PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

17
115 Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni) PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI PENGELOLAAN PERIKANAN MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM DEVELOPMENT AND TRIAL OF ECOSYSTEM BASED APPROACH TO FISHERIES MANAGEMENT EVALUATION MODEL Indra Jaya dan Nimmi Zulbainarni 1 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB) 2 Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB) Teregistrasi I tanggal: 26 Mei 2014; Diterima setelah perbaikan tanggal: 29 Oktober 2015; Disetujui terbit tanggal: 03 November 2015 e-mail: [email protected] ABSTRAK Salah satu masalah utama pengelolaan perikanan Indonesia saat ini adalah belum adanya model evaluasi yang cukup praktis untuk melihat dan mengevaluasi secara komprehensif dan terukur efektifitas tindakan pengelolaan ( management measures ). Dalam makalah ini dikembangkan model evaluasi pengelolaan perikanan melalui pendekatan berbasis ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management = EAFM). Evaluasi pengelolaan dilakukan secara kuantitatif agar jelas arah dan besarnya upaya yang mesti diambil untuk perbaikan kinerja dari evaluasi tersebut. Evaluasi dilakukan melalui pembobotan pada setiap aspek pengelolaan yang kemudian diakumulasikan untuk mendapatkan gambaran hasil evaluasi yang lebih utuh. Dari setiap aspek pengelolaan dikembangkan indikator-indikator beserta nilai acuan/baku untuk membantu proses evaluasi. Hasil akhir dari model evaluasi ditampilkan dalam bentuk peta kombinasi tingkat pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) dan tingkat pengelolaan (pengendalian upaya) pemanfaatan, yang dibagi kedalam 4 kuadran. Kuadran I (warna merah) menunjukkan bahwa tingkat pengelolaan SDI dan pengendalian pemanfaatan yang dicapai masih rendah/ buruk, sebaliknya apabila tingkat pengelolaan SDI yang dicapai adalah tinggi/baik dan demikian pula dengan tingkat pengendalian pemanfaatannya maka hasil evaluasi berada pada kuadran III (hijau). Sementara itu, apabila tingkat pengelolaan SDI rendah/buruk, namun tingkat pengendalian pemanfaatan tinggi/baik maka hasil evaluasi berada pada kuadran II (jingga). Apabila tingkat pengelolaan SDI tinggi/baik, namun tingkat pengendalian pemanfaatan rendah/buruk maka hasil evaluasi berada pada kuadran IV (kuning). Dengan demikian, dapat diketahui sejauh mana pencapaian pengelolaan perikanan, khususnya pengelolaan perikanan pada WPP yang dilakukan dari waktu ke waktu, sehingga dapat diberikan arahan/rekomendasi dan rencana aksi yang tepat untuk meningkatkan kinerja kegiatan pengelolaan perikanan di WPP tersebut. KATAKUNCI: Model evaluasi, pengelolaan perikanan, eafm ABSTRACT One major management problem related with capture fisheries in Indonesia is the lack of practical evaluation model to comprehensively observe and effectively measure management measures initiated by different authorities. In this paper we have developed fisheries management evaluation model utilizing ecosystem-base approach. Management evaluation was measured quantitatively by means of weighted analysis to each management aspects, thus direction and the amount of effort for improvement could be develop effectively. To assist the evaluation process, management indicators and treshold value were developed, followed by analyzing existing fisheries management condition and presented in the form of map with four quadrants combining aspects of fisheries utilization and control (conservation measures). The first quadrant reflects a poor condition on fisheries management and regulation (red colour). If both management and regulation of fisheries resources are in a good condition, then evaluation results will be shown in the third quadrants (green). For good fisheries management but poor fisheries regulation will resulted in the second quadrants (orange), while the opposite shown in the fourth quandrants (yellow). As a result, using the proposed evaluation model we can analyze existing management performance of fisheries in all WPPs (fisheries management areas), followed by suggesting appropriate recomendation to improve fisheries management in Indonesia. KEYWORDS: Evaluation model, fisheries management, ecosystem-based approach ___________________ Korespondensi penulis: Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya Darmaga, Jawa Barat-16680

Transcript of PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

Page 1: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

115

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI PENGELOLAANPERIKANAN MELALUI PENDEKATAN EKOSISTEM

DEVELOPMENT AND TRIAL OF ECOSYSTEM BASED APPROACH TOFISHERIES MANAGEMENT EVALUATION MODEL

Indra Jaya dan Nimmi Zulbainarni1Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB)

2Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB)Teregistrasi I tanggal: 26 Mei 2014; Diterima setelah perbaikan tanggal: 29 Oktober 2015;

Disetujui terbit tanggal: 03 November 2015e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu masalah utama pengelolaan perikanan Indonesia saat ini adalah belum adanyamodel evaluasi yang cukup praktis untuk melihat dan mengevaluasi secara komprehensif danterukur efektifitas tindakan pengelolaan (management measures). Dalam makalah inidikembangkan model evaluasi pengelolaan perikanan melalui pendekatan berbasis ekosistem(Ecosystem Approach to Fisheries Management = EAFM). Evaluasi pengelolaan dilakukan secarakuantitatif agar jelas arah dan besarnya upaya yang mesti diambil untuk perbaikan kinerja darievaluasi tersebut. Evaluasi dilakukan melalui pembobotan pada setiap aspek pengelolaan yangkemudian diakumulasikan untuk mendapatkan gambaran hasil evaluasi yang lebih utuh. Darisetiap aspek pengelolaan dikembangkan indikator-indikator beserta nilai acuan/baku untukmembantu proses evaluasi. Hasil akhir dari model evaluasi ditampilkan dalam bentuk petakombinasi tingkat pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) dan tingkat pengelolaan (pengendalianupaya) pemanfaatan, yang dibagi kedalam 4 kuadran. Kuadran I (warna merah) menunjukkanbahwa tingkat pengelolaan SDI dan pengendalian pemanfaatan yang dicapai masih rendah/buruk, sebaliknya apabila tingkat pengelolaan SDI yang dicapai adalah tinggi/baik dan demikianpula dengan tingkat pengendalian pemanfaatannya maka hasil evaluasi berada pada kuadran III(hijau). Sementara itu, apabila tingkat pengelolaan SDI rendah/buruk, namun tingkat pengendalianpemanfaatan tinggi/baik maka hasil evaluasi berada pada kuadran II (jingga). Apabila tingkatpengelolaan SDI tinggi/baik, namun tingkat pengendalian pemanfaatan rendah/buruk maka hasilevaluasi berada pada kuadran IV (kuning). Dengan demikian, dapat diketahui sejauh manapencapaian pengelolaan perikanan, khususnya pengelolaan perikanan pada WPP yang dilakukandari waktu ke waktu, sehingga dapat diberikan arahan/rekomendasi dan rencana aksi yang tepatuntuk meningkatkan kinerja kegiatan pengelolaan perikanan di WPP tersebut.

KATA KUNCI: Model evaluasi, pengelolaan perikanan, eafm

ABSTRACT

One major management problem related with capture fisheries in Indonesia is the lack ofpractical evaluation model to comprehensively observe and effectively measure managementmeasures initiated by different authorities. In this paper we have developed fisheries managementevaluation model utilizing ecosystem-base approach. Management evaluation was measuredquantitatively by means of weighted analysis to each management aspects, thus direction and theamount of effort for improvement could be develop effectively. To assist the evaluation process,management indicators and treshold value were developed, followed by analyzing existing fisheriesmanagement condition and presented in the form of map with four quadrants combining aspectsof fisheries utilization and control (conservation measures). The first quadrant reflects a poorcondition on fisheries management and regulation (red colour). If both management and regulationof fisheries resources are in a good condition, then evaluation results will be shown in the thirdquadrants (green). For good fisheries management but poor fisheries regulation will resulted inthe second quadrants (orange), while the opposite shown in the fourth quandrants (yellow). As aresult, using the proposed evaluation model we can analyze existing management performance offisheries in all WPPs (fisheries management areas), followed by suggesting appropriaterecomendation to improve fisheries management in Indonesia.

KEYWORDS: Evaluation model, fisheries management, ecosystem-based approach

___________________Korespondensi penulis:Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian BogorJl. Raya Darmaga, Jawa Barat-16680

Page 2: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

116

PENDAHULUAN

Bentangan perairan Indonesia sangat luas, meliputiperairan kepulauan, laut teritorial dan ZEEI sertadikelilingi laut lepas (highseas) di Samudra Hindiadan Samudera Pasif ik . Sejak 1968, Untukmemudahkan statistik perikanan atas perairan yangluas ini maka dilakukan pengelompokan wilayah,sebagai contoh wilayah statistik perikanan SelatMalaka, Laut Jawa, dll. Dengan perkembangan waktu,konsep wilayah pengelolaan perikanan (WPP) mulaimuncul dalam berbagai diskusi dalam forum FKPPS(Forum Komunikasi Pengelolaan dan PemanfaatanSumberdaya Ikan) pada periode tahun 1990-an,sehingga akhirnya istilah WPP dibakukan menjadiWilayah Pengelolaan Perikanan, walaupun padaawalnya sebagai acuan wilayah statistik perikananyang tertuang dalam Permen KP No.1 Tahun 2009.

Pengelolaan perikanan merupakan sebuahkewajiban seperti yang telah diamanatkan olehUndang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentangPerikanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5073). Dalam konteks adopsi hukumtersebut, pengelolaan perikanan didefinisikan sebagaisemua upaya, termasuk proses yang terintegrasidalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan,konsultasi, pembuatan keputusan, alokasisumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakanhukum dari peraturan-peraturan perundang-undangandi bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintahatau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapaikelangsungan produktivitas sumberdaya hayatiperairan dan tujuan yang telah disepakati.

Salah satu masalah utama pengelolaan perikananIndonesia yang dihadapi oleh otoritas pengelolaperikanan saat ini adalah belum adanya modelevaluasi yang cukup praktis yang dapat digunakanuntuk melihat dan mengevaluasi secara komprehensifdan terukur efektif itas tindakan pengelolaan(management measures) yang diprakarsai olehotoritas pengelolaan perikanan atau pihak lain yangdiberi wewenang untuk itu. Evaluasi terhadappengelolaan tersebut dilakukan untuk mengambilsuatu keputusan sebagai dasar kebijakan pengelolaanperikanan yang sangat penting kedepannya, sehinggaperencanaan yang dibuat bisa lebih tepat.

Oleh karena itu, agar keberlanjutan perikanankhususnya sumberdaya ikan dapat dicapai maka,

pendekatan yang saat ini dapat digunakan untukevaluasi pengelolaan perikanan adalah pendekatanpenilaian indikator berbasis ekosistem. Pengelolaanperikanan yang berkelanjutan tidak dapat dipisahkanantara aspek ekologinya (sumberdaya ikan danlingkungan), sosial, ekonomi, kelembagaan daninfrastruktur sebagai penunjang yang dilakukan secarakomprehensif (FAO, 2001 ; FAO, 2003). Di Indonesiapendekatan yang dilakukan selama ini masih parsialbelum terintegrasi dalam kerangka dinamikaekosistem yang menjadi wadah dari sumberdaya ikansebagai target pengelolaan. Dengan demikian,pelaksanaan pengelolaan perikanan tidaklah mungkindilakukan oleh satu unit kerja terkait saja, melainkansuatu proses yang terintegrasi antar unit terkaitdengan perikanan. Oleh karena itu komitmen bersamatentang pengelolaan perikanan harus dilakukansecara nyata sehingga pengelolaan perikanan tersebutbetul-betul komprehensif.

Dalam konteks inilah, maka model evaluasi denganpendekatan terintegrasi melalui pendekatanekosistem terhadap pengelolaan perikanan menjadisangat penting. Dengan adanya evaluasi penilaianterhadap pengelolaan perikanan, maka diharapkandapat dilakukan langkah-langkah berupa rencana aksiuntuk meningkatkan pengelolaan tersebut.

METODE EVALUASI PENGELOLAAN PERIKANAN

Menurut FAO (2003), Ecosystem Approach toFisheries (EAF) sebagai: “an ecosystem approach tofisheries strives to balance diverse societalobjectives, by taking account of the knowledge anduncertainties about biotic, abiotic and humancomponents of ecosystems and their interactions andapplying an integrated approach to fisheries withinecologically meaningful boundaries”. Mengacu padadefinisi tersebut, secara sederhana EAF dapatdipahami sebagai sebuah konsep bagaimanamenyeimbangkan antara tujuan sosial ekonomi dalampengelolaan perikanan (kesejahteraan nelayan,keadilan pemanfaatan sumberdaya ikan, dll) dengantetap mempertimbangkan pengetahuan, informasi danketidakpastian tentang komponen biotik, abiotik daninteraksi manusia dalam ekosistem perairan melaluisebuah pengelolaan perikanan yang terpadu,komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa penelitianterakhir terkait dengan pengelolaan perikanan denganpendekatan ekosistem telah dilaksanakan, antara lainterkait dengan tinjauan konsepsi tangkap lebih(Murawski, 2000), pengembangan indikator ekosistemmenjadi bagian dari kriteria pengambilan keputusan(Link, 2005), perangkingan status ekosistem yangdieksploitasi (Coll et al., 2009), pendugaan indikatorpendekatan ekosistem dari survei ilmiah (Jouffre et

115-131

Page 3: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

117

al., 2009), serta penggunaan indikator ekologi untukmembandingkan status ekosistem (Shin & Shannon,2009; Shin et al, 2010).

Dalam makalah ini, alur pemikiran yang digunakandalam pengembangan model evaluasi ditampilkandalam Gambar 1. Sebagaimana diungkapkan dalamsebelumnya bahwa implementasi pengelolaanperikanan dilakukan melalui pendekatan berbasiseksositem (EAFM). Dalam hal ini perikanan dikelolasedemikian sehingga dampak dari eksploitasi ataiupemanfaatan sumberdaya ikan masih masih dapatdidukung oleh ekosistem. Melalui pendekatanberbasis ekosistem, tata kelola perikanan yangdibentuk mencakup sistem ekologi, sistem manusia,dan penerapan prinsip kehati-hatian dalampengambilan keputusan pengelolaan perikanan.

Atas dasar pendekatan berbasis ekosistemtersebut, pengelolaan perikanan meliputi 3 (tiga)aspek penting, yaitu: (1) sumberdaya dan ekosistem,(2) upaya pemanfaatan atau penangkapan ikan, dan(3) kebijakan dan tindakan pengelolaan. Selanjutnyadari tiga aspek tersebut dirinci lagi menjadi 7 (tujuh)aspek keberlanjutan pengelolaan dan pemanfaatan:

(1) sumberdaya ikan, (2) upaya penangkapan, (3)ekosistem dan lingkungan, (4) sosial, (5) ekonomi,(6) hukum dan kelembagaan, dan (7) infrastruktur.

Untuk kepentingan evaluasi pengelolaan, perludiupayakan agar dapat dilakukan secara kuantitatif(Cury & Christensen, 2005) sehingga jelas arah danbesarnya upaya yang mesti diambil untuk perbaikankinerja dari evaluasi tersebut. Evaluasi secarakuantitatif dilakukan melalui pembobotan pada setiapaspek tersebut yang kemudian diakumulasikan untukmendapatkan gambaran hasil evaluasi yang lebihutuh. Dalam menetapkan nilai pembobotan ini, terlebihdahulu dikelompokkan mana aspek yang terkaitdengan sumberdaya ikan dan mana yang merupakanbagian dari upaya pemanfaatan. Hasilpengelompokkan berikut bobot yang digunakan dapatdilihat pada Box 1. Pemberian bobot yang lebihbesar pada aspek pemanfaatan ketimbangsumberdaya, 0,55 dibanding 0,45, pemanfaatan yangperlu dikelola atau dikendalikan didasarkan padakeperluan atau signifikansi dari langkah pengelolaan.Demikian selanjutnya dalam rincian dibuatberdasarkan keperluan atau signifikansi dari aspekyang dipertimbangkan tersebut.

Gambar 1.Alur dan Komponen Pengembangan Model Evaluasi Pengelolaan PerikananFigure 1. Flowchart and components development of the evaluation of the fisheries management model

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 4: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

118

sumberdaya pemanfaatan

0,45 0,55

SDI = 0,30Eko + Lingkungan = 0,15

Upaya Penangkapan = 0,30Sosial = 0,05Ekonomi = 0,05Hukum dan Kelembagaan = 0,10Infrastruktur = 0,05

Perimbangan Pembobotan Indikator

Gambar 2.Perimbangan pembobotan antara aspek pengelolaan sumberdaya dan aspek pengendalianpemanfaatan.

Figure 2. Balance between the managerial aspects of resources and the utilization aspects control.

Berdasarkan pendekatan pengelolaan perikananberbasis ekosistem (EAFM) tersebut, maka jenisindikator yang digunakan adalah: (1) SumberdayaIkan; (2) Ekosistem dan Lingkungan; dan (3) Sosial-Ekonomi, (4) Hukum dan Kelembagaan dan (5)Infrastruktur perikanan (Jennings, 2005).

Jenis data yang dikumpulkan pada kajian iniadalah data primer dan sekunder. Sumber databerasal dari data primer dan data sekunder. Dataprimer adalah data yang diperoleh di lapangan meliputidata kapal, produksi, alat tangkap, komposisi hasiltangkapan, jenis ikan, penyerapan tenaga kerja,jumlah pelabuhan, dan daerah penangkapan ikan sertabeberapa hasil kuisioner lainnya. Data primer ini jugadapat dikumpulkan dari (1) Data Log BookPenangkapan Ikan; dan (2) Data ObeserverSedangkan yang termasuk data sekunder adalah DataStatistik Perikanan Tangkap; data nilai tukar nelayan,peraturan, mangrove, kawasan lindung dan kawasanterumbu karang yang bersumber dari instansi terkaitdan hasil penelitian lainnya yang terkait. Data primerdan sekunder yang telah dikumpulkan kemudiandiolah dengan memasukkan angka-angkanyakedalam matrik evaluasi yang sudah disiapkan.

Berdasarkan pembobotan pada Gambar 2, makadibuat rincian dari masing-masing aspek pengelolaan,dengan mencantumkan indikator. Dari masing-masingindikator ditetapkan nilai acuan/baku untuk membantuproses evaluasi. Perkembangan data/info dariindikator-indikator ini kemudian disampaikan dalambentuk indikator lampu lalu lintas (traffic light indicator)agar lebih mudah dipahami, dimana warna merah

menunjukkan bahwa indikator tersebut perlumendapat perhatian atau pengendalian serius,sementara warna kuning menunjukkan bahwaindikator yang sedang mendapat perhatian beradapada situasi stabil atau status quo. Warna hijaumenunjukkan bahwa kegiatan yang menjadi perhatiandapat terus dilaksanakan atau dikembangkan lebihlanjut. Kemudian, perkembangan data indikator inidiawasi atau dikontrol untuk menentukanperkembangan (trend) dari waktu ke waktu.Berdasarkan data/info tersebut disusun rekomendasiserta rencana aksinya, baik dalam bentuk langkah-langkah yang spesifik maupun yang bersifat umum.

Adapun indikator yang dipertimbangkan dalamevaluasi pengelolaan perikanan disajikan pada Tabel1. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Aspek hukumdan kelembagaan serta infrastruktur perikanan adalahfaktor pendukung yang sangat berpengaruh terhadapaspek pengelolaan perikanan yang dapat mendukungkeberlanjutan, efisiensi ekonomi dan kesetaraan.

Hasil akhir dari model evaluasi kondisi pengelolaanWPP ditampilkan pada Gambar 3. Gambar 3menunjukkan peta kombinasi tingkat pengelolaansumberdaya ikan (SDI) dan tingkat pengendalianupaya pemanfaatan, yang dibagi kedalam 4 kuadran.Pada kuadran I (warna merah) menunjukkan bahwatingkat pengelolaan SDI dan pengendalianpemanfaatan yang dicapai masih rendah/buruk,sebaliknya apabila tingkat pengelolaan SDI yangdicapai adalah tinggi/baik dan demikian pula dengantingkat pengendalian pemanfaatannya maka hasilevaluasi berada pada kuadran III (hijau). Sementara

115-131

Page 5: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

119

itu, apabila tingkat pengelolaan SDI rendah/buruk,namun tingkat pengendalian pemanfaatan tinggi/baikmaka hasil evaluasi berada pada kuadran II (jingga).

Apabila tingkat pengelolaan SDI tinggi/baik, namuntingkat pengendalian pemanfaatan rendah/burukmaka hasil evaluasi berada pada kuadran IV (kuning).

Tabel 1. Aspek dan Indikator Evaluasi Pengelolaan PerikananTable 1. Aspect and Indicator of the Fisheries Management evaluation

Aspek-Indikator(Aspect –Indicators)

Aspek PengelolaanKeberlanjutan(Sustainability)

Efisiensi Ekonomi(Economicalefficiency)

Kesetaraan(Equality)

Sumberdaya ikan dan UpayaPenangkapan

1. Ukuran Ikan

2. Produksinya

3. Komposisi hasil tangkapan

4. Total Tangkapan

5. Catch per Unit Effort (CPUE)

6. Kapasitas penangkapan(fishing capacity)

7. Daerah penangkapan.

*

**

*

*

*

**

*

Ekosistem dan Lingkungan

8. Kualitas lingkungan

9. Produktivitas Primer

10. Kawasan rehabilitasi

11. Kawasan terumbu karang

12. Kawasan mangrove.

13. Kawasan Lamun

14. ETP (endangered,threaten, protected)

****

*

**

Sosial dan Ekonomi

15. Ruang Partisipasi Publik

16. Tingkat kepatuhan

17. Tingkat konflik perikanan

18. Pendapatan nelayan

19. Nilai Tukar Nelayan

20. Rasio Tabungan

21. Peran istri/wanitanelayan

***

****

Hukum dan Kelembagaan

22. Rencana PengelolaanPerikanan

23. Penegakan Hukum

24. Efektifitas manajemen

25. Kapasitas kemampuanpemangku kepentingan

26. Koordinasi PengelolaanPerikanan Antar Pemda danAntara Pemda-Pusat

****

*

****

****

*

Infrastruktur Perikanan

27. Aksesibilitas

28. Galangan dan TokoPerikanan

29. Tempat Pendaratan Ikan

30. Pelayanan JasaKepelabuhanan

****

****

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 6: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

120

SDI telah dikeloladengan baik DAN

PEMANFAATAN jugatelah dikendalikan

dengan baik

SDI TIDAK dikelola dengan baik ,NAMUN PEMANFAATAN SUDAH

dikendalikan dengan baik

SDI dikelola denganbaik , NAMUN

PEMANFAATAN TIDAKdikendalikan dengan

baik

SDI kurang dikelola dengan baik DANPEMANFAATAN juga kurang dikendalikan

dengan baik

Pengelolaan SUMBERDAYA IKAN

Pe

ng

elo

laa

n(P

en

ge

nd

alia

n)

PE

MA

NFA

ATA

N

0

55

45

27.5

30

Gambar 3.Peta kombinasi tingkat pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) dan tingkat pengendalian upayapemanfaatan.

Figure 3. Map of the combination level of fisheries resources management and the control of the utilizationlevel.

SIMULASI PENGELOLAAN PERIKANAN DANPEMBAHASAN

Model evaluasi yang telah dikembangkankemudian diuji coba pada wilayah WPP yang memilikisumber data yang relatif lengkap dan diharapkansetelah uji coba pada beberapa WPP evaluasipengelolaan ini dapat diterapkan pada semua WPPyang terdapat di NKRI. Dengan demikian WPP yangdipilih untuk simulasi adalah WPP-RI 573, 711 dan712. Hasil simulasi matriks evaluasi ditunjukkan padaLampiran 1.

Hasil uji coba evaluasi pengelolaan perikanan di 3(tiga) WPP yang dipilih, yakni WPP-711, 712 dan 573berdasarkan pendekatan ekosistem (EAFM,ecosystem approach to fisheries management)menunjukkan bahwa pengelolaan perikanan telahdijalankan dengan cukup baik dengan persentase diatas 50% (Tabel 2). Dari aspek pengelolaansumberdaya ikan, nilai yang dicapai telah melewatibatas yang ditetapkan, sementara dari aspekpengendalian pemanfaatan relatif masih berada dibawah batas yang ditetapkan.

Peta kombinasi tingkat pengelolaan sumberdayaikan (SDI) dan tingkat pengendalian upayapemanfaatan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dan ditampilkanpada Gambar 3, direkomendasikan agar nilai/skorindikator dalam aspek pengendalian pemanfaatanterus ditingkatkan dan dipantau perkembangannyadari waktu ke waktu.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam makalah ini telah dikembangkan suatumodel evaluasi pengelolaan perikanan denganpendekatan ekosistem pada suatu WPP. ModelEvaluasi Pengelolaan Perikanan di WPP (PerairanUmum Laut dan Daratan) yang telah dikembangkandan diujicobakan ini merupakan cara menentukanstatus pengelolaan perikanan yang cukup praktis,mudah dipahami dan dilaksanakan dengan syarattersedianya data dan informasi terkait. Berdasarkanhasil evaluasi pengelolaan ini dapat dirumuskanrekomendasi serta rencana aksi untuk meningkatkankinerja pengelolaan.

Model evaluasi yang dikembangkan membutuhkanmasukan data dan informasi dari segenap pemangkukepentingan, baik dari pihak pemerintah, lembagapenelitian, akademisi, maupun masyarakat perikanansecara umum. Kualitas dari data dan informasi yang

115-131

Page 7: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

121

digunakan dalam model ini akan sangat menentukanakurasi hasil evaluasi model pengelolaan.

Model yang telah dikembangkan ini perlu terusdiujicobakan pada semua WPP-RI secara periodiksehingga dapat disempurnakan lebih lanjut.

Ucapan Terima Kasih

Dalam proses pengembagan metode evaluasiwilayah pengelolaan perikanan kami banyakmendapat masukan dari Direktur dan Staf DirektoratSumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan danKelautan, khususnya kepada Ir.Agus Budhiman MScdan Dr. Besweni. Untuk itu diucapkan terima kasihatas segala masukan dan kritikannya sehinggametode ini siap diterapkan. Ucapkan terima kasihjuga disampaikan kepada mitra bestari (peer-reviewer)telah menyempurnakan manuskrip ini.

DAFTAR PUSTAKA

Coll M., L.J. Shannon, D. Yermane, J.S. Link, H.Ojaveer, S. Neira, D. Jouffre, P. Labrosse, J.J.Heymans, E.A. Fulton & Y.J. Shin. 2009. Rankingthe ecological relative status of exploited marneecosystem. ICES J. of Marine Sciences, 67: 769-786.

Cury, P. M. & Christensen, 2005. Quantitativeecosystem indicator for fisheries management.ICES J. of Marine Science, 62: 307-310.

FAO, 2001. Indicator for sustainable development ofmarine capture fisheries. FAO Technical Guidelinesfor Reponsible Fisheries No. 08. www.fao.org/fi/agreem/codecond/gdlines/guide8/guide8a

FAO, 2003. Ecosystem approach to fisheries. FAOTechnical Paper Fish Base: http//fishbase.org

Jennings, S. 2005. Indicators to support an ecosystemapproach to fisheries. Fish and Fisheries, 6: 212-232.

Jouffre D, M. F. Borges, A. Bundy, M. Coll, I. Diallo,E.A. Fulton, J. Guitton, P. Labrosse, K.M.Abdellahi, B. Masumbuko, and D, Thiao. 2009.Estimating EAF indicators from scientific trawlsurveys: theoretical and practical concerns. ICESJ. of Marine Sciences, 67: 796-806.

Link J S. 2005. Translating ecosystem indicators intodecision criteria. ICES J. Of Marine Sciences, 62:569-576.

McAllister M. K., P.J. Starr, V.R. Restrepo, and G.P.Kirkwood. 1999. Formulating quantitative methodsto evaluate fishery-management systems: whatfishery process should be modelled and whattrade-off should be made? . ICES J. of MarineSciences, 56: 900-916.

Murawski SA. 2000. Definition of overfishing from anecosystem perspective. ICES J. of MarineSciences, 57: 649-658.

Shin Y-J & Shannon L J. 2009. Using indicators forevaluating, comparing, and communicating theecological status of exploited marine ecosystems.ICES J. of Marine Sciences, 67: 686-691.

Shin Y.J., A. Bundy, L.J. Shannon, M. Simier, M. CollM, E.A. Fulton, J.S. Link, D. Jouffre, H. Ojaveer,S. Mackinson, J.J. Heymans, and T. Raid. 2010.Can simple be useful and reliable? Using ecologicalindicators to represent and compare the states ofmarine ecosystems. ICES J. of Marine Sciences,67: 717-731.

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 8: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

122

Lam

piran

1.

Co

nto

hH

asil

Pen

gis

ian

Matr

iks

Eva

lua

siP

eng

elo

laan

Pe

rikan

an

diW

PP

-RI5

73

Ap

pe

ndix

1.

Th

eS

am

ple

ofV

alu

ation

Ma

trix

of

Fis

he

rie

sM

an

ag

em

entin

WP

P-

RI5

73

115-131

Page 9: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

123

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 10: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

124

115-131

Page 11: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

125

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 12: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

126

115-131

Page 13: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

127

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 14: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

128

115-131

Page 15: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

129

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)

Page 16: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

J. Kebijak.Perikan.Ind.Vol.7 No.2 November 2015:

130

115-131

Page 17: PENGEMBANGAN DAN UJICOBA MODEL EVALUASI …

131

Pengembangan dan Uji Coba Model………..melalui Pendekatan Ekosistem (Jaya, I & N. Zulbainarni)