PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/17907/1/3401409022.pdf · Dalam hal ini peran...
Transcript of PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/17907/1/3401409022.pdf · Dalam hal ini peran...
i
PENGARUH PERAN ORANG TUA
TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI
DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG
SKRIPSI
Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Sosiologi Dan Antropologi
Oleh:
Tri Setiyani Rahayu
3401409022
JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke
Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 13 Juni 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Elly Kismini, M.Si Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A
NIP. 19620306 1986012 00 1 NIP. 19820919 2005012 00 1
Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi
Drs. Moh. Solehatul Mustofa, M.A
NIP. 19630802 1988031 00 1
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian
Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Senin
Tanggal : 13 Juli 2013
Penguji Utama
Drs. Adang Syamsudin S, M.Si
NIP. 19531013 1984031 00 1
Penguji I Penguji II
Dra. Elly Kismini, M.Si Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A
NIP. 19620306 1986012 00 1 NIP. 19820919 2005012 00 1
Mengetahui:
Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd
NIP 19510808 1980031 00 3
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Juni 2013
Tri Setiyani Rahayu
NIM. 3401409022
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya (QS. Al Baqoroh 286).
Untuk mencapai yang tinggi kita harus merendahkan diri dahulu.
Anda bukanlah habis ketika Anda kalah, tetapi Anda habis ketika menyerah.
Mereka yang gagal tumbuh adalah mereka yang lari dari tantangan
perubahan.
Anda tidak pernah diberikan sebuah impian tanpa dibekali dengan
kuasa untuk mewujudkannya.
PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu tercinta dan kakak-kakak
tersayang terima kasih atas kasih sayang yang
telah diberikan.
Mas oky yang selalu memberikan dukungannya.
Eli, Nisa, Anis, Indah, Tika, Lia, Sari, serta
teman-teman Sos-Ant angkatan 2009.
Almamater tercinta UNNES
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA
KELAS XI DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG” yang disusun untuk
melengkapi syarat-syarat penyelesaian studi strata 1 pada Pendidikan Sosiologi
dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata
satu di Universitas Negeri Semarang.
2) Dr. Subagyo, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan
ijin mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi ini.
3) Drs. M. S. Mustofa, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi yang
telah memberikan ijin observasi dan penelitian.
4) Dra. Elly Kismini, M.Si dosen pembimbing I dan dosen wali yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
5) Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A, dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan.
vii
6) SMA Kesatrian 1 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
7) Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan
masih banyak kelemahan. Walaupun demikian besar harapan penulis semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Juni 2013
Penulis
viii
SARI
Rahayu, Tri Setiyani. 2013. Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Perilaku
Konsumtif Siswa Kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Skripsi. Jurusan
Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I Dra. Elly Kismini, M.Si, pembimbing II Hartati Sulistyo Rini,
S.Sos, M.A.
Kata kunci : Pengaruh, Peran Orang Tua, Perilaku Konsumtif Siswa,
Fungsionalisme Struktural
Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Perubahan ini telah
mempengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal konsumsi suatu barang
atau jasa. Konsumsi ini juga dilakukan oleh anak usia sekolah. Pada situasi
sekarang ini, siswa dapat dengan mudah memperoleh fasilitas yang diinginkannya
dari orang tua mereka. Dalam hal ini peran orang tua menjadi sangat penting bagi
siswa tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) adakah
pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa, (2) berapa
besar pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh antara peran
orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa dan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa.
Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Tallcot
Parson dengan metode pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di SMA
Kesatrian 1 Semarang. Objek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI di SMA
Kesatrian 1 Semarang dan menggunakan teknik sampel acak (random sampling)
dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Pengumpulan data memakai
observasi dan kuesioner atau angket. Validitas data menggunakan rumus product
moment dari Pearson dan reliabilitas data menggunakan rumus alpha. Analisis
data menggunakan metode analisis deskriptif persentase dan analisis regresi
sederhana. Pengujian hipotesis menggunakan uji anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua berpengaruh
terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hasil
uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana
menunjukkan bahwa angka rxy= 0, 141 menunjukkan bahwa pengaruh antara
peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa adalah positif.angka R square
atau koefisien determinasi adalah 0,020. Hal ini berarti 2,0% variasi dari perilaku
konsumtif bisa dijelaskan oleh variasi peran orang tua, sedangkan sisanya 98%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat
persamaan regresi: perilaku konsumtif siswa = 44,028 + 0,208 (peran orang tua).
Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, (1) Ada pengaruh yang
signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di
SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%. Dari perhitungan yang telah
dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus regresi yaitu: Perilaku
konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua). Hal ini terlihat dari variabel peran
ix
orang tua yang terdiri dari indikator: keadaan sosial ekonomi orang tua siswa,
pemenuhan kebutuhan siswa, sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa,
kontrol orang tua terhadap uang saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua
dengan siswa, dan variabel perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan,
penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan,
makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar. (2)
Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA
Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, dimana apabila X (peran orang tua)
mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami kenaikan.
Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah Perlu
adanya penelitian lanjutan untuk melihat variabel – variabel lain yang tidak
tampak atau tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
SARI ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR BAGAN......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ................................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ....................... 9
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9
B. Landasan Teori ............................................................................................... 11
C. Kerangka Berfikir........................................................................................... 16
D. Hipotesis ..................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 19
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 19
B. Lokasi Penelitian ............................................................................................ 20
C. Sumber Data ................................................................................................. 21
D. Variabel Penelitian...................................................................... ................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 25
F. Metode Analisis Data ..................................................................................... 30
G. Analisis Data .................................................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 37
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 37
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 37
2. Hasil Penelitian ............................................................................................. 44
xi
B. Pembahasan ................................................................................................... 70
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 77
A. Simpulan ..................................................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79 LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1. Bagan Kerangka Berfikir ............................................................. 17
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Populasi penelitian ........................................................................ 21
Tabel 3.2. Teknik pengambilan sampel ......................................................... 23
Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen ........................................................................ 29
Tabel 4.1. Validitas instrumen peran orang tua ............................................. 44
Tabel 4.2. Validitas instrumen perilaku konsumtif ....................................... 46
Tabel 4.3. Indikator kedaan sosial ekonomi orang tua.................................... 48
Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi orang tua .................. 49
Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa .......................................... 50
Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa........................... 51
Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa ................ 52
Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi oramg tua tentang konsumsi ......... 52
Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku siswa .................. 53
Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap uang saku ........... 54
Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua dengan siswa.............. 55
Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua...................... 56
Tabel 4.13 Indikator penampilan ................................................................... 57
Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan .................................................... 58
Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku ................................................. 59
Tabel 4.6 Rata-rata indikator penggunaan uang saku ................................... 60
Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi................................................... 60
Tabel 4.18 Rata-rata indikator penggunaan teknologi ................................... 61
Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan ...................................................... 62
Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan ...................................... 63
Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman ................................................. 63
Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman ................................. 64
Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi ............................................................. 65
Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi .............................................. 65
Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar ....................................... 66
Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan sekitar ....................... 67
Tabel 4.27 Regresi ......................................................................................... 68
Tabel 4.28 Koefisien regresi .......................................................................... 68
Tabel 4.29 Uji hipotesis dengan ANOVA ..................................................... 69
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 :
Pedoman pengumpulan data penelitian ............................................................... 82
Lampiran 2 :
Instrumen Penelitian.. .........................................................................................83
Lampiran 3 :
Daftar Validitas dan reliabilitas data peran orang tua ......................................... 90
Lampiran 4 :
Daftar perhitungan validitas butir 1 .................................................................... 91
Lampiran 5 :
Daftar perhitungan reliabilitas peran orang tua ................................................... 93
Lampiran 6 :
Daftar Validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif ................................... 94
Lampiran 7 :
Daftar perhitungan validitas butir 24 .................................................................. 95
Lampiran 8 :
Daftar perhitungan reliabilitas perilaku konsumtif ............................................. 97
Lampiran 9 :
Analisis deskriptif persentase peran orang tua .................................................... 98
Lampiran 10 :
Analisis deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa .................................... 99
Lampiran 11 :
Tabel r Product Moment ..................................................................................... 100
Lampiran 12 :
Surat Permohonan Ijin Penelitian........................................................................ 101
Lampiran 13 :
Surat Telah Melaksanakan Penelitian ................................................................. 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang mengalami masa transisi
dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang bersifat
industri. Ikatan keluarga dalam masyarakat tradisional adalah atas dasar
faktor kasih sayang dan faktor ekonomis, yang berarti bahwa keluarga
merupakan unit yang memproduksi sendiri kebutuhan primernya. Dengan
dimulainya industrialisasi pada masyarakat tersebut maka peranan keluarga
dalam masyarakat pun akan mengalami perubahan, termasuk pola
pendidikan anak.
Keluarga adalah agen sosialisasi yang pertama dalam proses
pembentukan kepribadian seseorang (Gerungan, 1988: 180). Hal ini
mengingat bahwa, sejak individu dilahirkan untuk pertama kalinya yang
dikenal adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu agen sosialisasi
terkecil di masyarakat. Selain proses sosialisasi, didalam keluarga juga
berlangsung suatu proses pembentukan kepribadian dan proses
pengasuhan. Latar belakang pada keluarga itu sendiri akan mempengaruhi
proses yang terjadi di dalamnya, misalnya: pendidikan orang tua dan
tingkat ekonomi yang akan mempengaruhi pemahaman orang tua akan
pentingnya pendidikan bagi anaknya sehingga mereka akan memberikan
pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua yang sadar dengan
pendidikan tersebut akan memberikan perhatiannya untuk mendidik anak
2
agar memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang baik dan benar di
masyarakat kelak melalui penanaman disiplin, kebebasan dan penyerasian
terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Keluarga memiliki peranan penting dalam hal pendidikan bagi anak
yang akan menjadi pedoman di setiap proses belajarnya.Dalam keluarga
tersebut terjadi proses sosialisasi yang akan menjadi pedoman bagi anak
untuk dapat bermasyarakat dengan baik. Apabila proses sosialisasi itu
berlangsung dengan baik, maka seorang anak akan tumbuh dengan perilaku
yang baik pula di masyarakat, sedangkan sebaliknya maka tidak jarang
anak akan berperilaku buruk.
Peran komunikasi dalam keluarga sangatlah penting sebagai
wahana untuk mentransfer nilai-nilai dan sebagai agen transformasi
kebudayaan. Komunikasi tersebut dapat terjadi secara vertikal dan
horizontal. Kedua model interaksi ini berjalan secara bergantian, bissa dari
orang tua ke anak atau anak ke orang tua, dari anak ke anak serta interaksi
dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi menyebabkan berbagai
konsekuensi hubungan sosial masyarakat yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang saling berhubungan, sehingga terjadi interaksi di masyarakat.
Orang tua mengemban tugas dan tanggung jawab dalam proses
pembentukan kepribadian anak. Proses pembentukan kepribadian anak
dapat terjadi dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan
kesempatan untuk bersikap komunikatif yang baik, kurangnya komunikasi,
keintiman, keakraban, keterbukaan dan perhatian dalam keluarga akan
3
menganggu dalam proses pembentukan perilaku anak, terutama setelah
anak mencapai usia remaja. Hadirnya orang tua akan tetap dirasakan utuh
oleh anak sehingga memungkinkan adanya kebersamaan serta dapat
membantu membentuk kepribadian anak terutama membentuk sifat dan
sikap yang baik dalam diri anak.
Setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan
teladan atau idola bagi mereka. Begitu pula bagi anak-anak, orang tua yaitu
ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola
bagi anak mereka yang berlainan jenis. Ketika perhatian orang tua dan pola
komunikasi terhadap anak kurang baik, orang tua sibuk dengan pekerjaan,
jarang bercengkerama dengan anak-anak di rumah tentu bagi anak akan
merasa kesepian, menjadi pendiam, bingung, cemas, gelisah dan sulit
dalam proses pembentukan perilaku anak. Dalam hal ini anak hanya
diberikan sarana uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,
sehingga orang tua pun cenderung tidak memperdulikan penggunaan uang
tersebut oleh anak-anak mereka, yang mereka ketahui adalah mereka telah
mencukupi kebutuhan anak-anak tersebut. Melihat kondisi tersebut apabila
didukung oleh lingkungan keluarga yang kurang kondusif dan sikap
komunikatif yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya perilaku
konsumtif pada anak.
Pada zaman emansipasi perempuan seperti sekarang ini, banyak
perempuan yang bekerja di luar rumah. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan peran pada orang tua. Ketika kedua orang tua sibuk bekerja di
4
luar rumah, terkadang mereka sering kali lupa pada kewajiban mereka
untuk memberikan perhatian kepada anak- anak mereka.
Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang
yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan hanya untuk
mencapai kepuasan optimal. Perilaku konsumtif terjadi karena banyaknya
tempat hiburan, mall dan tempat perbelanjaan, café, dan lain-lain sehingga
pola konsumsi telah bergeser yang semula hanya untuk memenuhi
kebutuhan pokok menjadi sebuah sarana pembentukan identitas.
Pada situasi seperti sekarang ini anak dapat dengan mudah
memperoleh fasilitas-fasilitas yang dapat dikategorikan mewah dalam
kehidupannya, misalnya: pakaian-pakaian dan produk branded, teknologi
HP yang canggih (smart phone), laptop, Ipad, gadget, motor bahkan mobil
pada usia yang tergolong masih sangat dini untuk memperoleh fasilitas
tersebut.
Penelitian Ratner dan Kahn (2002) menunjukkan bahwa kadang-
kadang konsumen remaja membeli sesuatu bukan karena kebutuhan tapi
karena pendapat orang lain sangat penting bagi dirinya dan ia ingin tampil
menarik seperti teman-temannya. Keinginan untuk diterima oleh suatu
kelompok telah mengubah kenyataan, nilai dan pilihan remaja, hal ini
sangat merusak dilihat dari sudut pandang finansial dan berdampak pada
pengalaman finansial di masa dewasa.
Berdasarkan beberapa fakta di atas maka ditemukan bahwa salah
satu faktor yang menimbulkan perilaku konsumtif pada anak adalah tidak
5
berfungsinya peran orang tua sebagai figur tauladan serta tidak
berfungsinya komunikasi dalam keluarga.
Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas membuat peneliti
tertarik untuk mengkaji, mengupas dan mengetahui lebih jauh tentang
peran orang tua terhadap pembentukan perilaku anak sehingga peneliti
menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH PERAN ORANG
TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI DI
SMA KESATRIAN 1 SEMARANG”.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan
permasalahan yng dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peran orang tua berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI
di SMA Kesatrian 1 Semarang?
2. Seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa
kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang adanya pengaruh antara peran orang tua terhadap
perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran orang tua terhadap perilaku
konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
6
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dilakukan sebagai bahan studi bagi pembaca dan
dapat memberikan sumbangan yang memperkaya kajian teori dan khazanah
keilmuan sosiologi dan antropologi, khususnya fenomena sosiologis yang
berkaitan dengan gaya hidup konsumtif pada masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dilakukan untuk mengetahui tentang latar
belakang sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI dan adanya pengaruh
antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA
Kesatrian 1 Semarang serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari peran
orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Ksatrian 1
Semarang.
E. BATASAN ISTILAH
1) Orang Tua
Menurut Djamarah (2004: 2-3), orang tua adalah komponen
keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, yang secara sadar mendidik anak-
anaknya untuk mencapai kedewasaan.
Istilah orang tua yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah komponen keluarga yang berperan penting dalam mendidik anak
dan menyampaikan sosialisasi kepada anak agar terbentuk suatu
7
kepribadian dalam diri anak tersebut. Peran tersebut dapat terlihat dari
intensitas pertemuan, perhatian, pemenuhan kebutuhan anak, pengawasan
dan lain sebagainya.
2) Gaya Hidup Konsumtif
Menurut Chaney (1996: 50) gaya hidup merupakan setiap cara
kehidupan yang khas yang dijalankan bersama oleh sekelompok orang
tertentu dalam masyarakat sehingga menjadi ciri khas dari kelompok
tersebut dan oleh karena itu dapat dikenali.
Konsumsi menurut Baudrillard (2004) bukan hanya sekedar nafsu
untuk membeli begitu banyak komoditas, satu fungsi kenikmatan, satu
fungsi individual, pembebasan kebutuhan, pemuasan diri, kekayaan atau
konsumsi objek,tetapi konsumsi berada dalam satu tatanan pemaknaan
pada suatu objek, satu sistem, atau kode/tanda. Penggunaan sistem melalui
konsumsi adalah satu cara penting yang digunakan orang dalam
berkomunikasi satu sama lain. Ideologi tersebut mengarahkan orang untuk
percaya dengan segala kepalsuan menurut pandangannya, bahwa mereka
kaya, puas, bahagia, dan terbebaskan.
Istilah konsumtif yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah perilaku konsumsi yang berlebihan di masyarakat yang pada
dasarnya hanya digunakan sebagai tanda untuk memperoleh status sosial
serta untuk menunjukkan eksistensi diri di mata masyarakat yang ada di
sekitarnya. Perilaku tersebut kemudian berubah menjadi gaya hidup yang
telah melekat pada diri individu. Hal itu dapat diukur dengan penampilan,
8
kepemilikan teknologi modern, tempat tongkrongan favorit, makanan dan
minuman,uang saku dan masih banyak lagi.
3) Siswa
Dalam Kamus Ilmiah Populer, siswa adalah kata lain dari murid
atau pelajar yang masih duduk di bangku sekolah baik SD hingga SLTA.
Istilah siswa yang dimaksud peneliti disini adalah murid yang duduk di
bangku SLTA.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian mengenai perilaku konsumtif sebelumnya telah
dilakukan oleh peneliti lain yaitu diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh Mantri (2007) dengan judul “Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif
Mahasiswa UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus”
yang dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa perilaku konsumtif
mahasiswa adalah perilaku mengkonsumsi barang yang kurang diperlukan
dan bertujuan memenuhi kepentingan gaya hidup semata. Tingkat kegiatan
konsumtif mahasiswa UNIKA lebih tinggi dibanding mahasiswa UNNES
karena lebih banyak uang yang dimiliki mahasiswa UNIKA sebagai sarana
dalam melakukan kegiatan konsumtif.
Sedangkan penelitian Parma (2007) yang berjudul “Hubungan
Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri dalam
Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di SMA Negeri 1 Semarang”
menyebutkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara konsep diri
dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui
katalog di SMA Negeri 1 Semarang. Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan hasil rxy = -0,350, F
=20,078 dengan p = 0,000 (p < 0,005). Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa hubungan negatif antara konsep diri dengan perilaku konsumtif.
Semakin negatif konsep diri maka semakin tinggi perilaku konsumtif
10
remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog di SMA Negeri 1
Semarang Efektifitas regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,122,
artinya konsep diri mempengaruhi sebesar 12,2% terhadap perilaku
konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog,
sedangkan 87,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam
penelitian ini.
Selain penelitian tersebut juga terdapat penelitian yang dilakukan
oleh Purnomo (2010) dengan judul “Perubahan Perilaku Konsumtif
Masyarakat Sekitar Pasar Swalayan“ dan hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumtif masyarakat
setelah berdirinya pasar swalayan dalam pemenuhan kebutuhan pokok
masyarakat. Perubahan perilaku konsumtif umumnya terjadi pada kalangan
anak muda. Perubahan perilaku tersebut diakui oleh beberapa masyarakat
sekitar pasar swalayan dengan indikator jumlah uang belanja bulanan suatu
keluarga yang meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berbeda dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diatas karena pada penelitian
ini, peneliti lebih menekankan pada bagaimana peran dari orang tua dalam
pembentukan perilaku konsumtif pada anak, khususnya pada siswa kelas
XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Sedangkan persamaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menyoroti tentang perilaku
konsumtif yang ada di masyarakat pada era globalisasi sekarang ini.
11
B. LANDASAN TEORI
1. Teori Fungsionalisme Struktural
Teori merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu
penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
fungsionalisme struktural. Teori fungsionalisme struktural menganggap
bahwa masyarakat merupakan sebuah kesatuan sosial yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menyatu untuk mencapai
sebuah keseimbangan. Teori ini melihat sumbangan satu sistem atau
peristiwa terhadap sistem lain.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori fungsionalisme
struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parson. Teori fungsionalisme
struktural yang dijelaskan oleh Parson tersebut digunakan untuk menjawab
dan mendeskripsikan tentang masalah pengaruh peran orang tua terhadap
perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
Talcott Parson menyatakan bahwa fungsionalisme struktural
sebagai suatu sistem sosial dari tindakan dimana hal tersebut mempunyai
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan itu. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku
konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian Semarang juga merupakan
sebuah sistem yang mempunyai bagian-bagian yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan tiap bagian-bagian tersebut untuk mendapatkan suatu
keseimbangan.
12
Bahasan fungsionalisme Parson ini dimulai dari empat fungsi
penting untuk semua sistem tindakan yang dikenal dengan skema AGIL.
Parson yakin bahwa empat fungsi ini diperlukan semua sistem agar tetap
bertahan. Fungsi tersebut adalah:
1. Adaptation (Adaptasi), sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang
gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan
lingkungan itu dengan kebutuhannya. Belakangan ini masyarakat di Indonesia
khususnya pada kehidupan suatu keluarga sedang menghadapi situasi yang
gawat akibat dari globalisasi dan modernisasi yang ada. Sistem yang ada pada
keluarga tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan
dan mensosialisasikan gaya hidup dan pola konsumsi yang baik kepada
anggota keluarga mereka termasuk anak-anak mereka untuk mencegah pola
konsumsi yang berlebihan.
2. Goal attainment (Pencapaian tujuan), sebuah sistem harus mendefinisikan dan
mencapai tujuan utamanya, dalam penelitian ini orang tua harus mampu
mencapai tujuan utamanya yaitu mensosialisasikan pola konsumsi yang baik
kepada anak-anak mereka sehingga menjadi konsumen yang bertanggung
jawab terhadap apa yang mereka konsumsi kelak.
3. Integration (Integrasi), suatu sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian
yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola hubungan dengan
fungsi lainnya. Dalam penelitian ini setiap komponen orang tua harus mampu
bekerja sama dengan baik antara komponen yang lain. Komponen orang tua
13
seperti peran orang tua harus bekerja sama dengan anak mereka agar proses
sosialisasi dapat tercapai dengan baik.
4. Latency (Latensi atau pemeliharaan pola), sebuah sistem harus saling
melengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun
pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi tersebut. Fungsi
latensi dalam penelitian ini adalah orang tua harus selalu melakukan perannya
dalam sosialisasi, kontrol, serta pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak mereka
khususnya pada siswa kelas XI SMA Kesatrian Semarang agar menjadi
konsumen yang bertanggung jawab dan terhindar dari perilaku konsumtif pada
era globalisasi dan modernisasi ini (Ritzer dan Goodman, 2004:121).
Selain itu, perilaku konsumtif pada siswa kelas XI di SMA
Ksatrian 1 Semarang tidak terlepas dari peranan orang tua dalam
pembentukan kepribadian pada siswa itu sendiri.
Secara rinci beberapa fungsi dari orang tua adalah:
a. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai
pertumbuhan anak hingga terbentuk kepribadiannya. Melalui orang tua
anak-anak mendapatkan segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya,
budi pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Jadi dengan kata lain,
anak-anak harus belajar norma mengenai apa yang bersifat baik baginya
dan norma-norma yang tidak layak di dalam masyarakat.
14
b. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Fungsi ini menjelaskan bahwa orang tua merupakan suatu sarana
yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan anggota di dalamnya, dimana
ada salah satu orang atau lebih yang menjalankan pekerjaan demi
mendapatkan imbalan berupa uang. Di sini yang dimaksud adalah seorang
ayah atau bapak yang mempunyai tugas untuk memberi nafkah kepada istri
dan anak-anak mereka. Di samping itu orang tua merupakan tempat
seorang anak untuk bisa memenuhi kebutuhannya dan meminta sesuatu
yang ia inginkan untuk dipenuhi oleh sang orang tua. Sesuatu di sini tidak
hanya berupa barang tapi dapat juga berupa pendidikan, les privat, asah
keterampilan dan lain-lain.
c. Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah bahwa orang tua berfungsi untuk melindungi
anak-anaknya dari berbagai bahaya yang dapat mengancam kelangsungan
hidup dan keberadaannya. Hendaknya, orang tua dan anggota keluarga
bekerjasama untuk saling melindungi satu sama lain yang pada akhirnya
dapat menimbulkan rasa nyaman dan tentram di dalam diri masing-masing
anggota keluarga tersebut.
d. Fungsi Penentuan Status
Fungsi ini adalah bahwa orang tua akan mewariskan statusnya pada
tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap anggota keluarga tersebut
dapat mempunyai hak istimewa dan khusus hanya mereka yang memiliki.
Hal ini biasanya didapat melalui proses perkawinan. Hak-hak istimewa
15
yang dimaksud adalah misalnya seorang anak yang mendapat gelar
kebangsawanan karena merupakan keturunan atau anak dari orang tua yang
mempunyai status bangsawan pula.
e. Fungsi Afeksi
Fungsi ini adalah bahwa orang tua berkewajiban untuk memberikan
rasa kasih sayang kepada tiap-tiap anggota keluarga yang ada di dalamnya
agar mereka dapat merasakan hidup sebagai mana mestinya. Kebutuhan
dasar seorang manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa untuk
dicintai. Apabila sampai hal ini tidak dipenuhi maka dapat dipastikan
bahwa seorang manusia tersebut akan mersa hidup sendiri dan tentunya
tidak akan kuat untuk menjalani kehidupan ini. Bahkan, dengan ketiadaan
suatu rasa kasih sayang atau afeksi akan menggerogoti kemampuan seorang
bayi untuk dapat bertahan hidup di dunia.
Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan, apabila
individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya
di dalam masyarakat. Individu tersebut telah menjalankan suatu peranan.
Peranan ditentukan oleh norma dalam masyarakat maksudnya individu
diwajibkan untuk melakukan hal yang diharapkan masyarakat dalam segala
kegiatan masyarakat baik di dalam pekerjaan,keluarga, dan dalam peranan
lain.
Menurut Berry (2003 : 105-107), peran sebagai perangkat harapan
yang dikarenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial. Berry
menjelaskan terdapat 2 macam harapan dari masyarakat yaitu harapan
16
masyarakat sebagai pemegang peran atau kewajiban dari pemegang peran
serta harapan yang dimiliki si pemegang peran terhadap masyarakat atau
individu yang berhubungan dengannya dan menjalankan peran atau
kewajibannya.
Peran dimaknai sebagai sebuah perangkat tingkah laku yang
diharapkan dan dipantaskan oleh individu selaku aktor atau lembaga yang
berkedudukan di dalam masyarakat. Dahrendorf dalam Poloma
menegaskan bahwa peranan merupakan konsep kunci dalam memahami
manusia secara sosiologis karena setiap manusia menduduki sekian posisi
sosial dan posisi tersebut harus diperankannya (Dahrendorf dalam
Poloma,1994 : 140).
C. KERANGKA BERFIKIR
Anak adalah anggota penting dalam sebuah keluarga. Di dalam
sebuah keluarga tersebut orang tua mempunyai peran yang sangat penting
bagi pembentukan kepribadian pada anak. Pembentukan kepribadian anak
merupakan salah satu tanggung jawab orang tua, sehingga orang tua berhak
untuk membentuk kepribadiannya. Setiap individu akan selalu mencari
figur yang dapat dijadikan teladan atau idola bagi mereka. Orang tua yaitu
ayah dan ibu merupakan teladan bagi anak mereka yang sejenis, serta idola
bagi anak mereka yang berlainan jenis. Peran orang tua menjadi sangat
penting dalam memberikan sosialisasi kepada anak-anaknya, terlebih
dalam pembentukan perilaku anak. Dalam perannya inilah orang tua harus
17
benar-benar memberikan sosialisasi ekstra bagi anak-anak mereka di era
globalisasi dan modernisasi ini. Hal tersebut dikarenakan oleh besarnya
pengaruh yang ditimbulkan dari globalisasi dan modernisasi itu sendiri.
Dampak yang dapat terjadi salah satunya adalah pola konsumsi yang
berlebihan, sehingga para orang tua harus bisa mengantisipasi hal itu agar
tidak terjadi pada anak-anak mereka dan membentuk suatu pola perilaku
yang akan mendarah daging pada diri anak. Selain itu gaya hidup orang tua
akan mempengaruhi perilaku hidup anak di dalam sebuah keluarga, oleh
sebab itu orang tua harus mengajarkan anak mereka untuk menjadi
konsumen yang bertanggung jawab atas apa yang mereka konsumsi. Dari
kerangka pemikiran tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
a. Jenis kelamin
b. Penampilan
c. Penggunaan uang saku
d. Teknologi canggih yang
dimiliki
e. Tempat tongkrongan
f. Tempat rekreasi
g. Teman dan lingkungan
sekitar
a. Keadaan sosial ekonomi orang
tua
b. Pemenuhan kebutuhan anak
c. Sosialisasi orang tua tentang
konsumsi anak
d. Kontrol orang tua terhadap uang
saku anak
e. Intensitas pertemuan orang tua
dengan anak
Perilaku konsumtif
Siswa Kelas XI
Siswa Kelas XI Orang tua
Modernisasi dan
Globalisasi Gaya Hidup
18
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penenlitan, di mana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk
sementara (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah
dipaparkan di atas maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif
siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa
kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2008:8). Penelitian ini termasuk dalam penelitian
korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada
tidaknya pengaruh antara dua variabel. Dalam hal ini menggambarkan
pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif pada siswa
kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka desain dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
X= peran orang tua sebagai variabel bebas
Y= perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang sebagai
variabel terikat
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode survei yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun, 1989:3).
Dalam menganalisis data dengan menggunakan data numerikal atau angka
20
yang diolah dengan metode statistik setelah diperoleh hasilnya kemudian
dideskripsikan dengan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah
dengan metode statistik tersebut. Analisis data yang bersifat statistik ini
bertujuan untuk menguji suatu hipotesis yang telah ditetapkan pada bagian
ini aka dikemukakan dengan beberapa unsur dengan metode penelitian
kuantitatif.
B. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah SMA
Kesatrian 1 Semarang. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan lokasi
ini merupakan sebuah sekolah yang menjadi sekolah swasta favorit di
wilayah Semarang. Di lokasi tersebut dikenal sebagai salah satu tempat
belajar bagi siswa yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas
sehingga siswa-siswa di sana terkenal dengan kepandaian serta gaya hidup
yang konsumtif. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh data yang
homogen sesuai dengan apa yang dibutuhkan peneliti dari lokasi tersebut.
C. SUMBER DATA
a. Populasi
Jumlah siswa yang ada di SMA Kesatrian 1 Semarang ada 934
siswa antara lain kelas X sebanyak 311 siswa, kelas XI sebanyak 209 siswa
dan kelas XII sebanyak 414 siswa. Dalam penelitian ini yang dipilih
menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kesatrian 1
Semarang sebanyak 209 siswa. Peneliti hanya menggunakan siswa kelas XI
21
karena pada masa-masa itulah siswa dirasa sudah cukup mapan dalam
beradaptasi dengan teman ataupun lingkungan sekitarnya.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPA 1 29 siswa
2 XI IPA 2 29 siswa
3 XI IPA 3 30 siswa
4 XI IPA 4 31 siswa
5 XI IPS 1 29 siswa
6 XI IPS 2 28 siswa
7 XI IPS 3 33 siswa
Jumlah 209 siswa
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
b. Sampel
Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari penelitian, tetapi
menggunakan sampel dengan petimbangan sebagai berikut:
a) Penelitian sampel akan lebih efisien dalam hal biaya, waktu, dan tenaga.
b) Ada kalanya penelitian populasi bersifat destruktif/merusak karena jumlah
data yang terlalu banyak sehingga sulit untuk dianalisis.
c) Penggunaan sampel ini menunjukkan perwakilan populasi karena data
dianggap sudah homogen sehingga peneliti dapat menggeneralisasikan hasil
penelitian dengan mudah
Berdasarkan keuntungan-keuntungan tersebut diatas mendorong peneliti
untuk menggunakan teknik sampling dalam penelitian ini. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah random Sampling yaitu metode pengambilan
22
sampel dengan cara mengambil objek secara acak/random. Teknik pengambilan
sampel ini bertujuan agar seluruh populasi dapat terwakili secara merata. Peneliti
menggunakan teknik pengambilan sampel ini karena objek penelitian sudah
homogen sehingga dianggap sudah memenuhi kriteria yang penelitih butuhkan.
Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebanyak 25% dari
populasi yaitu sebanyak 52 siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang.
Penentuan besarnya sampel ini berdasarkan Arikunto (2006: 134) yang
menyebutkan apabila subjek penelitiannya besar, maka jumlah sampel yang dapat
diambil antara 10%- 15% atau 20%-25% atau lebih. Peneliti menggunakan
sampel sebesar 25% agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dan
berharap semakin banyak sampel yang digunakan maka akan semakin tinggi pula
tingkat validitas yang diperoleh dari data. Sampel yang digunakan peneliti
ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Teknik Pengambilan Sampel
No. Kelas Jumlah Siswa Sampel
1 XI IPA 1 29 25% x 29 = 7
2 XI IPA 2 29 25% x 29 = 7
3 XI IPA 3 30 25% x 30 = 8
4 XI IPA 4 31 25% x 31 = 8
5 XI IPS 1 29 25% x 29 = 7
6 XI IPS 2 28 25% x 28 = 7
7 XI IPS 3 33 25% x 33 = 8
Jumlah 209 52
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
23
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat
diperoleh informasi tentang hal tersebut, hingga nantinya ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2008:38).
Variabel penelitian sendiri dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi
dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008),
penjelasan dari variabel tersebut adalah :
1) Variabel Bebas atau Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu peran orang tua (variabel X) dengan
indikator penelitian sebagai berikut:
a. Keadaan sosial ekonomi orang tua
b. Pemenuhan kebutuhan anak
c. Sosialisasi orang tua tentang konsumsi anak
d. Kontrol orang tua terhadap uang saku anak
e. Intensitas pertemuan orang tua dengan anak
2) Variabel terikat atau Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian
ini adalah perilaku konsumtif pada siswa kelas XI (variabel Y) dengan
indikator penelitian sebagai berikut:
24
a. Jenis kelamin
b. Penampilan
c. Penggunaan uang saku
d. Teknologi canggih yang dimiliki
e. Tempat tongkrongan
f. Tempat rekreasi
g. Teman dan lingkungan sekitar
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan adanya sebuah teknik
pengumpulan data. Hal ini agar nantinya agar dapat diperoleh data sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Selain itu hal ini juga diperlukan agar nantinya
mempermudah peneliti memperoleh data dan juga terutama agar data yang
diperoleh bersifat ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengumpulan
dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut. Metode pengumpulan data berupa observasi adalah
teknik pengumpulan data yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2008:145). Teknik
pengumpulan data observasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama
observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
25
menggunakan instrument penelitian. Dan yang kedua adalah observasi sistematis
yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument
pengamatan (Arikunto 2006:157).
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang
suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau
pembukuan terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Dalam
penelitian ini metode observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan awal
tentang keadaan yang ada pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang,
sehingga dapat digunakan untuk menentukan langkah awal yang harus peneliti
tempuh sebelum melakukan penelitian ini. Kegiatan observasi tersebut dilakukan
dengan pengamatan terhadap penampilan siswa, apa yang dikonsumsi siswa saat,
kendaraan siswa yang digunakan siswa ke sekolah, dan lain sebagainya. Pada
tahap observasi ini peneliti juga mengumpulkan data tentang profil sekolah yang
dibutuhkan. Data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan hanya
digunakan sebagai pelengkap data saja.
b. Kuesioner
Kuosioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan terbuka atau tertutup kepada responden untuk
dijawabnya. Teknik ini cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2008:142). Sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa kuosioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1996:139).
26
Teknik ini dipilih peneliti agar didapat data valid mengenai pengaruh
peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa SMA Kesatrian 1 Semarang
dari pertanyaan yang dijawab oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini
dibagikan kepada 52 responden dalam hal ini adalah siswa kelas XI SMA
Kesatrian 1 Semarang yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 26 siswa
perempuan. Kuesioner ini diberikan kepada responden dengan cara penulis
mendatangi SMA Kesatrian 1 Semarang. Jenis kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk angket pilihan
ganda yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dalam hal ini
telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden hanya tinggal
memberi tanda silang (X). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1
Semarang. Data yang diperoleh peneliti merupakan data ordinal. Data ini berasal
dari hasil observasi atau angket dari suatu variabel. Data ini juga berasal dari
konversi data kualitatif, dimana bilangan konservasinya menunjukkan urutan
menurut tingkatan dari jawaban yang telah disusun oleh peneliti.
Setelah kuesioner dijawab oleh responden, kemudian peneliti
membuat penskoran terhadap jawaban yang telah dipilih oleh
responden dengan rincian sebagai berikut:
a. Alternatif jawaban a diberikan nilai 1
b. Alternatif jawaban b diberikan nilai 2
c. Alternatif jawaban c diberikan nilai 3
27
d. Alternatif jawaban d diberikan nilai 4
Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka
peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen yang memuat
tentang indikator dari masing-masing variabel penelitian yang dapat
memberikan gambaran mengenai isi dari kuesioner yang akan
dijadikan sebagai acuan dalam penulisan item. Kisi-kisi instrumen
tersebut terdiri dari variabel X yaitu peran orang tua dan variabel Y
yaitu perilaku konsumtif siswa.
Kisi-kisi instrumen dengan empat macam alternatif jawaban
yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen
Variabel X Indikator Butir Soal
Peran Orang Tua a) Keadaan sosial ekonomi orang
tua
b) Pemenuhan kebutuhan siswa
c) Sosialisasi orang tua tentang
konsumsi siswa
d) Kontrol orang tua terhadap uang
saku siswa
e) Intensitas pertemuan orang tua
dengan siswa
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
8, 11, 12, 16, 17, 18,
19.
9 dan 10.
13 dan 15.
20, 21, 22, 23.
Variabel Y Indikator Butir Soal
Perilaku
Konsumtif Siswa
Kelas XI
a) Penampilan
b) Penggunaan uang saku
c) Teknologi canggih yang dimiliki
d) Tempat nongkrong
e) Makanan dan minuman
f) Tempat rekreasi
g) Teman dan lingkungan sekitar
24, 25, 26, 27.
14, 28, 30, 31, 32.
33, 34, 35, 36.
37, 38, 39.
40 dan 41.
29, 42, 23.
44 dan 45.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
28
F. Metode analisis data
a) Validitas instrumen
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuesioner atau angket
sebagai instrumen penelitian, angket tersebut dibagikan kepada seluruh responden
yaitu siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang. Angket tersebut kemudian
dianalisis dan diuji validitasnya untuk mengetahui ketepatan data. Perhitungan
validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, hal itu dilakukan untuk
mengetahui apakah pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian. Validitas instrumen akan dicapai jika data yang
dihasilkan dari instrumen sesuai dengan data atau informasi lain yang didapat
mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Teknik uji validitas yang digunakan
dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
Keterangan:
rxy : indeks korelasi product moment
N : jumlah responden
X : skor item angket
Y : skor total angket
Langkah- langkah uji validitas adalah sebagai berikut:
1. Masing-masing butir soal untuk masing-masing responden diberi nilai skor.
2. Menjumlahkan nilai tiap-tiap soal untuk masing-masing responden
( )( )
( ){ } ( ){ }2222XY
YYNXXN
YX -XYNr
å-åå-å
ååå=
29
3. Mencari validitas dengan cara memasukkan hasil tes ke dalam rumus product
moment dari Pearson.
4. Menginterprestasikan dengan tabel r product moment pada halaman 100, taraf
signifikan 5% pada n = 52, apabila r hitung > r tabel, maka item pertanyaan
tersebut valid
5. Item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
pertanyaan baik pertanyaan valid maupun yang tidak valid.
Hasil uji validitas
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel peran orang tua
(X) dari 22 butir soal yang tidak valid sebanyak 8 butir soal yaitu pada
butir soal no. 2, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 19, item yang tidak valid
menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 040 dan tertinggi yaitu 0, 228
ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279). Dengan
demikian jumlah item yang valid ada 14 butir soal pada nomor 1, 3, 4,
9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23 pada item valid menunjukkan r
hitung terendah yaitu 0, 28 dan tertinggi 0,543 ini berarti r hitung lebih
besar dari r tabel (0,279).
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel perilaku
konsumtif siswa (Y) dari 23 butir soal yang tidak valid sebanyak 6
butir soal yaitu pada butir soal no. 14, 27, 28, 32, 38, 44 item yang
tidak valid menunjukkan r hitung terendah yaitu -0, 240 dan tertinggi
yaitu 0, 164 ini menunjukkan r hitung lebih kecil dari r tabel (0,279).
30
Dengan demikian jumlah item yang valid ada 17 butir soal pada nomor
24, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 45. Pada item
valid menunjukkan r hitung terendah yaitu 0, 299 dan tertinggi 0,667
ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0,279).
c. Reliabilitas instrumen
Instrumen yang dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya. Untuk mencari reliabilitas instrument digunakan rumus
alpha:
Rumus:
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
K : banyaknya butir soal
∑σb2
: jumlah varians butir
σt2 : varians total
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Mencari varians tiap butir dengan rumus :
2. Mencari varians total dengan rumus:
å
-=
2
2
11 -1 1k
kr
t
b
n
n
XX
n
22
2
)(å-å
=
n
n
YY
t
22
2
)(å-å
=
31
3. Mencari reliabilitas instrumen dengan alpha. Selanjutnya hasil yang diperoleh
dari r hitung akan dikonsultasikan ke r product moment dengan taraf
kepercayaan 95% dengan n =52 apabila r hitung > r tabel berarti angket
tersebut reliabel, dan apabila r hitung < r tabel maka angket tersebut tidak
reliabel.
Hasil uji reliabilitas data
Berdasarkan pengujian reliabilitas pada instrumen dalam penelitian ini
yang diberikan kepada 52 responden. Berdasarkan perhitungan reliabilitas
instrumen untuk variabel X (peran orang tua) dengan 22 butir pertanyaan
diperoleh r hitung sebesar 0,464, sedangkan untuk variabel Y (perilaku konsumtif
siswa) dengan 23 butir pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,717 dan r tabel
halaman 100 sebesar 0,279. Karena r hitung > r tabel berarti pertanyaan dalam
angket yang digunakan peneliti adalah reliabel. Kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 8 maret 2013.
G. ANALISIS DATA
a. Analisis deskriptif persentase
Untuk menjawab pertanyaan peneliti yang pertama. Peneliti
menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Teknik analisis
deskriptif persentase bertujuan untuk mengetahui persentase variable
independen dalam penelitian ini yaitu peran orang tua dan variable
dependen yaitu perilaku konsumtif siswa kelas XI. Teknik analisis
deskriptif ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase tiap
32
butir pertanyaan kemudian menghitung besarnya persentase tiap
indicator dan terakhir menghitung besarnya persentase tiap variabel.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase
variable X dan Y dan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan
pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI
yang disajikan melalui persentase. Rumus yang digunakan adalah:
% =
× 100
Keterangan:
n: skor yang diperoleh
N: jumlah seluruh skor
Langkah-langkah analisis deskriptif:
1. Memeriksa angket dan kelengkapannya.
2. Mengubah skor kualitatif pada jawaban angket menjadi skor kuantitatif, yaitu
sebagai berikut:
a. Jawaban A diberi skor 1
b. Jawaban B diberi skor 2
c. Jawaban C diberi skor 3
d. Jawaban D diberi skor 4
3. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus deskriptif persentase.
4. Menentukan rujukan persentase dengan:
a. Menetapkan persentase tertinggi = (4x4) x 100% = 100%
b. Menetapkan persentase terendah = (1x4) x 100% = 25%
c. Menentukan rentang persentase = 100% - 25% = 75%
33
d. Menentukan kelas interval persentase = 75% : 4 =18,75 %
Data penelitian yang diperoleh setelah uji hitung validitas dan reliabilitas data
kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui persentase variabel independen dalam penelitian
ini peran orang tua dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku
konsumtif siswa Dari 52 responden. Teknik deskriptif ini dilakukan dengan
menghitung besarnya persentase tiap butir pertanyaan kemudian menghitung
persentase tiap indikator dan terakhir menghitung persentase tiap variabel.
b. Regresi linier sederhana
Dalam menganalisis data pada pertanyaan peneliti yang kedua ini dilakukan
dengan menggunakan Regresi linier sederhana, karena dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui tingkat kelinieran data penelitian dan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Peneliti memilih analisis regresi sederhana ini sebab hanya ada satu
variabel bebas yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi variabel
terikat dari penelitian ini. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran
orang tua sedangkan variabel dependennya adalah perilaku konsumtif siswa
regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan rumus :
Y= a+ bX
Keterangan:
Y : variabel kriterium
a : bilangan konstanta
b : koefisien arah regresi linier
34
X : variabel predictor
c. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0) diterima
atau ditolak. Suatu hipotesis nol diterima apabila probabilitas >0,05 dan hipotesis
akan ditolak jika probabilitasnya <0,05. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
SPSS dengan melihat hasil perhitungan uji anova. Uji anova merupakan metode
untuk menguji hubungan antara suatu variabel independen dengan variabel
dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah peran orang tua
dan variabel dependennya perilaku konsumtif siswa.
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1) GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di jalan Pamularsih no.116 Semarang,
pada mulanya merupakan sekolah milik asing (Cina) yang disebut dengan sekolah
“INHWA”. Pasca tragedi G30 S/PKI pemerintah mengambil kebijakan untuk
mengambil alih penguasaan terhadap semua sekolah milik Cina tersebut, yang
kemudian menjadi sekolah “Semarang” dibawah naungan yayasan sekolah
Semarang.
Untuk tingkat Kota Semarang kebijakan tersebut didasarkan atas Surat Keputusan
Pembantu Pelaksana Kuasa Perang (PEPEKUPER) Kotamadya Semarang nomor:
Kep.PPKP/002/3/1966 tanggal 21 Maret 1966. Namun, setahun kemudian tepat
pada tangal 30 April 1967 Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri melalui
surat yang dikirimkan KODIM 0733 Kotamadya Semarang selaku Pembantu
Pelaksana Kuasa Perang Kotamadya Semarang.
Sehari setelah Yayasan Sekolah Semarang membubarkan diri, para Kepala
Sekolah ”Semarang” masing-masing Soesman (TK/SD), Suharja Sukisno, BA
(SMP) dan Oetojo, B.Sc. (SMA) menetapkan perubahan nama sekolah
”Semarang” menjadi sekolah ”Kesatrian”, dengan harapan sekolah ini dapat
melahirkan para satria harapan bangsa, tepatnya pada tanggal 2 Mei 1967.
Dengan demikian sudah jelas, bahwa nama ”Kesatrian” lahir sejak hari itu.
36
Lalu pada tanggal 11 Mei 1967 Komandan KODIM 0733 Semarang
selaku Pembantu Pelaksana Kuasa Peang memerintahkan Pimpinan Sekolah
Kesatrian untuk segera membentuk Yayasan Pendidikan Sekolah Kesatrian
Semarang lengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
a. Keadaan Fisik dan Fasilitas Sekolah
SMA Kesatrian 1 Semarang berdiri di atas lahan seluas 3.434 m2
Semarang, dengan status hak milik yang dipegang oleh Yayasan Kesatrian. Lama
berlakunya adalah selama digunakan untuk proses belajar mengajar. SMA
Kesatrian 1 Semarang memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran
dan kelancaran akademis. Secara umum fasilitas yang ada di SMA Kesatrian 1
Semarang diantaranya :
1. Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana juga
tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet, simbol-
simbol kenegaraan, alat komunikasi
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah
Luas ruang dan fasilitas di ruang wakil sekolah hampir sama dengan ruang
kepala sekolah di mana sudah dilengkapi dengan ruangan ber-AC di mana
juga tersedia meja pertemuan, ruang tamu, komputer dan akses internet,
lambang kenegaraan, alat komunikasi, serta lemari dokumen dan sentral
sound sistem.
37
3. Perpustakaan
Ruangan ber-AC ini dilengkapi dengan komputer online yang terkoneksi
dengan Sistem Informasi Perpustakaan. Selain itu fasilitas yang ada di
perpustakaan berupa meja dan kursi, speaker, loker, rak, dan televisi
berwarna. Perpustakaan tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas “hotspot”
dan ruang tamu.
4. Ruang kelas
SMA Kesatrian 1 Semarang mempunyai 41 kelas. Setiap ruang kelas sudah
dilengkapi satu set komputer dengan koneksi internet, LCD projector, AC,
serta meja dan kursi guru.
5. Laboratorium
Laboratorium sekolah Laboratorium IPA (Laboratorium Kimia, Biologi, dan
Fisika). Laboratorium IPA sudah dilengkapi dengan fasilitas AC, seperangkat
komputer dan LCD proyektor serta alat-alat laboratorium yang memadai.
Selain itu, terdapat pula ruang multimedia dan laboratorium bahasa.
6. Ruang layanan BK
Ruang dilengkapi dengan meja pertemuan ruang tamu, ruang bimbingan
pribadi, ruang bimbingan kelompok, lemari dokumen, simbol-simbol
kenegaraan, komputer dan akses internet, instrument konseling, buku
sumber, media pengambangan kepribadian, papan statistik, kotak saran atau
pendapat.
38
7. Ruang TU
Pelayanan yang dilakukan untuk siswa-siswi di SMA ini dibedakan menurut
tingkatan kelasnya. Di ruang TU ini dilengkapi dengan AC, dan terdapat
meja, papan tulis, kursi, simbol kenegaraan, komputer, lemari, maupun
struktur organisasinya.
8. Ruang Komputer
Terdapat 2 ruang komputer, ruang pertama berada di lantai 1 dan ruang yang
kedua di lantai 2. Setiap ruangan terdiri dari 40 komputer, meja guru, papan
tulis, kursi, serta dilengkapi AC.
9. Kantin
SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 8 kantin. Kantin tersebut menggunakan
konsep kantin kejujuran yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.
10. Koperasi
Koperasi di SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki 2 penjaga yang melayani
siswa-siswi. Luas koperasi di sekolah ini tidak terlalu luas, akan tetapi telah
dilengkapi dengan mesin fotocopy dan alat tulis yang cukup lengkap, seperti:
buku tulis, bolpoin, buku gambar, maupun perlengkapan lainnya.
11. UKS
Fasilitas yang terdapat dalam UKS berupa tempat tidur pasien, lemari obat,
alat ukur tinggi dan berat badan, wastafel, lemari dokumen, obat-obatan,
tabung oksigen, termometer, tensimeter, tandu, kursi roda, serta papan statistik
dan alat komunikasi.
39
12. Mushola
SMA Kesatrian 1 Semarang sudah dilengkapi mushola yang luas dan
fungsional. Terdapat sajadah dan perlengkapan sholat lainnya. Tempat wudhu
bagi perempuan dan laki-laki dipisahkan, untuk perempuan di sebelah kiri dan
laki-laki di sebelah kanan.
13. Aula sekolah.
Aula di SMA Kesatrian 1 Semarang digunakan untuk ruang pertemuan
organisasi ektra maupun intra sekolah. Ruang aula ini tidak begitu besar.
Ruang aula dilengkapi dengan kursi, meja, papan tulis, symbol kenegaraan,
maupun AC.
Selain fasilitas di atas SMA Kesatrian 1 Semarang juga dilengkapi pula
dengan fasilitias berupa, Pos Keamanan, Gudang, Lapangan upacara, meeting
room, kamar mandi, taman, tempat parkir, ruang guru, maupun lapangan
olahraga.
b. Keadaan Lingkungan Sekolah
Secara umum lingkungan SMA Kesatrian 1 Semarang cukup kondusif
dalam mendukung proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati adalah sebagai
berikut.
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Sebelah barat : Pemukiman penduduk dan Museum
Ronggowarsito
Sebelah timur : Gedung Ajinomoto
40
Sebelah Utara : Jalan Raya Pamularsih
Sebelah Selatan : Makam
2. Kondisi Lingkungan Sekolah
a. Kebersihan
SMA Kesatrian 1 Semarang memiliki lingkungan terjaga kebersihannya.
Kebersihan ruang kelas merupakan tanggungjawab warga kelas tersebut
sedangkan kebersihan luar kelas dan ruangan-ruangan lainnya merupakan
tanggungjawab bersama seluruh warga sekolah dengan bantuan petugas
kebersihan.
b. Kebisingan
SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di tepi Jl. Pamularsih yang sangat padat
dengan tingkat kebisingan yang tinggi. Namun, dalam pembelajaran, siswa
tidak merasa terganggu dengan kebisingan di luar sekolah karena tiap ruang
kelas di desain sedemikian rupa sehingga suara guru.
c. Jalan Penghubung dengan Sekolah
SMA Kesatrian 1 Semarang terletak di sisi jalan utama yang padat yaitu Jl.
Pamularsih. Letak yang langsung berhubungan dengan jalan utama
menyebabkan SMA Kesatrian 1 Semarang mudah dijangkau oleh siswa dan
pihak yang berkepentingan dengan sekolah.
d. Kenyamanan dan Keamanan
Suasana di SMA Kesatrian 1 Semarang nyaman untuk pembelajaran. Ruang
kelas yang dilengkapi dengan AC dapat mengurangi panasnya udara akibat
41
polusi dan sedikitnya pohon di perkotaan. Keamanan di SMA Kesatrian 1
Semarang sangat ketat. Pintu gerbang yang selalu ditutup ketika jam pelajaran
berlangsung. Ketika sore menjelang, pintu gerbang menuju ke area utama
sekolah dan lantai 2 di kunci untuk mengamankan peralatan-peralatan
penunjang pembelajaran.
c. Keadaan Guru dan Siswa
1. 1. Jumlah guru dan sebarannya menurut mata pelajaran.
Berdasarkan data per Juli 2012 SMA Kesatrian 1 Semarang
mempunyai 99 guru mata pelajaran baik yang sudah berstatus guru
tetap (GT) dan guru tidak tetap (GTT). 79 orang guru berstatus guru
tetap (GT) dan 20 orang guru berstatus sebagai guru tidak tetap (GTT).
Guru tersebut terbagi dalam 21 mata pelajaran.
2. 2. Jumlah siswa
Berdasarkan data per Juli 2012 jumlah siswa pada SMA Kesatrian 1
Semarang yaitu 934 siswa, terdiri dari kelas X berjumlah 311 siswa, kelas XI
sebanyak 209 siswa. Kelas XII berjumlah 414 siswa.
d. Keadaan Sosial Ekonomi Orang Tua
Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan salah satu SMA swasta yang
tergolong favorit di Semarang. Siswa yang ada di sana sebagian besar berasal dari
golongan menengah ke atas dan berprestasi. Orang tua siswa di SMA Kesatrian 1
Semarang sebagian besar bermatapencaharian sebagai wiraswasta yang
berpenghasilan antara Rp 1200.000,00 sampai dengan Rp 3200.000,00/bulannya.
42
Sedangkan tingkat pendidikan terakhir orang tua dari siswa sendiri sebagian besar
telah lulus SMA/sederajat.
2) HASIL PENELITIAN
a. Validitas Pengujian Instrumen
1. Validitas variabel peran orang tua
Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52 responden di SMA
Kesatrian 1 Semarang, penulis mendapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Validitas instrumen peran orang tua
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2013
No. Butir
Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 B1 0.404 0.279 Valid
2 B2 0.040 0.279 Tidak
3 B3 0.341 0.279 Valid
4 B4 0.279 0.279 Tidak
5 B5 0.069 0.279 Tidak
6 B6 0.192 0.279 Tidak
7 B7 0.119 0.279 Tidak
8 B8 0.199 0.279 Tidak
9 B11 0.228 0.279 Tidak
10 B12 0.173 0.279 Tidak
11 B16 0.323 0.279 Valid
12 B17 0.369 0.279 Valid
13 B18 0.543 0.279 Valid
14 B19 0.074 0.279 Tidak
15 B9 0.301 0.279 Valid
16 B10 0.321 0.279 Valid
17 B13 0.387 0.279 Valid
18 B15 0.364 0.279 Valid
19 B20 0.320 0.279 Valid
20 B21 0.320 0.279 Valid
21 B22 0.512 0.279 Valid
22 B23 0.544 0.279 Valid
43
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar
dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf
kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%. Artinya, data ini patut
dipercaya paing tidak 95% kebenarannya, jika ada kekeliruan paling
banyak 5%. Dari tabel 4.1 menyatakan bahwa butir soal yang ada dalam
angket yang menjelaskan tentang indikator peran orang tua terdapat 13
butir soal yang valid dari 22 butir soal atau sekitar 59% dari keseluruhan
butir soal. Hal tersebut menunjukkan bahwa angket yang telah dibuat
merupakan alat yang layak digunakan dalam mengukur peran orang tua.
2. Validitas variabel perilaku konsumtif siswa
Data angket penelitian yang dibagikan kepada 52
responden di SMA Kesatrian 1 Semarang , penulis mendapatkan
data sebagai berikut:
44
Tabel 4. 2 Validitas instrumen perilaku konsumtif
siswa
S
Sumber: Data yang diolah,2013
Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar
dari pada r tabel. R tabel dilihat berdasarkan tabel dengan taraf
kepercayaan 95% dan taraf signifikansi 5%. Dari tabel di atas menyatakan
bahwa butir soal yang ada dalam angket yang menjelaskan tentang
indikator peran orang tua terdapat 17 butir soal yang valid dari 23 butir soal
atau sekitar 74% dari keseluruhan butir soal. Hal tersebut menunjukkan
bahwa angket yang telah dibuat merupakan alat yang layak digunakan
dalam mengukur perilaku konsumtif siswa.
No. Butir Soal R hitung R tabel Keterangan
1 B24 0.411 0.266 Valid
2 B25 0.576 0.266 Valid
3 B26 0.516 0.266 Valid
4 B27 -0.240 0.266 Tidak
5 B14 0.163 0.266 Tidak
6 B28 0.082 0.266 Tidak
7 B30 0.402 0.266 Valid
8 B31 0.494 0.266 Valid
9 B32 0.013 0.266 Tidak
10 B33 0.480 0.266 Valid
11 B34 0.361 0.266 Valid
12 B35 0.667 0.266 Valid
13 B36 0.468 0.266 Valid
14 B37 0.494 0.266 Valid
15 B38 0.154 0.266 Tidak
16 B39 0.459 0.266 Valid
17 B40 0.628 0.266 Valid
18 B41 0.554 0.266 Valid
19 B29 0.466 0.266 Valid
20 B42 0.299 0.266 Valid
21 B43 0.553 0.266 Valid
22 B44 0.164 0.266 Tidak
23 B45 0.383 0.266 Valid
45
e. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah
didapat dalam penilitian ini merupakan data yang reliabel atau dapat
dipercaya. Dari hasil data yang diolah, reliabilitas untuk variabel X (peran
orang tua) diperoleh hasil 0, 464 . Untuk variabel Y (perilaku konsumtif
siswa) diperoleh hasil 0,717.
f. Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya data dianalisis untuk
mengetahui skor jawaban responden yang akan dideskripsikan untuk
mengetahui persepsi responden mengenai variabel penelitian melalui
indikator tiap variabel. Dalam hal ini analisis deskriptif digunakan untuk
menganalisis data tanpa bermaksud mengambil kesimpulan yang berlaku
umum/generalisasi. Hasil analisis deskriptif persentase skor responden
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel peran orang tua
Variabel peran orang tua ini dapat diketahui dari sub variabel
yang diturunkan menjadi indikator yang terdiri atas: keadaan sosial
ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan anak, sosialisasi orang tua
tentang konsumsi anak, kontrol orang tua terhadap uang saku anak,
intensitas pertemuan orang tua dengan anak. Dalam penelitian ini terdapat
empat pilihan jawaban responden terhadap indikator-indikator tersebut,
jawaban a dengan nilai 1, jawaban b dengan nilai 2, jawaban c dengan nilai
46
3, dan jawaban d dengan nilai 4. Deskripsi persentase skor responden untuk
variable peran orang tua adalah sebagai berikut:
1. Angket penelitian dengan indikator keadaan sosial ekonomi orang tua yang
menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor
1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4).
Tabel 4.3 Indikator keadaan sosial ekonomi orang tua
No. Interval skor F % Kriteria
1 364 – 637 1 1,92% Rendah
2 638 – 910 20 38,46% Sedang
3 911 – 1183 29 55,77% Tinggi
4 1184 – 1456 2 3,85% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator keadaan sosial
dengan kategori rendah dengan kriteria pekerjaan sebagai pegawai
tidak tetap, berpendidikan terakhir hanya SD, ayah sebagai sumber
penghasilan satu-satunya, pendapatan per bulan kurang dari Rp
1.200.000, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria pekerjaan
sebagai PNS, berpendidikan terakhir hingga S2, sumber penghasilan
dalam keluarga diperoleh dari ayah dan ibu, pendapatan per bulan lebih
dari Rp 5.200.000.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
47
Tabel 4.4 Rata-rata indikator keadaan sosial ekonomi
orang tua siswa
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator keadaan sosial
ekonomi orang tua siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana dengan
kriteria pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta, yang berpendidikan SMA
atau sederajat, sumber utama pendapatan berasal dari ayah dan ibu,
penghasilan per bulan antara Rp 3.200.000,00 sampai dengan Rp
5.200.000,00
2. Angket penelitian dengan indikator pemenuhan kebutuhan siswa yang
menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden, terdapat 7
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 1456 (7 x 4 x 52) dan skor terendah 364 ( 7 x 1 x 52). Rentang skor
1092 (1456 – 364 ). Interval skor 273 (1092 : 4).
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 11.00 24.00 18.1731 2.43923
Valid N (listwise) 52
48
Tabel 4.5 Indikator pemenuhan kebutuhan siswa
No. Interval skor F % Kriteria
1 364 – 637 0 0% Rendah
2 638 – 910 31 59,61% Sedang
3 911 – 1183 20 38,46% Tinggi
4 1184 – 1456 1 1,92% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator pemenuhan kebutuhan
siswa yang termasuk dalam kategori rendah dengan kriteria pemenuhan
kebutuhan oleh orang tua yang tidak cukup bagi anak, sistem pemberian uang
saku secara harian, uang saku yang kurang dari Rp 400.000,00/bulan,
ketidakpuasaan anak dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas
anak yang tidak terpenuhi, dan dengan ketidakpuasan anak terhadap fasilitas
yang diberikan oleh orang tua, sedangkan kategori sangat tinggi dengan
kriteria pemenuhan kebutuhan sangat tercukupi oleh orang tua, sistem
pemberian uang saku bulanan yang lebih dari Rp 800.000,00/bulan, anak
sangat puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang
sangat terpenuhi, dan anak sangat puas terhadap fasilitas yang diberikan oleh
orang tua.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
49
Tabel 4.6 Rata-rata indikator pemenuhan kebutuhan siswa
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator pemenuhan
kebutuhan siswa termasuk dalam kategori sedang di mana kriteria pemenuhan
kebutuhan yang cukup, sistem pemberian uang saku mingguan, pemberian
uang saku antara Rp 400.000 sampai dengan Rp 600.000/bulan, anak cukup
puas dengan pemberian uang saku oleh orang tua, fasilitas anak yang cukup
terpenuhi, dan anak cukup puas dengan fasilitas yang diberikan oleh orang
tua.
3. Angket penelitian dengan indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi
siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,
terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka
skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang
skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4).
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 13.00 24.00 17.0962 2.34529
Valid N (listwise) 52
50
Tabel 4.7 Indikator sosialisasi orang tua tentang konsumsi
siswa
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator sosialisasi orang tua
tentang konsumsi siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak
pernah menasehati anak tentang apa yang dikonsumsi dan orang tua sama
sekali tidak ikut dalam penentuan konsumsi anak, sedangkan kategori tinggi
dengan kriteria orang tua yang sangat sering menasehati anaknya tentang apa
yang dikonsumsi dan sangat sring ikut menentukan apa yang dikonsumsi
anak.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.8 Rata-rata indikator sosialisasi orang tua tentang
konsumsi siswa
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator sosialisasi
orang tua tentang konsumsi siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 2.00 8.00 5.4615 1.21206
Valid N (listwise) 52
No. Interval skor F % Kriteria
1 104 – 182 1 1,92% Rendah
2 183 – 260 25 48,08% Sedang
3 261 – 338 16 30,77% Tinggi
4 339 – 416 10 19,23% Sangat tinggi
52 100%
51
orang tua sering menasehati anaknya dalam menentukan apa yang dikonsumsi
dan sering menentukan apa yang seharusnya dikonsumsi anak.
4. Angket penelitian dengan indikator kontrol orang tua terhadap uang saku
siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,
terdapat 2 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1.
Maka skor tertinggi 416 (2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52).
Rentang skor 312 (416 – 104). Interval skor 78 (312: 4)
Tabel 4.9 Indikator kontrol orang tua terhadap uang saku
siswa
No. Interval skor F % Kriteria
1 104 – 182 15 28,85% Rendah
2 183 – 260 18 34,62% Sedang
3 261 – 338 16 30,77% Tinggi
4 339 – 416 3 5,77% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator kontrol orang tua
terhadap uang saku siswa kategori rendah dengan kriteria orang tua yang tidak
pernah mengontrol uang saku anak dan tidak peduli dengan penggunaan uang
saku anaknya, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria orang tua sangat sering
melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli sekali tentang
penggunaannya.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
52
Tabel 4.10 Rata-rata indikator kontrol orang tua terhadap
uang saku siswa
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator kontrol orang tua
terhadap uang saku siswa termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua
cukup sering melakukan kontrol terhadap uang saku anak dan peduli terhadap
penggunaan uang saku tersebut.
5. Angket penelitian dengan indikator intensitas pertemuan orang tua dengan
siswa yang menggambarkan peran orang tua dengan sampel 52 responden,
terdapat 4 butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka
skor tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang
skor 624 (832 – 208). Interval skor 156 (624: 4).
Tabel 4.11 Indikator intensitas pertemuan orang tua
dengan siswa
No. Interval skor F % Kriteria
1 208 – 364 3 5,77% Rendah
2 365 – 520 10 19,23% Sedang
3 521 – 676 17 32,69% Tinggi
4 677 – 832 22 42,31% Sangat tinggi
52 100%
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 2.00 8.00 4.6538 1.46708
Valid N (listwise) 52
53
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk intensitas pertemuan orang
tua dengan siswa kategori rendah dengan kriteria pertemuan dengan orang tua
yang jarang terjadi, terjadi kurang dari 7 jam/hari, kualitas komunikasi yang
kurang baik, dan anak kurang puas terhadap pertemuan yang terjadi dengan
orang tuanya tersebut, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria
pertemuan dengan orang tua yang sangat sering terjadi selama lebih dari 9
jam/hari, komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak sangat baik,
dan anak merasa sangat puas dengan pertemuan yang terjadi tersebut.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rata-rata indikator intensitas pertemuan orang tua
dengan siswa
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa indikator intensitas
pertemuan orang tua dengan siswa termasuk dalam kategori tinggi di mana
anak seing bertemu dengan orang tuanya antara 8 sampai dengan 9 jam/hari,
komunikasi yang terjalin dengan baik, dan anak merasa puas dengan
pertemuannya bersama orang tua mereka.
b. Variabel perilaku konsumtif siswa
1. Angket penelitian dengan indikator penampilan siswa yang menggambarkan
perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4 butir pertanyaan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 6.00 16.00 12.4231 2.80997
Valid N (listwise) 52
54
dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor tertinggi 832 (4 x 4 x
52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor 624 (832 – 208 ).
Interval skor 156 (624: 4).
Tabel 4.13 Indikator penampilan siswa
No. Interval skor F % Kriteria
1 208 – 364 4 7,69% Rendah
2 365 – 520 19 36,54% Sedang
3 521 – 676 25 48,08% Tinggi
4 677 – 832 4 7,69% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penampilan bahwa
kategori rendah dengan kriteria penampilan tidak penting bagi siswa, siswa
tidak memperdulikan merek/brand dari apa yang mereka gunakan, mereka
merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan tidak penting, dan
pemilihan penggunaan produk bermerek/ branded dengan alasan agar awet
digunakan, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dengan kriteria
penampilan menjadi hal yang sangat penting bagi mereka, siswa sangat
memperdulikan merek/brand dari produk yang mereka gunakan, siswa
merasa bahwa merek dari produk yang mereka gunakan sangat penting
dengan alasan agar mendapat pujian atau pengakuan dari lingkungan
sekitarnya.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
55
Tabel 4.14 Rata-rata indikator penampilan
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penampilan siswa termasuk
dalam kategori tinggi di mana penampilan menjadi hal yang penting bagi
mereka, siswa memperdulikan merek/brand dari produk yang digunakan,
siswa merasa bahwa merek dari produk yang digunakan sangatlah penting
untuk menunjang penampilan dengan alasan pengaruh teman atau lingkungan
sekitar.
2. Angket penelitian dengan indikator penggunaan uang saku siswa yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 5
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 1040 (5 x 4 x 52) dan skor terendah 260 ( 5 x 1 x 52). Rentang skor
780 (1040 – 260 ). Interval skor 195 (780: 4).
Tabel 4.15 Indikator penggunaan uang saku
No. Interval skor F % Kriteria
1 260 – 455 4 7,69% Rendah
2 456 – 650 38 73,07% Sedang
3 651 – 845 10 19,23% Tinggi
4 846 – 1040 0 0% Sangat tinggi
52 100%
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 6.00 14.00 10.7692 2.10150
Valid N (listwise) 52
56
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator penggunaan uang
saku kategori rendah dengan kriteria orang tua yang benar-benar tidak
mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang tidak pernah membeli
produk bermerk/branded, jika pergi ke pusat perbelanjaan tidak membeli
sesuatu yang hanya pergi ke tempat tersebut sekali dalam seminggu dan setiap
bulan selalu menabung, sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria,
orang tuan yang sangat mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa yang
sangat sering membeli sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang lebih dari
3 kali dalam seminggu sehingga tidak sempat menabung.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.16 Rata-rata indikator penggunaan uang saku
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan uang saku siswa
termasuk dalam kategori sedang di mana orang tua kadang-kadang
mengetahui penggunaan uang saku anak, siswa kadang-kadang membeli
sesuatu saat pergi ke pusat perbelanjaan yang biasanya dilakukan 2 kali dalam
seminggu sehingga jarang menabung uang saku mereka.
3. Angket penelitian dengan indikator penggunaan teknologi yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 4
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 8.00 16.00 11.1346 1.81528
Valid N (listwise) 52
57
tertinggi 832 (4 x 4 x 52) dan skor terendah 208 ( 4 x 1 x 52). Rentang skor
624 (832 – 208 ). Interval skor 156 (624: 4).
Tabel 4.17 Indikator penggunaan teknologi
No. Interval skor F % Kriteria
1 208 – 364 14 26,92% Rendah
2 365 – 520 16 30,77% Sedang
3 521 – 676 15 28,85% Tinggi
4 677 – 832 7 13,46% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel d iatas diketahui bahwa untuk indikator teknologi canggih
yang dimiliki kategori rendah dengan kriteria tidak pernah menggunakan
gadget karena hanya memiliki 1 gadget dan merasa barang tersebut tidak
penting sehingga tidak pernah membawanya saat ke sekolah, sedangkan
kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa sangat sering menggunakan
gadget dan gadget yang dimiliki lebih dari 4 buah karena merasa barang
tersebut sangat penting sehingga sering membawanya ke sekolah.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.18 Rata-rata indikator teknologi canggih yang
dimiliki
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 4.00 16.00 9.9808 3.03244
Valid N (listwise) 52
58
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa penggunaan teknologi siswa
termasuk dalam kategori sedang di mana siswa menggunakan gadget hanya
kadang-kadang saja dan gadget yang dimiliki sebanyak 2 buah karena barang
tersebut cukup penting bagi dirinya sehingga hanya kadang-kadang saja
membawanya ke sekolah.
4. Angket penelitian dengan indikator tempat tongkrongan siswa yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor
468 (624 – 156). Interval skor 117 (468: 4)
Tabel 4.19 Indikator tempat tongkrongan
No. Interval skor F % Kriteria
1 156 – 273 6 11,54% Rendah
2 274 – 390 11 21,15% Sedang
3 391 – 507 23 44,23% Tinggi
4 508 – 624 12 23,08% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat tongkrongan
kategori rendah dengan kriteria siswa merupakan orang yang tidak suka pergi
ke tempat tongkrongan, namun hanya berkumpul di rumah salah satu teman
saja yang dilakukan seminggu sekali, sedangkan untuk kategori sangat tinggi
dengan kriteria siswa merupakan orang yang sangat suka pergi ke tempat
tongkrongan, mereka biasanya pergi ke mall untuk nongkrong yang bisa
lebih dari 3 kali dalam seminggu.
59
Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata skor responden
sebagai berikut:
Tabel 4.20 Rata-rata indikator tempat tongkrongan
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat berkumpul dan
menghabiskan waktu bersama teman-teman termasuk dalam kategori tinggi di
mana siswa merupakan orang yang kadang suka pergi ke tempat tongkrongan
dan tempat yang sering digunakan untuk berkumpul adalah tempat makan
yang dikunjungi sekitar 3 kali dalam seminggu.
5. Angket penelitian dengan indikator makanan dan minuman siswa yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor
312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4).
Tabel 4.21 Indikator makanan dan minuman
No. Interval skor F % Kriteria
1 104 – 182 16 30,77% Rendah
2 183 – 260 25 48,08% Sedang
3 261 – 338 5 9,62% Tinggi
4 339 – 416 6 11,54% Sangat tinggi
52 100%
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 3.00 12.00 8.2308 2.09215
Valid N (listwise) 52
60
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator makanan dan
minuman kategori rendah dengan kriteria siswa yang tidak suka makan dan
minum di restoran cepat saji (fast food) dan mungkin hanya sekali dalam
seminggu makan disana, sedangkan kategori tinggi dengan kriteria siswa
sangat menyukai makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food)
dan bisa lebih dari 3 kali dalam seminggu makan disana.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.22 Rata-rata indikator makanan dan minuman
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa makanan dan minuman
siswa termasuk dalam kategori sedang di mana siswa tidak terlalu suka
dengan makanan dan minuman dari restoran cepat saji (fast food) dan
berkunjung kesana 2 kali seminggu.
6. Angket penelitian dengan indikator tempat rekreasi siswa yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 3
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 624 (3 x 4 x 52) dan skor terendah 156 ( 3 x 1 x 52). Rentang skor
468 (624 – 156 ). Interval skor 117 (468: 4).
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 2.00 8.00 4.4231 1.47324
Valid N (listwise) 52
61
Tabel 4.23 Indikator tempat rekreasi
No. Interval skor F % Kriteria
1 156 – 273 14 26,92% Rendah
2 274 – 390 22 40,31% Sedang
3 391 – 507 12 23,08% Tinggi
4 508 – 624 4 7,69% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator tempat rekreasi
kategori rendah dengan kriteria siswa dalam seminggu hanya 1 kali pergi ke
pusat perbelanjaan ataupun refreshing dan biasnya saat merasa bosan pergi
refreshing ke pantai , sedangkan kategori sangat tinggi dengan kriteria siswa
yang pergi ke pusat perbelanjaan ataupun refreshing lebih dari 3 kali
seminggu dan biasanya saat bosan mereka pergi ke mall.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
Tabel 4.24 Rata-rata indikator tempat rekreasi
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa tempat rekreasi siswa
termasuk dalam kategori sedang di mana siswa pergi ke pusat perbelanjaan
ataupun refreshing 2 kali seminggu dan pergi ke bioskop saat merasa bosan.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 3.00 11.00 6.7115 2.02278
Valid N (listwise) 52
62
7. Angket penelitian dengan indikator teman dan lingkungan sekitar siswa yang
menggambarkan perilaku konsumtif dengan sampel 52 responden, terdapat 2
butir pertanyaan dengan skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Maka skor
tertinggi 416 ( 2 x 4 x 52) dan skor terendah 104 ( 2 x 1 x 52). Rentang skor
312 (416 – 104 ). Interval skor 78 (312: 4).
Tabel 4.25 Indikator teman dan lingkungan sekitar
No. Interval skor F % Kriteria
1 104 – 182 5 9,62% Rendah
2 183 – 260 32 61,54% Sedang
3 261 – 338 13 25% Tinggi
4 339 – 416 2 3,85% Sangat tinggi
52 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk indikator teman dan
lingkungan sekitar kategori rendah dengan kriteria teman di sekitar siswa
bukanlah orang yang konsumtif dan hal tersebut sama sekali tidak
mempengaruhi gaya hidup mereka, sedangkan kategori sangat tinggi dengan
kriteria teman yang ada di sekitar siswa adalah orang yang sangat konsumtif
dan sangat mempengaruhi gaya hidup siswa.
Selanjutnya dicari rata-rata skor responden. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui rata-rata skor responden sebagai berikut:
63
Tabel 4.26 Rata-rata indikator teman dan lingkungan
sekitar
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa teman dan lingkungan
sekitar siswa termasuk dalam kategori sedang di mana teman di sekitar siswa
adalah orang yang sebagian kecil konsumtif dan kadang-kadang
mempengaruhi gaya hidup siswa.
g. Analisis Regresi Sederhana
Berdasarkan hasil penghitungan analisis regresi linier sederhana
yang dilakukan melalui analisis statistik program spss 17.0 for windows,
maka diperoleh hasil:
Tabel 4. 27 Regresi
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa angka R sebesar 0,141
menujukkan bahwa pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku
konsumtif siswa) adalah positif, artinya setiap ada kenaikan pada variabel X
(peran orang tua) maka variabel Y (perilaku konsumtif) juga akan mengalami
kenaikan. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal
dari 0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 52 3.00 7.00 4.7885 1.05415
Valid N (listwise) 52
64
dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% -
2% = 98%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Tabel 4.28 Koefisien regresi
Dengan demikian, analisis regresi linier sederhana ini telah menjawab
rumusan masalah peneliti yang kedua yaitu seberapa besar pengaruh dari
peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa yang berdasarkan tabel
diatas, persamaan regresi mengandung makna: Perilaku konsumtif = 44,028 +
0,208 (Peran orang tua). Artinya: konstanta sebesar 44,028 menyatakan bahwa
jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku konsumtif adalah 44,028,
sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena
tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan, maka akan
meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan.
h. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 : tidak ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif
siswa kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
H1 : ada pengaruh antara peran orang tua dengan perilaku konsumtif siswa
kelas XI SMA Kesatrian 1 Semarang.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.028 12.010 3.666 .001
Peran .208 .207 .141 1.004 .320
a. Dependent Variable: perilaku
65
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis dapat diketahui dari
besarnya signifikansi pada tabel uji anova. Hasil uji anova pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 29 Uji Hipotesis dengan Anova
Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 1,008 dengan tingkat
signifikansi 0,320. Karena probabilitas (0,320) lebih besar dari 0,05 maka X
(peran orang tua) berpengaruh terhadap Y (perilaku konsumtif), sehingga
hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut berarti menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa di
SMA Kesatrian 1 Semarang. Dengan demikian, uji ANOVA ini telah menjawab
rumusan masalah pertama dari penelitian ini yaitu ada pengaruh antara peran
orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1
Semarang.
B. PEMBAHASAN
Teori Parson menyatakan bahwa semua sistem yang hidup harus
memenuhi empat prasyarat fungsional yaitu: pattern maintenance, integrasion,
goal attainment, dan adaptation. Salah satu sub-kelas dari sistem hidup itu ialah
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 60.956 1 60.956 1.008 .320a
Residual 3022.967 50 60.459
Total 3083.923 51
a. Predictors: (Constant), peran
b. Dependent Variable: perilaku
66
sistem tindakan,termasuk subsistem perilaku, subsistem psikologi, subsistem
cultural, dan subsistem sosial. Sistem sosial yang paling berswadaya ialah
masyarakat, yang berfungsi mengintegrasikan sistem sosial. (Poloma, 2003:195)
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis
regresi sederhana menunjukkan bahwa angka rxy= 0,141 munujukkan bahwa
pengaruh antara X (peran orang tua) dengan Y (perilaku konsumtif siswa) adalah
positif. Angka R square atau Koefisien Determinasi adalah 0,020 (berasal dari
0,141 x 0,141). Hal ini berarti 2,0% variasi dari Perilaku Konsumtif bisa
dijelaskan oleh variasi dari X (peran orang tua). Sedangkan sisanya (100% - 2%)
98% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan persamaan regresi: Perilaku
konsumtif = 44,028 + 0,208 (Peran orang tua) yang artinya: konstanta sebesar
44,028 menyatakan bahwa jika tidak ada X (peran orang tua) maka perilaku
konsumtif adalah 44,028, sedangkan koefisien regresi 0.208 menyatakan bahwa
setiap kenaikan ( karena tanda positif) X (peran orang tua) sebesar satu satuan,
maka akan meningkatkan perilaku konsumtif (Y) sebesar 0,208 satuan.
Dengan demikian teori fungsionalisme struktural Parson ini peneliti
gunakan dengan tepat karena peran orang tua memiliki pengaruh terhadap
perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang. Hal ini
menunjukkan bahwa peran orang tua dan perilaku konsumtif yang terjadi pada
siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang merupakan suatu sistem yang
saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam menganalisis tahapan timbulnya
perilaku konsumtif yang dilakukan oleh siswa yaitu sebagai berikut:
f. Adaptation (Adaptasi)
67
Dalam fungsi adaptasi ini, tindakan/ perilaku yang dilakukan oleh anak
(siswa kelas XI) merupakan hasil dari adaptasi mereka dengan lingkungan
eksternal sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini, dapat dilihat dari orang tua
mempunyai peran orang tua menjadi penting karena anak (siswa kelas XI) akan
belajar pola konsumsi yang dilakukan oleh orang tua dan yang ada di sekitar
lingkungannya, termasuk sekolah. Hal ini terlihat dalam indikator keadaan sosial
ekonomi sosial orang tua siswa yang tampak pada butir pertanyaan nomor 1, 2, 5,
6 dan 7 tentang pekerjaan orang tua (ayah dan ibu) serta besar penghasilan yang
diperoleh dalam keluarga. Indikator pemenuhan kebutuhan pada butir pertanyaan
nomor 11 dan 12 tentang pemberian uang saku pada siswa dan 19 fasilitas anak.
Indikator penampilan pada butir pertanyaan nomor 24 tentang pentingnya
penampilan bagi anak dan 27 alasan anak memilih menggunakan produk branded,
indikator teknologi yang dimiliki pada nomor 34 jumlah gadged yang dimiliki
siswa, indikator tempat tongkrongan terdapat pada butir 38 dan39 tentang tempat
yang sering digunakan siswa untuk tongkrongan dan intensitas tongkrongan
tersebut, serta indikator teman dan lingkungan sekitar pada nomor 44 tentang
gaya hidup teman yang ada di sekitar siswa. Hal tersebut merupakan suatu bentuk
adaptasi dari siswa untuk dapat berada di lingkungan sekolah itu sendiri.
g. Goal Attainment (Pencapaian tujuan)
Semua tindakan yang dilakukan oleh individu setelah mengalami proses
adaptasi memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai. Dalam kondisi yang
demikian, orang tua berperan untuk menilai dan memahami perilaku konsumtif
anaknya setelah mengalami penyesuaian sehingga orang tua dapat memberikan
68
arahan kepada anaknya agar tidak terbentuk perilaku konsumtif pada diri anaknya
(siswa kelas XI). Hal ini dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan siswa
pada butir pertanyaan nomor 8 tentang pemenuhan kebutuhan siswa oleh orang
tua, indikator sosialisasi orang tua kepada anak yang terdapat pada butir
pertanyaan nomor 9 dan 10 tentang campur tangan orang tua dalam menasehati
dan menentukan apa yang dikonsumsi anak, indikator intensitas pertemuan orang
tua dengan anak yang terdapat pada butir soal nomor 20, 21 dan 22 tentang
intensitas pertemuan siswa dengan orang tuanya dan kualitas hubungan yang
terjadi, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 30 dan 31
tentang kebiasaan belanja dan intensitas anak pergi ke pusat perbelanjaan,
indikator makanan dan minuman pada butir pertanyaan nomor 40 tentang
kebiasaan makan atau minum di restoran cepat saji. Butir-butir pertanyaan diatas
merupakan salah satu cara dari siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang
untuk dapat melanggengkan tahap adaptasi mereka dengan lingkungannya
sehingga mereka mendapat pengakuan dari lingkungan tempat mereka berada
yaitu SMA Kesatrian 1 Semarang.
h. Integration (Integrasi)
Setelah dapat memahami perilaku konsumsi anak-anaknya serta
memberikan arahan, orang tua harus mampu menyatukan arahan tersebut dan
aturan-aturan yang telah disepakati dalam diri anak sehingga anak mampu
membatasi perilaku konsumtifnya. Hal ini dapat dilihat dari indikator keadaan
sosial ekonomi orang tua yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 3 dan 4
tentang pendidikan terakhir orang tua (ayah dan ibu), indikator kontrol orang tua
69
mengenai konsumsi siswa pada butir pertanyaan nomor 13 dan 15 tentang
kepedulian orang tua akan kontrol terhadap penggunaan uang saku anak, indikator
penggunaan uang saku pada butir pertanyaan nomor 14 tentang kepedulian orang
tua akan penggunaan uang saku anaknya, indikator tempat rekreasi pada butir
nomor 43 tentang intensitas anak untuk pergi rekreasi serta pada indikator teman
dan lingkungan sekitar pada butir soal nomor 45 tentang teman dan lingkungan
siswa yang dapat mempengaruhi gaya hidup siswa. Pada butir pertanyaan tersebut
merupakan tahapan dimana siswa berusaha agar mereka dapat mempertahankan
eksistensi diri mereka dan tetap mendapatkan pengakuan dari lingkungan
sekitarnya.
i. Latency (Latensi/pemeliharaan pola)
Dalam fungsi ini, semua hal yang dilakukan oleh siswa kelas XI telah
menjadi suatu kebiasaan dimana anak melakukan hal tersebut karena sudah
terbentuk dan melekat sebagai perilaku yang selalu dilakukan dan menjelma
menjadi gaya hidup anak. Hal ini tercermin dari indikator pemenuhan kebutuhan
siswa yang terdapat pada butir pertanyaan nomor 16, 17, dan 18 tentang kepuasan
siswa terhadap fasilitas dan pemenuhan kebutuhan oleh orang tuanya, indikator
intensitas pertemuan orang tua dengan siswa pada butir pertanyaan nomor 23
tentang kepuasan siswa terhadap intensitas pertemuan yang terjadi dengan kedua
orang tuanya, indikator penampilan pada butir soal nomor 25 dan 26 tentang gaya
hidup siswa yang cenderung konsumtif dengan pemilihan produk
bermerk/branded, indikator penggunaan uang saku pada butir pertanyaan 28 dan
32 tentang penggunaan uang saku untuk pembelian produk branded dan
70
tabungan, indikator tempat rekreasi pada butir pertanyaan nomor 29 tentang
intensitas kunjungan ke pusat perbelanjaan, indikator teknologi canggih yang
dimiliki pada butir pertanyaan nomor 33, 35 dan 36 tentang pentingnya gadged
dalam kehidupan siswa, indikator tempat tongkongan pada butir nomor 37 tentang
kebiasaan siswa pergi ke tempat tongkrongan, indikator makanan dan minuman
pada butir nomor 41 dan 42 tentang intensitas siswa pergi ke restoran cepat saji.
Butir pertanyaan tersebut mengandung arti bahwa siswa kelas XI SMA Kesatrian
1 Semarang secara tidak langsung telah melakukan secara terus-menerus
kebiasaan-kebiasaan mereka yang telah menjurus kepada perilaku konsumtif itu
sendiri.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1
Semarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran orang tua memiliki
pengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Kesatrian 1
Semarang. Pengaruhnya dapat dilihat dari hasil perhitungan masing-masing
variabel. Untuk variabel bebas dari penelitian ini adalah peran orang tua yang
terdiri dari indikator keadaan sosial ekonomi orang tua, pemenuhan kebutuhan
siswa, sosialisasi orang tua terhadap konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap
uang saku siswa, dan intensitas pertemuan orang tua dengan siswa sedangkan
untuk variabel perilaku konsumtif siswa dapat dilihat melalui indikator
penampilan, penggunaan uang saku, teknologi canggih yang dimiliki, tempat
nongkrong, makanan dan minuman, tempat rekreasi, serta teman dan lingkungan
sekitar siswa.
71
Dari hasil diatas, maka indikator- indikator variabel peran orang tua dan
variabel perilaku konsumtif tidak dapat berdiri sendiri dan saling berhubungan
satu sama lain. Bila satu komponen indikator dalam variabel tersebut tidak
seimbang maka akan mempengaruhi indikator lain, maka dapat dinyatakan bahwa
apabila X (peran orang tua) mengalami perubahan maka Y (perilaku konsumtif
siswa) juga akan mengalami perubahan.
Setiap variabel diatas telah mampu memenuhi kebutuhan masing-masing
sebagai suatu sistem yang terstruktur. Suatu sistem yang selalu mengarah pada
kondisi yang seimbang apabila tiap-tiap bagian dari sistem tersebut telah mampu
memenuhi kebutuhan dengan baik. Masing-masing indikator dalam setiap
variabel merupakan suatu sistem yang terstruktur dan akan berpengaruh satu sama
lain apabila terdapat satu bagian yang tidak dapat menjalankan fungsinya dengan
baik.
Besarnya pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa
kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang menunjukkan bahwa peran orang tua
memiliki peranan penting dalam perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA
Kesatrian 1 Semarang.
72
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menarik
simpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara peran orang tua terhadap perilaku
konsumtif siswa kelas XI di SMA Kesatrian 1 Semarang yaitu sebesar 2%.
Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti didapat persamaan rumus
regresi yaitu: Perilaku konsumtif = 44,028 + 0,208 (peran orang tua), dimana
jika peran orang tua nilainya meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan
perilaku konsumti sebesar 0,208 satuan dengan standart error sebesar 12,01.
Hal ini terlihat dari variabel peran orang tua yang terdiri dari indikator:
keadaan sosial ekonomi orang tua siswa, pemenuhan kebutuhan siswa,
sosialisasi orang tua tentang konsumsi siswa, kontrol orang tua terhadap uang
saku siswa, serta intensitas pertemuan orang tua dengan siswa, dan variabel
perilaku konsumtif siswa yaitu penampilan, penggunaan uang saku, teknologi
canggih yang dimiliki, tempat tongkrongan, makanan dan minuman, tempat
rekreasi, serta teman dan lingkungan sekitar.
2. Pengaruh peran orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa kelas XI di SMA
Kesatrian 1 Semarang bersifat linier, di mana apabila X (peran orang tua)
mengalami kenaikan maka Y (perilaku konsumtif juga akan mengalami
kenaikan.
73
B. SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, serta simpulan, maka saran yang dapat
peneliti sampaikan adalah:
1. Bagi para orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian terhadap anak
dan menjaga perilaku mereka khususnya dalam masalah gaya hidup mereka
yang akan menjadi panutan bagi anak-anak mereka nanti.
2. Bagi pemerintah Kota Semarang perlu adanya penelitian lanjutan untuk
melihat variabel–variabel lain yang tidak tampak atau tidak dapat dijelaskan
pada penelitian ini.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta: Rineka Cipta.
Baudrillard, Jean. 2004. Masyarakat konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Chaney, David. 1996. Lifestyles: sebuah pengantar Komprehensif. Terjemahan
Rouledge. Yogyakarta: Jalasutra.
Djamarah, Syaiful, Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam
Keluarga. Bandung: CV. Pustaka Setia
Fiskontak. 1997. Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat
Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra.
Gerungan, W A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Rafika Aditama
Goode, Wiliam.1991. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara
Mantri, Wulan Nindya. 2007. Perbedaan Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa
UNNES dan UNIKA Semarang dalam Kehidupan Kampus. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
Parma, Sintiche Ariesny. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku
Konsumtif Remaja Putri dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog di
SMA Negeri 1 Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi UNDIP.
Poloma, M. Margaret. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Purnomo,Paulus Sugeng Tri. 2010. Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat
Sekitar Pasar Swalayan .Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial
UNNES.
Rais, Heppy El. 2012. Kamus Ilmiah Popular. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratner RK. Kahn BE. 2002. The Impact Of Private versus Public Consumption
On Variety – Seeking Behavior. Journal of Consumers Research Inc, Vol
29.
Ritzer, George. 2003. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Kencana.
75
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Soekanto, Soerjono. 2006. Pengantar Sosiologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Strinati, Dominic. 2004. Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya
Popular. Yogyakarta: Bentang.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Wahana Komputer, 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta:
Salemba Infoteks
77
Lampiran 1
Pedoman Pengumpulan Data Penelitian “ PENGARUH
PERAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU
KONSUMTIF SISWA KELAS XI SMA KSATRIAN 1
SEMARANG”
Variabel X Indikator Butir Soal
Peran Orang
Tua
f) Keadaan sosial ekonomi
orang tua
g) Pemenuhan kebutuhan
siswa
h) Sosialisasi orang tua
tentang konsumsi siswa
i) Kontrol orang tua
terhadap uang saku siswa
j) Intensitas pertemuan
orang tua dengan siswa
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
8, 11, 12, 16, 17, 18,
19.
9 dan 10.
13 dan 15.
20, 21, 22, 23.
Variabel Y Indikator Butir Soal
Perilaku
Konsumtif
Siswa Kelas
XI
h) Penampilan
i) Penggunaan uang saku
j) Teknologi canggih yang
dimiliki
k) Tempat tongkrongan
l) Makanan dan minuman
m) Tempat rekreasi
n) Teman dan lingkungan
sekitar
24, 25, 26, 27.
14, 28, 30, 31, 32.
33, 34, 35, 36.
37, 38, 39.
40 dan 41.
29, 42, 23.
44 dan 45.
Setiap responden diharapkan menjawab butir soal dengan memberikan
tanda (X) pada setiap item jawaban.
Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Masing-masing jawaban mempunyai skor kecuali jenis kelamin.
Lampiran 2
Angket Penelitian
78
“Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif
Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”
a. Petunjuk Umum
Angket ini disusun dalam rangka mengumpulkan data untuk penyusunan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku
Konsumtif Siswa Kelas XI SMA Ksatrian 1 Semarang”.
Jawaban dari Anda yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya
sangat berarti dan sangat membantu keberhasilan dalam penelitian yang
sedang penulis laksanakan ini.
Kegiatan penelitian ini tidak memiliki kaitan atau pengaruh sedikitpun
terhadap citra Anda sebagai seorang siswa.
Atas bantuan dan kesungguhan Anda dalam menjawab pertanyaan dalam
angket ini, peneliti ucapkan terima kasih.
b. Petunjuk Khusus
Mohon angket ini cukup dijawab dengan memberi tanda (X) pada salah
satu alternatif jawaban Anda.
Peneliti berharap Anda dapat memberi jawaban pada angket ini dengan
sebenarnya tanpa terpengaruhi oleh hal-hal lain.
79
Jenis kelamin Anda :
a. Laki-laki b. Perempuan
1. Jenis pekerjaan ayah :
a. PNS c. Guru non PNS
b. Wiraswasta d.Lain-lain…………..
2. Jenis pekerjaan ibu :
a. PNS c. Guru non PNS
b. Wiraswasta d. Lain-lain…………
3. Pendidikan terakhir ayah :
a. SD c. SMA/ Sederajat
b. SMP d. Lain-lain……………
4. Pendidikan terakhir ibu :
a. SD c. SMA/ Sederajat
b. SMP d. Lain-lain……………
5. Siapa yang bekerja dalam keluarga :
a. Ayah b. Ibu c. Ayah dan ibu d. Lain-
lain……...
6. Besarnya penghasilan ayah per bulan :
a. Kurang dari Rp.1.200.000
b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000
c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000
d. Lebih dari Rp.5.200.000
7. Besarnya penghasilan ibu per bulan :
a. Kurang dari Rp.1.200.000
b. Antara Rp.1.200.000 s/d Rp. 3.200.000
c. Antara Rp. 3.200.000 s/d Rp. 5.200.000
d. Lebih dari Rp.5.200.000
80
8. Apakah orang tua Anda sudah memenuhi kebutuhan Anda :
a. Tidak cukup c. Cukup
b. Hampir cukup d. Sangat cukup
9. Apakah orang tua Anda pernah menasehati Anda dalam mengkonsumsi
sesuatu:
a. Tidak pernah c. Sering
b. Kadang-kadang d. Sangat sering
10. Apakah orang tua Anda ikut menentukan apa yang harus Anda konsumsi:
a. Tidak sama sekali c. Sering
b. Kadang-kadang d. Sangat sering
11. Sistem pemberian uang saku oleh orang tua Anda :
a. Harian c. Bulanan
b. Mingguan d. Lain-lain…………..
12. Uang saku yang Anda terima per bulan:
a. Kurang dari Rp.400.000
b. Antara Rp. 400.000 s/d Rp. 600.000
c. Antara Rp. 600.000 s/d Rp. 800.000
d. Lebih dari Rp. 800.000
13. Seberapa sering orang tua Anda mengontrol penggunan uang saku Anda
tersebut:
a. Tidak pernah c. Sering
b. Cukup sering d. Sangat sering
14. Apakah Orang tua Anda tahu tentang penggunaan uang saku Anda:
a. Tidak tahu c. tahu
b. Kadang-kadang tahu d. tahu sekali
15. Seberapa pedulikah orang tua Anda dengan penggunaan uang saku yang
diberikan kepada anda:
a. Tidak peduli c. Peduli
b. Cukup peduli d. Sangat peduli
16. Seberapa puaskah anda dengan uang saku yang diberikan orang tua Anda:
a. Tidak puas c. Puas
81
b. Cukup puas d. Sangat puas
17. Apakah orang tua Anda selalu memberikan fasilitas yang Anda minta:
a. Tidak c. Ya
b. Kadang-kadang d. Lain-lain………
18. Seberapa puas Anda dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tua Anda:
a. Tidak puas c. Puas
b. Cukup puas d. Sangat puas
19. Dengan fasilitas apa Anda pergi ke sekolah:
a. Jalan kaki c. Sepeda motor
b. Bus d. Mobil
20. Seberapa sering pertemuan Anda dengan orang tua Anda:
a. Jarang c. Sering
b. Cukup sering d. Sangat sering
21. Berapa jam intensitas pertemuan Anda dalam sehari dengan orang tua
Anda:
a. Kurang dari 7 jam c. Antara 8-9 jam
b. Antara 7- 8 jam d. Lebih dari 9 jam
22. Dengan intensitas pertemuan yang Anda sebutkan pada butir soal no. 21,
sebarapa baik kualitas komunikasi antara Anda dengan orang tua Anda:
a. Kurang baik c. Baik
b. Cukup baik d. Sangat baik
23. Seberapa puas Anda dengan pertemuan yang terjadi pada butir soal no.21:
a. Kurang puas c. Puas
b. Cukup puas d Sangat puas
24. Seberapa penting penampilan bagi Anda:
a. Tidak penting c. Penting
b. Cukup penting d. Sangat penting
25. Apakah Anda termasuk orang yang memperdulikan merek/ brand dari
produk yang anda gunakan:
a. Tidak c. Ya
b. Kadang-kadang d. Lain-lain…………
82
26. Sebarapa pentingkah merek/brand dari produk yang Anda gunakan untuk
menunjang penampilan Anda:
a. Tidak penting c. Penting
b. Cukup penting d. Sangat penting
27. Apa alasan anda memilih untuk menggunakan produk-produk branded
tersebut:
a. Agar mendapat pujian c. Karena lingkungan/ pengaruh
teman
b. Agar up to date d. Lain-lain………
28. Apakah Anda membeli produk-produk branded tersebut dengan uang saku
Anda:
a. Tidak c. Ya
b. Kadang-kadang d. Lain-lain………….
29. Dalam seminggu berapa kali Anda mengunjungi pusat perbelanjaan/ mall:
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali
30. Apakah Anda termasuk orang yang selalu membeli sesuatu saat pergi ke
pusat perbelanjaan/ mall:
a. Tidak sama sekali c. sering kali
b. Kadang-kadang d. sangat sering
31. Berapa kali dalam seminggu Anda pergi ke pusat perbelanjaan dan
membeli sesuatu yang Anda butuhkan:
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali
32. Sempatkah Anda menabung uang saku Anda tiap bulannya;
a. Tidak sempat c. Kadang-kadang
b. Jarang d. Sempat
33. Apakah Anda sering menggunakan gadget :
a. Tidak c. Sering
83
b. Kadang-kadang d. Sangat sering
34. Berapa jumlah gadget yang Anda miliki:
a. 1 buah c. 3 buah
b. 2 buah d. Lebih dari 3 buah
35. Seberapa pentingkah gadget bagi Anda:
a. Tidak penting c. Penting
b. Cukup penting d. Sangat penting
36. Apakah Anda sering membawa gadget yang Anda miliki ke sekolah :
a. Tidak pernah c. Sering
b. Kadang-kadang d. Sangat sering
37. Apakah anda termasuk orang yang suka pergi ke tempat tongkrongan:
a. Tidak c. Kadang-kadang
b. Jarang d. Ya
38. Kemana biasanya Anda berkumpul bersama dengan teman-teman Anda
(nongkrong bareng):
a. Rumah salah satu teman c. Mall
b. Tempat makan d. Lain-lain………
39. Berapa kali dalam seminggu Anda berkumpul dengan teman-teman Anda:
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali
40. Apakah Anda termasuk orang yang suka makanan cepat saji (fast food):
a. Tidak suka c. Suka
b. Tidak terlalu suka d. Sangat suka
41. Berapa kali dalam seminggu Anda berkunjung ke restoran cepat saji (fast
food):
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali
42. Kemana biasanya Anda refreshing ketika Anda merasa bosan/penat:
a. Pantai c. Mall
b. Bioskop d. Lain-lain………
43. Dalam seminggu berapa kali biasanya Anda pergi refreshing:
84
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 3 kali
44. Apakah teman di sekitar Anda termasuk orang-orang yang konsumtif:
a. Tidak sama sekali c. Sebagian besar
b. Sebagian kecil d. Semua konsumtif
45. Apakah butir soal no.39 mempengaruhi gaya hidup Anda:
a. Tidak berpengaruh sama sekali c. Berpengaruh
b. Kadang-kadang mempengaruhi d. Sangat berpengaruh
85
Lampiran 3
Daftar validitas dan reliabilitas data peran orang tua
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B11 B12 B16 B17 B18 B19 B9 B10 B13 B15 B20 B21 B22 B23
1 R-1 4 4 4 3 1 3 1 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 68
2 R-2 2 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 2 1 2 4 4 4 3 57
3 R-3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 59
4 R-4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 58
5 R-5 4 1 3 3 3 3 1 2 1 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 60
6 R-6 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 59
7 R-7 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 51
8 R-8 1 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 4 4 3 58
9 R-9 2 4 3 3 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 1 1 4 1 2 2 46
10 R-10 4 4 2 2 1 1 1 3 1 1 2 3 3 3 3 2 1 2 4 4 4 4 55
11 R-11 1 4 4 4 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 49
12 R-12 2 1 3 4 3 1 2 3 1 1 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 61
13 R-13 2 4 4 4 3 1 2 2 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 63
14 R-14 4 4 4 3 1 4 2 3 3 1 3 2 2 3 1 1 2 4 3 2 2 3 57
15 R-15 2 3 3 4 3 4 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 4 4 3 4 62
16 R-16 2 4 4 3 1 4 1 3 3 1 1 2 2 4 4 3 2 2 4 4 2 1 57
17 R-17 4 4 4 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 64
18 R-18 2 4 3 3 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 58
19 R-19 4 4 3 3 1 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 1 1 4 1 62
20 R-20 2 2 3 3 3 1 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 4 3 55
21 R-21 2 2 4 4 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 3 4 4 4 59
22 R-22 4 4 4 3 1 2 1 3 2 1 1 2 1 3 2 2 3 3 3 4 3 3 55
23 R-23 4 4 4 4 1 3 1 4 2 2 3 2 2 3 3 1 1 4 4 4 3 3 62
24 R-24 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 1 2 2 52
25 R-25 2 2 4 4 3 4 2 4 1 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 1 4 4 67
26 R-26 1 2 4 3 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 55
27 R-27 4 4 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 64
28 R-28 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 54
29 R-29 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 60
30 R-30 1 1 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 3 1 3 4 53
31 R-31 2 4 3 3 1 2 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 54
32 R-32 4 4 3 3 1 2 1 4 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 4 3 3 3 55
33 R-33 1 4 3 3 1 3 1 4 1 1 1 3 2 3 2 2 3 3 4 4 2 3 54
34 R-34 2 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 4 4 56
35 R-35 1 1 2 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4 60
36 R-36 2 4 3 3 1 3 1 4 2 1 3 3 4 3 2 2 4 3 1 2 3 2 56
37 R-37 2 4 4 4 1 3 1 3 2 1 4 3 4 3 3 2 2 4 4 1 4 4 63
38 R-38 1 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 4 4 4 57
39 R-39 2 4 3 3 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 49
40 R-40 1 4 3 3 1 3 1 3 1 4 3 2 2 4 4 2 1 2 2 1 2 2 51
41 R-41 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 1 50
42 R-42 2 4 4 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 62
43 R-43 2 4 4 4 1 4 1 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 2 53
44 R-44 1 4 4 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 51
45 R-45 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 4 4 4 3 69
46 R-46 2 4 3 3 1 3 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 63
47 R-47 4 4 4 3 1 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 1 2 4 4 3 3 62
48 R-48 1 4 4 4 1 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 4 1 1 4 2 4 4 58
49 R-49 4 4 4 4 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 62
50 R-50 2 4 3 3 3 3 3 4 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 54
51 R-51 4 4 4 4 1 3 1 4 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 58
52 R-52 2 4 4 4 1 3 1 4 3 1 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 69
124 163 177 166 99 131 85 169 88 84 129 127 135 157 156 128 112 130 174 155 163 154 3006
0.404 0.040 0.341 0.279 0.069 0.192 0.119 0.199 0.228 0.173 0.323 0.369 0.543 0.074 0.301 0.321 0.387 0.364 0.320 0.320 0.512 0.544
rtabel 0.279 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
Ket. Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
σ2
1.222 1.33 0.40 0.39 1.07 0.61 0.63 0.35 0.49 0.67 0.73 0.29 0.48 0.10 0.63 0.53 0.92 0.69 0.86 1.43 0.67 0.94
∑σi2
15.42
ni 22
2
t 27.69
r11 0.464
rtabel 0.279
Kriteria reliabel
RELIABILITAS
Kode JumlahItem Soal Peran Orang Tua
No.
Valid
itas
å X
xyr
89
Lampiran 6
Daftar validitas dan reliabilitas data perilaku konsumtif
B24 B25 B26 B27 B14 B28 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B29 B42 B43 B44 B45
1 R-1 4 3 4 3 3 1 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 75
2 R-2 3 4 3 4 1 3 2 1 2 2 4 3 2 4 1 4 3 2 1 1 1 3 3 57
3 R-3 2 2 2 3 2 2 1 1 4 4 3 3 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 50
4 R-4 3 2 1 3 2 4 2 1 3 2 2 1 2 4 2 4 2 2 1 2 4 2 2 53
5 R-5 4 3 3 2 4 1 3 2 3 2 1 2 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 60
6 R-6 2 1 3 4 4 3 1 1 4 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 4 2 3 1 48
7 R-7 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2 3 2 1 1 3 1 3 2 1 2 1 46
8 R-8 2 2 2 4 3 2 2 1 4 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 3 2 49
9 R-9 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 1 2 2 3 4 2 4 4 1 3 1 2 2 53
10 R-10 4 2 1 4 1 4 1 1 4 3 1 3 3 4 1 4 2 1 1 4 1 2 2 54
11 R-11 2 3 4 3 1 2 2 2 2 4 2 4 3 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 56
12 R-12 4 2 2 4 2 2 2 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 3 4 46
13 R-13 4 2 2 4 3 3 2 1 2 2 1 2 1 3 1 4 2 1 2 4 2 3 1 52
14 R-14 4 2 3 4 3 3 1 1 4 2 2 3 1 4 4 4 2 1 1 4 2 1 3 59
15 R-15 1 1 1 4 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 4 1 2 1 1 4 1 3 1 40
16 R-16 3 3 4 4 2 1 2 1 3 4 3 4 4 2 1 2 4 2 3 4 2 3 1 62
17 R-17 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 4 2 1 1 4 4 3 2 56
18 R-18 4 2 2 4 3 3 2 1 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 59
19 R-19 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 1 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 63
20 R-20 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 1 4 1 4 2 2 2 3 3 2 4 57
21 R-21 4 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 3 2 4 2 4 3 1 2 3 3 3 4 58
22 R-22 4 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 4 4 2 2 1 1 2 2 3 2 47
23 R-23 3 3 3 3 1 2 2 4 2 4 2 2 2 4 1 4 3 2 3 2 4 2 1 59
24 R-24 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 1 4 4 3 2 70
25 R-25 4 2 1 3 4 3 2 3 3 4 1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 65
26 R-26 3 3 3 4 2 2 4 1 3 2 2 4 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 59
27 R-27 4 1 1 3 3 3 2 1 4 4 2 3 4 3 2 4 3 1 1 1 2 3 2 57
28 R-28 4 3 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 2 2 2 1 1 3 1 3 2 55
29 R-29 4 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 4 2 2 2 3 2 4 2 51
30 R-30 4 3 4 2 2 2 3 1 1 4 2 4 4 3 2 2 4 1 1 2 1 3 3 58
31 R-31 4 1 1 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 53
32 R-32 2 1 1 4 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 37
33 R-33 4 3 3 2 2 3 2 1 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 1 4 2 2 2 60
34 R-34 2 1 1 3 1 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 1 2 3 1 3 2 52
35 R-35 1 1 1 4 2 3 1 1 4 3 1 1 1 4 4 4 1 1 2 1 1 2 2 46
36 R-36 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 69
37 R-37 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 2 52
38 R-38 4 2 3 4 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 1 4 3 3 1 1 1 2 1 55
39 R-39 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 1 4 2 3 2 51
40 R-40 2 1 1 2 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 60
41 R-41 3 3 3 4 3 2 2 4 1 1 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 3 3 67
42 R-42 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 2 3 1 2 3 2 60
43 R-43 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 4 2 2 1 49
44 R-44 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 2 3 2 2 57
45 R-45 4 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 63
46 R-46 4 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 52
47 R-47 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 1 2 2 57
48 R-48 4 3 4 2 1 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 74
49 R-49 3 2 1 3 3 1 1 1 4 1 1 1 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 44
50 R-50 4 3 3 4 2 2 2 1 4 3 2 4 3 3 4 1 3 1 1 1 2 3 1 57
51 R-51 2 2 2 2 3 3 2 1 3 4 4 4 2 4 2 3 4 2 1 2 2 3 3 60
52 R-52 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 65
164 117 119 160 119 113 105 87 155 144 104 146 125 164 114 150 138 92 96 145 108 113 2914
0.411 0.576 0.516 -0.240 0.163 0.082 0.402 0.494 0.013 0.480 0.361 0.667 0.468 0.494 0.154 0.459 0.628 0.554 0.466 0.299 0.553 0.164 0.383
rtabel 0.266 0.27 0.27 0.266 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
Ket. Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
σ2
0.878 0.54 0.88 0.62 0.68 0.58 0.33 0.81 0.96 1.04 0.82 1.02 1.11 0.76 1.30 1.36 0.62 0.81 0.80 1.19 0.86 0.32 0.69
∑σi2
18.99
ni 23
2
t 60.47
r11 0.717
rtabel 0.266
Kriteria reliabel
RELIABILITAS
KodeJu
mla
h
Item Soal Perilaku KonsumtifNo.
Va
lid
ita
s
å X
xyr
93
Lampiran 9
Deskriptif persentase peran orang tua
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 Jmlh % B8 B11 B12 B16 B17 B18 B19 Jmlh % B9 B10 Jmlh % B13 B15 Jmlh % B20 B21 B22 B23 Jmlh %
R1 4 4 4 3 1 3 1 20 71.4 4 1 2 3 3 3 4 20 71.4 4 4 8 100 3 3 6 75 4 4 3 3 14 87.5
R2 2 2 4 3 3 2 2 18 64.3 3 1 2 2 3 2 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 4 3 15 93.75
R3 2 2 3 3 3 2 2 17 60.7 4 2 2 3 3 3 3 20 71.4 3 3 6 75 2 3 5 62.5 3 3 3 2 11 68.75
R4 4 4 4 3 3 3 3 24 85.7 3 2 2 2 2 2 3 16 57.1 2 2 4 50 3 2 5 62.5 3 2 2 2 9 56.25
R5 4 1 3 3 3 3 1 18 64.3 2 1 1 3 3 3 3 16 57.1 4 3 7 87.5 4 2 6 75 4 3 3 3 13 81.25
R6 2 4 3 3 3 2 1 18 64.3 3 3 2 4 2 3 3 20 71.4 4 3 7 87.5 3 3 6 75 1 1 3 3 8 50
R7 2 2 2 2 3 2 2 15 53.6 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 3 3 6 75 2 2 4 50 3 4 2 2 11 68.75
R8 1 2 3 3 4 3 3 19 67.9 2 3 2 3 2 2 2 16 57.1 3 3 6 75 1 2 3 37.5 3 4 4 3 14 87.5
R9 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 1 2 2 2 3 14 50 3 2 5 62.5 1 1 2 25 4 1 2 2 9 56.25
R10 4 4 2 2 1 1 1 15 53.6 3 1 1 2 3 3 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 4 4 16 100
R11 1 4 4 4 1 2 2 18 64.3 3 1 2 2 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 3 2 5 62.5 1 1 3 1 6 37.5
R12 2 1 3 4 3 1 2 16 57.1 3 1 1 4 2 3 3 17 60.7 4 2 6 75 2 4 6 75 4 4 4 4 16 100
R13 2 4 4 4 3 1 2 20 71.4 2 1 1 2 2 2 3 13 46.4 4 4 8 100 3 3 6 75 4 4 4 4 16 100
R14 4 4 4 3 1 4 2 22 78.6 3 3 1 3 2 2 3 17 60.7 1 1 2 25 2 4 6 75 3 2 2 3 10 62.5
R15 2 3 3 4 3 4 3 22 78.6 3 2 1 3 2 3 3 17 60.7 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 4 4 3 4 15 93.75
R16 2 4 4 3 1 4 1 19 67.9 3 3 1 1 2 2 4 16 57.1 4 3 7 87.5 2 2 4 50 4 4 2 1 11 68.75
R17 4 4 4 2 1 2 1 18 64.3 3 2 1 3 3 3 3 18 64.3 4 3 7 87.5 3 3 6 75 4 3 4 4 15 93.75
R18 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 2 3 3 3 3 18 64.3 3 2 5 62.5 2 2 4 50 4 3 4 4 15 93.75
R19 4 4 3 3 1 3 1 19 67.9 4 3 4 4 3 3 3 24 85.7 3 2 5 62.5 3 4 7 87.5 1 1 4 1 7 43.75
R20 2 2 3 3 3 1 1 15 53.6 3 1 1 3 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 2 3 5 62.5 4 4 4 3 15 93.75
R21 2 2 4 4 3 2 3 20 71.4 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 2 4 6 75 1 2 3 37.5 3 4 4 4 15 93.75
R22 4 4 4 3 1 2 1 19 67.9 3 2 1 1 2 1 3 13 46.4 2 2 4 50 3 3 6 75 3 4 3 3 13 81.25
R23 4 4 4 4 1 3 1 21 75 4 2 2 3 2 2 3 18 64.3 3 1 4 50 1 4 5 62.5 4 4 3 3 14 87.5
R24 2 2 3 3 3 2 2 17 60.7 3 1 2 3 2 3 3 17 60.7 3 2 5 62.5 2 2 4 50 4 1 2 2 9 56.25
R25 2 2 4 4 3 4 2 21 75 4 1 3 4 2 4 3 21 75 4 2 6 75 4 2 6 75 4 1 4 4 13 81.25
R26 1 2 4 3 3 2 2 17 60.7 3 1 1 1 3 3 3 15 53.6 2 2 4 50 3 3 6 75 4 3 3 3 13 81.25
R27 4 4 3 2 1 2 1 17 60.7 3 2 1 3 3 4 3 19 67.9 3 3 6 75 3 3 6 75 4 4 4 4 16 100
R28 2 2 3 3 3 3 2 18 64.3 3 1 2 2 2 2 2 14 50 3 3 6 75 2 2 4 50 4 4 2 2 12 75
R29 2 2 3 3 3 3 3 19 67.9 3 1 2 1 2 2 3 14 50 4 3 7 87.5 3 2 5 62.5 3 4 4 4 15 93.75
R30 1 1 4 4 3 3 3 19 67.9 4 2 2 2 2 2 3 17 60.7 2 2 4 50 1 1 2 25 3 1 3 4 11 68.75
R31 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 1 1 3 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 3 3 6 75 3 3 4 2 12 75
R32 4 4 3 3 1 2 1 18 64.3 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 4 2 6 75 2 1 3 37.5 4 3 3 3 13 81.25
R33 1 4 3 3 1 3 1 16 57.1 4 1 1 1 3 2 3 15 53.6 2 2 4 50 3 3 6 75 4 4 2 3 13 81.25
R34 2 2 3 2 3 2 2 16 57.1 4 1 2 2 3 3 3 18 64.3 2 2 4 50 1 2 3 37.5 3 4 4 4 15 93.75
R35 1 1 2 3 3 2 2 14 50 2 3 4 2 4 3 3 21 75 2 2 4 50 2 4 6 75 4 4 3 4 15 93.75
R36 2 4 3 3 1 3 1 17 60.7 4 2 1 3 3 4 3 20 71.4 2 2 4 50 4 3 7 87.5 1 2 3 2 8 50
R37 2 4 4 4 1 3 1 19 67.9 3 2 1 4 3 4 3 20 71.4 3 2 5 62.5 2 4 6 75 4 1 4 4 13 81.25
R38 1 1 4 4 3 2 2 17 60.7 4 2 2 4 2 2 3 19 67.9 2 2 4 50 1 2 3 37.5 2 4 4 4 14 87.5
R39 2 4 3 3 1 2 1 16 57.1 3 2 1 2 2 2 3 15 53.6 3 2 5 62.5 1 2 3 37.5 3 2 3 2 10 62.5
R40 1 4 3 3 1 3 1 16 57.1 3 1 4 3 2 2 4 19 67.9 4 2 6 75 1 2 3 37.5 2 1 2 2 7 43.75
R41 2 1 2 2 1 2 1 11 39.3 3 2 1 2 3 3 3 17 60.7 3 3 6 75 2 3 5 62.5 4 4 2 1 11 68.75
R42 2 4 4 3 1 3 1 18 64.3 3 2 2 3 3 3 3 19 67.9 4 3 7 87.5 3 2 5 62.5 4 3 3 3 13 81.25
R43 2 4 4 4 1 4 1 20 71.4 3 2 1 3 2 3 3 17 60.7 2 2 4 50 1 2 3 37.5 2 2 3 2 9 56.25
R44 1 4 4 3 1 3 1 17 60.7 3 2 2 2 2 2 3 16 57.1 3 2 5 62.5 1 3 4 50 3 2 2 2 9 56.25
R45 4 2 4 4 3 3 4 24 85.7 4 2 3 2 3 3 3 20 71.4 4 2 6 75 2 2 4 50 4 4 4 3 15 93.75
R46 2 4 3 3 1 3 1 17 60.7 4 2 1 3 2 3 3 18 64.3 4 3 7 87.5 2 3 5 62.5 4 4 4 4 16 100
R47 4 4 4 3 1 2 2 20 71.4 4 2 2 2 3 3 3 19 67.9 4 2 6 75 1 2 3 37.5 4 4 3 3 14 87.5
R48 1 4 4 4 1 3 2 19 67.9 3 2 1 1 3 3 3 16 57.1 3 4 7 87.5 1 1 2 25 4 2 4 4 14 87.5
R49 4 4 4 4 1 2 1 20 71.4 3 1 2 3 3 3 3 18 64.3 3 3 6 75 3 2 5 62.5 4 3 2 4 13 81.25
R50 2 4 3 3 3 3 3 21 75 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 3 3 6 75 2 2 4 50 2 1 2 3 8 50
R51 4 4 4 4 1 3 1 21 75 4 1 1 2 2 2 3 15 53.6 2 3 5 62.5 3 3 6 75 3 4 2 2 11 68.75
R52 2 4 4 4 1 3 1 19 67.9 4 3 1 2 3 4 3 20 71.4 2 4 6 75 4 4 8 100 4 4 4 4 16 100
NoPeran Orang Tua
94
Lampiran 10
Deskriptif persentase perilaku konsumtif siswa
B24 B25 B26 B27 Jmlh % B14 B28 B30 B31 B32 Jmlh % B33 B34 B35 B36 Jmlh % B37 B38 B39 Jmlh % B40 B41 Jmlh % B29 B42 B43 Jmlh % B44 B45 Jmlh %
R1 4 3 4 3 14 87.5 3 1 4 2 3 13 65 4 2 4 3 13 81.25 4 4 4 12 100 4 3 7 87.5 2 4 4 10 83.33 3 3 6 75
R2 3 4 3 4 14 87.5 1 3 2 1 2 9 45 2 4 3 2 11 68.75 4 1 4 9 75 3 2 5 62.5 1 1 1 3 25 3 3 6 75
R3 2 2 2 3 9 56.25 2 2 1 1 4 10 50 4 3 3 1 11 68.75 3 2 2 7 58.33 2 1 3 37.5 2 2 2 6 50 3 1 4 50
R4 3 2 1 3 9 56.25 2 4 2 1 3 12 60 2 2 1 2 7 43.75 4 2 4 10 83.33 2 2 4 50 1 2 4 7 58.33 2 2 4 50
R5 4 3 3 2 12 75 4 1 3 2 3 13 65 2 1 2 2 7 43.75 4 2 3 9 75 3 2 5 62.5 2 4 3 9 75 3 2 5 62.5
R6 2 1 3 4 10 62.5 4 3 1 1 4 13 65 1 2 2 1 6 37.5 3 1 1 5 41.67 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 3 1 4 50
R7 2 2 2 2 8 50 2 2 2 3 4 13 65 2 1 2 3 8 50 2 1 1 4 33.33 3 1 4 50 3 2 1 6 50 2 1 3 37.5
R8 2 2 2 4 10 62.5 3 2 2 1 4 12 60 2 3 2 2 9 56.25 1 1 1 3 25 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 3 2 5 62.5
R9 2 2 2 3 9 56.25 2 2 2 1 4 11 55 2 1 2 2 7 43.75 3 4 2 9 75 4 4 8 100 1 3 1 5 41.67 2 2 4 50
R10 4 2 1 4 11 68.75 1 4 1 1 4 11 55 3 1 3 3 10 62.5 4 1 4 9 75 2 1 3 37.5 1 4 1 6 50 2 2 4 50
R11 2 3 4 3 12 75 1 2 2 2 2 9 45 4 2 4 3 13 81.25 4 1 2 7 58.33 3 2 5 62.5 2 2 2 6 50 2 2 4 50
R12 4 2 2 4 12 75 2 2 2 1 3 10 50 2 1 2 1 6 37.5 3 1 1 5 41.67 2 1 3 37.5 1 1 1 3 25 3 4 7 87.5
R13 4 2 2 4 12 75 3 3 2 1 2 11 55 2 1 2 1 6 37.5 3 1 4 8 66.67 2 1 3 37.5 2 4 2 8 66.67 3 1 4 50
R14 4 2 3 4 13 81.25 3 3 1 1 4 12 60 2 2 3 1 8 50 4 4 4 12 100 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 1 3 4 50
R15 1 1 1 4 7 43.75 3 1 2 1 2 9 45 2 1 1 1 5 31.25 1 4 1 6 50 2 1 3 37.5 1 4 1 6 50 3 1 4 50
R16 3 3 4 4 14 87.5 2 1 2 1 3 9 45 4 3 4 4 15 93.75 2 1 2 5 41.67 4 2 6 75 3 4 2 9 75 3 1 4 50
R17 4 2 2 2 10 62.5 3 2 2 1 2 10 50 2 2 2 2 8 50 3 4 4 11 91.67 2 1 3 37.5 1 4 4 9 75 3 2 5 62.5
R18 4 2 2 4 12 75 3 3 2 1 4 13 65 4 2 3 2 11 68.75 3 2 3 8 66.67 2 1 3 37.5 2 3 2 7 58.33 2 3 5 62.5
R19 3 3 3 4 13 81.25 3 3 3 2 4 15 75 2 1 3 3 9 56.25 3 3 2 8 66.67 4 2 6 75 2 3 2 7 58.33 3 2 5 62.5
R20 4 2 3 3 12 75 2 2 2 2 3 11 55 2 1 3 1 7 43.75 4 1 4 9 75 2 2 4 50 2 3 3 8 66.67 2 4 6 75
R21 4 2 2 3 11 68.75 2 2 2 1 1 8 40 3 2 3 2 10 62.5 4 2 4 10 83.33 3 1 4 50 2 3 3 8 66.67 3 4 7 87.5
R22 4 2 2 2 10 62.5 2 2 2 1 1 8 40 2 2 1 1 6 37.5 4 4 2 10 83.33 2 1 3 37.5 1 2 2 5 41.67 3 2 5 62.5
R23 3 3 3 3 12 75 1 2 2 4 2 11 55 4 2 2 2 10 62.5 4 1 4 9 75 3 2 5 62.5 3 2 4 9 75 2 1 3 37.5
R24 3 3 2 3 11 68.75 3 3 2 4 4 16 80 4 4 4 4 16 100 4 1 4 9 75 3 1 4 50 1 4 4 9 75 3 2 5 62.5
R25 4 2 1 3 10 62.5 4 3 2 3 3 15 75 4 1 4 4 13 81.25 3 2 3 8 66.67 3 2 5 62.5 3 3 2 8 66.67 3 3 6 75
R26 3 3 3 4 13 81.25 2 2 4 1 3 12 60 2 2 4 2 10 62.5 3 2 2 7 58.33 3 1 4 50 2 3 2 7 58.33 3 3 6 75
R27 4 1 1 3 9 56.25 3 3 2 1 4 13 65 4 2 3 4 13 81.25 3 2 4 9 75 3 1 4 50 1 1 2 4 33.33 3 2 5 62.5
R28 4 3 2 2 11 68.75 2 3 2 1 4 12 60 3 4 4 2 13 81.25 2 2 2 6 50 2 1 3 37.5 1 3 1 5 41.67 3 2 5 62.5
R29 4 2 1 3 10 62.5 2 1 2 2 1 8 40 2 2 2 2 8 50 1 3 4 8 66.67 2 2 4 50 2 3 2 7 58.33 4 2 6 75
R30 4 3 4 2 13 81.25 2 2 3 1 1 9 45 4 2 4 4 14 87.5 3 2 2 7 58.33 4 1 5 62.5 1 2 1 4 33.33 3 3 6 75
R31 4 1 1 3 9 56.25 3 1 2 2 2 10 50 1 2 2 1 6 37.5 2 3 4 9 75 3 2 5 62.5 3 3 2 8 66.67 3 3 6 75
R32 2 1 1 4 8 50 1 1 2 1 3 8 40 2 1 2 2 7 43.75 2 1 1 4 33.33 2 1 3 37.5 1 2 1 4 33.33 2 1 3 37.5
R33 4 3 3 2 12 75 2 3 2 1 4 12 60 4 1 4 4 13 81.25 4 4 1 9 75 2 1 3 37.5 1 4 2 7 58.33 2 2 4 50
R34 2 1 1 3 7 43.75 1 2 2 2 3 10 50 3 2 4 4 13 81.25 2 3 2 7 58.33 3 1 4 50 2 3 1 6 50 3 2 5 62.5
R35 1 1 1 4 7 43.75 2 3 1 1 4 11 55 3 1 1 1 6 37.5 4 4 4 12 100 1 1 2 25 2 1 1 4 33.33 2 2 4 50
R36 4 3 3 3 13 81.25 2 2 2 3 3 12 60 3 2 3 2 10 62.5 4 2 4 10 83.33 3 4 7 87.5 4 4 3 11 91.67 3 3 6 75
R37 3 2 3 4 12 75 3 2 2 2 2 11 55 2 2 3 2 9 56.25 3 2 2 7 58.33 3 2 5 62.5 2 1 1 4 33.33 2 2 4 50
R38 4 2 3 4 13 81.25 2 2 2 1 4 11 55 4 2 3 2 11 68.75 3 1 4 8 66.67 3 3 6 75 1 1 1 3 25 2 1 3 37.5
R39 2 2 2 3 9 56.25 2 2 2 1 2 9 45 4 2 2 3 11 68.75 3 1 2 6 50 2 2 4 50 1 4 2 7 58.33 3 2 5 62.5
R40 2 1 1 2 6 37.5 2 2 2 3 2 11 55 4 2 4 4 14 87.5 4 3 4 11 91.67 3 2 5 62.5 3 3 3 9 75 2 2 4 50
R41 3 3 3 4 13 81.25 3 2 2 4 1 12 60 1 1 4 4 10 62.5 3 2 4 9 75 3 4 7 87.5 4 4 2 10 83.33 3 3 6 75
R42 3 3 2 3 11 68.75 2 2 2 3 3 12 60 3 3 3 4 13 81.25 4 1 4 9 75 2 2 4 50 3 1 2 6 50 3 2 5 62.5
R43 2 2 2 3 9 56.25 1 3 2 1 3 10 50 2 2 3 3 10 62.5 3 1 2 6 50 2 2 4 50 1 4 2 7 58.33 2 1 3 37.5
R44 3 3 3 3 12 75 2 2 2 2 3 11 55 3 2 3 3 11 68.75 3 1 4 8 66.67 2 2 4 50 2 2 3 7 58.33 2 2 4 50
R45 4 3 3 2 12 75 2 1 2 3 3 11 55 3 3 2 2 10 62.5 3 4 4 11 91.67 3 3 6 75 3 4 2 9 75 2 2 4 50
R46 4 3 3 2 12 75 2 2 2 2 3 11 55 1 1 1 1 4 25 2 3 4 9 75 2 2 4 50 2 3 2 7 58.33 3 2 5 62.5
R47 4 2 2 2 10 62.5 2 2 2 2 4 12 60 3 2 3 2 10 62.5 4 3 3 10 83.33 3 2 5 62.5 2 3 1 6 50 2 2 4 50
R48 4 3 4 2 13 81.25 1 2 2 2 3 10 50 4 3 4 4 15 93.75 4 3 4 11 91.67 4 4 8 100 4 3 4 11 91.67 3 3 6 75
R49 3 2 1 3 9 56.25 3 1 1 1 4 10 50 1 1 1 3 6 37.5 3 1 3 7 58.33 1 1 2 25 2 1 2 5 41.67 2 3 5 62.5
R50 4 3 3 4 14 87.5 2 2 2 1 4 11 55 3 2 4 3 12 75 3 4 1 8 66.67 3 1 4 50 1 1 2 4 33.33 3 1 4 50
R51 2 2 2 2 8 50 3 3 2 1 3 12 60 4 4 4 2 14 87.5 4 2 3 9 75 4 2 6 75 1 2 2 5 41.67 3 3 6 75
R52 2 2 2 2 8 50 4 2 2 2 4 14 70 4 4 4 2 14 87.5 4 3 2 9 75 4 3 7 87.5 2 3 2 7 58.33 3 3 6 75
NoPerilaku Konsumtif Siswa