Penggolongan Parasit Ikan

Penggolongan Parasit didasarkan:

A. tempat parasit menginfeksi ikan,

B. daur hidup yang dimiliki oleh parasit,

C. jenis host atau inang parasit.

Berdasarkan tempat parasit menginfeksi ikan:

A. Ektoparasit, yaitu parasit yang menginfeksi ikan pada eksternal skeleton, selain dijumpai pada kulit atau sisik, juga terdapat pada insang, rongga mulut, rongga hidung dan kelopak mata.

• Biasanya parasit ini dapat bergerak dan ada juga yang sulit bergerak atau sama sekali tidak bergerak atau berpindah tempat. Bahkan ada yang sebagian dari tubuhnya terhunjam di dalam jaringan epitelum hostnya.

B. Endoparasit, yaitu parasit yang dijumpai hidupnya berada di dalam jaringan tubuh dan disistem saluran dari organ-organ tubuh ikan.

• Parasit yang dijumpai di dalam saluran makanan ikan, saluran pernapasan, saluran urogenitalia, serta yang terdapat di dalam jaringan organ-organ tubuh yang lainnya.

• Contoh: jenis cacing yang hidup di dalam saluran pencernaan makanan dan beberapa jenis sporozoa yang hidup di dalam jaringan tubuh dan darah ikan.

C. Pseudoendo parasit, parasit yang secara anatomis sebetulnya digolongkan kepada ektoparasit. Tetapi karena parasit ini membuat kantong yang dindingnya terdiri dari epidermis kulit ikan yang ditumpainginya, maka parasit ini seolah-olah bersifat endoparasit.

• Contoh: Ichthyoxenus SP.

Ditinjau dari daur hidupnya:

A. Periodikal parasit, yaitu parasit yang tidak sepanjang hidupnya bersifat sebagai parasit. Atau ia bersifat parasit dalam periode waktu tertentu saja.

• Jenis ini ada yang menjadi parasit hanya pada waktu mudanya dewasanya saja.

• Contoh: Bivalvae. Pada stadia larva, hidup dalam rongga insang menempel pada operculum atau insang ikan hidup sebagai parasit. pada waktu stadia dewasa ia melepaskan diri dari ikan dan hidup di dasar perairan untuk mencari makanannya sendiri.

• Contoh lain, yaitu Argulus indicus. Parasit ini pada waktu stadia larva hidup bebas di dalam air, bersifat plaktonik (free swimming). Pada stadia dewasa binatang ini harus menemukan ikan untuk dijadikan sebagai host. Kalau tidak berhasil menumbuhkan host ia akan mati kelaparan.

B. Fakultatif parasit, yaitu parasit yang beraksi tergantung pada kondisi tubuh ikan atau host yang akan ditujunya. Apabila ikan dalam keadaan stres karena menurunnya kualitas lingkungan atau karena makanan yang tidak sesuai, baru parasit tersebut dapat menjalankan aksinya sebagai parasit. Tetapi pada kondisi tubuh ikan dalam keadaan prima, maka parasit tersebut tidak dapat menjalankan aksinya sebagai parasit.

Berdasarkan jenisnya atau kedudukannya di dalam animal kingdom :

A. Phyto parasit, yaitu parasit yang digolongkan ke dalam jenis-jenis tanaman. Parasit yang tergolong tanaman ini tidak dapat hidup di dalam jaringan tubuh ikan, sebab ia membutuhkan sinar matahari untuk proses potosintesisnya.

B. Zoo parasit, yaitu parasit yang tergolong pada klasifikasi hewan atau binatang. Parasit yang tergolong pada jenis ini meliputi jenis Protozoa, Matazoa, Annelida sampai Crustacea. Parasit yang tergolong pada zoo parasit ini dijumpai baik sebagai ekto maupun sebagai endo parasit.

C. Hyper Parasit, yaitu organisme yang hidup sebagai parasit pada organisme parasit lain. Sebagai contoh adalah Trypanosoma sp menjadi parasit pada Argulus sp.

PENGELOMPOKAN PARASIT BERDASARKAN PHILUM

• PROTOZOA (Ri Fla Ci Spo)

• METAZOA

– Helmint

– Arthropoda

1. PROTOZOA

• Protozoa adalah hewan yang bersel tunggal (uniceluler). Hewan ini belum memiliki jaringan atau organ. Hidupnya soliter atau membentuk koloni. Berukuran mikro dan merupakan anggota yang terkecil dalam dunia hewan.

Phylum protozoa terbagi atas 3 kelas(dibedakan atas struktur lokomotor/alat gerak)

• Kelas Ciliata :

• Binatang protozoa yang digolongkan pada Ciliata. Tubuhnya dipenuhi oleh cilia atau rambut getar. Tubuhnya mempunyai dua macam inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Contoh :Epistilis

• Cilia ini bersifat sessile, yaitu menempel diri pada substrat. Pada bagian tubuh ikan yang dipilih tempat menempel adalah insang dan kulit. Hidupnya berkoloni. Masing-masing individu.

• Dihubungkan oleh stalk yang dapat berkontraksi. Kontraksi tersebut dapat dilihat dengan jelas pada saathewan tersebut dalam keadaan hidup.

• Epistilis biasa terdapat pada perairan yang kandunganbahan organiknya cukup tinggi. Dalam kondisimelimpah atau jika ada luka pada tubuh ikan, epistilisini dapat menginfeksi ikan. Penempelan tersebutmenimbulkan gangguan pada ikan dengan rusaknyabagian epitel kulit.

Tricodina

• Binatang cilia yang tergolong pada Trichodina iniadalah bersifat motil, yaitu dapat bergerak. Padabagian oral disk terdapat cillia yang berfungsisebagai alat yang digunakan untuk bergerak. Bentuk tubuhnya mirip seperti lonceng. Cirikhasnya adalah adanya cincin dentikal. Yaitu alatuntuk menempelkan tubuhnya pada inang atauhost. Jumlah, ukuran, dan bentuk dentikal. Digunakan sebagai dasar untuk menentukanspeciesnya. Selain trichodina, ada jugaTrichodinella Tripartiella yang juga bersifat parasitpada ikan, amphibi dan hewan yang lainnya.

Ichtyophthirius

• Ichtyopthirius mempunyai sillia yang sangat halus terdapat tumbuh pada seluruh tubuhnya. Ichtyophthirius terdapat tumbuh dibawah lapisan epitelium inang. Namun demikian, sering juga dijumpai pada celah-celah insang ikan. Intinya berbentuk U mudah ditemukan dengan ukuran yang relatif besar dan transparan.

Kelas Flagelata :

• Hewan parasit ini mempunyai flagela baik pada seluruh stadia dalam daur hidupnya, maupun pada stadia tertentu.

Kelas Sporozoa :• Hewan ini pada stadia vegetatif bergerak seperti amoeba.

Pada stadia dewasa berbentuk spora dan tidak bergerak.• Contoh : Myxobulus• Myxobulus yang dewasa berbentuk spora yang mempunyai

dua polar kapsul. Hidup pada jaringan maupun dalamrongga inang, berbentuk sista. Didalam satu sista berisiribuan spora yang sudah matang.

• Henneguya• Spora berbentuk caudal proses yang bercabang dua. Spora

mempunyai dua polar kapsul. Parasit ini membentuk sista.• Thelohanellus• Spora thelohanellus mempunyai satu polar kapsul dan

berbentuk sista.

2. METAZOA

• Metazoa adalah hewan yang bersel banyak (multi selluler). Ada enam phyla yang bersifat parasit pada ikan dari kelompok Metazoa ini. semua tergolong pada bilateria.

a. Phylum Platyhelminthes

• Pylum Platyhelminthes ini adalah hewan yang tergolong pada acelomata. Hewan ini tidak mempunya tulang. Tetapi membentuk duri dan kait. Sistem peredaran darah dan sistem pernafasan juga belum dimiliki oleh hewan ini, demikian juga anus belum dimiliki oleh hewan ini.

Kelas Trematoda Subkelas Monogenea

• Monogenea tidak mempunyai segmen, membentuk ophistor yang dilengkapi dengan kaitatau organ pelekat jenis lainnya.

• Monogenea adalah cacing pipih dengan ukuranpanjang 0,15-20 mm. bentuk tubuh fusiform. Haptor dibagian posterior dilengkapi dengansepasang kait sentral dan sejumlah kait marginal. Kait marginal terdapat disekeliling kait sentral. Monogenia adalah bersifat parasit. Siklushidupnya adalah secara langsung, yaitu daurhidup hewan ini tidak melibatkan inang perantara(intermediate host).

Contoh :• Dagtylogyrus• Ujung anterior membentuk empat lobus, mempunyai dua

pasang mata berupa empat bintik hitam. Haptor dilengkapidengan sepasang kait sentral dengan 14-16 buah pasangkait marginal. Hewan ini dikenal sebagai cacing insang. Karena cacing ini hanya dijumpai pada insang ikan.

• Gyrodagtylus• Jika Dagtylogyrus bereproduksi dengan cara bertelur, maka

Gyrodagtylogyrus bereproduksi dengan cara melahirkan. Hal ini dicirikan dengan adanya embrio pada uterusnya. Ujung anterior mempunyai dua head lobus. Cacing ini tidakmempunyai mata. Bagian yang diserang adalah bagian kulit. Tetapi kadang-kadang sering juga diketemukan pada insangikan. Oleh karena itu cacing ini lebih dikenal dengan cacingkulit.

Subkelas Digenea

• Cacing ini tidak mempunyai segmen. Mempunyaidua buah sucker yang terletak dibagian anterior dan ventral. Cacing ini tidak mempunyai kait.

• Degenea umumnya bersifat endoparasit. Bentuktubuh biasanya oval dan pipih, tidak bersegmenmempunyai dua attachment organ, yaitu oral sucker dan asetabulum. Tetapi juga ada yang hanya memiliki satu attachment, yaitu salah satudari attachment tersebut diatas. Jika ikan yang dipilihnya sebagai inang perantara, maka di dalambadan ikan cacing ini adalah dalam bentukmetacercaria.

Kelas Cestoidea

• a. Subkelas Cestodaria

• Hewan parasit ini tidak mempunyai segment. Hanya mempunyai satu set alat organ reproduksi.

• b. Subkelas Cestoda

• Tubuh hewan ini bersegmen, terdiri darisejumlah proglotid. Setiap proglotidmengandung satu set organ reproduksi. Padabagian kepala terdapat bothria atau sucker.

b. Phylum Aschelminthes

• 1. Kelas Nematoda

• Cacing ini lebih dikenal dengan cacing gilig. Hewan ini tidak bersegmen. Pseudocelomata bagian luar tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula. Organ reproduksi terpisah, sedangkan ususnya lurus.

c. Phylum Acanthocepala

• Tubuhnya tidak dilengkapi dengan usus. Hewan ini tidak bersegmen. Pada bagian kepala (proboschial) dapat ditarik masuk kedalam tubuhnya. Duri-duri yang terdapat dalam proboschia berfariasi jumlah dan bentuknya. Alat kelaminnya terpisah.

d. Phylum Molusca

• Dari Phylum molusca yang sering dijumpai adalah kelas Lamellibranchia (bivalve). Pada stadia glochida bivalve ini membutuhkan tempat menempel dirinya pada insang ikan.

e. Phylum Annelida

• Yang paling sering di jumpai berupa parasit pada ikan dari phylum ini adalah kelas Hyrudina. Tubuh Hyrudinae tidak bersegmen, mempunyai sucker pada bagian anterior dan posterior. Hewan ini bersifat hermaprodit.

f. Phylum Arthopoda

• Arthrophoda yang banyak menyerang udang adalah dari kelas Crustacea. Binatang ini bersegmen. Celomata. Alat kelamin yang jantan dan betina terpisah.

• TERIMA KASIH