Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

57
RSIA SELARAS BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan kepada pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American Hospital Association 1978). Dalam rangka menjalankan fungsi rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, maka agar sesuai dengan visi dan misi dari RSIA Selaras, disertai pula dengan adanya: 1. No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Bab IX pasal 13. (PP No.32 tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan 2. Bab V standar profesi dan perlindungan hukum pasal 21 ayat (1) dan pasal 22 ayat (1). 3. Menteri kesehatan nomor 585/Men.kes/per/IX/1989 tentang Persetujuan tindakan medik, 4. UU Nomor 23 Tahun 1992, pasal 53 ayat (2), PP Nomor 32 Tahun 1996, pasal 22 (1) huruf (a), PERMENKES Nomor 585/Men.Kes./Per/IX/1989 tentang PERTINDAK Bab II Tentang persetujuan : pasal 2 ayat (1), (2), (3) dan (4), pasal 3 ayat (1), (2), (3). Pasal 4 (1), (2) dan (3), Pasal 5 ayat (1), (2), (3), (4). Pasal 6 ayat (1), (2), (3). Pasal 7 ayat (1), (2), (3)., 5. SK Dirjen YANDIK Nomor HK.00.06.3.5.1866/tentang PERTINDIK : Agar penyelenggaraan Kamar Operasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus dilengkapi dengan Prosedur Standar UNIT KAMAR OPERASI 1

description

AKREDITASI

Transcript of Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

Page 1: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan

pelayanan kepada pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan

masalah kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American Hospital

Association 1978). Dalam rangka menjalankan fungsi rumah sakit sebagai sarana

pelayanan kesehatan, maka agar sesuai dengan visi dan misi dari RSIA Selaras, disertai

pula dengan adanya:

1. No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Bab IX pasal 13. (PP No.32 tahun

1996 Tentang tenaga kesehatan

2. Bab V standar profesi dan perlindungan hukum pasal 21 ayat (1) dan pasal 22 ayat

(1).

3. Menteri kesehatan nomor 585/Men.kes/per/IX/1989 tentang Persetujuan tindakan

medik,

4. UU Nomor 23 Tahun 1992, pasal 53 ayat (2), PP Nomor 32 Tahun 1996, pasal 22

(1) huruf (a), PERMENKES Nomor 585/Men.Kes./Per/IX/1989 tentang

PERTINDAK Bab II Tentang persetujuan : pasal 2 ayat (1), (2), (3) dan (4), pasal 3

ayat (1), (2), (3). Pasal 4 (1), (2) dan (3), Pasal 5 ayat (1), (2), (3), (4). Pasal 6 ayat

(1), (2), (3). Pasal 7 ayat (1), (2), (3).,

5. SK Dirjen YANDIK Nomor HK.00.06.3.5.1866/tentang PERTINDIK :

Agar penyelenggaraan Kamar Operasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus

dilengkapi dengan Prosedur Standar Pelaksanaan tentang penyelenggaraan Kamar Operasi

di rumah sakit. Standard Operating Prosedure tersebut merupakan pedoman tertulis tentang

tata cara penyelenggaraan Asuhan Keperawatan Kamar Operasi yang harus dilaksanakan

dan dipatuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis, paramedis maupun non medis yang

bertugas di rumah sakit. Seperti halnya asuhan keperawatan perioperatif merupakan area

praktik spesifik untuk menyediakan asuhan keperawatan pada pasien yang akan dilakukan

pembedahan. Perioperatif mencangkup tiga fase yaitu : Pre intra dan post operative. Pre

Operative: Dimulai dari keputusan operasi sampai pasien dikirim ke kamar operasi. Intra

Operative adalah dimulai dari klien masuk keruang operasi dan berakhir sampai pasien

UNIT KAMAR OPERASI 1

Page 2: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

masuk keruang pemulihan, sedangkan post operative adalah mulai dari pasien masuk ruang

pemulihan sampai kondisi pulih dari intervensi operasi.

Hal ini dimaksudkan agar seluruh petugas kesehatan baik medis, para medis

maupun non medis di RSIA Selaras Cikupa yang terkait dengan pelaksanaan

penyelenggaraan Asuhan Keperawatan Kamar Operasi dapat melaksanakan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

UNIT KAMAR OPERASI 2

Page 3: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Dalam upaya membantu pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat, yaitu

penyediaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Tangerang

khususnya Kecamatan Cikupa, dan dengan tekad serta semangat ingin memberikan

pelayanan prima, PT.Bintarta Arnirah mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak “Selaras”.

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat telah kami mulai sejak 11 Desember 2000

sebagai balai pengobatan No : BM 03.01.12.02440 Kepala Kantor Wilayah Departemen

Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang kemudian berkembang menjadi Rumah Bersalin dan

Klinik 24 Jam pada Oktober 2001 dengan surat izin Rumah Bersalin No 445.7/Dinkes

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Pada tanggal 11 Oktober 2004 Rumah

Bersalin ini resmi menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak “Selaras” dengan Surat Izin

Penyelenggaraan Rumah Sakit Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No

YM.02.04.3.5.2962.Kemudian pada tanggal 23 Oktober 2009, Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Banten mengeluarkan izin penyelenggaraan Perpanjangan (I) Nomor : 445 /

2849.a.I / kes / X / 09 yang berlaku sampai dengan 23 Oktober 2014.

RSIA Selaras Cikupa didirikan pada tahun 2004, diawali dengan balai pengobatan

yang didirikan pada tanggal 11 desember 2000, yang kemudian berkembang menjadi

Rumah Bersalin dan Klinik 24 jam (19 Oktober 2001), dengan komitmen dan usaha yang

keras dari pemilik serta didukung oleh masyarakat sekitar maka dari Rumah Bersalin

ditingkatkan statusnya menjadi RSIA Selaras, tepatnya pada tanggal 11 Oktober 2004.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras siap menerima

penderita sepanjang 24 jam sehari dengan dukungan dokter serta para medis yang terlatih,

dimana penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian.

Fasiltas pelayanan rawat jalan meliputi: Medical Check Up, Poliklinik Umum,

Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Keluarga Berencana,

Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Laboratorium, Pemeriksaan radiologi (USG, X-foto),

Pelayanan Rehabilitasi Medis, Pelayanan Gawat Darurat (UGD) 24 jam dan Pelayanan

Obat.

UNIT KAMAR OPERASI 3

Page 4: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SELARAS

A. Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan

Anak Selaras sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak

yang terbaik, dan terpecaya yang berpusat pada pasien yang mengutamakan mutu

dan keselamatan pasien di wilayah Tangerang dan sekitarnya

B. Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan.

2. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada peningkatan mutu dan

keselamatan pasien.

3. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, kebersamaan, rasa

memiliki, serta disiplin yang tinggi.

4. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua mitra kerja.

5. Menjadikan amal usaha yang amanah.

C. Motto Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Moto Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah kesehatan dan keselamatan ibu

anak adalah kebahagiaan dan harapan kami.

D. Nilai-Nilai

Landasan Nilai-nilai Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah :

S enyum

E mpati

L ayanan prima

A dil dan jujur

R espon cepat

A man bagi pasien, Aman bagi pekerja, Aman bagi Rumah Sakit

S elaras dunia akhirat

UNIT KAMAR OPERASI 4

Page 5: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

E. Logo Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Logo Rumah Sakit adalah gambar ibu hamil dengan membentuk huruf S,

kependekatan dari Selaras yaitu setiap gerakan dan perbuatan kita harus SELARAS

dunia akhirat dan dapat dipertanggung jawabkan di dunia dan akhiratnya.

Gambar. No 1 : Logo Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

F. Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak masyarakat wilayah Cikupa

khususnya dan wilayah Tangerang pada umumnya.

2. Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang

ditetapkan.

3. Mengembangkan mutu pelayanan kesehatan secara optimal didukung oleh tim

medis yang profesional sesuai dengan stantar pelayanan medis yang ditunjang

oleh pelayanan kesehatan yang lengkap.

4. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk

menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.

5. Meningkatkan kualitas dan profesional SDM sesuai dengan masing-masing

profesi

6. Menciptakan kemandirian dan efisiensi setiap unit kerja.

UNIT KAMAR OPERASI 5

Page 6: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SELARAS

Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras di pimpin oleh Direktur

Rumah Sakit yang membawahi bagian pelayanan medis dan bagian pelayanan administrasi

dan keuangan. Bagian pelayanan medis membawahi langsung kepala subbagian pelayanan

medis, kepala subbagian keperawatan dan kebidanan serta kepala subbagian penunjang

medis, sedangkan bagian pelayanan administrasi dan keuangan membawahi langsung kepala

subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.

Struktur organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah sebagai berikut :

UNIT KAMAR OPERASI 6

Page 7: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Bagan. No 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras

UNIT KAMAR OPERASI 7

Page 8: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB V

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SELARAS

A. Visi Kamar Operasi

Visi Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras adalah

Menjadikan Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras sebagai

tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang terbaik, dan

terpecaya yang berpusat pada pasien yang mengutamakan mutu dan keselamatan

pasien di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

B. Misi Kamar Operasi

Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras memiliki misi :

1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan di Unit Kamar Operasi

2. Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada peningkatan mutu dan

keselamatan pasien di Unit Kamar Operasi

3. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, kebersamaan, rasa

memiliki, serta disiplin yang tinggi di Unit Kamar Operasi

4. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua mitra kerja di Unit

Kamar Operasi

5. Memenjadikan amal usaha yang amanah di Unit Kamar Operasi

C. Falsafah Kamar Operasi

Falsafah Unit Kamar Operasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras yaitu sebagai

berikut :

1. Meyakini bahwa setiap pasien unik, mempunyai kebutuhan bio, psiko,

social dan spiritual

2. Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan yang sama

tanpa dibedakan suku, agama dan golongan.

3. Dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan metodologi

proses keperawatan.

UNIT KAMAR OPERASI 8

Page 9: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

4. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan

kerjasama yang baik antara pasien, keluarga dan unit yang terkait.

5. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dibutuhkan

kontunuitas pengembangan SDM dengan peningkatan ilmu pengetahuan

berdasarkan evidence based.

D. Nilai Kamar Operasi

E. Tujuan Kamar Operasi

Tujuan dari unit kamar operasi adalah sebagai berikut:

1. Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang sesuai standar mutu kualitas

dan keamanan serta kenyamanan pelayanan ibu dan anak

2. Tersusunnya standar operasional prosedur asuhan pelayanan keperawatan

3. Meningkatnya SDM keperawatan

4. Terbinanya kerjasama dengan bidan perujuk dan klien

5. Tersedianya fasilitas dalam memberikan pelayanan keperawatan.

UNIT KAMAR OPERASI 9

Page 10: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SELARAS

Bagan. No 2 : Struktur Organisasi Unit Kamar Operasi

UNIT KAMAR OPERASI 10

KOORDINATOR KAMAR OPERASI

KASUB. KEPER. & KEBID.

KA. TIM (ASS 1)

ASS. 2 ASS. 2 ASS. 2 ASS. 2

KA. TIM (ASS 1) KA. TIM (ASS 1) KA. TIM (ASS

ON LOOPON LOOPON LOOPON LOOP

BAGIAN PELAYANAN MEDIS

Page 11: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB VII

URAIAN JABATAN DI UNIT KAMAR OPERASI

1. Nama Jabatan Koordinator Kamar Operasi

2. Misi Jabatan Terlaksananya pengelolaan & koordinasi kegiatan pelayanan asuhan

perawatan di unit kamar operasi sesuai dengan standar, etik

perawatan, prosedur, kebijakan rumah sakit yang telah ditetapkan,

sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien &

keluarganya di ruang gawat darurat.

3. Tugas Pokok 1. Melakukan pengelolaan, supervisi dan evaluasi terhadap

terlaksananya asuhan keperawatan di unit kamar operasi

2. Melakukan koordinasi dengan profesi lain yang dapat

mendukung dan menunjang pelayanan unit kamar operasi yang

optimal

3. Melakukan pengawasan, evaluasi, memberikan motivasi kepada

staff dalam rangka terselenggaranya pelayanan unit kamar

operasi yang bermutu.

4. Uraian Tugas 1. Membuat rencana ketenagaan sesuai dengan kebutuhan

ruangan.

2. Merencanakan semua kebutuhan, sarana dan prasarana

keperawatan sesuai dengan kebutuhan pengembangan unit

kerja, kebijakan dan peraturan RS.

3. Membuat program kerja ruangan dan program pengembangan

sumber daya perawat baik pendidikan formal maupun non

formal.

4. Menetapkan jadwal dinas bulanan dan pembagian tugas harian

bagi perawat pelaksana dan katim.

5. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan di Unit kamar operasi dalam

memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan pasien sesuai

berat, ringannya penyakit dan kecepatan pelayanan secara

UNIT KAMAR OPERASI 11

Page 12: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

optimal dan sesuai prosedur serta kebijakan Rumah Sakit.

6. Mengatur ketenagaan, membimbing dan memotivasi untuk

mencapai falsafah dan tujuan keperawatan RSIA Selaras dan

Unit kamar operasi.

7. Melakukan kerja sama dalam tim secara kolaboratif dengan

dokter dan profesi kesehatan lainnya sehingga masalah

kesehatan pasien ditanggulangi secara cepat, tepat, dan aman.

8. Melakukan komunikasi untuk memberi dukungan, rasa aman,

informasi yang dibutuhkan bagi pasien dan keluarga dalam

menghadapi sakitnya.

9. Mengidentifikasi keluhan-keluhan pasien serta keluarganya

yang istimewa dengan mendengarkan, memberi penjelasan

yang dibutuhkan, meneruskan masalah pada pihak terkait untuk

ditangani.

10. Mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan keperawatan

termasuk penyuluhan yang dibutuhkan pasien dan perawat agar

dilaksanakan sesuai standar, prosedur, kebijakan Rumah Sakit.

11. Mendampingi pasien-pasien yang kritis pada saat akhir,

mempersiapkan pelayanan rohani sesuai keyakinan pasien dan

kebutuhannya.

12. Menyelenggarakan Rapat Ruangan minimal sekali dalam

sebulan, untuk evaluasi pelayanan dan tindak lanjut masalah-

masalah yang ada di ruangan.

13. Supervisi pelaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi

nosokomial, Mutu Keperawatan dan pengendalian infeksi dan

Mutu RS.

14. Mengawasi pelaksanaan dan melakukan evaluasi kebersihan

dan kerapihan ruang dan melaporkan bila terjadi kerusakan

pada fasilitas ruang.

15. Mengontrol pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan

standar asuhan, protab dalam memberikan pelayanan pada

pasien.

16. Mengawasi dan mengontrol penggunaan, ceklist dan

UNIT KAMAR OPERASI 12

Page 13: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

pemeliharaan peralatan serta obat-obatan secara tepat, efektif

dan efisien.

17. Memberikan orientasi perawat baru bekerja sama dengan CI

dengan bimbingan dan motivasi agar mampu melaksanakan

kegiatan keperawatan dan asuhan pasien sesuai standar,

prosedur dan kebijakan Rumah Sakit.

18. Membuat laporan kunjungan pasien di unit kamar operasi

19. Membuat budget ruangan, laporan tahunan setiap akhir tahun

20. Membuat laporan kejadian atas suatu masalah yang timbul

akibat kelalaian, penyimpangan prosedur atau Tata Tertib yang

berlaku, keluhan pasien/keluarga atas pelayanan yang ada yang

menyangkut citra RSIA Selaras.

21. Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan keselamatan

kerja.

22. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan oleh

Manager Keperawatan.

5. Wewenang 1. Mengambil keputusan sesuai kebijakan dan falsafah RSIA

Selaras dalam mengelolaan pelayanan keperawatan di unit

kamar operasi.

2. Dapat mengendalikan pelayanan keperawatan yang efektif dan

efisien di ruang perawatan.

3. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran

pelayanan kesehatan di unit kamar operasi.

6. Tanggung Jawab Manager Keperawatan

7. Bawahan Langsung1. Perawat Kepala Tim ruang kamar operasi

2. Perawat asisten bedah

3. Perawat instrumen

4. Petugas administrasi Unit UGD

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Dokter operator - Pelaksanaan program medik,

tindakan medik.

UNIT KAMAR OPERASI 13

Page 14: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

2. Laboratorium - Pemeriksaan lab

3. Farmasi - Resep obat, cairan, alkes

4. Gudang farmasi - Stok obat ruangan

5. Maintenance - Pemeliharaan & perbaikan, alat

medik.

6. Keamanan - Keamanan ruang, waktu

berkunjung.

7. House keeping - Kebersihan ruangan.

8. Laundry - Penyediaan alat-alat tenun.

Eksternal Perihal

1.Pasien & keluarga - Asuhan keperawatan

9. Persyaratan Jabatan 1. S 1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 2 tahun.

2. D III Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 5 tahun.

3. Memiliki sertifikat pelatihan manajemen kamar operasi

4. Memiliki sertifikat ACLS dan PPGD

1. Nama Jabatan Perawat Asisten Bedah

2. Misi Jabatan Memberi bantuan untuk kelancaran kegiatan pembedahan dokter

ahli bedah sebagai mitra kerja selama pembedahan pasien.

3. Tugas Pokok Bekerja sama dalam tim membantu kelancaran dan keberhasilan

selama operasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya

4. Uraian Tugas 1. Menerima pembagian tugas sebagi asisten dari penanggung

jawab kamar operasi

2. Bersama dalam tim (Instrumen, Sirkuler dan asisten anestesi

bertanggung jawab terhadap kelengkapan obat, alat kesehatan

dan instrumen medis)

3. Dalam satu tim mempersiapkan kelengkapan operasi

a. Mempersiapkan alat-alat steril dan tidak steril

b. Membantu posisi pasien

c. Mencuci tangan steril

UNIT KAMAR OPERASI 14

Page 15: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

d. Memakai jas dan sarung tangan steril

e. Membantu pemakai jas dan sarung tangan steril untuk

f. operator

g. Mendesinfeksi daerah operasi dan penutupan dengan doek

steril

h. Memasang pegangan lampu steril

4. Selama operasi

a. Sebagai mitra operator selama operasi berlangsung

b. Mengidentifikasikan kebutuhan dan memberi bantuan pada

operator, antara lain:

1) Mensuction daerah operasi jika terjadi perdarahan

2) Mengarahkan fokus lampu ke daerah operasi

3) Bekerjasama dengan operator menghentikan

pendarahan

4) Menjaga ketenangan suasana operasi jika terjadi

ketegangan dan mengalami kesulitan

5) Mempermudah operator untuk melakukan tindakan

operasi, misalnya : dalam hal pengangkatan jaringan

6) Bertanggung jawab terhadap kesterilan (instrumen,

alat kesehatan operator) selama operasi berlangsung

7) Bekerjasama dengan instrumen dan sirkuler

mengecek kelengkapan instrumen, jarum, dan kassa

selama operasi.

5. Selesai operasi

a. Penutup luka steril

b. Pemindahan pasien ke tempat tidur

c. Menyampaikan pesan-pesan khusus jika ada (lokasi

drainage, pemeriksaan jaringan)

6. Kegiatan lainnya

a. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter

ahli bedah, dokter anestesi dan tim perawat bedah

lainnya.

UNIT KAMAR OPERASI 15

Page 16: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

b. Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam

keadaan darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan

wewenangnya serta protap yang berlaku, pada saat

terjadi kegawatan di meja operasi

c. Mengikuti pertemuan di kamar bedah yang diadakan

untuk evaluasi pelayanan pasien dan tindak lanjut

masalah-masalah yang ada.

d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

keperawatan bedah melalui pertemuan dan pelatihan.

e. Berpartisipasi aktif dalam program pengendalian infeksi

nosokomial RS

f. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu

RS

g. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan

pendidikan RS

h. Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan

keselamatan kerja RS

5. Wewenang 1. Mengingatkan kepada operator tentang kesterilan

2. Selama operasi berlangsung memberikan masukan kepada

operator untuk tidak menutup luka operasi sebelum kassa,

instrumen, jarum dan depper dalam kondisi lengkap.

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Bedah

7.Bawahan Langsung Perawat instrument dan onloop

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Ruang Perawatan Lainnya Saling membantu antar ruangan

sesuai beban kerja dan

kebutuhan pelayanan

keperawatan.

2. Para Dokter Membantu dokter selama

tindakan pembedahan

berlangsung

3.Bagian lainnya di R.S Sesuai kebutuhan pelayanan

UNIT KAMAR OPERASI 16

Page 17: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

pasien

Eksternal Perihal

1. Pasien dan Keluarga Memberi informasi dan

penjelasan yang dibutuhkan.

9.Persyaratan Jabatan 1. D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja

dikamar bedah 2 tahun.

2. SPK minimal 6 tahun pengalaman

3. S1 keperawatan dengan pengalaman kerja 2 tahun di kamar

operasi

4. Memiliki sertifikat sebagai perawat bedah dasar.

1. Nama abatan Perawat Instrumen Bedah

2. Misi Jabatan Melakukan pelayanan asuhan keperawatan melalui penyediaan

instrumen, alat kesehatan selama operasi sesuai pada shift kerjanya.

3. Tugas Pokok 1. Menyiapkan instrumen dan alat kesehatan sesuai dengan jenis

operasi sesuai shift kerjanya.

2. Menjaga sterilitas (instrumen dan alat kesehatan) selama

operasi berlangsung

4. Uraian Tugas 1. Menerima pembagian kerja dari katim sesuai pada shift kerjanya.

2. Bekerja sama dengan perawat asisten bedah dan sirkulasi dalam

persiapan sebelum operasi, selama operasi dan setelah operasi.

a. Sebelum Operasi

1) Mempersiapkan alat-alat steril dan tidak steril, sesuai

dengan jenis operasi

2) Mencuci tangan steril

3) Memakai jas sarung tangan steril

4) Menyusun instrumen yang utama di atas meja mayo

sambil menghitung jumlahnya

5) Menghitung jumlah kasa, deper kasa dan rol kasa

sebelum operasi dimulai

UNIT KAMAR OPERASI 17

Page 18: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

6) Menyiapkan kabel diathermi dan selang suction

penutupan steril pada pasien

7) Menjaga kesterilan alat-alat instrumen dan alat

penunjang lainnya sebelum operasi dimulai

b. Selama operasi

1) Memenuhi semua kebutuhan operator dan asisten

operator selama operasi berlangsung a.l; alat instrumen

yang diperlukan, kasa, diathermi, suction, dll.

2) Tetap menjaga kesterilan, kebersihan dan kerapihan alat-

alat selama operasi berlangsung.

3) Menghitung jumlah kasa alat dan alat instrumen sebelum

daerah operasi ditutup.

c. Setelah operasi

1) Penutup luka steril

2) Merapihkan alat-alat instrumen maupun penunjang

operasi serta kelengkapan jumlahnya sama seperti

sebelum operasi.

3. Kegiatan lainnya

a. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter ahli

bedah, dokter anestesi dan tim perawat bedah lainnya.

b. Mengikuti pertemuan berkala dikamar bedah yang diadakan

untuk evaluasi pelayanan pasien dan tindak lanjut masalah-

masalah yang ada.

c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan

bedah melalui pertemuan dan pelatihan.

d. Berpartisifasi aktif dalam program pengendalian infeksi RS

e. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS

f. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan

pendidikan RS

g. Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan

keselamatan kerja RS

h. Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan

darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan

UNIT KAMAR OPERASI 18

Page 19: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

wewenangnya serta protap yang berlaku, pada saat terjadi

kegawatan di meja operasi

5. Wewenang 1. Mengingatkan operator/asisten untuk tidak menggunakan

instrumen yang tidak sesuai dengan fungsinya.

2 Menunda penutupan luka operasi jika alat dan kasa belum

lengkap

3. Memberi saran untuk meningkatan kualitas pelayanan pasien

dikamar bedah.

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Operasi

7. Bawahan Langsung Onloop

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1.Ruang Perawatan lainnya - Saling membantu antar

ruangan sesuai beban kerja

dan kebutuhan pelayanan

keperawatan

2. Para Dokter - Membantu kelancaran

tindakan pembedahan dan

pencegahan komplikasi

3.Bagian lainnya di R.S - Sesuai kebutuhan pelayanan

pasien

Eksternal Perihal

1. Pasien dan Keluarga Memberi informasi dan

penjelasan yang dibutuhkan.

9. Persyaratan Jabatan 1. D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja

dikamar bedah 2 tahun

2. SPK minimal 4 tahun.

3. Memiliki sertifikat sebagai perawat bedah dasar

UNIT KAMAR OPERASI 19

Page 20: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

1. Nama Jabatan Onloop Kamar Operasi

2. Misi Jabatan Melayani semua kebutuhan peralatan yang steril maupun tidak steril

selama operasi berlangsung.

3. Tugas Pokok Memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan dan instrumen tambahan

selama operasi berlangsung sesuai shift kerjanya

4. Uraian Tugas 1. Menerima pembagian tugas dari katim pada shift tertentu

2. Bekerja sama dengan anggota tim operasi yang lain menyiapkan

semua alat-alat yang diperlukan/digunakan.

3. Menyiapkan pasien dengan mengatur posisi yang diperlukan dan

kerjasama dengan tim anestesi a,l :

a. Pasang pasien plate

b. Pasang kateter menetap sesuai kebutuhan

c. Membersihkan daerah yang akan dioperasi

d. Mengikat tali jas operator, perawat asisten dan instrumen

e. Menyalakan lampu operasi

f. Menuangkan yodium 1%, betadine solution, dll, ke mangkok

steril.

g. Memasang dan menghidupkan diathermi, suction,dll

h. Melayani penambahan instrumen, alat-alat selama operasi

berlangsung.

i. Mencatat semua pemakaian lengkap dengan nama, kode

barang, nomor dan jumlahnya.

j. Menghitung jumlah kasa yang sudah dipakai, jumlahnya

sesuai dengan sebelum dimulai operasi

k. Membantu penutup luka.

l. Memindahkan pasien dari kamar operasi ke ruang pulih

m. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter bedah,

dokter anestesi dan tim perawat bedah lainnya.

n. Mengikuti pertemuan berkala dikamar bedah yang diadakan

untuk evaluasi pelayanan pasien dan tidak lanjut masalah-

masalah yang ada.

UNIT KAMAR OPERASI 20

Page 21: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

o. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan

bedah melalui pertemuan dan pelatihan.

p. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu R.S

q. Berpartisipasi aktif dalam program pengendalian infeksi R.S

r. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan

pendidikan R.S berpartisipasi aktif dalam program

keamanan dan keselamatan kerja R.S

4. Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan

darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan wewenangnya

serta protap yang berlaku, pada saat terjadi kegawatan di ruang

pemulihan

5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumentasi

keperawatan

5. Wewenang Mengingatkan dokter dan tim bedah tentang kesterilan selama

operasi berlangsung

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Operasi

7.Bawahan Langsung

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Ruang Perawatan lainnya Saling membantu antar ruangan

sesuai beban kerja dan kebutuhan

pelayanan keperawatan.

2. Para Dokter Membantu kelancaran pelaksanan

program medik terapi dan

diagnostik serta pencegahan

komplikasi selama pembedahan.

3.Bagian lainnya di RS Sesuai kebutuhan pelayanan

pasien

9.Persyaratan Jabatan 1. SMK Kesehatan atau sederajat

2. Mendapatkan pelatihan intern selama 6 bulan

UNIT KAMAR OPERASI 21

Page 22: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

Bagan. No 3 : Skema Tata Hubungan Kerja

UNIT KAMAR OPERASI 22

HCU

Perina

Page 23: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB IX

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. Pola Ketenagaan

Dalam upaya mempersiapkan tenaga kamar operasi yang handal, perlu kiranya

melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi

organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi

dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya

adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu

yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Kamar Operasi

Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras Cikupa adalah sebagai berikut:

TABEL. NO 1 : POLA KETENAGAAN

NAMA JABATAN KUALIFIKASI

FORMAL & INFORMAL

TENAGA YANG

DIBUTUHKAN

Koordinator Kamar Operasi 1. Keperawatan dengan pengalaman

kerja minimal > 2 tahun.

2. D III Keperawatan dengan

pengalaman kerja minimal > 5

tahun.

3. Memiliki sertifikat pelatihan

manajemen kamar operasi

4. Memiliki sertifikat ACLS dan

PPGD

1

Kepala tim/Assisten Satu 1. D III Keperawatan dengan

pengalaman minimal bekerja

dikamar bedah 2 tahun.

13

UNIT KAMAR OPERASI 23

Page 24: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

2. SPK minimal 6 tahun pengalaman

3. keperawatan dengan pengalaman

kerja 2 tahun di kamar operasi

4. Memiliki sertifikat sebagai

perawat bedah dasar.

Assisten

Dua/instrumentator

1. D III Keperawatan dengan

pengalaman minimal bekerja

dikamar bedah 2 tahun

2. SPK minimal 4 tahun.

Memiliki sertifikat sebagai

perawat bedah dasar

13

Onloop 1. SMK Kesehatan atau sederajat

2. Mendapatkan pelatihan intern

selama 6 bulan

6

B. Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan

1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk

mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit kamar operasi

memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai

dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,

ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga

yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

a. Dari dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras sendiri (internal resources)

Menarik calon dari dalam RSIA Selaras sendiri (Internal resources) memiliki

keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan

lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSIA Selaras Calon nantinya

masuk Unit Kamar Operasi akibat mutasi atau promosi.

Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :

1) Informasi dari mulut ke mulut

UNIT KAMAR OPERASI 24

Page 25: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.

3) Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya

kebutuhan tenaga di Unit Kamar Operasi.

b. Dari luar Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras (external resources)

Proses penarikan calon dari luar RSIA Selaras ini dapat dilakukan dengan cara:

1) Dari mulut ke mulut.

2) Iklan media cetak.

3) Lembaga-lembaga pendidikan

2. Penyaringan/Seleksi Calon (selection) Karyawan

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Kamar Operasi

dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang

diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari :

a. Umum

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh

pihak rumah sakit.

b. Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar

diseleksi secara khusus oleh Manager keperawatan dan Unit Kamar Operasi.

Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit Kamar Operasi ini menyangkut

pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi Unit Kamar

Operasi Kompetensi yang harus dimiliki adalah :

1) Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi :

a) Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi Pelayanan

Kesehatan.

b) Proses Problem solving

c) Proses Pengambilan Keputusan

2) Pengetahuan tentang manajemen Unit Kamar Operasi meliputi :

a) Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit

b) Prosedur Dokumentasi Unit Kamar Operasi

c) Sistem Pelaporan Unit Kamar Operasi

UNIT KAMAR OPERASI 25

Page 26: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

3) Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi Unit Kamar

Operasi kaitannya dengan :

a) Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.

b) Informed consent.

c) Keterangan Medis untuk asuransi.

d) Visum et repertum.

e) Batasan informasi untuk pihak ke III/security informasi.

f) Kode etik profesi.

4) Statistik Kesehatan

a) Dasar-dasar statistik kesehatan.

b) Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan

laporan.

5) Pengetahuan pekerjaan Unit Kamar Operasi

6) Sistem Kerja Di Unit Kamar Operasi

7) Sumber daya pelayanan kesehatan

a) Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi.

b) Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta

pengembangan karirnya

c) Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana

anggaran.

8) Manajemen mutu pelayanan Unit kamar operasi

9) Teknologi informasi

a) Kemampuan jalankan komputer

b) Internet dan berbagai akses LAN

c) Gunakan multi media

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :

1. Test Tertulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,

dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi

UNIT KAMAR OPERASI 26

Page 27: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Unit Kamar Operasi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas

kelulusan adalah 70% benar.

2. Test Keterampilan

Test ketrampilan yang diujikan meliputi :

a. Test memasang infus

b. Test memakai sarung tangan steril.

3. Test Kesehatan

Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Unit kamar operasi

a. Sehat, tidak buta warna.

b. Berpenampilan rapi dan menarik.

4. Test Wawancara

Test ini dilakukan untuk mengetahui pemintaan terhadap penyelenggaraan

Unit Kamar Operasi pandangan terhadap penyelenggaraan. Unit Kamar

Operasi yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

UNIT KAMAR OPERASI 27

Page 28: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB X

PENILAIAN KINERJA SDM

A. Penilaian Kinerja SDM

Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja menjadi

tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin memiliki daya

saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik ditingkat nasional,

regional maupun global. Gabungan dari kinerja (hasil kerja) setiap karyawan akan

menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang

selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang terdapat standar

prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai membuat penilaian atas

dasar skala dengan peringkat ‘Baik Sekali’ angka 5 (lima) sampai dengan ‘Kurang

Sekali’ angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari tiga bagian bersifat fundamental,

yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.

Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk

menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan

pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan (> 1 tahun)

Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :

a) Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai

dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada

pelayanan dengan penuh cinta kasih, sehingga dapat memuaskan konsumen

dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta menghasilkan laba

perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk meningkatkan

kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan.

UNIT KAMAR OPERASI 28

Page 29: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

b) Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha

dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan

dalam karyanya.

c) Agar tercipta persatuan dan persatuan dengan dilandasi hubungan yang

harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian

untuk melayani dengan penuh cinta kasih.

2. Sasaran (< 1 tahun)

Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi

perusahaan.

C. Prosedur dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja

Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan dibagi atas 3

bagian besar sebagai berikut :

1. Penilaian Staf Pelaksana

2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan/Sederajat dan Kepala

Seksi/Sederajat

3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.

D. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja

1. Hasil Kerja

a. Kecepatan

Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan waktu

yang telah ditentukan.

Tabel. No 2 : Nilai Kecepatan Kerja

Penilaian Cepat Nilai

Baik Sekali Jauh lebih cepat 5

Baik Lebih cepat 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih lama 2

Kurang Sekali Jauh lebih lama 1

UNIT KAMAR OPERASI 29

Page 30: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Catatan :

- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study

atau rencana kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan time motion

study.

- Time motion study dibuatnya sesaui dengan jenis pekerjaannya, serta harus

terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

b. Ketepatan

Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan (Standar Prosedur

Operasional)

Tabel. No 3 : Nilai Ketepatan Kerja

Penilaian Cepat Nilai

Baik Sekali ≥ 99 % 5

Baik 96 % - 98 % 4

Cukup 95 % 3

Kurang 93 % - 94 % 2

Kurang Sekali ≤ 92 % 1

c. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan

Mengerjakan jumlah pekerjaan jauh lebih banyak dari volume pekerjaan yang

diharapkan.

Tabel. No 4 : Nilai Banyaknya Pekerjaan Yang Dikerjakan

Penilaian Cepat Nilai

Baik Sekali Jauh lebih banyak 5

Baik Lebih banyak 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih sedikit 2

Kurang Sekali Jauh lebih sedikit 1

UNIT KAMAR OPERASI 30

Page 31: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Catatan :

Standar jmlah pekerjaan dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh

masing-masing kabag sesuai dengan jenis pekerjaannya dan harus terlebih

dahulu mendapat persetujuan direksi.

d. Kepuasan pemakai hasil kerja

Kualitas hasil kerja diukur berdasarkan survey dari kepuasan pemakai hasil

kerja.

Tabel. No 5 : Nilai Kepuasan Pemakai Hasil Kerja

Penilaian Cepat Nilai

Baik Sekali Jauh lebih banyak 5

Baik Lebih banyak 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih sedikit 2

Kurang Sekali Jauh lebih sedikit 1

Catatan :

Atasan langsung bertanggung jawab untuk membuat survey kepuasan

dari para pemakai hasil kerja yang dalam hal ini diwakili oleh penaanggung

jawab dari masing-masing unit.

e. Kerja sama

1) Komunikasi

Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah

pikirannya (setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas,

lugas dan tepat waktu.

Tabel. No 6 : Komunikasi

Penilaian Pendengar

Yang baik

Jelas Lugas Tepat

Waktu

Nilai

Baik

Sekali

Selalu Selalu Selalu Selalu 5

Baik Selalu Selalu Selalu Kadang-

kadang

4

UNIT KAMAR OPERASI 31

Page 32: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Selalu Selalu Kadang-

kadang

Selalu 4

Cukup Selalu Selalu Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

3

Kurang Kadang-

kadang

Selalu Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

2

Selalu Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

2

Kurang

Sekali

Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

1

2) Keterbukaan

Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya

konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.

Tabel. No 7 : Keterbukaan

Penilaian Menerima

kritik

Menerima

saran

Memberi

pemikiran

konstruktif

Nilai

Baik Sekali Selalu Selalu Selalu 5

Baik Hampir

Selalu

Selalu Hampir

Selalu

4

Cukup Kadang-

kadang

Selalu Kadang-

kadang

3

Kurang Sesekali Hampir

Selalu

Sesekali 2

Kurang Sekali Sesekali Kadang-

kadang

Sesekali 1

3) Kebanggaan

Bangga bekerja diperusahaan, dalam setiap pemikiran & tindakan menjaga

citra/nama baik perusahaan dan membela kepentingan perusahaan secara

konstruktif.

UNIT KAMAR OPERASI 32

Page 33: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Tabel. No 8 : Kebanggaan

Penilaian Bangga Jaga citra

perusahaan

Membela

perusahaan

Nilai

Baik Sekali Selalu Selalu Selalu 5

Baik Selalu Hampir

Selalu

Hampir

Selalu

4

Cukup Selalu Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

3

Kurang Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

Kadang-

kadang

2

Kurang

Sekali

Kadang-

kadang

Sesekali Sesekali 1

4) Kepercayaan

Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan pada perusahaan.

Tabel. No 9 : Kepercayaan

5) Keadilan

Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan peraturan dan urutan

kepentingan perusahaan.

UNIT KAMAR OPERASI 33

Penilaian Yakin Nilai

Baik Sekali Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

Page 34: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Tabel. No 10 : Keadilan

Penilaian Bertindak Adil Nilai

Baik Sekali Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

f. Kepribadian

1) Keramahan

Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan manis budi

bahasanya.

Tabel. No 11 : Keramahan

Penilaian Murah Senyum Nilai

Baik Sekali Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

2) Kerapihan

Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan, cara dan hasil

kerjanya.

Tabel. No 12 : Kerapihan

Penilaian Rapi Nilai

Baik Sekali Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

3) Disiplin

UNIT KAMAR OPERASI 34

Page 35: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam melaksanakan

pekerjaannya.

Tabel. No 13 : Disiplin

Penilaian Pelanggaran & Tata

tertib

Nilai

Baik Sekali O x 5

Baik 3x 4

Cukup 5 x 3

Kurang 7 x 2

Kurang Sekali >7x 1

4) Sikap mental positif

Dalam segala situasi, berpikir dan berperilaku positif pada saat

melaksanakan pekerjaannya.

Tabel. No 14 : Sikap Mental Positif

Penilaian Berpikir dan

berperilaku

Nilai

Baik Sekali Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

5) Inisiatif

Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau melakukan tindakan

yang diperlukan & bermanfaat bagi perusahaan tanpa menunggu perintah

atasan atau dari manapun juga.

Tabel. No 15 : Inisiatif

Penilaian Memberikan Nilai

UNIT KAMAR OPERASI 35

Page 36: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Gagasan

Baik Sekali > 3 x 5

Baik 3 x 4

Cukup 2 x 3

Kurang 1 x 2

Kurang Sekali Tidak pernah 1

Cara perhitungan penilaian prestasi kinerja karyawan adalah dengan

menjumlahkan seluruh nilai/score dari kriteria yang sudah ditentukan, kemudian

dilihat dari jumlah total nilai yang diperoleh tersebut termasuk kategori baik sekali,

baik, cukup, kurang atau kerang sekali dengan berpedoman pada sebagai berikut:

Baik Sekali = 57-70

Baik = 43-56

Cukup = 29-42

Kurang = 15-28

Kurang sekali = 0-14

2. Peningkatan Kompetensi SDM

Pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga rekam medik dilakukan melalui

pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

a. Pendidikan

Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas di Unit kamar operasi adalah

sebagai berikut :

1) DIII Keperawatan

2) DIII kebidanan

3) S1 Keperawatan

4) S2 Keperawatan

b. Pelatihan

UNIT KAMAR OPERASI 36

Page 37: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kamar operasi dilaksanakan

melalui:

1) Inhouse training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh

Rumah Sakit Ibu dan Anak Selaras meliputi:

a) Pelatihan Kegawatdaruratan Neonatus

b) Pelatihan Service excellent

c) Pelatihan EKG dan RJP

d) Pelatihan BLS

2) Eksternal course, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti

sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah

sakit khususnya Unit Kamar Operasi.

UNIT KAMAR OPERASI 37

Page 38: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

BAB XI

PROGRAM ORIENTASI

A. Pendahuluan

Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit Kamar

Operasi di RSIA Selaras Cikupa perlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan.

B. Tujuan Umum

Mengenal Iingkungan RSIA Selaras Cikupa dan Sub Bagian Unit Kamar Operasi.

C. Tujuan Khusus

Pegawai baru mengetahui secara garis besar/jajaran yang terkait struktur organisasi

Unit Kamar Operasi dari RSIA Selaras Cikupa

1. Mengetahui tata tertib Unit Kamar Operasi dari RSIA Selaras Cikupa

2. Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit kamar Operasi.

3. Mengetahui prosedur kerja pelayanan Unit Kamar Operasi.

D. Materi

1. Struktur Organisasi

2. Kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Kamar Operasi RSIA Selaras

Cikupa.

3. Batasan-batasan yang boleh dikerjakan dan yang dilarang untuk mengerjakan.

E. Waktu Orientasi

1. Oleh Koordinator Kamar Operasi diberikan pada saat pertama kali datang di Sub

Bagian RSIA Selaras Cikupa.

2. Oleh masing-masing sub Bagian.

UNIT KAMAR OPERASI 38

Page 39: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

3. Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk menjalankan pekerjaan sebagai

karyawan RSIA Selaras Cikupa khususnya Sub Bagian Unit Kamar Operasi.

Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan Sub Bagian

Unit Kamar Operasi memberikan orientasi kepada pegawai baru.

BAB XII

RAPAT

A. Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap Bulan (setiap tanggal 7)

Jam : 08.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Aula RSIA Selaras

Peserta : Koordinator Kamar Operasi, Ka.tim, pelaksana Kamar

Operasi

Materi :

1. Evaluasi kinerja Unit Kamar Operasi

2. Evaluasi SDM Unit kamar Operasi

3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Unit Kamar Operasi

4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM Unit Kamar Operasi

5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Unit Kamar

Operasi.

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/

usulan kepada pimpinan.

B. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :

Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu

dibahas dan diselesaikan segera.

Jam : Sesuai undangan

Tempat : Ruang Aula RSIA Selaras

Peserta : Koordinator Unit – Unit.

UNIT KAMAR OPERASI 39

Page 40: Pengorganisasian Unit Kamar Operasi (Ok)

RSIA SELARAS

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/

usulan kepada pimpinan.

BAB XIII

PELAPORAN

A. Laporan Harian

Mencangkup tanggal, shif, nama pasien, umur, diagnosa, tindakan, tanda-tanda

vital, pasien keterangan asal pasien Selaras atau rujukan.yang membuat adalah

perawat/bidan yang bertugas saat itu, di laporkan setiap pagi oleh dokter jaga bangsal.

B. Laporan Bulanan

Mencangkup jumlah tindakan tiap bulan, laporan rekapitulasi jumlah tindakan

setiap dokter, nama pasien diagnosa awal dan diagnosa akhir, waktu operasi, mulai

operasi dan selesai operasi, indikasi pasien Selaras atau rujukan, yang membuat adalah

Koordinator ruangan di laporkan setiap bulan ke pada manager pelayanan medis di

kumpulkan tiap tanggal 3.

C. Laporan Tahunan

Mencangkup jumlah tindakan tiap bulan yang di kumpulkan langsung ke bagian

manajer pelayanan medis.

UNIT KAMAR OPERASI 40