APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP...

124
APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI JAMA’AH IKATAN DA’I INDONESIA (IKADI) JEMBER JAWA TIMUR SKRIPSI OLEH : THALITHA SACHARISSA ROSYIDIANI NIM : 1110051000014 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP...

Page 1: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH

TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI JAMA’AH

IKATAN DA’I INDONESIA (IKADI)

JEMBER JAWA TIMUR

SKRIPSI

OLEH :

THALITHA SACHARISSA ROSYIDIANI

NIM : 1110051000014

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul :

APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP

TINGKAT PARTISIPASI JAMA’AH IKATAN DA’I INDONESIA

(IKADI) JEMBER JAWA TIMUR

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun oleh

THALITHA SACHARISSA

NIM.1110051000014

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing

Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA

NIP. 19630405 199403 1 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 3: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 4: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 5: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

i

ABSTRAK

Thalitha Sacharissa

Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat Partisipasi

Jama’ah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Jember Jawa Timur

Salah satu indikator keberhasilan dakwah ialah dengan terbentuknya

jama’ah dakwah. Di satu sisi, keaktifan jama’ah menjadi salah satu indikator

proses komunikasi yang efektif dan aplikatif. Di sisi lain, jama’ah dakwah tidak

akan terwujud secara efisien dan efektif tanpa strategi yang terencana dan matang.

Tiap-tiap langkah dakwah haruslah teragendakan dan terorganisasi dengan baik.

Penggabungan dua faktor di atas terlihat ada pada IKADI Jember. Institusi

dakwah ini berhasil menghadirkan beragam kegiatan yang selalu dekat dan

menyentuh masyarakat sehingga IKADI tidak pernah kehilangan jama’ah.

Strategi komunikasi terhadap tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember

banyak dipengaruhi oleh faktor narasumber, tema, konten acara atau kegiatan,

publikasi melalui media-media komunikasi, pemilihan waktu, tempat, serta

penyediaan sarana dan prasana. Tinggi rendahnya tingkat partisipasi dilihat dari

keaktifan jama’ah mengakses informasi, kehadiran jama’ah, partisipasi jama’ah

pada kegiatan IKADI Jember lainnya, partisipasi jama’ah dalam berinfaq materi,

dan partisipasi jama’ah dalam mengajak orang lain. Onong Uchana menyatakan

strategi komunikasi adalah paduan dari perencanaan komunikasi (communication

planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk

mencapai suatu tujuan. Untuk itu, strategi komunikasi harus dapat menunjukan

bagaimana operasionalnya secara taktis dengan menentukan efek yang

diharapkan.

Strategi komunikasi IKADI Jember awalnya dikhususkan untuk kegiatan

fundraising, namun sejalan dengan peningkatan partisipasi jama’ah. IKADI

Jember menggunakan metode differensiasi, segmentasi, passioning, dan branding

dalam perencanaan. Sedangkan pada operasionalisasinya, ia menggunakan strategi

pemilihan kalimat atau etika komunikasi, strategi top-down, dan strategi iqro’

(dokumentasi). Strategi ini menciptakan bentuk partisipasi yang beragam dari

jama’ahnya. Namun, yang paling menonjol adalah partisipasi jama’ah dalam

pendanaan program-program umat IKADI Jember di antaranya; pembangunan

Ma’had Tahfidz, penyediaan mobil qur’an, program umroh bagi hafidz 30 juz,

dan lain sebagainya.

IKADI Jember adalah ormas dakwah yang berhasil meimplementasikan

komunikasi dalam berdakwah. Ia menerapkan strategi melalui perencanaan dan

operasionalisasi di lapangan. Dengan menerapkan strategi komunikasi, maka efek

yang diharapkan akan dapat terealisasi. Sehingga nilai-nilai dakwah dapat

terimplementasikan dalam kehidupan umat beragama.

Page 6: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

ii

ABSTRACT

Thalitha Sacharissa

The Aplication Of Communication Strategy To Improve Congregation’s

Partisipacy In Ikadi Jember

One indicator of success is the formation of the congregation preaching

propaganda. On the one hand, the activity of the congregation is one indicator of

effective implementation of the communication process. On the other hand, the

congregation preaching will not be realized efficiently and effectively without a

well-planned strategy and mature. Each step should be the agenda of propaganda

and well organized. Merging the above two factors seen there on IKADI Jember.

This propaganda institution succeeded in presenting a variety of activities that are

always close and touch people so IKADI never lost the congregation.

The communication strategy of the level of participation of the congregation

IKADI Jember much influenced by the speaker, theme, content events or

activities, publicity through the media of communication, timing, place, and the

provision of facilities and infrastructures. High or low levels of participation seen

from the liveliness of the congregation access to information, the presence of the

congregation, the congregation's participation in IKADI Jember other activities,

the participation of the congregation in berinfaq materials, and participation in the

congregation invite others. Onong Uchana stated communication strategy is a

combination of planning communication (communication planning) and

management communication (communication management) to achieve a goal. To

that end, the communication strategy should be able to show how the tactical

operations to determine the expected effect.

IKADI Jember’s communication strategy was initially devoted to

fundraising activities, but in line with the increase in the participation of the

congregation. IKADI Jember using differentiation, segmentation, passioning, and

branding in the planning. While in operation, he uses a sentence selection strategy

or communication ethics, top-down strategy, and the documentation strategy. This

strategy creates a variety of forms of congregation participation. However, the

most prominent is the congregation's participation in funding programs among

people IKADI Jember; Ma'had Tahfidz development, provision of car quran,

Umrah program for hafidz 30 chapters, and so forth.

IKADI Jember is a propaganda organization that successfully practice

communication in preaching. He applied the strategy through planning and

operating in the field. By implementing communication strategies, the effect is

expected to be realized. So that the values can da'wah been implemented in the

religious life.

Page 7: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yanng telah

memberikan rahmat, taufiq dan hidayat-Nya dan shalawat serta salam senantiasa

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah

Terhadap Tingkat Partisipasi Jama’ah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI)

Jember Jawa Timur.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang peneliti temukan namun syukur alhamdulilah berkat rahmat dan hidayah-

Nya, dan kesungguhan disertai dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik

langsung maupun tidak langsung, segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-

baiknya yang pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, sudah

sepantasnyalah pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih

dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed, MA, Drs. Jumroni, M.Si, dan Drs. Wahidin Saputra,

MA selaku Wakil Dekan I, II dan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Rachmat Baihaki, MA ,selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam dan Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah banyak membantu.

4. Ibu Ellies Sukmawati, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta

Bapak Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA selaku dosen Pembimbing skripsi,

Page 8: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

iv

terimakasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu

dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen atau Staf Pengajar yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan, selama penulis mengikuti

perkuliahan.

6. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan Fakultas

yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai

bahan rujukan skripsi.

7. Ucapan terimakasih peneliti haturkan secara khusus kepada Mamaku Hj.

Idaningsih, S.P dan Papaku tersayang Dr. H. Marga Mandala, M.P, yang

senantiasa memberikan dukungan penuh berupa dukungan materi, non

materi dan doa yang tulus ikhlas dalam mengiringi setiap langkahku

sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada jenjang perguruan

tinggi

8. Kakak dan adikku Rosyidamayanti, Rosyidamayani, Achmad Firman

Wahyudi, Prareswara, Elvia Rahmi, dan Ahmad Abror tersayang yang

selalu mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Patner, kawan, sekaligus kakak Anas, yang sudah membantu banyak hal

dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih karena sudah sanggup

bersabar dan berjuang bersama-sama.

10. Sahabat-sahabatku Haeriah Rachman, Dina Arum, Nabila Paramitha,

Destri Lantika, Ulvah Nur Jamilah, Alvina Malvi, dan segenap keluarga

besar KPI A 2010, yang selalu mendukung peneliti hingga akhir sehingga

peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 9: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

v

11. Abdul Muslin, Wiwin Winata dan segenap rekan-rekan KKN Respect

2013 yang telah mendukung dan menjadi teman diskusi. Terima kasih

banyak.

12. Teman-teman seperjuangan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

angkatan 2010. Terimakasih atas dukungan, semangat, kenangan dan

kebersamaan selama ini.

13. Temanku, Nanda terimakasih atas pinjaman bukunya. Serta kakak-kakak

kos seperjuangan yang menjadi tauladan sehingga peneliti mampu

menyelesaikan tugas akhir ini di waktu yang sesingkat-singkatnya.

14. Adek-adekku Alfiyah Nurul Azizah, Imroatus Syaripah, Habibatul

Khairoh, Maulidah Khaerani, Aan Sholehah, dan lainnya yang telah

menyemangati penulis tanpa henti.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai

kekurangan. Oleh kareana itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sekalian untuk menambah kesempurnaan skripsi ini.

Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini

mendapat balasan dari Allah SWT. Aminn.

Jakarta , 27 Januari 2014

Thalitha Sacharissa Rosyidiani

Page 10: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 5

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .................................................................. 8

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi Dakwah

1. Definisi Strategi Komunikasi Dakwah.................................. 18

2. Macam-Macam Strategi Komunikasi Dakwah .................... 23

B. Dimensi-Dimensi Partisipasi

1. Partisipasi Sebuah Konsep .................................................... 29

2. Partisipasi Sebagai Efek Komunikasi ................................... 30

3. Jenis Partisipasi dalam Lingkup Komunikasi ....................... 31

C. Metode Dakwah di Era Globalisasi .............................................. 32

E. Keutamaan Partisipasi Jama’ah dalam Dakwah ........................... 34

F. Kerangka Teori ............................................................................. 37

E. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 38

i. 3

Page 11: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

vii

BAB III PROFIL LOKASI PENELITIAN

A. IKADI PUSAT ............................................................................. 39

B. IKADI JEMBER .......................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Analisis Data Deskriptif Karakteristik Responden ............ 60

B. Analisa Data Deskriptif Aplikasi Strategi Komunikasi .............. 63

C. Analisa Data Deskriptif Tingkat Partisipasi Jama’ah ................. 70

D. Strategi Komunikasi Dakwah IKADI Jember ............................ 73

E. Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah terhadap Tingkat Partisipasi

Jama’ah IKADI Jember............................................................... 84

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ......................................................................................... 95

B. Saran ................................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

viii

DAFTAR TABEL

1.Tabel 1 Definisi Operasional ........................................................................ 12

2.Tabel 2 Rumus Penghitungan Kategori Jawaban Tunggal ........................... 15

3.Tabel 3 Rumus Penghitungan Kategori Jawaban VariatifAnalisa ................ 15

4.Tabel 4 Perkembangan Kognitif dan Psikososial Manusia ........................... 90

Page 13: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Logo Majlis Dhuha ..................................................................... 57

2. Gambar 2 Persentase Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 63

3. Gambar 3 Persentase Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Umur .................... 64

4. Gambar 4 Persentase Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Tempat Tinggal .... 65

5. Gambar 5 Persentase Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Profesi ................... 66

6. Gambar 6 Persentase Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 63

7. Gambar 7 Strategi Komunikasi Narasumber ................................................ 67

8. Gambar 8 Strategi Komunikasi Tema ........................................................... 67

9. Gambar 9 Strategi Komunikasi Konten Kegiatan ......................................... 68

10.Gambar 10 Strategi Komunikasi Publikasi ................................................. 69

11.Gambar 11 Strategi Komunikasi Durasi ..................................................... 69

12.Gambar 12 Strategi Komunikasi Frekuensi ................................................ 70

13.Gambar 13 Strategi Komunikasi Daya Tarik Lokasi ................................... 71

14.Gambar 14 Strategi Komunikasi Akses Lokasi .......................................... 72

15.Gambar 15 Strategi Komunikasi Daya Tampung Lokasi ........................... 73

16.Gambar 16 Strategi Komunikasi Sarana dan Prasarana .............................. 73

17.Gambar 17 Partisipasi dalam Mengakses Informasi ................................... 75

18.Gambar 18 Partisipasi dalam Kehadiran ..................................................... 75

19.Gambar 19 Partisipasi dalam Kegiatan IKADI lainnya .............................. 76

20.Gambar 20 Partisipasi dalam Infaq Materi ................................................. 76

21.Gambar 21 Partisipasi dalam Mengajak Orang Lain .................................. 77

Page 14: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam masa kini berada di pusaran turnamen globalisasi dunia yang

dapat menyeret pada kemiskinan identitas. Berbagai macam serangan dari pihak

luar dari segi adat, budaya, dan kebiasaan telah diekspor dan diadopsi oleh banyak

kaum muslimin sehingga tidak sedikit dari mereka yang menorehkan identitas

keislamannya hanya pada selembar kartu tanda penduduk. Dalam hal ini, Imam

Hasan Al-Banna mengatakan, “Suatu zaman telah datang kepada Islam dan kaum

muslimin, di mana bencana dan kerusakan datang silih berganti. Musuh-musuh

Islam berusaha untuk memadamkan cahaya kecemerlangan Islam, menyesatkan

generasinya, menghilangkan batas-batas negerinya, dan melemahkan tentaranya,

dan umat Islam sedang berada dalam cengkeraman orang-orang kafir.1”

Serangan-serangan semacam itu, haruslah segera dicegah dengan

melakukan imunisasi ummat. Penguatan dan penyatuan jama’ah Islam sebagai

basis kekuatan untuk melawan pemikiran-pemikiran kaum kafir yang akan

meracuni aqidah umat. Dengan apa? Senjata utamanya ialah dakwah.

Menurut, Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk

mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik

dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali bahwa

amr ma’ruf nahi mungkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam

1Muhammad Abduh, Memperbaharui Komitmen Dakwah, (Jakarta: Robbani Press,

2008), h. 10.

Page 15: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

2

dinamika masyarakat Islam.2 Taufiq al-wa’iy

3 berpendapat tidak akan pernah

berdiri tegak suatu agama, tidak akan menang satu keyakinan, tidak akan populer

suatu aliran kecuali dengan dakwah. Tidak akan roboh pilar-pilar agama setelah

tegak, tidak akan punah suatu aliran setelah tinggi menjulang kecuali ketika

dakwah ditinggalkan.

Allah berfirman:

152. Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika

kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan

berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah

memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai di antaramu ada orang yang

menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.

kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan

sesunguhnya Allah telah mema'afkan kamu. dan Allah mempunyai karunia (yang

dilimpahkan) atas orang orang yang beriman (Q.S Ali-Imron: 152).

Salah satu indikator keberhasilan dakwah ialah dengan terbentuknya

jama’ah dakwah, yaitu sekelompok masyarakat yang menjadikan keIslamannya

sebagai peningkatkan akhlak pribadi dan lingkungan sosialnya. Perubahan Islami

adalah perubahan total yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan mendatangkan

kedamaian hidup. Jama’ah merupakan sumber kekuatan kaum muslimin. Allah

Swt berfirman:

2 Harjani Hefni, dkk, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 7.

3 Taufiq al-Wa’iy, Dakwah Ke Jalan Allah-Muatan, Sarana, dan Tujuan, (Jakarta:

Robbani Press, 2010), h. 47.

Page 16: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

3

103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah

kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu

dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu,

lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan

kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari

padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk (Q.S. Ali-Imron: 103).

Perubahan yang komprehensif tidak akan terwujud tanpa adanya

kesinambungan amalan yang kontinyu. Inilah yang menjadi tugas seluruh ormas

Islam, khususnya di Indonesia sebagai Negara penyumbang ummat muslim

terbesar di dunia. Sayangnya, sedikit sekali yang berhasil mempertahankan

jama’ahnya dalam skala kuantitas dan kualitas. Berdasarkan riset Kementrian

Agama Republik Indonesia tahun 20114 menyatakan, bahwa jumlah masjid di

Indonesia lebih dari 800 ribu masjid. Di Jawa Timur sendiri, menurut data DMI

Jawa Timur tercatat lebih dari 100 ribu. Namun, Kementrian Agama menemukan

kondisi yang sangat ironis, bahwa 89,9% dari jumlah masjid yang tercatat, sepi

dari jama’ah dan kegiatan keagamaan.

Keaktifan jama’ah merupakan salah satu indikator telah terlaksananya

proses komunikasi yang efektif. Di mana yang menjadi titik pencapaiannya adalah

perubahan pada diri komunikan. Dipandang dari komponen komunikan,

4http://www.jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar316/qavw1356598410.pdf (diakses

pada tanggal 28 januari 2014).

Page 17: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

4

komunikasi yang efektif akan terjadi jika komunikan mengalami internalisasi,

identifikasi diri, dan ketundukan. 5 Hal ini tentu saja searah dengan misi dakwah.

Jama’ah, dakwah sebagai megaproyek tidak mungkin dicapai secara

efisien dan efektif tanpa strategi yang terencana dan matang. Tiap-tiap langkah

dakwah haruslah teragendakan dan terorganisasi dengan baik. Sebab ada sasaran

dan tujuan yang harus dicapai secara gradual melalui tahapan yang jelas. Di

samping itu, di zaman tekhnologi ini, masyarakat yang melek akan media dan

informasi sudah tidak lagi menerima cara-cara kuno dalam mengkaji ilmu agama.

Perlu adanya sinkronisasi antara keduanya dengan sebuah strategi yang matang.

Sehingga dakwah islam tetap diterima di segala zaman.

Penggabungan dua faktor di atas terlihat ada pada IKADI Jember. Sebuah

institusi cabang di daerah jember yang bergerak dalam bidang pengembangan

dakwah Islam. Institusi dakwah yang terbilang muda ini berhasil menghadirkan

beragam kegiatan yang selalu dekat dan menyentuh masyarakat sehingga IKADI

tidak pernah kehilangan jama’ah. Setiap kegiatannya selalu disesaki oleh jama’ah

yang datang dari berbagai daerah di jawa timur. Hal tersebut, sangat jarang kita

temui di beberapa pengajian lainnya. IKADI jember juga telah berupaya untuk

menghadirkan strategi dakwah yang berbeda dan sangat menarik untuk dikaji.

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, dakwah tidak akan

berkembang tanpa adanya strategi komunikasi yang matang. Perlu adanya

treatment khusus untuk menghadapi objek dakwah yang heterogen di wilayah

Jember. Oleh karena itu, penulis berinisiatif untuk meneliti lebih dalam terhadap

5Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang : UMM Press, 2010), h. 74.

Page 18: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

5

permasalahan tersebut. Dengan judul penelitian “Aplikasi Strategi Komunikasi

Dakwah Terhadap Tingkat Partisipasi Jama’ah Ikatan Da’i Indonesia

(IKADI) Jember- Jawa Timur,” maka ia layak menjadi bahan penelitian yang

berguna bagi kemajuan dakwah Islam kontemporer.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pada penelitian kali ini, terfokus pada hal-hal apa saja yang dapat

memengaruhi tingkat partisipasi khalayak dalam lingkup strategi komunikasi yang

digunakan di antaranya: Kredibiltas nara sumber, tema, konten kegiatan,

publikasi, waktu, tempat, dan pemenuhan fasilitas. Agar penelitian ini berjalan

dengan sistematis, maka perlu dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah strategi komunikasi IKADI Jember?

2. Bagaimanakah gambaran tingkat partisipasi Jama’ah IKADI Jember?

3. Bagaimanakah deskripsi tentang aplikasi strategi komunikasi dalam

peningkatan partisipasi jama’ah IKADI Jember?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan strategi komunikasi dakwah yang digunakan oleh IKADI

Jember.

2. Menggambarkan tingkat partisipasi jamaah IKADI Jember.

3. Menggambarkan aplikasi starategi komunikasi terhadap tingkat partisipasi

jama’ah IKADI Jember.

Page 19: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

6

Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dari segi akademis dan praktis, yaitu:

1. Teoritis

Untuk pengembangan ilmu komunikasi dan dakwah, diharapkan penelitian

ini dapat menjadi referensi dan peningkatan wawasan akademis terutama

dalam menemukan strategi komunikasi untuk meningkatkan partisipasi

jama’ah dakwah.

2. Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menemukan dan

mengaplikasikan strategi komunikasi untuk meningkatkan partisipasi

jama’ah IKADI Jember khususnya, dan untuk lembaga-lembaga dakwah

secara umum.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa karya ilmiah yang serupa

namun memiliki fokus permasalahan yang berbeda. Perbedaan tersebut jelas

terlihat pada fokus penelitian kali ini yang lebih mengarah kepada tingkat

partisipasi jama’ah dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan

penelitian sebelumnya yaitu:

1. Skripsi yang ditulis oleh Qomariah Lubis, mahasiswi Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI) UIN Jakarta berjudul: Efek Komunikasi Dzikir

Terhadap Pengalaman Agama Jama’ah Majelis Dzikir Nurul Musthofa Di

Jagakarsa Jakarta Selatan.

Page 20: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

7

Skripsi ini secara umum menyajikan tentang respon jama’ah tentang pengalaman

agama yang mereka dapatkan di Majelis Dzikir Nurul Mustofa baik dari segi

kognitif maupun afektif. Metode penelitiannya menggunakan analisis deskriptif

yang lebih menekankan kepada efek komunikasi terhadap pengalaman spiritual

jama’ah.

2. Jurnal yang ditulis oleh Yoyon Mudjiono, seorang dosen tetap Fakultas

Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya berjudul, Strategi Dakwah Wali Songo

dalam Perspektif Ilmu Komunikasi.

Jurnal ini secara umum membahas tentang macam-macam metode dakwah

wali songo dalam lingkup kajian komunikasi. Wali Songo sebagai tokoh

inspiratif telah lama menerapkan rumus komunikasi yang dicanangkan oleh

Laswell dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa.

3. Skripsi yang ditulis oleh Nur Komalasari, mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2010, yang berjudul, Partisipasi Badan Keswadayaan

Masyarakat “Setia Abadi” dalam Upaya Penanggulangan Pengangguran di

Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi BKM dalam

melaksanakan program penanggulangan pengangguran serta mengetahui

faktor pendukung dan penghambat partisipasinya.

4. Skripsi yang ditulis oleh Hambali, mahasiswa jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, tahun 2010 yang berjudul, Strategi Dakwah Lingkungan

Page 21: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

8

Perkantoran; Analisa Perencanaan Strategi Ikatan Da’I Indonesia DKI

Jakarta.

Skripsi ini secara umum membahas tentang strategi dakwah IKADI Pusat di

lingkungan perkantoran. Dalam tulisannya menyimpulkan tiga tahapan

strategi yang dilakukan oleh IKADI, yaitu: Perumusan Strategi, Implementasi

Strategi, dan Evaluasi Strategi.

5. Skripsi yang ditulis oleh Nur Fahmi, mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2010, yang berjudul, Sistem Pelatihan Dakwah Ikatan Da’I Indonesia

(IKADI) Jakarta tahun 2009.

Inti dari penelitian ini terfokus pada sistem pelatihan dakwah yang

merupakan salah satu program dari Ikatan da’I Indonesia (IKADI) Jakarta

untuk meningkatkan mutu dan kualitas da’i. penelitian ini juga menyoroti

tentang tahapan pelatihan dari sebelum, ketika, dan sesudah kegiatan

berlangsung.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan, Perspektif dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menganggap

bahwa terdapat keteraturan atau hukum-hukum yang dapat digeneralisasikan

dalam fenomena sosial. Karena itu, penelitian ini mensyaratkan bahwa peneliti

harus membuat jarak dengan objek atau realitas yang diteliti. Penilaian yang

Page 22: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

9

bersifat subjektif, atau yang mengandung bias pribadi dari peneliti, hendaknya

dipisahkan dari temuan penelitian.

Pendekatan kuantitatif ini telah mengukur variabel-variabel penelitian

sesuai dengan perspektif etik. Bila mana data yang dikumpulkan oleh peneliti

didasarkan pada pandangan peneliti, dalam arti bahwa peneliti telah

menetapkan jumlah dan jenis indikator yang digunakan dalam menggali data.6

Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survey, yaitu meneliti

populasi yang relatif banyak dengan cara menentukan sampel yang

merepresentasikan populasi yang akan diteliti. Metode survey ini dilakukan

dengan menyebarkan kuisioner.

2. Data Penelitian

Peneltian ini menggunakan jenis data berskala nominal untuk mengukur

variabel independen (strategi komunikasi) dan variabel dependen (tingkat

partisipasi jama’ah). Sedangkan sumber data diperoleh memalui dua macam,

yaitu:

a. Data primer : ialah, data yang didapat oleh peneliti sendiri. Pada

kesempatan ini, data primer berasal dari kuisioner yang diisi oleh responden,

wawancara pihak terkait, dan dokumentasi.

b. Data sekunder : ialah, data yang menjadi bahan pelengkap dalam

menyusun laporan penelitian yang berasal dari pihak lain. Pada penelitian ini,

peneliti mengambil data sekunder berupa dokumentasi milik IKADI Jember

dan presensi kehadiran jama’ah.

6Ibid., 125.

Page 23: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

10

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuisoner

(angket). Kuisioner adalah tekhnik pengumpulan data melalui pembuatan daftar

pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Tekhnik ini dipilih untuk penelitian kuantitatif.7Data diperoleh dengan cara

mengajukan pertanyaan kombinasi (tertutup dan terbuka) melalui kuesioner yang

akan dijawab oleh jama’ah IKADI.

Kuesioner sebagai instrument penelitian disesuaikan dengan tujuan peneliti

yang mengacu pada kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Kuesioner

diberikan langsung kepada responden untuk diisi tanpa melalui wawancara.

Kuesioner yang dibuat mencakup variabel independen yaitu strategi komunikasi

yang digunakan IKADI Jember sedangkan variabel dependen yaitu tingkat

partisipasi jama’ah. Instrument ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

- Bagian (A) berisi tentang kata pengantar penelitian sebagai penghantar

maksud dan tujuan pengisian kuisioner.

- Bagian (B) berisi tentang data demografi responden yang terdiri dari nama,

umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, status, alamat, telephone,

dan saran untuk penelitian ini.

- Bagian (C) berisi tentang variabel penelitian. Pertanyaan pada variabel strategi

komunikasi diwakili oleh pertanyaan nomer 1-10, sedangkan variabel tingkat

partisipasi jama’ah diwakili oleh pertanyaan nomer 11-15.

Proses-proses dalam pengumpulan data pada penelitian melalui beberapa tahap

yaitu:

7 Ibid, hal. 140.

Page 24: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

11

1. Memperoleh persetujuan pembimbing untuk melakukan tindak lanjut

dalam penelitian.

2. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Menetapkan quota responden yang akan mengisi lembar kuisoner atas

persetujuan pihak terkait.

5. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian

kuesioner

6. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada

peneliti apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner.

7. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

8. Responden menyerahkan kembali lembar kuesioner yang telah diisi

kepada peneliti untuk diperiksa.

4. Populasi dan Sampling

Populasi adalah keseluruhan satuan analisis yang hendak diteliti. Dalam

penelitian ini, populasinya ialah jama’ah Ikatan Da’I (IKADI) cabang Jember

yang aktif mengikuti pengajian-pengajian IKADI. Untuk mempermudah

penelitian, maka peneliti telah menentukan kriteria populasi dengan cara

menetapkan syarat-syarat tertentu bagi anggota populasi, yang berhak menjawab

atau mengisi kuisoner. Syarat-syarat tersebut ialah:

a. Laki-laki dan Perempuan minimal berusia 12 tahun

Page 25: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

12

b. Mengikuti Pengajian Majlis Dhuha IKADI Jember

c. Dalam kondisi yang baik (tidak rabun, cacat, dsb)

Dikarenakan jumlah populasi jama’ah mencapai 500 orang, maka untuk

memudahkan penelitian, peneliti menggunakan tekhnik quota sampling. Peneliti

telah menetapkan ukuran sampel sebesar 10% dari jumlah populasi, yaitu 50-60

responden sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.

5. Variabel dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini mempunyai variabel dependen, yaitu tingkat partisipasi jama’ah

yang dioperasionalisasikan menjadi:

a. Keaktifan mengakses informasi

b. Intensitas kehadiran

c. Partisipasi pada kegiatan IKADI Jember lainnya

d. Partisipasi dengan infaq materi

e. Partisipasi dengan mengajak orang lain

dan variabel independen yaitu strategi komunikasi yang terdiri dari:

a. narasumber

b. tema

c. konten kegiatan

d. publikasi

e. waktu kegiatan

f. tempat kegiatan.

Page 26: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

13

Tabel 1

Definisi Operasional

Variabel Indikator Ukuran Butir pernyataan

STRATEGI KOMUNIKASI

Nara

sumber

Tingkat nasional

Tingkat regional

Tingkat lokal

a. Nasional

b. Regional

c. Lokal

d. Ketiganya benar

1.Saya akan menghadiri pengajian

majlis dhuha, jika narasumbernya

merupakan tokoh terkenal di

tingkat:

Konten

Kegiatan

Daya tarik Tema

Keunikan kegiatan

a. Sudah saya ketahui sebelumnya

b. Sudah saya ketahui dan menarik

bagi saya

c. Meski Belum saya ketahui

a. Ceramah dan penyampaiannya

b. Dzikir dan muhasabahnya

c. Sholat dhuha bersama-nya

d. Kostum busana pengajiaanya

e. Layanan Konsultasi Syariah

f. Layanan Kesehatan

2.Saya pasti menghadiri pengajian

majlis dhuha, jika tema

pengajiannya:

3.Saya sangat menyukai kegiatan

majlis dhuha pada bagian:

Publikasi Cetak

Elektonik

Online

Marketing

a. Orang lain(teman,kerabat, atasan)

b. Sms

c. Media elektronik (jtv dan radio)

d. Media cetak (Pamflet, bulletin,

kalender,banner)

e. Social media (facebook, twitter,

blog)

f. Pengajian IKADI lainnya

g. Komunitas Rumah Qur’an

h. Lainnya…

4.Saya mengetahui kegiatan majlis

dhuha dari:

Waktu Durasi a. Terlalu lama

b. Cukup

c. Kurang lama

d. Lainnya….

5. Pengajian majlis dhuha

berlangsung dari pukul 05.30-08.30

WIB.

Ketepatan a. Cukup 1 bulan 1 kali

b. Kurang banyak

c. Terlalu banyak

d. Lainnya…

6.Pengajian majlis dhuha

dilaksanakan setiap 1 bulan 1 kali di

minggu ke-empat pada hari Ahad.

Tempat/

lokasi

Daya Tarik Lokasi a. memiliki daya tarik yang tinggi

b. cukup memiliki daya tarik

c. kurang memiliki daya tarik

7.Lokasi pengajian majlis dhuha

menurut anda:

Akses Lokasi a. sangat strategis

b. cukup strategis

c. kurang strategis

8.menurut anda, lokasi pengajian

majlis dhuha

Daya Tampung a. sangat memadai

b. cukup memadai

9.menurut anda, lokasi pengajian

majlis dhuha

Page 27: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

14

c. kurang memadai

d. lainnya…

Fasilitas a. sangat memuaskan

b. cukup memuaskan

c. kurang memuaskan

d. lainnya..

10.menurut anda, fasilitas, sarana

dan prasarana yang ada di majlis

dhuha ini:

TINGKAT PARTISIPASI JAMA’AH

Keaktifan

mengakses

informasi.

Mencari tahu

kegiatan

Mencatat

tanggal

kegiatan

Menempel

jadwal

pengajian

a. Facebook grup majlis dhuha

b. Kalender/brosur majlis dhuha

c. Bertanya pada jama’ah lain

d. Pengajian IKADI

e. Lainnya…

11.saya selalu meng-update

informasi tentang pengajian

majlis dhuha melalui:

Kehadiran Frekuensi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Lainnya…….

12.Intensitas Saya mengikuti

pengajian majlis dhuha:

Kontribusi Partisipasi

pada kegiatan

lain

a. Pengajian IKADI di PTPN pada

minggu ke-3

b. Kajian tafsir setiap kamis

c. Tahsin Qur’an

d. Pondok tahfidzul qur’an

e. Layanan Konsultasi Syariah

f. Lainnya..

13.Kegiatan IKADI yang saya

ketahui selain majlis dhuha:

Partisipasi

dalam

berinfaq

materi

a. Pengajian IKADI PTPN

b. Pengajian majlis dhuha

c. Program Orang Tua Asuh Ibnu

Katsir

d. Lainnya..

14.Saya berinfaq pada kegiatan:

Partisipasi

mengajak

orang lain

a. Mengajak saudara

b. Mengajak kolega

c. Lainnya..

15.Saya selalu……untuk turut

meramaikan pengajian

IKADI/majlis dhuha.

Page 28: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

15

6. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dilakukan memudahkan interpretasi dan menguji hipotesis

penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Di mana hasilnya

akan menyajikan data rangkuman statistik dalam bentuk tabulasi atau grafik,

berdasarkan kelompok variabel-variabel terpilih. Hasil analisis deskriptif

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Rangkuman data demografis responden yang terdiri dari jenis kelamin,

umur, profesi, dan alamat (jarak rumah ke lokasi pengajian).

b. Rangkuman statisitik yang menunjukkan variabel strategi komunikasi yang

meliputi; narasumber, tema, konten kegiatan, publikasi, waktu, tempat, dan

fasilitas.

c. Rangkuman statistik yang menggambarkan tingkat partisipasi jama’ah

IKADI Jember, yang meliputi: keaktifan mengakses informasi, intensitas

kehadiran, dan bentuk-bentuk partisipasi jama’ah (materi, non-materi).

Jawaban responden diakumuluasikan dalam bentuk persentase. Untuk

memudahkan analisis data, maka diperlukan rumus untuk menentukan hasil

persentase. Ada dua macam rumus yang digunakan sesuai dengan varian jawaban:

a. Rumus persentase dengan pilihan tunggal, yaitu

Jumlah jawaban terpilih

total responden (60)

Contoh: Pada pertanyaan ke-1, Saya akan menghadiri pengajian majlis dhuha, jika

narasumbernya merupakan tokoh terkenal di tingkat:

X 100%

Page 29: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

16

Tabel 2

Rumus Persentase Pilihan Tunggal

Pilihan Jawaban Jumlah Jawaban Persentase Jawaban

a.Nasional 4 6,7%

b.Regional 0 0

c.Lokal 0 0

d.Ketiganya benar 56 93,3%

b. Rumus persentase dengan variasi jawaban, yaitu:

Jumlah jawaban terpilih

jumlah total jawaban

Contoh: Pada pertanyaan ke-3, Saya sangat menyukai kegiatan majlis dhuha pada

bagian:

Tabel 3

Rumus Persentase Varian Jawaban Pilihan Jawaban Jumlah Jawaban Persentase Jawaban

Ceramah dan metode penyampaiannya 57 48,71%

Dzikir dan muhasabahnya 33 28,2%

Sholat dhuha bersama-nya 18 15,38%

Kostum busana pengajiaanya 0 0

Layanan Konsultasi Syariah 7 5,98%

Layanan Kesehatan 2 1,7%

Total 117 100%

X 100%

Page 30: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

17

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun penelitian ini terdiri

dari lima bab, yaitu:

BAB I : Pada bab ini membahas pendahuluan yang menggambarkan

tentang latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang menunjang

dalam pembahasan materi penelitian ini. Di antaranya, strategi

komunikasi dakwah, dimensi-dimensi partisipasi, keutamaan

partisipasi jama’ah dalam dakwah, dan lain sebagainya.

BAB III: Pada bab ini menguraikan tentang gambaran lokasi penelitian yang

mencakup profil lokasi penelitian baik dari sisi aspek sejarah, visi

dan misi, struktur organisasi, program kerja organisasi dan lain

sebagainya.

BAB IV: Pada bab ini terdiri dari hasil dan pembahasan berdasarkan temuan

data di lapangan. Hasil dan pembahasan menyajikan dan

menguraikan tentang gambaran aplikasi strategi komunikasi

dakwah terhadap tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember Jawa

Timur.

BAB V : Bab ini adalah bab penutup yang terdiri dari simpulan yang

merupakan jawaban dari masalah penelitian dan saran untuk

penyempurnaan penelitian ini

Page 31: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Komunikasi Dakwah

1. Definisi Strategi Komunikasi Dakwah

Para ahli komunikasi terutama di negara-negara berkembang mempunyai

perhatian yang sangat besar terhadap strategi komunikasi dalam hubungannya

dengan penggiatan pembangunan nasional di negara-negara. Fokus perhatian ahli

komunikasi ini memang penting karena efektivitas komunikasi bergantung pada

strategi komunikasi yang digunakan.

Pada hakikatnya, strategi merupakan penggabungan antara dua kata, yaitu

perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan dengan taktik tertentu

dalam operasionalisasinya. Jadi, strategi komunikasi adalah paduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai suatu tujuan1.Untuk itu, strategi

komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis

dengan menentukan efek yang diharapkan melalui beberapa pertanyaan:

a) siapa sasarannya

b) apa pesan yang akan disampaikan

c) kapan penyampaiannya

d) mengapa harus disampaikan

e) di mana lokasi penyampaian pesannya

1Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bakti,

2003), h. 301.

Page 32: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

19

Effendy mengatakan2, strategi yang baik secara makro (planned multimedia

strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu :

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan

instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang

optimal.

b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan

dioperasionalkannya media massa yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai

budaya.

Strategi dan perencanaan (planning) tidak dapat dipisahkan dan saling

berkaitan. Karena untuk menciptakan strategi yang efektif dalam penyampaian

komunikasi dibutuhkan perencanaan yang matang dan terukur. Perencanaan yang

bagus bisa dijadikan koridor kerja bagi orang-orang yang melaksanakan misi

komunikasi. Strategi akan membimbing kita ke arah mana komunikasi digerakkan,

mulai dari proses persiapan hingga menyampaikan pesan pada publik. Strategi

komunikasi bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban

manusia.

Skinner3 menemukan bahwa komunikasi akan berlangsung selama orang

mempunyai apa yang disebut expection of reward atau adanya harapan untuk

memperoleh keuntungan dalam praktik komunikasi. Keuntungan tersebut dapat

berbentuk:

2Onong Uchjana Effendy, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan, (Yogyakarta,

Gadjah Mada University, 1987) h. 23 3Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 401.

Page 33: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

20

a. Personal Needs, kebutuhan pribadi semisal makan dan minum.

b. Social Needs, kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain.

c. God Needs, kebutuhan akan Tuhan.

Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata Arab da’wah,

merupakan bentuk mashdar dari kata kerja da’a-yad’u, berarti seruan, ajakan,

atau panggilan. Seruan dan panggilan ini dapat dilakukan dengan suara, kata-kata,

atau perbuatan.4 Secara terminologi, dakwah adalah ajakan dan seruan kepada

umat manusia untuk mengamalkan ajaran Islam.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi komunikasi dakwah

adalah gabungan antara manajemen dan perencanaan yang secara taktis

mengarahkan kegiatan penyampaian pesan, baik secara verbal dan non-verbal

kepada pengamalan ajaran atau nilai-nilai keislaman.

Dalam konteks dakwah, menurut Arifin5 untuk menciptakan expaction of

reward tersebut, strategi komunikasi haruslah memiliki empat rumusan, yang

terdiri dari:

1) Mengenal khalayak

Untuk memaksimalkan keberhasilan dalam berkomunikasi, maka komunikator

perlu mengenal kerangka referensi khalayak, sehingga tidak terjadi kesenjangan

4Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah

Harokah, (Jakarta: Penamadani, 2008), hal. 144. 5Anwar Arifin, Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, (Bandung: Amrico, 1994), h.

58-86.

Page 34: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

21

antara komunikator dengan komunikan yang menyebabkan pesan tidak

tersampaikan dengan benar. Kerangka referensi khalayak adalah sebagi berikut6:

- Kondisi kepribadian dan fisik yang menyangkut pengetahuan khalayak

terhadap materi, kemampuan menerima pesan, dan kemampuan khalayak

menerima bahasa pengantar.

- Pengaruh kelompok dan masyarakat yang menyangkut nilai-nilai dan norma

yang dianut.

- Situasi tempat tinggal khalayak

2) Menyusun pesan

Menyusun pesan yaitu, menentukan tema dan materi. Syarat utamanya adalah

mampu membangkitkan perhatian. Perhatian dijadikan tolak ukur untuk menilai

keberhasilan komunikator dalam melakukan komunikasi.

Dalam menetukan tema dan materi, dikenal dua bentuk penyajian permasalahan7:

- One sides issue (sepihak). Dikenal pula sebagai top-down strategy, yaitu hanya

mengemukakan hal yang positif, atau hal-hal yang negative saja kepada

khalayak untuk memengaruhi khalayak. Permasalahan dalam bentuk ini berisi

konsepsi dari komunikator semata-mata tanpa mengusik pendapat yang telah

berkembang.

- Both side issue (kedua belah pihak). Suatu permasalahan yang disajikan baik

yang positif maupun negative yang tujuannya untuk memengaruhi khalayak. ,

6Sapuri, Psikologi Islam, h.402.

7 Ibid., h. 404.

Page 35: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

22

permasalahan diketengahkan baik konsepsi dari komunikator maupun konsepsi

yang berkembang pada khalayak.

3) Menetapkan metode8

Metode dalam kegiatan dakwah adalah suatu rencana yang tersusun dan teratur

yang berhubungan dengan cara penyajian. Beberapa macam metode cara

penyajian adalah:

Repeatation Methods

Adalah cara memengaruhi khalayak dengan mengulang-ulang pesan. Tujuannya,

agar khalayak dapat memperhatikan pesan dan tidak mudah melupakan pesan

tersebut.

Canalizing

Cara memengaruhi khalayak dengan jalan menyediakan saluran-saluran tertentu

untuk menguasai motif-motif khalayak untuk kemudian diubah sedikit-demi

sedikit ke ara tujuan komunikator. Istilah lain yang muncul adalah start where

the audience.

Informatif

Penyampaian sesuatu apa adanya, apa yang sesungguhnya di atas data dan fakta

yang valid. Metode ini lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak

dan bentuknya berupa pernyataan, penerangan, berita, dan sebagainya.

Persuasif

8 Ibid., h. 405.

Page 36: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

23

Memengaruhi khalayak dengan jalan membujuk yang digugah adalah pikiran

dan perasaan. Tidak ada kesan-kesan yang menjurus kepada pemaksaan

kehendak.

Edukatif

Memengaruhi khalayak dari satu pertanyaan umum yang dilontarkan dapat

diwujudkan dalam bentuk pendapat, fakta, dan pengalaman.

Kursif

Cara memengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Khalayak dipaksa tanpa

harus berpikir untuk menerima gagasan yang dilontarkan. Pesan jenis ini

mengandung ancaman-ancaman.

4) Seleksi dan Penggunaan Media

Dalam menyusun pesan dari suatu komunikasi yang ingin dicapai haruslah

selektif, dengan cara menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak. Penyesuaian

khalayak akan mempengaruhi penyesuaian media yang digunakan. Fungsi media

adalah menyalurkan gagasaan, ide, informasi yang ditampung oleh opinion leader

kepada khalayak komunikan.

2. Macam-Macam Strategi Komunikasi Dakwah

Komunikasi ialah inti dari kegiatan dakwah. Ketika kita berkomunikasi, maka

telah terjadi proses menjadikan sama sebuah persepsi dari komunikator ke

komunikan. Dalam efek yang lebih luas, terjadi perubahan dalam diri mad’u ke arah

yang diinginkan oleh da’i sebagai fasilitator ajaran-ajaran Islam. Para mad’u yang

Page 37: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

24

awalanya hanya diarahkan, kemudian berlanjut pada kesadaran pribadi untuk lebih

mencintai Allah dan agamanya. Itulah substansi dari strategi komunikasi dakwah.

Beberapa macam strategi komunikasi yang perlu diperhatikan untuk mencapai

keberhasilan dakwah ialah:

a. Kredibiltas Komunikator

Untuk menjadi seorang komunikator harus memiliki kredibilitas yang tinggi.

Kredibilitas menurut Aristoteles9 dapat diperoleh jika seorang komunikator memiliki

ethos, patos, dan logos yang baik. Ethos ialah kemampuan seorang komunikator

melalui karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya tidak mungkin diragukan

orang lain. Pathos ialah kemampuan yang dimiliki seorang pembicara dalam

mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan logos adalah kekuatan yang dimiliki

komunkator melalui argumentasinya. Menurut bentuknya, kredibiltas dapat

dibedakan atas tiga macam, yaitu10

:

Initial Credibility, yakni kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum

proses komunikasi berlangsung.

Derived Credibility, yakni kredibiltas yang diperoleh saat komunikasi

berlangsung.

Terminal Credibility, yakni kredibiltas yang diperoleh setelah pendengar

mendengarkan ulasan komunikator sampai selesai.

9 Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal

dan Laporan Penelitian, (Malang : UMM Press, 2010), hal. 71-72. 10

Saiful Rohim, Teori Komunikasi-Ragam, Perspektif, dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2009), hal. 73.

Page 38: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

25

b. Kualitas penyampaian dan isi pesan

Perkataan yang berasal dari hati akan sampai ke hati. Itulah tujuan

penyampaian pesan dakwah. Kalimat menjadi sarana penghubung antara da’i dan

mad’u. karenanya,ada beberapa lima hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Hendaknya perkataan itu berisi, tidak sekedar kalimat yang tanpa makna.

2) Kalimat yang dipilih harus bersih dari kalimat-kalimat asing yang

sekiranya tidak bisa dipahami oleh sasaran dakwah.

3) Fikrah dakwah itu hendaknya disampaikan menggunakan bahasa yang

mengandung unsur harapan, khayalan, dan keinginan manusia pada

umumnya.

4) Fikrah dakwah harus disampaikan dengan bahasa yang universal, tidak

terbatas pada keuntungan kelompok tertentu.

5) Hindari menggunakan redaksi perintah yang membuat mad’u merasa

tertekan atau terpojokkan.

c. Sasaran dakwah/ mad’u/komunikan

Secara etimologi kata mad’u memiliki asal kata da’a- yad’u dengan ismul

maf’ul (kata objek) mad’u yang berarti orang yang diseru. Secara terminologi, mad’u

ialah orang atau kelompok orang (jama’ah) yang sedang menuntut ilmu agama dari

seorang da’i.

Mad’u yang satu dengan yang lain berbeda dalam hal kemampuan untuk

menerima informasi. Perbedaan tersebut dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya11

:

11

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.

279-280.

Page 39: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

26

1) Faktor sosiologis, yaitu mad’u yang dilihat berdasarkan wilayah tinggalnya.

Orang yang tinggal di daerah pedesaan, perkotaan dan pinggiran memiliki

daya tangkap yang berbeda.

2) Faktor struktur kelembagaan, berupa masyarakat, pemerintahan, dan

keluarga.

3) Faktor sosial kultural, meliputi golongan priyayi, abangan, dan santri.

4) Faktor usia, brupa golongan anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, dan

lansia.

5) Faktor ekonomi, mad’u pada jenis ini diklasisfikasikan pada tingkat

ekonomi rendah, sedang, dan tinggi.

6) Faktor okupasional (pendidikan dan profesi), penggolonganya disesuaikan

dengan pendidikan dan profesi.

7) Faktor jenis kelamin, materi dakwah dengan mad’u mayoritas perempuan

tentulah bukan seputar kewajiban mencari nafkah, namun disesuaikan

dengan peran dan tanggung jawab perempuan.

8) Faktor golongan masyarakat. pada factor ini seorang da’i harus bisa melihat

mad’u apakah berasal dari golongan biasa atau seorang tuna wisma, tuna

karya, narapidana, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor tersebut memengaruhi terbentuknya klasifikasi khalayak yang

dapat dilihat dalam aspek-aspek berikut12

:

12

Sapuri, Psikologi Islam, h. 402-403.

Page 40: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

27

Innovator (senang mendapatkan pengetahuan keagamaan yang baru

dipelajari)

Early adapters (cepat bersedia mengamalkan ajaran agama yang baru

diterima)

Early majority (cepat menerima ajaran agama jika orang lain banyak

yang menerima)

Majority (menerima atau menolak dalam jumlah besar terbatas pada

suattu daerah)

Non-Adopters (tidak suka pengetahuan keagamaan bagi mereka yang

belum pernah mempelajari agama sebelumnya)

Bagi lakon dakwah, untuk memahami mad’u sebelum menyampaikan dakwah

merupakan salah satu strategi yang sangat penting. Oleh sebab itu, masalah

masyarakat ini harus dipelajari dengan sebaik-baiknya sebelum melangkah ke

aktivitas dakwah yang sesungguhnya. Agar dakwah bisa diterima oleh seluruh lapisan

masyarakat.

d. Waktu dan Tempat

Penentuan waktu dan tempat mempunyai pengaruh bagi kelancaran dakwah.

Lokasi haruslah memiliki segi yang menguntungkan. Faktor-faktor yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan tempat atau lokasi ialah; macam kegiatan dakwah yang

Page 41: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

28

akan dilaksanakan, sumber tenaga pelaksana, fasilitas atau alat yang diperlukan, serta

keadaan lingkungan.13

Sedangkan penentuan waktu sangat berkaitan dengan urutan pelaksanaan dan

penyelesaian dari kegiatan dawah. Dengan diketahuinya kapan setiap kegiatan

dakwah itu harus dilakukan, maka para pelaku dakwah dapat mempersiapkan materi,

fasilitas, dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk menunjang kegiatan dakwah. Di

samping itu. Akan memudahkan pimpinan dakwah untuk mengorganisir dan

mngkoordinir peserta (jama’ah) dakwah secara efisien dan efektif.

e. Tema

Tema merupakan inti pesan yang akan disampaikan oleh da’i (komunikator)

kepada mad’unya (komunikan). Karena itu, tema menjadi penting. Dalam

menentukan tema, maka perlu lah seorang da’i atau organisasi dakwah mempelajari

problematika ummat yang sesuai dengan kondisi lingkunan mad’u. tema merupakan

fikrah utama yang akan mengantarkan pesan dakwah pada efek yang diharapkan dan

mengawal da’i agar tidak keluar dari substansi pesan ketika menyampaikan dakwah.

f. Publikasi/ Penyebaran Informasi

Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh cara penyampaian dan nilai dari

informasi yang akan disampaikan. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan penyebaran,

ada baiknya informasi diteliti terlebih dahulu. Berkaitan dengan penyelenggaraan

kegiatan dakwah, maka informasi tersebut harus diteliti terlebih dahulu apakah

13

Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1997), hal. 75.

Page 42: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

29

waktu, tempat, dan tema yang dicantumkan telah sesuai dengan perencanaan

sebelumnya. Baru kemudian, informasi tersebut didistribusikan kepada khalayak.

Efektivitas strategi publikasi juga dapat dilihat dari menarik tidaknya kemasan

suatu informasi. di era cyber saat ini, mengkombinasikan antara pesan dengan visual

sangatlah mudah. pihak informasi harus berupaya untuk membangkitkan perhatian

khalayak sehingga mereka tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah.

B. Dimensi-Dimensi Partisipasi

1. Partisipasi Sebuah Konsep

Secara terminologi, partisipasi berasal dari kata ‘participate’ yang artinya

mengikutsertakan. Menurut FAO 1986, partisipasi memiliki beberapa definisi14

,

yaitu:

Partisipasi adalah suatu proses aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau

sekelompok terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya

untuk melakukan hal.

Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan

yang ditentukannya sendiri.

Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,

kehidupan, dan lingkungan.

Partisipasi sebagai bentuk kepedulian dalam upaya pengaktualisasikan diri, di

mana seorang partisipan terlibat atau melibatkan diri dalam suatu kegiatan.

14

Britha Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan,

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003, hlm. 64.

Page 43: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

30

Semakin besar tingkat partisipasi semakin besar pula status sosial yang

dimilikinya. Ia merupakan suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi

peserta dalam suatu proses kegiatan bersama dalam situasi social tertentu. Oleh

karena itu unsur intern dalam partisipasi adalah adanya keterlibatan mental dan

emosional.15

Pada konteks partisipasi dakwah, kata partisipasi memilik makna kemampuan

seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan sesuatu secara sadar dan

sukarela serta mampu mengajak orang lain untuk bergabung bersamanya yang

diyakini sebagai suatu kebaikan.

2. Partisipasi Sebagai Efek Komunikasi

Dalam berkomunikasi untuk membangkitkan partisipatif masyarakat, Harmoko

mengemukakan bahwa pesan yang disampaikan kepada khalayak haruslah:16

a. Menyuguhkan berita hangat yang isinya cocok dengan kepentingan masyarakat.

b. Menggugah hati masyarakat sehingga gagasan dan perasaan yang disampaikan

oleh si pembawa pesan sudah seperti milik si penerima pesan itu sendiri.

c. Menimbulkan dorongan bertindak bagi sasaran khalayak secara spontan dan

penuh kesan.

Untuk mendorong tingkat partisipasi melalui proses komunikasi, para ahli

komunikasi sependapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik

mempergunakan pendekatan yang disebut A-A Procedure atau from Attention to

Action Procedure. AA Procedure adalah penyederhanaan dari suatu proses; Attention

15

Soejono Sukanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press,1996), hal.192 16

Harmoko, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang, (Jakarta, Sinar Harapan, 1985) h. 21.

Page 44: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

31

(perhatian), Interest (minat), Desire (kemauan atau hasrat), Decision (keputusan), dan

Action (tindakan). Jadi proses perubahan sebagai efek komunikasi dimulai dengan

membangkitkan perhatian. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan,

hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat, yang merupakan derajat yang

lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan

titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan

komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum

berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan, yakni

keputusan untuk melakukan tindakan. Selain melalui pendekatan di atas, maka

seseorang komunikator harus mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan

sikap, pendapat, dan tingkah laku apabila dirinya terdapat faktor-faktor kredibilitas

dan attractiveness.

3. Jenis Partisipasi dalam Lingkup Komunikasi

Partisipasi merupakan salah satu bentuk efek dari terjadinya proses komunikasi.

Apabila tingkat partisipasi khalayak tinggi, dapat diasumsikan bahwa komunikasi

yang diterapkan telah mencapai sasaran yang tepat. Dalam masyarakat atau pun

jama’ah dakwah tentunya memiliki model yang berbeda-beda dalam menunjukkan

sisi partisipasinya. Berdasarkan lingkup komunikasi, terdapat dua jenis partisipasi,

yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif:

- Partisipasi aktif, adalah partisipasi yang berlangsung karena adanya

komunikasi dua arah. Sehingga memungkinkan adanya timbal-balik secara

langsung dan memicu keterlibatan aktif para anggota-anggota komunikasi.

Page 45: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

32

- Partisipasi pasif, ialah partisipasi yang timbul melalui komunikasi satu arah. Di

mana komunikator merupakan seorang Opinion Leader yang kuat. Sehingga

mampu mempersuasi khalayak untuk melakukan sesuatu secara suka rela.

Selain itu, ada beberapa indikator tingkat partisipasi yang dapat menggambarkan

kondisi partisipasi, di antaranya:

a. Kehadiran, jenis partisipasi ini mudah diketahui berdasarkan kuantitas kehadiran

tanpa banyak berperan dalam pengambilan keputusan terkecuali yang bersifat

voting atau pengambilan suara berdasarkan kehadiran.

b. Kontribusi, jenis partisipasi ini mengandung aktifitas tertentu yang dilakukan

untuk terlibat secara mendalam pada suatu hal, khususnya dalam pengambilan

keputusan yang bersifat internal.

c. Pemilikan dan pengendalian, jenis partisipasi ini merupakan varian tertinggi

karena telah terlibat secara mental dan emosional, memberikan semangat kepada

yang lain, serta melakukan pengorbanan materi secara suka rela.

C. Metode Dakwah di Era Globalisasi

Untuk mengantisipasi trend masyarakat modern maka diperlukan materi-materi

dakwah yang lebih mengarah pada kecenderungan masyarakat. Oleh karena itu,

seluruh komponen yang menentukan keberhasilan dakwah perlu ditata secara

profesional dan disesuaikan dengan kondisi mad’u agar dapat menghasilkan kemasan

dakwah yang benar-benar mampu memperbaiki dan maningkatkan semangat serta

kesadaran dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Islam.

Page 46: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

33

Ada empat hal penting yang harus diorganisir oleh da’i dalam memfilter trend

masyarakat global yang negatif, serta masalah manusia yang semakin kompleks,

yaitu17

;

1) Perlu adanya konsep dan strategi dakwah yang tepat untuk membentuk

ketahanan diri dan keluarga melalui pengefektifan fungsi nilai-nilai agama,

karena dengan dasar agama yang kuat dapat dijadikan filter pertama dan

utama untuk menghadapi berbagai trend budaya yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai Islam.

2) Mempertahankan nilai-nilai budaya luhur yang dapat melestarikan tradisi

positif yang pada dasarnya tidak bertentangan dengan paham dan ajaran

agama (Islam) yang menanamkan nilai-nilai baik dan suci.

3) Perlu dukungan dan keikutsertakan semua lapisan masyarakat untuk

menciptakan dan memiliki komitmen yang sama dalam melihat seberapa

bergunanya nilai-nilai baru itu untuk sebuah komunitas dan kemajuan

masyarakat.

4) Kesiapan dan kematangan intelektual serta emosional setiap penerima

message baru, apakah hal tersebut memang akan mendatangkan manfaat plus

bagi diri dan lingkungannya.

Dalam melaksanakan suatu kegiatan dakwah diperlukan metode penyampaian

yang tepat agar tujuan dakwah tercapai. Metode berarti rangkaian yang sistematis dan

merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan,

17Abd. Madjid, Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, (Bandung:

Pustaka Setia, 2000), hal. 79.

Page 47: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

34

dan logis.18

Metode yang tepat merupakan bagian dari strategi komunikasi dakwah

untuk meningkatkan partisipasi jama’ah dalam upaya pengembangan nilai-nilai Islam

di masyarakat.

Oleh karena itu, di era globalisasi ini, sangat dianjurkan metode-metode

dakwah yang tidak kaku dan terkesan kolot, namun dapat lebih interaktif dengan

memanfaatkan perkembangan tekhnologi komunikasi yang semakin canggih dan

akrab dengan kehidupan manusia. Sehingga dakwah Islam dapat diterima di seluruh

lapisan masyarakat di segala zaman.

D. Keutamaan Partisipasi Jama’ah dalam Dakwah

1. Fungsi Jama’ah

Jama’ah merupakan produk dakwah yang pada akhirnya akan berkembang

menjadi basis pengembangan masyarakat. Tentunya, dengan menimbang kondisi

umat Islam yang mulai terpecah belah karena saling meninggikan baju kebesaran

kelompok masing-masing. Ilmu pengetahuan dan juga budaya masyarakat lambat

laun bergeser kiblat ke dunia Barat, menyadarkan kita tentang urgensi berjama’ah.

Islam sebagai satu-satunya agama Allah telah menegaskan bahwa bentuk

pemikiran apapun di luar sumber ajaran agama Islam, berpotensi untuk

menggoyahkan aqidah ummat. Urgensi ini melahirkan dua fungsi jama’ah. Yaitu,

sebagai basis pengembangan masyarakat dan sebagai jama’ah inti dakwah.

18Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti, 2000), hal. 9.

Page 48: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

35

Jama’ah sebagai basis pengembangan masyarakat dibentuk melalui aktivitas

dakwah yang mengikuti beberapa prinsip dasar. Pertama, orientasi pada

kesejahteraan lahir dan batin masyarakat luas. Dakwah tidak sekedar merumuskan

sebagian masyarakat saja, tetapi direncanakan sebagai usaha membenahi

kehidupan sosial bersama masyarakat agar penindasan, ketidakadilan, dan

kesewenang-wenangan tidak lagi hidup di tengah-tengah masyarakat. Hal ini

selaras dengan firman Allah Swt dalam surat Ali-Imron ayat 110:

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka

ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (Q.S Ali-

Imron:110)

Kedua, dakwah pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah upaya

melakukan social engineering (rekayasa sosial) untuk mendapatkan suatu tatanan

kehidupan sosial yang lebih baik serta berlandaskan nilai-nilai Islam.

Sayyid Quthub berpendapat bahwa gerakan dakwah menghendaki adanya

sekelompok orang yang secara khusus memusatkan perhatian dalam bidang dakwah.

Kelompok inilah yang disebut dengan jama’ah inti yang secara fungsional bertugas

melaksanakan dan menggerakkan dakwah dalam lingkungannya.19

Dalam pandangan

19Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah

Harokah, (Jakarta: Penamadani, 2008), hal. 257.

Page 49: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

36

Sayyid Quthub, keberadaan jama’ah inti sangatlah mutlak karena ia dipersepsi

sebagai mediator yang mempresentasikan system Islam dalam kehidupan nyata.

Dalam komunitas ini, kebajikan dan kebenaran akan tumbuh tanpa banyak daya

karena dukungan dari jama’ah inti. Ia juga bertanggung jawab bagi perkembangan

Islam dengan cara memperluas wilayah dan jaringanya secara bertahap untuk

membentuk umat Islam yang dicita-citakan.

2. Partisipasi Sebagai Alat Mobilisasi Dakwah

Toto Tasmara dalam buku Komunikasi Dakwah, bahwa komunikasi berasal

dari bahasa latin yaitu communicare yang artinya partisipasi atau komunikasi juga

bisa berasal dari kata commones yang artinya sama. Dengan demikian, secara sangat

sederhana, dapat kita katakan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti

mengharapkan agar orang lain dapat ikut serta berpartisipasi atau bertindak sama

sesuai dengan tujuan, harapan atau isi pesan yang disampaikannya.20

Geliat partisipasi memliki dampak yang besar terhadap kemajuan suatu

bangsa, Negara, organisasi, partai politik, dan sebagainya. Karena pada hakikatnya,

manusia adalah makhluk social yang tidak dapat mencapai tjuannya sendiri. Antara

manusia yang satu dengan yang lain bersingungan dengan kebutuhan dan

kepentingan yang akan mudah dicapai bila dilakukan bersama-sama. Contoh dasar

ketika seseorang ingin menjadi presiden. Maka, dapat dipastikan ia membutuhkan

dukungan dari banyak orang dan keikutsertaan orang lain untuk membantu

20

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah. (Jakarta: Graha Media Pratama, 1997), h.1.

Page 50: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

37

merealisasikan impiannya dengan memberikan suara mereka saat Pemilihan Umum

(PEMILU) berlangsung. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi, maka menjadi

presiden bukanlah hal yang sulit. Begitulah gambaran dari efek partisipasi. Partisipasi

masyarakat merupakan alat efektif untuk memobilisasi sumber-sumber daya baik

materi atau pun manusianya dengan tujuan melaksanakan program tertentu.

Dalam kegiatan dakwah, partisipasi juga dapat dijadikan sebagai alat untuk

memajukan ideologi atau tujuan-tujuan yang bersifat normatif.. Jika partisipasi

jama’ahnya tinggi, maka dapat dipastikan banyak program-program dakwah lainnya

seperti pengadaaan Alqur’an, santunan anak yatim, pembangunan sarana ibadah dan

pesantren yang terealisasi dengan mudah. Maka, tidak perlu lagi ada sekelompok

masyarakat yang harus meminta-minta di tengah jalan dengan dalih pembangunan

masjid. Karena jama’ahnya telah sadar dan secara suka rela membantu kegiatan-

kegiatan dakwah.

Dalam bentuk alternatif, partisipasi ditafsirkan sebagai alat untuk mencapai

efisiensi pada manajemen proyek. Implikasinya, partisipasi menyangkut pula strategi

manajemen, komunikasi melalui mana organisasi dakwah mencoba untuk

memobilisasi jama’ahnya untuk mencapai tujuan dakwah.

E. Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variabel independen yaitu

tingkat partisipasi jama’ah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Jember. Sedangkan

variabel dependen yang akan diteliti adalah strategi komunikasi.Partisipasi adalah

bagian dari sikap yang merupakan reaksi atau respon secara terbuka dari seseorang

Page 51: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

38

terhadap suatu stimulus dari proses efektivitas strategi komunikasi . Berdasarkan

pengertian tersebut, partisipasi ada setelah adanya strategi komunikasi yang terkonsep

dan teralisasi di lapangan, peneliti ingin melihat dari sekian banyak model strategi

komunikasi yang dapat digunakan, manakah yang paling memberi pengaruh besar

terhadap tingkat partisipasi jama’ah.

F. Hipotesis Penelitian

Strategi komunikasi telah sangat baik diaplikasikan oleh IKADI Jember terhadap

upaya peningkatan partisipasi jama'ah. Apabila item terpilih kurang dari 20%, maka

strategi komunikasi tersebut dinyatakan kurang aplikatif. Jika item jawaban terpilih

sebanyak 20-50%, maka strategi komunikasi tersebut dinyatakan telah diaplikasikan

dengan cukup baik dan jika item jawaban terpilih di atas 50%, maka strategi

komunikasi tersebut dinyatakan telah diapikasikan dengan sangat baik

Page 52: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

39

BAB III

PROFIL LOKASI PENELITIAN

A. IKADI PUSAT

1. Sejarah Berdirinya Ikatan Da’i Indonesia (IKADI)

Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) merupakan ormas pendatang baru dalam

pengembangan dakwah jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga dakwah

lainnya. IKADI dideklarasikan di Asrama pondok Gede Jakarta Timur pada

tanggal 12 Juli 2004 M bertepatan dengan tanggal 1 Jumadil Ula 1423 H.

Kehadirannya dipicu oleh problematika da’i yang berkarir secara pribadi,

tidak terencana, dan tidak membesarkan lembaga atau ormas.1 Di sisi lain,

problematika dakwah dan keumatan yang semakin hari semakin kompleks

membutuhkan respon serius dari semua pihak terutama para da’i.

Kompleksitas dakwah dalam menghadapi gelombang dan tantangan

globalisasi memerlukan langkah-langkah yang progegsif, proaktif, intensif,

terencana, sistematis dan seimbang dengan merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi suatu strategi. Semua langkah ini

diharapkan melahirkan pandangan baru umat yang melihat Islam sebagai

solusi bagi semua persoalan hidup. Obsesi inilah yang mendorong para aktivis

dakwah mendirikan wadah para da’i yang kemudian dikenal dengan Ikatan

Da’i Indonesia (IKADI).

IKADI tumbuh sebagai organisasi masyarakat (ormas) dakwah yang

bergerak di atas landasan visi dan misi, sifat dan ciri khas sebagai sebuah

organisasi dakwah. Keaktifan dan konsistensi telah menjadikan IKADI

1Laporan Utama. Da’i Ramah Menebar Rahmah, Tabloid Robithoh Edisi 17 Januari-17 Februari,

2010.

Page 53: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

40

semakin berkembang di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, IKADI tercatat

memiliki 27 Pengurus Wilayah (PW) dari 33 provinsi di Indonesia. Sepak

terjang dakwah yang dilakukan oleh IKADI merupakan cikal bakal dari

kemajuan perkembangan dakwah Islam di daerah-daerah. Dan merupakan

miniatur dari penerapan strategi komunikasi dakwah cabang IKADI lainnya.

2. Sifat dan Ciri Keorganisasian IKADI

a. IKADI merupakan organisasi kemasyarakatan yang bersifat ke-Islam-

an yang diwujudkan dalam bentuk ukhuwah dan silaturahim dalam

membina dan mengembangkan ta’aruf (saling mengenal), ta’awun

(saling menolong), dan tausyiah (saling berwasiat) di jalan kebenaran

guna memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa serta mengangkat

harkat dan martabat umat manusia.

b. IKADI adalah organisasi berciri keterbukaan dalam penerimaan

anggota, menampung aspirasi, partisipasi, prakarsa, dan dinamika

anggota.

c. Berciri kemandirian yang dicerminkan dalam sikap organisasi yang

memiliki otonomi dalam pemikiran, pengambilan keputusan,

penyelenggaraan kegiatan secara amal jama’i terutama bertumpu pada

kemampuan pemikiran, upaya, dan sumber daya sendiri sesuai dengan

program yang telah ditetapkan.

d. Berciri kekeluargaan yang diimplementasikan pada pengembangan

wawasan kebangsaan dan kebersamaan untuk menumbuhkan sikap

kekeluargaan da’i serta berpartisipasi dalam pemersatu umat,

masyarakat, bangsa, dan negara

Page 54: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

41

3. Visi

Menjadi Lembaga Profesi Da’i yang mampu mengoptimalkan potensi para

da’i dalam menegakkan nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.

4. Misi

a. Membangun pemahaman Islam berdasarkan al-Quran dan Sunnah

sesuai manhaj ulama salafush shaleh bagi segenap umat manusia.

b. Membangun sikap hidup berislam yang rahmatan lil'alamin.

c. Menyebarkan, mengamalkan dan membela nilai-nilai Islam.

d. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara ummat.

e. Meningkatkan kemampuan dan peran da’i dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

5. Struktur Kepengurusan Pusat 2008-20132

Ketua Umum Prof. Dr. KH. Achmad Satori Ismail

Sekretaris Jenderal Dr. H. M. Idris Abdul Shomad, MA

Bendahara Umum H. M. Aniq Syahuri, Lc

Ketua Departemen Dakwah H. A. Kusyairi Suhail, MA

Ketua Departemen Pendidikan Dr. H. Abdul Jabbar Majid, MA

Ketua Departemen Riset dan Kajian H. Samson Rahman, MA

Ketua Departemen Humas dan Keorganisasian H. Suryanapadma Abdurrahman

Departemen-Departemen:

Ketua Dept. Dakwah Zulhamdi,Lc

Ketua Dept. Pendidikan Ahlul Irfan, MM

2 Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) periode 2008-2013.

Page 55: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

42

Ketua Dept. Riset dan Kajian Dr. Tajuddin Pogo, Lc. MH

Ketua Dept. Org dan Humas Dr. Baharudin

6. IKADI JEMBER

Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Jember, merupakan salah satu dari 38

Pengurus Daerah (PD) IKADI di Jawa Timur. Ia tumbuh dan berkembang dari

tahun ke tahun dengan membawa nuansa Islam yang ramah dan hangat. Wajah

baru inilah yang menjadikan IKADI Jember memiliki banyak jama’ah yang loyal

terhadap dakwah. Kiprah IKADI Jember dalam upaya meningkatkan partisipasi

jama’ah dakwah telah menghasilkan kemanfaatan bagi masyarakat luas di

berbagai daerah.

1. Sejarah Berdirinya IKADI Jember

Berangkat dari kesadaran para da’i muda Jember, akan perkembangan zaman

yang semakin pesat dan menggerus nilai-nilai moral sebagai umat beragama,

maka mereka (Syuhada, Marga Mandala, Abu Hasan, Syukri, dll) berkumpul

membentuk suatu komunitas yang konsen pada pengembangan dakwah di bawah

naungan yayasan Ad-Dzikro, tepatnya pada tahun 2006.

Yayasan Ad-Dzikro memulai kegiatan dakwah dengan membina, menyiapkan

serta mendistribuskan da’I-da’I muda Jember untuk berbagai keperluan siraman

rohani di masyarakat.

Pada tahun 2007, penggagas Ad-Dzikro menyadari kekuatan dakwah haruslah

terorganisir, sebagaimana yang disampaikan oleh sayyidina Ali, kebaikan yang

tidak terorganisir akan kalah oleh kebathilan yang terorganisir. Allah Swt juga

berfirman:

Page 56: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

43

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar217

; mereka adalah orang-orang yang

beruntung.(Ali-Imron: 104)

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di

jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu

bangunan yang tersusun kokoh.(Ash-Shaaf:4)

Di sisi lain, pengurus Ad-Dzikro mendapatkan ajakan dari IKADI pusat untuk

mengembangkan dakwah di Jember di bawah naungan IKADI. Karena visi misi

IKADI sama dan sejalan, berlandaskan bukti qauliyah yang sudah Allah

sampaikan pada firman-firmannya, serta keinginan untuk mendapatkan jaringan

yang lebih luas dan lebih diterima oleh masyarakat, maka pada bulan Januari

2007, Ad-Dzikro meleburkan diri terbentuklah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI)

Jember. Layaknya sebuah organisasi, maka tentulah dibutuhkan adanya struktur

kepengurusan agar organisasi berjalan dengan manajemen dan system yang teratur

dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil mufakat, penggagas Ad-Dzikro yang telah

melebur menjadi IKADI Jember, maka terbentulah kepengurusan IKADI Jember

periode 2007-2013, sebagai beriku

Ketua : Ustadz Abu Hasanuddin, S.Pd

Page 57: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

44

Sekretaris : dr. Indarto

Bendahara : Bapak Zayin

Bid. Dakwah : Ustadz Syukri Nur Salim, S.Pd.

Media : Ustadz Fahd

Humas&Kesekretariatan : Agus Rahmawan, S.E.

Sarana dan prasanana : Ustadz Saidin

Pembentukan struktur pengurus pun dilanjutkan dengan pembahasan

mengenai metode dakwah apa yang akan ditampilkan oleh IKADI Jember kepada

masyarakat. Dalam pembahasan tersebut diputuskanlah metode pengajian akbar,

karena disinyalir metode inilah yang dirasa paling efektif untuk mengenalkan

IKADI secara masif pada saat itu. Baru kemudian dibahas mengenai strategi

pemilihan tempat, waktu, dan siapa saja yang sekiranya dapat diajak bekerja

sama. Alhamdulillah, atas bantuan dari salah satu kolega pengurus IKADI yang

bekerja di Bank Syariah Mandiri, IKADI bisa meminjam halaman kantor BSM

yang luas sebagai tempat pengajian akbar pertama IKADI Jember di bulan

Februari 2007. Untuk menggaet massa, strategi IKADI yang pertama adalah

menyebarkan undangan yang kemasannya hampir sama mewahnya dengan

undangan pernikahan. IKADI mengundang semua kerabat dan kolega yang

IKADI kenal untuk hadir dalam pengajian akbar tersebut. Dan Alhamdulillah

pengajian berjalan lancar. Sampai pada bulan Mei 2007, di mana setiap program

yang telah berjalan dievaluasi. Pada evaluasi tersebut, ditemukan beberapa

kekurangan pada lokasi pengajian akbar yang mengurangi kenyamanan bagi para

jama’ah, di antaranya:

Page 58: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

45

Sulitnya menemukan lahan parkir.

Lokasi dipinggir jalan sehingga kebisingan tidak dapat dihindari.

Ramainya kendaraan sehingga menyulitkan bagi jama’ah yang ingin

menyeberang menuju lokasi pengajian akbar.

Bagi IKADI, faktor lokasi merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan

dalam mengadakan pengajian akbar, karena IKADI selaku da’i harus memberikan

pelayanan yang maksimal kepada jama’ah agar dapat mempertahankan dan

meningkatkan eksistensinya. IKADI mencoba beberapa tempat alternatif dan pada

akhirnya pada bulan itu juga, IKADI dipertemukan oleh Allah dengan manajer

wilayah II PTPN XII Jember, yaitu Bapak Endang Sulaiman, beliau dengan

kearifan dan keramahannya bersedia meminjamkan lapangan PTPN yang sangat

luas dan terbilang strategis. Di samping itu, akses lokasi yang mudah menambah

poin daya tarik pengajian akbar.

Strategi IKADI untuk memindahkan lokasi pengajian akbar ke lapangan

PTPN XII rupanya adalah pilihan yang tepat. Semenjak perpindahan tersebut,

tidak tanggung-tanggung, banyak sekali jama’ah yang datang dari luar Jember

untuk mengikuti pengajian. Kesuksesan ini juga ditunjang dari ikhtiar para

pengurus dalam menerapkan strategi-strategi komunikasi yang unik dan

mengandung daya tarik. Sehingga mendatangkan respon positif dari masyarakat

bahkan tidak sedikit yang rela berpartisipasi dalam program-program

pengembangan dakwah.

Partisipasi jama’ah yang besar telah menorehkan banyak sekali kebaikan. Di

antara sumbangan 1000 kursi IKADI yang diperoleh dari infak para jama’ah.

Penyebaran 2000 Alqur’an Braile untuk penyandang tuna netra, serta ma’had

Page 59: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

46

tahfidz gratis. Kesemua itu diperoleh dari sumbangan jama’ah IKADI yang luar

biasa. Da’i adalah orang yang menjadi fasilitator realitas. Maka dari itu, seorang

da’i harulah mencari tau apa saja fenomena-fenomena sosial yang ada dan apa

yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Menjelang bulan Ramadhan 1431H (Juli 2010) beberapa pengurus IKADI

yang memiliki perhatian lebih dalam hafalan Al Quran (Ust.Abu Hasanuddin, ust.

Syukri Nur Salim & Agus Rohmawan) bermufakat di rumah Ust. Khoirul Hadi,

Lc dan rumah Ir.H. Endang Sulaeman untuk memperjuangkan Al Quran dengan

mendidik generasi-generasi qurani dalam wadah pondok pesantren tahfizh quran.

Saat itu IKADI Jember tidak memiliki tanah ataupun dana, baru sebatas keinginan

yang sangat menggebu-gebu. Informasi tanah di berbagai tempat untuk lokasi

pondok pun dicari. Dan akhirnya terpilihlah tanah seluas 8047m2 di km7 jalan

Wisata Rembangan, Jember Jawa Timur. 3

Pada tanggal 15 Agustus 2010 bertepatan dengan tanggal 5 Ramadhan 1431H

bersamaan dengan acara pengajian akbar rutin IKADI di lapangan PTPN XII

dengan pembicara KH. Dr. Ahmad Hatta, MA, di-launching-lah niatan tersebut

kepada jamaah pengajian, untuk bersama-sama membebaskan tanah dengan

sistem Sertifikat Wakaf Tunai (SWT), dengan harga Rp. 80.000/m2. Untuk

memudahkan masyarakat yang akan berwakaf SWT dibuat berdasarkan pecahan

1m , 5m, 10m, 25m, dan 100m. 4

Atas izin Allah, antusiasme dari jamaah IKADI secara perorangan maupun

institusi sangat besar sehingga sampai dengan bulan Mei 2011 (9 bulan) tanah di

rembangan telah terbebaskan. Mulai sertifikat 1m sampai 100m diserap

3 http://www.ibnukatsir.or.id/statis-3-visidanmisi.html ,(diakses pada tanggal 3 Desember 2013).

4 Ibid.

Page 60: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

47

masyarakat dan ada satu sertifikat wakaf tunai istimewa seluas 1000m dari satu

orang. Bahkan ada satu orang dari Jakarta yang transfer hingga 7 kali selama lebih

kurang 7 bulan padahal beliau berbaring di rumah sakit karena terkena kanker

stadium lanjut. Ada juga seorang Anggota Dewan pusat yang ketika didatangi

langsung memberikan dana sebesar 10.000 USD. Alhamdulillah, tiga kali tim

IKADI fundraising di Jakarta, sekian proposal dan tool marketing yang dibuat

tidaklah sia-sia karena waqif dari total perolehan Rp.665.000.000,- separuh lebih

adalah dari jaringan IKADI di Jakarta dan sekitarnya.5

Terdapat banyak kisah inspiratif yang lahir dari pembangunan ma’had tahfid

Ibnu Katsir. Kisah-kisah tersebut menjadi bukti nyata akan besarnya pengaruh

kekuatan jama’ah terhadap kemajuan dakwah. Terwujudnya mimpi-mimpi

pengurus IKADI merupakan keniscayaan bagi da’i yang percaya pada kekuatan

dan kuasa Allah Swt. Tentunya banyak biaya dan perjuangan yang harus

dilakukan. Begitu pula dengan tim IKADI Jember. Ustadz Agus Rahmawan pada

suatu kesempatan menuturkan beliau dan Ustadz Abu Hasanuddin dengan gigih

dan semangatnya menunggui pemilik tanah di daerah rembangan, hingga

mengikuti aktivitas si empunya tanah untuk mencapai kesepakatan wakaf tanah

ma’had putri. Beliau berdua mengikuti aktivitas memancing bersama pemilik

tanah demi mencapai sebuah kesepakatan. Berbekal sertifikat wakaf dan

keyakinan pada kuasa Allah, akhirnya perjuangan itu berbuah manis dengan

terjalinnya sebuah kesepakatan.

Dalam perjalanan pembebasan tanah di Rembangan belum selesai, Hj. Mimin

Jamilah, salah satu jama’ah IKADI Jember, yang memiliki tanah di jalan Mangga

5 Ibid.

Page 61: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

48

18 Patrang, seluas lebih kurang 2500m2 termasuk bangunan induk dan kost-

kostan tersentuh dengan program pendirian pondok pesantren tahfizh quran.

Beliau mewakafkan rumahnya untuk dijadikan ma’had tahfidul qur’an. Beliau

bergabung dalam barisan untuk memuliakan alquran dengan mewakafkan rumah

dan tanah tersebut. Beliau bahkan menyampaikan keinginannya untuk menjadi

hafidzoh.

Tepat tanggal 10 Muharram 1432H bertempat di Masjid Al Falah. IKADI

Jember melakukan sosialisasi pertamanya kepada masyarakat, tokoh, dan

perangkat RT/RW tentang adanya akdun wakaf ini, sehingga masyarakat sangat

mendukung keberadaan MTQ di lingkungannya. Adanya wakaf gedung dan tanah

ini merupakan bentuk pertolongan dari Allah SWT yang dipercepat bagi IKADI

sementara tanah atas belum terlunasi.

Sebagaimana amanah jamaah IKADI, maka pondok pesantren yang dikelola

ini berdiri sendiri atau tidak menjadi cabang dari pesantren tahfizh manapun.

Pengurus IKADI Jember sepakat mendirikan yayasan khusus yang menaungi

pondok. Bernama Yayasan Ibnu Katsir sekaligus pondok pesantrennya dinamakan

Ma'had Tahfizhul Quran (MTQ) Ibnu Katsir sebagai bentuk penghormatan kepada

Ibnu Katsir, ulama tafsir yang ternama dan diterima semua kalangan, harapannya

demikian pula ma'had tahfizh ini bisa bermafaat bagi sebanyak-bayaknya ummat.

Tanggal 15 Mei 2011 bersamaan dengan pengajian akbar IKADI di lapangan

PTPN XII, MTQ Ibnu Katsir dilaunching langsung oleh ketua IKADI Pusat Prof

Dr KH Ahmad Satori Ismail MA. Dan penerimaan calon mahasantri baru untuk

angkatan pertama dimulai. Dengan adanya dua lokasi ma'had maka ditetapkan jln

Mangga sebagai Kampus 1 sekaligus lokasi awal pusat kegiatan pesantren dan jln

Page 62: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

49

Wisata Rembangan KM 7 sebagai pusat kegiatan santri di lapangan, kegiatan

ekstra kurikuler, wisma tamu dan kegiatan ekonomi bisnis untuk menunjang

operasional ma'had. 6

Berdirinya ma’had tahfidzul qur’an Ibnu Katsir telah melibatkan pengorbanan

dan kerelaan banyak pihak. Khususnya kepada Lembaga Puslit Kakao Jember

yang banyak membantu kegiatan dakwah IKADI. Untuk menjaga kepercayaan

tersebut dan sebagai kompensasi dari amal jariyah jama’ah, maka IKADI

berinisiatif untuk mengadakan pengajian akbar yang dikemas berbeda dengan

pengajian sebelumnya. dengan nama majlis dhuha. Pada pengajian ini, kegiatan-

kegiatan sunnah dijalankan secara berjama’ah. Seperti dzikir pagi, sholat dhuha,

dan muhasabah. Cara penyampaian isi dakwah pun cukup unik karena majlis

dhuha mendatangkan narasumber-narasumber yang memiliki latar belakang

seorang trainer. Sehingga pembawaannya pun lebih atraktif dan entertain. Serta

kelebihan-kelebihan lainnya yang akan diulas lebih lanjut pada pembahsan

selanjutnya.

2. Visi dan Misi

Visi IKADI Jember sejalan dengan IKADI Pusat yaitu menjadi wadah para dai

untuk menebar kebaikan agar Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam. Sedangkan

misinya adalah menjadi lembaga dakwah yang memberi pencerahan pada

masyarakat dengan memberdayakan da’i-dai muda.

3. Struktur Kepengurusan

Ketua : Ustadz Abu Hasanuddin, S.Pd

6 Ibid.

Page 63: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

50

Sekretaris : Novan Yudhistira, S.E.

Bendahara : Bapak Warsito

Bid. Dakwah : Ustadz Imam Syafi’I,

Bid. Pendidikan : Ustadz Ustadz Muhammad Fadhil

Humas&Kesekretariatan : Didik Supriyanto

Manajer Operasional : Ustadz Imam Syafi’I,

4. Program-Program Unggulan

a. Pengajian Akbar PTPN XII

Pengajian akbar ini merupakan program IKADI Jember sejak tahun 2007

hingga sekarang. Selama 6 tahun, lapangan PTPN XII yang beralamat di Jalan

Gajah Mada Jember dapat menampung ratusan jama’ah IKADI dan menjadi

wadah silaturrahim di antara jama’ah. Pengajian ini diadakan setiap bulan di

minggu ketiga tepatnya hari Ahad. Pengajian di mulai pada pukul 07.00-09.00

WIB.

Berawal dari pengajian akbar inilah, partisipasi jama’ah tersalurkan melalui

infak kursi, sumbangan Al-Qur’an Braile untuk penyandang tuna netra, hingga

pendirian ma’had tahfidzul Qur’an Ibnu Katsir.

b. Pemberantasan Buta Aksara Al-qur’an Braille

Umat Islam memiliki kewajiban untuk membaca dan memahami isi Al-

Qur’an. Karena penyandang tuna netra merupakan kelompok berkebutuhan

khusus, maka diperlukan Alqur’an yang khusus pula. Namun, tidak semua

tunanetra muslim memiliki Alqur’an braille. Sebab, harganya relative mahal.

Page 64: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

51

Atas dasar inilah, IKADI Jember bekerja sama dengan ITMI (Ikatan

Tunanetra Muslim Indonesia) menghimpun wakaf tunai Al-Qur’an Braille dari

berbagai lembaga dan donatur. Harga satu set Al-Qur’an Braille 30 juz sekitar Rp

2.000.000,-. Berbekal pertolongan Allah Swt lewat infaq dari para jama’ah

IKADI, terkumpulah dana sebesar Rp 60.000.000,- sehingga sebanyak 30 set

Alqur’an Braille lengkap 30 juz dapat terdistribusikan ke-4 kabupaten di Jawa

Timur. Cara mendistribusikannya pun unik. Pengurus IKADI Jember

bersilaturrahim dengan genk motor dari kalangan anak muda untuk membantu

mendistribusikan Al-Qur’an Braille kepada para tunanetra yang membutuhkan.

c. Ma’had Tahfidzul Qur’an Ibnu Katsir

Ma’had Tahfid Ibnu Katsir adalah lembaga pendidikan Tahfidz Al-Qur’an

yang didirikan oleh IKADI Jember di bawah naungan Yayasan Ibnu Katsir.

Tujuannya, untuk mendirikan dan mengembangkan pola pendidikan tahfidzul

Qur’an terpadu berbasis pesantren dengan metode integrated dan modern yang

teradopsi dari kurikulum Ma’had Tahfidz Qur’an Syiria serta bekerja sama

dengan Univeristas Terbuka (UT).

Ma’had Ibnu Katsir memberikan beasiswa penuh selama 4 tahun bagi para

remaja lulusan SMA atau sederajat yang memenuhi kriteria dan lulus seleksi.

Selain sebagai da’iyah, output dari proses pendidikan ma’had Ibnu Katsir yaitu,

alumni akan dipromosikan menjadi manajer dan pengelola lembaga pendidikan

yang dikembangkan Ibnu Katsir sebagai investasi SDM yang diharapkan mampu

menjawab tantangan dan kebutuhan umat.

d. Majlis Dhuha

Page 65: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

52

Mulanya, didasari sebagai bentuk pelayanan kepada para donatur Ma’had

Tahfidzul Qur’an Ibnu Katsir, khususnya bagi mitra yang telah banyak membantu

IKADI Jember yaitu Puslit Kakao Indonesia. Maka, untuk mempererat ukhuwah

antar lembaga, keduanya bersepakat me-launching pengajian akbar yang dinamai

“Majlis Dhuha”. Tepat pada tanggal 27 Mei 2012, Majlis Dhuha digelar pertama

kalinya di Aula Puslit Kakao Indonesia di Jalan P.B. Sudirman dan berlangsung

setiap satu bulan sekali di minggu ke-4.

Semenjak diluncurkan pertama kali sejak 27 Mei 2012, Majlis dhuha

memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jember. Majlis dhuha bahkan

menjadi pengajian alternatif yang dinantikan. Di Usianya yang terbilang muda, ia

telah berhasil meenyejukkan dahaga rohani jama’ahnya. Tidak heran, mengapa

Majlis Dhuha senantiasa disesaki oleh jama’ah. Aula PUslit kakao yang dapat

menambung 500 orang tanpa kursi, ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhan

jama’ah yang datang. Masih banyak yang terlihat berdiri di luar Aula, berpanas-

panasan, namun tak surut semangatnya menuntut ilmu hingga acara selesai.

Bahkan antara jama’ah yang satu dengan yang lain rela berbagi dan bergantian

tempat duduk. Majlis Dhuha seolah memiliki magnet yang kuat untuk menarik

para peminatnya. Magnet ini tentunya tidak serta merta datang dengan sendirinya,

tetapi berproses lewat suatu strategi komunikasi yang terencana dan terukur.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh tim Majlis Dhuha adalah:

a) Differensiasi

Sejak awal, Majlis Dhuha telah disiapkan menjadi pengajian akbar yang

berbeda dengan Pengajian Akbar PTPN XII. Perbedaan tersebut nampak dari segi

konsep pengajian akbar semi-training yang sifatnya rekreatif dan inovatif.

Page 66: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

53

Sehingga, diharapkan orang yang datang ke acara ini, dapat membawa serta

keluarga dan teman-temannya. Jama’ah dikondisikan seperti berada dalam wisata

religi yang bernuansa kekeluargaan. Dengan mengangkat tagline menebar rahmat,

kokohkan ukhuwah, meraih berkah, Majlis Dhuha ingin menampilkan wajah

Islam yang satu, damai dan 100% murni terlepas dari tendensi kelompok atau

golongan tertentu. Berlandaskan satu tujuan yaitu menebarkan ilmu Al-Qur’an

dan Sunnah.

b) Segmentasi

Salah satu cara untuk menghasilkan komunikasi yang efektif adalah dengan

mengetahui siapa sasaran komunikannya. Lapisan masyarakat yang heterogen

tentunya memiliki respon atau daya tangkap pesan yang berbeda. Untuk

mempermudah proses komunikasi, maka Majlis Dhuha memfokuskan segmen

jama’ah kelas atas secara akademik. Karena pada umumnya,orang-orang yang

berpendidikan telah mengoptimalkan daya kognitifnya sehingga lebih mudah

menerima ilmu. Allah Swt menyeru manusia dalam surah Ali-Imron: ayat 9

untuk senantiasa mengoptimalkan daya berpikirnya:

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

berakal,

Page 67: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

54

Jika daya kognitif telah kuat, tentunya akan lebih mudah untuk mengarahkan

jama’ah menyuburkan daya afektif dengan merasakan dan mencintai Islam lewat

iman.

c) Passioning

Passion merupakan emosi yang melibatkan perasaan, antisuasme, atau

keinginan yang kuat akan sesuatu. Passion setiap orang berbeda-beda.

Menemukan passion sangatlah penting, karena dengan passion seseorang bisa

mere-charge energy dan semangat dalam bekerja. Semangat itulah yang akhirnya

akan menghasilkan totalitas kerja yang manfaatnya dapat dirasakan orang lain.

Dalam Islam, passion berarti ghirah. Tim majlis dhuha pun menyadari akan hal

ini. Dakwah akan sampai pada mad’u apabila da’I menyampaikannya dengan

ghirah. Bukan semata-mata substansi pesan yang menjadi faktor penentu.

Setelah memiliki differensiasi dan menentukan segmentasi, tim majlis dhuha

mulai menemukan passion untuk menghadirkan pengajian akbar yang unik dan

menarik. Melalui kemasan semi-training, pemilihan narasumber menjadi poin

penting. Karena narasumber merupakan representasi dari citra Majlis Dhuha

selanjutnya. Jama’ah mengikuti pengajian lagi atau tidak sangat bergantung pada

kredibiltas narasumber. Untuk itu, tim majlis dhuha sangat selektif dan memiliki

standart pelayanan tertentu bagi narasumber, di antaranya:

1) Nara sumber diupayakan memiliki basic trainer berskala nasional

2) Transpot narasumber yang dipatok minimal RP 5.000.000,-

3) Tiket pulang-pergi untuk Narasumber

Selain dari segi penceramah dan metode penyampaian, majlis dhuha juga

menghadirkan konten kegiatan yang tidak biasa. Tanpa keluar dari tema yang

Page 68: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

55

mengusung Islam yang satu, beberapa kegiatan sunnah dapat dilakukan secara

berjama’ah. Misalnya, sebelum memulai pengajian akbar, jama’ah diajak untuk

membaca dzikir pagi (al-ma’surat) secara bersama-sama. Setelah ceramah,

jama’ah kembali dihanyutkan dalam doa dan muhasabah yang menyentuh hati.

Dilanjutkan dengan sholat dhuha bersama di masjid Puslit Kakao.

d) Branding

Segala bentuk upaya dilakukan oleh tim majlis dhuha untuk meningkatkan

partisipasi jama’ah. Salah satunya dengan strategi branding. Branding mencakup

kesan, citra, dan identitas seperti apa yang ingin dibangunmajlis dhuha di benak

jama’ahnya. Branding pun menentukan popularitas majlis dhuha di mata

masyarakat luas. Untuk itu, tim majlis dhuha membuat logo agar mudah dikenali

oleh masyarakat.

Gambar 2

Logo majlis Dhuha

Branding tidak selalu identik dengan logo. Tim majlis dhuha berinovasi

dengan kostum pengajian yang disunnah muakad-kan menggunakan warna putih.

Putih melambangkan kesucian dan menambah kesyahduan kegiatan majlis dhuha

IKADI Jember.

Page 69: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

56

Untuk mengimbangi pembangunan citra majlis dhuha melalui branding,

tim majlis dhuha mempromosikan setiap kegiatan terbaru kepada jama’ah melalui

media social facebook, sms, promosi melalui iklan di Jtv dan radio prosalina, dan

tentunya di pengajian akbar PTPN XII yang telah lebih dulu mempunyai basis

massa. Selain social media dan media elektronik, tim majlis dhuha pun

memanfaatkan media cetak melalui bulletin Ibnu Katsir, kalender IKADI Jember,

dan brosur majlis dhuha yang secara gratis dibagikan kepada jama’ah.

Pemanfaatan media komunikasi tentunya membawa pengaruh yang besar terhadap

tingkat partisipasi jama’ah karena dengan maraknya informasi melalui media

komunikasi akan menambah kepercayaan jama’ah.

e. Layanan Konsultasi Syariah

Setelah acara majlis dhuha, para jama’ah IKADI Jember juga dapat

menikmati konsultasi syariah gratis yang sengaja disiapkan oleh tim majlis dhuha.

Khususnya untuk menangani masalah zakat, infaq, dan shadaqoh atau pun

permasalahan syariat lainnya. Layanan ini tidak dipungut biaya dan bebas terbuka

untuk siapapun.

f. Layanan Kesehatan

Kesehatan merupakan harta yang berharga. Selama enam hari penuh

kebanyakan orang beraktivitas dan kurang mempedulikan kesehatannya. Majlis

dhuha yang hadir di hari Minggu dengan konsep rekreatif diharapkan dapat

memberikan angin segar bagi kesehatan jasmani dan rohani para jama’ah.

Keluhan-keluhan kesehatan yang dirasakan jama’ah difasilitasi oleh pihak IKADI

bersama tim majlis dhuha dengan menyelenggarakan layanan kesehatan yang

bekerja sama dengan mahasiwa-mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Page 70: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

57

Jember. Tidak hanya selepas pengajian, para jama’ah pun dapat berkonsultasi

langsung dengan dokter spesialis melalui surat yang dikirimkan ke redaksi

bulletin Ibnu Katsir.

g. GeMMA (Gerakan Mencintai dan Memuliakan Al-Qur’an)

Ramadan disebut pula sebagai bulan Alquran. Di bulan suci inilah Alquran

kali pertama diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Ma’had

Tahfizh Quran Ibnu Katsir menjadikan Ramadhan 1434 H sebagai momen

meluncurkan GeMMA (Gerakan Mencintai dan Memuliakan Alquran). GeMMA

yang telah berjalan beberapa bulan terakhir, kini melahirkan beberapa anak

program, yaitu:

Rumah Qur’an

Saat ini yang telah aktif berjalan antara lain: Rumah Qur’an di jalan

Pattimura di kediaman Bapak H. Kholik dengan program tadabbur Qur’an

dan tafsir Qur’an.

Tahsin Qur’an

Program ini baru berjalan khusus untuk ibu-ibu dan remaja putri yang

berminat untuk memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’annya.

Kampung Qur’an

Merupakan program terbaru GeMMA yang mengusung system “one santri

one family” yaitu satu santri mengajar pada satu keluarga yang berminat

untuk belajar Al-Qur’an. Untuk sementara yang mendapat layanan ini

adalah keluarga yang berada di sekitar Ma’had Ibnu Katsir. Tujuannya

adalah agar santri mampu megaplikasikan ilmu yang sudah didapat dan

menjalin tali silaturrahim dengan warga sekitar.

Page 71: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

58

Cara-cara IKADI Jember dan Ma’had Ibnu Katsir dalam membumikan

GeMMA ini pun terlihat unik antara lain: sosialisasi untuk mencintai dan

memuliakan Alquran dengan menggunakan angkutan umum sebagai salah satu

sarana sosialisasi karena efektifitas dan efisiensi. Angkutan umum setiap hari

berjalan ratusan kilometer, dilihat ribuan orang. Insya Allah sosialisasi lebih

efektif dan tentu saja murah karena para pemilik angkutan dengan sukarela tanpa

dibayar menyediakan mobil mereka untuk di-branding.

Untuk memperkuat sosialisasi, brand GeMMA yang dipasang di kaca-kaca

belakang angkutan bergambar Ustadz Abu Hasanuddin (pimpinan IKADI Jember

dan Mudir Ma’had Ibnu Katsir) bersama Anang Hermansyah, penyayi tenar

kelahiran Jember yang sangat mendukung kegiatan GeMMA.

Selain perorangan, IKADI Jember pun menggandeng berbagai pihak untuk

terlibat dalam GeMMA. “GeMMA juga didukung manajemen PTPN XII, Pusat

Penelitan Kopi dan Kakao, Radar Jember sendiri, serta sejumlah perusahaan yang

banyak sekali memberikan dukungan moril dan materiil terhadap GeMMA.

h. Pelatihan Khotib

Sejalan dengan misi IKADI Jember, yaitu menjadi lembaga dakwah yang

memberi pencerahan pada masyarakat dengan memberdayakan da’i-dai muda,

maka program pelatihan khotib atau muballigh ini dianggap urgent. Pelatihan

khotib berjalan setiap satu bulan satu kali. Dengan memberdayakan Sumber Daya

Muda yang menjadi pengurus ataupun hasil rekrutan jama’ah yang ingin

mendalami public speaking. Tempat latihan pun kondisional, disesuaikan dengan

kesepakatan peserta latihan secara bergilir untuk meningkatkan ukhuwah di antara

peserta.

Page 72: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

59

i. Sehari Bersama Alqur’an

Program baru yang tidak kalah seru dan bermanfaat dari IKADI Jember di

awal tahun 2014. Program Sehari Bersama Al-Qur’an merupakan kegiatan yang

dirancang khusus untuk mengakrabkan para orang tua dan anak dengan Al-

Qur’an. Rencananya, kegiatan ini berlangsung satu hari penuh. Di awali dengan

tasmi’ bacaan Al-Qur’an oleh mahasantri Ibnu Katsir, berlanjut pada tausyiah dan

diakahiri dengan tadarus Qur’an antar keluarga hingga khatam. Selain

mengakrabkan keluarga dengan Al-Qur’an, program ini diharapkan dapat

menumbuhkan semangat fastabiqul khoirat antar sesama keluarga jama’ah IKADI

Jember.

j. Dakwah melalui Internet

Perkembangan tekhnologi yang semakin canggih, memacu IKADI Jember

untuk berinovasi dan berekspansi metode dakwah. Tidaknya hanya melalui

pengajian akbar dan kegiatan tatap muka lainnya, namun IKADI Jember ingin

menyapa dan menyentuh mad’u-mad’u dari dunia maya. Ada banyak persoalan

yang membelit kehidupan manusia. Padahal, Islam hadir secara kamil dan syamil

beserta dengan solusi-solusinya. Dan manusia bukannya tidak mau untuk mencari

solusi tersebut,namun lebih kepada tidak tahu bagaimana caranya. Masifnya

penggunaan internet juga menjadi faktor mengapa IKADI Jember perlu memiliki

website yang dikelola dengan layanan konsultasi seputar masalah keagamaan

maupun social kemasyarakatan. Saat ini, IKADI Jember telah berproses mebuat

website yang insyaAllah akan launching juga di awal tahun 2014.

Page 73: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Analisa Data Deskriptif Karakteristik Responden

Tingkat partisipasi jama‟ah dapat dilihat dari beberapa aspek yang tercantum

dalam data diri responden. Pada penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan

siapakah yang memiliki geliat partisipasi paling dominan pada kategori jenis

kelamin, umur, profesi, dan jarak tempuh ke lokasi pengajian.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, menunjukkan bahwa sebesar

53,3% jama‟ah IKADI Jember dari jenis kelamin perempuan. Sedangkan laki-laki

sebesar 46,7%. Hal ini menunjukkan eksistensi kaum hawa dalam dakwah saat ini

telah mengalami perkembangan yang semakin pesat. Perempuan yang lebih peka

secara afektif menjadi salah satu faktor tingginya tingkat partisipasi dalam

pengajian IKADI Jember yang dapat menyentuh sisi afektif jama‟ah dalam dzikir

dan muhasabahnya.

Gambar 3

Prosentasi Partisipasi Jama’ah Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 74: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

61

2. Umur

Faktor umur berkaitan dengan produktivitas seseorang dalam berbagai

kegiatan. Produktivitas pula lah yang menggerakkan program-program amal

IKADI Jember melalui kontribusi dan partisipasi jama‟ahnya. Jama‟ah

IKADI Jember terdiri dari bebagai kalangan usia. Walaupun demikian,

pengajian ini didominasi oleh jama‟ah yang ada pada kisaran umur 20-40

tahun dengan prosentase 58,3%. Kisaran umur 41-60 tahun menempati posisi

kedua dengan prosentase 30%. Jama‟ah yang berusia di bawah 20 tahun

berkisar 8,3% dan jama‟ah yang berumur di atas 60 tahun berkisar 3,3%. Data

ini menunjukkan bahwa usia 20-40 tahun memiliki minat yang lebih tinggi

pada kegiatan dakwah.

Gambar 4

Tingkat Partisipasi berdasarkan Umur

3. Jarak dari Rumah ke Lokasi

Sesuatu yang memiliki daya tarik akan mendatangkan banyak peminat

walaupun sulit untuk dijangkau. Sebanyak 41,7% jama‟ah yang berjarak

kurang dari 5 km ke lokasi pengajian majlis Dhuha menjadi gambaran bahwa

keberadaan majlis Dhuha di daerahnya telah menginspirasi banyak orang

Page 75: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

62

disekitarnya. Sebagaimana substansi dakwah ialah menjangkau yang dekat

terlebih dahulu. Namun, tidak sedikit juga jama‟ah yang tertarik untuk datang

meski jarak tempuh ke lokasi terbilang jauh, yaitu sebanyak 21,7% jama‟ah.

Gambar 5

Tingkat Partisipasi Jama’ah berdasarkan Jarak Tempuh ke Lokasi

4. Pekerjaan/Profesi

Menurut data demografis responden, sebanyak 40% jama‟ah IKADI Jember

berprofesi sebagai PNS yang terdiri dari dosen dan guru, 15% adalah pegawai

swasta yang didominasi oleh karyawan. Sedangkan 8,3% wiraswasta, dan 36,7%

dinyatakan belum bekerja yang mayoritas berasal dari kalangan pelajar dan

mahasiswa. Data ini menggambarkan bahwa majlis Dhuha mempunyai

segmentasi jama‟ah yang mayoritas bependidikan. Besarnya prosentase jama‟ah

dari kalangan pelajar dan mahasiswa menggambarkan tingkat partisipasi pihak

keluarga jama‟ah IKADI Jember cukup besar.

Page 76: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

63

Gambar 6. Tingkat Partisipasi berdasarkan Profesi/Pekerjaan

B. Hasil Analisis Data Deskriptif Aplikasi Strategi Komunikasi

1. Narasumber/Pemateri Kajian

Narasumber merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan

terlaksananya komunikasi publik. Namun anehnya, 93,3% jama‟ah IKADI Jember

tidak mempermasalahkan siapapun narasumbernya. Bagi jama‟ah IKADI Jember,

popularitas narasumber bukanlah menjadi daya tarik tingginya tingkat partisipasi.

Hanya sebagian kecil yang memandang popularitas pembicara menentukan

kehadiran jama‟ah pada pengajian majlis Dhuha. Fakta ini juga menggambarkan

tingkat loyalitas yang tinggi dari para jama‟ah ketika mereka tidak

mempermasalahkan siapapun pembicaranya.

Gambar

7. Ketertarikan Jamaah IKADI Jember terhadap Level Narasumber/Pemateri

Kajian pada Majlis Dhuha IKADI Jember

Page 77: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

64

2. Tema Kajian

Daya tarik tema dapat menjadi salah satu alasan tingginya tingkat partisipasi.

Hampir semua penyelenggara kegiatan (event organizer) harus merencanakan

tema dengan seksama agar khalayak tertarik untuk hadir dan berpartisipasi pada

kegiatan tersebut.

Gambar 8. Ketertarikan Jamaah IKADI Jember terhadap Tema Kajian Majlis

Dhuha IKADI Jember

Namun di sisi lain, pada jama‟ah IKADI Jember, terlihat bahwa faktor daya

tarik tema walaupun telah diketahui tidak mendapatkan porsi yang memuaskan.

Bahkan, sebanyak 78,3% memilih tetap hadir ke pengajian akbar IKADI Jember

baik Majlis Dhuha ataupun kegiatan lainnya meski tema pengajian akbar tersebut

belum diketahui sebelumnya. Hanya 26,7% jama‟ah yang menganggap tema akan

menentukan kehadiran jama‟ah pada kegiatan IKADI Jember atau tidak.

3. Konten Kegiatan

Sebanyak 95% responden memilih lebih dari satu konten kegiatan, ini

menunjukkan keragaman konten kegiatan (ketersediaan lebih dari satu kegiatan)

dalam Majlis Dhuha menambah daya tarik jamaah untuk berpartisipasi dalam

kegiatan Majlis Dhuha.

Page 78: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

65

48.7

28.2

15.4

6.0

1.7

Konten Kegiatan

Penceramah dan MetodePenyampaianDzikir dan Muhasabah

Sholat Dhuha Bersama

Kostum Pengajian

Layanan Konsultasi Syariah

Layanan Kesehatan

Gambar 9. Ketertarikan Jamaah IKADI Jember terhadap konten kegiatan Majlis Dhuha

IKADI Jember

4. Promosi/Publikasi Kegiatan

Sebanyak 85% responden mendapatkan informasi mengenai kegiatan

IKADI/Majlis Dhuha lebih dari satu sumber informasi. Artinya seorang dapat

mendapat informasi tentang kegiatan majlis Dhuha lebih dari satu sumber, pada

umumnya dari SMS, kolega/keluarga dan Pengajian IKADI di lapangan PTPN

XII.

Gambar 10. Sumber informasi yang diperoleh Jamaah IKADI Jember tentang konten

kegiatan Majlis Dhuha IKADI Jember

Page 79: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

66

5. Durasi Kegiatan

Pengajian Akbar Majlis Dhuha IKADI Jember berlangsung dari pukul 06.00-

09.00 WIB. Menurut hasil survey, sebanyak 96,5% menyatakan waktu tersebut

terbilang cukup. Hanya 1,7% yang mengeluhkan terlalu lama, bahkan 1,7%

menyatakan kurang lama.

Gambar 11. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap durasi kegiatan Majlis Dhuha

IKADI Jember

Kecukupan durasi menjadi salah satu perencanaan strategi komunikasi yang

berimbas pada kontinyuitas kehadiran jama‟ah. Jika jama‟ah merasakan

kejenuhan karena acara yang terlalu lama, akan membuat mereka enggan untuk

berpartisipasi kembali.

6. Frekuensi Kegiatan

Berdasarkan data di lapangan, sebanyak 85% responden menyatakan pengajian

akbar Majlis Dhuha IKADI Jember yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali

sangatlah cukup. Sedangkan 15% responden menyatakan kurang, dan tidak ada

yang beranggapan frekuensi kegiatan terlalu banyak. Data ini menggambarkan

tingginya tingkat penerimaan masyarakat Jember terhadap dakwah. Mayoritas

jama‟ah IKADI Jember sanggup meluangkan waktunya minimal satu bulan satu

kali untuk berpartisipasi pada kegiatan keagamaan.

Page 80: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

67

Gambar 12. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap frekuensi kegiatan Majlis Dhuha

IKADI Jember

7. Daya Tarik Lokasi

Sebanyak 56,7% responden menyatakan lokasi pegajian akbar majlis Dhuha

yang bertempat di Aula Puslit Kakao cukup memiliki daya tarik. Bahkan 43,3%

responden menyatakan lokasi tersebut memiliki daya tarik yang tinggi. Daya tarik

tersebut, dinilai datang dari banyaknya banner dan spanduk serta penjual makanan

yang berada di sekitar lokasi pengajian.

Gambar 13. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap daya tarik lokasi kegiatan

Majlis Dhuha IKADI Jember

Page 81: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

68

8. Kestrategisan Akses Lokasi

Strategi pemilihan lokasi Pengajian Akbar Majlis Dhuha yang berada di

tengah-tengah kota ternyata mendapatkan respon yang positif dari jama‟ah.

Sebanyak 51,7% responden menyatakan lokasi pengajian Majlis Dhuha sangat

strategis. Hanya 1,7% yang tidak setuju dengan pernyataan ini. Fakta ini pun

diperkuat oleh data sebelumnya di mana tingkat partisipasi jama‟ah tertinggi

adalah yang bertempat tinggal kurang dari 5 km ke lokasi pengajian. Bahkan

jama‟ah yang bertempat tinggal lebih dari 10 km ke tempat lokasi pengajian pun

bisa menjangkaunya. Walaupun prosentasenya tidak terlalu besar.

Gambar 14. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap kesetrategisan akses lokasi kegiatan

Majlis Dhuha IKADI Jember

9. Daya Tampung Lokasi

Ruangan Aula Pusit Kakao Jember memiliki daya tampung yang cukup untuk

500 orang tanpa menggunakan bangku. Namun, kerap kali jama‟ah yang hadir

membludak hingga melebihi kapasitas. Sehingga sebagian jama‟ah harus

mengikuti pengajian akbar di luar gedung. Bahkan tidak jarang yang menyimak

sambil berdiri. Alasan inilah yang membuat 16,7% responden beranggapan daya

tampung lokasi kurang memadai. Namun, sebanyak 36,7% responden menilai

Page 82: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

69

sebaliknya. Bisa diasumsikan bahwa 36,7% jama‟ah ini selalu mendapatkan

tempat selama pengajian berlangsung. Sedangkan 46,7% lainnya tidak

mempermasalahkan hal tersebut dan lokasi dianggap cukup.

Gambar 15. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap daya tampung lokasi kegiatan

Majlis Dhuha IKADI Jember

10. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasana erat kaitannya dengan strategi IKADI Jember dalam

upaya melayani jama‟ah dakwah. Berdasarkan data di lapangan, sebanyak 71,7%

menilai pelayananan yang diberikan sudah cukup memuaskan, 25% sangat

memuaskan, dan 3,3% lainnya menyatakan kurang puas pada fasilitas yang

diberikan.

Gambar 16. Penilaian Jamaah IKADI Jember terhadap sarana dan prasarana kegiatan

Majlis Dhuha IKADI Jember

Page 83: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

70

C. Analisis Data Deskriptif Bentuk-Bentuk Partisipsi Jama’ah

Point sebelumnya, merupakan deskripsi dari respon khalayak terhadap strategi-

strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh IKADI Jember. Tentunya, strategi

komunikasi tersebut mendapatkan feedback yang sesuai dari jama‟ah IKADI.

Umpan balik tersebut dapat diketahui dengan upaya-upaya jama‟ah untuk

berpartisipasi dalam:

1. Keaktifan Mengakses Informasi

Sebanyak 37% responden aktif mengakses informasi lebih dari satu sumber, di

samping dari brosur dan kalender yang rutin dibagikan IKADI Jember kepada

jama‟ah. Fakta bahwa strategi komunikasi melalui penyebaran kalender dan

brosur dinilai efektif karena dapat diakses dengan tingkat prosentase tertinggi

yaitu 41,5%. Bertanya kepada jama‟ah lain dengan prosentase 19,5%

menggambarkan bahwa pengajian akbar ini tidak hanya membangun karakteristik

individu namun juga membina rasa kekeluargaan antar jama‟ah. 18,3% responden

menyatakan aktif mencari tahu informasi tentanga Majlis Dhuha melalui

pengajian IKADI Jember lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa dapat

dipastikan tidak ada program yang tumpang tindih dalam pelaksanaanya namun

saling terintegrasi. Sedangkan 11% lainnya terdiri dari: SMS langsung ke Humas

IKADI Jember dan mengikuti kebiasaan saja (tidak mengakses apapun). Dan

hanya 9,8% yang aktif memanfaatkan sosial media (facebook) sebagai sumber

informasi.

Page 84: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

71

Gambar 17. Keaktifan Jamaah IKADI Jember dalam mengakses informasi kegiatan Majlis

Dhuha IKADI Jember

2. Intensitas Kehadiran Pada Majlis Dhuha

Salah satu cara termudah untuk melihat dan mengukur tingkat partisipasi

adalah melalui intensitas kehadiran jama‟ah. Data yang diperoleh di lapangan

menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi pada kategori selalu dan sering yang

menunjukkan jumlah prosentase 71,7%.

Gambar 18. Intensitas kehadiran Jamaah IKADI Jember pada kegiatan Majlis Dhuha

IKADI Jember

Page 85: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

72

3. Partisipasi pada Kegiatan IKADI Jember Lainnya

Sebanyak 73,6% jamaah Majlis Dhuha secara aktif mengikuti Pengajian Akbar

IKADI di Lapangan PTPN XII, namun demikian hanya 20% responden yang juga

mengikuti kegiatan-kegiatan IKADI lainnya, seperti pengajian tafsir dan lain-lain.

Gambar 19. Partisipasi Jamaah Majlis Dhuha pada kegiatan IKADI Jember lainnya

4. Partisipasi dalam Infaq Materi

Berdasarkan data responden, sebanyak 58,33% responden berpartisapi infaq

materi lebih dari satu jenis infaq. Jama‟ah yang yang menjadi orang tua asuh

mahasantri tahfidzul Qur‟an PP Ibnu Katsir juga berinfaq pada kegiatan Pengajian

IKADI maupun Majlis Dhuha.

Gambar 20. Partisipasi Jamaah Majlis Dhuha dalam berinfaq pada kegiatan IKADI

Jember

Page 86: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

73

5. Partisipasi dalam Mengajak Orang Lain pada Majlis Dhuha

Sebanyak 27% responden disamping mengajak keluarga juga aktif mengajak

kolega/teman untuk hadir dalam kegiatan Majlis Dhuha. Sedangkan 3,9%

lainnya terdiri dari mengajak tetangga dan tidak mengajak siapapun.

Gambar 21. Partisipasi Jamaah Majlis IKADI Jember dalam mengajak orang lain untuk

hadir pada Majlis Dhuha

D. Strategi Komunikasi Dakwah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Jember

Entitas Islam adalah dakwah. Agama Islam tidak akan hidup dan berkembang

tanpa dakwah. Dakwah bersifat dinamis secara praktis, menyesuaikan diri dengan

perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Namun, tetap mengamalkan

dakwah teoritis yang telah dirumuskan dalam Al-Qur‟an dan Sunnah. Maka ia

pula berinovasi.

Sebagaimana dunia bisnis, agar dapat bertahan dalam persaingan maka perlu

ada inovasi. Baik dari segi produk, marketing, financial, desain, kemasan, dan

lain-lain. Begitu pula dakwah yamg dipahami oleh Ikatan Da‟I Indonesia (IKADI)

Jember yang bergerak dalam dakwah berlandaskan tiga prinsip:

1. Kerja ikhlas

2. Bersegera dalam kebaikan

Page 87: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

74

3. Strategi dan prioritas

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Agus Rahmawan, pengurus

IKADI Jember bahwa manusia pada hakikatnya akan mengikuti kebaikan.

Kebanyakan mereka yang tidak melaukan hal baik alasannya bukan karena

tidak mau, akan tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Maka, peran inilah yang

akhirnya dijalankan oleh IKADI Jember, yaitu menyediakan ladang amal bagi

jama‟ah IKADI untuk menanam dan menyemai kebaikan itu di kemudian

hari. Dalam penyediaan ladang amal tidak jauh berbeda dengan menjual

produk. Orang akan cenderung membeli suatu barang jika barang tersebut

mempunyai daya tarik dan mendatangkan manfaat yang besar. Dua hal itulah

yang akan membuat seseorang tidak akan segan mengeluarkan uang dalam

jumlah besar. Tentunya ada banyak orang, organisasi, institusi, dan lembaga

masyarakat yang menjual produk serupa. Maka perlu disusun strategi

marketing yang tepat. Yaitu, strategi komunikasi.

Dengan strategi komunikasi, meski produk yang ditawarkan sama-sama

bermanfaat dan memiliki daya tarik, namun disampaikan dengan cara dan

kemasan yang berbeda, hasilnya pun tidak akan sama. Partisipasi adalah

bentuk kerelaan seseorang erat kaitannya dengan hati. Maka tidak cukup

dengan hanya memberikan pengetahuan tentang produknya. Oleh karena itu,

IKADI Jember menerapkan tiga tahapan strategi komunikasi yaitu strategi

rekrutmen jama‟ah, strategi pembinaan loyalis, dan strategi peningkatan

jama‟ah. Strategi komunikasi yang dilakukan pada rekrutmen jama‟ah di

antaranya:

Page 88: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

75

1. Strategi Pemilihan Kata

Seorang da‟i sejatinya harus memaknai kondisi sasaran dakwahnya. Baik

dari segi psikologis maupun sosiologis. Pembahasaan yang tepat akan

menghasilkan pemahaman yang sama (mutual understanding). Oleh karena

itu, IKADI Jember yang memposisikan sebagai organisasi para da‟i harus

memahami dan mengamalkan etika komunikasi dalam Al-Qur‟an yang

terdiri dari:

• Qaulan Sadida, yakni pembicaraan, ucapan dan perkataan yang benar,

baik dari segi substansi (isi) maupun redaksi (tata bahasa).

• Qaulan Baligha, yakni pembicaraan yang menggunakan kata-kata efektif,

tepat sasaran, komunikatif, mudah mengerti, langsung ke pokok masalah

dan tidak berbelit-belit.

• Qaulan Ma’rufa, yakni perkataan yang baik dan pantas, sesuai dengan

adat dan sasaran dakwah yang miskin dan lemah.

• Qaulan Karima, yakni perkataan yang mulia, diiringi dengan

penghormatan dan bertatakrama kepada posisi yang lebih tinggi.

• Qaulan Layina, yakni perkataan yang lemah lembut, enak didengar dan

ramah. Pada umumnya, ditujukan kepada penguasa yang dzalim.

• Qaulan Maisuran, yakni perkataan yang menyenangkan, mudah dicerna,

ringkas dan tepat digunakan kepada sasaran dakwah yang bersedih,

keluarga dekat, musafir, dan miskin.

Jika seorang da‟i telah dicintai oleh mad‟u nya, maka pesan-pesan dakwah

akan diterima dengan lapang tanpa beban. Pengamalannya pun menjadi mudah

Page 89: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

76

dan berkelanjutan. Pemilihan kata yang tepat sasaran akan menghasilkan

komunikasi yang efektif. Da‟i adalah wajah Islam. Berbekal komunikasi yang

efektif, kebaikan universal yang ada pada Islam dapat tersampaikan kepada

ummat manusia.

Dengan memahami konsep ini, IKADI Pusat dan IKADI Jember bersinergi

dalam program pelatihan da‟i. Di mana da‟i-da‟i muda yang akan diterjunkan ke

masyarakat haruslah faham dan mengamalkan keenam etika komunikasi. Agar

mad‟u yang berasal dari strata mana pun dapat menerima Islam secara

keseluruhan. Agar tidak ada da‟i yang mengkomersialisasikan dakwah untuk

pencitraan diri.

2. Strategi Top-Down

Inti dari strategi ini adalah menjalin silaturahim dengan beberapa kolega

pengurus IKADI Jember yang memungkinkan dapat membantu program-

program IKADI ke depannya. Diupayakan jaringan yang terbentuk adalah

sekolompok orang yang memiliki kekuasaan dan otoritas. Sehingga dapat

menggerakkan massa dalam jumlah besar yang diharapkan nantinya menjadi

basis jama‟ah IKADI Jember. Maka, diperlukan mad‟u yang berjiwa

kepemimpinan.

Menurut Kartono1, pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan

khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat memengaruhi kelompok

yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama yang mengarah pada

pencapaian sasaran tertentu. Pemimpin yang menerapkan komunikasi dakwah

sebagai salah satu alternatif pencapaian tujuan berarti pribadi yang memiliki

1Kartini Kartono, Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri, (Jakarta:

Rajawali Press, 1991), h. 193.

Page 90: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

77

kecakapan mental spiritual, mempunyai posisi penting di sebuah kelompok

dan mampu mengendalikan bawahannya.2

Alat dari strategi ini adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan

secara tatap muka. Konten pesan yang disampaikan tidak serta merta

menjelaskan program-program IKADI, namun disisipi dengan muatan dakwah

fardiyah dengan karakteristik sebagai berikut3:

Adanya mukhathabah (berbincang-bincang) dan muwajahah (tatap muka)

dengan mad‟u secara dekat dan intens. Hal ini mempermudah terbukanya

berbagai macam permasalahan dan problem yang tidak mungkin

dilakukan ketika menghadapi orang banyak.

Istimrariyah. Terjaganya keberlanjutan dakwah, khususnya di saat-saat

sulit dan dalam kesempitan.

Berulang-ulang. Dapat dilakukan setiap saat tanpa menunggu momen

tertentu.

Mudah, bisa dilakukan setiap orang.

Bisa terhindar dan tertutupi dari pandangan manusia, terutama musuh.

Dapat menghasilkan asas dan pilar-pilar amal.

Dakwah fardiyah dapat membantu mengungkap potensi dan bakat

terpendam.

Tahapan dalam dakwah fardiyah:

Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang hendak didakwahi

Membangkitkan iman yang mengendap dalam jiwa

2Rafy Saputri, Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta. Rajawali Press,

2009), hlm. 409. 3Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Tangerang: UIN Jakarta Press, 2003), hlm.

115.

Page 91: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

78

Membantu memperbaiki keadaan mad‟u dengan memperkenalkan perkara-

perkara yang bernuansa ketaatan kepada Allah dan bentuk-bentuk ibadah

yang diwajibkan.

Menjelaskan tentang pengertian ibadah secara menyeluruh.

Menjelaskan bahwa keberagaman kita tidak cukup hanya dengan

keislaman diri sendiri.

Menjelaskan bahwa cita-cita Islam yang besar tidak akan dapat tertunaikan

jika umat Islam tidak bersatu padu mewujudkannya.

Menjelaskan tentang kesadaran seorang mad‟u terhadap kepentingan

sebuah jama‟ah.

Beberapa jama‟ah yang telah bermitra dalam program IKADI Jember

adalah Dr. IR. Teguh Wahyudi M.Eng, direktur Pusat Penelitian Kopi dan

Kakao Indonesia yang menjadi fasilitator pengajian akbar Majlis Dhuha dan

manajer wilayah II PTPN XII Jember, yaitu Bapak Endang Sulaiman. Kedua

pemimpin lembaga ini telah membantu menyediakan tempat secara gratis

untuk pengajian akbar setiap bulannya. Sehingga dapat menghemat anggaran

organisasi dan dapat dialokasikan kepada program bina santri atau santunan

anak yatim.

3. Strategi Iqro’

Iqro’ adalah perintah Allah yang pertama kali diberikan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui Jibril. Iqro’ dalam bahasa Arab merupakan kata

perintah yang berarti „bacalah‟. Tidak hanya sekedar membaca tulisan secara

Page 92: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

79

tekstual, namun dapat menyiratkan secara kontekstual dan mengkonstruknya

menjadi sebuah realitas.

Makna ini telah dioperasionalisasikan secara taktis oleh tim kreatif IKADI

Jember dengan mengabadikan setiap kegiatan dalam bentuk foto. Foto

merupakan gambaran realitas yang dimiliki oleh masing-masing orang. Setiap

orang telah dibekali kemampuan untuk menafsirkan apapun yang dilihatnya.

Foto yang baik, adalah representasi dari realita dan akan terpersepsi ke dalam

benak setiap individu yang akhirnya menciptakan kesan.

`Pernah suatu ketika, Ustadz Abu Hasanudin ketua umum IKADI Jember

mendapatkan undangan untuk menjadi khotib Jumat di Bank Indonesia. Maka,

kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh IKADI Jember. Berangkatlah

Ustadz Abu Hasanudin bersama Ustadz Agus Rahmawan selaku humas

IKADI Jember. Tidak banyak orang yang berpeluang untuk bertemu dengan

pejabat Bank Indonesia. Di momen itulah, mereka sempatkan untuk

bersilaturrahim dengan petinggi-petinggi Bank Indonesia dan menyampaikan

program-program IKADI Jember. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki

oleh pejabat tersebut, tentunya tidak dapat menjelaskan banyak hal. Namun,

kesempatan emas tidak bisa dilewatkan begitu saja. Setidaknya ada

dokumentasi pertemuan mereka yang akan memperkuat kepercayaan jama‟ah

kepada IKADI Jember.

Setelah proses rekrutmen jama‟ah, maka diperlukan strategi untuk

membina loyalitas dan meningkatkan kepercayaan jama‟ah. Beberapa cara

yang dilakukan IKADI Jember untuk membina loyalitas dan kepercayaan

adalah:

Page 93: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

80

Menerbitkan buletin gratis bagi jama’ah IKADI Jember setiap satu

bulan sekali.

IKADI Jember bekerja sama dengan percetakan Soerabaja‟45 dalam

pembuatan buletin. Juliyanto Ari Wibowo owner CV. Soerabaja‟45 adalah

salah satu jama‟ah IKADI yang telah mewakafkan tiga rukonya kepada

Ma‟had Tahfidz Ibnu Katsir binaan IKADI Jember. Sistem kerja sama antara

kedua lembaga ini adalah profit sharing. Buletin IKADI dicetak secara gratis,

dan Soerabaja‟45 boleh beriklan dalam buletin tersebut. Tidak hanya

Soerabaja‟45 yang berpartisipasi dalam pembuatan buletin ini. Beberapa

pengiklan juga melirik potensi beriklan di buletin IKADI Jember yang telah

memiliki ribuan jama‟ah.

Membagikan kalender

Menjelang akhir tahun, IKADI Jember membagikan kalender kepada jama‟ah.

Dalam kalender tersebut berisikan jadwal pengajian akbar PTPN XII dan

Majlis Dhuha. Ada pula program-program wakaf bagi calon donatur sebagai

bentuk sosialisasi. Gambar di dalam kalender pun dipilih dengan selektif yang

kira-kira dapat menjadi sarana iqro‟ bagi para jama‟ah.

Gathering donatur.

Adanya pengajian VIP untuk para eksekutif yang dikemas elegan dan materi

pun disesuaikan dengan latar belakang pendidikan jama‟ah. Memberikan

pelayan khusus kepada donatur merupakan prinsip IKADI Jember untuk

memelihara trust.

Page 94: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

81

Melampirkan transparansi dana infak jama’ah melalui buletin.

Mengeluarkan harta di jalan Allah memang berat untuk dilakukan. Apalagi

dengan kebutuhan manusia yang beragam dan terus bertambah seiring dengan

perkembangan zaman. Walaupun ayat-ayat Allah Swt telah sangat jelas

menerangkan bahwa pahala dan rizki yang jauh lebih besar akan datang, jika

kita berinfaq di jalanNya.

Program-program dakwah tentunya tidak akan mudah terlaksana tanpa

bantuan dari jama‟ah. Oleh karena itu, IKADI berinovasi dengan menyediakan

paket-paket wakaf yang sekiranya meringankan bagi jama‟ah.

Beberapa program fundraising yang dikhususkan untuk Ma‟had Tahfidz Ibnu

Katsir adalah:

a) Wakaf Tunai Mobil-QU

Mobil Qur‟an pertama di Indonesia. Merupakan kendaraan operasional

untuk menyukseskan GeMMA (Gerakan Mencintai dan Memuliakan Al-

Qur‟an) sejak September 2012. Cicilan Rp 4.400.000 per bulan selama 35

kali dan telah tertanggung sebanyak 15 kali. Paket cicilan yang disediakan;

1 bulan penuh (4,4 juta), ½ bulan (2,2 juta), ¼ bulan (1,1 juta), suka-suka

(ditentukan oleh donatur sendiri).

b) Ortas-QU

Program orang tua asuh Qur‟an yang merupakan program beasiswa untuk

biaya pendidikan ma‟had, asrama, makan mahasantri Ma‟had Tahfidz Ibnu

Katsir. Program ini ditawarkan sebagai investasi strategis dalam rangka

sinergi amal sholeh untuk menyukseskan GeMMA dengan menanggung

satu orang santri senilai satu juta rupiah (baik personal maupun komunal

Page 95: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

82

institusional). Paket yang ditawarkan: paket A = Rp 1.000.000,-, paket B =

Rp 500.000,-, paket C = Rp 250.000,- dan paket suka-suka.

c) Wakaf Tunai Gedung-QU

Program wakaf tunai untuk pembelian asrama santri, pembangunan

gazebo, Aula dan bangunan pennjang lainnya. Paket yang ditawarkan:

paket A (Rp 6.500.000,-), paket B (Rp 3.250.000,-), paket C (Rp

1.625.000,-) dan paket Spesial (paket gedung Asrama, kelas, kamar mandi,

dapur, dan lain-lain).

d) Wafak Tunai Tanah-QU

Program wakaf tunai dalam rangka pengembangan kampus 1 dengan

membebaskan tanah 3.000 m untuk menambah komplek Ma‟had Ibnu

Katsir. Paket sertifikat wakaf tunai; 20 meter (Rp 1.000.000,-), 10 meter

(Rp 500.000,-), 5 meter (Rp 250.000,-) dan paket special.

e) Masjid-QU

Adalah program donasi baik aad wakaf maupun infaq terikat untuk

pembangunan masjid Kampus II Ibnu Katsir baik bangunan masjid

maupun sarana dan prasarana. Donatur bebas memilih bila akan

mendukung barang/kebutuhan bangunan.

f) Jariyah-QU

Adalah program pendayagunaan ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) kaum

muslimin yang terikat khusus peruntukan. Dalam hal ini, IKADI Jember

melalui ma‟had Ibnu Katsir wajib melaksanakan amanah sebaik-baiknya

dan berhak mengalokasikan pada prioritas yang ditetapkan lembaga.

Page 96: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

83

Jama‟ah IKADI Jember yang telah mendonasikan hartanya, akan

dilampirkan laporannya setiap terbit buletin IKADI. Para donatur juga akan

mendapatkan kiriman buletin ini sebagai laporan secara gratis.

Turut melibatkan jama’ah dalam program ma’had tahfidz Ibnu Katsir

Sebelum pengajian Majlis Dhuha (Ahad, 22 Desember 2013) dimulai, MC

yang memandu acara memberikan selingan ice breaking kepada jama‟ah.

Yaitu berupa kuis tebak gambar yang tersembunyi dalam angka. Kuis

semacam ini tentulah pernah dijumpai di televise. Biasa, para peserta kuis

diwajibkan untuk memilih satu nomor. Di dalam nomor tersebut tersimpan

nominal hadiah yang akan didapatkan. Namun berbeda dengan kuis pengajian

Majlis Dhuha kala itu. Salah satu jama‟ah secara bergantian diminta untuk

memilih angka 1-12 secara acak. Di dalam nomor tersebut tersimpan program-

program wakaf dan seruan kepada jama‟ah untuk melakukan kebaikan. Seperti

program wakaf mobil pesantren, wakaf orang tua asuh, wakaf tanah, dan lain-

lain. Strategi ini berhasil mendorong semangat jama‟ah yang hadir untuk

berpartisipasi secara aktif membantu terealisasinya kegiatan dakwah.

Setelah menerapkan strategi peningkatan kepercayaan dan loyalitas jama‟ah,

maka perlu diimbangi dengan peningkatan partisipasi jama‟ah agar tetap semangat

dalam beramal sholeh. Pada point ini, sangat ditentukan faktor reward yang

diperoleh jama‟ah. Dengan adanya reward, jama‟ah akan senang untuk hadir di

setiap pengajian dan mengajak yang lain untuk ikut bergabung. Beberapa cara-

cara sederhana yang dilakukan oleh IKADI Jember adalah sebagai berikut:

Memberikan doorprize

Mengapresiasi kehadiran jama‟ah yang datang paling awal

Page 97: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

84

Mengapreasiasi semangat jama‟ah yang berusia lanjut

Mengapresiasi jama‟ah yang membawa massa ke pengajian.

E. Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat Partisipasi

Jama’ah Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) Jember

Efektivitas strategi komunikasi pada IKADI Jember sangat menetukan tingkat

partisipasi jama‟ah. Hal ini terlihat dari temuan data di lapangan yang

menggambarkan beberapa aspek dari komponen komunikasi menurut Laswell

(who says what, in what channel, to whom, with what effect), yaitu;

a. Aspek Komunikator

Tingkat popularitas narasumber ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap

tingkat partisipasi jama‟ah IKADI Jember. Hal ini ditunjukkan oleh data yang

menyatakan 93,3% responden tidak mempermasalahkan tingkat popularitas

narasumber. Siapapun pembicaranya, jama‟ah akan tetap hadir dan berpartisipasi

dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, metode penyampaian narasumber justru

sangat berpengaruh terhadap tingkat kehadiran jama‟ah Pernyataan ini dibuktikan

oleh 48,7% responden yang menyatakan metode ceramahlah yang paling disukai

jama‟ah. Metode ceramah yang menggunakan komunikasi publik dan dikemas

dalam bahasa semi training motivasi menjadi andalan strategi komunikasi IKADI

Jember. Metode penyampaian yang berbeda dengan ceramah-ceramah pada

umunya yang bersifat kaku dan linear.

IKADI Jember di setiap kegiatannya yang melibatkan jama‟ah menggunakan

metode repeating (pengulangan pesan) yang tujuannya mendorong jama‟ah agar

terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan fundrising. Sedangkan dalam pengajian-

Page 98: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

85

pengajian akbar yang diselenggerakan, IKADI Jember sebagai fasilitator, berupa

mengarahkan narasumber untuk menggunakan metode canalizing dalam

ceramahnya. Sehingga, jama‟ah IKADI yang awalnya datang dengan berbagai

alasan dan tujuan, dapat menyatu ke dalam acara tersebut dan pesan dapat

tersampaikan.

Walaupun narasumber yang didatangkan tidak semua narasumber yang

populer, namun narasumber-narasumber IKADI Jember dinyatakan memiliki

ethos dan kredibilitas yang tinggi. Ethos dan kredibilitas komunikator sangat

menetukan efektivitas komunikator sebagai penyampai pesan kepada khalayak.

Ethos ditentukan oleh tiga hal; good sense, good moral, dan good will. Sedangkan

kredibilitas dipengaruhi oleh keahlian dan kepercayaan.

Tipe narasumber IKADI Jember adalah tipe derived credibility yakni

kredibiltas yang diperoleh saat komunikasi berlangsung, bagi jama‟ah yang belum

mengenal sosok narasumber dengan baik. Kesimpulannya, yang membuat tingkat

kehadiran jama‟ah pada pengajan-pengajian IKADI Jember tinggi adalah karena

metode penyampaian dakwahnya berbeda dengan ceramah-ceramah pada

umumnya.

b. Aspek pesan

Jama‟ah dapat menangkap isi pesan sebelum mengikuti pengajian melalui

tema. Tema yang menarik akan meningkatkan rasa kuriositas khalayak untuk

hadir dan berpartisipasi dalam acara tertentu. Perhatian menjadi tolak ukur untuk

menilai keberhasilan proses komunikasi.

Pada jama‟ah IKADI Jember, strategi penyususnan pesan melalui tema telah

berhasil mendapatkan perhatian 73,3% responden yang meyakini apapun tema

Page 99: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

86

yang diusung oleh IKADI Jember pastilah bermuatan positif dan menarik. Tema

yang diangkat adalah both side issue di mana suatu permasalahan diungkap dari

sisi positif, negatif, gagasan yang sedang berkembang dan konsepsi dari

narasumber dipadupandakan menjadi suatu pemahaman tertentu untuk

memengaruhi khalayak.

Kondisi jama‟ah IKADI Jember yang mayoritas berpendidikan, sangat cocok

dengan materi atau tema yang mengandung both side issue sebagaimana yang

dikemukakan oleh Wilbur Schramm tentang penyajian masalah dalam pesan

sebagai berikut4:

1. Jika ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang sejak awal berbeda

pendapat, maka gunakan both side issue

2. Pada orang-orang yang sudah memiliki pemahaman yang sama (mutual

understanding) gunakan one side issue.

3. Pada golongan terpelajar gunakan both side issue.

4. Pada orang awam gunakan one side issue.

c. Aspek Media Komunikasi

Media komunikasi yang digunakan oleh IKADI Jember cukup efektif untuk

meningkatkan partisipasi jama‟ah. Dalam upaya branding suatu program, SMS

merupakan metode publikasi yang paling efektif. Strategi top down dalam tahap

rekrutmen sangat efektif meningkatkan tingkat partisipasi jama‟ah di kalangan

institusi sebanyak 26,7%. Brosur dan kalender telah menghasilkan partisipasi aktif

sebanyak 41,5%. Pemanfaatan media elektronik massa (radio dan televisi) kurang

4 Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 405.

Page 100: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

87

efektif menunjukkan bahwa peminatan TV lokal di daerah masih rendah. Di

samping itu, biaya pemasangan iklan relatif mahal jika menggunakan media

elektonik.

d. Aspek Komunikan

Data demografis responden menyatakan partisipasi jama‟ah IKADI

Jember didominasi oleh orang dewasa dikisaran umur 20-40 tahun. Usia

ddewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan kejiwaan yang menimpa

masa remaja. Elizabeth B. Hurlock, menentukan usia dewasa dini dimulai dari

usia 18 ahun sampai kira-kira 40 tahun. Rita Atkinson menentukan usia

dewasa dimulai dari 25-40 tahun, sedangkan di Indonesia batas kedewasaan

adalah usia 21 tahun.

Pada masa dewasa, menurut konsep Islam adalah fase dimana seseorang

telah memiliki tingkat kesadaran dan kecerdasan emosional, moral, spiritual

dan agama. Agama mulai dipandang penting dalam hidup. Sedangkan

pengkajian nilai melalui kegiatan-kegiatan keagamaan diharapkan menjadi

pengokoh perjalanan hidup di dunia dan persiapan bekal di akhirat. Pekerjaan,

ideoelogi, kegiatan sosial, biasanya akan dikaitkan dengan tuntutan agama.

Kualitas ibadah saat ini akan terlihat jelas. Orang-orang dewasa dini lebih

memperhatikan hal-hal keagamaan jika tetangga, keluarga, dan teman-

temannya aktif dalam organisasi atau kegiatan keagamaan. Dan pada masa ini,

kegagalan-kegagalan hidup mulai diatasi dengan bantuan agama, sekalipun dia

selama hidupnya kurang mengamalkan agama atau kurang keyakinannya.5

5 Heny Narendrany Hidayati, Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2007), hlm. 130.

Page 101: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

88

Secara umum, perbedaan kategori umur berdasarkan perkembangan kognitf

dan psikososial adalah sebagai berikut6:

Tabel 5

Perkembangan Kognitif dan Psikososial Manusia

Tahap Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial

Remaja

(11-20 tahun)

Kemampuan untuk

berpikir abstrak dan

menggunakan penalaran

ilmiah berkembang.

Pikiran yang belum

matang bertahan pada

beberapa sikap dan

perilaku.

Pencarian identitas,

mencakup identitas seksual,

menjadi pusat. Kelompok

teman seusia biasa

menimbulkan pengaruh

positif atau negatif.

Dewasa Muda

(20-40)

Pikiran dan penilaian

moral menjadi lebih rumt.

Membuat pilihan atas

pendidikan dan pekerjaan.

Berbagai trait dan gaya

kepribadian relatif stabil,

perubahan kepribadian

mungkin dipengaruhi oleh

tahapan dan peristiwa

kehidupan. Berbagai

keputusan dibuat mengenai

hubungan dekat dan gaya

hidup pribadi. Kebanyakan

orang menikah dan menjadi

6 Papalia Old Feldman, Human Development, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hlm. 17.

Page 102: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

89

orang tua.

Dewasa tengah

(40-60 tahun)

Kemampuan mental

berada kondisi puncak;

memiliki keahlian dan

keterampilan yang tinggi

dalam menyelesaikan

masalah praktis.

Pemahaman identitas terus

berkembang. Transisi

kehidupan paruh baya terjadi.

Anak-anak mulai

meninggalkan rumah

terjadilah empty nest.

Dewasa tua

(60 tahun ke atas)

Kebanyakan orang

waspada secara mental.

Meskipun kecerdasan dan

ingatan mengalami

kemunduran

Pensiun dari pekerjaan. Lebih

banyak mengembangkan

strategi untuk mengatasi

kehilangan pribadi dan

kematian yang sudah dekat.

Jama‟ah IKADI mayoritas menumpuh jenjang pendidikan tinggi. 63,3% telah

memiliki pekerjaan tetap, sedangkan 36,7% diwakili oleh pelajar dan mahasiswa.

Sebanyak 40% PNS diwakili oleh kelompok dosen dan guru. Ini menunjukkan

segementasi khalayak IKADI Jember adalah kaum kelas atas yang berpendidikan

dan notabene berpenghasilan. Segmentasi inilah yang akan memengaruhi tingkat

partisipasi jama‟ah sebagai efek komunikasi.

e. Aspek efek komunikasi

Bentuk-bentuk partisipasi merupakn efek dari keberhasilan proses

komunikasi. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti menyatakan tingkat

Page 103: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

90

partisipasi jama‟ah IKADI Jember sangat tinggi dengan melihat beberapa item

kategori:

1. Keaktifan mengakses informasi jama‟ah IKADI Jember 9,8 % melalui

facebook, kalender dan brosur 41,5%, bertanya pada jama‟ah lain 19,5%,

pengajian Ikadi 18,3%. Lainnya terdiri dari SMS Center 8,5%, tidak aktif

mengakses informasi hanya 2,4%. Intinya 97,6% jama‟ah IKADI Jember

aktif mengakses informasi tentang IKADI melalui saluran-saluran

komunikasi.

2. Intensitas kehadiran jama‟ah IKADI Jember menunjukkan selalu 15%,

sering 56,7%, kadang-kadang (jarang) 28,3%. Intinya, tingkat partisipasi

kehadiran masih di atas angka 50%, yaitu 71,7%.

3. Partisipasi di kegiatan IKADI Jember lainnya pengajian akbar PTPN XII

73,6% kajian tafsir 1,4%, tahsin Qur‟an 11,1%, Pondok Tahfidzul Qur‟an

6,9% lainnya terdiri dari tidak berpartisipasi 4,1%. Total partisipasi pada

kegiatan lain adalah 95,9%.

4. Partisipasi dalam infaq materi pengajian IKADI PTPN XII 42,1%, majlis

Dhuha 43,2%, program orang tua asuh 8,4%. Lainnya terdiri dari GeMMA

1%, sedekah subuh 1%, dan tidak berpartisipasi 4,2%. Total partisipasi

aktif berupa infaq materi sebesar 95,8%.

Wawancara dengan pengurus IKADI, pembiayaan IKADI seluruhnya

diperoleh dari jamaah IKADI. Sumber pendanaan dari jamaah berupa infaq

jamaah: a) Infaq jamaah pada setiap kegiatan seperti Pengajian Umum IKADI

pada setiap minggu ke-3 di Lapangan PTPN 12, Pengajian Majlis Dhuha,

Pengajian Majlis- majlis Taklim, Kajian Tafsir; b) Infaq subuh yang

Page 104: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

91

dikumpulkan dari anak-anak keluarga jamaah; c) donatur rutin baik yang

langsung dari jamaah maupun yang dikumpulkan oleh para jamaah yang

secara sukarela menjadi koordinator mengumpulkan dana dari donatur tidak

langsung; d) CSR bebepa instansi seperti PTPN 12, PT Telkom, Pusat

Penelitian Kopi Kakao dan lain-lain; e) Wakaf, antara lain wakaf tanah seluas

8000 m2 di Rembangan yang rencananya untuk Pondok Tahfidz yang

dikumpulkan dari para jamaah, wakaf tanah dan bangunan senilai 2 Milyar

dari Ibu Hj. Mimin yang digunakan untuk Ma‟hadz Tahfidzul Qur‟an Ponok

Pesantren Ibnu Katsir di Jl. Mangga Patrang Jember, Wakaf Al-Qur‟an Braille

dari para Donatur yang telah diidistribusikan di 4 kabupaten (Jember,

Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi), Wakaf rumah senilai 3 Milyar dari

Pewakif Joewanto yang dijadikan Usaha Percetakan, Wakaf Tanah dan

Gedung Alia seniali Rp. 2 M yang digunakan untuk Ma‟had Tahfidzul Qur‟an

mahasantri Putri yang mulai terima santri pada tahun 2013, wakaf mobil Al-

Qur‟an dengan cara diangsur oleh para jamaah, wakaf sarana dan prasarana

untuk ma;had Ibnu Katsir, baik berupa mebelair, perabot mapun kendaraan

bermotor roda dua.

5. Partisipasi mengajak orang lain

Menunjukkan, jamaah IKADI yang mengajak keluarga untuk ikut

meramaikan IKADI Jember sebanyak 44,7%, yang mengajak teman dan

kolega 51,3%, lainnya terdiri dari tetangga 1,3% dan tidak mengajak

siapapun 2,6%. Total partisipasi aktif mengajak orang lain sebanyak

97,4%.

Page 105: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

92

Di antara kelima item yang mengindikasikan tingkat partisipasi, item

keaktifan mengakses informasi merupakan upaya partisipasi tertinggi. Jika

melihat variasi saluran komunikasi yang ditawarkan sebagai strategi komunikasi

IKADI Jember, tentunya strategi publikasi adalah strategi yang paling

menentukan tingkat partisipasi jama‟ah.

Hingga kini, masih banyak institusi dakwah yang belum mengoptimalkan

saluran media komunikasi untuk pengembangan dakwah. Padahal, jika kita

melihat data di atas, peluang untuk mendapatkan perhatian khalayak adalah

melalui media-media komunikasi.

Kata “media” dalam ilmu komunikasi diterjemahkan dari istilah Latin

“medium” yang berarti “tengah” atau “perantara”.7 Media modern seringkali

dipandang sebagai perantara antara satu “dunia” dan audiens, tetapi media tidak

dapat diasumsikan seperti itu, sebagai saluran komunikasi sederhana, hanya

sebagai “jendela-jendela atas dunia”. Ini mungkin satu pendapat yang lebih maju

yang menilai media komunikasi tidak hanya apa yang tampak, bisa diindera

sebagaimana media massa seperti TV, radio, surat kabar, dan majalah, tetapi juga

hal-hal yang tersembunyi dari sesuatu pesan yang ditampilkan oleh media.

Kemajuan teknologi komunikasi tentu saja, seperti juga teknologi yang lain,

memiliki dampak positif dan negatif. Jadi teknologi bisa dimanfaatkan untuk

tujuan-tujuan positif, tapi juga dapat membawa implikasi negatif.Ada potensi

perubahan sosial yang cukup mendasar, dalam skala makro, yang diharapkan bisa

terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi.

7Branston Gill, dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, Ed.III, (London: Routledge,

2003), hlm. 9.

Page 106: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

93

Potensi perubahan dimaksud, sebagaimana dikatakan Marwah Daud

Ibrahim8antara lain:

Pertama, diharapkan dengan kemajuan teknologi komunikasi orang kian

kosmopolit, dalam artian kemungkinan bagi orang untuk kian terbuka dan

menerima orang lain semakin besar. Perbedaan-perbedaan sudah diterima sebagai

suatu yang baik. Hal ini memungkinkan terjadi karena saling silang komunikasi

antar budaya kian tinggi intensitasnya.

Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi yang luar biasa pesatnya,

diharapkan saling pengertian antar warga masyarakat yang berbeda kian

meningkat. Ketiga, diharapkan juga dengan semakin canggihnya teknologi

komunikasi, solidaritas sosial kian meningkat. Mereka yang berada di negara atau

wilayah atau dalam strata sosial yang lebih baik diharapkan lebih peduli pada

mereka yang berada pada lapisan bawah. Keempat, dengan semakin canggihnya

alat komunikasi, setiap orang diharapkan lebih berkualitas. Asumsi ini diajukan

mengingat bahwa peralatan komunikasi bisa menjadi alat untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan, mengajarkan keterampilan,

menyampaikan pesan-pesan keagamaan, mengajarkan cara hidup yang sehat,

santun dan berbudi, religius, dan sebagainya.

Tetapi, harapan-harapan di atas dapat berubah sebaliknya, justru menjadi

negatif. Dalam skala mikro, beberapa kemungkinan perubahan sosial yang bisa

muncul akibat kemajuan teknologi komunikasi bisa dicatat, antara lain: kian

meningkatnya sikap hedonisme, konsumtivisme, materialisme, permisivisme, dan

8 Ibrahim, Marwah Daud. Teknologi, Emansipasi, dan Transendensi: Wacana Peradaban

dengan Visi Islam, Cet.II; Bandung: Mizan, 1995, hlm. 68-69.

Page 107: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

94

sadisme. Hal-hal ini sering dihubungkan dengan isi media massa yang kian

mengumbar sifat-sifat yang dinilai negatif tadi.

Jika nilai yang diintroduksikan oleh media sejalan dengan apa yang

diharapkan pada institusi nilai yang lain, maka akan didapatkan hasil yang

maksimal. Tapi, jika apa yang disampaikan oleh media malah bertentangan

dengan apa yang didapatkan di rumah, sekolah, dan tempat ibadah, maka boleh

jadi, terutama anak-anak dan generasi muda, dilanda oleh kebingungan. Dan nilai

yang pengaruhnya lebih kuat dan dominan akan mewarnai sikap dan perilaku

sosial mereka. Kenyataan ini membuat harapan dan tuntutan agar media bisa

membawakan misi dan visi yang menunjang pengembangan nilai positif menjadi

sangat mendesak.

Islam perlu mengambil alih kekuatan media. Efek media yang mendasar

dengan mengacu pada model jarum hipodermik dan berlanjut pada “the two-step

flow” menyatakan bahwa media memiliki kekuatan untuk merubah perilaku sosial

masyarakat. Di sinilah komunikasi dakwah berperan dan diupayakan untuk terus

berkembang, sehingga melahirkan dampak yang baik guna mencetak umat yang

berwawasan keagamaan dan mampu mengamalkan ajarannya.

Page 108: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

95

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari rumusan masalah yang peneliti ungkapkan, maka ada beberapa hal yang

bisa ditarik sebagai simpulan oleh peneliti kali ini, antara lain:

IKADI Jember menerapkan strategi komunikasi dalam upaya meningkatkan

partisipasi jama’ah melalui tiga tahapan:

1. Tahap rekrutmen jama’ah. Pada tahap ini, IKADI Jember memaksimalkan

komunikasi interpersonal (dakwah fardiyah) melalui silaturrahim ke beberapa

kolega dan jaringan pimpinan-pimpinan perusahaan yang dapat

memperkenalkan IKADI Jember kepada calon jama’ah. Strategi ini memiliki

istilah strategi top-down. Jika sudah mendapatkan kepala, maka tidak akan

sulit untuk mendapatka badan hingga ekornya. Strategi top-down juga

ditunjang dengan strategi pemilihan kalimat yang sesuai dengan etika

komunikasi dalam Al-Qur’an di mana cara penyampaian pesan harus

disesuaikan dengan kedudukan mad’u (komunikan) baik secara biologis,

psikologis, dan sosiologis sehingga tidak menimbulkan gangguan (noise)

ataupun kesalahpahaman (missunderstanding) dalam proses komunikasi.

Ketika telah terbentuk suasana komunikasi dan feedback positif, maka bahasa

yang awalnya menjadi satu-satunya alat komunikasi, dibantu oleh strategi

iqro’ yang lebih menekankan pada dokumentasi kegiatan-kegiatan IKADI

jember untuk membangun kepercayaan jama’ah.

2. Tahap Pembinaan Loyalis dan Peningkatan Trust melalui gathering donatur

dengan mengadakan pengajian VIP dan melampirkan transparansi anggaran

Page 109: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

96

donasi pada buletin IKADI Jember yang dibagikan dan diantarkan secara

gratis kepada jama’ah.

3. Tahap peningkatkan partisipasi jama’ah melalui doorprize, kuis beramal

jariyah, membagikan kalender, publikasi via media massa, dan lain

sebagainya.

Selain itu, IKADI Jember khususnya pada pengajian Majlis Dhuha merancang

strategi komunikasi yang berbeda dengan pengajian lainnya. Strategi komunikasi

adalah gabungan antara perencanaan dan manajemen. Dalam hal ini, IKADI

Jember telah mendesain Majlis Dhuha dengan empat strategi utama; diffrensiasi,

segmentasi, passioning, dan branding.

Tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember digambarkan oleh 97,6% jama’ah

IKADI Jember aktif mengakses informasi tentang IKADI melalui saluran-saluran

komunikasi. tingkat partisipasi kehadiran 71,7%. Partisipasi di kegiatan IKADI

Jember lainnya adalah 95,9%. Total partisipasi aktif berupa infaq materi sebesar

95,8%. Partisipasi jama’ah IKADI Jember dengan mengajak orang lain sebesar

97,3%. Hampir seluruh program IKADI Jember didanai oleh jama’ah IKADI.

Berdasarkan data di lapangan, disimpulkan bahwa aplikasi strategi

komunikasi dakwah terhadap tingkat partisipasi jama’ah IKADI Jember

tergambar sebagai berikut:

93,3% responden menyatakan akan hadir di pengajian Majlis Dhuha IKADI

Jember meskipun belum mengetahui siapa pembicaranya. Angka ini

menunjukkan strategi pemilihan narasumber yang berbasik trainer sangat

meningkatkan partisipasi dan loyalitas jama’ah.

Page 110: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

97

73,3% reponden menyatakan faktor tema tidak memengaruhi tingkat

kehadiran jama’ah. Data ini mengasumsikan bahwa tema-tema yang diusung

oleh IKADI Jember hingga saat ini dikatakan telah diaplikasikan dengan

sangat baik membina loyalitas jama’ah

Metode ceramah yang dibawakan oleh narasumber adalah konten kegiatan

yang cukup baik diaplikasikan di lapangan. Pernyataan tersebut 48,7%.

Strategi komunikasi menggunakan media-media komunikasi yang telah

digunakan oleh IKADI Jember adalah SMS (komunikasi bermedia) dengan

prosentase 27,9%. Dan strategi top-down dapat meningkatkan partisipasi

jama’ah sebanyak 26,7%.

Strategi berdasarkan waktu sangat efekif terhadap tingkat partisipasi jama’ah.

Durasi cukup dinyatakan oleh 96,7% responden dan Frekuensi 85%

menyatakan cukup. Waktu menjadi alasan yang paling lazim digunakan orang

untuk terlibat aktif pada suatu kegiatan. Oleh karena itu, durasi dan frekuensi

yang sesuai tentunya akan memudahkan orang lain untuk berpartispasi.

Berdasarkan strategi pemilihan tempat dinyatakan lokasi pengajian Majlis

Dhuha IKADI Jember cukup memiliki daya tarik (56,7%). Akses lokasi sangat

strategis (51,7%). Walaupun daya tampung jama’ah cukup memadai (46,7%)

dengan fasilitas yang dianggap responden cukup memuaskan (71,7%)

Page 111: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

98

B. SARAN

Setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan, IKADI Jember sudah

cukup baik menerapkan strategi kmunikasi dakwahnya atas dasar tingkat

partisipasi jama’ah di beberapa item partisipasi di atas 50%. Namun, peneliti

akan tetap memberikan masukan-masukan serta saran yang mungkin dapat

bermanfaat bagi IKADI Jember, antara lain:

a. IKADI Jember hendaknya lebih mengoptimalkan penggunaan media-media

komunikasi dalam upaya meningkatkan partisipasi jama’ah. Karena, tidak

dapat dipungkiri tekhnologi informasi akan terus mengalami

perkembangan.

b. Konten kegiatan yang terlalu beragam dapat menciptakan kejenuhan jika

tidak diaplikasikan dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya IKADI Jember

dapat memprioritaskan kematangan konsep program yang akan dijalankan

terlebih dahulu sebelu ditawarkan kepada jama’ah.

Selain itu, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan

mengenai perbedaan efek dari setiap strategi komunikasi yang digunakan

sesuai dengan kajian teori ilmu komunikasi. Untuk mendapatkan data yang

lebih mendalam, sebaiknya peneliti selanjutnya memperdalam tinjauan pustaka

dan menambah penelitian pustaka. Untuk menambah wawasan teoritis maupun

praktis.

Page 112: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad. Memperbaharui Komitmen Dakwah. Jakarta: Robbani Press.

2008.

Agung, I. Gusti Ngurah. Manajemen Penulisan Skripsi, Thesis, Dan Disertasi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2004.

Al-wa’iy, Taufiq. Dakwah Ke Jalan Allah-Muatan, Sarana, dan Tujuan. Jakarta:

Robbani Press. 2010.

Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi. Tangerang: UIN Jakarta Press. 2003.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti. 2003.

, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Yogyakarta:

Gadjah Mada University. 1987.

Feldman, Papalia Old. Human Development. Jakarta: Salemba Humanika, 2009.

Gill, Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, Ed.III. London:

Routledge. 2003.

Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan

Proposal dan Laporan Penelitian. Malang : UMM Press. 2010.

Harmoko, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang. Jakarta, Sinar Harapan

1985.

Hefni, Harjani dkk. Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media. 2003.

Hidayati, Heny Narendrany dan Andri Yudiantoro. Psikologi Agama. Jakarta:

UIN Jakarta Press. 2007.

Ibrahim, Marwah Daud. Teknologi, Emansipasi, dan Transendensi: Wacana

Peradaban dengan Visi Islam, Cet.II; Bandung: Mizan. 1995.

Idris, Malik. Strategi Dakwah Kontemporer. Makassar: Sawah Press. 2007.

Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran

Dakwah Harokah. Jakarta: Penamadani. 2008.

John, Little. Karen Foss. Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba

Humanika. 2011.

Madjid, Abdul. Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi,

Bandung: Pustaka Setia. 2000.

Page 113: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

Mansyur, Mustafa. Tujuh Tahapan Dakwah Fardiyah. Jakara: al-I’tisam Cahaya

Umat, Cet- Ke-3. 2002.

Mikkelsen, Britha. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya

Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2003.

Morissan. Andy Corry Wardhany. Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia.

2009.

Nasuhi, Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan

Disertasi. Ciputat: CeQDA. 2007.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik Khalayak Dan Efek. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Cet. Ke-4. 2006.

Rohim, Saiful Teori Komunikasi-Ragam, Perspektif, dan Aplikasi. Jakarta: PT.

Rineka Cipta. 2009.

Sapuri,Rafy. Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Rajawali

Press. 2009.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2011.

Sardar, Zianudin, Information and The Muslim World: A Strategy for The Twenty-

First Century. Bandung: Mizan.1996.

Shaleh, Abdul Rosyad, Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: PT. BulanBintang.

1997.

Sukanto, Soejono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. 1996.

Tabloid Robithoh. Da’i Ramah Menebar Rahmah. Edisi 17 Januari-17 Februari.

2010.

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Graha Media Pratama. 1997.

http://www.ibnukatsir.or.id/statis-3-visidanmisi.html ,(diakses pada tanggal 3

Desember 2013).

Page 114: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 115: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 116: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 117: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kuisioner Penelitian

A. KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang telah mengkaruniakan rahmat berupa iman, akal, dan hati sehingga pada titik ini kita masih berpijak dalam kebajikan Islam. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan ketaatan dan kasih sayang kepada seluruh umat dan makhlukNya. Oleh sebab itu, sholawat dan salam tiada henti hendaknya kita persembahkan untuk beliau hingga akhir

zaman.

Berkenaan dengan penyelesaian laporan penelitian yang berjudul “Efektivitas Strategi Komunikasi Terhadap Tingkat Partisipasi Jama’ah IKADI Jember”, maka peneliti memohon kerja sama bapak/ibu sekalian untuk membantu peneliti dalam pengisian angket sebagai penunjang data penelitian. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perkembangan dakwah Islam di Jember maupun di Indonesia, khususnya jama’ah IKADI. Atas kerja samanya, peneliti ucapkan jazakumullah khoiron. Waasalamualaikum wr.wb.

B. DATA RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : L/P*

Asal daerah :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Status :

Saran dan harapan untuk :

Penelitian ini

Page 118: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

C. BUTIR PERTANYAAN Note: Lingkari jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda! (*)menunjukkan pernyataan atau pertanyaan yang boleh dijawab lebih dari satu.

- STRATEGI KOMUNIKASI 1. Narasumber

Saya akan menghadiri pengajian majlis dhuha, jika narasumbernya merupakan: tokoh terkenal di tingkat: a. Nasional b. Regional c. Lokal d. Ketiganya benar

2. Tema Saya pasti menghadiri pengajian majlis dhuha, jika tema pengajiannya: a. Sudah saya ketahui sebelumnya b. Sudah saya ketahui dan menarik bagi saya c. Meski Belum saya ketahui

3. Konten kegiatan* Saya sangat menyukai kegiatan majlis dhuha pada bagian: a. Ceramah dan metode penyampaiannya b. Dzikir dan muhasabahnya c. Sholat dhuha bersama-nya d. Kostum busana pengajiaanya e. Layanan Konsultasi Syari’ah f. Layanan Kesehatan

4. Publikasi* Saya mengetahui kegiatan majlis dhuha dari: a. Orang lain (teman, kerabat,atasan) b. Sms c. Meda elektronik (JTv dan radio Prosalina) d. Media cetak (Pamflet, bulletin, kalender,banner, surat kabar) e. Social media (facebook, twitter, blog) f. Pengajian IKADI lainnya

5. Waktu Pengajian majlis dhuha berlangsung dari pukul 05.30-08.30 WIB. a. Terlalu lama b. Cukup c. Kurang lama

6. Frekuensi Pengajian majlis dhuha dilaksanakan setiap 1 bulan 1 kali di minggu ke-empat pada hari AHad. a. Cukup 1 bulan 1 kali

Page 119: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

b. Kurang banyak c. Terlalu banyak

7. Daya Tarik Lokasi Lokasi pengajian majlis dhuha menurut anda: a. memiliki daya tarik yang tinggi b. cukup memiliki daya tarik c. kurang memiliki daya tarik

8. akses lokasi menurut anda, lokasi pengajian majlis dhuha a. sangat strategis b. cukup strategis c. kurang strategis

9. Daya Tampung Lokasi menurut anda, lokasi pengajian majlis dhuha a. sangat memadai b. cukup memadai c. kurang memadai

10. sarana dan prasana menurut anda, fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di majlis dhuha ini: a. sangat memuaskan b. cukup memuaskan c. kurang memuaskan

- TINGKAT PARTISIPASI JAMA’AH 11. Keaktifan mengakses informasi.*

saya selalu meng-update informasi tentang pengajian majlis dhuha melalui: a. Facebook grup majlis dhuha b. Kalender/brosur majlis dhuha c. Bertanya pada jama’ah lain d. Pengajian IKADI lainnya e. lainnya

12. Intensitas kehadiran Intensitas Saya mengikuti pengajian majlis dhuha: a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang

13. Partisipasi pada kegiatan lain* Kegiatan IKADI yang saya ikuti selain majlis dhuha: a. Pengajian IKADI di PTPN pada minggu ke-3 b. Kajian tafsir setiap kamis c. Tahsin Qur’an d. Pondok Tahfidzul Qur’an e. Layanan konsultasi Syariah

Page 120: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

f. Lainnya…. 14. Partisipasi dalam berinfaq materi*

Saya berinfaq pada kegiatan: a. Pengajian IKADI PTPN b. Pengajian majlis dhuha c. Program Orang Tua Asuh Ibnu Katsir d. Lainnya..

15. Partisipasi dalam mengajak orang lain

Saya selalu mengajak….. untuk hadir di pengajian Majlis Dhuha. a. Keluarga/saudara b. Teman/kolega c. lainnya

16. Tentang Ikadi Jember

- Kesan :

- Pesan :

- Saran :

- Harapan :

Page 121: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat
Page 122: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

Dokumentasi Sidang Munaqosyah

Page 123: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

Dokumentasi Kegiatan Jama’ah IKADI Jember

Jama’ah IKADI Jember khidmat mengikuti Pengajian Akbar

Ustadz Feri Da’i Trainer Narasumber Majlis Dhuha

Page 124: APLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26292/1/THALITHA SACHARISSA... · Aplikasi Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Tingkat

Majlis Dhuha IKADI Jember