pengkajian+dx resikoibujanin
-
Upload
anarashikazumiya -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of pengkajian+dx resikoibujanin
Pengkajian
a. Identitas klienNama : Ny. YUsia : 21 tahunUsia kehamilan : 28 minggu (subjektif)Tanggal pemeriksaan : 23 November 2015
b. Riwayat kesehatan sekarangKeluhan utama: klien mengeluh nyeri kepala berat, lelah, dan nyeri pada epigastrumKlien banyak bertanya tentang kondisinya dan janinnya.
c. Riwayat kesehatan keluargaAyah klien menderita hipertensi.
d. Riwayat kehamilanG1P0Ab0 → Kehamilan pertama klienHPHT 30 Maret 2015, Usia Kehamilan menurut HPHT 34 minggu
e. Hasil pemeriksaanTTV:TD 150/100 mmHgRR 14x/mntNadi 70x/mntSuhu 36,5 C
Pemeriksaan fisikTerdapat edema pada kaki, tangan, dan wajah
Pemeriksaan laboratoriumProteinuria +2
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Ds:
- Klien mengeluh nyeri
kepala berat, lelah, dan
nyeri epigastrum
- Klien berkata ayahnya
menderita hipertensi
Do:
Kegagalan migrasi
tropoblas ke arteri spinalis
↓
Arteri spinalis kaku
↓
Vasokontriksi pembuluh
darah
↓
Resiko Gangguan
Hubungan Ibu – Janin
- TD 150/110 mmHg
- Terdapat edema pada
kaki, tangan, dan
wajah
- Proteinuria +2
TD naik
↓
Gangguan pada organ
↓
Aliran darah ke plasenta
turun
↓
Suplai O2 dan nutrisi ke
janin turun
↓
Distress janin
↓
Resiko gangguan
hubungan ibu janin
1. Diagnosa keperawatan no. 1: resiko gangguan hubungan ibu – janin
Tujuan: setelah dilakukan peraawatan selama 2x24 jam kondisi ibu membaik
ditandai dengan penurunan TD, proteinuria, dan edema
Kriteria hasil: didapatkan skor pada indikator NOC.
NOC: Maternal Status: Antepartum
No
.
Indikator 1 2 3 4 5
1 Status neurologi v
2 TD v
3 Protein urin v
4 Hemoglobin v
5 Edema v
6 Sakit kepala v
7 Nyeri epigastrum v
8 Enzym hati v
NIC: High-Risk Pregnancy Care
1. Kaji faktor medis yang dapat memperburuk output kehamilan (hipertensi)
2. Kaji demografi dan faktor sosial yang dapat memperburuk outcome
kehamilan.
3. Instuksikan klien teknik manajemen diri untuk meningkatkan status kehamilan
yang baik (diet, modifikasi aktivitas, prenantal checkup)
4. Instruksikan klien untuk medikasi yang telah diresepkan.
5. Ajarkan klien untuk memonitor diri (TD, medikasi)
6. Sediakan panduan tentang tanda gejala yang harus segara mendapatkan
perawatan.
7. Rencanakan untuk follow-up selanjutnya
8. Monitor status fisik dan psikososial