Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

12

Transcript of Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Page 1: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak
Page 2: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Peran keluarga menjadi sangat penting untuk mendidik anak, anak sangat baik dalam sudut tinjauan agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tinjauan individu. Jika pendidikan keluarga dapat berlangsung dengan baik maka mampu menumbuhkan perkembangan kepribadian anak menjadi manusia dewasa yang memiliki sikap positif terhadap agama, kepribadian yang kuat dan mandiri, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Orang Tua memegang peranan utama dan pertama bagi pendidikan anak, mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan.

Page 3: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Kedisiplinan merupakan hal yang penting yang harus ditanamkan pada anak. Disiplin merupakan suatu ketaatan dan kepatuhan terhadap sesuatu yang telah disepakati. Kedisiplinan dapat dilatih sejak dini melalui pola asuh yang dilakukan oleh keluarga yang dalam hal ini Orang Tua lebih berperan besar. Melalui pola asuh yang baik, anak akan diarahkan Orang Tua bagaimana membiasakan diri melakukan hal-hal secara teratur dan terjadwal. Dalam penerapan kedisiplinan tersebut, juga terkandung nilai tanggungjawab yang tumbuh pada diri anak.

Page 4: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Berdasarkan studi pendahuluan kepada anak kelas 5 dan 6 siswa SDN Sidodadi 06 Tempurejo Jember sebanyak 10 anak yang dilihat dari buku perkembangan individu tentang indikator kedisiplinan yang terdiri dari kedisiplinan mengerjakan tugas, mempersiapkan diri seblum brangkat sekolah, mengucapkan salam saat mau berangkat sekolah ketertiban saat disekolah dan absensi harian selama 3 bulan terakhir didapatkan hasil bahwa 7 anak tidak memiliki kedisiplinan yang baik dirumah maupun disekolah. Sedangkan kurangnya kedisiplinan anak saat dirumah terutama ketika dirumah anak memiliki kebiasaan bermain hingga lupa waktu, dan pada saat waktu bangun di pagi hari mempersiapkan diri untuk barangkat kesekolah

Page 5: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Desember kepada 10 keluarga yang memiliki jamban di RT 01 RW 01 desa sanenrejo kecamatan tempurejo kabupaten jember 6 (60%) keluarga diantarax masih sering pergi buang air besar (BAB) ke sungai sebagai tempat pembuangan tinja, dan yang 4 (40%) keluarga sudah buang air besar (BAB) dijamban sebagai tempat pembuangan tinja, berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan tersebut menyatakan masih ada hubungan antara kepemilikan jamban keluarga dengan perilaku buang air besar (BAB) keluarga.

Page 6: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini

adakah hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak pada siswa kelas 5 dan 6 di SDN Sidodadi 06 Tempurjo Jember ?

Page 7: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Tujuan penelitianTujuan

Umum Mengetahui

adanya hubungan peran orang tua dengan kedisiplinan anak kelas 5 dan 6 siswa di SDN Sidodadi 06 Tempurjo Jember

Tujuan khusus Mengidentifikasi peran

orang tua murid di SDN Sidodadi 06 Tempurejo, Jember.

Mengidentifikasi kedisiplinan anak kelas 5 dan 6 di SDN Sidodadi 06 Tempurejo Jember.

Menganalisis hubungan peran orang tua dengan kedisiplinan pada anak di SDN Sidodadi 06 Tempurejo Jember.

Page 8: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Bab 3 kerangka konsep doc…….

Bab. 4

Desain penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi, dimana metode ini bertujuan untuk mengungkapkan antara vareabel independen dan vareabel dependen pada situasi kelompok subyek. Penelitian ini menggunakan Cross sectional, yaitu setiap subyek penelitian hanya observasi satu kali saja dan pengukuran variabel diukur dan di analisa saat pemeriksaan atau pengkajian saja. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan kedisiplinan anak pada siswa kelas 5 dan 6 di SDN Sidodadi 06 Tempurejo Jember.

Page 9: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Populasi Dan Sampel Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditatapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulanya (Sugiyono,2010). Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 dan 6 SDN sidodadi 06 tempurejo jember sebanyak 48 siswa.

Sampel Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas 5 dan 6 di SDN Sidodadi 06 Tempurejo Jember sebanyak 43 siswa.

Page 10: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Rumus sampel sampling n = N

1 + N (d)2

Keterangan : n = Jumlah

sampel N = Jumlah

populasi d = Tingkat

signifikasi (ρ) n = 48 1 + 48 (0.05)2

n = 48 0,12

n = 43 siswa Jadi besarnya sampel

dalam penelitian ini adalah 43 siswa

Page 11: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Variable instrumen penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner untuk mngetahui adanya hubungan antara peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain yaitu peran orang tua

Variabel dependen (terikat) adalah suatu variabel yang nilainya ditentukan oleh variable lain.Dengan kata lain variabel terikat yaitu bagian yang diamati dan diukur untuk menentukan hubungan atau pengaruh dari variable variabel dependen. yaitu kedisiplinan anak

Page 12: Hubungan peran orang tua terhadap kedisiplinan anak

Definisi operasional di doc…Analisa dataAnalisa data

merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara sistematis terhadap data yang dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2004).

Teknik yang digunakan adalah uji chi square dan koefisien kontegensi dengan tingkat kemaknaan (α=0,05).

Pengambilan keputusan hipotesa didasarkan pada:

H1 Diterima jika Pvalue ≤ α(0,05)

H0 Ditolak jika Pvalue > α(0,05)