Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

42
i STANDAR DOSEN, LABORAN, DAN PUSTAKAWAN UNIVERSITAS PAKUAN PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2011

Transcript of Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Page 1: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

i

STANDAR DOSEN, LABORAN, DAN PUSTAKAWAN

UNIVERSITAS PAKUAN

PUSAT PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

2011

Page 2: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

i

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Gambaran Umum .................................................................................... 1

1.2 Visi Universitas Pakuan ............................................................................ 2

1.3 Misi Universitas Pakuan ........................................................................... 3

1.4 Tujuan Pendidikan Universitas Pakuan ..................................................... 3

BAB 2. STANDAR DOSEN.................................................................................. 4

2.1 Pengertian Umum.................................................................................... 4

2.2 Kualifikasi Dosen ..................................................................................... 5

2.3 Kompetensi Dosen................................................................................... 5

2.4 Klasifikasi Dosen ..................................................................................... 6

2.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Dosen................................................................ 7

2.6 Kode Etik Dosen ...................................................................................... 8

2.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja .......................................... 10

2.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen .......................10

2.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen .......................10

2.7.3 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen ............................12

BAB 3. STANDAR PUSTAKAWAN ................................................................... 15

3.1 Umum................................................................................................... 15

3.2 Klasifikasi Pustakawan ......................................................................... 16

3.3 Kualifikasi Pustakawan .......................................................................... 16

3.4 Kompetensi Pustakawan ........................................................................ 17

3.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Pustakawan ..................................................... 19

Page 3: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

ii

3.6 Kode Etik Pustakawan ........................................................................... 21

3.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Pustakawan .................................. 22

BAB 4. STANDAR PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN............................ 26

4.1 Umum................................................................................................... 26

4.2 Klasifikasi PLP ....................................................................................... 26

4.3 Kualifikasi PLP...................................................................................... 27

4.4 Kompetensi PLP .................................................................................... 27

4.5 Tugas Pokok dan Fungsi PLP .................................................................. 30

4.6 Kode Etik PLP Universitas Pakuan........................................................... 33

4.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator PLP ............................................... 34

4.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja PLP ....................................34

4.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP ...............................37

Page 4: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen ....................... 10

Tabel 2.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen........................ 11

Tabel 2.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen ............................ 13

Tabel 2.7-4: Kualif ikasi dan Jenjang Pendidikan untuk Rekrutmen Dosen ........................ 14

Tabel 3.2-1: Klasifikasi Tenaga Pustakawan ............................................................. 16

Tabel 3.4-1: Kompetensi Pustakawan Tingkat Ahli ..................................................... 17

Tabel 3.4-2: Kompetensi Pustakawan Tingkat Terampil .............................................. 18

Tabel 3.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Terampil .............................. 19

Tabel 3.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Ahli..................................... 20

Tabel 3.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Terampil.............. 23

Tabel 3.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Ahli ..................... 24

Tabel 4.2-1: Klasifikasi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) .................................... 26

Tabel 4.4-1. Standar Kompetensi PLP Terampil ........................................................ 28

Tabel 4.4-2. Standar Kompetensi PLP Ahli............................................................... 29

Tabel 4.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Terampil .................................................. 30

Tabel 4.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Ahli .......................................................... 31

Tabel 4.7-1: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Terampil .......................... 34

Tabel 4.7-2: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Ahli................................. 35

Tabel 4.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP ............................... 37

Page 5: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Dalam era globalisasi saat ini, dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi, mendapat

tantangan lebih besar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan secara

global. Pengaruh globalisasi dicirikan oleh adanya aliran manusia, informasi, teknologi baru,

modal, gagasan, dan citra. Keadaan ini mempengaruhi perubahan nilai kehidupan masyarakat,

dan meningkatnya tuntutan dunia kerja terhadap lulusan, sehingga setiap perguruan tinggi

dituntut agar mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

perkembangan ilmu, teknologi dan seni (ipteks), dunia kerja, profesi, dan pengembangan

kepribadian, dengan ciri khas kebudayaan masing-masing.

Untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan perguruan tinggi,

pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah memberlakukan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang menekankan pada penyelenggaraan proses

pendidikan secara komprehensif dan universal, untuk menghasilkan lulusan yang mampu

berperan aktif secara global. Pemerintah juga memberlakukan Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003, yang antara lain mengamanatkan otonomi

perguruan tinggi, yaitu setiap perguruan tinggi harus mandiri mengawasi penyelenggaraan dan

mutu pendidikan yang dilaksanakannya, dengan mengedepankan azas transparansi dan

akuntabilitas.

Kementerian Pendidikan Nasional telah memfasilitasi upaya perguruan tinggi nasional

untuk meningkatkan mutu lulusan, melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebagai acuan standar mutu minimal. Setiap

perguruan tinggi dapat mengeksplorasi segenap potensi yang dimilikinya untuk menjadi yang

terbaik, memenuhi, atau bahkan melampaui standar minimal mutu nasional dalam SNP.

Universitas Pakuan menyikapi secara terintegrasi upaya pencapaian standar nasional ini,

dengan melakukan introspeksi dan mengembangkan sistem manajemen yang lebih baik,

dengan berpedoman pada suatu rencana pengembangan yang berorientasi ke masa depan.

Terkait dengan upaya tersebut, Universitas Pakuan menetapkan Rencana Pengembangan

Strategis (Renstra) Universitas Pakuan lima tahunan yang menerapkan sistem penjaminan mutu

secara berkelanjutan. Renstra Universitas Pakuan 2008-2013 merupakan salah satu pedoman

Page 6: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

2

yang digunakan sebagai acuan dalam implementasi sistem penjaminan mutu internal

Universitas Pakuan, karena di dalamnya juga mengatur tentang standar dosen dan tenaga

kependidikan. Untuk memenuhi salah satu target pengembangan dalam Renstra Universitas

Pakuan 2008-2013, dan menyediakan pedoman teknis pelaksanaan Standar Akademik

Universitas Pakuan Tahun 2010, maka disusunlah Standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan Universitas Pakuan ini.

Buku ini ditujukan sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring,

evaluasi, dan penilaian program pembinaan dan pengembangan dosen serta tenaga

kependidikan di Universitas Pakuan. Sesuai komitmen Universitas Pakuan untuk

mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal secara berkelanjutan, sangat penting

adanya standarisasi mutu sumberdaya manusia, khususnya dosen dan tenaga kependidikan.

Secara bertahap, penetapan, pelaksanaan, penilaian, dan pengembangan standar mutu dosen

dan tenaga kependidikan akan dilakukan di bawah koordinasi Pusat Penjaminan Mutu

Universitas Pakuan. Tujuan akhir dari standarisasi mutu dosen dan tenaga kependidikan adalah

untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan, sehingga

menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri, dan berkarakter, serta mampu berperan aktif

secara global, sesuai visi Universitas Pakuan.

1.2 Visi Universitas Pakuan

Penyusunan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Pakuan didasari oleh

komitmen untuk mewujudkan Visi Universitas Pakuan, yaitu menjadi universitas yang Unggul,

Mandiri, Berkarakter, khususnya dalam aspek sumberdaya manusia. Unggul diterjemahkan

sebagai memiliki kelebihan dalam hal kecerdasan dan keterampilan, sehingga dapat

memenangkan persaingan dari pihak lain. Mandiri diartikan memegang erat prinsip, dengan

kemampuan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya sendiri, namun tetap terbuka untuk

bekerja sama dengan pihak lain. Berkarakter diartikan memiliki integritas moral, yang dilandasi

oleh sikap arif dan bijaksana, dalam melaksanakan tanggung jawab tugas.

Visi tersebut menyiratkan tekad kuat seluruh sivitas akademika untuk menjadikan

Universitas Pakuan sebagai institusi pendidikan tinggi swasta yang unggul, terpandang, dan

berwibawa, baik pada tataran nasional maupun internasional, sehingga menjadi suatu aset

nasional yang membanggakan masyarakat Indonesia.

Page 7: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

3

1.3 Misi Universitas Pakuan

Penetapan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Pakuan, merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari upaya pelaksanaan Misi Universitas Pakuan, yaitu :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kritis,

kreatif, inovatif, profesional, dan berdaya saing global.

2. Menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang dilandasi sikap

arif dan bijaksana dalam penerapannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional.

4. Memantapkan peran lembaga pendidikan tinggi melalui pengembangan dan pengokohan

jejaring dan kemitraan pada tingkat regiona l, nasional, dan internasional.

1.4 Tujuan Pendidikan Universitas Pakuan

Tujuan umum penyelanggaraan pendidikan oleh Universitas Pakuan bermuara pada

pengembangan manusia yang cerdas, terampil, beriman dan bertaqwa, bermoral, dan

berakhlak mulia, profesional, memiliki integritas, serta cinta terhadap bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Secara lebih rinci, penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan bertujuan untuk :

1. Membina, mengembangkan, dan menghasilkan lulusan menjadi ilmuwan yang memilik i

kecerdasan, keterampilan, dan profesional, dilandasi iman dan taqwa, berkepribadian,

berkompetensi tinggi, dan berwawasan kebangsaan.

2. Menggali, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, yang dilandasi sikap arif dan bijaksana.

3. Mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan,

dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri.

4. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, demokratis, bermartabat, yang

dilandasi integritas, serta mencintai bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 8: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

4

BAB 2. STANDAR DOSEN

2.1 Pengertian Umum

Dosen adalah sebutan untuk tenaga pendidik pada perguruan tinggi. Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 pasal 1,

menyebutkan bahwa: “Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan, dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat”. Pada pasal 39 ayat

2 Undang-Undang Sisdiknas dikatakan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

Dosen merupakan komponen esensial dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi.

Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan mutu manusia Indonesia,

yang mencakup iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ipteks, untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi,

peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional.

Profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

dan menjadi sumber penghasilan, yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang

memenuhi standar mutu atau norma tertentu, serta memerlukan pendidikan profesi.

Profesionalisme seorang dosen dan kewenangan mengajarnya, dinyatakan melalui pemberian

sertif ikat pendidik. Dosen yang profesional akan menentukan mutu lulusan perguruan tinggi,

oleh karenanya dosen memiliki kewajiban sebagaimana diatur dalam UU No. 14/20005 pasal 40

ayat 2, yaitu :

1. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan

dialogis;

2. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan

3. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Page 9: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

5

2.2 Kualifikasi Dosen

Kualifikasi minimal yang harus dimiliki dosen Universitas Pakuan mengacu pada Undang-

Undang RI No. 14/2005 pasal 46, yaitu sebagai berikut :

1. lulusan program magister untuk dosen pada program diploma dan program sarjana;

2. lulusan program doktor untuk dosen pada program pascasarjana.

2.3 Kompetensi Dosen

Selain memenuhi kualif ikasi minimal sesuai ketentuan Undang-Undang No. 14/2005, dosen

Universitas Pakuan hendaknya juga kompeten dalam menjalankan tugasnya. Kompetensi dosen

menentukan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagaimana yang ditunjukkan

dalam kegiatan profesional dosen. Dosen Universitas Pakuan didorong untuk memiliki

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial,

yang diperlukan dalam praktek pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Peraturan Mendiknas RI Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen telah menetapkan

empat aspek kompetensi yang hendaknya dimiliki seorang dosen, yaitu sebagai berikut :

1. kompetensi pedagogik, yang antara lain mencakup:

a. kemampuan membuat perencanaan perkuliahan;

b. kemampuan menerapkan berbagai pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran;

c. kemampuan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian hasil pembelajaran secara

obyektif;

d. kemampuan melakukan evaluasi diri (refleksi) terhadap proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan;

e. kemampuan mengembangkan proses pembelajaran secara berkelanjutan.

2. kompetensi profesional, yang antara lain mencakup :

a. kemampuan melaksanakan seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi;

b. kemampuan berkoordinasi dengan semua unit kerja dalam melaksanakan Tri

Dharma Perguruan Tinggi;

c. kemampuan merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang inovatif,

sesuai perkembangan ipteks;

d. kemampuan memberikan layanan prima sesuai kepakaran.

Page 10: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

6

3. kompetensi kepribadian, yang antara lain mencakup :

a. kemampuan bekerja sama dengan berbagai unsur sivitas akademika;

b. kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, dengan berbagai unsur sivitas

akademika;

c. kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar.

4. kompetensi sosial, yang antara lain mencakup :

a. kemampuan bekerja sama dengan berbagai unsur sivitas akademika;

b. kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dengan berbagai unsur siv itas

akademika;

c. kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitar.

2.4 Klasifikasi Dosen

Universitas Pakuan mengelompokkan dosen ke dalam dua status, yaitu dosen tetap dan

dosen tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen yang terikat penuh waktu dengan Universitas

Pakuan, sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen yang terikat hubungan kerja dengan

Universitas Pakuan untuk jangka waktu tertentu. Dosen tidak tetap mencakup dosen luar biasa

dan dosen tamu.

Dosen tetap Universitas Pakuan terdiri atas :

a) Dosen pegawai Universitas Pakuan yang bekerja tanpa status PNS, telah lulus proses

penerimaan pegawai Universitas Pakuan, dan ditetapkan sebagai pegawai Universitas

Pakuan dengan SK Rektor Universitas Pakuan.

b) Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kopertis Wilayah IV Jabar dan Banten, yang

dipekerjakan di Universitas Pakuan berdasarkan SK pejabat yang berwenang.

Pengelompokan dosen berdasarkan kewenangan akademiknya, dilakukan dengan mengacu

pada SK Menko Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No.

38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, yang

menyebutkan jenjang jabatan akademik dosen, dari yang terendah sampai tertinggi, adalah:

a) Asisten Ahli,

b) Lektor,

c) Lektor Kepala,

d) Guru Besar.

Pada masing-masing jenjang jabatan tersebut, terkandung tanggung jawab dan fungsi

akademik yang harus dilaksanakan oleh dosen. Universitas Pakuan telah menetapkan untuk

Page 11: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

7

menggunakan SK Menko WasbangPAN No.38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tersebut sebagai

standar dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan akademik dosen tetap Universitas Pakuan.

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dosen

Secara administratif, dosen mempunyai tugas pokok menjalankan Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yaitu memberi layanan pendidikan-pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat. Dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen berperan sebagai :

1. fasilitator dan narasumber pembelajaran mahasiswa;

2. peneliti dan pakar dalam bidang ilmunya masing-masing, untuk pengembangan ilmu,

teknologi, kebudayaan dan seni;

3. pengabdi masyarakat dengan cara menerapkan keahliannya bagi kesejahteraan masyarakat

dan kemajuan kemanusiaan.

Selain melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, dosen juga mempunyai fungsi dalam

pengembangan akademik dan profesi, serta berpartisipasi dalam tata pamong institusi. Tugas

dan fungsi dosen secara lebih spesifik, meliputi antara lain:

1. fasilitator pembelajaran mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan

sesuai dengan bidangnya masing-masing;

2. membimbing mahasiswa berpikir kritis dan analitis, sehingga dapat secara mandiri

menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya;

3. membina mahasiswa dalam segi intelektual, sekaligus sebagai konselor;

4. menggunakan konsep, teori, dan metodologi da lam bidang yang ditekuninya, sekaligus

mampu menciptakan sejumlah konsep, teori, dan metodologi yang operasional dalam

konteks kegiatan ilmiahnya;

5. melakukan penelitian yang hasilnya dipublikasikan melalui diskusi, seminar, jurnal ilmiah,

atau pameran, dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan,dan/atau kesenian;

6. menerapkan pengetahuannya dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat;

7. meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi diri selaku tenaga pendidik;

8. melaksanakan kerja bersama tim dalam pengelo laan akademik untuk mewujudkan visi

universitas;

9. mengembangkan keprofesian dengan berperan aktif dalam organisasi seminar;

10. melakukan rencana kegiatan semesteran, realisasi kegiatan bulanan, dan mengevaluasi

realisasi yang terjadi;

Page 12: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

8

11. menyusun portofolio/deskripsi diri pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat, serta kegiatan lain yang menunjang Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

Bagi dosen yang telah menjabat profesor (Guru Besar), terdapat tugas untuk

melaksanakan kewajiban khusus yang tidak menambah beban tugas (12 sks), tetapi merupakan

bagian dari tugas yang wajib dipilih oleh profesor. Menurut Undang-Undang No. 14/2005 pasal

49 ayat 2, kewajiban khusus bagi profesor meliputi kegiatan:

a) menulis buku,

b) menghasilkan karya ilmiah, dan

c) menyebarluaskan gagasan.

Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini paling sedikit sepadan dengan tiga sks setiap

tahun. Kewajiban khusus profesor dalam membuat buku, adalah berupa buku yang sesuai

dengan rumpun keahliannya, dan/atau sesuai dengan jabatan yang pernah/sedang diembannya

(pengalaman menjabat), serta diterbitkan oleh lembaga penerbit baik nasional maupun

internasional yang mempunyai ISBN (International Standard of Book Numbering System).

Kewajiban khusus profesor dalam membuat karya ilmiah, dapat berupa keterlibatan dalam satu

judul penelitian, atau pembuatan karya seni atau teknologi (termasuk penelitian untuk disertasi

dan atau thesis), memperoleh hak paten, dan/atau membuat karya teknologi atau seni.

Kewajiban profesor dalam menyebarluaskan gagasan, dapat berupa menulis jurnal ilmiah,

menyampaikan orasi ilmiah, menjadi pembicara seminar, memberikan pelatihan/penyuluhan/

penataran kepada masyarakat, dan mendiseminasikan (menyebarluaskan) temuan karya

teknologi dan atau seni.

2.6 Kode Etik Dosen

Kode Etik dosen merupakan norma-norma yang mengarahkan sikap, perilaku, dan tindakan

dosen selama menjalankan tugasnya, baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan

masyarakat. Dosen sebagai bagian dari siv itas akademika, tidak terlepas dari kewajiban

melaksanakan Kode Etik Sivitas Akademika Universitas Pakuan, yang mengarahkan pola

pikir, sikap, dan tindakan siv itas akademika Universitas Pakuan dalam lima aspek, yaitu:

1. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah dan dasar

negara Pancasila;

2. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tingg i

senantiasa berlandaskan iman, ilmu dan amal;

Page 13: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

9

3. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi

senantiasa berusaha untuk mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus

sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Indonesia;

4. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan berusaha untuk mengamalkan ilmu tersebut demi pengabdian pada

kemanusiaan;

5. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan dan

kebanggaan terhadap almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam segala

sikap dan tingkah laku, ucapan dan perbuatan.

Terkait dengan profesionalisme sebagai dosen, Kode Etik Dosen Universitas Pakuan

mengatur norma-norma dalam dua aspek utama, yaitu :

1. Kode Etik terkait profesionalisme :

a. jujur secara intelektual dan menunjukkan kebenaran dalam melaksanakan tugas;

b. disiplin terhadap diri sendiri dalam menggunakan, memperluas, dan menyebarkan ilmu

pengetahuan;

c. objektif dan adil dalam hubungan profesional, dan menghargai kolega;

d. objektif dan apresiatif terhadap pertanyaan dan kritik yang diajukan oleh kolega

terhadap pekerjaannya;

e. jujur mengungkapkan kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah;

f. tidak melakukan plagiat.

2. Kode Etik terkait hubungan dengan unsur pemangku kepentingan :

a. menyatakan dirinya bukan sebagai seorang yang paling tahu tentang ilmu

pengetahuan dalam bidangnya;

b. menyampaikan keterangan yang dapat dibuktikan kebenarannya;

c. menghindari tindakan-tindakan yang bertentangan dengan standar moral, hukum, dan

agama yang berlaku di masyarakat;

d. menghargai mahasiswa secara personal dan sebagai mitra intelektual.

Page 14: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

10

2.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja

2.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen

Dalam rangka mewujudkan visinya, Universitas Pakuan merekrut, membina, dan

mengembangkan dosen profesional, yang mampu menerapkan kinerja terbaik pada bidang

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lain yang menjadi

tanggung jawabnya. Standar mutu, kriteria, dan indikator profesionalisme dosen Universitas

Pakuan, dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 2.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Profesionalisme Dosen

Standar Kriteria Indikator

Profesionalisme

tinggi

1. kepakaran;

2. pengembangan kepakaran

dan penguasan ilmu;

3. menerapkan teknologi

instruksional;

4. menerapkan etika pada waktu

mengajar, meneliti, dan

melakukan kegiatan profesi.

Memiliki sertifikat dosen yang diterbitkan oleh

Kementerian Pendidikan Nasional R.I, yang

mencakup enam aspek, yaitu:

a. pengakuan atas kepakarannya, atau

penguasaan terhadap disiplin ilmunya, oleh

kelompok sejawat (peer group);

b. kegiatan penelitian ilmiah;

c. penulisan makalah/buku ilmiah;

d. sertifikasi dalam bidang pengajaran;

e. kepuasan mahasiswa;

f. tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang

melanggar etika, nilai-nilai akademik, dan

profesi.

2.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen

Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen Universitas Pakuan yang

profesional selalu menampilkan kinerja dan karya terbaiknya secara terus menerus. Merujuk

pada Standar Akademik Universitas Pakuan, ditetapkan standar mutu, kriteria, dan indikator

kinerja terbaik dosen, yaitu sebagai berikut :

Page 15: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

11

Tabel 2.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Terbaik Dosen

Standar Mutu Kriteria Indikator

Kinerja terbaik

pendidikan dan

pengajaran

1. Membangkitkan minat dan

mengembangkan kemampuan

mahasiswa untuk

berargumentasi secara ilmiah.

a. Metode pengajaran berpusat pada

mahasiswa (Student Centered Learning/SCL);

b. Metode pengajaran memberikan

contoh-contoh nyata dan menarik

dalam pembelajaran;

c. Materi pengajaran merangsang

mahasiswa untuk aktif bertanya dan

berdiskusi;

d. Materi pengajaran mendorong

mahasiswa tertarik untuk mengetahui

lebih jauh.

2. Mempunyai tujuan pengajaran

yang jelas.

a. Tersedia rancangan pengajaran sesuai

dengan kaidah yang berlaku;

b. Tersedia Satuan Acara Pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran;

c. Materi pengajaran disusun sesuai

dengan kompetensi utama, kompetensi

pendukung, dan kompetensi lain yang

relevan.

3. Menyukai tantangan intelektual.

a. Materi pengajaran mengacu pada

rujukan mutakhir;

b. Memberikan respon positif terhadap

pertanyaan mahasiswa.

4. Peduli serta menghargai

mahasiswa dan proses

belajarnya.

a. Suasana akademik membuat

mahasiswa aktif dan termotivasi;

b. Mahasiswa dapat memilih cara

pembelajaran yang sesuai dalam

jadwal yang telah ditetapkan, dengan

tetap menerapkan kaidah ilmiah.

5. Melakukan penilaian yang tepat

dan memberikan umpan balik.

Instrumen penilaian dapat mengukur

kemampuan mahasiswa yang

sesungguhnya, sesuai dengan

kapasitasnya.

6. Mandiri dan mampu mengontrol

diri.

Menaati Kode Etik Dosen dan Kode Etik

Sivitas Akademika Unpak.

7. Belajar dari peserta didik.

Tersedia instrumen dan metode

pembelajaran hasil revisi rancangan

pengajaran, berdasarkan evaluasi dan

umpan balik mahasiswa.

Page 16: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

12

Standar Mutu Kriteria Indikator

Kinerja terbaik

penelitian

1. Memacu keunggulan penelitian.

a. Publikasi ilmiah di jurnal nasional atau

internasional, minimal satu artikel per

tahun;

b. Adanya sitasi karya ilmiah, minimal

satu artikel per tahun;

c. Memperoleh dana pene litian melalui

kompetisi hibah;

d. menjadi anggota komunitas ilmiah

nasional/internasional.

2. Keikutsertaan mahasiswa dalam

penelitian.

a. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian

dosen, minimal 1 orang per tahun;

b. Meningkatnya mutu penelitian

mahasiswa.

3. Penerapan etika penelitian.

Penelitian berlangsung sesuai dengan

etika yang berlaku.

4. Menciptakan peluang/jejaring

kerja sama.

Terlibat kerja sama dengan lembaga

penelitian/institusi terkait, secara nasional

maupun internasional.

5. Memacu terbentuknya kelompok

penelitian.

Terdapat kelompok penelitian yang

tangguh dan mampu bersaing.

Kinerja terbaik

pengabdian

pada

masyarakat

1. Kepuasan pelanggan.

Meningkatnya permintaan jasa layanan

sosial atas kepakarannya.

2. Bermanfaat untuk kepentingan

masyarakat dan industri.

Meningkatnya jumlah dana yang

bersumber dari kegiatan kepakaran.

3. Profesional dalam memberikan

layanan kepakaran.

Mendapatkan penghargaan dalam

layanan sosial dan kepakaran.

Kinerja

akademik yang

integratif

1. Mengintegrasikan kegiatan

pengajaran, penelitian, dan

pengabdian/pelayanan pada

masyarakat, yang relevan.

a. Terlibat aktif dalam ketiga dharma

akademik (pengajaran, penelitian,

pengabdian/pelayanan kepada

masyarakat);

b. Pengajaran dirancang berbasis pada

fakta-fakta penelitian ilmiah terkini;

c. Pelayanan profesional berbasis pada

fakta-fakta penelitian ilmiah terkini.

2. Wawasan ilmu pengetahuan

yang luas, dalam perspektif

antar disiplin ilmu.

a. Tersedia silabus dan rancangan

pengajaran yang berwawasan luas,

dan terintegrasi;

b. Terlibat aktif dalam kerja sama

penelitian antar disiplin ilmu.

2.7.3 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen

Profesionalisme dosen sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Diperlukan

komitmen tinggi dari pimpinan universitas dalam melaksanakan manajemen dosen, agar visi

Page 17: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

13

Universitas Pakuan dapat tercapai. Manajemen dosen di Universitas Pakuan mendorong dosen

untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin demi kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan,

dan sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, setiap

dosen Universitas Pakuan diharapkan mempunyai perasaan memiliki, dan dapat

mengidentifikasi apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Manajemen mutu dosen Universitas Pakuan dimaksudkan untuk memberdayakan dosen,

sehingga dapat melaksanakan fungsi, menghasilkan karya, dan berprestasi sebaik mungkin.

Agar dosen dapat melaksanakan fungsinya secara maksimal, diperlukan tiga kondisi yaitu:

1. Kondisi yang memberikan kemampuan pada dosen untuk melaksanakan pekerjaannya

(managing ability).

2. Kondisi yang memberikan kesempatan pada dosen untuk melaksanakan pekerjaannya

dengan memuaskan (managing opportunity).

3. Kondisi yang mendorong dosen untuk melaksanakan pekerjaannya tersebut (managing

motivation).

Kondisi pertama (managing ability) terkait erat dengan sistem rekrutmen, dan

pengembangan diri dosen, serta pembinaan melalui studi lanjut, pelatihan, dan penilaian dosen.

Kondisi ke dua (managing opportunity) berkaitan dengan suasana pekerjaan, yaitu tempat dan

peralatan kerja, jaminan kesehatan, dan sebagainya. Kondisi terakhir (managing motivation)

menyangkut pola pemberian insentif, yang berhubungan dengan tugas dan jabatan.

Tanggung jawab manajemen adalah memantau apakah kebijakan yang terkait dengan

ketiga kondisi tersebut berlangsung baik dan saling mendukung. Guna mencapai tujuan

tersebut, ditetapkan standar mutu, kriteria, dan indikator manajemen dosen (Tabel 2.7-3),

demikian pula kualif ikasi dan jenjang pendidikan untuk rekrutmen dosen (Tabel 2.7-4).

Tabel 2.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen Dosen

Standar Kriteria Indikator

Managing ability

1. Kecukupan dosen.

a. Rasio dosen tetap : mahasiswa = 1 : 30.

b. Beban tugas dosen 12 sks per semester, yang

tersebar pada aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi.

c. Memenuhi ekivalensi waktu mengajar penuh

(EWMP).

2. Kualifikasi dosen yang

diperlukan. Lihat tabel kualifikasi dosen.

Page 18: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

14

Standar Kriteria Indikator

Managing ability

3. Sistem rekrutmen dan

seleksi.

a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai

rekrutmen dan seleksi dosen;

b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,

dan akuntabel.

4. Program pembinaan dan

pengembangan.

a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai

pembinaan dan pengembangan dosen;

b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,

dan akuntabel.

Managing Opportunity

Pengembangan lingkungan

kerja yang sehat, kondusif,

dan kompetitif.

a. Tersedia peraturan tertulis mengenai status, hak,

dan kewajiban dosen;

b. Implementasi peraturan secara konsisten, dan

akuntabel.

Managing

Motivation

Sistem penghargaan,

sanksi, dan remunerasi.

a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai

sistem penghargaan, sanksi, dan remunerasi dosen;

b. Implementasi pedoman secara periodik, konsisten,

transparan, dan akuntabel.

Tabel 2.7-4: Kualifikasi dan Jenjang Pendidikan untuk Rekrutmen Dosen

Kualifikasi

Akademik

Jenjang Program Pendidikan

D3 S1 S2 S3

Pendidikan

Magister (S2) dari

Perguruan Tinggi

yang terakreditasi

Kemendiknas dan

sesuai dengan

bidang studi, serta

sertifikat yang

relevan.

Magister (S2) dari

Perguruan Tinggi

yang terakreditasi

Kemendiknas dan

sesuai dengan

bidang studi.

Doktor (S3) dari

Perguruan Tinggi

yang terakreditasi

Kemendiknas.

Doktor (S3) dari

Perguruan Tinggi

yang terakreditasi

Kemendiknas.

Kompetensi

Akademik

1. IPK minimal 3,00

untuk jenjang

pendidikan

terakhir;

2. TOEFL minimal

450;

3. Mempunyai karya

ilmiah/

seni/paten.

1. IPK minimal 3,00

untuk jenjang

pendidikan

terakhir;

2. TOEFL minimal

450;

3. Mempunyai

karya ilmiah/

seni/paten.

1. IPK minimal 3,25

untuk jenjang

pendidikan

terakhir;

2. TOEFL minimal

500;

3. Mempunyai

karya ilmiah/

seni/paten.

1. IPK minimal 3,50

untuk jenjang

pendidikan

terakhir;

2. TOEFL minimal

500;

3. Mempunyai

karya ilmiah/

seni/paten.

Kesehatan

Sehat jasmani dan

rohani; lulus

pemeriksaan

psikologi dan

kesehatan

Sehat jasmani dan

rohani; lulus

pemeriksaan

psikologi dan

kesehatan

Sehat jasmani dan

rohani; lulus

pemeriksaan

psikologi dan

kesehatan

Sehat jasmani dan

rohani; lulus

pemeriksaan

psikologi dan

kesehatan

Page 19: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

15

BAB 3. STANDAR PUSTAKAWAN

3.1 Umum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pada

pasal 1 ayat 1 menjelaskan pengertian dari perpustakaan, yaitu “suatu institusi pengelola

koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku,

guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka”. Perpustakaan mengambil peran cukup penting dalam penyelenggaraan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, melalui mekanisme pemilihan, penghimpunan, pengolahan, perawatan, dan

penyediaan layanan sumber informasi, kepada siv itas akademika Universitas Pakuan pada

khususnya, dan masyarakat akademis pada umumnya.

Agar memiliki kinerja yang baik, Perpustakaan Universitas Pakuan perlu ditunjang

dengan manajemen yang baik, sehingga seluruh aktiv itas dapat bermuara pada upaya

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu komponen penting dalam manajemen

perpustakaan, adalah manajemen tenaga pustakawan yang memiliki karakteristik tersendiri.

Kepala Perpustakaan dan pustakawan memegang peran sangat penting atas keberhasilan suatu

perpustakaan. Pustakawan sebagai ujung tombak mutu suatu perpustakaan dituntut agar

kompeten, berdedikasi tinggi, dan penuh pengabdian dalam bertugas.

Dalam UU RI No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 1 ayat 8, disebutkan

bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui

pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab

untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pasal 32 dalam UU RI No. 43

tahun 2007 menyebutkan, bahwa secara umum seorang pustakawan mempunyai kewajiban

memberikan layanan prima terhadap pemustaka, menciptakan suasana perpustakaan yang

kondusif, memberikan keteladanan, serta menjaga nama baik lembaga dan kedudukannya

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Jenjang jabatan fungsional pustakawan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri

Penertiban Aparatur Negara No.132/KEP/M.PAN/12/2002, terdiri atas pustakawan tingkat

terampil dan pustakawan tingkat ahli. Lebih lanjut lagi, pasal 1 ayat 4 dan ayat 5

mencantumkan bahwa pustakawan tingkat terampil adalah pustakawan yang memiliki dasar

pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma-II Perpustakaan,

Dokumentasi dan Informasi, atau Diploma bidang lain yang disetarakan. Adapun pustakawan

tingkat ahli adalah pustakawan yang memiliki dasar pendidlkan untuk pengangkatan pertama

Page 20: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

16

kali serendah-rendahnya Sarjana Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, atau Sarjana

bidang lain yang disetarakan.

3.2 Klasifikasi Pustakawan

Klasifikasi tenaga pustakawan diatur dalam KEPMENPAN No.132/KEP/M.PAN/12/2002

tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, sebagai berikut.

Tabel 3.2-1: Klasifikasi Tenaga Pustakawan

Klasifikasi Jabatan Fungsional Pangkat Gol. ruang

Pustakawan

Tingkat

Terampil

1. Pustakawan Pelaksana

Pengatur Muda Tingkat I

Pengatur

Pengatur Tingkat I

II/b

II/c

II/d

2. Pustakawan Pelaksana

Lanjutan

Penata Muda

Penata Muda Tingkat I

III/a

III/b

3. Pustakawan Pelaksana

Penyelia

Penata

Penata Tingkat I

III/c

III/d

Pustakawan

Tingkat Ahli

4. Pustakawan Pertama Penata Muda

Penata Muda Tingkat I

III/a

III/b

5. Pustakawan Muda Penata

Penata Tingkat I

III/c

III/d

6. Pustakawan Madya

Pembina

Pembina Tingkat I

Pembina Utama Muda

IV/a

IV/b

IV/c

7. Pustakawan Utama Pembina Utama Madya

Pembina Utama

IV/d

IV/e

3.3 Kualifikasi Pustakawan

Seorang pustakawan wajib memenuhi kualif ikasi sebagaimana diatur dalam KEPMENPAN

No.132/KEP/M.PAN/12/2002 pada pasal 21, yaitu sebagai berikut :

1. pustakawan tingkat ahli memiliki kualif ikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau

diploma empat (D-IV) bidang ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi dari

perguruan tinggi yang terakreditasi;

2. seseorang yang memiliki kualif ikasi akademik serendah-rendahnya sarjana (S1) atau

diploma empat (D-IV) di luar bidang ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi,

dapat menjadi pustakawan tingkat ahli setelah lulus pendidikan dan pelatihan dalam

bidang Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi, serta pengalaman bekerja di

perpustakaan minimal dua tahun;

Page 21: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

17

3. pustakawan tingkat terampil minimal memiliki kualif ikasi akademik berlatar pendidikan

D-II Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi;

4. seseorang yang memiliki kualif ikasi akademik serendah-rendahnya D-II dan luar bidang

Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi, dapat menjadi pustakawan tingkat terampil

setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi,

serta pengalaman bekerja di perpustakaan minimal dua tahun;

5. pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada butir 2 (dua) dan 4 (empat)

diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI, atau lembaga lain yang diakreditasi oleh

Perpustakaan Nasional RI, atau lembaga sertifikasi.

3.4 Kompetensi Pustakawan

Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui

pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab

melaksanakan pengelolaan dan layanan perpustakaan. Dalam rangka meningkatkan mutu

layanan Perpustakaan Universitas Pakuan, tenaga pustakawan dituntut memiliki kompetensi

umum sesuai tingkat masing-masing. Kompetensi yang sebaiknya dimiliki pustakawan tingkat

ahli, tercantum berikut ini.

Tabel 3.4-1: Kompetensi Pustakawan Tingkat Ahli

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Keahlian

1. Pengorganisasian dan

pendayagunaan koleksi bahan

pustaka/sumber informasi.

a. Pengembangan koleksi;

b. Pengolahan bahan pustaka;

c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka;

d. Pelayanan informasi.

2. Pengkajian pengembangan

perpustakaan,dokumentasi,

dan informasi.

a. Pengkajian;

b. Pengembangan perpustakaan;

c. Analisis/kritik karya kepustakawanan;

d. Penelaahan pengembangan di bidang

perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Keahlian 3. Pengembangan profesi.

a. Membuat karya ilmiah di bidang

perpustakaan,dokumentasi dan informasi;

b. Menyusun pedoman/petunjuk teknis

perpustakaan, dokumentasi dan informasi;

c. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-

bahan lain di bidang perpustakaan, dokumentasi

dan informasi;

d. Melakukan tugas sebagai Koordinator

Pustakawan atau memimpin unit perpustakaan;

e. Menyusun kumpulan tulisan untuk dipublikasikan;

f. Memberi konsultasi kepustakawanan yang

bersifat konsep.

Page 22: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

18

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Manajeria

l

1. Pemasyarakatan

perpustakaan, dokumentasi

dan informasi.

Melakukan penyuluhan dan publisitas tentang

perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

2. Pelayanan, perawatan, dan

pengembangan

perpustakaan.

a. Mampu membuat Pedoman Operasional Baku

(POB) atau peraturan teknis yang terkait dengan

layanan perpustakaan;

b. Mampu menyusun program dan laporan kerja,

mengorganisasikan dan membina staf,

mengambil keputusan, serta menciptakan iklim

kerja kondusif;

c. Mampu menciptakan peluang untuk

mendapatkan sumber dana eksternal secara

profesional;

d. Mampu menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan

secara optimal;

e. Mampu menyediakan fasilitas untuk mengukur

kinerja perpustakaan.

Kepribadia

n

1. Etos kerja. Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja

sebagai pustakawan.

2. Integritas diri.

Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada

pekerjaan, bertanggung jawab pada tugas dan

kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.

3. Keterbukaan terhadap kritik,

saran, dan pendapat.

Mampu menerima kritik, saran dan pendapat dari

atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan.

4. Kreativitas dan inovasi.

Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk terus

mengembangkan perpustakaan, agar sesuai atau

melebihi standar nasional pendidikan.

Sosial Kerja sama dan komunikasi.

Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan

atasan, sejawat dan pengguna perpustakaan, dan

kerja sama perpustakaan Perguruan Tinggi.

Adapun kompetensi yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pustakawan tingkat terampil,

tercantum pada Tabel 3.4-2 sebagai berikut :

Tabel 3.4-2: Kompetensi Pustakawan Tingkat Terampil

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Keahlian

Pengorganisasian dan

pendayagunaan koleksi bahan

pustaka/sumber informasi.

a. Pengembangan koleksi;

b. Pengolahan bahan pustaka;

c. Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka;

d. Pelayanan informasi.

Manajerial Pemasyarakatan perpustakaan,

dokumentasi dan informasi.

Melakukan publisitas tentang perpustakaan,

dokumentasi dan informasi

Page 23: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

19

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Kepribadian

1. Etos kerja. Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja.

2. Integritas diri.

Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada

pekerjaan, bertanggung jawab, dan menjadi

teladan bagi sejawat.

3. Keterbukaan terhadap kritik,

saran dan pendapat.

Mampu menerima kritik, saran, dan pendapat dari

atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan.

4. Kreativitas dan inovasi.

Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk

mengembangkan perpustakaan, agar sesuai atau

melebihi standar nasional pendidikan.

Sosial Kerja sama dan komunikasi.

Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan

atasan, sejawat, dan pengguna perpustakaan,

serta perpustakaan lain.

3.5 Tugas Pokok, dan Fungsi Pustakawan

KEPMENPAN No.132/KEP/M.PAN/12/2002 pasal 4 menyebutkan, bahwa tugas pokok

pustakawan tingkat terampil meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan

pustaka/sumber informasi, serta pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Adapun tugas pokok pustakawan tingkat ahli meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan

koleksi bahan pustaka/sumber informasi, pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan

informasi, serta pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Secara lebih rinci, penjabaran tugas pokok dan fungsi pustakawan pada jenjang jabatan

Pustakawan Tingkat Terampil dicantumkan pada Tabel 3.5-1, sedangkan untuk jenjang jabatan

Pustakawan Tingkat Ahli dicantumkam pada Tabel 3.4-2 berikut ini.

Tabel 3.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Terampil

I. Pustakawan Pelaksana II. Pustakawan Pelaksana

Lanjutan

III. Pustakawan Penyelia

1. Melakukan survei bahan

pustaka, verifikasi data

bibliografi, layanan sirkulasi,

dan publisitas;

2. Membuat desiderata dan

kelengkapan bahan

pustaka;

3. Meregistrasi bahan pustaka;

4. Mengalihkan data bibliografi

secara manual dan

elektronis;

5. Mengelola jajaran bahan

pustaka;

1. Mengumpulkan data dalam

rangka menyusun rencana

operasional pengembangan

koleksi bahan pustaka,

survei minat pemakai,

penyimpanan dan

pelestarian bahan pustaka,

layanan informasi,

penyuluhan, dan publisitas;

2. Mengidentifikasi bahan

pustaka dalam rangka

penyiangan bahan pustaka;

1. Mengolah data dalam

rangka menyusun rencana

operasional pengembangan

koleksi bahan pustaka,

survei minat pemakai,

penyimpanan dan

pelestarian bahan pustaka,

layanan informasi,

penyuluhan, dan publisitas;

Page 24: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

20

I. Pustakawan Pelaksana II. Pustakawan Pelaksana

Lanjutan

III. Pustakawan Penyelia

6. Merawat bahan pustaka

dalam rangka pencegahan

dan penanganan;

7. Menyediakan bahan

pustaka koleksi setempat;

8. Mengumpulkan data untuk

statistik

3. Mengelola hasil penyiangan,

basis data, katalogisasi

sederhana, katalogisasi

salinan;

4. Melakukan klasifikasi

sederhana, layanan bahan

pandang dengar,

5. Membuat materi publisitas;

6. Mereproduksi bahan pustaka

kepustakaan kelabu, dan

bahan pustaka berupa buku;

7. Menyediakan bahan pustaka

melalui silang layan;

8. Mengumpulkan data untuk

tinjauan kepustakaan, dan

data untuk informasi teknis;

2. Melakukan katalogisasi

yang bersifat kompleks,

layanan rujukan cepat,

penelusuran literatur untuk

bahan bacaan, dan

bimbingan pemakai

perpustakaan;

3. Membuat anotasi;

4. Menyunting dan menyusun

data bibliografi, indeks, dan

materi publisitas

5. Menyebarkan informasi

terbaru;

6. Memberi bimbingan

pemakai sumber rujukan,

penelusuran literatur untuk

penelitian atau penulisan

ilmiah.

7. Menyusun POB untuk

berbagai prosedur layanan

yang dilakukan.

Tabel 3.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Tingkat Ahli

I. Pustakawan

Pertama

II. Pustakawan

Muda

III. Pustakawan

Madya

IV. Pustakawan

Utama

1. Mengolah data

untuk menyusun

rencana operasional

pengembangan

koleksi,

pengolahan,

penyimpanan dan

pelestarian bahan

pustaka, serta

layanan informasi,

publisitas;

2. Mengolah data

dalam rangka

survei minat

pemakai;

3. Mengidentifikasi

dan menyeleksi

bahan pustaka

untuk evaluasi dan

penyiangan koleksi;

1. Menganalisis data

dan menyusun

rencana operasional

pengembangan

koleksi,

penyimpanan dan

pelestarian bahan

pustaka, serta

layanan informasi

dan publisitas;

2. Membuat instrumen

dan menganalisis

data untuk survei

minat pemakai, sari

karangan

informatif, dan

tinjauan buku;

4. Menetapkan hasil

evaluasi dan

penyiangan koleksi;

1. Menyusun tinjauan

kepustakaan

(review) untuk

program

pengembangan

perpustakaan,

dokumentasi dan

informasi;

2. Membuat

instrumen dalam

rangka pengkajian

yang bersifat

kompleks;

3. Menjadi

penanggung

jawab/editor

dalam pemberian

informasi teknis;

1. Menyusun Rencana

Strategis (Renstra)

dan Rencana

Jangka Panjang

Pengembangan

Perpustakaan.

2. Penanggung jawab

pembuatan review

untuk program

pengembangan

perpustakaan,

dokumentasi dan

informasi;

3. Mengevaluasi dan

menyempurnakan

hasil kajian yang

bersifat kompleks;

4. Mengevaluasi dan

mengembangkan

program kerja;

Page 25: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

21

I. Pustakawan

Pertama

II. Pustakawan

Muda

III. Pustakawan

Madya

IV. Pustakawan

Utama

4. Melakukan

klasifikasi yang

bersifat sederhana,

layanan rujukan

cepat, penelusuran

literatur untuk

bahan bacaan dan

bimbingan pemakai

perpustakaan;

5. Menentukan kata

kunci;

6. Membuat sari

karangan indikatif;

7. Menyebarkan

informasi terbaru;

8. Mengumpulkan

data untuk analisis

kepustakaan,

pengkajian

sederhana, dan

hasil penelitian

untuk menyusun

rencana operasional

pengembangan

perpustakaan;

9. Mengolah dan

menyusun data

statistik.

5. Menentukan tajuk

subyek;

6. Melakukan

klasifikasi yang

bersifat kompleks;

7. Menyusun materi

publisitas dalam

rangka pengkajian

yang bersifat

sederhana;

8. Mengolah data

dalam rangka

menyusun rencana

operasional

pengkajian dan

pengembangan

perpustakaan;

9. Menganalisis dan

merumuskan hasil

kajian yang bersifat

sederhana;

1. Mengevaluasi POB

untuk berbagai

prosedur layanan

yang dilakukan.

4. Menganalisis dan

menyusun rencana

operasional untuk

pelaksanaan,

pengkajian, dan

pengembangan

perpustakaan;

5. Mengevaluasi dan

menyempurnakan

hasil kajian yang

bersifat

sederhana;

6. Mengumpulkan,

mengolah,

menganalisis, dan

merumuskan hasil

kajian yang

bersifat kompleks;

7. Membuat

analisis/kritik karya

kepustakawanan.

8. Mengembangkan

hasil evaluasi POB

untuk berbagai

prosedur layanan

yang dilakukan.

5. Menyempurnakan

karya dalam rangka

membuat

analisis/kritik

terhadap

kepustakawanan;

6. Mengembangkan

sistem mutakhir

dokumentasi dan

informasi

perpustakaan;

7. Menciptakan

peluang dan

membangun

jejaring kerja sama.

3.

3.6 Kode Etik Pustakawan

Segenap sivitas akademika Universitas Pakuan menjunjung tinggi dan melaksanakan

Kode Etik Siv itas Akademika Universitas Pakuan, sebagai berikut :

1. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah hidup bangsa

dan dasar negara Pancasila;

2. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

senantiasa berlandaskan iman, ilmu, dan amal;

3. siv itas akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

senantiasa berusaha mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus;

4. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan mengamalkan ilmu demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia;

Page 26: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

22

5. siv itas akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan

almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam rangka sikap, perilaku, ucapan,

dan perbuatan nyata.

Selain memenuhi Kode Etik Siv itas Akademika, seorang pustakawan hendaknya juga memenuhi

Kode Etik Pustakawan, yaitu :

1. berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai anggota masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur,

bersemangat, dan bertanggung jawab, serta menghindari perbuatan tercela, antara lain

perbuatan plagiat;

2. mengutamakan pelayanan prima, bangga pada profesi sebagai pustakawan, ramah dan

menghargai pengguna perpustakaan;

3. memegang teguh rahasia jabatan, dan tidak menyalahgunakan jabatan;

4. tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata diketahui dan patut diduga secara langsung

atau tidak langsung berhubungan secara tidak sah dengan profesinya;

5. mengikuti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai

dengan bidangnya, serta membangkitkan minat baca di kalangan sivitas akademika.

6. Mewujudkan masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Pancasila, atau dasar

silih asih, silih asah, dan silih asuh.

3.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Pustakawan

Upaya meningkatkan mutu pustakawan Universitas Pakuan dapat dilakukan dengan

menerapkan sistem manajemen mutu, yang akan memberikan dampak POBitif, antara lain :

1. pengguna perpustakaan merasa puas dan loyal, karena mutu layanan sesuai dengan

kebutuhan mereka;

2. pembiayaan menjadi lebih rendah karena terjadi pengurangan biaya administrasi dan

layanan sore hari yang tidak perlu dikeluarkan;

3. daya saing dan keuntungan meningkat karena kinerja pustakawan terfokus pada upaya

pencapaian target secara efektif dan efisien, serta telah dilengkapi dengan deskripsi tugas

dan prosedur operasional baku (POB) yang jelas.

Dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu perpustakaan yang sekaligus akan

meningkatkan mutu pustakawan, sebagai langkah awal Universitas Pakuan menetapkan standar

mutu, kriteria, dan indikator kinerja pustakawan, yang akan menjadi pedoman dalam

penyelenggaraan manajemen pustakawan yang bermutu di Universitas Pakuan.

Page 27: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

23

Tabel 3.7-1: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Terampil

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Keahlian

1. Memiliki kualifikasi yang

diperoleh melalui pendidikan

dan/atau pelatihan

kepustakawanan.

2. Berijazah minimal D-III Perpustakaan,

Dokumentasi, dan Informasi; atau

3. Berijazah minimal D-III di luar ilmu

Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi

namun mendapat sertifikat dari pendidikan

dan pelatihan Perpustakaan, Dokumentasi,

dan Informasi yang diselenggarakan oleh

Perpustakaan Nasional, atau lembaga

Nasional.

Manajerial

1. Mampu menyusun program

dan laporan kerja.

2. Mampu mengelola koleksi

perpustakaan

3. Mampu memberikan

layanan prima kepada

pengguna perpustakaan.

1. Tersedia dokumen program dan laporan

kerja;

2. Tersedia dokumen-dokumen POB tentang

pengelolaan koleksi perpustakaan;

3. Tersedia instrumen untuk mengukur

kepuasan pengguna perpustakaan.

Kepribadian

Mempunyai etos kerja yang

baik

Tersedia dokumen, pencapaian, dan strategi

untuk mencapai target selama melaksanakan

tugas sebagai pustakawan

Mempunyai integritas diri

1. Tidak melanggar Kode Etik Sivitas Akademika

dan Kode etik Pustakawan Universitas

Pakuan;

2. Tersedia dokumen kehadiran;

3. Tersedia dokumen sirkulasi koleksi

perpustakaan yang ditandatangani

pustakawan;

4. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.

Bersifat terbuka terhadap

kritik, saran dan pendapat

Tersedia dokumen hasil penilaian kepuasan yang

dilakukan oleh atasan, sejawat dan pengguna

perpustakaan.

Mempunyai kreativitas dan

inovasi

Tersedia dokumen berisi gagasan, atau ide, atau

produk (rancangan/benda), yang berguna untuk

mengembangkan perpustakaan.

Sosial Mampu bekerja sama dan

berkomunikasi

Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan) rata-rata baik.

Page 28: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

24

Tabel 3.7-2: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja Pustakawan Ahli

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Keahlian

Memiliki kualifikasi yang

diperoleh melalui pendidikan

dan/atau pelatihan

kepustakawanan.

a. Memiliki ijazah S1/D4 Perpustakaan,

Dokumentasi, dan Informasi; atau

b. Memiliki ijazah S1/D4 di luar bidang

ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, dan

Informasi namun telah mengikuti

pendidikan dan pelatihan

Perpustakaan, Dokumentasi, dan

Informasi yang diselenggarakan oleh

Perpustakaan Nasional, atau lembaga

lain yang diakreditasi oleh

Perpustakaan Nasional, atau lembaga

sertifikasi;

c. Butir b di atas dilengkapi dengan

pengalaman kerja minimal 5 tahun di

perpustakaan.

Manajerial

1. Mampu mengevaluasi dan

mengembangkan POB

berbagai layanan

perpustakaan

Tersedia dokumen-dokumen POB tentang

pengelolaan koleksi perpustakaan.

2. Mampu mengevaluasi

program kerja

Tersedia dokumen hasil evaluasi program

kerja.

3. Mampu menyusun Rencana

Operasional, Rencana

Strategis, dan rencana

Jangka Panjang

Pengembangan

Perpustakaan

Tersedia dokumen Renops, Renstra, dan

RJP Pengembangan Perpustakaan.

4. Mampu menciptakan

peluang dan membangun

jejaring kerja sama.

Tersedia dokumen Nota Kesepahaman

dengan institusi eksternal.

5. Mampu mengembangkan

sistem dokumentasi dan

informasi perpustakaan.

Tersedia sistem informasi perpustakaan

berbasis TIK.

6. Mampu melakukan kegiatan

promosi perpustakaan dan

meningkatkan minat baca.

Tersedia display buku pada pengenalan

orientasi mahasiswa baru.

Page 29: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

25

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Kepribadian

1. Mempunyai etos kerja yang

baik.

Tersedia dokumen target kerja, pencapaian

target kerja, dan strategi untuk mencapai

target selama melaksanakan tugas sebagai

pustakawan.

2. Mempunyai integritas diri.

a. Tidak pernah melanggar Kode Etik

Sivitas Akademika Unpak;

b. Tersedia dokumen kehadiran;

c. Tersedia dokumen sirkulasi koleksi

perpustakaan yang ditandatangani

pustakawan;

d. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.

3. Bersifat terbuka terhadap

kritik, saran dan pendapat.

Tersedia dokumen hasil penilaian kepuasan

yang dilakukan oleh atasan, sejawat dan

pengguna perpustakaan.

4. Mempunyai kreativitas dan

inovasi.

Tersedia dokumen berisi gagasan, atau ide,

atau produk (rancangan/benda), yang

berguna untuk mengembangkan

perpustakaan.

Sosial Mampu bekerja sama dan

berkomunikasi

a. Tersedia dokumen hasil penilaian

kepuasan yang dilakukan oleh atasan,

sejawat dan pengguna perpustakaan;

b. Tidak ada catatan pelanggaran tata tertib

perpustakaan oleh pengguna

perpustakaan;

c. Memiliki nilai DP3 (Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan) rata-rata baik.

Page 30: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

26

BAB 4. STANDAR PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

4.1 Umum

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Permen PANRB) RI No 03 tahun 2010, tentang Jabatan Fungsional Pranata

Laboratorium Pendidikan dan Angka kreditnya, yang dimaksudkan dengan Pranata

Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah seseorang yang mempunyai ruang lingkup tugas,

tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan.

Mengacu pada Permen PANRB tersebut, laboratorium pendidikan adalah suatu unit penunjang

akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen

atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi

dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode

keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian

kepada masyarakat.

4.2 Klasifikasi PLP

Mengacu pada Permen PANRB RI No 03/2010 pasal 7, klasifikasi tenaga PLP

berdasarkan jabatan fungsional, pangkat, dan golongan, dikelompokkan menjadi dua, yaitu

tenaga PLP Terampil dan tenaga PLP Ahli (Tabel 4.2-1).

Tabel 4.2-1: Klasifikasi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)

Klasifikasi Jabatan Fungsional Pangkat & Golongan Ruang

PLP Terampil

1. PLP Pelaksana

a. Pengatur, golongan II/c

b. Pengatur Tingkat I, golongan II/d

2. PLP Pelaksana Lanjutan a. Penata Muda, golongan III/a

b. Penata Muda Tingkat I, golongan III/b

3. PLP Penyelia a. Penata, golongan III/c

b. Penata Tingkat I, golongan III/d

PLP Ahli

4. PLP Pertama a. Penata Muda, golongan III/a

b. Penata Muda Tingkat I, golongan III/b

5. PLP Muda a. Penata, golongan III/c

b. Penata Tingkat I, golongan III/d

6. PLP Madya

a. Pembina, golongan IV/a

b. Pembina Tingkat I, golongan IV/b

c. Pembina Utama Muda, golongan IV/c

Page 31: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

27

4.3 Kualifikasi PLP

Dalam suatu laboratorium, PLP merupakan tenaga pokok yang harus ada dan selalu

siap melayani keperluan praktikum, maupun penelitian mahasiswa dan dosen. Fungsi dan

jabatan PLP sangat berbeda dengan pegawai non PLP. Sebagai tenaga spesifik yang bertugas di

laboratorium, PLP berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengelolaan

laboratorium. Dengan demikian jabatan PLP memerlukan persyaratan-persyaratan khusus yang

berbeda dengan pegawai non PLP .

Berdasarkan hal tersebut, kualif ikasi seorang PLP sebagai tenaga profesional di

Universitas Pakuan selayaknya memenuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PANRB) RI No. 03/2010,

tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Angka kreditnya

sebagai berikut :

(1) Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Terampil mempunyai kualif ikasi:

a. Berijazah minimal Diploma III sesuai kualif ikasi akademik yang relevan dengan

laboratorium tempatnya bekerja;

b. Pangkat minimal Pengatur dengan golongan ruang II/c

c. Sertifikat keterampilan yang relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja

(2) Pranata laboratorium Pendidikan (PLP) tingkat Ahli mempunyai kualif ikasi :

a. Berijazah minimal S1/DIV sesuai kualif ikasi akademik yang relevan dengan

laboratorium tempatnya bekerja;

b. Pangkat minimal Penata Muda, golongan ruang III/a

c. Sertifikat keahlian relevan dengan laboratorium tempatnya bekerja, serta sertifikat

Keselamatan dan Keamanan kerja (K3).

4.4 Kompetensi PLP

Keberadaan PLP di laboratorium sangat menentukan keberhasilan akademik dosen dan

mahasiswa. PLP seyogyanya memiliki kompetensi, baik hard skills maupun soft skills yang

memadai, sesuai SK Mendiknas No 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Keahlian dan kemampuan PLP dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas, serta produktiv itas

laboratorium yang dikelola oleh perguruan tinggi. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta

terkemuka di Bogor, Universitas Pakuan secara bertahap membina dan mengembangkan

tenaga PLP yang handal, dan mempunyai kompetensi di bidangnya.

Page 32: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

28

Mengacu pada Permen PANRB RI No 03/2010 pasal 33, disebutkan bahwa kompetensi

PLP mencakup dimensi kompetensi keahlian dan kompetensi manajerial. Selain kedua dimensi

kompetensi tersebut, Universitas Pakuan menambahkan dimensi kepribadian dan sosial ke

dalam kompetensi yang harus dimiliki tenaga PLP. Selengkapnya tentang standar kompetensi

PLP tingkat Terampil tercantum dalam Tabel 4.4-1, sedangkan standar kompetensi PLP tingkat

Ahli terdapat pada Tabel 4.4-2.

Tabel 4.4-1. Standar Kompetensi PLP Terampil

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Keahlian

Pengoperasian peralatan,

penggunaan bahan,

pemeliharaan peralatan dan

bahan

1. Mempunyai keahlian yang sesuai dengan

laboratorium tempat bekerja;

2. Mampu menjelaskan penggunaan peralatan

dan bahan laboratorium;

3. Mampu mengoperasikan dan merawat

peralatan laboratorium;

4. Memahami penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi;

5. Memahami bahasa Inggris.

Manajerial

Pengelolaan kegiatan, bahan,

dan peralatan laboratorium

1. Mampu menyusun kebutuhan peralatan dan

bahan;

2. Mampu mengelola bahan dan peralatan

laboratorium;

3. Mampu membantu kelancaran

penyelenggaraan praktikum;

4. Mampu melakukan supervisi peralatan

laboratorium;

5. Mampu membuat POB.

Kepribadian

Etos kerja Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja

Integritas diri

Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada

pekerjaan, bertanggungjawab pada tugas dan

kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.

Terbuka terhadap kritik,

saran, dan pendapat

Bersedia menerima kritik, saran, pendapat, dan

masukan dari atasan, sejawat dan pengguna

laboratorium.

Kreativitas dan inovasi

Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk

mengembangkan laboratorium tempatnya

bekerja, agar sesuai atau melebihi standar

nasional pendidikan.

Sosial Kerjasama dan komunikasi Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan

atasan, sejawat dan pengguna laboratorium.

Page 33: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

29

Tabel 4.4-2. Standar Kompetensi PLP Ahli

Dimensi Kompetensi Sub Kompetensi

Keahlian

Pengoperasian peralatan,

penggunaan bahan,

pemeliharaan peralatan dan

bahan.

1. Mempunyai keahlian yang sesuai dengan

laboratorium tempat bekerja;

2. Mampu menjaga keselamatan dan keamanan

kerja (K3);

3. Mampu mengkalibrasi peralatan laboratorium;

4. Mampu melakukan simulasi kasus

5. Mampu menangani limbah bahan laboratorium

6. Menguasai penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi;

7. Menguasai bahasa Inggris.

Manajerial

1. Perancangan kegiatan

laboratorium;

2. Pengevaluasian kegiatan

laboratorium;

3. Pengembangan kegiatan

laboratorium.

1. Mampu membuat dan mengevaluasi POB;

2. Mampu membuat program kegiatan tahunan

pengelolaan laboratorium;

3. Mampu membuat rancangan anggaran biaya

laboratorium

4. Mampu membuat dan mengembangkan metode

peningkatan kinerja peralatan;

5. Mampu mengembangkan simulasi kasus

6. Mampu membuat dan mengembangkan metoda

pengujian peralatan dan bahan;

7. Mampu membuat dan mengembangkan metode

pengelolaan limbah laboratorium;

8. Mampu meningkatkan mutu layanan

laboratorium.

9. Mampu membangun dan melaksanakan

kerjasama dengan pihak lain.

Kepribadian

Etos kerja Bersemangat, tangguh, tekun dalam bekerja

sebagai laboran.

Integritas diri

Jujur, teguh pada prinsip, konsentrasi pada

pekerjaan, bertanggungjawab pada tugas dan

kewajiban, serta menjadi teladan bagi sejawat.

Terbuka terhadap kritik,

saran dan pendapat

Bersedia menerima kritik, saran, pendapat dan

masukan dari atasan, sejawat dan pengguna

laboratorium.

Kreativitas dan inovasi

Mempunyai kreativitas dan gagasan untuk

membangun dan mengembangkan laboratorium

tempatnya bekerja, agar sesuai atau melebihi

standar nasional pendidikan.

Sosial Kerjasama dan komunikasi Mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan

atasan, sejawat dan pengguna laboratorium.

Page 34: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

30

4.5 Tugas Pokok dan Fungsi PLP

Fungsi PLP adalah memperlancar jalannya proses belajar mengajar yang berlangsung

di laboratorium/bengkel kerja yang diampunya. Oleh karena itu, PLP selain bertanggung jawab

atas administrasi laboratorium, pengelolaan bahan, kelancaran fungsi peralatan laboratorium,

juga bertanggung jawab terhadap pengembangan laboratorium untuk masa yang akan datang.

Pada tahun 2011, Universitas Pakuan mempunyai 29 unit laboratorium, yang tersebar di tingkat

program studi, fakultas, maupun universitas (Unit Pelaksana Teknis). Berkaitan dengan hal

tersebut, penetapan secara tegas tugas pokok dan fungsi PLP berperan penting dalam

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Universitas Pakuan.

Secara umum tugas pokok dan fungsi tenaga PLP Universitas Pakuan mengacu pada

Permen PANRB RI No 03/2010, tentang Jabatan Fungsional PLP dan Angka kreditnya. Rincian

tupoksi PLP tingkat Terampil diperlihatkan pada Tabel 4.5-1.

Tabel 4.5-1: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Terampil

PLP Pelaksana PLP Pelaksana Lanjutan PLP Penyelia:

1. Mendata kebutuhan

peralatan dan bahan

praktikum.

1. Menyediakan kebutuhan

peralatan dan bahan

laboratorium.

1. Menyusun anggaran

kebutuhan peralatan dan

bahan laboratorium.

2. Menyiapkan peralatan

dan bahan praktikum.

2. Melakukan supervisi dalam

menyiapkan peralatan dan

bahan praktikum.

2. Menyusun POB penyiapan

peralatan dan bahan

praktikum;

3. Memberikan penjelasan

penggunaan peralatan dan

bahan praktikum.

3. Menyusun pedoman

penjelasan penggunaan

peralatan dan bahan

laboratorium.

3. Mengoperasikan

peralatan laboratorium

dan penggunaan bahan

praktikum.

4. Melakukan supervisi dalam

mengoperasikan peralatan

laboratorium dan

penggunaan bahan

praktikum.

4. Menyusun POB pengoperasian

peralatan laboratorium.

4. Menyusun laporan

penggunaan peralatan

dan bahan.

5. Mengevaluasi penggunaan

peralatan dan bahan.

5. Menyusun POB penggunaan

bahan praktikum.

5. Melakukan pengecekan

kinerja peralatan

laboratorium dan bahan

praktikum.

6. Melakukan supervisi

pengecekan kinerja

peralatan laboratorium dan

bahan praktikum.

6. Menyusun POB penilaian

kinerja peralatan laboratorium

dan bahan praktikum.

6. melakukan

pemeliharaan/perawatan

peralatan dan bahan.

7. Melakukan supervisi

pemeliharaan/ perawatan

peralatan dan bahan.

7. Menyusun POB pemeliharaan/

perawatan peralatan dan

bahan di laboratorium.

Page 35: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

31

PLP Pelaksana PLP Pelaksana Lanjutan PLP Penyelia:

8. Mengevaluasi hasil

pemeliharaan /perawatan

peralatan dan bahan.

7. Menyusun jadwal

praktikum.

8. Membuat laporan kegiatan

praktikum.

9. Mengevaluasi kegiatan

praktikum.

8. Menyimpan sisa bahan

praktikum .

9. Membuat laporan sisa

bahan praktikum.

10. Menyusun POB penyimpanan

sisa bahan praktikum.

10. Mengelola sisa bahan

praktikum.

11. Melakukan supervisi

penyimpanan dan

pengelolaan sisa bahan

praktikum.

11. Memantau kualitas bahan

praktikum.

12. Menyusun POB pemeriksaan

kualitas bahan praktikum;

13. Menganalisis kualitas bahan

praktikum.

12. Memilah limbah yang

dihasilkan dari proses

penggunaan bahan

praktikum.

14. Mengolah limbah yang

dihasilkan dari proses

penggunaan bahan

praktikum.

13. Mengambil sampel di

lapangan menggunakan

peralatan dan bahan.

15. Menguji sampel

menggunakan peralatan dan

bahan.

9. Membersihkan, menata,

dan menyimpan

peralatan, bahan dan

sarana penunjang.

14. Mengevaluasi hasil

pembersihan, penataan dan

penyimpanan peralatan,

bahan dan sarana

penunjang.

16. Menyusun metode kerja

peralatan.

Adapun rincian lebih lengkap tentang tugas pokok dan fungsi tenaga PLP tingkat Ahli,

diperlihatkan pada Tabel 4.5-2 di bawah ini.

Tabel 4.5-2: Tugas Pokok dan Fungsi PLP Ahli

PLP Pertama PLP Muda PLP Madya

1. Mengevaluasi kebutuhan

peralatan dan bahan.

1. Menyusun sub program

tahunan pengelolaan

laboratorium.

1. Mengembangkan sistem

pengelolaan laboratorium.

2. Mengevaluasi sub program

tahunan pengelolaan

laboratorium.

2. Menyusun program tahunan

pengelolaan laboratorium.

2. Mengevaluasi POB penyiapan

peralatan dan bahan.

3. Mengembangkan pedoman

penggunaan peralatan dan

bahan.

3. merancang program inovatif

pengelolaan laboratorium.

3. Mengevaluasi pedoman

penjelasan penggunaan

peralatan dan bahan.

4. merancang subprogram

inovatif laboratorium dan

pengelolaan laboratorium.

Page 36: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

32

PLP Pertama PLP Muda PLP Madya

4. Mengevaluasi POB

pengoperasian peralatan.

4. Mengembangkan metoda

pengendalian pengoperasian

peralatan.

5. Merancang program

pengendalian pengoperasian

peralatan.

5. Mengevaluasi POB

penggunaan bahan.

5. Mengembangkan metoda

evaluasi penggunaan bahan.

6. Merancang program

penggunaan pemeliharaan

/perawatan dan

penyimpanan bahan.

6. Mengevaluasi penggunaan

bahan.

7. Mengevaluasi metode

penanganan bahan.

6. Mengembangkan metoda

penanganan dan

penyimpanan bahan dan sisa

bahan. 8. Mengevaluasi POB

penyimpanan sisa bahan.

9. Mengevaluasi penyimpanan

sisa bahan.

10. Mengevaluasi POB penilaian

kinerja peralatan dan bahan.

7. Mengembangkan metode

penilaian kinerja peralatan

dan bahan.

7. Merancang program

penilaian kinerja peralatan

dan bahan.

11. Mengevaluasi kinerja

peralatan dan bahan.

12. Mengevaluasi POB

pemeliharaan peralatan dan

bahan.

8. Mengembangkan

pemeliharaan peralatan dan

bahan.

8. Merancang program

pemeliharaan, dan

penyimpanan peralatan dan

bahan.

13. Mengevaluasi POB analisis

kualitas bahan.

9. Mengembangkan metode

analisis kualitas bahan.

9. Merancang program analisis

kualitas bahan.

14. Mengevaluasi hasil analisis

kualitas bahan.

15. Mengevaluasi hasil

pengolahan limbah yang

dihasilkan dari proses

penggunaan bahan.

10. Mengembangkan metode

pengolahan limbah.

10. Merancang program

pengolahan limbah.

16. Mengevaluasi metode kerja

dan penerapan metode kerja

peralatan.

11. Mengembangkan metode

kerja peralatan.

11. Meningkatkan dan

mengembangkan program

peningkatan kinerja

peralatan.

17. Menyusun POB untuk

kalibrasi/tera peralatan.

12. Mengevaluasi POB untuk

kalibrasi/tera peralatan.

12. Mengembangkan metode

pengujian, dan kalibrasi.

18. Melakukan kalibrasi peralatan. 13. Melakukan supervisi dan

evaluasi pada proses

pengujian dan kalibrasi.

13. Validasi hasil pengukuran,

kalibrasi, hasil pengecekan

kinerja peralatan.

19. Melakukan pengawasan K3

dan antisipasi bencana pada

penggunaan peralatan bahan.

14. Memberikan layanan

kalibrasi peralatan.

14. Meningkatkan mutu

pelayanan kalibrasi,

pengujian peralatan dan

pengujian bahan. 15. Memberikan layanan

pengujian peralatan dan

pengujian bahan.

16. Menyusun POB K3 untuk

antisipasi bencana

penggunaan peralatan dan

bahan.

15. Mengevaluasi POB K3 dan

mengembangkan program

antisipasi bencana

penggunaan peralatan dan

bahan.

Page 37: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

33

4.6 Kode Etik PLP Universitas Pakuan

Kode Etik PLP merupakan rambu-rambu yang diperlukan PLP berkaitan dengan sikap,

perilaku dan tindakannya selama menjalankan tugas, baik di lingkungan kampus maupun di

lingkungan masyarakat. Sebagai bagian dari siv itas akademika, perilaku sikap dan tindakan PLP

harus sesuai dengan Kode Etik Sivitas Akademika Universitas Pakuan, yaitu:

1. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa menjunjung tinggi falsafah dan dasar

negara Pancasila;

2. Sivitas Akademika Universitas Pakuan dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tingg

senantiasa berlandaskan iman, ilmu dan amal;

3. Sivitas Akademika Universitas Pakuan dalam mengemban misi Tri Dharma Perguruan Tinggi

senantiasa berusaha untuk mengarahkan dan mengembangkan tata kehidupan kampus

sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya dan berkepribadian Indonesia;

4. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa peka terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, dan berusaha untuk mengamalkan ilmu tersebut demi pengabdian pada

kemanusiaan;

5. Sivitas Akademika Universitas Pakuan senantiasa memegang teguh disiplin, kesetiaan dan

kebanggaan terhadap Almamaternya dimanapun berada, yang diwujudkan dalam segala

sikap dan tingkah laku, ucapan dan perbuatan.

Terkait dengan fungs inya sebagai tenaga profesional, terdapat Kode Etik Pranata

Laboratorium Pendidikan (PLP) Universitas Pakuan, sebagai berikut:

1. PLP Universitas Pakuan senantiasa jujur secara intelektual, disiplin, dan menunjukkan

kebenaran dalam melaksanakan tugasnya;

2. PLP Universitas Pakuan senantiasa menghargai atasan, teman sejawat, dan pengguna

laboratorium, secara personal maupun sebagai mitra intelektual;

3. PLP Universitas Pakuan senantiasa bersikap apresiatif terhadap pertanyaan dan kritik yang

diajukan oleh atasan, teman sejawat, maupun pengguna laboratorium terhadap

pekerjaannya;

4. PLP Universitas Pakuan senantiasa bersikap komunikatif, profesional, dan tidak

diskriminatif;

Page 38: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

34

5. PLP Universitas Pakuan senantiasa mengikuti perkembangan iptek untuk meningkatkan

kemampuan dalam melaksanakan tugasnya;

6. PLP Universitas Pakuan senantiasa menghindari tindakan-tindakan yang bertentangan

dengan standar moral, hukum, dan agama yang berlaku di masyarakat.

4.7 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator PLP

4.7.1 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Kinerja PLP

Penetapan standar mutu, kriteria, dan indikator PLP Universitas Pakuan ditujukan

untuk mendapatkan PLP handal, yang mampu melaksanakan tugas secara profesional. Standar

mutu PLP Universitas Pakuan mencakup aspek-aspek keahlian, manajerial, kepribadian, dan

sosial, seperti yang tercantum pada Tabel 4.7-1 dan Tabel 4.7-2

Tabel 4.7-1: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Terampil

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Keahlian

1. Mempunyai keahlian yang

sesuai dengan laboratorium

tempat bekerja:

a. Berijazah minimal Diploma III

yang relevan dengan

laboratorium tempatnya

bertugas;

b. Mempunyai sertifikat keahlian

yang relevan dengan

laboratorium tempatnya

bertugas;

c. Menguasai Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK);

d. Memahami bahasa Inggris.

a. Mampu menjelaskan penggunaan peralatan

dan bahan laboratorium;

b. Mampu mengoperasikan dan merawat

peralatan laboratorium;

c. Menguasai penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi;

d. Mampu memahami buku panduan

peralatan laboratorium berbahasa Inggris.

Manajerial

1. Mampu menyusun kebutuhan

peralatan dan bahan;

2. Mampu mengelola bahan dan

peralatan laboratorium;

3. Mampu membantu

penyelenggaraan praktikum;

4. Mampu melakukan supervisi;

5. Mampu membuat POB.

a. Tersedia dokumen kebutuhan peralatan dan

bahan;

b. Tersedia dokumen penjelasan penggunaan

peralatan dan bahan;

c. Tersedia dokumen metode penanganan

bahan praktikum

d. Tersedia dokumen supervisi kinerja

peralatan dan bahan;

e. Tersedia dokumen supervisi pemeliharaan

peralatan dan bahan;

f. Tersedia dokumen jadwal pemeliharaan

peralatan;

g. Tersedia dokumen jadwal praktikum dan

penyelenggaraan praktikum;

Page 39: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

35

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Manajerial

h. Tersedia dokumen pengolahan limbah

praktikum;

i. Tersedia dokumen POB penyiapan peralatan

dan bahan;

j. Tersedia dokumen POB pengoperasian

peralatan;

k. Tersedia dokumen POB penggunaan

peralatan dan bahan parktikum;

l. Tersedia dokumen POB penilaian kinerja

peralatan;

m. Tersedia dokumen POB perawatan

peralatan dan bahan;

n. Tersedia dokumen POB penyimpanan sisa

bahan praktikum;

a. Tersedia dokumen POB pemeriksaan dan

pemantauan kualitas bahan.

Kepribadian 1. Mempunyai etos kerja baik.

b. Tersedia dokumen target kerja;

c. Tersedia dokumen strategi mencapai target;

d. Tersedia dokumen pencapaian target kerja.

2. Mempunyai integritas diri, dan

terbuka terhadap kritik

maupun saran.

a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-

rata baik;

b. Tersedia dokumen penilaian dari pengguna

laboratorium;

c. Tersedia dokumen penilaian dari teman

sejawat.

3. Mempunyai kreativitas dan

inovasi.

Tersedia dokumen/rancangan pengembangan

laboratorium.

Sosial Mampu bekerja sama dan

berkomunikasi.

a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-

rata baik;

b. Tersedia dokumen penilaian pengguna

laboratorium;

c. Tersedia dokumen penilaian teman sejawat.

Tabel 4.7-2: Standar Mutu, Kriteria dan Indikator Kinerja PLP Ahli

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Keahlian

1. Mempunyai keahlian yang sesuai

dengan laboratorium tempat

bekerja;

2. Mampu menjaga keselamatan dan

keamanan kerja (K3);

3. Mampu mengkalibrasi peralatan

laboratorium;

4. Mampu menangani limbah bahan

laboratorium;

5. Menguasai penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi;

6. Menguasai bahasa Inggris.

a. Berijazah minimal S1/DIV yang relevan

dengan laboratorium tempat bekerja;

b. Sertifikat keahlian yang relevan dengan

laboratorium tempat bekerja;

c. Sertifikat Keamanan dan Keselamatan

Kerja (K3);

d. Tersedia dokumen POB K3, evaluasi K3,

dan pengembangan metoda K3;

e. Tersedia dokumen evaluasi, dan supervisi

kalibrasi peralatan;

f. Dapat mengoperasikan TIK;

g. Menguasai bahasa Inggris lisan dan

tulisan.

Page 40: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

36

Standar Mutu Kriteria Indikator Kinerja

Manajerial

1. Mampu membuat dan

mengevaluasi POB;

2. Mampu membuat program

tahunan pengelolaan

laboratorium;

3. Mampu membuat dan

mengembangkan metoda

peningkatan kinerja peralatan;

4. Mampu membuat dan

mengembangkan metoda

pengujian peralatan dan bahan;

5. Mampu membuat dan

mengembangkan metode

pengelolaan limbah

laboratorium;

6. Mampu meningkatkan mutu

pelayanan laboratorium.

a. Tersedia dokumen sistem pengelolaan

laboratorium;

b. Tersedia dokumen program tahunan

pengelolaan laboratorium;

c. Tersedia dokumen pengembangan

metoda dan evaluasi pengendalian

pengoperasian peralatan;

d. Tersedia dokumen pengembangan

metoda dan evaluasi penanganan dan

penyimpanan bahan dan sisa bahan;

e. Tersedia dokumen pengembangan

metoda dan evaluasi penilaian kinerja

peralatan dan bahan;

f. Tersedia dokumen pengembangan

metoda dan evaluasi pemeliharaan

peralatan dan bahan;

g. Tersedia dokumen pengembangan

metoda dan evaluasi analisis kualitas

bahan;

h. Tersedia dokumen pengembangan dan

evaluasi program pengolahan limbah;

i. Tersedia dokumen pengembangan dan

evaluasi mutu pelayanan kalibrasi

peralatan, pengujian bahan dan pengujian

peralatan.

Kepribadian

1. Mempunyai etos kerja baik

a. Tersedia dokumen target kerja;

b. Tersedia dokumen pencapaian target

kerja;

c. Tersedia dokumen strategi mencapai

target.

2. Mempunyai integritas diri, dan

terbuka terhadap kritik maupun

saran.

a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-

rata baik;

b. Tersedia dokumen penilaian pengguna

laboratorium;

c. Tersedia dokumen penilaian teman

sejawat.

3. Mempunyai kreativitas dan

inovasi

Tersedia dokumen/ rancangan

pengembangan laboratorium

Sosial Mampu bekerjasama dan

berkomunikasi

a. Tersedia dokumen DP3 dengan nilai rata-

rata baik;

b. Tersedia dokumen penilaian pengguna

laboratorium;

c. Tersedia dokumen penilaian teman

sejawat.

Page 41: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

37

4.7.2 Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP

Fungsi dan peran PLP dalam menjalankan laboratorium sangat berarti bagi kinerja

perguruan tinggi, oleh karena itu diperlukan komitmen pimpinan dalam melaksanakan

manajemen PLP, agar visi Universitas Pakuan dapat tercapai. Manajemen PLP harus dapat

mendorong PLP untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, demi kepuasan para pengguna

laboratorium. Manajemen mutu PLP dimaksudkan untuk memberdayakan PLP agar dapat

berprestasi optimal, dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif untuk mencapai tujuan dan

sasaran laboratorium, serta dapat efisien memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium

untuk kemajuan Universitas Pakuan.

Dalam rangka mengimplementasikan penjaminan mutu manajemen PLP, diperlukan

tiga kondisi manajemen, yaitu:

1. Kondisi yang memberikan kemampuan pada PLP untuk melaksanakan pekerjaannya

(managing ability).

2. Kondisi yang memberikan kesempatan pada PLP melaksanakan pekerjaannya dengan

memuaskan (managing opportunity).

3. Kondisi yang mendorong PLP untuk melaksanakan pekerjaannya (managing motivation).

Kondisi yang pertama terkait dengan sistem rekrutmen, pengembangan diri, dan

pembinaan PLP melalui studi lanjut, pelatihan, dan penilaian PLP. Kondisi ke dua terkait dengan

suasana pekerjaan, yaitu tempat dan peralatan kerja, jaminan kesehatan, dan sebagainya.

Kondisi terakhir menyangkut pola pemberian insentif yang berhubungan dengan tugas dan

jabatan. Tanggung jawab manajemen adalah memantau apakah kebijakan yang berkaitan

dengan ketiga kondisi tersebut berlangsung dengan baik dan saling mendukung.

Tabel 4.7-3: Standar Mutu, Kriteria, dan Indikator Manajemen PLP

Standar Kriteria Indikator

Managing ability

1. Kecukupan PLP.

a. Rasio PLP Terampil : mahasiswa = 1 : 30.

b. Rasio PLP Ahli : mahasiswa = 1 : 60.

2. PLP Terampil.

a. Mempunyai ijazah minimal D III yang relevan

dengan laboratorium tempatnya bertugas;

b. Mempunyai sertifikat keahlian sesuai jenis

laboratorium tempatnya bertugas; sertifikat

diterbitkan oleh lembaga terakreditasi yang diakui

pemerintah.

3. PLP Ahli.

a. Mempunyai ijazah minimal D IV atau S1 yang

relevan dengan laboratorium tempatnya bertugas;

b. Mempunyai sertifikat keahlian sesuai jenis

laboratorium tempatnya bertugas; sertifikat

Page 42: Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

38

Standar Kriteria Indikator

diterbitkan oleh lembaga terakreditasi yang diakui

pemerintah;

c. Mempunyai sertifikat Keselamatan dan Keamanan

Kerja (K3) yang diterbitkan oleh lembaga

terakreditasi yang diakui pemerintah.

4. Sistem rekrutmen PLP.

a. Tersedia pedoman tertulis yang lengkap mengenai

rekrutmen dan seleksi PLP;

b. Implementasi pedoman dilakukan secara periodik

dan konsisten.

5. Program pembinaan

dan pengembangan

PLP.

a. Tersedia pedoman pembinaan dan pengembangan

PLP;

b. Pedoman dijalankan secara konsisten.

Managing opportunity

Pengembangan lingkungan

kerja yang sehat dan

kompetitif.

a. Tersedia peraturan mengenai status, hak, dan

kewajiban PLP;

b. Peraturan dijalankan dengan konsisten.

Managing motivation

Sistem penghargaan,

sanksi, dan remunerasi.

a. Tersedia pedoman penghargaan dan sanksi, serta

remunerasi PLP;

b. Pedoman dijalankan secara konsisten.