Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

42
MODEL EVALUASI KUANTITATIF R. Herawati Suryanegara Evaluasi Kuantitatif 1

Transcript of Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Page 1: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

MODEL EVALUASI

KUANTITATIF

R. Herawati Suryanegara

Evaluasi Kuantitatif

1

Page 2: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

BAB I

PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan suatu negaramenunjukan tingkat kemakmuran suatubangsa.

Melalui pendidikan, Indonesia berusahamencetak generasi unggul, yang beriman danbertakwa, mampu bersaing dengan negaralain , mampu menghadapi tantangan jaman ,trampil dan cerdas dalam menyelesaikanmasalah-masalah pribadi dan social.

Evaluasi Kuantitatif

2

Page 3: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Evaluasi kuantitatif

Evaluasi pendidikan penting dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh

karena itu, evaluasi pendidikan perlu

dipahami dengan benar, bahwa

pengevaluasian pendidikan yang baik,

bukanlah semata-mata sebagai suatu

kegiatan pencarian informasi yang

alakadarnya, melainkan harus melalui

tahapan-tahapan tertentu dan dilakukan

secara berkesinambungan.Evaluasi Kuantitatif

3

Page 4: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaituevaluation, dalam bahasa Indonesia dapatdiartikan sebagai penilaian.

Ralph Tyler dalam Arikunto ( 2007:3) : Evaluasimerupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai.

Cronbach dan Stuffebean : proses evaluasi bukansekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

Evaluasi Kuantitatif

4

Page 5: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Permendiknas No. 66 th 2013

tentang Standar Penilaian pendidikan : PenilaianPendidikan adalah proses pengumpulan danpengolahan informasi untuk mengukurpencapaian hasil belajar peserta didik.

Prinsif penilaian meliputi :

Shahih

Objektif

Ekonomis

Transparan

Akuntabel

Evaluasi Kuantitatif

5

Page 6: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

2.2. Perkembangan konsep dan lingkup

Sasaran Evaluasi/Penilaian

Keadaan konsep dan lingkup sasaran penilaianmenurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2009:213-215),terbagi dalam :

Masa sebelum th.1930.

Kegiatan pengukuran dan penilaian sangatbersifat kuantitatif dan lebih banyak diarahkanuntuk memeriksa perbedaan-perbedaanindividual. Dalam bidang pendidikan , berbagaialat uji /tes diarahkan untuk mmengungkapkaninformasi tentang perbedaan individual antarasiswa yang satu dengan siswa yang lainnyadalam setiap bidang studi.

Evaluasi Kuantitatif

6

Page 7: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Evaluasi kuantitatif

Hasil pengukuran hanya mengungkap informasi

tentang perbedaan-perbedaan individual dan bukan

tentang kualitas kurikulum atau system pendidikan.

Keadaan antara 1930 -1960

Pada masa ini mulai tumbuh kebutuhan untukmenghubungkan kegiatan penilaian denganupaya perbaikan kurikulum/system pendidikan.

Ralph W.Tyler adalah salah satu tokoh yangmenghubungkan antara penilaian dan perbaikankurikulum

Evaluasi Kuantitatif

7

Page 8: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Evaluasi kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

8

Perkembangan setelah th 1960

Pada masa ini penilaian diperlukan untukmengetahui :Sejauh mana tujuan pendidikan berhasil

dicapai

Bagian mana dari kurikulum yang masihlemah, factor-faktor apa yang menyebabkandan bagaimana cara memperbaikinya

Apakah kurikulum baru yang dikembangkantersebut lebih unggul dari kurikulum yang adaditinjau dari berbagai segi.

Page 9: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

2.3. Sasaran, Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Evaluasi Kuantitatif

9

Suharsimi Arikunto (2007:4-5) sasaran evaluasi unsur-unsurnya :

Input

Kemampuan, kepribadian, sikap, dan intelegensi

Transformasi

Kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, saranapendidikan/media, system administrasi, guru, danpersonel lainnya

Out put

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkatpencapaian prestasi belajar mereka selama mengikutiprogram. Alat untuk mengukur pencapaian ini disebutachievement test

Page 10: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Unsur –unsur penentu keberhasilan

Transformasi

Evaluasi Kuantitatif

10

Siswa itu sendiri

Guru dan personal lainnya

Bahan pelajaran

Metode mengajar dan system evaluasi

Sarana penunjang

System administrasi

Page 11: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Tujuan dan fungsi evaluasi , Suharsimi (2007-10-

11) :

Evaluasi Kuantitatif

11

1. Penilaian berfungsi selektif

Untuk memilih siswa yang dapat diterima di

sekolah tertentu

Memilih siswa yang dapat naik kelas atau

tidak

Memilih siswa yang seharusnya mendapat

beasiswa

Memilih siswa yang sudah berhak

meninggalkan sekolah

Page 12: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Fungsi penilaian

Evaluasi Kuantitatif

12

2. Penilaian berfungsi diagnostic

Dengan mengadakan penilaian, guru

dapat mengetahui kelemahan siswa dan

mengetahui sebab kelemahan tersebut.

Dengan mengadakan penilaian maka

mempermudah mencari cara untuk

mengatasi kelemahan tersebut.

Page 13: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Fungsi penilaian

Evaluasi Kuantitatif

13

3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Hasil penilaian untuk menentukan denganpasti di kelompok mana seorang siswa harusdigunakan. Sekelompok siswa yangmempunyai hasil penilaian yang sama, akanberada dalam kelompok yang sama dalambelajar.

4. Penilaian berfungsi sebagai pengukurkeberhasilan.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauhmana suatu program berhasil diterapkan.

Page 14: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

2.4. Pengertian Evaluasi Kuantitatif dan Evaluasi

Kualitatif

Evaluasi Kuantitatif

14

Evaluasi kuantitatif :

- menekankan paradigma bahwa suatu variable

atau gejala dapat digambarkan secara teoritik.

Hasil dari evaluasi kuantitatif dapat berupa angka-

angka hasil pengukuran

- Bahwa pendekatan kuantitatif adalah proses

pengukuran yang objektif yang menggunakan

prosedur formal dan metode yang fokus pada

bidang yang sangat spesifik yaitu perkembangan

anak yang dapat dengan mudah diamati dan

dicatat

Page 15: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Perbedaan kualitatif dan kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

15

- Informasi dikumpulkan pada satu waktu, dan

hasilnya dapat digunakan untuk

membandingkan kinerja anak dalam grup dan

usia yang sama / sebaya. Hasil ini juga dapat

menunjukkan apakah seorang anak telah

menguasai tujuan khusus yang ditetapkan

atau tidak.

- Ciri berikutnya dari model kuantitatif adalah

tidak digunakannya pendekatan proses dalam

mengembangkan criteria evaluasi

Page 16: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Perbedaan kualitatif dan kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

16

Prosedur evaluasi kuantitatif meliputi :

- Penentuan masalah dan

pertanyaan evaluasi

- Penentuan variable, jenis data dan sumber

data

- Penentuan metodologi

- Pengembangan instrument

- Penentuan proses pengumpulan data

- Pengumpulan data dan proses pengolahan

data

Page 17: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Perbedaan kualitatif dan kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

17

model evaluasi kualitatif selalu menempatkan

proses pelaksanaan kurikulum sebagai focus

utama evaluasi. Oleh karena itulah dimensi

kegiatan dan proses lebih mendapatkan

perhatian dibandingkan dimensi lain.

Hasil evaluasi kualitatif berupa peringkat,

mis.sangat baik, baik, sedang, kurang, sangat

kurang

Page 18: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model evaluasi

Evaluasi Kuantitatif

18

Said Hamid Hasan (1988 : 83 – 136)

mengelompokan model evaluasi sebagai

berikut :

- Model evaluasi kuantitaif : model Tyler,model

teoritik, Tyler and Maguire,model pendekatan

sitem Alkin, model countinence stake, model

CIPP, model ekonomi makro.

- Model evaluasi Kualitatif : model Studi

Kasus, model Iluminatif, dan model

responsive.

Page 19: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

2.5. Model Evaluasi Kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

19

Congruence Model

Penilaian model ini adalah usaha untuk

memeriksa kesesuaian (congruence)

antara tujuan pendidikan yang ingin

dicapai dan hasil belajar yang telah

dicapai karena itu dapat kita sebut

sebagai model Congruence.

Page 20: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Congruence Model

Evaluasi Kuantitatif

20

Tyler dalam Nana Sudjana dan Ibrahim (2009

:238-239) hakekat penilaian dimaksud

sebagai kegiatan untuk melihat sejauh mana

tujuan-tujuan pendidikan telah dapat dicapai

siswa dalam bentuk hasil belajar yang mereka

perlihatkan pada akhir kegiatan pendidikan.

Hal ini berarti bahwa penilaian itu pada

dasarnya ingin memperoleh gambaran

mengenai efektivitas dari system pendidikan

dalam mencapai tujuan

Page 21: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Congruence Model

Evaluasi Kuantitatif

21

Model ini dibangun atas dua pemikiran yaitu:

Evaluasi ditujukan kepada tingkah laku

peserta didik

Evaluasi diadakan kepada peserta didik pada

awal pembelajaran dan sesudah

melaksanakan pembelajaran (hasil belajar).

Menekankan adanya pre test dan post test

karena itu disebut model Black Box

Page 22: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Congruence Model

Evaluasi Kuantitatif

22

Menurut Tyler dalam Nana Sudjana dan

Ibrahim (2009 : 242) ada 4 langkah pokok

yang harus dilakukan adalah :

Menentukan tujuan pembelajaran yang akan

dievaluasi

Menetapkan “test situation” yang diperlukan.

Situasi dapat berbentuk demonstrasi

menggunakan media, memecahkan persoalan

secara tertulis, memimpin kegiatan

kelompok,dan sebagainya

Page 23: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Congruence Model

Evaluasi Kuantitatif

23

Menentukan alat evaluasi yang akan

digunakan

Menggunakan hasil penelitian . Untuk

kepentingan bimbingan siswa maupun untuk

perbaikan system

Page 24: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Educational System Evaluation Model

Evaluasi Kuantitatif

24

Ruang lingkup model evaluasi ini lebih luas

dari model Tyler. Tokoh – tokoh penilaian ini

antara lain Daniel L. Stuflebeam, Robert E.

Stake dan Malcom M.

Hakekat penilaian ini adalah bahwa

keberhasilan dalam mencapai tujuan

pendidikan dipengaruhi oleh berbagai factor

yang mempengaruhi konsep penilaian

Page 25: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Educational System Evaluation Model

Evaluasi Kuantitatif

25

Penilaian menurut model ini bermaksudmembandingkan performance dari berbagaidimensi system yang dikembangkan dengansejumlah criteria tertentu untuk akhirnyasampai pada suatu deskripsi dan judgementmengenai system yang dinilai tersebut.

Menekankan pentingnya system penilaianyang menyeluruh terhadap dimensi-dimensiyang berpengaruh terhadap hasil yang akandicapai tidak semata pada aspek hasil yangdicapai saja

Page 26: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Educational System Evaluation Model

Evaluasi Kuantitatif

26

Pendekatan yang ditempuh oleh model ini

dalam pelaksanaan evaluasi adalah :

Membandingkan performance setiap dimensi

system dengan criteria intern system itu

sendiri

Membandingkan performance setiap dimensi

system dengan criteria ekstern diluar system

itu sendiri

Page 27: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Educational System Evaluation Model

Evaluasi Kuantitatif

27

Robert E. Stake dalam Nana Sudjana dan

Ibrahim (2009:244-245) berpandangan bahwa

kegiatan penilaian tidak hanya berakhir pada

suatu deskripsi tentang keadaan dari sesuatu

yang dinilainya , melainkan harus sampai

pada suatu judgement mengenai baik-buruk,

efektif tidaknya suatu system.

Page 28: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Educational System Evaluation Model

Evaluasi Kuantitatif

28

Stake membagi objek penilaian atas 3 katagori :

AntecedentsDimensi ini meliputi sumber/modal/input ; tenaga,

keuangan,

karakteristik siswa, dan tujuan yang ingin dicapai

TransactionsDimensi ini mencakup rencana kegiatan, proses

pelaksanaan,

bentuk interaksi anatara guru dan siswa dsb.

OutcomesDimensi ini menilai hasil yang dicapai siswa, reaksi guru

terhadap system tersebut dan efek samping dari system yang

bersangkutan.

Page 29: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

29

Model CIPP dikembangkan oleh Daniel

Stufflebeam dan rekan pada tahun 1960.

Model ini unik karena memungkinkan

evaluator untuk mengevaluasi program pada

tahap yang berbeda yaitu; sebelum program

dimulai untuk membantu evaluator menilai

kebutuhan apa yang diperlukan dan pada

akhir program untuk menilai apakah sebuah

program telah berjalan efektif atau tidak

Page 30: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

30

4 dimensi evaluasi model CIPP, yaitu:

Evaluasi Context

Tujuan utama dari evaluasi context adalah

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

evaluan. Evaluator mengidentifikasi berbagai

factor guru, peserta didik, manajemen, fasilitas

kerja, suasana kerja, peraturan, peran komite

sekolah, masyarakat dan factor lain yang

mungkin berpengaruh terhadap kurikulum.

Page 31: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

31

Evaluasi Input

Evaluator menentukan tingkat kemanfaatan

berbagai factor yang dikaji dalam konteks

pelaksanaan kurikulum. Pertimbangan

mengenai ini menjadi dasar bagi evaluator

untuk menentukan apakah perlu ada revisi

atau pergantian kurikulum.

Page 32: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

32

Process

Evaluasi proses adalah evaluasi mengenai

pelaksanaan dari suatu inovasi kurikulum.

Evaluator mengumpulkan berbagai informasi

mengenai keterlaksanaan implementasi

kurikulum, berbagai kekuatan dan kelemahan

proses implementasi. Evaluator harus

merekam berbagai pengaruh variable input

terhadap proses

Page 33: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

33

Product

tujuan utama dari evaluasi hasil adalah untukmenentukan sejauh mana kurikulum yang diimplementasikan tersebut telah dapatmemenuhi kebutuhan kelompok yang menggunakannya. Evaluator mengumpulkanberbagai macam informasi mengenai hasilbelajar, membandingkannya dengan standard dan mengambil keputusan mengenai status kurikulum (direvisi, diganti atau dilanjutkan).

Page 34: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Model CIPP

Evaluasi Kuantitatif

34

jenis data yang diperlukan adalah data objektif

(skor hasil tes) juga data subjektif atau

judgemental data (pandangan para guru,

reaksi para siswa dll).

Model CIPP mencoba menghubungkan

program evaluasi dengan pengambilan

keputusan.

Hasil evaluasi bertujuan untuk memberikan

analisa dan dasar yang rasional untuk

diambilnya sebuah keputusan

Page 35: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

2.6. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Evaluasi Kuantitatif

35

Evaluasi dapat dilakukan melalui teknik :

Non test : skala penilaian ( rating scale),

kuesioner, daftar cek (check list), wawancara

(interview), pengamatan (observation).

Teknik test : test sumatif, test formatif , dan

test diagnostic.

Page 36: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Evaluasi Kuantitatif

36

Syarat-syarat penyusunan Evaluasi yang baik :

Validitas

Reliabilitas

Objektivitas

Praktibilitas

Kemampuan membandingkan.

Page 37: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

BAB III PENUTUP

Evaluasi Kuantitatif

37

3.1. Kesimpulan

Evaluasi pendidikan sebagai suatu proses yang

sistematis berguna untuk mengetahui sejauh

mana tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

tercapai, juga untuk menghimpun data-data dan

informasi tentang kemajuan dan perkembangan

peserta didik setelah mengikuti suatu pelajaran

dalam jangka waktu tertentu.

Inovasi system pengevaluasian dalam

pendidikan dilakukan terus menerus, guna

mencapai pendidikan yang lebih baik

Page 38: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

38

Inovasi system pengevaluasi dalam pendidikandilakukan terus menerus, guna mencapaipendidikan yang lebih baik .

Evaluasi masa kini tidak berkutat danmementingkan penilaian yang bersifat cognitiveatau pengetahuan belaka, melainkanmempertimbangkan penilaian pada ranahpsikomotor dan afektive.

Begitupun, proses penilaian tidak hanyadilakukan pada awal pembelajaran dan akhirpembelajaran saja melainkan pada proses dandimensi lain yang menunjang keberhasilan ataukegagalan dalam pencapaian suatu tujuanpendidikan.

Page 39: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Saran

Evaluasi Kuantitatif

39

3.2. Saran

Melihat pentingnya evaluasi kurikulum untuk

dilakukan sesuai prosedur, maka kami

menyarankan kepada evaluator untuk

memahami benar teori-teori evaluasi

kurikulum serta teori kurikulum yang sedang

dijalankan oleh satuan pendidikan. Sehingga

evaluasi kurikulum tersebut bermanfaat

sebagaimana tujuan dari evaluasi kurikulum

itu sendiri.

Page 40: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

Evaluasi Kuantitatif

40

Penulis menyarankan agar para evaluatorsemakin bertindak objektif saat melakukanevaluasi. Evaluasi sebaiknya dilakukansecara menyeluruh danberkesinambungan , serta memanfaatkandata dan informasi hasil evaluasi tersebutsebagai landasan dalam pengambilankeputusan-keputusan penting menyangkutkemajuan pendidikan yang diserta tindaklanjut nyata sebagai umpan balik.

Page 41: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

DAFTAR PUSTAKA

Evaluasi Kuantitatif

41

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.

http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page. (n.d.). Retrieved September 15, 2014

CIPP Model of evaluation. (n.d.). Retrieved September 10, 2014, from Wikipedia The Free Encyclopedia: http://en.wikipedia.org

Permendiknas no 66 ( 2013) tentantang Standar Penilaian

Quantitative Approach to Evaluation and Assessment. (n.d.). Retrieved September 12, 2014, from http://olms1.cte.jhu.edu/olms/output/page.php?id=308

Sudjana, N., & Ibrahim. (2009). Penelitian dan penilaianPendidikan. Bandung: Sinar baru Algensindo.

Trianto. (2010). Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kharisma Putu Utama.

Page 42: Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif

THANKS…. !

Evaluasi Kuantitatif

42

Special Thanks to

Dr. Hj. Arnie Fajar, M.Pd