Penyakit jantung

download Penyakit jantung

of 7

description

Penyakit jantung

Transcript of Penyakit jantung

PENGARUH KAFEIN TERHADAP PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN KANKERKELOMPOK I

03011001 A.A. GEDE I.P.03011002 ABDEL HALIM A.03011003 ABDURRACHMAN03011004ADI SULISTYO03011005 ADINDA W.03011006ADITYA Y.03011007ADRI PERMANA U.03011008ADWINA SYAFITRI03011009ADY FITRA S.03011010AGNES P.03011011AGNESTIA S.03011012AKBARRUDDIN03011013AKHMAD03011014AKHTA Y.03011015ALDISA P.03011016 ALKITHYAR A. M.03008195 PURNAMANDALA

JAKARTA03 OKTOBER 2011PendahuluanKafein adalah zat pahit yang ditemukan dalam kopi, teh, minuman ringan, coklat, kacang kola, dan obat-obatan tertentu. Ini memiliki banyak efek pada metabolisme tubuh, termasuk merangsang sistem saraf pusat. Hal ini dapat membuat lebih waspada dan memberikan dorongan energi.Bagi kebanyakan orang, jumlah kafein dalam dua sampai empat cangkir kopi sehari tidak berbahaya. Namun, terlalu banyak kafein dapat membuat gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Hal ini juga dapat menjaga seseorang dari tidur dan menyebabkan sakit kepala, dan irama jantung abnormal, atau masalah lainnya.Beberapa orang lebih sensitif terhadap efek dari kafein daripada yang lain. Kafein dapat diproduksi secara sintetis, tapi ada yang berasal dari daun kacang-kacangan dan buah-buahan dari tanaman tertentu. Hal ini dapat dikonsumsi dalam beberapa cara, yang paling jelas dalam kopi. Bahkan kopi tanpa kafein tidak sepenuhnya bebas dari kafein.Penyakit kardiovaskuler (PKV) terutama Penyakit Jantung koroner merupakan penyakit revalen dan menjadi pembunuh utama dinegara-negara industri. Di Indonesia PKV pada survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRT) 1972 menunjukkan PKV menduduki urutan ke-l1, 1986 menduduki muffin ke-3, dan SKRT 1992 merupakan Penyebab kematian pertama untuk usia di atas 40 tahun.1PembahasanKASUS 1Jurnal 1Pada jurnal pertama diperoleh judul dari jurnal adalah Nonfatal Acute Myocardial Infarction in Costa Rica : Modifiable Risk Faktors, Population-Attributable Risks, and Adherence to Dietary Guidelines. Lalu nama para peneliti adalah Kabagambe E K, Baylin A, Campos H. Penelitian ini dilaksanakan di Costa Rica dari tahun 1994 sampai dengan 2004. Case control adalah rancangan penilitian yang digunakan. Laki-laki dan perempuan (penduduk hispanik amerika yang hidup di lembah costa rica) yang bertahan dari penyakit AMI (acute myocardial infarction) merupakan subjek yang digunakan oleh para peneliti. Pada penelitian ini yang merupakan variable pengganggu adalah merokok, dan konsumsi alkohol, serta yang merupakan variabel bebas adalah obesitas, aktifitas fisik dan konsumsi kafein. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi alkohol, makanan dan minuman rendah kafein seperti berhenti merokok, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan obesitas perut cenderung memiliki dampak yang besar dalam mengurangi risiko MI (Myocardial Infarction) di Costa Rica serta makin besar konsumsi kopi berkafein meningkatkan risiko terserang penyakit MI (Myocardial Infarction).2Jurnal 2Pada jurnal kedua diperoleh judul dari jurnal adalah Alkohol, smoking, coffee and risk of non-fatal acute myocardial infarction in Italy yang diteliti oleh Tavani A, Bertuzzi M, Negri E, Sorbara L & Vecchia C L. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Milan, Italia yang dilaksanakan dari tahun 1995 sampai 1999. Rancangan penelitian yang digunakan oleh para peneliti pada kasus ini adalah case control. Subjek yang dipilih oleh para peneliti pada kasus ini adalah 507 kasus penderita non-fatal AMI (Acute Myocardial Infarction) stadium 1 dan 478 orang yang melakukan kontrol. Pada kasus ini yang menjadi variabel pengganggu adalah merokok, dan konsumsi alkohol serta variabel bebasnya adalah jenis kelamin, umur, aktifitas fisik, riwayat penyakit keluarga, dan konsumsi kopi. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin besar konsumsi alkohol maka peluang terserang AMI lebih kecil sebaliknya konsumsi rokok dan kopi dalam jumlah besar meningkatkan risiko terjadinya AMI.3Jurnal 3Pada jurnal ketiga diperoleh judul dari jurnal adalah Coffee Drinking Is Dose-Dependently Related to the Risk of Acute Coronary Events in Middle-Aged Men yang diteliti oleh Happonen P, Voutilainen S & Salonen J T.Penelitian ini dilaksanakan di Finlandia dari tahun 1984 sampai 1989. Kohort adalah rancangan penelitian yang dipilih peneliti untuk melaksanakan penelitian ini. Subjek yang dipilih oleh para peneliti adalah 1971 pria (usia 42-60 tahun) bebas dari gejala penyakit jantung koroner. Yang merupakan variabel bebas pada kasus ini adalah konsumsi kopi. Sedangkan variabel pengganggunya adalah rokok, alkohol, aktivitas fisik, diabetes, kolesterol, tekanan darah, konsumsi teh, obesitas dan riwayat kesehatan keluarga. Hasil dan kesimpulan dari penelitian, yaitu konsumsi kafein yang berlebihan (sebanyak 800 mL) meningkatkan risiko terkena AMI (Acute Myocardial Infarction) pada pria paruh baya yang bebas dari gejala PJK (Penyakit Jantung Koroner), serta tingkat kafein pada teh lebih kecil daripada kopi sehingga tidak terlalu berpengaruh pada peningkatan risiko AMI. 4KASUS 2Jurnal 1Judul pada jurnal pertama adalah: Are coffe, tea, and total fluid consumption associated with bladder risk? Result from Netherland Cohort study . Lalu para peneliti di jurnal ini adalah Maurice P.A. Zeegers, Elisabeth Dorant, R. Alexandra Goldbohn & Piet A. Van den Brant. Lokasi penelitian diadakan di Belanda. Tahun penelitian 1986-1992. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Kohort. Subjek penelitian sebanyak 58.279 pria dan 62.573 wanita (berusia 55-69 tahun). Variabel pengganggu adalah rokok dan asap kendaraan sedangkan variabel lain yang berpengaruh adalah usia, alkohol, sayuran dan buah (durasi dan jumlah), serta riwayat keluarga menderita kanker kandung kemih. Hasil dan kesimpulan penelitian adalah semakin banyak kopi yang diminum pria maka semakin besar risiko terkena kanker kandung kemih sedangkan pada wanita yang meminum kopi lebih banyak risiko terkena kanker kandung kemih menjadi semakin kecil.5Jurnal 2Judul pada jurnal kedua adalah: Coffe consumption and baladder cancer in nonsmoker: apooled analysis of case-control in European countries. Lalu nama para peneliti di jurnal ini adalah Maria Sala, Sylvanie Cordier, Jenny Chang-Claude, Francesco Donato, Antonio Escolar-Pujolar, Francisco Fernandez, et al. Lokasi penelitian diadakan di Denmark, Jerman, Yunani, Prancis, Italia dan Spanyol. Tahun penelitian dilaksanakan 1976-1996. Rancangan penelitian yang digunakan adalah casecontrol. Subjek penelitian yang diteliti adalah 564 kasus, 2929 kontrol, 1112 diambil dari rumah sakit, 1817 populasi kontrol yang berusia 30 79 tahun. Variabel pengganggu dari penelitian yang dilakukan adalah rokok, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan sedangkan variabel lainnya adalah jenis makanan, diet, dan aktifitas fisik. Hasil dan kesimpulannya adalah konsumsi rokok dan kopi (lebih dari 10 cangkir/hari) dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih sedangkan seseorang yang bukan perokok namun mengonsumsi kopi memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kanker kandung kemih.6Jurnal 3Judul pada jurnal ketiga adalah Are coffe and consumption associated with urinary tract cancer risk? a systematic review and meta-analysis. Lalu nama peneliti penyusun jurnal ini adalah Maurice P.A Zeegers, farans ES Tan, R. Alexandra Goldbohn, and Piet A van den Brandt. Tahun penyusunan adalah 1993-2000. Rancangan penyusunan adalah case-control. Subjek yang diteliti yaitu 49 artikel. Varibel penggangu dari penelitian yaitu rokok, umur, jenis kelamin, dan paparan bahan kimia, sedangkan variabel lain yang mempengaruhi adalah konsumsi alkohol, teh, dan buah/sayuran. Hasil dan kesimpulannya dari penelitian adalah konsumsi kopi meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih sekitar 20% sedangkan konsumsi teh tidak akan berpengaruh terhadap risiko terkena kanker kandung kemih.7

KesimpulanBerdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan ketiganya bahwa mengonsumsi kafein yang berlebih merupakan faktor risiko tertinggi terkena AMI (Acute Myocardial Infarction) dibandingkan dengan faktor risiko yang lainnya seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obesitas. Pada 6 jurnal di atas peneliti juga menyimpulkan bahwa faktor risiko AMI dapat dikurangi dengan beberapa cara seperti berhenti merokok, pengonsumsian kafein yang rendah dan tidak mengonsumsi alkohol, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan obesitas perut.Berdasarkan jurnal diatas, dapat disimpulkan bahwa konsumsi kopi dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih sekitar 20% dibandingkan dengan konsumsi teh yang tidak berpengaruh terhadap risiko terkena kanker kandung kemih. Hal ini karen teh mempunyai kadar kafein yang rendah dibandingkan kopi. Konsumsi kopi per hari mempunyai ukuran tersendiri terhadap risiko terkena kanker kandung kemih. Apabila seseorang mengonsumsi kopi lebih dari 10 cangkir/hari maka risiko orang tersebut terkena kanker kandung kemih sangat besar.Konsumsi kopi yang disertai dengan merokok aktif berisiko lebih besar terkena kanker kandung kemih dibandingkan hanya mengonsumsi kopi tanpa merokok. Pada pria peminum kopi yang banyak juga berisiko terhadap terkena kanker kandung kemih, sedangkan pada wanita yang mengonsumsi kopi yang banyak, risiko terkena kanker kandung kemih cukup kecil.

Daftar pustaka1. Anwar TB. Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner 2004 [cited 2011 Oct 2]. Available: http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf.2. Kabagambe KE, Baylin Ana, Campos H. Nonfatal Acute Myocardial Infarction in Costa Rica: Modifiable Risk Faktor, Population-Attributable Risks, and Adherence to Dietary Guidelines. J A H A 2006;115:1075-81.3. Tavani A, Bertuzzi M, Negri Eva, Sorbara L, Vecchia LA. Alkohol, Smoking, Coffee and Risk of Non-Fatal Acute Myocardial Infarction in Italy. Eur J Epidemiol 2001;17:1131-37.4. Happonen P, Voutilainen S, Salonen J T. Coffee Drinking is Dose-Dependently Related to the Risk of Acute Coronary Events in Middle-Aged Men. American Society for Nutritional Sciences 2004;134:2381-86.5. Zeegers PAM, Dorant E, Goldbohm AR, Van den Brandt AP. Are Coffee, Tea, and Total Fluid Consumption Associated with Bladder Cancer Risk?: Results from the Netherland Cohort Study. ProQuest Med Lib 2001;12:231-386. Sala M, Cordier S, Chang-Claude J, Donato F, Escolar-Pujolar A, Fernandez F, et al. Coffee consumption and bladder cancer in nonsmokers: a pooled analysis of case-control studies in European countries. ProQuest Med Lib 2000;11:925-31.7. Zeegers PAM, Tan ESF, Goldbohm AR, Van den Brandt AP. Are coffee and tea consumption associated with urinary tract cancer risk?: A systematic review and meta-analysis. Int J Epidiomol 2001;30:353-62.