PENGARUHPEMBERITAANKASUSPENGATURANSKORLIGA...
Transcript of PENGARUHPEMBERITAANKASUSPENGATURANSKORLIGA...
PENGARUH PEMBERITAAN KASUS PENGATURAN SKOR LIGA
INDONESIA DI TEMPO.CO TERHADAP MINATWARGA
SEKOLAH SEPAK BOLA DI KELURAHAN PONDOK PINANG
SkripsiDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh :
Fiqi AgustiansyahNIM. 11140510000210
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
ABSTRAK
Fiqi Agustiansyah, NIM: 11140510000210, Pengaruh PemberitaanKasus Pengaturan Skor Liga Indonesia di Tempo.co TerhadapMinat Warga Sekolah Sepak Bola di Kelurahan Pondok Pinang
Salah satu pemberitaan yang ramai pada awal tahun 2019 yaitukasus pengaturan skor liga Indonesia. Salah satu media yang palinggencar memberitakan berita kasus pengaturan skor liga Indonesiaadalah media online Tempo.co. Kasus pengaturan skor liga Indonesiabelakangan ini marak di perbincangan oleh masyarakat dan oleh media.Baik media cetak maupun media online.
Pesan yang disampaikan oleh media massa secara terus menerusakan menghasilkan efek kepada khalayak, oleh sebab itu, terdapatketerkaitan yang erat antara pesan yang disampaikan oleh media massadengan efek yang di terima oleh khalayak.
Teori yang digunakan adalah uses and effect yang di kemukakanoleh Sven Windahl. Teori ini berasumsi bahwa efek yang di timbulkandari persepsi khalayak ditentukan oleh seberapa sering khalayakmengonsumsi media.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metodesurvei dan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Tekhnikpengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling
Rumus Slovin, hasil data kemudian diolah menggunakan statistikuji regresi linear sederhana untuk mencari pengaruh pemberitaan kasuspengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co terhadap minat wargasekolah sepak bola di kelurahan Pondok Pinang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh pemberitaan kasus pengaturan skor liga Indonesia ditempo.co terhadap minat warga sekolah sepak bola di kelurahanPondok Pinang. Pengaruh tersebut sebesar 48,4%. minat yangterbentuk pada warga sekolah sepak bola Pondok pinang tentangmenurunnya minat warga sekolah sepak bola menjadi pemainsepakbola profesional.
Kata kunci: Pengaruh pemberitaan, Kasus pengaturan skor ligaIndonesia, Minat.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT, yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh
Pemberitaan Kasus Pengaturan Skor Liga Indonesia di Tempo.Co
Terhadap Minat Warga Sekolah Sepak Bola di Kelurahan Pondok
Pinang.”
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos). dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan ilmu
pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat adanya dorongan doa,
semangat dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih yang
sebesar besarnya kepada:
1. Dr. Suparto, M, Ed. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Dr. Sihabudin Noor, MA. Selaku Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Drs. Cecep
Castrawijaya, MA. Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Alumni dan Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Kholis Ridho, M.Si selaku Ketua Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku Sekretaris Jurusan
Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Amirudin, M.Si selaku dosen Pembimbing yang telah sabar dalam
membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
5. Ade Masturi, M.A. selaku dosen Penasehat Akademik yang telah
membantu mengarahkan penulis dalam penulisan penelitian ini.
6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah Ilmu Komunikasi
(FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang telah
diberikan kepada penulis selama perkuliahan, semoga ilmu yang
diberikan selalu bermanfaat bagi penulis.
7. Kedua orang tua tercinta Mohammad Rasyid dan Alm. Tati
Fahriah atas segala doa, nasihat dan motivasi yang telah diberikan
kepada penulis. Tidak lupa kepada kedua saudara perempuan saya,
kakak Meutia Faradilla Arum dan adik Maulina Haerani yang tidak
ada hentinya untuk mengingatkan penulis menyelesaikan penelitian
ini.
8. Teman teman Jurnalistik angkatan tahun 2014 khususnya
Jurnalistik A yang telah membantu penulis dari awal perkuliahan
hingga sampai saat ini, terimakasih juga untuk saudara
seperkelasan; Pernanda, Muzaki, Aab, Wildan, Nikmatul, Wida,
Ami, Wilda yang selalu membantu perkuliahan penulis.
9. LO DNKTV yang telah memberikan pengalaman berharga dan
membentuk kepribadian penulis menjadi lebih baik. Terima kasih
juga untuk teman teman DNKTV khususnya angkatan 6.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, terima kasih.
Jakarta, 30 Desember 2019
Fiqi Agustiansyah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Batasan Masalah .........................................................6
C. Rumusan Masalah ...................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ....................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................7
F. Tinjauan Pustaka .........................................................8
G. Sistematika Penulisan ................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI...................................................... 11
A. Pengaruh .................................................................... 11
B. Teori Uses and Effect................................................. 11
C. Efek Kehadiran Media Massa.................................... 14
D. Teori Minat ................................................................ 18
E. Jurnalistik Islam.......................................................... 25
F. Kerangka Pemikiran ................................................... 27
G. Hipotesis Penelitian ....................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................. 29
A. Populasi Dan Sampel ................................................ 29
1. Populasi ................................................................29
2. Sampel ..................................................................30
3. Teknik Sampling ................................................. 31
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................... 32
C. Sumber Data .............................................................. 32
1. Data Primer .......................................................... 32
2. Data Sekunder ......................................................33
D. Instrumen Penelitian .................................................. 33
1. Skala Pengukuran ............................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 34
1. Observasi ............................................................. 34
2. Angket Dan Kuesioner .........................................34
3. Wawancara .......................................................... 35
F. Teknik Pengolahan Data .............................................35
1. Editing ..................................................................35
2. Codeting ...............................................................36
3. Tabulasi ................................................................36
G. Teknik Analisis Data ..................................................37
1. Uji Validitas .........................................................37
2. Uji Reliabilitas ..................................................... 38
3. Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov ............... 38
4. Uji Regresi Linear Sederhana .............................. 39
5. Uji Koefisien Determinasi R² .............................. 40
6. Uji Anova..............................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................. 42
A. Karakteristik Responden Hasil Penelitian ..................42
B. Uses And Effect ...........................................................42
C. Hasil Penelitian ......................................................... 45
1. Uji Validitas ........................................................ 45
2. Uji Reliabilitas ..................................................... 50
3. Uji Normalitas Kolmogorov - Smirnov ............... 51
4. Uji Regresi Linear Sederhana .............................. 52
5. Uji Koefisien Determinasi R² .............................. 54
6. Uji Anova .............................................................55
BAB V PENUTUP ....................................................................... 56
A. Kesimpulan ................................................................ 56
B. Saran .......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 58
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Responden ........................................................... 43
Tabel 2. Tabel Frekuensi ................................................................44
Tabel 3. Tabel Durasi .....................................................................45
Tabel 4. Tabel Uji Validitas Pemberitaan ......................................46
Tabel 5. Tabel Uji Validitas Minat ................................................ 49
Tabel 6. Tabel Uji Reliabilitas Pemberitaan .................................. 52
Tabel 7. Tabel Uji Reliabilitas Minat ............................................ 53
Tabel 8. Tabel Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................54
Tabel 9. Tabel Uji Regresi Linear Sederhana ................................55
Tabel 10. Tabel Uji R² ................................................................... 56
Tabel 11. Tabel Uji Anova ............................................................ 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Teori Uses and Effect ................................................. 14
Gambar 2. Kerangka Penelitian ................................................... 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan informasi sekarang ini merupakan salah satu
kebutuhan yang penting untuk dimiliki oleh setiap individu atau
kelompok masyarakat. Hal itu tentunya tidak lepas dari peran
media massa yang selalu memberikan informasi dari berbagai
macam peristiwa. Tentunya kebutuhan informasi akan selalu
diikuti dengan pencarian dan penggunaan atau pemanfaatan pada
informasi tersebut.
Di zaman yang serba modern ini, perubahan dapat terjadi
dalam waktu yang cepat, sehingga membuat informasi begitu
penting bagi individu atau masyarakat. Tanpa adanya informasi
mungkin akan menimbulkan sulitnya individu dalam menambah
pengetahuan dan sulitnya untuk mengambil keputusan.adanya
kebutuhan akan informasi membuat munculnya berbagai macam
media massa, baik media cetak, elektronik bahkan media online.
Media online adalah media komunikasi yang pemanfaatannya
menggunakan perangkat internet. Media online merupakan produk
jurnalistik yang di definisikan sebagai pelopor fakta atau peristiwa
yang di produksi dan didistribusikan melalui internet.1
Media online merupakan media yang mudah di jangkau oleh
khalayak, menurut FF The Annenberg Washington Program in
1 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: GhaliaIndonesia,2014),h.46
2
Communications Policy Studies of Northwestern University,
perubahan kegiatan jurnalisme sudah berubah dari bentuk cetak
menjadi bentuk multimedia. Media cetak tidak lagi berdiri sendiri,
melainkan bekerjasama dengan media televisi, radio dan internet.
Menurut Hume media jurnalisme online sudah banyak digunakan
sejak tahun 1990-an.2
Perkembangan media komunikasi memang tidak dapat
terlepas dengan fasilitas yang namanya internet dan media online,
berbagai fasilitas tersebut merupakan alternatif yang efektif dalam
upaya menghubungkan individu satu dengan individu lainnya agar
terjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Jaringan internet sebagai saluran komunikasinya dan
informasi interaktif yang menjangkau seluruh dunia, peranan
media baru tersebut menjadi sangat dominan. Semua media lama
akan menjadi tradisional apabila tidak melibatkan diri dalam
jaringan cyberspace. semua itu dipersiapkan agar media mampu
menjadi bagian dari sistem global.
Media komunikasi yang telah terlebih dahulu akrab dan
diterima khalayak seperti media cetak dan media elektronik, media
online kini telah menjadi salah satu media komunikasi yang mulai
mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Keberadaanya juga
mulai menjadi favorit bagi seluruh lapisan masyarakat. Media
online juga berarti media massa yang tersaji secara online di situs
website internet.
2 Septyawan Sentana, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta:Yayasan OborIndonesia,2005),h.2
3
Dimulai dengan modal pengalaman jurnalistik serta
pemahaman tentang teknologi internet sebagai media komunikasi
interaktif, para pendiri situs berita mulai berani menerapkan
prinsip-prinsip kerja jurnalisme diranah internet. Dalam situasi
perkembangan internet yang dipersepsikan demikian, satu persatu
situs mengkhususkan diri pada penyajian berita mulai
bermunculan.
Media online saat ini berkembang begitu cepat, Tempo.co
adalah salah satu dari sekian banyak media online di Indonesia.
Tempo.co hadir di hadapan pembaca. Sejak terbit pertama kali
pada 2 April 2001, banyak hal telah diungkap untuk memenuhi
tuntutan pembaca akan berita yang lebih cerdas dan berkualitas.
Tempo.co juga tetap menyajikan berita-berita investigatif,
terutama yang berkaitan dengan korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan. Tak heran pada 2002 Tempo memperoleh penghargaan
sebagai koran paling kredibel dari Dewan Pers.3
Media Tempo mempunyai visi untuk menjadi pionir sebagai
koran dalam format compact di Indonesia ini unggul dalam liputan
pemberantasan korupsi, politik dan ekonomi. Terbukti dalam
kasus pengaturan skor liga Indonesia media Tempo.co
memberikan perhatian lebih terhadap pemberitaan seputar kasus
pengaturan skor liga Indonesia, terbukti dalam rentan waktu
setelah terbentuknya tim satgas anti mafia bola tanggal 21
3 Tempo.co, Sejarah Tempo, Diakses Pada Kamis, 4 April 2019 Pukul 23.21Https://Korporat.Tempo.co/Tentang/Sejarah
4
Desember 2018 hingga 26 Maret 2019 Tempo.co telah membuat
68 berita dengan judul yang berbeda beda.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti apakah dengan
adanya pemberitaan-pemberitaan seputar kasus pengaturan skor
liga Indonesia mempengaruhi minat warga sekolah sepak bola di
kelurahan Pondok Pinang dalam menekuni cita cita menjadi
pemain sepak bola profesional khususnya di dalam negeri.
Pesan yang disampaikan oleh media massa secara terus
menerus akan menghasilkan efek kepada khalayak, oleh sebab itu,
terdapat keterkaitan yang erat antara pesan yang disampaikan oleh
media massa dengan efek yang di terima oleh khalayak. Pada
penelitian ini, pemberitaan kasus pengaturan skor liga Indonesia di
Tempo.co berkaitan erat dengan minat warga sekolah sepak bola
dalam menekuni masa depannya menjadi pemain sepakbola
profesional.
Menurut Hurlock (Suharto, 2006) tahap perkembangan
anak-anak hingga remaja, pada fase inilah remaja mulai memiliki
pola perilaku akan hasrat penerimaan sosial yang tinggi. Khalayak
remaja mulai menyesuaikan pola perilaku sosial sesuai tuntutan
sosial. Remaja yang memiliki intentitas menonton berita kriminal
mulai menyesuaikan hal-hal yang diterimanya dengan realitas
sosial. Sehingga pengaruhnya akan cepat diterima terutama pada
aspek kognitif, yang meliputi pengetahuan akan kejahatan, aspek
afektif meliputi perasaan atau emosi akan pesan negatif dari media
5
bahkan aspek konatif yang meliputi tindakan untuk meniru adegan
negatif yang disampaikan oleh media.4
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin meneliti
bagaimana minat warga sekolah sepak bola di kelurahan Pondok
Pinang setelah adanya pemberitaan mengenai kasus pengaturan
skor di liga Indonesia. Apakah teori uses and effect yang
dijelaskan oleh Sven Windahl , Kecerdasan penggunaan media
massa akan mempengaruhi efek yang diterima baik berupa minat,
perubahan tingkah laku, dan lain sebagainya berlaku dalam
penelitian yang ingin peneliti lakukan.
Selain itu peneliti juga menggunakan teori minat. Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. Menurut
Semiawan, minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan
respon terarahkan kepada suatu situasi atau obyek tertentu yang
menyenangkan dan memberi keputusan kepadanya (satisfier).
definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya
penggerak yang mengarahkan seseorang yang melakukan kegiatan
tertentu yang spesifik.
Peneliti memilih warga sekolah sepak bola Pondok Pinang FC
agar penelitian ini seimbang dalam pengumpulan data dan dapat
beragam persepsi dari sudut pandang warga sekolah sepak bola.
Selain itu sekolah sepak bola Pondok Pinang merupakan sekolah
sepak bola amatir yang sudah ada sejak tahun 1986 yang
4 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011),hal.122
6
dikomandoi oleh Amata hingga saat ini. Sejak didirikan sekolah
sepak bola Pondok Pinang ada beberapa nama-nama yang sudah
masuk di tim profesional liga Indonesia era tahun 80an
diantaranya Makmun (PSSI FC) Abdul Maas (persija jakarta),
Abdul manaf (persija jakarta). sedangkan di era 2000an ada
nama-nama seperti Hilmansyah (PSJS), Rivo (PSJS), Andi
(persitara), Raja (Bali united u-19), Eko (semen padang FC).
sekolah sepak bola Pondok Pinang FC merupakan sekolah sepak
bola amatir, tentunya masyarakat yang berlatih di sekolah tersebut
juga melaksanakan sekolah regular.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti ingin meneliti
apakah warga sekolah sepak bola Pondok Pinang FC tetap tekun
terhadap minatnya setelah membaca berita kasus pengaturan skor
liga Indonesia di Tempo.co
Maka dari itu, peneliti menyusunnya kedalam sebuah
penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberitaan Kasus Pengaturan
Skor Liga Indonesia di Tempo.co Terhadap Minat Warga Sekolah
Sepak Bola di Kelurahan Pondok Pinang “.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah diatas, penulis
membatasi agar mempermudah dalam penyusunan. Maka peneliti
hanya fokus pada:
Pemberitaan mengenai kasus pengaturan skor di Tempo.co
cukup banyak, namun peneliti membatasi hanya pemberitaan pada
7
tanggal 15 Februari 2019 - 21 Maret 2019. Penulis membatasi
Sekolah Sepak Bola di kelurahan Pondok Pinang hanya kepada
Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang FC.
C. Rumusan Masalah
Untuk memberikan gambaran masalah yang terkandung
dalam judul skripsi ini, peneliti merasa perlu mengemukakan
masalah. Adapun masalah pokok dalam skripsi ini adalah:
1. Apakah pemberitaan kasus pengaturan skor liga Indonesia
di Tempo.co memengaruhi minat warga Sekolah Sepak
Bola di kelurahan Pondok Pinang dalam menekuni cita
cita menjadi pemain profesional?
2. Seberapa besar pengaruh kasus pengaturan skor liga
Indonesia di Tempo.co memengaruhi minat warga
Sekolah Sepak Bola di kelurahan Pondok Pinang dalam
menekuni cita cita menjadi pemain profesional?
D. Tujuan Penelitian
Latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah
peneliti jelaskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah pemberitaan kasus pengaturan skor liga
Indonesia di Tempo.co memengaruhi minat warga Sekolah Sepak
Bola di Kelurahan Pondok Pinang dalam menekuni cita cita
menjadi pemain profesional.
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi civitas
akademika khususnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terlebih
untuk mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk meningkatkan ilmu seputar teori Uses and Effect sebagai
bahan referensi. Sehingga, para civitas akademika juga menjadi
lebih peka terhadap masalah masalah yang sudah ada di depan
mata.
2. Manfaat Peraktis
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan
bahan rujukan dalam menambah sumber informasi yang dapat
memberikan manfaat bagi para praktisi atau pekerja media.
Serta dapat dijadikan bahan perbandingan dan pengembangan
bagi media massa khususnya media online dalam memengaruhi
masyarakat dalam sebuah berita.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka sebagai
langkah dari penyusunan skripsi yang di teliti agar terhindar dari
kesamaan judul dan lain lain dari skripsi yang sudah ada
sebelumnya, sebagai refrensi penelitian yang berhubungan dengan
citra PSSI. Untuk menentukan judul ini peneliti menemukan
beberapa skripsi yang dijadikan sebagai rujukan dalam meneliti,
diantaranya:
9
1. Pengaruh Pemberitaan Penangkapan Bambang Widjajanto di
Metro TV Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Citra KPK.
(Survei Terhadap Mahasiswa Aktivis Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta) Oleh Nada Rohmah.
2. Pengaruh Pemberitaan Sisi Gelap Budaya Jepang di Media
Online Japanestation.com Terhadap Perilaku Imitasi Komunitas
Jepang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh Dwi Rahma.
3. Pengaruh Pemberitaan Rilis 200 Mubaligh di Republika.co.id
Terhadap Persepsi Aktivis Mahasiswa Tentang Citra Kementrian
Agama. Oleh Nikmatul Fikriyah Ashofa.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memahami gambaran yang lebih jelas mengenai hal hal
yang akan diuraikan dalam penelitian ini, maka peneliti membagi
sistematika penulisan ke dalam lima bab, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas : latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pusataka dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang : pengertian media massa, definisi
berita, konsep berita, kriteria umum nilai berita, definisi cerita,
peroses pembentukan citra, konsep teori agenda setting Maxwell
Mccombs dan Donald Shaw , model agenda setting, proses agenda
setting, kerangka penelitian dan kerangka berpikir.
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai tempat dan waktu penelitian,
pendekatan penelitian, desain penelitian, jenis penelitian, metode
penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi, sample dan unit
analisis, tekhnik pengumpulan data, tekhnik pengambilan data,
tekhnik pengambilan sampel, tekhnik analisis data dan instrumen
penelitian, yaitu : uji validitas dan uji realibitas.
BAB IV TEMUAN DATA LAPANGAN DAN HASIL
ANALISIS
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari temuan data
lapangan yang telah peneliti lakukan dan terbagi menjadi beberapa
sub bab, yakni karakteristik responden hasil penelitian,
penggunaan media massa, agenda media dan agenda publik.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan berusaha menarik kesimpulan dan saran dari seluruh
masalah yang telah dibahas dalam penulisan skripsi ini.
11
BAB II
LANDASAN TEORIA. Pengaruh
Pengaruh adalah keadaan dimana terdapat hubungan timbal
balik atau hubungan sebab akibat antara sesuatu yang
memengaruhi dengan apa yang di pengaruhi yang kemudian
dihubungkan dan kemudian dicari ada atau tidak hal yang
menghubungkannya.1 Sesuatu yang dikatakan terdapat pengaruh
jika komunikan mengalami perubahan dimana perubahan tersebut
adalah keinginan komunikator. Komunikator menyampaikan pesan
dengan maksud tertentu untuk memberikan suatu efek kepada
komunikan.2 Efek media massa memiliki pengaruh dalam
mempengaruhi khalayak. Potensi tersebut di tentukan oleh peran
khalayak yang terlibat dalam peroses komunikasi massa.3
Menurut Hugiono dan Poerwantana “pengaruh merupakan
dorongan atau bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan
suatu efek”,4 sedangkan menurut Badudu dan Zain “Pengaruh
adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau
1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:RajagrafindoPersada,2006),h.147.2 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi : Teori Dan Peraktik, (Yogyakarta:GrahaIlmu, 2009),h.172.3 Morissan, Teori Komunikasi:Individu Hingga Massa, (Jakarta: KencanaPrenamedia Group,2013),h.508.4 Hugiono dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah. (Jakarta: PT Bina Aksara,2000), hlm. 47
12
mengikuti karena kuasa atau kekuasaan orang lain”.5 Sedangkan
Louis Gottschalk mendefinisikan pengaruh sebagai suatu efek
yang tegar dan membentuk terhadap pikiran dan prilaku manusia
baik sendiri-sendiri maupun kolektif.6
B. Teori Uses and Effect
Teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven
Windahl (1979), teori ini merupakan teori campuran antara uses
and gratification dengan teori tradisional tentang efek. Kecerdasan
penggunaan media massa akan mempengaruhi efek yang diterima
baik berupa persepsi, perubahan tingkah laku, dan lain sebagainya.
Jika dibandingkan dengan teori uses and gratification, pada teori
uses and effect ini kepuasan hanya menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan penggunaan media saja.7 Jika dibandingkan dengan
teori tradisional tentang efek, karakteristik isi media menentukan
sebagian besar dari hasil. Penggunaan media hanya dianggap
sebagai perantara dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek.
Menurut Sven Windahl, konsep penggunaan media
merupakan bagian yang terpenting dalam teori ini. Pengetahuan
mengenai penggunaan media dan penyebabnya dapat
5 Abadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 2001), hlm 1316 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Depok: Yayasan Penerbit UniversitasIndonesia, 2000), hlm. 1717 Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Group, 2009),h. 208
13
memperkirakan hasil dari suatu proses komunikasi massa.8
Hubungan antara penggunaan dan hasilnya, memilih beberapa
bentuk yang berbeda, yaitu:
1. Pada kebanyakan teori efek tradisional, karekteristik isi media
menentukan sebagian besar dari hasil. Penggunaan media
hanya dianggap sebagai faktor perantara, hasil dari proses
tersebut dinamakan efek.
2. Dalam berbagai proses, hasil lebih kepada akibat penggunaan
media daripada karakteristik isi media. Hasil penggunaan
media juga dapat memilih konsekuensi psikologis seperti
ketergantungan pada media tertentu.
3. Terdapat dua proses yang bekerja secara serempak
menyebabkan terjadinya suatu hasil yang kita sebut conseffects
(gabungan antara konsekuensi dan efek).9
8 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004),h. 43-44.9 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Massa: Media, Effect, dan Audience,h. 22
14
Gambar 1. Teori Uses and Effect10
Penelitian ini, para pengguna media massa mendapatkan efek
setelah menggunakan media massa tertentu. Pada pemberitaan
kasus pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co akan
memberikan efek kepada khalayak setelah membaca berbagai
pemberitaan mengenai peristiwa tersebut.
10 Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2 (Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta Iisp,2002), h. 71
Harapan dan persepsiterhadap media
Karakteristikindividutermasukkebutuhan
dankeinginan.
Tingkatakses media
Keputusanuntuk
menggunakanisi media.
Penggunaan isimedia
Media dan karakteristikisi.
Hasil pada tataran individu:
1. Effect (efek) : Hasil dari karakteristik isi media2. Consequencess (konsekuensi) : Hasil dari penggunaan media3. Conseffect (konsefek) : Hasil dari penggunaan media dan isi media
15
Indikator teori uses and effect, terpaan media berusaha
mencari data khalayak tentang penggunaan media, baik jenis
media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan.
Pengukuran frekuensi program harian (berapa kali dalam
seminggu). sedangkan pengukuran durasi penggunaan media
menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media
(berapa jam dalam sehari), atau berapa lama (menit) khalayak
mengikuti program.11 Sedangkan atensi atau perhatian menurut
Kenneth E. Anderson seperti dikutip Jalaludin Rakhmat adalah
proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemahkan.
Artinya, khalayak memiliki perhatian atau ketertarikan terhadap
suatu pemberitaan yang disampaikan oleh media.12
C. Efek Kehadiran Media Massa
Menurut Steven Mc. Chaffee, efek media massa dilihat dari
pendekatan yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri
serta pendekatan dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada
diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan
pengetahuan, sikap, perasaan, dan konatif.
Media massa juga memberikan efek berdasarkan pesan yang
disampaikan oleh media tersebut. Menurut Steven Mc. Chaffee
11 Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa SuatuPengantar, (Bandung:Simbioasa Rekatama Media,2014)h. 168.12 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,2005) h.52.
16
dalam buku Ardianto tahun 2009 ada 3 dimensi efek pesan media
massa dalam komunikasi massa yaitu kognitif, afektif dan konatif.
Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan
pemahaman. Efek afektif berhubungan dengan perilaku dan niat
untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.
1. Efek kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri
komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek
kognitif ini akan dibahas bagaimana media massa dapat
membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang
bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.
Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang
benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi
secara langsung.13
Efek kognitif berhubungan dengan pemikiran atau
penalaran, sehingga dengan informasi yang diberikan oleh
media massa membuat khalayak yang semula tidak tahu, yang
semula tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi jelas.14
2. Efek afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif.
Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberi
tahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu,
13 Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta : Penerbitan Ut,1999),h.87.14 Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Citra AdityaBakti,2003),h.318.
17
tetapi ,lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang di
terimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.15
Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca
informasi artis kawakan Roy Marten karena kasus penyalah
gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan
jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi senang. Perasaan sebel,
jengkel atau marah bisa diartikan sebagai perasaan kesal
terhadap Roy Marten. Sedangkan perasaan senang adalah
perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura
hura atas tertangkapnya para public figure yang cenderung
hidup hura hura. Adapun rasa iba atau kasihan dapat juga
diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa artis tersebut
melakukan hal tersebut.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya efek afektif dari komunikasi media massa:
a. Suasana emosional
Contoh diatas dapat disimpulkan bahwa respon kita
terhadap sebuah film, iklan ataupun sebuah informasi, akan
dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Film sedih akan
sangat mengharukan apabila kita menontonnya dalam
keadaan mengalami kekecewaan. Adegan lucu akan
membuat kita terbahak bahak apabila kita menontonnya
setelah mendapat keuntungan yang tidak kita sangka
sangka.
15 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,h.226.
18
b. Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang berada
didalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur
peristiwa. Kita tahu bahwa dalam sebuah film action, yang
mempunyai lakon atau aktor atau aktris yang sering
muncul pada akhirnya akan menang. Oleh karena itu kita
tidak terlalu cemas ketika sang pahlawan jatuh dari jurang.
Kita menduga, pasti akan di tolong juga.
c. Situasi terpaan (setting of exposure)
Kita akan sangat ketakutan apabila menonton film
horror dirumah tua, ketia sendirian dan suasana hujan deras.
Penelitian membuktikan bahwa anak anak lebih takut
menonton televisi dalam keadaan sendirian dan gelap.
d. Predisposisi individual
Faktor ini menunjukan sejauh mana orang terlibat
dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa.
Dengan identifikasi penonton, pembaca atau pendengar
menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Dia merasakan
apa yang dirasakan tokoh. Karena itu, ketika tokoh
identifikasi itu kalah, ia juga kecewa; ketika identifikasi
berhasil, ia gembira.
3. Efek konatif
Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya
usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan.
Karena berbentuk prilaku maka sebagaimana di singgung efek
19
kognatif sering disebut juga efek behavioral.16 Efek kognatif
tidak langsung timbul akibat dari terpaan media massa,
melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif.
Dengan perkataan lain, munculnya efek konatif setelah muncul
efek kognitif dan efek afektif. Seorang suami yang bertekad
untuk berkeluarga dua anak saja merupakan efek konatif
setelah ia menyaksikan fragmen TVRI, betapa bahagianya
beranak dua, dan sebaliknya betapa repot beranak banyak.
D. Teori Minat
Seorang komunikator akan dapat melakukan perubahan sikap
dan tingkah laku komunikan apabila antara mereka merasa adanya
persamaan. Oleh karena itu seorang komunikator harus dapat
membangkitkan perhatian komunikan sehingga diantara mereka
timbul persamaan makna akan suatu hal yang akan menjadi
langkah awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian telah
dibangkitkan, maka selanjutnya diikuti dengan upaya
menumbuhkan minat.
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat
mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki
minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memberikan
perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek
tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa
senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut.
16 Onong Ucjana, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi,h.319.
20
Crow and Crow berpendapat bahwa minat erat hubungannya
dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi
atau berurusan dengan orang, benda atau bisa juga sebagai
pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri.
Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab
partisipasi dalam kegiatan itu.17
Menurut Hurlock minat merupakan hasil dari pengalaman
belajar bukan dari bawaan lahir.18 Minat sangat penting untuk
dihadirkan dalam diri seseorang karena menjadi motivasi kuat
seseorang untuk belajar. Minat juga mempengaruhi bentuk dan
intensitas aspirasi seseorang dan minat juga menambah
kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Selain
itu Hurlock menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin
dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa
sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian
hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan
menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat
tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat
berubah-ubah. Jadi bisa disimpulkan bahwa minat adalah
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang
menjadi motivasi.
17 Djaali, Psikologi Pendidikan,hal.12118 Djaali, Psikologi Pendidikan,hal.122
21
1. Ciri-ciri minat
Beberapa pengertian minat, diketahui bahwa minat
memiliki ciri ciri dan karakteristik tertentu yang akan
membedakan dengan pengertian lain seperti motivasi dan
dorongan emosional. Menurut Crow & Crow ciri ciri minat
antara lain:19
a. Perhatian terhadap obyek yang diminati secara sadar dan
spontan, wajar tanpa paksaan. Faktor ini ditunjukan
dengan prilaku tidak goyah oleh orang lain selama
mencari barang yang disenangi.
b. Perasaan senang terhadap obyek yang menarik perhatian.
Faktor ini ditunjukan dengan perasaan puas setelah
mendapatkan barang yang diinginkan.
c. Konsistensi terhadap barang yang diminati. Selama obyek
tersebut obyektif bagi dirinya.
d. Pencarian obyek yang diminati, faktor ini ditunjukan
dengan prilaku tidak putus asa untuk mengikuti model
yang diinginkan.
e. Pengalaman yang didapat selama perkembangan individu
selama bersifat bawaan, yang dapat menjadi sebab atau
akibat dari pengalaman yang lalu, individu tertarik pada
sesuatu yang di inginkan karena pengalaman yang dirasa
menguntungkan bagi dirinya.
19 Djaali, Psikologi Pendidikan,hal.122
22
Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa minat
diperoleh dari adanya konsistensi terhadap obyek secara
sendiri, spontan, wajar, dan tanpa paksaan. Adanya
konsistensi tersebut diperoleh dari pengalaman yang di
peroleh selama masa perkembangan individu dan tidak
bersifat bawaan.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi minat
Banyak hal yang mempengaruhi minat, baik dari individu
maupun dari masyarakat, menurut crow & crow faktor faktor
yang mempengaruhi minat adalah:20
a. Faktor dorongan dari dalam (internal), merupakan faktor
yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif,
mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa sakit, rasa takut
dan sebagainya. Jika individu merasakan rasa lapar ini
akan menimbulkan minat untuk mencari makan dan
sebagainya.
b. Faktor motif sosial, merupakan faktor yang
membangkitkan minat untuk melakukan aktifitas demi
memenuhi kebutuhan sosial, seperti contoh kerja bakti
demi memenuhi kebersihan lingkungan dan sebagainya.
c. Faktor emosional atau perasaan, faktor faktor ini dapat
memacu minat individu, apabila menghasilkan emosi atau
perasaan senang, perasaan ini akan mengbangkitkan
minat dan memperkuat minat yang sudah ada.
20 Makmun Khairani, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Aswaja Presindo,2013),h.139.
23
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa minat bersifat pribadi yang berkembang dimulai sejak
dari kanak kanak yang tertanam dalam diri individu ataupun
dalam lingkungan masyarakat.
3. Aspek-aspek minat
Hurlock menjelaskan bahwa minat adalah sumber
motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa
yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang
menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi
berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan
kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga
akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi
minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Jadi bisa
disimpulkan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan
dan kemauan yang dapat berkembang menjadi motivasi.
Minat terbagi menjadi tiga aspek, yaitu:21
a. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang
pernah dipelajari baik di rumah,sekolah dan masyarakat
serta berbagai jenis media massa.
b. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang
ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi
21 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2012),hlm,66.
24
dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan
teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau
tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap
kegiatan itu.
c. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi,
urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan
sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun
ini semua berjalan lambat. Beberapa kondisi yang
mempengaruhi minat seseorang yaitu:
1) Status ekonomi Apabila status ekonomi membaik,
orang cenderung memperluas minat mereka untuk
mencakup hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi
mengalami kemunduran karena tanggung jawab
keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang
cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2) Pendidikan Semakin tinggi dan semakin formal
tingkat pendidikanyang dimiliki seseorang maka
semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek
yang dilakukan.
3) Tempat Berdomisili Dimana orang tinggal banyak
dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi
25
pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan
atau tidak.
4. Indikator Minat
Menurut Slameto beberapa indikator minat belajar yaitu:
perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan
siswa. minat belajar dalam penelitian ini menggunakan
indikator minat yaitu:22
a. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang
terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa
terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti
pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat
pelajaran.
b. Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang
mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk
melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif
menjawab pertanyaan dari guru.
c. Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap
ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan
22 Makmun Khairani, Psikologi Belajar,h.139.
26
itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran
atau latihan.
d. Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap
sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa
merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan
pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa
memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan
sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contoh:
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
E. Jurnalistik Islam
Jurnaslistik berasal dari bahasa Yunani yakni Journal
atau Journey yang berarti catatan harian. Jurnalistik Islami
awalnya identik dengan Dakwah Bil Qalam yaitu dakwah
dengan tulisan, seperti lewat tulisan di media massa cetak
dan buku, mengingat "pengertian konvensional jurnalistik"
yang identik dengan media cetak seperti surat kabar,
tabloid, majalah atau buletin.
Jurnalistik Islami sebagai suatu proses meliput,
mengolah, dan menyebarluaskan berbagai peristiwa
dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan
ajaran Islam, khususnya yang menyangkut agama dan
umat Islam. Jurnalistik islami dapat juga dimaknai sebagai
27
proses pemberitaan atau pelaporan tentang berbagai hal
yang sarat dengan muatan dan sosialisasi nilai- nilai Islam.
Dapat disimpulkan, jurnalistik islami yaitu proses
peliputan dan pelaporan peristiwa yang mengandung
pesan dakwah berupa ajakan ke jalan Allah swt. Setiap
berita, artikel opini, ataupun feature yang mengandung
seruan secara langsung dan tidak langsung, tersurat
ataupun tersurat, untuk beriman, berbuat baik (beramal
saleh), dan bertakwa kepada Allah swt masuk dalam
kategori jurnalistik Islami.23
Dalam literatur jurnalistik, Islami masuk dalam jenis
Crusade Journalism, yaitu jurnalistik yang
memperjuangkan nilai-nilai tertentu, yakni nilai-nilai
Islam.Jurnalistik Islami mengemban misi amar ma'ruf nahi
munkar seperti yang tertuang dalam QS Ali Imran; 104.
Jurnalistik islami juga masuk kategori Jurnalisme Profetik
(Jurnalisme Nabawi), yaitu jurnalistik yang mengemban
misi (risalah) kenabian yakni menegakkan tauhid dan syiar
Islam.
1. Dasar Jurnalis Islami
Dasar hukum Jurnalistik islami yaitu QS Ali-Imran/104
yang juga menjadi dasar aktivitas dakwah secara umum:
23 Kurdi Mustofa, Dakwah di Balik Kekuasaan, (Bandung: PT RemajaRosdakarya,2012),h.43
28
�戸ᒛ뵨 ᒛϥ�˸ᒛϮ�˴ᒛϬᒛ˸ �ϑ˸ϭ���ᒛ���ό�˴ ᒛϥ˸ϭ�ϭ���ᒛϬᒛ˸ ���˸ᒛϴ��� �ᒛ��� ᒛϥ˸ϭ뵨��ᒛϬ �˸��ϭ˴ �Ϣϭ˵� �˴� �戸ϭ˵ᒛϜ��ᒛ˸
ᒛϥ˸ϭ�����ϭ���� ϭϢϭ⠖ ᒛϚ�˶�ᒛ�˸ϭ˴ᒛ˸ ��ᒛ˵� ϭ˴����Terjemahnya:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang
beruntung"
Kata minkum pada ayat di atas, ada ulama yang
memahaminya dalam arti sebagian, dengan demikian perintah
berakwah yang dipesankan oleh ayat ini tidak tertuju pada
semua orang. Bagi yang memahaminya demikian, ayat ini buat
mereka mengandung dua macam perintah, yang pertama
kepada selutuh umat Islam agar membentuk dan menyiapkan
satu kelompok khusus yang bertugas melaksanakan dakwah,
sedang perintah yang kedua adalah kepada kelompok khusus
itu untuk melaksanakan dakwah kepada kebajikan dan ma‟ruf
serta mencegah kemungkaran.
29
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. kerangka penelitian.
Hipotesis
Ho: Tidak terdapat pengaruh pemberitaan kasus pengaturan
skor liga Indonesia di tempo.co terhadap minat warga
Sekolah Sepak Bola
H1: Terdapat pengaruh pemberitaan kasus pengaturan skor
liga Indonesia di tempo.co terhadap minat warga Sekolah
Sepak Bola
Fenomena Yang Di Teliti :
Pengaruh Pemberitaan Kasus Pengaturan Skor Liga Indonesia di Tempo.co
Terhadap Minat Warga Sekolah Sepakbola di Kelurahan Pondok Pinang
Media dan karakteristik isi pemberitaan di tempo.co
membuat masyarakat menggunakan media tersebut.
Penggunaan media yang besar terhadap pemberitaan tentang
kasus pengaturan skor liga Indonesia yang akan menimbulkan
minat dari anggota Sekolah Sepak Bola,
Efek yang ditimbulkan berupa menurunnya minat dari
anggota Sekolah Sepak Bola menjadi pemain sepakbola
profesional
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi
dapat dibedakan satu sama lain.1 Populasi penelitian merupakan
keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap
hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini adalah
(Sekolah Sepak Bola) sekolah sepak bola Pondok Pinang FC
yang berjumlah 127 orang.
2. Sampel
Sample adalah suatu prosedur pengambilan data dimana
hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikendaki dari suatu
populasi.3 Sampel pada penulisan ini mencakup anggota Sekolah
Sepak Bola Pondok Pinang FC yang membaca berita kasus
pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co.
1 J.Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2000), Cet.Ke-1,Ed.6, h.21.2 Burhan, Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group,2005), h.1093 Ir. Syofian Siregar, M.M,Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:KencanaPrenada Media Group, 2013), h.30.
31
9471366,5527,2
12727,11
12701,01271
1271,01271
1271
2
2
n
n
n
n
n
NeNn
Pengertian sampling sendiri yakni teknik yang dilakukan
setelah dibuat suatu kerangka sampling yang benar4. Pada
penelitian ini batas eror atau kesalahan penelitian sebesar 10%
maka tingkat keperayaan sebesar 90%. Peluang kesalahan dan
kepercayaan ini disebut sebagai taraf signifikan. Jumlah sampel
penelitian adalah 56 orang diambil dari total 127 orang anggota
Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang FC, Besarnya sampel
dalam penelitian ditentukan menggunakan rumus Slovin.
Berikut rumusnya:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
e = Standar Deviasi
Dibulatkan menjadi 56 sampel
4 Irawan, Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian BidangKesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: PT. RemajaRosdakarya,2011), h.60
32
Untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam penulisan dan
pelaksanaan pengambilan sampel tersebut, penulis terlebih dulu
bertanya kepada anggota Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang
FC yang membaca Berita kasus pengaturan skor liga Indonesia
di Tempo.co sebagai responden yang aktif membaca berita di
Tempo.co.
3. Teknik Sampling
Adapun sampel penelitian ini, penulis tentukan dengan
menggunakan rancangan penarikan sampel dengan teknik
purposive sampling. Penarikan sampling secara purposive
sampling membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang
baik dari peneliti terhadap populasi penelitian. Dalam
menentukan siapa yang termasuk anggota sampel penelitiannya,
ia harus benar benar mengetahui dan beranggapan bahwa
orang/responden yang dipilihnya dapat memberikan informasi
yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.5
Berdasarkan dasar keputusan diatas, maka penulis menentukan
kriteria sebagai berikut:
a. Sampel yang ditentukan sebagai responden adalah pembaca
aktif Tempo.co selama 1 bulan terakhir (Februari-Maret
2019).
b. Sampel yang dijadikan sebagai responden adalah anggota
Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang FC yang mempunyai
cita cita sebagai pemain sepakbola professional.
5 Manasse Malo dan Sri Trisnoningtias, Metode Penelitian Masyarakat, hal.121
33
c. Mengetahui dan mengikuti Berita kasus pengaturan skor
liga Indonesia di tempo.co
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SBB (Sekolah Sepak Bola Pondok
Pinang FC yang berada di Jl. Pondok Pinang raya. 12310. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian 12 April 2019 sampai dengan 21
November 2019.
C. Sumber Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukan fakta atau juga dapat didefinisikan
data merupakan kumpulan fakta, angket atau segala sesuatu yang
dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai
dasar untuk menarik suatu kesimpulannya.6 Peneliti menggunakan
beberapa data yaitu:
1. Data Primer (Primary Data)
Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden
melalui penelitian langsung dengan cara menyebarkan angket
atau kuesioner. Angket kuesioner merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, kuesioner
6 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi DenganPerbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h.16
34
dikirim kembali atau dikembalikan ke peneliti.7 Dalam
penelitian ini, responden adalah anggota Sekolah Sepak Bola
Pondok Pinang FC yang mengetahui pemberitaan kasus
pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
atau sumber sekunder dari data-data yang dibutuhkan. Data
sekunder didapatkan dari dokumen-dokumen yang mendukung
untuk penelitian ini seperti wawancara, buku, jurnal, catatan, dan
data dari situs internet.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang
wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan (kuesioner),
yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden
instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau pedoman
wawancara atau kuesioner atau pedoman documenter, sesuai
dengan metode yang dipergunakan.8
1. Skala pengukuran
Penelitian ini menggunakan tipe skala Likert. skala likert
adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang suatu objek atau fenomena
tertentu. Skala Likert pada umumnya dibagi menjadi peringkat
7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.98
35
lima angka penilaian, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).9
Penelitian ini indikator yang digunakan untuk 5 pilihan
jawaban dan berikut variabel yang diberi nilai, yaitu:
a. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5
b. Setuju (S) dengan skor 4
c. Netral (N) dengan skor 3
d. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data data penelitian tersebut dapat
diamati oleh peneliti. Dalam arti data tersebut dihimpun melalui
pengamatan peneliti melalui pengguna panca-indra. Tujuannya
untuk memperoleh informasi-informasi yang terkait dengan
suatu fenomena atau peristiwa yang telah terjadi atau sedang
terjadi dilingkungan. Hal mudahnya dalam observasi adalah
proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai
gejala atau hal-hal yang diteliti. Observasi merupakan salah satu
metode pengumpulan data dengan meninjau langsung di lokasi
penelitian guna membuktikan kebenaran dari sebuah desain
penelitian.
9 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkap DenganPerbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h.26
36
Observasi ini dilakukan secara langsung dilapangan kepada
pengurus dan anggota Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang FC
yang membaca berita kasus pengaturan skor liga Indonesia di
Tempo.co.
2. Angket dan kuesioner
Angket atau kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan
data dilakukan melalui pembuatan daftar pertanyaan atau
pertanyaan tertulis dengan jumlah pilihan jawaban yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dijawab oleh responden.10
Kuesioner yang digunakan harus benar-benar mewakili apa yang
menjadi tujuan penelitian yang dilakukan. Untuk itu, perlu
diperhatikan hal-hal berikut.
A. Sebelum atau pada saat membuat kuesioner, ada baiknya
pelajari kuesioner yang sudah ada dan yang relevan dengan
topik penelitian yang akan dilakukan.
B. Masalah-masalah konsep dan pengukuran, dapat dipecahkan
dengan berkonsultasi dengan pakar.
C. Untuk lebih memahami tentang fenomena dan perubahan
sosial, seorang peneliti harus mencari informasi tambahan
melalui data sekunder, wawancara bebas, observasi, dan
berpartisipasi dalam studi kasus.
Berikut ini langkah-langkah penyusunan angket.
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran
10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2014),cet. Ke-20, h.142.
37
kuesioner.
3. Menyebarkan setiap variabel menjadi subvariabel yang lebih
spesifik dan tunggal (jawaban variabel).
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus
untuk menentukan teknik analisisnya.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
berstruktur yang diajukan kepada pengurus dan anggota
(Sekolah Sepak Bola) sebagai responden.
3. Wawancara
Wawancara ini adalah proses mendapatkan data penelitian
dengan cara tanya jawab secara langsung atau tatap muka antara
peneliti dengan responden.11
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan
suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang
harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
1. Netral: pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju
terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena
tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik
yang menyenangkan atau tidak.
2. Ramah: pewawancara menciptakan suasana yang mampu
menarik minat si responden.
11 Burhan bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 126.
38
3. Adil: pewawancara harus bisa memperlakukan semua
responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan
sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
4. Hindari ketegangan: pewawancara harus dapat
menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang
dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak
membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara
untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu
mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa anggota
Sekolah Sepak Bola yang membaca berita kasus pengaturan skor
liga Indonesia di Tempo.co.
F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau
rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi:
1. Editing, proses pengecekan atau memeriksa data yang telah
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan
data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
dibutuhkan. Dalam melakukan proses editing data, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Pengambilan sampel. Kegiatan berupa pengecekan kategori
sampel, jenis sampel yang digunakan dan penentuan jumlah
sampel.
39
b.Kejelasan data. Mengecek apakah data yang telah masuk
dapat dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan yang kurang
jelas perlu dilakukan verifikasi kepada pengumpul data.
c. Kelengkapan isian. Pada tahap ini dilakukan pengecekan
apakah isian responden ada yang kosong atau tidak, bila
kosong ada kemungkinan pertama memang tidak ada
jawaban atau kemungkinan kedua responden menolak
jawaban.
d. Keserasian jawaban. Pengecekan keserasian jawaban
responden, ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
jawaban responden yang bertentang.
2. Codeting (pengkodean), kegiatan pemberian kode tertentu pada
tiap-tiap data yang temasuk kategori yang sama. Kode adalah
isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk
membedakan antara dua data atau identitas data yang akan
dianalisis.12 Kegunaan dari pengkodean adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat
pada saat entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari
kuisioner ke software. Pengkodean data dilakukan untuk
memberikan kode yang spesifik pada respon jawaban responden
untuk memudahkan proses pencatatan data. Pemberian kode
pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-kode
yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk
dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya
12 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi DenganPerbandingan Perhitungan Manual&SPSS, h. 86-87
40
komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah
dalam bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah
mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana
analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan
menggunakan software SPSS.
3. Tabulasi, proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang
telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel
yang dibuat sebaiknya mampu meringkas agar memudahkan
dalam proses analisis data.13
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diiterpretasikan.14 Setelah data
terkumpul maka penulis menggunakan statistik inferensial untuk
mengolah data. Statistik inferensial adalah serangkaian teknik yang
digunakan untuk mengkaji, menaksir, dan mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakteristik atau ciri dari suatu populasi.15
13 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi DenganPerbandingan Perhitungan Manual&SPSS, h. 8814 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, h.26315 Syofian Siregar, Statistik Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers,2011), Cet ke-2,h.2
41
1. Uji validitas
Validitas atau kesahihan itu menunjukan sejauh mana suatu
alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.16 Dalam
penelitian Uji validitas digunakan untuk mengukur akurasi alat
terhadap yang diukur walaupun diuji berkali-kali dan
dimana-mana.17
Pada penelitian ini suatu pertanyaan dinyatakan valid
apabila r-hitung lebih besar atau sama dengan r-tabel dalam tabel
r atau r hitung ≥ r-tabel (r tabel terlampir)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah instrumen untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama pula.18
Uji ini dilakukan menggunakan SPSSS versi 16.0 dengan
teknik cronbach alpha. Kriteria suatu instrumen dikatakan
reliable dengan menggunakan teknik ini adalah bila koefiensi
reliabilitas > 0,6.19
16 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi DenganPerbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h.4617 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.12018 Syofian Seregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi denganPerbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h.5519 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi denganPerbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, h.5-58.
42
3. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak.20 Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data
adalah:
a. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.
Uji pendekatan terhadap distribusi normal, menggunakan
metode Kolmogorov – Smirnov, berlaku hipotesis:
Ho: Data berasal dari populasi distribusi normal
Ha: Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Selanjutnya, hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan
statistik penguji sebagai berikut:21
Jika D hitung > tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika D hitung < tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
4. Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linier berganda merupakan perluasaan dari regresi
linier sederhana. Regresi berganda adalah saalah satu teknik
20 Juliansyah Noor,Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan KaryaIlmiah, h.132.21 Yohanes Anton Nugroho, It’s Easy; Olah Data dengan SPSS,h.34-35
43
parametik yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua
atau lebih variabel independen dengan satu variabel tunggal.22
Analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh
variabel X (pemberitaan kasus pengaturan skor liga Indonesia)
terhadap variabel Y (minat). Rumusnya adalah:
Y = a + bx
Keterangan:
Y: Variabel dependen
X: Variabel independen
a: Konstanta
b: Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
Uji hipotesis dalam regresi linear sederhana ini adalah:
Ho : Tidak ada pengaruh pemberitaan kasus pengaturan
skor liga Indonesia (X) terhadap minat warga Sekolah
Sepak Bola (Y).
Ha : Ada pengaruh pemberitaan kasus pengaturan skor liga
Indonesia (X) terhadap minat warga Sekolah Sepak
Bola (Y).
5. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Nilai koefisien determinasi adalah 0 dan Nilai R² yang kecil
berarti variasi variabel dependen yang sangat terbatas, dan nilai
yang mendekati 1 berarti variabel independen sudah dapat memberi
22 Morrissan, Metode Penelitian Survai, h.403-404
44
SSySSregR 2
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen.
Untuk mendapatkan nilai R² digunakan rumus sebagai
berikut:
6. Uji anova
Anova merupakan sebuah alat uji statistik yang menguji
hipotesis komparatif sampel bila datanya berada pada skala interval
atau rasio. Pengujian anova ini tergolong dalam uji perbandingan
(komparatif) yang bertujuan untuk membandingkan (membedakan)
apakah yang diuji berbeda secara signifikan atau tidak.23
Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
7. Apabila nilai p value (sig) <0,05, maka Ho diterima
8. Apabila nilai p value (sig) >0,05, maka Ho ditolak.
Hipotesis yang akan diajukan adalah, sebagai berikut :
Ho: Varian populasi sama
H1: Varian populasi tidak sama
Setelah asumsi homogenitas telah terpenuhi, selanjutnya
dilakukan uji perbedaan rata rata dengan menggunakan uji annova
dengan perumusan hipotesisnya sebagai berikut :
Ho: Rata-rata populasi sama
H1: Rata-rata populasi tidak sama
23 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Cet. Ke 2, h.182
45
Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai pvalue (sig) < 0,05 maka Ho diterima
2. Apabila nilai pvalue (sig) < 0,05 maka H1 ditolak.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden Hasil Pelitian
Pada penelitian ini, karakteristik penelitian responden dapat di
klasifikasikan menjadi dua bagian berdasarkan tingkat pendidikan
yaitu pelajar dan mahasiswa. Seperti pada tabel berikut :
Tabel 1. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2 menunjukan bahwa dalam penelitian ini jumlah responden
adalah 56 orang. Responden pelajar sebanyak 29 orang, sedangkan
responden mahasiswa sebanyak 27 orang.
B. Uses and effect
Pada penelitian ini, uses and effect yaitu data khalayak dilihat
dari penggunaan media baik dari jenis media, frekuensi
penggunaan maupun durasi penggunaan. Pengukuran frekuensi
program harian (berapa kali dalam seminggu). sedangkan
pengukuran Variabel durasi penggunaan media menghitung berapa
NO PENDIDIKAN JUMLAHRESPONDEN
PRESENTASE
1 PELAJAR 29 ORANG 51%2 MAHASISWA 27 ORANG 49%
TOTAL 56 ORANG 100%
47
khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam dalam
sehari), atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti berita.1
Tabel 2. Frekuensi Membaca Berita Kasus Pengaturan
Skor Liga Indonesia di Tempo.co
Tabel 3 menunjukan bahwa dari 56 responden, 15 responden
membaca berita kasus pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co
sebanyak lebih dari 10 kali, 18 responden membaca pemberitaan
kasus pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co 8-10 kali, 5
responden membaca pemberitaan kasus pengaturan skor liga
Indonesia di Tempo.co 5-7 kali, 9 responden membaca
pemberitaan kasus pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co
2-4 kali dan 9 responden membaca pemberitaan kasus pengaturan
skor liga Indonesia di Tempo.co sebanyak 1 kali.
1 Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa SuatuPengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2014) h.168
NO FREKUENSI MEMBACAPEMBERITAAN KASUS
PENGATURAN SKOR LIGAINDONESIA DI TEMPO.CO
FREKUENSI
1 > 10 KALI 152 8 - 10 KALI 183 5 - 7 KALI 54 2 - 4 KALI 95 1 KALI 9
TOTAL 56
48
Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar warga
Sekolah Sepak Bola Pondok Pinang mengikuti kasus pengaturan
skor liga Indonesia di tempo.co
Tabel 3 Durasi Responden Membaca Berita Kasus
Pengaturan Skor Liga Indonesia di Tempo.co
Data tabel 4 menunjukan berapa rata rata waktu (menit) yang
dihabiskan responden untuk membaca berita di Tempo.co dalam
sehari. 13 responden membaca berita pengaturan skor liga
Indonesia di Tempo.co lebih dari 15 menit. 18 responden
membaca berita pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co 11 -
15 menit. 5 responden membaca berita pengaturan skor liga
Indonesia di Tempo.co 6-10 menit. 10 responden membaca berita
pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co 3-5 menit dan 10
responden membaca berita pengaturan skor liga Indonesia di
Tempo.co 1-2 menit.
NO DURASI MEMBACABERITA KASUS
PENGATURAN SKORLIGA INDONESIA DI
TEMPO.CO
JUMLAHRESPONDEN
1 > 15 MENIT 132 11 - 15 MENIT 183 6 - 10 MENIT 54 3 - 5 MENIT 105 1 - 2 MENIT 10
TOTAL 56
49
Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan dari warga Sekolah
Sepak Bola Pondok Pinang tertarik membaca berita kasus
pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co.
C. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan data instrument uji coba variabel uses and effect
terdapat 9 pernyataan, semuanya dinyatakan valid. Sedangkan
untuk uji instrument variabel minat terdapat 13 pernyataan 12
diantaranya dinyatakan valid dan 1 pernyataan dinyatakan tidak
valid.
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Variabel Uses And Effect
NO PERNYATAAN THITUNG
TTABEL
KETERANGAN
1 Seberapa seringanda membacaberita di tempo.codalam satu minggu?A. > 10 KALIB. 8-10 KALIC. 5-7 KALID. 2-4 KALIE. 1 KALI
0,863 0,2632 VALID
2 Seberapa seringanda membacaberita mengenaikasus pengaturanskor liga Indonesiadi tempo.co?A. > 10 KALI
0,918 0,2632 VALID
50
B. 8-10 KALIC. 5-7 KALID. 2-4 KALIE. 1 KALI
3 Berapa lama ratarata waktu yangdihabiskan untukmembaca berita ditempo.co?A. > 15 MENITB. 11-15 MENITC. 6-10 MENITD. 3-5 MENITE. 1-2 MENIT
0,805 0,2632 VALID
4 Berapa lama ratarata waktu yangdihabiskan untukmembaca kasuspengaturan skor ligaIndonesia ditempo.co?A. > 15 MENITB. 11-15 MENITC. 6-10 MENITD. 3-5 MENITE. 1-2 MENIT
0,834 0,2632 VALID
5 saya selalu browsingberita kasuspengaturan skor ligaIndonesia di websitetempo.co
0,715 0,2632 VALID
6 Untukmempermudahmencari informasikasus pengaturanskor liga Indonesia,saya men-download
0,827 0,2632 VALID
51
aplikasi mediaonline tempo.co dihandphone saya
7 Saya selalu updateberita kasuspengaturan skor ligaIndonesia
0,743 0,2632 VALID
8 saya selalumemprioritaskanuntuk membacaartikel tentangpengaturan skor ligaIndonesia ditempo.co ketikamendapat notifikasi.
0,804 0,2632 VALID
9 Saya memberikankepercayaan lebihterhadap tempo.codalam mensajikanisi berita kasuspengaturan skor ligaIndonesia.
0,785 0,2632 VALID
NO PERNYATAAN THITUNG
TTABEL
KETERANGAN
1 Saya selalu aktifketika berdiskusi disaat latihansepakbola.
0,749 0,2632 VALID
2 Saya selalu hadirketika berlatihsepakbola.
0,701 0,2632 VALID
3 Saya selalumempraktekan
0,313 0,2632 VALID
52
permainan sepakbolasesuai instruksi daripelatih.
4 Saya selalumemperhatikanpemain sepakbolaprofesional bermain.
0,218 0,2632 TIDAKVALID
5 Saya rutin menontonsepakbolaprofesional ligaIndonesia.
0,270 0,2632 VALID
6 Saya selalumengikutiperkembangan kasuspengaturan skor ligaIndonesia.
0,598 0,2632 VALID
7 Saya merasa senangketika mengikutilatihan sepakbola.
0,685 0,2632 VALID
8 Saya merasa senangdenganperkembangan ligaIndonesia saat ini.
0,331 0,2632 VALID
9 Saya merasa senangdenganterungkapnya kasuspengaturan skor ligaIndonesia.
0,740 0,2632 VALID
10 Saya rutin latihansepakbola agarmenjadi pemainsepakbolaprofesional.
0,699 0,2632 VALID
11 Saya selalu tertarikuntuk berdiskusikasus pengaturanskor liga Indonesia.
0,829 0,2632 VALID
53
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Minat
Pernyataan tersebut dinyatakan valid atau tidak valid dilihat
dari df (degree of freedom). dalam penelitian ini sampel yang di
teliti 56 responden.
Df = N-nr
= 56-2
= 54
Dari persamaan tersebut, pernyataan dinyatakan valid dan
tidak valid dilihat dari perbandingan t hitung dengan t tabel yaitu
0,2632 (dari daftar t tabel). jika t hitung sama besar atau lebih
besar dari t tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Sedangkan t hitung lebih rendah dari t tabel maka penyataan
tersebut dinyatakan tidak valid.
12 Saya tetap semangatberlatih sepakbolasetelah mengetahuiadanya kasuspengaturan skor diliga Indonesia.
0,358 0,2632 VALID
13 Saya menjadi malasberlatih sepakbolasetelah mengetahuiadanya kasuspengaturan skor diliga Indonesia.
0,396 0,2632 VALID
54
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang mengukur sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten.2 kuesioner dinyatakan reliabel
apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.3
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Uses And Effect
(X)
Sumber : hasil output dari SPSS
Tabel 6. menunjukan pada variabel uses and effect (X)
terdapat hasil alpha cronbach’s yaitu 0.944. maka dalam hal ini
pada variabel uses and effect (X) dapat dikatakan reliabilitasnya
moderat karena cronbach alphanya >0,60.
2 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi DenganPerbandingan Penghitungan Manual & SPSS, h.55.3 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi DenganPerbandingan Penghitungan Manual & SPSS, h.56.
Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items.944 9
55
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat (Y)
Sumber : hasil output data melalui aplikasi SPSS
Tabel 7. pada variabel minat (Y) terdapat hasil cronbach yaitu
0.757. maka dalam hal ini pada variabel (Y) dapat dikatakan
reliabelnya moderat, karena cronbach alphanya >0,60.
3. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak.4
A. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal.
B. Jika nilai signifikansinya lebih rendah dari 0,05 maka data
tersebut berdistribusi tidak normal.
4 Juliansyah Noor, Metode Penelitian:Skripsi,Tesis,Disertasi dan Karya Ilmiah, h.132.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.757 13
56
Tabel 8. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Sumber : Hasil Output Data Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel 8 uji normalitas kolmogorov-smirnov
dapat di ketahui bahwa nilai signifikansi dari uji normalitas
adalah sebesar 0,512. nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05
maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.
4. Uji Regresi Linear Sederhana
Metode regresi linear ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh antara variabel X pengaruh pemberitaan
terhadap variabel Y minat. Untuk itu penguji sajikan hasil uji
regresi linear sederhana berdasarkan tabel berikut. :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 56Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.06006981Most ExtremeDifferences
Absolute .110Positive .081Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .820Asymp. Sig. (2-tailed) .512a. Test distribution is Normal.
57
Tabel 9. Uji Regresi Linear Sederhana
Sumber : Hasil Output Data Melalui Aplikasi SPSS
Pada output ini dikemukakan nilai koefisien dari persamaan
regresi, dalam kasus ini persamaan regresi sederhana yang
digunakan adalah :
Y=a+bX
Dimana :
Y : minat
X : pengaruh pemberitaan
Dari output didapatkan persamaan regresi :
Y= 39.534+0.402X
Dari output tersebut dapat diketahui bahwa t hitung = 20.583
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,005, maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi, atau
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 39.534 1.921 20.583 .000
Pemberitaan (X) .402 .056 .696 7.120 .000
a. Dependent Variable:Minat
58
dengan kata lain ada pengaruh pemberitaan kasus pengaturan skor
liga Indonesia (X) terhadap variabel minat menjadi pemain
sepakbola profesional (Y).
5. Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi (R square) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen minat mampu
menjelaskan variabel dependen (pengaruh pemberitaan). berikut
ini hasil uji determinasi (R Square).
Tabel 10 Hasil Uji R Square
Sumber : Hasil Output Melalui Aplikasi SPSS
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai R square sebesar 0.484
(48.4%),ini menunjukan bahwa keragaman Y (minat) menjadi pemain
profesional mampu dijelaskan oleh X (Pemberitaan kasus pengaturan
skor liga Indonesia) sebesar 48,4%. Sedangkan sisanya 51,6%
dijelaskan dengan faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan
tidak termasuk dalam analisis regresi ini.
Model Summary
Model R R SquareAdjusted RSquare
Std. Error ofthe Estimate
1 .696a .484 .475 3.550a. Predictors: (Constant), pemberitaan (X)
59
6. UJI ANOVA
Tabel 11. Hasil Uji ANOVA
Berdasarkan tabel anova yang terdapat Pvalue pada kolom
significant sebesar 0,000< 0,05 level of significant, artinya ada
pengaruh antara kedua variabel tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak H1 diterima, yang berarti adanya pengaruh
nyata (signifikan) variabel pemberitaan kasus pengaturan skor liga
Indonesia (X) terhadap minat warga Sekolah Sepak Bola (Y).
D. Interpretasi Hasil
Hasil analisis melalui uji koefisien determinasi R square
menunjukan bahwa tampak adanya hubungan antara pemberitaan
kasus pengaturan skor liga Indonesia di Tempo.co terhadap minat
warga sekolah sepakbola di kelurahan pondok pinang dengan nilai
sebesar 48,4%. sehingga peneliti menyimpulkan dukungan
terhadap teori uses and efect, bahwa semakin sering khalayak
ANOVAb
ModelSum ofSquares df Mean Square F Sig.
1 Regression 638.890 1 638.890 50.695 .000a
Residual 680.539 54 12.603
Total 1319.429 55
a. Predictors: (Constant),pemberitaan (X)b. Dependent Variable: Minat (Y)
60
menerima pemberitaan dari suatu media maka efek yang diterima
akan semakin besar.
Temuan temuan penelitian menunjukan data penggunaan
media massa oleh masyarakat sekolah sepakbola di Pondok Pinang
tergolong sedang. Hal ini demikian terjadi karena sampel tidak
hanya memeroleh dari satu jenis media saja tetapi dari berbagai
jenis media lainnya yang juga memberikian topik sama. Pada
penelitian ini hanya meneliti satu media yang kemungkinan besar
tidak semua orang membaca media tersebut secara berkelanjutan.
Hubungan penelitian ini juga dapat disimpulkan karena
adanya faktor lain yang memengaruhi minat warga sekolah
sepakbola Pondok Pinang dari pemberitaan kasus pengaturan skor
liga Indonesia di Tempo.co. Peneliti mengasumsikan faktor
lainnya adalah responden lebih tertarik menjadi pegawai negeri
sipil karena kehidupan di hari tua yang lebih menjamin.
Hubungan dengan teori uses and effect, terbukti hubungan
antara penggunaan media dan efek yang didapat oleh khalayak.
Efek media yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah efek kognitif terkait minat, sementara menurut Lorin W.
Anderson dan David R Krathwohl, kognitif memiliki tahapan
yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan
kreativitas.5 Hal ini menunjukan bahwa untuk menguji efek yang
ditimbulkan media tidak dapat diukur dengan penggunaan media
5 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan:Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis (Bandung: PT Imperal Utama,2007)h.166
61
saja, tetapi ada faktor penentu lainnya untuk membuat efek dapat
diketahui secara optimal.
Sedangkan minat menurut Hurlock merupakan hasil dari
pengalaman belajar bukan dari bawaan lahir,6 hal ini menunjukan
bahwa minat seseorang dapat berubah tergantung kondisi pada
pengalaman orang tersebut.
6 Djaali, Psikologi Pendidikan,hal.122
62
BAB V
PENUTUPA. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan penulis mengenai “Pengaruh Pemberitaan Kasus
Pengaturan Skor Liga Indonesia di Tempo.co Terhadap Minat
Warga Sekolah Sepak Bola Kelurahan Pondok Pinang”, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
Dari hasil output di peroleh nilai Sig untuk uji pengaruh
sebesar 0,000 dimana nilai tersebut dibawah 0,05, hal ini
menunjukan bahwa ada pengaruh pemberitaan kasus pengaturan
skor liga Indonesia terhadap minat warga Sekolah Sepak Bola
menjadi pemain sepakbola profesional.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya maka dilihat
dari nilai R² yaitu 48,4%, artinya pengaruh pemberitaan
pengaturan skor liga Indonesia terhadap minat warga Sekolah
Sepak Bola menjadi pemain sepakbola profesional sebesar 48,4%,
adapun sisanya dipengaruhi faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitoan dan kesimpulan di atas, saran-saran
yang dapat diberikan dalam skripsi ini yaitu :
1. Saran untuk peneliti selanjutnya agar meneliti minat warga
Sekolah Sepak Bola lebih luas populasi dan sampel agar lebih
mendapat persepsi yang beragam.
63
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan teori uses
and effect karena masih kurang banyak refrensi tentang teori uses
and effect, melihat banyaknya isu di media saat ini yang semakin
berkembang.
3. Media harus bijak dalam pesan yang di sajikan terhadap
masyarakat. Sekecil apapun berita negatif yang disampaikan
media oleh masyarakat akan mempengaruhi sedikitnya dalam
proses berfikir masyarakat. Dalam hal ini, media harus
memberikan edukasi terhadap masyarakat bagaimana masyarakat
harus menanggapi pemberitaan yang negatif. Contoh dengan
membuat konten yang berimbang (positif) dari pemberitaan
negatif.
64
DAFTAR PUSTAKA
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, (Bogor: Ghalia
Indonesia,2014).
Septyawan Sentana, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta:Yayasan Obor
Indonesia,2005).
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011).
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Rajagrafindo
Persada,2006).
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi : Teori Dan Peraktik,
(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2009).
Morissan, Teori Komunikasi:Individu Hingga Massa, (Jakarta:
Kencana Prenamedia Group,2013).
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana
Group, 2009).
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004).
Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2 (Jakarta: Yayasan Kampus
Tercinta Iisp, 2002).
Hugiono dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah. (Jakarta: PT Bina
Aksara, 2000)
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan: Bagian 2 Ilmu Pendidikan Praktis (Bandung: PT
Imperal Utama,2007)
65
Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa
Suatu Pengantar, (Bandung:Simbioasa Rekatama
Media,2014).
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya, 2005).
Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta : Penerbitan Ut,1999).
Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung : Citra
Aditya Bakti,2003).
Makmun Khairani, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Aswaja Presindo,
2013)..
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012).
Abadu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2001)
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Depok: Yayasan Penerbit
Universitas Indonesia, 2000)
J.Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Erlangga, 2000).
Burhan, Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,2005).
Ir. Syofian Siregar, M.M, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013),
Irawan, Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta:
PT. Remaja Rosdakarya,2011).
Manasse Malo dan Sri Trisnoningtias, Metode Penelitian Masyarakat.
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2014),cet. Ke-20.
Ardianto, Elvinaro, Lukita Komala, Siti Karlina, Komunikasi Massa
Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2014).
INTERNET :
Tempo.Co, Sejarah Tempo, Diakses Pada Kamis, 4 April 2019 Pukul
23.21 Https://Korporat.Tempo.Co/Tentang/Sejarah
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan ini saya Fiqi Agustiansyah, Mahasiswa Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksut
untuk melakukan penelitian dalam rangka tugas akhir karya ilmiah
(Skripsi) yang berjudul “Pengaruh Pemberitaan Kasus Pengaturan Skor
Liga Indonesia di Tempo.co Terhadap Minat Warga Sekolah Sepak
Bola di Kelurahan Pondok Pinang.”
Saya meminta kesediaan saudara untuk menjadi responden
penelitian dengan mengisi daftar pertanyaan dibawah ini secara jujur
apa adanya, peneliti menjamin kerahasiaan identitas responden.
Atas bantuan dan ketersediaannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Fiqi Agustiansyah
Petunjuk umum
1. Pada kuesioner terdapat dua variabel, yaitu Uses and Effect dan
Minat. Masing masing variabel terdiri dari sejumlah
pertanyaan dan pernyataan.
Bacalah pertanyaan dan pernyataan tersebut dengan teliti.
2. Beri tanda ceklis (√) pada pertanyaan yang sesuai dengan
keadaan anda yang sesungguhnya.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Selama jawaban adalah benar, selama jawaban tersebut sesuai
dengan pendapat, pikiran atau perasaan anda.
4. Periksa kembali jawaban sebelum kuesioner ini dikembalikan.
Jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan.
A. Data Responden (pilih jawaban sesuai identitas)
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Alamat :
5. Sosial media :
B. Variabel X (Uses and Effect)
Frekuensi
1. Seberapa sering anda membaca berita di tempo.co dalam satu
minggu?
A. >10 kali B. 8-10 kali
C. 5-7 kali D. 2 - 4 kali E.1 kali
2. Seberapa sering anda membaca berita mengenai kasus pengaturan
skor liga indonesia di tempo.co?
A. >10 kali C. 8-10 kali
B. 5-7 kali D. 2 - 4 kali E.1 kali
Durasi
3. Berapa lama rata rata waktu yang dihabiskan untuk membaca berita
di tempo.co?
A. > 15 menit C. 11-15 menit
B. 6 -10 menit D. 3-5 menit E. 1-2 menit
4. Berapa lama rata rata waktu yang dihabiskan untuk membaca kasus
pengaturan skor liga indonesia di tempo.co?
A. > 15 menit C. 11-15 menit
B. 6 -10 menit D. 3-5 menit E. 1-2 menit
Atensi
No Pernyataan SS S N TS STS
5 saya selalu browsing berita
C. Variabel (Y) Minat
kasus pengaturan skor ligaIndonesia di websitetempo.co
6 Untuk mempermudahmencari informasi kasuspengaturan skor ligaIndonesia, sayamen-download aplikasimedia online tempo.co dihandphone saya
7 Saya selalu update beritakasus pengaturan skor ligaIndonesia
8 saya selalumemprioritaskan untukmembaca artikel tentangpengaturan skor ligaIndonesia di tempo.coketika mendapat notifikasi.
9 Saya memberikankepercayaan lebih terhadaptempo.co dalammensajikan isi berita kasuspengaturan skor ligaIndonesia
No Pernyataan SS S N TS STS1 Saya selalu aktif ketika
berdiskusi di saat latihansepakbola
2 Saya selalu hadir ketikaberlatih sepakbola.
3 Saya selalu mempraktekan
permainan sepakbolasesuai instruksi daripelatih.
4 Saya selalumemperhatikan pemainsepakbola profesionalbermain
5 Saya rutin menontonsepakbola profesional ligaIndonesia.
6 Saya selalu mengikutiperkembangan kasuspengaturan skor ligaIndonesia.
7 Saya saya merasa senangketika mengikuti latihansepakbola.
8 Saya merasa senangdengan perkembangan ligaIndonesia saat ini.
9 Saya merasa senangdengan terungkapnyakasus pengaturan skor ligaIndonesia.
10 Saya rutin latihansepakbola agar menjadipemain sepakbolaprofesional.
11 Saya selalu tertarik untukberdiskusi kasuspengaturan skor ligaIndonesia.
12 Saya tetap semangatberlatih sepakbola setelahmengetahui adanya kasuspengaturan skor liga diIndonesia.
13 Saya menjadi malasberlatih sepakbola setelahmengetahui adanya kasuspengaturan skor di ligaIndonesia
PEMBERITAAN (X)
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 JUMLAHR1 5 5 4 4 4 5 4 4 5 40R2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44R3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 29R4 1 1 2 1 3 2 3 3 3 19R5 4 3 3 2 4 3 4 3 3 29R6 1 1 1 1 3 2 3 2 3 17R7 3 3 3 3 5 4 4 4 3 32R8 2 2 3 2 3 2 3 3 3 23R9 2 2 3 2 3 2 3 3 3 23R10 4 4 5 4 4 3 3 4 4 35R11 5 4 5 4 4 5 4 4 4 39R12 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40R13 5 5 4 4 5 5 4 4 4 40R14 4 4 5 4 5 5 5 4 5 41R15 4 4 5 5 4 4 3 4 3 36R16 3 5 4 5 4 5 5 4 5 40R17 3 4 3 4 4 4 5 5 5 37R18 5 5 4 5 4 4 5 5 4 41
R19 1 1 2 2 3 3 4 4 4 24R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45R21 5 4 4 2 5 5 4 4 5 38R22 5 5 5 5 5 5 5 4 5 44R23 3 2 3 2 4 3 5 2 4 28R24 5 4 5 4 5 4 5 4 5 41R25 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43R26 4 4 2 4 5 2 5 5 4 35R27 2 3 4 4 4 3 4 4 4 32R28 5 5 5 5 4 4 4 4 5 41R29 4 4 4 4 5 2 5 4 5 37R30 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42R31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 43R32 5 5 4 4 4 5 5 5 5 42R33 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35R34 5 5 4 4 5 4 5 4 4 40R35 4 4 5 5 5 3 4 4 4 38R36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45R37 5 5 3 2 5 5 4 5 5 39R38 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41R39 2 1 2 2 4 2 4 4 4 25
R40 5 4 3 4 3 5 4 4 4 36R41 4 4 3 3 5 4 4 4 5 36R42 2 1 1 1 3 2 4 3 3 20R43 2 2 1 1 3 3 3 3 3 21R44 2 2 2 1 3 2 4 3 3 22R45 2 2 1 1 3 2 3 3 3 20R46 3 4 4 4 4 3 5 3 5 35R47 3 3 3 3 4 2 4 4 4 30R48 2 2 3 3 4 4 4 3 4 29R49 3 3 4 4 5 2 3 3 3 30R50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35R51 2 1 2 1 3 2 3 3 3 20R52 3 2 3 2 4 3 4 3 4 28R53 2 1 1 1 4 3 3 3 3 21R54 3 2 3 2 3 2 3 3 3 24R55 1 1 1 1 3 3 3 3 3 19R56 1 1 1 1 3 3 3 3 3 19
Rhitung 0,863 0,918 0,805 0,834 0,715 0,827 0,743 0,804 0,785Rtabel 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
MINAT (Y)
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 JUMLAHR1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 59R2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 60R3 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 2 53R4 3 3 2 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 45R5 3 4 5 5 5 4 5 5 3 5 3 4 2 53R6 3 4 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 2 49R7 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 55R8 2 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 52R9 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 54R10 5 4 4 5 5 4 5 2 5 4 5 3 3 54R11 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 2 57R12 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 46R13 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 2 50R14 5 4 4 4 4 5 5 2 5 4 5 3 2 52R15 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 2 56
R16 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 60R17 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 2 60R18 5 5 4 4 4 3 5 3 5 5 5 4 1 53R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51R20 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 61R21 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 1 57R22 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 3 54R23 4 5 4 5 3 4 4 2 5 4 4 4 2 50R24 5 4 5 5 4 4 5 2 5 4 4 4 3 54R25 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 3 3 55R26 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 3 3 54R27 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 53R28 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 57R29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 49R30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 63R31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 63R32 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 1 59R33 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 50R34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 58R35 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 49R36 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 59
R37 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 2 54R38 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 60R39 4 4 2 4 3 4 4 2 5 3 3 4 2 44R40 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 2 4 54R41 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 51R42 3 4 5 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 49R43 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 50R44 3 4 4 5 5 3 4 4 3 4 3 3 4 49R45 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 50R46 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 52R47 4 3 3 4 4 4 4 2 5 5 3 4 1 46R48 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 3 5 1 51R49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 50R50 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 48R51 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 50R52 3 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 3 4 50R53 3 4 5 5 4 5 4 3 3 4 3 3 4 50R54 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 46R55 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 43R56 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 4 45
Rhitung 0,749 0,701 0,313 0,218 0,270 0,598 0,685 0,331 0,740 0,699 0,829 0,358 0,396Rtabel 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632 0,2632
VALID VALID VALID TIDAKVALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID