PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/17907/1/3401409022.pdf · Dalam hal ini peran...

111
i PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG SKRIPSI Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Sosiologi Dan Antropologi Oleh: Tri Setiyani Rahayu 3401409022 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/17907/1/3401409022.pdf · Dalam hal ini peran...

i

PENGARUH PERAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI

DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

SKRIPSI

Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Sosiologi Dan Antropologi

Oleh:

Tri Setiyani Rahayu

3401409022

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke

Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Semarang pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 13 Juni 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Elly Kismini, M.Si Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A

NIP. 19620306 1986012 00 1 NIP. 19820919 2005012 00 1

Mengetahui,

Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi

Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A

NIP. 19630802 1988031 00 1

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Senin

Tanggal : 13 Juli 2013

Penguji Utama

Drs. Adang Syamsudin S, M.Si

NIP. 19531013 1984031 00 1

Penguji I Penguji II

Dra. Elly Kismini, M.Si Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A

NIP. 19620306 1986012 00 1 NIP. 19820919 2005012 00 1

Mengetahui:

Dekan,

Dr. Subagyo, M.Pd

NIP 19510808 1980031 00 3

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juni 2013

Tri Setiyani Rahayu

NIM. 3401409022

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (QS. Al Baqoroh 286).

Untuk mencapai yang tinggi kita harus merendahkan diri dahulu.

Anda bukanlah habis ketika Anda kalah, tetapi Anda habis ketika menyerah.

Mereka yang gagal tumbuh adalah mereka yang lari dari tantangan

perubahan.

Anda tidak pernah diberikan sebuah impian tanpa dibekali dengan

kuasa untuk mewujudkannya.

PERSEMBAHAN

Ayah dan Ibu tercinta dan kakak-kakak

tersayang terima kasih atas kasih sayang yang

telah diberikan.

Mas oky yang selalu memberikan dukungannya.

Eli, Nisa, Anis, Indah, Tika, Lia, Sari, serta

teman-teman Sos-Ant angkatan 2009.

Almamater tercinta UNNES

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH

PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA

KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG” yang disusun untuk

melengkapi syarat-syarat penyelesaian studi strata 1 pada Pendidikan Sosiologi

dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata

satu di Universitas Negeri Semarang.

2) Dr. Subagyo, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan

ijin mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.

3) Drs. M. S. Mustofa, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang

telah memberikan ijin observasi dan penelitian.

4) Dra. Elly Kismini, M.Si dosen pembimbing I dan dosen wali yang telah

memberikan bimbingan dan arahan.

5) Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A, dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan.

vii

6) SMA Kesatrian 1 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian.

7) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan

masih banyak kelemahan. Walaupun demikian besar harapan penulis semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Juni 2013

Penulis

viii

SARI

Rahayu, Tri Setiyani. 2013. Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Perilaku

Konsumtif Siswa Kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Skripsi. Jurusan

Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I Dra. Elly Kismini, M.Si, pembimbing II Hartati Sulistyo Rini,

S.Sos, M.A.

Kata kunci : Pengaruh, Peran Orang Tua, Perilaku Konsumtif Siswa,

Fungsionalisme Struktural

Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi dari

masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Perubahan ini telah

mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal konsumsi suatu barang

atau jasa. Konsumsi ini juga dilakukan oleh anak usia sekolah. Pada situasi

sekarang ini, siswa dapat dengan mudah memperoleh fasilitas yang diinginkannya

dari orang tua mereka. Dalam hal ini peran orang tua menjadi sangat penting bagi

siswa tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) adakah

pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa, (2) berapa

besar pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa. Tujuan

utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara peran

orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa dan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa.

Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Tallcot

Parson dengan metode pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di SMA

Kesatrian 1 Semarang. Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI di SMA

Kesatrian 1 Semarang dan menggunakan teknik sampel acak (random sampling)

dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Pengumpulan data memakai

observasi dan kuesioner atau angket. Validitas data menggunakan rumus product

moment dari Pearson dan reliabilitas data menggunakan rumus alpha. Analisis

data menggunakan metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi

sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua berpengaruh

terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hasil

uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana

menunjukkan bahwa angka rxy= 0, 141 menunjukkan bahwa pengaruh antara

peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa adalah positif.angka R square

atau koefisien determinasi adalah 0,020. Hal ini berarti 2,0% variasi dari perilaku

konsumtif bisa dijelaskan oleh variasi peran orang tua, sedangkan sisanya 98%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat

persamaan regresi: perilaku konsumtif siswa = 44,028 + 0,208 (peran orang tua).

Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, (1) Ada pengaruh yang

signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di

SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%. Dari perhitungan yang telah

dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus regresi yaitu: Perilaku

konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua). Hal ini terlihat dari variabel peran

ix

orang tua yang terdiri dari indikator: keadaan sosial ekonomi orang tua siswa,

pemenuhan kebutuhan siswa, sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa,

kontrol orang tua terhadap uang saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua

dengan siswa, dan variabel perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan,

penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan,

makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar. (2)

Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA

Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, dimana apabila X (peran orang tua)

mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami kenaikan.

Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah Perlu

adanya penelitian lanjutan untuk melihat variabel – variabel lain yang tidak

tampak atau tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini.

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PRAKATA ..................................................................................................... vi

SARI ............................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR BAGAN......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

E. Batasan Istilah ................................................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ....................... 9

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9

B. Landasan Teori ............................................................................................... 11

C. Kerangka Berfikir........................................................................................... 16

D. Hipotesis ..................................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 19

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 19

B. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 20

C. Sumber Data ................................................................................................. 21

D. Variabel Penelitian...................................................................... ................... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 25

F. Metode Analisis Data ..................................................................................... 30

G. Analisis Data .................................................................................................. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 37

A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 37

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 37

2. Hasil Penelitian ............................................................................................. 44

xi

B. Pembahasan ................................................................................................... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 77

A. Simpulan ..................................................................................................... 77

B. Saran ..................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79 LAMPIRAN – LAMPIRAN

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1. Bagan Kerangka Berfikir ............................................................. 17

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Populasi penelitian ........................................................................ 21

Tabel 3.2. Teknik pengambilan sampel ......................................................... 23

Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen ........................................................................ 29

Tabel 4.1. Validitas instrumen peran orang tua ............................................. 44

Tabel 4.2. Validitas instrumen perilaku konsumtif ....................................... 46

Tabel 4.3. Indikator kedaan sosial ekonomi orang tua.................................... 48

Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi orang tua .................. 49

Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa .......................................... 50

Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa........................... 51

Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa ................ 52

Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi oramg tua tentang konsumsi ......... 52

Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa .................. 53

Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap uang saku ........... 54

Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa.............. 55

Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua...................... 56

Tabel 4.13 Indikator penampilan ................................................................... 57

Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan .................................................... 58

Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku ................................................. 59

Tabel 4.6 Rata-rata indikator penggunaan uang saku ................................... 60

Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi................................................... 60

Tabel 4.18 Rata-rata indikator penggunaan teknologi ................................... 61

Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan ...................................................... 62

Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan ...................................... 63

Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman ................................................. 63

Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman ................................. 64

Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi ............................................................. 65

Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi .............................................. 65

Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar ....................................... 66

Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan sekitar ....................... 67

Tabel 4.27 Regresi ......................................................................................... 68

Tabel 4.28 Koefisien regresi .......................................................................... 68

Tabel 4.29 Uji hipotesis dengan ANOVA ..................................................... 69

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 :

Pedoman pengumpulan data penelitian ............................................................... 82

Lampiran 2 :

Instrumen Penelitian.. .........................................................................................83

Lampiran 3 :

Daftar Validitas dan reliabilitas data peran orang tua ......................................... 90

Lampiran 4 :

Daftar perhitungan validitas butir 1 .................................................................... 91

Lampiran 5 :

Daftar perhitungan reliabilitas peran orang tua ................................................... 93

Lampiran 6 :

Daftar Validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif ................................... 94

Lampiran 7 :

Daftar perhitungan validitas butir 24 .................................................................. 95

Lampiran 8 :

Daftar perhitungan reliabilitas perilaku konsumtif ............................................. 97

Lampiran 9 :

Analisis deskriptif persentase peran orang tua .................................................... 98

Lampiran 10 :

Analisis deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa .................................... 99

Lampiran 11 :

Tabel r Product Moment ..................................................................................... 100

Lampiran 12 :

Surat Permohonan Ijin Penelitian........................................................................ 101

Lampiran 13 :

Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................................................. 102

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi

dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang bersifat

industri. Ikatan keluarga dalam masyarakat tradisional adalah atas dasar

faktor kasih sayang dan faktor ekonomis, yang berarti bahwa keluarga

merupakan unit yang memproduksi sendiri kebutuhan primernya. Dengan

dimulainya industrialisasi pada masyarakat tersebut maka peranan keluarga

dalam masyarakat pun akan mengalami perubahan, termasuk pola

pendidikan anak.

Keluarga adalah agen sosialisasi yang pertama dalam proses

pembentukan kepribadian seseorang (Gerungan, 1988: 180). Hal ini

mengingat bahwa, sejak individu dilahirkan untuk pertama kalinya yang

dikenal adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu agen sosialisasi

terkecil di masyarakat. Selain proses sosialisasi, didalam keluarga juga

berlangsung suatu proses pembentukan kepribadian dan proses

pengasuhan. Latar belakang pada keluarga itu sendiri akan mempengaruhi

proses yang terjadi di dalamnya, misalnya: pendidikan orang tua dan

tingkat ekonomi yang akan mempengaruhi pemahaman orang tua akan

pentingnya pendidikan bagi anaknya sehingga mereka akan memberikan

pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua yang sadar dengan

pendidikan tersebut akan memberikan perhatiannya untuk mendidik anak

2

agar memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang baik dan benar di

masyarakat kelak melalui penanaman disiplin, kebebasan dan penyerasian

terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Keluarga memiliki peranan penting dalam hal pendidikan bagi anak

yang akan menjadi pedoman di setiap proses belajarnya.Dalam keluarga

tersebut terjadi proses sosialisasi yang akan menjadi pedoman bagi anak

untuk dapat bermasyarakat dengan baik. Apabila proses sosialisasi itu

berlangsung dengan baik, maka seorang anak akan tumbuh dengan perilaku

yang baik pula di masyarakat, sedangkan sebaliknya maka tidak jarang

anak akan berperilaku buruk.

Peran komunikasi dalam keluarga sangatlah penting sebagai

wahana untuk mentransfer nilai-nilai dan sebagai agen transformasi

kebudayaan. Komunikasi tersebut dapat terjadi secara vertikal dan

horizontal. Kedua model interaksi ini berjalan secara bergantian, bissa dari

orang tua ke anak atau anak ke orang tua, dari anak ke anak serta interaksi

dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi menyebabkan berbagai

konsekuensi hubungan sosial masyarakat yang terdiri dari dua orang atau

lebih yang saling berhubungan, sehingga terjadi interaksi di masyarakat.

Orang tua mengemban tugas dan tanggung jawab dalam proses

pembentukan kepribadian anak. Proses pembentukan kepribadian anak

dapat terjadi dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan

kesempatan untuk bersikap komunikatif yang baik, kurangnya komunikasi,

keintiman, keakraban, keterbukaan dan perhatian dalam keluarga akan

3

menganggu dalam proses pembentukan perilaku anak, terutama setelah

anak mencapai usia remaja. Hadirnya orang tua akan tetap dirasakan utuh

oleh anak sehingga memungkinkan adanya kebersamaan serta dapat

membantu membentuk kepribadian anak terutama membentuk sifat dan

sikap yang baik dalam diri anak.

Setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan

teladan atau idola bagi mereka. Begitu pula bagi anak-anak, orang tua yaitu

ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola

bagi anak mereka yang berlainan jenis. Ketika perhatian orang tua dan pola

komunikasi terhadap anak kurang baik, orang tua sibuk dengan pekerjaan,

jarang bercengkerama dengan anak-anak di rumah tentu bagi anak akan

merasa kesepian, menjadi pendiam, bingung, cemas, gelisah dan sulit

dalam proses pembentukan perilaku anak. Dalam hal ini anak hanya

diberikan sarana uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,

sehingga orang tua pun cenderung tidak memperdulikan penggunaan uang

tersebut oleh anak-anak mereka, yang mereka ketahui adalah mereka telah

mencukupi kebutuhan anak-anak tersebut. Melihat kondisi tersebut apabila

didukung oleh lingkungan keluarga yang kurang kondusif dan sikap

komunikatif yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya perilaku

konsumtif pada anak.

Pada zaman emansipasi perempuan seperti sekarang ini, banyak

perempuan yang bekerja di luar rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya

perubahan peran pada orang tua. Ketika kedua orang tua sibuk bekerja di

4

luar rumah, terkadang mereka sering kali lupa pada kewajiban mereka

untuk memberikan perhatian kepada anak- anak mereka.

Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang

yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan hanya untuk

mencapai kepuasan optimal. Perilaku konsumtif terjadi karena banyaknya

tempat hiburan, mall dan tempat perbelanjaan, café, dan lain-lain sehingga

pola konsumsi telah bergeser yang semula hanya untuk memenuhi

kebutuhan pokok menjadi sebuah sarana pembentukan identitas.

Pada situasi seperti sekarang ini anak dapat dengan mudah

memperoleh fasilitas-fasilitas yang dapat dikategorikan mewah dalam

kehidupannya, misalnya: pakaian-pakaian dan produk branded, teknologi

HP yang canggih (smart phone), laptop, Ipad, gadget, motor bahkan mobil

pada usia yang tergolong masih sangat dini untuk memperoleh fasilitas

tersebut.

Penelitian Ratner dan Kahn (2002) menunjukkan bahwa kadang-

kadang konsumen remaja membeli sesuatu bukan karena kebutuhan tapi

karena pendapat orang lain sangat penting bagi dirinya dan ia ingin tampil

menarik seperti teman-temannya. Keinginan untuk diterima oleh suatu

kelompok telah mengubah kenyataan, nilai dan pilihan remaja, hal ini

sangat merusak dilihat dari sudut pandang finansial dan berdampak pada

pengalaman finansial di masa dewasa.

Berdasarkan beberapa fakta di atas maka ditemukan bahwa salah

satu faktor yang menimbulkan perilaku konsumtif pada anak adalah tidak

5

berfungsinya peran orang tua sebagai figur tauladan serta tidak

berfungsinya komunikasi dalam keluarga.

Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas membuat peneliti

tertarik untuk mengkaji, mengupas dan mengetahui lebih jauh tentang

peran orang tua terhadap pembentukan perilaku anak sehingga peneliti

menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH PERAN ORANG

TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI

SMA KESATRIAN 1 SEMARANG”.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan

permasalahan yng dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah peran orang tua berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI

di SMA Kesatrian 1 Semarang?

2. Seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa

kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap

perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku

konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.

6

D. MANFAAT

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dilakukan sebagai bahan studi bagi pembaca dan

dapat memberikan sumbangan yang memperkaya kajian teori dan khazanah

keilmuan sosiologi dan antropologi, khususnya fenomena sosiologis yang

berkaitan dengan gaya hidup konsumtif pada masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat dilakukan untuk mengetahui tentang latar

belakang sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI dan adanya pengaruh

antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA

Kesatrian 1 Semarang serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran

orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Ksatrian 1

Semarang.

E. BATASAN ISTILAH

1) Orang Tua

Menurut Djamarah (2004: 2-3), orang tua adalah komponen

keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, yang secara sadar mendidik anak-

anaknya untuk mencapai kedewasaan.

Istilah orang tua yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah komponen keluarga yang berperan penting dalam mendidik anak

dan menyampaikan sosialisasi kepada anak agar terbentuk suatu

7

kepribadian dalam diri anak tersebut. Peran tersebut dapat terlihat dari

intensitas pertemuan, perhatian, pemenuhan kebutuhan anak, pengawasan

dan lain sebagainya.

2) Gaya Hidup Konsumtif

Menurut Chaney (1996: 50) gaya hidup merupakan setiap cara

kehidupan yang khas yang dijalankan bersama oleh sekelompok orang

tertentu dalam masyarakat sehingga menjadi ciri khas dari kelompok

tersebut dan oleh karena itu dapat dikenali.

Konsumsi menurut Baudrillard (2004) bukan hanya sekedar nafsu

untuk membeli begitu banyak komoditas, satu fungsi kenikmatan, satu

fungsi individual, pembebasan kebutuhan, pemuasan diri, kekayaan atau

konsumsi objek,tetapi konsumsi berada dalam satu tatanan pemaknaan

pada suatu objek, satu sistem, atau kode/tanda. Penggunaan sistem melalui

konsumsi adalah satu cara penting yang digunakan orang dalam

berkomunikasi satu sama lain. Ideologi tersebut mengarahkan orang untuk

percaya dengan segala kepalsuan menurut pandangannya, bahwa mereka

kaya, puas, bahagia, dan terbebaskan.

Istilah konsumtif yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah perilaku konsumsi yang berlebihan di masyarakat yang pada

dasarnya hanya digunakan sebagai tanda untuk memperoleh status sosial

serta untuk menunjukkan eksistensi diri di mata masyarakat yang ada di

sekitarnya. Perilaku tersebut kemudian berubah menjadi gaya hidup yang

telah melekat pada diri individu. Hal itu dapat diukur dengan penampilan,

8

kepemilikan teknologi modern, tempat tongkrongan favorit, makanan dan

minuman,uang saku dan masih banyak lagi.

3) Siswa

Dalam Kamus Ilmiah Populer, siswa adalah kata lain dari murid

atau pelajar yang masih duduk di bangku sekolah baik SD hingga SLTA.

Istilah siswa yang dimaksud peneliti disini adalah murid yang duduk di

bangku SLTA.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian mengenai perilaku konsumtif sebelumnya telah

dilakukan oleh peneliti lain yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan

oleh Mantri (2007) dengan judul “Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif

Mahasiswa UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus”

yang dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku konsumtif

mahasiswa adalah perilaku mengkonsumsi barang yang kurang diperlukan

dan bertujuan memenuhi kepentingan gaya hidup semata. Tingkat kegiatan

konsumtif mahasiswa UNIKA lebih tinggi dibanding mahasiswa UNNES

karena lebih banyak uang yang dimiliki mahasiswa UNIKA sebagai sarana

dalam melakukan kegiatan konsumtif.

Sedangkan penelitian Parma (2007) yang berjudul “Hubungan

Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri dalam

Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA Negeri 1 Semarang”

menyebutkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara konsep diri

dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui

katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan hasil rxy = -0,350, F

=20,078 dengan p = 0,000 (p < 0,005). Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa hubungan negatif antara konsep diri dengan perilaku konsumtif.

Semakin negatif konsep diri maka semakin tinggi perilaku konsumtif

10

remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog di SMA Negeri 1

Semarang Efektifitas regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,122,

artinya konsep diri mempengaruhi sebesar 12,2% terhadap perilaku

konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog,

sedangkan 87,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam

penelitian ini.

Selain penelitian tersebut juga terdapat penelitian yang dilakukan

oleh Purnomo (2010) dengan judul “Perubahan Perilaku Konsumtif

Masyarakat Sekitar Pasar Swalayan“ dan hasil penelitian tersebut

menyebutkan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumtif masyarakat

setelah berdirinya pasar swalayan dalam pemenuhan kebutuhan pokok

masyarakat. Perubahan perilaku konsumtif umumnya terjadi pada kalangan

anak muda. Perubahan perilaku tersebut diakui oleh beberapa masyarakat

sekitar pasar swalayan dengan indikator jumlah uang belanja bulanan suatu

keluarga yang meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berbeda dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diatas karena pada penelitian

ini, peneliti lebih menekankan pada bagaimana peran dari orang tua dalam

pembentukan perilaku konsumtif pada anak, khususnya pada siswa kelas

XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Sedangkan persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menyoroti tentang perilaku

konsumtif yang ada di masyarakat pada era globalisasi sekarang ini.

11

B. LANDASAN TEORI

1. Teori Fungsionalisme Struktural

Teori merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu

penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

fungsionalisme struktural. Teori fungsionalisme struktural menganggap

bahwa masyarakat merupakan sebuah kesatuan sosial yang terdiri dari

bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menyatu untuk mencapai

sebuah keseimbangan. Teori ini melihat sumbangan satu sistem atau

peristiwa terhadap sistem lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsionalisme

struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Teori fungsionalisme

struktural yang dijelaskan oleh Parson tersebut digunakan untuk menjawab

dan mendeskripsikan tentang masalah pengaruh peran orang tua terhadap

perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.

Talcott Parson menyatakan bahwa fungsionalisme struktural

sebagai suatu sistem sosial dari tindakan dimana hal tersebut mempunyai

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan itu. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku

konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian Semarang juga merupakan

sebuah sistem yang mempunyai bagian-bagian yang berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan tiap bagian-bagian tersebut untuk mendapatkan suatu

keseimbangan.

12

Bahasan fungsionalisme Parson ini dimulai dari empat fungsi

penting untuk semua sistem tindakan yang dikenal dengan skema AGIL.

Parson yakin bahwa empat fungsi ini diperlukan semua sistem agar tetap

bertahan. Fungsi tersebut adalah:

1. Adaptation (Adaptasi), sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang

gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan

lingkungan itu dengan kebutuhannya. Belakangan ini masyarakat di Indonesia

khususnya pada kehidupan suatu keluarga sedang menghadapi situasi yang

gawat akibat dari globalisasi dan modernisasi yang ada. Sistem yang ada pada

keluarga tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan

dan mensosialisasikan gaya hidup dan pola konsumsi yang baik kepada

anggota keluarga mereka termasuk anak-anak mereka untuk mencegah pola

konsumsi yang berlebihan.

2. Goal attainment (Pencapaian tujuan), sebuah sistem harus mendefinisikan dan

mencapai tujuan utamanya, dalam penelitian ini orang tua harus mampu

mencapai tujuan utamanya yaitu mensosialisasikan pola konsumsi yang baik

kepada anak-anak mereka sehingga menjadi konsumen yang bertanggung

jawab terhadap apa yang mereka konsumsi kelak.

3. Integration (Integrasi), suatu sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian

yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola hubungan dengan

fungsi lainnya. Dalam penelitian ini setiap komponen orang tua harus mampu

bekerja sama dengan baik antara komponen yang lain. Komponen orang tua

13

seperti peran orang tua harus bekerja sama dengan anak mereka agar proses

sosialisasi dapat tercapai dengan baik.

4. Latency (Latensi atau pemeliharaan pola), sebuah sistem harus saling

melengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun

pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut. Fungsi

latensi dalam penelitian ini adalah orang tua harus selalu melakukan perannya

dalam sosialisasi, kontrol, serta pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak mereka

khususnya pada siswa kelas XI SMA Kesatrian Semarang agar menjadi

konsumen yang bertanggung jawab dan terhindar dari perilaku konsumtif pada

era globalisasi dan modernisasi ini (Ritzer dan Goodman, 2004:121).

Selain itu, perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA

Ksatrian 1 Semarang tidak terlepas dari peranan orang tua dalam

pembentukan kepribadian pada siswa itu sendiri.

Secara rinci beberapa fungsi dari orang tua adalah:

a. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan

Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai

pertumbuhan anak hingga terbentuk kepribadiannya. Melalui orang tua

anak-anak mendapatkan segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya,

budi pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Jadi dengan kata lain,

anak-anak harus belajar norma mengenai apa yang bersifat baik baginya

dan norma-norma yang tidak layak di dalam masyarakat.

14

b. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi

Fungsi ini menjelaskan bahwa orang tua merupakan suatu sarana

yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan anggota di dalamnya, dimana

ada salah satu orang atau lebih yang menjalankan pekerjaan demi

mendapatkan imbalan berupa uang. Di sini yang dimaksud adalah seorang

ayah atau bapak yang mempunyai tugas untuk memberi nafkah kepada istri

dan anak-anak mereka. Di samping itu orang tua merupakan tempat

seorang anak untuk bisa memenuhi kebutuhannya dan meminta sesuatu

yang ia inginkan untuk dipenuhi oleh sang orang tua. Sesuatu di sini tidak

hanya berupa barang tapi dapat juga berupa pendidikan, les privat, asah

keterampilan dan lain-lain.

c. Fungsi Pelindung

Fungsi ini adalah bahwa orang tua berfungsi untuk melindungi

anak-anaknya dari berbagai bahaya yang dapat mengancam kelangsungan

hidup dan keberadaannya. Hendaknya, orang tua dan anggota keluarga

bekerjasama untuk saling melindungi satu sama lain yang pada akhirnya

dapat menimbulkan rasa nyaman dan tentram di dalam diri masing-masing

anggota keluarga tersebut.

d. Fungsi Penentuan Status

Fungsi ini adalah bahwa orang tua akan mewariskan statusnya pada

tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap anggota keluarga tersebut

dapat mempunyai hak istimewa dan khusus hanya mereka yang memiliki.

Hal ini biasanya didapat melalui proses perkawinan. Hak-hak istimewa

15

yang dimaksud adalah misalnya seorang anak yang mendapat gelar

kebangsawanan karena merupakan keturunan atau anak dari orang tua yang

mempunyai status bangsawan pula.

e. Fungsi Afeksi

Fungsi ini adalah bahwa orang tua berkewajiban untuk memberikan

rasa kasih sayang kepada tiap-tiap anggota keluarga yang ada di dalamnya

agar mereka dapat merasakan hidup sebagai mana mestinya. Kebutuhan

dasar seorang manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa untuk

dicintai. Apabila sampai hal ini tidak dipenuhi maka dapat dipastikan

bahwa seorang manusia tersebut akan mersa hidup sendiri dan tentunya

tidak akan kuat untuk menjalani kehidupan ini. Bahkan, dengan ketiadaan

suatu rasa kasih sayang atau afeksi akan menggerogoti kemampuan seorang

bayi untuk dapat bertahan hidup di dunia.

Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan, apabila

individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

di dalam masyarakat. Individu tersebut telah menjalankan suatu peranan.

Peranan ditentukan oleh norma dalam masyarakat maksudnya individu

diwajibkan untuk melakukan hal yang diharapkan masyarakat dalam segala

kegiatan masyarakat baik di dalam pekerjaan,keluarga, dan dalam peranan

lain.

Menurut Berry (2003 : 105-107), peran sebagai perangkat harapan

yang dikarenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial. Berry

menjelaskan terdapat 2 macam harapan dari masyarakat yaitu harapan

16

masyarakat sebagai pemegang peran atau kewajiban dari pemegang peran

serta harapan yang dimiliki si pemegang peran terhadap masyarakat atau

individu yang berhubungan dengannya dan menjalankan peran atau

kewajibannya.

Peran dimaknai sebagai sebuah perangkat tingkah laku yang

diharapkan dan dipantaskan oleh individu selaku aktor atau lembaga yang

berkedudukan di dalam masyarakat. Dahrendorf dalam Poloma

menegaskan bahwa peranan merupakan konsep kunci dalam memahami

manusia secara sosiologis karena setiap manusia menduduki sekian posisi

sosial dan posisi tersebut harus diperankannya (Dahrendorf dalam

Poloma,1994 : 140).

C. KERANGKA BERFIKIR

Anak adalah anggota penting dalam sebuah keluarga. Di dalam

sebuah keluarga tersebut orang tua mempunyai peran yang sangat penting

bagi pembentukan kepribadian pada anak. Pembentukan kepribadian anak

merupakan salah satu tanggung jawab orang tua, sehingga orang tua berhak

untuk membentuk kepribadiannya. Setiap individu akan selalu mencari

figur yang dapat dijadikan teladan atau idola bagi mereka. Orang tua yaitu

ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola

bagi anak mereka yang berlainan jenis. Peran orang tua menjadi sangat

penting dalam memberikan sosialisasi kepada anak-anaknya, terlebih

dalam pembentukan perilaku anak. Dalam perannya inilah orang tua harus

17

benar-benar memberikan sosialisasi ekstra bagi anak-anak mereka di era

globalisasi dan modernisasi ini. Hal tersebut dikarenakan oleh besarnya

pengaruh yang ditimbulkan dari globalisasi dan modernisasi itu sendiri.

Dampak yang dapat terjadi salah satunya adalah pola konsumsi yang

berlebihan, sehingga para orang tua harus bisa mengantisipasi hal itu agar

tidak terjadi pada anak-anak mereka dan membentuk suatu pola perilaku

yang akan mendarah daging pada diri anak. Selain itu gaya hidup orang tua

akan mempengaruhi perilaku hidup anak di dalam sebuah keluarga, oleh

sebab itu orang tua harus mengajarkan anak mereka untuk menjadi

konsumen yang bertanggung jawab atas apa yang mereka konsumsi. Dari

kerangka pemikiran tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir

a. Jenis kelamin

b. Penampilan

c. Penggunaan uang saku

d. Teknologi canggih yang

dimiliki

e. Tempat tongkrongan

f. Tempat rekreasi

g. Teman dan lingkungan

sekitar

a. Keadaan sosial ekonomi orang

tua

b. Pemenuhan kebutuhan anak

c. Sosialisasi orang tua tentang

konsumsi anak

d. Kontrol orang tua terhadap uang

saku anak

e. Intensitas pertemuan orang tua

dengan anak

Perilaku konsumtif

Siswa Kelas XI

Siswa Kelas XI Orang tua

Modernisasi dan

Globalisasi Gaya Hidup

18

D. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penenlitan, di mana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk

sementara (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah

dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif

siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.

H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa

kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2008:8). Penelitian ini termasuk dalam penelitian

korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada

tidaknya pengaruh antara dua variabel. Dalam hal ini menggambarkan

pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif pada siswa

kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka desain dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

X= peran orang tua sebagai variabel bebas

Y= perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang sebagai

variabel terikat

Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode survei yaitu

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1989:3).

Dalam menganalisis data dengan menggunakan data numerikal atau angka

20

yang diolah dengan metode statistik setelah diperoleh hasilnya kemudian

dideskripsikan dengan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah

dengan metode statistik tersebut. Analisis data yang bersifat statistik ini

bertujuan untuk menguji suatu hipotesis yang telah ditetapkan pada bagian

ini aka dikemukakan dengan beberapa unsur dengan metode penelitian

kuantitatif.

B. LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah SMA

Kesatrian 1 Semarang. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan lokasi

ini merupakan sebuah sekolah yang menjadi sekolah swasta favorit di

wilayah Semarang. Di lokasi tersebut dikenal sebagai salah satu tempat

belajar bagi siswa yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas

sehingga siswa-siswa di sana terkenal dengan kepandaian serta gaya hidup

yang konsumtif. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data yang

homogen sesuai dengan apa yang dibutuhkan peneliti dari lokasi tersebut.

C. SUMBER DATA

a. Populasi

Jumlah siswa yang ada di SMA Kesatrian 1 Semarang ada 934

siswa antara lain kelas X sebanyak 311 siswa, kelas XI sebanyak 209 siswa

dan kelas XII sebanyak 414 siswa. Dalam penelitian ini yang dipilih

menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kesatrian 1

Semarang sebanyak 209 siswa. Peneliti hanya menggunakan siswa kelas XI

21

karena pada masa-masa itulah siswa dirasa sudah cukup mapan dalam

beradaptasi dengan teman ataupun lingkungan sekitarnya.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 1 29 siswa

2 XI IPA 2 29 siswa

3 XI IPA 3 30 siswa

4 XI IPA 4 31 siswa

5 XI IPS 1 29 siswa

6 XI IPS 2 28 siswa

7 XI IPS 3 33 siswa

Jumlah 209 siswa

Sumber : Hasil Penelitian, 2013

b. Sampel

Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari penelitian, tetapi

menggunakan sampel dengan petimbangan sebagai berikut:

a) Penelitian sampel akan lebih efisien dalam hal biaya, waktu, dan tenaga.

b) Ada kalanya penelitian populasi bersifat destruktif/merusak karena jumlah

data yang terlalu banyak sehingga sulit untuk dianalisis.

c) Penggunaan sampel ini menunjukkan perwakilan populasi karena data

dianggap sudah homogen sehingga peneliti dapat menggeneralisasikan hasil

penelitian dengan mudah

Berdasarkan keuntungan-keuntungan tersebut diatas mendorong peneliti

untuk menggunakan teknik sampling dalam penelitian ini. Metode pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah random Sampling yaitu metode pengambilan

22

sampel dengan cara mengambil objek secara acak/random. Teknik pengambilan

sampel ini bertujuan agar seluruh populasi dapat terwakili secara merata. Peneliti

menggunakan teknik pengambilan sampel ini karena objek penelitian sudah

homogen sehingga dianggap sudah memenuhi kriteria yang penelitih butuhkan.

Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebanyak 25% dari

populasi yaitu sebanyak 52 siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.

Penentuan besarnya sampel ini berdasarkan Arikunto (2006: 134) yang

menyebutkan apabila subjek penelitiannya besar, maka jumlah sampel yang dapat

diambil antara 10%- 15% atau 20%-25% atau lebih. Peneliti menggunakan

sampel sebesar 25% agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dan

berharap semakin banyak sampel yang digunakan maka akan semakin tinggi pula

tingkat validitas yang diperoleh dari data. Sampel yang digunakan peneliti

ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Teknik Pengambilan Sampel

No. Kelas Jumlah Siswa Sampel

1 XI IPA 1 29 25% x 29 = 7

2 XI IPA 2 29 25% x 29 = 7

3 XI IPA 3 30 25% x 30 = 8

4 XI IPA 4 31 25% x 31 = 8

5 XI IPS 1 29 25% x 29 = 7

6 XI IPS 2 28 25% x 28 = 7

7 XI IPS 3 33 25% x 33 = 8

Jumlah 209 52

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

23

D. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat

diperoleh informasi tentang hal tersebut, hingga nantinya ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2008:38).

Variabel penelitian sendiri dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi

dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008),

penjelasan dari variabel tersebut adalah :

1) Variabel Bebas atau Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu peran orang tua (variabel X) dengan

indikator penelitian sebagai berikut:

a. Keadaan sosial ekonomi orang tua

b. Pemenuhan kebutuhan anak

c. Sosialisasi orang tua tentang konsumsi anak

d. Kontrol orang tua terhadap uang saku anak

e. Intensitas pertemuan orang tua dengan anak

2) Variabel terikat atau Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian

ini adalah perilaku konsumtif pada siswa kelas XI (variabel Y) dengan

indikator penelitian sebagai berikut:

24

a. Jenis kelamin

b. Penampilan

c. Penggunaan uang saku

d. Teknologi canggih yang dimiliki

e. Tempat tongkrongan

f. Tempat rekreasi

g. Teman dan lingkungan sekitar

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan adanya sebuah teknik

pengumpulan data. Hal ini agar nantinya agar dapat diperoleh data sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Selain itu hal ini juga diperlukan agar nantinya

mempermudah peneliti memperoleh data dan juga terutama agar data yang

diperoleh bersifat ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengumpulan

dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek

dalam fenomena tersebut. Metode pengumpulan data berupa observasi adalah

teknik pengumpulan data yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2008:145). Teknik

pengumpulan data observasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama

observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak

25

menggunakan instrument penelitian. Dan yang kedua adalah observasi sistematis

yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument

pengamatan (Arikunto 2006:157).

Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang

suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau

pembukuan terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam

penelitian ini metode observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan awal

tentang keadaan yang ada pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang,

sehingga dapat digunakan untuk menentukan langkah awal yang harus peneliti

tempuh sebelum melakukan penelitian ini. Kegiatan observasi tersebut dilakukan

dengan pengamatan terhadap penampilan siswa, apa yang dikonsumsi siswa saat,

kendaraan siswa yang digunakan siswa ke sekolah, dan lain sebagainya. Pada

tahap observasi ini peneliti juga mengumpulkan data tentang profil sekolah yang

dibutuhkan. Data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan hanya

digunakan sebagai pelengkap data saja.

b. Kuesioner

Kuosioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan terbuka atau tertutup kepada responden untuk

dijawabnya. Teknik ini cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan

tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2008:142). Sedangkan pendapat lain

mengatakan bahwa kuosioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1996:139).

26

Teknik ini dipilih peneliti agar didapat data valid mengenai pengaruh

peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa SMA Kesatrian 1 Semarang

dari pertanyaan yang dijawab oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini

dibagikan kepada 52 responden dalam hal ini adalah siswa kelas XI SMA

Kesatrian 1 Semarang yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 26 siswa

perempuan. Kuesioner ini diberikan kepada responden dengan cara penulis

mendatangi SMA Kesatrian 1 Semarang. Jenis kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk angket pilihan

ganda yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dalam hal ini

telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden hanya tinggal

memberi tanda silang (X). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1

Semarang. Data yang diperoleh peneliti merupakan data ordinal. Data ini berasal

dari hasil observasi atau angket dari suatu variabel. Data ini juga berasal dari

konversi data kualitatif, dimana bilangan konservasinya menunjukkan urutan

menurut tingkatan dari jawaban yang telah disusun oleh peneliti.

Setelah kuesioner dijawab oleh responden, kemudian peneliti

membuat penskoran terhadap jawaban yang telah dipilih oleh

responden dengan rincian sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban a diberikan nilai 1

b. Alternatif jawaban b diberikan nilai 2

c. Alternatif jawaban c diberikan nilai 3

27

d. Alternatif jawaban d diberikan nilai 4

Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka

peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen yang memuat

tentang indikator dari masing-masing variabel penelitian yang dapat

memberikan gambaran mengenai isi dari kuesioner yang akan

dijadikan sebagai acuan dalam penulisan item. Kisi-kisi instrumen

tersebut terdiri dari variabel X yaitu peran orang tua dan variabel Y

yaitu perilaku konsumtif siswa.

Kisi-kisi instrumen dengan empat macam alternatif jawaban

yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen

Variabel X Indikator Butir Soal

Peran Orang Tua a) Keadaan sosial ekonomi orang

tua

b) Pemenuhan kebutuhan siswa

c) Sosialisasi orang tua tentang

konsumsi siswa

d) Kontrol orang tua terhadap uang

saku siswa

e) Intensitas pertemuan orang tua

dengan siswa

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

8, 11, 12, 16, 17, 18,

19.

9 dan 10.

13 dan 15.

20, 21, 22, 23.

Variabel Y Indikator Butir Soal

Perilaku

Konsumtif Siswa

Kelas XI

a) Penampilan

b) Penggunaan uang saku

c) Teknologi canggih yang dimiliki

d) Tempat nongkrong

e) Makanan dan minuman

f) Tempat rekreasi

g) Teman dan lingkungan sekitar

24, 25, 26, 27.

14, 28, 30, 31, 32.

33, 34, 35, 36.

37, 38, 39.

40 dan 41.

29, 42, 23.

44 dan 45.

Sumber: Hasil Penelitian, 2013

28

F. Metode analisis data

a) Validitas instrumen

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuesioner atau angket

sebagai instrumen penelitian, angket tersebut dibagikan kepada seluruh responden

yaitu siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Angket tersebut kemudian

dianalisis dan diuji validitasnya untuk mengetahui ketepatan data. Perhitungan

validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, hal itu dilakukan untuk

mengetahui apakah pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk

pengambilan data penelitian. Validitas instrumen akan dicapai jika data yang

dihasilkan dari instrumen sesuai dengan data atau informasi lain yang didapat

mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Teknik uji validitas yang digunakan

dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : indeks korelasi product moment

N : jumlah responden

X : skor item angket

Y : skor total angket

Langkah- langkah uji validitas adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing butir soal untuk masing-masing responden diberi nilai skor.

2. Menjumlahkan nilai tiap-tiap soal untuk masing-masing responden

( )( )

( ){ } ( ){ }2222XY

YYNXXN

YX -XYNr

å-åå-å

ååå=

29

3. Mencari validitas dengan cara memasukkan hasil tes ke dalam rumus product

moment dari Pearson.

4. Menginterprestasikan dengan tabel r product moment pada halaman 100, taraf

signifikan 5% pada n = 52, apabila r hitung > r tabel, maka item pertanyaan

tersebut valid

5. Item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

pertanyaan baik pertanyaan valid maupun yang tidak valid.

Hasil uji validitas

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel peran orang tua

(X) dari 22 butir soal yang tidak valid sebanyak 8 butir soal yaitu pada

butir soal no. 2, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 19, item yang tidak valid

menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 040 dan tertinggi yaitu 0, 228

ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279). Dengan

demikian jumlah item yang valid ada 14 butir soal pada nomor 1, 3, 4,

9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23 pada item valid menunjukkan r

hitung terendah yaitu 0, 28 dan tertinggi 0,543 ini berarti r hitung lebih

besar dari r tabel (0,279).

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel perilaku

konsumtif siswa (Y) dari 23 butir soal yang tidak valid sebanyak 6

butir soal yaitu pada butir soal no. 14, 27, 28, 32, 38, 44 item yang

tidak valid menunjukkan r hitung terendah yaitu -0, 240 dan tertinggi

yaitu 0, 164 ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279).

30

Dengan demikian jumlah item yang valid ada 17 butir soal pada nomor

24, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 45. Pada item

valid menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 299 dan tertinggi 0,667

ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0,279).

c. Reliabilitas instrumen

Instrumen yang dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya. Untuk mencari reliabilitas instrument digunakan rumus

alpha:

Rumus:

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

K : banyaknya butir soal

∑σb2

: jumlah varians butir

σt2 : varians total

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Mencari varians tiap butir dengan rumus :

2. Mencari varians total dengan rumus:

å

-=

2

2

11 -1 1k

kr

t

b

n

n

XX

n

22

2

)(å-å

=

n

n

YY

t

22

2

)(å-å

=

31

3. Mencari reliabilitas instrumen dengan alpha. Selanjutnya hasil yang diperoleh

dari r hitung akan dikonsultasikan ke r product moment dengan taraf

kepercayaan 95% dengan n =52 apabila r hitung > r tabel berarti angket

tersebut reliabel, dan apabila r hitung < r tabel maka angket tersebut tidak

reliabel.

Hasil uji reliabilitas data

Berdasarkan pengujian reliabilitas pada instrumen dalam penelitian ini

yang diberikan kepada 52 responden. Berdasarkan perhitungan reliabilitas

instrumen untuk variabel X (peran orang tua) dengan 22 butir pertanyaan

diperoleh r hitung sebesar 0,464, sedangkan untuk variabel Y (perilaku konsumtif

siswa) dengan 23 butir pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,717 dan r tabel

halaman 100 sebesar 0,279. Karena r hitung > r tabel berarti pertanyaan dalam

angket yang digunakan peneliti adalah reliabel. Kegiatan ini dilakukan pada

tanggal 8 maret 2013.

G. ANALISIS DATA

a. Analisis deskriptif persentase

Untuk menjawab pertanyaan peneliti yang pertama. Peneliti

menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Teknik analisis

deskriptif persentase bertujuan untuk mengetahui persentase variable

independen dalam penelitian ini yaitu peran orang tua dan variable

dependen yaitu perilaku konsumtif siswa kelas XI. Teknik analisis

deskriptif ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase tiap

32

butir pertanyaan kemudian menghitung besarnya persentase tiap

indicator dan terakhir menghitung besarnya persentase tiap variabel.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase

variable X dan Y dan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan

pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI

yang disajikan melalui persentase. Rumus yang digunakan adalah:

% =

× 100

Keterangan:

n: skor yang diperoleh

N: jumlah seluruh skor

Langkah-langkah analisis deskriptif:

1. Memeriksa angket dan kelengkapannya.

2. Mengubah skor kualitatif pada jawaban angket menjadi skor kuantitatif, yaitu

sebagai berikut:

a. Jawaban A diberi skor 1

b. Jawaban B diberi skor 2

c. Jawaban C diberi skor 3

d. Jawaban D diberi skor 4

3. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus deskriptif persentase.

4. Menentukan rujukan persentase dengan:

a. Menetapkan persentase tertinggi = (4x4) x 100% = 100%

b. Menetapkan persentase terendah = (1x4) x 100% = 25%

c. Menentukan rentang persentase = 100% - 25% = 75%

33

d. Menentukan kelas interval persentase = 75% : 4 =18,75 %

Data penelitian yang diperoleh setelah uji hitung validitas dan reliabilitas data

kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis

ini bertujuan untuk mengetahui persentase variabel independen dalam penelitian

ini peran orang tua dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku

konsumtif siswa Dari 52 responden. Teknik deskriptif ini dilakukan dengan

menghitung besarnya persentase tiap butir pertanyaan kemudian menghitung

persentase tiap indikator dan terakhir menghitung persentase tiap variabel.

b. Regresi linier sederhana

Dalam menganalisis data pada pertanyaan peneliti yang kedua ini dilakukan

dengan menggunakan Regresi linier sederhana, karena dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui tingkat kelinieran data penelitian dan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Peneliti memilih analisis regresi sederhana ini sebab hanya ada satu

variabel bebas yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel

terikat dari penelitian ini. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran

orang tua sedangkan variabel dependennya adalah perilaku konsumtif siswa

regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan rumus :

Y= a+ bX

Keterangan:

Y : variabel kriterium

a : bilangan konstanta

b : koefisien arah regresi linier

34

X : variabel predictor

c. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) diterima

atau ditolak. Suatu hipotesis nol diterima apabila probabilitas >0,05 dan hipotesis

akan ditolak jika probabilitasnya <0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

SPSS dengan melihat hasil perhitungan uji anova. Uji anova merupakan metode

untuk menguji hubungan antara suatu variabel independen dengan variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah peran orang tua

dan variabel dependennya perilaku konsumtif siswa.

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1) GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di jalan Pamularsih no.116 Semarang,

pada mulanya merupakan sekolah milik asing (Cina) yang disebut dengan sekolah

“INHWA”. Pasca tragedi G30 S/PKI pemerintah mengambil kebijakan untuk

mengambil alih penguasaan terhadap semua sekolah milik Cina tersebut, yang

kemudian menjadi sekolah “Semarang” dibawah naungan yayasan sekolah

Semarang.

Untuk tingkat Kota Semarang kebijakan tersebut didasarkan atas Surat Keputusan

Pembantu Pelaksana Kuasa Perang (PEPEKUPER) Kotamadya Semarang nomor:

Kep.PPKP/002/3/1966 tanggal 21 Maret 1966. Namun, setahun kemudian tepat

pada tangal 30 April 1967 Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri melalui

surat yang dikirimkan KODIM 0733 Kotamadya Semarang selaku Pembantu

Pelaksana Kuasa Perang Kotamadya Semarang.

Sehari setelah Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri, para Kepala

Sekolah ”Semarang” masing-masing Soesman (TK/SD), Suharja Sukisno, BA

(SMP) dan Oetojo, B.Sc. (SMA) menetapkan perubahan nama sekolah

”Semarang” menjadi sekolah ”Kesatrian”, dengan harapan sekolah ini dapat

melahirkan para satria harapan bangsa, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1967.

Dengan demikian sudah jelas, bahwa nama ”Kesatrian” lahir sejak hari itu.

36

Lalu pada tanggal 11 Mei 1967 Komandan KODIM 0733 Semarang

selaku Pembantu Pelaksana Kuasa Peang memerintahkan Pimpinan Sekolah

Kesatrian untuk segera membentuk Yayasan Pendidikan Sekolah Kesatrian

Semarang lengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

a. Keadaan Fisik dan Fasilitas Sekolah

SMA Kesatrian 1 Semarang berdiri di atas lahan seluas 3.434 m2

Semarang, dengan status hak milik yang dipegang oleh Yayasan Kesatrian. Lama

berlakunya adalah selama digunakan untuk proses belajar mengajar. SMA

Kesatrian 1 Semarang memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran

dan kelancaran akademis. Secara umum fasilitas yang ada di SMA Kesatrian 1

Semarang diantaranya :

1. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana juga

tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet, simbol-

simbol kenegaraan, alat komunikasi

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah

Luas ruang dan fasilitas di ruang wakil sekolah hampir sama dengan ruang

kepala sekolah di mana sudah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana

juga tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet,

lambang kenegaraan, alat komunikasi, serta lemari dokumen dan sentral

sound sistem.

37

3. Perpustakaan

Ruangan ber-AC ini dilengkapi dengan komputer online yang terkoneksi

dengan Sistem Informasi Perpustakaan. Selain itu fasilitas yang ada di

perpustakaan berupa meja dan kursi, speaker, loker, rak, dan televisi

berwarna. Perpustakaan tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas “hotspot”

dan ruang tamu.

4. Ruang kelas

SMA Kesatrian 1 Semarang mempunyai 41 kelas. Setiap ruang kelas sudah

dilengkapi satu set komputer dengan koneksi internet, LCD projector, AC,

serta meja dan kursi guru.

5. Laboratorium

Laboratorium sekolah Laboratorium IPA (Laboratorium Kimia, Biologi, dan

Fisika). Laboratorium IPA sudah dilengkapi dengan fasilitas AC, seperangkat

komputer dan LCD proyektor serta alat-alat laboratorium yang memadai.

Selain itu, terdapat pula ruang multimedia dan laboratorium bahasa.

6. Ruang layanan BK

Ruang dilengkapi dengan meja pertemuan ruang tamu, ruang bimbingan

pribadi, ruang bimbingan kelompok, lemari dokumen, simbol-simbol

kenegaraan, komputer dan akses internet, instrument konseling, buku

sumber, media pengambangan kepribadian, papan statistik, kotak saran atau

pendapat.

38

7. Ruang TU

Pelayanan yang dilakukan untuk siswa-siswi di SMA ini dibedakan menurut

tingkatan kelasnya. Di ruang TU ini dilengkapi dengan AC, dan terdapat

meja, papan tulis, kursi, simbol kenegaraan, komputer, lemari, maupun

struktur organisasinya.

8. Ruang Komputer

Terdapat 2 ruang komputer, ruang pertama berada di lantai 1 dan ruang yang

kedua di lantai 2. Setiap ruangan terdiri dari 40 komputer, meja guru, papan

tulis, kursi, serta dilengkapi AC.

9. Kantin

SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 8 kantin. Kantin tersebut menggunakan

konsep kantin kejujuran yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.

10. Koperasi

Koperasi di SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 2 penjaga yang melayani

siswa-siswi. Luas koperasi di sekolah ini tidak terlalu luas, akan tetapi telah

dilengkapi dengan mesin fotocopy dan alat tulis yang cukup lengkap, seperti:

buku tulis, bolpoin, buku gambar, maupun perlengkapan lainnya.

11. UKS

Fasilitas yang terdapat dalam UKS berupa tempat tidur pasien, lemari obat,

alat ukur tinggi dan berat badan, wastafel, lemari dokumen, obat-obatan,

tabung oksigen, termometer, tensimeter, tandu, kursi roda, serta papan statistik

dan alat komunikasi.

39

12. Mushola

SMA Kesatrian 1 Semarang sudah dilengkapi mushola yang luas dan

fungsional. Terdapat sajadah dan perlengkapan sholat lainnya. Tempat wudhu

bagi perempuan dan laki-laki dipisahkan, untuk perempuan di sebelah kiri dan

laki-laki di sebelah kanan.

13. Aula sekolah.

Aula di SMA Kesatrian 1 Semarang digunakan untuk ruang pertemuan

organisasi ektra maupun intra sekolah. Ruang aula ini tidak begitu besar.

Ruang aula dilengkapi dengan kursi, meja, papan tulis, symbol kenegaraan,

maupun AC.

Selain fasilitas di atas SMA Kesatrian 1 Semarang juga dilengkapi pula

dengan fasilitias berupa, Pos Keamanan, Gudang, Lapangan upacara, meeting

room, kamar mandi, taman, tempat parkir, ruang guru, maupun lapangan

olahraga.

b. Keadaan Lingkungan Sekolah

Secara umum lingkungan SMA Kesatrian 1 Semarang cukup kondusif

dalam mendukung proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati adalah sebagai

berikut.

1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

Sebelah barat : Pemukiman penduduk dan Museum

Ronggowarsito

Sebelah timur : Gedung Ajinomoto

40

Sebelah Utara : Jalan Raya Pamularsih

Sebelah Selatan : Makam

2. Kondisi Lingkungan Sekolah

a. Kebersihan

SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki lingkungan terjaga kebersihannya.

Kebersihan ruang kelas merupakan tanggungjawab warga kelas tersebut

sedangkan kebersihan luar kelas dan ruangan-ruangan lainnya merupakan

tanggungjawab bersama seluruh warga sekolah dengan bantuan petugas

kebersihan.

b. Kebisingan

SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di tepi Jl. Pamularsih yang sangat padat

dengan tingkat kebisingan yang tinggi. Namun, dalam pembelajaran, siswa

tidak merasa terganggu dengan kebisingan di luar sekolah karena tiap ruang

kelas di desain sedemikian rupa sehingga suara guru.

c. Jalan Penghubung dengan Sekolah

SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di sisi jalan utama yang padat yaitu Jl.

Pamularsih. Letak yang langsung berhubungan dengan jalan utama

menyebabkan SMA Kesatrian 1 Semarang mudah dijangkau oleh siswa dan

pihak yang berkepentingan dengan sekolah.

d. Kenyamanan dan Keamanan

Suasana di SMA Kesatrian 1 Semarang nyaman untuk pembelajaran. Ruang

kelas yang dilengkapi dengan AC dapat mengurangi panasnya udara akibat

41

polusi dan sedikitnya pohon di perkotaan. Keamanan di SMA Kesatrian 1

Semarang sangat ketat. Pintu gerbang yang selalu ditutup ketika jam pelajaran

berlangsung. Ketika sore menjelang, pintu gerbang menuju ke area utama

sekolah dan lantai 2 di kunci untuk mengamankan peralatan-peralatan

penunjang pembelajaran.

c. Keadaan Guru dan Siswa

1. 1. Jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran.

Berdasarkan data per Juli 2012 SMA Kesatrian 1 Semarang

mempunyai 99 guru mata pelajaran baik yang sudah berstatus guru

tetap (GT) dan guru tidak tetap (GTT). 79 orang guru berstatus guru

tetap (GT) dan 20 orang guru berstatus sebagai guru tidak tetap (GTT).

Guru tersebut terbagi dalam 21 mata pelajaran.

2. 2. Jumlah siswa

Berdasarkan data per Juli 2012 jumlah siswa pada SMA Kesatrian 1

Semarang yaitu 934 siswa, terdiri dari kelas X berjumlah 311 siswa, kelas XI

sebanyak 209 siswa. Kelas XII berjumlah 414 siswa.

d. Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua

Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan salah satu SMA swasta yang

tergolong favorit di Semarang. Siswa yang ada di sana sebagian besar berasal dari

golongan menengah ke atas dan berprestasi. Orang tua siswa di SMA Kesatrian 1

Semarang sebagian besar bermatapencaharian sebagai wiraswasta yang

berpenghasilan antara Rp 1200.000,00 sampai dengan Rp 3200.000,00/bulannya.

42

Sedangkan tingkat pendidikan terakhir orang tua dari siswa sendiri sebagian besar

telah lulus SMA/sederajat.

2) HASIL PENELITIAN

a. Validitas Pengujian Instrumen

1. Validitas variabel peran orang tua

Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52 responden di SMA

Kesatrian 1 Semarang, penulis mendapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Validitas instrumen peran orang tua

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2013

No. Butir

Soal

R

hitung

R

tabel

Keterangan

1 B1 0.404 0.279 Valid

2 B2 0.040 0.279 Tidak

3 B3 0.341 0.279 Valid

4 B4 0.279 0.279 Tidak

5 B5 0.069 0.279 Tidak

6 B6 0.192 0.279 Tidak

7 B7 0.119 0.279 Tidak

8 B8 0.199 0.279 Tidak

9 B11 0.228 0.279 Tidak

10 B12 0.173 0.279 Tidak

11 B16 0.323 0.279 Valid

12 B17 0.369 0.279 Valid

13 B18 0.543 0.279 Valid

14 B19 0.074 0.279 Tidak

15 B9 0.301 0.279 Valid

16 B10 0.321 0.279 Valid

17 B13 0.387 0.279 Valid

18 B15 0.364 0.279 Valid

19 B20 0.320 0.279 Valid

20 B21 0.320 0.279 Valid

21 B22 0.512 0.279 Valid

22 B23 0.544 0.279 Valid

43

Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar

dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf

kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%. Artinya, data ini patut

dipercaya paing tidak 95% kebenarannya, jika ada kekeliruan paling

banyak 5%. Dari tabel 4.1 menyatakan bahwa butir soal yang ada dalam

angket yang menjelaskan tentang indikator peran orang tua terdapat 13

butir soal yang valid dari 22 butir soal atau sekitar 59% dari keseluruhan

butir soal. Hal tersebut menunjukkan bahwa angket yang telah dibuat

merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur peran orang tua.

2. Validitas variabel perilaku konsumtif siswa

Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52

responden di SMA Kesatrian 1 Semarang , penulis mendapatkan

data sebagai berikut:

44

Tabel 4. 2 Validitas instrumen perilaku konsumtif

siswa

S

Sumber: Data yang diolah,2013

Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar

dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf

kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%. Dari tabel di atas menyatakan

bahwa butir soal yang ada dalam angket yang menjelaskan tentang

indikator peran orang tua terdapat 17 butir soal yang valid dari 23 butir soal

atau sekitar 74% dari keseluruhan butir soal. Hal tersebut menunjukkan

bahwa angket yang telah dibuat merupakan alat yang layak digunakan

dalam mengukur perilaku konsumtif siswa.

No. Butir Soal R hitung R tabel Keterangan

1 B24 0.411 0.266 Valid

2 B25 0.576 0.266 Valid

3 B26 0.516 0.266 Valid

4 B27 -0.240 0.266 Tidak

5 B14 0.163 0.266 Tidak

6 B28 0.082 0.266 Tidak

7 B30 0.402 0.266 Valid

8 B31 0.494 0.266 Valid

9 B32 0.013 0.266 Tidak

10 B33 0.480 0.266 Valid

11 B34 0.361 0.266 Valid

12 B35 0.667 0.266 Valid

13 B36 0.468 0.266 Valid

14 B37 0.494 0.266 Valid

15 B38 0.154 0.266 Tidak

16 B39 0.459 0.266 Valid

17 B40 0.628 0.266 Valid

18 B41 0.554 0.266 Valid

19 B29 0.466 0.266 Valid

20 B42 0.299 0.266 Valid

21 B43 0.553 0.266 Valid

22 B44 0.164 0.266 Tidak

23 B45 0.383 0.266 Valid

45

e. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah

didapat dalam penilitian ini merupakan data yang reliabel atau dapat

dipercaya. Dari hasil data yang diolah, reliabilitas untuk variabel X (peran

orang tua) diperoleh hasil 0, 464 . Untuk variabel Y (perilaku konsumtif

siswa) diperoleh hasil 0,717.

f. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya data dianalisis untuk

mengetahui skor jawaban responden yang akan dideskripsikan untuk

mengetahui persepsi responden mengenai variabel penelitian melalui

indikator tiap variabel. Dalam hal ini analisis deskriptif digunakan untuk

menganalisis data tanpa bermaksud mengambil kesimpulan yang berlaku

umum/generalisasi. Hasil analisis deskriptif persentase skor responden

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel peran orang tua

Variabel peran orang tua ini dapat diketahui dari sub variabel

yang diturunkan menjadi indikator yang terdiri atas: keadaan sosial

ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan anak, sosialisasi orang tua

tentang konsumsi anak, kontrol orang tua terhadap uang saku anak,

intensitas pertemuan orang tua dengan anak. Dalam penelitian ini terdapat

empat pilihan jawaban responden terhadap indikator-indikator tersebut,

jawaban a dengan nilai 1, jawaban b dengan nilai 2, jawaban c dengan nilai

46

3, dan jawaban d dengan nilai 4. Deskripsi persentase skor responden untuk

variable peran orang tua adalah sebagai berikut:

1. Angket penelitian dengan indikator keadaan sosial ekonomi orang tua yang

menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor

1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4).

Tabel 4.3 Indikator keadaan sosial ekonomi orang tua

No. Interval skor F % Kriteria

1 364 – 637 1 1,92% Rendah

2 638 – 910 20 38,46% Sedang

3 911 – 1183 29 55,77% Tinggi

4 1184 – 1456 2 3,85% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator keadaan sosial

dengan kategori rendah dengan kriteria pekerjaan sebagai pegawai

tidak tetap, berpendidikan terakhir hanya SD, ayah sebagai sumber

penghasilan satu-satunya, pendapatan per bulan kurang dari Rp

1.200.000, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria pekerjaan

sebagai PNS, berpendidikan terakhir hingga S2, sumber penghasilan

dalam keluarga diperoleh dari ayah dan ibu, pendapatan per bulan lebih

dari Rp 5.200.000.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

47

Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi

orang tua siswa

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator keadaan sosial

ekonomi orang tua siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana dengan

kriteria pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta, yang berpendidikan SMA

atau sederajat, sumber utama pendapatan berasal dari ayah dan ibu,

penghasilan per bulan antara Rp 3.200.000,00 sampai dengan Rp

5.200.000,00

2. Angket penelitian dengan indikator pemenuhan kebutuhan siswa yang

menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor

1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4).

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 11.00 24.00 18.1731 2.43923

Valid N (listwise) 52

48

Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa

No. Interval skor F % Kriteria

1 364 – 637 0 0% Rendah

2 638 – 910 31 59,61% Sedang

3 911 – 1183 20 38,46% Tinggi

4 1184 – 1456 1 1,92% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator pemenuhan kebutuhan

siswa yang termasuk dalam kategori rendah dengan kriteria pemenuhan

kebutuhan oleh orang tua yang tidak cukup bagi anak, sistem pemberian uang

saku secara harian, uang saku yang kurang dari Rp 400.000,00/bulan,

ketidakpuasaan anak dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas

anak yang tidak terpenuhi, dan dengan ketidakpuasan anak terhadap fasilitas

yang diberikan oleh orang tua, sedangkan kategori sangat tinggi dengan

kriteria pemenuhan kebutuhan sangat tercukupi oleh orang tua, sistem

pemberian uang saku bulanan yang lebih dari Rp 800.000,00/bulan, anak

sangat puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang

sangat terpenuhi, dan anak sangat puas terhadap fasilitas yang diberikan oleh

orang tua.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

49

Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator pemenuhan

kebutuhan siswa termasuk dalam kategori sedang di mana kriteria pemenuhan

kebutuhan yang cukup, sistem pemberian uang saku mingguan, pemberian

uang saku antara Rp 400.000 sampai dengan Rp 600.000/bulan, anak cukup

puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang cukup

terpenuhi, dan anak cukup puas dengan fasilitas yang diberikan oleh orang

tua.

3. Angket penelitian dengan indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi

siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,

terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka

skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang

skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4).

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 13.00 24.00 17.0962 2.34529

Valid N (listwise) 52

50

Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi

siswa

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator sosialisasi orang tua

tentang konsumsi siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak

pernah menasehati anak tentang apa yang dikonsumsi dan orang tua sama

sekali tidak ikut dalam penentuan konsumsi anak, sedangkan kategori tinggi

dengan kriteria orang tua yang sangat sering menasehati anaknya tentang apa

yang dikonsumsi dan sangat sring ikut menentukan apa yang dikonsumsi

anak.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi orang tua tentang

konsumsi siswa

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator sosialisasi

orang tua tentang konsumsi siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 2.00 8.00 5.4615 1.21206

Valid N (listwise) 52

No. Interval skor F % Kriteria

1 104 – 182 1 1,92% Rendah

2 183 – 260 25 48,08% Sedang

3 261 – 338 16 30,77% Tinggi

4 339 – 416 10 19,23% Sangat tinggi

52 100%

51

orang tua sering menasehati anaknya dalam menentukan apa yang dikonsumsi

dan sering menentukan apa yang seharusnya dikonsumsi anak.

4. Angket penelitian dengan indikator kontrol orang tua terhadap uang saku

siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,

terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1.

Maka skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52).

Rentang skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4)

Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku

siswa

No. Interval skor F % Kriteria

1 104 – 182 15 28,85% Rendah

2 183 – 260 18 34,62% Sedang

3 261 – 338 16 30,77% Tinggi

4 339 – 416 3 5,77% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator kontrol orang tua

terhadap uang saku siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak

pernah mengontrol uang saku anak dan tidak peduli dengan penggunaan uang

saku anaknya, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria orang tua sangat sering

melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli sekali tentang

penggunaannya.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

52

Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap

uang saku siswa

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator kontrol orang tua

terhadap uang saku siswa termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua

cukup sering melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli terhadap

penggunaan uang saku tersebut.

5. Angket penelitian dengan indikator intensitas pertemuan orang tua dengan

siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,

terdapat 4 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka

skor tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang

skor 624 (832 – 208). Interval skor 156 (624: 4).

Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua

dengan siswa

No. Interval skor F % Kriteria

1 208 – 364 3 5,77% Rendah

2 365 – 520 10 19,23% Sedang

3 521 – 676 17 32,69% Tinggi

4 677 – 832 22 42,31% Sangat tinggi

52 100%

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 2.00 8.00 4.6538 1.46708

Valid N (listwise) 52

53

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk intensitas pertemuan orang

tua dengan siswa kategori rendah dengan kriteria pertemuan dengan orang tua

yang jarang terjadi, terjadi kurang dari 7 jam/hari, kualitas komunikasi yang

kurang baik, dan anak kurang puas terhadap pertemuan yang terjadi dengan

orang tuanya tersebut, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria

pertemuan dengan orang tua yang sangat sering terjadi selama lebih dari 9

jam/hari, komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak sangat baik,

dan anak merasa sangat puas dengan pertemuan yang terjadi tersebut.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua

dengan siswa

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator intensitas

pertemuan orang tua dengan siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana

anak seing bertemu dengan orang tuanya antara 8 sampai dengan 9 jam/hari,

komunikasi yang terjalin dengan baik, dan anak merasa puas dengan

pertemuannya bersama orang tua mereka.

b. Variabel perilaku konsumtif siswa

1. Angket penelitian dengan indikator penampilan siswa yang menggambarkan

perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4 butir pertanyaan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 6.00 16.00 12.4231 2.80997

Valid N (listwise) 52

54

dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 832 (4 x 4 x

52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor 624 (832 – 208 ).

Interval skor 156 (624: 4).

Tabel 4.13 Indikator penampilan siswa

No. Interval skor F % Kriteria

1 208 – 364 4 7,69% Rendah

2 365 – 520 19 36,54% Sedang

3 521 – 676 25 48,08% Tinggi

4 677 – 832 4 7,69% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penampilan bahwa

kategori rendah dengan kriteria penampilan tidak penting bagi siswa, siswa

tidak memperdulikan merek/brand dari apa yang mereka gunakan, mereka

merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan tidak penting, dan

pemilihan penggunaan produk bermerek/ branded dengan alasan agar awet

digunakan, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dengan kriteria

penampilan menjadi hal yang sangat penting bagi mereka, siswa sangat

memperdulikan merek/brand dari produk yang mereka gunakan, siswa

merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan sangat penting

dengan alasan agar mendapat pujian atau pengakuan dari lingkungan

sekitarnya.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

55

Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penampilan siswa termasuk

dalam kategori tinggi di mana penampilan menjadi hal yang penting bagi

mereka, siswa memperdulikan merek/brand dari produk yang digunakan,

siswa merasa bahwa merek dari produk yang digunakan sangatlah penting

untuk menunjang penampilan dengan alasan pengaruh teman atau lingkungan

sekitar.

2. Angket penelitian dengan indikator penggunaan uang saku siswa yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 5

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 1040 (5 x 4 x 52) dan skor terendah 260 ( 5 x 1 x 52). Rentang skor

780 (1040 – 260 ). Interval skor 195 (780: 4).

Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku

No. Interval skor F % Kriteria

1 260 – 455 4 7,69% Rendah

2 456 – 650 38 73,07% Sedang

3 651 – 845 10 19,23% Tinggi

4 846 – 1040 0 0% Sangat tinggi

52 100%

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 6.00 14.00 10.7692 2.10150

Valid N (listwise) 52

56

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penggunaan uang

saku kategori rendah dengan kriteria orang tua yang benar-benar tidak

mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang tidak pernah membeli

produk bermerk/branded, jika pergi ke pusat perbelanjaan tidak membeli

sesuatu yang hanya pergi ke tempat tersebut sekali dalam seminggu dan setiap

bulan selalu menabung, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria,

orang tuan yang sangat mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang

sangat sering membeli sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang lebih dari

3 kali dalam seminggu sehingga tidak sempat menabung.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.16 Rata-rata indikator penggunaan uang saku

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan uang saku siswa

termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua kadang-kadang

mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa kadang-kadang membeli

sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang biasanya dilakukan 2 kali dalam

seminggu sehingga jarang menabung uang saku mereka.

3. Angket penelitian dengan indikator penggunaan teknologi yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 8.00 16.00 11.1346 1.81528

Valid N (listwise) 52

57

tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor

624 (832 – 208 ). Interval skor 156 (624: 4).

Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi

No. Interval skor F % Kriteria

1 208 – 364 14 26,92% Rendah

2 365 – 520 16 30,77% Sedang

3 521 – 676 15 28,85% Tinggi

4 677 – 832 7 13,46% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel d iatas diketahui bahwa untuk indikator teknologi canggih

yang dimiliki kategori rendah dengan kriteria tidak pernah menggunakan

gadget karena hanya memiliki 1 gadget dan merasa barang tersebut tidak

penting sehingga tidak pernah membawanya saat ke sekolah, sedangkan

kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa sangat sering menggunakan

gadget dan gadget yang dimiliki lebih dari 4 buah karena merasa barang

tersebut sangat penting sehingga sering membawanya ke sekolah.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.18 Rata-rata indikator teknologi canggih yang

dimiliki

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 4.00 16.00 9.9808 3.03244

Valid N (listwise) 52

58

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan teknologi siswa

termasuk dalam kategori sedang di mana siswa menggunakan gadget hanya

kadang-kadang saja dan gadget yang dimiliki sebanyak 2 buah karena barang

tersebut cukup penting bagi dirinya sehingga hanya kadang-kadang saja

membawanya ke sekolah.

4. Angket penelitian dengan indikator tempat tongkrongan siswa yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor

468 (624 – 156). Interval skor 117 (468: 4)

Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan

No. Interval skor F % Kriteria

1 156 – 273 6 11,54% Rendah

2 274 – 390 11 21,15% Sedang

3 391 – 507 23 44,23% Tinggi

4 508 – 624 12 23,08% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat tongkrongan

kategori rendah dengan kriteria siswa merupakan orang yang tidak suka pergi

ke tempat tongkrongan, namun hanya berkumpul di rumah salah satu teman

saja yang dilakukan seminggu sekali, sedangkan untuk kategori sangat tinggi

dengan kriteria siswa merupakan orang yang sangat suka pergi ke tempat

tongkrongan, mereka biasanya pergi ke mall untuk nongkrong yang bisa

lebih dari 3 kali dalam seminggu.

59

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden

sebagai berikut:

Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat berkumpul dan

menghabiskan waktu bersama teman-teman termasuk dalam kategori tinggi di

mana siswa merupakan orang yang kadang suka pergi ke tempat tongkrongan

dan tempat yang sering digunakan untuk berkumpul adalah tempat makan

yang dikunjungi sekitar 3 kali dalam seminggu.

5. Angket penelitian dengan indikator makanan dan minuman siswa yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor

312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4).

Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman

No. Interval skor F % Kriteria

1 104 – 182 16 30,77% Rendah

2 183 – 260 25 48,08% Sedang

3 261 – 338 5 9,62% Tinggi

4 339 – 416 6 11,54% Sangat tinggi

52 100%

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 3.00 12.00 8.2308 2.09215

Valid N (listwise) 52

60

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator makanan dan

minuman kategori rendah dengan kriteria siswa yang tidak suka makan dan

minum di restoran cepat saji (fast food) dan mungkin hanya sekali dalam

seminggu makan disana, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria siswa

sangat menyukai makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food)

dan bisa lebih dari 3 kali dalam seminggu makan disana.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa makanan dan minuman

siswa termasuk dalam kategori sedang di mana siswa tidak terlalu suka

dengan makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food) dan

berkunjung kesana 2 kali seminggu.

6. Angket penelitian dengan indikator tempat rekreasi siswa yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor

468 (624 – 156 ). Interval skor 117 (468: 4).

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 2.00 8.00 4.4231 1.47324

Valid N (listwise) 52

61

Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi

No. Interval skor F % Kriteria

1 156 – 273 14 26,92% Rendah

2 274 – 390 22 40,31% Sedang

3 391 – 507 12 23,08% Tinggi

4 508 – 624 4 7,69% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat rekreasi

kategori rendah dengan kriteria siswa dalam seminggu hanya 1 kali pergi ke

pusat perbelanjaan ataupun refreshing dan biasnya saat merasa bosan pergi

refreshing ke pantai , sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa

yang pergi ke pusat perbelanjaan ataupun refreshing lebih dari 3 kali

seminggu dan biasanya saat bosan mereka pergi ke mall.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat rekreasi siswa

termasuk dalam kategori sedang di mana siswa pergi ke pusat perbelanjaan

ataupun refreshing 2 kali seminggu dan pergi ke bioskop saat merasa bosan.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 3.00 11.00 6.7115 2.02278

Valid N (listwise) 52

62

7. Angket penelitian dengan indikator teman dan lingkungan sekitar siswa yang

menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2

butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor

tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor

312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4).

Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar

No. Interval skor F % Kriteria

1 104 – 182 5 9,62% Rendah

2 183 – 260 32 61,54% Sedang

3 261 – 338 13 25% Tinggi

4 339 – 416 2 3,85% Sangat tinggi

52 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator teman dan

lingkungan sekitar kategori rendah dengan kriteria teman di sekitar siswa

bukanlah orang yang konsumtif dan hal tersebut sama sekali tidak

mempengaruhi gaya hidup mereka, sedangkan kategori sangat tinggi dengan

kriteria teman yang ada di sekitar siswa adalah orang yang sangat konsumtif

dan sangat mempengaruhi gaya hidup siswa.

Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:

63

Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan

sekitar

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa teman dan lingkungan

sekitar siswa termasuk dalam kategori sedang di mana teman di sekitar siswa

adalah orang yang sebagian kecil konsumtif dan kadang-kadang

mempengaruhi gaya hidup siswa.

g. Analisis Regresi Sederhana

Berdasarkan hasil penghitungan analisis regresi linier sederhana

yang dilakukan melalui analisis statistik program spss 17.0 for windows,

maka diperoleh hasil:

Tabel 4. 27 Regresi

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa angka R sebesar 0,141

menujukkan bahwa pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku

konsumtif siswa) adalah positif, artinya setiap ada kenaikan pada variabel X

(peran orang tua) maka variabel Y (perilaku konsumtif) juga akan mengalami

kenaikan. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal

dari 0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 52 3.00 7.00 4.7885 1.05415

Valid N (listwise) 52

64

dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% -

2% = 98%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Tabel 4.28 Koefisien regresi

Dengan demikian, analisis regresi linier sederhana ini telah menjawab

rumusan masalah peneliti yang kedua yaitu seberapa besar pengaruh dari

peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa yang berdasarkan tabel

diatas, persamaan regresi mengandung makna: Perilaku konsumtif = 44,028 +

0,208 (Peran orang tua). Artinya: konstanta sebesar 44,028 menyatakan bahwa

jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku konsumtif adalah 44,028,

sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena

tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan, maka akan

meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan.

h. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif

siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.

H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa

kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 44.028 12.010 3.666 .001

Peran .208 .207 .141 1.004 .320

a. Dependent Variable: perilaku

65

Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis dapat diketahui dari

besarnya signifikansi pada tabel uji anova. Hasil uji anova pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 29 Uji Hipotesis dengan Anova

Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 1,008 dengan tingkat

signifikansi 0,320. Karena probabilitas (0,320) lebih besar dari 0,05 maka X

(peran orang tua) berpengaruh terhadap Y (perilaku konsumtif), sehingga

hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut berarti menunjukkan

bahwa ada pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa di

SMA Kesatrian 1 Semarang. Dengan demikian, uji ANOVA ini telah menjawab

rumusan masalah pertama dari penelitian ini yaitu ada pengaruh antara peran

orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1

Semarang.

B. PEMBAHASAN

Teori Parson menyatakan bahwa semua sistem yang hidup harus

memenuhi empat prasyarat fungsional yaitu: pattern maintenance, integrasion,

goal attainment, dan adaptation. Salah satu sub-kelas dari sistem hidup itu ialah

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 60.956 1 60.956 1.008 .320a

Residual 3022.967 50 60.459

Total 3083.923 51

a. Predictors: (Constant), peran

b. Dependent Variable: perilaku

66

sistem tindakan,termasuk subsistem perilaku, subsistem psikologi, subsistem

cultural, dan subsistem sosial. Sistem sosial yang paling berswadaya ialah

masyarakat, yang berfungsi mengintegrasikan sistem sosial. (Poloma, 2003:195)

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi sederhana menunjukkan bahwa angka rxy= 0,141 munujukkan bahwa

pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku konsumtif siswa) adalah

positif. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal dari

0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa

dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% - 2%)

98% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan persamaan regresi: Perilaku

konsumtif = 44,028 + 0,208 (Peran orang tua) yang artinya: konstanta sebesar

44,028 menyatakan bahwa jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku

konsumtif adalah 44,028, sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa

setiap kenaikan ( karena tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan,

maka akan meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan.

Dengan demikian teori fungsionalisme struktural Parson ini peneliti

gunakan dengan tepat karena peran orang tua memiliki pengaruh terhadap

perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hal ini

menunjukkan bahwa peran orang tua dan perilaku konsumtif yang terjadi pada

siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan suatu sistem yang

saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam menganalisis tahapan timbulnya

perilaku konsumtif yang dilakukan oleh siswa yaitu sebagai berikut:

f. Adaptation (Adaptasi)

67

Dalam fungsi adaptasi ini, tindakan/ perilaku yang dilakukan oleh anak

(siswa kelas XI) merupakan hasil dari adaptasi mereka dengan lingkungan

eksternal sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini, dapat dilihat dari orang tua

mempunyai peran orang tua menjadi penting karena anak (siswa kelas XI) akan

belajar pola konsumsi yang dilakukan oleh orang tua dan yang ada di sekitar

lingkungannya, termasuk sekolah. Hal ini terlihat dalam indikator keadaan sosial

ekonomi sosial orang tua siswa yang tampak pada butir pertanyaan nomor 1, 2, 5,

6 dan 7 tentang pekerjaan orang tua (ayah dan ibu) serta besar penghasilan yang

diperoleh dalam keluarga. Indikator pemenuhan kebutuhan pada butir pertanyaan

nomor 11 dan 12 tentang pemberian uang saku pada siswa dan 19 fasilitas anak.

Indikator penampilan pada butir pertanyaan nomor 24 tentang pentingnya

penampilan bagi anak dan 27 alasan anak memilih menggunakan produk branded,

indikator teknologi yang dimiliki pada nomor 34 jumlah gadged yang dimiliki

siswa, indikator tempat tongkrongan terdapat pada butir 38 dan39 tentang tempat

yang sering digunakan siswa untuk tongkrongan dan intensitas tongkrongan

tersebut, serta indikator teman dan lingkungan sekitar pada nomor 44 tentang

gaya hidup teman yang ada di sekitar siswa. Hal tersebut merupakan suatu bentuk

adaptasi dari siswa untuk dapat berada di lingkungan sekolah itu sendiri.

g. Goal Attainment (Pencapaian tujuan)

Semua tindakan yang dilakukan oleh individu setelah mengalami proses

adaptasi memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Dalam kondisi yang

demikian, orang tua berperan untuk menilai dan memahami perilaku konsumtif

anaknya setelah mengalami penyesuaian sehingga orang tua dapat memberikan

68

arahan kepada anaknya agar tidak terbentuk perilaku konsumtif pada diri anaknya

(siswa kelas XI). Hal ini dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan siswa

pada butir pertanyaan nomor 8 tentang pemenuhan kebutuhan siswa oleh orang

tua, indikator sosialisasi orang tua kepada anak yang terdapat pada butir

pertanyaan nomor 9 dan 10 tentang campur tangan orang tua dalam menasehati

dan menentukan apa yang dikonsumsi anak, indikator intensitas pertemuan orang

tua dengan anak yang terdapat pada butir soal nomor 20, 21 dan 22 tentang

intensitas pertemuan siswa dengan orang tuanya dan kualitas hubungan yang

terjadi, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 30 dan 31

tentang kebiasaan belanja dan intensitas anak pergi ke pusat perbelanjaan,

indikator makanan dan minuman pada butir pertanyaan nomor 40 tentang

kebiasaan makan atau minum di restoran cepat saji. Butir-butir pertanyaan diatas

merupakan salah satu cara dari siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang

untuk dapat melanggengkan tahap adaptasi mereka dengan lingkungannya

sehingga mereka mendapat pengakuan dari lingkungan tempat mereka berada

yaitu SMA Kesatrian 1 Semarang.

h. Integration (Integrasi)

Setelah dapat memahami perilaku konsumsi anak-anaknya serta

memberikan arahan, orang tua harus mampu menyatukan arahan tersebut dan

aturan-aturan yang telah disepakati dalam diri anak sehingga anak mampu

membatasi perilaku konsumtifnya. Hal ini dapat dilihat dari indikator keadaan

sosial ekonomi orang tua yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 3 dan 4

tentang pendidikan terakhir orang tua (ayah dan ibu), indikator kontrol orang tua

69

mengenai konsumsi siswa pada butir pertanyaan nomor 13 dan 15 tentang

kepedulian orang tua akan kontrol terhadap penggunaan uang saku anak, indikator

penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 14 tentang kepedulian orang

tua akan penggunaan uang saku anaknya, indikator tempat rekreasi pada butir

nomor 43 tentang intensitas anak untuk pergi rekreasi serta pada indikator teman

dan lingkungan sekitar pada butir soal nomor 45 tentang teman dan lingkungan

siswa yang dapat mempengaruhi gaya hidup siswa. Pada butir pertanyaan tersebut

merupakan tahapan dimana siswa berusaha agar mereka dapat mempertahankan

eksistensi diri mereka dan tetap mendapatkan pengakuan dari lingkungan

sekitarnya.

i. Latency (Latensi/pemeliharaan pola)

Dalam fungsi ini, semua hal yang dilakukan oleh siswa kelas XI telah

menjadi suatu kebiasaan dimana anak melakukan hal tersebut karena sudah

terbentuk dan melekat sebagai perilaku yang selalu dilakukan dan menjelma

menjadi gaya hidup anak. Hal ini tercermin dari indikator pemenuhan kebutuhan

siswa yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 16, 17, dan 18 tentang kepuasan

siswa terhadap fasilitas dan pemenuhan kebutuhan oleh orang tuanya, indikator

intensitas pertemuan orang tua dengan siswa pada butir pertanyaan nomor 23

tentang kepuasan siswa terhadap intensitas pertemuan yang terjadi dengan kedua

orang tuanya, indikator penampilan pada butir soal nomor 25 dan 26 tentang gaya

hidup siswa yang cenderung konsumtif dengan pemilihan produk

bermerk/branded, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan 28 dan

32 tentang penggunaan uang saku untuk pembelian produk branded dan

70

tabungan, indikator tempat rekreasi pada butir pertanyaan nomor 29 tentang

intensitas kunjungan ke pusat perbelanjaan, indikator teknologi canggih yang

dimiliki pada butir pertanyaan nomor 33, 35 dan 36 tentang pentingnya gadged

dalam kehidupan siswa, indikator tempat tongkongan pada butir nomor 37 tentang

kebiasaan siswa pergi ke tempat tongkrongan, indikator makanan dan minuman

pada butir nomor 41 dan 42 tentang intensitas siswa pergi ke restoran cepat saji.

Butir pertanyaan tersebut mengandung arti bahwa siswa kelas XI SMA Kesatrian

1 Semarang secara tidak langsung telah melakukan secara terus-menerus

kebiasaan-kebiasaan mereka yang telah menjurus kepada perilaku konsumtif itu

sendiri.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1

Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran orang tua memiliki

pengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1

Semarang. Pengaruhnya dapat dilihat dari hasil perhitungan masing-masing

variabel. Untuk variabel bebas dari penelitian ini adalah peran orang tua yang

terdiri dari indikator keadaan sosial ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan

siswa, sosialisasi orang tua terhadap konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap

uang saku siswa, dan intensitas pertemuan orang tua dengan siswa sedangkan

untuk variabel perilaku konsumtif siswa dapat dilihat melalui indikator

penampilan, penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat

nongkrong, makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan

sekitar siswa.

71

Dari hasil diatas, maka indikator- indikator variabel peran orang tua dan

variabel perilaku konsumtif tidak dapat berdiri sendiri dan saling berhubungan

satu sama lain. Bila satu komponen indikator dalam variabel tersebut tidak

seimbang maka akan mempengaruhi indikator lain, maka dapat dinyatakan bahwa

apabila X (peran orang tua) mengalami perubahan maka Y (perilaku konsumtif

siswa) juga akan mengalami perubahan.

Setiap variabel diatas telah mampu memenuhi kebutuhan masing-masing

sebagai suatu sistem yang terstruktur. Suatu sistem yang selalu mengarah pada

kondisi yang seimbang apabila tiap-tiap bagian dari sistem tersebut telah mampu

memenuhi kebutuhan dengan baik. Masing-masing indikator dalam setiap

variabel merupakan suatu sistem yang terstruktur dan akan berpengaruh satu sama

lain apabila terdapat satu bagian yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan

baik.

Besarnya pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa

kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang menunjukkan bahwa peran orang tua

memiliki peranan penting dalam perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA

Kesatrian 1 Semarang.

72

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menarik

simpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku

konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%.

Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus

regresi yaitu: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua), dimana

jika peran orang tua nilainya meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

perilaku konsumti sebesar 0,208 satuan dengan standart error sebesar 12,01.

Hal ini terlihat dari variabel peran orang tua yang terdiri dari indikator:

keadaan sosial ekonomi orang tua siswa, pemenuhan kebutuhan siswa,

sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap uang

saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua dengan siswa, dan variabel

perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan, penggunaan uang saku, teknologi

canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan, makanan dan minuman, tempat

rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar.

2. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA

Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, di mana apabila X (peran orang tua)

mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami

kenaikan.

73

B. SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, serta simpulan, maka saran yang dapat

peneliti sampaikan adalah:

1. Bagi para orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian terhadap anak

dan menjaga perilaku mereka khususnya dalam masalah gaya hidup mereka

yang akan menjadi panutan bagi anak-anak mereka nanti.

2. Bagi pemerintah Kota Semarang perlu adanya penelitian lanjutan untuk

melihat variabel–variabel lain yang tidak tampak atau tidak dapat dijelaskan

pada penelitian ini.

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).

Jakarta: Rineka Cipta.

Baudrillard, Jean. 2004. Masyarakat konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Chaney, David. 1996. Lifestyles: sebuah pengantar Komprehensif. Terjemahan

Rouledge. Yogyakarta: Jalasutra.

Djamarah, Syaiful, Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam

Keluarga. Bandung: CV. Pustaka Setia

Fiskontak. 1997. Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat

Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra.

Gerungan, W A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama

Goode, Wiliam.1991. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara

Mantri, Wulan Nindya. 2007. Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa

UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.

Parma, Sintiche Ariesny. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku

Konsumtif Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di

SMA Negeri 1 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi UNDIP.

Poloma, M. Margaret. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada

Purnomo,Paulus Sugeng Tri. 2010. Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat

Sekitar Pasar Swalayan .Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial

UNNES.

Rais, Heppy El. 2012. Kamus Ilmiah Popular. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratner RK. Kahn BE. 2002. The Impact Of Private versus Public Consumption

On Variety – Seeking Behavior. Journal of Consumers Research Inc, Vol

29.

Ritzer, George. 2003. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta.

Raja Grafindo Persada.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana.

75

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Soekanto, Soerjono. 2006. Pengantar Sosiologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Strinati, Dominic. 2004. Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya

Popular. Yogyakarta: Bentang.

Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Wahana Komputer, 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta:

Salemba Infoteks

76

LAMPIRAN -LAMPIRAN

77

Lampiran 1

Pedoman Pengumpulan Data Penelitian “ PENGARUH

PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU

KONSUMTIF SISWA KELAS XI SMA KSATRIAN 1

SEMARANG”

Variabel X Indikator Butir Soal

Peran Orang

Tua

f) Keadaan sosial ekonomi

orang tua

g) Pemenuhan kebutuhan

siswa

h) Sosialisasi orang tua

tentang konsumsi siswa

i) Kontrol orang tua

terhadap uang saku siswa

j) Intensitas pertemuan

orang tua dengan siswa

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

8, 11, 12, 16, 17, 18,

19.

9 dan 10.

13 dan 15.

20, 21, 22, 23.

Variabel Y Indikator Butir Soal

Perilaku

Konsumtif

Siswa Kelas

XI

h) Penampilan

i) Penggunaan uang saku

j) Teknologi canggih yang

dimiliki

k) Tempat tongkrongan

l) Makanan dan minuman

m) Tempat rekreasi

n) Teman dan lingkungan

sekitar

24, 25, 26, 27.

14, 28, 30, 31, 32.

33, 34, 35, 36.

37, 38, 39.

40 dan 41.

29, 42, 23.

44 dan 45.

Setiap responden diharapkan menjawab butir soal dengan memberikan

tanda (X) pada setiap item jawaban.

Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Masing-masing jawaban mempunyai skor kecuali jenis kelamin.

Lampiran 2

Angket Penelitian

78

“Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif

Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”

a. Petunjuk Umum

Angket ini disusun dalam rangka mengumpulkan data untuk penyusunan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku

Konsumtif Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”.

Jawaban dari Anda yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya

sangat berarti dan sangat membantu keberhasilan dalam penelitian yang

sedang penulis laksanakan ini.

Kegiatan penelitian ini tidak memiliki kaitan atau pengaruh sedikitpun

terhadap citra Anda sebagai seorang siswa.

Atas bantuan dan kesungguhan Anda dalam menjawab pertanyaan dalam

angket ini, peneliti ucapkan terima kasih.

b. Petunjuk Khusus

Mohon angket ini cukup dijawab dengan memberi tanda (X) pada salah

satu alternatif jawaban Anda.

Peneliti berharap Anda dapat memberi jawaban pada angket ini dengan

sebenarnya tanpa terpengaruhi oleh hal-hal lain.

79

Jenis kelamin Anda :

a. Laki-laki b. Perempuan

1. Jenis pekerjaan ayah :

a. PNS c. Guru non PNS

b. Wiraswasta d.Lain-lain…………..

2. Jenis pekerjaan ibu :

a. PNS c. Guru non PNS

b. Wiraswasta d. Lain-lain…………

3. Pendidikan terakhir ayah :

a. SD c. SMA/ Sederajat

b. SMP d. Lain-lain……………

4. Pendidikan terakhir ibu :

a. SD c. SMA/ Sederajat

b. SMP d. Lain-lain……………

5. Siapa yang bekerja dalam keluarga :

a. Ayah b. Ibu c. Ayah dan ibu d. Lain-

lain……...

6. Besarnya penghasilan ayah per bulan :

a. Kurang dari Rp.1.200.000

b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000

c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000

d. Lebih dari Rp.5.200.000

7. Besarnya penghasilan ibu per bulan :

a. Kurang dari Rp.1.200.000

b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000

c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000

d. Lebih dari Rp.5.200.000

80

8. Apakah orang tua Anda sudah memenuhi kebutuhan Anda :

a. Tidak cukup c. Cukup

b. Hampir cukup d. Sangat cukup

9. Apakah orang tua Anda pernah menasehati Anda dalam mengkonsumsi

sesuatu:

a. Tidak pernah c. Sering

b. Kadang-kadang d. Sangat sering

10. Apakah orang tua Anda ikut menentukan apa yang harus Anda konsumsi:

a. Tidak sama sekali c. Sering

b. Kadang-kadang d. Sangat sering

11. Sistem pemberian uang saku oleh orang tua Anda :

a. Harian c. Bulanan

b. Mingguan d. Lain-lain…………..

12. Uang saku yang Anda terima per bulan:

a. Kurang dari Rp.400.000

b. Antara Rp. 400.000 s/d Rp. 600.000

c. Antara Rp. 600.000 s/d Rp. 800.000

d. Lebih dari Rp. 800.000

13. Seberapa sering orang tua Anda mengontrol penggunan uang saku Anda

tersebut:

a. Tidak pernah c. Sering

b. Cukup sering d. Sangat sering

14. Apakah Orang tua Anda tahu tentang penggunaan uang saku Anda:

a. Tidak tahu c. tahu

b. Kadang-kadang tahu d. tahu sekali

15. Seberapa pedulikah orang tua Anda dengan penggunaan uang saku yang

diberikan kepada anda:

a. Tidak peduli c. Peduli

b. Cukup peduli d. Sangat peduli

16. Seberapa puaskah anda dengan uang saku yang diberikan orang tua Anda:

a. Tidak puas c. Puas

81

b. Cukup puas d. Sangat puas

17. Apakah orang tua Anda selalu memberikan fasilitas yang Anda minta:

a. Tidak c. Ya

b. Kadang-kadang d. Lain-lain………

18. Seberapa puas Anda dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tua Anda:

a. Tidak puas c. Puas

b. Cukup puas d. Sangat puas

19. Dengan fasilitas apa Anda pergi ke sekolah:

a. Jalan kaki c. Sepeda motor

b. Bus d. Mobil

20. Seberapa sering pertemuan Anda dengan orang tua Anda:

a. Jarang c. Sering

b. Cukup sering d. Sangat sering

21. Berapa jam intensitas pertemuan Anda dalam sehari dengan orang tua

Anda:

a. Kurang dari 7 jam c. Antara 8-9 jam

b. Antara 7- 8 jam d. Lebih dari 9 jam

22. Dengan intensitas pertemuan yang Anda sebutkan pada butir soal no. 21,

sebarapa baik kualitas komunikasi antara Anda dengan orang tua Anda:

a. Kurang baik c. Baik

b. Cukup baik d. Sangat baik

23. Seberapa puas Anda dengan pertemuan yang terjadi pada butir soal no.21:

a. Kurang puas c. Puas

b. Cukup puas d Sangat puas

24. Seberapa penting penampilan bagi Anda:

a. Tidak penting c. Penting

b. Cukup penting d. Sangat penting

25. Apakah Anda termasuk orang yang memperdulikan merek/ brand dari

produk yang anda gunakan:

a. Tidak c. Ya

b. Kadang-kadang d. Lain-lain…………

82

26. Sebarapa pentingkah merek/brand dari produk yang Anda gunakan untuk

menunjang penampilan Anda:

a. Tidak penting c. Penting

b. Cukup penting d. Sangat penting

27. Apa alasan anda memilih untuk menggunakan produk-produk branded

tersebut:

a. Agar mendapat pujian c. Karena lingkungan/ pengaruh

teman

b. Agar up to date d. Lain-lain………

28. Apakah Anda membeli produk-produk branded tersebut dengan uang saku

Anda:

a. Tidak c. Ya

b. Kadang-kadang d. Lain-lain………….

29. Dalam seminggu berapa kali Anda mengunjungi pusat perbelanjaan/ mall:

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

30. Apakah Anda termasuk orang yang selalu membeli sesuatu saat pergi ke

pusat perbelanjaan/ mall:

a. Tidak sama sekali c. sering kali

b. Kadang-kadang d. sangat sering

31. Berapa kali dalam seminggu Anda pergi ke pusat perbelanjaan dan

membeli sesuatu yang Anda butuhkan:

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

32. Sempatkah Anda menabung uang saku Anda tiap bulannya;

a. Tidak sempat c. Kadang-kadang

b. Jarang d. Sempat

33. Apakah Anda sering menggunakan gadget :

a. Tidak c. Sering

83

b. Kadang-kadang d. Sangat sering

34. Berapa jumlah gadget yang Anda miliki:

a. 1 buah c. 3 buah

b. 2 buah d. Lebih dari 3 buah

35. Seberapa pentingkah gadget bagi Anda:

a. Tidak penting c. Penting

b. Cukup penting d. Sangat penting

36. Apakah Anda sering membawa gadget yang Anda miliki ke sekolah :

a. Tidak pernah c. Sering

b. Kadang-kadang d. Sangat sering

37. Apakah anda termasuk orang yang suka pergi ke tempat tongkrongan:

a. Tidak c. Kadang-kadang

b. Jarang d. Ya

38. Kemana biasanya Anda berkumpul bersama dengan teman-teman Anda

(nongkrong bareng):

a. Rumah salah satu teman c. Mall

b. Tempat makan d. Lain-lain………

39. Berapa kali dalam seminggu Anda berkumpul dengan teman-teman Anda:

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

40. Apakah Anda termasuk orang yang suka makanan cepat saji (fast food):

a. Tidak suka c. Suka

b. Tidak terlalu suka d. Sangat suka

41. Berapa kali dalam seminggu Anda berkunjung ke restoran cepat saji (fast

food):

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

42. Kemana biasanya Anda refreshing ketika Anda merasa bosan/penat:

a. Pantai c. Mall

b. Bioskop d. Lain-lain………

43. Dalam seminggu berapa kali biasanya Anda pergi refreshing:

84

a. 1 kali c. 3 kali

b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali

44. Apakah teman di sekitar Anda termasuk orang-orang yang konsumtif:

a. Tidak sama sekali c. Sebagian besar

b. Sebagian kecil d. Semua konsumtif

45. Apakah butir soal no.39 mempengaruhi gaya hidup Anda:

a. Tidak berpengaruh sama sekali c. Berpengaruh

b. Kadang-kadang mempengaruhi d. Sangat berpengaruh

85

Lampiran 3

Daftar validitas dan reliabilitas data peran orang tua

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B11 B12 B16 B17 B18 B19 B9 B10 B13 B15 B20 B21 B22 B23

1 R-1 4 4 4 3 1 3 1 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 68

2 R-2 2 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 1 2 4 4 4 3 57

3 R-3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 59

4 R-4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 58

5 R-5 4 1 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 60

6 R-6 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 59

7 R-7 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 51

8 R-8 1 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 4 4 3 58

9 R-9 2 4 3 3 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 1 1 4 1 2 2 46

10 R-10 4 4 2 2 1 1 1 3 1 1 2 3 3 3 3 2 1 2 4 4 4 4 55

11 R-11 1 4 4 4 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 49

12 R-12 2 1 3 4 3 1 2 3 1 1 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 61

13 R-13 2 4 4 4 3 1 2 2 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 63

14 R-14 4 4 4 3 1 4 2 3 3 1 3 2 2 3 1 1 2 4 3 2 2 3 57

15 R-15 2 3 3 4 3 4 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 4 4 3 4 62

16 R-16 2 4 4 3 1 4 1 3 3 1 1 2 2 4 4 3 2 2 4 4 2 1 57

17 R-17 4 4 4 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 64

18 R-18 2 4 3 3 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 58

19 R-19 4 4 3 3 1 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 1 1 4 1 62

20 R-20 2 2 3 3 3 1 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 4 3 55

21 R-21 2 2 4 4 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 3 4 4 4 59

22 R-22 4 4 4 3 1 2 1 3 2 1 1 2 1 3 2 2 3 3 3 4 3 3 55

23 R-23 4 4 4 4 1 3 1 4 2 2 3 2 2 3 3 1 1 4 4 4 3 3 62

24 R-24 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 1 2 2 52

25 R-25 2 2 4 4 3 4 2 4 1 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 1 4 4 67

26 R-26 1 2 4 3 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 55

27 R-27 4 4 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 64

28 R-28 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 54

29 R-29 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 60

30 R-30 1 1 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 1 3 4 53

31 R-31 2 4 3 3 1 2 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 54

32 R-32 4 4 3 3 1 2 1 4 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 4 3 3 3 55

33 R-33 1 4 3 3 1 3 1 4 1 1 1 3 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 54

34 R-34 2 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 4 4 56

35 R-35 1 1 2 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4 60

36 R-36 2 4 3 3 1 3 1 4 2 1 3 3 4 3 2 2 4 3 1 2 3 2 56

37 R-37 2 4 4 4 1 3 1 3 2 1 4 3 4 3 3 2 2 4 4 1 4 4 63

38 R-38 1 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 4 4 4 57

39 R-39 2 4 3 3 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 49

40 R-40 1 4 3 3 1 3 1 3 1 4 3 2 2 4 4 2 1 2 2 1 2 2 51

41 R-41 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 1 50

42 R-42 2 4 4 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 62

43 R-43 2 4 4 4 1 4 1 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 53

44 R-44 1 4 4 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 51

45 R-45 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 4 4 4 3 69

46 R-46 2 4 3 3 1 3 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 63

47 R-47 4 4 4 3 1 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 1 2 4 4 3 3 62

48 R-48 1 4 4 4 1 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 4 2 4 4 58

49 R-49 4 4 4 4 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 62

50 R-50 2 4 3 3 3 3 3 4 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 54

51 R-51 4 4 4 4 1 3 1 4 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 58

52 R-52 2 4 4 4 1 3 1 4 3 1 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 69

124 163 177 166 99 131 85 169 88 84 129 127 135 157 156 128 112 130 174 155 163 154 3006

0.404 0.040 0.341 0.279 0.069 0.192 0.119 0.199 0.228 0.173 0.323 0.369 0.543 0.074 0.301 0.321 0.387 0.364 0.320 0.320 0.512 0.544

rtabel 0.279 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28

Ket. Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

σ2

1.222 1.33 0.40 0.39 1.07 0.61 0.63 0.35 0.49 0.67 0.73 0.29 0.48 0.10 0.63 0.53 0.92 0.69 0.86 1.43 0.67 0.94

∑σi2

15.42

ni 22

2

t 27.69

r11 0.464

rtabel 0.279

Kriteria reliabel

RELIABILITAS

Kode JumlahItem Soal Peran Orang Tua

No.

Valid

itas

å X

xyr

86

Lampiran 4

Daftar perhitungan validitas butir 1

87

88

Lampiran 5

Daftar perhitungan reliabilitas peran orang tua

89

Lampiran 6

Daftar validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif

B24 B25 B26 B27 B14 B28 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B29 B42 B43 B44 B45

1 R-1 4 3 4 3 3 1 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 75

2 R-2 3 4 3 4 1 3 2 1 2 2 4 3 2 4 1 4 3 2 1 1 1 3 3 57

3 R-3 2 2 2 3 2 2 1 1 4 4 3 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 50

4 R-4 3 2 1 3 2 4 2 1 3 2 2 1 2 4 2 4 2 2 1 2 4 2 2 53

5 R-5 4 3 3 2 4 1 3 2 3 2 1 2 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 60

6 R-6 2 1 3 4 4 3 1 1 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 4 2 3 1 48

7 R-7 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2 3 2 1 1 3 1 3 2 1 2 1 46

8 R-8 2 2 2 4 3 2 2 1 4 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 3 2 49

9 R-9 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 3 4 2 4 4 1 3 1 2 2 53

10 R-10 4 2 1 4 1 4 1 1 4 3 1 3 3 4 1 4 2 1 1 4 1 2 2 54

11 R-11 2 3 4 3 1 2 2 2 2 4 2 4 3 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 56

12 R-12 4 2 2 4 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 3 4 46

13 R-13 4 2 2 4 3 3 2 1 2 2 1 2 1 3 1 4 2 1 2 4 2 3 1 52

14 R-14 4 2 3 4 3 3 1 1 4 2 2 3 1 4 4 4 2 1 1 4 2 1 3 59

15 R-15 1 1 1 4 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 2 1 1 4 1 3 1 40

16 R-16 3 3 4 4 2 1 2 1 3 4 3 4 4 2 1 2 4 2 3 4 2 3 1 62

17 R-17 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 4 2 1 1 4 4 3 2 56

18 R-18 4 2 2 4 3 3 2 1 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 59

19 R-19 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 1 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 63

20 R-20 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 1 4 1 4 2 2 2 3 3 2 4 57

21 R-21 4 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 3 2 4 2 4 3 1 2 3 3 3 4 58

22 R-22 4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 4 4 2 2 1 1 2 2 3 2 47

23 R-23 3 3 3 3 1 2 2 4 2 4 2 2 2 4 1 4 3 2 3 2 4 2 1 59

24 R-24 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 4 3 2 70

25 R-25 4 2 1 3 4 3 2 3 3 4 1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 65

26 R-26 3 3 3 4 2 2 4 1 3 2 2 4 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 59

27 R-27 4 1 1 3 3 3 2 1 4 4 2 3 4 3 2 4 3 1 1 1 2 3 2 57

28 R-28 4 3 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 2 2 2 1 1 3 1 3 2 55

29 R-29 4 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 4 2 2 2 3 2 4 2 51

30 R-30 4 3 4 2 2 2 3 1 1 4 2 4 4 3 2 2 4 1 1 2 1 3 3 58

31 R-31 4 1 1 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 53

32 R-32 2 1 1 4 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 37

33 R-33 4 3 3 2 2 3 2 1 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 1 4 2 2 2 60

34 R-34 2 1 1 3 1 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 1 2 3 1 3 2 52

35 R-35 1 1 1 4 2 3 1 1 4 3 1 1 1 4 4 4 1 1 2 1 1 2 2 46

36 R-36 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 69

37 R-37 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 2 52

38 R-38 4 2 3 4 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 1 4 3 3 1 1 1 2 1 55

39 R-39 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 1 4 2 3 2 51

40 R-40 2 1 1 2 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 60

41 R-41 3 3 3 4 3 2 2 4 1 1 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 3 3 67

42 R-42 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 2 3 1 2 3 2 60

43 R-43 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1 49

44 R-44 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 2 3 2 2 57

45 R-45 4 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 63

46 R-46 4 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 52

47 R-47 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 1 2 2 57

48 R-48 4 3 4 2 1 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 74

49 R-49 3 2 1 3 3 1 1 1 4 1 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 44

50 R-50 4 3 3 4 2 2 2 1 4 3 2 4 3 3 4 1 3 1 1 1 2 3 1 57

51 R-51 2 2 2 2 3 3 2 1 3 4 4 4 2 4 2 3 4 2 1 2 2 3 3 60

52 R-52 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 65

164 117 119 160 119 113 105 87 155 144 104 146 125 164 114 150 138 92 96 145 108 113 2914

0.411 0.576 0.516 -0.240 0.163 0.082 0.402 0.494 0.013 0.480 0.361 0.667 0.468 0.494 0.154 0.459 0.628 0.554 0.466 0.299 0.553 0.164 0.383

rtabel 0.266 0.27 0.27 0.266 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27

Ket. Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid

σ2

0.878 0.54 0.88 0.62 0.68 0.58 0.33 0.81 0.96 1.04 0.82 1.02 1.11 0.76 1.30 1.36 0.62 0.81 0.80 1.19 0.86 0.32 0.69

∑σi2

18.99

ni 23

2

t 60.47

r11 0.717

rtabel 0.266

Kriteria reliabel

RELIABILITAS

KodeJu

mla

h

Item Soal Perilaku KonsumtifNo.

Va

lid

ita

s

å X

xyr

90

Lampiran 7

Daftar perhitungan validitas butir 24

91

92

93

Lampiran 9

Deskriptif persentase peran orang tua

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 Jmlh % B8 B11 B12 B16 B17 B18 B19 Jmlh % B9 B10 Jmlh % B13 B15 Jmlh % B20 B21 B22 B23 Jmlh %

R1 4 4 4 3 1 3 1 20 71.4 4 1 2 3 3 3 4 20 71.4 4 4 8 100 3 3 6 75 4 4 3 3 14 87.5

R2 2 2 4 3 3 2 2 18 64.3 3 1 2 2 3 2 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 4 3 15 93.75

R3 2 2 3 3 3 2 2 17 60.7 4 2 2 3 3 3 3 20 71.4 3 3 6 75 2 3 5 62.5 3 3 3 2 11 68.75

R4 4 4 4 3 3 3 3 24 85.7 3 2 2 2 2 2 3 16 57.1 2 2 4 50 3 2 5 62.5 3 2 2 2 9 56.25

R5 4 1 3 3 3 3 1 18 64.3 2 1 1 3 3 3 3 16 57.1 4 3 7 87.5 4 2 6 75 4 3 3 3 13 81.25

R6 2 4 3 3 3 2 1 18 64.3 3 3 2 4 2 3 3 20 71.4 4 3 7 87.5 3 3 6 75 1 1 3 3 8 50

R7 2 2 2 2 3 2 2 15 53.6 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 3 3 6 75 2 2 4 50 3 4 2 2 11 68.75

R8 1 2 3 3 4 3 3 19 67.9 2 3 2 3 2 2 2 16 57.1 3 3 6 75 1 2 3 37.5 3 4 4 3 14 87.5

R9 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 1 2 2 2 3 14 50 3 2 5 62.5 1 1 2 25 4 1 2 2 9 56.25

R10 4 4 2 2 1 1 1 15 53.6 3 1 1 2 3 3 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 4 4 16 100

R11 1 4 4 4 1 2 2 18 64.3 3 1 2 2 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 3 2 5 62.5 1 1 3 1 6 37.5

R12 2 1 3 4 3 1 2 16 57.1 3 1 1 4 2 3 3 17 60.7 4 2 6 75 2 4 6 75 4 4 4 4 16 100

R13 2 4 4 4 3 1 2 20 71.4 2 1 1 2 2 2 3 13 46.4 4 4 8 100 3 3 6 75 4 4 4 4 16 100

R14 4 4 4 3 1 4 2 22 78.6 3 3 1 3 2 2 3 17 60.7 1 1 2 25 2 4 6 75 3 2 2 3 10 62.5

R15 2 3 3 4 3 4 3 22 78.6 3 2 1 3 2 3 3 17 60.7 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 3 4 15 93.75

R16 2 4 4 3 1 4 1 19 67.9 3 3 1 1 2 2 4 16 57.1 4 3 7 87.5 2 2 4 50 4 4 2 1 11 68.75

R17 4 4 4 2 1 2 1 18 64.3 3 2 1 3 3 3 3 18 64.3 4 3 7 87.5 3 3 6 75 4 3 4 4 15 93.75

R18 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 2 3 3 3 3 18 64.3 3 2 5 62.5 2 2 4 50 4 3 4 4 15 93.75

R19 4 4 3 3 1 3 1 19 67.9 4 3 4 4 3 3 3 24 85.7 3 2 5 62.5 3 4 7 87.5 1 1 4 1 7 43.75

R20 2 2 3 3 3 1 1 15 53.6 3 1 1 3 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 2 3 5 62.5 4 4 4 3 15 93.75

R21 2 2 4 4 3 2 3 20 71.4 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 2 4 6 75 1 2 3 37.5 3 4 4 4 15 93.75

R22 4 4 4 3 1 2 1 19 67.9 3 2 1 1 2 1 3 13 46.4 2 2 4 50 3 3 6 75 3 4 3 3 13 81.25

R23 4 4 4 4 1 3 1 21 75 4 2 2 3 2 2 3 18 64.3 3 1 4 50 1 4 5 62.5 4 4 3 3 14 87.5

R24 2 2 3 3 3 2 2 17 60.7 3 1 2 3 2 3 3 17 60.7 3 2 5 62.5 2 2 4 50 4 1 2 2 9 56.25

R25 2 2 4 4 3 4 2 21 75 4 1 3 4 2 4 3 21 75 4 2 6 75 4 2 6 75 4 1 4 4 13 81.25

R26 1 2 4 3 3 2 2 17 60.7 3 1 1 1 3 3 3 15 53.6 2 2 4 50 3 3 6 75 4 3 3 3 13 81.25

R27 4 4 3 2 1 2 1 17 60.7 3 2 1 3 3 4 3 19 67.9 3 3 6 75 3 3 6 75 4 4 4 4 16 100

R28 2 2 3 3 3 3 2 18 64.3 3 1 2 2 2 2 2 14 50 3 3 6 75 2 2 4 50 4 4 2 2 12 75

R29 2 2 3 3 3 3 3 19 67.9 3 1 2 1 2 2 3 14 50 4 3 7 87.5 3 2 5 62.5 3 4 4 4 15 93.75

R30 1 1 4 4 3 3 3 19 67.9 4 2 2 2 2 2 3 17 60.7 2 2 4 50 1 1 2 25 3 1 3 4 11 68.75

R31 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 1 3 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 3 3 6 75 3 3 4 2 12 75

R32 4 4 3 3 1 2 1 18 64.3 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 4 2 6 75 2 1 3 37.5 4 3 3 3 13 81.25

R33 1 4 3 3 1 3 1 16 57.1 4 1 1 1 3 2 3 15 53.6 2 2 4 50 3 3 6 75 4 4 2 3 13 81.25

R34 2 2 3 2 3 2 2 16 57.1 4 1 2 2 3 3 3 18 64.3 2 2 4 50 1 2 3 37.5 3 4 4 4 15 93.75

R35 1 1 2 3 3 2 2 14 50 2 3 4 2 4 3 3 21 75 2 2 4 50 2 4 6 75 4 4 3 4 15 93.75

R36 2 4 3 3 1 3 1 17 60.7 4 2 1 3 3 4 3 20 71.4 2 2 4 50 4 3 7 87.5 1 2 3 2 8 50

R37 2 4 4 4 1 3 1 19 67.9 3 2 1 4 3 4 3 20 71.4 3 2 5 62.5 2 4 6 75 4 1 4 4 13 81.25

R38 1 1 4 4 3 2 2 17 60.7 4 2 2 4 2 2 3 19 67.9 2 2 4 50 1 2 3 37.5 2 4 4 4 14 87.5

R39 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 3 2 3 2 10 62.5

R40 1 4 3 3 1 3 1 16 57.1 3 1 4 3 2 2 4 19 67.9 4 2 6 75 1 2 3 37.5 2 1 2 2 7 43.75

R41 2 1 2 2 1 2 1 11 39.3 3 2 1 2 3 3 3 17 60.7 3 3 6 75 2 3 5 62.5 4 4 2 1 11 68.75

R42 2 4 4 3 1 3 1 18 64.3 3 2 2 3 3 3 3 19 67.9 4 3 7 87.5 3 2 5 62.5 4 3 3 3 13 81.25

R43 2 4 4 4 1 4 1 20 71.4 3 2 1 3 2 3 3 17 60.7 2 2 4 50 1 2 3 37.5 2 2 3 2 9 56.25

R44 1 4 4 3 1 3 1 17 60.7 3 2 2 2 2 2 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 3 4 50 3 2 2 2 9 56.25

R45 4 2 4 4 3 3 4 24 85.7 4 2 3 2 3 3 3 20 71.4 4 2 6 75 2 2 4 50 4 4 4 3 15 93.75

R46 2 4 3 3 1 3 1 17 60.7 4 2 1 3 2 3 3 18 64.3 4 3 7 87.5 2 3 5 62.5 4 4 4 4 16 100

R47 4 4 4 3 1 2 2 20 71.4 4 2 2 2 3 3 3 19 67.9 4 2 6 75 1 2 3 37.5 4 4 3 3 14 87.5

R48 1 4 4 4 1 3 2 19 67.9 3 2 1 1 3 3 3 16 57.1 3 4 7 87.5 1 1 2 25 4 2 4 4 14 87.5

R49 4 4 4 4 1 2 1 20 71.4 3 1 2 3 3 3 3 18 64.3 3 3 6 75 3 2 5 62.5 4 3 2 4 13 81.25

R50 2 4 3 3 3 3 3 21 75 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 3 3 6 75 2 2 4 50 2 1 2 3 8 50

R51 4 4 4 4 1 3 1 21 75 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 2 3 5 62.5 3 3 6 75 3 4 2 2 11 68.75

R52 2 4 4 4 1 3 1 19 67.9 4 3 1 2 3 4 3 20 71.4 2 4 6 75 4 4 8 100 4 4 4 4 16 100

NoPeran Orang Tua

94

Lampiran 10

Deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa

B24 B25 B26 B27 Jmlh % B14 B28 B30 B31 B32 Jmlh % B33 B34 B35 B36 Jmlh % B37 B38 B39 Jmlh % B40 B41 Jmlh % B29 B42 B43 Jmlh % B44 B45 Jmlh %

R1 4 3 4 3 14 87.5 3 1 4 2 3 13 65 4 2 4 3 13 81.25 4 4 4 12 100 4 3 7 87.5 2 4 4 10 83.33 3 3 6 75

R2 3 4 3 4 14 87.5 1 3 2 1 2 9 45 2 4 3 2 11 68.75 4 1 4 9 75 3 2 5 62.5 1 1 1 3 25 3 3 6 75

R3 2 2 2 3 9 56.25 2 2 1 1 4 10 50 4 3 3 1 11 68.75 3 2 2 7 58.33 2 1 3 37.5 2 2 2 6 50 3 1 4 50

R4 3 2 1 3 9 56.25 2 4 2 1 3 12 60 2 2 1 2 7 43.75 4 2 4 10 83.33 2 2 4 50 1 2 4 7 58.33 2 2 4 50

R5 4 3 3 2 12 75 4 1 3 2 3 13 65 2 1 2 2 7 43.75 4 2 3 9 75 3 2 5 62.5 2 4 3 9 75 3 2 5 62.5

R6 2 1 3 4 10 62.5 4 3 1 1 4 13 65 1 2 2 1 6 37.5 3 1 1 5 41.67 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 3 1 4 50

R7 2 2 2 2 8 50 2 2 2 3 4 13 65 2 1 2 3 8 50 2 1 1 4 33.33 3 1 4 50 3 2 1 6 50 2 1 3 37.5

R8 2 2 2 4 10 62.5 3 2 2 1 4 12 60 2 3 2 2 9 56.25 1 1 1 3 25 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 3 2 5 62.5

R9 2 2 2 3 9 56.25 2 2 2 1 4 11 55 2 1 2 2 7 43.75 3 4 2 9 75 4 4 8 100 1 3 1 5 41.67 2 2 4 50

R10 4 2 1 4 11 68.75 1 4 1 1 4 11 55 3 1 3 3 10 62.5 4 1 4 9 75 2 1 3 37.5 1 4 1 6 50 2 2 4 50

R11 2 3 4 3 12 75 1 2 2 2 2 9 45 4 2 4 3 13 81.25 4 1 2 7 58.33 3 2 5 62.5 2 2 2 6 50 2 2 4 50

R12 4 2 2 4 12 75 2 2 2 1 3 10 50 2 1 2 1 6 37.5 3 1 1 5 41.67 2 1 3 37.5 1 1 1 3 25 3 4 7 87.5

R13 4 2 2 4 12 75 3 3 2 1 2 11 55 2 1 2 1 6 37.5 3 1 4 8 66.67 2 1 3 37.5 2 4 2 8 66.67 3 1 4 50

R14 4 2 3 4 13 81.25 3 3 1 1 4 12 60 2 2 3 1 8 50 4 4 4 12 100 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 1 3 4 50

R15 1 1 1 4 7 43.75 3 1 2 1 2 9 45 2 1 1 1 5 31.25 1 4 1 6 50 2 1 3 37.5 1 4 1 6 50 3 1 4 50

R16 3 3 4 4 14 87.5 2 1 2 1 3 9 45 4 3 4 4 15 93.75 2 1 2 5 41.67 4 2 6 75 3 4 2 9 75 3 1 4 50

R17 4 2 2 2 10 62.5 3 2 2 1 2 10 50 2 2 2 2 8 50 3 4 4 11 91.67 2 1 3 37.5 1 4 4 9 75 3 2 5 62.5

R18 4 2 2 4 12 75 3 3 2 1 4 13 65 4 2 3 2 11 68.75 3 2 3 8 66.67 2 1 3 37.5 2 3 2 7 58.33 2 3 5 62.5

R19 3 3 3 4 13 81.25 3 3 3 2 4 15 75 2 1 3 3 9 56.25 3 3 2 8 66.67 4 2 6 75 2 3 2 7 58.33 3 2 5 62.5

R20 4 2 3 3 12 75 2 2 2 2 3 11 55 2 1 3 1 7 43.75 4 1 4 9 75 2 2 4 50 2 3 3 8 66.67 2 4 6 75

R21 4 2 2 3 11 68.75 2 2 2 1 1 8 40 3 2 3 2 10 62.5 4 2 4 10 83.33 3 1 4 50 2 3 3 8 66.67 3 4 7 87.5

R22 4 2 2 2 10 62.5 2 2 2 1 1 8 40 2 2 1 1 6 37.5 4 4 2 10 83.33 2 1 3 37.5 1 2 2 5 41.67 3 2 5 62.5

R23 3 3 3 3 12 75 1 2 2 4 2 11 55 4 2 2 2 10 62.5 4 1 4 9 75 3 2 5 62.5 3 2 4 9 75 2 1 3 37.5

R24 3 3 2 3 11 68.75 3 3 2 4 4 16 80 4 4 4 4 16 100 4 1 4 9 75 3 1 4 50 1 4 4 9 75 3 2 5 62.5

R25 4 2 1 3 10 62.5 4 3 2 3 3 15 75 4 1 4 4 13 81.25 3 2 3 8 66.67 3 2 5 62.5 3 3 2 8 66.67 3 3 6 75

R26 3 3 3 4 13 81.25 2 2 4 1 3 12 60 2 2 4 2 10 62.5 3 2 2 7 58.33 3 1 4 50 2 3 2 7 58.33 3 3 6 75

R27 4 1 1 3 9 56.25 3 3 2 1 4 13 65 4 2 3 4 13 81.25 3 2 4 9 75 3 1 4 50 1 1 2 4 33.33 3 2 5 62.5

R28 4 3 2 2 11 68.75 2 3 2 1 4 12 60 3 4 4 2 13 81.25 2 2 2 6 50 2 1 3 37.5 1 3 1 5 41.67 3 2 5 62.5

R29 4 2 1 3 10 62.5 2 1 2 2 1 8 40 2 2 2 2 8 50 1 3 4 8 66.67 2 2 4 50 2 3 2 7 58.33 4 2 6 75

R30 4 3 4 2 13 81.25 2 2 3 1 1 9 45 4 2 4 4 14 87.5 3 2 2 7 58.33 4 1 5 62.5 1 2 1 4 33.33 3 3 6 75

R31 4 1 1 3 9 56.25 3 1 2 2 2 10 50 1 2 2 1 6 37.5 2 3 4 9 75 3 2 5 62.5 3 3 2 8 66.67 3 3 6 75

R32 2 1 1 4 8 50 1 1 2 1 3 8 40 2 1 2 2 7 43.75 2 1 1 4 33.33 2 1 3 37.5 1 2 1 4 33.33 2 1 3 37.5

R33 4 3 3 2 12 75 2 3 2 1 4 12 60 4 1 4 4 13 81.25 4 4 1 9 75 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 2 2 4 50

R34 2 1 1 3 7 43.75 1 2 2 2 3 10 50 3 2 4 4 13 81.25 2 3 2 7 58.33 3 1 4 50 2 3 1 6 50 3 2 5 62.5

R35 1 1 1 4 7 43.75 2 3 1 1 4 11 55 3 1 1 1 6 37.5 4 4 4 12 100 1 1 2 25 2 1 1 4 33.33 2 2 4 50

R36 4 3 3 3 13 81.25 2 2 2 3 3 12 60 3 2 3 2 10 62.5 4 2 4 10 83.33 3 4 7 87.5 4 4 3 11 91.67 3 3 6 75

R37 3 2 3 4 12 75 3 2 2 2 2 11 55 2 2 3 2 9 56.25 3 2 2 7 58.33 3 2 5 62.5 2 1 1 4 33.33 2 2 4 50

R38 4 2 3 4 13 81.25 2 2 2 1 4 11 55 4 2 3 2 11 68.75 3 1 4 8 66.67 3 3 6 75 1 1 1 3 25 2 1 3 37.5

R39 2 2 2 3 9 56.25 2 2 2 1 2 9 45 4 2 2 3 11 68.75 3 1 2 6 50 2 2 4 50 1 4 2 7 58.33 3 2 5 62.5

R40 2 1 1 2 6 37.5 2 2 2 3 2 11 55 4 2 4 4 14 87.5 4 3 4 11 91.67 3 2 5 62.5 3 3 3 9 75 2 2 4 50

R41 3 3 3 4 13 81.25 3 2 2 4 1 12 60 1 1 4 4 10 62.5 3 2 4 9 75 3 4 7 87.5 4 4 2 10 83.33 3 3 6 75

R42 3 3 2 3 11 68.75 2 2 2 3 3 12 60 3 3 3 4 13 81.25 4 1 4 9 75 2 2 4 50 3 1 2 6 50 3 2 5 62.5

R43 2 2 2 3 9 56.25 1 3 2 1 3 10 50 2 2 3 3 10 62.5 3 1 2 6 50 2 2 4 50 1 4 2 7 58.33 2 1 3 37.5

R44 3 3 3 3 12 75 2 2 2 2 3 11 55 3 2 3 3 11 68.75 3 1 4 8 66.67 2 2 4 50 2 2 3 7 58.33 2 2 4 50

R45 4 3 3 2 12 75 2 1 2 3 3 11 55 3 3 2 2 10 62.5 3 4 4 11 91.67 3 3 6 75 3 4 2 9 75 2 2 4 50

R46 4 3 3 2 12 75 2 2 2 2 3 11 55 1 1 1 1 4 25 2 3 4 9 75 2 2 4 50 2 3 2 7 58.33 3 2 5 62.5

R47 4 2 2 2 10 62.5 2 2 2 2 4 12 60 3 2 3 2 10 62.5 4 3 3 10 83.33 3 2 5 62.5 2 3 1 6 50 2 2 4 50

R48 4 3 4 2 13 81.25 1 2 2 2 3 10 50 4 3 4 4 15 93.75 4 3 4 11 91.67 4 4 8 100 4 3 4 11 91.67 3 3 6 75

R49 3 2 1 3 9 56.25 3 1 1 1 4 10 50 1 1 1 3 6 37.5 3 1 3 7 58.33 1 1 2 25 2 1 2 5 41.67 2 3 5 62.5

R50 4 3 3 4 14 87.5 2 2 2 1 4 11 55 3 2 4 3 12 75 3 4 1 8 66.67 3 1 4 50 1 1 2 4 33.33 3 1 4 50

R51 2 2 2 2 8 50 3 3 2 1 3 12 60 4 4 4 2 14 87.5 4 2 3 9 75 4 2 6 75 1 2 2 5 41.67 3 3 6 75

R52 2 2 2 2 8 50 4 2 2 2 4 14 70 4 4 4 2 14 87.5 4 3 2 9 75 4 3 7 87.5 2 3 2 7 58.33 3 3 6 75

NoPerilaku Konsumtif Siswa

95

Lampiran 11

96

Lampiran 12

97

Lampiran 13