Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
-
Upload
adika-perdana -
Category
Documents
-
view
233 -
download
0
Transcript of Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
1/28
Paragonimus westermani merupakan trematoda yang menginfeksi
paru-paru manusia dan hewan (mamalia). Stadium infektifnya
adalah metasekaria yang mengkista dalam tubuh ketam atau udang
(HP perantar II). Keong merupakan hospes perantara I nya.
Patologi dan gejala klinis disebabkan oleh cacing dewasa dalamalveoli paru-paru dan mengeluarkan telur yang menyebabkan
gejala batuk dengan bercak seperti serbuk besi dan sputum yang
mengandung telur. Diagnosis dengan menemukan telur dalam
sputum atau tinja penderita
Tak jauh berbeda dengan serangan flu yang diakibatkan oleh virus
yang tidak terlalu berbahaya. Gejala awal mulai muncul duasampai sepuluh hari setelah tertular.
Gejala awalnya penderita mengalami panas sekitar 38 derajat
Celcius, kadang menggigil, pening dan ngilu. Seminggu kemudian
pasien akan batuk dan sesak nafas.
Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah
penyakit Pneumonia (Infeksi paru-paru) yang telah
mengganas/menyimpang. Penyebarannya melalui udara adalah
cukup kecil, karena kuman SARS hanya dapat hidup beberapa
menit saja di udara, penyebaran kuman paling cepat adalah melalui
ingus, ludah dan cairan tubuh yang lain mis keringat, atau berada
sangat dekat pada pasien. Sampai saat ini penyakit tsb tidak dapat
diobati, semua tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing
orang. virus coronavirus merupakan virus baru yang bisa jadi
bermutasi dari varian-varian virus sebelumnya dan belum dikenali
oleh sistim kekebalan tubuh manusia.Mekanisme standar dari polakerja virus adalah mereplikasi dirinya dengan memanfaatkan
sistem replikasi genetika dari inang (host). Dalam proses replikasi
diri ini, tubuh inang tidak dapat berfungsi dengan baik. Bila sistim
kekebalan tubuh berusaha untuk mengusir virus yang ada, maka
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
2/28
virus dapat menghasilkan substansi tertentu yang bisa membuat
sel-sel kekebalan tubuh mati
Nama virus SARS, corona, berasal dari kata crown (mahkota)
karena dari pengamatan menggunakan mikroskop elektron dapatterlihat dengan jelas bulatan-bulatan kecil yang mengelilingi virus
ini. Bulatan kecil itu adalah protein yang disebut spike
glycoprotein disingkat S. Jadi mahkota virus corona yang
mencirikan penampilannya itu adalah protein yang berbentuk
seperti tonjolan/spike.yang menyebabkan virus ini dapat masuk ke
dalam sel kemudian berkembang biak dengan cepat.
H5N1 sebenarnya adalah jenis virus yang menyerang reseptor
galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggasyang tidak ditemukan pada manusia, dan serangan hanya terjadi
disekitar alveoli yaitu daerah daerah di paru-paru dimana oksigen
disebarkan melalui darah. Oleh karena itu virus ini tidak gampang
disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknyavirus flu biasa.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
3/28
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1997, peneliti
menemukan bahwa virus H5N1 terus berevolusi dengan
melakukan perubahan di zat antigen dan struktur gen internal yangkemudian dapat menginfeksi beberapa spesies yang berbeda.
pada tahun 2002, jenis baru virus H5N1 muncul, dikenal dengan
virus H5N1 tipe gen Z yang menjadi tipe gen dominan, yang
menyebabkan penyakit akut pada populasi burung di Hongkong,
termasuk disfungsi neurologi dan kematian pada bebek dan jenisunggas lainnya.
Virus dengan tipe gen inilah yang menjadi epidemic di Asia
Tenggara yang menyebabkan kematian jutaan ekor ayam dan dari
2 sub klas yang tercipta akibat mutasi virus yang selalu berubah
telah menimbulkan korban ratusan manusia yang meninggal dunia.
Mutasi yang terjadi dari jenis virus ini meningkatkan patogen virus
yang dapat memperparah serangan virus ke berbagai spesies dan
ditakutkan nantinya mampu menularkan virus dari manusia ke
manusia lainnya. Mutasi tersebut terjadi di dalam tubuh burung
yang menyimpan virus dalam jangka waktu lama di dalam
tubuhnya sebelum akhirnya meninggal akibat infeksi.
Mutasi yang terjadi pada virus H5N1 merupakan karakteristik jenis
virus influenza, dimana virus tersebut mampu mengkombinasikan
jenis 2 jenis virus influenza yang berbeda yang berada dalam 1jenis reseptor pada saat yang bersamaan.
Kemampuan virus untuk bermutasi menghasilkan jenis yang
mampu menginfeksi berbagai jenis spesies adalah karena adanya
variasi yang ada di dalam gen hemagglutinin. Mutasi genetik
dalam gen hemaglutinin menyebabkan perpindahan asam aminoyang pada akhrinya dapat mengubah kemampuan protein dalam
hemagglutinin untuk mengikat reseptor dalam permukaan sel.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
4/28
Mutasi inilah yang dapat mengubah virus flu burung H5N1 yang
tadinya tidak dapat menginfeksi manusia menjadi dapat dengan
mudah menular dari unggas ke manusia
2.4. Tinjauan Umum Bakteri Staphylococcus aureus
Klasifikasi S. aureus menurut Bergey dalam Capuccino (1998)
adalah :
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
5/28
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : StaphylococcaceaeGenus : Staphilococcus
Species : Staphilococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak
bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul. (Boyd,
1980), berbentuk kokus dan tersusun seperti buah anggur (Todar,
2002) sebagaimana terlihat pada gambar 2.4. Ukuran
Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media
pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan pada media agar,Staphylococcus memiliki diameter 0,5-1,0 mm dengan koloni
berwarna kuning. Dinding selnya mengandung asam teikoat, yaitu
sekitar 40% dari berat kering dinding selnya. Asam teikoat adalah
beberapa kelompok antigen dari Staphylococcus. Asam teikoat
mengandung aglutinogen dan N-asetilglukosamin. (Boyd, 1980).
Gambar 2.4 Staphylococcus aureus dengan Scan Electron
Microscopy
Staphylococcus aureus adalah bakteri aerob dan anaerob, fakultatif
yang mampu menfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim
koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease dan lipase.
Staphylococcus aureus mengandung lysostaphin yang dapat
menyebabkan lisisnya sel darah merah. Toksin yang dibentuk oleh
Staphylococcus aureus adalah haemolysin alfa, beta, gamma delta
dan apsilon. Toksin lain ialah leukosidin, enterotoksin dan
eksfoliatin. Enterotosin dan eksoenzim dapat menyebabkankeracunan makanan terutama yang mempengaruhi saluran
pencernaan. Leukosidin menyerang leukosit sehingga daya tahan
tubuh akan menurun. Eksofoliatin merupakan toksin yang
menyerang kulit dengan tanda-tanda kulit terkena luka bakar.
(Boyd, 1980; Schlegel, 1994).
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
6/28
Suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah
35o37o C dengan suhu minimum 6,7o C dan suhu maksimum
45,4o C. Bakteri ini dapat tumbuh pada pH 4,09,8 dengan pH
optimum 7,07,5. Pertumbuhan pada pH mendekati 9,8 hanya
mungkin bila substratnya mempunyai komposisi yang baik untukpertumbuhannya. Bakteri ini membutuhkan asam nikotinat untuk
tumbuh dan akan distimulir pertumbuhannya dengan adanya
thiamin. Pada keadaan anaerobik, bakteri ini juga membutuhkan
urasil. Untuk pertumbuhan optimum diperlukan sebelas asam
amino, yaitu valin, leusin, threonin, phenilalanin, tirosin, sistein,
metionin, lisin, prolin, histidin dan arginin. Bakteri ini tidak dapat
tumbuh pada media sintetik yang tidak mengandung asam amino
atau protein. (Supardi dan Sukamto, 1999).Selain memproduksi koagulase, S. aureus juga dapat memproduksi
berbagai toksin, diantaranya :
1. Eksotoksin-a yang sangat beracun
2. Eksotoksin-b yang terdiri dari hemosilin, yaitu suatu komponen
yang dapat menyebabkan lisis pada sel darah merah.
3. Toksin F dan S, yang merupakan protein eksoseluler dan bersifat
leukistik.
4. Hialuronidase, yaitu suatu enzim yang dapat memecah asam
hyaluronat di dalam tenunan sehingga mempermudah penyebaran
bakteri ke seluruh tubuh.
5. Grup enterotoksin yang terdiri dari protein sederhana. (Supardi
dan Sukamto, 1999).
Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-
saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan-hewan
seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada
waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pada pori-
pori dan permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus.Selain dapat menyebabkan intoksikasi, S. aureus juga dapat
menyebabkan bermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul,
meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia
dan hewan. (Supardi dan Sukamto, 1999).
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
7/28
Definisi :
Penyakit Tuberkulosis: adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis),
sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
Kuman Tuberkulosis :
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu taha
terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam
ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Cara Penularan :
Sumber penularana adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu
batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam
bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang mengandung
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
8/28
kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa
jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam
saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar
dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah,sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung
kebagian-nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif
hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila
hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka
penderita tersebut dianggap tidak menular.
Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasidroplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
9/28
Pengantar
Virus Respiratory Syncytial (RSV) adalah virus yang
menyebabkan terjadinya infeksi pada paru dan saluran pernapasan.
Virus ini sering sekali menyerang anak-anak, biasanya seoranganak yang berusia 2 tahun biasanya sudah pernah terinfeksi olehvirus ini. Virus RSV juga dapat menginfeksi orang dewasa.
Pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih tua dan
dalam keadaan sehat, tanda-tanda dan gejala RSV sama persis
dengan gejala selesma. Hal ini menyebabkan terjadinya infeksi
RSV yang serius pada bayi dan anak-anak. Serangan RSV yang
parah menyebabkan perlunya perawatan di rumah sakit, terutama
untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan, anak-anak dengan kondisi
kesehatan tertentuseperti pengidap penyakit jantung atau paru-
parudan anak-anak yang terlahir prematur. Infeksi RSV juga
dapat menyebabkan penyakit serius pada orang dewasa yang
berusia lanjut dan orang dewasa yang mengidap penyakit padajantung dan paru-paru.
Bila anda bertindak secara hati-hati dan rasional maka Anda dapat
mencegah penyebaran virus RSV.
Tanda-tanda dan Gejala
Tanda-tanda dan gejala infeksi RSV biasanya kelihatan pada empat
hingga enam hari setelah terjadi paparan terhadap infeksi virus.
Pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun,
RSV biasanya menyebabkan terjadinya tanda-tanda seperti selesma
ringan dan gejala yang mirip dengan gejala yang ada pada infeksi
saluran pernapasan atas
Pada anak-anak berusia kurang dari 3 tahun, RSV dapat
menyebabkan timbulnya penyakit pada saluran pernapasan bagian
bawah seperti radang paru atau bronchiolitis
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
10/28
Chlamydia pneumoniae merupakan
bakteri gram negatif, obligat intraselular, bermultiplikasi dalam
vakuol yang dibatasi membran dalam sel pejamu eukariotik
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
11/28
tetapi tidak dapat membentuk energi sendiri yaitu adenosin
trifosfat (ATP) sehingga tergantung dari deposit ATP sel
pejamu.
Chlamydia pneumoniae dapat menyebabkan infeksi salur-
an napas atas seperti faringitis, otitis, sinusitis dan infeksi salur-an napas bawah seperti bronkitis akut, eksaserbasi bronkitis,
asma dan pneumonia yang didapat dari masyarakat (commu-
nity-acquired pneumoniae).
23
Data klinis dan epidemiologis
memperlihatkan peranan C. pneumoniae dalam peningkatan in-
sidens asma. Gambaran khas Chlamydia adalah kecenderungan
untuk menetap sehingga menyebabkan infeksi kronik berhu-bungan dengan berbagai penyakit kronik seperti penyakit paru
obstruktif kronik dan asma
Gambaran klinis dan diagnosisPenelitian terbaru memperlihatkan bahwa manifestasi
klinis pneumonia yang disebabkan oleh patogen atipik tidak
dapat dibedakan dengan mudah dari penyebab tipikal.
11
Chlamydia pneumoniae sering menyebabkan infeksi tanpa
gejala (asimptomatik) atau infeksi ringan saluran napas atas.
23
Pada keadaan infeksi berat dapat terjadi pneumonia, bronkitis,
faringitis, sinusitis, eksaserbasi asma.
13
Gejala infeksi saluran
napas atas seperti sakit tenggorokan, serak dan rinitis dengan
atau tanpa demam. Infeksi ringan dapat sembuh denganspontan atau berlanjut ke infeksi saluran napas bawah seperti
batuk kering yang persisten, rasa tidak nyaman di dada, nyeri
dada.
10
Infeksi primer dapat menyebabkan pneumonia ringan
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
12/28
atau bronkitis yang lama pada dewasa muda, secara klinis sama
dengan infeksi denganM. pneumoniae.
MYCOPLASMA PNEUMONIAE
Karakteristik mikrobial
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
13/28
Mycoplasma pneumoniae merupakan mikroorganisme
pleomorfik, tidak mempunyai dinding sel yang kaku tetapi
mempunyai tiga lapis membran.
13,22
Bersifat gram negatif dandapat bereplikasi sendiri. Mycoplasma pneumoniae merupakan
kuman patogen yang menginfeksi sel epitel silia saluran
napas.
24
Mikroorganisme ini sensitif terhadap tetrasiklin, eritro-
misin dan tahan terhadap penisilin, sefalosporin serta van-
komisin.
22Mycoplasma pneumoniae dapat tumbuh dalam pem-
benihan tanpa sel dan pertumbuhan sangat lambat serta diham-
bat oleh antibodi spesifik.
10,13,22
Epidemiologi
Mikroorganisme ini diidentifikasi pada sapi lebih dari 100
tahun yang lalu dan pertama kali diisolasi dari manusia tahun
1937.
10
Infeksi ditransmisikan melalui dropletaerosol dari
individu yang terinfeksi ke individu sehat.
10,13,25
InfeksiM.
pneumoniae cenderung menyebar cepat pada populasi tertutup
seperti keluarga dan kelompok militer.
13
Masa inkubasi 14-21hari, dengan umur yang terkena infeksi ini berkisar 5-25 tahun.
Infeksi terjadi secara epidemik setiap 3-4 tahun. Infeksi saluran
napas bawah akibat mikroorganisme ini banyak terdapat pada
anak usia 4-5 tahun dan meningkat pada usia dewasa muda.
10
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
14/28
Patogenesis
Mycoplasma pneumoniae merupakan mikroorganisme
ekstraselular tetapi dapat menyebabkan kerusakan silia dan sel
mukosa. Inflamasi bronkial dapat terlihat pada kasus pneumo-
nia yaitu infiltrasi selular interstisial dan alveol mononuklear.Mikroorganisme ini dapat bertahan dalam saluran napas selama
beberapa minggu setelah infeksi walaupun setelah pemberian
antibiotik. Antibodi spesifik dapat melawan infeksi tetapi in-
feksi ulang dapat terjadi. Hal ini memperlihatkan sistem imun
berperan dalam perjalanan penyakit.
8,13
Gambaran klinis
Gejala klinis yang terjadi adalah gejala umum infeksisaluran napas. Gejala infeksiM. pneumoniae umumnya ter-
dapat demam, malaise, pusing, sakit kepala, mialgia. Awitan
gejala perlahan-lahan dengan manifestasi klinis lain mirip
dengan infeksi oleh C. pneumoniae
Paragonimus westermani merupakan trematoda yang menginfeksi
paru-paru manusia dan hewan (mamalia). Stadium infektifnya
adalah metasekaria yang mengkista dalam tubuh ketam atau udang
(HP perantar II). Keong merupakan hospes perantara I nya.
Patologi dan gejala klinis disebabkan oleh cacing dewasa dalam
alveoli paru-paru dan mengeluarkan telur yang menyebabkan
gejala batuk dengan bercak seperti serbuk besi dan sputum yang
mengandung telur. Diagnosis dengan menemukan telur dalam
sputum atau tinja penderita
Tak jauh berbeda dengan serangan flu yang diakibatkan oleh virusyang tidak terlalu berbahaya. Gejala awal mulai muncul dua
sampai sepuluh hari setelah tertular.
Gejala awalnya penderita mengalami panas sekitar 38 derajat
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
15/28
Celcius, kadang menggigil, pening dan ngilu. Seminggu kemudian
pasien akan batuk dan sesak nafas.
Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah
penyakit Pneumonia (Infeksi paru-paru) yang telahmengganas/menyimpang. Penyebarannya melalui udara adalah
cukup kecil, karena kuman SARS hanya dapat hidup beberapa
menit saja di udara, penyebaran kuman paling cepat adalah melalui
ingus, ludah dan cairan tubuh yang lain mis keringat, atau berada
sangat dekat pada pasien. Sampai saat ini penyakit tsb tidak dapat
diobati, semua tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing
orang. virus coronavirus merupakan virus baru yang bisa jadi
bermutasi dari varian-varian virus sebelumnya dan belum dikenalioleh sistim kekebalan tubuh manusia.Mekanisme standar dari pola
kerja virus adalah mereplikasi dirinya dengan memanfaatkan
sistem replikasi genetika dari inang (host). Dalam proses replikasi
diri ini, tubuh inang tidak dapat berfungsi dengan baik. Bila sistim
kekebalan tubuh berusaha untuk mengusir virus yang ada, maka
virus dapat menghasilkan substansi tertentu yang bisa membuat
sel-sel kekebalan tubuh mati
Nama virus SARS, corona, berasal dari kata crown (mahkota)
karena dari pengamatan menggunakan mikroskop elektron dapat
terlihat dengan jelas bulatan-bulatan kecil yang mengelilingi virus
ini. Bulatan kecil itu adalah protein yang disebut spike
glycoprotein disingkat S. Jadi mahkota virus corona yang
mencirikan penampilannya itu adalah protein yang berbentuk
seperti tonjolan/spike.yang menyebabkan virus ini dapat masuk ke
dalam sel kemudian berkembang biak dengan cepat.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
16/28
H5N1 sebenarnya adalah jenis virus yang menyerang reseptor
galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggasyang tidak ditemukan pada manusia, dan serangan hanya terjadi
disekitar alveoli yaitu daerah daerah di paru-paru dimana oksigen
disebarkan melalui darah. Oleh karena itu virus ini tidak gampang
disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya
virus flu biasa.
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1997, peneliti
menemukan bahwa virus H5N1 terus berevolusi dengan
melakukan perubahan di zat antigen dan struktur gen internal yangkemudian dapat menginfeksi beberapa spesies yang berbeda.
pada tahun 2002, jenis baru virus H5N1 muncul, dikenal dengan
virus H5N1 tipe gen Z yang menjadi tipe gen dominan, yang
menyebabkan penyakit akut pada populasi burung di Hongkong,
termasuk disfungsi neurologi dan kematian pada bebek dan jenisunggas lainnya.
Virus dengan tipe gen inilah yang menjadi epidemic di AsiaTenggara yang menyebabkan kematian jutaan ekor ayam dan dari
2 sub klas yang tercipta akibat mutasi virus yang selalu berubah
telah menimbulkan korban ratusan manusia yang meninggal dunia.
Mutasi yang terjadi dari jenis virus ini meningkatkan patogen virus
yang dapat memperparah serangan virus ke berbagai spesies dan
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
17/28
ditakutkan nantinya mampu menularkan virus dari manusia ke
manusia lainnya. Mutasi tersebut terjadi di dalam tubuh burung
yang menyimpan virus dalam jangka waktu lama di dalamtubuhnya sebelum akhirnya meninggal akibat infeksi.
Mutasi yang terjadi pada virus H5N1 merupakan karakteristik jenis
virus influenza, dimana virus tersebut mampu mengkombinasikan
jenis 2 jenis virus influenza yang berbeda yang berada dalam 1jenis reseptor pada saat yang bersamaan.
Kemampuan virus untuk bermutasi menghasilkan jenis yang
mampu menginfeksi berbagai jenis spesies adalah karena adanya
variasi yang ada di dalam gen hemagglutinin. Mutasi genetik
dalam gen hemaglutinin menyebabkan perpindahan asam amino
yang pada akhrinya dapat mengubah kemampuan protein dalamhemagglutinin untuk mengikat reseptor dalam permukaan sel.
Mutasi inilah yang dapat mengubah virus flu burung H5N1 yang
tadinya tidak dapat menginfeksi manusia menjadi dapat dengan
mudah menular dari unggas ke manusia
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
18/28
2.4. Tinjauan Umum Bakteri Staphylococcus aureus
Klasifikasi S. aureus menurut Bergey dalam Capuccino (1998)
adalah :
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphilococcus
Species : Staphilococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak
bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul. (Boyd,
1980), berbentuk kokus dan tersusun seperti buah anggur (Todar,
2002) sebagaimana terlihat pada gambar 2.4. Ukuran
Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media
pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan pada media agar,
Staphylococcus memiliki diameter 0,5-1,0 mm dengan koloniberwarna kuning. Dinding selnya mengandung asam teikoat, yaitu
sekitar 40% dari berat kering dinding selnya. Asam teikoat adalah
beberapa kelompok antigen dari Staphylococcus. Asam teikoat
mengandung aglutinogen dan N-asetilglukosamin. (Boyd, 1980).
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
19/28
Gambar 2.4 Staphylococcus aureus dengan Scan Electron
Microscopy
Staphylococcus aureus adalah bakteri aerob dan anaerob, fakultatifyang mampu menfermentasikan manitol dan menghasilkan enzim
koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease dan lipase.
Staphylococcus aureus mengandung lysostaphin yang dapat
menyebabkan lisisnya sel darah merah. Toksin yang dibentuk oleh
Staphylococcus aureus adalah haemolysin alfa, beta, gamma delta
dan apsilon. Toksin lain ialah leukosidin, enterotoksin dan
eksfoliatin. Enterotosin dan eksoenzim dapat menyebabkan
keracunan makanan terutama yang mempengaruhi saluranpencernaan. Leukosidin menyerang leukosit sehingga daya tahan
tubuh akan menurun. Eksofoliatin merupakan toksin yang
menyerang kulit dengan tanda-tanda kulit terkena luka bakar.
(Boyd, 1980; Schlegel, 1994).
Suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah
35o37o C dengan suhu minimum 6,7o C dan suhu maksimum
45,4o C. Bakteri ini dapat tumbuh pada pH 4,09,8 dengan pH
optimum 7,07,5. Pertumbuhan pada pH mendekati 9,8 hanyamungkin bila substratnya mempunyai komposisi yang baik untuk
pertumbuhannya. Bakteri ini membutuhkan asam nikotinat untuk
tumbuh dan akan distimulir pertumbuhannya dengan adanya
thiamin. Pada keadaan anaerobik, bakteri ini juga membutuhkan
urasil. Untuk pertumbuhan optimum diperlukan sebelas asam
amino, yaitu valin, leusin, threonin, phenilalanin, tirosin, sistein,
metionin, lisin, prolin, histidin dan arginin. Bakteri ini tidak dapat
tumbuh pada media sintetik yang tidak mengandung asam amino
atau protein. (Supardi dan Sukamto, 1999).Selain memproduksi koagulase, S. aureus juga dapat memproduksi
berbagai toksin, diantaranya :
1. Eksotoksin-a yang sangat beracun
2. Eksotoksin-b yang terdiri dari hemosilin, yaitu suatu komponen
yang dapat menyebabkan lisis pada sel darah merah.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
20/28
3. Toksin F dan S, yang merupakan protein eksoseluler dan bersifat
leukistik.
4. Hialuronidase, yaitu suatu enzim yang dapat memecah asam
hyaluronat di dalam tenunan sehingga mempermudah penyebaran
bakteri ke seluruh tubuh.5. Grup enterotoksin yang terdiri dari protein sederhana. (Supardi
dan Sukamto, 1999).
Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-
saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan hewan-hewan
seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada
waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pada pori-
pori dan permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus.
Selain dapat menyebabkan intoksikasi, S. aureus juga dapatmenyebabkan bermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul,
meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia
dan hewan. (Supardi dan Sukamto, 1999).
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
21/28
Definisi :
Penyakit Tuberkulosis: adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis),
sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.Kuman Tuberkulosis :
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu taha
terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam
ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Cara Penularan :
Sumber penularana adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu
batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam
bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang mengandung
kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa
jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam
saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar
dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah,
sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung
kebagian-nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif
hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila
hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka
penderita tersebut dianggap tidak menular.
Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasidroplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
22/28
Pengantar
Virus Respiratory Syncytial (RSV) adalah virus yang
menyebabkan terjadinya infeksi pada paru dan saluran pernapasan.
Virus ini sering sekali menyerang anak-anak, biasanya seoranganak yang berusia 2 tahun biasanya sudah pernah terinfeksi oleh
virus ini. Virus RSV juga dapat menginfeksi orang dewasa.
Pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih tua dan
dalam keadaan sehat, tanda-tanda dan gejala RSV sama persis
dengan gejala selesma. Hal ini menyebabkan terjadinya infeksi
RSV yang serius pada bayi dan anak-anak. Serangan RSV yang
parah menyebabkan perlunya perawatan di rumah sakit, terutama
untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan, anak-anak dengan kondisi
kesehatan tertentuseperti pengidap penyakit jantung atau paru-
parudan anak-anak yang terlahir prematur. Infeksi RSV juga
dapat menyebabkan penyakit serius pada orang dewasa yang
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
23/28
berusia lanjut dan orang dewasa yang mengidap penyakit padajantung dan paru-paru.
Bila anda bertindak secara hati-hati dan rasional maka Anda dapat
mencegah penyebaran virus RSV.
Tanda-tanda dan Gejala
Tanda-tanda dan gejala infeksi RSV biasanya kelihatan pada empat
hingga enam hari setelah terjadi paparan terhadap infeksi virus.
Pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun,
RSV biasanya menyebabkan terjadinya tanda-tanda seperti selesma
ringan dan gejala yang mirip dengan gejala yang ada pada infeksi
saluran pernapasan atas
Pada anak-anak berusia kurang dari 3 tahun, RSV dapat
menyebabkan timbulnya penyakit pada saluran pernapasan bagian
bawah seperti radang paru atau bronchiolitis
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
24/28
Chlamydia pneumoniae merupakan
bakteri gram negatif, obligat intraselular, bermultiplikasi dalam
vakuol yang dibatasi membran dalam sel pejamu eukariotik
tetapi tidak dapat membentuk energi sendiri yaitu adenosin
trifosfat (ATP) sehingga tergantung dari deposit ATP sel
pejamu.
Chlamydia pneumoniae dapat menyebabkan infeksi salur-
an napas atas seperti faringitis, otitis, sinusitis dan infeksi salur-
an napas bawah seperti bronkitis akut, eksaserbasi bronkitis,
asma dan pneumonia yang didapat dari masyarakat (commu-
nity-acquired pneumoniae).
23
Data klinis dan epidemiologis
memperlihatkan peranan C. pneumoniae dalam peningkatan in-
sidens asma. Gambaran khas Chlamydia adalah kecenderunganuntuk menetap sehingga menyebabkan infeksi kronik berhu-
bungan dengan berbagai penyakit kronik seperti penyakit paru
obstruktif kronik dan asma
Gambaran klinis dan diagnosis
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
25/28
Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa manifestasi
klinis pneumonia yang disebabkan oleh patogen atipik tidak
dapat dibedakan dengan mudah dari penyebab tipikal.
11
Chlamydia pneumoniae sering menyebabkan infeksi tanpagejala (asimptomatik) atau infeksi ringan saluran napas atas.
23
Pada keadaan infeksi berat dapat terjadi pneumonia, bronkitis,
faringitis, sinusitis, eksaserbasi asma.
13
Gejala infeksi saluran
napas atas seperti sakit tenggorokan, serak dan rinitis dengan
atau tanpa demam. Infeksi ringan dapat sembuh denganspontan atau berlanjut ke infeksi saluran napas bawah seperti
batuk kering yang persisten, rasa tidak nyaman di dada, nyeri
dada.
10
Infeksi primer dapat menyebabkan pneumonia ringan
atau bronkitis yang lama pada dewasa muda, secara klinis sama
dengan infeksi denganM. pneumoniae.
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
26/28
MYCOPLASMA PNEUMONIAE
Karakteristik mikrobial
Mycoplasma pneumoniae merupakan mikroorganisme
pleomorfik, tidak mempunyai dinding sel yang kaku tetapi
mempunyai tiga lapis membran.
13,22
Bersifat gram negatif dan
dapat bereplikasi sendiri. Mycoplasma pneumoniae merupakan
kuman patogen yang menginfeksi sel epitel silia saluran
napas.
24
Mikroorganisme ini sensitif terhadap tetrasiklin, eritro-
misin dan tahan terhadap penisilin, sefalosporin serta van-
komisin.22
Mycoplasma pneumoniae dapat tumbuh dalam pem-
benihan tanpa sel dan pertumbuhan sangat lambat serta diham-
bat oleh antibodi spesifik.
10,13,22
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
27/28
Epidemiologi
Mikroorganisme ini diidentifikasi pada sapi lebih dari 100
tahun yang lalu dan pertama kali diisolasi dari manusia tahun
1937.
10Infeksi ditransmisikan melalui dropletaerosol dari
individu yang terinfeksi ke individu sehat.
10,13,25
InfeksiM.
pneumoniae cenderung menyebar cepat pada populasi tertutup
seperti keluarga dan kelompok militer.
13
Masa inkubasi 14-21hari, dengan umur yang terkena infeksi ini berkisar 5-25 tahun.
Infeksi terjadi secara epidemik setiap 3-4 tahun. Infeksi saluran
napas bawah akibat mikroorganisme ini banyak terdapat pada
anak usia 4-5 tahun dan meningkat pada usia dewasa muda.
10
Patogenesis
Mycoplasma pneumoniae merupakan mikroorganisme
ekstraselular tetapi dapat menyebabkan kerusakan silia dan sel
mukosa. Inflamasi bronkial dapat terlihat pada kasus pneumo-
nia yaitu infiltrasi selular interstisial dan alveol mononuklear.
Mikroorganisme ini dapat bertahan dalam saluran napas selama
beberapa minggu setelah infeksi walaupun setelah pemberian
antibiotik. Antibodi spesifik dapat melawan infeksi tetapi in-
feksi ulang dapat terjadi. Hal ini memperlihatkan sistem imun
berperan dalam perjalanan penyakit.
8,13
Gambaran klinisGejala klinis yang terjadi adalah gejala umum infeksi
saluran napas. Gejala infeksiM. pneumoniae umumnya ter-
dapat demam, malaise, pusing, sakit kepala, mialgia. Awitan
gejala perlahan-lahan dengan manifestasi klinis lain mirip
dengan infeksi oleh C. pneumoniae
-
7/28/2019 Paragonimus Westermani Merupakan Trematoda Yang Menginfeksi Paru
28/28