“METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM...

110
“METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA TERHADAP JAMAAH MASJID BAITURRAHMAH LEGOSO” Oleh : Nur Hidayat Nim : 106051001858 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Transcript of “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM...

Page 1: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

“METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA TERHADAP

JAMAAH MASJID BAITURRAHMAH LEGOSO”

Oleh :

Nur Hidayat

Nim : 106051001858

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

“METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA TERHADAP

JAMAAH MASJID BAITURRAHMAH LEGOSO”

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I)

Oleh :

Nur Hidayat

Nim : 106051001858

Dibawah Bimbingan :

Hj. Umi Musyarofah, MA NIP : 197108161997032002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AGAMA TERHADAP JAMAAH MASJID BAITURRAHMAH LEGOSO, telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Tanggal 23 Juli 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 23 Juli 2010

Sidang Munaqosyah

Ketua,

Drs. Study Rizal LK, M.Ag NIP : 19640428 199303 1 002

Sekretaris,

Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag, M.Ag NIP : 150 321 584

Penguji I

Dr. Hj. Roudhonah, M.A NIP : 19580910 198703 2 001

Penguji II

Dra. Armawati Arbi, M.Si NIP : 19650207 199103 2 002

Pembimbing

Hj. Umi Musyarofah, M.A NIP : 197108161997032002

Page 4: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli. saya (Nur Hidayat) sebagai Penulis

dan yang ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 02 Juli 2010

(Nur Hidayat)

Page 5: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

ABSTRAK Nur Hidayat 106051001858 Metode Dakwah Ustadz Mufakhir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama

Terhadap Jamaah Masjid Baiturrahmah Legoso

Dakwah merupakan sumber penyebaran pengetahuan agama. Islam dapat dikenal oleh umat manusia berkat jasa dakwah nabi Muhammad SAW. Hingga banyak manusia yang menjadi pengikut sah agama Islam. Dewasa ini dakwah bukan lagi sekedar menyebarluaskan agama Islam, akan tetapi dakwah sudah menjadi kebutuhan yang sangat urgen yaitu mengembalikan umat Islam seutuhnya. Banyaknya umat Islam yang masih minim pengetahuan dan pemahaman agama, banyaknya umat Islam yang masih menganggap agama hanyalah sekedar kedok belaka dan lain sebagainya. Salah satu fungsi dakwah dalam Islam adalah meningkatkan ukhuwah Islamiah hingga umat ini benar-benar menjalankan syari’at Islam secara utuh artinya tidak setengah-setengah.

Metode menjadi sangat urgen dalam dakwah. Karena sebaik apapun materi yang disampaikan jika cara yang digunakan kurang baik atau kurang tepat maka materi akan susah untuk diterima oleh mad’u. Persoalan metode dakwah menjadi perlu untuk dikaji sebagai penunjang keberhasilan dakwah secara umum. Berbagai karakter mad’u atau jamaah dapat dipecahkan melalui metode dakwah atau penggunaan metode dakwah secara tepat disesuaikan dengan sasaran dakwah.

Dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian mengadakan penelitian terhadap salah satu tokoh pengajar pengajian tafsir di masjid Baiturrahmah yaitu ustadz Mufakhir. Dengan tujuan mengungkap beberapa persoalan yang berkaitan dengan metode penyampaian dakwah. Antara lain : Bagaimana metode dakwah ustadz Mufakhir dalam pengajian tafsir? dan Apa saja materi yang disampaikan ?

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Yaitu mengadakan observasi secara langsung terhadap obyeknya dengan mengikuti kegiatan keagamaan tersebut, dan untuk mengungkap fenomena peneliti mengadakan interviu kepada ustadz Mufakhir dan beberapa jamaah pengajian tafsir.

Secara umum metode penyampaian tafsir al-Qur’an yang digunakan oleh ustadz Mufakhir adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi jika diperlukan. Sedangkan materi yang disampaikan sesuai dengan materi ayat yang dikupas. Misalnya pada ayat 34 yang menceritakan tentang nabi Adam a.s, malaikat dan iblis ketika masih tinggal disurga dan terdapat munasabahnya pada surat lain. Penggunaan metode yang tepat menjadi jalan mudahnya mad’u dalam menerima materi yang disampaikan. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi da’i untuk meningkatkan metode agar lebih variatif sehingga mad’u atau jamaah tidak mudah bosan.

i

Page 6: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

KATA PENGANTAR

حيمحمن الربسم اهللا الر

Al-Hamdulillah segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas

segala limpahan rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya. Sehingga dengan karunianya

penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam

tetap tercurahkan hanya kepada kekasih Allah Muhammad SAW. Beserta seluruh

keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis sadari betul bahwa terselesaikannya skripsi ini adalah merupakan

kebanggaan yang besar, dan tentunya berkat dukungan do’a dan dorongan

motivasi bahkan juga bantuan sarana sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

Maka penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Drs.

Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan I. Drs. Mahmud Djalal, MA

selaku Pembantu Dekan II. Drs. Study Rizal, LK, MA.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

3. Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman yang

sangat berharga.

ii

Page 7: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

5. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan

pelayanan yang baik untuk menunjang penyusunan skripsi ini sampai akhir.

6. Kedua orang tua penulis ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan

dukungannya selama kuliah hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini, baik

dalam segi materi dan yang paling utama adalah ridho serta do’anya, yang tak

pernah lelah dilantunkan kepada Allah SWT demi tercapainya cita-cita

anaknya. Mudah-mudahan Allah selalu melimpahkan rahmat kepadanya

hingga mendapatkan tempat yang mulia disisinya amie.en!.

7. Kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungannya

selama kuliah hingga terlaksananya skripsi ini, sehingga dengan ketulusannya,

adikmu ini dapat menyelesaiknnya. Mudah-mudahan Allah memberikan

kemudahan dalam segala keinginanmu.

8. Istriku tercinta yang tak pernah lelah dalam memberikan dukungan

semangatnya hingga skrisi ini dapat selesai. Mudah-mudahan cinta dan kasih

sayang kita dirahmati oleh Allah SWT sehingga menjadi keluarga yang

sakinah, mawaddah dan warohmah.

9. Sahabat-sahabatku dan teman-temanku KPI C angkatan 2006 Syukron

katsiron atas semuanya.

10. Ustadz Abdul Mufakhir Muhammad, M.A yang telah membantu menyediakan

waktu untuk wawancara dan lain sebagainya dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda.

iii

Page 8: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

iv

11. Seluruh jamaah pengajian tafsir masjid Biaturrahmah, dan khusunya kepada

bapak Sugeng, bapak Sulhan, dan bapak Sarkum yang telah bersedia menjadi

obyek penelitian. Semoga Allah membalas kebaikan bapak-bapak sekalian.

12. Seluruh pengurus masjid Baiturrahmah yang telah banyak membantu

memberikan fasilitas dan lain sebagainya dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah senatiasa mencatat amal kebaikan dan memberikan pahala-Nya.

13. Teman-teman KKN Pabuaran 2009. Sungguh kesan yang indah dan tak

terlupakan yang memberikan pengalaman yang berarti dalam hidup ini. Miss

you all the best tim KKN PBR is Okey.

14. seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, meskipun tak

tertulis semuanya tapi tak mengurangi rasa terima kasih atas bantuannya.

Semoga Allah memberikan balasan pahala. Amien ya Robbal Alamin.

Semoga akhir dari penyelesaian skripsi menjadi awal kreatifitas yang

bermanfaat bagi kita semua. Sehingga dapat membangun sendi-sendi ajaran Islam

yang mengarahkan kita semua kejalan yang diridloi Allah SWT. Amien ya Robbal

Alamien.

Ciputat, 02 Juli 2010

(Nur Hidayat)

Page 9: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

DAFTAR ISI ABSTRAK …………………………………………………………………... i KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… vi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………...................... viii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………….... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...……………………………... 6

D. Metodologi Penelitian ……………………………………….. 8

E. Tinjauan Pustaka ……………………………………………... 10

F. Sistematika Penulisan ……………………………………….. 11

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………… 13

A. Metode dan Ustadz …………………………………………….. 13

B. Dakwah dan Hukumnya ……………………………………... 19

C. Unsur-unsur Dakwah ………………………………………... 33

D. Pemahaman Agama ………………………………………….. 36

E. Jama’ah …………………………………………………….... 39

BAB III BIOGRAFI USTADZ MUFAKHIR DAN GAMBARAN UMUM

MASJID BAITURRAHAMAH ………………………………... 41

A. Biografi dan Karya-Karya Ustadz Mufakhir ………………… 41

B. Latar Belakang Berdirinya Masjid Baiturrahamah ………….. 44

C. Visi dan Misi ………………………………………………… 45

vi

Page 10: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

vii

D. Struktur Kepengurusan Masjid Baiturrahamah …………….. 46

E. Kegiatan Masjid Baiturrahmah Secara Umum ……………… 48

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR … 50

A. Metode Penyampaian Yang Digunkan Ustadz Mufakhir …… 50

B. Materi …………………………... …………………………… 66

C. Keberhasilan dan Hambatan ……………………………….... 70

BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 76

A. Kesimpulan …………………………………………………... 76

B. Saran-saran …………………………………………………... 78

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 80

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 83

Page 11: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemahaman agama adalah persoalan yang pokok yang harus dikaji

secara serius demi membangun dan mengembangkan ukhuwah Islamiyah.

Pada dasarnya setiap persoalan tidak akan sempurna tanpa adanya pemahaman

yang mendalam. Misalnya pemahaman terhadap agama ini adalah merupakan

sumber utama dalam meningkatkan kualitas keagamaan seorang umat. Dengan

demikian proses untuk menggali sebuah pemahaman menjadi bahasan yang

penting, karena akan menjadi jembatan bagi umat untuk meraih pemahaman

tersebut. Mustahil seorang umat dapat menjalan agamanya dengan baik tanpa

adanya pemahaman yang mendalam. Sebuah contoh, bagaimana seorang

muslim dapat menjalankan syari’at Islam sedangkan dia tidak paham atas

segala apa yang terkandung dalam syari’at.

Islam adalah agama dakwah dilihat dari teori maupun pada prakteknya.

Hal ini sudah terbukti mulai dari zaman nabi Muhammad SAW hingga

sekarang. Nabi Muhammad diturunkan kebumi dalam rangka membawa

agama Islam dengan penyebaran melalui dakwah. Beliau menjadi pemimpin

dakwah Islam dalam waktu yang lama dan telah berhasil menarik banyak

penganut dari kaum kafirin1.

1 Thomas W. Arnold, The Preaching of Islam. (Jakarta : Widjaja, 1981) h. 4

1

Page 12: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

2

Melalui dakwah agama Islam dapat tersebar diberbagai penjuru negara,

termasuk di Indonesia Islam tersebar diberbagai wilayah melalui dakwah.

Dakwah adalah sumber dari penyebaran agama Islam, akan tetapi dakwah juga

merupakan suatu keharusan untuk dilaksanan setiap muslim dalam rangka

Amar ma’ruf dan Nahi mungkar. Berdasarkan firman Allah :

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imron : 104).

Tugas kewajiban dakwah dalam Islam bukan sesuatu yang dipikirkan

sambil lalu, melainkan sesuatu yang sejak semula diwajibkan bagi pengikut-

pengikutnya.2

Dengan demikian siapapun yang merasa dirinya adalah golongan umat

Islam mempunyai beban kewajiban untuk melaksanakan dakwah, yaitu

menegakkan agama Allah serta mengajak manusia kejalan yang ridhoi Allah

SWT. Selain dakwah merupakan kewajiban umat muslim dakwah juga

merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam hidup ini. Ketika manusia

sedang dilanda kegundahan, kecemasan dengan timbulnya berbagai hal yang

menjadi timbulnya sebuah tanda-tanya, maka disitulah manusia sangat

membutuhkan siraman rohani sebagai pencerahan. Diamping itu dakwah juga

2 Ibid h.5

Page 13: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

3

memberikan tuntunan kepada umat Islam terutama yang berpengatahuan

minim dalam hal agama Islam.

Firman Allah dalam Surat An-Nahl :125

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S An-nahl :125).

Kandungan ayat diatas menjelaskan tentang tata cara dalam berdakwah.

Pada dasaranya dakwah adalah sebuah penyampaian materi keagamaan atau

siraman rohani dengan tujuan memperbaiki dan membangun jiwa yang Islami.

Akan tetapi metode dalam dakwah sangat diperlukan dalam menyampaikan,

karena akan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dakwah.

Dalam Islam dakwah bukan berarti hanya sekedar menyampaikan materi saja

tetapi cara atau metode itu lebih penting. Sejarah dakwah nabi Muhammad

SAW membuktikan tata cara dakwah beliau sangat mulia. Yaitu tidak adanya

pemaksaan terhadap kaum kafir meskipun sudah banyak kaum kafir yang

menghina ajakan nabi bahkan juga menyakiti nabi Muhammad SAW.

Sejarah diatas dapat dijadikan contoh bagi para da’i sekarang ini bahwa

materi yang bagus bukan menjadi patokan keberhasilan, tetapi metode yang

Page 14: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

4

bagus itulah yang akan menjadi penentu keberhasilan. Berhasil atau tidaknya

dakwah sangat bergantung sekali pada da’i dalam memberikan pengaruh

kepada mad’u. Meskipun keberhasilan dakwah tidak hanya ditentukan oleh

da’i, akan tetapi da’i lah yang memegang peranan penting dalam menentukan

keberhasilan dakwah.

Menurut Dr. Ahmad Mubarrok, M.A dimungkan berbagai hal :

1. Kemungkinan pertama karena pesan dakwah yang disampaikan oleh da’I

memang relevan dengan kebutuhan masyarakat merupan suatu

keniscayaan yang tak mungkin ditolak sehingga mereka menerima pesan

dakwah itu dengan antusias.

2. Kemungkinan kedua factor pesona da’I yakni disebut mempunyai daya

tarik personal yang menyebabkan masyarakat mudah menerima

dakwahnya, walaupun kualitas dakwahnya boleh jadi sederhana.

3. Kemungkinan ketiga karena kondisi psikologi masyarakat yang sedang

haus siraman rohani dan mereka terlanjur memiliki persepsi positif kepada

setiap da’I sehingga pesan dakwah yang sebenarnya kurang jelas

ditafsirkan sendiri oleh masyarakat dengan penafsiran yang jelas.

4. Kemungkinan keempat adalah kemasan yang menarik masyarakat yang

semula acuh tak acuh terhadap agama dan juga terhadap da’I setelah

melihat kemasan lain (misalnya ; kesenian, stimuli, ataupun program

pengembangan masyarakat) maka paket dakwah berhasil menjadi stimuli

Page 15: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

5

yang menggelitik persepsi masyarakat dan akhirnya mereka pun merespo

secara positif.3

Ustadz Mufakhir adalah salah satu pengajar pegajian rutin dimasjid

Baiturrahmah. Ini yang membuat penulis tertarik mengadakan penelitian

mengenai metode yang digunakan. Terlebih yang diajarkan dalam pengajian

rutin tersebut adalah tafsir Al-Qur’an, sedangkan yang menjadi sasaran

utamanya adalah orang-orang yang kebanyakan berpengatahuan minim

terhadap agama. Selain itu melihat dari tingkat materi yang disajikan ini

sangat berat dihadapkan pada orang yang belum ada basic menterjemahkan

bahkan untuk memahami Al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW

untuk menjadi pedoman dan petunjuk bagi umat Islam. Maka sudah patutlah

umat Islam untuk mempelajari untuk dapat memahaminya secara menyeluruh.

Fungsi dari diturunkannya kitab suci Al-Qur’an akan menjadi kurang

manfaatnya apabila belum bisa memahaminya kemudian menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Jika Al-Qur’an sudah dapat dipahami setidaknya

dapat dijadikan pegangan yang kuat bagi umat Islam. Menaggapi persoalan ini

peran seorang da’i atau ustadz sangat penting. Guna menyampaikan isi

kandungan Al-Qur’an terhadap para jama’ah. Tentunya yang menjadi factor

utamanya adalah bagaimana metode dalam penyampaian materi tafsir Al-

Qur’an. Metode merupakan penentu sampainya materi yang disampaikan

kepada jama’ah. Karena dengan adanya metode yang baik dan tepat jama’ah

3 Dalam Ahmad Syafi’i Maarif dan Said Tuhu Leley (ed) Al Qur’an dan tantangan

moderenisasi,(Yogyakarta : Sipres 1990) cet. Ke 1, h. 2

Page 16: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

6

akan lebih mudah dalam menerima dan memahami tafsir Al-Qur’an tersebut.

Sebagus apapun materi yang disampaikan jika jama’ah sulit memahaminya

maka penyampaianpun akan menjadi sia-sia.

Page 17: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

7

Dengan berbagai pertimbangan yang telah terurai, maka penulis

mencoba mengadakan penelitian dengan judul “Metode Dakwah Ustadz

Mufakhir Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Terhadap Jamaah

Masjid Baiturrahmah Legoso”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Demi tercapainya sebuah hasil penelitian yang maksimal dan focus

pada pokok pembahasan maka peneliti membatasi masalah yang akan

dibahas yaitu : Pemahaman agama yang dimaksud adalah pemahaman

mengenai kandungan/tafsir Al Qur’an yang diajarkan Oleh Ust. Mufakhir

dalam pengajian rutin.

b. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dikaji adalah bagaimana Metode dakwah

Ustadz Mufakhir dalam meningkatkan pemahaman agama jamaah melaui

pengajian rutin dilihat dari unsure-unsur dakwah. Antara lain :

1. Bagaimana metode dakwah ustadz Mufakhir dalam pengajian tafsir?

2. Apa saja materi yang disampaikan ?

C. Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Akademis

Secara akademis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgennya

sebuah metode dalam dakwah. Dalam penelitian ini ingin mengungkap

Page 18: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

8

penggunaan metode dakwah ustadz Mufakhir dalam pengajian tafsir

dimasjid Baiturrahmah.

b. Tujuan Praktis

Dengan penelitian ini peneliti bertujuan agar semua da’i dapat

memahami dan mengetahui pentingnya penggunaan metode dalam dakwah

demi menunjang pemahaman mad’u terhadap materi yang disampikan

da’i, dan pemahaman agama secara khusus pada materi pengajian tafsir al

Qur’an terhadap jamaah masjid Baiturrahmah.

2. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah input

dan informasi dalam pengembangan teori-teori dakwah sehingga dapat

dijadikan tendensi bagi umat Islam dalam pengembangan dakwah,

khususnya pada pengajian pendalaman al Qur’an/tafsir yang dapat

memberikan sumbangan secara spiritual terhadap kita semua baik

secara personal maupun universal.

2. Praktis

1) Sebagai masukan terhadap umat Islam terlebih untuk para da’i

sehingga lebih meningkatkan metode atau cara penympaian dalam

dakwah. Sehingga para mad’u atau jamaah lebih mudah dalam

memahami segala apa yang disampaikan oleh da’i, sehingga

jamaah dapat memahami materi yang disampaikan dan apa yang

Page 19: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

9

telah didapatkan dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari hari

dan tercapai konsep “Fiddunya Khasanah Wafil Akhiroti

Khasanah”.

2) Menyumbangkan informasi tentang pentingnya dakwah (siraman

rohani dan lain sebagainya) untuk menambah pemahaman agama

sehingga dapat dijadikan pondasi dalam meningkatkan keimanan

dan ketaqwaan dan berpacu menuju “Baldatun Thoyyibatun

Warobbul Ghofur”.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor Mendefinisikan metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.4

2. Sifat Penelitian

Adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif, dengan tujuan

untuk menggambarkan suatu fenonema keagamaan dengan variable

pengamatan yang ditentukan secara jelas dan spesifik.

3. Subyek dan Objek Penelitian

4 Lexi J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2000. Cet. 11 h. 3

Page 20: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

10

Subyek dalam penelitian ini adalah Ustadz Mufakhir selaku pengajar

Tafsir pada pengajian rutin di Masjid Baiturrahmah, dan yang menjadi

objek penelitiannya adalah para jamaah yang mengikuti pengajian rutin

Sabtu malam Minggu ba’da magrib di masjid Baiturrahmah, Tepatnya

yang berada di jalan Legoso raya no 30 B Pisangan Tangerang Banten.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk menunjang kemudahan dan keberhasilan dalam penelitian ini

yang berdasarkan pertimbangan obyek yang akan diteliti, maka peneliti

memilih tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara (interview) tatap muka secara

lisan dengan ustadz yang bersangkutan dan mengajukan bebrapa

pertanyaan kepada para jamaah yang aktif mengikuti pengajian tafsir

yang disajikan oleh Ustadz tersebut.

2) Observasi

Peneliti menggunakan observasi dengan cara berperan sebagai

jamaah sekaligus menjadi pengamat langsung pada kelangsungan

pengajian rutin, dan peneliti mengkonsentrasikan pada metode yang

digunakan dan materi yang disampaikan oleh ustadz, Serta dasar-dasar

penyampaian kandungan yang dipakai dalam menerangkan kepada

para jamaah. Peneliti juga mengamati kondisi jamaah ketika akan

Page 21: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

11

berlangsung, sedang berlangsung dan setelah ustadz selesai

menjelaskan serta saat dibuka sesi Tanya jawab dan diskusi.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data-data yang dikumpulkan untuk

mendukung sebuah penelitian dan analisis penelitian tentunya yang

berkaitan dengan judul penelitian yang telah ditentukan. Selain itu

dokumentasi diperlukan dalam rangka meneluisuri dasar-dasar metode

dakwah yang dipakai oleh ustadz tersebut.

5. Tehnik Analisa Data

Peneliti mendalami serta mengkaji materi pengajian yang

disampaikan kemudian dipadukan dengan hasil wawancara tatap muka

dengan ustadz/pengajar yang bersangkutan, kemudian peneliti melanjutkan

kepada para jamaah dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan para

jamaah mengenai pengajian yang telah disampaikan. Kemudian diambil

kesimpulan bagaimana peran ustadz Mufakhir dalam meningkatkan

pengetahuan para jamaah khususnya dalam materi tafsir.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini sebagai penunjang hasil akhir peneliti

mengkaji penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penulisan

tokoh. Antara lain :

Page 22: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

12

Sopyan, Metode Dakwah Habib Hasan bin Ja’far Assegaf pada

jamaah Majlis Ta’lim Nurul Mustofa Di Jakarta Selatan. Fakultas

Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. penulis menjelaskan metode

yang digunakan tokoh tersebut pada majlis ta’lim.

Muhammad Maulana, Metode Dakwah K.H. Kosim Nurzeha,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008.

Secara umum dilihat dari teori penelitian ini adalah sama. Akan

tetapi perbedaannya adalah pada tokoh yang ditulis. Kemudian yang

menjadi kelebihan dari penelitian ini adalah metode dakwah dalam

menyampaikan materi tafsir.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini disesuaikan

dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun secara

rincinya adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian dan sitematika penulisan.

BAB II Landasan Teori meliputi,

Konsep Metode, Pengertian dakwah, Unsur-unsur dakwah, macam-

macam dakwah dan serta pemahaman jamaah.

Page 23: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

13

BAB III Biografi Ustadz Mufakhir dan Gambaran umum Masjid

Baiturrahmah meliputi :

Riwayat pendidikan, kiprah dalam dakwah, dan karya-karyanya,

kemudian latar belakang berdirinya Masjid Baiturrahmah, visi-misi,

strukutur kepengurusan, dan kegiatan.

BAB IV Pembahasan meliputi :

Metode dakwah yang dipakai, dasar-dasar materi yang disampaikan,

kondisi jamaah ketika menerima materi, kondisi jamaah ketika

dibuka sesi Tanya jawab dan diskusi, hasil akhir Keberhasilan dan

hambatan

BAB V Penutup :

Kesimpulan dan saran.

Page 24: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode dan Ustadz

1. Pengertian Metode, Metode Dakwah dan Macam-macamnya

a. Pengertian Metode

Metode menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu ‘meta’

(melalui) dan ‘hodos’ (jalan, cara).1 Metode menurut istilah adalah

cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud

(dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya).2 Pengertian lainnya, kata

metode berasal dari bahasa latin, Methodus yang berarti cara. Dalam

bahsa Yunani Methodus cara atau jalan. Seangkan dalam bahasa

Inggris method dijelaskan dengan metode atau cara.3

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki

pengertian “Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan

secara jelasuntuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana

sistem, tata pikiran manusia”.4

Abdul Kadir Munsyi, mengartikan metode sebagai cara untuk

menyampaikan sesuatu.5 Sedangkan dalam metodologi pengajaran

Islam disebut bahwa metode adalah “Suatu cara yang sistematis dan

1 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1991. Cet. 1, h 61 2 H. Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di

Indonesia), h. 35 3 Woyo Wasito, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Cy Pres,1974, h.208 4 Elyas Anten, Ashi Injilizi Arabig, (Mesir :Elyas modern Press 1951), h. 438

5 Abdul Kadir Masyi, Metode Diskusi dalam Dakwah, (Surabaya : Al-Ikhlas 1981, h.438

13

Page 25: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

14

umum terutama dalam mencari kebenaran ilmiah”6. Kaitannya

dengan pengajaran agama Islam sudah tentu pembahasan selalu

berkaitan dengan hakikat penyampaian materi terhadap peserta didik

agar lebih mudah dicerna.

Melihat dari berbagai pengertian diatas maka dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa metode dalam arti yang umum adalah suatu

cara atau jalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga

tujuan tersebut dapat dicapai dengan semaksimal mungkin.

b. Pengertian Metode Dakwah

Dakwah adalah sebuah penyampaian materi keagamaan, jadi

metode dakwa adalah cara atau jalan dalam menyampaikan materi

keagamaan tersebut. Metode dakwah merupakan salah satu jalan atau

cara dalam meyampaikan seruan. Karena dakwah membutuhkan cara

atau proses penyampaian yang tepat demi tercapainya sebuah tujuan

akhir. Misalanya penyusunan materi yang tepat, pemilihan bahasa

yang mudah dimengerti, adanya bahasa tambahan dan lain sebagainya

sebagai penarik simpati mad’u. Dengan demikian dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa metode dakwah adalah jalan atau yang dipakai juru

dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam), dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting

peranannya, suatu peran walaupun baik, tetapi disampaikannya lewat

6 Soelaiman Yusuf, Slamet Susanto, Pengantar Pendidikan social. (Surabaya : Usaha

nasional, 1981), h. 38

Page 26: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

15

metode yang tidak benar, pesan itu bisa saja ditolah oleh si penerima

pesan.7

Menerut beberapa ahli metode dakwah yaitu :

a) Raifudin, metode dakwah adalah cara berdakwah dengan cepat

sehingga materi dakwah dapat diterima oleh obyek dakwah.

b) Dr. Abdul Karim Zaidan, metode dakwah yaitu ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan cara penyampaian dan berusaha

menyelamatkan yang akan merintangi.

Dari berbagai difinisi diatas, maka pengertian metode dakwah

adalah cara penyampaian materi dakwah yang digunakan oleh da’i

dalam menyampaikan materi. Sehingga mad’u dapat lebih mudah

menerima pesan yang disampaikan.

c. Macam-macam Metode Dakwah

Membahas metode dakwah terdapat beberapa kerangka dasar metode

dakwah yang terkandung dalam firman Allah Surat An-Nahl ayat 25 :

☺ ☺

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

7 Moh Ali Azis, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Prenada Media, 2004),cet ke-1 h.48.

Page 27: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

16

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An Nahl :125)

Berdasarkan kandungan ayat diatas maka dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa dalam dakwah terdapat tiga metode yaitu :

a) Al Hikmah

Maksud dari kata al Hikamah yang terkandung dalam ayat diatas

berarti “perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan

anatara yang hak dan yang batil. Selain itu kata hikmah sering kali

diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu sutu pendekatan

sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan

apa yang didakwahkan atas kemauannya sendiri, sehingga tidak

merasakan adanya paksaan, konflik, maupun rasa tertekan. Adapun

definisi dakwah secara umum adalah ketepatan dalam perkataan,

perbuatan, keyakinan serta melakukan sesuatu pada tempatnya.8

b) Mauidloh Khasanah

Ali Mustofa Ya’qub menyatakan bahwa mauidloh khasanah

adalah ucapan yang berisi nasihat yang baik. Dimana nasihat tersebut

dapat bermanfaat bagi pobyek dakwah (yang mendengarkannya), atau

argument-argument yang memuaskan sehingga audience dapat

membenarkan apa yang telah disampiakan oleh da’i.

8 Siti Muriah “Metode Dakwah Kontemporer”, Yogyakarta : Mitra Pustaka 2000. Cet. Ke

1. h. 29

Page 28: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

17

Mauidloh khasanah dalam penyampaianya da-pat melalui

beberapa bentuk, anatar lain dalam bentuk tuturan kisah-kisah umat

terdahulu, dalam bentuk peringatan atau dalam bentuk berita gembira,

dalam bentuk pelukisan surga dan penghuninya, serta neraka dan

penghuninya dalam bentuk ungkapan perumpamaan mencari

kesamaan.9 Adapun dakwah yang dapat dikategorikan kedalam

metode mauidloh khasanaha adalah : Silaturohim (kunjungan

keluarga), pengajian berkala dimasjid atau majlis ta’lim, ceramah

umum, tabligh, dsb.10

c) Mujadalah

Mujadalah merupakan cara terakhir dalam menyampaikan

dakwah, manakala kedua cara sebelumnya dirasa tidak cukup. Sayyid

Qutub Menyatakan dalam menerapkan metode mujadalah (diskusi) ini

perlu diperhatikan hal-hal sebgai berikut :

1) Tidak merendahkan pihak lawan, atau menjelek-jelekkan, karena

tujuan diskusi bukan semata mencari kemengan, melainkan

memudahkan mereka agar sampai pada kebenaran.

2) Tujuan diskusi semata-mata untuk menunjukkan kebenaran sesuai

ajaran Allah.

2. Pengertian Ustadz

9 H. M. Masyhur Amin, ”Dakwah Islam dan Pesan Moral” Yogyakarta : Al Amin Press,

1997. Cet Ke-1 h.29 10 Op. Cit. h 20-21

Page 29: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

18

Ustadz berasal dari bahasa arab yaitu “Ustadzun” yang berarti guru

laki-laki atau “Ustadzatun” yang berarti guru perempuan11. Akan tetapi

sebagai mana yang ada dikalangan masyarakat Indonesia yang dinamakan

ustadz atau ustadzah adalah seorang guru yang mengajarkan ilmu-ilmu

agama. Misalnya dari tingkat yang paling kecil ; pengajar TPA, Pengajar

Privat, guru ngaji, kemudian yang tingkatannya lebih besar, misalnya yang

mengajar dipesantren, yang mengajar dimasyarakat dan yang menjadi

pembicara dimajlis-majlis ta’lim dan lain sebagainya. Lain halnya dengan

yang ada di timur tengah, yang dikatakan sebagaim ustadz adalah orang

yang setidaknya hafal al qur’an 20 juz. Ini menggambarkan bahwa yang

dikatakan seorang uistadz adalah orang yang mempunyai pemahaman

lebih mengenai ilmu agama. Namun sedikit perbedaannya yaitu kalau di

timur tengah yang dikatakan seorang ustadz adalah orang yang

mempunyai pengalaman lebih didalam ilmu agama. Akan tetapi adanya di

masyarakaty kita selain mempunyai pengetahuan lebih tentang agama juga

harus mengamalkan serta mengajarkannya pada masyarakat. Selain itu

sebagai seorang ustadz harus bisa dijadikan sebagai tolak ukur dan suri

tauladan yang baik dalam berbagai persoalan.

Sebagimana diatas telas dijrlaskan pengertian ustadz, adapun

pengertian ustadz dilihat dari sisi episomologis, penegrtian ustadz

11 Abdul Muthollib, Kamus Bahasa Arab, Toha Putra Surabaya : 1998.

Page 30: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

19

mengacu kepada orang yang paham secara mendalam tentang agama

Islam, mengamalkan dan mengajarkannya kepada yang lain.12

Secara sosiologis siapun orangnya mempunyai peluang untuk

menjadi ustadz. Tentunya dengan beberapa syarat secara keilmuan, yaitu

mempunyai pengetahuan lebih dalam agama mengamalkan serta dapat

mengajarkan kepada orang lain. Kita bisa menjadi ustadz bagi orang lain,

begitu pula orang lain pun bisa menjadi ustadz kita. Pengertian ustadz

hanya dimahkotai atribut social. Semisal alim,jujur, pintar,dan sebagainya.

Semua orang bisa belajar tentang agama dan semua mengajar.13

B. Dakwah dan Hukumnya

1. Pengertian Dakwah

Secara bahasa (etimologi) kata dakwah berasal dari bahasa arab

(da’a, yadu’u, da’watan) yang berarti menyeru, memanggil mengajak.

Adapun pengertian dakwah menurut istilah (terminology) adalah mengajak

manusia dengan cara bijaksana kejalan yang benar sesuai dengan perintah

Allah. SWT untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia akhirat.14

Sedangkan menurut DR Wardi Bachtiar, dakwah adalah suatu proses

upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi yang lebih baik sesuai

ajaran Islam, atau proses mengajak manusia kejalan Allah yaitu al Islam.15

12 “Ustadz..?” http://ipikbandung.blogspot.com/2010/05/15/ustadz.html. 13 Ibid. 14 Toha Yahya Umar, “Ilmu Dakwah” Jakarta : Wijaya, 1998. cet ke-3 h 1 15 DR. Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta : Logos. 1997. h 31

Page 31: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

20

Dakwah merupakan sebuah proses usaha untuk merubah sesuatu

yang jelek untuk menjadi baik, yangkurang baik untuk menjadi lebih baik

menurut ajaran agama Islam. Dakwah sebagai peristiwa adalah aktualisasi

iman manusia-manusia beriman yang dimanifestasikan dalam suatu

kegiatan dalam bidang kemasyarakatan dalam usaha mewujudkan ajaran

Islam pada semua sendi kehidupan.

Pernyataan dakwah menurut A. Ilyas Ismail : Pada perkembangan

saat ini, dakwah tidak lagi difahami sebagai tabligh semata, tetapi juga

dipandang sebagai pembudayaan nilai-nilai Islam, dan usaha membangun

sistem Islam secara menyeluruh dalam realitas kehidupan. Dilihat dari segi

bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’wah, merupakan

bentuk mashdar dari kata kerja da’a (madly), yad’u (mudlari’), yang

berarti seruan, ajakan, atau panggilan.16 Sayyid Quthub menegaskan

bahwa sesungguhnya dakwah adalah ajakan ke jalan Allah, bukan ke jalan

da’i atau kaumnya. Tiada bagi da’i dari dakwah yang dilakukan, kecuali

menjalankan tugas dan kewajibannya kepada Allah SWT.

Menurut Sayyid Quthub, selain sebagai ajakan kejalan tuhan,

dakwah juga merupakan ajakan kepada suatu bentuk kehidupan yang

sempurna, kehidupan dalam semua bentuk dan seluruh maknanya yang

sempurna. Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. Al-Anfal: 24:

16 Ismail, A. Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah

Harakah, Jakarta: Penamadani, 2006. h. 144.

Page 32: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

21

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu*, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya** dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S. Al-Anfal: 24)

Menurut Quthub, ayat ini menunjukan dengan jelas seruan yang

dituju oleh dakwah Islam, yaitu seruan kepada kehidupan yang sempurna,

kehidupan dalam semua bentuk dan segala seginya. Seruan ini menurut

Quthub, mengandung ajakan kepada lima hal pokok yang akan mengantar

manusia memperoleh kehidupannya yang sempurna. Kelima hal pokok

tersebut adalah:17

1. Seruan kepada aqidah tauhid yang akan membebaskan manusiadari

penyembahan kepada selain Allah (prinsip tauhid).

2. Seruan kepada hukum-hukum Allah dalam arti seruan untuk

membangun dan mengatur kehidupan denagn undang-undang

Allah (prinsip Syar’iah).

17 Ibid., h. 145.

Page 33: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

22

3. Seruan kepada system hidup atau konsep mengenai kehidupan

yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan, yang tidak lain adalah

system Islam itu sendiri.

4. Seruan kepada kemajuan dan kemuliaan hidup denagn aqidah dan

system Islam untuk kemudian membebaskan manusia dari

perbudakan dan pennyembahan terhadap sesama manusia.

5. Seruan kepada perjuangan dan jihad Islam untuk dapat

mewujudkan dan mengokohkan sistem Allah dimuka bumi.

Kemudian dijelaskan juga dalam al-Qur’an bahwa diantara

maknanya yang positif adalah firman Allah SWT, “Bagi-Nya dakwah

yang haq.” Dan firman-Nya dalam surat Yunus ayat 25.

Artinya : Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Q.S. yunus :25)

Didalam suratnya, Rosulullah SAW. Berbicara kepada Heraclius,

“saya mengajak kamu dengan di’ayah (da’wah),” maksudnya dakwah

Islam, yaitu kalimat syahadah dan ajaran Allah. Oleh karena itu, orang

yang beriman di masa Fir’aun berkata,

Page 34: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

23

Artinya : Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (Q.S. al Mu’min : 41)

Yang terkadung dalam ayat diatas adalah Allah menyeru kepada

hambanya agar mengikuti seruan Allah menuju jalan keselamatan,

kedamaian dengan melakukan sesuatu yang menyebabkan mereka masuk

surga. Dan dengan ayat-ayat diatas jelas bahwa ada dakwah menuju surga

dan ada dakwah menuju neraka. Kemudian orang-orang yang tidak

mendengarkan seruan Allah dan menentang utusan Allah yang mulia ia

akan menjadi orang yang merugi dan mendapat balasan dari Allah yaitu

masuk kedalam neraka. Oleh karena itu,mereka akan dating kelak dihari

kiamat dalam keadaan menyesal, karena mereka tidak mau menyambut

orang yang menyeru kepada Allah. Mereka berkata sebagaimana

dijelaskan dalam al Qur’an ;

Artinya : "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Q.S. Ibrahim :44)

Page 35: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

24

Atas dasar itulah maka ada orang yang mengajak kepada ketaatan

dan berbuat kebajikan, adapula yang mengajak kearah kemaksiatan dan

kemungkaran. Karenanya, Rosulullah SAW. Disebut sebagai seorang da’i.

Allah berfirman ;

Artinya : Hai nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (Q.S. al Ahzab : 45-46).

Dari berbagai dasar diatas menunjukkan bahwa dakwah adalah salah

satu cara untuk menyeru atau mengajak kepada kebaikan. Karena hal ini

sudah dilakukan sejak Islam ada, bahkan cara-cara yang dipakai oleh

agama dan para utusan Allah sebelum kita pun tidak jauh berbeda.

Dakwah bertujuan mengajak manusia untuk kembali pada kehidupan yang

hakiki yaitu jalan yang lurus yang diridloi oleh Allah SWT.

2. Hukum Dakwah Menurut Al Qur’an

Dakwah merupakan kewajiban yang syar’i selain manusia dituntut

untuk mencari ilmu dan mengamalkan. Kewajiban tersebut berdasarkan

dalil-dalil sebagai berikut :

a. Firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 104 :

Page 36: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

25

☺ ☺

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imron : 104).

Ayat ini secara jelas menunjukksn wajibnya berdakwah, karena

ada Lam Amr (Lam yang berarti perintah) dalam kalimat Wal takun.

Sedang kalimt Minkum menunjukkan fardlu kifayah. Karena itu,

seluruh umat Islam diperintahkan agar sebagian mereka melaksanakan

kewajiban ini. Ketika ada sekelompok orang yang melaksanaknnya

maka kewajiban ini gugur dari yang lain. Jika tidak ada seorangpun

yang melaksankannya maka seluruh umat Islam akan berdosa. Ketika

seorang muslim melihat kemungkaran yang dilakukan secara terang-

terangan , maka Rosululloh SAW mewajibkan setiap umat muslim

untuk mengubah kemungkaran tersebut, sebagimana sabdanya :

يستطع لم ن فا, فبلسانه تطعيس لم انف ,هبيد غيرفلي منكرا منكم رأى من

. االيمان ضعافأ وذالك, فبقلبه

Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, ubahlah ia dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya; itulah selemah-lemah iman. (HR. Muslim)18

b. Firman Allah dalam surat al Baqoroh 159-160 :

18 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 32 Cet.5

Page 37: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

26

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang

Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati. Kecuali mereka yang Telah Taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. al Baqoroh :159-160)

Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ini merupakan ancaman keras

bagi orang yang menyembunyikan ajaran yang dibawa oleh para rosul,

berupa petunjuk yang menjelaskan tentang berbagai petunjuk yang

benar, dan petunujuk yang bermanfaat untuk hati, sebagaimana

dijelaskan Allah kepada para hamba-Nya dalam kitab-kitab-Nya yang

diturunkan kepada para rosul-Nya.19

c. Firman Allah dalam surat al Maidah ayat 63 :

19 Ibid h.33

Page 38: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

27

☯ ⌧

Artinya : Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang Telah mereka kerjakan itu. (Q.S. al Maidah : 63).

Ibnu Jarir At-Thabari meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa

ia berkata “dalam al Qur’an tidak ada satu ayat pun yang lebih keras

dalam mengolok-olok Dari pada ayat ini.”

Abu Bakar As Shidiq r.a. berkata tentang penafsiran ayat

tersebut, “wahai umat manusia, sesungguhnya kamu telah membaca

ayat ini, akan tetapi kamu menempatkannya pada posisi yang tidak

tepat. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rosulullah SAW

bersabda :

. بعقابه يعمهم نأ اهللا أوشك واليغيره المنكر وارأ إذا الناس إن

Sesungguhnya manusia itu apabila melihat kemungkaran dan mereka tidak mengubahnya, Allah akan menimpakan adzab kepada mereka secara merata.20

d. Firman Allah dalam surat Al ‘Ashr ayat 1-3 :

20 Ibid h.34

Page 39: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

28

Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. Al Ashr : 1-3)

Dalam surat ini, Allaha SWT. Bersumabah bahwa pada dasarnya

manusia itu dalam kerugian, kecuali orang yang mempunyai empat

kriteria. Yaitu beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam

kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Baik sabar dalam

menghadapi takdir, melaksanakan ketaatan, maupun sabar dalam

mengahdapi musibah karena telah melakukan amar ma’ruf dan nahi

mungkar dan mengembalikan hokum kepada Allah.perintah yang dibawa

oleh nabi adalah perintah untuk melakukan amal kebajikan, dan larangan

yang dibawa oleh Nabi adalah larangan dari berbuat mungkar.21

Untuk mengetahui yang ma’ruf dan yang mungkar diperlukan ilmu

dan fiqih, oleh karena itu, mempunyai ilmu dan fiqih untuk melaksanakan

kewajiban ini merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim. Sedang

memberanikan diri melakukan ini dengan kebodohan, dapat

mengakibatkan kerusakan dan kecenderungan memperturutkan hawa

nafsu. Oleh karena itu para ulama menafsirkan kata Bashirat dalam firman

21 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 34 Cet.5

Page 40: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

29

Allah SWT. (Yusuf :108) dengan burhan’aqli dan syar’i, atau ma’rifat dan

tahqiq.22

3. Kebutuhan Yang Mendesak Secara Sosial

Sebagaimana dakwah itu merupakan kewajiban syar’i, ia juga

merupakan kebutuhan masyarakat, karena beberapa alasan sebagai

berikut :

a. Manusia membutuhkan orang yang bisa menjelaskan kepada mereka

apa-apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menegakkan hujah atas

mereka. Ini adalah tugas para rosul, karena tidak ada hukuman tanpa

didahului peringatan. Tepat sekali firman Allah SWT.

Artinya : ….. dan kami tidak akan meng'azab sebelum kami mengutus seorang rasul.(Q.S. Al Isro’ :15).

Adalah suatu keharusan untuk mendakwahi manusia, agar orang

yang binasa, binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar orang

yang hidup, hidupnya dengan keterangan yang nyata pula.

b. Kondisi kehidupan saat ini diwarnai oleh kerusakan, ketamakan, dan

hawa nafsu, sementara pelakunya menginginkan kerusakan tersebut

tersebar dimasyarakat agar masyarakat menjadi seperti mereka.

Mereka mengajak masyarakat kepada kerusakan. Sebab mereka senang

22 Ibid h.35

Page 41: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

30

berbuat keji tersebut tersebar dimasyarakat, sebagaimana dijelaskan

dalam firman Allah,

☺⌧ ⌧ ⌧

☯ Artinya : Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana

mereka Telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka)…... (Q.S. An Nisa’ :89).

Oleh karena itu, engkau melihat bagaimana mereka saling

bekerja sama dan tolong-menolong antara mereka dengan yang

lain.Allah SWT berfirman :

☺ ☺

⌧ ☺

☺ ⌧

Artinya : Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. At Taubah : 67)

Maka dari itu, adalah sebuah keharusan bagi orang-orang

beriman untuk saling menolong dalam menegakkan kebaikan agar ia

tersebar luas, dan tolong-menolong dalam keutamaan agar merata,

Page 42: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

31

sehingga tidak ada fitnah, dan agama menjadi milik Allah. Allah

berfirman :

☺ ☺

☺ Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, (Q.S. At-Taubah : 71)

Karena kita harus menghadapi orang-orang yang berbuat

kerusakan di bumi sampai kekuatan mereka hancur, sehingga mereka

menjadi seperti seorang wanita yang menguraikan benang yang sudah

dipintal dengan kuat dan menjadi cerai berai kembali. Namun, ini tidak

mungkin terklaksana kecuali dengan keberadaan para da’i yang

menghidupkan kembali kewajiban amar ma’ruf dan nahi mungkar. Jika

tidak maka orang-orang bodoh itu akan “melubangi kapal” yang kita

naiki karena memperturutkan hawa nafsu dan keinginan mereka,

sehingga tidak seorang penumpang pun yang selamat. Hal ini

sebagaimana digambarkan dalam hadits rosulullah SAW. berikut :

Dari Nu’man bin Basyir r.a. dari Nabi SAW. bahwa beliau

bersabda :

ب أصاعلى شفينة ففيها آمثل قوم استهموا ئم على حدوداهللا والواقع مثل القا

إذاستقوا من الماء فكان الذين فى أسفالها , بعضهم أعالها وبعضهم على أسفلها

Page 43: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

32

Perumpamaan orang yang tegak dijalan Allah dan yang meninggalkannya, seperti orang-orang yang berdesakan diatas kapal. Sebagian berada diatas dan sebagian lain berada diabwah. Orang-orang yang ada dibawah, apabila mengambil air haruis melewati orang-orang yang ada di atasnya. Maka mereka berkata, ‘Bagimana jika kita lubangi saja bagian yang dibawah kita ini, sehingga tidak usah menganggu yang diatas?’. Jika orang-orang yang diatas membiarkan apa yang mereka inginkan niscaya tenggelmlah semuanya. Tetapi jika mencegahnya, selamatlah mereka dan selamtlah semuanya. (HR. bukhari).

c. Telah diragukan bahwa kepunahan dan kehancuran umat itu

disebabkan oleh kefasikan para pembesar dan orang-orang kaya

diantara mereka, serta banyaknya kemungkaran di seantero negeri,

sehingga tidak ada lagi orang yang memerintahkan kebajikan dan

melarang kemungkaran. Orang zalim tidak pernah mendengarkan

kalimat haq yang diucapkan, sehingga kezaliman itu semakin

merajalela dan kekejian makin tersebar. Kemungkaran berada di atas

laksana buih diatas air. Padahal, kekuatan umat itu terletak pada

sejauhmana mereka berpegang kepada kebenaran dan menegakkan

keadilan. Rosulullah SAW. Bersabda,

“apabila kalian melihat umatku merasa takut kepada yang zalim uantuk mengatakan kepadanya ‘hai orang yang zalim!’ maka berarti ia telah berdamai dengan mereka.” (HR. Ahmad)

d. Takut terhadap laknat Allah yang menimpa masyarakat yang tidak

melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, sebagaimana yang pernah

Page 44: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

33

menimpa Bani Israil. Peristiwa itu dijelaskan dalam riwayat sebagi

berikut :

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata bahwa rosulullah SAW

bersabda,

“Sesungguhnya cacat pertama yang merasuki Bani Israil seseorang bertemu dengan rekannya, kemudian ia berkata, “Wahai saudarakau, bertakwalah kepada Allah, dan tinggalkanlah apa yang kamu lakukan karena ia tidak halal bagimu.” Esok harinya ia bertemu lagi dengannya dan berbuat serupa, tetapi tidak melarangnya, karena telah menjadi teman makan, minum, dan teman duduknya. Keteka mereka berbuat demikian, Allah menyiksa sebagian mereka dengan sebagian yang lain.”

Kemudian Rosulullah SAW membacakan firman Allah SWT :

⌧ ☯

Artinya : (78) Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian

Page 45: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

34

itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (79) Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (80). Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. (8)1. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al Ma’idah : 78-81).

Kemudian Rosulullah SAW. bersabda :

“Tidak, Demi Allah kalian benar-benar akan menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, atau Allah akan menyiksa dengan hati sebagian kalian atas sebagian yang lain, kemudian (Allah) melaknati kalian sebagaimana melaknati mereka.”(Riyadh Ash-Shalihin, h.106)23

Begitulah beberapa kebutuhan yang mendesak secara sosial

manusia terhadap da’wah berdasarkan berbagai tanda-tanda yang

diterangkan dalam beberapa dasar diatas.

C. Unsur-unsur dakwah

1. Subyek Dakwah

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat at

Taubah ayat 71 :

☺ ☺

23 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 42 Cet.5

Page 46: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

35

☺ ☺

Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At Taubah : 71)

Dari kandungan arti ayat diatas maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa setiap muslim secara personal berkewajiban untuk

menyampaikan dakwah, dalam artian menjadi subyek dalam dakwah.

Akan tetapi yang paling utama (khusus) adalah para da’I atau da’iyah

yakni mereka yang memngambil keahlian khusus dalam bidang dakwah

Islam, dengan kesungguhan yang luar biasa. Termasuk yang memiliki

berbagai cara dalam menyampaikan dakwah kepada mad’u, atau yang

disebut juga dengan ilmu retorika. Selain ayat diatas sebagai tendensi

masih banyak pula ayat-ayat lain dan hadits nabi Muhammad SAW yang

menyeru agar kita semua menyampaikan dakwah demi syiar Islam.

Misalnya adalah penjelasan tentang amar ma’ruf nahi mungkar dan

perintah terhadap mereka yang layak untuk membawa bendera dakwah

Islam. Merekalah yang mampu mengajakan agama, baik berupa tulisan,

Page 47: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

36

ceramah, meaupun pengajaran sehingga individu dan masyarakat dapat

memahaminya.

2. Objek dakwah

Yang dimaksud sebagai objek dakwah adalah orang-orang yang

dituju sebagai sasaran penyampaian dakwah. Orang-orang yang menjadi

objekm dakwah sangat bervariasi, sehingga da’i sebagai subyek dakwah

haru pandai-pandai dalam menyiasati cara penyampaian dakwah, sehingga

juru dakwah harus menegetahui betul siapa yang menjadi objek

dakwahnya.

Objek dakwah adalah manusia, baik seorang atau lebih, yaitu

masyarakat. Adapun pemahaman dari berbagai lapisan masyarakat ini

sangatlah beragam, tergantung dari cara memandangnya. Dipandang dari

sosiologi, masyarakatb itu mengalami struktur dan mengalami perubahan-

perubahan.24

Manusi yang menjadi obyek dakwah akan diajak secara kaffah,

mereka yang bersifat heterogen, dari sudut ideologi, misalnya atheis,

animis, musyrik, munafik, bahkan ada juga yang muslim akan tetapi

seorang muslim yang fasik atau penyandang dosa dan maksiat, dari sudut

lain juga berbeda baik intelektualitas, status social, kesehatan, pendidikan,

dan lain-lain25.

3. Materi Dakwah

24 Op.cit. h. 35 25 Toha Yahya Umar, “Ilmu Dakwah” Jakarta : Wijaya, 1998. cet ke-3 h 1

Page 48: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

37

Menurut H. Endang saifuddin Anshari, secara garis besar Islam

terdiri atas aqidah, syariah, dan akhlaq.

a) Aqidah Islam

Secara epistemologis aqidah berarti “ikatan” atau “angkutan” secara

teknis berarti “kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo”.

Pembahasan mengenai aqidah pada umumnya berkisar pada arkanul

iman.

b) Syariat Islam

Syariat secara epistemologis berarti “jalan”. Syariat Islam adalah satu

system norma Ilahi yang mengatur hubungan antara manusia dengan

tuhan, manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan

makhluq lainnya.

c) Aklaq Islam

Secara etimologi akhlaq berarti perbuatan dan berkaitan dengan kata

“Kholiq” yang berarti pencipta dan “Makluq” yang berarti yang

diciptakan.26

D. Pemahaman Agama

Pilar dakwah adalah amar ma’ruf dan nahi mungkar. Kemudian salah

satu tujuan dakwah yang terkandung dalam pilar dakwah adalah untuk

memahamkan para mad’u terhadap agama. Realita yang tidak dapat kita

elakkan diantaranya banyak orang yang mengaku Islam akan tetapi sangat

26 H. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam (Pokok-pokok Pikiran Tentang Paradigma

dan Sistem Nilai), Jakarta : Gema Insani, 2004. h. 44-46.

Page 49: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

38

Pemahaman yang benar tentunya sangat dibutuhkan sekali oleh umat

Islam terutama umat Islam yang masih awam. Jika kita mengingat kembali

pada ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT, yaitu suarat Al Alaq

ayat 1-5 :

Artinya : (1). Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

(2). Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (5). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al Alaq : 1-5).

Berdasarkan pada kandungan ayat diatas yang diawali dengan kata

bacalah dan kemudian Allah mengulang kembali pada ayat yang ke tiga

dengan tujuan agar manusia mau memahami apa yang diajarkan oleh Allah

Page 50: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

39

melaui kitabnya. Bukan sekedar membaca, tetapi memahaminya, karena

dengan memahami manusia akan tahu apa yang dimaksud didalamnya.

Begitu juga mengenai agama yang telah difirmankan oleh Allah melalui

wahyu yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW. adalah untuk dipelajari

agar manusia itu paham kemudian melaksanakan segala ketentuan yang

terkandung didalamnya. Akan tetapi jika manusia tidak paham maka

bagaimana dia bisa mengetahuia maksud yang sebenarnya. Maka dari itu

memberikan pemahaman merupakan salah satu hal yang penting dalam

dakwah.

Semua itu harus dijelaskan oleh seorang da’i dengan perkataan yang

baik, dengan pengajaran yang baik dan kalaupun harus berdebat, maka dengan

debat yang lebih baik, disertai dengan argument-argumen yang kuat. Seorang

da’i tidak bisa mewajibkan manusia dengan pa yang ia bawa, kecuali dia dapat

membuat manusia puas menerima apa-apa yang ia katakana. Membuat puas

umat itu membutuhkan penyampaian yang baik, kata-kata yang mudah

dimengerti, dan pemahaman yang jelas serta pengenalan terhadap dakwah

sebelum memberikan beban berupa apapun ; menyampaikan penjelasan

sebelum melimpahkan tanggung jawab kepadanya.27

Al Qur’an diturunkan untuk mengenalkan kepada manusia tentang empat

persoalan, sebelum memberikan beban kepada merekan dengan perintah

apapun. Empat persoalan itu adalah :

27 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005 h. 284 Cet.5

Page 51: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

40

1. Mengenalkan kepada mereka tentang Rabb (yang menciptakan, memberi

rizki, dan memelihara) mereka, agar mereka beribadah kepada-Nya.

2. Mengenalkan akan diri mereka, agar mereka memahami hakikat

keberadaan atau eksistensi mereka.

3. Mengenalkan tentang alam semesta, agar mereka menggunakan dan

memakmurkannya.

4. Mengenalkan kepada mereka tentang akhir perjalanan hidup yang

menanti-nanti mereka di akhirat.

jika manusia dapat mengenal dan memahami berbagai perintah dan

larangan Allah maka Insya Allah manusia akan lebih baik dalam

melaksanakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar.

E. Jama’ah

Menurut bahasa ‘Jamaah’ diambil satu dari kata dasar Jama’a

(mengumpulkan) yang berkisar pada al-Jam’u (kumpulan), al-ijma’

(kesepakatan), dan al-Ijtima’ (perkumpulan) yang merupakan antonim (lawan

kata) at-Tafarruq (perpecahan). Ibnu Faris berkata: “Jim Mim dan A’in adalah

satu dasar yang menunjukan berkumpulnya sesuatu. Di katakan, Jama’tu asy-

syai’a jam’an (aku mengumpulkan sesuatu).

Page 52: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

41

Menurut istilah para ulama aqidah, ‘Jama’ah’ adalah generasi salaf dari

umat ini, meliputi para sahanat Nabi, Tabi’in dan semua orang yang mengikuti

mereka dengan baik sampai hari kiamat. Mereka adalah orang-orang yang

bersepakat untuk menerima kebenaran yang nyata dari Al-Qur’an dan as-

Sunnah. Menurut bahasa Arab pengertiannya ialah dari kata Al-Jamu’ dengan

arti mengumpulkan yang tercerai berai. Adapun dalam Asyari’ah, Al-Jamaah

adalah orang-orang yang telah sepakat berpegang dengan kebenaran yang

pasti sebagaimana tertera dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dan mereka itu ialah

para sahabat, tabi’in. Sebagaimana pernyataan Ibnu Mas’ud ra: “Al-Jamaah

itu adalah apa saja yang mecocoki kebenaran, walaupun engkau sendirian

(dalam mencocoki kebenaran itu)”. Maka kamu adalah Al-Jama’ah28.

Sedangkan pengertian Jama'ah Muslimin (Al-Jama'ah) sebagaimana

yang dijelaskan oleh sahabat Rasulullah shallalahu alaihi Wasallam yaitu :

"Al-jamaatu huwa mujama'atu ahlulhaqqi wain qollu"(Al-jama'ah adalah

tempat berkumpulnya ahli haq walaupun sedikit)

Tidak berseberangan dengan berbagai pengertian diatas yang dimaksud

jama’ah oleh penulis dalam penelitian ini adalah khusus orang-orang yang

mengikuti pengajian tersebut. Jadi jama’ah adalah orang-orang atau peserta

pengajian tafsir al Qur’an oleh Ustadz Mufakhir di masjid Baiturrahmah.

28 http://file.al-Islam.chm diakses pada 18 Mei 2010

Page 53: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

41

BAB III

BIOGRAFI USTADZ MUFAKHIR DAN GAMBARAN UMUM MASJID

BAITURRAHMAH

A. Biografi, Dan Karya-Karya Ustadz Mufakhir

1. Biografi

Ustadz Mufakhir bernama lengkap Abdul Mufakhir Muhammad.

Lahir di Glumpang Bungli Nangro Aceh Darussalam Tanggal 2 Maret

1963. Beliau adalah putra dari Tengku H. Muhammad Arief dan Hj. Cek

Rahmah binti Hasan. Beliau adalah seorang ustadz yang ramah, murah

senyum dermawan dan terhadap apa saja yang menjadi tanggung

jawabnya. Kedermawanannya dapat dilihat dari semangatnya dalam

membentuk organisasi orang-orang Aceh yang bertujuan untuk

mengumpulakan zakat sesama orang Aceh. Kemudian Hasil pengumpulan

zakat dibagikan kepada orang fakir miskin. Termasuk tukang ojek yang

berada dilingkungan tempat tinggalnya. Sehingga banyak orang yang salut

terhadap sikap ustadz Mufakhir. Beliau juga seorang teman yang baik,

karena selalu bisa diajak bermusyawarah oleh teman-temannya jika ada

masalah. Bahkan banyak teman beliau yang menjadikan sebagai konsultan

keluarga dan lain sebaginya1.

1 Hasil Wawancara dan Pengamatan tanggal 2 Juni 2010.

41

Page 54: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

42

Selain sebagai ustadz beliau adalah seorang kepala rumah tangga dan

seorang ayah dari empat anak. Diantaranya adalah Ummu Layyinah,

Khalilah Mumtahanah, Nikmal ‘Abdu dan Shulhatul Laiya2.

2. Riwayat Pendidikan

a. Pendidikan Formal

1) Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cot Glumpang , pidie NAD, tamat

1975.

2) Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri Kembang Tanjung,

Pidie tamat 1978.

3) Madrasah Aliyah Negeri Sigli, tamat tahun 1981.

4) Sarjana Muda Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry

NAD, tamat 1985.

5) Sarjana Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry NAD,

tamat 1987.

6) Pascasarjana Institut Ilmu Al-qur’an , Jakarta, tamat 2002

7) Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004 – sekarang

b. Pendidikan Non Formal

1) Pesantren Salafiyah Puuk Kembang Tanjung Sigli, NAD 1976-

1978

2) Studi Purna Ulama IAIN Ar-Rainary Banda Aceh NAD 1989.

2 Daftar Riwayat Hidup Ustadz Mufakhir Muhammad M.A

Page 55: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

43

3) Kursus Bahasa Inggris Kelas Conversation LDC IAIN Ar-Raniry

Banda Aceh NAD 1990

3. Karya-karya Ustadz Mufakhir

Adapun Karya-karya ustadz Mufakhir adalah “Membangun Hidup

dengan Qur’an”. Yang didalamnya menceritakan tokoh-tokoh yang

mendapat hidayah dari Al Qur’an, yang pada intinya mengajak manusia

untuk selalu berpegang teguh pada Al Qur’an baik secara duniawi maupun

Ukhrowi. Kemudian “Ada Kebahagiaan dalam Al Qur’an” merupakan

karya kedua yang ditulis oleh ustadz Mufakhir. Yang pada intinya jika

manusia ingin bahagia Dunia akhirat maka carilah didalam kandungan

Qur’an. Kemudian karya-karyanya yang lain adalah :

a) Metode taklif zakat Menurut Al-Qur’an (Pusat Penelitian Agama

Negeri IAIN Ar Raniry, 1998).

b) Buku 4 wawasan zakat diterbitkan oleh PP. Taman Iskandar Muda

Pusat zakata tahun 2010

c) Buku tafsir fase kajian surat Al-Fatihah dan surat – surat dalam juz

amma diterbtkan oleh Bale Kajian Tafsir Al-Qur’an Pase Jakarta, 2001

d) Al-Shabru dalam perspektif Hadst ( jurnal Al-Mu’ashirah Fakultas

Ushuluddin IAINAr-Raniry, 2006).

e) Perkawinan Budak menurut Al-Qur’an ( jurnal Al-Mu’ashirah

Fakultas Ushuluddin IAINAr-Raniry, 2006).

Page 56: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

44

f) Buku “ Pencerahan Intelektual ( Referensi untuk khatib dan

penceramah di NAD)”, 2007

4. Aktivitas Dawah

a. Sebagai Ustadz pengajar Tafsir Al-Qur’an di Masjid Baiturrahmah

Legoso, Musholla Perwira Pertamina Pusat, Meunasah Fattahillah

Ciputat, Masjid Jabalul Rahmah Gintung, Musholla Rodlotul Jannah,

2004- sekarang. Pengajian Darussalam Pondok Indah2008-sekarang.

b. Penceramah Tetap Kuliah Subuh Masjid Raya Baiturrahman Banda

Aceh NAD 2002 – 2004.

c. Dosen tetap Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh 1991 –

Sekarang.

d. Dosen Pendidikan Agama ASM di Komputer Banda Aceh, 1992 –

1998.

e. Dosen pendidikan Agama AKPER DEPKES NAD 1995 – 1998

f. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam PTIQ NAD 2001 – 2004

g. Dosen Bahasa Aceh Sekolah Bahasa POLRI Jakarta 2005

B. Latar Belakang Berdirinya Masjid Baiturrahamah

Masjid Baiturrahamah didirikan pada tahun 1982 an yang didasari

kebutuhan tempat ibadah dan demi syiar Islam. Realitanya seiring

perkembangan zaman yang merujuk semakin banyaknya penduduk disekitar

jalan legoso raya yang sama sekali belum mempunyai rumah ibadah yang

berupa masjid. Adapun tempat ibadah pada waktu itu hanya berupa Musholla

Page 57: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

45

kecil itupun yang dibangun oleh orang secara pribadi yang belum diwakafkan.

Kemudian berdasarkan syiar Islam yang menjadi sangat urgen untuk dibangun

sebuah masjid disekitar kelurahan pisangan. Bersamaan dengan itu H. Umar

Pagae membangun sebuah sekolah yang berada disekitar jalan legoso Raya

beserta sebuah masjid yang tujuannya adalah melengkapi saranya sekolah

(untuk anak sekolah).

Setelah beberapa waktu kemudian masyarakat bermusyawarah yang

keputusannya mengusulkan agar masjid yang dibangun oleh H. Umar pangae

untuk diwakafkan kepada masyarakat umum. Dengan berbagai upaya

masyarakat akhirnya masjid yang berada dijalan legoso raya no 30 b

diwakafkan kepada masyarakat. Sejak itulah masjid mulai dibangun dan

dikembangkan oleh masyarakat sampai sekarang3.

C. Visi dan Misi

1. Visi Masjid Baiturrahamah

Yang menjadi visi didirikannya masjid Baiturrahamah adalah untuk

dijadikan tempat ibadah, terutama adalah ibadah sholat Jum’at dan jamaah

sholat lima waktu bagi masyarakat sekitar sehingga dapat mengembangkan

syiar Islam.

2. Misi Masjid Baiturrahmah

a. Membangun masyarakat Islami untuk melestarikan budaya sholat

berjamaah.

3 Hasil Wawancara dengan DKM Masjid Baiturrahmah 3 Juni 2010

Page 58: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

46

b. Menjadi sarana penerimaan zakat infaq dan shodaqoh

c. Menjadi pengayom masyarakat Islam

d. Menjadi sumber cahaya bagi semua kalangan masyarakat Islam

e. Membangun umat yang sejahtera akhirat

f. Menjadi sumber kebersamaan dan persatuan umat Islam

g. Menetralisir perbedaan dan menciptakan kesetaraan status social

D. Struktur Kepengurusan Masjid Baiturrahamah

Penasehat : Ibu Hj. Umar Pangae

H. Adib Mawardi

Ir. H. M. Syafuan

Ketua Ta’mir : DR. H. Alimuddin Al Muntala

Ust. Sulhan Harahap

Sekretaris : Ustadz Nur Hidayat

Ustadz Rahmat

Bendahara : Sugeng Waluyo

Seksi-seksi

Seksi ibadah : Kor. H. Anwar

1. Zulfan armiya

2. H. Muhammad

3. Agus jaya

4. H. Muchlis rifa’i

Seksi Pendidikan : Kor. Moh. Ishaq

1. Komaruddin

2. Yusroni

3. Maysari n.

4. Nafarif s.e

Page 59: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

47

Seksi Sos/ Masyarakat : Kor. Zaenal a. (rw)

1. Soleh (rt)

2. Sudibyo (rt)

3. H. Rohmat (rt)

4. Iskandar (rt)

5. Ya’qub (rt) n

6. M. Nur (rt)

7. Askar

Seksi Sarana dan Prasarana : Kor. H. Hadi r.

1. Darmadi

2. Gunanto

3. Edi susanto

4. Sarkum

5. Hamdan

Seksi Keamanan Dan Kebersihan : Kor. Boman p.

1. M. Sholeh

2. Rianto

3. Elon

Seksi Remaja Masjid : Kor. Zakki amani

1. Ali afdhol

2. Rizki

3. Husen

4. Sapto aribowo

5. Septiano

6. Faisal

Page 60: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

48

E. Kegiatan Masjid Secara Umum

Kegiatan umum masjid Baiturrahamah tidak jauh berbeda dengan

masjid-masjid lain. Akan tetapi terdapat beberapa kegiatan yang mungkin

jarang dilakukan oleh masjid lain.

Kegiatan masjid baiturrahmah terbagi dalam tiga agenda, yaitu :

Kegiatan ritin (rutinitas harian masjid dan Mingguan), Kegitan bulanan dan

Kegitan jangka panjang tahunan.

1. Kegiatan Rutin :

a. Jama’ah sholat lima waktu

b. Sholat jum’at setiap hari Jum’at

c. Pengajian rutin bapak-bapak dan remaja setiap sabtu malam minggu

d. Pengajian majlis ta’lim kaum ibu setiap hari minggu pagi.

e. Pelayanan bagi orang yang hendak masuk Islam/muallaf (jika ada).

f. Pelayanan perputakaan remaja

g. Tahlil bersama setiap malam jum’at

2. Kegitan Bulanan :

a. Gotong royong bersih-bersih dan disekitar lingkungan masjid

b. Santunan anak yatim di akhir bulan

c. Rapat persiapan kegiatan besar dan pembangunan.

d. Kegiatan pengembangan kreatifitas remaja

3. Kegiatan Tahunan :

a. Penerimaan zakat, Infaq dan Shodaqoh

b. Peringatan hari Besar Islam

Page 61: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

49

c. Penyaluran Zakat kepada masyarakat yang tidak mampu disekitar

masjid Baiturrahamah

d. Pelaksanaan pembangunan dan penambahan sarana masjid.

e. Rapat evaluasi akhir tahun seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan4.

4 Buku Besar Agenda Kegiatan Masjid Baiturrahmah.

Page 62: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

50

BAB IV

ANALISIS METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR

A. Metode Penyampaian Materi Tafsir Ustadz Mufakhir

1. Metode dakwah Ustadz Mufakhir pada pengajian Tafsir Al-Qur’an

tanggal 8 Mei 2010 – 12 Juni 2010

Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan penulis selama 6

(enam) kali pertemuan adalah sebagi berikut :

a. Metode Dakwah Pada Tanggal 8 Mei 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh : ayat 34

Kemurkaan Allah terhadap Iblis ketika iblis membangkang untuk bersujud kepada nabi Adam a.s.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Membacakan dan menerang munasabah ayat.

4. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut beserta dengan munasabahnya.

1. Ceramah, yang berisi Pertama, kemurkaan Allah terhadap Iblis yang membangkang ketika diperintahkan untuk bersujud kepada nabi adam. Maksud dari kata sujud disini adalah menghormati bukan menyembah karena yang berhak disembah hanyalah Allah. Kedua, ancaman bahwa kita akan selalu digoda untuk dijerumuskan kedalam kesesatan oleh iblis kecuali kita menjadi orang yang mukhlis.

5. tanya jawab.

pertanyaan :

Orang yang muklis itu orang yang seperti apa sih ustadz?

2. Menjawab Pertanyaan

a. Didalam diri manusia itu ada dua ajakan yaitu mengarah kepada kebaikan dan yang mengajak untuk melakukan kemaksiatan. Karena kadang kala dalam melakukan

50

Page 63: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

51

kebaikan timbul rasa sombong atau kadang juga setan berbisik dalam hati kita agar kita melakukan kemaksiatan dengan membayang-bayangi kenikamatan melakukan kemaksiatan. Bahkan yang lebih kacau lagi kita digiring melakukan amal baik tetapi untuk riya. Tetapi jika kita dapat meneguhkan hati kita dengan selalu berusa untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan iklas maka kita akan selamat.

6. Diskusi tentang bagaimana puasanya orang yang sakit parah.

3. Ustadz Mufakhir memberikan kesempatan kepada jamaah tentang kasus itu. Kemudian memberikan jawaban untuk menyelesaikan.

Pada pertemuan ini dalam metode ceamah ustadz Mufakhir lebih

banyak memberikan nasehat agar lebih hati-hati dalam berbuat karena

iblis dan anak turunnya selalu berusaha untuk menyesatkan manusia yang

beriman kepada Allah. Setiap perbuatan itu ada yang hanya mendapat izin

Allah dan ada yang mendapat izin dan ridlonya. Adapun perbedaan izin

adalah jika izin Allah perbuatan kita bisa berlangsung tetapi Allah tidak

restu. Sebenarnya Allah bisa saja memusnahkan iblis pada waktu itu akan

tetapi Allah memberikan izin. Sedangkan ridlo Allah adalah perbuatan

kita mendapat restu dari Allah SWT.1

1 Observasi Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah 8 Mei 2010

Page 64: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

52

b. Metode Dakwah Pada Tanggal 15 Mei 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh :

Ayat 102-103

Tuduhan orang Yahudi terhadap nabi Sulaiman a.s.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Menceritakan Asbabun Nuzul ayat.

4. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut beserta contohnya.

1. Ceramah, yang berisi cerita tentang kisah-kisah nabi terdahulu yang dimusuhi orang Yahudi. Ustadz Mufakhir lebih banyak bercerita tentang nabi-nabi terdahulu dengan kisah-kisah dulu. Dengan tujuan memberikan contoh keteguhan nabi Sulaiman a.s. pada saat beliau berdakwah.

5. Tanya-Jawab.

pertanyaan jamaah :

a. siapa sih sebenarnya orang Yahudi itu ustadz?

b. Mengapa mereka memusuhi nabi ?

2. Menjawab Pertanyaan

a. yang dimaksud orang yahudi disini adalah orang-orang non muslim yang memusushi nabi ketika berdakwah.

b. Sebenarnya mereka juga manusia biasa akan tetapi mereka telah diperdaya syaitan-syatan untuk tidak percaya pada ajaran yang dibawa nabi. Bahkan mereka menuduh nabi melakukan sihir padahal merekalah yang sebenarnya yang melakukan sihir untuk membuat kekacauan.

Ustadz Mufakhir lebih menerangkan tentang kisah-kisah nabi

terdahulu sebagai acuan agar jamaah lebih meningkatkan iman dan taqwa

kita kepada allah SWT. dan mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW

diutus untuk menunjukkan jalan yang lurus termasuk untuk memberikan

contoh yang baik kepada umat manusia dengan membawa agama Islam.

Page 65: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

53

c. Metode Dakwah Pada Tanggal 22 Mei 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh :

Ayat 119-121

Larangan mengikuti Yahudi dan Nasrani.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut beserta contohnya.

1. Ceramah, yang berisi peringatan kepada umat muslim agar tidak mengikuti langkah-langkah Yahudi dan Nasrani. Dalam hal ini usatdz Mufakhir menjelaskan bahayanya meniru Yahudi apalagi mengikutinya. Karena orang Yahudi tidak akan senang kepada kita hingga kita terpengaruh olehnya. Benar-benar sebagai muslim harus berhati-hati apalagi didalam perkembangan zaman yang semakin maju. Contohnya penjajahan moral sekarang ini.

4. Tanya-Jawab.

pertanyaan jamaah :

Sebagian kelompok mengatakan bahwa memaki celana panjang hingga menutupi mata kaki itu hukumnya haram. Apa iya ustadz?

2. Menjawab Pertanyaan

a. Mengenai hal itu Sayyidina Usman bin Affan pernah bertanya kepada nabi kemudian nabi menjawab. Hal itu tidak apa-apa, yang dilarang adalah dengan berpakaian begitu kemudian timbul rasa sombong, Itu yang dilarang.

Ustadz Mufakhir menerangkan tentang lika-liku kehidupan dan

berbagai macam godaan dan lebih banyak memeberikan peringatan dan

nasehat kepada jamaah untuk selalu waspada dengan berbagi hal.

Terutama pengaruh perkembangan zaman yang semakin menggoda dan

banyak menjerumuskan anak-anak muda khususnya.

Page 66: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

54

d. Metode Dakwah Pada Tanggal 29 Mei 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh :

Ayat 172-173

Menjelaskan tentang makan yang halal dan makanan yang haram.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut beserta contohnya.

1. Ceramah, yang berisi Nasehat kepada orang Islam agar mencari rizki yang halal dan yang baik. Karena ada juga rizki yang halal tetapi kurang baik untuk dikonsumsi. Ustadz mufakhir memberikan contoh misalnya kita punya penyakit darah tinggi kemudian dokter menganjurkan agar menghindari makan sate. Nah disini sate halal akan tetapi kurang baik untuk kesehatan jadi hendaknya dihindari.

4. Tanya-Jawab.

pertanyaan jamaah :

a. Misalnya kita dikasih makanan orang tapi hasil curian itu bagaimana hukumnya?

b. bagaimana hukumnya menyedekahkan hasil korupsi ?

2. Menjawab Pertanyaan

a. Hukumnya ya tetap haram jika kita makan karena kita tahu itu adalah hasil curian. Lain halnya jika kita tidak tahu maka hukumnya dima’fu atau dimaafkan.

b. Sedekah adalah perbuatan baik akan tetapi korupsi adalah perbuatan yang dialrang oleh agama maka sedekah yang demikian akan sia-sia. Karena menurut Allah perbuatan baik itu harus dilandasai dengan perbuatan yang baik pula. Artinya kita tidak boleh mencampur adukkan perkara buruk dengan perkara baik jika ingin mendapatkan kebaikan.

Pada kesempatan ini ustadz Mufakhir lebih kepada nasehat agar

menghindari dari berbagai makanan yang halal akan tetapi tidak baik untuk

tubuh kita, lebih-lebih kita memakan makanan yang diharamkan oleh Allah.

Page 67: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

55

e. Metode Dakwah Pada Tanggal 5 Juni 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh :

Ayat 180-182

Membahas mengenai wasiat dan hukumnya.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut beserta contohnya.

1. Ceramah, yang berisi ancaman bagi orang yang telah merubah wasiat berdasarkan pada penafsiaran ayat yang telah telah diuraikan. Ustadz Mufakhir menjelaskan tentang wasiat yang berarti sebuah keharusan yang harus dilaksanakan sesuai dengan wasiat yang diberikan. Dengan memberikan contoh kepada jmaah dengan sebuah perumpamaan pengurangan harta yang telah diwasiatkan.

4. Tanya-Jawab.

pertanyaan jamaah :

a. Bagaimana jika wasiat itu tidak dilaksanakan?

b. Jika wasiat itu lebih banyak dari pada sisa harta warisnya bagaimana ?

c. Tapi bagaimana jika wasiatnya memang begitu?

2. Menjawab Pertanyaan

a. Wasiat adalah sebuah amanat dan jika yang diamanati tidak melaksanakan, maka yang mendapatkan dosa adalah orang tidak melaksanakan wasiat tersebut meskipun dia termasukm ahli waris.

b. kita kembali lagi pada ayat tadi yaitu dalam berwasiat yang ma’rur adalah tidak lebih dari sepertiga harta yang ditinggalkan.

c. Kalau begitu jika dirasa itu tidak adil dan khawatir itu menjadi dosa maka boleh didamaikan dengan cara menyuruh orang yang ber-wasiat untuk tidak melebihi batas-batas yang telah ditentukan syara.

Pada sesi ini yang paling ditekankan dalam penyampaian ustadz Mufakhir

adalah hukum melaksanakan wasiat bagi orang yang ditinggalkan. Dengan

memberikan contoh wasiat yang dilaksanakan digugat kembali oleh ahli waris.

Page 68: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

56

f. Metode Dakwah Pada Tanggal 12 Juni 2010

Materi Metode Tafsir Metode Dakwah

S. al-Baqoroh :

Ayat 183-185

Kewajiban berpuasa bagi setiap muslim.

1. Membacakan ayat yang akan dikaji/dibahas.

2. Membacakan terjemahnya.

3. Memberikan keterangan maksud kandungan ayat tersebut.

Ceramah, yang berisi anjuran agar umat Islam selalu mengerjakan puasa Romadlon. Karena puasa romadlon merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Contohnya umat nabi terdahulu juga diwajibakan berpuasa romadlon sebagaimana kita juga. Kewajiban puasa romadlon seperti wajibnya kita mendirikan sholat lima waktu.

4. Tanya-Jawab

pertanyaan jamaah :

a. apakah orang hamil juga wajib berpuasa?

b. apakah orang yang sedang haid dibulan romadlon juga wajib mengkodho/ menggantikan puasa?

2. Menjawab Pertanyaan

a. sebenarnya orang hamil juga wajib berpuasa, akan tetapi dia boleh tidak berpuasa dibulan romadlon jika dia menghawatirkan dirinya. Itupun dia harus menggantikan puasa romadlonnya setelah ia melahirkan sebanyak yang ia tinggalkan. Misalnya 5 hari ya harus diganti lima hari.

b. Orang yang sedang haid juga harus menggganti puasanya sama seperti orang hamil. Yang tidak diganti adalah sholat lima waktu.

Pada sesi ini ustadz Mufakhir dalam ceramahnya lebih menekankan

pada anjuran untuk melaksanakan kewajiban beribadah yang dibebankan

kepada umat muslim. Dengan contoh bagaimana nabi-nabi terdahulu yang

telah mendakwahkan kepada kaumnya tentang kewajiban berpuasa.

Page 69: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

57

2. Penggunaan Metode dalam Penyampaian Tafsir

Berdasarkan penjelasan metode dakwah pada bab sebelumnya bahwa

metode adalah suatu cara atau jalan dalam menyampaikan materi dakwah.

Adapun metode dakwah yang digunakan oleh ustadz Mufakhir adalah

sebagaimana pada keterangan dibawah. Akan tetapi penyampaian keseluruhan

materi disampaikan melalui keterangan-keterangan yang sudah dibahasakan

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh jamaah. Sikap tersebut menurut

hasil wawancara dengan beliau diambil karena menyesuaikan dengan jamaah.

Baik dilihat dari usia jamaah yang rata-rata diatas 40 tahun, atau tingkat

pemahaman jamaah. Sehingga penyampaiannya tentunya disampaikan sesuai

dengan kemampuan para jamaah dalam menangkap atau memahami materi-

materi yang telah disampaikan. Merupakan tujuan utamanya dalam

menyampaikan materi adalah memberikan penjelasan mengenai materi, bukan

sekedar menyampaikan materi tanpa melihat kondisi jamaah atau pemahaman

jamaah. Hal ini dapat dilihat dari materi yang disampaikan setiap pertemuan

tidak sama. Artinya bukan berarti melenceng dari urutan materi, tapi

perbedaannya dilihat beliau dari kerumitan materi yang berujung pada

sulitnya jamaah memahaminya. Misalnya berdasarkan pada beberapa

observasi penulis ketika pengajian tafsir Al-Qur’an sedang berlangsung.

Adapun hasilnya adalah :

Page 70: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

58

1. Pembukaan (waktu 2 – 3 Menit)

a. Sebelum penyampaian materi ustadz Mufakhir mengucapkan salam

dan muqoddimah.

b. Kemudian ustadz memberitahukan ayat-ayat yang akan dikaji dengan

tujuan agar para jamaah dapat menyimak secara seksama ayat yang

akan dipelajari/ditafsirkan.

2. Penyampaian Materi (waktu 25 – 35 menit)

a. Ustadz membacakan ayat-ayat yang akan ditafsirkan kedalam bahasa

yang mudah dipaham (bahasa Indonesia), dengan memperjelas bacaan

sesuai dengan makhorijul huruf dan tajwid secara benar.

b. Ayat yang telah dibaca diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.

c. Kemudian ustadz Mufakhir mulai memberikan penjelasan mengenai

asbabun nuzul dan jika ada munasabahnya dengan ayat lain, maka

ayat tersebut juga ikut dibacakan dan diterjemahkan. Adapun

penjelasan atau keterangan ayat yang disampaikan kepada para jamaah

adalah maksud yang terkandung dalam ayat tersebut. Untuk

mempermudah penjelasan maka diperlukan juga cerita/kisah-kisah

umat terdahulu yang berkaitan dengan keterangan ayat tersebut.

Sehingga penjelasan yang disampaikan melalui metode dapat diterima

oleh jamaah dengan jamaah.

Page 71: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

59

3. Sesi Tanya-jawab (Waktu 10 – 15 menit)

a. Sebagai penunjang pemahaman yang lebih matang, setelah keterangan

dan berbagai penjelasan dirasa cukup maka dibuka sesi tanya jawab.

b. Tanya jawab yang dilakukan adalah dengan tujuan menghilangkan

keraguan bagi para jamaah yang masih janggal atau belum bisa

memahami secara akal tentang kandungan ayat tersebut. Kadang juga

ada jamaah yang mengkaitkan keterangan ayat dengan kenyataan yang

ada sekarang ini.

c. Kemudian ustadz Mufakhir menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

timbul dari pemikiran atau pemahaman jamaah mengenai persoalan

yang berkaitan dengan ayat tersebut. Selain itu sebagai penguat

penjelasan kadang juga disampaikan berdasarkan hadits-hadits yang

berkaitan dengan keterangan materi.

4. Penutup (waktu 2 – 3).

a. Sebagai penutup ustadz Mufakhir mengulang kembali penjelasan ayat

dengan cara menyimpulkan secara singkat.

b. Penutupan pengajian.

Page 72: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

60

5. Diskusi (tidak tentu)

Jika ada jamaah yang masih belum puas mengenai beberapa

keterangan pada sesi tanya jawab maka dibantu dengan diskusi singkat untuk

membantu jamaah yang masih belum memahami secara matang2.

Beberapa uraian diatas menunjukkan bahwa pemahaman jamaah itu

lebih penting dari pada materi yang disampaikan. Dengan kata lain lebih

berguna sediki-demi sedikit dari pada tidak sama sekali. Hal ini dilakukan

dengan dasar tujuan, antara lain adalah :

a. Jamaah dapat menyimak dengat seksama pada materi yang sedang

disampaikan.

b. Jamaah secara mudah menerima materi yang sedang disampaikan

c. Jamaah dapat menerima beberapa materi yang sulit dipahami secara

mufrodatnya ataupun siyakul kalamnya.

d. Jamaah dapat meresapi materi secara mendalam sehingga apa yang

diterima dapat dipahami secara mendalam

e. Jamaah dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bahkan

memberikan penjelasan kepada orang lain tentang materi yang telah

dipahami.

2 Hasil Observasi 8 Mei-12 Juni 2010 Pengajian Tafsir Al-Quran Masjid Baiturrahmah.

Page 73: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

61

Adapun ayat-ayat yang disampaikan dimulai dari surat al Fatihah dan

kemudian dilanjutkan pada surat Al-Baqoroh ayat 1 dan seterusnya. menurut

pendapat ustadz Mufakhir yang telah ditemui dan diwawancarai oleh penulis,

berpendapat bahwa dengan adanya pembahasan materi atau penyampaian

materi yang sangat berurutan dapat menarik jamaah untuk selalu mengikuti

pengajian tersebut. Karena dalam benak jamaah akan terlintas kalau tidak

mengikuti akan ketinggalan materi atau ada ayat-ayat yang sudah disampaikan

tetapi terlewatkan. Selain itu rasa penasaran jamaah akan timbul ketika pada

akhir suatu pertemuan, misalnya penasaran bagaimana kandungan ayat yang

seterusnya. Metode ini dilakukan oleh ustadz Mufakhir dengan tujuan

membangkitkan semangat jamaah dari dalam jiwa jamaah itu sendiri. Karena

pada hakikatnya setiap orang itu mempunyai rasa keingintahuan atau

penasaran terhadap sesuatu yang belum terungkap, termasuk juga jamaah

pada pengajian tafsir. Ibarat sebuah sinetron yang selalu membuat penasaran

para penonton mengenai episode yang selanjutnya3.

Salah satu tujuan penyampaian beliau adalah untuk memberikan

penjelasan yang sejelas jelasnya hingga jamaah dapat menerima dan

memahami secara naqli atau aqli. Karena menurut ustadz Mufakhir jangan

sampai dalam menyampaikan hanya da’i, atau guru saja yang puas tapi dalam

benak jamaah belum menemukan kepuasan sebab apa yang disampaikan

3 Hasil Wawancara dengan Ustadz Mufakhir 20 Juni 2010

Page 74: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

62

belum bisa dipaham. Penyampaian akan menjadi sia-sia jika seorang

penceramah atau seorang guru yang hanya menonjolkan retorikanya yang

bagus akan tetapi mad’u atau jamaah belum bisa menerima apa yang telah

disampaikan. Beliau mengatakan “ada dua belah pihak yang harus dipenuhi

kepuasannya. Yaitu pertama kita sebagai da’i atau guru dengan keyakinan

bahwa kita benar-benar paham dan yakin atas beberapa materi yang telah

disampaikan, jangan sampai dalam menyampaikan kita masih ragu dan

menimbulkan kegundahan bagi kita. Karena bila yang kita sampaikan salah

maka sangat sulit sekali kita untuk menarik kembali. Kemudian yang kedua

adalah jamaah atau mad’u. sebagai seorang da’i atau guru kita harus bisa

memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya dan memudahkan para jamaah

dengan semudah-mudahnya. Agar jamaah tidak kesualitan dalam menangkap

materi yang disajikan dan yang paling utama adalah tablig yang kita

sampaikan sampai kepada jamaah. Selain itu jangan sampai kita seperti yang

dikatakan orang munafik kepada nabi terdahulu “Ma Nafqohu Katsiron”

artinya yang kamu sampaikan itu banyak tapi kami tidak paham sedikitpun

apa yang telah kamu sampaikan. Jadi yang terpenting adalah apa yang telah

kita sampaikan itu “dalla qolla” singkat padat tapi sampai pada jamaah.4”

Memahami Al Qur’an memang tak semudah memahami bahasa arab

biasa, karena didalamnya banyak yang mengandung pengertian atau maksud

4 Hasil Wawancara dengan Ustadz Mufakhir 20 Juni 2010

Page 75: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

63

yang tersembunyi bagi orang yang belum belajar tafsir. Dengan demikian

sangat penting kita belajar memahmi maksud yang terkandung dalam Al

Qur’an yaiitu melalui belajar tafsir. Sebagimana hasil observasi yang

menunjukkan bahwa ustadz Mufakhir merupakan sesosok guru yang tepat

untuk para jama’ah yang pengetahuan agama kurang. Karena beliau dapat

menyesuaikan porsi baik dalam bahasa maupun penjelelasan materi. Sehingga

apa yang telah disampiakan tidak terlalu sulit untuk diterima oleh berbagai

tabakat masyarakat.

Selain membahas kandungan ayat-ayat dan maksudnya sebagai

pendukung atau untuk mempermudah ustadz Mufakhir juga menceritakan

Asbabun Nuzul yang berkaitan dengan ayat yang dibahas. Dengan tujuan agar

jamaah mengetahui sebab diturunkannya ayat tersebut, serta agar lebih

memudahkan jamaah dalam memahami ayat atau materi yang disampaikan.

Karena menurut ustadz Mufakhir Al qur’an itu sangat membutuhkan sejarah

agar umat Islam atau jamaah pada khususnya dapat menerima secara akal atau

nalar. Tanpa menjelaskan Asbabun nuzul jamaah akan kesulitan dalam

memahami kandungan ayat. Terutama pada ayat-ayat yang mengandung

maksud yang tersembunyi. Ayat ini akan sulit dipahami bagi orang yang

belum menguasai tafsir. Salah satu missal kata اال pada ayat 94 surat Al

A’raaf :

Page 76: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

64

Artinya : Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu

negeri, melainkan kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri. (Q.S. Al A’raaf : 94).

Maksud dari kandungan ayat diatas adalah pada kata Illa yang berarti

kecuali atau melainkan mengandung cerita berbalik kesejarah nabi-nabi

terdahulu. Secara keseluruhan maksudnya adalah “Allah telah mengutus nabi

(nabi turun dulu) tapi mereka malah menghina,mencaci maki, tidak

menghormati nabi bahkan menganiyaya nabi, kemudian Allah murka dan

memberikan hukuman kepada kaum itu”. Ayat semacam ini jamaah akan

merasa kesulitan dalam memahaminya kecuali setelah diceritakan sejarahnya.

Selain itu hasil wawancara dengan beliau, beliau menyatakan dengan

menjelaskan asbabun nuzul dan menceritakan kisah-kisah nabi terdahulu itu

supaya bagi orang yang berilmu (pendidikannya tinggi) itu dapat menyadari

bahwa Al Qur’an itu diturunkan bukan hanya kepada kaum yang bodoh saja

akan tetapi juga diperuntukkan kepada kaum yang sudah pandai. Bahkan juga

banyak bahasa-bahasa Al Qur’an yang lebih bagus daripada penyair-penyair

Arab yang pandai membuat syair dengan bahasa yang bagus. Termasuk juga

Page 77: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

65

agar mereka (para penyair) terpesona dengan bahasa Al Qur’an yang jauh

lebih indah.

Kemudian apabila ayat yang disajikan kepada jamaah ada kaitannya

dengan ayat lain, beliau juga menyampaikan serta ayat tersebut. Dengan

tujuan untuk memperjelas penjelasan ayat yang disampaikan. Karena pada

dasarnya ada beberapa ayat yang sulit untuk memahaminya kecuali

menghubungkan dengan ayat lain yang berkaitan dengan ayat tersebut. Istilah

keterkaitan atau korelasi dalam ayat menurut ilmu tafsir dinamakan dengan

Munasabah. Munasabah artinya adalah hubungan, keterkaitan atau korelasi

yang pada dasarnya adalah sebuah penjelasan ayat satu dengan yang lain,

atau lanjutan sebuah kandungan ayat dengan ayat yang lain. Biasanya

munasabah disampaikan oleh beliau dengan tujuan untuk melengkapi

penjelasan ayat yang disampaikan. Karena menurut beliau tafsir adalah

sebuah uangkapan, penjelasan dan keterangan menurut bahasa kita supaya

mudah dipaham, dan apabila ditemukan ayat yang mempunyai munasabah

dengan ayat lain, maka mau tidak mau harus ikut serta disampaikan, dengan

tanda kutip jika ingin memberikan pemahaman kepada jamaah.

Page 78: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

66

B. Materi

1. Materi Pengajian Tafsir Al-Qur’an Masjid Baiturrahmah

Sebagaimana yang telah diuraikan penjelasan materi pada bab

sebelumnya. Bahwa secara singkat materi adalah bahan utama dalam

berdakwah, inti dari penyampaian dakwah, atau bisa disebut isi dakwah yang

berupa ajakan, himbauan, kabar gembira, ancaman dan lain sebaginya. Pada

penelitian ini yang dikaji adalah materi dakwah ustadz Mufakhir dalam

pengajian tafsir masjid Baiturrahmah. Salah satu contoh materi yang

disampaikan oleh ustadz Mufakhir pada ayat 30 surat Al Baqoroh yang

membahas mengenai kisah nabi Adam as :

Artinya : Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Q.S. Al Baqoroh : 34)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan sujud kepada nabi Adam as. sujud

di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud

memperhambakan diri, Karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah

semata-mata kepada Allah. Kemudian ayat ini berkaitan dengan ayat 30 - 40

surat al Hijr:

Page 79: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

67

Artinya :

30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

31. Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.

32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"

33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau Telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"

34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, Karena Sesungguhnya kamu terkutuk,

Page 80: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

68

35. Dan Sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".

36. Berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,

37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

38. Sampai hari (suatu) waktu yang Telah ditentukan,

39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya,

40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (Q.S. Al- Hijr : 30 – 40).

Munasabah dari ayat 34 pada surat Al Baqoroh adalah adalah ayat 30

hingga ayat 40 pada surat Al Hijr. Ketika ustadz menjelaskan tafsir ayat 34

surat Al-Baqoroh maka ustadz Mufakhir menjelaskan munasabahnya untuk

memudahkan para jamaah dalam memahami ayat tersebut, karena pada ayat

34 surat al Baqoroh hanya sedikit sekali penjelasannya kecuali dijelaskan pula

munasabahnya. Karena jika tidak maka jamaah akan kesulitan dalam

memahaminya5.

2. Referensi Penyampaian Materi

Sebelum menyampaikan materi kepada jamaah ustadz Mufakhir

mempersiapkan materi yang akan disampaikan terlebih dahulu. Beliau

mempersiapkannya dengan membaca ayat yang menjadi bahan materi,

5 Hasil Observasi 16 Mei 2010 Pengajian Tafsir Al-Quran Masjid Baiturrahmah.

Page 81: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

69

kemudian mencari sumber bacaan sebagai penambahan wawasan. Sehingga

dalam menyampaikan beliau tidak lagi ragu dan benar-benar yakin bahwa

materi yang disampaikan adalah benar. Adapun buku-buku atau kitab-kitab

yang dibaca pra pengajaran disesuaikan pada ayat yang bersangkutan

misalnya, ayat tentang hukum, maka beliau terlebih dahulu membaca buku-

buku yang berkenaan dengan hukum-hukum didalam Al Qur’an.

Didalam ayat-ayat Al Qur’an jika dikategorikan/klasifikasikan

sebenarnya hanya ada beberapa kategori. Misalnya tentang hukum, tentang

akhlaq, tentang sejarah, dan tergantung bagaimana cara mengkategorikannya.

Bisa juga diklasifikasikan berdasarkan tempat diturunkannya ayat tersebut.

Seperti ayat-ayat yang diturunkan di Makkah atau ayat-ayat yang diturunkan

di Madinah. Bahkan juga ayat-ayat sebelum dan seseudah nabi Muhammad

Isro mi’roj. Dengan demikian lebih memudahkan kita dalam mempelajari

tafsir dan menyampaikannya kepada jamaah.

Adapun dasar-dasar buku yang dipakai ustadz Mufakhir sebagai

penunjang penjelasan dan pemantapan pemahaman belaiu sebelum mengajar

adalah :

a. Ibnul Aroby

b. Ahkamul Qur’an

c. Tafsir Al baidlowi

d. Tafsir Al Misbah

Page 82: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

70

e. Tafsir Hamka

f. Ibnu Katsir

g. Dan lain sebagainya.

Akan tetapi tidak selalu semuanya yang dipakai, artinya buku-buku yang

dibaca sebelum pengajaran selalu disesuaikan dengan ayat-ayat yang akan

disampaikan. Menurut beliau apabila ayat tersebut membahas mengenai

hukum maka sebagai penunjangnya beliau membaca ahkamul Qur’an yaitu

khusus membahas mengenai hukum-hukum yang ada dalam Al Qur’an.

Sedangkn yang sifatnya umum sebagai perbandingan belaiu menggunakan

tafsir Al Misbah, tafsir Ibnu katsir dan lain sebagainya. “Dengan adanya

persiapan, maka pada waktu timbul pertanyaan dari jamaah beliau tidak

kesulitan untuk menjawabnya, dan menjawabnya dengan mantap. Sehingga

kita puas jamaahpun puas” kata beliau6.

C. Keberhasilan dan Hambatan

Pada dasarnya setiap kegiatan secara universal akan mengalami dua hal,

yaitu berhasil dan gagal, dan tentunya tidak terlepas dari berbagai persoalan

termasuk faktor pendukung dan faktor penghalang/penghambat. Faktor pendung

ialah berbagai faktor yang dapat mempermudah dan memperlancar jalannya suatu

kegiatan hingga kegiatan tersebut dapat menuai hasil. Sedangkan faktor

6 Hasil Wawancara dengan Ustadz Mufakhir 20 Juni 2010

Page 83: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

71

penghambat ialah segala macam faktor yang dapat mempersulit baik jalannya

suatu kegiatan ataupun hasilnya. Misalnya adanya pengajian tafsir yang ada di

masjid Biaturrahmah dapat berjalan dengan lancer dan hasilnya para jamaah dapat

menerima materi yang telah disampaikan karena penjelasan dari ustadz Mufakhir

yang mudah untuk diterima.

1. Keberhasilan

Berdasarkan berbagai sumber yang dikumpulkan oleh peneliti

menyatakan pengajian yang ada dimasjid Baiturrahamah sangat efektif,

terutama dalam meningkatkan pengetahuan agama kepada para jamaah. Hal

ini dapat terlihat melalui beberapa sudut. Misalnya kondisi jamaah setelah

mendapatkan materi dari ustadz Mufakhir yang dapat dilihat secara langsung

mana jamaah yang sudah paham ataupun jamaah yang belum paham. Bahkan

menurut ustadz Mufakhir sendiri jamaah yang belum paham akan terlihat dari

raut wajahnya, dan jika ada jamaah lain menanyakan persoalan yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan dia hanya melihat tanpa berfikir dan tidak

pula menyambung atau mengembangkan pertanyaan yang ada.

Kemudian peneliti menggabungkan dari hasil wawancara dengan ustadz

Mufakhir dan beberapa jamaah yang mengikuti pengajian tafsir dimasjid

Baiturrahmah. Yaitu diantaranya ada beberapa poin keberhasilannya setelah

mengikuti pengajian tafsir dimasjid Baiturrahmah yang disampaikan oleh

Ustadz Mufakhir, diantaranya adalah :

Page 84: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

72

a. Jamaah dapat menerima materi yang telah disampaikan oleh ustadz

Mufakhir dikarenakan ustadz Mufakhir menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti.

b. Jamaah menjadi tahu kandungan ayat-ayat al Qur’an bukan sekedar tahu

arti tapi juga penerapannya.

c. Jamaah dapat mengetahui kategori ayat ; misalnya ayat-ayat yang

menerangkan tentang sejarah, ayat-ayat yang menerangkan tentang

ahklaq, ayat-ayat yang mengadung hukum-hukum, dan lain sebaginya.

d. Jamaah dapat mengetahui secara mudah asbabun nuzul dari ayat-ayat yang

telah disampaikan.

e. Jamaah dapat mengathui ayat-ayat yang berkaitan dari segi ma’nawi

ataupun dari asbabun nuzul.

f. Melalui pengajian tafsir jamaah secara jelas dapat mengetahui dasar-dasar

syariat, sehingga menambah kemantapan jamaah dalam melakukan

perintah dan semakin jera melakukan larangan karena ancaman syariat

yang terdapat dalam ayat al Qur’an yang telah dipahami.

g. Dengan mengetahui kandungan ayat secara utuh (bukan sekedar arti)

maka jamah dapat mengamalkan syari’at yang terkandung dalam ayat.

Dengan demikian pengajian tafsir sangatlah berpengaruh dalam

meningkatkan pengertahuan agama jamaah. Pengaruhnya dapat dilihat

berbagai poin diatas setelah mengikuti pengajian tafsir. Sehingga dengan

Page 85: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

73

mengikuti pengajian tersebut jamaah bukan hanya sekedar dapat membaca al

Qur’an, akan tetapi jamaah juga dapat mengetahui maksud yang terkadung

dalam ayat yang diabacanya. Menurut penuturan beberapa jamaah yang telah

diwawancarai oleh peneliti, dengan adanya mengetahui kandungan ayat-ayat

al Qur’an mereka lebih mawasdiri dalam mejaga perbuatan mereka. Dengan

demikian secara tidak langsung peningkatan yang ada memberikan dorongan

positif terhadap jamaah sehingga jamaah mempunyai pegangan atau pedoman

hidup yang kuat, yaitu berpegang teguh terhadap ajaran al Qur’an. Memang

secara harfiah diakui ataupun tidak, jika kita hanya bisa membaca dan

membaca tanpa mengetahui maksud yang terkandung didalamnya, maka al

Qur’an hanya sebagai sebuah bacaan bukan sebuah petunjuk. Sedangkan awal

mula tujuan al Qur’an diturunkan kebumi adalah sebagai petunjuk umat

manusia khususnya yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Sebagaimana penjelasan firman Allah dalam surat al Baqoroh ayat 2 :

☺ Artinya : Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa.(Q.S. al Baqoroh : 2).

Pengajian tafsir selain pengamalan mencari ilmu hingga ke liang lahat

juga bermanfaat memberikan petunjuk kepada para jamaah baik dalam

kehidupan duniawi ataupun ukhrowi. Dalam penggalian ilmu agama bukan

Page 86: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

74

hanya sekedar tahu dan bisa saja, akan tetapi yang terpenting adalah

menggerakkan hati kita untuk mengamalkan segala sesuatu yang telah

diajarkan oleh ilmu tersebut. Sehingga hikmah ilmu agama adalah untuk

menyongsong kehidupan fiddunnya Hasanah Wafil Akhiroti Hasanah yaitu

selamat sejahtera didunia dan selamat sejahtera diakhirat nanti.

2. Hambatan

Dalam pengajian tafsir yang ada dimasjid Baiturrahmah terdapat

beberapa hambatan mengenai pemahaman jamaah terhadap materi yang

disajikan oleh ustadz Mufakhir. Diantaranya adalah :

a. Waktu yang kurang panjang sehingga baik menurut ustadz Mufakhir

ataupun jamaah pengajian tersebut, menyatakan bahwa waktu yang

disediakan kurang. Sehingga dari ustadz Mufakhir kadang kurang leluasa

dalam menyampaikan materi, terutama pada materi yang membutuhkan

banyak penjelasan serta hubungan materi terhadap ayat-ayat yang lain.

b. Minimnya kemampuan sebagian jamaah dalam pengetahuan agama.

Maksudnya ada beberapa jamaah yang pengetahuan dasar agamanya

sedikit sekali sehingga merasa kesulitan untuk berfikir menghubungkan

materi dengan fakta.

c. Kurangnya pengetahuan mengenai ilmu alat (ilmu Nahwu dan ilmu

shorof) dan bahasa arab sehingga jika terdapat mufrodat yang sulit atau

banyak persamaan dan lain sebagainya jamaah sulit untuk memahaminya.

Page 87: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

75

d. Ada beberapa jamaah yang usianya sudah sangat lanjut. Sehingga

tanggapan pada materi yang disajikan lama untuk memahaminya, dan

kadang juga hanya sebagian materi yang bisa dipaham dari beberapa

materi yang disajikan. Tapi hanya sedikit sekali yang usianya sudah

terlalu lanjut.

Hambatan-hambatan diatas merupakan hambatan yang sudah lazim

dalam pendidikan non formal. Karena dalam pendidikan nonformal tidak ada

pembatasan antara usia maupun kemampuan. Akan tetapi pada dasarnya

pendidikan non formal juga tidak pernah mengukur bobot materi yang

disajikan. Namun menurut penuturan ustadz yang bersangkutan, hal ini sudah

diminimalisir yaitu dengan adanya berbagai penyesuaian yang tertulis pada

metode diatas. Bahkan secara garis besar penyampaian ustadz Mufakhir bisa

dikatakan sangat pelan-pelan dan tarjetnya hanya kemudahan jamaah dalam

menerima, pemahaman jamaah terhadap materi dan pengamalan jamaah

terhadap kehidupan sehari-hari.

Page 88: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

76

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hasil akhir penelitian pada Metode dakwah ustadz Mufkhir pada pengajian

tafsir yang ada dimasjid Baiturrahmah terdapat beberapa kesimpulan. Yaitu :

1. Metode dakwah ustadz Mufakhir dalam menyampaikan pengajian tafsir

Al-Qur’an dimasjid Baiturrahmah adalah :

a. Ceramah,

Ceramah digunakan ustadz Mufakhir Ketika dalam tahap awal dalam

menjelaskan materi tafsir Al-Qur’an yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an.

Adapun yang dijelaskan yaitu Asbabun nuzul, kandungan ayat yang

meliputi terjemahan ayat kemudian penjelasan maksud terjemahan ayat

tersebut. Kaitannya dengan metode dakwah adalah cara penyampaiannya

berupa ceramah yang beirisi nasehat. Untuk menyesuaikan kepada para

jamaah yang rata-rata berpengetahuan agama yang minim, serta menjadi

prioritas utama yaitu pemahaman jamaah terhadap materi yang

disampaikan. Maka Ustadz Mufakhir menggunakan bahasa yang

sederhana supaya mudah dipaham.

76

Page 89: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

77

b. Tanya-jawab

Tanya-jawab diadakan untuk memberikan kesempatan kepada para

jamaah yang kurang mengerti atau belum bisa menerima materi secara

keseluruhan.

c. Diskusi

Apabila kedua sesi diatas dirasa belum cukup maka diadakan diskusi

singkat untuk membantu memahami materi.

Metode seorang guru atau da’i merupakan kunci utama dalam

penyampaian sebuah materi. bagaimana cara menjelaskan dan penjelasan

materi yang disampaikan terhadap para murid atau para mad’u. Metode faktor

utama dalam menunjang sebuah keberhasilan dalam dakwah. Sebaik apapun

materi yang disampaikan akan sia-sia jika metode yang digukan kurang tepat

sehingga mengakibatkan terhambatnya materi terhadap mad’u. Seperti yang

disampaikan oleh ustadz Mufakhir ada dua belah pihak yang perlu dipenuhi,

yaitu mad’u sebagai sasaran dakwah supaya paham dan diterapkan pada

kehidupan sehari hari dan kita sendiri sebagai da’i merasa puas dengan apa

yang telah kita sampaikan.

Page 90: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

78

2. Materi

Materi yang disampaikan pada pengajian tafsir masjid baiturrahmah

Legoso adalah Surat Al-Baqoroh ayat satu sampai seterusnya. Materi berisi

penjelasan kandungan ayat yang dikemas dalam keterangan-keterangan atau

penjelasan. Seperti yang diuraikan pada bab sebelunya inti materi

menerangkan tentang pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah sehingga

Allah menjadi murka kepada iblis, dan iblis dinyatakan terkutuk atau sesat.

B. SARAN-SARAN

1. Kepada pengurus masjid Baiturrahamah sebagai penyelenggara agar

menyediakan waktu yang lebih panjang. Agar pengajian tafsir dapat

dikembangkan baik dari sisi ustadz Mufakhir sebagai pengajar agar lebih

leluasa dalam menerangkan, dan dari segi jamaah agar terdapat banyak waktu

untuk bertanya.

2. Kepada para ustadz umumnya agar terus mengembangkan metodenya dalam

menyampaikan materi, khususnya kepada ustadz Mufakhir agar metodenya

ditambah bukan hanya ceramah yang lebih banyak. Sehingga para jamaah

lebih mudah dalam memahami materi dakwah yang disampaikan dan jamaah

dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan tercapai sebuah

tujuan akhir yaitu ridlo Allah SWT.

3. Kepada masyarakat agar lebih giat mengikuti berbagai kegiatan keagamaan

terutama dalam mencari ilmu agama. Karena pentingnya menambah

Page 91: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

79

pengetahuan agama, sehingga dapat dijadikan landasan dalam hidup untuk

mecapai sebuah kebahagian didunia dan kebahagiaan yang hakiki yaitu

kebahagiaan akhirat.

4. kepada mahasiswa UIN secara umum dan khususnya kepada mahasiswa

Fakultas Dakwah agar sungguh dalam menggali ilmu agama sehingga dapat

menjadi kader-kader da’i yang professional, yang dapat membawa umat

manusia selamat dunia dan akhirat.

Page 92: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

80

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, W. Thomas, The Preaching of Islam. Jakarta : Widjaja, 1981 Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1991. Cet. 1 Anten, Elyas, Ashi Injilizi Arabig, Mesir :Elyas modern Press 1951. Azis, Moh Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta : Prenada Media, 2004,cet ke-1 Amin, H. M. Masyhur ”Dakwah Islam dan Pesan Moral” Yogyakarta : Al Amin

Press, 1997. Cet Ke-1 Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1991. Cet. 1

Aziz, Abdul Jum’ah Amin Fiqih Dakwah, Solo : Era Intermedia, 2005

Anshari, H. Endang Saifuddin Wawasan Islam (Pokok-pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Nilai), Jakarta : Gema Insani, 2004

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta : Logos. 1997.

Hasanuddin, H. Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di

Indonesia), Jakarta : Rosdakarya 1991 Ismail, A. Ilyas, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran

Dakwah Harakah, Jakarta: Penamadani, 2006. Lexi J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2000. Cet. 11 Muriah, Siti “Metode Dakwah Kontemporer”, Yogyakarta : Mitra Pustaka 2000. Cet.

Ke 1. Maarif, Ahmad Syafi’i dan Leley, Said Tuhu (ed) Al Qur’an dan tantangan

moderenisasi, Yogyakarta : Sipres 1990 Cet ke.1 Muthollib, Abdul Kamus Bahasa Arab, Toha Putra Surabaya : 1998.

80

Page 93: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

81

Masyi, Abdul Kadir, Metode Diskusi dalam Dakwah, Surabaya : Al-Ikhlas 1981. Ramayulis, Psikologi Suatu Pengantar Agama, Jakarta : Kalam Ilahi, 2002

Soekanto,Saerjono, Struktur Masyarakat. Jakarta :CV rajawali,1984

Umar, Toha Yahya “Ilmu Dakwah” Jakarta : Wijaya, 1998. cet ke-3 Wasito, Woyo, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Cy Pres,1974. Yusuf, Soelaiman dan Susanto, Slamet, Pengantar Pendidikan social. Surabaya :

Usaha nasional, 1981.

Zaini, Syahminan, Berilmu dalam Islam, Jakarta : Perkumpulan Pecinta al-Qur’an

dan Assunnah, 2004

Page 94: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

BERITA WAWANCARA DENGAN USTADZ Drs. H. ABDUL MUFAKHIR

MUHAMMAD MA. SELAKU PENGAJAR TAFSIR AL QUR’AN DI MASJID

BAITURRAHAMAH

1. Bagaimana cara / metode ustadz dalam menyampaikan materi tafsir kepada

jamaah?

J : kalau kita lihat dari segi metode atau cara berarti kita tidak bicara seperti metode

maudlu’I tahlili dan lain sebagainya. Misalnya untuk jamaah atau masyarakat

yang kita pakai adalah metode gabungan. Sehingga metode yang kita gunakan itu

mudah dipahami oleh semua tabakat (tingkatan) masyarkat. Jadi kita terlalu fokus

seperti mengajar diperguruan tinggi, pakai maudlu’i, pakai tahlili, pakai

muqorron, ada satu metode gabungan yang menurut kita mudah dipahami. Jadi

memudahkan masyarakat untuk memahami bahasa seorang penceramah, seorang

da’i atau seorang guru terhadap jamaah yang mengikuti pengajian ini.

2. Apa tujuan ustadz meggunakan metode tersebut?

J: Tujuan saya menggunakan metode ini, pertama ; adalah satu upaya untuk

memudahkan jamaah dalam memahami. Karena betapapun misalnya kita

menerangkan jangan sampai dalam hati masyarakat nanti ada ungkapan seperti

umat nabi terdahulu, yang mengatakan ; misalnya setelah dakwah disampaikan

“Wama Nafqohu Katsiron” yang kamu sampaikan itu banyak tapi kami nggak

paham sedikitpun. Jadi kita upayakan yang kita sampaikan ”Dalla Waqolla”

singkat da padat. Jadi kita upayakan dalam menggunakan metode ini supaya

jamaah dapat memahami dengan mudah apa yang kita sampaikan, ini yang paling

Page 95: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

penting. Jadi yang penting apa yang kita sampaikan, tabligh yang kita sampaikan

itu sampai kepada masyarakat atau jamaah, ini yang paling pokok dalam

bertabligh. Jadi bukan hanya kita menampakkan retorika kita yang hebat tapi

masyarakat susah, susah memahminya. Bahkan saya berdo’a apa yang saya

sampaikan baik dalam khutbah ataupun dalam mengajar itu mudah dipahami

orang.

3. Apakah metode yang ustadz gunakan sangat efektif membantu untuk para

jamaah?

J: Kalau menurut saya itu juga berdasarkan pengakuan jamaah itu cocok untuk

mereka. Sehingga kadang-kadang ada jamaah, dia tinggal di Pamulang pernah itu,

kan saya dah lama ngajar disini sejak tahun 2004 akhir saya ngajar disini sampai

sekarang masih ngajar. Jadi pernah sesekali setelah saya selesai ngajar, ustadz

saya ini dari Pamulang saya tahu ada pengajian disini, saya senang mengikuti

pengajian ini karena bapak menggunkan bahasa yang mudah, menurut

pemahaman mereka. Jadi saya ambil kesimpulan bahwa metode yang saya

gunakan ini efektif. Buktinya mereka dapat memahami apa yang saya sampaikan,

artinya ada respon balik, jadi adalah pembinaan untuk senantiasa hadir. Ini perlu

untuk kita dan untuk jamaah. Jadi kadang-kadang ada penceramah yang puas

dirinya saja jamaahnya tidak. Jadi yang diinginkan adalah ada dua belah pihak

yang merasa ridlo.

4. Sebelum menyampaikan tafsir kepada para jamaah apakah ustadz

membutuhkan persiapan?

Page 96: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

J: Oh ya itu perlu, kalau penceramah naik tanpa persiapan turun tanpa

penghormatan. Kita harus membaca dulu meskipun disana kita tidak membawa

kitab, tidak perlu lah dinampakkan ini lah kitab-kitab. Tidak perlu lah banyak

kitab nanti jadi seperti keledai membawa kitab. Kitab yang ada didepan tidak

dipahami. Jadi persiapannya gini, malam ini ada ayat yang membahas masalah

hukum sebelumnya saya sudah membaca ahkamul Qur’an jadi pegangannya Ibnul

Arobi, karena bahsa beliau itu mudah. Kalau tentang hukum yaitu ahkamul

Qur’an karya Ibnu Arobi itu pedoman saya dalam memahami ayat-ayat

hokum.yang ada dalam Al Qur’an. Kalau akhlaq itu ada disetiap tafsir tapi kalau

masalah hokum yang paling banyak adalah di ahkamul Qur’an. Tadinya ada

banyak yang spesialis membahas tentang hokum, namanya ahkamul Qur’an. tapi

saya hanya mengambil dari Ibnu Arobi saja tidak al Qisos karena ini yang paling

mudah bahasanya untuk saya pahami dan dipahami oleh para jamaah kita. Bahkan

untuk mahasiswa yang paling disenangi ahkamul Qur’an adalah ibnul arobi ini.

Lebih mudah sehingga ada ayat-ayat hokum kita juga menerangkan, tapi kan

perlu persiapan. Kalau misalnya pas mau ceramah tidak dilihat dulu nanti

biasanya seorang penceramah akan membawa kejanggalan akan kikuk dia, ini apa

ini maksudnya. Tapi kalau kita membaca kita akan lebih mantap dalam

menerangkan. Yang penting seorang guru harus lebih yakin tapi yakin dalam

kebenaran, ada juga yakin tapi buat salah, nah gak boleh nanti susah cabut

kembali. Jadi bagi seorang guru atau seorang da’i jadi apa yang mau disampaikan

itu dia udah paham menurut kadar kemampuannya. Jadi kalau ditanya apa perlu

Page 97: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

ada persiapan misalnya cerita tentang sejarah saya buka dulu Tafsir Al Baidlowi,

tafsir al Baidlowi ini banyak cerita tentang sejarah al Qur’an. Kalau misalnya

perlu kisah-kisah nabi ada ini Qoshosul Anbiya’. Sehingga pendalaman terhadap

suatu materi itu tidak terabaikan oleh yang menyampaikan pesan-pesan agama.

Jadi jangan menganggap enteng dan rendah karena ini bukan perguruan tinggi.

Sebenarnya dulu awal dari pada belajar itu dimasjid-masjid sebelum ada sekolah-

sekolah. Jadi misalnya dimasjid Baiturrahmah ini ada pengajian tafsir, masjid

Fathullah ada pengajian Fiqh. Malam Sabtu kesana semua dan malam Minggu

jamaah kesini semua. Sehingga seorang guru harus memahami terlebih dahulu

untuk memantapkan materi yang akan disampaikan. Kalau saya yang sudah sudah

seperti itu.

5. Dasar apa saja yang ustadz gunakan dalam menyampaikan materi?

J : Kalau untuk kita rata-rata orang Indonesia orang banyak baca tafsir Al Misbah,

kalau mau carai bahasa yang bagus ada dalam tafsir al Azhar atau tafsir Hamka.

Kemudian banyak lagi seperti tafsir ibnu Katsir dan beberapa kitab tasir lain

sesuai dengan kebutuhan ayat yang mau disampaikan. Kalau untuk orang kita ini

Misbah kan sudah diakui bahwa penjelasan kita itu bagus dan untuk jamaah kita

di Indonesia ini bagusnya ini untuk membaca yaitu tafsir al Misbah, disamping

membaca kitab-kitab arab. Karena kan tidak semua orang bisa membaca kitab-

kitab arab. Jadi yang sudah diterjemahkan orang itu harus dihargai.

6. Apakah ustadz pernah mengalami kesulitan dalam memberikan

pemahaman kepada jamaah?

Page 98: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

J : Oh ya, ada memang saya pernah melihat dari raut wajah para jamaah, ada pernah

memang sesekali, tapi paham cepat bahwa ini sulit dimengerti. Tapi kemudian

kita cari cara yang mudah dalam bahasa sehari-hari, ini apa ni misalnya

maksudnya. Iya kan! Jadi kita jangan menerangkan dengan bahasa yang sulit

dimengerti oleh masyarakat. Misalnya nanti ada ayat yang berbalik kebelakang,

kan tidak paham orang. Misalnya apakah denganmeninggalanya Muhammad

kamu akan berbalik kebelakang? Apa itu maksudnya, jadi bahasa-bahasa yang

seperti ini harus kita jelaskan. Bahwa berbalik kebelakang ini adalah setelah

meninggalnya nabi nanti orang akan meninggalkan sunah-sunahnya, akan

meninggalkan al Qur’an dan tidak ada lagi orang setia pada Rosulullah. Nah

bahasa- bahasa yang seperti ini harus dijelaskan dan kalaun seorang guru atau

seorang penceramah, seorang pendakwah harus bisa membaca wajah-wajah

jamaah ketika dia menemukan kesulitan-kesulitan. Artinya jangan dibiarkan

berlalu saja.

7. Menurut ustadz apa ada peningkatan pengetahuan agama antara seorang

muslim yang sudah belajar tafsir dengan yang belum?

J : Oh ya.. ya.., kalau dilihat itu dimana-mana ya sangat jauh bedanya. Saya sejak

tahun 2002 mengajar bimbingan tafsir dimasjid Baiturrahman Banda Aceh, nah

itu ada pengakuan masyarakat karena kita mulai dari surat pertama dengan ayat

perayat yang kita sampaikan, masyarakat yang tidak hadir kemasjid itu dengan

radio. Jadi pas saya diundang acara disuatu tempat ada ibu-ibu “ustadz kita sudah

sampai ayat 53 ya surat al Baqoroh. Rupanya dia mengikuti. Ha.. jadi peningkatan

Page 99: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

pengetahuan agama itu jelas dibandingkan dengan orang yang tidak pernah sama

sekali belajar tafsir, jauh berbeda.

8. Apa manfaat mengetahui/memahami al Qur’an secara mendalam?

J : Ya sebenarnya kalau kita sudah dapat mendalami al Qur’an dalam, itu

menyenangkan dan melezatkan. Artinya kalau kita dapat memahami dan

mengetahui al Qur’an secara dalam ketika membaca al Qur’an seperti ada cerita

berikutnya. Jadi siapa yang ingin berbicara dengan Allah hendaklah membaca al

Qur’an. Jadi kalau sudah nampak dalam tapi menurut mereka masing-masing itu

sudah ada kelezatan, jangankan sudah mendalami Qur’an, orang yang bisa

menterjemahkan saja walaupun belum mengetahui asbabun nuzul sudah ada daya

tarik dalam memahami al Qur’an ini. Paling nanti dia terhenti atau mentok pada

kalimat-kalimat yang nanti dia gak bisa paham, ada yang dalam al Qur’an hanya

dengan asbabun nuzul baru dia paham. Dalam contoh ayat :

nah itu jauh dari terjemahnya dan tidak diutus kepada suatu negeri seseorang

nabi… dan kalau illa itu langsung diterjemahkan itu dah salah, kecuali disiksa

mereka, apa sebab. Kan tidak ada sebab mereka. Nah ini butuh penjelasan! Jadi

Page 100: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

sebelum illa itu diterjemahkan ada pemahaman kenapa mereka disiksa karena

setelah nabi diutus mereka itu mengingkari Allah, mengingkari nabi, menghina

nabi. Nah itu baru Allah baru datangkan adzab. Bukan Allah ngutus nabi

kemudian langsung mengadzab mereka karena dah ada nabi bukan! Kalau mereka

mengingkari nabi. Jadi kata-kata illa ini kan tidak ada kata setelahnya tapi itu

harus dijelaskan apa maksud dalam al Qur’an. Termasuk menggunakan Nahwu

shorof, jadi kata-kata istisna seperti illa tadi itu ada penjelasan sebelum. Tidak

memaksa diri lah dalam memahami, tapi harus membaca.

Yang diwawancarai

Drs. H. Abdul Mufakhir Muhammad, MA Pengajar Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah

Pewawancara

Nur Hidayat Penulis/peneliti

Page 101: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan
Page 102: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

BERITA WAWANCARA DENGAN JAMAAH PENGAJIAN TAFSIR MASJID

BAITURRAHMAH

1. Bagaimana menurut bapak mengenai cara penyampaian ustadz Mufakhir?

J: Penyampaian ustadz mufakhir dalam hal tafsir al Qur’an saya kira cukup mudah

dimengerti. Secara umum saya dapat memahami karena dalam menerangkan

suatu ayat beliau cukup gamblang.

2. Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dalam memahami

penyampaiannya ustadz Mufakhir ?

J: Kesulitannya itu tadi pada tata bahasa al Qur’an, karena jelas bigroun saya bukan

dari agama, tapi secara keseluruhan cukup bagus mengenai penjelasan ustadz

Mufakhir.

3. Mengenai penjelasan ustadz Mufakhir apakah sudah cocok menurut bapak?

J: Menurut saya sudah cukup cocok, karena beliau selalu menceritakan mengenai

sejarahnya, kemudian mengenai aplikasi kehidupan sehari-hari. Jadi

penafsirannya cukup baik Karena sudah cukup memenuhi syarat bagi orang

seperti saya mengenai suatu ayat yang ada hubungannya dengan sejarah maupun

arti dari ayat itu sendiri dan bahasanya yang mudah untuk dipahami.

4. Apa tujuan bapak mengikuti pengajian tafsir ini?

J: Yang jelas tujuan saya mengikuti pengajian ini untuk menuntut ilmu sesuai yang

diajarkan oleh ustadz mufakhir itu sendiri. Bahwa dengan menuntut ilmu kita

akan mudah dalam kehidupan ini. Dan yang keduanya dengan mengikuti

Page 103: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

pengajian tafsir ini saya sedikitnya dapat mengetahui tentang apa arti sebenarnya

kehidupan ini, mungkin juga arti dari suatu ayat untuk kehidupan sehari-hari.

5. Menurut bapak, apa ada peningkatan pengetahuan agama setelah bapak

mengikuti pengajian ini?

J: Jelas ada tapi kalau disbanding dengan sekolah agama secara khusus sangat

sedikit sekali. Karena mungkin saya hanya mendengar satu minggu satu kali dan

waktunya juga terbatas sangat sedikit sekali, tapi cukup membantu sekali.

6. apa manfaat memahami tafsir Al Qur’an ?

J: kalau menurut saya dengan memahami tafsir otomatis saya dapat mengintrospeksi

diri saya sendiri mengenai perbuatan saya, apakah sudah sesuai apa yang

dikatakan dalam l Qur’an, sesuai yang dikatakan oleh pak mufakhir tadi. Jadi saya

mugkin mengenai sekarang tentang sholat berjamaah. Sholat jamaah kan kata pak

ustadz pahalanya 27 kali dengan sholat sendiri, ya kalau saya hitung dengan

sholat sendiri berarti saya harus sholat wajib 27 kali sesuai dengan sholat jamaah

Cuma dengan satu kali. Jadi saya kira cukup membantu bagi saya yang memang

pengetahuan agamanya kurang.

Yang diwawancarai

Bapak Sugeng Jamaah Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah

Pewawancara

Nur Hidayat Penulis/peneliti

Page 104: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

BERITA WAWANCARA DENGAN JAMAAH PENGAJIAN TAFSIR MASJID

BAITURRAHMAH

1. Bagaimana menurut bapak mengenai cara penyampaian ustadz Mufakhir?

J : Menurut saya cara penyampaiannya sudah cukup bagus, terutama untuk

diterapkan masyarakat sini.

2. Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dalam memahami

penyampaiannya ustadz Mufakhir ?

J : Ya kadang-kadang ada, yaitu ketika beliau menjelaskan mengenai suatu ayat yang

dibawa terlalu jauh kesana kemari. Nah itu kadang membuat kita kehilangan jejak

dari penjelasan ayat yang disampaikan.

3. Mengenai penjelasan ustadz Mufakhir apakah sudah cocok menurut bapak?

J : Ya seperti yang saya katakana tadi, memang keseluruhan bagus. Cuma kadang-

kadang ada kita yang ketinggalan, tapi jarang.

4. Apa tujuan bapak mengikuti pengajian tafsir ini?

J : Untuk menambah pengetahuan khususnya dibidang agama. Karena pengetahuan

agama itu harus digali terus untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada

Allah dan memperbaiki kehidupan kita sehari-hari.

5. Menurut bapak, apa ada peningkatan pengetahuan agama setelah bapak

mengikuti pengajian ini?

J : Jauh dibanding pengetahuan agama saya sebelumnya, karena pengajian tafsir ini

sangat membantu sekali meningkatkan pengetahuan agama.

Page 105: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

6. apa manfaat memahami tafsir Al Qur’an ?

J : Mencari ilmu agama dalam bidang agama, yang intinya menambah pengetahuan

agama dan bagaimana pengaplikasiannya untuk kehidupan sehari hari.

Yang diwawancarai

Bapak Sulhan Harahap Jamaah Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah

Pewawancara

Nur Hidayat Penulis/peneliti

Page 106: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

BERITA WAWANCARA DENGAN JAMAAH PENGAJIAN TAFSIR MASJID

BAITURRAHMAH

1. Bagaimana menurut bapak mengenai cara penyampaian ustadz Mufakhir?

J: Cara penyampaiannya ya bagus, terus penyampaiannya itu enak didengar jadi

cepat menangkap gitu, meskipun tidak semuanya. Apa yang dia utarakan kita

mengerti dan cepat memahami. Karena bahasanya lebih santun, jadi kita

mendegarkan ustadz Mufakhir lebih seneng. Makanya kalau saya tidak ada

halangan Insya Allah saya akan selalu hadir untuk belajar disitu.

2. Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dalam memahami

penyampaiannya ustadz Mufakhir ?

J: Beberapa itu saya tidak pernah mengalami kesulitan. Tapi ada pengalaman saya

yang membikin semangat saya lagi, bapak Mufakhir cerita tentang sholat qodlo,

apabila kita mempunyai hutang sholat yang terdahulu kita bayar dengan qodlo.

Nah sedangkan yang kita mempunyai qodlo, yang kedengaran saya dulu itu,

sebelum mendengar bapak Mufakhir ditafsir al Qur’an itu. Jadi ada kebingungan

saya waktu itu, karena ya bapak tahu sendirilah pengetahuan saya masih

rendah agama. Kedengaran saya pada waktu itu yang mempunyai qodlo

diharamkan untuk sholat sunnat. Nah disitu ada keraguan saya, ya memang pada

waktu itu saya banyak meninggalkan sholat tapi apa saya salah sholat sunnat itu.

Nah akhirnya ada pemecahannya kata ustadz Mufakhir waktu mengajar tafsir,

jangan salah kita kan menurut al Qur’an ya mungkin berbeda pendapat ada. Cuma

Page 107: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

intinya bagi yang lebih mudah untuk saya, dari pada kita memikirkan saya punya

hutang sholat, sedangkan harus kita bayar misalnya sekian tahun berapa yang

harus kita bayar qodlo. Sedangkan kata ustadz mufakhir dengan sholat sunnat itu

untuk meringankan sholat, atau memungkinkan untuk menutup sholat yang kita

tinggalkan. Nah saya punya beban rasanya terbuka dengan keterangan itu. Itu

karena menurut kadar kemampuan kita masalahnya, nah saya senang dengar

penjelasan itu karena yang selama ini beban yang terpendam dalam hati saya jadi

lega. Awalnya saya berfikir berarti saya sholat sunnat, sholat tahajjud itu sia-sia

karena haram hukumnya. Tapi Allah lebih tahu kemampuan saya. Setelah

mendengarkan penjelasan ustadz Mufakhir semuanya jadi lega.

3. Mengenai penjelasan ustadz Mufakhir apakah sudah cocok menurut bapak?

J: Ya kalau untuk….. mengenai penjelasan ya? Kalau mengenai penjelasan sangat

akurat walaupun saya bukan bidang tafsir, tapi untuk masuk diakal kita dengan

kemampuan iman kita. Ya iman sebatas kaya saya ini ya Alhamdulillah kaya

bapak Abdul Mufakhir itu menerangkan tentang agamanya itu lebih jelas dan

lebih rinci. Walaupun kadang-kadang kita ngaji kesana kemari kan mencari ilmu

namanya, dari mana yang lebih mudah untuk saya tapi tidak memberatkan hati

saya untuk menambah iman dan taqwa kita kepada Allah gitu. Lebih jelas lah

istilahnya.

Page 108: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

4. Apa tujuan bapak mengikuti pengajian tafsir ini?

J: Ya tujuan saya satu, setelah saya membaca al Qur’an meskipun saya tidak tahu

bacaan saya benar atau salah tapi saya jadi tahu apa kandungan dari al Qur’an itu

sendiri. Makanya saya butuh pemandu untuk belajar, pas dimasjid Baiturrahmah

ada pengajian tafsir dengan penyampaian yang sangat bagus yang sangat halus

sedangkan saya merasa terbangkit dan belajar hal itu. Sedangkan tujuan saya

belajar aalah ingin tahu apa isi kandungan dalam al Qur’an itu sebenarnya. Jadi

sedikit demi sedikit belajar untuk memacu mengerti al Qur’an dan untuk

menambah iman dan taqwa kita kepada Allah.

5. Menurut bapak, apa ada peningkatan pengetahuan agama setelah bapak

mengikuti pengajian ini?

J: Ya saya Alhamdulillah bisa mengikuti pengajian tafsir ini karna banyak paparan

dan penjabaran yang sangat jelas buat saya. Bagi saya yang ilmunya dangkal

dengan adanya menghikuti pengajian tafsir yang banyak menjelaskan tentang

jamaah, tentang sholat jangan ditunda-tunda dan lain sebgainya, saya menjadi

termotivasi dengan adanya pengajian ini. Dulu saya jarang sholat berjamaah tapi

setelah mengikuti pengajian tafsir ini dan pengajian-pengajian yang lain, saya jadi

lebih giat mengikuti jamaah.

6. apa manfaat memahami tafsir Al Qur’an ?

J: Ya manfaatnya terutama masalah tafsir, yang tidak tahu menjadi tahu, yang

tadinya tidak mengerti jadi mengerti. Yang tadinya kita tahu apa yang kita baca,

tapi setelah belajar tafsir kita jadi tahu apa kewajiban seorang muslim dan

Page 109: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

tentang ibadah yang lainnya. Meskipun kita tidak tahu secara detailnya tapi

setidaknya ayat demi ayat, surat demi surat sedikit banyaknya kita jadi tahu.

Yang diwawancarai

Bapak Sarkum Jamaah Pengajian Tafsir Masjid Baiturrahmah

Pewawancara

Nur Hidayat Penulis/peneliti

Page 110: “METODE DAKWAH USTADZ MUFAKHIR DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3691/1/NUR... · Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa benar :

Nama : Nur Hidayat

Alamat : Jl. Legoso raya no 30 B. Pisangan Ciputat Tangerang

Mahasiswa : Jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

NIM : 106051001858

Telah melakukan penelitian (observasi/riset/interview dsb.) di Pengajian

Tafsir al- Qur’an masjid Baiturrahmah Legoso, dengan tujuan melengkapi data

skripsi yang berjudul Metode dakwah Ustadz Mufakhir Dalam Meningkatkan

Pemahaman Agama Terhadap Jamaah Masjid Baiturrahmah Legoso.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Ciputat, 12 Juli 2010

Mengetahui Ketua Ta’mir Masjid Baiturrahmah

DR. H. Alimuddin Al Muntala, M.A