PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh...

8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011 Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 1 PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET MANAGEMENT SYSTEM) SEBAGAI IMPLEMENTASI MANAJEMEN ASET PADA PERUSAHAAN, STUDI KASUS LAPINDO BRANTAS, INC. Harun Al Rasyid Al Hamzany Apol Pribadi Subriadi Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: [email protected], [email protected] Abstrak - Proses bisnis pada Seksi Pemeliharaan Lapindo Brantas, Inc., yang terdiri dari Work Request (Surat Permintaan), Failure Report (Laporan Kerusakan) dan Work Order (Perintah Kerja), masih menggunakan cara manual (paper based) dan tidak ada sistem yang terintegrasi. Cara manual ini cukup memakan tempat di ruang kerja & seringkali tidak efisien. Permasalahan tersebut membuat perusahaan membutuhkan aplikasi manajemen aset yang terintegrasi. Maka dari itu dikembangkan aplikasi INTRAMAS (Integrated Asset Management System) pada Tugas Akhir ini, sebagai bentuk implementasi dari Enterprise Asset Management (EAM) berupa Computerized Maintenance Management System (CMMS). Proses pengembangan INTRAMAS pada Tugas Akhir ini dimulai dengan studi literatur, kemudian ke tahap permulaan (inception), tahap perluasan (elaboration), tahap konstruksi (construction), dan tahap transisi (transition). INTRAMAS dikembangkan berbasis web dan terintegrasi dengan database sehingga dapat menampilkan informasi yang dinamis dan up to date. Hasil dari proyek Tugas Akhir ini adalah INTRAMAS yang telah dikembangkan dengan modul-modul proses bisnis perusahaan, yaitu Work Request, Failure Report dan Work Order, serta modul Performance (KPI) & modul Administrator. Kata Kunci : EAM, CMMS, INTRAMAS, KPI. 1. Pendahuluan Lapindo Brantas, Inc. adalah sebuah perusahaan swasta Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi/produksi minyak dan gas alam. Saat ini Lapindo Brantas mengoperasikan Blok Brantas di Jawa Timur sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dari BPMIGAS. Sebagaimana layaknya perusahaan migas lainnya, Lapindo Brantas memiliki berbagai departemen dengan fungsionalitasnya masing-masing. Dan salah satu departemen yang memiliki peran penting dalam perusahaan ini adalah departemen Maintenance & Facilities. Departemen Maintenance & Facilities memiliki tugas untuk menjaga dan memelihara berbagai macam peralatan (equipment) yang dipergunakan dalam operasional keseharian perusahaan. Dalam proses perawatan ini tentu tidak dilaksanakan dengan asal saja, akan tetapi proses pemeliharaan (selanjutnya disebut maintenance) harus sesuai dengan standar prosedur dan dilengkapi dengan dokumen yang berisi keterangan tentang aktivitas apa saja yang dilakukan, peralatan mana saja yang diperbaiki/dirawat serta siapa saja personel yang terlibat dalam proses pemeliharaan tersebut. Kesemua keterangan dan detail tersebut tercantum dalam catatan dokumen pemeliharaan, yang terdiri dari Work Request, Failure Report & Work Order yang kemudian disimpan dalam arsip historis perusahaan. Work Request merupakan dokumen yang digunakan ketika seorang personel (selanjutnya disebut sebagai requester) ingin mengajukan usulan instalasi, pengetesan, perawatan, dan perbaikan

Transcript of PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh...

Page 1: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 1

PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET

MANAGEMENT SYSTEM) SEBAGAI IMPLEMENTASI

MANAJEMEN ASET PADA PERUSAHAAN, STUDI

KASUS LAPINDO BRANTAS, INC.

Harun Al Rasyid Al Hamzany – Apol Pribadi Subriadi

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Email: [email protected], [email protected]

Abstrak - Proses bisnis pada Seksi Pemeliharaan Lapindo Brantas, Inc., yang terdiri

dari Work Request (Surat Permintaan), Failure Report (Laporan Kerusakan) dan Work

Order (Perintah Kerja), masih menggunakan cara manual (paper based) dan tidak ada

sistem yang terintegrasi. Cara manual ini cukup memakan tempat di ruang kerja &

seringkali tidak efisien.

Permasalahan tersebut membuat perusahaan membutuhkan aplikasi manajemen aset

yang terintegrasi. Maka dari itu dikembangkan aplikasi INTRAMAS (Integrated Asset

Management System) pada Tugas Akhir ini, sebagai bentuk implementasi dari Enterprise

Asset Management (EAM) berupa Computerized Maintenance Management System

(CMMS). Proses pengembangan INTRAMAS pada Tugas Akhir ini dimulai dengan studi

literatur, kemudian ke tahap permulaan (inception), tahap perluasan (elaboration), tahap

konstruksi (construction), dan tahap transisi (transition). INTRAMAS dikembangkan

berbasis web dan terintegrasi dengan database sehingga dapat menampilkan informasi

yang dinamis dan up to date.

Hasil dari proyek Tugas Akhir ini adalah INTRAMAS yang telah dikembangkan

dengan modul-modul proses bisnis perusahaan, yaitu Work Request, Failure Report dan

Work Order, serta modul Performance (KPI) & modul Administrator.

Kata Kunci : EAM, CMMS, INTRAMAS, KPI.

1. Pendahuluan

Lapindo Brantas, Inc. adalah sebuah

perusahaan swasta Indonesia yang bergerak

di bidang eksplorasi/produksi minyak dan

gas alam. Saat ini Lapindo Brantas

mengoperasikan Blok Brantas di Jawa

Timur sebagai Kontraktor Kontrak Kerja

Sama (K3S) dari BPMIGAS. Sebagaimana

layaknya perusahaan migas lainnya,

Lapindo Brantas memiliki berbagai

departemen dengan fungsionalitasnya

masing-masing. Dan salah satu departemen

yang memiliki peran penting dalam

perusahaan ini adalah departemen

Maintenance & Facilities.

Departemen Maintenance & Facilities

memiliki tugas untuk menjaga dan

memelihara berbagai macam peralatan

(equipment) yang dipergunakan dalam

operasional keseharian perusahaan. Dalam

proses perawatan ini tentu tidak

dilaksanakan dengan asal saja, akan tetapi

proses pemeliharaan (selanjutnya disebut

maintenance) harus sesuai dengan standar

prosedur dan dilengkapi dengan dokumen

yang berisi keterangan tentang aktivitas apa

saja yang dilakukan, peralatan mana saja

yang diperbaiki/dirawat serta siapa saja

personel yang terlibat dalam proses

pemeliharaan tersebut. Kesemua keterangan

dan detail tersebut tercantum dalam catatan

dokumen pemeliharaan, yang terdiri dari

Work Request, Failure Report & Work

Order yang kemudian disimpan dalam arsip

historis perusahaan.

Work Request merupakan dokumen yang

digunakan ketika seorang personel

(selanjutnya disebut sebagai requester)

ingin mengajukan usulan instalasi,

pengetesan, perawatan, dan perbaikan

Page 2: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 2

terhadap equipment yang sedang

membutuhkan komponen tambahan,

membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang

mengalami masalah operasional dan perlu

perbaikan.

Failure Report merupakan dokumen

yang digunakan ketika seorang personel

ingin memberikan laporan tentang adanya

equipment yang sedang mengalami masalah.

Failure Report juga bisa dijadikan satu

dengan Work Request jika masalah pada

peralatan tersebut belum juga bisa diatasi

oleh sang pelapor (selanjutnya disebut

dengan reporter/originator). Namun jika

masalah sudah bisa diatasi sendiri oleh

originator, maka Failure Report ini tidak

memerlukan lampiran Work Request. Work Order merupakan dokumen yang

digunakan perencana (planner) untuk

memberikan perintah kerja kepada

pelaksana aktivitas pemeliharaan, dalam hal

ini adalah teknisi (technician). Work Order

bisa dilaksanakan berdasarkan jadwal rutin

yang sudah ditentukan sebelumnya, ataupun

bisa berdasarkan Work Request & Failure

Report yang sudah diajukan sebelumnya.

Ketiga proses bisnis tersebut masih

menggunakan cara manual (paper based)

dalam proses operasionalnya. Seiring

dengan semakin banyaknya jumlah kertas

yang digunakan, cara manual ini cukup

memakan tempat di ruang kerja. Bahkan

jika seorang personel berusaha untuk

mencari historis dari suatu dokumen tentang

item tertentu, dia harus mencarinya satu-

persatu pada kertas yang bertumpuk-tumpuk

di ruang kerja, sehingga cukup banyak

menghabiskan jam kerjanya. Sama halnya

ketika si personel ditugaskan untuk

menghitung jumlah berkas-berkas tersebut,

atau mengklasifikasikan berkas-berkas

tersebut berdasarkan kategori tertentu, akan

sangat memakan waktu. Permasalahan semakin rumit ketika

berkas membutuhkan persetujuan dari

atasan yang bersangkutan, karena semua

dokumen harus disetujui oleh atasan

sebelum bisa dilaksanakan. Lapindo

mempunyai beberapa kantor cabang yang

terletak di berbagai lokasi, dan setiap

personel, baik bawahan atau atasan, bisa

ditempatkan pada lokasi yang berbeda. Pada

kasus tertentu, seringkali seorang bawahan

harus pergi ke kantor cabang lain hanya

untuk mendapat persetujuan dan tanda

tangan dari atasannya, sehingga

menghabiskan jam kerjanya juga. Dari latar belakang ini, maka diperlukan

suatu sistem yang terintegrasi dengan

database. Dokumentasi perawatan yang

tersusun dengan baik dan tersimpan rapi

dalam arsip historis database, dapat

dijadikan acuan untuk mendiagnosa

berbagai masalah yang mungkin terjadi

pada equipment sehingga dapat dilakukan

pencegahan lebih dini. Selain itu sistem

database ini juga dapat meningkatkan

efisiensi kerja perusahaan karena tidak perlu

lagi menggunakan cara manual yang

memakan waktu dan menghabiskan jam

kerja. Dengan adanya equipment yang

senantiasa terawat & meningkatnya efisiensi

jam kerja seperti ini, maka dapat dipastikan

bahwa proses bisnis perusahaan dapat

berjalan dengan lebih baik dan lancar.

2. Teknologi Informasi

Menurut Stephen P.Robinson dan Mary

Coulter (2004) dalam buku “Manajemen”

menerangkan bagaimana teknologi

informasi secara radikal telah mengubah

cara berkomunikasi anggota organisasi,

dimana dapat menghubungkan tiap anggota

organisasi dalam berkomunikasi tanpa

kendala jarak yang terkadang cukup

menyusahkan. Dengan adanya teknologi informasi

terdapat kelebihan-kelebihan yang dapat

dilakukan diantaranya adalah Electronic

Data Interchange (EDI) yang berisi

pertukaran data baik berupa dokumen, rapat

melalui teleconferencing, dsb. Adanya

penggunaan teknologi informasi yang

dibentuk dalam satu sistem bernama sistem

informasi menjadi salah satu solusi integrasi

sistem yang ada untuk semua aspek.

3. Sistem Informasi

Menurut James O’Brien dalam buku

”Introduction to Information System”,

Sistem Informasi merupakan gabungan dari

beberapa sub sistem yang saling

berhubungan yang membentuk suatu

komponen yang didalamnya mencakup

input, proses dan output yang berhubungan

dengan pengelolaan informasi.

Subsistem atau komponen yang

menyusun Sistem Informasi antara lain

yaitu manusia, hardware, software, jaringan,

dan sumber daya yang ada. Selain itu sistem

informasi dapat bertujuan untuk

Page 3: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 3

menghasilkan suatu informasi dalam suatu

bidang tertentu.

Adanya sistem informasi dapat

membantu perusahaan dalam kelangsungan

proses bisnis yang dilakukan. Salah satu

bentuk sistem informasi yang sangat banyak

dipakai perusahaan saat ini, baik dalam

mengaplikasikan proses bisnis ataupun

keperluan lainnya adalah sistem informasi

berbasis web. Sistem informasi berbasis

web merupakan gabungan kelebihan yang

dimiliki oleh sistem informasi dengan

kelebihan yang dimiliki oleh teknologi web

yang ada.

4. EAM (Enterprise Asset

Management)

EAM adalah manajemen untuk mengatur

daur hidup dan daur fungsi dari aset fisik

perusahaan secara optimal untuk

meningkatkan value-nya terhadap proses

bisnis perusahaan. Proses manajemen

tersebut mencakup spesifikasi, desain,

konstruksi, operasional, monitoring dan

pemeliharaan aset berupa mesin, peralatan

serta fasilitas lain.

Fungsi dari manajemen aset ini sendiri

adalah memberikan perspektif baru bagi

perusahaan yang semula memiliki

fundamental run-to-failure, yakni konsep

dalam penggunaan aset, sejak dari awal aset

itu berjalan sampai aset tersebut tidak

berfungsi lagi, tanpa melakukan perawatan

ataupun perbaikan sama sekali, sehingga

perusahaan terpaksa harus mencari aset

yang baru lagi sebagai gantinya.

Tipe industri seperti ini dapat kita lihat

pada perusahaan minyak dan gas. Proses

operasional produksi perusahaan minyak

dan gas umumnya berupa produce to

capacity. Aset berupa pabrik atau kilang

minyak dibangun dan ditentukan

berdasarkan berapa banyak hasil produksi

yang diinginkan. Umumnya permintaan

pasar untuk produksi minyak dan gas seperti

ini adalah tetap, sehingga perusahaan akan

mengkaji terlebih dahulu nilai demand-nya,

baru kemudian menyiapkan aset-aset yang

diperlukan agar dapat melaksanakan proses

produksi sesuai dengan permintaan yang

diinginkan.

Oleh karena proses dalam menyediakan

aset-aset ini membutuhkan modal yang

sangat besar, maka kecil kemungkinan bagi

perusahaan untuk menambahkan aset baru

dalam waktu dekat. Berdasarkan penjelasan

pada paragraf di atas, dapat kita simpulkan

bahwa aset-aset tersebut sangat berharga

bagi perusahaan, sehingga mutlak

diperlukan perawatan yang intensif terhadap

mereka.

5. CMMS (Computerized

Maintenance Management System)

CMMS adalah aplikasi perangkat lunak

yang mengatur database berisi informasi

aktivitas pemeliharaan dalam suatu

perusahaan. Informasi ini digunakan untuk

membantu para karyawan dalam

melaksanakan tugas pemeliharaan aset agar

lebih efektif, seperti misalnya menentukan

mesin mana yang sedang memerlukan

perawatan dan gudang mana saja yang

menyediakan spare parts yang akan

digunakan dalam proses perawatan tersebut.

Aplikasi CMMS digunakan oleh

perusahaan yang harus melakukan

perawatan dan pemeliharaan terhadap

peralatan, aset dan properti. Paket CMMS

juga bisa menampilkan output berupa

laporan atau dokumen detail atau hasil dari

proses maintenance yang sudah dilakukan

sebelumnya. Perangkat lunak CMMS ini

bisa berupa aplikasi web, dengan

menggunakan server dari luar ataupun

dengan server internal yang hanya bisa

diakses dalam lingkup intranet perusahaan.

(Wan Hasrulnizzam, 2009) Contoh penggunaan CMMS ini bisa

dilihat pada sebuah perusahaan minyak dan

gas terbesar di Malaysia. Di perusahaan ini,

aplikasi tersebut dinamakan PMMS (Plant

Maintenance Management System).

Aplikasi PMMS ini digunakan untuk

mengelola operasional bagian hulu pada

lebih dari 100 plant/kilang yang dimiliki

oleh perusahaan tersebut. PMMS ini

mengintegrasikan semua strategi bisnis

operasional yang terdiri dari asset

management, work management dan

performance management. PMMS juga

berperan dalam membantu personel untuk

mengatur pekerjaan sehari-hari,

meningkatkan produktivitas, mengurangi

equipment downtime, membantu

manajemen untuk menganalisa fasilitas-

fasilitas perusahaan dan mengukur

kinerjanya serta dapat memelihara

efektivitas operasional dari penggunaan

fasilitas tersebut.

Page 4: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 4

6. INTRAMAS (Integrated Asset

Management System)

INTRAMAS adalah nama dari aplikasi

yang dikembangkan dalam Tugas Akhir ini.

INTRAMAS merupakan sebuah aplikasi

web dalam bentuk CMMS untuk

mendukung proses bisnis Lapindo Brantas,

Inc. dalam mengelola dan merawat berbagai

macam aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam INTRAMAS ini terdapat

beberapa modul utama yang merupakan

proses komputerisasi dari beberapa proses

bisnis Lapindo, yakni Work Request,

Failure Report dan Work Order. Proses

bisnis tersebut masih diimplementasikan

secara manual dalam bentuk dokumen

kertas, yang memakan tempat di ruang kerja

serta dapat menghabiskan jam kerja dalam

pelaksanaannya. Oleh karena itu dibuatkan

sistem INTRAMAS ini untuk

mengeliminasi kekurangan-kekurangan

tersebut agar dapat meningkatkan efisiensi

kerja perusahaan.

Terdapat pula modul pendukung untuk

administrator dalam INTRAMAS yang

terdiri dari User Management, Asset

Management, PM Management, dsb. Dan

satu lagi, PM Management, merupakan

modul yang mengatur jadwal kerja rutin

untuk melaksanakan aktivitas perawatan

terhadap berbagai macam aset yang dimiliki

oleh perusahaan. Selain itu INTRAMAS

juga memiliki modul Performance sebagai

representasi dari pengukuran KPI

perusahaan.

7. KPI (Key Performance Indicators)

Key Performance Indicators atau kadang

disingkat saja Performance Indicators,

merupakan pengukuran yang digunakan

untuk membantu suatu organisasi

menentukan dan mengukur kemajuan dalam

menuju sasaran. KPI digunakan untuk

menilai keadaan terkini suatu bisnis dan

menentukan suatu tindakan terhadap

keadaan tersebut. (Terry Wireman, 2005).

Setiap perusahaan memiliki tolok ukur

tersendiri dalam menilai Key Performance

Indicators-nya. Wan Hasrulnizzam, 2009,

menyatakan bahwa di Petronas, terdapat 21

nilai KPI yang diukur seperti man hours,

overtime, equipment availability, reliability

& utilization, schedule compliance dan

lainnya.

Sedangkan menurut Terry Wireman,

yang sangat mengutamakan PM sebagai

pondasi utama asset management pada

perusahaan, merumuskan KPI untuk PM

dengan beberapa poin penilaian KPI seperti

downtime, man hours, overtime, repair cost,

compliance, dan juga uptime.

8. Bahasa Pemrograman

Menurut Anthony Aaby dalam

bukunya Introduction to Programming

Language, bahasa pemrograman adalah

teknik komando/instruksi/notasi standar

untuk memerintah komputer dengan cara

menuliskan kode-kode pemrograman.

Selama ini bahasa pemrograman

dikategorikan menjadi dua jenis

berdasarkan tampilan/ output, yakni bahasa

pemrograman desktop dan bahasa

permrograman web.

PHP adalah bahasa pemrograman

script yang paling banyak dipakai saat ini.

Script PHP dieksekusi pada server dimana

script tersebut dijalankan (server side), jadi

semua informasi yang ingin ditampilkan di

halaman web bisa dilihat dengan baik oleh

semua jenis browser client.

Salah satu pengembangan teknologi

yang sering dipakai adalah framework.

Framework adalah sekumpulan fungsi,

class, dan aturan-aturan.

Framework memungkinkan kita

membangun aplikasi dengan lebih cepat

karena sebagai developer kita akan lebih

memfokuskan pada pokok permasalahan

sedangkan hal-hal penunjang lainnya seperti

koneksi database, form validation, GUI,

dan security; umumnya telah disediakan

oleh framework. Disamping itu dengan

aturan-aturan yang jelas, aplikasi jadi lebih

solid, more readable, dan kolaborasi dalam

tim dapat lebih mudah dilaksanakan.

Framework CodeIgniter digunakan

karena memberikan kemudahan untuk

mengembangkan aplikasi, seperti:

- Berinteraksi dengan database

apapun dengan satu bahasa tunggal.

- Manajemen session dan cookies.

- Melakukan validasi user input.

- Membangun html seperti table,

form, link, dan lainnya dengan kode

minimal.

- Berkomunikasi dengan ftp, captcha,

rss, dan teknologi lainnya.

Page 5: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 5

9. Database Menurut Raghu Ramakrishnan, 2000,

Basis data (bahasa Inggris: database),

sekumpulan data terintegrasi dengan ukuran

mulai dari kecil sampai besar, yang secara

khusus menjelaskan aktifitas-aktifitas dari

satu atau beberapa organisasi yang satu

sama lain saling terkait. Perangkat lunak

yang digunakan untuk mengelola dan

memanggil kueri (query) basis data disebut

sistem manajemen basis data (database

management system, DBMS).

Aplikasi DBMS yang digunakan dalam

proyek ini adalah Microsoft SQL Server.

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem

manajemen basis data relasional (RDBMS)

produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya

adalah Transact-SQL yang merupakan

implementasi dari SQL standar ANSI/ISO

yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.

Umumnya SQL Server digunakan di dunia

bisnis yang memiliki basis data berskala

kecil sampai dengan menengah, tetapi

kemudian berkembang dengan

digunakannya SQL Server pada basis data

besar.

10. UML (Unified Modelling

Language) Unified Modeling Language (UML)

merupakan bahasa spesifikasi standar untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan,

dan membangun sistem perangkat lunak.

Menurut perintisnya, UML di

definisikan sebagai bahasa visual untuk

menjelaskan, memberikan spesifikasi,

merancang, membuat model, dan

mendokumentasikan aspek-aspek dari

sebuah system.

Karena tergolong bahasa visual, UML

lebih mengedepankan penggunaan diagram

untuk menggambarkan aspek dari system

yang sedang dimodelkan.

UML yang merupakan turunan dari

beberapa metode mempunyai kumpulan

diagram grafis sebagai kombinasi dari

konsep pemodelan data (entity relationship

diagram), pemodelan bisnis (work flow),

pemodelan obyek, dan pemodelan

komponen.

11. Analisis Sistem Analisis kebutuhan pengguna

merupakan kunci atas keberhasilan

implementasi sistem. Dalam tugas akhir ini

digunakan metode observasi dan wawancara

dengan beberapa stakeholder yang terkait.

Proses analisis sistem dimulai dengan

mendefinisikan kebutuhan pengguna,

meliputi:

Tujuan yang disepakati

Lingkungan

Pelaku / aktor

Cerita pengguna

Catatan wawancara

Mendefinisikan use case

Kebutuhan fungsional &

Kebutuhan non-fungsional.

Proses analisis berikutnya adalah analisis

KPI (Performance), yang sangat diperlukan

oleh perusahaan untuk mengetahui kondisi

terkini dari aset yang dimiliki. Analisis KPI

di sini meliputi

Downtime

Man Hours

Overtime

Costs.

Permasalahan yang ada pada saat ini yang

menjadi pertimbangan dalam desain sistem

adalah:

• Aplikasi perlu untuk dikembangkan

agar dapat memenuhi kebutuhan

perusahaan akan adanya suatu aset

manajemen yang terkomputerisasi.

• Aplikasi yang user friendly, dan

mudah dioperasikan untuk user

awam sekalipun.

• Aplikasi mampu mengadaptasikan

secara penuh proses bisnis

perusahaan ke dalam sistem,

meliputi proses bisnis Work

Request, Failure Report & Work

Order, mulai dari proses

pembuatan, persetujuan,

perencanaan, penjadwalan,

pelaksanaan dan pengarsipan.

• Aplikasi dapat menampilkan

informasi KPI (Performance) dari

aset perusahaan, agar manajemen

dapat mengetahui kondisi terkini

dari aset & dapat menentukan

pengambilan keputusan berdasarkan

informasi tersebut.

Hasil analisis kebutuhan beserta

fungsionalitas dapat dilihat sebagai berikut:

o Sistem bisa mengelola Work Request

o Sistem bisa mengelola Failure Report

o Sistem bisa mengelola Work Order

o Sistem bisa menampilkan Performance

Page 6: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 6

12. Desain Sistem Desain merupakan penerjemahan

kebutuhan sistem ke dalam suatu aplikasi

dengan visualisasi.

Dari tahap definisi use case diagram,

actor yang terlibat dalam sistem: 1.

Administrator, 2. Planner, 3. Supervisor, 4.

Superintendent, 5. Technician, 6. Operator,

dan 7. Staff.

Sedangkan proses atau use case yang

dibutuhkan adalah : 1. Fungsionalitas Akses

Umum, 2. Work Request, 3. Failure Report,

4. Work Order, 5. Performance, 6.

Advanced Search, 7. Pengelolaan User, 8.

Pengelolaan Aset, 9. Pengelolaan PM, 10.

Pengelolaan Departemen, 11. Pengelolaan

Lokasi, 12. Pengelolaan Menu, 13.

Pengelolaan Posisi, 14. Pengelolaan Hak

Akses, 15. Pengelolaan Seksi, 16.

Pengelolaan Skill, 17. Pengelolaan Unit

Pengukuran.

Berikut ini adalah salah satu use case

diagram: uc Akses Umum

Users

(from Actors)

Login

Logout

Reset Password

«precedes»

Gambar 1. Use Case Akses Umum

Use case diagram di atas adalah untuk

Fungsionalitas Akses Umum yang terdiri

dari fungsi Login, Logout dan Reset

Password.

Selain use case diagram, diagram lain

yang digunakan dalam proses desain ini

adalah robustness diagram, sequence

diagram dan state diagram, yang

kesemuanya adalah tipe desain perilaku

(behavioral design). Sedangkan untuk

desain struktural (structural design),

digunakan CDM (Conceptual Data Model)

& class diagram.

13. Uji Coba Pada tahap ini dibuat aplikasi yang

sesuai dengan spesifikasi rancangan dan

dilakukan ujicoba untuk menguji

keberhasilan sistem.

Lingkungan Uji Coba

Spesifikasi komputer yang digunakan

untuk menguji INTRAMAS ini antara lain:

A. Spesifikasi komputer aplikasi server dan

database server

o Intel XEON 2,8 GHz

o 4 GB DDR2

o HD 250 GB SATA

o Mainboard Intel 945 + VGA +SC

o Monitor 14 Inch 1024x768

o Sistem operasi Windows Server

2008

o Database SQL Server 2008 R2

B. Spesifikasi komputer client

o Pentium Core2Duo 2Ghz

o 1 GB DDR

o HD 80GB

o Mainboard + Soundcard + VGA

o Monitor 14 Inch 1024x768

o Sistem operasi Windows Vista

o Web browser

Skenario Uji Coba Skenario uji coba ini disusun

berdasarkan beberapa use case yang telah

dibuat pada tahap desain.

Skenario uji coba yang dilakukan antara

lain:

• Uji coba Work Request.

Requester mengajukan Work Request,

kemudian dia kirimkan ke supervisor

untuk disetujui. Setelah disetujui oleh

supervisor, Work Request diajukan ke

superintendent untuk proses persetujuan

lagi. Selesai disetujui superintendent,

dokumen Work Request dikirimkan ke

planner untuk dibuat jadwal

pelaksanaannya.

• Uji coba Failure Report

Seorang originator/reporter menemukan

suatu masalah pada suatu aset, lalu

menuliskan laporannya dalam Failure

Report. Dokumen Failure Report

kemudian dikirimkan ke supervisor &

lalu superintendent untuk diminta

persetujuan/approval. Setelah disetujui,

dokumen kemudian diserahkan ke

planner untuk dibuatkan jadwal

pelaksanaannya.

Page 7: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 7

• Uji coba Work Order

Dimulai dari Planner yang memegang

Work Request kemudian merencanakan

jadwal eksekusi Work Order. Work

Order lalu diserahkan kepada supervisor

dari section(s) yang berkompeten.

Supervisor di sini bertugas untuk

mengalokasikan waktu & personel

bawahannya untuk melakukan eksekusi

Work Order. Dokumen Work Order

kemudian diserahkan kepada sang

bawahan untuk dieksekusi, dan sang

bawahan wajib menyerahkan kembali

dokumen tersebut dengan laporan

lengkap ke supervisornya. Supervisor

akan me-review laporan pekerjaan para

bawahannya, jika supervisor setuju maka

dokumen akan diserahkan kepada

superintendent. Superintendent juga akan

mengevaluasi laporan Work Order, dan

sama seperti supervisor, dia juga bisa

menolak ataupun menyetujui. Jika

dokumen telah disetujui oleh

superintendent, maka akan diserahkan

kepada planner untuk dijadikan arsip.

14. Penutup

Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari

proyek ini adalah sebagai berikut:

1. INTRAMAS (Integrated Asset

Management System) merupakan

sebuah aplikasi yang memiliki fasilitas

pengelolaan & pemeliharaan terhadap

asset-aset yang dimiliki oleh perusahaan

yang sudah dinanti-nantikan oleh

manajemen selama beberapa tahun

terakhir.

2. Aplikasi INTRAMAS ini berfungsi

untuk mengadaptasikan sistem

pemeliharaan sebelumnya yang masih

berjalan secara manual menjadi suatu

sistem informasi dengan modul-modul

proses bisnis yang saling terintegrasi.

3. INTRAMAS mampu secara penuh

mengadaptasikan alur proses bisnis

perusahaan ke dalam sistem, baik itu

Work Request, Failure Report atau

Work Order, dimulai dari tahap awal

pembuatan, persetujuan, penjadwalan,

pelaksanaan dan penyimpanan arsip

dokumen-dokumen tersebut.

4. Dengan bergantinya sistem dari manual

(paper based) menjadi suatu sistem

yang terkomputerisasi, perusahaan tidak

perlu lagi menghabiskan banyak kertas

untuk mengimplementasikan proses

bisnis mereka, sehingga tidak perlu lagi

menghabiskan waktu & tempat di ruang

kerja. Cara seperti ini secara tidak

langsung juga dapat mendukung

program pengurangan penggunaan

kertas (paperless program) di dunia.

5. Dengan adanya sistem informasi seperti

ini, jalannya proses bisnis dapat lebih

mudah untuk di-monitor dan dianalisis

untuk keperluan pengambilan keputusan

dalam perusahaan ke depan.

6. Dengan tampilan yang user friendly,

aplikasi INTRAMAS cukup mudah

untuk digunakan oleh pengguna, bahkan

yang masih awam sekalipun.

7. Modul Performance (Key Performance

Indicators), dapat membantu

perusahaan untuk mengetahui kondisi

terkini mengenai asetnya, khususnya

dalam segi costs, downtime, man hours,

& overtime.

8. Berdasarkan hasil uji coba beberapa

fungsi utama yang dilakukan

menggunakan skenario, uji coba

INTRAMAS ini telah berjalan sesuai

dengan desain yang dibuat dan telah

sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Saran

Beberapa hal yang diharapkan dapat

dikembangkan di masa mendatang adalah

sebagai berikut:

1. Karena uji coba yang dilakukan hanya

dari sisi fungsi saja, maka diharapkan

pada tahap pengembangan berikutnya

dilakukan dokumentasi terhadap uji

coba berdasarkan Test Case dengan

tujuan agar semua use case yang dibuat

benar-benar teruji dan mengetahui

sistem apakah sudah layak untuk

digunakan.

2. Pada saat ini penggunaan INTRAMAS

difokuskan pada departemen yang

mengimplementasikan proses bisnis dan

dokumen pemeliharaan saja, yakni

departemen produksi dan maintenance.

Di kemudian hari bisa ditambahkan

modul-modul untuk departemen lainnya

seperti Finance, HRD ataupun SCM.

Page 8: PENGEMBANGAN INTRAMAS (INTEGRATED ASSET … · membutuhkan tes ujicoba ataupun sedang ... Contoh penggunaan CMMS ini bisa ... merumuskan KPI untuk PM dengan beberapa poin penilaian

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2011

Harun Al Rasyid Al Hamzany - 5205100034 8

15. Daftar Pustaka

Aaby, Anthony. 1996. Introduction to

Programming Language. Pennsylvania:

Kretchmar Hall.

Basuki, Awan Pribadi. 2010. Membangun

Web Berbasis PHP dengan Framework

CodeIgniter. Jakarta: Loko Media.

Codeigniter. Codeigniter PHP Framework.

http://codeigniter.com/. 10 Oktober 2010.

Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman

Web Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2009. Mastering Ajax &

PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mather, Daryl. 2003. CMMS A Timesaving

Implementation Process. Florida: CRC.

Microsoft SQL Server. Microsoft SQL

Server 2008 R2 Official Website.

http://www.microsoft.com/sqlserver/2008/e

n/US/default.aspx. 10 Oktober 2010.

PHP. PHP Official Website.

http://www.php.net/. 10 Oktober 2010.

Ramakrishnan, Raghu; Gehrke, Johannes.

2000. Database Management System. New

York: McGraw-Hill.

Robbins, Stephen; Coulter, Mary. 2002.

Management. New Jersey, California:

Prentice Hall.

Rosenborg, Doug; Stephens, Matt. 2007.

Use Case Driven Object Modeling with

UML Theory and Practice. New York:

Apress.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi

Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wan Mahmood, Wan Hasrulnizzam. 2009.

Maintenance Management System for

Upstream Operations in Oil & Gas

Industry: Case Study. World Academy of

Science, Engineering & Technology.

Wireman, Terry. 2004. Benchmarking Best

Practices in Maintenance Management.

New York: Industrial Press.

Wireman, Terry. 1994. Computerized

Maintenance Management System. New

York: Industrial Press.

Wireman, Terry. 2005. Developing

Performance Indicators for Managing

Maintenance. New York: Industrial Press.