Peningkatan Status Gizi

download Peningkatan Status Gizi

of 7

description

nb nb nm b

Transcript of Peningkatan Status Gizi

LAPORAN PENDAHULUAN1. Pengertian.Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, smesteran ( 6 bulan sekali) dan tahun ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar gedung Puskesmas.Perbaiakn gizi masyarakat Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakatUpaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu upaya kesehatan wajib Puskesmas. Usaha perbaikan gizi meliputi posyandu, panii pemulihan gizi dan keluarga sadar gizi (Depkes RI, 2006)2. TujuanTujuan umumMeningkatkan mutu pelayanan gizi dipuskesmas dalam rangka upaya perbaikan gizi masyarakat, sebagai bagian dari " quality assurance" pelayanan kesehatan dasar di puskesmas. meningkatkan kesadaran gjzi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak Balita. Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakatTujuan khususAdapun tujuan daripada Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM) yakni:1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi seimbang2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan statu: gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petu>,;as gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat4. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.6. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat dan keluarga sadar gizi.7. Meningkatnya status gizi yang diarahkan pada peningkatan kecerdasan, produktifitas dan prestasi kerja serta penurunan angka gizi kurang dan gizi lebih.8. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan swasembada pangan (Depkes RI, 2006).3. Kegiatan pokoka. Peningkatan pendidikan gizi;1) Menyiapkan kerangka kebijakan dan menyusun strategi pendidikan gizi masyarakat;2) Mengembangkan materi KIE gizi;3) Menyebarluaskan materi pendidikan melalui institusi pendidikan formal, non formal, dan institusi masyarakat;4) Menyelenggarakan promosi secara berkelanjutan;5) Meningkatkan kemampuan melalui pelatihan teknis dan manajemen;6) Pembinaan dan peningkatan kemampuan petugas dalam program perbaikan gizi.b. penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;1) Pemantauan dan promosi pertumbuhan;2) Intervensi gizi yang meliputi pemberian makanan tambahan, suplementasi obat program, dan fortifikasi bahan makanan;3) Tatalaksana kasus kelainan gizi;4) Pengembangan teknologi pencegahan dan penanggulangan masalah gizi kurang;5) Melakukan pendampingan

c. Penanggulangan gizi lebih;1) Penyusunan kebijakan penanggulangan gizi lebih;2) Konseling gizi;3) Pengembangan teknologi pencegahan dan penanggulangan nv.salah gizi lebih.d. Peningkatan surveilens gizi;1) Melaksanakan dan mengembangkan PSG, PKG, serta pemantauan status gizi lainnya;2) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB; 3) Meningkatkan SKPG secara lintas sektor;4) Pemantauan dan evaluasi program gizi;5) Mengembangkan jejaring informasi gizi.e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi;1) Fasili tasi upaya pemberdayaan keluarga antara lain melalui kader keluarga, positif deviant (pos gizi), kelas ibu;2) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor, LSM, dunia usaha dan masyarakat;3) Mengembangkan upaya-upaya pemberdayaan ekonomi kader dan keluarga;4) Fasilitasi revitalisasi Posyandu; *5) Advokasi program gizi;6) Mengembangkan pemberdayaan masyarakat di bidang gizi4. Ruang lingkupBerdasarkan Keputusan Depkes Tahun 2006 bahwa ruang lingkup daripada Upaya Perbaikan Gizi masyarakat (UPGM) adalah :1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)2. Upaya Perbaikan Gizi Sekolah (UPGS)3. Upaya Perbaikan Gizi Insititusi (UPGI)4. Upaya Perbaikan Gizi Pemuda (UPGP)5. KlinikGizi5.SasaranSasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengan&n (cantin), ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)3. Semua penduduk rawan gizi (endemik)4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi5. Pekerja penghasilan rendah.

6.StrategiBerdasarkan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Tahun 2006 Strategi dari Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat diantaranya adalah :1. Fokus pada penanggulangan KEK ( kekurangan energy kronis) ibu hamil dan gizi kurang/buruk pada balita.2. Kerjasama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat, keluerga.3. Keterpaduan lintas program (terkordinir dan terpadu) maupun lintas sektor serta pemanfaatan kelembagaan yang ada.4. Penerapan pengembangan standar tatalaksana gizi diberbagai pelayanan kesehatan melalui peningkatan cakupan dan mutu pelayanan gizi.5. Pengembangan dan jaring kemitraan dengan LSM, Penermtah Daerah (PEMDA), Perseroan Terbatas (PT), Media Mas?:; dan Tokoh MasyarakatPengembangan dan jaring kemitraan ini (fcpat mendorong ekonomi keluarga.6. Pemantapan komitmen pemerintah melalui advokasi dan sosialisasi7. Pokok Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)Adapun pokok kegiatan dari Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM) adalah sebagai berikut:1) Pemantauan dan Promosi Pertumbuhan BalitaPemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama perbaikan gizi yang dilaksanakan di posyandu, dimana pelaksanaannya melibatkan ibu balita, kader dan petugas kesehatan. Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui penimbangan berat badan balita, Penilaian status pertumbuhan balita, konseling pertumbuhan balita dan Rujukan.2) Konseling GiziKonseling gizi adalah adalah upaya perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan konsultasi mengenai gizi oleh masyarakat terhadap tenaga kesehatan terutama tenaga gizi baik di klinik pemerintah maupun di klinik svvasta.3) Peningkatan Cakupan dan Mutu Pelayanan Gizi dan KesehatanPeningkatan cakupan pelayanan gizi dan kesehatan diupayakan agar setiap tahunnya terjadi peningkatan status gizi masyarakat melalui peningkatan pelaksanaan kegiatan kegiatan gizi secara optimal dan terorientasi serta terkoordinasi. Peningkatan Cakupan dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan yang optimal dapat diusahakan dengan prosedur pelayanan gizi dan rujukan standar.4) Pemberdayaan Ekonomi dan Ketahanan Pangan Keluarga( Depkes RI, 2006).Pelayanan Pada Program Perbaikan Gizi Di Puskesmas Klakah Upaya Perbaikan Gizi1. Pelayanan Gizi Masyarakata. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita 2 Kali per Tahunb. Pemberian Tablet Besi [ 90 Tablet ] pada Ibu Hamil2. Penanganan Gangguan Gizia. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatanb. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan BGM Gakinc. Pemberian PMT Pemulihan pada Balita Gizi Burukd. Balita Bawah Garis Merahe. Pemantauan Status Gizif. Desa Bebas Rawan Gizig. Balita Naik Berat Badannyah. ASI Ekslusif

UPAYA PERBAIKAN GIZISatuanTargetPencapaian

1. Pelayanan Gizi Masyarakata. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita 2 Kali per tahun b. Pemberian Tablet Besi [ 90 Tablet ] pada Ibu Hamil c. Bumil KEK

Anak

Ibu HamilIbu Hamil3421

752832857

76516

2. Penanganan Gangguan Gizi a. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan b. Cakupan Pemberian Makanan Pendmaping Asi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Bgm Gakin c. Pemberian Pmt Pemulihan Pada Balita Gizi Buruk d. Balita Bawah Garis Merah 3. Pemantuan Status Gizi a. Desa Bebas Rawan Gizi b. Balita Naik Berat Badannyac. ASI Ekslusif

Anak Anak

Anak Anak 30 8

3020 30 8

3030

Desa AnakBayi 10 2694570112790269

Program Pojok Gizi Di Puskesmas Klakah Alur Pelayanan Di Pojok Gizi Valai Pengobatan tidak ada masalah giziambil obat pulangAda masalah Gizi Pojok Gizi Penyuluhan

A. Kegiatan Di Lapangan1. Setiap Bulan Februari dan Agustus dilakukan penimbangan BB dan TB bagi balita dan ibu hamil untuk mendeteksi ada atau tidaknya Gizi Buruk. Dengan target 100%( kegiatannya bersamaan dengan posyandu)2. Pemberian PMT diberikan sebagai tindak lanjut bagi ibu hamil dan balita dengan gizi buruk Dan KEK. Pemberian PMT diberikan tidak pada semua klien yang terdeteksi. PMT hanya diberikan pada mereka yang berada pada kondisi Gizi Buruk Dan KEK yang harus segera ditangani dan diberikan pada klien dengan keluarga miskin, sedangkan klien dengan keluarga yang mampu hanya diberikan penyuluhan tentang PMT3. KADARSIH(Keluarga Sadar Gizi)4. Bulan September dilakukan screening penggunaan garam beryodium Kegiataanya meliputi 6 desa di wilayah klakah dan setiap desa diwakili 1 SD di desa tersebut. Dari 1 SD tersebut diambil lagi 26 siswa sebagai sampel yang hasilnya mewakili 1 Desa.Kegiatannya dilakukan dengan cara1) menghimbau para siswa untuk membawa garam yang digunakan di rumah.2) Garam yang sudah dibawa kemudian di tes apakah mengandung yodium atau tidak dengan test garam beryodium.3) Hasil:a. Dikatakan status penggunaan garam beryodium di desa tersebut baik jika didapatkan 25 sampel mengandung garam beryodium dan 1 sampel yang tidak mengandung garam beryodium.b. Dikatakan status penggunaan garam beryodium di desa tersebut buruk jika didapatkan lebih dari 1 sampel yang ditemukan garam yang tidak mengandung yodium.B. Masalah Yang didapatkan:1. Untuk kegiatan pendeteksian Gizi buruk dengan dilakukan penimbangan BB dan TB kenalanya adalah beberapa masyarakat yang memiliki kepercayaan jika menimbang BB akan menyebabkan anaknya sakit dan jika diukur TB akan menyebabkan kematian.2. Untuk kendala screening penggunaan garam beryodium adalah sebagian siswa membeli garam di warung dan tidak membawa garam yang ada di rumah.