PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI …repository.radenintan.ac.id/3825/1/SKRIPSI SANI...
Transcript of PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI …repository.radenintan.ac.id/3825/1/SKRIPSI SANI...
PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN
STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
SANI HIDAYATI NPM: 1411030223
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1437 H/2018 M
i
PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN
STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
SANI HIDAYATI NPM: 1411030223
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Pembimbing 1 : Dr. Yetri, M.Pd Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1437 H/2018 M
ii
ABSTRAK
PENINGKATKAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI MANAJEMEN
STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh
Sani Hidayati
Tenaga pendidik merupakan tombak utama dalam keberhasilan pencapaian
tujuan madrasah dan menjadi agen terpenting dalam peningkatan mutu pendidikan.
bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang
berkualitas. Dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik perlu adanya
manajemen strategis. Manajemen strategis yang dilakukan secara tepat dan benar
dapat menghasilkan tenaga pendididk yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana peningkatan mutu tenaga pendidik melalui manajemen
strategis di Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah sehingga menjadikan acuan
serta semangat bagi Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah dan madrasah-
madrasah lain dalam menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti
melakukan wawancara dengan kepala madrasah, waka kurikulum, waka kesiswaan,
tenaga pendidik dan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan
akurat untuk kemudian di analisis untuk dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa peningkatan mutu tenaga pendidik melalui manajemen strategis
di Madrasah Aliyah Purwosari Lampung Tengah masih belum terlaksana dengan
baik. Karena dari analisis yang penulis dapat dalam penerimaan tenaga pendidik
seluruhnya diserahakan kepada yayasan pondok pesantren dikarenakan madrasah
berdiri dibawah naungan pondok pesantren Roudlotussolihin, sehingga kepala
madrasah tidak mempuyai wewenang sepenuhnya dalam hal ini. dalam formulasi
strategis juga belum tercapai karena ada beberapa tenaga pendidik yang belum
memenuhi kualifikasi akademik sehingga dalam implementasinya ada beberapa
tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan bidang studinya, guru belum
profesional dalam bidangnya, dan program peningaktan kompetensi tenaga pendidik
belum memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk evaluasi dilakukan setiap bulan
oleh kepala madrasah untuk menilai sejauh mana strategi mempengarui kinerja.
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Jl.Letkol H.Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung 35131 Telp.(0721) 783260
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALUI
MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH
ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
Nama : SANI HIDAYATI
NPM : 1411030223
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan
MENYETUJUI :
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah
FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yetri, M.Pd Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd
NIP. 19651215 199403 2 001 NIP. 19640711 199103 2 003
Mengetahui
Ketua Jurusan MPI
Drs. H. Amiruddin, M.Pd.I
NIP. 19690305 199603 1 001
iv
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Jl.Letkol H.Endro Suratmin, Sukarame, Bandar Lampung 35131 Telp.(0721) 783260
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul, “PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK
MELALUI MANAJEMEN STRATEGIS DI MA ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI KECAMATAN PADANG RATU KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH”. Disusun oleh SANI HIDAYATI, NPM: 1411030223, Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam, telah diajukan dalam munaqasyah Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan pada Hari Rabu 06 Juni 2018, Pukul 08.00 s/d 09.30 WIB di Ruang
Sidang 1 Jurusan MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
TIM MUNAQASYAH
Ketua : Drs. H. Abdul Hamid, M.Ag (...........................)
Sekretaris : Indarto, M.Sc (...........................)
Penguji Utama : Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd (...........................)
Penguji Pendamping I : Dr. Yetri, M.Pd (...........................)
Penguji Pendamping II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd (...........................)
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd
NIP. 19560810 198703 1 001
v
MOTTO
ن م إ سه ف ن أ ا ب وإ م ي غ ي وم حت ق ا ب م ي غ ل ي إلل
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S Ar. Ra’d: 11).1
1 Mushaf Al-Burhan, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Fitroh Robbani, 2009), h. 250.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Almarhumah Ibunda tercinta Pariyem, ayahanda Yatiman dan kepada ibu
Daryunah tercinta, yang telah bersusah payah dengan sengenap kemampuan
dan kerja keras membimbing aku baik dari segi material dan spiritual,
bersabar dan berdoa serta membesarkanku dengan penuh kasih sayang
hingga mengantarakanku menyeleaikan pendidikan di UIN Raden Intan
Lampung .
2. Kakak ku Siti Khotimah, A.Ma.Pust, Ahmad Subarkah dan adik ku Hana
Puspita Sari, Agil Syaefulloh dan ponakanku Maulana Ahdan An Nawawi
dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan dan doa hingga
mengantarkanku menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.
3. Sahabat-sahabatku satu angkatan 2014 Manajemen Pendidikan Islam,
terkhusus untuk sahabatku Novi Yuliandari, Siti Khumaeroh, Siti Nur
Hidayah, Siti Susanti, Khalimatus Sa’diyah, Suhemah, Erlyn Fitriani, Husna
Gustiara, yang telah memberi motivasi dan semangat sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
4. Almamaterku dan kampus hijau tercinta UIN Raden Intan Lampung yang
telah mendidikku kearah yang lebih maju.
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Sani Hidayati, dilahirkan di Lampung Tengah pada Tanggal
01 Jnauari 1996, anak ke dua dari empat bersaudara. Dari pasangan Ayahanda
Yatiman dan Ibunda Pariyem.
Pendidikan dimulai dari SD Negeri 1 Karang Sari Padang ratu Kec. Padang
Ratu Kab. Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis
melanjutkan ke sekolah lanjut tingkat pertama di SMP Negeri 3 Padang Ratu
Lampung Tengah dan diselesaikan pada tahun 2011, dilanjutkan ke pendidikan
menengah atas yang penulis tempuh di SMK Ma’arif 1 Kalirejo Kec. Kalirejo Kab
Lampung Tengah serta menempuh pendidikan Non formal di pondok pesantren AL –
Ihya Kalirejo yang diselesaikan pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan jenjang
Perguruan Tinggi Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan
konsentrasi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Ketika SD sering mengikuti lomba Pramuka antar sekolah dan ketika SMP
penulis mengikuti Organisasi Pramuka, Tari dan Paskibra, dan OSIS dan pernah
menjabat sebagai wakil ketua OSIS, Adapun organisasi di kampus yang pernah
penulis ikuti adalah KOPMA, PERAMATA SHOLAWAT.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrihmannirrohhim
Assalamu’ alaikum Wr.Wb.
Tidak ada kata yang patut penulis ucapkan, kecuali ucapan rasa syukur
alhamdulilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
kesehatan, baik kesehatan jasmani mauapun rohani serta telah memberikan taufik dan
hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini yang berjudul: PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK MELALAUI
MANAJEMEN STRATEGIS DI MADRASAH ALIYAH ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
Sholawat beserta salam semoga tercurah kepada junjungan nabi kita nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahililah menuju
zaman ismamiyah yang kita nanti-nantikan syafaatnya diyaumil qiyamah amin
yarrabl ‘alamin.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa tugas ini tidaklah berhasil
dengan begitu saja tanpa adanya bimbingan, bantuan, dukungan dari semua pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang berliku dan banyaknya
hambatan serta melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini , akan lebih berati dengan
ucapanberibu-ribu terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan terimakasih yang
setulusnya kepada :
ix
1. Prof. H. Chairul Anwar, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Raden Intan Lampung.
2. Drs. H. Amiruddin, M. Pd. I selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Dr. Yetri, M. Pd selaku pembimbing I, yang telah membimbing dan
memberikan arahan demi keberhasilan penulis.
4. Dr. Hj. Eti Hadiati, M. Pd selaku pembimbing II yang juga telah
membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesainya skripsi ini.
5. Bapak dan bapak dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada
penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai.
6. Bapak Ngasifusin, M. Pd selalu kepala Madrasah Madrasah Aliyah Roulotul
Huda Purwosari serta jajarannya yang telah membantu dan memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kepada pihak perpustakaan Pusat dan Tarbiyah yang banyak membantu
dalam pengerjaan skripsi ini sehingga dapat terselasikan.
8. Kepada kawan-kawan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, serta seluruh
pihak yang membantu penulis hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah semata. Demikian pula dengan penulis. Penulis menyadari dengan
sepenuh hati bahwa dalam penulisan ini tentu banyak terdapat kesalahan dan
masih jauh dari ukuran kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran untuk
x
menjadi sempurna dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna
bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Thorieq
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandar Lampung,
Penulis
SANI HIDAYATI
NPM. 1411030223
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................... v
MOTTO. ............................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN. ............................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP. ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR. ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI. ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN. ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ........................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul .................................................................................. 3
C. Latar Belakang ............................................................................................. 4
D. Fokus Masalah .............................................................................................. 16
E. Sub Fokus Masalah. ..................................................................................... 16
F. Rumusan Masalah. ....................................................................................... 16
G. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 17
H. Manfaat Penelitian. ....................................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Mutu Tenaga Pendidik
xii
1`. Pengertian Tenaga Pendidik ................................................................... 20
2. Mutu Tenaga Pendidik............................................................................. 21
3. Standar mutu pendidik ............................................................................. 23
4. Kriteria pendidik (guru) berkualitas/bermutu. ......................................... 24
5. Kompetensi-kompetensi pendidik. .......................................................... 27
6. Peningkatan mutu tenaga pendidik. ......................................................... 32
B. Manajemen Strategis
1. Pengertian Manajemen Strategis .............................................................. 37
2. Proses Manajemen Strategis ..................................................................... 38
C. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis .............. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian. ............................................................................................ 50
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 51
C. Sumber Data Penelitian . .............................................................................. 52
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 53
E. Metode Analisis Data .................................................................................. 57
F. Pengujian Keabsahan Data ........................................................................... 58
BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah
1. Sejarah Berdirinya. ................................................................................ 60
2. Visi, Misi. .............................................................................................. 60
3. Strategi. .................................................................................................. 62
4. Tujuan. ................................................................................................... 62
5. Pretasi peserta didik. .............................................................................. 63
xiii
6. Keadaan Guru, dan Karyawan. .............................................................. 65
7. Keadaan Peserta Didik........................................................................... 66
8. Keadaan Sarana dan Prasarana. ............................................................. 68
B. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik di MA Rudlotul Huda Purwosari..70
2. Manajemen Strategis di MA Rudlotul Huda Purwosari.........................89
C. Pembahasan.................................................................................................93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 94
B. Saran ............................................................................................................. 96
C. Penutup. ...................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 : Kriteria atau indikator pendidik. .............................................. 10
2. Tabel 4.1 : Data Prestasi Peserta Didik...................................................... 63
3. Tabel 4.2 : Keadaan Guru dan Karyawan.................................................. 65
4. Tabel 4.3 : Keadaaan Peserta Didik........................................................... 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-kisi Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis.
2. Kisi-kisi wawancara dengan Waka Kurikulum
3. Kisi-kisi wawancara dengan waka Kesiswaan
4. Kisi-kisi wawancara dengan guru Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah.
5. Kisi-kisi wawancara dengan peserta didik Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah.
6. Kisi-kisi wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah.
7. Pedoman observasi
8. Pedomana dokumentasi
9. Data tenaga pendidik yang sudah sertifikasi
10. Program kerja madrasah
11. Surat tugas penelitian dari fakultas tarbiyah UIN Raden Intan Lampung
12. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di MA Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
13. Kartu Konsultasi
14. Pengesahan seminar proposal
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul merupakan cerminan dari skripsi, sehingga memudahkan
pembahas dan mempersatukan persepsi para pembaca, dalam memahami
skripsi ini diperlukan penegasan yakni dengan memberi pengertian istilah
yang terkandung dalam judul Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui
Manajemen Strategis Di MA Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang
Ratu Kabupaten Lampung Tengah
Adapun penegasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan
Peningaktan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
kegiatan.1
2. Mutu
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa pelayanan
pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, Edisi IV, 1995), h. 1470.
2
kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat
mencakup input, proses, output.2
3. Tenaga Pendidik
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.3
4. Manajemen strategis
Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis
bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke
posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah
menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.4
5. Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu
Kabupaten Lampung Tengah
2 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.170. 3 Tim Penyusun, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 27. 4 Syaiful Sagala, Op.Cit. h. 129.
3
Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari adalah lembaga
pendidikan formal sebagai wadah pembinaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan berbasiskan agama islam tingkat kejuruan yang statusnya
swasta. Adupun MA Roudotul Huda Purwosari berlokasi di Kecamatan
Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah. MA Roudotul Huda Purwosari
ini juga masih bernaungan dari pondok pesantren Roudotussolihin.
B. Alasan Memilih Judul
Penulis memilih judul skripsi diatas dengan mengemukakan alasan
memilih judul sebagai berikut:
1. Mutu tenaga pendidik
Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.5
2. Manajemen strategi
Manajemen strategis merupakan suatu pendekatan yang sistematis
bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke
5 Tim Penyusun, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen (Jakarta:
Sinar Grafika, 2008), h. 55.
4
posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang akan
menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat sekolah
menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan.6
C. Latar Belakang
Tenaga Pendidik atau guru dalam Pasal 1 Ayat 6 Undang-undang No.
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualitas sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebuatan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan”.7
Selanjutnya pada Pasal 39 ayat 2, dinyatakan bahwa “pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi
pendidik dan perguruan tinggi”.8
Merujuk pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang
dimaksud dengan tenaga pendidik yang berkuaitas atau bermutu adalah tenaga
pendidik yang profesional.
6 Syaiful Sagala, Loc.Cit.
7 Undang-undang Guru dan Dosen, Op.Cit, h. 6.
8 Ibid. 27.
5
Menyangkut masalah mutu, Al-Qur’an menjelaskan dalam surah Ar-
Rad ayat 11. Firman Allah:
ه ه س ف أ ا ب يروا و غ ي ت ن ح قى ا ب ر و ي غ ل ي إي للا
Artinya: “seseungguhnya Allah tidak akan merubah keadaaan (nasib) sesuatu
kaum kecuali setelah mereka itu sendiri (mau berusaha) merubah apa yang
ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S Ar-Rad:11).9
Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa perubahan itu ada
pada diri sendiri dan diusahakan sendiri. Sama halnya dengan mutu tidak akan
datang dengan sendirinya. tanpa adanya usaha, karena mutu tidak dapat
meningkat dengan sendirinya.
Tenaga Pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai
dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.10
Pendidik profesional menurut Al-Qur’an Al-Baqarah Ayat 31
بء الئكة فقبل أبئىي بأس بء كههب ثى عرضهى عهى ان وعهى آدو األس
هؤالء إ كتى صبدقي
Artinya: “Dan Dia mengajari Adam nama-nama (realitas) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat seraya berkata:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama itu jika kalian (memang) orang-orang
yang benar” (Q.S Al-Baqarah Ayat 31)
9 Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 199.
10 Ibid., h. 55.
6
Dari ayat Al-Qur’an tersebut menjelaskan bahwa dalam memberikan
pengajaran kepada orang lain memang baik dilakukan oleh orang-orang yang
bener-bener mempuyai kemampuan dibidangnya.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau
sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 28 ayat 2).11
Kualifikasi pendidikan minimal diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran
yang akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta
didik yang meliputi: 1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; 2)
pemahaman tentang peserta didik; 3) pengembangan kurikulum/silabus; 4)
perancangan pembelajaran; 5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis; 6) evaluasi hasil belajar; dan 7) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 12
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) konsep, struktur, dan
metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar,
2) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, 3) hubungan konsep antar
11 Kunardar, Guru Profesional “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 72. 12 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30.
7
mata pelajaran terkait, 4) penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari; dan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan
tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.13
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
berakhlak mulia, mantap, arif dan bijaksana, menjadi teladan peserta didik,
mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri dan religius. 14
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk: 1) berkomunikais lisan dan tulisan, 2) mengunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, 3) bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, 4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.15
Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan
oleh pemerintah yang dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel.
Melihat uraian diatas di MA Roudlotul Huda Purwosari mengenai
tenaga pendidik masih belum bisa dikatakan bermutu, karena tenaga pendidik
di MA Roudlotul Huda Purwosari belum semuanya guru memiliki kualifikasi
13
Ibid, h. 54. 14
Ibid, h. 42. 15
Ibid, h. 52.
8
akademik yang sesuai, memenuhi empat kompetensi tersebut, dan mempuyai
sertifikat pendidik.
Dimana untuk kualifikasi akademik di MA Roudlotul Huda masih ada
beberapa guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik yaitu jenjang
pendidkan terakhir tingkat SLTA dan dalam kompetensi mengajarnya banyak
yang tidak sesuai dengan program studi yang dimiliki, serta baru 12 guru yang
mempuyai sertifikasi satminkal dan 4 guru yng bersertifikasi non satminkal
dari 29 guru di MA Roudlotul Huda Purwosari.
Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang sangat
menentukan pendidikan pada masa yang akan datang. Guru harus terus
menerus belajar untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan masyarakat
dan perkembangan zaman yang semakin lama semakin membutuhkan skill
dan pengetahuan.
Guru sebagai pendidik yang menduduki posisi sentral dalam
pengembangan SDM dan kehidupan masyarakat melalui pengembangan,
transformasi dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Oleh
karena itu guru mempuyai peran yang sangat penting dalam memberikan
pengaruh terhadap SDM yang tangguh dan berkualitas. Sebagai yang
diibaratkan soekarno bahwa seorang guru merupakan sebagai Rosul dalam
bidang pembangunan. Ditinjau dari sudut pandang agama islam, maka setiap
9
orang didunia ini mempuyai kedudukan sebagai khalifah Allah yang dalam
hal ini mempuayai kualifikasi mental, spritual, intelektual dan fisik yang
tinggi. Seperti firman dalam Q.S Al-Mujadillah:11.16
لكه وإذا قيل يا آوىا إذا قيل لكه تفسحىا في الىجالس فافسحىا يفسح للا شسوا أيها الذي ا
شسوا يرفع للا بىا تلىمىي بيير فا أوتىا اللمه رجاا وللا آوىا وكه والذي الذي
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah
kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan ayat diatas mengidentifikasi adanya bentuk pengakuan
akan kedudukan guru sebagai seorang yang mampu memberantas kebodohan
mengingat subtansi spiritual moral dan kelangsungan dalam dinamika
peradaban dan kelangsungan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya
kerjasama yang baik antara guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan
mutu tenaga pendidik disekolah. Karena guru yang berkualitas merupakan
kunci sukses bagi keberhasilan pendidikan.
Kriteria atau Indikator pendidik (guru) yang dapat dijadikan tolak ukur
mutu tenaga pendidik sebagai berikut:
a. Guru mengajar sesuai bidang studinya.
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV
Toha Putra, 1989)
10
b. Jumlah guru mencukupi kebutuhan.
c. Guru profesional dalam bidangnya.
d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa.
e. Peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi kebutuhan sekolah.17
Tabel 1.1
Kriteria atau indikator pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari
Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah
No Indikator Deskripsi Penilaian
TL TTL
1 Guru mengajar
sesuai bidang
studinya
Seluruh guru membelajarkan mata
pelajaran sesuai dengan jurusan atau
program studi yang dimilikinya
2
Jumlah guru
mencukupi
kebutuhan
Rasio guru terhadap siswa adalah 1:32
Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap
dengan rincian 22 guru tetap
3
Guru
profesional
dalam
bidangnya
Guru melakukan aktivitas di sekolah diluar
jam mengajar:
Melakukan kegiatan administrasi
Berdiskusi dengan kelompok guru mata
pelajaran
Melakukan refleksi kegaiatan
pembelajaran
Membuat dan memperbaiki RPP
Menelaah laporan tugas dan hasil ujian
peserta didik
Membaca untuk persiapan mengajar
Merancang dan membuat media atau alat
peraga untuk kegiatan pembelajaran
Mengumpulkan dan mempelajari berbagai
informasi untuk membuat bahan ajar
Membuat instrumen evaluasi untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan perilaku
17
Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany, Penjaminan Mutu Sekolah
(Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 84.
11
Seluruh guru telah memiliki kualifikasi
pendidkkan minimal D4/S1
Seluruh guru telah memiliki sertifikat
pendidik
4
Guru dapat
dijadikan
teladan oleh
siswa
Selalu hadir dalam kegiatan mengajar
Menepati janji dan sportif dalam bertindak
Berani dan tegas dalam mempertahankan
kebenaran
Bertanggung jawab dalam mengasuh
kegiatan siswa
Memperhatikan dan membantu siswa yang
menghadapi permasalahan belajar
Bersikap adil dalam memberikan penilaian
Menerima saran/kritik yang membangun
dari peserta didik atau guru lain
Menghargai peserta didik
Menjalin komunikasi yang baik dengan
semua orang
5
Peningkatan
kompetensi PTK
dilakukan untuk
memenuhi
kebutuhan
Peningkatan kemampuan guru dalam
melakukan penilain sikap, perilaku, dan
keterampilan
Peningkatan kemampuan guru dalam
merancang dan melaksanakan
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik
Sumber: Hasil pra survey di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang
Ratu Kabupaten Lampung Tengah
Keterangan:
TL : Terlaksana
TTL : Tidak Terlaksana
Berdasrakan tabel diatas, tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda
Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah belum
memenuhi kreteria bermutu atau berkualitas. Maka perlu adanya peningkatan
mutu tenaga pendidk, agar dapat mencapai kreteria tersebut maka dapat
melaluinya dengan menggunakan manajemen startegis.
12
Berhubungan dengan Pendidik atau guru mempuyai peranan penting yang
sangat menentukan pendidikan pada masa yang akan datang bahkan dapat
dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru yang berkualitas
sehingga dalam upaya untuk peningkatan mutu tenaga pendidik maka melalui
manajemen strategi menjadi sebuah keniscayaan terutama di lembaga
pendidikan agar dapat menciptakan mutu tenaga pendidik yang berkualitas atau
bermutu.
Manajemen strategi pada lembaga pendidikan mempuyai pengaruh besar
dalam upaya peningkatan mutu tenaga pendidik, manajemen strategi ialah suatu
pendekatan yang sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen,
mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan
cara yang akan menyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan membuat
sekolah menjamin bahwa tujuan akan dicapai18
. Jadi, manajemen strategi
adalah manajemen yang mengutamakan strategi untuk membuat organisasi
menjadi unggul sehingga menang dalam berkompetisi.
Persaingan dalam dunia pendidikan membuat madrasah menuntut untuk
lebih berfikir kreatif, inovatif dan responsif dalam mempertahankan dan
mengembangkan madrasahnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
melalui manajemen strategi dalam mengelola madrasah untuk meningkatkan
mutu tenaga pendidik. manajemen strategi merupakan salah satu pilihan yang
18
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
ALFABETA, 2013),h. 129.
13
tepat dalam menghadapi permasalahan tersebut karena manajemen strategi
merupakan manajemen yang berorientasi pada masa depan dan berdasarkan
pada analisis internal dan eksternal.
Adapun proses manajemen strategi meliputi:
1. Pengamatan lingkungan
2. Perumusan strategi
3. Implementasi strategi
4. Evaluasi serta pengendalian strategi.19
Pengamatan Lingkungan, pengamatan lingkungan meliputi analisis
Eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang yang
berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian
jangka pendek dari manjemen puncak. Varibel-variabel tersebut membentuk
keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Analisis Intrenal
terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam
organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari
manajemen puncak. Variabel-variabel ini meliputi struktur, budaya, dan
sumber daya organisasi.20
19
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: ANDI, 2003),
h. 9. 20
Sondang P. Siaga, Op. Cit, h. 140.
14
Pengamatan lingkungan disebut juga dengan analisis SWOT. Analisis
SWOT dalam program madrasah dapat dilakukan dengan membuat matrik
SWOT untuk memperoleh mutu madrasah dapat dilakukan, strategi SO
(mengunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang), strategi WO
(memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang), strategi ST
(mengunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi
kelemahan dan menghindari ancaman).21
Formulasi strategi, formualsi strategi adalah pengembangan rencana
jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman
lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan (madrasah).
Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan (madrsah),
menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan
penerapan pedoman kebijakan.22
Formulasi strategi proses penyusunan
langkah-langkah kedepan mencakup penetapan visi, misi dan program yang
dibangun dari hasil analisis internal dan eksternal. Analisis internal
menghasilkan gambaran tentang kekuatan (strengtenth) dan kelemahan
(weaknes) adapun analisis eksternal menghasilkan peluang (opportunity) dan
ancaman (threatment).23
21
Syaiful Sagala, Loc. Cit 22
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 12. 23
Abunddin Nata, Manajemen Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 386.
15
Implementasi strategi, implementasi strategi adalah proses dimana
manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Secara teoritis dan praktis,
implementasi startegi mensyaratkan perusahaan (madrasah) untuk
menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan
(guru/staf) dan mengalokasikan sumber daya sehingga startegi yang telah
diformulasikan dapat dijalankan.
Didalam implementasi strategi termasuk pula (a) mengembangkan
budaya yang mendukung strategi,(b) menciptakan struktur organisasi yang
efektif dan mengrahkan pada usaha pemasaran, (c) meyiapkan anggaran, (d)
mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, (e) menghubungkan
kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.24
Evaluasi dan pengendalian strategi, evaluasi dan pengendalian strategi
adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan
hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan
dikenerja yang dibandingkan. Evaluasi startegis adalah alat utama untuk
mendaptkan informasi berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga
aktivitas dasar evaluasi strategi yaitu: (a) meninjau ulang faktor internal dan
eksternal, (b) mengukur kinerja, (c) mengambil tindakan korektif.25
24
Ibid. h. 387. 25
Ibid. h. 388.
16
D. Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus penelitian ini hanya pada mutu tenaga pendidik
(guru) di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah
E. Sub Fokus Masalah
Yang menjadi sub fokus penelitian ini adalah
1. Guru mengajar sesuai bidang studinya
2. Jumlah guru mencukupi kebutuhan
3. Guru profesional dalam bidangnya
4. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
5. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
Di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
F. Rumusan Masalah
Menurut suryadi suryabata, yang dimaksud dengan masalah adalah
adanya kesenjangan antara dassolen (yang seharusnya) dan dessei (kenyataan
17
yang terjadi), adanya perbedaan yang seharusnya dan apa yang ada dalam
kenyataan antara harapan dan kenyataan sebenarnya.26
Dengan berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana Peningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Melalui
Manajemen Strategis Di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari
Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
untuk mengetahui peningkatan mutu Tenaga pendidik Melalui
Manajemen Strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda Purwosari
Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana peningakatan mutu
tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah
Roudotul Huda Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten
Lampung Tengah.
26
Suryadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 68.
18
b. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang konstruktif
dan objekif bagi bagian-bagian peningakatan mutu tenaga pendidik
melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah Roudotul Huda
Purwosari Kecamatan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
c. Menambah wawasan serta mengembangkan pengetahuan penulis
melalui karya ilmiah
19
BAB II
LANDSAN TEORI
A. Mutu Tenaga Pendidik
1. Pengertian Mutu
Secara klasik, pengertian mutu (quality/) menunjukan sifat yang
menggambarkan derajad “baik”-nya suatu barang atau jasa yang
diproduksi atau dipasok oleh suatu lembaga dengan kreteria tertentu.27
Secara umum mutu adalah gambaran dan karekteristik menyeluruh
dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan
kebutuhan yang diharapkan.28
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh jasa
pelayanan pendidikan secara internal maupun eksternal yang menunjukan
kemampuannya memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat
mencakup input, proses, output.29
Mutu dapat didefinisikan sebagai suatu yang memuaskan dan
melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan.30
27 Ridwan Abudullah Sani, et al, h. 3 28
Umeidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001), h. 1 29 Syaiful Sagala, Loc.Cit 30
Edwars Sallis, Total Quality Management In Education “Manajemen Mutu Pendiidkan
(Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), h. 56.
20
2. Tenaga Pendidik (Guru)
Tenaga pendidik atau guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.31
secara umum pendidik ialah orang yang memiliki tanggung jawab
untuk mendidik; pendidik ialah orang yang mempengarui perkembangan
seseorang. Dalam perspektif pendidikan islam, pendidik adalah orang-
orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi afektif, kognitif,
maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.32
Undang-undang sisdiknas menguraikan pengertian pendidk secara
khusus adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan. pendidik secara khusus artinya
memiliki kualifikasi minimum dalam suatu bidang keilmuan tertentu.
31 Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 11. 32
Helmawati, Pendidikan Keluarga (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), h. 98.
21
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.33
3. Mutu tenaga pendidik
Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik
sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.
Kualifikasi akademik adalah tingkat tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Pendidik pada SMA/MA harus
mimiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program
33
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Loc.Cit
22
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan
sertifikasi profesi guru untuk SMA/MA.34
Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan pendidikan. kompetensi diperoleh melalui pendidikan,
pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.35
.
kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
Sertifikat pendidik merupakan keniscayaan masa depan untuk
meningkatkan kualitas dan martabat guru, menjawab arus globalisasi dan
menyiasati sistem desentralisasi. Sertifikat pendidik dilalukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel.36
Sertifikasi guru berbentuk uji
kompetensi, yang terdiri atas dua tahap, yaitu tes tertulis dan tes kinerja
yang diikuti dengan self apparaisal dan portofolio serta peer appraisal
yang dipadukan dengan portofologi didasarkan pada indikator esensial
kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Syarat sertifikasi pendidik
bagi guru adalah: 1) Memenuhi standar kualifikasi akademik (S1 atau D4
34
Kunandar, Loc.Cit 35
Jejen Musfah, Op,Cit, h. 27. 36
Ali Mudlofir, pendidik Profesional (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 109.
23
dan relavan, 2) Menguasai satandar kompetensi yang dibuktikan dengan
lulus uji kompetensi yang diselengarakan oleh perguruan tinggi
penyelenggaraan pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh pemerintah.37
4. Standar mutu pendidik
Standar pendidik dalam SNP pasal 28 (1) bahwa “pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Sedangkan ayat (2) menjelaskan bahwa “kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku”.
Adapun pada ayat (3) menjelaskan bahwa “kompetensi sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menegah serta
pendidikan anak usia dini meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”.
37
Kunandar, Op.Cit, h. 81.
24
Standar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang dikembangkan
dan ditetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur, dan manajemen yang
efektif. Sedangkan kriteria adalah sesuatu yang menggambarkan ukuran
dan keadaan yang dikehendaki. Secara konseptual, standar juga dapat
berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program-program
pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi kemampuan yang
harus dipenuhi oleh calon pendidik sebelum masuk kedalam profesi yang
bersangkutan. Profesionalisme dan kompetensi merupakan dua hal yang
menentukan parameter seseorang yang berkualitas atau tidak bermutu.
Keduanya merupakan kedua hal yang tidak terpisah satu sama lainnya.38
5. Kriteria pendidik (guru) berkualitas/bermutu
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengatur tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada SMA/MA harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
akan diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Sementara itu kriteria atau indikator pendidik antara lain:
a. Guru mengajar sesuai bidang studinya;
38
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.
14-15.
25
Guru mengajar sesuai bidang studinya yaitu seluruh guru
membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program
studi yang dimiliki.
b. Jumlah guru dan tenaga pendidik
Rasio guru terhadap siswa untuk SMA/MA adalah 1:32, setiap
mata peajaran memiliki guru tetap, untuk SMA/MA 22 guru tetap.
c. Guru profesional dalam bidangnya
Guru melakukan aktivitas disekolah diluar jam mengajar, antara
lain: melakukan kegaiatan administrasi.
1) berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk
peningkatakan mutu proses pembelajaran.
2) melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan
RPP.
3) Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik.
4) membaca untuk membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaran.
5) mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk
membuat bahan ajar.
6) Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
7) Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal
D4/S1 dibuktikan dengan ijazah terakhir
26
8) Seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik dibuktikan dengan
kepemilikan sertifikat pendidik.
d. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa dengan berperilaku
seperti berikut:
1) Selalu hadir dalam kegiatan mengajar
2) menepati janji dan sportif dalam bertindak.
3) Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran.
4) Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa
5) memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi
permasalahan belajar.
6) Bersikap adil dalam memberikan penilaian
7) menerima saran dan kritik yang membangun dari peserta didik
atau guru lain.
8) Mengahargai peserta didik
9) menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang.
e. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sekolah
1) Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap,
perilaku dan keterampilan.
27
2) Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik.39
6. Kompetensi-kompetensi pendidik
Kompetensi menurut usman sebagaimana dikutip kunandar,
kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.40
Tenaga pendidik (guru) berdasarkan Undang-undang guru dan
dosen pasal 10 (1) bahwa tenaga pendidik mempuyai empat kompetensi
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial.41
Kompetensi dalam hal ini merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak.42
Menurut Gordon sebagaimana yang dikutip E. Mulyasa
menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep
kompetensi sebagai berikut:
39
Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany, Loc.Cit 40
Kunandar, Op.Cit, h. 51. 41
Himpuanan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan Dosen
(Bandung: Nuansa Aulia, 2006), h. 5. 42
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h.
37.
28
a. Pengetahuan (Knowledge), kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya
seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan
belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik
sesuai dengan kebutuhan .
b. Pemahaman (Understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif
yang dimiliki oleh individu, misalnya seorang guru yang akan
melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik
tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efesien.
c. Kemampuan (Skill) adalah sesuatu yang dimiliki individu untuk
melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Misalnya kemampuan guru dalam memiliki dan membuat alat peraga
sederhana untuk memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik.
d. Nilai (Value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, misalnya standar
perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demkrasi).
e. Sikap (Attitude) adalah perasaan atau rekasi terhadap sesuatu
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis
ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah.
29
f. Minat (Interest) adalah kecenderuangan seseorang untuk melakukan
sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan
sesuatu.43
Dalam rangka melaksanakan peraturan pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diterbitkan
peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia Nomor 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa standar kompetensi guru
dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu:
1) Kompetensi pedagogik
Dalam Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen dikemukan kompetensi pedagogik adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik.44
Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a) Memahami peserta didik secara mendalam.
43
Ibid, h. 39 44
Undang-undang guru dan dosen UU RI No 14 Tahun 2005, Op.Cit, h. 56.
30
b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran.
c) Melaksanakan pembelajaran
d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya.45
2) Kompetensi profesional
Menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam.46
Dalam standar nasional pendidikan kompetensi profesional
adalah kemampuan penugasan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan.
45
Kunandar, Op,Cit, h. 76. 46
Undang-undang guru dan dosen UU RI No 14 Tahun 2005, Op.Cit, h. 57.
31
3) Kompetensi kepribadian
Kompentensi kepribadian merupakan kemampuan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menajadi teladan bagi peserta didik dan berkahlak
mulia.47
Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Kompetensi
ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
membentuk kepribadian anak guna menyiapkan dan
mngembangkan sumber daya manusia (SDM) serta
mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa pada
umumnya.
4) Kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.48
47
Kunandar, Op.Cit, h. 75. 48
Ibid, h. 77.
32
7. Peningkatan mutu tenaga pendidik
Pendidik merupakan orang yang pertama mencerdaskan manusia,
orang yang memberi bekal pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai,
budaya, dan agama terhadap anak didik, dalam proses pendidikan, guru
memegang peran penting setelah orang tua dirumah. Dilembaga
pendidikan, guru menjadi orang pertama yang bertugas membimbing,
mengajar, dan melatih anak didik mencapai kedewasaan.49
Oleh karena itu, kualitas guru harus ditingkatkan. Usaha
peningkatan guru ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
yaitu:
a. Absensi dan kedisiplinan guru
Absensi dan kedisiplinan guru dapat menentukan kualitas
pendidikan, karena Absensi dan kedisiplinan guru sangat berpengaruh
demi kelancaran prose belajar mengajar. jika guru jarang hadir atau
tidak disiplin maka hal ini akan menghambat proses belajar mengajar
dan akan mengakibatkan peserta didik menjadi malas. Akan tetapi jika
guru selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat dalam mengajar, maka
ha inilah yang akan menjadi pemacu semangat peserta didik dalam
49
Martinis Yamin, Profesionalisme Guru & Implementasi KTSP (Jakarta: Persada Press,
2009), h. 47.
33
belajar. Dan bagi setiap guru hendaknya memiliki komitmen sebagai
pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Membentuk teacher meeting
Teacher meeting dapat diartikan pertemuan antara guru yang
merupakan salah satu teknik supervisi dalam rangka usaha
memperbaiki situasi belajar mengajar disekolah.50
Ada beberapa tujuan dari teacher meeting ini, diantaranya yaitu:
1) Menyusun pandangan-pandangan guru tentang konsep umum
pendidikan dan fungsi sekolah dalam pencapian tujuan-tujuan
pendidikan dimana merupakan tanggung jawab mereka bersama.
2) Mendorong guru-guru untuk menerima dan melaksnakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya serta mendorong kearah pertumbuhan
mereka.
3) Menyatukan pendapat-pendapat tentang metode-metode kerja yang
membawa mereka bersama kearah pertumbuhan mereka.
4) Membantu guru-guru baik secara individu bersama-sama untuk
menentukan dan menyadari kebutuhan-kebutuhan mereka,
50
Dirawat, dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan ( Surabaya: Usaha Nasional, 2002), h.
132.
34
menganalisa problem-problem mereka, pertumbuhan pribadi dan
jabatan mereka.51
Anjuran untuk melakukan rapat atau musyawarah ini sesuai
dengan ajaran islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Asy-
syura Ayat 38:
اوالذي لة وأورهه شىجي بيهه ووى استجابىا لربهه وأقاوىا الص
فقى جزقاهه ي
Artinya: “Dan (bagi) oarang-oarang yang menerima (memahami)
seruan Tuhannya dan memberikan sholat, sedang urusan mereka
(diputuskan) dengan musyawarah antara mereka: dan mereka
menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada
mereka”.52
c. Megikuti penataran
Penataran merupakan salah satu sarana yang tepat untuk
meningkatkan mutu kualitas guru dalam hal kemampuan
profesionalisme. seperti yang diungkapkan Djumhur dan Mochammad
Surya dalam bukunya yang berjudul bimbingan dan penyuluhan di
sekolah. Penataran adalah usaha pendidikan dan pengalaman untuk
meningkatkan kualitas guru dan pegawai guna menyelaraskan
51
Ibid. h. 132-233. 52
Al-Qur’an dan Terjemahan. Op.Cit, h. 789.
35
pengetahuan dan keteramplan mereka sesuai dengan kemampuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidangnya masing-masing”.53
Kegiatan penataran ini dilakukan untuk:
1) Mempertinggi mutu petugas dalam bidang profesinya masing-
masing.
2) Meningkatakan efesiensi kerja menuju ke arah tercapainya hasil.
3) Mengikuti kursus pendidikan.
Dengan mengikuti kursus pendidikan akan menambah
wawasan dan pengetahuan guru. Hal ini juga akan meningkatkan
profesionalisme guru lebih berkualitas. Kegiatan kursus dapat
dilakukan secara individu maupun kolektif.
B. Manajemen Strategis
1. Penngertian Manajemen
Manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan
dengan baik, tepat dan tutas merupakan hal yang disyariatkan dalam
ajaran islam. Demikian pula dalam hadits Rosulullah SAW bersabda
عهى كم شىء كتب اإلحسب للا إ
Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap
segala sesuatu. (HR.Muslim)
53
Djumhur dan Mochammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Bandung: CV
Ilmu, 1975), h. 115.
36
Manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang
secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
berkerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini
lebihbermanfaat bagi kemanusian.54
Demikian pula dalam hadits
Rosulullah SAW bersabda:
يتقه م أ م أحدكى انع للا يحب إذا ع ا
Artinya: “Sesungguhnya Allah sangat mecintai orang yang jika melakukan
sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan
tuntas).” (HR. Thabrani).
2. Pengertian strategis
Menurut Chandler strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
perusahaan (madrasah) dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Menurut Porter
strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.55
Menurut Hamel dan Prahalad mendefinisikan strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi
54
Sulistyorini & Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen Penddikan Islam
“pengelolaan lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam (Yogjakarta: Teras, 2014), h. 3. 55
Husein Umar, Desain Penelitian Manajemen Strategik (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2010), h. 16.
37
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang
terjadi.56
3. Pengertian Manajemen strategis
a. Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang dihasilkan dari proses formulasi dari implementasi
rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif.57
b. Manajemen strategis merupakan proses perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan
strategi perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
c. Manajemen strategis merupakan sebuah proses untuk menghasilkan
berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang
pencapaian tujuan perusahaan/lembaga pendidikan.
d. Manajemen strategis yaitu terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi
yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.58
e. Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan
56
Ibid, h. 17. 57 Ismail Sholihin, Loc.Cit. 58
Mudrajad Kuncoro, Strateg “Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif” (Jakarta:
Erlangga, 2005), h. 7.
38
oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi tersebut.59
4. Proses Manajemen Strategis
Manajemen strategis dapat dlihat sebagai suatu proses yang
meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan. Tahapan
utama proses manajemen strategi umumnya mencakup pengamtan
lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan
pengendalian strategi.60
Tahapan proses manajemen strategi yaitu:
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan meliputi deteksi dan evaluasi konteks
organisasi, lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Analisis lingkungan internal yaitu potensi internal sekolah yang
terdiri dari penentu persepsi yang realitis, atas segala kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki organisasi.
Analisis lingkungan eksternal meliputi identifikasi dan evaluasi aspek-
59
Sondang P. Siaga, Manajemen Strategik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 15. 60
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 11.
Pengamatan
Lingkungan
Evaluasi dan
Pengendalian Implementasi
Strategi
Perumusan
Strategi
39
aspek sosial, budaya, politis, ekonomis, dan teknologi, serta
kecenderungan yang mungkin berpengaruh pada organisasi.61
b. Formulasi strategi
Formualsi strategi mencakup desain dan pilihan strategi yang
sesuai. Pada saat memformulasi strategi, manajer harus
mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan sumber daya
yang tersedia serta kapabilitas dan mendesai strrategi yang akan
membantu mencapai tujuannya.62
pengembangan rencana jangka
panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman
lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahan
(madrasah).
Perumusan strategi meliputi menentukan misi perusahan
(madrasah), menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai,
pengembangan strategi dan penerapan pedoman kebijakan.63
1) Misi
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa
organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik
mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan
suatu perusahaan (madrasah) dengan sekolah lain.
61
Sondang P. Siaga, Op. Cit, h. 140. 62
Stephen P.Robbins dan Mary Couter, Manajemen (Jkaarta: Erlangga, 2010), h. 213. 63
J. David Hunger & Thomas L. Wheelen, Loc.Cit.
40
Misi organisasi dibuat untuk merealisasikan visi, yaitu cita-
cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri, yang kira-kira
mewakili seluruh anggota perusahaaan (madrasah). Sementara
misi yaitu berupa penjabaran secara tertulis makna visi tadi yang
terkesan sulit dimengerti, agar seluruh staf sekolah menjadi paham
dan jelas.64
2) Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan
merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan
diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.
Pencapaian tujuan perusahaan (madrasah) merupakan hasil dari
penyelesaian misi.
Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan dituju
dan diwujudkan oleh organisasi, misalnya memproduksi produk
unggul, menjadi market leader¸mengelola usaha secara efektif,
dan memiliki teknologi unggul. Tujuan merupakan penjabaran
misi organisasi.65
64
Husein Umar, Op.Cit, h. 19. 65 Husein Umar, Loc.Cit
41
3) Strategi
Strategi perusahaan (madrasah) merupakan rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana sekolah akan
mencapai misi dan tujuaanya.
4) Kebijakan
Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan
keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga
merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan
strategi dan implementasi.66
c. Implementasi strategi
Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan (madrasah)
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
telah diformulasikan dapat dijalankan.
Didalam implementasi strategik tersebut termasuk pula;
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan
struktur organisas yang efektif yang mengarahkan pada usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja
karyawan dengan kinerja organisasi.67
66
Ibid, h. 13-16. 67
Abudin Nata, Op.Cit, h. 387.
42
Implementasi strategi didalamnya juga mencakup
memobilasasi karyawan dan anajer untuk menempatkan strategi yang
telah diformulasikan menjadi tindakan. Untuk itu implementasi
startegi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan
yang tinggi dari pimpinan, manajer, karyawan dan staf.
Implementasi startegis adalah proses dimana manajemen
mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur.68
1) Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali
pakai. Program melibatkan restrukturisasi perusahaan (madrasah)
perubahan budaya internal sekolah atau awal dari suatu usaha
penelitian baru. Implementasi mungkin juga meliputi serangkaian
program periklanan dan promosi untuk mendorong minat pelanggan
terhadap produk dan jasa sekolah.
2) Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk
satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam
biaya yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan
dan mengendalika.
68
Ibid, h. 17-18
43
3) Prosedur
Prosedur atau Standar Operating Prosedur (SOP) adalah sistem
langkah atau teknik yang berurutan yang menggambarkan secara
rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaaan diselesaikan. Prosedur
secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikan program-program perusahaan (madrasah).
d. Evaluasi dan pengendalian strategi
Evaluasi strategi adalah proses mengevaluasi bagaimana strategi
diimplementasikan dan sejuah mana mempengarui kinerja. Evaluasi
dalam Qur’an Surat Qaff ayat 17-18
بل انش وع ي اني ع تهقيب قىل إال 71قعيد )إذ يتهقى ان ( يب يهفظ ي
(71نديه رقيب عتيد )
Artinya: (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri. dan tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya
aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah) dan hasil kinerja
dimonitoring dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja
yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi
hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan
masalah. agar evaluasi dan pengendalian efektif, manajer harus
44
mendapatkan uman balik yang jelas dan tidak biasa dari orang-orang
bawahannya yang ada dalam hirarki perusahaan (madrasah).69
Evaluasi strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi
berjalan tidaknya sebuah strategi yang ditetapkan. Tiga aktivitas dasar
evalausi strategi yaitu:
1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi.
2) Mengukur kinerja.
3) Mengambil tindakan korektif 70
Menurut Pearce dan Robinson terdapat sembilan tugas penting
dalam menerapkan proses menajemen strategi, yakni:
a) Menyusun misi perusahaan/pendidikan, termasuk di dalamnya
pernyataan mengenai maksud pendirian perushaan/lembaga
pendidikan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.
b) Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi intenal dan
kemampuan perushaan.
c) Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal perushaaan
yang mencangkup di dalamnya penilaian terhadap situasi
persaingan dan konteks usaha secara umum yang akan
memengarui efektivitas perushaaan dalam mencapai tujuan.
69
J David Hunger & Thomas L. Wheelen, Op.Cit, h. 19. 70
Abudin Nata, Op,Cit, h. 388.
45
d) Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan strategi perusahaan
dengan membandingkan kesesuaian antara sumber daya yang
dimiliki perusahaan dengan lingkungan yang dihadapi
perusahaan.
e) Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan strategi yang
diinginkan melalui evaluasi masing-masing pilihan strategi
disesuaikan dengan misi dan tujuan perushaan.
f) Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut strategi utama
(grand strategy) yang paling memungkinkan untuk mencapai
tujuan perushaan.
g) Membuat tujuan tahunan (annual abjectives) dan strategi jangka
pendek yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
h) Melakukan implementasi strategi terpilih melalui anggran alokasi
sumber daya yang dibutuhkan, di mana dalam alokasi sumber
daya ini terdapat penekana pentingnya keselarasan antara tugas,
manusia, struktur organisai, teknologi yang digunakan serta sistem
imbalan (reward system) yang diterapkan.
46
i) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan strategi
sebagai input yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan di
masa mendatang.71
C. Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di indonesia merupakan
prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan dan pendidikan.
pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia tersebut. sementara salah satu permasalahan pendidikan
yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah rendahnya mutu tenaga pendidik
pada setiap jenjang pendidikan sekolah/madrasah. Persaingan dalam dunia
pendidikan yang begitu pesat menuntut madrasah berfikir kreatif, inovatif dan
responsif dalam mempertahankan dan mengembangkan sekolahnya. Salah
satu upaya yang dapat melalui manajemen strategi dalam mengelola sekolah
dalam upaya peningkatkan mutu tenaga pendidik.
Tenaga pendidik atau guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
mempuyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik sesuai
dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
Tenaga pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik pada tingkat
SMK/MA minimal diploma IV (D-IV) dan sarjana (S1), memiliki empat
kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogik, kempetensi profesional,
71 Ismail Solihin, Op.Cit, h. 71-72.
47
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Serta setiap pendidik memiliki
sertifikasi pendidik untuk meningkatkan kualitas kualitas dan martabat guru.
Usaha peningkatan guru ini dapat dilakukan dengan cara, diantaranya
yaitu:
1. Absensi dan kedisiplinan guru.
Absensi dan kedisiplinan guru dapat menentukan kualitas
pendidikan, karena Absensi dan kedisiplinan guru sangat berpengaruh
demi kelancaran prose belajar mengajar
2. Membentuk teacher meeting.
Teacher meeting dapat diartikan pertemuan antara guru yang
merupakan salah satu teknik supervisi dalam rangka usaha memperbaiki
situasi belajar mengajar disekolah.
3. Megikuti penataran.
Penataran merupakan salah satu sarana yang tepat untuk
meningkatkan mutu kualitas guru dalam hal kemampuan profesionalisme.
seperti yang diungkapkan Djumhur dan Mochammad Surya dalam
bukunya yang berjudul bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Penataran
adalah usaha pendidikan dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas
guru dan pegawai guna menyelaraskan pengetahuan dan keteramplan
mereka sesuai dengan kemampuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidangnya masing-masing
48
Berhubungan dengan tenaga pendidik atau guru mempuyai peranan
penting yang sangat menentukan pendidikan pada masa yang akan datang
bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan guru
yang berkualitas sehingga dalam upaya untuk peningkatan mutu tenaga
pendidik maka melalui manajemen strategi menjadi sebuah keniscayaan
terutama di lembaga pendidikan agar dapat menciptakan mutu tenaga
pendidik yang berkualitas atau bermutu.
Manajemen strategis adalah adalah seni dan ilmu untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya, yaitu
menghasilkan sebuah keunggulan yang berdaya saing yang memungkinkan
dapat keluar sebagai pemenang (the winner) dalam persaingan global. 72
Adapun proses manajemen strategi meliputi:
a. Pengamatan lingkungan; Pengamatan lingkungan disebut juga dengan
analisis SWOT. Analisis SWOT dalam program madrasah dapat
dilakukan dengan membuat matrik SWOT untuk memperoleh mutu
madrasah dapat dilakukan, strategi SO (mengunakan kekuatan dan
memanfaatkan peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan
mengambil manfaat dari peluang), strategi ST (mengunakan kekuatan dan
72
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Pernada Media Group, 2010), h. 385.
49
menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi kelemahan dan
menghindari ancaman
b. Perumusan strategi; Formulasi strategi proses penyusunan langkah-
langkah kedepan mencakup penetapan visi, misi dan program yang
dibangun dari hasil analisis internal dan eksternal. Analisis internal
menghasilkan gambaran tentang kekuatan (strengtenth) dan kelemahan
(weaknes) adapun analisis eksternal menghasilkan peluang (opportunity)
dan ancaman (threatment).
c. Implementasi strategi; implementasi strategi adalah proses dimana
manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur
d. Evaluasi serta pengendalian strategi; evaluasi dan pengendalian strategi
adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan (madrasah)
dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan
dengan dikenerja yang dibandingkan. Evaluasi startegis adalah alat utama
untuk mendapatkan informasi berjalan tidaknya sebuah strategi yang
ditetapkan
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, diharapkan terangkat
gambaran mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian.
Menurut sugiono penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.73
B. Jenis Penelitian
Setiap penelitian pada dasarnya memiliki teknik untuk mendekati
suatu objek penelitian. Karena penentuan pendekatan yang diambil akan
memberikan petunjuk yang jelas bagi rencana penelitian yang akan dilakukan.
Untuk itu dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah
berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan
penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan ataupun
prosedur.
73
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 36.
51
Sedangkan menurut Cooper, H.M penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel yang lain. Tujuan penelitian deskriptif menggambarkan secara
sistematis fakta, objek, atau subjek apa adanya dengan tujuan menggambarkan
secara sistematis dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.74
Menurut Moleong penelitian kualitatif berakar pada latar belakang
ilmiah sebagai kebutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian,
memanfaatkan metode kualitatif analisis secara induktif, mengarah sasaran
penelitian pada usaha menemukan teori, lebih mementingkan proses dari pada
hasil, memilih seperangkat kriteria untuk menulis keabsahan data, rancangan
penelitian bersifat sementara dan hasil penelitian disepakati oleh subjek
penelitian.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian yang dilaksanakan mulai bulan April
sampai bulan mei 2018
2. Tempat Penelitian
Tempat yang dipilh untuk penelitian ini adalah di MA Roudlotul Huda
Purwosari Kecamtan Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah.
74
Etta Mamang Sangadji, Metodologi Penelitian (Andi: Yogyakarta, 2000), h. 24.
52
D. Sumber Data Penelitian
1. Data primer
Sumber data merupakan subjek penelitian tempat data menempel,
dapat berupa benda gerak, manusia, tempat dan sebagainya. Data primer
diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan
data yang didapat berupa interview, observasi, maupun penggunaan
instrument pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya.
Dengan sumber yang dirujuk adalah tenaga pendidik dan kepala madrasah
MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah.
2. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara
tidak langsung dari informasi dilapangan, seperti dokumen dan
sebagainya, data yang diperoleh dari hasil bacaan. Data sekunder
diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data
dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Dokumen ini dapat berupa buku-buku,
majalah, artikel karya ilmiah yang dapat melengkapi data dalam
penelitian.75
75 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta :Rineka Cipta, 2013, h . 172
53
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana
peningaktan mutu pendidik melalui manajemen strategis di MA Roudotul
Huda Purwosari Lampung Tengah
E. Teknik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data yang valid dan objektif, dalam penelitian
ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan interview
(wawancara), observasi dan dokumentasi
1. Metode wawancara
Menurut Cholid Nurbuko dan Abu Ahmasi interview adalah proses
tanya jawab dalam peneliti yang berlangsung secara lisan antara dua
orang atau lebih secara bertatap muka dan mendengarkan secara langsung
informasi yang disampaikan.76
Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan metode wawancara adalah metode yang dipergunakan
untuk memperoleh data yang valid secara langsung meminta keterangan
dari pihak yang di wawancara.
Dalam wawancara ada 3 prosedur yaitu:
76 Cholid Narbuko, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70.
54
a. Wawancara bebas (wawancara tak terpimpin) adalah proses
wawancara dimana interview tidak secara sengaja tanya jawab pada
pokok persoalan dari fokus penelitian.
b. Wawancara terpimpin adalah wawancara yang menggunakan paduan
dari pokok permasalahan.
c. Wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi antara wawancara
bebas dan wawancara terpimpin.
Dari ketiga interview diatas, penulis menggunakan wawancara
bebas terpimpin agar dalam pelaksanaannya tidak terlalu kaku dan
tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti. Metode ini
penulis gunakan untuk memperoleh data tentang bagaimana
peningaktan utu pendidik melalui manajemen strategis di MA
Roudotul Huda Purwosari Lampung Tengah
2. Metode Observasi
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan.
55
Dari segi proses pelaksaaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan
menjadi observasi partisipan dan observasi non partisipan.77
a. Observasi Partisipan
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data
penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna
dari setiap perilaku yang nampak.
b. Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi
nonpartisipasi ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan
tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik
perlikau yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.
Dari kedua observasi diatas, peneliti menggunakan observasi
nonpartispan karena peneliti tidak terlibat secara langsung hanya
sebagai pengamat independen.
77 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 218.
56
3. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu cara mencari data mengenai hal-hal yang
bersifat dokumen terhadap dilokasi penelitian anatara lain seperti Visi Misi,
startegi, sasaran, tujuan, sejarah berdirinya sekolah tersebut, data guru dan
para pegawai, data siswa, sarana dan prasarana yang menunjang, struktur
organisasi, serta melihat sejauh mana program peningkatan mutu pendidik
melalui manajemn strategis di MA Roudlotul Huda Purwosari Kecamatan
Padang Ratu Kabupaten Lampung Tengah
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, photo, prasati, notulen,
agenda, dan sebagainya.
metode dokumentasi dalah merupakan sumber non manusia, sumber
ini adalah sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga
akan relative murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, sumber ini
merupakan sumber yang stabil dan akurat sebagai cerminan situasi/kondisi
yang sebenarnya serta dapat dianalisi secara berulang-ulang dengan tidak
mengalami perubahan.
57
F. Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul maka langkah penulis selanjutnya adalah
menganalisa data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian, dan
harus diolah sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan suatu kesimpulan.
Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam menganalisa data
adalah sebagai berikut:
1. Reduksi data (Data Reduction)
Reduksi data (Data Reduction) bearti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu.
2. Penyajian data (Data Dispaly)
Penyajian data (Data Dispaly) diarahkan agar data hasil reduksi
terorganisasikan tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah
dipahami. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data relavan
sehingga manjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna
tertentu.
3. Conclusion Drawing/ Vertication
Dalam berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik
kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan vertikasi data.78
78 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: ALFABETA, 2010), h. 434-438.
58
G. Pengujian Keabsahan Data
Validasi data untuk pengujian tingkat validasi data yang diperoleh di
lapangan dilakukan dengan menggunakan trianggulasi. Dalam teknik
pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
Trianggulasi merupakan teknik pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
itu untuk keperluan pengecekaan atau sebagai pertandingan terhadap data ini.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi teknik. Trianggulasi
teknik, bearti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-
beda untuk mendapakan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan
observasi Nonpartisipan, wawancara mendalam Dan dokumentasi untuk
sumber data yang sama secara serempak.79
Sedangkan tranggulasi dengan teknik dilakukan dengan dua strategi
yaitu pengecekan derajad kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan
beberapa teknik pengumpulan data, dan pengecekaan beberapa sumber data
dengan teknik yang sama. Caranya data yang di dapat di MA Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah dengan melakukan wawancara lalu dicek melalui
79 Sugioyo, Metode Penelitian “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 423.
59
observasi dan dokumentasi, bila pengujian kreadibilitas data menghasilkan
data yang berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangktan untuk memastikan data yang mana yang
dianggap benar.
60
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Profil Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah
1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
MA Roudlotul Huda purwosari didirikan pada tahun 1984
pendirinya adalah KH. Bustomil Karim (Alm). Beliau adalah salah
seorang Syekh dari tanah Jawa yang mendirikan pondok pesantren
Roudllotus Sholihin pada tahun 1967. Karena pondok pesantren
merupakan pendidikan non formal maka beliau mendirikan pendidikan
formal yaitu Madrasah Aliyah Roudlatul Huda yang diresmikan pada
tanggal 15 juni 1984 dibawah naungan Departemen Agama (Depag).
Kemudian seiring dengan itu MA Roudlotul Huda dari tahun
ketahun selalu mengalami peningkatan sehingganya pada tahun 2005
mendapat status Terakreditasi B dan kemudian pada Tahun 2010 juga
masih mendapat status yang sama yaitu Terakreditasi B No. : BAN-S/M
No. Ma.008465 dan NPSN : 10802312
2. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
61
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi globalisasi yang sangat cepat, dan berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu
madrasah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Madrasah
Aliyah Roudlotul huda purwosari kecamatan padag ratu kabupaten
lampung tengah memliki citra moral yang mengambarkan profil madrasah
yang diinginkan dimasa datang yang digambarkan dalam visi misi
madrasah tersebut.
Visi :
a. Menjadi lembaga pendidikan yang mampu
b. Menghasilkan tamatan yang bertaqwa,
c. Berilmu dan berakhlak
Misi :
a. Mewujudkan anak didik yang bertaqa kepada Allah Swt,
b. Mewujudkan anak didik yang berilmu pengetahuan
c. Dan berteknologi,
d. Mewujudkan anak didik yang berakhlak mulia
e. Sesuai tuntunan Al qur’an dan hadits
62
3. Strategi Madrsah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
a. Meningkatkan kualitas guru dan karyawan melalui pelatihan dan lain-
lain.
b. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.
c. Bimbingan belajar siswa disetiap mata pelajaran yang diujikan.
d. Pengawasan pelaksanaan KBM dalam rangka meningkatkan efektifitas
sekolah.
4. Tujuan yang ingin dicapai MA Roudlotul Huda Purwosari
Tujuan yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2011/2012 MA
Roudlotul Huda Purwosari merupakan kelanjutan program tahunan yang
lalu antara lain:
a. Menciptkan suatu keadaan sekolah yang tertib, disiplin, bersih dan
aman serta tentram, sehingga kegiatan belajar mengajar lancar dan
berdayaguna.
b. Kemampuan menyajikan materi pelajaran bagi guru, semakin baik dan
mantap.
c. Peningkatan keaktifan, kreastivitas dan semangat kerja bagi guru dan
karyawan.
d. Gairah belajar siswa semakin tinggi dan mantap.
e. Penyelenggaraan administrasi sekolah semakin baik dan tertib.
63
f. Sikap kerjasama, saling membantu tercermin dalam kegiatan setiap
kerja.
5. Data Prestasi Peserta Didik Madrasah Aliyah Rodlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah
Tabel 4.1
Data Prestasi Peserta Didik
MA Roudlotul Huda Purwosari LampungTengah
No Juara Jenis Lomba Tempat Tahun Tingkat
1 Juara 2 Volley bal Porseni ma’arif 2012 Wilayah Barat
2 Harapan 1 Sepak bola Porseni ma’arif 2013 Wblt
3 Juara 1 Pidato b, inggris Bangun rejo 2015 Wblt
4 Harapan 1 Voly bal pa Bangun rejo 2015 Wblt
5 Juara 1 K3 tenda Padangratu 2016 Kecamatan
6 Juara 1 Karnaval Padangratu 2016 Kecamatan
7 Juara 1 Sepak bola Porseni wilbar 2016 Wblt
8 Juara 1 Gerak jalan Kalirejo 2016 Kab. lam teng
9 Juara 2 Gerak jalan Kalirejo 2016 Kabupaten lam
teng
10 Juara 2 K3 petendaan Kalirejo 2013 Cabag lamteng
11 Juara 1 Pidato Surabaya 2017 Kecamatan
12 Juara 2 Kontingen
tergiat
Kwarcab
lamteng 2016 Kwartir cabang
13 Juara 1 Gwrak jalan Kalirejo 2015 Slta se kab
lamteng
14 Juara 2 Pidato b. inggris Porseni wil bar 2013 Slta
15 Juara 2 Pidato b. inggris Porseni 2 2013 Slta
16 Juara 3 Fut sal Porseni 3 2014 Slta
17 Juara 3 Volley pi Porseni 4 2014 Slta
18 Juara 1 Kaligrafi Bandar lampung 2005 Slta se prov
lampung
19 Juara 1 Tartil al qur’an Bandar lampung 2005 Slta se prov
lampung
20 Juara 1 Volley bal pa Smk rh 2015 Slta
21 Juara 1 Volley bal pi Smk rh 2015 Slta
22 Juara 3 Kaligrafi Bandar lampung 2005 Slta se prov
64
lampung
23 Juara 2 Tartil Porseni 2014 Wblt
24 Juara
umum Senam kreatif Harlah 2013 Slta
25 Juara 2 Volley bal pa Smk rh 2015 Slta
26 Juara 2 Pidato b. inggris Wblt 2014 Slta
27 Juara 3 Futsal Smk 2015 Slta
28 Juara 2 Futsal Smk rh 2015 Slta
29 Juara 1 Sepak takraw Smk rh 2015 Slta
30 Juara 1 K3 tenda Trimurjo 2014 Kabupaten
31 Juara
umum 3 Kemah santri Bandar lampung 2014
Kwarda
lampung
32 Juara 2 KSM ekonomi Ma Ma’arif
kairejo 2016 SMA
Sumber: Dokumentasi Madrasah Aliyah (MA) Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
6. Keadaan Guru dan Pegawai Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
guru dan staf dalam madrasah merupakan salah satu komponen
terpenting dari suatu lembaga pendidikan. ketersediaan guru dan staf yang
memedai dan profesional dalam bidangnya meruakan faktor terpenting dalam
mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar dimadrasah. Potensi, bakat
dan kemampuan yang dimiliki oleh furu dalam sangat berpengaruh dalam
perkembangan kecerdasan dan daya tangkap siswa terhadap pelajaran yang
diberikan. Madrasah Aliyah (MA) Roudlotul Huda memliki tenaga pendidik
yang berjumlah 31 orang dan 3 staf. Dengan tenaga pendidik rata-rata
memiliki jenjang pendidikan S1 dan diantaranya ada yang strata SLTA, D2
dan D3. Guru merupakan faktor penting dalam pendidikan, karena sebagai
seorang guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar saja, melainkan sebagai
65
suri tauladan. Untuk itu guru perlu memiliki keahlian dan keterampilan yag
harus ditingkatkan.
Tabel 4.2
Keadaan Guru dan Karyawan
MA Roulotul Huda Purwosari Lampung Tengah
Tahun Pelajaran 2018/2019
No Nama Pendidikan Mata
Pelajaran Jabatan
Terakhir Jurusan
1 Gus Ahmad Rofiqi - Ketua
Yayasan
2 Kyai Miftahudin,
HB -
Pengawas
yayasan
3 Ngasifudin, S.Pd.I,
M.Pd.I S2 Manajemen Bhs. Arab
Kepala
Madrasah
4 Nuril Anwar, S.Ag S1 PAI Bhs. Indo Wakil.
Kep. I
5 Afin Effendy, S.Ag S1 Syari’ah Sejarah Wakil.
Kep. II
6 Fathurrahman,
S.Pd.I S1 PAI Sosiologi Komite
7 Paryono, S.Pd.I S1 PAI Akidah
Akhlak Bedahara
8 Saiful Mufid, S.Pd.I S1 PAI TIK KTU
9 Ma'murod, S.Pd.I S1 PAI Qur’an
Hadits Operator
10 H. Zainal Arifin - Pesantren Ilmu Faro’id Guru
11 Abdullah, A.Md D3 Akutansi Ekonomi Guru
12 Ahmad Mansyur
Muhlasin - Pesantren Ilmu Tafsir Guru
13 Amat Elani SLTA IPS Bhs. Ingris Guru
14 Amin Rosyidi,
S.Pd.I S1 PAI Fikih Guru
15 Hakim Sidiq, S.E S1 IESP Ekonomi Guru
16 Imam Fahrudin,
S.Pd.I S1 PAI SKI
Guru
17 Juhardi, S.Pd.I S1 PAI Matematika Guru
18 M. Jawahir - Pesantren Ilmu Nahwu Guru
19 Maksum Masduki, SLTA PBA PKN Guru
66
S.Ag
20 Muhibbun SLTA IPS Guru
21 Muhlasin S1 IPS Geografi Guru
22 H. Muhsin, S.Pd S1 PBSI Bhs. Indo Guru
23 Mustafizah S1 PAI Qur’an Hadits Guru
24 Mustofa, S.Pd.I S1 PAI PKN Guru
25 Purwanti, S.Pd S1 PMIPA Matematika Guru
26 Samiyati, S.Ag S1 BPI Biologi Guru
27 Syahrudin Al Jawi,
S.Pd.I S1 PAI Ilmu Hadits Guru
28 Tugino, S.Pd.I S1 PAI Geografi Guru
29 Uswatun Hasanah,
A.Md D3 PBI Bhs. Inggris
Guru
30 Wahidin, A.Ma D2 PAI Penjaskes Guru
31 Yuliana, S.Pd S1 PBS Bhs. Indo Guru
32 Agus Jaelani SLTA IPS - Kep. Lab.
Kom
33 Bismis Sabihis
Wahid SLTA IPS
- Pemb.
Pramuka
34 Maryam Qona'ah SLTA IAI - Kep.
Perpus
No Pendidikan Terakhir Laki-laki Perempuan Jumlah
1 S 1 20 2 22
2 D III 1 1 2
3 D II 3 - 3
4 SMA / MA 7 - 7
Jumlah 31 3 34
Sumber: Dokumentasi Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
7. Keadaan siswa MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah siswa atau peserta didik merupakan salah satu syarat terjadinya
interaksi dalam proses mengajar. keberadaan madrasah Aliyah Roudlotul
Huda Purwosari pada saat ini memiliki respon yang baik dari masyarakat.
67
Hal imi dapat dilihat dari jumlah siswa yang setiap tahunnya meningkat.
Para orang tua dan masyarakat hingga saat ini masih mempercayakan
pendidikan anak-anak mereka pada yayasan pendidikan Madrasah Aliyah
Roudlotul Huda. Madrasah ini dari saat berdiri hingga saat ini masih eksis
pada jalur pendidikan madrasah menengah yang berbasis pada pendidikan
yang bernuansa islam.
Adapun jumlah peserta didik tahun pelajaran 2017/2018 dan setiap
tahunya dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.3
Keadaan Peserta Didik Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah
a. Jumlah siswa 2017/2018
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X 50 83 133
XI 45 91 136
XII 50 89 139
TOTAL 408
b. Jumlah rombongan belajar
Kelas Ruang Belajar Jumlah Rombongan
Belajar
Keterangan
X 5 5
XI 3
XII 4
Jumlah 12
d. Jumlah siswa pertahun
68
No Tahun
Pelajaran Jenis Kelamin Jumlah Jumlah Total
1 2009/2010 Laki-laki 166
365 Perempuan 199
2 2010/2011 Laki-laki 164
356 Perempuan 192
3 2011/2012 Laki-laki 180
430 Perempuan 250
e. Sarana dan Prasarana MA Roudlotul Huda Purwosari
Keadaan sarana dan prasarana masih perlu pembenahan dan jika
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sangat tidak sesuai
dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada.
Sarana dan prasarana yang tersedia di Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah adalah sebagai berikut:
Madrasah Aliyah Rouldotul Huda Purwosari menggunakan gendung
sendiri dan dalam naungan yayasan yaitu:
Nama yayasan : Pon – Pes Roudlotus sholihin
Gedung : 3 unit, terdiri dari 12 lokal belajar
1 Ruang Kantor dan Guru
3 Ruang WC guru
1 Ruang Kepala Sekolah dan TU
1 Ruang Bendahara
1 Ruang Gudang
6 ruang WC Siswa
69
1 ruang Lab Komputer
Sumber Dana Oprasional
Dana BOS :
SPP : 40.000 / bulan
Komite :
70
B. PEYAJIAN ANALISIS DATA
Adapun hal-hal yang perlu penulis sajikan dalam skripsi ini adalah
peningkatan mutu tenaga penidik melalui manajemen strategis di MA
Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah.
Peningkatan mutu tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari
yang akan dipaparkan adalah mengenai guru mengajar sesuai dengan bidang
studinya, jumlah guru mencukupi kebutuhan, guru profesional dalam
bidangnya, guru dapat dijadikan teladan bagi siswa dan peningkatan
kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Guru mengajar sesuai dengan bidang studinya
Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi guru pada perguruan tinggi
untuk membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program
studi yang dimiliki.
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Nuril Anwar selaku Waka
kurikulum MA Roudlotul Huda Purwosar, beliau menjelaskan:
71
“Guru yang mengajar di MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah
dalam mengajar ada yang sudah sesuai dengan bidang studinya namun
ada beberapa guru yang memang dalam mengajar tidak sesuai dengan
bidang studi yang dimiliki sehingga target belum tercapai, presentasinya
kurang tidak sampek 50 %”.80
Penulis mengambil dokumentasi dari ijazah guru dan SK
pembagian tugas mengajar serta mengamati kegiatan belajar mengajar.
Penulis melakulan observasi untuk guru mengajar sesuai bidang studinya
selama 1 hari dengan melihat proses belajar mnegajar guru dikelas
Sebagaimana penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan dari
hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi bahwa guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari dalam mengajar sesuai bidang studi yang
dimiliki masih belum terpenuhi keseluruhannya, disini dibuktikan dengan
beberapa data guru yang mengajar tidak sesuai bidang studinya yang
dimilikinya.
2. Jumlah guru mencukupi kebutuhan
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. sehingga setiap satuan
lembaga pendidikan agar mencukupi kebutuhan siswa dengan adanya:
a. Rasio guru terhadap siswa adalah 1:32
b. Setiap mata pelajaran memiliki guru tetap dengan rincian 22 guru tetap.
80
Nuril Anwar, S.Ag, Waka kurikulum MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah,
Wawancara, 18 April 2018.
72
Seperti yang dijelaskan oleh Nuril Anwar selaku guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan”
“ untuk rasio guru terhadap siswa sudah mencukupi yaitu 1:32 dan
untuk setiap mata pelajaran sudah memiliki guru mata pelajaran (MAPEL)
masing-masing dengan jumlah guru yang ada di MA adalah 29 guru
dengan mengajarkan mata pelajaran yang berbeda-beda”.81
Penulis mengambil dokumentasi berupa data jumlah guru dan
jumlah siswa, dan beberapa foto yang terdapat dilampiran. Penulis
melakukan observasi selama 1 hari dengan melihat jumlah siswa dikelas
dan jumlah guru yang ada di MA Roudlotul Huda Purwosari.
Sebagaimana penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan dari
hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bahwa jumlah guru
mencukupi kebutuhan. Disini dibuktikan dengan jumlah guru terhadap
siswa sudah terpenuhi dan setiap mata pelajaran memiliki guru masing-
masing.
. 3. Guru profesional dalam bidangnya
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Guru profesional
adalah guru yang mengenal tentang dirinya yaitu, dirinya adalah pribadi
81 Nuril Anwar, Guru MA Roudlotul Huda Purwosari, Wawancara, tanggal 16 April 2018.
73
yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar.
sehingga perlu adanya aktivitas di sekolah diluar jam mengajar seperti:
a. Melakukan kegiatan administrasi
Administrasi guru yaitu suatu pegangan keprofesian sebagai
bahan penunjang dalam kegiatan pembelajaran tenaga pendidik
disekolah ang mencakup kegiatan pembelajaran beserta data-data yang
diperlukan dalam ruang lingkup sekolah dan peserta didik.
Seperti yang dijelakan oleh Ibu Purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“untuk kegiatan adminstrasi tidak ada, guru hanya menggunakan
penilaian masing-masing, bukan seperti kegiatan administrasi yang
terstruktur dengan baik”.82
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya selain melakukan kegiatan mengajar dikelas guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari belum melakukan kegiatan adminstarasi di
luar jam mengajar.
b. Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran
Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan
diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu
82
Purwanti, Guru MA Roudlotul Huda Purwosari, Wawancara, anggal 18 April 2018.
74
memecahkan permasalahan guru dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Seperti yang dijelakan oleh Ibu Purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“Diskusi dengan kelompok guru mata pelajaran dilakukan misal
guru mata pelajaran matematika dengan matematika tapi tidak semua
guru melakukan hal tersebut hanya beberapa guru saja dan biasanya
juga dilakukan pada saat forum rapat”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya kegiatan musyawarah antar guru mata pelajaran di MA
Roudlotul Huda Purwosari belum semuanya melakukan diskusi
dengan kelompok guru mata pelajaran tetapi ada beberapa guru yang
melakukan kegiatan tersebut.
c. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
Refleksi kegiatan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis
maupun lisan oleh anak didik kepada guru yang berisi ungkapan
kesan, saran dan kritik yang membangun atas pelajaran yang diterima
siswa.
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“Refleksi kegiatan pembelajaran ada, setiap guru dalam mengajar itu
kan berbeda-beda jadi setiap guru punya cara tersendiri dalam hal
melakukan refleksi kegiatan pemebelajaran”.
75
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya
guru di MA Roudlotul Huda Purwosari sudah melakukan refleksi
kegiatan pembelajaran dikelas.
d. Membuat dan memeperbaiki RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus
Seperti yang dijelakan oleh Ibu Purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“untuk perangkat sendiri sudah ada seperti Renacana perangkat
pembelajaran (RPP) setiap guru ada apalagi ketika menjelang
akreditas sekolah. Tetapi ketika memberikan materi juga ga
berpatokan dengan RPP”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya
guru di MA Roudlotul Huda Purwosari dalam membuat perangkat
pembelajaran seperti RPP sudah terlaksana cuma masih perlu
perbaikan untuk dapat dikatakan baik.
e. Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik
Menelaah dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah
menyelidik, mengkaji, memeriksa, menilik. Jadi guru memeriksa
76
laporan tugas dan hasil ujian peserta didik untuk dijadikan sebuah
penilaian.
Seperti yang dijelaskan oleh ibu Purwanti selaku guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“untuk menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik
dilakukan guru jika sekiranya itu penting dan perlu, Misal ujian tengah
semester, semester, ulangan harian dan itu semua diserahkan kepada
guru masing-masing”
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya
guru di MA Roudlotul Huda Purwosari dalam menelaah laporan dan
hasil ujian peserta didik sudah dilakukan dan terlaksana sehingga
siswa dapat melihat hasil dari tugas yang dilakukannya.
f. Membaca untuk persiapan menagajar
Membaca adalah salah satu kegiatan yang dilakukan guru
sebelum melakukan sebuah proses pembelajaran agar pelajaran yang
disampaikan kepada siswa bisa tersalurankan degan baik dan siswa
merasakan puas dalam proses pembelajaran berlangsung.
Seperti yang dijelaskan oleh ibu purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“Membaca untuk persiapan mengajar itu tergantung pada individu
guru masing-masing, ada guru yang mempersiapkan dirumah sebelum
berangkat, ada juga yang ketika baru masuk baru membaca
mepersiapakan pelajaran apa yang akan disampaikan ada juga guru
yang tidak melakukan persiapan karena sudah paham mengenai materi
tersebut”.
77
Penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya guru
di MA Roudlotul Huda Purwosari dalam persiapan mengajar sudah
baik karena sebelum melakukan proses belajar mengajar guru
melakukan kegiatan persiapan seperti membaca materi yang akan
diberikan kepada siswa/i nya.
g. Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaran
Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. dan
alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam
benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran
Seperti yang dijelaskan oleh ibu purwanti selaku guru MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“untuk media dan alat peraga di MA Roudlotul Huda Purwosari
untuk semuanya belum mencukupi, seperti dalam pelajran IPA,
Olahraga tapi untuk alat peraga dalam pengurusan jenazah sudah
mencukupi, dari mulai memandikan, mengkafankan dan menyolatkan
jenazah”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari dalam
merancang dan membuat media atau alat peraga belum bisa dilakukan
dipenuhi secara optimal baru beberapa saja yang dapat dipenuhi seperti
78
alat peraga dalam pengurusan jenazah sedangkan untuk pelajaran yang
lain masih belum maksimal.
h. Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat
bahan ajar
Dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi
sangat membantu guru dalam membuat bahan ajar, bahan ajar dibuat
untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
dikelas.
Seperti yang dijelaskan oleh ibu purwanti selaku guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“untuk membuat bahan ajar diserahkan pada kemampuan guru
masing-masing, terutama utuk guru yang masih muda atau junior kita
dorong kita dukung untuk memanfaatkan tekonologi seperti internet
dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan pembelajaran, dan
untuk guru-guru yang sudah senior atau sudah berumur mereka hanya
mengunakan buku panduan dikarenakan fokor usia yang tidak
mengungkin untuk mengunakan teknologi informasi, dan bahan ajar
hanya menggunakan silabus”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari dalam membuat
bahan ajar sudah terlaksanakan meskipun masih ada beberapa yang
harus ditingkatkan untuk bisa lebih menunjang proses pembelajaran
bahan ajar sudah terlaksanakan meskipun masih ada beberapa yang
harus ditingkatkan untuk bisa lebih menunjang proses pembelajaran
79
i. Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perlaku
Instrumen evalausi adalah sebuah alat yang digunakan guru
untuk menilai atau mengukur siswa dalam suatu kegiatam untuk
mengupulkan data sebagai bahan pengelohan dengan tujuan untuk
memperudah guru dalam melakukan penilaian
Seperti yang diungkapkan oleh ibu Purwanti selaku guru di MA
Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“Untuk membuat instrumen evalausi untuk mengukur
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa tidak ada, tidak terkonsep
dengan baik, hanya dari masing-masing guru mempuyai dan
maembuat catatan dan penilaian sendiri untuk menilai siswa tersebut”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya instrumen evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh guru
tidak telaksana dengan baik, masing-masing guru hanya mempuyai
dan membuat catatan sendiri untuk menilai siswa tersebut.
j. Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah
dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku (pasal 28 ayat 2), kualifikasi untuk
tingkat satuan pendidkan SMA/MA yaitu minimal D 1V/S1.
80
Seperti yang diuangkapkan oleh bapak Nuril Anwar, selaku
guru di MA Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan bhawa:
“Mengenai kualifikasi akademik secara teori belum semuanya
guru memenuhi atau mencukupi kreteria yang sesuai dengan
peraturan, ada beberapa guru yang kualifikasinya masih belum
memenuhi dikarenakan faktor usia yang tidak memungkin untuk dapat
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi terutama untuk guru-guru
senior, tetapi dalam menguasai materi sudah mahir karena guru-guru
yang senior tersebut sudah bertahun-tahun menempuh pendidikan
dipondok pesantren”.83
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari untuk kualifikasi
akademiknya belum semuanya memenuhi ada bebrapa guru yang
memang tingkat pendidikan masih belum memenuhi kreteria minimal
sesuai dengan peraturan yang ada dikarenakan guru tersebut tidak
memungkinkan untuk melanjutkan pendidikannya.
k. Seluruh guru telah memiliki sertifikasi pendidik
Sertifikat pendidik adalah proses untuk memberikan
penghargaan kepada guru yang telah emmenuhi standar kualifikasi dan
standar kompetensi dengan tujuan untuk menentukan kelayakan guru
dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidkan nasional.
Seperti yang diungakpan oleh bapak Nuril Anwar selaku guru
madrasah di MA Roulotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
83 Nurul Anwar, Guru MA Roudlotul Huda Purwosari, Wawancara, tanggal 18 April 2018.
81
“Dari 29 pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari yang sudah
memiliki sertifikat ada 12 guru yang sertifikat SATMINKAL (satuan
administrasi pangkalan) di MA Roudlotul Huda, dan selain itu belum
mempuyai sertifat pendidik”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari belum semuanya
memiliki sertifikat pendidik baru bebrapa guru saja yang sudah
memiliki sertifikat pendidik dan SATMINKAL (satuan adminstrasi
pangkalan).
Penulis mengambil dokumentasi dari dokumen administrasi
pembelajaran, ijazah terakhir dan sertifikat pendidik serta beberapa
foto dilampiran. Penulis juga melakukan observasi selama 2 kali
dalam seminggu dengan mengamati aktivitas guru diluar jam mengajar
di MA Roudlotul Huda Purwosari.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan dari hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi bahwa dari aktivitas guru
diluar jam mengajar ada yang sudah terlaksana dengan baik dan ada
yang belum terlaksana seperti: melakukan kegaitan administrasi,
merancang dan membuat media dan alat peraga untuk kegiatan
pembelajaran, membuat instrumen evaluasi untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku, seluruh guru telah
memiliki kualifikasi pendididikan minimal D4/S1 dan seluruh guru
telah memiliki sertifikat pendidik. Sehingga untuk guru
82
profesional dalam bidangnya belum terlaksana dikarenakan ada
beberapa aktivitas guru yang belum terpenuhi.
4. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
Guru merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlakul karimah.
Seperti yang dikatakan oleh wahidatun ainiah dan Aida Batrisya
selaku siswa MA Roudlotul Huda Purwosari, dia menjelaskan:
a. Selalu hadir dalam kegiatan mengajar
Dalam kegiatan mengajar absensi atau kehadiran guru menjadi
tolak ukur siswa untuk menilai apakah guru tersebuat dapat dijadikan
teladan oleh siswa atau palah sebalikya. Karena dari kehadiran guru
akan mengajarkan sebuah kedisiplinan bagi siswa.
Seperti yang dikatakan oleh wahidatun ainiah selaku siswa MA
Roudlotul Huda Purwosari, dia menjelaskan:
“guru di MA Roudlotul Huda pada kegiatan mengajar selalu hadir,
kecuali ada kepentingan yang memang tidak bisa ditinggalkan
sehingga mengakibatkan tidak bisa hadir untuk kegiatan mengajar
dikelas”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari sudah baik dalam
absensi kehadirannya.
83
b. Menepati janji dan sportif dalam bertindak
Menempati janji adalah suatu keharusan yang harus dijalankan.
Sportif adalah suatu tindakan yang memberikan sebuah penilaian secara
balance. Sehingga guru yang baik yang dapat dijadikan teladan bagi
siswanya yaitu yang dapat menempati janji dan sportif dalam bertndak
dalam hal apapun yang ada didalam kelas ataupun luar kelas.
Seperti yang diungkapkan wahidatun ainiah selaku siswa MA
Roudlotul Huda Purwosari, dia menjelaskan:
“menempati janji dan sportif dalam bertindak guru
melaksanakannya dengan baik sesuai apa yang mereka janjikan
kepada muridnya, dan dalam bertindak secara sportif juga
dilaksanakan seperti memberikan penilaian kepada siswa tidak ada
yang dibeda-bedakan semua diberikan sesuai dengan apa yang yang
mereka dapat”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari sudah baik
dalam menempati janji dan sportif dalam bertindak.
c. Berani dan tegas dalam mempertankan kebenaran
Guru dapat dijadikan teladan bagi siswanya apabila ia berani
dan tegas dalam mempertahankan kebenaran yang ada. Berani ngambil
sebuah tindakan untuk menegakan kebenaran yang terjadi.
Seperti yang dikatakan oleh wahidatun ainiah selaku siswa MA
Roudlotul Huda Purwosari, dia menjelaskan:
84
“guru di MA Roudlotul Huda dalam mempertahankan sebuah
kebenaran melaksanakannya dengan berani dan tegas. Baik dalam
kegiatan didalam kelas maupun diluar kelas”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya dalam mempertahankan kebeneran guru di MA Roudlotul
Huda Purwosari sudah bersikap berani dan tegas.
d. Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa
Mengasuh kegiatan siswa merupakan tanggung jawab guru
disekolah. Karna guru mempuyai tanggung jawab yang besar terhadap
berlangsungnya kegiatan siswa.
Seperti yang dikatkan salaha satu siswa yang bernama Aida
Batrisya , dia menjelaskan:
“guru MA Roudlotul Huda Purwosari dalam mengasuh kegiatan siswa
bertanggung jawab sesaui dengan apa yang menjadi tugasnya. Seperti
kegiatan belajar siswa, kegiatan ektrakulikuler seperti pramuka, tari,
paskrip, hadroh”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya dalam mengasuh kegiatan siswa guru sudah bertanggung
jwab sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya.
f. Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan
belajar
Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi
permasalahan belajar merupakan salah satu tanggung jawab guru kepada
siswa dalam proses kegiatan mengajar. dimana guru harus dapat
85
memperhatiakn dan membantu siswa apabila siswa tersebut kurang
paham dengan materi yang sampaikan.
Seperti yang dikatakan Aida Batrisya siswi MA Roudlotul
Huda Purwosari, dia mengatakan:
“guru dalam proses kegiatan belajar sangat memperhatikan dan
membantu siswa apabila ada siswa yang belum paham dengan materi
yang disampaikan. dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyanakan dimana ketidakpahaman materi yang disampaikan oleh
guru”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MARoudlotul Huda Purwosar mengenai hal
memeperhatikan dan membantu siswa dalam menghadapi permasalah
belajar udah terlaksana dengan baik.
g. Bersikap adil dalam memberikan penilaian
Dalam memberikan penilaian setiap guru tidak dapat
membeda-bedakan antara siswa satu dengan siswa lainnya. Namun
dalam memberikan penilaian harus bersikap adil sesuai dengan apa yang
didapat.
Seperti yang disampaikan oleh siswi wahidatun ainiah siswi
MA Roudlotul Huda, dia mengatakan:
“guru dalam memberikan penilaian bersikap adil tidak ada yang
dibeda-bedakan, dan apabila ada siswa yang nilainya tidak mencukupi
KKM maka guru memberikan tugas tambahan atau remedial agar nilai
siswa mencukupi”.
86
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosar sudah bersikap adil
dalam memberikan penialaian kepada siswa/i nya.
h. Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru
lain
Saran/kritik yang baik dapat membangun untuk lebih baik lagi.
Saran/kritik dilakukan siswa agar guru dapat mengetahui mana yang
sudah bak dan mana yang kurang baik.
Seperti yang dikatakan oleh wahidatun ainiah selaku siswi
MA Roulodul huda Purwosari, dia mnegatakan:
“dalam menerima saran/kritik guru memberikan kesempatan oleh
sisiwanya. Seperti proses kegiatan mengajar berlangsung peserta didik
memberikan saran/kritik apabila guru dalam memberikan materi terlalu
cepat dalam menyampaikannya”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosar menerima
saran/krtik dari peserta didik atau guru lain agar menjadi lebh baik lagi.
i. Menghargai peserta didik
Peserta didik adalah orang yang menuntut ilmu dan belajar
disekolah dengan di didik dan dibimbing oleh guru yang mempuyai
kompetensi dalam mengajar.
Seperti yang disampaikan oleh Aida Batrisya siswi MA Roudlotul
Huda Purwosari, dia mengatakan:
87
“guru disini begitu menghargai peserta didik, menghargai anak diidk
yang ingin belajar dan mencari ilmu disini. Mengahargi dengan
kemampuan anak didiknya masing-masing dan tidak bersikap semena-
mena memberlakukan murid sesuka hatinya. Dan sangat menghargai
apa yang peserta didik lakukan selagi itu positif”.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya guru di MA Roudlotul Huda Purwosari sangat
mengahargai peserta didik sebagai anak didiknya yang ingin belajar
mencari ilmu kepadanya.
j. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang
Menjalin komunikasi sangatlah penting untuk dapat berinteraksi
dengan orang lain. Karena dengan menjalin komuniksi yanga baik maka
dapat menimbulkan informasi yang baik pula.
Seperiti yang dikatakan Aida Batrisya siswi MA Roudlotul
Huda Purwosari, dia mengatakan:
“semua guru di MA Roudlotul Huda dalam menjalin komunikasi
antar guru satu dengan satunya sangat lah baik. Tidak adanya masalah
dalam hal berkomunikasi”.84
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwasannya dalam menjalim komunikasi dengan semua orang baik
kepala sekolah, guru, staf dan siswa guru di MA Roudlotul Huda
Purwosari sudah terlaksana dengan baik.
84
wahidatun ainiah dan Aida Batrisya, siswa MA Roudlotul Huda Purwosari, Wawancara,
Tanggal 18 April 2018.
88
Penulis melakukan dokumentasi dari daftar hadir guru, foto
program kegiatan sekolah, Penulis juga melakukan observasi selama 1
hari dalam seminggu dengan melihat beberapa kegiatan di MA
Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
daei hasil wawancara, observasi da dokumentasi guru dapat dijadikan
teladan bagi siswa sudah terlaksana dengan baik, disini membuktikan
bahwa guru di MA Roudlotul Huda Purwosari dapat dijadikan teladan
bagi sisiwa.
5. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
Kompetensi menurut Usman sebagaimana dikutip kunandar,
kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif mauapun kauntitatif.
Kompetensi dalam hal ini merupakan perpaduan dari pengetahuan
keterampilan, nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak.
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Afin Affendy selaku Waka
Kesiswaan di MA Roudlotul Huda Purwosari, beliau mengatakan :
“peningkatan kompotensi pendidik belum dapat terlaksana dengan baik,
sementara ini program meningkatkan mutu belum maksimal.
“belum ada program PTK sementara program mutu hanya bagaimana
guru mengajar seuai dengan RPP. Penilaian setiap guru mempuyai
89
penilaian sendiri-sendiri. Untuk peningkatan kompetensi pendidik pernah
dilakukan seperti pelatihan namun sudah lama lagi tidak terprogram”.85
Penulis melakukan dokumentasi program kerja madrasah. dan
penulis tidak dapat melakukan observasi dikarenakan di MA Roudlotul
Huda Purwosari tidak sedang melakukan kegiatan peningkatan kompetensi
guru.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
peningkatan kompetensi pendidik belum terlaksana dengan baik dibuktikan
dengan program peningaktam mutu yang belum terlaksana secara
maksimal sehingga perlu adanya program-program peningkatan kualitas
guru agar apa yang diinginkan tercapai.
Uraian dibawah ini akan menjelaskan manajemen strategis di MA
Roudlotul Huda Purwosari, sebagai berikut:
1. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan meliputi deteksi dan evaluasi konteks
organisasi, lingkungan internal dan eksternal
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Ngasifudin selaku kepala
madrasah, beliau menjelaskan:
“mengenai pengamatan lingkungan atau analisis kebutuhan dilakukan
dan itu sesuai pada kurikulum terkait dengan adanya tenaga pendidik yang
mengajar sesuai dengan bidangnya di MA Roudlotul Huda Purwosari.
Karena dalam penerimaan tenaga pendidik semuanya diserahkan kepada
yayasan pesantren, kepala madrasah dan pihak madrasah hanya menerima
85
Afin Affendy, S. Ag, Waka Kesiswaan di MA Roudlotul Huda Purwosari, Wawancara,
Tanggal 18 April 2018.
90
dan memprosesnya dan meberikan argumen selebihnya keputusan ada
ditangan yayasan pesantren karena MA Roudlotul huda purwosari adalah
madrasah dibawah nauangan pesantren Roulotussolihin. Kalau untuk dulu
penerimaan tenaga pendidik yang penting bisa mengajar tanpa melihat
kualifikasi akademik, akan tetapi untuk tahun ini dan seterusnya sudah
mulai diperbaiki dengan menganalisis kebutuhan atau menerima guru yang
sesuai dengan bidangnya dan mempuyai nilai tambahan di bidang
kegamaan “.86
Penulis melakukan dokumentasi dari data tenaga pendidik yang
mengajar di MA Roudlotul Huda Purwosari Dan melakukan observasi dari
data program kerja madrasah.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala
madrasah tidak dapat sepenuhnya melakukan pengamatan lingkungan
mengenai adanya tenaga pendidik yang mengajar di MA Roudlotul Huda
karena dalam penerimaan tenaga pendidik sepenuhnya keputusan ada
ditangan yayasan pesantren Roudlotussolihin, sehingga kepala madrasah
tidak mempuyai wewenang sepenuhnya dan hanya merekomendasikan dan
memproses nya.
2. Formulasi strategi
Formulasi strategi mencakup desain dan pilihan strategi yang sesuai.
Pada saat memformulasikan strategi, manajer harus mempertimbangkan
realitas lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapasitas
dan mendesain strategi yang akan membantu mencapai tujuannya.
86
Ngasifudin, Kepala Madrsah MA Roudlotul Huda Purwosari, Wwancara, Tnaggal 18 April
2018.
91
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Ngasifudin selaku kepala madrasah
di MA Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“formualsi strategi atau pilihan strategi yang sesuai di MA Roudlotul Huda
Purwosari terkait dengan peningkatan kualtias guru yaitu mencari guru yang
sesuai dengan bidang studi yang diampuhnya. Dan kualifikasi yang sesuai
dengan standar pendidik Dan untuk tenaga pendidik yang belum S1 untuk
melanjutkan pendidikannya.
Penulis melakukan dokumentasi program kerja madrasah wawancara
dan melakukan observasi dari data tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda
Purwosari.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kepala
madrasah dalam melakukan formulasi stretegi belum dapat diwujudkan
secara nyata hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa guru yang belum
mencukupi kaualfikasi akademik, bebrapa guru mengajar tidak sesuai
dengan bidang studinya, guru belum profesional dalam bidangnya, dan
peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi kebutuhan siswa belum
terlaksana dengan baik.
3. Implementasi strategi
Implementasi strategi mensyaratkan madrasah untuk menetapkan
tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dijalankan.
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Ngasifudin selaku kepala madrasah
di MA Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
92
“implementasi strategi sejuah ini belum maksimal tercapai karena dalam
pelaksananya juga tergantung pada yayasan pesantren. Jadi semua harus
dikomunikasikan lebih lanjut kepada yayasan untuk dapat mencapai semua
itu, dan semua itu harus pelan-pelan pelaksanannya dikarenakan MA
Roudlotul Huda ini terletak dipedesaan”.87
Penulis melakukan dokumentasi, wawancara dan melakukan observasi
1 kali dalam seminggu madrasah di MA Roudlotul Huda Purwosari
Dari penjelaskan diatas makan penulis dapat menyimpulkan
bahawasannya dalam implementasi strategi atau pelaksanaanya belum
tercapai karena melihat dari pengamatan lingkungan yang belum optimal,
perumusan strategi yang belum tepat sehingga dalam
mengimplementasikanpun belum tercapai atau maksimal. Sehingga
mengakibatkan guru mengajar tidak sesuai dengan bidangnya, guru belum
profesional dalam bidangnya, dan peningkatan kompetensi PTK untuk
memenuhi kebutuhan siswa belum tercapai. Dan dalam
mengimplementasikan semua yang berhubungan dengan madrasah baik
mengenai tenaga pendiidk dan lainnya harus dikomunikasikan terlebih
dahulu dengan pihak yayasan pesantren.
4. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah proses mengevaluasi bagaimana strategi
diimplementasikan dan sejuah mana mempengarui kinerja.
87
Ngasifudin, Kepala Madrsah MA Roudlotul Huda Purwosari, Wwancara, Tnaggal 18 April
2018.
93
Seperti yang dijelaskan oleh bapak Ngasifudin selaku kepala madrasah
di MA Roudlotul Huda Purwosari, beliau menjelaskan:
“evalausi untuk menialai sejauh mana memepengarui kinerja dilakaukan
setiap bulan oleh kepada madrasah untuk dapat melihat bagaimana proses
selanjutnya”.
Penulis melakukan dokumentasi, wawancara dan melakukan observasi
di MA Roudlotul Huda Purwosari
Dari penjelaskan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahawasannya dalam evalausi strategis dilakukan setiap sebulan sekali oleh
kepala madrasah untuk menilai kinerja guru. dalam hal mengevaluasi kinerja
guru belum bisa dilakukan secara optimal karena masih adanya guru dalam
mengajar tidak sesuai dengan bidangnya, guru belum profesional dalam
bidangnya, dan peningkaan kompetensi PTK untuk memenuhi kebutuhan
siswa belum tercapai sepenuhnya sehingga perlu adanya manajemen
strategis agar dalam peningkatan mutu tenaga pendidik dapat terpenuhi
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan penjelasan yang penulis uraikan pada penyajian data dan
hasil penelitian maka dapat diperoleh gambaran umum tentang peningkatan
mutu tenaga pendidik melalui manajemen strategis di Madrasah Aliyah
Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah maka penulis akan
memberikan analisis sebagai berikut:
94
1. Guru mengajar sesuai bidang studinya
Guru mengajar sesuai dengan bidang studinya yaitu seluruh guru
membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan jurusan atau program studi
yang dimilki.
Menurut pengamatan penulis mengenai tenaga pendidik yang ada di
MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah dalam membelajarkan
mata pelajaran belum terpenuhi seluruhnya, ada beberapa tenaga pendidik
yang membelajarkan mata pelajaran tidak sesuai dengan bidang studi
yang dimiliki. Mengenai hal ini dalam penerimaan tenaga pendidik atau
pengamatan lingkungan di MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung
Tengah seluruhnya diserahkan oleh pihak yayasan pesantren dikarenakan
MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah merupakan madrasah
yang berdiri dibawah naungan pondok pesantren Roudlotussolihin
sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan madrasah baik itu
mengenai tenaga pendidik atau yang lainnya harus direkomendasikan atau
dimusyawarahkan terlebih dahulu kepada pihak yayasan karena semua
keputusan ada ditangan yayasan pesantren sehingga kepala madrasah dan
pihak madrasah tidak mempuyai wewenang sepenuhnya dalam
penerimaan tenaga pendidik dan kepala madrasah hanya
merekomendasikan dan memproses nya saja.
Sehingga dalam hal ini perlu adanya manajemen strategis pada
proses pengamatan lingkungan atau analisis kebutuhan yang sesuai agar
95
tenaga di MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah dalam
membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan bidang studi yang dimiliki.
agara dalam proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan dapat
mewujudkan tujuan yang diinginkan.
2. Jumlah guru mencukupi kebutuhan
Penulis mengungkapkan bahwa di MA Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah untuk rasio guru terhadap siswa untuk tingkat MA
adalah 1:32 dan setiap mata pelajaran memiliki guru tetap, untuk tingkat
MA 22 guru tetap.
Menurut pengamatan penulis mengenai jumlah guru yang ada di
MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah ada 29 guru sehingga
jumlah rasio guru mencukupi kebutuhan disini dibuktikan dengan jumlah
guru terhadap siswa sudah terpenuhi yaitu 1:32 dalam setiap rombongan
belajar didalam kelas. Dan tenaga pendidik yang ada di MA Roudlotul
Huda Purwosari Lampung Tengah setiap mata pelajaran memiliki guru
dalam bidangnya masing-masing seperti guru Bahasa Arab, Bahasa
Indonesia, sejarah, sosiologi, akidah akhlak, TIK, Qur’an Hadits, Ilmu
Faro’id, Ekonomi, Ilm Tafsir, Bahasa Inggris, Fikih, SKI, Matematika,
PKN, Geografi, Biologi, Ilmu Hadits, Penjaskes. Maka dengan hal ini
guru lebih terorganisasi dan manjadi lebih fokus pada bidangnya masing-
masing.
96
3. Guru profesional dalam bidangnya
Penulis mengungkapkan bahwa guru profesional adalah guru yang
mengenal tentang dirinya yaitu, dirinya adalah pribadi yang dipanggil
untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Untuk itu perlu adanya
aktivitas diluar jam mengajar seperti:
a. Melakukan kegiatan administrasi
b. Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran
c. Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
d. Membuat dan memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
e. Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik
f. Membaca untuk persiapan mengajar
g. Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan
pembelajaran
h. Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat
bahan ajar
i. Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku
j. Seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1
k. Seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik
Dari penjelasan diatas menurut pengamatan penulis mengenai
guru profesional dalam bidangnya di MA Roudlotul Huda Purwosari
Lampung Tengah ada yang sudah terlaksana dan ada yang belum
97
terlaksana seperti dalam melakukan kegiatan administrasi, merancang dan
membuat media dan alat peraga untuk kegiatan pembelajaran, membuat
instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku, seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal
D4/S1 dan seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik sehingga untuk
guru profesional dalam bidangnya belum terlaksana. dalam hal ini MA
Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah perlu adanya pengamatan
formulasi strategi atau pilihan strategi yang sesuai agar dapat menjadikan
guru profesional dalam bidangnya. pilihan startegi yang tepat dapat
dilakukan dengan melakukan pelatihan, penataran atau guru yang belum
memenuhi kualifikasi pendidikan dan mempuyai sertifikat diharapkan
agar dapat memenuhinya dengan mengimplementasikan dalam wujud
yang nyata dan melakukan evaluasi secara keseluruhan dalam
mewujudkan tenaga pendidik yang profesional dalam bidangnya agar
dapat menciptkan tenaga pendidik yang bermutu atau berkualitas.
4. Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa
Guru merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlakul karimah.
Guru dapat dijadikan teladan oleh siswa dengan berperilaku
seperti berikut:
a. Selalu hadir dalam kegiatan mengajar
98
b. Menempati janji dan sportif dalam betindak
c. Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran
d. Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa
e. Memperhatikan dan membantu siswa yang mengahadapi permasalahan
belajar
f. Bersikap adil dalam memberikan penilaian
g. Menerima saran dan kritik yang membangun dari peserta didik atau
guru lain
h. Menghargai peserta didik dan manjalin komunikasi yang baik dengan
semua orang
Menurut pengamatan penulis guru atau tenaga pendidik di MA
Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah sudah dapat dijadikan
teladan bagi siswa/i karna dari beberapa poin diatas sudah dilaksanakan
dengan baik dimana tenaga pendidik bersikap adil, sportif, tanggung
jawab, mengahargai peserta didik, membantu siswa yang mempuyai
masalah dalam pelajaran, dalam kegiatan mengajar selalu hadir jika tidak
hadir pun karena ada hal yang penting yang tidak bisa ditinggalkan,
menerima saran dan kritik agar dapat membangun lebih baik kedepannya
dalam proses pembelajaran, dan menjalin komunikasi yang baik dengan
seluruh warga MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah.
Selain dalam hal ini dari pengamatan penulis tenaga pendidik
yang ada di MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah mempuyai
99
nilai tambahan dalam segi penampilan, dimana dalam hal penampilan
sangat memberikan contoh yang baik untuk peserta didik nya seperti
berpakaian yang sesuai dengan syariat islam, untuk semua laki-laki
mengenakan kopiah baik didalam kelas maupun diluar kelas dan yang
prempuan mengenakan jilbab yang syar’i tanpa dibuat untuk lebih
kekinian.
5. Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
Dalam hal peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi
kebutuhan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Peningkatan kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap,
perilaku, dan keterampilan
b. Peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreativitas peserta didik
Menurut pengamatan penulis untuk peningkatan kompetensi
tenaga pendidik belum terlaksana secara maksimal karna untuk program
PTK belum ada semntara program mutu hanya bagaimana guru
mengajar sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Untuk program peningkatan kompetensi pendidik seperti pelatihan
jarang dilakukan hanya beberapa kali saja. Dalam hal ini perlu lebih
ditingkatkan kembali mengenai peningkatan kompetensi PTK guna
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.
100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa peningkatan mutu
tenaga pendidik melalui manajemen strategis di MA Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peningkatan mutu tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosari ada beberapa yang sudah terlaksana dan ada yang belum
seperti:
a. Guru dalam membelajarkan mata pelajaran ada yang tidak sesuai
dengan jurusan atau program studi yang dimiliki.
b. Jumlah guru sudah mencukupi kebutuhan.
c. Guru belum profesional dalam bidangnya, seperti guru tidak
melakukan kegiatan administrasi, guru dalam merancang dan
membuat media atau alat peraga untuk kegiatan pembelajaran belum
maksimal, guru dalam membuat instrumen evaluasi untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku siswa/i belum
terlaksana, kualifikasi akademik guru belum terpenuhi secara
keseluruhan, dan beberapa guru belum memiliki sertifikat pendidik.
d. Guru sudah dapat dijadikan teladan oleh siswa
101
e. Dan program peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik baik dalam segi penilaian sikap, perilaku,
keterampian dan kreativitas peserta didik belum tercapai.
2. Manajemen strategis untuk peningkatan mutu tenaga pendidik di
Madrasah Aliyah Roudlotul Huda Purwosari belum dilaksanakan secara
maksimal Karena:
a. Dalam melakukan pengamatan lingkungan atau analisis kebutuhan
yang berkaitan dengan tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Roudlotul
Huda Purwosarari Lampung Tengah tidak dapat sepenuhnya
mempuyai wewenang karena Madrasah Aliyah Roudlotul Huda
Purwosarari Lampung Tengah berdiri dibawah naungan pondok
pesantren Roudlotussolihin, sehingga apapun yang berkiatan dengan
madrasah terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pihak yayasan
pesantren, kepala madrasah hanya merekomendasikan dan memproses
nya. Selebihnya keputusan ada ditangan kepala yayasan pesantren.
b. Dalam melakukan formulasi stretegi belum dilakukan secara optimal
karena dari formulasi strategi yang dijelaskan belum dapat diwujudkan
secara nyata hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa guru yang
belum mencukupi kaualfikasi akademik, beberapa guru mengajar tidak
sesuai dengan bidang studinya, guru belum profesional dalam
bidangnya, dan peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi
kebutuhan siswa belum terlaksana dengan baik.
102
c. Dalam implementasi strategi atau pelaksanaanya belum tercapai
karena melihat dari pengamatan lingkungan yang belum optimal,
perumusan strategi yang belum tepat sehingga dalam
mengimplementasikanpun belum tercapai, sehingga mengakibatkan
guru mengajar tidak sesuai dengan bidangnya, guru belum profesional
dalam bidangnya, dan peningkatan kompetensi PTK untuk memenuhi
kebutuhan siswa belum tercapai.
d. Evaluasi dilakukan setiap bulan oleh kepala madrasah untuk menilai
sejauh mana strategi mempengarui kinerja. dalam hal mengevaluasi
kinerja guru belum bisa dilakukan secara optimal karena masih
adanya guru dalam mengajar tidak sesuai dengan bidangnya, guru
belum profesional dalam bidangnya, dan peningkaan kompetensi PTK
untuk memenuhi kebutuhan siswa belum tercapai sepenuhnya.
3. Dalam peningkatan mutu tenaga pendidik melalui manjemen strategis
maka harus dilakukan pengamatan lingkungan yang tepat yang sesuai
dengan kebutuhan lingkungan internal dan ekternal, formulasi strategi
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, dan diimplementasikan secara
maksimal dan optimal, serta melakukan evaluasi secara menyeluruh
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar yang diinginkan.
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, maka peneliti ingin memberikan
saran yang mungkin dapat menjadi masukan, antara lain sebagai berikut:
103
1. Untuk guru di MA Roudlotul Huda Purwosari hendaknya agar dapat
mengajar sesuai dengan bidang studi yang dimilikinya, agar apa yang
diberikan kepada siswanya bisa terpenuhi.
2. Demi terjadinya kelancaran dalam proses pembelajaran hendaknya guru
melakukan aktivitas diluar jam berlajar yang dapat meningkatkan
keprofesioalan guru dalam bidangnya.
3. Mengenai kualifikasi akademik guru yang belum memenuhinya peneliti
mengharapkan untuk dapat memenuhi dan begitu pula dengan guru yang
belum mempuyai sertifikat pendidik.
4. Peningaktan kompetensi guru hendaknya lebih ditingakatkan untuk
memenuhi kebutuhan siswa karena dengan adanya program peningaktan
kompetensi guru maka guru dapat melakukan penilaian sikap, perilaku
dan keterampilan siswa secara maksimal dan dapat meningkatkan
kreativitas pembelajaran inovatif peserta didik.
5. Mengenai hal tersebut peneliti mengharapkan di MA Roudlotul Huda
Purwosari perlu melakukan manajemen strategis yaitu dengan melakukan
pengamatan lingkungan tepat, formulasi strategis yang sesuai, dan
ngimplementasi strategis secara maksimal serta evaluasi strategis secara
menyeluruh dalam peningakatan mutu tenaga pendidik.
104
C. Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat serta hidayahnya kepada penulis selama melaksanakan proses
perkuliyahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentunya masih
jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini dimasa
yang akan datang.
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi penulis dapat
terselesaikan tepat waktu. Hanya kepala Allah SWT penulis berdoa semoga
semua pihak yang tidak bisa disebutkan nama nya satu persatu, mendapatkan
balasan dan diberikan kemudahkan dalam segala hal dari Allah SWT.
Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua dan tentunya mendapatkan
hidayah dan petunjuk dari Allah SWT Amin.
105
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang:
CV Toha Putra, 1989.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
Gramedia Pustaka Utama, Edisi IV, 1995.
Dirawat, dkk. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional,
2002.
Fathurrohman, Sulistyorini & Muhammad. Esensi Manajemen Penddikan Islam
“pengelolaan lembaga untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam.
Yogjakarta: Teras, 2014.
Helmawati, Pendidikan Keluarga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016.
Himpuanan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia Guru dan
Dosen. Bandung: Nuansa Aulia, 2006.
Hunger J. David Hunger & Wheelen Thomas L. Manajemen Strategis. Yogyakarta:
ANDI, 2003.
Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana, 2011.
Kunardar. Guru Profesional “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Kuncoro, Mudrajad. Strateg “Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif”. Jakarta:
Erlangga, 2005.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mudlofir, Ali. pendidik Profesional. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002.
Muslich, Masnur. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Nata, Abunddin. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2010.
106
Robbins, Stephen P dan Mary Couter. Manajemen. Jkaarta: Erlangga, 2010.
Sagala, Syaiful. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Sallis, Edwars. Total Quality Management In Education “Manajemen Mutu
Pendiidkan. Jogjakarta: IRCiSoD, 2012.
Siaga, Sondang P. Manajemen Strategik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Surya, Djuma dan Mochammad. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:
CV Ilmu, 1975.
Tim Penyusun. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Tim Penyusun. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sinar Grafika, 2008.
Umar, Husein. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2010.
Umeidi. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006.
Yamin, Martinis. Profesionalisme Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Persada
Press, 2009.
107
LAMPIRAN 1
KISI-KISI
Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Strategis
No Aspek Indikator
Skala Prioritas
Terlaksana Tidak
terlaksana
1
Mutu
Tenaga
Pendidik
a. Guru mengajar sesuai
bidang studinya.
b. Jumlah guru
mencukupi kebutuhan.
c. Guru profesional dalam
bidangnya.
d. Guru dapat dijadikan
teladan oleh siswa.
e. Peningkatan
kompetensi PTK untuk
memenuhi kebutuhan
sekolah
2 Manajemen
Strategis
a. Pengamatan
Lingkungan
b. Formulasi Strategi
c. Implementasi Strategi
d. Evaluasi Strategi
108
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WAKA KURIKULUM TENTANG
PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI MA ROUDLOTUL HUDA
PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
1. Apakah seluruh guru membelajarkan mata pelajaran sesuai dengan
jurusan/program studi yang dimiliki ?
2. Apakah jumlah rasio guru terhadap siswa sudah mencukupi ?
3. Apakah di MA Roudlotul Huda Purwosari setiap mata pelajaran memiliki guru
tetap dengan rincian 22 guru tetap ?
4. Apakah seluruh guru telah memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1 ?
5. Apakah seluruh guru telah memiliki sertifikat pendidik ?
109
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA WAKA KESISWAAN TENTANG PROGRAM
PENINGAKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK
1. Terkait dengan tenaga pendidik apakah ada program atau strategi peningkatan
kemampuan guru dalam melakukan penilaian sikap, perilaku dan keterampilan
siswa ?
2. Apakah ada program peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kreativitas peserta
didik ?
110
LAMPIRAN 4
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU TENTANG PENINGKATAN
MUTU TENAGA PENDIDIK DI MA ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI
LAMPUNG TENGAH
1. Selain mengajar di MA Roudlotul Huda Purwosari apakah guru melakukan
aktivitas diluar jam pelajaran seperti melakukan kegiatan administrasi
pembelajaran ?
2. Apakah guru melakukan diskusi dengan kelompok guru mata pelajaran ?
3. Apakah guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran ?
4. Apakah guru membuat dan memperbaiki RPP ?
5. Apakah guru menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik ?
6. Apakah guru membaca untuk persiapan mengajar dikelas ?
7. Apakah guru merancang dan membuat media dan alat peraga untuk kegaiatan
pemeblajaran ?
8. Apakah guru mengumpulkan dan memelajari berbagai informasi untuk membuat
bahan ajar ?
9. Apakah guru membuat instrumen evalausi untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku.
111
LAMPIRAN 5
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK MA ROUDLOTUL
HUDA PURWOSARI LAMPUNG TENGAH
1. Apakah guru selalu hadir dalam kegaiatan mengajar ?
2. Apakah guru menempati janji dan sportif dalam bertindak ?
3. Apakah guru berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran ?
4. Apakah guru bertanggung jawab dalam mengasuh mengasuh kegiatan siswa ?
5. Apakah guru memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi
permasalahan belajar
6. Apakah guru bersikap adil dalam memberikan penilaian ?
7. apakah guru menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru
lain ?
8. apakah guru menghargai peserta didik ?
9. apakah guru menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang ?
112
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA MADRASAH TENTANG
MANAJEMEN STRATEGIS DI MA ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI
LAMPUNG TENGAH
1. Apakah kepala madrasah melakukan pengamatan lingkungan atau analisis
kebutuhan terkait denga tenaga pendidik yang mengajar di MA Roudlotul
Huda Purwosari ?
2. Apakah kepala madrasah memformulasikan strategi dengan tepat atau sesuai
dengan kebutuhan jumlah tenaga pendidik yang tersedia untuk membantu
mencapai tujuan ?
3. Apakah kepala madrasah mengimplementasikan strategi yang telah
diformulasikan menjadi sebuah tindakan yang harus dijalankan ?
4. Apakah kepala madrasah melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana
strategi yang ditetapkan mempengarui kinerja ?
5. Bagaimana prosedur atau cara kepala madrasah dalam menerima tenaga
pendidik yang mengajar di MA Roudlotul Huda Purwosari?
113
LAMPIRAN 7
PEDOMAN OBSERVASI
Mutu tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari Lampung Tengah
No Kegiatan Observasi Aktivitas
Ket Ya Tidak
1 Mengamati proses belajar mengajar guru
2 Melihat kegiatan guru dan siswa
3 Melihat SK pembagian tugas mengajar guru
4 Melihat dokumen jumlah siswa dan jumlah guru
5 Melihat daftar hadir kegiatan pelatihan/MGMP
7 Melihat dokumen penilaian guru
114
LAMPIRAN 8
PEDOMAN DOKUMENTASI MA ROUDLOTUL HUDA PURWOSARI
1. Dokumentasi sejarah berdirinya MA Roudlotul Huda Purwosari.
2. Dokumentasi visi, misi, sasaran dan tujuan MA Roudlotul Huda Purwosari.
3. Dokumentasi keadaan tenaga pendidik di MA Roudlotul Huda Purwosari.
4. Dokumentasi keadaan peserta didik di MA Roudlotul Huda Purwosari.
5. Dokumentasi data prestasi peseta didik di MA Roudlotul Huda Purwosari.
6. Dokumentasi berupa gambar saat wawancara dan observasi di MA Roudlotul
Huda Purwosari.
115
LAMPIRAN 9
Data Tenaga Pendidik Yang Susah Sertifikasi Guru di MA Roudlotul Huda
Purwosari Lampung Tengah
No Nama L/P NRG Status Pegawai Jabatan
1 Ngasifudin, M. Pd.I L 000220020857 GTY Kepala
madrasah
2 Nuril Anwar, S. Ag L 095021194680 GTY Guru
3 Maksum Masduki, S.ag L 021490432006 GTY Guru
4 Tugino, S. Pd.I L 021836962014 GTY Guru
5 Samiyati, S. Ag P 021836962014 GTY Guru
6 Fathurrahman, S. Pd.I L 109164090601 GTY Guru
7 H. Muhsin, S. Pd L 111562262001 GTY Guru
8 Saiful Mufid, S. Pd.I L 11224227003 GTY KTU
9 Juhardi, S. Pd.I L 111802249001 GTY Guru
10 Paryono, S. Pd.I L 142352182016 GTY Guru
11 Imam Fahrudin, S. Pd.I L 142382142007 GTY Guru
12 Ma’murod, S. Pd.I L - GTY Guru
13 Amin Rosyidi, S. Pd.I L 110271986023 GTY Guru
14 Mustofa, S. Pd.I L 00290020856 GTY Guru
15 Mustafizah P - GTY Guru
16 Syahrudin Al Jawi, S. Pd.I L - GTY Guru
116
LAMPIRAN 10
PROGRAM KERJAMADRASAH
MADRASAH ALIYAROUDLOTUL HUDA PURWOSARI
PADANGRATU LAMPUNG TENGAH
A. PROGRAM, SASARAN, INDIKATOR DAN KEGIATAN
No Program Sasaran Indikator Output Kegiatan
1 Pengembangan
Kesiswaan 1.1 Peningkatan jumlah siswa
sebesar 36 anak dari 446
menjadi 482
1.1.1 Jumlah siswa mencapai
446 anak pada tahun
2015 dengan distribusi
36 anak perkelas
1.1.1.1 Menyusun program yang
menarik
1.1.1.2 Mensosialisasikan
program ke mayarakat
1.1.1.3 Mengadakan evaluasi
program secara berkala
1.1.1.4 Membuat brosur
1.2 Peningkatan persentase
kehadiran siswa sebesar
5% dari 90 % menjadi 95 %
1.1.1 Persentase kehadiran
siswa 95 % 1.1.1.1 Melaksanakan KBM
yang bervariasi dan
menyenangkan
1.1.1.2 Melaksanakan KBM
dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada
1.3. Peningkatan jumlah siswa
yang mendapat bantuan
dari madrasah sebanyak 50
siswa dari 50 siswa menjadi
100 siswa
1.3.1. Jumlah siswa miskin
yang mendapat bantuan
darimadrasahberjumlah
50 siswa
1.3.1.1 Menjalin kerjasama
dengan masyarakat
dan dunia usaha sekitar
Madrasah
117
1.4 Penyediaan wadah
pengembangan
kecerdasan, bakat dan
minat peserta didik
1.4.1. Mempunyai wadah
pengembangan
kecerdasan, bakat dan
minat peserta didik
1.4.1.1 Menyusun program
pengembangan
kecerdasan bakat dan
minat peserta didik
dengan memanfaatkan
SDM dan fasilitas yang
ada.
1.5.Pemberian bimbingan
kepada peserta didik yang
tinggal kelas
1.5.1. Tidak ada peserta didik
yang tinggal kelas 1.5.1.1 Mengoptimalkan
pelaksanaan program
remedial teaching
1.6.Peningkatan kompetensi
siswa dalam bidang
akademik
1.6.1. Mempunyai kelompok
belajar pada tiap-tiap
mata pelajaran
1.6.1.1 Memotivasi kesadaran
guru untuk membuat
progran peningkatan
kompetensi siswa pada
semua mata pelajaran
1.7.Peningkatan kompetensi
siswa dalam bidang non
akademik
1.7.1. Kegiatan non akademik
dapat terlaksana dengan
baik
1.7.1.1 Mencari tenaga yang
kompeten dalam bidang
non akademik
2 Pengembangan
Kurikulum
dan Kegiatan
Pembelajaran
2.1 Penyediaan Silabus dan
RPPsecara lengkap untuk
semua mata pelajaran
2.1.1 Tersedianya silabus
dan RPPsemua mata
pelajaran
2.1.1.1 Memberikan reward
bagi guru yang sudah
menyusun silabus dan
RPP
2.2 Pelaksanaan KBM dengan
model pembelajaran
PAIKEM setiap hari
2.2.1 Nilai rata-rata UAM
menjadi 8.00 untuk
semua mata pelajaran.
2.2.1.1 Mengadakan work shop
tentang model
pembelajaran PAIKEMI.
2.2.1.2 Melaksanakan supervisi
kelas secara berkala
118
2.3 Peningkatan nilai rata-rata
UAM sebesar 1,15 dari 6,85
menjadi 8.00
2.3.1 Nilai rata-rata UAM
menjadi 8.00 untuk
semua mata pelajaran.
2.3.1.1 Memotivasi kepada
semua guru kelas VI agar
melaksanakan program
bimbingan belajar di luar
jam pelajaran
2.4 Peningkatan nilai rata-rata
raport sebesar 0,80 untuk
semua mata pelajaran dari
6,90 menjadi 8,00 .
2.4.1 Nilai rata-rata raport
menjadi 8.00 untuk
semua mata pelajaran
2.4.1.1 Mengadakan pembinaan
kepada wali murid
tentang pentingnya
pendidikan anak
2.5 Peningkatan persentase
lulusan yang melanjutkan
PTAIN/PTN/PTS sebesar
100 % dari 15% menjadi 30
%
2.5.1 Persentase lulusan yang
melanjutkan ke
PTAIN/PTN/PTS
menjadi 30 %
2.5.1.1 Memotivasi siswa untuk
melanjutkan ke
PTAIN/PTN/PTS
2.6 Peningkatan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler 2.6.1 Terlaksananya kegiatan
ekstrakurikuler yang
telah diprogramkan
secara rutin dan
kontinyu.
2.6.1.1 Menyusun program
ekstra kurikuler yang
sistematis
3 Peningkatan
Kompetensi
Pendidik
danTenaga
Kependidikan
3.1 Penambahan jumlah tenaga
kependidikan sebanyak
2 orang dari 30menjadi
32 orang.
3.1.1 Mempunyai tenaga
kependidikan 32
orang;
3.1.1.1 Menambah jumlah
tenaga kependidikan 2
orang
119
3.2 Peningkatan guru
berkualifikasi S-1sebanyak
9 orang dari 9 orang
3.2.1 Semua guru
berkualifikasi S-1 3.2.1.1 Memotivasi 9 orang guru
untuk menaikkan
kualifikasi Pendidikannya
menjadi S-1
3.3 Peningkatan kompetensi
Kepala Madrasah dari
kualifikasi S-1 menjadi S-2
3.3.1 Kepala Madrasah
berkualifikasi S-2 3.3.1.1 Memotivasi kepala
Madrasah untuk
meningkatkan
kompetensinya
3.4 Peningkatan jumlah guru
yang mengikuti pelatihan
sebesar 50 % dari
50 %menjadi 100% .
3.4.1 Semua guru pernah
mengikuti pelatihan-
pelatihan
3.4.1.1 Mengirmkan 14
guru untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan.
4 Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
4.1 Pengadaan meja kursi guru
yang baru sebanyak 30 set 4.1.1 Mempunyai meja kursi
guru yang baru 30 set 4.1.1.1 Membeli meja kursi guru
30 set
4.2 Pengadaan almari kelas di
setiap kelas. 4.2.1 Seluruh kelas
mempunyai almari 4.2.1.1 Membeli lemari kelas
12 unit
4.3 Penambahan almari kantor
sebanyak 1 unit dari 2 unit
menjadi 3 unit .
4.3.1 Almari kantor bertambah
1 unit 4.3.1.1 Membeli 1 unit lemari
kantor
4.4 Penambahan buku mapelAl
Qur”an Hadits. 4.4.1 Madrasah mempunyai
bukuAl-Quran Hadits
kelas X sebanyak 36
Eksemplar
Membeli bukuAl-Quran Hadits
kelas X sebanyak 36 eksemplar
120
4.5 PengadaanbukuAqidah
Akhlaq kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.5.1 Madrasah mempunyai
bukuAqidahAkhlaq
kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.5.1.1 Membeli bukuAqidah
Akhlaq kelas X sebanyak
36 eksemplar
4.6 Pengadaan buku Fikih
kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.6.1 Madrasah mempunyai
buku Fikih kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.6.1.1 Membeli buku Fikih kelas
X sebanyak 36 eksemplar
4.7 Pengadaan buku PKn kelas
X sebanyak 36 eksemplar 4.7.1 Madrasah mempunyai
buku PKn kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.7.1.1 Membeli buku PKn kelas
X sebanyak 36 eksemplar
4.8 Pengadaan buku IPS kelas
X sebanyak 36 eksemplar 4.8.1 Madrasah mempunyai
buku IPS kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.8.1.1 Membeli buku IPS kelas
X sebanyak 36 eksemplar
4.9 Pengadaan buku Bahasa
Inggris kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.9.1 Madrasah mempunyai
buku Bahasa Inggris
kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.9.1.1 Membeli buku Bahasa
Inggris kelas X sebanyak
36 eksemplar
4.10 Pengadaan buku Bahasa
Indonesia kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.10.1 Madrasah mempunyai
buku Bahasa
Indonesia kelas X
sebanyak 36
Eksemplar
4.10.1.1 Membeli buku Bahasa
Indonesia kelas X sebanyak
36 eksemplar
4.11Pengadaan buku Penjas
kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.11.1 Madrasah mempunyai
buku Penjas kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.11.1.1 Membeli buku Penjas
kelas X sebanyak 36
eksemplar
121
4.12 Pengadaan buku SBK
kelas X sebanyak 36
eksemplar
4.12.1 Madrasah mempunyai
buku SBK kelas X
sebanyak 36 eksemplar
4.12.1.1 Membeli buku SBK kelas
X sebanyak 36 eksemplar
4.13 Pengadaan buku Al-
Quran Hadits kelas
XI sebanyak 36
eksemplar
4.13.1 Madrasah mempunyai
bukuAl-Quran Hadits
kelas XI sebanyak 36
eksemplar
4.13.1.1 Membeli bukuAl-Quran
Hadits kelas XI sebanyak
36 eksemplar
4.14 Pengadaan CD
pembelajaran shalat 1
buah
4.14.1 Madrasah mempunyai
CD pembelajaran shalat
1 buah
4.14.1.1 Membeli CD
pembelajaran shalat 1
buah
4.15 Pengadaan laptop 1
buah 4.15.1 Madrasah mempunyai
laptop 1 buah 4.15.1.1 Membeli laptop 1 buah
4.16 Pengadaan LCD 1
buah 4.16.1 Madrasah mempunyai
LCD 1 buah 4.16.1.1 Membeli LCD 1 buah
4.17 Pengadaan media
laboratorium bahasa
10 set
4.17.1 Madrasah mempunyai
media laboratorium
bahasa 10 set
4.17.1.1 Membeli media
laboratorium bahasa 10
set
4.18 Pengadaan ruang
laboratorium komputer
1 ruang
4.18.1 Madrasah mempunyai
ruang laboratorium
komputer 1 ruang
4.18.1.1 Membangun ruang
laboratorium komputer 1
ruang
4.19 Penambahan kamar
kecil siswa sebanyak 2
ruang
4.19.1 Madrasah mempunyai
kamar kecil sebanyak
siswa 4 ruang
4.19.1.1 Membangun kamar kecil
siswa sebanyak 2 ruang
122
5 PENGEMBANGAN
KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN
5.1 Pengadaan sumber dana
rutin selain BOS 5.1.1 Madrasah mempunyai
sumber dana rutin selain
BOS
5.1.1.1 Mengoptimalkan koperasi
dan kantin Madrasah
5.1.1.2 Mengajukan proposal
permohonan bantuan
dana kegiatan kepada
yayasan
5.1.1.3 Meningkatkan kesadaran
wali murid untuk
memberikan infaq hari
jum.at
5.2 Penambahan dana kegiatan
Madrasah 5.2.1 Dana kegiatan
madrasah bertambah 5.2.1.1 Mengajukan proposal
dana kegiatan kepada
perusahaan- perusahaan
terdekat.
5.2.1.2 Meminta iuran wali murid
sesuai kebutuhan
6 PENGEMBANGAN
BUDAYADAN
LINGKUNGAN
MADRASAH
6.1 Terciptanya ruang kelas
yang selalu bersih 6.1.1 Madrasah mempunyai
ruang kelas yang selalu
bersih
6.1.1.1 Mengadakan lomba
kebersihan kelas tiap
minggu
6.1.1.2 Memberikan punishmen
bagi kelas bagi kelas
terkotor
6.2 Terciptanya lingkungan
Madrasah yang selalu
bersih
6.2.1 Madrasah mempunyai
lingkungan madrasah
yang selalu bersih
6.2.1.1 Membuat jadwal piket
kebersihan lingkungan
Madrasah.
6.2.1.2 Mengadakan lomba
kebersihan lingkungan
Madrasah antar
kelompok piket
123
6.3 Pengadaan petugas
keamanan Madrasah 1
orang
6.3.1 Madrasah mempunyai
petugas keamanan
Madrasah
6.3.1.1 Menyusun program
keamanan madrasah
dengan prosedur dan
jadwal yang baik
6.4 Terciptanya lingkungan
Madrasah yang indah dan
asri
6.4.1 Madrasah mempunyai
lingkungan Madrasah
yang indah dan asri
6.4.1.1 Menyusun program
keindahan lingkungan.
6.5 Pembuatan taman bermain 6.5.1 Madrasah memiliki
taman 6.5.1.1 Membuat taman
6.6 Peningkatan ketertiban
sehingga tidak ada
pelanggaran ketertiban
6.6.1 Tidak ada pelanggaran
ketertiban di Madrasah 6.6.1.1 Membuat program tindak
lanjut terhadap
pelanggaran ketertiban.
6.6.1.2 Mensosialisasikan
program tindak lanjut
terhadap pelanggaran
ketertiban kepada wali
murid
6.6.1.3 Mengevaluasi program
secara berkala
6.7 Pengadaan kelompok
diskusi. 6.7.1 Madrasah mempunyai
kelompok diskusi 6.7.1.1 Membentuk kelompok
diskusi
124
6.8 Pengadaan kelompok
belajar Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan bahasaArab.
6.8.1 Madrasah mempunyai
kelompok belajar
Matematika, IPA,
Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris dan
bahasaArab
6.8.1.1 Membentuk kelompok
belajar matematika,
bahasa Indonesia, IPA,
bahasa Inggris dan
bahasaArab.
6.9 Pengadaan wadah
silaturrahmi dengan alumni 6.9.1 Madrasah mempunyai
wadah silaturrahmi
dengan alumni.
6.9.1.1 Menyelenggarakan reuni
alumni
6.9.1.2 Menyusun program dalam
rangka menjalin
hubungan dengan alumn
6.10 Peningkatan Hasil Karya
peserta didik yang dipajang
di kelas.
6.10.1 Hasil Karya peserta
didik yang dipajang
bertambah/meningkat.
6.10.1.1 Menyelenggarakan
lomba madding kelas
setiap seminggu sekali
6.10.1.2Memberikan
penghargaan kepada
guru yang kreatif
6.11. Pengadaan sudut baca di
setiap kelas. 6.11. 1 Madrasah mempunyai
sudut baca di setiap
kelas
6.11.1.1 Membuat sudut baca di
semua ruang kelas
6.12 Peningkatan pengawasan
dan kedisiplinan di semua
bidang.
6.12.1 Pengawasan dan
kedisiplinan di semua
bidang meningkat
6.12.1.1 Memberikan sanksi
yang mendidik kepada
pelanggar kedisiplinan
6.13 Perolehan prestasi mata
pelajaranAgama. 6.13.1 Mendapatkanjuarapada
setiap event perlombaan
mapelAgama
6.13.1.1 Membuat kelompok
belajar agama
125
6.14 Peningkatan prestasi
mata pelajaran dari
juara III menjadi
juara I.
6.14.1 Mendapatkanjuarapada
setiap event perlombaan
mpel
6.14.1.1 Membuat kelompok
belajar .
6.15 Peningkatan prestasi
mata pelajaran Bahasa
Indonesia dari juara III
menjadi juara I tingkat
Kecamatan.
6.15.1 Mendapatkan juara I
mapel Bahasa Indonesia
tingkat kecamatan.
6.15.1.1 Membuat kelompok
belajar Bahasa
Indonesia.
6.16 Perolehan prestasi
mata pelajara IPS. 6.16.1 Mendapatkanjuarapada
setiap event perlombaan
mapel IPS.
6.16.1.1 Membuat kelompok
belajar IPS.
6.17 Peningkatan prestasi
mapel Matematika dari
juara II menjadi juara I.
6.17.1 Mendapatkan juara I
mapel Matematika
tingkat kecamatan.
6.17.1.1 Membuat kelompok
belajar Matematika
6.18 Perolehan prestasi
dalam bidang mapel
IPA.
6.18.1 Mendapatkanjuarapada
setiap event perlombaan
mapel IPA.
6.18.1.1 Membuat kelompok
belajar IPA.
6.20 Peningkatan prestasi
mapel Bahasa Inggris
dari harapan 1
menjadi juara I tingkat
Kabupaten
6.20.1 Mendapatkan juara I
mapel Bahasa Inggris
tingkat kabupaten.
6.20.1.1 Membuat kelompok
belajar bahasa Inggris.
6.21 Perolehan prestasi
dalam bidang olah
raga lari.
6.21.1 Mendapatkanjuarapada
setiap event perlombaan
lari.
6.21.1.1 Membentuk club lari.
126
6.22 Perolehan prestasi
dalam bidang olah
raga lempar bola.
6.22.1 Mendapatkan juara
pada setiap event
perlombaan lempar bola
6.22.1.1 Membentuk club lempar
bola.
6.31 Mengusahakan
prestasi dalam bidang
seni Kaligrafi
6.31.1 Mendapatkan juara
pada setiap event
perlombaan kaligrafi.
6.31.1.1 Membentuk club seni
Kaligrafi
7 PENGEMBANGAN
PERAN SERTA
MASYARAKATDAN
KEMITRAAN
7.1 Perumusan program
kerja komite. 7.1.1 Komite Madrasah
mempunyai program
kerja.
7.1.1.1 Menyusun program kerja
komite madrasah.
7.2 Pemenuhan komposisi
keorganisasian komite
dari unsur tokoh
pendidikan dan dunia
usaha.
7.2.1 Komposisi
kepengurusan komite
madrasah terpenuhi dari
semua unsur.
7.2.1.1 Memasukkan tokoh
pendidikan dan
pelaku dunia usaha
dalam komposisi
keorganisasuian komite
madrasah.
7.3 Penyusunan jadwal
pertemuan antara
komite dengan
madrasah.
7.3.1 Komite Madrasah
mempunyai jadwal
pertemuan rutin dengan
madrasah.
7.3.1.1 Menyusun jadwal
pertemuan antara komite
dan madrasah
7.4 Peningkatan keterlibatan
tokoh masyarakat
dalam setiap kegiatan
madrasah.
7.4.1 Tokoh masyarakat selalu
terlibat dalam setiap
kegiatan madrasah.
7.4.1.1 Mengundang semua
tokoh masyarakat dalam
kegiatan akhir tahun/
wisuda
127
B. JADWALPROGRAM DAN KEGIATAN MADRASAH
NO
PROGRAM/KEGIATAN
Th.
14/15 Th.
15/16 Th.
16/17 Th.
17/18
I II I II I II I II
1 PENGEMBANGAN KESISWAAN
1.1 Menyusun program yang menarik √ √ √ √
1.2 Mensosialisakan program ke masyarakat √ √ √ √
1.3 Mengadakan evaluasi program secara berkala √ √ √ √ √ √ √ √
1.4 Membuat brosur √ √ √ √
1.5 Melaksanakan KBM yang yang bervariasi dan menyenangkan √ √ √ √ √ √ √ √
1.6 Melaksanakan KBM dengan memanfaatkan sumber daya yang ada √ √ √ √ √ √ √ √
1.7 Menjalin kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha sekitarmadrasah √ √ √ √ √ √ √ √
8.8 Menyusun program pengembangan kecerdasan, bakat dan minat peserta didik
dengan memanfaatkan SDM dan fasilitas yang ada. √ √ √ √ √ √ √ √
1.9 Mengoptimalkan pelaksanaan program remedial teaching √ √ √ √ √ √ √ √
1.10Memotivasi kesadaran guru untuk membuat progran peningkatan kompetensi
siswa pada semua mata pelajaran √ √ √ √ √ √ √ √
1.11Mencari tenaga yang kompeten dalam bidang non akademik √ √ √ √ √ √ √ √
2 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN:
2.1 Memberikan reward bagi guru yang sudah menyusun silabus dan RPP √ √
2.2 Mengadakan work shop tentang model pembelajaran PAIKEM √
2.3 Melaksanakan supervisi kelas secara berkala √ √ √ √ √ √ √ √
2.4 Memotivasi kepada semua guru kelas XII agar melaksanakan program bimbingan
belajar diluar jam pelajaran √ √ √ √ √ √ √ √
2.5 Mengadakan pembinaan kepada wali murid tentang pentingnya pendidikan anak √ √ √ √ √ √ √ √
128
3 2.6 Memotivasi siswa untuk melanjutkan ke PTAIN/PTN/PTS √ √ √ √
2.7 Menyusun program ekstrakurikuler yang sistematis √ √ √ √
PENGEMBANGAN PENDIDIK DANTENAGAKEPENDIDIKAN
3.1 Menambah tenaga kependidikan 2 orang √ √
3.2 Memotivasi 9 orang guru untuk meningkatkankan kualifikasipendidikannya √ √ √ √ √ √ √ √
3.3 Memotivasi kepala madrasah untuk meningkatkan kompetensinya √ √ √ √ √ √ √ √
3.4 Mengirimkan 14 guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. √ √ √ √
4 PENGEMBANGAN SARANADAN PRASARANA
4.1 Perabot
4.1.1 Membeli meja kursi guru 30 set √ √
4.1.2 Membeli lemari kelas 12 buah √ √ √ √ √ √
4.1.3 Membeli 1 buah lemari kantor √
4.2 Buku Penunjang
4.2.1 Kelas X
4.2.1.1 Membeli bukuAl-Quran Hadis I 36 eksemplar √ √
4.2.1.2 Membeli bukuAkidahAkhlak I 36 eksemplar √ √
4.2.1.3 Membeli buku Fiqh X 36 eksemplar √ √
4.2.1.4 Membeli buku PKn X 36 eksemplar √ √
4.2.1.5 Membeli buku IPS X 36 eksemplar √ √
4.2.1.6 Membeli buku Penjas X 36 eksemplar √
4.2.1.7 Membeli buku SBK X 36 eksemplar √
4.2.1.8 Membeli buku Bhasa Inggris X 36 eksemplar √
4.2.1.9 Membeli buku Bahasa IndonesiaX 36 eksemplar √
129
4.2.2 Kelas XI
4.2.2.1 Membeli bukuAL-Quran HadisII 36 eksemplar √ √
4.2.2.2 Membeli bukuAkidahAkhlak II 36 eksemplar √ √
4.2.2.3 Membeli buku Fiqh II 36 eksemplar √ √
4.2.2.4 Membeli buku PKn II 36 eksemplar √ √
4.2.2.5 Membeli buku IPS II 36 eksemplar √ √
4.2.2.6 Membeli buku Penjas II 36 eksemplar √
4.2.2.7 Membeli buku SBK II 36 eksemplar √
4.2.2.8 Membeli buku Bhasa Inggris II 36 eksemplar √
4.2.2.9 Membeli buku bahasa Indonesia II 36 eksemplar √
4.2.3 Kelas III
4.2.3.1 Membeli bukuAL-Quran HadisIII36 eksemplar √ √
4.2.3.2 Membeli bukuAkidahAkhlak III 36 eksemplar √ √
4.2.3.3 Membeli buku Fiqh III 36 eksemplar √ √
4.2.3.4 Membeli buku PKn III 36 eksemplar √ √
4.2.3.5 Membeli buku IPS III 36 eksemplar √ √
4.2.3 6 Membeli buku Penjas III 36 eksemplar √
4.2.3 7 Membeli buku SBK III 36 eksemplar √
4.2.3.8 Membeli buku Bhasa Inggris III 36 eksemplar √
4.2.3.9 Membeli buku bahasa Indonesia III 36 eksemplar √
4.2.3.10Membeli buku SKI I 36 eksemplar √ √
4.2.4 Kelas XII
4.2.4.1 Membeli bukuAL-Quran HadisI36 eksemplar √ √
130
4.2.4.2 Membeli bukuAkidahAkhlak36 eksemplar √ √
4.2.4.3 Membeli buku Fiqh 36 eksemplar √ √ √
4.2.4.4 Membeli buku Penjas 36 eksemplar √
4.2.4.5 Membeli buku SBK 36 eksemplar
4.2.4.6 Membeli buku bahasa Inggris 36 eksemplar √
4.2.4.7 Membeli buku bahasa Jawa 36 eksemplar √
4.2.4.8 Membeli buku SKI 36 eksemplar √ √
4.2.4.9 Membeli buku bahasaArab 36 eksemplar √ √
4.2.5 Kelas V
4.2.5.1 Membeli bukuAL-Quran HadisV 32 eksemplar √ √
4.2.5.2 Membeli bukuAkidahAkhlak V 32 eksemplar √ √
4.2.5.3 Membeli buku Fiqh V 32 eksemplar √ √
4.2.5.4 Membeli buku Penjas V 32 eksemplar √
4.2.5.5 Membeli buku SBK V 32 eksemplar √
4.2.5.6 Membeli buku bahasa Inggris V 32 eksemplar √
4.2.5.7 Membeli buku bahasa Jawa V 32 eksemplar √
4.2.5.8 Membeli buku SKI III 32 eksemplar √ √
4.2.5.9 Membeli buku bahasaArab II 32 eksemplar √ √
4.2.6 Kelas XII
4.2.6.1 Membeli bukuTafsir 36 eksemplar √ √
4.2.6.2 Membeli bukuHadist 36 eksemplar √ √
4.2.6.3 Membeli buku Ilmu Kalam 36 eksemplar √ √
4.2.6.4 Membeli buku Penjas Ilmu Hadist 36 eksemplar √
131
4.2.6.5 Membeli buku Ekonomi UN 36 eksemplar √
4.2.6.6 Membeli buku bahasa Geografi UN 36 eksemplar √
4.2.6.7 Membeli buku bahasa Indonesia UN 36 eksemplar √
4.2.6 8 Membeli buku Bahasa Inggris UN 36 eksemplar √ √
4.2.6 9 Membeli buku bahasaSosiolog UN 36 eksemplar √ √
4.3 Peralatan Pembelajaran
4.3.1Agama
4.3.1.1 Membeli CD pembelajaran shalat 1 buah √
4.3.1.2 Membeli CD pembelajaran zakat 1 buah √
4.3.1.3 Membeli CD pembelajaran haji 1 buah √
4.3.1.4 Membeli CD pembelajaran pengurusan jenazah 1 buah √
4.3.2 IPA
4.3.2.1 Membeli peta anatomi tubuh manusia 1 buah √
4.3.2.2 Membeli peta kerangka tubuh manusia 1 buah √
4.3.2.3 Membeli turso manusia 1 buah √
4.3.2.4 Membeli kerangka tubuh manusia 1 buah √
4.3.2 5 Membeli planetarium (gerhana) 1buah √
4.3.3 IPS
4.3.3.1 Membeli peta dinding dunia 1 buah √
4.3.3.2 Membeli peta dinding Indonesia 1 buah √
4.3.3.3 Membeli peta dinding Propinsi 1 buah √
4.3.3.4 Membeli gambar kenampakan alam 10 buah √
4.3.4 Bahasa
132
4.3.4.1 Membeli papan flanel bahasaArab √
4.4 Sarana Penunjang
4.4.1Media pembelajaran
4.4.1.1 Membeli laptop 1 buah √
4.4.1.2 Membeli LCD 1 buah √
4.4.1.3 MembeliTV 1 buah √
4.4.1.4 Membeli media LAB Bahasa 10 set √
4.4.1.5 Membeli perangkat komputer 10 set √
4.4.2 Peralatan Olah Raga
4.4.2.1 Membeli bola sepak 4 buah √ √ √ √
4.4.2.2 Membeli peralatan bulu tangkis 1 set √
4.4.2.3 Membeli peralatan tenis meja 1 set √
4.4.2.4 Membeli peralatan basket 1 set √
4.4.2.5 Membeli peralatan sepak takrow 1 set √
4.4.2.6 Membeli peralatan lompat tinggi 1 set √
4.4.3Alat Kesenian
4.4.3.1 Membeli perlalatan seni albanjari 1 set √
4.4.4Alat Ketrampilan
4.4.4.1 Membeli peralatan menjahit 10 set √
4.4.4.2 Membeli peralatan masak memasak 4 set √
4.5 Prasarana
4.5.1 Membeli perangkat komputer 1 buah √
4.5.2 Membeli perangkat printer 1 buah √
133
4.5.3 Membangun ruang laboratorium komputer √
4.5.4 Membangun ruang laboratorium bahasa √
4.5.5 Membangun 2 ruang kamar kecil siswa √
4.5.6 Meminjam lapangan olah raga milik desa √
4.5.7 Membuat ruang kepala Madrasah √
4.5.8 Membuat ruang wakil kepala Madrasah √
4.5.9Membeli meja kursi tamu √
4.5.10Membuat ruang BP √
4.5.11Membuat ruang media dan alat bantu PBM √
4.5.12Membuat ruang UKS √
4.5.13Membuat kantin Madrasah √
4.5.14Memanfaatkan masjid terdekat √
4.5.15Mengfungsikan 2 ruang kelas menjadiAula bila membutuhkan √
4.5.16Membeli media bermain √ √ √ √
4.5.17Membuat dapur Madrasah √
4.5.18Membuat pos keamanan √
4.5.19Membuat kebun Madrasah √
4.5.20Merehab pagar Madrasah √
4.6 Sanitasi
4.6.1 Membuat tandon air atas √
4.6.2 Membeli washtafel 4 buah √ √ √ √
4.6.3 Membeli tempat cuci peralatan 1 buah √
4.6.4 Membuat tempat wudlu 10 buah √
134
5 KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN
5.1 Mengoptimalkan koperasi dan kantin Madrasah √ √ √ √ √ √ √ √
5.2 Mengajukan proposal permohonan bantuan dana
kegiatan kepada yayasan √ √ √ √
5.3 Meningkatkan kesadaran wali murid untuk
memberikan infaq hari jumat √ √ √ √ √ √ √ √
5.4 Mengajukan proposal dana kegiatan kepada
perusahaan perusahaan terdekat. √ √ √ √
5.5 Meminta iuran pada wali murid sesuai kebutuhan √ √ √ √
6 BUDAYADAN LINGKUNGAN MADRASAH
6.1 Kebersihan, keamanan, keindahan dan ketertiban madrasah
6.1.1 Mengadakan lomba kebersihan kelas tiapminggu √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.2 Memberikan punishmen bagi kelas terkotor √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.3 Membuat jadwal piket kebersihan lingkungan madrasah √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.4 Mengadakan lomba kebersihan lingkungan madrasah antar kelompok piket. √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.5 Menyusun program keamanan madrasah dengan prosedur dan jadwal yang baik √ √ √ √
6.1.6 Menyusun program keindahan lingkungan √ √ √ √
6.1.7 Membuat taman madrasah √ √ √ √
6.1.8 Membuat program tindak lanjut terhadap pelanggaran ketertiban √ √ √ √
6.1.9 Mensosialisasikan program tindak lanjut terhadap pelanggaran ketertiban √ √ √ √
6.1.10Mengevaluasi program tindak lanjut terhadap pelanggaran ketertiban √ √ √ √
6.1.11 Membentuk kelompok belajar matematika, bahasa Indonesia, IPA,bahasa
Inggris dan bahasaArab. √ √ √ √
6.1.12Menyelenggarakan reuni alumni √
135
6.1.13Menyusun program dalam rangka menjalin
hubungan dengan alumni √ √ √ √
6.1.14Menyelenggarakan lomba mading kelas setiap
seminggu sekali √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.15Memberikan penghargaan pada guru yang
Kreatif √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.16Membuat sudut baca di semua ruang kelas √ √ √ √ √ √ √ √
6.1.17Memberikan sanksi yang mendidik kepada
pelanggar kedisiplinan √ √ √ √ √ √ √ √
6.2 PrestasiAkademik
6.2.1 Membuat kelompok belajar agama √ √ √ √
6.2.2 Membuat kelompok belajar PKn √ √ √ √
6.2.3 Membuat kelompok belajar Bahasa Indonesia √ √ √ √
6.2.4 Membuat kelompok belajar IPS √ √ √ √
6.2.5 Membuat kelompok belajar Matematika √ √ √ √
6.2.6 Membuat kelompok belajar IPA √ √ √ √
6.2.7 Membuat kelompok belajar bahasa Inggris √ √ √ √
6.3 Prestasi NonAkademik
6.3.1 Olah Raga
6.3.1.1 Membentuk club lari √ √ √ √
6.3.1.2 Membentuk club lempar bola √ √ √ √
6.3.1.3 Membentuk club lompat jauh √ √ √ √
6.3.1.4 Membentuk club voly √ √ √ √
6.3.1.5 Membentuk club BuluTangkis √ √ √ √
136
6.3.1.6 Membentuk clubTenis Meja √ √ √ √
6.3.1.7 Membentuk club Catur √ √ √ √
6.3.1.8 Membentuk club Senam √ √ √ √
6.3.1.9 Membentuk club PBB √ √ √ √
6.3.2 Kesenian
6.3.2.1 Membentuk club seni melukis √ √ √ √
6.3.2.2 Membentuk club seni Kaligrafi √ √ √ √
6.3.2.3 Membentuk club seni Berpidato bahasaIndonesia √ √ √ √
6.3.2.4 Membentuk club seni Berpidato bahasaArab √ √ √ √
6.3.2.5 Membentuk club seni Berpidato bahasa Inggris √ √ √ √
6.3.2.6 Membentuk club seni Qosidah √ √ √ √
6.3.2.7 Membentuk club seni Baca Puisi √ √ √ √
6.3.2.8 Membentuk club seni Paduan Suara √ √ √ √
6.3.2.9 Membentuk clubTartilAl-Quran √ √ √ √
6.3.2.10Membentuk club MTQ √ √ √ √
6.3.3 Prestasi NonAkademik Lainnya
6.3.3.1 Melaksanakan kegiatan pramuka secara rutindan berkesinambungan √ √ √ √ √ √ √ √
6.3.4.2 Mengaktifkan program kegiatan UKS √ √ √ √ √ √ √ √
6.4 Prestasi Guru
6.4.1 Memotivasi semua guru untuk mengikuti Lomba √ √ √ √
6.5 Prestasi Madrasah
6.5.1 Memperbaiki semua program Madrasah √ √ √ √
137
7 PERAN SERTAMASYARAKATDAN KEMITRAAN
7.1 Menyusun program kerja komite madrasah √ √ √ √
7.2 Memasukkan tokoh pendidikan dan pelaku dunia usaha dalam komposisi
keorganisasuian komite madrasah √ √
7.3 Menyusun jadwal pertemuan antara komite
dengan madrasah √ √ √ √
7.6 Mengundang semua tokoh masyarakat dalam
kegiatan akhir tahun/wisuda √ √ √ √
138
Wawancara dengan kepala madrasah
Wawancara dengan Waka Kurikulum
139
Wawancara dengan Waka Kesiswaaan
Wawancara dengan Tenaga Pendidik
140
Wawancara dengan peserta didik
kegiatan pramuka
141
Kegiatan hadroh
Proses belajar siswa/i dikelas
142
Observasi madrasah
143