrium dan ventrikel. Dari bundle His impuls diteruskan ke ventrikel kiri dan kanan melalui cabang-cabang berkas kiri dan kanan. Selanjutnya,impuls diteruskan dengan cepat oleh serat purkinje kesemua serat otot masing-masing ventrikel.dan terjadilah kontraksi kedua ventrikel.(Sherwood, 2012 dan Guyton. 2012)

Siklus jantung Siklus jantung terdiri atas periode relaksasi yang disebut diastolik,yaitu periode pengisian darah ke dalam ruang jantung,kemudian diikuti oleh periode kontraksi yang disebut sistolik,yaitu masa kontraksi untuk mengeluarkan darah dari ruang jantung. Dalam keadaan normal ,selama masa diastolik ,pengisian ventrikel akan meningkatkan volume masing-masing ventrikel masing-masing ventrikel menjadi kira-kira 110 sampai 120 mililiter. Volume ini dikenal dengan sebutan volume akhir diastolik. Sedangkan ,selama sistolik darah yang dipompakan dari ventrikel kiri ke dalam aorta berjumlah kira-kira 70 mililiter,begitu pula dari ventrikel kanan ke dalam trunkus pulomonalis. Jumlah darah yang dipompakan masing-masing ventrikel selama masa sistolik ini disebut volume sekuncup. Sedangkan, sisa volume darah yang tertinggal di dalam masing-masing ventrikel pada akhir masa sistolik disebut volume akhir sistolik yang berjumah kira-kira 40-50 mililiter.(Guyton.2012 dan Sherwood. 2012)Bunyi jantung Bunyi jantung pertama adalah kontraksi ventrikel yang menyebabkan aliran darah berbalik secara tiba-tiba. Aliran darah yang berbalik ini menumbuk katup A-V sehingga katu A-V menonjol ke atrium. Kemudian korda tendinea mendadak menarik daun katup sehingga penonjolan daun katup A-V tersebut terhenti dengan tiba-tiba. Daya elastisitas daun katup yang kaku menyebabkan darah berbalik arah dengan cepat ke arah ventrikel dan bertumbukan pula dengan dinding ventrikel. Semua peristiwa diatas,menyebabkan darah, dinding ventrikel,dan daun katup bergetar (bervibrasi), serta menyebabkan vibrasi turbulensi pada darah. Vibrasi ini kemudian menjalar ke jaringan dinding dada di sekitarnya sehingga dapat didengar melalui stetoskop ditempat tersebut sebagai bunyi jantung. Bunyi jantung kedua adalah akibat penutupn katup semilunar (katup aorta dan katup pulmonal) secara tiba-tiba. Begitu katup semilunar tertutup ,daun-daun katup ini akan menonjol kearah ventrikel karena dorongan darah yang berbalik arah. Regangan elastis daun katup menyebabkan darah berbalik lagi kearah arteri sehingga menimbulkan vibrasi yang bergaung akibat gerakan darah yang berjalan bolak-balik antara dinding arteri dan daun katup,dan antara daun katup dan dinding ventrikel. Vibrasi ini kemudian menjalar di sepanjang dinding arteri pulmonalis dan aorta. Sewaktu vibrasi dari pembuluh darah atau ventrikel mencapai dinding yang dapat berbunyi (sounding wall),seperti dinding dada,timbullah bunyi yang dapat didengar ditempat tersebut.(Sherwood, 2012)Durasi masing-masing bunyi jantung adalah kira-kira 0,10 detik;tepatnya 0,14 detik untuk bunyi jantung pertama,dan 0,11 detik untuk bunyi jantung kedua. Alasan mengapa bunyi jantung kedua lebih singkat durasinya dibanding bunyi jantung pertama adalah karena katup semilunar lebih kaku dibanding katup A-V sehingga vibrasi pada katup semilunar berlangsung dalam waktu yang lebih singkat dibanding katup A-V. Rentang frekuensi yang dapat didengar ,mulai dari frekuensi yang paling rendah yang dapat dideteksi oleh telinga sampai kira-kira 500 cyle/detik. Ketika digunakan peralatan elektronik khusus untuk merekam bunyi jantung ini,tampak proporsi terlebar dari rekaman tersebut berada di bawah rentang frekuensi yang dapat didengar,yaitu yang terendah kira-kira 3 sampai 4 cyle/detik dan puncaknya pada kira-kira 20 cyle/detik. Karena itu,sebagian bunyi jantung yang tidak dapat didengar dengan stetoskop dapat terekam secara elektronik pada fonokardiogram. Bunyi jantung kedua secara normal mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dibanding bunyi jantung pertama;alasannya adalah sebagai berikut : (1) derajat kekakuan katup semilunar lebih besar dibanding katup A-V dan (2) koefisien elastisitas yang menjadi penyebab timbulnya vibrasi ,pada arteri (yang menimbulkan bunyi jantung kedua) lebih besar dibanding pada ruang ventrikel (yang menimbulkan bunyi jantung pertama).(Sherwood, 2012)

SISSISTEM PERNAFASAN Rongga Hidung (Cavum Nasalis)Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan tersusun atas tulang rawan. Pada bagian ujung dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis. Rongga hidung dibagi menjadi dua bagian oleh septum nasalis, yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian depan septum ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang ditunjang oleh tulang vomer dan tonjolan tulang ethmoid. Bagian bawah rongga hidung dibatasi oleh tulang palatum, dan maksila. Bagian atas dibatasi oleh ethmoid, bagian samping oleh tulang maksila, konka nasalis inferior, dan ethomoid sedangkan bagian tengah dibatasi oleh septum nasalis.Pada dinding lateral terdapat tiga tonjolan yang disebut konka nasalis superior, konka media dan konka inferior. Melalui celah-celah pada ketiga tonjolan ini udara inspirasi akan dipanaskan oleh darah di dalam kapiler dan dilembapkan oleh lendir yang disekresikan oleh sel goblet. Lendir juga dapat membersihkan udara pernapasan dari debu. Bagian atas dari rongga hidung terdapat daerah olfaktorius, yang mengandung sel-sel pembau. Sel-sel ini berhubungan dengan saraf otak pertama (nervus olfaktorius). Panjangnya sekitar 10 cm. Udara yang akan masuk ke dalam paru-paru pertama kali akan masuk melalui hidung terlebih dahulu. Sekitar 15.000 liter udara setiap hari akan melewati hidung.

(Djojodibrot. 2007 dan Sherwood. 2012)

Faring (Pharynx)Faring / tekak terletak di belakang hidung, mulut dan tenggorokan di depan ruas tulang belakang. Faring berupa saluran dengan panjang sekitar 7 cm.Faring berbentuk kerucut terdiri dari muskulo membranosa dan tersambung dengan esofagus dan trakhea. Tersusun atas lapisan mukosa, fibrosa dan otot, dimana otot utamanya adalah otot konstriktor yang berkontraksi pada saat makanan masuk ke faring dan mendorongnya ke esofagus.Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.Pada pangkal faring, terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.Faring terdiri atas 3 bagian, yaitu:

1) Faring nasalis (nasofaring), terletak di belakang hidung dimana terdapat tuba eustachius, kelenjar adenoid.2) Faring oralis (orofaring), terletak di belakang mulut, terdapat tonil (amandel).3) Faring laryngeal (gofaring), merupakan bagian terendah dari faring yang terletak di bagian laring.

Pangkal Tenggorokan (Larynx)Dari faring, udara pernapasan akan menuju pangkal tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersebut tersusun oleh tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Bagian dalam dinding laring digerakan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea.Laring dapat ditutup oleh epiglotis (katup pangkal tenggorokan). Saat menelan makanan, epiglotis menutupi pangkal tenggorokan. Saat bernapas, epiglotis tersebut akan membuka.Pada Laring terdapat pita suara yang bergetar bila ada udara melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara.

Batang Tenggorokan (Trachea)Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan. Pada bagian dilapisi oleh selaput lendir dan mempunyai lapisan yang terdiri dari sel-sel bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Cabang Tenggorokan (Bronchus)Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea. Bronkus terdiri dari lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari otot halus.Bronkus tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak bronkus kanan dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal daripada kiri. Karena strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing. Itulah sebabnya paru-paru kanan seseorang lebih mudah terserang penyakit bronkhitis.Bronkus kemudian bercabang lagi sebanyak 2025 kali percabangan membentuk bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis dan tidak bertulang rawan. Pada ujung bronkiolus inilah tersusun alveolus yang berbentuk seperti buah anggur. PulmoParu-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongg dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput selaput yang bernama pleura.Paru kanan terdiri dari 3 lobus superior, inferior dan media dexter sedangkan paru kiri terdiri dari 2 lobus superior dan inferior.Persarafan pada paru : Serabut aferrent dan eferrent visceralis berasal dari truncus sympaticus dan serabut parasympatiscus berasal dari nervus vagus. (Snell,2006)

Fisiologi respirasiBernapas melalui paru memiliki 2 fungsi1. Untuk menyuplai O2 ke dalam darah2. Untuk mengatur keseimbangan asam basa melalui konsentrasi CO2 di dalam darah.Mekanika pernapasan berperan untuk ventilasi alveolus, yang melalui dindingnya, O2 dapat berdifusi ke dalam darah, sementara CO2 beridfusi keluar. Gas pernapasan didalam darah sebagian besar ditranspor dalam bentuk yang terikat.(Sherwood, 2012)

b) Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pada kasus ini?Hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan yang dialami oleh Tn. Agus yakni Tn.Agus yang berusia 55 tahun, merupakan lanjut usia yang akan meningkatkan kejadian sesak nafas, karena terjadi penurunan berbagai fungsi organ dalam tubuh. Seperti terjadinya proses degenerative pada arteri, sehingga arteri akan mengalami vasokontriksi dan dapat memperberat keadaan aterosklerosis(Sudoyo, 2009)

c) Bagaimana penanganan pertama di UGD untuk sesak nafas?d) Apa etiologi sesak nafas?e) Bagaimana patofisiologi dari sesak nafas?f) Apa saja kemungkinan penyakit dengan keluhan sesak nafas?g) Apa makna Tn. Agus datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas (klasifikasi)?

2. Beberapa bulan sebelumnya, Tn. Agus sudah mengeluh sesak nafas bila beraktivitas seperti naik tangga dan berjalan jauh. Bila tidur, Tn. Agus sering menggunakan 3 bantal.a) Apa makna Tn. Agus mengeluh sesak nafas bila beraktivitas sejak beberapa bulan sebelumnya?Makna Tn.Agus mengeluh sesak nafas bila beraktivitas yakni terjadi gangguan pada sistem respirasi. Keluhan akan semakin bertambah ketika beraktivitas karena dengan adanya aktivitas kebutuhan O2 meningkat, dan kompensasi dari tubuh yakni dengan bernafas dan menghirup O2, namun karena adanya gangguan pada proses respirasi menyebabkan Tn.Agus mengalami hambatan dalam pengambilan O2 maksimal .Sesak napas juga dapat terjadi pada gagal jantung dekompensata akibat dari peningkatan derajat dilatasi akan menunjukan tegangan pada dinding rongga yang bersangkutan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada miokard yang lemah. Miokard yang lemah tidak mampu lagi memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Menurut New York Heart Association yang telah membut pedoman berdasarkan kalsifikasi sesuai tingkat aktivitas fisik yang dapat menimbulkan gejala yakni penderita kelas II, dimana pasien menunjukkan simptomatik dengan aktivitas fisik biasa yaitu Tn.Agus mengeluh sesak napas saat melakukan aktivitas seperti naik tangga dan berjalan jauhPedoman klasifikasi pasien menurut NYHA Kelas I: aimptomatik dengan aktivitas fisik yang biasa Kelas II : simptomatik dengan aktivitas fisik yang biasa Kelas III: simptomatik dengan aktivitas fisik yang agak ringan Kelas IV :simptomatik saat istirahat(Setiyohadi. 2009, Robbins. 2007, dan Price. 2005)

b) Apa hubungan Tn. Agus sering menggunakan 3 bantal dengan keluhan sebelumnya?c) Bagaimana hubungan beberapa bulan sebelumnya Tn. Agus mengeluh sesak nafas bila beraktivitas dengan keluhan sesak nafas berat yang di alami?

3. Sesak nafas semakin lama semakin memburuk dan dalam 2 hari terakhir sesak nafas tidak hilang meski sudah beristirahat. a) Apa makna sesak nafas semikin lama makin memburuk dan tidak hilang meski sudah beristirahat?Karena adanya decompensasi cordis, akibat dari peningkatan derajat dilatasi akan menunjukan tegangan pada dinding rongga yang bersangkutan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada miokard yang lemah. Miokard yang lemah tidak mampu lagi memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga kompensasi akan tetap berjalan, karena cardiac output tetap turun, sehingga tetap mengaktifkan mekanisme Frank-Starling, aktifasi saraf simpatis dan RAA, hal tersebut tidak terlalu berguna karena jantung sudah mengalami kegagalan, bahkan semakin membuat kerja jantung meningkat Maka terjadi edema paru akibat transudasi cairan ke interstisial paru dan peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler paru yang akhirnya menyebabkan proses ventilasi terganggu. Hal inilah yang menyebabkan sesak nafas tidak menghilang meski sudah beristirahat.(Price. 2005, Khalilullah.2011, dan Silbernagl. 2006)

b) Apa kemungkinan penyebab sesak nafas yang memburuk dalam 2 hari terakhir?

4. Perutnya mudah terasa penuh dan mual terutama setelah makan besar.a) Apa makna perutnya mudah terasa penuh dan mual terutama setelah makan besar?b) Bagaimana hubungan perut mudah terasa penuh dan mual setelah makan besar dengan keluhan sesak nafas?c) Bagaimana patofisiologi perut terasa penuh dan mual?5. Dia memiliki riwayat hipertensi sejak 12 tahun terakhir, beberapa kali berobat namun tidak teratur. a) Bagaimana patofisiologi hipertensi?b) Apa hubungan hipertensi sejak 12 tahun yang lalu dengan sesak nafas?c) Apa dampak dari hipertensi yang telah berlangsung lama?d) Bagaimana klaifikasi dan derajat hipertensi?e) Apa makna beberapa kali berobat namun tidak teratur?Makna tidak berobat secara teratur adalah hipertensi selama 12 tahun yang telah dialami Tn. Agus tidak terkontrol. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memperburuk keadaan yaitu akan timbul komplikasi yang tidak diinginkan yakni hipertrofi ventrikel akibat kontraktilitas jantung terus menerus akibatnya dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.(Sudoyo, 2009)

f) Ap kemungkinan obat hipertensi yang dikonsumsi oleh Tn. Agus?

6. Pemeriksaan Fisika) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal IMT dan Tanda vital dari pemeriksaan fisik?b) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal leher dari pemeriksaan fisikc) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal jantung dari pemeriksaan fisik?d) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal pulmo dari pemeriksaan fisik?e) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal abdomen dari pemeriksaan fisik?f) Apa interpretasi dari mekanisme abnormal ekstremitas dari pemeriksaan fisik?

7. Pemeriksaan Laboratoriuma) Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?HDL: 40-80 mg/dlLDL: 20-29th : 79-13630-39: 110-15040-49: 120-16250-59: 125-16760-69: 115-18570-150: 114-172Hb: 14-18Kreatinin: 0,5- 1,4Sodium (Natrium): 135-145Potassium (kalium) : 3,5-5,0

Sacher, Ronald A. dan McPherson, Richard A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi II. Jakarta: EGC

Total kolesterol :12-19: 120-23020-29: 120-24030-39: 140-27040-49: 150-31050-59: 160-330Trigliserida: 20-29: 10-14030-39: 20-15040-49: 20-16050-59: 20-19060-101: 20-200Ureum: 10-38Price, Sylvia Anderson.2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGCb) Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan laboratorium?c) Bagaimana biokimia dari lipoprotein dengan hubungan pada kasus (LDL, HDl, Kolesterol, dan Trigliserida) ?

8. Pemeriksaan Penunjanga) Apa interpretasi dari pemeriksaan penunjang (EKG dan Chest X-Ray)?b) Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan penunjang?c) Bagaimana cara pemerikaan EKG?

9. Bagaimana cara mendiagnosis?10. DD?11. Pemeriksaan Penunjang?12. WD?13. Etiologi?14. Epidemiologi?15. Patofisiologi?16. Tatalaksana?17. Komplikasi?18. Prognosis?19. KDU?20. NNI?Allah SWT berfirman,Artinya: "Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus: 57).Sedangkan pada QS. Yunus: 57 Penyakit yang berada dalam dada pada surat ini memiliki makna yang luas. Bila dihubungkan dengan kasus ini, penyakit dalam dada tersebut ialah penyakit jantung karena secara anatomis jantung terletak di dalam rongga thoraks/ dada. Pada kasus ini Tn.Indro mengalami gagal jantung congesif. Jadi, gagal jantung congesif tersebut bisa disembuhkan karena Allah SWT adalah Maha penyembuh dari segala penyakit, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Serta sakit yang di alami oleh

2.3.4 HipotesisTn. Agus, 55 tahun mengalami sesak nafas dan mudah lelah disebabkan kompensasi terhadap hipertensi kronik.

2.3.5 Kerangka Konsepj

Saat makan metabolisme Faktor Resiko Hipertensi

Hipertensi Kronik

Kerja jantung semakin Kerja Jantung Terjadi terus menerus

Mual dan cepat merasa penuhJantung tidak dapat kompensasi lagi

Sesak nafas