PETUNJUK TEKNIS UJICOBA ... -...

28
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Transcript of PETUNJUK TEKNIS UJICOBA ... -...

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012

PETUNJUK TEKNIS

UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS

KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PETUNJUK TEKNIS

UJICOBA PENYELENGGARAAN

PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING)

DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

i

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Pada masa ini, seluruh instrumen besar manusia

terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan psikis. Para

ahli menamakan periode ini sebagai usia emas perkembangan.

Pemerintah terus mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan anak

usia dini (PAUD) menuju PAUD sebagai sebuah gerakan nasional.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa

PAUD dapat dilaksanakan melalui semua jalur pendidikan, baik formal,

nonformal, maupun informal. Selain memberikan kepastian hukum dan

penetapan standar, pemerintah terus berupaya memberikan stimulasi

terhadap penyelenggaraan PAUD, antara lain dalam bentuk pemberian

bantuan dana rintisan penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional

pendidikan, bantuan alat permainan edukatif, bantuan pembangunan dan

rehab sarana dan prasarana, insentif pendidik, serta peningkatan mutu

pendidik secara berkelanjutan. Namun demikian mengingat besarnya

tantangan yang dihadapi, maka mengandalkan dukungan pemerintah saja

tidaklah cukup. Untuk mewujudkan PAUD sebagai gerakan nasional

diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa dan sumber-sumber

pendanaan yang tersedia yang meliputi orangtua, masyarakat, dana

tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), alokasi dana desa, program

nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), dan sumber lain yang tidak

mengikat.

Selain upaya perluasan, kita juga harus memperhatikan aspek pemerataan.

PAUD harus mampu menjangkau kawasan yang tertinggal, terisolir, dan

terdepan dengan berbagai karakteristiknya. Prioritas pembangunan tahun

ini diarahkan untuk menjangkau wilayah ini, dengan moto “menjangkau

yang tidak terjangkau”. Untuk mempercepat upaya tersebut, pemerintah

telah menetapkan koridor-koridor pembangunan nasional yang terdiri

dari enam koridor, yaitu koridor I untuk wilayah Sumatera; koridor II

untuk wilayah Jawa; koridor III untuk wilayah Kalimantan; koridor IV

ii

untuk wilayah Sulawesi; koridor V untuk wilayah Maluku, Bali, dan Nusa

Tenggara; serta koridor VI untuk wilayah Papua.

Saya menyambut gembira atas terbitnya petunjuk teknis ini untuk

dijadikan pedoman dalam pelaksanakan kegiatan di lapangan. Semoga

pelaksanaan program PAUD tahun 2012 dapat berjalan lebih baik. Kritik

dan saran dari para pemangku kepentingan untuk perbaikan petunjuk

teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2012

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal, dan Informal,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog

NIP. 19570322 198211 2001

iii

KATA PENGANTAR

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Di dalam

keluarga anak belajar tentang banyak pengetahuan terutama tentang pengetahuan

sosial, norma, nilai, dan budaya yang berlaku di dalam keluarga itu sendiri.

Program pendidikan anak usia dini yang baik seharusnya mengadopsi atau

setidaknya memperhatikan budaya keluarga untuk membuat program yang

sesuai untuk setiap anak. Sebaliknya keluargapun membuat kesepakatan tentang

program dan output yang diharapkan dari lembaga dalam rangka membantu

tumbuh kembang anak.

Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa keluarga yang menjalin

komunikasi dan terlibat dalam program PAUD di lembaga memberikan dampak

yang mengagumkan, selain membantu lembaga tetapi yang lebih penting

membantu anak siap belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik di jenjang

pendidikan lebih lanjut. Hal ini lebih dipahami mengingat jumlah waktu anak

berinteraksi di dalam keluarga lebih banyak di banding di lembaga PAUD.

Sedangkan para ahli perkembangan, Piaget, Vigotsky, maupun para ahli tentang

otak sepakat bahwa anak belajar saat berinteraksi dengan lingkungan dan orang

dewasa. Apabila keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana

pengasuhan yang dapat melejitkan potensi kecerdasan jamak anak, maka dapat

dipastikan anak-anak Indonesia siap menjadi insan cerdas komprehensif yang

siap berkompetisi dengan bangsa manapun. Sayangnya belum semua orang tua

memiliki bekal yang dibutuhkan untuk stimulasi kecerdasan anak. Untuk

kepentingan tersebut, Direktorat mengembangkan pendidikan PAUD Berbasis

Keluarga (parenting) yang sudah diluncurkan sejak tahun 2010. Tahun 2012 ini

Direktorat berharap dapat menghasilkan model penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga melalui ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga.

Hasil ujicoba diharapkan menghasilkan model atau pola penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga yang dapat diterapkan di lembaga-lembaga PAUD sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu penyusunan Petunjuk Teknis Ujicoba PAUD

Berbasis Keluarga. Semoga Petunjuk Teknis ini bermanfaat.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini,

Dr. Erman Syamsuddin

NIP. 19570304198303101

iv

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI, NONFORMAL, INFORMAL .......................... i

KATA PENGANTAR .................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................... 1

B. Dasar Hukum ........................................................... 2

C. Manfaat bantuan ........................................................... 2

D. Tujuan .................................................................... 2

E. Pengertian ............................................................. 3

BAB II MODEL PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS

KELUARGA ........................................................... 4

A. Konsep ........................................................... 4

B. Pelaksanaan ........................................................... 5

C. Evaluasi ........................................................... 6

BAB III KRITERIA LEMBAGA UJI COBA

A. Sasaran Ujicoba ........................................................... 7

B. Sifat ........................................................... 7

C. Persyaratan Administrasi Lembaga Ujicoba ................ 7

D. Besar Dana ........................................................... 7

E. Penggunaan Dana ...................................................... 7

F. Hak dan Kewajiban Lembaga Ujicoba ....................... 8

G. Keberlangsungan Program ........................................ 8

BAB IV PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN

PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA

A. Proses Pengajuan Dana ............................................... 9

B. Sistematika Proposal ............................................... 9

C. Pengelolaan Proposal ............................................... 10

v

D. Tim Pengelola ............................................... 10

E. Kriteria Penelaahan Proposal ...................................... 11

F. Proses Pencairan dana ................................................ 11

BAB V PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ....... 12

A. Penyampaian Laporan ............................................... 12

B. Pengadministrasian Keuangan oleh Lembaga ............ 12

1. Pembelian Barang ............................................... 12

2. Pembelian Konsumsi ...................................... 13

3. Pembayaran Honorarium ...................................... 13

4. Penyetoran Pajak ............................................... 14

5. Pergeseran Penggunaan Dana ............................... 14

BAB VI PEMBINAAN

A. Monitoring dan Supervisi .......................................... 15

B. Pengawasan dan Sanksi ............................................... 15

Lampiran

Lampiran 1: Format Proposal ........................................................... 17

Lampiran 2: Outline Laporan ........................................................... 18

Lampiran 3: Contoh Surat Akad Kerjasama .................................... 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan dan prestasi akademik yang dicapai anak di

sekolah yang lebih tinggi sangat ditentukan oleh keterlibatan orang

tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat. Beberapa penelitian

yang dilakukan oleh perguruan tinggi di berbagai negara menyatakan

program pendidikan anak usia dini yang berkualitas tinggi adalah

program pendidikan yang memiliki kesinambungan antara lembaga

dengan keluarga. Penelitian senada juga menyatakan bahwa orang

tua yang terlibat dalam program pendidikan anak usia dini akan

memberi dampak terhadap peningkatan kesiapan sekolah dan

mendorong prestasi anak di sekolah yang lebih lanjut.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003

ditetapkan bahwa pendidikan informal merupakan salah satu jalur

pendidikan yang diakui di Indonesia. Mengacu pada dasar-dasar di

atas dan atas kesadaran bahwa lingkungan keluarga adalah

lingkungan pertama dan utama bagi anak usia dini, maka Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini mengembangkan program

PAUD Berbasis Keluarga (parenting).

PAUD berbasis keluarga telah digulirkan sejak tahun 2010, dan

telah dilaksanakan di banyak provinsi. Banyak model dilakukan oleh

berbagai lembaga, namun belum ada prototipe model PAUD berbasis

keluarga yang dijadikan sebagai acuan bagi lembaga PAUD yang

akan menyelenggarakan program tersebut. Menyadari hal tersebut,

tahun 2012 Direktorat Pembinaan PAUD melakukan ujicoba

penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (parenting). Untuk

mendukung kelancaran penyelenggaraan ujicoba maka disusunlah

Petunjuk Teknis Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

(parenting).

2

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Pasal 46 ayat (2): Pemerintah dan

Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran

pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang-

undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana

diubah dengan Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2010;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini;

5. Peraturan Menteri No 44 Tahun 2010 tentang Renstra

Kemdiknas 2010-2014;

6. Peraturan Menteri No 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.

C. Manfaat bantuan

1. Meningkatkan layanan program PAUD Berbasis Keluarga yang

tepat untuk menunjang tumbuh kembang anak.

2. Mendapatkan model penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis

Keluarga di lembaga PAUD.

3. Sebagai bahan bagi pengambil kebijakan untuk memfasilitasi

kebutuhan penyelenggaraan ujicoba PAUD Berbasis Keluarga di

lembaga PAUD.

D. Tujuan

1. Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis ini memberikan petunjuk

bagi lembaga PAUD yang menjadi ujicoba PAUD Berbasis

Keluarga.

2. Sebagai bahan acuan bagi instansi Pembina dalam melaksanakan

bantuan teknis dan pembinaan terhadap lembaga-lembaga PAUD

khususnya dalam rangka penerapan program PAUD Berbasis

Keluarga.

3

E. Pengertian

1. PAUD Berbasis Keluarga merupakan program layanan bagi

orang tua yang anaknya terlayani di lembaga PAUD ataupun

belum terlayani di lembaga PAUD.

2. Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

adalah bantuan yang diberikan kepada lembaga PAUD terpilih

untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keluarga di

lembaganya yang selanjutnya dijadikan sebagai model

penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga.

4

BAB II

MODEL PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA

(PARENTING)

A. Konsep

Ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang dimaksud

dalam Petunjuk Teknis ini merujuk pada Petunjuk Teknis Pendidikan

PAUD Berbasis Keluarga yang telah ditetapkan.

Program PAUD Berbasis keluarga pada dasarnya terbagi dalam 3

kelompok kegiatan yakni:

1. Pendidikan untuk orang tua, merupakan pembekalan terhadap

orang tua tentang hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak serta pemberian stimuli yang tepat untuk

mendukung anak. Kegiatan dapat dilakukan melalui:

a. Seminar

b. Kelas orang tua

c. Diskusi terarah

2. Pelibatan orang tua, merupakan pola pemberian pengalaman

kepada orang tua tentang apa, bagaimana anak belajar. Pelibatan

orang tua juga dapat mengoptimalkan orang sebagai nara sumber

yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas. Kegiatan

pelibatan orang tua dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

a. Diskusi guru dengan orang tua dalam penyusunan kurikulum

kegiatan pembelajaran

b. Relawan sebagai tutor, mentor, penyelenggara kegiatan hari

keluarga

c. Narasumber yang terkait dengan tema dan kegiatan lembaga

d. Memberikan masukan terhadap program lembaga. dll

3. Pemberdayaan orang tua

a. Mengoptimalkan peran orang tua dalam pembelajaran dan

pengasuhan anak di rumah

b. Membuat APE dengan bahan yang ada di rumah untuk

mendukung aktivitas bermain dan pengasuhan yang

bermakna bagi anak.

5

Ketiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan dimana tujuan akhir

yang ingin dicapai adalah memberikan layanan pengasuhan yang

mendukung kematangan perkembangan anak sehingga anak memiliki

kesiapan untuk sekolah.

B. Pelaksanaan

Lembaga PAUD yang ditetapkan melaksanakan model ujicoba

penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga untuk jangka waktu 1

semester (6 bulan). Kegiatan tersebut mencakup ketiga kegiatan besar

di atas, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan ujicoba.

Secara rinci kegiatan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga di lembaga PAUD sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Mengidentifikasi lembaga-lembaga PAUD (5 lembaga) yang

akan dijadikan sebagai tempat ujicoba penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga.

b. Meminta lembaga-lembaga yang terpilih untuk membuat

rencana umum penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

di lembaganya dengan melampirkan:

a) Izin Operasional

b) Rekening Lembaga

c) NPWP Lembaga

c. Menelaah kesesuaian rencana umum penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga yang dibuat oleh lembaga dengan

Petunjuk Teknis Pendidikan Karakter pada PAUD.

2. Pembekalan

a. Lembaga yang terpilih menjadi ujicoba penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga dilibatkan dalam kegiatan

orientasi teknis Pendidikan Berbasis Keluarga.

b. Kegiatan orientasi teknis bertujuan untuk pembekalan dan

mematangkan rencana penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga yang telah dibuat oleh lembaga.

6

c. Orientasi teknis diikuti oleh 25 orang (tiap lembaga @ 5

orang) dan akan berlangsung selama 4 hari.

d. Hasil kegiatan orientasi teknis berupa program operasional

yang sudah terintegrasi dengan program lembaga.

3. Pelaksanaan

a. Lembaga terpilih didukung dengan dana ujicoba

penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga sebesar Rp.

25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah). Dana tersebut

sebagai dana stimulan. Untuk tahun-tahun selanjutnya

didukung dari pendanaan lembaga masing-masing.

b. Lembaga menerapkan program ujicoba PAUD Berbasis

Keluarga sesuai dengan hasil kegiatan orientasi teknis.

4. Monitoring

a. Monitoring dilakukan secara berkala, maksimal 2 kali dalam

1 tahun.

b. Komponen yang dimonitoring mencakup pelaksanaan

program dan pertanggungjawaban dana ujicoba.

C. Evaluasi

Kegiatan evaluasi mencakup:

1. Evaluasi program yakni perkembangan dan keberhasilan yang

dicapai lembaga dalam penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga.

2. Efektivitas dan akuntabilitas penggunaan dana oleh lembaga.

7

BAB III

KRITERIA LEMBAGA UJI COBA

A. Sasaran Ujicoba

Sasaran bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

adalah lembaga PAUD (Taman Kanak-Kanak, Kelompok bermain,

Taman Penitipan Anak, atau Satuan PAUD Sejenis).

B. Sifat

Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga bersifat

bantuan terbatas, hanya berlaku satu tahun anggaran.

Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga di lembaga tersebut di

tahun berikutnya menjadi tanggung jawab lembaga yang

bersangkutan.

C. Persyaratan Administrasi Lembaga Penyelenggara Ujicoba

1. Memiliki rekening aktif atas nama lembaga.

2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

lembaga.

3. Memiliki struktur organisasi dan kepengurusan yang jelas.

4. Memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan setempat.

5. Memberikan layanan pada anak usia 0-6 tahun minimal 15 anak.

6. Telah melaksanakan program minimal 1 (satu) tahun.

7. Mengajukan proposal rencana penyelenggaraan ujicoba PAUD

Berbasis Keluarga.

D. Besar Dana

Besar dana bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) per

lembaga.

E. Penggunaan Dana

Dana Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

dapat dipergunakan untuk:

8

1. Pendidikan untuk orang tua (Seminar, Kelas orang tua atau

Diskusi terarah): Transport nara sumber, snack peserta, sewa

kursi, bahan-bahan dan kegiatan administratif, maksimal 40%

2. Pelibatan orang tua (rapat, tutor atau narasumber): pembelian

bahan kegiatan, transport orang tua, snack, maksimal 30%

3. Pemberdayaan orang tua: pembelian bantuan bahan ajar atau

APE untuk orang tua dsb, maksimal 20%

4. Kebutuhan lain yang mendukung kegiatan PAUD Berbasis

Keluarga di lembaga PAUD: pembelian pengeras suara, ATK

untuk kegiatan orang tua dsb, maksimal 15%

5. Pembinaan oleh lembaga atau Dinas Pendidikan Kabupaten/

Kota, maksimal 10%.

F. Hak dan Kewajiban Lembaga Penyelenggara Ujicoba

1. Hak:

a. Mendapatkan dana bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam Akad Kerjasama;

b. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan

pengembangan program dari pembina teknis.

2. Kewajiban:

a. Menyelenggarakan ujicoba penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga.

b. Menggunakan dana yang diterima sesuai dengan aturan yang

ditetapkan.

c. Membuat dan menyampaikan laporan program dan

pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

G. Keberlangsungan Program

Untuk keberlangsungan program, Lembaga penyelenggara ujicoba

PAUD Berbasis Keluarga dapat menggali dana bantuan dari

masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan (melalui dana

Coorporate Social Responsibility) atau menjalankan usaha-usaha

penggalian dana yang tidak bertentangan dengan perundangan yang

ada.

9

BAB IV

PROSES PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN

PENYELENGGARAAN UJICOBA PAUD BERBASIS KELUARGA

A. Proses Pengajuan Dana

1. Direktorat Pembinaan PAUD menginformasikan tentang dana

Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga

kepada lembaga dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Lembaga PAUD penyelenggara ujicoba PAUD Berbasis

Keluarga menyusun proposal dengan mengacu pada Petunjuk

Teknis yang ditetapkan.

3. Lembaga PAUD mengajukan proposal ke Direktorat dengan

diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota.

B. Sistematika Proposal

Proposal yang diajukan terdiri atas 4 bagian, yaitu:

1. Sampul Depan

Memuat judul proposal, identitas lembaga serta alamat

lengkapnya.

2. Surat Pengajuan dan Rekomendasi

Memuat pengajuan dari pengelola lembaga dan rekomendasi dari

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan diketahui oleh

Pengawas/Penilik PAUD.

3. Isi Proposal

a. Pendahuluan, Memberikan deskripsi tentang pentingnya

PAUD Berbasis Keluarga di lembaga PAUD.

b. Program Lembaga

1) Visi dan Misi Lembaga

2) Rencana penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga,

memuat:

program-program yang akan dilaksanakan

jadwal kegiatan

10

c. Manajemen Lembaga:

Mencantumkan jumlah ketenagaan yang tergabung dalam

lembaga disertai dengan tugas dan fungsinya (lampirkan

stuktur kepengurusannya).

d. Pembiayaan

Memberikan gambaran secara terinci besar dana yang

diajukan, rencana penggunaan dana, dan rincian

penggunaan/ peruntukan dana tersebut.

e. Daya Dukung

Menguraikan daya dukung yang dimiliki oleh Lembaga

sebagai kontribusi penyelenggaraan program.

f. Penutup

4. Lampiran

Proposal dilengkapi dengan lampiran-lampiran sebagai

kelengkapan proposal yang antara lain (1) struktur organisasi; (2)

nomor rekening lembaga; (3) NPWP; (4) jadwal kegiatan; (5)

data pendukung lainnya.

C. Pengelolaan Proposal

1. Direktur Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini membetuk Tim

Ujicoba PAUD Berbasis Keluarga.

2. Tim menelaah kesesuaian proposal dengan ketentuan yang

ditetapkan dalam Petunjuk Teknis.

3. Direktur PPAUD menerbitkan SK Penetapan Lembaga

penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga.

4. Berdasarkan Surat Keputusan, Direktorat PPAUD mengajukan

pencairan dana ke KPPN.

D. Tim Pengelola

Tim Pengelola adalah staf Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

11

E. Kriteria Penelaahan Proposal

1. Kelengkapan administrasi

2. Ketercapaian atau kesesuaian dengan persyaratan yang

ditentukan.

3. Kejelasan program layanan

Format Penelaahan Proposal terlampir.

F. Proses Pencairan dana

1. Direktorat Pembinaan PAUD mengajukan daftar nama lembaga

calon penerima dana Bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga sesuai aturan yang berlaku.

2. KPPN mengirimkan dana dan diterimakan langsung ke rekening

lembaga PAUD pengusul.

12

BAB V

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

A. Penyampaian Laporan

a. Lembaga penyelenggara ujicoba PAUD Berbasis Keluarga

diharuskan menyampaikan laporan kegiatan dan

pertanggungjawaban keuangan kepada Direktur Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini.

b. Laporan pelaksanaan program dan penggunaan dana

disampaikan secara tertulis oleh lembaga maksimal 7 bulan

proses ujicoba.

c. Laporan disampaikan ke Direktorat Pembinaan PAUD dan

ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

d. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan

peruntukan sebagai berikut. Lembar pertama (asli) untuk arsip

oleh lembaga penyelenggara dan lembar kedua disampaikan

bersamaan dengan laporan pelaksanaan program ke Direktur

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

e. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan dan

mengadministrasikan semua bukti pengeluaran keuangan dengan

sebaik-baiknya untuk persiapan pemeriksaan oleh auditor

(Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, Badan

Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan/BPKP, Badan

Pemeriksa Keuangan/BPK, Bawasda/Bawaska atau pihak

berwenang lainnya) dan disimpan untuk jangka waktu minimal 5

(lima) tahun.

B. Pengadministrasian Keuangan oleh Lembaga

Pengelolaan/penggunaan dana bantuan diatur dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Pembelian Barang

a. Kuitansi dan Bukti Pembelian

Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian

berupa:

13

Kwitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual

dengan dibubuhi stempel perusahaan/toko.

Faktur/Nota Pembelian.

b. Materai dan kuitansi

Materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelian

di atas Rp. 1.000.000,-

Materai Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) untuk pembelian

senilai Rp. 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,-

Materai tersebut dilintasi tandatangan dan stempel

perusahaan/toko.

c. Pajak (PPN dan PPh)

Setiap pembelian barang ditanggung oleh pihak penjual.

2. Pembelian Konsumsi

Pembelian konsumsi dapat dilakukan melalui katering atau

rumah makan. Kelengkapan bukti pembelian konsumsi, misalnya

dalam rangka sosialisasi terhadap masyarakat, ketentuannya

sama dengan pembelian barang.

3. Pembayaran Honorarium

a. Setiap pembayaran honorarium harus ada bukti kuitansi

penerimaan uang dari penerima honor (tidak boleh

diwakilkan).

b. Pembayaran honorarium harus dipungut PPh Ps. 21 dengan

ketentuan:

Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus PNS

golongan II/d ke atas.

Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus non

PNS adalah untuk kelebihan uang honorarium dari batas

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang jumlahnya

ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

c. Besar Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk diri

Wajib Pajak orang pribadi adalah Rp. 15.840.000,- per tahun

(Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008) atau Rp.

1.320.000,- per bulan.

14

4. Penyetoran Pajak

Lembaga berkewajiban untuk:

a. Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada Kas Negara

b. Melampirkan copy semua bukti setor pajak tersebut dalam

laporan akhir.

5. Pergeseran Penggunaan Dana

Pergeseran pembiayaan yang berbeda dengan yang dicantumkan

dalam proposal harus memperoleh persetujuan tertulis dari

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

15

BAB VI

PEMBINAAN

A. Monitoring dan Supervisi

1. Tujuan

Monitoring dan suvervisi dilakukan dalam rangka pemantauan,

pembinaan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ujicoba

PAUD Berbasis Keluarga dan penggunaan dana bantuan.

2. Waktu

Monitoring dapat dilaksanakan:

a. Sebelum ujicoba dilaksanakan.

b. Selama ujicoba dilaksanakan.

c. Setelah ujicoba dilaksanakan.

3. Pelaksana

a. Monitoring oleh Tim Pusat dan Provinsi

1) Monitoring ditujukan untuk memantau penyelenggaraan

ujicoba PAUD Berbasis Keluarga.

2) Responden terdiri dari Tim Pendidik di lembaga,

Pengawas/Penilik.

3) Monitoring dilaksanakan di awal, selama proses, dan

atau setelah ujicoba dilaksanakan.

b. Monitoring oleh Tim Kabupaten/Kota

1) Monitoring ditujukan untuk memantau perkembangan

penyelenggaraan ujicoba.

2) Responden terdiri dari Lembaga PAUD ujicoba.

B. Pengawasan dan Sanksi

1. Pengawasan

Pengawasan dan sanksi ditekankan pada penggunaan dana

bantuan ujicoba penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga.

16

a. Pengawasan Melekat dilakukan oleh pimpinan masing-

masing instansi pengelola dana Bantuan baik di tingkat

Pusat dan lembaga PAUD.

b. Pengawasan Fungsional Internal dilakukan oleh Inspektorat

Jenderal Pusat dan Daerah sesuai dengan kewenangannya.

c. Pengawasan Fungsional Eksternal dilakukan oleh Badan

Pengawas Keuangan sesuai dengan kewenangannya.

d. Pengawasan oleh masyarakat dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas pelaksanaan dana Bantuan sebagai masukan

jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana.

2. Sanksi

a. Sanksi bagi Lembaga

1) Lembaga Penerima dana bantuan penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga tidak menggunakan dana

sesuai dengan pengajuan sehingga berakibat

menghambat pelaksanaan program, harus

mempertanggungjawabkan dan mengembalikan semua

dana yang telah diterima dengan dilengkapi berita acara

pengembalian.

2) Bukti setoran ke Kas Negara dilampirkan dalam Berita

Acara Pengembalian Dana yang ditandatangani oleh

pihak penerima dana dan Dinas Pendidikan Kab/Kota

setempat dikirimkan ke Direktorat Pembinaan PAUD.

17

Lampiran 1. Format Proposal

Contoh: Rincian Proposal

JUDUL PROPOSAL

A. Latar Belakang

Pentingnya pendidikan karakter dilaksanakan di lembaga PAUD.

B. Tujuan

Tujuan pengajuan proposal untuk:

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………

C. Lokasi tempat ujicoba

Alamat lengkap tempat penyelenggaraan, beserta kondisi lembaga.

D. Program Kegiatan

1. Visi dan Misi Lembaga

2. Rencana penyelenggaraan pendidikan karakter, memuat:

a. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan

b. program-program yang akan dilaksanakan

c. jadwal harian

E. Ketenagaan

- Struktur kepengurusan

- Jumlah tenaga Pendidik, latar belakang pendidikan, dan pengalaman

pelatihan yang relevan

F. Dana yang Diusulkan

- Jumlah dana dan penggunaannya

G. Pendukung

Menguraikan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini, dukungan dari

orang tua dan masyarakat

H. Lampiran-lampiran

Proposal dilengkapi dengan lampiran-lampiran sebagai kelengkapan

proposal yang antara lain (1) struktur organisasi; (2) nomor rekening

lembaga; (3) NPWP; (4) jadwal harian; (5) photo kegiatan anak; dan (6)

data pendukung lainnya.

18

Lampiran 2. Outline Laporan

A. Identitas Lembaga

a. Halaman Sampul

Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan),

nama lembaga pelapor (sesuai dengan Akad) dan alamat lengkap

lembaga.

b. Pengantar

Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh penanggung-

jawab kegiatan sesuai dengan Akad.

c. Isi Laporan

Lembar isi laporan menggunakan sistematika sebagai berikut:

1) Bagian 1, Pendahuluan.

Berisi uraian tentang dasar penyelenggaraan ujicoba PAUD

Berbasis Keluarga di lembaga.

2) Bagian 2, Pelaksanaan Program.

Berisi uraian: langkah-langkah yang ditempuh dalam

merealisasikan kegiatan program; permasalahan yang dihadapi

selama pelaksanaan program disertai upaya pemecahan

masalah yang telah dilakukan dengan memperhatikan faktor

penghambat dan faktor pendukung.

3) Bagian 3, Hasil Yang Dicapai.

Menguraikan hasil dari penyelenggaraan ujicoba.

4) Bagian 4, Penggunaan Dana.

Menguraikan seluruh komponen-komponen penggunaan dana

sesuai dengan keadaan riil di lapangan

5) Bagian 6, Penutup.

Berisi uraian tentang kesimpulan, saran dan harapan

d. Lampiran

Berisi dokumen-dokumen tertulis, foto-foto terkait, dan bukti

penggunaan dana sesuai dengan ketentuan yang telah diuraikan di

atas, seperti copy semua bukti pembelian, copy semua kuitansi

penerimaan honor, dan copy semua bukti setor pajak.

19

Lampiran 3. Contoh Surat Akad Kerjasama

AKAD KERJASAMA

NOMOR: ...................................

ANTARA:

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DENGAN

..................................................................................

DALAM RANGKA

PENGELOLAAN DANA BANTUAN

PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA

......................................

Pada hari ini, .... tanggal .... bulan ....... tahun ................, kami yang

bertandatangan di bawah ini:

Nama : ………………….

Jabatan : ……………….....

Alamat : ………………….

Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Pertama.

Nama : ………………….

Jabatan : Pemimpin Lembaga/ Organisasi ………………….

Alamat : ………………….

NPWP : ………………….

Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Kedua.

Bahwa dalam rangka pelaksanaan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga, kedua belah pihak telah bersepakat mengadakan akad kerjasama

sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut ini:

Pasal 1

Lingkup Kegiatan

Pihak Kedua telah menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan kegiatan

sebagai berikut:

(1) Melaksanakan kegiatan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD Berbasis

Keluarga sesuai dengan proposal yang disetujui Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini

(2) Mengadministrasikan penggunaan dana Ujicoba Penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga sesuai dengan jenis penggunaanya.

20

(3) Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap program yang

dikembangkan

(4) Melaporkan hasil kegiatan terhitung sejak Akad Kerjasama

ditandatangani.

Pasal 2

Besarnya Dana Bantuan

Untuk keperluan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pihak

Pertama menyediakan dana bantuan Ujicoba Penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga sebesar Rp. 25.000.000,- [Dua puluh lima juta rupiah]

untuk diserahkan kepada Pihak Kedua.

Pasal 3

Sifat Dana Bantuan

Dana bantuan khusus sebagimana dimaksud pada pasal 2 bersifat dana

stimulan untuk mendorong peningkatan mutu Ujicoba Penyelenggaraan

PAUD Berbasis Keluarga.

Pasal 4

Penggunaan Dana Bantuan

Pihak Kedua akan menggunakan dana yang diterima dari Pihak Pertama

tersebut untuk membiayai program sesuai dengan proposal yang telah

disetujui.

Pasal 5

Fakta Integritas

Proses pemilihan dan penetapan lembaga Ujicoba Penyelenggaraan PAUD

Berbasis Keluarga dilaksanakan secara transparan dan bebas dari unsur

KKN.

Pasal 6

Tanggung Jawab Mutlak

Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran yang telah diterimakan oleh

Pihak kedua menjadi tanggung jawab mutlak Pihak kedua sebagai penerima

bantuan.

Pasal 7

Sanksi

Apabila Pihak Kedua ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan

proposal yang telah disetujui, maka Pihak Pertama berhak menuntut Pihak

Kedua untuk mempertanggungjawabkan dan membuat pernyataan menjamin

keberlangsungan program.

21

Pasal 8

Penyelesaian Perselisihan

a. Apabila terjadi perselisihan kedua belah Pihak telah bersepakat untuk

menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

b. Apabila tidak terjadi kemufakatan kedua belah pihak telah bersepakat

untuk menempuh jalur hukum melalui Kantor Panitera Pengadilan

Negeri setempat.

c. Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2) diatas, ditanggung oleh pihak yang ditunjuk berdasarkan

hasil keputusan pengadilan.

Pasal 9

Untuk keperluan administrasi, surat perjanjian kerjasama ini dibuat dalam

rangkap 5 (lima) diatas kertas bermaterai enam ribu rupiah.

Pasal 10

Aturan Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan diatur

kemudian atas kesepakatan kedua belah pihak, dan selanjutnya menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerjasama ini.

Pihak Kedua Pihak Pertama

(stempel lembaga)

.................... .....................