Penilaian Status Gizi

22
Penilaian Status Gizi

description

penilaian status gizi secara langsung dan tak langsung

Transcript of Penilaian Status Gizi

Page 1: Penilaian Status Gizi

Penilaian Status Gizi

Page 2: Penilaian Status Gizi

Pengertian• Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan

nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien.

• Penilaian status gizi adalah interprestasi dari data yang didapatkan dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau individu yang resiko atau dengan status gizi buruk (FKM UI, 2010).

“PENILAIAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 71 KABUPATEN KARANGANYAR” oleh N. Kadek Sri Eka Putri *Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar dalam Jurnal Maternal Volume 9 Oktober 2013

Page 3: Penilaian Status Gizi

Pemantauan status gizi

• Terdapat metode pemantauan status gizi, diantaranya menggunakan antropometri. Menurut Jahari (2004), antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Ukuran tubuh seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Sementara Soekirman (2000), mengatakan bahwa interpretasi dari keadaan gizi anak dengan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB yang digunakan pada survei khusus, akan menjadikan kesimpulan bisa lebih tajam.

Pengertian dan Alat Ukur Pemantauan Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2013

Page 4: Penilaian Status Gizi

Penilaian Status Gizi

• Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi, secara langsung dan tidak langsung.

• Penilaian status gizi secara lagsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Page 5: Penilaian Status Gizi

Antropometri

• Pada metode antopometri kita kenal dengan Indeks Antropometri. Indeks antropometri adalah kombinasi antara beberapa parameter, yang merupakan dasar dari penilaian status gizi. Beberapa indeks telah diperkenalkan seperti berat badan dibagi tinggi badan (BB)/(TB), tinggi badan dibagi umur (TB)/(U), tinggi badan dibagi berat badan (TB)/(BB).

Anthropometry Nutritional Status Measure, www.indonesian-publichealth.com, 2013

Page 6: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 7: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 8: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 9: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 10: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 11: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 12: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 13: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 14: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 15: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 16: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 17: Penilaian Status Gizi

“STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN STATUS GIZI ANAK”, KEMENKES RI, 2010

Page 18: Penilaian Status Gizi

Klinis• Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara klini.

Pemeriksaan secra klinis penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

• Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Page 19: Penilaian Status Gizi

Biokimia

• Penilaian status gizi secara biokimia dilakukan dengan melakukan pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh, seperti darah, urine, tinja, jaringan otot, hati.

• Penggunaan metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Page 20: Penilaian Status Gizi

Biofisik

• Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Metode ini secara umum digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Page 21: Penilaian Status Gizi

Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

• Survei Konsumsi Makanan : Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

• Statistik Vital : Pengukuran status gizi dengan statistik vital dilakukan dengan menganalisis statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan. Teknik ini digunakan antra lain dengan mempertimbangkan berbagai macam indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014

Page 22: Penilaian Status Gizi

• Faktor Ekologi : Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain – lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

Status Gizi, Menentukan Keadaan Gizi dengan Penilaian Status Gizi, www.indonesian-publichealth.com, 2014