PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN...

208
i PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Harmiyanti NIM. 121134094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

i

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS

PADA MATA PELAJARAN IPA

KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Harmiyanti

NIM. 121134094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang,

tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan

Anda tidak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu.

-William Feather-

Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu.

-Imam Al-Bukhori-

If you cannot do great things, do small things in a great way

-Napoleon Hill-

Karya ilmiah sederhana ini Peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Kedua orang tuaku yang tulus menyayangiku

3. Nenekku yang selalu mendukungku dan menemaniku

4. Kedua kakakku yang selalu mendukungku

5. Sahabat-sahabatku yang baik

6. Universitas Sanata Dharma almamater kebanggaanku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Januari 2016

Penulis,

Harmiyanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

Nama : Harmiyanti

Nomor Mahasiswa : 121134094

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

“PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA

PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA”,

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya,

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 15 Januari 2016

Yang menyatakan,

Harmiyanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

vii

ABSTRAK

Harmiyanti. (2016). Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri

Cebongan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: metode inkuiri, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menganalisis,

pelajaran IPA.

Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap rendahnya

prestasi IPA di Indonesia berdasarkan studi yang dilakukan oleh Program for

International Student Assessment (PISA) tahun 2009 dan 2012. Berdasarkan hal

tersebut peneliti ingin menguji sebuah metode inovatif untuk memperbaiki

kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis pada mata pelajaran IPA.

Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental tipe non-

equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas V SD Negeri Cebongan yang berjumlah 72 siswa. Sampel penelitian adalah

kelas VB yang berjumlah 36 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VA yang

berjumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan metode inkuiri

berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi. Uji analisis data menunjukkan

harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan df = 70, dan t = -10,44.

Rerata skor kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol dengan M =

2,92 ; SD = 0,89; dan SE = 0,15, sedangkan hasil skor kelompok kontrol yaitu M

= 0,88; SD = 0,77; dan SE = 0,13. Besarnya effect size menunjukkan r = 0,78 atau

60,8% yang setara dengan efek besar. (2) Penerapan metode inkuiri berpengaruh

terhadap kemampuan menganalisis. Uji analisis data menunjukkan harga Sig. (2-

tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05) dengan df = 70, dan t = -4,21. Rerata skor

kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol dengan M = 2,33 ; SD =

1,19; dan SE = 0,19, sedangkan hasil skor kelompok kontrol yaitu M = 1,18; SD =

1,11; dan SE = 0,19. Besarnya effect size menunjukkan r = 0,45 atau 20,18% yang

setara dengan efek menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

viii

ABSTRACT

Harmiyanti. (2016). The effects of the implementation of inquiry method on the

ability to apply and analyze in science subject for the 5th

grade students in

Cebongan State Elementary School, Yogyakarta. Essay. Yogyakarta:

Departement of Elementary School Teacher Education Study Program,

Sanata Dharma University.

Keywords: inquiry method, ability of apply, ability of analyze, natural science

subject.

This study background was concern about low the rank owned Indonesia

in Science according to Program for International Student Assessment (PISA)

2009 and 2012 studies. Be based on it researcher want to try an inovatif method

to repair education quality in Indonesia. The aim of this study was to know the

effects of the implementation of inquiry method on the ability to apply and analyze

in science subject.

This study used experimental type non-equivalent control group design

method.This study’s population were all 5th

grades students of SD Negeri

Cebongan totaled 72 students. The samples were VB class totaled 36 students as

the control group and VA class totaled 36 students as the experimental group.

The result of the study showed that (1) the implementation of inquiry

method took effect towards the ability of apply. The analyze data showed the price

of Sig. (2-tailed) was 0,000 (p < 0,05) with df = 70, and t = -10,44. The

experimental group had higher mean than the control group with M = 2,92 ; SD

= 0,89; and SE = 0,15, meanwhile score of the control group were M = 0,88; SD

= 0,77; and SE = 0,13. The effect size was r = 0,78 or 60,8%, it was equivalent

with big effect. (2) The implementation inquiry method took effect towards the

ability of analyze. The analyze data showed the price of Sig. (2-tailed) was 0,000

(p < 0,05) with df = 70, and t = -4,21. The experimental group had higher mean

than the control group with M = 2,33 ; SD = 1,19; and SE = 0,19, meanwhile

score of the control group were M = 1,18; SD = 1,11; and SE = 0,19. The effect

size was r = 0,45 or 20,18%, it was equivalent with medium effect.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

ix

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang

berjudul “PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA

PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA” ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan lancar berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

sekaligus dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memotivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Kintan Limiansih, M.Pd. Dosen pembimbing II yang telah membimbing kami

dengan penuh motivasi dan perhatian.

5. Sudiyo, S.Ag., M.Pd. Kepala SD Negeri Cebongan Yogyakarta yang telah

memberikan ijin pelaksanaan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

6. Temu Sartiwi, S.Pd. Guru mitra SD peneliti yang telah membantu pelaksanaan

penelitian.

7. Siswa kelas VA dan VB SD Negeri Cebongan Yogyakarta tahun ajaran

2015/2016 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

membantu proses perijinan penelitian skripsi.

9. Kedua orang tua saya, Kasimin dan Wartinah yang selalu mendo’akan dan

memberikan dukungan serta kasih sayang yang tulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

x

10. Nenekku yang selalu mendukung dan menemani saya setiap hari di rumah.

11. Kedua Kakakku, Heru Prasetya dan Hari Kusdiyanto yang selalu memberikan

dukungan dan semangat.

12. Sahabat-sahabat penelitian kolaboratif payung IPA Lusia Desti R, Elisabeth

Astin Vega R, Stepani, Agnes, Andan, Tira, Nindya, Wikan, Dewi, Adi, Dea,

dan Bayu yang saling membantu dan mendukung dalam menyelesaikan

skripsi.

13. Semua teman-temanku seperjuangan selama kuliah yang sungguh kompak dan

luar biasa.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Semua hal/masukan berupa saran dan kritik yang membangun akan

peneliti terima dengan senang hati, dan semoga dapat dijadikan pijakan untuk

penyusunan-penyusunan skripsi berikutnya agar lebih baik lagi. Peneliti berharap,

semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dunia pendidikan,

khususnya di Indonesia.

Peneliti

Harmiyanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ .. vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

PRAKATA .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

1.5 Definisi Operasional............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 7

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ......................................................... 7

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak ....................................................... 7

2.1.1.2 Teori Perkembangan Kognitif .................................................. 9

2.1.1.3 Teori Pembelajaran Anak ......................................................... 10

2.1.2 Metode Inkuiri ................................................................................ 11

2.1.2.1 Pengertian Metode Inkuiri ....................................................... 11

2.1.2.2 Prinsip Metode Inkuiri ............................................................. 12

2.1.2.3 Jenis-jenis Metode Inkuiri ........................................................ 13

2.1.3 Proses Kognitif ............................................................................... 17

2.1.3.1 Proses Kognitif Mengaplikasi .................................................. 19

2.1.3.2 Proses Kognitif Menganalisis .................................................. 19

2.1.4 Pembelajaran Tematik .................................................................... 20

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Tematik............................................ 20

2.1.4.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik ........................................ 21

2.1.5 Hakikat IPA .................................................................................... 22

2.1.6 Materi IPA Mengenai Listrik ......................................................... 23

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 30

2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri .................................................. 30

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis . 32

2.2.3 Literature Map ............................................................................... 34

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 34

2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 37

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xii

3.2 Setting Penelitian .................................................................................. 39

3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 39

3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 41

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 42

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 45

3.6 Instrumen Penelitian............................................................................. 45

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 47

3.7.1 Penentuan Validitas ........................................................................ 47

3.7.2 Penentuan Reliabilitas .................................................................... 49

3.8 Teknik Analisa Data ............................................................................. 50

3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data ...................................................... 51

3.8.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................................. 51

3.8.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ............................................. 52

3.8.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ....................................................... 54

3.8.5 Analisis Lebih Lanjut ..................................................................... 55

3.8.5.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I 55

3.8.5.2 Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I ........... 56

3.8.5.3 Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I ............ 57

3.8.5.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan............................................... 58

3.8.6 Elemen Kualitatif .............................................................................. 59

3.8.7 Pembahasan Lebih Lanjut ................................................................. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 62

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 62

4.1.1 Implementasi Penelitian ................................................................. 62

4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian ................................................... 62

4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran ..................................... 63

1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol........... 64

2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen .... 65

4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I ...................................................... 68

4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data................................................. 69

4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................................ 70

4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ....................................... 71

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ................................................. 73

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut ............................................................... 74

1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I ..... 74

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I ................ 76

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I .......................... 77

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan.................................................... 79

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian II .................................................... 80

4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi Data................................................. 81

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................................ 82

4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan ....................................... 84

4.1.3.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan ................................................. 86

4.1.3.5 Analisis Lebih Lanjut ............................................................... 86

1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I ..... 86

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I ................ 88

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I .......................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xiii

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan.................................................... 91

5. Analisis Elemen Kualitatif ............................................................ 92

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 97

4.2.1 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi .... 97

4.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis ..... 99

4.2.3 Pembahasan Lebih Lanjut .............................................................. 101

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 103

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 103

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 104

5.3 Saran ..................................................................................................... 104

DAFTAR REFERENSI ............................................................................. 106

LAMPIRAN ................................................................................................ 110

CURRICULUM VITAE .............................................................................. 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-bagian Baterai ............................................................... 24

Gambar 2.2 Bagian-bagian Aki..................................................................... 25

Gambar 2.3 Generator ................................................................................... 26

Gambar 2.4 Rangkaian Listrik ...................................................................... 27

Gambar 2.5 Arah Gerak Muatan ................................................................... 28

Gambar 2.6 Rangkaian Listrik Tertutup dan Terbuka .................................. 28

Gambar 2.7 Contoh Rangkaian Listrik Terbuka dan Tertutup ..................... 29

Gambar 2.8 Rangkaian Listrik Seri ............................................................... 29

Gambar 2.9 Rangkaian Listrik Paralel .......................................................... 30

Gambar 2.10 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan ............................. 34

Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 38

Gambar 3.2 Rumus Pengaruh Perlakuan ...................................................... 39

Gambar 3.3 Pemetaan Variabel Penelitian.................................................... 44

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek (untuk data normal) .................................... 54

Gambar 3.5 Rumus Besar Efek (untuk data tidak normal) ........................... 54

Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Skor Pretest-Posttest I ............ 55

Gambar 3.7 Rumus Gain Score .................................................................... 56

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-

Posttest I Kemampuan Mengaplikasi ...................................... 73

Gambar 4.2 Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score)

Kemampuan Mengaplikasi ...................................................... 75

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan

Posttest II Kemampuan Mengaplikasi ..................................... 80

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-

Posttest I Kemampuan Menganalisis ...................................... 85

Gambar 4.5 Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score)

Kemampuan Menganalisis ....................................................... 87

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan

Posttest II Kemampuan Menganalisis ..................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Metode Inkuiri.................................................. 14

Tabel 3.1 Prestasi Siswa SD Negeri Cebongan Tahun 2014 ........................ 40

Tabel 3.2 Prestasi Siswa SD Negeri Cebongan Tahun 2015 ........................ 40

Tabel 3.3 Jadwal Implementasi dan Pengumpulan Data Penelitian ............. 41

Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Instrumen................................................ 46

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Semua variabel .............................. 48

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Masing-masing Aspek ................................... 49

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Semua Variabel ......................... 50

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Per Aspek .................................. 50

Tabel 3.9 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan ............................................... 55

Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Perlakuan ......................... 60

Tabel 3.11 Pedoman Wawancara Guru Sesudah Perlakuan ......................... 60

Tabel 3.12 Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan ....................... 60

Tabel 3.13 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Kontrol Sesudah

Perlakuan ........................................................................................ 60

Tabel 3.14 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen

Sesudah Perlakuan ........................................................................ 61

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi ......................... 69

Tabel 4.2 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan

Mengaplikasi .................................................................................. 70

Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Levene’s test terhadap Homogenitas

Varians Data Kemampuan Mengaplikasi....................................... 72

Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan

Mengaplikasi .................................................................................. 72

Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi . 74

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-

Posttest I Kemampuan Mengaplikasi ............................................ 74

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-

Posttest I Kemampuan Mengaplikasi............................................. 76

Tabel 4.8 Hasil Persentase Signifikansi Peningkatan Kemampuan

Mengaplikasi .................................................................................. 77

Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

Kemampuan Mengaplikasi ............................................................ 78

Tabel 4.10 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan

Mengaplikasi .................................................................................. 79

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis ....................... 82

Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan

Menganalisis .................................................................................. 83

Tabel 4.13 Hasil Uji Asumsi Levene’s test terhadap Homogenitas

Varians Data Kemampuan Menganalisis ....................................... 84

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan

Menganalisis .................................................................................. 85

Tabel 4.15 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan

Menganalisis ................................................................................. 86

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-

Posttest I Kemampuan Menganalisis ............................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xvi

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-

Posttest I Kemampuan Menganalisis ............................................. 88

Tabel 4.18 Hasil Persentase Signifikansi Peningkatan Kemampuan

Menganalisis .................................................................................. 89

Tabel 4.19 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

Kemampuan Menganalisis ............................................................. 90

Tabel 4.20 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan

Menganalisis .................................................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 111

Lampiran 1.2 Surat Ijin Validitas Instrumen ............................................... 112

Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Ekperimen .............................................. 113

Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol .................................................... 117

Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen . 120

Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol........ 128

Lampiran 3.1 Item Soal Test ......................................................................... 132

Lampiran 3.2 Kunci Jawaban ........................................................................ 137

Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian ..................................................................... 141

Lampiran 3.4 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement...................................... 149

Lampiran 3.5 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas .......................................... 152

Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ...................................... 153

Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Mengaplikasi ............................. 154

Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Kemampuan Menganalisis ............................ 158

Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas Data ............................................ 162

Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal ....................... 163

Lampiran 4.5 Hasil SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .................. 164

Lampiran 4.6 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan ...................................... 167

Lampiran 4.7 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-

Posttest I ................................................................................ 168

Lampiran 4.8 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-

Posttest I ................................................................................ 171

Lampiran 4.9 Hasil SPSS Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I 174

Lampiran 4.10 Hasil SPSS Uji Retensi Pengaruh Perlakuan ........................ 176

Lampiran 4.11 Transkrip Hasil Wawancara Guru ........................................ 178

Lampiran 4.12 Transkrip Hasil Wawancara Siswa Kontrol ......................... 180

Lampiran 4.13 Transkrip Hasil Wawancara Siswa Eksperimen ................... 183

Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ........................................... 187

Lampiran 5.2 Surat Pernyataan Penelitian .................................................... 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai (1) Latar belakang masalah, (2)

Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di

Indonesia dan merupakan hal yang paling penting dan mendasar sekaligus sebagai

bagian untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya memiliki kemampuan berpikir rasional dan

kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,

didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang

ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis

serta kematangan fisik peserta didik (Permendikbud No. 67 Tahun 2013: 5).

Usia Sekolah Dasar merupakan usia di mana kemampuan kognitif anak

harus dikembangkan secara maksimal. Piaget mengelompokkan tahap-tahap

perkembangan kognitif seorang anak menjadi empat tahap, yaitu tahap

sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret dan tahap

operasional formal (Crain, 2007: 171). Tahap-tahap tersebut saling berkaitan dan

berkelanjutan. Artinya, tahap-tahap tersebut terbentuk secara berurutan dan

berkesinambungan. Proses pembelajaran di sekolah mempengaruhi tingkat

pemahaman siswa. Berdasarkan tingkat usia, siswa SD termasuk pada tahap

operasional konkret yaitu pada usia 7-11 tahun (Suparno, 2011: 24-25). Tahap

tersebut sangat baik untuk mengembangkan proses kognitif siswa.

Taksonomi Bloom membagi proses kognitif siswa menjadi enam, yaitu

mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan

mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 99). Penelitian ini akan mengukur dua

tingkatan proses kognitif siswa yaitu pada tingkat mengaplikasikan dan

menganalisis. Mengaplikasikan berarti menerapkan atau menggunakan suatu

prosedur dalam keadaan tertentu (Anderson & Krathwohl, 2010: 43). Kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

2

mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yakni mengeksekusi dan

mengimplementasikan. Sedangkan menganalisis berarti memecah-mecah materi

menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar

bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur

atau tujuan (Anderson & Krathwohl, 2010: 43). Menganalisis meliputi proses-

proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan (Anderson &

Krathwohl, 2010: 116-124). Jadi, seorang siswa yang memiliki kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis tinggi tentu prestasi dan hasil belajarnya akan

meningkat karena siswa mampu mengaplikasi dan menganalisis suatu masalah

sehingga dapat mengatasinya dengan tepat. Maka sangat penting bagi siswa untuk

mengembangkan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Program for International Student Assessment (PISA) melakukan

penelitian dalam bidang matematika, membaca, dan sains setiap tiga tahun sekali.

Hasil dari penilaian PISA yang diikuti oleh 65 negara di dunia pada tahun 2012

menunjukkan beragam hasil pendidikan di seluruh negara yang mengikutinya.

PISA 2012 diikuti oleh sekitar 510.000 siswa yang berusia sekitar 15 tahun. Hasil

penelitian PISA yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa Indonesia

berada pada peringkat 57 dari 65 negara di dunia. Tiga tahun kemudian, yaitu

tahun 2012 PISA kembali melakukan penelitian. Hasil PISA di tahun 2012

menunjukkan bahwa Indonesia mengalami penurunan peringkat menjadi

peringkat ke 64 dari 65 negara (OECD, 2013: 232). Hasil penelitian PISA tersebut

menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia mengalami permasalahan di bidang

matematika, membaca, dan sains.

Permasalahan pendidikan di indonesia dapat disebabkan oleh banyak

faktor. Faktor tersebut antara lain kurangnya fasilitas pendukung pendidikan,

kurangnya pembelajaran yang berkualitas, rendahnya motivasi siswa dalam

belajar, kurangnya inovasi dalam pembelajaran, dan sebagainya. Usaha

pemerintah dalam memperbaiki permasalahan pendidikan Indonesia melalui

sertifikasi dan gaji dua kali lipat bagi guru pada kenyataannya tidak berpengaruh

terhadap peningkatan pembelajaran di kelas (Chang dkk, 2014: 117).

Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di

Indonesia adalah dengan memberikan inovasi metode pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

3

Pembelajaran di kelas selama ini masih banyak didominasi dengan metode

tradisional yaitu ceramah. Metode ceramah sudah digunakan secara umum di

berbagai sekolah, akan tetapi belum menunjukkan perbaikan terhadap

permasalahan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya

perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan penerapan metode inovatif di dalam pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan salah satu

metode inovatif yaitu inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis siswa pada tema yang memuat mata pelajaran IPA yang termasuk ke

dalam bidang penelitian dari PISA. Metode inkuiri dianggap sebagai metode yang

tepat dalam pembelajaran IPA. “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang

tersusun sistematik. IPA juga merupakan sebuah ilmu yang berkembang melalui

langkah-langkah observasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis,

eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep” (Wahyana,

dalam Trianto, 2010: 136). IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan

tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan

cara memecahkan masalah (Winaputra, dalam Samatowa, 2011: 3). IPA adalah

ilmu pengetahuan yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah

(Samatowa, 2011: 3). Pengajaran IPA perlu memberikan kesempatan kepada anak

untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu

dimodifikasikan dengan tahap perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011: 5).

Keterampilan proses sains/IPA adalah mengamati, mencoba memahami apa yang

diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk memprediksi apa yang akan

terjadi, dan mengujinya di bawah kondisi-kondisi itu untuk melihat kebenarannya

(Paolo & Marten, dalam Samatowa, 2011: 5). Jadi, dalam pembelajaran IPA

diperlukan langkah-langkah observasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis,

eksperimen, serta penarikan kesimpulan yang sesuai dengan metode pembelajaran

inkuiri.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengujicobakan metode inkuiri

di dalam mata pelajaran IPA. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan

mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk

mencari jawaban dalam memecahkan suatu masalah terhadap pertanyaan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

4

rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis

(Schmidt, dalam Amien, 1979: 6). Jadi dalam pembelajaran inkuiri siswa

diharapkan untuk terlibat secara aktif dalam mencari informasi sesuai proses

scientific dengan melakukan observasi maupun eksperimen. Langkah-langkah

metode pembelajaran inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil,

dan melakukan evaluasi.

Beberapa penelitian yang relevan sebelumnya menunjukkan bahwa

penerapan metode inkuiri cukup efektif dilakukan. Inkuiri berpengaruh terhadap

penguasaan konsep Biologi dan sikap ilmiah siswa SMA ditinjau dari minat

belajar siswa (Wayan, 2012). Penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan proses sains dasar

siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta (Ambarsari, Santosa, & Maridi, 2013).

Model pembelajaran inkuiri terbimbing juga berpengaruh terhadap sikap ilmiah

dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Kaliluntu (Dewi, Dantes, & Sadia,

2013). Oleh karena itu, peneliti ingin mencoba meneliti bagaimana pengaruh

penerapan inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa SD.

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis untuk siswa kelas V SD Negeri

Cebongan tahun ajaran 2015/2016 dalam tema 3 subtema 1 yang difokuskan

untuk materi pelajaran IPA. Materi IPA dalam Tema 3 “Kerukunan dalam

bermasyarakat” dengan subtema 1 “Hidup Rukun” dibatasi pada materi listrik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

mengaplikasi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016?

1.2.2 Apakah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan

menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

1.3.2 Mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh secara langsung

akan ketepatan penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran.

1.4.2 Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan akan inovasi metode pembelajaran sehingga

dapat memberikan inovasi penerapan metode-metode inovatif dalam

pembelajaran yang diterapkan sekolah.

1.4.3 Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan guru dalam menentukan metode

pembelajaran inovatif untuk membantu siswa mengembangkan

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis, sehingga pembelajaran tidak

hanya berpusat pada guru.

1.4.4 Bagi Siswa

Dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan-kegiatan inkuiri sehingga

kemampuan proses kognitif siswa dapat berkembang terutama pada

tingkat mengaplikasi dan menganalisis yang dapat membantu mereka

memecahkan suatu masalah.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan dalam menerima,

mengerti dan melakukan sesuatu.

1.5.2 Mengaplikasi adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam

suatu keadaan dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

6

1.5.3 Kemampuan mengaplikasi adalah kesanggupan atau kecakapan untuk

dapat menerapkan suatu prosedur pada suatu keadaan dengan tepat serta

mampu mengeksekusi dan mengimplementasikan.

1.5.4 Menganalisis adalah memilah-milah materi menjadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan

hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi secara keseluruhan.

1.5.5 Kemampuan menganalisis adalah kesanggupan atau kecakapan untuk

memilah-milah materi menjadi bagian-bagian penyusun dari materi lalu

menentukan hubungan antar bagian dan hubungan bagian dari materi

dengan materi secara keseluruhan yang meliputi proses membedakan,

mengorganisasi, dan mengatribusikan.

1.5.6 Metode adalah cara yang dilakukan untuk memudahkan suatu pekerjaan

sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.

1.5.7 Inkuiri adalah pembelajaran yang dirancang secara kontekstual sehingga

memungkinkan siswa aktif mengikuti pembelajaran untuk menemukan

jawaban berdasarkan rasa ingin tahunya.

1.5.8 Metode inkuiri adalah metode untuk mencari jawaban terhadap suatu

permasalahan dengan langkah-langkah yaitu orientasi, merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik

kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi sehingga

mencapai tujuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

7

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB II membahas mengenai (1) kajian pustaka, (2) hasil penelitian yang

relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi

teori yang relevan/mendukung terhadap penelitian yang berkaitan dengan teori

perkembangan anak, metode inkuiri, proses kognitif, dan hakikat IPA. Hasil

penelitian yang relevan merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang

membahas penelitian tentang penerapan metode inkuiri dan kemampuan proses

kognitif. Pada subbab terakhir akan dirumuskan tentang kerangka berpikir dan

hipotesis penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

Teori yang mendukung merupakan teori-teori yang melandasi penelitian ini.

Teori-teori tersebut terdiri dari teori perkembangan anak, proses kognitif anak,

metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, pembelajaran tematik, materi

pembelajaran tematik kelas V yang difokuskan pada materi IPA yang akan

diperjelas pada subbab selanjutnya.

2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak

Jean Piaget (1896-1980) mengemukakan beberapa konsep dan prinsip

tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak, yaitu anak adalah pembelajar yang

aktif, anak mengorganisasikan apa yang mereka pelajari dari pengalamannya,

anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan

akomodasi, dan proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah

bentuk-bentuk pemikiran yang lebih kompleks (Desmita, 2009: 98). Piaget

meyakini bahwa anak tidak hanya mengobservasi dan mengingat apa-apa yang

mereka lihat dan dengar secara pasif. Sebaliknya, mereka secara natural memiliki

rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi

untuk membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas dunia yang

mereka hadapi itu. Dalam memahami dunia mereka secara aktif, anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

8

menggunakan apa yang disebut oleh piaget dengan “scheme” (skema), yaitu

konsep atau kerangka yang ada dalam pikiran anak digunakan untuk

mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.

Anak mengorganisasikan apa yang mereka pelajari dari pengalamannya.

Anak-anak tidak hanya mengumpulkan apa-apa yang mereka pelajari dari fakta-

fakta yang terpisah menjadi suatu kesamaan. Sebaliknya, anak secara gradual

membangun suatu pandangan menyeluruh tentang bagaimana dunia bergerak.

Anak memnyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan

akomodasi. Dalam menggunakan dan mengadaptasi skema mereka, ada dua

proses bertanggungjawab, yaitu assimilation dan accommodation. Asimilasi

terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan

yang sudah ada, yakni anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam suatu skema.

Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru, yakni anak

menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya (Desmita, 2009: 99).

Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-

bentuk pemikiran yang lebih komplek. Piaget (1896-1980) menyebutkan kedua

proses penyesuaian-asimilasi dan akomodasi-sistem kognisi seseorang

berkembang dari satu tahap selanjutnya, sehingga mencapai keadaan equilibrium,

yakni keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan pengalaman di

lingkungan. Namun demikian ada kondisi yang dapat menimbulkan konflik

kognitif (disequilibrium), yakni semacam ketidaknyamanan mental yang

mendorong untuk mencoba membuat pemahaman tentang apa yang mendorong

untuk mencoba membuat pemahaman tentang apa yang mereka saksikan. Dengan

melakukan penggantian, mengorganisasi kembali atau mengintegrasikan secara

baik skema-skema mereka (melalui akomodasi), anak-anak akhirnya mampu

memecahkan konflik, mampu memahami kejadian-kejadian yang sebelumnya

membingungkan, serta kembali mendapatkan keseimbangan pemikiran.

Pergerakan dari equilibrium ke disequilibrium dan kemudian kembali lagi

menjadi equilibrium atau proses yang meningkatkan perkembangan pemikiran

dan pengetahuan anak dari satu tahap ke tahap yang lebih kompleks inilah yang

disebut Piaget dengan istilah equilibrium (ekuilibrasi) (Desmita, 2009: 101).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

9

2.1.1.2 Teori Perkembangan Kognitif

Piaget mengelompokkan tahap perkembangan kognitif anak menjadi

empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional

konkret dan tahap operasional formal. Tahap sensorimotor terjadi pada usia 0-2

tahun, tahap praoperasional pada usia 2-7 tahun, tahap operasional konkret terjadi

pada usia 7-11 tahun dan tahap operasi formal terjadi pada usia 11 tahun ke atas.

Tahap sensorimotor seorang anak ditandai dengan ketrampilan memecahkan

masalah seperti menghisap jempol, memegang sesuatu benda, dan meniru suatu

gerakan. Tahap praoperasional ditandai dengan anak sudah mampu mencoba

menceritakan sesuatu yang terjadi dihadapannya, berkhayal, dan egoisentrisme.

Selanjutnya, pada tahap operasional konkret anak mulai mampu mengurutkan

objek berdasarkan ukuran, ciri dan bentuk, mengklasifikasi, memberi nama dan

mengidentifikasi serangkaian benda menurut bentuk, ukuran atau karakteristik

lainnya. Anak juga sudah dapat bekerja dengan temannya, mengetahui konsep

ruang dan waktu, dapat membedakan kenyataan dan fantasi, serta mampu untuk

melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Sedangkan tahap operasional

formal ditandai dengan anak sudah mampu berfikir secara abstrak, menalar secara

logis, menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia, dan dapat memahami hal-

hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai (Suparno, 2001: 24).

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa kelas V berada pada tahap operasional-konkret yaitu

pada rentang usia 7-11 tahun. Tahap operasional konkret (concrete operations) ini

ditandai dengan perkembangan system pemikiran yang didasarkan pada aturan-

aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat memperkembangkan operasi-operasi

logis. Operasi-itu bersifat reversible, artinya dapat dimengerti dalam dua arah,

yaitu suatu pemikiran yang dapat dikembalikan ke awalnya lagi. Ciri utama tahap

operasi konkret ini adalah adanya transformasi reversibel dan sistem kekekalan.

Pada tahap ini anak juga sudah maju dalam hal mengurutkan (seriasi) dan

mengklasifikasikan objek (Suparno, 2001: 69).

Anak dapat mengembangkan system pemikiran yang logis yang dapat

diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi

(Suparno, 2001: 69). Pemikiran anak juga lebih decentring dari pada tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

10

sebelumnya, yaitu dapat menganalisis masalah dari berbagai segi. Tahap operasi

konkret tentu ditandai dengan adanya system operasi berdasarkan apa pun yang

kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada

barang-barang yang konkret dan belum bersifat abstrak. Anak masih mengalami

kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mengandung banyak variabel. Oleh

karena itu, meskipun intelegensi anak pada tahap ini sudah maju, namun cara

berpikir seorang anak tetap masih terbatas. Cara berpikirnya masih berdasarkan

sesuatu yang konkret (Suparno, 2001: 70).

2.1.1.3 Teori pembelajaran anak

Berbeda dengan teori Piaget yang menjelaskan bahwa seorang anak akan

belajar lebih baik dengan pengalaman nyata pada kehidupannya, teori Vygotsky

menitikberatkan anak akan belajar melalui interaksi dari faktor-faktor

interpersonal (sosial), kultural-historis, dan individual sebagai kunci dari

perkembangan manusia (Tudge, dalam Schunk, 2012: 339). Interaksi dari faktor-

faktor interpersonal merupakan bagaimana anak berhubungan dengan lingkungan

di sekitarnya, sebagai contoh di lingkungan sekolah maupun di sekitar rumah.

Dengan interaksi sosial ini maka akan mendorong proses-proses perkembangan

anak sehingga kemampuan berpikir mereka juga akan bertumbuh seiring dengan

berjalannya waktu.

Aspek kultural-historis menonjolkan pemikiran bahwa pembelajaran dan

perkembangan tidak dapat dipisahkan dari konteksnya. Cara siswa berinteraksi

dengan dunia mereka dengan orang-orang, objek, dan intuisi-intuisi didalamnya-

mengubah cara berpikir mereka. Makna-makna konsep berubah ketika

dihubungkan dengan dunia. Hal ini berarti bahwa lingkungan disekitar anak

sangatlah penting karena lingkungan tersebut menjadi sebuah wahana bagi anak

untuk menggali dari mana asal pengetahuan mereka (Gredler, dalam Schunk,

2012: 339).

Vygotsky mengajukan teori yang dikenal dengan istilah Zone of Proximal

Development (ZPD), yang merupakan dimensi sosiokultural yang penting sebagai

dimensi psikologis. Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara

tingkat perkembangan actual dengan tingkat perkembangan potensial. Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

11

perkembangan yang dimaksud terdiri dari empat tahap: Pertama, more

dependence to other stage, yakni tahapan di mana kinerja anak mendapat banyak

bantuan dari pihak lain seperti teman-teman sebaya, orangtua, guru, masyarakat,

dan ahli. Dari sinilah model pembelajaran kooperatif dalam mengembangkan

kognisi anak secara konstruktif. Kedua, less dependence external assistance stage,

di mana kinerja anak tidak lagi terlalu banyak mengharapkan bantuan dari pihak

lain, tetapi lebih kepada self assistance, lebih banyak anak membantu dirinya

sendiri. Ketiga, internalization and automatization stage, di mana kinerja anak

sudah lebih terinternalisasi secara otomatis. Keempat, de-automatization stage, di

mana kinerja anak mampu mengeluarkan perasaan dari kalbu, jiwa, dan emosinya

yang dilakukan secara berulang-ulang, bolak-balik atau recursion. Teori

konstruktivisme yang dikembangkan oleh vygotsky ini disebut dengan

konstruktivisme sosial (Yaumi, 2013: 43-44).

Berdasarkan teori Piaget, anak dengan tahap operasional konkret

khususnya dalam penelitian ini untuk kelas V dijelaskan bahwa anak sudah mulai

belajar memecahkan masalah-masalah konkret yang dihadapi, namun cara

berpikir anak masih terbatas. Hal ini sesuai dengan teori Vygotsky, yaitu bahwa

anak belajar dengan interaksi-interaksi dengan lingkungan termasuk guru maupun

teman sebaya. Oleh karena itu, pembelajaran sebaiknya menggunakan metode

yang dapat membantu siswa melakukan pemecahan masalah dengan

didukung/dibimbing oleh lingkungan. Metode yang dapat digunakan yaitu inkuiri

terbimbing.

2.1.2 Metode Inkuiri

2.1.2.1 Pengertian Metode Inkuiri

“Inkuiri adalah istilah dalam bahasa Inggris; ini merupakan suatu teknik

atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas” (Roestiyah, 2001:

75). “The inquiry model is a process-oriented instructional model that aims to

teach students the skills, knowledge, and disposition required for thinking

systematically to answer important questions” (Kilbane, 2014: 244). Inkuiri

adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan

melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

12

memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan

menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Scmidt, dalam Putra, 2013:

85). Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah proses untuk mendapatkan suatu

jawaban, memecahkan masalah dari suatu pertanyaan dengan menggunakan

kemampuan berpikir sistematis, kritis, dan logis.

Ciri-ciri dari pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri (Majid,

2014), yaitu:

1. Metode Inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal. Kegiatan

pembelajaran di kelas menggunakan metode inkuiri dibuat agar siswa

benar-benar belajar mandiri di sekolah, dan guru hanya berperan sebagai

fasilitator disaat siswa membutuhkan alat dan bahan yang diperlukan,

sedangkan motivator disaat siswa merasa kurang bersemangat dalam

menjalani pembelajaran di kelas. Siswa diberikan wewenang penuh untuk

menemukan sendiri makna dari pembelajaran di kelas.

2. Metode inkuiri menekankan proses mencari dan menemukan sendiri solusi

atau jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Proses ini

dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru dengan siswa untuk

menggali pengetahuan mereka.

3. Metode inkuiri ini digunakan dengan tujuan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis pada seorang anak.

Diharapkan siswa tidak hanya mengerti akan materi pembelajaran saja,

namun juga dapat menggunakan potensinya secara maksimal untuk

memajukan dirinya sendiri.

2.1.2.2 Prinsip metode Inkuiri

Berikut ini adalah prinsip-prinsip penggunaan metode inkuiri (Majid,

2014: 174) :

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama metode inkuiri adalang pengembangan kemampuan

berpikir. Jadi, metode ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga

berorientasi pada proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

13

2. Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menepatkan guru bukan

sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur

interaksi itu sendiri.

3. Prinsip bertanya

Guru harus mengembangkan kemampuan bertanya kepada siswa,

karena dengan menjawab pertanyaan guru siswa sudah melewati proses

berpikir.

4. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan berarti hanya mengingat fakta, akan tetapi belajar adalah

proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi otak.

5. Prinsip keterbukaan

Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan

berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan

kebenarannya.

2.1.2.3 Jenis-jenis Metode Inkuiri

Jenis-jenis metode inkuiri dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut

(Sund and Trowbridge, dalam Mulyasa, 2007):

1. Inkuiri terbimbing (guided inquiry); dalam metode ini peserta didik

memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut

biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.

2. Inkuiri bebas (free inquiry), metode ini digunakan bagi peserta didik yang

telah berpengalaman dengan pendekatan inkuiri. Peserta didik bebas

melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan, sehingga peserta

didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik

permasalahan yang hendak diselidiki.

3. Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry); dalam metode ini

guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik

diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,

eksplorasi, dan prosedur penelitian. Peran guru untuk membimbing hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

14

terbatas sehingga siswa diajarkan untuk mandiri dalam menyelesaikan

masalah yang sedang dihadapi.

Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis metode inkuiri di atas, maka

metode inkuiri yang paling tepat diterapkan dalam pembelajaran untuk siswa

kelas V adalah metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing adalah

metode inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan

memberikan pertanyaan awal sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengarahkan

kepada suatu diskusi (Putra, 2013: 96). Pendekatan ini biasanya digunakan untuk

siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri. Guru berperan sebagai

pembimbing yang memberi petunjuk atau bimbingan kepada siswa dalam

melakukan suatu tugas agar siswa mampu memahami konsep-konsep pelajaran.

Siswa akan mengerjakan tugas-tugas baik melalui tugas kelompok maupun tugas

individu, agar dapat menyelesaikan/memecahkan masalah dan menarik suatu

kesimpulan. Metode inkuiri ini juga disebut dengan istilah “guided discovery-

inquiry”. Guided discovery-inquiry digunakan apabila dalam pembelajaran guru

menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa (Amien,

1987: 137).

Langkah-langkah metode inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) adalah

sebagai berikut (Kilbane, 2014: 253):

Tabel 2.1 Langkah-langkah Metode Inkuiri

No. Langkah-langkah Peran Guru Tugas Siswa

1 Mengajukan

pertanyaan

Guru mengajukan sebuah

pertanyaan.

Siswa membaca dan/

mendengarkan pertanyaan

atau mengajukan pertanyaan

atau masalah yang diajukan

guru.

2 Membuat hipotesis Guru meminta siswa untuk

membuat hipotesis.

siswa mengembangkan

hipotesis secara individu

maupun dalam kelompok

kecil.

3 Mengumpulkan data Guru membantu siswa

menemukan,

mengumpulkan, dan

mengorganisasikan data

yang diperlukan untuk

menganalisis hipotesis

mereka.

Siswa mengorganisasikan

data yang akan mereka uji.

4. Menguji hipotesis

(Menganalisa data)

Guru mengajak siswa untuk

menganalisis hipotesis

mereka.

Siswa menguji hipotesis

mereka dengan menganalisa

data.

5. Menarik kesimpulan Guru meminta siswa untuk Siswa merangkum hasilnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

15

merangkum dan membuat

kesimpulan dari hasil yang

diperoleh.

dan membuat kesimpulan.

6. Melakukan evaluasi Guru meminta siswa untuk

menganalisa proses inkuiri

yang telah dilakukan dengan

merefleksikan apa yang

telah mereka lakukan dan

mereka pelajari

Siswa merefleksikan proses

inkuiri secara keseluruhan,

termasuk apa yang mereka

lakukan dan mereka pelajari.

Kegiatan-kegiatan dalam metode inkuiri menuntut siswa memiliki

kemampuan berpikir yang menyeluruh dari tingkat sederhana ke tingkat tinggi.

Kegiatan inkuiri mengharuskan siswa memiliki kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis dengan baik. Pada kegiatan mengumpulkan data siswa harus

mempunyai kemampuan mengaplikasi terhadap apa yang direncanakan. Setelah

itu, pada proses menguji hipotesis, mengumpulkan data, membuat kesimpulan,

maupun dalam melakukan evaluasi siswa harus dapat menganalisis dengan baik

data-data yang telah dikumpulkan.

Sementara itu, Sanjaya (2006: 199-203) mengemukakan langkah-langkah

pembelajaran dengan metode inkuiri sebagai berikut:

1. Orientasi

Orientasi adalah langkah untuk mempersiapkan suasana pembelajaran

yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa untuk siap

melaksanakan proses pembelajaran.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah untuk mengajak siswa masuk

pada persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang diberikan

kepada siswa haruslah persoalan yang menantang mereka untuk mau

memecahkan masalah tersebut.

3. Mengajukan/merumuskan hipotesis

Merumuskan hipotesis adalah mengajukan jawaban sementara terhadap

apa yang akan diuji kebenarannya melalui sebuah ekspeimen atau

observasi.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data yaitu aktivitas memilah dan memilih informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

16

5. Menguji hipotesis

Yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan

data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini akan menggunakan tujuh

langkah-langkah pembelajaran inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan,

mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi. Berikut penjelasan mengenai

langkah-langkah pembelajaran tersebut.

1. Orientasi

Orientasi merupakan langkah untuk mempersiapkan suasana

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan

siswa untuk siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru dapat

menjelaskan topik yang akan dipelajari, dan pokok-pokok kegiatan yang

akan dilakukan selama pembelajaran.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah untuk mengajak siswa

masuk pada persoalan yang menjadi topik pembelajaran. Guru berperan

membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

mereka ketahui jawabannya melalui kegiatan inkuiri. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan membantu siswa menggali pemahaman mereka

mengenai topik yang sedang dipelajari secara lebih mendalam.

3. Merumuskan hipotesis

Merumuskan hipotesis merupakan langkah mengajukan jawaban

sementara terhadap apa yang akan diuji kebenarannya melalui sebuah

ekspeimen atau observasi. Hipotesis yang telah dirumuskan nantinya akan

dapat diuji kebenarannya melalui eksperimen yang dilakukan dalam

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

17

4. Melakukan eksperimen

Eksperimen merupakan langkah di mana siswa melakukan

percobaan untuk mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan

untuk menganalisis hipotesis yang telah mereka buat. Kegiatan ini

membantu siswa menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan

di awal kegiatan.

5. Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan dan uji hipotesis yang

dilakukan. Menarik kesimpulan dilakukan siswa dengan bimbingan dari

guru.

6. Mempresentasikan hasil

Kegiatan presentasi merupakan kegiatan menjelaskan dan

melaporkan hasil percobaan mereka di depan kelas. Presentasi dilakukan

siswa dengan menjelaskan rumusan masalah, hipotesis, langkah-langkah

percobaan, dan menyampaikan kesimpulan yang mereka peroleh.

7. Melakukan evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan mengulas kembali materi

pembelajarn yang telah dipelajari. Siswa dengan guru bersama-sama

melakukan pemeriksaan hasil percobaan yang sudah dilakukan dan

disesuaikan dengan data atau informasi yang relevan. Kekurangan ataupun

kesalahan dalam melakukan percobaan mungkin saja terjadi. Siswa dan

guru dapat memberikan kritik dan saran dari percobaan yang dilakukan.

Guru juga meluruskan dan membenarkan pemahaman siswa yang masih

kurang tepat.

2.1.3 Proses Kognitif

Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanan katanya

knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah

perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, dalam Syah, 1997:

66-67).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

18

Kategori-kategori pada dimensi proses kognitif merupakan

pengklasifikasian proses-proses kognitif siswa secara komprehensif yang terdapat

dalam tujuan-tujuan di bidang pendidikan. Kategori-kategori ini merentang dari

proses kognitif yang paling banyak dijumpai dalam tujuan-tujuan di bidang

pendidikan, yaitu mengingat, kemudian memahami dan mengaplikasikan, ke

proses-proses kognitif yang jarang dijumpai, yakni menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 43).

1. Mengingat berarti mengambil pengetahuan tertentu dari memori jangka

panjang. Mengingat berisikan dua proses kognitif yang lebih spesifik,

yakni mengenali dan mengingat kembali.

2. Memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran,

termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Memahami

mencakup tujuh proses kognitif yaitu menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

menjelaskan.

3. Mengaplikasikan berarti menerapkan atau menggunakan suatu prosedur

dalam keadaan tertentu. Mengaplikasi mencakup dua proses kognitif yaitu

mengeksekusi dan mengimplementasikan .

4. Menganalisis berarti memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan

hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau

tujuan. Menganalisis berisikan tiga proses kognitif yaitu membedakan,

mengorganisasi, dan mengatribusikan.

5. Mengevaluasi ialah mengambil keputusan berdasarkan criteria dan atau

standar. Mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa dan

mengkeritik.

6. Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.

Mencipta mencakup proses kognitif merumuskan, merencanakan, dan

memproduksi.

Penelitian ini akan difokuskan pada kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis saja karena kedua kemampuan tersebut termasuk ke dalam beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

19

bagian penting dalam proses pembelajaran tematik di SD khususnya materi

pelajaran IPA. Kedua variabel atau kemampuan tersebut sangat berhubungan

dengan kegiatan siswa dalam proses inkuiri.

2.1.3.1 Proses Kognitif Mengaplikasi

Mengaplikasi adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam

keadaan tertentu. Kategori mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif, yaitu

mengeksekusi dan mengimplementasikan (Anderson & Krathwohl, 2010: 100).

1. Mengeksekusi, yaitu menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familier,

(misalnya membagi suatu bilangan dengan bilangan lain, kedua bilangan

tersebut terdiri dari beberapa digit). Kata kerja lainnya dari mengeksekusi

adalah melaksanakan.

2. Mengimplementasikan, yaitu menerapkan suatu prosedur pada tugas yang

tidak familier (misalnya, menggunakan hukum newton kedua pada

konteks yang tepat). Kata kerja lainnya untuk proses kognitif

mengimplementasikan adalah menggunakan, menerapkan, menguraikan,

dan lain-lain.

Penelitian ini meneliti tiga proses kognitif untuk variabel mengaplikasi,

yaitu melaksanakan, menggunakan, dan menguraikan.

2.1.3.2 Proses Kognitif Menganalisis

Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan

antar bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Menganalisis

terdiri dari proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan

(Anderson & Krathwohl, 2010: 101).

1. Membedakan, artinya membedakan bagian materi pelajaran yang relevan

dari yang tidak relevan, bagian yang penting dari yang tidak penting

(Misalnya, membedakan antara bilangan yang relevan dan bilangan yang

tidak relevan dalam soal cerita matematika). Kata kerja lain dari

membedakan yaitu menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

20

2. Mengorganisasi, artinya dapat menentukan bagaimana elemen-elemen

bekerja atau berfungsi dalam sebuah struktur (Misalnya, menyusun bukti-

bukti dalam cerita sejarah jadi bukti-bukti yang mendukung dan

menentang suatu penjelasan historis). Kata kerja lain dari mengorganisasi

adalah menemukan koherensi, memadukan, membuat garis besar,

mendeskripsikan peran, dan menstrukturkan.

3. Mengatribusikan, artinya menentukan sudut pandang, bias, nilai, atau

maksud dibalik materi pelajaran (Misalnya, menunjukkan sudut pandang

penulis suatu esai sesuai dengan pandangan politik si penulis). Kata kerja

lain dari mengatribusikan adalah mendekonstruksi.

Proses kognitif yang diteliti pada variabel menganalisis yaitu

membedakan, mengorganisasikan, dan mengatribusikan. Metode inkuiri

memungkinkan siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

proses scientifik. Pembelajaran dengan pendekatan scientifik saat ini sudah

dikembangkan dalam kurikulum 2013 yaitu dalam pembelajaran tematik.

2.1.4 Pembelajaran Tematik

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan pembelajaran terpadu,

yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik

secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, dan

menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Pembelajaran

tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang

bermakna kepada peserta didik (Trianto, 2011: 139). Konsep pembelajaran

tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan

yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty

pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu (Majid, 2014: 85).

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra-mata pelajaran

maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan tersebut peserta didik

akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang utuh sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

21

pembelajaran menjadi lebih bermakna. Berdasarkan berbagai pengertian tersebut,

dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik/terpadu merupakan suatu

metode pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari

berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata

pelajaran.

2.1.4.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik, sebagai model pembelajaran memiliki arti penting

dalam membangun kompetensi peserta didik, antara lain: pertama, pembelajaran

tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar secara aktif

dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman

langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang

dipelajarinya. Kedua, pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan

konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu

guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan

mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang

menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari

akan memnentuk skema, sehingga akan memperoleh keutuhan dan kebulatan

pengetahuan. Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat

membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih

melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (Trianto, 2009: 86-87).

Pembelajaran tematik di sekolah dasar sebagai suatu model pembelajaran di

sekolah memiliki karakteristik sebagai berikut (Majid, 2014: 89-90):

1. Berpusat pada siswa

Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak

berperan sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada siswa untuk

melakukan aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik memberikan pengalaman belajar secara langsung

kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

22

ini, siswa dihadapkan langsung pada sesuatu yang konkret (nyata) sebagai

dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.

3. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas

Pemisah antar mata pelajaran tidak begitu jelas karena yang menjadi fokus

pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran

dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami

konsep-konsep tersebut secara utuh sehingga dapat membantu siswa dalam

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel

Pembelajaran bersifat luwes di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari

satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Guru juga dapat

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa dan keadaan lingkungan

di sekolah maupun di daerah tempat tinggalnya.

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa dan

menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa pembelajaran tematik

menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar secara aktif, dan siswa

memperoleh pengalaman langsung. Hal ini sesuai dengan karakteristik

pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Mata pelajaran yang di dalamnya

memungkinkan berbagai percobaan seperti pada pembelajaran inkuiri salah

satunya adalah IPA. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh metode

inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada materi

pelajaran IPA saja.

2.1.5 Hakikat IPA

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

dengan segala isinya (Samatowa, 2011: 2). Nash (dalam Samatowa, 2011: 3)

menjelaskan bahwa IPA itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam,

cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

23

menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga

keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang

diamatinya.

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis

yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh

manusia (Samatowa, 2011: 3). IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan

gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku

umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis

(teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri,

satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga

seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Sedangkan berlaku umum artinya

pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang

dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau

konsisten (Powler, dalam Samatowa, 2011: 3). IPA tidak hanya merupakan

kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan

kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah (Winaputra, dalam Samatowa,

2011: 3). IPA adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek dan

menggunakan metode ilmiah (Samatowa, 2011: 3).

Pengajaran IPA di Sekolah Dasar perlu memberikan kesempatan anak

untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu

dimodifikasikan dengan tahap perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011:5).

Keterampilan proses sains/IPA adalah mengamati, mencoba memahami apa yang

diamati, mempergunakan pengetahuan baru untuk memprediksi apa yang terjadi,

dan menguji prediksi-prediksi di bawah kondisi-kondisi itu untuk melihat

kebenarannya (Paolo&Marten, dalam Samatowa, 2011:5).

2.1.6 Materi IPA mengenai Listrik

Materi IPA pada penelitian ini diambil dari Tema 3 yaitu “Kerukunan

dalam bermasyarakat” dengan subtema 1 “Hidup Rukun”. Materi IPA yang

difokuskan pada tema ini yaitu mengenai “Listrik”. Meskipun demikian materi

listrik hanya dibatasi mengenai: sumber-sumber listrik, rangkaian listrik, jenis-

jenis rangkaian listrik; rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

24

Kompetensi dasar yang diambil ialah 3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana

dan sifat magnet serta penerapan-nya dalam kehidupan sehari-hari, dan 4.3

Merancang dan membuat rangkaian seri dan paralel menggunakan sumber arus

searah.

1. Mengenal listrik dan sumber listrik

Listrik adalah energi yang dihasilkan akibat dari gerak elektron. Elektron

adalah muatan negatif yang dimiliki suatu benda. Lawan dari elektron adalah

proton sebagai muatan positif. Benda-benda yang dapat menghasilkan energi

listrik dinamakan sumber listrik (Kusumawati, 2014: 115). Apa sajakah sumber

energi listrik itu? Inilah sumber-sumber listrik.

a. Baterai

Baterai merupakan sumber energi listrik yang paling mudah

ditemukan. Listrik yang dihasilkan baterai disebut listrik searah (DC). Baterai

disebut juga sebagai elemen kering karena listrik baterai dihasilkan dari

bahan-bahan kering (Kusumawati, 2014: 115). Baterai dapat dimanfaatkan

untuk berbagai peralatan listrik seperti senter, kamera, dan radio.

Menurut cara menyimpan listrik, baterai dapat dibagi menjadi dua,

yaitu baterai sekali pakai dan baterai isi ulang. Baterai sekali pakai adalah

baterai yang hanya dapat dipakai sekali. Setelah listrik dalam baterai habis,

baterai tidak dapat digunakan. Sebaliknya, baterai isi ulang adalah baterai

yang dapat diisi ulang jika listrik di dalamnya telah habis (Kusumawati, 2014:

115). Bagian-bagian baterai dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Bagian-bagian baterai

(Sumber: Zulfikar, 2009: 53)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

25

b. Aki

Aki merupakan sumber energi yang mudah juga ditemukan. Listrik yang

dihasilkan aki disebut listrik searah (DC) (Kusumawati, 2014: 115). Sumber

energi listrik ini disebut juga elemen basah karena disusun dari bahan-bahan

cair.

Aki termasuk sumber energi listrik yang dapat diisi ulang. Artinya, jika

listrik dalam aki telah habis, aki dapat diisi kembali (Kusumawati, 2014: 115).

Aki biasa digunakan dalam kendaraan bermotor dan mobil. Sumber energi

listrik ini dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu yang ada pada motor dan

mobil. Bagian-bagian Aki dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

c. Generator

Generator merupakan sumber energi listrik yang sangat penting.

Generator menghasilkan listrik dari perpaduan magnet dan lilitan

(Kusumawati, 2014: 115). Listrik yang dihasilkan generator disebut listrik

bolak-balik (AC). Generator paling sederhana yaitu dinamo sepeda. Dinamo

dapat menghasilkan listrik untuk menghidupkan lampu penerang pada sepeda.

Generator yang berukuran besar dapat menghasilkan listrik yang besar pula.

Listrik yang dihasilkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihasilkan dari

generator (Kusumawati, 2014: 115). Contoh generator dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Bagian-bagian Aki

(Sumber: Zulfikar, 2009: 54)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

26

d. Pembangkit Listrik

Listrik yang digunakan di rumah atau pabrik-pabrik berasal dari pusat

listrik yang sengaja dibuat untuk menghasilkan tenaga listrik. Di Indonesia

terdapat berbagai macam pembangkit listrik. Antara lain:

1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Listrik yang dihasilkannya berasal dari tenaga air terjun. Untuk

kepentingan ini, sengaja dibuat bendungan untuk menghasilkan tenaga air

guna memutar turbin listrik (Hermana, 2009: 153). Contohnya, PLTA Jati

Luhur di Purwakarta, PLTA Saguling di Kabupaten Bandung, PLTA

Kedungombo di Boyolali, dan PLTA Sempor di Kebumen.

2) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Turbin listrik digerakkan oleh tenaga uap air. Uap air ini berasal dari air

yang dididihkan. Untuk mendidihkan air ini digunakan bahan bakar, biasanya

digunakan batu bara. Salah satu contohnya ialah PLTU Cilegon di Serang,

Banten.

3) Pembangkit Listrik Tenaga Geotermal (PLTG)

Turbin listrik digerakkan oleh tenaga panas bumi (geotermal). Ada

empat macam sumber energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan sumber

panasnya untuk menghasilkan energi, yaitu hidrotermal (sumber air panas),

tekanan uap panas bumi, batuan dan mineral panas, serta sumber magma

(Hermana, 2009: 155). Contoh PLTG yaitu PLTG Bayongbong di Garut Jawa

Barat.

Gambar 2.3 Generator

(Sumber: Zulifikar, 2009: 54)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

27

4) Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)

Turbin listrik digerakkan oleh tenaga disel. Bahan bakar yang

digunakan ialah minyak solar (Hermana, 2009: 153). Di berberapa kota

terdapat PLTD misalnya di Palangkaraya. Disel dalam ukuran kecil sering

digunakan sebagai sumber listrik cadangan di rumah sakit atau kantor-kantor

jika listrik dari pusatnya padam.

5) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Panas matahari juga dapat diserap dengan panel matahari atau sel surya.

Panel sel surya dapat menghasilkan energi listrik untuk berbagai keperluan.

Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan media sel

matahari (Hermana, 2009: 153).

6) Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)

Tiupan angin yang sangat kuat memiliki energi kinetik yang besar.

Tiupan angin ini dimanfaatkan untuk menggerakkan baling-baling, lalu

baling-baling akan ikut memutar turbin sehingga turbin dapat memutar

generator untuk membangkitkan energi listrik (Hermana, 2009: 154).

2. Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah rangkaian yang terdiri atas: sumber listrik,

penghantar listrik (kabel), dan alat listrik (alat elektronik) (Sularmi, 2009: 100).

Alat-alat listrik antara lain adalah :

a. Sekering : alat pengaman arus listrik/ alat pemutus arus listrik jika ada

konsleting (hubungan singkat/ bertemunya kutub positif dan kutub negatif

pada kabel yang mengelupas).

b. Saklar : alat untuk menyambung dan memutus arus listrik

c. Stop kontak : alat penyalur listrik

Gambar 2.4 Rangkaian listrik

(Sumber: Kusumawati, 2014: 115)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

28

d. Bola lampu : alat penerangan

e. Fitting : tempat dudukan bola lampu

f. Kabel : alat untuk mengalirkan arus listrik

Arus listrik dapat mengalir melalui kabel dan alat-alat listrik lainnya.

Besar kecilnya tegangan bergantung pada sumber listrik. Setiap rumah biasanya

menggunakan listrik bertegangan 220 Volt (Zulfikar, 2009: 55). Arus listrik

terjadi karena kutub positif (+) dan kutub (–) saling dihubungkan. Arus listrik

hanya akan mengalir dalam rangkaian tertutup. Sebaliknya, pada rangkaian

terbuka arus listrik tidak dapat mengalir. Arus listrik mengalir dari kutub positif

(+) menuju kutub (–). Keduanya dihubungkan melalui kabel sehingga lampu

dapat menyala (Sularmi, 2009: 100).

3. Jenis-jenis Rangkaian Listrik

a. Rangkaian Tertutup dan Terbuka

Bola lampu akan menyala jika saklar dalam keadaan tertutup. Rangkaian

ini disebut rangkaian tertutup. Sebaliknya, jika saklar terbuka bola lampu tidak

akan menyala. Rangkaian ini disebut rangkaian terbuka (Zulfikar, 2009: 55).

Gambar 2.6 Rangkaian Listrik Tertutup dan Terbuka

(Sumber: Zulfikar, 2009: 55)

Gambar 2.5 Arah Gerak Muatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

29

b. Rangkaian Listrik seri

Rangkaian listrik seri yaitu rangkaian alat listrik yang disusun secara

berurutan (Kusumawati, 2014: 115). Alat listrik pada rangkaian seri

mendapatkan arus listrik secara berurutan. Contoh rangkaian alat listrik seri

seperti gambar berikut ini.

Dalam rangkaian seri, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain

akan ikut padam. Arus listrik yang mengalir di kedua lampu mempunyai besar

yang sama. Tegangan listrik pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai

berikut (Kusumawati, 2014: 116).

i. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, tegangan listrik bernilai sama.

ii. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, tegangan listrik akan

berbeda.

c. Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian listrik paralel yaitu rangkaian alat listrik yang disusun secara

bertingkat atau sejajar (Kusumawati, 2014: 116). Masing-masing alat listrik

Gambar 2.8 Rangkaian Listrik Seri

(Sumber: Kusumawati, 2014: 115)

Rangkaian listrik terbuka Rangkaian listrik tertutup

Gambar 2.7 Contoh Rangkaian Listrik Terbuka dan Tertutup

(Sumber: Sularmi, 2009: 100)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

30

pada rangkaian listrik paralel mendapatkan arus listrik langsung dari sumber

tegangan. Contoh rangkaian alat listrik paralel seperti gambar berikut.

Dalam rangkaian paralel, jika salah satu lampu padam, lampu yang lain

akan tetap menyala. Tegangan listrik dikedua lampu bernilai sama. Arus listrik

pada kedua lampu mempunyai sifat sebagai berikut (Kusumawati, 2014: 116).

i. Jika kedua lampu mempunyai ciri sama, arus listrik bernilai sama.

ii. Jika kedua lampu mempunyai ciri yang berbeda, arus listrik akan

berbeda.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

2.2.1 Penelitian tentang Metode Inkuiri

Ambarsari, Santosa, dan Maridi (2013) melakukan penelitian mengenai

penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains

dasar pada pelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Tujuan

dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan proses sains dasar pada siswa kelas

VIII semester I SMP Negeri 7 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode

eksperimen semu (Quasi experimental research) dengan penerapan pendekatan

inkuiri terbimbing. Populasi dalam penelitian tersebut adalah seluruh siswa kelas

VIII semester I SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, sampel yang

diambil dengan cluster random sampling sejumlah dua kelas yaitu kelas kontrol

dan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut masing-masing berjumlah 30 siswa.

Hasil dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa penerapan pembelajaran

inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan

proses sains dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.

Gambar 2.9 Rangkaian Listrik Paralel

(Sumber: Kusumawati, 2014: 115)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

31

Dewi, Dantes dan Sadia (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil

belajar IPA. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA

dengan menggunakan rancangan the posttest-only control group design.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi

eksperiment). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kaliluntu

yang berjumlah 115 siswa, dan sampelnya berjumlah 64 siswa yang ditentukan

secara random. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat

perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model

pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang mengikuti model

pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Negeri di kelurahan Kaliuntu.

Wayan (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh model

pembelajaran Inkuiri terhadap penguasaan konsep Biologi dan sikap ilmiah siswa

SMA ditinjau dari minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(1) perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa

yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model

pembelajaran langsung (direct instruction), (2) pengaruh interaksi antara model

pembelajaran dengan minat belajar biologi siswa terhadap penguasaan konsep

biologi dan sikap ilmiah siswa, (3) perbedaan penguasaan konsep biologi dan

sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung, pada siswa yang minat

belajarnya tinggi, (4) perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah

siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya rendah.

Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan

metode eksperimental semu (Quasi Experimental) dengan rancangan The Posttest

Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

Lab Undiksha tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitian sebanyak 100 orang

dengan sebaran 25 orang pada masing-masing kelompok/kelas X2, X3, X4, dan

X5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan penguasaan

konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang mengikuti model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

32

pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung,

(2) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar

biologi siswa terhadap penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah, (3) Terdapat

perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang

mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya tinggi, (4) Tidak

terdapat perbedaan penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah antara siswa yang

mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran langsung, pada siswa yang minat belajarnya rendah.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis

Penelitian Widiastuti (2009) bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan

yang berhubungan dengan udara berkaitan dengan kemampuan kognitif

mengaplikasi dan menganalisis siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi

eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian

menunjukkan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi

tetapi tidak berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis. Ini ditunjukkan

dengan harga Sig.(2-tailed) kemampuan mengaplikasi < 0,05 yaitu 0,000.

Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Pengaruh penggunaan metode inkuiri

terhadap kemampuan mengaplikasi tergolong besar dengan nilai r = 0,78 (efek

besar) dengan persentase sebesar 60%. Berbeda dengan kemampuan

menganalisis, hasil perhitungan analisis statistik menunjukkan signifikansi data

harga Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0.052, maka Hnull diterima Hi ditolak. Pengaruh

penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis tergolong

menengah dengan nilai r = 0,39 (efek menegah) dan persentase sebesar 15,36%.

Penelitian Lestari (2010) bertujuan untuk mengetahui perbedaan

penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

pada pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014. Jenis

penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control

group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

33

signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi

ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,012 dan (2) terdapat perbedaan

yang signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan

menganalisis ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Dari nilai

tersebut maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam

penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Penelitian Hasanah (2010) bertujuan untuk mengetahui perbedaan

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis atas penggunaan media Timeline

pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Percobaan 3 Pakem tahun ajaran

2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-

equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline atas kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis. Hasil analisis statistik parametrik Independent-

samples t-test menunjukkan harga Sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000 sehingga Hnull

ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media

timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya penerapan

metode inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains dasar, hasil belajar

siswa, dan minat belajar siswa. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya

pengaruh yang positif terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

dengan menggunakan media timeline dan metode inkuiri untuk siswa kelas IV.

Namun demikian, penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang meneliti

penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

siswa SD kelas V. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis pada mata pelajaran IPA materi listrik kelas V SD Negeri Cebongan

Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan

penelitian yang baru dan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Materi

IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran untuk kelas

VI pada kurikulum 2006. Namun demikian, pada kurikulum 2013 saat ini materi

IPA mengenai listrik masuk dalam materi pembelajaran di kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

34

2.2.3 Literature Map

Literature map berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.10 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Siswa kelas lima SD berada pada tahap operasional konkret yaitu pada

usia 7-11 tahun. Tahap operasional konkret (concrete operations) ini ditandai

dengan perkembangan kognitif dari sistem pemikiran yang didasarkan pada

aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah dapat memperkembangkan operasi-

operasi logis. Ciri tersebut sesuai dengan karakteristik pada pembelajaran inkuiri.

Metode inkuiri adalah sebuah metode yang untuk mendapatkan suatu jawaban,

memecahkan masalah dari suatu pertanyaan dengan menggunakan kemampuan

berpikir sistematis, kritis, dan logis. Metode inkuiri tepat digunakan untuk siswa

kelas atas karena siswa kelas atas dianggap lebih mampu melakukan proses

Proses Kognitif Metode Inkuiri

Ambarsari, Santosa & Maridi (2013)

Inkuiri terbimbing – Keterampilan

proses sains dasar

Widiastuti (2009)

Inkuiri – Kemampuan Mengaplikasi

dan Menganalisis siswa SD kelas IV

Dewi, Dantes & Sadia (2013)

Inkuiri terbimbing - Sikap ilmiah &

hasil belajar IPA

Wayan (2012)

Inkuiri – Minat Belajar

Hasanah (2010)

Media timeline – Kemampuan

Mengaplikasi dan menganalisis

Lestari (2010)

Media timeline – Kemampuan

Mengaplikasi dan Menganalisis

Yang perlu diteliti:

Metode Inkuiri-Kemampuan

mengaplikasi & menganalisis siswa

SD Kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

35

inkuiri. Namun demikian, siswa kelas lima masih memerlukan bantuan

(scaffolding) dalam belajar, sehingga metode yang cocok digunakan adalah

metode inovatif inkuiri terbimbing (guided inquiry). Metode inkuiri terbimbing

adalah metode inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan

memberikan pertanyaan awal sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengarahkan

kepada suatu diskusi. Perkembangan kognitif siswa dapat ditentukan dari proses

kognitifnya, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis merupakan proses kognitif

yang lebih tinggi dibandingkan dengan mengingat dan memahami. Kedua proses

kognitif tersebut sangat penting dimiliki oleh seorang siswa agar dapat mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Mengaplikasi adalah menerapkan atau

menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Sedangkan menganalisis

berarti memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan

hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut

dan keseluruhan struktur atau tujuan.

Beberapa sekolah dasar telah menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum

2013 mengandung proses-proses scientifik yang di dalamnya dapat dimunculkan

langkah-langkah inkuiri. Proses scientifik dan inkuiri ini erat kaitannya pada tema

yang mengandung mata pelajaran IPA. Siswa akan aktif dalam langkah-langkah

pembelajaran inkuiri yang meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan

melakukan evaluasi. Dalam proses inkuiri terjadi pengembangan proses-proses

kognitif seorang siswa mulai proses kognitif tingkat rendah hingga proses kognitif

yang tinggi. Jika metode inkuiri diterapkan pada mata pelajaran IPA untuk siswa

kelas V SD, penerapan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

36

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Penerapan metode inquiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi

pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta

semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

2.4.2 Penerapan metode inquiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis

pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta

semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas komponen-komponen dalam penelitian yaitu jenis

penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik

analisa data. Komponen-komponen tersebut diuraikan pada subbab-subbab di

bawah ini.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimental tipe non-

equivalen control group design. Jenis penelitian tersebut merupakan metode

penelitian kuantitaif. Pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat, digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010: 14). Metode penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiyono, 2010: 107). Metode eksperimen sebagai bagian dari

metode kuantitatif mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya

kelompok kontrolnya (Sugiyono, 2010: 107). Metode eksperimen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design atau juga dikenal dengan

metode eksperimental semu.

Penelitian ini menggunakan design Non-equivalen Control Group Design

karena pada penelitian pendidikan tidak memungkinkan untuk melakukan

penelitian yang sebenarnya, seperti pemilihan sampel kelompok kontrol dan

eksperimen secara random (Cohen, 2007: 282). Pemilihan kelompok eksperimen

pada desain ini tidak dipilih secara random melainkan dengan teknik nonrandom,

artinya penentuan kelompok eksperimen maupun kontrol tergantung pada

kebijakan sekolah. Pihak sekolah dapat menentukan kelas mana yang menjadi

kelas eksperimen, dan mana yang menjadi kelas kontrol. Desain ini dipilih karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

38

hanya akan dilakukan satu kali treatment atau perlakuan, satu kali pre-test dan

satu kali post-test. Desain ini dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Desain Non-equivalen Control Group Design

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(sumber : Cohen, 2007: 283)

Keterangan:

O1 = Rerata skor pretest kelompok ekperimen

O2 = Rerata skor posttest kelompok eksperimen

X = Perlakuan (treatment) penerapan metode inkuiri

O3 = Rerata skor pretest kelompok kontrol

O4 = Rerata skor posttest kelompok kontrol

Garis putus-putus pada desain penelitian menggambarkan bahwa cara

penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak menggunakan cara

random. Meskipun demikian, penentuan dua kelompok dengan mengambil kelas

klasikal yang sudah ada (Cohen, 2007: 283). Garis putus-putus tersebut juga

berfungsi sebagai pemisah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

sebagaimana desain penelitian ini yang disebut dengan non-equivalent control

group design (Cohen, 2007: 283).

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal kedua kelompok tersebut. Hasil pretest kedua

kelompok tersebut kemudian dibandingkan. Setelah dilaksanakan pretest,

selanjutnya kelompok eksperimen diberi treatment menggunakan metode inkuiri,

dan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional atau ceramah. Setelah

dilakukan pembelajaran, selanjutnya dilakukan posttest I dan posttest II untuk

kedua kelompok yang kemudian dilakukan perbandingan pengaruh perlakuan.

Hasil penelitian dapat diukur dengan membandingkan pretest dan posttest

(Campbell & Stanley, dalam Cohen, 2007: 276-277). Pengaruh kausal dari

treatment yang dilakukan dapat dihitung menggunakan tiga langkah, yaitu (1)

kurangi skor posttest dengan skor pretest untuk kelompok eksperimen sehingga

Experimental O1 X O2

…………………………… non-random

Control O3 O4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

39

menghasilkan skor 1; (2) kurangi skor pretest dari skor posttest untuk kelompok

kontrol sehingga menghasilkan skor 2; (3) kurangi skor 2 dari skor 1. Pengaruh

perlakuan dalam penelitian eksperimental dengan convenience sampling dihitung

menggunakan rumus (Campbell & Stanley, dalam Cohen, 2007: 277):

Gambar 3.2 Rumus Pengaruh Perlakuan

Apabila hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh,

sebaliknya jika hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada pengaruh.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cebongan, yang berlokasi di Jalan

Raya Kebonagung, Cebongan, Mlati, Sleman, Yogyakarta. SD Negeri Cebongan

telah ditunjuk oleh dinas untuk menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran

2014/2015, sehingga tahun ini merupakan tahun kedua dalam menerapkan

kurikulum 2013. Peneliti memilih sekolah ini karena penelitian yang dilakukan

membutuhkan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 dan kelas yang paralel

sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan sekolah dengan kurikulum

2013 karena kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientifik yang dekat

dengan metode inkuiri, sehingga siswa lebih mudah mengikuti pembelajaran

menggunakan metode inkuiri.

SD Negeri Cebongan merupakan sekolah yang letaknya cukup strategis di

pinggir jalan raya dan letaknya juga tepat di depan puskesmas Mlati. Fasilitas

pendukung yang ada di sekolah ini antara lain 12 ruang kelas paralel A dan B, 1

ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang komputer, 1 perpustakaan, 1 ruang

UKS, 1 mushola, 1 kantin, 5 kamar kecil, 1 tempat parkir sepeda guru, 1 tempat

parkir sepeda siswa, dan sebuah rumah penjaga sekolah. Jumlah seluruh guru dan

karyawan di sekolah ini adalah 25 orang. Jumlah siswa secara keseluruhan dari

kelas I sampai dengan kelas VI adalah 430 siswa.

SD Negeri Cebongan memiliki banyak prestasi yang telah dicapai siswa-

siswanya, baik prestasi UN maupun prestasi non-akademik lainnya. SD Negeri

(O2-O1) – (O4-O3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

40

Cebongan setiap tahunnya selalu mendapatkan peringkat yang tinggi dalam rerata

nilai UN siswa kelas VI. Data kelulusan siswa tahun ajaran 2013/2014 SD Negeri

Cebongan mendapatkan peringkat II untuk seluruh SD baik swasta maupun negeri

di kecamatan Mlati dengan nilai rata-rata sekolah sebesar 25,73 (dari skala nilai

0,00-30,00), dan peringkat I untuk lingkup sekolah negeri se-kecamatan Mlati.

Tahun berikutnya, tahun ajaran 2014/2015 SD Negeri Cebongan kembali

mendapatkan peringkat II untuk seluruh SD baik swasta maupun negeri di

kecamatan Mlati dengan nilai rata-rata sekolah sebesar 249,84 (dari skala nilai

0,00-300,00) dan tetap bertahan dengan peringkat I untuk lingkup sekolah negeri

se-kecamatan Mlati.

Banyak prestasi yang ditelah diraih siswa pada tahun 2014, di antaranya

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Prestasi Siswa SD Negeri Cebongan Tahun 2014

No Peringkat Kejuaraan Lingkup

1 Juara III Lomba Melukis Kategori B Bulan Kitab

Suci Nasional

Kecamatan Mlati

2 Juara III Lomba CCA Bulan Kitab Suci Nasional Kecamatan Mlati

3 Juara II Lomba CCA Bulan Kitab Suci Nasional Kecamatan Mlati

4 Juara I Lomba Melukis Bulan Kitab Suci Nasional Kecamatan Mlati

5 Juara III Lomba Mazmur Putri Tingkat SD Bulan

Kitab Suci Nasional

Kecamatan Mlati

6 Juara I Seni lukis Keagamaan Putri Tingkat SD

MTQ

Kecamatan Mlati

7 Juara III MTtQ Tingkat SD Putri Kabupaten Sleman

8 Juara II Lomba Mewarnai antar SD Kecamatan

Mlati Bersama Boneeto

Kecamatan mlati

9 Juara II MTQ Putri Tingkat SD Kecamatan Mlati

Prestasi-prestasi lain yang telah diraih SD Negeri Cebongan pada tahun

2015 antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.2 Prestasi Siswa SD Negeri Cebongan Tahun 2015

No Peringkat Kejuaraan Lingkup

1 Juara II Lomba Budaya Jawa “Sesorah Bahasa

Jawa” UPT Yandik

Kecamatan Mlati

2 Juara III Lomba Budaya Jawa “Nulis Aksara Jawa”

UPT Yandik

Kecamatan Mlati

3 Juara Harapan II Lomba lukis kategosi SD kelas 4-6 “Gelar

Wisata” Museum Sonobudoyo 2015

4 Juara II Lomba Budaya Jawa “Tembang Macapat”

UPT Yandik

5 Juara III MHQ Putri tingkat SD MTQ Kecamatan

Mlati 2015

Kecamatan Mlati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

41

6 Juara II MHQ Putri tingkat SD MTQ Kecamatan

Mlati 2015

Kecamatan Mlati

7 Juara III Seni Lukis Keagamaan Putri tingkat SD

MTQ Kecamatan Mlati 2015

Kecamatan Mlati

8 Juara III Lomba Seni Lukis “Lomba Cipta Seni

Pelajar Nasional” LCSPMSD

Kabupaten Sleman

9 Juara II Sari Tilawah Putri Tingkat SD MTQ

Kecamatan Mlati 2015

Kecamatan Mlati

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester gasal tahun ajaran baru 2015/2016.

Waktu pengambilan data dimulai pada tanggal 13 Agustus 2015. Pengambilan

data eksperimental dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya bias dalam penelitian yang dilakukan.

Jadwal pengambilan data penelitian di kelompok kontrol maupun eksperimen

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Jadwal Implementasi dan Pengumpulan Data Penelitian

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Hari,

Tanggal

Alokasi

waktu

Materi Hari,

Tanggal

Alokasi

waktu

Materi

Kamis, 13

Agustus

2015

2x35

menit

Pre Test Kamis, 13

Agustus

2015

2x35

menit

Pre Test

Senin, 14

September

2015

7x35

menit

Pengertian Listrik

Sumber-sumber

energi listrik

Rangkaian tertutup

dan rangkaian

terbuka

Rangkaian listrik

seri

Ciri-ciri rangkaian

listrik seri

Rangkaian listrik

paralel

Ciri-ciri rangkaian

listrik paralel

Perbedaan

rangkaian listrik

paralel dan

rangkaian listrik

seri

Rabu, 16

September

2015

7x35

menit

Pengertian Listrik

Sumber-sumber

listrik

Rangkaian tertutup

dan rangkaian

terbuka

Rangkaian listrik

seri

Ciri-ciri rangkaian

listrik seri

Praktik percobaan

rangkaian listrik

seri

Kamis, 17

September

2015

7x35

menit

Rangkaian listrik

paralel

Ciri-ciri rangkaian

listrik paralel

Praktik percobaan

rangkaian listrik

paralel

Perbedaan

rangkaian listrik

paralel dan

rangkaian listrik

seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

42

Selasa, 15

September

2015

2x35

menit

Post Test I Jumat, 18

September

2015

2x35

menit

Post Test I

Selasa, 06

Oktober

2015

2x35

menit

Post Test II Jumat, 09

Oktober

2015

2x35

menit

Post Test II

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau

obyek yang dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD

Negeri Cebongan kelas VA dan VB yang berjumlah 72 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang sudah dipelajari dari sampel tersebut

kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Maka dari itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2010:

118). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan convenience

sampling, yaitu pemilihan sampel yang biasa digunakan untuk penelitian

pendidikan dengan menggunakan kelas yang tersedia karena keterbatasan

administrasi untuk memilih secara acak (Best & Kahn, 2006: 18-19). Kelas dibagi

menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Penentuan

kelompok sampel dan kelompok eksperimen dilakukan dengan teknik diundi yang

pelaksanaannya disaksikan oleh peneliti dan guru mitra (guru kelas V). Hasil

undian menunjukkan kelas VA terpilih sebagai kelompok eksperimen sedangkan

kelas VB sebagai kelompok kontrol.

Sampel penelitian untuk kelompok kontrol adalah seluruh siswa kelas VB

yang berjumlah 36 siswa. Kelompok ini terdiri dari 22 siswa perempuan dan 14

siswa laki-laki. Siswa pada kelompok kontrol ini berasal dari latar belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

43

ekonomi dan pendidikan keluarga yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang ada

di sekolah menunjukkan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua siswa di kelas

kontrol ini antara lain buruh (30,56%), pegawai swasta dan honorer (44,44%),

wiraswasta (11,11%), pendeta (2,78%), dan PNS (4%). Sedangkan latar belakang

pendidikan orang tua siswa pada kelompok ini antara lain adalah SD (5,56%),

SLTP (8,33%), SMA/SMU/SLTA/STM/SMK (52,78%), Diploma (2,78%), dan

S1 (30,56%).

Sampel untuk kelompok eksperimen adalah seluruh siswa kelas VA yang

berjumlah 36 siswa. Kelompok ini terdiri dari 22 siswa perempuan dan 14 siswa

laki-laki. Siswa pada kelompok kontrol ini berasal dari latar belakang ekonomi

dan pendidikan keluarga yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang ada di

sekolah menunjukkan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua siswa di kelas

eksperimen ini hampir sama dengan kelas VB, antara lain buruh (11,11%),

pegawai swasta dan honorer (30,56%), wiraswasta (27,78%), pedagang dan petani

(5,56%), dan PNS (pensiunan, guru, dokter) (25%). Sedangkan latar belakang

pendidikan orang tua siswa pada kelompok eksperimen antara lain adalah SD

(5,56%), SMP/SLTP (2,78%), SMA/SMU/SLTA/SMK (50%), DIII (11,11%), S1

(27,78%), dan S2 (2,78%).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk (constructs) yang akan dipelajari (Kerlinger

dalam Sugiyono, 2012: 63). Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012: 64). Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel independen sering disebut juga sebagai variabel stimulus, predictor

dan antecedent, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan variabel bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2012: 64). Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

44

penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing, karena dengan

penerapan variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel dependen.

2. Variabel dependen sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 64). Variabel

dependen (variabel terikat) penelitian ini adalah 2 tingkatan proses kognitif

dalam taksonomi Bloom yaitu proses kognitif mengaplikasi dan

menganalisis siswa kelas V pada tema 3, yang difokuskan pada materi

pelajaran IPA mengenai listrik.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.3. Pemetaan Variabel Penelitian

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

inkuiri terbimbing dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut,

orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen,

menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan melakukan mengevaluasi.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif dalam

taksonomi Bloom yang telah direvisi pada level mengaplikasi dan menganalisis.

Peneliti mengambil beberapa aspek dari setiap level tersebut. Kemampuan

kognitif mengaplikasi mengambil tiga aspek yaitu menggunakan, melaksanakan,

dan menguraikan. Sedangkan pada kemampuan kognitif menganalisis aspek yang

diambil adalah, membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan (Anderson &

Krathwohl, 2010: 101).

Metode Inkuiri

Terbimbing

Kemampuan Kognitif

Menganalisis

Kemampuan Kognitif

Mengaplikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

45

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes,

yaitu dengan tes essai. Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian

pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam situasi yang

distandardisasikan, bertujuan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar

individu atau kelompok (Masidjo, 2010: 38). Tes uraian atau essai adalah tes yang

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengorganisasikan jawabannya secara

bebas sesuai dengan kemampuannya dengan bahasanya sendiri atas sejumlah item

yang relatif kecil dan tuntutan jawaban yang benar, relevan, lengkap, berstruktur,

jelas (Masidjo, 2010: 46). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Pretest

diberikan sebelum mereka mendapat perlakuan pembelajaran dengan metode

inkuiri terbimbing pada kelompok eksperimen dan pembelajaran biasa

menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol. Posttest diberikan setelah

kedua kelompok mendapat perlakukan. Posttest dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui adanya pengaruh setelah dilakukannya pembelajaran di kedua

kelompok dengan metode yang berbeda. Posttest dilakukan dalam dua tahap,

posttest pertama setelah dilakukan pembelajaran, dan posttest kedua dilaksanakan

2 minggu setelah posttest pertama.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol maupun esperimen

dilakukan oleh satu guru yang sama. Peneliti berperan sebagai observer selama

pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini. Observasi dilakukan sebagai

elemen kualitatif agar peneliti lebih memahami kondisi populasi penelitian.

Semua instrumen dan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian

disiapkan oleh peneliti. Proses pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang

singkat selama dua minggu untuk menghindari bias selama pelaksanaan penelitian

(Krathwohl, 2004: 547).

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati, semua fenomena ini disebut variabel

penelitian (Sugiyono, 2012: 148). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

46

soal pretest dan posttest berupa soal essai yang berjumlah 6 buah item soal.

Peneliti mengambil materi pelajaran IPA pada pembelajaran tematik tema 3

subtema 1 mengenai rangkaian listrik dengan Kompetensi Dasar: (3.4) Mengenal

rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari, dan (4.3) Merancang dan membuat rangkaian seri dan parallel menggunakan

sumber arus.

Instrumen yang disusun oleh peneliti adalah 6 soal essai dengan 6 level

kemampuan kognitif Bloom yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Instrumen ini digunakan oleh tiga

orang peneliti yang masing-masing meneliti dua level kemampuan kognitif.

Instrumen yang diteliti dalam penelitian ini dari keenam instrumen yang telah

disusun adalah instrumen nomor 3 dan 4 sebagai instrumen untuk mengukur

kemampuan kognitif pada level mengaplikasi dan menganalisis. Semua instrumen

ini sudah diujikan dan sudah memenuhi instrumen yang valid dan reliabel.

Sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, dibuat kisi-kisi

instrumen atau matriks pengembangan instrumen agar penyusunan instrumen

lebih sistematis sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan

pada ahli (Sugiyono, 2011: 113). Matriks pengembangan instrumen pada kedua

level kemampuan kognitif yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Instrumen

No Variabel Aspek Indikator No Soal

3 Mengaplikasi Melaksanakan Melaksanakan pembuatan gambar

untuk menyusun rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik paralel

dengan keterangan yang tepat

3a

Menggunakan Menggunakan gambar dalam

menggambarkan rangkaian listrik

3a

Menguraikan Menguraikan pengaruh dua jenis

rangkaian listrik terhadap tegangan

listrik di setiap lampu.

3b

4 Menganalisis Membedakan Membedakan besarnya tegangan

listrik pada rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel.

3b

Mengorganisasi Mengorganisasi pengaruh rangkaian

listrik terhadap nyala lampu

4a

Mengatribusikan Mengatribusikan alasan penyusunan

rangkaian listrik terhadap nyala

lampu.

4b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

47

Peneliti menggunakan rubrik penilaian sebagai acuan untuk menilai setiap

indikator dalam instrumen penelitian. Adapun rubrik penilaian yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3.3.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik

pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Item soal test yang digunakan

sebagai instrumen dalam penelitian ini telah diujicobakan di kelas V SD Kanisius

Sorowajan Yogyakarta pada tanggal 17 Juni 2015, dengan jumlah siswa sebanyak

37 siswa. Berikut akan dikemukakan langkah pengujian validitas dan reliabilitas

instrumen dalam penelitian ini.

3.7.1 Penentuan Validitas

Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur

apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 2010: 242). Instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid

(Sugiyono, 2012: 168). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 2010:243). Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan 3 validitas yaitu validitas isi, permukaan, dan konstrak,.

Sebuah tes memiliki validitas isi apabila mampu merepresentasikan cakupan dan

tujuan pembelajaran dengan menggunakan materi sesuai dengan bidang yang

bersangkutan (Cohen, 2007: 162). Validitas isi dicapai dengan penilaian

profesional dari para ahli atau expert judgement. Validitas permukaan adalah

validitas untuk memeriksa kejelasan tampilan soal (Cohen, 2007: 163). Validitas

konstruk untuk memastikan adanya keterkaitan yang jelas dari item tes yang

dicapai dengan uji empiris (Cohen, 2007: 163).

Pengujian validitas isi untuk instrumen yang berbentuk test dapat

dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran

yang telah diajarkan (Sugiyono, 2012: 176). Expert Judgment dilakukan oleh lima

orang ahli, di antaranya adalah 2 dosen fisika karena sesuai dengan lingkup yang

diteliti mengenai materi fisika, 1 guru fisika SMP, dan 2 guru SD. Pendapat para

validator instrumen penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 3.4. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

48

kemudian memperbaiki instrumen penelitian dengan mempertimbangkan saran

dari kelima ahli tersebut. Validitas permukaan juga dilakukan dengan meminta

pendapat dari kelima ahli yang telah disebutkan di atas.

Pengujian validitas konstruk instrumen penelitian ini dilakukan melalui uji

empiris. Uji empiris dalam penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Pengujian empiris ini dilakukan pada hari Rabu,

17 Juni 2015. Peneliti memilih SD Kanisius Sorowajan karena memiliki dua kelas

paralel dan prestasi yang kurang lebih sama dengan SD Negeri Cebongan. SD

Kanisius Sorowajan juga memiliki akreditasi yang sama dengan SD Negeri

Cebongan yaitu A. Latar belakang siswa dari kedua sekolah ini juga kurang lebih

sama. Uji empiris dilakukan pada minimal 30 responden agar mendapatkan

distribusi data normal (Field, 2009: 42). Jumlah responden dalam uji empiris ini

sebanyak 37 siswa.

Setelah data hasil uji empiris diperoleh, selanjutnya hasil tersebut diolah

menggunakan aplikasi IBM Statistics 20 for Windows untuk menguji apakah

instrumen-instrumen tersebut valid atau tidak, dengan rumus Pearson Correlation

dengan taraf signifikansi 5%. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk uji

validitas berdasarkan Pearson Correlation adalah sebagai berikut, jika Sig (2-

tailed) 0,05 item tersebut dikatakan valid; Jika Sig (2-tailed) 0,05 item

tersebut dikatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen

penelitian berdasarkan penghitungan SPSS (lengkapnya lihat Lampiran 3.5).

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen

No Variabel Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan

1 Mengingat 0,549**

0,000 Valid

2 Memahami 0,722**

0,000 Valid

3 Mengaplikasi 0,732**

0,000 Valid

4 Menganalisis 0,771**

0,000 Valid

5 Mengevaluasi 0,717**

0,000 Valid

6 Mencipta 0,737**

0,000 Valid

Uji validitas instrumen di atas dilakukan dengan mengorelasikan total

seluruh skor dengan total dari masing-masing variabel. Penelitian ini merupakan

penelitian payung. Enam variabel di atas diteliti oleh 3 orang peneliti. Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

49

ini khusus meneliti pada variabel mengaplikasi dan menganalisis saja, sedangkan

variabel yang lain diteliti oleh 2 orang peneliti lainnya dalam penelitian payung.

Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel mengaplikasi dan menganalisis dalam

penelitian ini dinyatakan valid. Peneliti juga melakukan uji validitas pada masing-

masing aspek dari setiap variabel di atas. Berikut ini adalah hasil uji validitas

masing-masing aspek dari setiap variabel (lengkapnya lihat Lampiran 3.5).

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Masing-Masing Aspek

No Variabel Aspek Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed)

Keputusan

1 Mengingat Mengenali 0.378* 0,021 Valid

Mengidentifikasi 0.514**

0,001 Valid

Mengingat kembali 0.378* 0,021 Valid

2 Memahami Mencontohkan 0.544**

0,001 Valid

Mengklasifikasi 0.488**

0,002 Valid

Menjelaskan 0.545**

0,000 Valid

3 Mengaplikasi Melaksanakan 0.537**

0,001 Valid

Menggunakan 0.505**

0,001 Valid

Menguraikan 0.580**

0,000 Valid

4 Menganalisis Membedakan 0.540**

0,001 Valid

Mengorganisasi 0.621**

0,000 Valid

Mengatribusikan 0.692**

0,000 Valid

3 Mengevaluasi Memeriksa 0.560**

0,000 Valid

Menilai 0.608**

0,000 Valid

Menguji 0.459**

0,004 Valid

4 Mencipta Merumuskan 0.486**

0,002 Valid

Merencanakan 0.619**

0,000 Valid

Mendesain 0.499**

0,002 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan aplikasi IBM Statistics 20

for Windows di atas menunjukkan bahwa setiap aspek dari variabel mengaplikasi

dan menganalisis dapat dinyatakan valid dengan melihat setiap hasil uji validitas

yang menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) bernilai 0,05. Hasil uji validitas

pada masing-masing aspek juga dinyatakan valid dengan harga Sig. (2-tailed)

0,05.

3.7.2 Penentuan Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan memiliki reliabilitas jika memberikan ketetapan

hasil atau konsistensi hasil dari waktu ke waktu dan dari responden yang sama

(Cohen, 2007: 146). Definisi lain menyatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah

taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

50

pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil

(Masidjo, 2010: 209). Suatu tes yang reliabel atau andal adalah suatu tes yang

hasil pengukurannya dalam satu atau berbagai pengukuran menunjukkan hasil

yang konsisten atau hasil yang tepat dan teliti (Masidjo, 2010: 257). Berdasarkan

pendapat ketiga ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen

adalah konsistensi atau keajegan suatu tes yang ditunjukkan dengan adanya

konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu. Suatu konstruk dikatakan

reliabel jika harga Alpha Cronbach > 0,60 (Nunnally, dalam Ghozali, 2009: 46).

Pada penelitian ini peneliti menghitung reliabilitas instrumen penelitian dengan

menggunakan IBM SPSS Statistics 20 for Windows dengan rumus Alpha

Cronbach. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen penelitian

(lengkapnya lihat Lampiran 3.6).

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Semua Variabel

Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha Based on

Standardized items

Keterangan

Uji reliabilitas

instrumen

0.793 0.798 Reliabel

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Per Aspek

Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s Alpha Based on

Standardized items

Keterangan

Uji reliabilitas

instrumen

0.853 0.860 Reliabel

Teknik pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini adalah teknik konsistensi internal (Internal Consistency), yang

dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja (Sugiyono, 2012: 179).

Berdasarkan perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach dari keenam variabel

valid memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0,798, sedangkan pada masing-

masing aspek memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0,860. Nilai Alpha tersebut

menunjukkan semua instrumen dinyatakan reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS

Statistics 20 for Windows dengan taraf signifikansi 5%. Adapun analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

51

3.8.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

dalam kurva normal atau tidak (Priyatno, 2012:132). Uji normalitas ini diterapkan

pada seluruh data yang akan diolah dan dimaksud untuk menentukan jenis analisis

statistik selanjutnya yang akan digunakan. Uji normalitas data yang digunakan

adalah dengan Kolmogorov-Smirnov dengan melihat harga Sig. (2-tailed).

Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.

Hi : Ada deviasi dari normalitas

Hnull: Tidak ada deviasi dari normalitas

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji normalitas dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak ada

deviasi dari normalitas yang berarti distribusi data normal. Teknik uji statistik

selanjutnya menggunakan statistik parametrik, yaitu Independent samples t-est

(apabila kelompok yang diuji berbeda) atau Paired samples t-test (apabila

kelompok yang diuji sama) (Field, 2009: 326).

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada deviasi

dari normalitas yang berarti distribusi data tidak normal. Teknik uji statistik

selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik, yaitu dengan Mann-

Whitney U-test atau Wilcoxon rank-sum test (Field, 2009: 345).

3.8.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui kemampuan

awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini dilakukan dengan

menganalisis hasil skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Berdasarkan uji tersebut dapat diketahui apakah terdapat perbedaan

kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau tidak.

Skor pretest idealnya adalah jika skor kedua kelompok tidak memiliki perbedaan

yang signifikan karena menunjukkan kemampuan yang sama antara kedua

kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis parametrik

Independent sample t-test untuk data normal, sedangkan untuk data tidak normal

analisis statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik Mann-Whitney

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

52

U-test (Field, 2007: 345). Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika

harga Sig.(2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 53). Analisis data menggunakan hipotesis

statistik sebagai berikut:

1. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok

kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji kemampuan awal dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Artinya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

memiliki kemampuan awal yang sama pada kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis.

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada

perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Artinya kemampuan awal kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen pada kemampuan mengaplikasi dan menganalisis tidak

sama.

3.8.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk melihat perbedaan

rerata selisih skor pretest dan posttest I kedua kelompok. Berdasarkan hasil uji

signifikansi pengaruh perlakuan ini dapat diketahui pengaruh penerapan metode

inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Pengaruh perlakuan

dihitung menggunakan rumus: (O2-O1)-(O4-O3) yang diperoleh dengan cara

mengurangkan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen

dengan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol (Cohen,

2007: 277).

Data rerata selisih skor yang diuji berasal dari dua kelompok yang

berbeda, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen. Uji statistik yang digunakan

sebagai berikut (Field, 2009: 326): 1) Uji signifikansi pengaruh perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

53

menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test, jika distribusi data

selisih normal. 2) Uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan statistik non-

parametrik Mann-Whitney U-test, jika distribusi data selisih tidak normal (Field,

2007: 345).

Sebelum melakukan uji analisis signifikansi perlakuan, pada data yang

terdistribusi normal dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians

dengan melihat harga Sig. Levene’s test (Field, 2009: 340). Apabila harga Sig. <

0,05 maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data dari kelompok

yang dibandingkan. Apabila harga Sig. > 0,05 maka terdapat homogenitas varians

pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Data uji statistik

Independent samples t-test yang diambil adalah data pada baris pertama Equal

variances assumed output SPSS jika variansnya homogen, dan baris kedua

apabila variansnya tidak homogen (Field, 2009: 340). Tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika

Sig. (2- tailed) < 0,05 (Field, 2009: 150).

Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.

1. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke

posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji signifikansi pengaruh perlakuan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Artinya penerapan metode

inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi

dan menganalisis.

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada

perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Artinya penerapan metode

inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

54

3.8.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis. Teknik pengujian klasik untuk mengetahui signifikansi pengaruh

perlakuan belum bisa menunjukkan apakah pengaruh tersebut cukup substansif

atau tidak. Uji besar pengaruh metode inkuiri dapat diketahui dengan mencari

effect size. An effect size adalah suatu ukuran objektif dan terstandarisasi untuk

mengetahui besarnya efek yang dihasilkan (Field, 2009:56-57). Jika distribusi

data normal, digunakan rumus koefisien korelasi Pearson berikut (Field, 2009:

332).

Gambar 3.4 Rumus Besar Efek (untuk data normal)

Keterangan :

r = besar pengaruh (effect size) perlakuan dengan menggunakan koefisien

korelasi Pearson

t = harga uji t

df = harga derajad kebebasan (degree of freedom)

Sedangkan, apabila distribusi data tidak normal, maka menggunakan

rumus sebagai berikut (Field, 2009: 550):

Gambar 3.5 Rumus Besar Efek (untuk data tidak normal)

Keterangan :

r = besar pengaruh perlakuan

Z = harga konversi dari standar deviasi (dilihat dari uji statistik Mann-

Whiyney)

N = 2 x jumlah responden yang bersangkutan

Kriteria untuk mengetahui besar pengaruh perlakuan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini (Field, 2009: 57)

r =

r =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

55

Tabel 3.9 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan

r (effect size) Kriteria Efek

0,10 Kecil, setara dengan 1% pengaruh

perlakuan

0,30 Menengah, setara dengan 9% pengaruh

perlakuan

0,50 Besar, setara dengan 25% pengaruh

perlakuan

Untuk mengetahui persentase pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis digunakan koefisien determinasi atau

R2 (Field, 2009: 179), yaitu dengan mengkuadratkan harga r (koefisien korelasi

Pearson) kemudian dikalikan 100%.

3.8.5 Analisis Lebih Lanjut

3.8.5.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh penggunaan

metode inkuiri dan metode ceramah terhadap kemampuan mengaplikasi dan

menganalisis. Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I

dihitung menggunakan mean skor posttest I dan pretest pada masing-masing

kelompok yang dilihat pada tabel output normalitas One Sample Kolmogorov-

Smirnov test.

Untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest I

digunakan rumus sebagai berikut (Gunawan, 2006: 575):

Gambar 3.6 Rumus Persentase Peningkatan Skor Pretest-Postest I

Penghitungan persentase peningkatan rerata skor pretest-posttest I pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan secara bergantian.

Berdasarkan hasil penghitungan persentase tersebut, maka dapat diketahui

seberapa besar persentase peningkatan skor pretest-posttest I pada kelompok

kontrol dan juga kelompok eksperimen.

Peningkatan = x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

56

Untuk mengetahui persentase selisih skor pretest ke posttest I (gain score)

dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3.7 Rumus Gain Score

Frekuensi gain score yang diambil kurang lebih 50% dari skor tertinggi

selisih pretest ke posttest I kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Grafik poligon pada gain score menunjukkan perbandingan yang tepat pada rerata

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Fraenkel, 2012: 250).

3.8.5.2 Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I

Uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan antara skor

pretest dan posttest I pada kemampuan mengaplikasi dan menganalisis baik pada

kelompok kontrol maupun eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah

statistik parametrik Paired sample t-test untuk data yang terdistribusi normal dan

non-parametrik Wilcoxon test untuk data yang terdistribusi tidak normal (Field,

2009: 558). Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig. (2-tailed) <

0,05 (Field, 2009: 558). Artinya, jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 maka Hnull

ditolak, dan begitu pula sebaliknya jika harga Sig.(2-tailed) > 0,05 maka Hnull

diterima dan Hi ditolak. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%.

Hipotesis statistik analisis data yang digunakan untuk uji signifikansi

peningkatan rerata skor pretest-posttest I adalah sebagai berikut:

1. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dengan posttest I

pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen.

2. Hnull : tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara selisih skor pretest

dengan posttest I pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji signifikansi peningkatan skor

rerata pretest ke posttest I dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak ada

perbedaan skor yang signifikan antara selisih skor pretest dengan posttest I

pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen. Artinya, tidak terdapat

Gain Score = x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

57

penurunan atau peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I

pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis.

2. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada

perbedaan skor yang signifikan antara selisih skor pretest dengan posttest I

pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen. Artinya, terdapat

penurunan atau peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I

pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis.

Persentase signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I pada masing-

masing kelompok dapat dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson

seperti pada uji besar pengaruh perlakuan.

3.8.5.3 Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I

Uji korelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi antara rerata

pretest dan posttest I positif dan signifikan. Positif berarti semakin tinggi skor

pretest, semakin tinggi juga skor posttest I. Signifikan berarti hasil skor korelasi

tersebut dapat digeneralisasi pada populasi. Uji korelasi digunakan untuk melihat

hubungan antara dua variabel yang mengendalikan pengaruh dari satu atau lebih

variabel (Field, 2009: 175). Uji korelasi rerata pretest-posttest I menggunakan uji

statistik Pearson Product-moment Corelation Coefficient untuk data normal dan

Sperman’s rho untuk data tidak normal (Field, 2009: 186). Kriteria yang

digunakan untuk menolak Hnull dari hasil uji statistik Pearson Correlation dan

Spearman’s correlation coefficient jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 (Field, 2009:

181). Analisis data untuk menguji korelasi antara skor pretest dan posttest I

menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

1. Hi : ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor pretest dan

posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

2. Hnull : tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor

pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria penarikan kesimpulan uji korelasi rerata skor pretest ke posttest

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

58

1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 dan harga r positif, Hnull ditolak dan Hi

diterima, maka ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata skor

pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Artinya semakin tinggi skor pretest, semakin tinggi juga skor posttest I dan

hasil skor korelasi tersebut dapat digeneralisasi pada populasi.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 dan harga r negatif, Hnull diterima dan Hi

ditolak, maka tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara hasil rerata

skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Artinya semakin tinggi skor pretest, semakin rendah skor posttest I dan hasil

skor korelasi tersebut tidak dapat digeneralisasi pada populasi.

3.8.5.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Dalam penelitian pembelajaran untuk meningkatkan ketelitian analisis

dianjurkan untuk melakukan posttest kedua setelah sekian waktu dari posttest

pertama dilakukan (Krathwohl, 1998: 546). Uji retensi pengaruh perlakuan pada

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri

setelah dua minggu dari posttest I. Posttest I dilakukan 1 hari setelah

pembelajaran berlangsung. Uji statistik menggunakan statistik parametrik Paired

samples t-test jika data terdistribusi dengan normal dan data berasal dari kelompok

yang sama (Field, 2009: 325). Apabila ditribusi data tidak normal, uji statistiknya

menggunakan Wilcoxon (Field, 2009: 345).

Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam analisis data yaitu 95%.

Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika harga Sig.(2-tailed) <

0,05 (Field, 2009: 53). Analisis data menggunakan hipotesis statistik berikut.

1. Hi : ada perbedaan skor yang signifikan antara rerata skor posttest I ke posttest

II pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen.

2. Hnull : tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara skor posttest I ke

posttest II pada kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen.

Kriteria penarikan kesimpulan uji retensi pengaruh perlakuan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada

perbedaan skor yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

59

kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen. Artinya, ada

penurunan/peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada

kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis.

2. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak ada

perbedaan skor yang signifikan antara skor posttest I ke posttest II pada

kelompok kontrol dan atau kelompok eksperimen. Artinya, tidak ada

penurunan/peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II pada

kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis.

3.8.6 Elemen Kualitatif

Dalam penelitian eksperimen perlu digunakan elemen penelitian kualitatif

untuk menyingkapkan penilaian atau persepsi subjek-subjek yang terlibat dalam

penelitian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan (Krathwohl, 2004: 546).

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk mendapatkan data kualitatif.

Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara guru,

dan wawancara siswa. Observasi dilakukan untuk mengetahui perilaku manusia,

proses kerja, gejala alam, dan bila responden tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010:

203). Pada penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui

aktivitas siswa selama pembelajaran baik pada kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Hasil observasi diperoleh dengan membuat catatan aktivitas siswa

selama pelaksanaan pembelajaran.

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah & Dwitagama, 2009: 77).

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal dari responden secara lebih

mendalam dan jumlah responden sedikit (Sugiyono, 2010: 194). Wawancara

dilakukan oleh peneliti kepada guru, 3 siswa dari kelompok kontrol, dan 3 siswa

dari kelompok eksperimen. Ketiga siswa yang akan diwawancarai terdiri dari

siswa yang memiliki kemampuan kognitif paling rendah, menengah, dan tinggi

pada masing-masing kelompok yang dilihat dari rerata hasil pretest dan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

60

Penelitian ini juga dilengkapi dengan dokumen. Dokumen adalah catatan

suatu peristiwa yang sudah berlalu dan dapat berupa tulisan, gambar, atau karya

(Sugiyono, 2008: 240). Dokumen dalam penelitian ini berupa dokumen nilai

pretest, postest I, dan posttest II siswa serta foto-foto saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Pedoman wawancara untuk guru dan siswa pada kelompok kontrol

dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Perlakuan

No Pertanyaan

1 Metode apakah yang sering Anda gunakan dalam pembelajaran IPA

sebelum penerapan metode inkuiri?

2 Bagaimana sikap/respon siswa selama pembelajaran?

3 Apakah Ibu pernah menerapkan atau mengamati pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri?

4 Bagaimana Pendapat Ibu mengenai pembelajaran dengan menerapkan

metode inkuiri?

Tabel 3.11 Pedoman Wawancara Guru Sesudah Perlakuan

No Pertanyaan

1 Bagaimana pendapat ibu mengenai pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri di kelas eksperimen?

2 Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran di kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah?

3 Apa saran Ibu untuk pembelajaran menggunakan metode inkuiri?

4 Bagaimana pendapat ibu mengenai perubahan kemampuan mengaplikasi

siswa dalam kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan metode inkuiri yang telah ibu lakukan?

5 Bagaimana pendapat ibu mengenai perubahan kemampuan menganalisis

siswa dalam kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan metode inkuiri yang telah ibu lakukan?

Tabel 3.12 Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan

No Pertanyaan

1 Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi IPA selama ini?

3 Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media saat belajar IPA?

Sebutkan!

4 Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung menarik dan

menyenangkan? Apa alasanmu?

5 Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran IPA? Apa alasanmu?

Tabel 3.13 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Kontrol Sesudah Perlakuan

No Pertanyaan

1 Apakah kamu mengalami kesulitan setelah belajar mengenai listrik?

2 Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran IPA mengenai listrik?

3 Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3 dengan mudah? Apa

alasanmu?

4 Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4 dengan mudah? Apa

alasanmu?

5 Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat mengerjakan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

61

pretest?

6 Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat mengerjakan soal

posttest?

Tabel 3.14 Pedoman Wawancara Siswa Kelompok Eksperimen Sesudah Perlakuan

No Pertanyaan

1 Apakah dengan metode inkuiri/percobaan dapat membantu kamu dalam

belajar IPA? Apa alasanmu?

2 Apakah kamu merasa bosan ketika melakukan percobaan membuat

rangkaian listrik? Apa alasanmu?

3 Apakah kamu merasa mendapatkan pengetahuan baru dalam membuat

rangkaian listrik dengan menggunakan metode inkuiri/percobaan?

4 Bagaimana pendapatmu ketika pembelajaran menggunakan metode

inkuiri/percobaan?

5 Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3 dengan mudah? Apa

alasanmu?

6 Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4 dengan mudah? Apa

alasanmu?

7 Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat mengerjakan soal

posttest 1?

8 Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat mengerjakan soal

posttest 2?

3.8.7 Pembahasan Lebih Lanjut

Pembahasan lebih lanjut bertujuan untuk menjelaskan apakah penerapan

metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengaplikasi dan

menganalisis atau tidak. Apabila penerapan metode inkuiri berpengaruh, maka

dijelaskan apakah memiliki efek kecil, menengah, atau besar. Untuk melihat

pengaruh perlakuan dilakukan dengan melihat hasil pretest dan posttest terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

pada mata pelajaran IPA materi listrik SD kelas V. Hasil penelitian mencakup

deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Bagian

pembahasan dijelaskan pengaruh perlakuan dan dampak yang ditimbulkan

berdasarkan perlakuan tersebut.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Implementasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas VA sebagai kelompok

eksperimen dan kelas VB sebagai kelompok kontrol. Penentuan kedua kelompok

tersebut berdasarkan teknik diundi oleh peneliti sebelum pelaksanaan penelitian

yang disaksikan oleh guru kelas. Hasil pengundian tersebut menunjukkan bahwa

kelas VA digunakan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan VB sebagai

kelompok kontrol. Populasi penelitian dan pelaksanaan penelitian di kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol dijabarkan pada subbab-subbab di bawah

ini.

4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Cebongan

Mlati Sleman Yogyakarta yang terdiri dari dua kelas paralel, yaitu kelas VA dan

VB dengan jumlah 72 siswa. Kedua kelas tersebut memiliki latar belakang

ekonomi yang merata, ada yang berasal dari keluarga buruh (22,22%), petani,

pendeta (1,39%), wiraswasta (20,83%), pegawai swasta dan honorer (38,89%),

guru, Pegawai Negeri Sipil (16,67%), dan dokter. Prestasi antara kedua kelas ini

dapat dikatakan sejajar, karena pembagian kelas paralel dilakukan secara acak

sejak dikelas I.

Sampel penelitian untuk kelompok kontrol adalah seluruh siswa kelas VB

yang berjumlah 36 siswa. Kelompok ini terdiri dari 22 siswa perempuan dan 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

63

siswa laki-laki. Siswa pada kelompok kontrol ini berasal dari latar belakang

ekonomi dan pendidikan keluarga yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang ada

di sekolah menunjukkan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua siswa di kelas

kontrol ini antara lain buruh (30,56%), pegawai swasta dan honorer (44,44%),

wiraswasta (11,11%), pendeta (2,78%), dan PNS (4%). Sedangkan latar belakang

pendidikan orang tua siswa pada kelompok ini antara lain adalah SD (5,56%),

SLTP (8,33%), SMA/SMU/SLTA/STM/SMK (52,78%), Diploma (2,78%), dan

S1 (30,56%).

Sampel untuk kelompok eksperimen adalah seluruh siswa kelas VA yang

berjumlah 36 siswa. Kelompok ini terdiri dari 22 siswa perempuan dan 14 siswa

laki-laki. Siswa pada kelompok kontrol ini berasal dari latar belakang ekonomi

dan pendidikan keluarga yang berbeda-beda. Berdasarkan data yang ada di

sekolah menunjukkan bahwa latar belakang pekerjaan orang tua siswa di kelas

eksperimen ini hampir sama dengan kelas VB, antara lain buruh (11,11%),

pegawai swasta dan honorer (30,56%), wiraswasta (27,78%), pedagang dan petani

(5,56%), dan PNS (pensiunan, guru, dokter) (25%). Sedangkan latar belakang

pendidikan orang tua siswa pada kelompok eksperimen antara lain adalah SD

(5,56%), SMP/SLTP (2,78%), SMA/SMU/SLTA/SMK (50%), DIII (11,11%), S1

(27,78%), dan S2 (2,78%).

4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pretest pada tanggal 13 Agustus

2015 yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pemberian pretest

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada masing-masing

kelompok. Siswa mengerjakan soal dengan menjawab pada bagian yang sudah

disediakan di paket soal yang diberikan. Soal berjumlah 6 butir yang berupa

uraian. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal pretest adalah 2 x 35 menit

atau 2 jam pelajaran. Sebelum mengerjakan soal, siswa mendengarkan pengarahan

dari peneliti tentang langkah-langkah mengerjakan soal dan maksud dari tiap butir

soal. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti tentang soal yang

belum dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

64

Pelaksanaan pembelajaran di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dilakukan oleh guru yang sama. Peneliti memiliki peran sebagai pengamat

(observer) kegiatan pembelajaran, mendokumentasikan kegiatan pembelajaran,

dan hanya membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses

pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Deskripsi implementasi

pembelajaran di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut.

1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol

Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan dengan

menggunakan metode tradisional yaitu ceramah. Pelaksanaan pembelajaran di

kelompok kontrol ini dilakukan selama 1 hari, yaitu pada hari Senin, 14

September 2015. Pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada kurikulum

2013 sebagaimana kurikulum yang sudah diterapkan pada sekolah. Dengan

penerapan K13 yang berlaku di sekolah ini maka pembelajaran dapat dilakukan

dalam satu hari penuh. Meskipun demikian penelitian ini hanya difokuskan pada

satu mata pelajaran yaitu IPA. Pembelajaran IPA yang dilakukan dengan metode

ceramah pada kelas kontrol ini dilaksanakan dalam waktu 7x35 menit.

Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 07.35 WIB setelah upacara hari

senin selesai sampai pukul 12.10 WIB. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru ini

hanya dilakukan di dalam kelas saja. Penataan tempat duduk di kelas ini secara

klasikal dengan berbanjar dan siswa duduk secara berpasangan. Materi pokok

yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran pada penelitian ini adalah materi

“listrik”. Langkah pembelajaran diawali dengan apersepsi oleh guru. Guru

melakukan tanya jawab tentang penggunaan listrik yang biasa dilakukan sehari-

hari. Pembelajaran ini juga menggunakan buku tematik, namun yang digunakan

hanya pada bagian IPA saja.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan guru menjelaskan materi

listrik dimulai dari pengertian, sumber-sumber listrik, jenis-jenis rangkaian listrik

sampai dengan cara membuat laporan hasil percobaan membuat rangkaian listrik.

Siswa mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Guru juga meminta

siswa membaca teks yang ada pada buku paket tematik mengenai listrik dam

rangkaian listrik. Selain itu guru juga mengajarkan cara penyusunan laporan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

65

percobaan. Meskipun demikian, penjelasannya hanya dilakukan dengan cara

ceramah saja. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru hanya melakukan

ceramah dan sesekali mengajukan tanya jawab kepada siswa.

Kegiatan pembelajaran ditutup dengan menyampaikan kesimpulan

mengenai materi pembelajaraan yang telah dipelajari dengan melakukan tanya

jawab dan memberikan penguatan serta meluruskan jawaban siswa yang masih

kurang tepat.

Hari selasa, 15 September 2015, semua siswa pada kelompok kontrol

diminta untuk mengerjakan posttest 1. Posttest I ini dilakukan setelah siswa

mendapatkan pembelajaran mengenai materi listrik dengan metode ceramah. Item

soal pada posttest I ini sama dengan item soal yang diberikan ketika pelaksanaan

pretest. Tujuan pelaksanaan posttest I ini adalah untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah menerima pembelajaran dengan metode tradisional, yaitu ceramah.

Selanjutnya, pada hari Selasa, 06 Oktober 2015 dilakukan posttest yang

ke-II untuk kelas kontrol. Posttest II ini dilaksanakan dua minggu setelah posttest

I. Posttest II ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari

penerapan metode ceramah masih sama dengan posttest I atau tidak.

2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen

Pembelajaran dengan metode inkuiri di kelompok eksperimen dilaksanakan

dalam waktu dua kali pertemuan pada hari Rabu, 16 September 2015 dan hari

Kamis, 17 September 2015. Pembelajaran dilaksanakan dengan berpedoman pada

kurikulum 2013 sesuai kurikulum yang diterapkan di sekolah ini. Oleh karena itu

pembelajaran pada setiap pertemuannya dilakukan dalam waktu satu hari penuh.

Meskipun menggunakan kurikulum 2013 yang di dalamnya mengandung

pendekatan tematik, namun penelitian ini hanya difokuskan untuk mata pelajaran

IPA saja, yaitu mengenai materi “listrik”. Pembelajaran pada kelas eksperimen ini

dilakukan dalam waktu masing-masing pertemuan selama 8 jam pelajaran atau

8x35 menit, yang dimulai pukul 07.00-12.10 WIB. Dalam hal ini peneliti hanya

berperan untuk membantu guru mempersiapkan segala keperluan alat dan bahan

yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan. Kegiatan pembelajaran dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

66

sesuai dengan langkah-langkah metode inkuiri yang sudah diuraikan di dalam

RPP.

Hari pertama pembelajaran diawali dengan guru melakukan apersepsi. Guru

bercerita mengenai kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan listrik. Guru juga

melakukan tanya jawab diawal untuk mengetahui pengetahuan yang sudah

dimiliki siswa tentang listrik, baik dari alat-alat listrik maupun sumber listrik.

Selanjutnya, siswa melihat dan memperhatikan video mengenai sumber listrik

yang diputarkan oleh guru. Kegiatan inti pembelajaran yang sesuai dengan

langkah-langkah inkuiri meliputi orientasi, merumuskan masalah, merumuskan

hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil,

dan melakukan evaluasi.

Pada kegiatan orientasi yang dilakukan oleh guru, siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan dari guru mengenai bagaimana membuat rumusan

masalah, hipotesis, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan,

serta penyusunan laporan hasil percobaan. Setelah mendapatkan penjelasan dari

guru, siswa mendapatkan pengarahan untuk masuk ke dalam kelompok yang telah

ditentukan guru.

Setelah berkumpul bersama dengan kelompoknya, siswa membuat rumusan

masalah dengan dibimbing oleh guru. Peran guru dalam hal penggunaan metode

guided inquiry ini ialah membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan

mengenai percobaan yang akan dilakukan. Rumusan pertanyaan yang dibuat

menggunakan kata tanya “apakah” yang jawabannya “ya” atau “tidak”. Rumusan

pertanyaan yang dibuat dan dicontohkan guru misalnya, “Apakah lampu yang lain

akan mati apabila sambungan salah satu lampu pada rangkaian listrik seri

terputus?”. Selanjutnya siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan diuji

saat melakukan percobaan.

Kegiatan berikutnya setelah membuat rumusan masalah adalah

membuat/merumuskan hipotesis. Hipotesis yang dibuat merupakan jawaban

sementara dari rumusan masalah yang sudah dibuat. Siswa berdiskusi bersama

kelompoknya dengan dibimbing oleh guru untuk membuat hipotesis dan

menuliskannya pada Lembar Kerja Siswa yang sudah disediakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

67

Kegiatan inti selanjutnya ialah melakukan eksperimen/percobaan. Secara

berkelompok siswa melakukan percobaan untuk membuat rangkaian listrik seri.

Setelah berhasil membuat rangkaian listrik seri, selama melakukan percobaan

setiap anggota dalam kelompok juga bergantian satu persatu membuat rangkaian

listrik seri agar semuanya bisa dan lebih memahami.

Setelah percobaan selesai, setiap kelompok menarik kesimpulan berdasarkan

hasil percobaan. Dalam membuat kesimpulan, semua anggota dalam kelompok

melakukan diskusi untuk menentukan kesimpulan yang dapat ditarik dengan

berpedoman pada rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibuat di awal

kegiatan. Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat dan percobaan yang telah

dilakukan, siswa dapat mengetahui apakah hipotesis mereka sesuai dengan hasil

percobaan atau tidak. Lalu setiap kelompok menuliskan kesimpulan dari hasil

percobaan mereka pada LKS.

Kegiatan berikutnya ialah presentasi hasil percobaan. Masing-masing

kelompok melakukan presentasi secara bergantian dengan dibimbing oleh guru.

Pada saat melakukan presentasi siswa menjelaskan bagaimana percobaan yang

mereka lakukan dan kesimpulan yang mereka peroleh dari hasil percobaan

mereka.

Kegiatan terakhir dalam metode inkuiri ini ialah evaluasi. Pada kegiatan ini

siswa dengan dibimbing oleh guru melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi

yang dilakukan dimulai dari kegiatan merencanakan percobaan sampai menarik

kesimpulan hasil percobaan. Setelah itu, siswa mengerjakan LKS yang sudah

disediakan. Pada akhir pembelajaran, siswa bersama-sama guru menyimpulkan

materi hasil pembelajaran dan guru meluruskan pemahaman siswa yang kurang

tepat dengan melakukan tanya jawab dan memberikan penguatan kepada siswa.

Implementasi pembelajaran yang kedua pada kelompok eksperimen

dilaksanakan pada hari Kamis, 17 September 2015. Secara umum pembelajaran

yang dilakukan pada hari kedua ini sama dengan hari pertama. Hal yang berbeda

hanya terletak pada percobaan yang dilakukan. Percobaan yang dilakukan pada

hari kedua ini adalah percobaan membuat rangkaian listrik paralel, sedangkan

langkah-langkah pembelajarannya sama dengan pembelajaran yang dilakukan

pada hari pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

68

Hari Jumat, 18 September 2015 siswa dilakukan posttest I pada kelompok

eksperimen ini. Item yang digunakan dalam posttest I ini sama dengan item soal

ketika pretest dan sama juga dengan item yang diberikan pada kelompok kontrol.

Posttest I bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa mengenai

materi listrik setelah dua hari mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan

metode guided inquiry.

Kemudian, pada hari Jumat, 09 Oktober 2015 dilakukan posttest yang ke-II.

Posttest II ini dilaksanakan dua minggu setelah posttest I. Posttest II ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari penerapan metode guided

inquiry masih sama dan sekuat dengan posttest I atau tidak.

4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I

Hipotesis penelitian I adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap

kemampuan mengaplikasi pada pelajaran IPA materi “listrik” kelas V SD Negeri

Cebongan Mlati Sleman Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

Variabel dependen pada hipotesis tersebut adalah kemampuan mengaplikasi,

sedangkan variabel independennya adalah penerapan metode inkuiri. Instrumen

pertanyaan yang digunakan sebagai sarana untuk mengukur variabel dependen

adalah 2 item soal uraian pada nomor 3a dan 3b. Item nomor 3a mengandung dua

indikator yaitu melaksanakan dan menggunakan. Sedangkan item nomor 3b

mengandung indikator menguraikan.

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis statistik yang secara

keseluruhan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for

Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Langkah-langkah

analisis data sebagai berikut. 1) Uji Normalitas Data, untuk mengetahui jenis uji

statistik yang akan digunakan parametrik atau non parametrik. 2) Uji Perbedaan

Kemampuan Awal, untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok. 3) Uji

Signifikansi Pengaruh Perlakuan, untuk melihat perbedaan rerata selisih skor

pretest dan posttest I dari kedua kelompok. 4) Uji Besar Pengaruh Perlakuan,

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode inkuiri, dan analisis

lebih lanjut meliputi; 1) Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke

posttest I, 2) Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

69

mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan rerata skor pretest ke posttest

I, 3) Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I untuk mengetahui hubungan

hasil rerata skor pretest dan posttest I, 4) Uji Retensi Pengaruh Perlakuan, untuk

mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih sama seperti posttest I.

4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah distribusi data normal atau tidak dan untuk menentukan jenis uji statistik

selanjutnya apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik.

Normalitas data kemampuan mengaplikasi diuji dengan menganalisis skor pretest,

posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Data tersebut diperoleh dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut dianalisis dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan program komputer IBM

SPSS Statistics 20 for Windows.

Kesimpulan uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan kriteria

sebagai berikut. 1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal

dan uji statistik selanjutnya adalah menggunakan statistik parametrik. 2) Jika

harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal dan uji statistik

selanjutnya adalah menggunakan uji statistik non-parametrik. Hasil uji normalitas

kemampuan mengaplikasi baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.3).

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi

No Kelompok Rerata Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Kontrol Pretest 0.000 Tidak normal

2 Posttest I 0.350 Normal

3 Posttest II 0.433 Normal

4 Selisih skor pretest-posttest I 0.390 Normal

5 Eksperimen Pretest 0.000 Tidak normal

6 Posttest I 0.380 Normal

7 Posttest II 0.189 Normal

8 Selisih skor pretest-posttest I 0.554 Normal

Data yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan bahwa harga Sig. (2-

tailed) untuk pretest pada kedua kelompok bernilai < 0,05, maka distribusi data

tidak normal. Analisis statistik selanjutnya yang digunakan untuk data pretest

adalah menggunakan statistik non-parametrik. Sedangkan untuk data Postest I,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

70

Posttest II, dan selisih Pretest-Postest I pada kedua kelompok memiliki harga Sig.

(2-tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal. Selanjutnya analisis yang

digunakan adalah statistik parametrik. Analisis data untuk data normal dari

kelompok yang berbeda, statistik parametrik yang digunakan yaitu Independent

samples t-test. Sedangkan untuk analisis data untuk kelompok yang sama

menggunakan Paired samples t-test.

4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal kelompok eksperimen dan hasil pretest

kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

memiliki kemampuan awal yang sama atau berbeda. Apabila kemampuan awal

kedua kelompok sama, tujuan pengambilan sampel secara random untuk

mendapatkan dua kelompok yang ekuivalen sudah terpenuhi, meskipun dalam

penelitian ini pengambilan sampel tidak dilakukan secara random melainkan

dengan cara diundi.

Pengujian perbedaan kemampuan awal menggunakan statistik non-

parametrik the Wilcoxon rank-sum and the Mann-Whitney Test karena distribusi

data pretest pada kemampuan mengaplikasi ini tidak normal dan berasal dari dua

kelompok yang berbeda (Field, 2009: 345). Output SPSS bagian pertama

menunjukkan setelah kedua kelompok diuji. Output tersebut menunjukkan uji

rerata dan total pada setiap kelompok kontrol maupun eksperimen (Field, 2009:

548). Sedangkan bagian kedua output SPSS menunjukkan uji statistik untuk Mann

Whitney test, Wilcoxon, dan Z-score. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika Sig. (2-tailed) <

0,05 (Field, 2009: 150). Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji perbedaan

kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (lengkapnya

lihat Lampiran 4.4).

Tabel 4.2 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi

Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan

Mann-Whitney Test 0,536 Tidak ada perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

71

Rerata kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

eksperimen yaitu M = 37,42; Mdn = 1,00; dan n = 36. Sedangkan untuk kelompok

eksperimen: M = 35,58 ; Mdn = 1,00; dan n = 36. Kesimpulan hasil uji

kemampuan didapat dengan menggunakan kriteria: 1) Jika harga Sig. (2-tailed) >

0,05, maka tidak ada perbedaan antara rerata skor pretest kelompok eksperimen

dan kontrol. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaaan yang

signifikan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka ada perbedaan antara rerata skor pretest

kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ada

perbedaaan yang signifikan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Analisis menggunakan Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan 95%

pada kemampuan mengaplikasi diperoleh U = 615.000; z = -0,62; dan harga Sig.

(2-tailed) sebesar 0,536 yang berarti > 0,05. Harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka

Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara

skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Kesimpulan yang dapat diambil

adalah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama untuk kemampuan

mengaplikasi, sehingga kedua kelompok tersebut dapat dibandingkan.

4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi. Uji ini dilakukan

dengan melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I pada kelompok

kontrol maupun eksperimen. Pengaruh perlakuan didapat dengan cara

mengurangkan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen dengan

rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol. Data rerata selisih pretest

ke posttest I pada kedua kelompok telah diuji normalitasnya dan menunjukkan

bahwa kedua data tersebut terdistribusi normal. Analisis statistik selanjutnya

menggunakan statistik parametrik independent sample t-test karena data berasal

dari kelompok yang berbeda (Field, 2009: 329).

Pengaruh perlakuan pada kemampuan mengaplikasi yang dihitung

menggunakan rumus (O2-O1)-(O4-O3) = 2,93-0,88 menunjukkan hasil 2,05 (> 0)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

72

maka ada pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen. Kemudian untuk

mengetahui apakah pengaruhnya signifikan, dilakukan uji statistik untuk

membantu mengetahui signifikan atau tidak. Sebelum uji statistik dilakukan,

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap homogenitas varians dengan

Levene’s test. Uji asumsi terhadap homogenitas varians data dilakukan apabila

distribusi data normal. Data Levene’s test pada uji signifikansi pengaruh perlakuan

terhadap kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.5).

Tabel 4.3 Hasil Uji Asumsi Levene’s test terhadap Homogenitas

Varians Data Kemampuan Mengaplikasi

Levene’s test Keterangan Varians Data

F Sig

.791 .377 Homogen

Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan harga F =

0,79 dan harga Sig. = 0,377. Data tersebut menunjukkan bahwa Levene’s test tidak

signifikan karena harga Sig > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

homogenitas varians data. Data uji statistik Independent samples t-test yang

diambil adalah data pada baris pertama Equal variances assumed output SPSS

karena variansnya homogen (Field, 2009: 340).

Uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan tingkat kepercayaan

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika Sig. (2- tailed) <

0,05 (Field, 2009: 150). Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kemampuan mengaplikasi dapat

dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.5).

Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi

Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan

Independent sample t-test 0,000 Ada perbedaan

Output statistik menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen lebih

tinggi dari kelompok kontrol, yaitu M = 2,92 ; SD = 0,89; SE = 0,15; n = 36; dan

df = 70, sedangkan hasil skor kelompok kontrol yaitu M = 0,88; SD = 0,77; SE =

0,13; n = 36; dan df = 70. Analisis statistik yang digunakan yaitu Independent

samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga Sig. (2-tailed)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

73

sebesar 0,000 dan harga t = -10,44. Harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak

dan Hi diterima. Hali ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa

penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi.

Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh dari uji pada data ini

mengafirmasi hipotesis penelitian I. Hasil perbandingan rerata selisih skor pretest

ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat pada diagram di bawah ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.5).

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan

Mengaplikasi.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan

mengaplikasi. Untuk mengetahui besar effect size dilakukan dengan mencari

koefisien korelasi pearson. Data yang diperoleh terdistribusi normal, maka

digunakan rumus koefisien korelasi Pearson (Field, 2009: 57&179). Penghitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

74

dilakukan dengan mengambil t dari uji signifikansi pengaruh perlakuan

menggunakan Independent samples t-test. Hasil perhitungan effect size pada

kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat

Lampiran 4.6).

Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Variabel t t2

df r (effect size) R2

% Efek

Mengaplikasi -10,44 108,97 70 0,78 0,608 60,8 besar

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada

kemampuan mengaplikasi pada kedua kelompok. Tabel perhitungan besarnya

pengaruh di atas menunjukkan besarnya r = 0,78 atau setara 60,8% dengan kriteria

koefisien korelasi yaitu efek besar (Field, 2009: 57). Artinya, metode inkuiri

memberikan pengaruh efek besar terhadap kemampuan mengaplikasi dengan

harga r = 0,78 atau setara dengan 60,8%.

4.1.2.5 Analisis Lebih Lanjut

1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh penerapan

metode inkuiri dan metode ceramah terhadap kemampuan mengaplikasi.

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I dihitung

menggunakan mean skor posttest I dan pretest yang dilihat pada tabel output

normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov test.

Penghitungan dilakukan secara bergantian antara kedua kelompok. Berikut

merupakan tabel hasil perhitungan persentase peningkatan rerata pretest-posttest I

untuk variabel mengaplikasi pada kelompok kontrol dan eksperimen (lengkapnya

lihat Lampiran 4.7).

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Postest I

No Kelompok Rerata Persentase Peningkatan

(%) Pretest Posttest I

1 Kontrol 1,06 1,93 83

2 Eksperimen 1,06 3,98 276

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

75

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase peningkatan skor

rerata pretest-posttest I kelompok eksperimen sebesar 276%, sedangkan kelompok

kontrol sebesar 83%. Kesimpulan selanjutnya yang dapat ditarik adalah persentase

peningkatan skor rerata pretest-posttest I untuk kemampuan mengaplikasi

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa ada perbedaan antara skor pretest-

posttest I, baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Selisih

skor pretest-posttest I yang dominan dari kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen pada kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada grafik di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.7).

Gambar 4.2 Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score) Kemampuan Mengaplikasi.

Grafik di atas menunjukkan bahwa untuk frekuensi yang paling besar pada

kelompok kontrol nilai gainnya lebih kecil dibandingkan dengan kelompok

eksperimen. Hal ini berarti selisih skor pretest-posttest I yang dominan pada

kemampuan mengaplikasi kelompok eksperimen nilainya lebih besar

dibandingkan selisih pretest-posttest I kelompok kontrol. Grafik di atas

menunjukkan nilai gain tertinggi adalah 4, sedangkan nilai gain terendah adalah 0.

Persentase kemunculan gain score diambil 50% dari nilai gain terendah ke gain

tertinggi, maka gain score nya adalah 2. Persentase kemunculan gain score pada

kelompok kontrol yaitu sebesar 16,67%. Sedangkan pada kelompok eksperimen

kemunculan gain score-nya sebesar 91,67%. Selisih persentase kemunculan gain

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50

Fre

kue

nsi

Gain Score

Kontrol

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

76

score antara kelompok kontrol dan eksperimen adalah 75%. Artinya, kelompok

eksperimen diuntungkan 75% dari penerapan metode inkuiri. Kesimpulan yang

dapat ditarik adalah siswa yang nilainya meningkat dalam kemampuan

mengaplikasi pada kelompok eksperimen setelah mendapatkan perlakuan

menggunakan metode inkuiri lebih banyak dibandingkan dengan kelompok

kontrol yang menggunakan metode tradisional/ceramah.

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

Uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan antara skor pretest dan

posttest I pada kemampuan mengaplikasi baik pada kelompok kontrol maupun

eksperimen. Uji signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I menggunakan

statistik non-parametrik Wilcoxon test karena data pretest yang diuji terdistribusi

tidak normal (Field, 2009: 558). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig. (2-tailed) < 0,05

(Field, 2009: 558). Artinya, jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak, dan

juga sebaliknya. Hasil uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest-posttest I

pada variabel mengaplikasi pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat

dilihat pada tabel berikut ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.8).

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I Kemampuan

Mengaplikasi.

Kelompok Sig.(2-tailed) Keterangan

Kontrol 0,000 Ada peningkatan skor yang signifikan

Eksperimen 0,000 Ada peningkatan skor yang signifikan

Pada kemampuan mengaplikasi, kelompok eksperimen memiliki signifikansi

peningkatan lebih tinggi dengan Mdn = 1,00 pada pretest dan Mdn = 4,17 pada

posttest I. Sedangkan kelompok kontrol memiliki signifikansi yang lebih rendah

dengan Mdn = 1,00 pada pretest dan Mdn = 2,00 pada posttest I. Berdasarkan

tabel di atas, hasil uji signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I untuk

kemampuan mengaplikasi pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

menunjukkan harga Sig. (2-tailed) yang sama sebesar 0,000 (p < 0,05), maka Hnull

ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

77

antara skor pretest dan posttest I untuk kemampuan mengaplikasi pada kelompok

kontrol maupun eksperimen. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa; 1)

terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I

kemampuan mengaplikasi pada kelompok kontrol, dan 2) terdapat peningkatan

skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada

kelompok eksperimen.

Harga sig.(2-tailed) pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan

mengaplikasi. Hasil persentase peningkatan kemampuan mengaplikasi pada

masing-masing kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut

(lengkapnya lihat Lampiran 4.8)

Tabel 4.8 Hasil Persentase Signifikansi Peningkatan Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok z N r (effect size) R2

% Efek

Kontrol 4,552 72 8,485 0,54 0,28 28,78 Besar

Eksperimen 5,243 72 8,485 0,62 0,38 38,18 Besar

Data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kemampuan

mengaplikasi di kelompok kontrol maupun eksperimen. Peningkatan kemampuan

mengaplikasi pada kelompok kontrol sebesar 28,78% dari r = -0,54 dengan

koefisien korelasi yaitu efek besar, sedangkan peningkatan kemampuan

mengaplikasi pada kelompok eksperimen sebesar 38,18% dari r = -0,62 dengan

koefisien korelasi yaitu efek besar.

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

Uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I bertujuan untuk mengetahui

hubungan/korelasi antara hasil rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengaplikasi. Uji

korelasi antara rerata pretest dan posttest I menggunakan uji statistik Pearson

Product-moment Corelation Coefficient dan Spearman correlation coefficient

(Field, 2009: 175). Data rerata skor pretest pada kelompok kontrol maupun

eksperimen terdistribusi tidak normal, maka uji statistiknya menggunakan statistik

non-parametrik Spearman’s correlation coefficient (Field, 2009: 179). Kriteria

yang digunakan untuk menolak Hnull dari hasil uji statistik Spearman’s correlation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

78

coefficient jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 181). Hal itu berarti ada

hubungan yang positif dan signifikan antara hasil rerata pretest dan posttest I.

Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan

eksperimen untuk kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.9).

Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I Kemampuan Mengaplikasi

No Kelompok Spearman Correlation Sig.2 (tailed) Keterangan

1 Kontrol 0,325 0,053 Tidak ada perbedaan

2 Eksperimen 0,188 0,273 Tidak ada perbedaan

Tabel di atas menunjukkan hasil uji korelasi rerata pretest dan posttest I

kemampuan mengaplikasi. Kelompok kontrol menunjukkan Spearman

correlation sebesar 0,325 dan Sig.(2-tailed) sebesar 0,053 Hal tersebut

menunjukkan bahwa harga Sig.(2-tailed) > 0,05 yang berarti bahwa Hi ditolak dan

Hnull diterima. Artinya, tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang

signifikan antara rerata pretest dan posttest I kemampuan mengaplikasi pada

kelompok kontrol. Hasil Spearman correlation kelompok kontrol menunjukkan

nilai yang positif. Nilai positif Spearman correlation menunjukkan bahwa apabila

rerata skor siswa ketika pretest rendah maka rerata skor pada posttest I juga

rendah. Begitu pula sebaliknya, apabila skor rerata siswa saat pretest tinggi, maka

skor rerata posttest I-nyapun juga tinggi. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu; 1)

tidak ada hubungan yang signifikan antara rerata skor pretest dan posttest I ,dan

2) terdapat korelasi atau hubungan yang positif antara rerata pretest dan posttest I

kelompok kontrol pada kemampuan mengaplikasi.

Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I kemampuan

mengaplikasi untuk kelompok eksperimen menunjukkan Spearman correlation

sebesar 0,188 dan Sig.(2-tailed) sebesar 0,273. Data tersebut menunjukkan bahwa

harga Sig.(2-tailed) > 0,05 yang berarti bahwa Hi ditolak dan Hnull diterima.

Artinya, tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang signifikan antara

rerata pretest ke posttest I kemampuan mengaplikasi pada kelompok eksperimen.

Hasil Spearman correlation kelompok eksperimen menunjukkan bahwa nilainya

positif. Nilai positif Spearman correlation menunjukkan bahwa apabila rerata

skor siswa ketika pretest rendah maka rerata skor pada posttest juga rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

79

Sebaliknya, apabila skor rerata siswa saat pretest tinggi, maka skor rerata posttest

I-nyapun juga tinggi. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu; 1) tidak ada hubungan

yang signifikan antara rerata skor pretest dan posttest I ,dan 2) terdapat korelasi

atau hubungan yang positif antara rerata pretest dan posttest I kelompok

eksperimen pada kemampuan mengaplikasi.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan posttest I ke posttest II dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari

posttest I ke posttest II baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol. Uji retensi pengaruh perlakuan ini dilakukan menggunakan statistik

parametrik Paired samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan

dalam kelompok yang sama (Field, 2009: 325). Tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig.

(2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 53). Hasil uji retensi pengaruh perlakuan terhadap

kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel berikut (lengkapnya lihat

Lampiran 4.10).

Tabel 4.10 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok Rerata Peningkatan

(%)

Sig. (2-

tailed)

Keterangan

Post I Post II

Kontrol 1,93 2,03 0,05 0,549 Tidak ada perbedaan

Eksperimen 3,98 3,76 -0,06 0,128 Tidak ada perbedaan

Data menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu M = -0,22; SD = 0,86 ; SE = 0,14; t

= -1,56 ; n = 36; dan df = 35, sedangkan hasil skor pada kelompok kontrol yaitu

M = 0,09 ; SD = 0,93 ; SE = 0,15; t = 0,61 ; n = 36; dan df = 35. Hasil uji retensi

pengaruh perlakuan skor posttest I ke posttest II kemampuan mengaplikasi pada

kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,549 (p > 0,05),

maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II untuk kemampuan

mengaplikasi pada kelompok kontrol. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa

tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II

kemampuan mengaplikasi kelompok kontrol. Data nilai rerata skor pada posttest I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

80

dan posttest II kelompok kontrol menunjukkan bahwa posttest II kelompok

kontrol lebih tinggi dari pada posttest I, namun peningkatannya tidak signifikan.

Harga Sig. (2-tailed) kemampuan mengaplikasi pada kelompok

eksperimen adalah 0,128 (p > 0,05), maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II kemampuan

mengaplikasi pada kelompok eksperimen. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah

tidak terjadi penurunan skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II

kemampuan mengaplikasi pada kelompok eksperimen.

Kedua kelompok, baik kontrol maupun eksperimen tidak mengalami

penurunan skor yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada persentase peningkatan

kelompok eksperimen sebesar -0,06%, sedangkan untuk kelompok kontrol

mengalami persentase peningkatan skor sebesar 0,05%.

Perolehan skor secara keseluruhan dari pretest, posttest I, dan posttest II

untuk kemampuan mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut (lengkapnya lihat Lampiran 4.10).

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan

Mengaplikasi

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian II

Hipotesis penelitian II adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh

terhadap kemampuan menganalisis pada pelajaran IPA materi listrik kelas V SD

Negeri Cebongan Mlati Sleman Yogyakarta semester gasal tahun ajaran

1.06

1.93 2.03

1.06

3.98 3.76

0

1

2

3

4

5

Pretest Postest 1 Postest 2

Me

an

Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

81

2015/2016. Variabel dependen pada hipotesis ini adalah kemampuan

menganalisis, sedangkan variabel independennya adalah penerapan metode

inkuiri. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen adalah

item soal nomor 3b, 4a, dan 4b. Setiap item soal mengandung satu aspek secara

berurutan yaitu membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis statistik yang secara

keseluruhan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 for

Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Langkah-langkah

analisis data sebagai berikut. 1) Uji Normalitas Data, untuk mengetahui jenis uji

statistik yang akan digunakan parametrik atau non parametrik. 2) Uji Perbedaan

Kemampuan Awal, untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok. 3) Uji

Signifikansi Pengaruh Perlakuan, untuk melihat perbedaan rerata selisih skor

pretest dan posttest I dari kedua kelompok. 4) Uji Besar Pengaruh Perlakuan,

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode inkuiri, dan analisis

lebih lanjut meliputi; 1) Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke

posttest I, 2) Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I, untuk

mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan rerata skor pretest ke posttest

I, 3) Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I untuk mengetahui hubungan

hasil rerata skor pretest dan posttest I, 4) Uji Retensi Pengaruh Perlakuan, untuk

mengetahui apakah pengaruh perlakuan masih sama seperti posttest I.

4.1.3.1 Uji Normalitas Distribusi data

Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi

data normal atau tidak dan untuk menentukan jenis uji statistik selanjutnya apakah

menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Normalitas data

kemampuan menganalisis diuji dengan menganalisis skor pretest, posttest I,

posttest II, dan selisih pretest ke posttest I. Data tersebut diperoleh dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20

for Windows..

Kesimpulan uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan kriteria

sebagai berikut. 1) Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

82

dan uji statistik selanjutnya adalah menggunakan statistik parametrik. 2) Jika

harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal dan uji statistik

selanjutnya adalah menggunakan uji statistik non-parametrik. Hasil uji normalitas

kemampuan menganalisis baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.3).

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis

No Kelompok Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Kontrol Pretest 0.000 Tidak normal

2 Posttest I 0.681 Normal

3 Posttest II 0.859 Normal

4 Selisih skor pretest-posttest I 0.850 Normal

5 Eksperimen Pretest 0.000 Tidak normal

6 Posttest I 0.095 Normal

7 Posttest II 0.420 Normal

8 Selisih skor pretest-posttest I 0.167 Normal

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa harga Sig.(2-tailed) untuk kedua

aspek pretest kelompok kontrol dan eksperimen bernilai < 0,05, maka distribusi

data tidak normal. Sedangkan harga Sig.(2-tailed) untuk keenam aspek lainnya

bernilai > 0,05 maka distribusi data normal. Keenam distribusi data normal yang

dimaksud adalah posttest I , posttest II, dan selisih pretest ke posttest I

kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol dan eskperimen. Dengan

demikian, analisis selanjutnya untuk data pretest adalah dengan menggunkan

statistik non-parametrik. Sedangkan untuk posttest I , posttest II, dan selisih

pretest ke posttest I kemampuan menganalisis analisis selanjutnya adalah

menggunakan statistik parametrik. Statistik parametrik menggunakan Independent

samples t-test untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, sedangkan untuk

analisis data dari satu kelompok menggunakan Paired samples t-test.

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan dengan menguji hasil pretest

pada kedua kelompok. Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

kedua kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama, sehingga kedua

kelompok bisa dibandingkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

83

Pengujian perbedaan kemampuan awal menggunakan statistik non-

parametrik Mann-Whitney karena distribusi data pretest pada kemampuan

menganalisis ini tidak normal dan berasal dari dua kelompok yang berbeda (Field,

2009: 548). Output SPSS bagian pertama menunjukkan setelah kedua kelompok

diuji. Output tersebut menunjukkan uji rerata dan total pada setiap kelompok

kontrol maupun eksperimen (Field, 2009: 548). Sedangkan bagian kedua output

SPSS menunjukkan uji statistik untuk Mann Whitnet test, Wilcoxon, dan Z-score.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan untuk

menolak Hnull adalah jika Sig. (2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 150). Hasil uji

perbedaan rerata pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat

Lampiran 4.4).

Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretest Kemampuan Menganalisis Uji statistik Sig.(2-tailed) Keterangan

Mann-Whitney Test 0.912 Tidak ada perbedaan

Rerata kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelompok

eksperimen yaitu M = 36,28 ; Mdn = 1,00; n = 36 ; dan z = -0,111 , sedangkan

untuk kelompok eksperimen: M = 36,72 ; Mdn = 1,00; n = 36 ; dan z = -0,111.

Kesimpulan hasil uji kemampuan didapat dengan menggunakan kriteria: 1) Jika

harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak ada perbedaan antara rerata skor pretest

kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tidak

ada perbedaaan yang signifikan kemampuan awal antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. 2) Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka ada perbedaan

antara rerata skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol. Dengan kata lain

dapat dikatakan bahwa ada perbedaaan yang signifikan kemampuan awal antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Analisis menggunakan Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan 95%

pada kemampuan menganalisis diperoleh U = 640.000; z = -0,111, dan harga Sig.

(2-tailed) adalah 0,912. Hasil menunjukkan harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull

diterima dan Hi ditolak. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan

antara skor pretest kemampuan menganalisis pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kedua kelompok

memiliki kemampuan awal yang sama untuk kemampuan menganalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

84

4.1.3.3 Uji Signifikasi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbedaan

rerata selisih skor pretest dan posttest I kedua kelompok. Berdasarkan hasil Uji

Signifikansi Pengaruh Perlakuan ini dapat diketahui pengaruh penerapan metode

inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. Pengaruh perlakuan diperoleh dengan

cara mengurangkan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok

eksperimen dengan rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol.

Data rerata selisih pretest ke posttest I telah diuji normalitasnya dan menunjukkan

bahwa data tersebut terdistribusi normal. Analisis statistik selanjutnya adalah

statistik parametrik Independent samples t-test karena data berasal dari kelompok

yang berbeda (Field, 2009: 326).

Pengaruh perlakuan pada kemampuan menganalisis yang dihitung

menggunakan rumus (O2-O1)-(O4-O3) = 2,33-1,18 menunjukkan hasil 1,15 (> 0)

maka ada pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen. Kemudian untuk

mengetahui apakah pengaruhnya signifikan, dilakukan uji statistik untuk

membantu mengetahui signifikan atau tidak. Sebelum uji statistik dilakukan,

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap homogenitas varians dengan

Levene’s test. Uji asumsi terhadap homogenitas varians data dilakukan apabila

distribusi data normal. Data Levene’s test pada uji signifikansi pengaruh perlakuan

terhadap kemampuan menganalisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.5).

Tabel 4.13 Hasil Uji Asumsi Levene’s test terhadap Homogenitas

Varians Data Kemampuan Menganalisis

Levene’s test Keterangan Varians Data

F Sig

.046 .830 Homogen

Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan harga F =

0,046 dan harga Sig. = 0,830. Data tersebut menunjukkan bahwa Levene’s test

tidak signifikan karena harga Sig > 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

terdapat homogenitas varians data. Data uji statistik Independent samples t-test

yang diambil adalah data pada baris pertama Equal variances assumed output

SPSS karena variansnya homogen (Field, 2009: 340).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

85

Uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan tingkat kepercayaan

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika Sig. (2- tailed) <

0,05 (Field, 2009: 150). Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kemampuan menganalisis dapat

dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.5).

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menganalisis

Uji Statistik Sig. (2- tailed) Keterangan

Independent samples t-test 0.000 Ada perbedaan

Tabel di atas menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan harga t =

-4.207. Harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Dengan

kata lain ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest ke

posttest I kemampuan menganalisis pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah penerapan metode inkuiri

berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis.

Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh dari uji pada data ini

mengafirmasi hipotesis penelitian II. Diagram berikut menunjukkan hasil

perbandingan rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan menganalisis

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (lengkapnya lihat Lampiran

4.5).

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan

Menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

86

4.1.3.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan

Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. Data

yang diperoleh menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal, maka

digunakan rumus koefisien korelasi Pearson untuk data normal (Field, 2009: 57 &

179). Penghitungan mengambil t dari uji signifikansi pengaruh perlakuan dengan

Independent samples t-test. Hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan pada

kemampuan menganalisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lengkapnya lihat

Lampiran 4.6).

Tabel 4.15 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menganalisis

Variabel t t2 df r (effect size) R

2 % Efek

Menganalisis -4,21 17,69 70 0,45 0,201 20,18 menengah

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada

kemampuan menganalisis pada kedua kelompok. Tabel perhitungan besarnya

pengaruh di atas menunjukkan besarnya r = 0,45 yang setara dengan koefisien

korelasi yaitu efek menengah. Artinya, metode inkuiri memberikan pengaruh efek

menengah terhadap kemampuan menganalisis dengan harga r = 0,45 atau setara

dengan 20,18%.

4.1.3.5 Analisis Lebih Lanjut

1. Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh penerapan

metode inkuiri dan metode ceramah terhadap kemampuan menganalisis.

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I dihitung

menggunakan mean skor posttest I dan pretest yang dilihat pada tabel output

normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov test.

Penghitungan dilakukan secara bergantian antara kedua kelompok. Berikut

merupakan tabel hasil perhitungan persentase peningkatan rerata pretest-posttest I

untuk variabel menganalisis pada kelompok kontrol dan eksperimen (lengkapnya

lihat Lampiran 4.7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

87

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Postest I

No Kelompok Rerata Persentase Peningkatan

(%) Pretest Posttest I

1 Kontrol 1,36 2,55 87

2 Eksperimen 1,24 3,57 188

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase peningkatan skor

rerata pretest-posttest I kelompok kontrol sebesar 87%, sedangkan kelompok

eksperimen sebesar 188%. Kesimpulan selanjutnya yang dapat ditarik adalah

persentase peningkatan skor rerata pretest-posttest I kelompok eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Tabel di atas juga menunjukkan bahwa ada perbedaan antara skor pretest-

posttest I, baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Selisih

skor pretest-posttest I yang dominan dari kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen pada kemampuan menganalisis dapat dilihat pada grafik di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.7).

Gambar 4.5 Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score) Kemampuan Menganalisis.

Grafik di atas menunjukkan bahwa untuk frekuensi yang paling besar pada

kelompok kontrol nilai gainnya lebih kecil dibandingkan dengan kelompok

eksperimen. Hal ini berarti selisih skor pretest-posttest I yang dominan pada

kemampuan menganalisis kelompok eksperimen nilainya lebih besar

dibandingkan selisih pretest-posttest I kelompok kontrol. Grafik di atas

0

1

2

3

4

5

6

7

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Fre

kue

nsi

Gain Score

Kontrol

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

88

menunjukkan nilai gain tertinggi adalah 4, sedangkan nilai gain terendah adalah -

1. Persentase kemunculan gain score diambil 50% rentang nilai gain terendah ke

tertinggi yaitu > 1,5. Persentase kemunculan gain score pada kelompok kontrol

yaitu sebesar 38,89%. Sedangkan pada kelompok eksperimen kemunculan gain

score 50% nya sebesar 75%. Selisih persentase kemunculan gain score antara

kelompok kontrol dan eksperimen adalah 36,11%. Artinya, kelompok eksperimen

diuntungkan 36,11% dari penerapan metode inkuiri. Kesimpulan yang dapat

ditarik adalah siswa yang nilainya meningkat dalam kemampuan menganalisis

pada kelompok eksperimen setelah mendapatkan perlakuan menggunakan metode

inkuiri lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan

metode tradisional/ceramah.

2. Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

Uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan antara skor pretest dan

posttest I pada kemampuan menganalisis baik pada kelompok kontrol maupun

eksperimen. Uji signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I menggunakan

statistik non-parametrik Wilcoxon test karena data pretest yang diuji terdistribusi

tidak normal (Field, 2009: 558). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig. (2-tailed) < 0,05

(Field, 2009: 558). Artinya, jika harga Sig.(2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak, dan

juga sebaliknya. Hasil uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest-posttest I

pada variabel menganalisis pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat

dilihat pada tabel berikut ini (lengkapnya lihat Lampiran 4.8).

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest-Posttest I Kemampuan

Menganalisis.

Kelompok Sig.(2-tailed) Keterangan

Kontrol 0,000 Ada perbedaan

Eksperimen 0,000 Ada perbedaan

Pada kemampuan menganalisis, kelompok eksperimen memiliki

signifikansi peningkatan lebih tinggi (Mdn = 1,00 pada pretest dan Mdn = 4,00

pada posttest I). Sedangkan kelompok kontrol memiliki signifikansi yang lebih

rendah (Mdn = 1,00 pada pretest dan Mdn = 2,67 pada posttest I). Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

89

tabel di atas, hasil uji signifikansi peningkatan skor pretest ke posttest I untuk

kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

menunjukkan harga Sig. (2-tailed) yang sama sebesar 0,000 (p < 0,05), maka Hnull

ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara skor pretest dan posttest I untuk kemampuan menganalisis pada kelompok

kontrol maupun eksperimen. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa; 1)

terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I

kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol, dan 2) terdapat peningkatan

skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan menganalisis pada

kelompok eksperimen.

Harga sig.(2-tailed) pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan

menganalisis. Hasil persentase peningkatan kemampuan menganalisis pada

kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut (lengkapnya

lihat Lampiran 4.8).

Tabel 4.18 Hasil Persentase Signifikansi Peningkatan Kemampuan Menganalisis

Kelompok z N r (effect size) R2

% Efek

Kontrol 4,503 72 8,485 0,53 0,28 28,16 Besar

Eksperimen 5,117 72 8,485 0,60 0,36 36,37 Besar

Data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kemampuan

menganalisis di kelompok kontrol maupun eksperimen. Peningkatan kemampuan

menganalisis pada kelompok kontrol sebesar 28,16% dari r = -0,53 dengan

koefisien korelasi yaitu efek besar, sedangkan peningkatan kemampuan

menganalisis pada kelompok eksperimen sebesar 36,37% dari r = -0,60 dengan

koefisien korelasi yaitu efek besar.

3. Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

Uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I bertujuan untuk mengetahui

hubungan/korelasi antara hasil rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen terhadap kemampuan menganalisis. Uji

korelasi antara rerata pretest dan posttest I menggunakan uji statistik Pearson

Product-moment Corelation Coefficient dan Sperman’s rho (Field, 2009: 175).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

90

Data rerata skor pretest pada kelompok kontrol maupun eksperimen terdistribusi

tidak normal, maka uji statistiknya menggunakan statistik non-parametrik

Spearman’s correlation coefficient (Field, 2009: 179). Kriteria yang digunakan

untuk menolak Hnull dari hasil uji statistik Spearman’s correlation coefficient

adalah jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 (Field, 2009: 181). Hal itu berarti ada

hubungan yang positif dan signifikan antara hasil rerata pretest dan posttest I.

Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan

eksperimen untuk kemampuan menganalisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini

(lengkapnya lihat Lampiran 4.9).

Tabel 4.19 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I Kemampuan Menganalisis

No Kelompok Spearman Correlation Sig.2 (tailed) Keterangan

1 Kontrol 0,138 0,423 Tidak ada perbedaan

2 Eksperimen -0,074 0,669 Tidak ada perbedaan

Tabel di atas menunjukkan hasil uji korelasi antara rerata pretest dan

posttest I kemampuan menganalisis. Kelompok kontrol menunjukkan Spearman

correlation sebesar 0,138 dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,423 Hal tersebut

menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) > 0,05 yang berarti bahwa Hi ditolak

dan Hnull diterima. Artinya, tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang

signifikan antara rerata pretest dan posttest I kemampuan menganalisis pada

kelompok kontrol. Hasil Spearman correlation kelompok kontrol menunjukkan

nilai yang positif. Nilai positif Spearman correlation menunjukkan bahwa apabila

rerata skor siswa ketika pretest rendah, maka rerata skor pada posttest I juga

rendah. Begitu pula sebaliknya, apabila skor rerata siswa saat pretest tinggi, maka

skor rerata posttest I-nyapun juga tinggi. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu

tidak ada hubungan yang signifikan antara rerata skor pretest dan posttest I.

Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I kemampuan

menganalisis pada kelompok eksperimen menunjukkan Spearman correlation

sebesar -0,074 dan Sig. (2-tailed) sebesar 0,669. Data tersebut menunjukkan

bahwa harga Sig. (2-tailed) > 0,05 yang berarti bahwa Hi ditolak dan Hnull

diterima. Artinya, tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang signifikan

antara rerata pretest dan posttest I kemampuan menganalisis pada kelompok

eksperimen. Hasil Spearman correlation kelompok eksperimen menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

91

bahwa nilainya negatif. Nilai negatif Spearman correlation menunjukkan bahwa

apabila rerata skor siswa ketika pretest rendah maka rerata skor pada posttest

belum tentu rendah, nilainya bisa tinggi. Sebaliknya, apabila skor rerata siswa saat

pretest tinggi, maka belum tentu skor rerata posttest I-nya juga tinggi, bahkan

nilainya juga bisa rendah. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu tidak ada

hubungan yang signifikan antara rerata skor pretest dan posttest I.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan posttest I ke posttest II dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke

posttest II baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji retensi

pengaruh perlakuan ini dilakukan menggunakan statistik parametrik Paired

samples t-test karena data yang diuji adalah data normal dan dalam kelompok

yang sama (Field, 2009: 325). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%.

Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig. (2-tailed) < 0,05 (Field,

2009: 53). Hasil uji retensi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan

menganalisis dapat dilihat pada tabel berikut (lengkapnya lihat Lampiran 4.10).

Tabel 4.20 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menganalisis Kelompok Rerata Peningkatan

(%)

Sig. (2-

tailed)

Keterangan

Post I Post II

Kontrol 2,55 2,31 -9,41 0,141 Tidak ada perbedaan

Eksperimen 3,57 2,93 -17,93 0,001 Ada perbedaan

Data menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu M = -0,64 ; SD = 1,02 ; SE = 0,17; t

= -3,76 ; n = 36; dan df = 35, sedangkan hasil skor pada kelompok kontrol yaitu

M = -0,24 ; SD = 0,96 ; SE = 0,16; t = -1,51 ; n = 36; dan df = 35. Hasil uji retensi

pengaruh perlakuan skor posttest I ke posttest II kemampuan menganalisis pada

kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,141 (p > 0,05),

maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II untuk kemampuan

menganalisis pada kelompok kontrol. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa

tidak terjadi penurunan skor yang tidak signifikan dari posttest I ke posttest II

kemampuan menganalisis kelompok kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

92

Harga Sig. (2-tailed) kemampuan menganalisis pada kelompok eksperimen

adalah 0,001 (p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan

yang signifikan antara posttest I dan posttest II kemampuan menganalisis pada

kelompok eksperimen. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terjadi penurunan

skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II kemampuan menganalisis

pada kelompok eksperimen.

Kelompok eksperimen mengalami penurunan yang signifikan

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat pada persentase

peningkatan kelompok eksperimen sebesar -17, 93%, sedangkan untuk kelompok

kontrol mengalami persentase peningkatan skor sebesar -9,41%.

Perolehan skor secara keseluruhan dari pretest, posttest I, dan posttest II

untuk kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut (lengkapnya lihat Lampiran 4.10).

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan

Menganalisis.

5. Analisis Elemen Kualitatif

Analisis dampak pengaruh perlakuan dalam penelitian ini dilakukan oleh

peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data. Kedua teknik pengumpulan

data tersebut adalah test dan non-test. Teknik test merupakan teknik utama

penelitian ini, seperti yang sudah dilakukan teknik test dilakukan tiga kali yaitu

1.36

2.55 2.31

1.24

3.57

2.93

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Pretest Posttest1 Posttest2

Me

an

Perbandingan Rerata Pretest,Posttest I, dan Posttest II

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

93

pretest, posttest I, dan posttest II. Teknik non-test dilakukan dengan triangulasi

untuk melihat dampak perlakuan dari sudut pandang yang berbeda. Triangulasi

dalam penelitian ini dilakukan sebagai metode kualitatif sederhana untuk

melengkapi penelitian kuantitatif ini. Triangulasi dalam penelitian ini yaitu

wawancara pada guru, wawancara pada siswa, dan observasi pelaksanaan

pembelajaran oleh peneliti, serta dilengkapi dengan dokumentasi foto-foto

kegiatan pembelajaran.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan selama pelaksanaan

pembelajaran pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Observasi

pembelajaran di kelas kontrol dilakukan pada hari Senin, 14 September 2015.

Peneliti melihat bahwa pembelajaran di kelas kontrol ini diawali dengan siswa

yang aktif dan bersemangat. Siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat

melakukan tanya jawab dengan guru. Mereka juga terlihat tenang dan

memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Namun, pada pertengahan

pembelajaran sudah berlangsung, sebagian besar siswa terlihat kurang

memperhatikan guru. Mereka terlihat ramai, mengobrol satu sama lain, dan tidak

memperhatikan guru. Banyak siswa yang terlihat mengantuk dan bosan di

pertengahan dan akhir pembelajaran. Meskipun demikian, masih ada beberapa

siswa yang tetap memperhatikan penjelasan guru.

Observasi pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan pada hari Rabu dan

Kamis, 16-17 September 2015. Siswa terlihat aktif dan senang selama

pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat tenang dan senang saat melihat tayangan

video mengenai sumber listrik yang diputarkan oleh guru. Siswa sangat

berantusias ketika guru menjelaskan bahwa mereka akan melakukan percobaan

membuat rangkaian listrik. Selanjutnya, siswa aktif melakukan percobaan

merangkai-rangkai alat-alat listrik yang sudah disediakan bersama dengan

kelompoknya masing-masing. Siswa aktif melakukan komunikasi antar teman

maupun dalam guru untuk berdiskusi bersama. Belum sampai lima menit

percobaan berlangsung, ada salah satu siswa yang berteriak “Ye, punyaku udah

jadi, lampunya hidup” (Komunikasi Pribadi, 16 September 2015). Siswa lainnya

pun menoleh dan terkejut karena secepat itu dia berhasil. Namun, ternyata siswa

tersebut baru berhasil menyalakan 1 lampu dan belum merupakan rangkaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

94

listrik seri. Selanjutnya setiap kelompok kembali melanjutkan percobaan dengan

berhati-hati, karena apabila pada satu rangkaian listrik ada sambungannya yang

salah maka lampunya bisa mati. Setiap kelompok yang sudah berhasil membuat

rangkaian listrik baik pada hari pertama dan kedua penelitian mereka terlihat

sangat senang dan puas. Setiap mereka berhasil membuat rangkaian listrik, setiap

kelompok berteriak “Hore, sudah berhasil” sambil mengangkat tangan dan

bertepuk tangan (Komunikasi Pribadi, 16 September 2015). Tidak hanya ketika

melakukan percobaan, secara keseluruhan siswa-siswa pada kelompok

eksperimen ini terlihat aktif selama kegiatan menarik kesimpulan, presentasi di

depan kelas, dan sampai akhir pembelajaran.

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap kelompok kontrol maupun

eksperimen sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dalam pembelajaran.

Wawancara dilakukan dengan maksud untuk mengetahui bagaimana kemampuan

kognitif siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan. Peneliti melakukan

wawancara terhadap tiga orang siswa pada masing-masing kelompok. Hasil

wawancara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.12.

Wawancara pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa tidak semua

siswa dapat memahami materi dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan pada

ungkapkan oleh seorang siswa ketika ditanya “Apakah kamu mengalami kesulitan

setelah belajar mengenai listrik?” dan dia mengatakan bahwa ada kesulitan

karena masih ada beberapa hal yang tidak jelas (W2 SK3 B3). Ketika siswa

ditanya saat mengerjakan soal nomor 3 (menguji kemampuan mengaplikasi) siswa

merasa sedikit kesulitan mengerjakannya karena susah menjawabnya dan rumit

untuk menggambarkan rangkaian listrik (W2 SK3 B11). Selanjtnya ketika siswa

tersebut ditanya saat mengerjakan soal nomor 4 (menguji kemampuan

menganalisis) dia mengatakan bahwa dia merasa susah karena harus mencoba

langsung pada rangkaiannya (W2 SK3 B15).

Wawancara pada kelompok eksperimen juga dilakukan terhadap tiga

orang siswa. Metode inkuiri sangat membantu siswa dalam memahami materi

tentang listrik. Siswa pertama mengatakan bahwa inkuiri sangat membantu karena

ada prakteknya sehingga mereka dapat mencoba-coba dalam membuat rangkaian

listrik sampai benar-benar paham (W2 SE1 B3). Siswa kedua mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

95

inkuiri membuatnya lebih paham karena ada prakteknya (W2 SE2 B3). Siswa

ketiga menjawab dia merasa bahwa dia bisa lebih jelas dalam memahami materi

kalau ada prakteknya (W2 SE3 B3).

Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui

tanggapan mereka mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

Siswa pertama mengatakan bahwa metode inkuiri dapat membantu menambah

pengetahuan karena dalam inkuiri ada percobaannya dan belajar membuat laporan

hasil percobaan (W2 SE1 B18). Siswa kedua mengungkapkan bahwa dengan

metode inkuiri membantunya cepat bisa dalam membuat rangkaian listrik (W2

SE2 B16). Penerapan metode inkuiri membuat siswa lebih merasa senang, seperti

pada ungkapan siswa ketiga yang menyatakan bahwa inkuiri menyenangkan

karena mereka dapat praktek dalam membuat rangkaian listrik sehingga bisa lebih

memahaminya (W2 SE3 B16).

Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan mengaplikasi

dan menganalisis siswa setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan metode

inkuiri. Siswa pada kelompok eksperimen lebih bisa menggambarkan rangkaian

listrik pada soal nomor 3, sehingga kemampuan mengaplikasinya bertambah

sesuai ungkapan salah satu siswa bahwa dia dapat dengan mudah mengerjakan

soal nomor 3 karena sudah pernah dipelajari ketika pembelajaran dan dia juga

belajar dari buku-buku IPA lainnya (W2 SE1 B22). Sedangkan pada kemampuan

menganalisis sebagian besar siswa di kelompok eksperimen ini juga meningkat,

seperti pada ungkapan siswa pertama yang mengatakan bahwa dia bisa

mengerjakannya karena sudah pernah dipraktekkan dalam pembelajaran kemarin

(W2 SE1 B27), dan siswa kedua juga mengatakan bahwa dia bisa mengerjakan

karena sudah tahu dan hafal ciri-cirinya (W2 SE2 B24). Namun siswa ketiga

menyatakan bahwa dia masih sedikit kesulitan karena bingung dan agak rumit

(W2 SE3 B24).

Pertanyaan wawancara juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pemahaman siswa setelah posttest II. Setelah posttest II menunjukkan beberapa

tanggapan siswa yang berbeda ada yang dapat mengerjakan posttest II dengan

lancar sehingga kemampuan mengaplikasi dan menganalisisnya masih bertahan

lama, namun ada juga yang sudah menurun. Siswa yang kedua kemampuannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

96

tersebut masih bertahan mengungkapkan bahwa ia lumayan mudah dalam

mengerjakan posttest II karena masih ingat dari percobaan yang dilakukan sat

pembelajaran, dan dia juga sering membaca dari buku-buku IPA sehingga agak

hafal dengan jawabannya (W2 SE1 B34). Sedangkan siswa kedua

mengungkapkan bahwa dia merasa bingung karena sudah agak lupa dan tidak

mempelajarinya lagi (W2 SE2 B31). Siswa ketiga mengungkapkan bahwa dia

merasa kesulitan karena sudah agak lupa (W2 SE3 B32). Maka, penerapan metode

inkuiri ini tidak berpengaruh kuat dalam waktu yang lama kepada beberapa siswa.

Sebagian siswa pada kelompok eksperimen ini mengeluh ketika mengerjakan

posttest II, sehingga mereka kurang serius dalam mengerjakannya. Beberapa

siswa mengatakan “Ah, kok suruh ngerjain lagi”, “Masa soalnya diulang-ulang”,

“Males ngerjainnya”, dan lain-lain (komunikasi pribadi, 09 Oktober 2015).

Wawancara terhadap guru dilakukan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015.

Berdasarkan hasil wawancara, Guru mengutarakan bahwa siswa akan aktif ketika

menggunakan metode percobaan. Pendapat beliau mengenai penerapan

pembelajaran menggunakan metode inkuiri lebih mudah atau efektif ditangkap

oleh siswa. Pembelajaran dengan metode inkuiri juga membuat antusias belajar

siswa lebih tinggi (W1 G B14). Lalu beliau mengungkapkan bahwa metode

inkuiri ini sesuai dengan pembelajaran IPA di kurikulum 2013. Beliau

mengungkapkan bahwa dengan inkuiri siswa aktif melakukan percobaan dan

belajar membuat rumusan masalah serta hipotesis. Siswa jarang membuat

rumusan masalah dan hipotesis apabila dengan pembelajaran seperti bisasanya.

Inkuiri juga menerapkan 5M dalam Kurikulum 2013, yaitu Mengamati, Menanya,

Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan (W2 G B3). Berdasarkan

pembelajaran yang telah beliau lakukan di kelas eksperimen, beliau juga memberi

saran untuk pembelajaran inkuiri mengenai listrik agar menyediakan cadangan

lampu yang lebih banyak karena dalam percobaan rangkaian listrik itu siswa

mencoba sendiri dan sering terjadi kesalahan yang menyebabkan lampu putus.

Kurikulum 2013 menekankan siswa menemukan sendiri, sehingga resikonya

lampunya akan banyak yang putus karena dicoba-coba oleh siswa (W2 G B11).

Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa untuk kemampuan mengaplikasi

yang menjadi variabel penelitian ini cukup meningkat bagi sebagian besar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

97

Beliau mengungkapkan bahwa banyak siswa yang dapat membuat rangkaian

listrik sendiri, dan banyak dari mereka yang juga bisa menggambarkan rangkaian

listrik dengan benar. Karena di kelas eksperimen siswa memiliki banyak

kesempatan untuk berlatih membuat rangkaian listrik. Jadi untuk kemampuan

mengaplikasi siswa berdasarkan percobaan-percobaan yang telah lakukan menurut

beliau sudah cukup meningkat (W2 G B19). Sedangkan menurut beliau untuk

kemampuan menganalisis, sudah cukup meningkat untuk beberapa siswa.

Meskipun demikian, tidak untuk semua siswa karena kemampuan setiap siswa

tidak sama (W2 G B27).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi

Hipotesis I dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri

berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi

listrik kelas V SD Negeri Cebongan semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil

analisis data menunjukkan hasil penelitian mengafirmasi hipotesis I. Hasil analisis

data menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri pada pembelajaran

berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi. Hal tersebut dibuktikan dengan

harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya, ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest dan

posttest I pada kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kesimpulan yang

dapat ditarik adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan

terhadap kemampuan mengaplikasi.

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi

sebesar 60,8% dengan harga r = 0,78 dengan kriteria pengaruh besar. Dalam hal

ini metode inkuiri memberikan pengaruh sebesar 60,8%, sedangkan 39,2% nya

berada di luar pengaruh penerapan metode inkuiri yaitu pengaruh dari variabel

lain di luar variabel yang diteliti (Kasmadi&Sunariah, 2013: 151).

Pengaruh perlakuan pada masing-masing kelompok terhadap kemampuan

mengaplikasi yaitu 1) Pengaruh penerapan metode tradisional/ceramah pada

kelompok kontrol sebesar 28,78% atau r = -0,54, dan 2) Pengaruh penerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

98

metode inkuiri pada kelompok eksperimen sebesar 38,18% atau r = -0,62. Hal

tersebut menunjukkan bahwa metode inkuiri pada kelompok eksperimen

memberikan pengaruh sebesar 38,18%, sedangkan sisanya merupakan pengaruh

dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Begitu pula pada kelompok kontrol,

metode tradisional/ceramah memberikan pengaruh sebesar 28,78%, dan sisanya

merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Variabel lain

yang mempengaruhi dapat berasal dari dalam diri siswa seperti minat, konsentrasi,

kesehatan, dan motivasi, serta pengaruh variabel dari luar diri siswa yaitu

lingkungan misalnya keluarga.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen tentu berbeda dengan

pembelajaran pada kelas kontrol. Siswa dalam kelompok eksperimen memiliki

kesempatan lebih untuk melakukan percobaan sehingga kemampuan

mengaplikasi siswa dapat terasah sesuai dengan karakteristik metode inkuiri.

Apabila dibandingkan dengan kelas kontrol, pembelajaran pada kelas kontrol

hanya didominasi dengan penjelasan lisan dari guru dan tidak melatih siswa

melakukan percobaan secara langsung membuat rangkaian listrik. Pembelajaran

pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode ceramah ini tentunya hanya

menggunakan interaksi satu arah sumber belajar, yaitu dari guru. Oleh karena itu,

ketika kedua kelompok tersebut diuji dengan test setelah pembelajaran, hasil

rerata selisih skor-nya menunjukkan hasil yang sangat berbeda.

Perbandingan rerata selisih skor pretest dan posttest I kemampuan

mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada

Gambar 4.1. Gambar tersebut adalah diagram yang menggambarkan perbandingan

peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Peningkatan rerata skor pada kelompok kontrol lebih rendah

dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Peningkatan rerata skor pada

kelompok kontrol sebesar 0,28, sedangkan pada kelompok eksperimen sebesar

0,38. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol maupun

eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dengan harga Sig. (2-tailed)

yang sama sebesar 0,000 (p < 0,05). Setelah diberikan posttest II diketahui bahwa

pengaruh penerapan metode inkuiri dan metode ceramah masih sekuat posttest I

yaitu dua minggu setelah diberikan perlakuan. Hal ini dibuktikan dengan harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

99

Sig. (2-tailed) sebesar 0,549 (p > 0,05) pada kelompok kontrol dan harga Sig. (2-

tailed) sebesar 0,128 (p > 0,05) untuk kelompok eksperimen.

4.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis

Hipotesis II dalam penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri

berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis pada mata pelajaran IPA materi

listrik kelas V SD Negeri Cebongan semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil

analisis data menunjukkan hasil penelitian mengafirmasi hipotesis II. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri pada pembelajaran

berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis. Hal tersebut dibuktikan dengan

harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima.

Artinya, ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest dan

posttest I pada kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kesimpulan yang

dapat ditarik adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan

terhadap kemampuan menganalisis.

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis

sebesar 20,18% dengan harga r = 0,45 dengan kriteria pengaruh menengah. Dalam

hal ini metode inkuiri memberikan pengaruh sebesar 20,18%, sedangkan 79,82%

nya berada di luar pengaruh penerapan metode inkuiri yaitu pengaruh dari

variabel lain di luar variabel yang diteliti (Kasmadi & Sunariah, 2013: 151).

Pengaruh perlakuan pada masing-masing kelompok terhadap kemampuan

menganalisis yaitu 1) Pengaruh penerapan metode tradisional/ceramah pada

kelompok kontrol sebesar 28,16% atau r = -0,53, dan 2) Pengaruh penerapan

metode inkuiri pada kelompok eksperimen sebesar 36,37% atau r = -0,60. Hal

tersebut menunjukkan bahwa metode inkuiri pada kelompok eksperimen

memberikan pengaruh sebesar 20,16%, sedangkan sisanya merupakan pengaruh

dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Begitu pula pada kelompok kontrol,

metode tradisional/ceramah memberikan pengaruh sebesar 36,37%, dan sisanya

merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Variabel lain

yang mempengaruhi dapat berasal dari dalam diri siswa seperti minat, konsentrasi,

kesehatan, dan motivasi, serta pengaruh variabel dari luar diri siswa yaitu

lingkungan misalnya keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

100

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen tentu berbeda dengan

pembelajaran pada kelas kontrol. Siswa dalam kelompok eksperimen memiliki

kesempatan lebih untuk melakukan percobaan, sehingga kemampuan

menganalisis siswa dapat terasah dan dikembangkan ketika mereka melakukan

percobaan sesuai dengan karakteristik metode inkuiri. Selama melakukan

percobaan siswa pada kelompok eksperimen dapat melakukan kegiatan analisis

terhadap hasil percobaan rangkaian listrik yang telah mereka buat. Melalui

rangkaian listrik tersebut, siswa dapat menganalisis berbagai hal yang ingin

mereka ketahui dengan praktek langsung, misalnya mereka dapat menganalisis

bagaimana nyala lampu pada rangkaian listrik yang berbeda. Dengan demikian,

siswa dapat mengetahui perbedaan yang ada dari kedua jenis rangkaian listrik.

Apabila dibandingkan dengan kelas kontrol, pembelajaran pada kelas kontrol

hanya didominasi dengan penjelasan lisan dari guru dan tidak melatih siswa

melakukan analisis menggunakan percobaan. Pembelajaran pada kelompok

kontrol dengan menggunakan metode ceramah ini tentunya hanya menggunakan

interaksi satu arah sumber belajar, yaitu dari guru. Oleh karena itu, ketika kedua

kelompok tersebut diuji dengan pretest dan posttest, hasil rerata selisih skor-nya

pun menunjukkan hasil yang sangat berbeda.

Perbandingan rerata selisih skor pretest dan posttest I kemampuan

menganalisis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada

Gambar 4.4 Gambar tersebut adalah diagram yang menggambarkan perbandingan

peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Peningkatan rerata skor kemampuan menganalisis pada kelompok

kontrol lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Peningkatan

rerata skor pada kelompok kontrol sebesar 0,28, sedangkan pada kelompok

eksperimen sebesar 0,36. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok

kontrol maupun eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dengan

harga Sig. (2-tailed) yang sama sebesar 0,000 (p < 0,05). Setelah diberikan

posttest II diketahui bahwa pengaruh penerapan metode inkuiri dan metode

ceramah masih sekuat posttest I yaitu dua minggu setelah diberikan perlakuan.

Hal ini dibuktikan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,549 (p > 0,05) pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

101

kelompok kontrol dan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,128 (p > 0,05) untuk

kelompok eksperimen.

4.2.3 Pembahasan Lebih Lanjut

Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan hasil bahwa metode

inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi tetapi tidak berpengaruh

terhadap kemampuan menganalisis (Widiastuti, 2009). Penerapan pembelajaran

inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan

proses sains dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta (Ambarsari dan

Santosa, 2013). Begitu pula hasil penelitian ini adalah penerapan metode inkuiri

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

siswa kelas V SD Negeri Cebongan dalam materi listrik.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA dalam bidang matematika,

membaca, dan sains pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada

peringkat 64 dari 65 negara (OECD, 2013: 232). Melihat peringkat indonesia yang

berada pada posisi kedua dari bawah, tentunya sangat memprihatinkan kondisi

pendidikan di indonesia. Usaha untuk melakukan perbaikan dalam dunia

pendidikan dapat diupayakan dengan inovasi proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru-guru. Guru dapat menggunakan berbagai macam metode pembelajaran

di dalam kelas agar dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, salah satunya

yaitu dengan menggunakan metode inkuiri. Metode inkuiri dapat membantu siswa

untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau

eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap

pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir

kritis dan logis (Scmidt, dalam Putra, 2013: 85). Anak dapat mengembangkan

sistem pemikiran yang logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-

persoalan konkret yang dihadapi (Suparno, 2001: 69). Pemecahan persoalan dapat

dibantu dengan menggunakan metode inkuiri sesuai dengan langkah-langkahnya.

Kegiatan pembelajaran untuk pemecahan masalah diperlukan kemampuan

proses kognitif siswa yang terdiri dari mengingat, memahami, mengaplikasi,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 43).

Penelitian ini hanya difokuskan untuk meneliti pengaruh penerapan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

102

inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa kelas V SD

Negeri Cebongan Mlati Sleman semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) metode inkuiri memberikan efek besar

terhadap kemampuan mengaplikasi dengan harga r = 0,78 atau besar pengaruh

sebesar 60,87%, dan 2) metode inkuiri memberikan efek menengah terhadap

kemampuan menganalisis dengan harga r = 0,449 atau besar pengaruh sebesar

20,18%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka metode inkuiri dapat digunakan

sebagai salah satu metode inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif

siswa. Metode inkuiri dapat diujicobakan oleh guru-guru di sekolah-sekolah untuk

mata pelajaran IPA maupun mata pelajaran yang lainnya terhadap berbagai

kemampuan kognitif siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

103

BAB V

PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.

Kesimpulan berisi hasil penelitian dan menentukan jawaban dari hipotesis

penelitian. Keterbatasan penelitian berisi kekurangan yang ada dalam pelaksanaan

kegiatan penelitian. Sedangkan saran berisi saran-saran peneliti untuk peneliti

berikutnya demi perbaikan penelitian-penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi

pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta

semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis terhadap data

penelitian mengafirmasi hipotesis penelitian I. Hasil uji statistik

menggunakan Independent samples t-test terhadap selisih rerata skor

pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05), maka

Hnull ditolak dan Hi diterima. Rerata kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol yaitu M = 2,93; SD = 0,89; SE = 0,15; n = 36; dan

df = 70, sedangkan rerata kelompok kontrol yaitu M = 0,88; SD = 0,77; SE

= 0,13; n = 36; dan df = 70. Besarnya pengaruh perlakuan adalah 0,78 atau

60, 89% yang setara dengan efek besar.

5.1.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis

pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta

semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis terhadap data

penelitian mengafirmasi hipotesis penelitian II. Hasil uji statistik

menggunakan Independent samples t-test terhadap selisih rerata skor

pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05), maka

Hnull ditolak dan Hi diterima. Rerata kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol yaitu M = 2,33; SD = 1,19; SE = 0,19; n = 36; dan

df = 70, sedangkan rerata kelompok kontrol yaitu M = 1,18; SD = 1,11; SE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

104

= 0,18; n = 36; dan df = 70. Besarnya pengaruh perlakuan adalah 0,45 atau

20, 18% yang setara dengan efek menengah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Kurangnya koordinasi peneliti dengan guru mitra mengenai langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan metode inkuiri secara detail sehingga

penyampaian materi listrik yang disampaikan kurang maksimal.

5.2.2 Waktu pelaksanaan penelitian untuk kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen tidak sama. Pembelajaran pada kelompok kontrol hanya

dilakukan dalam satu kali pertemuan, sedangkan pembelajaran pada

kelompok eksperimen dilakukan dalam dua kali pertemuan.

5.2.3 Penyediaan media bolam lampu cadangan untuk membuat rangkaian listrik

masih kurang yang menyebabkan ketika terjadi kesalahan dalam membuat

rangkaian listrik, banyak bolam lampu yang terputus. Hal ini berakibat siswa

tidak dapat mencoba membuat rangkaian listrik secara berulang-ulang agar

lebih lancar.

5.2.4 Hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasikan ke semua sekolah karena

penelitian ini hanya dibatasi pada kelas V SD Negeri Cebongan Mlati

Sleman Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

5.3 Saran

5.3.1 Peneliti sebaiknya melakukan koordinasi rutin dengan guru sebelum

pelaksanaan pembelajaran khususnya terkait dengan langkah-langkah

pembelajaran menggunakan metode inkuiri secara detail agar hasil dari

penerapan metode inkuiri dapat terlaksana secara maksimal.

5.3.2 Sebaiknya pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kontrol dan

eksperimen dilakukan dengan waktu/jumlah pertemuan yang sama untuk

menghindari terjadinya bias dalam penelitian.

5.3.3 Peneliti sebaiknya menyediakan bolam lampu cadangan yang lebih banyak

lagi agar siswa dapat berlatih berulang-ulang membuat rangkaian listrik.

Peneliti juga dapat berkoordinasi dengan guru untuk lebih memperingatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

105

siswa agar berhati-hati dalam membuat rangkaian listrik, sehingga tidak

banyak bolam lampu yang terputus.

5.3.4 Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan ke Sekolah Dasar lainnya

dengan setting penelitian yang tidak jauh berbeda atau hampir sama dengan

SD Negeri Cebongan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

106

DAFTAR REFERENSI

Ambarsari, W., Santosa., S. & Maridi. (2013). Penerapan pembelajaran inkuiri

terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar pada pelajaran

biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal pendidikan

biologi, 5(1), 81-95. Diunduh pada 13 April 2015, dari

http://scholar.google.co.id.

Amien, M. (1979). Apakah metode Discovery-Inquiry itu?. Jakara: Depdikbud.

------------. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

menggunakan metode “discovery” dan “inquiry” bagian 1. Jakarta:

Depdikbud

Anderson, L. W. & Karthwohl, D. R. (2010). Pembelajaran, pengajaran dan

asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Best, J. W., & Kahn, J. V. (2006). Research in education (tenth edition). Boston:

Pearson Education Inc.

Chang, M. C., Shaeffer, S., Al-Samarrai, S., & Andrew B. R. (2014). Teacher

reform in Indonesia the role of politics and evidence in policy making.

Washington DC: The World Bank.

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007). Research method in education

(sixth edition). New York: Routledge.

Crain, W. ( 2007). Teori Perkembangan: konsep dan aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Dewi, N. L., Dantes, N. & Sadia, I. W. (2013). Pengaruh model pembelajaran

inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. E-journal

program pascasarjana universitas pendidikan ganesha, 3(-). Diunduh

pada 13 April 2015, dari http://scholar.google.co.id.

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS (third edition). Los Angeles:

SAGE.

Fraenkel, J., R., Wallen, N., E., & Hyun H., H. (2012). How to design and

evaluate research in Education. New York: Mc Graw-Hill.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Gunawan, A. (2006). Buku pintar Sekolah Dasar. Jakarta: Lima Bintang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

107

Hasanah, M. N. (2010). Perbedaan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

atas penggunaan media Timeline pada mata pelajaran IPS kelas V SD

Negeri Percobaan 3 Pakem. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas

Sanata Dharma.

Hermana, D. & Lela, F.S. (2009). Ayo belajar Ilmu Pengetahuan Alam IPA.

Yogyakarta: Kanisius

Johnson, B. & Christensen, L. (2008). Educational research, quantitative,

qualitative, and mixed approaches, third edition. California: Sage

Publications.

Kasmadi, & Sunariah, N. S. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif.

Bandung: Alfabeta.

Kilbane, C. R. (2014). Teaching models. Washington.

Krathwohl, D.R. (1998). Methods of educational and social science research, an

integrated approach, second edition. Illinois: Waveland.

Kuslan & Stone. (1968). Teaching children science: An inquiry approach.

California: Wadsworth.

Kusumawati, H. (2014). Kerukunan dalam bermasyarakat: Buku Guru /

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Lestari. (2010). Perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan

mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPS kelas V SD Kanisius

Sorowajan. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata Dharma.

Majid. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Masidjo. (2010). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran kreatif

dan menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

OECD. (2013 ). PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do – Student

Performance in Mathematics, Reading and Science (Volume I).

Turkey: PISA, OECD Publishing.

http://dx.doi.org/10.1787/9789264201118-en.

Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014

dari: http://www.05.-B.-Salinan-Lampiran-Permendikbud-No.-67-th-

2013-ttg-Kurikulum-SD(1).pdf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

108

Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik

dengan SPSS. Yogyakarta:Gava Media.

Putra, R. S. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta:

Diva Press.

Roestiyah. (2001). Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana.

-----------. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Santoso, S. (2012). Panduan lengkap SPSS versi 20. Jakarta:PT Elex Media

Komputindo.

Schunk, D. (2012). Learning theories an educational perspective. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

----------. (2011). Metode penelitian pendidikan kualitatif, kuantitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

----------. (2012). Metode penelitian kombinasi (mixed method). Bandung:

Alfabeta.

Sularmi. 2009. Sains 6 : Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI kelas VI. Jakarta : Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

Syah, M. (1997). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Taniredja, & Mustafidah. (2011). Model-model pembelajaran inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Trianto. (2009). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Jakarta: PT

Prestasi Pustakarya.

---------. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

109

---------. (2011). Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini

TK/RA & anak usia kelas awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

Wayan, N. M. H. (2012). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap

penguasaan konsep biologi dan sikap ilmiah siswa SMA ditinjau dari

minat belajar siswa. Jurnal Pendidikan IPA, 9-24. Diunduh pada 13

April 2015, dari http://scholar.google.co.id.

Widiastuti, P. K. (2009). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA

SD Kanisius Kalasan. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata

Dharma.

Yaumi, M. (2013). Prinsip-prinsip desain pembelajaran disesuaikan dengan

kurikulum 2013. Jakarta: Kencana.

Zulfikar. (2009). Mengenal Alam IPA VI : untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

110

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

111

Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

112

Lampiran 1.2 Surat Ijin Validitas Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

113

Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Ekperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

117

Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

120

Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen

2.3.1 Pertemuan I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

124

2.3.2 Pertemuan II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

128

Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

132

Lampiran 3.1 Item Soal Test

Mata Pelajaran: IPA Nama :

Materi : Listrik Kelas/No. Absen :

KASUS

Sore ini Anton pergi ke rumah Doni untuk mengerjakan PR bersama.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Doni ingin membuat minuman di

dapur, terlebih dahulu ia menekan satu saklar sehingga dua lampu menyala

bersamaan. Setelah selesai, ia menekan satu saklar sehingga kedua lampu mati

secara bersamaan. Sementara itu, Anton berniat untuk menyalakan lampu di ruang

tamu dengan menekan satu saklar. Ketika Anton menekan saklar tersebut, tiga

lampu di ruangan itu menyala bersamaan. Beberapa saat kemudian salah satu

lampu di ruang tamu padam tanpa ada yang menekan saklar. Akan tetapi dua

lampu lainnya yang ada di ruang tamu tersebut masih tetap menyala terang.

Setelah itu Doni datang membawa minuman dan mereka melanjutkan

mengerjakan PR.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. a. Berdasarkan kasus tersebut, rangkaian listrik apa yang digunakan di ruang

tamu Doni? Jelaskan alasanmu!

Jawab:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Alasan:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

b. Sebutkan minimal 5 contoh sumber energi listrik yang kamu ketahui!

Jawab:

1. ...........................................

2. ............................................

3. ...........................................

4. ...............................................

5. .................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

133

2. a. Jelaskan 2 jenis rangkaian listrik yang kamu ketahui!

Jawab:

1) Rangkaian listrik .......................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2) Rangkaian listrik ........................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

b. Jelaskan minimal 2 ciri-ciri rangkaian listrik yang ada di ruang tamu dan

rangkaian listrik di dapur sesuai dengan kasus di atas!

Jawab:

1) Rangkaian listrik di ruang tamu yaitu ..................................................

Ciri-cirinya:

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

2) Rangkaian listrik di dapur yaitu ..................................................

Ciri-cirinya:

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

134

3. a. Gambarkan rangkaian listrik yang digunakan di dapur dan di ruang tamu

Doni! Berilah keterangan pada gambar tersebut!

Jawab:

b. Jelaskan perbedaan besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian

listrik di dapur dan di ruang tamu Doni!

Jawab:

- Besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian listrik di dapur .....

...........................…..apabila kedua lampu memiliki ciri-ciri

..................................................

- Besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian listrik di ruang tamu

……………………………………………………………………………...

4. a. Apabila salah satu lampu pada rangkaian listrik di dapur padam/sambungan

terputus, bagaimana dengan lampu yang lain?

Jawab:

............................................................................................................................

b. Berikan alasan yang mendukung jawabanmu pada soal nomor 4a!

Jawab:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Rangkaian Listrik di

Ruang Tamu

Rangkaian Listrik

di Dapur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

135

5. Dilihat dari tingkat kecerahan, lebih efektif mana rangkaian listrik di ruang

tamu atau rangkaian listrik di dapur Doni? Jelaskan alasanmu!

Jawab:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Alasan:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

6. Buatlah rancangan percobaan sesuai dengan 2 jenis rangkaian listrik yang

kamu ketahui secara jelas dan runtut, dengan:

1) pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “APAKAH” (rumusan

masalah),

2) jawaban sementara dari pertanyaan yang telah dibuat (hipotesis),

3) alat dan bahan,

4) langkah percobaannya (disertai gambar dan keterangan)!

Jawab:

a. Rancangan percobaan rangkaian listrik ..............................

1) Pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “APAKAH” (rumusan

masalah):

..........................................................................................................

..........................................................................................................

2) Jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat (hipotesis) :

..........................................................................................................

..........................................................................................................

3) Alat dan bahan yang dibutuhkan:

1. .....................................................................

2. .....................................................................

3. .....................................................................

4. ......................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

136

4) Langkah percobaan (disertai gambar dan keterangan):

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

b. Rancangan percobaan rangkaian listrik ..............................

1) Pertanyaan dengan menggunakan kata tanya “APAKAH” (rumusan

masalah):

..........................................................................................................

..........................................................................................................

2) Jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat (hipotesis) :

..........................................................................................................

..........................................................................................................

3) Alat dan bahan yang dibutuhkan:

1. .....................................................................

2. .....................................................................

3. .....................................................................

4. ......................................................................

4) Langkah percobaan (disertai gambar dan keterangan):

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

137

Lampiran 3.2 Kunci Jawaban

1. a. Paralel

Alasan : Karena saat Anton menekan sebuah saklar, tiga lampu yang ada

di ruang tamu Doni menyala bersamaan, dan ketika salah satu lampu mati

ternyata yang lain masih tetap menyala.

b. Baterai, accumulator, adaptor, accu, PLN (PLTA, PLTU, PLTB, PLTN),

dinamo, generator, panel surya.

2. a. Rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel

1) Rangkaian Listrik Seri. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian alat-alat

listrik yang disusun berurutan tanpa cabang.

2) Rangkaian Listrik Paralel. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian alat-

alat listrik yang dihubungkan secara berjajar dengan satu atau beberapa

cabang.

b. 1) Ciri-ciri rangkaian listrik seri :

- Arus yang mengalir sama

- Apabila salah satu lampu mati maka lampu lainnya ikut mati

2) Ciri-ciri rangkaian listrik paralel :

- Tegangan sama

- Apabila salah satu lampu mati maka lampu lainnya tidak ikut mati

3. a. Gambar rangkaian listrik di dapur dan di ruang tamu Doni

Rangkaian Listrik di Dapur

Rangkaian Listrik di Ruang Tamu

atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

138

b. Perbedaan besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian listrik di

dapur dan di ruang tamu Doni:

- Besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian listrik di dapur

bernilai sama/lebih kecil dari pada rangkaian di ruang tamu apabila

kedua lampu memiliki ciri yang sama.

- Besar tegangan listrik di setiap lampu pada rangkaian listrik di ruang

tamu bernilai sama/lebih besar dari pada rangkaia listrik di dapur.

4. a. Apabila salah satu lampu pada rangkaian listrik seri padam/sambungan

terputus, maka lampu yang lain juga akan padam.

b. Lampu yang lain juga akan padam karena pada rangkaian listrik seri arus

hanya mengalir pada satu aliran, sehingga apabila salah satu lampu

mati/terputus maka arus listrik tidak dapat mengalir ke lampu yang lain.

5. Lebih baik ruangan dengan menggunakan rangkaian listrik paralel karena

apabila menggunakan rangkaian listrik paralel:

a. nyala lampu lebih terang

b. apabila salah satu lampu mati maka lampu yang lain akan tetap hidup

6. a. Percobaan Rangkaian Listrik Seri (kunci jawaban bersifat fleksibel karena

disesuaikan dengan jawaban siswa)

Pertanyaan (rumusan masalah) :

Apakah yang terjadi pada lampu yang lain apabila salah satu lampu padam/

sambungan terputus?

Jawaban sementara (hipotesis) :

Lampu yang lainnya akan ikut padam.

Alat dan bahan :

1) satu buah baterai

2) tiga kabel + penjepit

3) dua buah lampu + vitting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

139

Langkah percobaan :

1) Memasang baterai dan menghubungkan kutub positif baterai dengan

menggunakan kabel

2) Menyambung kabel yang telah terpasang di baterai (kutub +) dengan

dudukan lampu 1 kemudian menyambungkan dengan dudukan lampu 2.

(Merangkai alat seperti pada gambar di bawah ini!)

Baterai

Kabel

Lamp 1 Lamp 2 dudukan lampu

3) Mengamati nyala lampu 1 dan lampu 2.

4) Memutuskan hubungan lampu 1, kemudian mengamati lampu 2 begitu

sebalikanya memutuskan lampu 2, kemudian mengamati lampu 1.

5) Menuliskan kesimpulan percobaan sesuai dengan rumusan masalah dan

hipotesis yang telah dibuat. Misalnya: Apabila lampu satu pada

rangkaian listrik paralel padam maka lampu 2 akan ikut padam.

b. Percobaan Rangkaian Listrik Paralel

Pertanyaan (rumusan masalah) :

Apakah yang terjadi pada lampu yang lain apabila lampu yang satu padam/

sambungan terputus?

Jawaban sementara (hipotesis) :

Lampu yang lainnya akan tetap hidup.

Alat dan bahan :

1) baterai

2) sembilan kabel + penjepit

3) dua buah lampu + vitting

Langkah percobaan :

1) Memasang baterai dan menghubungkan kutub positif dan kutub negatif

baterai dengan menggunakan kabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

140

2) Menyambung kabel yang telah terpasang di baterai (kutub + dan kutub - )

dengan dudukan lampu 1 kemudian menyambungkan dengan dudukan

lampu 2 dengan membuat cabang menggunakan kabel. (Merangkai alat

seperti pada gambar di bawah ini!)

Baterai

Lamp 1

Dudukan lampu

Kabel

Lamp 2

3) Mengamati nyala lampu 1 dan 2.

4) Memutuskan hubungan lampu 1, kemudian mengamati lampu 2 begitu

sebalikanya memutuskan lampu 2, kemudian mengamati lampu 1.

5) Menuliskan kesimpulan percobaan sesuai dengan rumusan masalah dan

hipotesis yang telah dibuat. Misalnya: Apabila lampu satu pada

rangkaian listrik paralel padam maka lampu 2 akan tetap hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

141

Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian

No.

Soal Variabel Aspek Indikator Kriteria Skor

1 Mengingat Menge

nali

Mengenali

sumber energi

listrik

Jika mengenali minimal 5

sumber energi listrik

dengan tepat

5

Jika mengenali minimal 4

sumber energi listrik

dengan tepat

4

Jika mengenali minimal 3

sumber energi listrik

dengan tepat

3

Jika mengenali minimal 2

sumber energi listrik

dengan tepat

2

Jika dapat mengenali 1

sumber energi listrik/tidak

menjawab

1

Mengidenti

fikasi

Mengidentifikasi

jenis rangkaian

listrik

Jika dapat mengidentifikasi

jenis rangkaian listrik

dengan alasan yang sangat

tepat

5

Jika dapat mengidentifikasi

jenis rangkaian listrik

dengan alasan yang tepat

4

Jika dapat mengidentifikasi

jenis rangkaian listrik

dengan alasan yang kurang

tepat

3

Jika dapat mengidentifikasi

jenis rangkaian listrik

dengan alasan yang tidak

tepat

2

Jika tidak dapat

mengidentifikasi jenis

rangkaian listrik dengan

alasan yang sangat tepat

1

Menginga

t kembali

Menyebutkan

sumber-sumber

energi listrik

Jika dapat menyebutkan

minimal 5 sumber energi

listrik dengan tepat

5

Jika dapat menyebutkan

minimal 4 sumber energi

listrik dengan tepat

4

Jika dapat menyebutkan

minimal 3 sumber energi

listrik dengan tepat

3

Jika dapat menyebutkan

minimal 2 sumber energi

listrik dengan tepat

2

Jika tidak dapat

menyebutkan minimal 1

sumber energi listrik

dengan tepat atau tidak

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

142

menjawab

2 Memahami Mencontoh

kan

Memberikan

contoh jenis

rangkaian listrik

Jika memberikan 2 contoh

jenis rangkaian listrik

dengan menggunakan

gambar yang tepat dan

disertai keterangan yang

sangat lengkap

5

Jika memberikan 2 contoh

jenis rangkaian listrik

dengan gambar yang tepat

dan disertai keterangan

yang lengkap

4

Jika memberikan 1 contoh

jenis rangkaian listrik

dengan menggunakan

gambar yang tepat dan

disertai keterangan yang

sangat lengkap

3

Jika memberikan 1 contoh

jenis rangkaian listrik

dengan menggunakan

gambar yang tepat disertai

pengertian yang lengkap.

2

Jika memberikan 1 contoh

jenis rangkaian listrik

dengan menggunakan

gambar namun salah atau

tidak menjawab.

1

Mengklasif

ikasikan

Mengelompokka

n ciri-ciri

rangkaian listrik

seri dan

rangkaian listrik

paralel

Jika dapat

mengelompokkan minimal

4 ciri rangkaian listrik seri

dan rangkaian listrik

paralel dengan sangat tepat

5

Jika dapat

mengelompokkan 3 ciri

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat

4

Jika dapat

mengelompokkan 2 ciri

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat

3

Jika dapat

mengelompokkan 1 ciri-

ciri rangkaian listrik seri

dan rangkaian listrik

paralel dengan tepat

2

Jika menggelompokkan 1

ciri-ciri rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel namun salah/tidak

menjawab.

1

Menjelask Menjelaskan Jika dapat menjelaskan 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

143

an rangkaian listrik

seri dan

rangkaian listrik

paralel

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik pararel

dengan sangat tepat

Jika dapat menjelaskan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat

4

Jika menjelaskan rangkaian

listrik seri dan rangkaian

listrik paralel namun

kurang tepat

3

Jika dapat menjelaskan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

namun hanya 1 yang tepat

2

Jika menjelaskan rangkaian

listrik seri dan rangkaian

listrik paralel namun

salah/tidak menjawab

1

3

Mengaplika

si

Melaksan

akan

Melaksanakan

pembuatan

gambar untuk

menyusun

rangkaian listrik

seri dan

rangkaian listrik

paralel dengan

keterangan yang

tepat

Jika menggambarkan

kedua rangkaian listrik

dengan gambar dan

keterangan yang tepat dan

lengkap.

5

Jika menggambarkan

kedua rangkaian listrik

dengan gambar dan

keterangan yang tepat.

4

Jika menggambarkan

kedua rangkaian listrik

dengan benar namun tidak

disertai keterangan.

3

Jika menggambarkan salah

satu rangkaian listrik

dengan gambar dan

keterangan yang tepat

2

Jika menggambarkan

rangkaian listrik dengan

gambar dan keterangan

yang salah atau tidak

menjawab.

1

Mengguna

kan

Menggunakan

gambar dalam

menggambarkan

rangkaian listrik

Jika menggambarkan

kedua rangkaian listrik

yang dimaksud dengan

sangat tepat dan jelas

5

Jika menggambarkan

kedua rangkaian listrik

yang dimaksud dengan

tepat.

4

Jika menggambarkan salah

satu rangkaian listrik yang

dimaksud dengan tepat

3

Jika menggambarkan salah

satu rangkaian listrik yang

dimaksud dengan jelas

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

144

namun kurang tepat

Jika menggambarkan

rangkaian listrik yang

dimaksud namun salah

atau tidak menjawab.

1

Mengurai

kan

Menguraikan

pengaruh dua

jenis rangkaian

listrik terhadap

tegangan listrik

di setiap lampu.

Jika menguraikan pengaruh

dua jenis rangkaian listrik

terhadap tegangan listrik di

setiap lampu dengan sangat

tepat.

5

Jika menguraikan pengaruh

dua jenis rangkaian listrik

terhadap tegangan listrik di

setiap lampu dengan tepat.

4

Jika menguraikan pengaruh

salah satu rangkaian listrik

terhadap tegangan listrik di

setiap lampu dengan tepat.

3

Jika menguraikan pengaruh

salah satu rangkaian listrik

terhadap tegangan listrik

namun kurang tepat.

2

Jika menguraikan pengaruh

salah satu rangkaian listrik

terhadap tegangan listrik di

setiap lampu namun salah

atau tidak menjawab.

1

4 Menganalis

is

Membeda

kan

Membedakan

besarnya

tegangan listrik

pada rangkaian

listrik seri dan

rangkaian listrik

paralel.

Jika membedakan besarnya

tegangan listrik pada

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat dan sangat

lengkap.

5

Jika membedakan besarnya

tegangan listrik pada

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat dan lengkap.

4

Jika membedakan besarnya

tegangan listrik pada

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat.

3

Jika membedakan besarnya

tegangan listrik pada

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

namun kurang tepat.

2

Jika membedakan besarnya

tegangan listrik pada

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

namun salah atau tidak

menjawab.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

145

Mengorga

nisasi

Mengorganisasi

pengaruh

rangkaian listrik

terhadap nyala

lampu.

Jika mengorganisasi

pengaruh rangkaian listrik

terhadap nyala lampu

dengan sangat tepat.

5

Jika mengorganisasi

pengaruh rangkaian listrik

terhadap nyala lampu

dengan tepat.

4

Jika mengorganisasi

pengaruh rangkaian listrik

terhadap nyala lampu

dengan kurang tepat.

3

Jika mengorganisasi

pengaruh rangkaian listrik

terhadap nyala lampu

namun salah.

2

Jika tidak dapat

mengorganisasi pengaruh

rangkaian listrik terhadap

nyala lampu/tidak

menjawab.

1

Mengatrib

usikan

Mengatribusikan

alasan

penyusunan

rangkaian listrik

terhadap nyala

lampu.

Jika mengatribusikan

alasan penyusunan

rangkaian listrik terhadap

nyala lampu dengan tepat

dan lengkap.

5

Jika mengatribusikan

alasan penyusunan

rangkaian listrik terhadap

nyala lampu dengan tepat

namun kurang lengkap.

4

Jika mengatribusikan

tujuan dari alasan

penyusunan rangkaian

listrik dengan tepat namun

tidak lengkap.

3

Jika mengatribusikan

alasan penyusunan

rangkaian listrik terhadap

nyala lampu namun kurang

tepat.

2

Jika mengatribusikan

alasan penyusunan

rangkaian listrik terhadap

nyala lampu namun salah

atau tidak menjawab.

1

5 Mengevalua

si

Memeriks

a

Memeriksa

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

tingkat

kecerahan lampu

pada rangkaian

listrik.

Jika memeriksa faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat kecerahan lampu

pada rangkaian listrik

dengan tepat dan lengkap.

5

Jika memeriksa faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat kecerahan lampu

pada rangkaian listrik

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

146

dengan tepat dan lengkap.

Jika memeriksa faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat kecerahan lampu

pada rangkaian listrik

dengan tepat.

3

Jika memeriksa faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat kecerahan lampu

pada rangkaian listrik akan

tetapi kurang tepat.

2

Jika memeriksa faktor-

faktor yang mempengaruhi

tingkat kecerahan lampu

pada rangkaian listrik akan

tetapi salah atau tidak

menjawab.

1

Menguji Menguji

kesesuaian

desain rangkaian

listrik dengan

rancangan

percobaan yang

telah dibuat.

Jika menguji kesesuaian

desain rangkaian listrik

dengan rancangan

percobaan yang telah

dibuat dengan tepat dan

sangat lengkap.

5

Jika menguji kesesuaian

desain rangkaian listrik

dengan rancangan

percobaan yang telah

dibuat dengan tepat dan

lengkap.

4

Jika menguji kesesuaian

desain rangkaian listrik

dengan rancangan

percobaan yang telah

dibuat dengan tepat.

3

Menguji kesesuaian desain

rangkaian listrik dengan

rancangan percobaan yang

telah dibuat dengan kurang

tepat.

2

Jika menguji kesesuaian

desain rangkaian listrik

dengan rancangan

percobaan yang telah

dibuat akan tetapi salah

atau tidak menjawab.

1

Menilai Menilai tingkat

efektivitas

rangkaian listrik

seri dan

rangkaian listrik

paralel.

Jika menilai tingkat

efektivitas rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel dengan tepat dan

sangat lengkap.

5

Jika menilai tingkat

efektivitas rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel dengan tepat dan

lengkap.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

147

Jika menilai tingkat

efektivitas rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel dengan tepat.

3

Jika menilai tingkat

efektivitas rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel kurang tepat.

2

Jika menilai tingkat

efektivitas rangkaian listrik

seri dan rangkaian listrik

paralel dengan salah atau

tidak menjawab.

1

6 Mencipta

Merumus

kan

hipotesis

Merumuskan

hipotesis dari

permasalahan

dalam rangkaian

listrik seri dan

rangkaian listrik

paralel.

Jika membuat hipotesis

dengan tepat dan sangat

lengkap.

5

Jika membuat hipotesis

dengan tepat dan lengkap.

4

Jika membuat hipotesis

tepat.

3

Jika membuat hipotesis

kurang tepat.

2

Jika membuat hipotesis

tidak tepat atau tidak

menjawab.

1

Merencan

akan

Merencanakan

percobaan

rangkaian listrik

seri dan

rangkaian listrik

paralel.

Jika menyusun

perencanaan percobaan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat dan sangat

lengkap.

5

Jika menyusun

perencanaan percobaan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat dan lengkap.

4

Jika menyusun

perencanaan percobaan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

dengan tepat.

3

Jika menyusun

perencanaan percobaan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

kurang tepat.

2

Jika menyusun

perencanaan percobaan

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

tidak tepat.

1

Mendesai

n

Membuat desain

rangkaian listrik

seri dan

Jika membuat desain

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

148

rangkaian listrik

paralel.

sesuai dengan rancangan

percobaan lengkap dengan

keterangan.

Jika membuat desain

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel

sesuai dengan rencana

percobaan akan tetapi tidak

diberi keterangan.

4

Jika membuat desain

rangkaian listrik seri atau

rangkaian listrik paralel

kurang sesuai dengan

rencana percobaan.

3

Jika membuat desain

rangkaian listrik seri atau

rangkaian listrik paralel

tidak sesuai dengan

rencana percobaan.

2

Jika tidak membuat desain

rangkaian listrik seri dan

rangkaian listrik paralel.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

149

Lampiran 3.4 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement

No

Item

Validator Rerata Komentar/Saran Perbaikan

1 2 3 4 5

1a 5 4 3 5 4 4,2

Validator 1

-

Validator 2

Berdasarkan fakta dalam kasus tersebut,

rangkaian jenis apa yang digunakan di ruang tau

Doni! Jelaskan alasanmu!

Validator 3

Pada kasus lebih baik ditampilkan contoh

ruangan dengan rangkaian seri dan paralel.

Validator 4

-

Validator 5

-

1b 5 4 4 5 4 4,4

Validator 1

-

Validator 2

Sebutkan minimal 4 contoh benda yang dapat

menjadi sumber arus listrik yang kamu ketahui!

Validator 3

-

Validator 4

-

Validator 5

Yang benar sumber arus listrik atau sumber

listrik?

2a 5 5 2 5 2 3,8

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

Validator 5

Menyebutkan tidak sama dengan

mengelompokkan. Soal tidak mewakili

indikator.

2b 2 4 3 5 3 3,4

Validator 1

Kalimat soal sebaiknya diawali dengan

“Jelaskan”, bukan “Sebutkan”.

Validator 2

Kata mati diganti dengan padam agar konsisten

dengan soal/ kasus.

Validator 3

Sebaiknya pertanyaan menggunakan kata

“Jelaskan”.

Validator 4

-

Validator 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

150

Penyebutan rangkaian listrik seri dan paralel

menjadi petunjuk untuk menjawab soal nomor

2a.

3a 5 4 3 5 4 4,2

Validator 1

-

Validator 2

Pada jawaban tidak perlu diberi arah arus listrik,

karena arah arus listrik ditanyakan pada soal no.

3a.

Validator 3

-

Validator 4

-

Validator 5

Termasuk soal dengan jawaban terbuka?

3b 3 3 2 4 2 2,8

Validator 1

Soal tersebut baru memunculkan rangkaian

paralel, belum membedakan dengan yang seri.

Validator 2

-

Validator 3

Sebaiknya kalimat soal menggunakan “Jelaskan

perbedaan …”. Pada matrik sebaiknya

ditambahkan kata “besarnya”.

Validator 4

Besar tegangan maksudnya menghitung atau

bukan? Kelas 5 SD belum diajarkan menghitung

besar tegangan.

Validator 5

Untuk rangkaian listrik seri belum terwakili.

4a 5 5 4 5 3 4,4

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

Validator 5

Aspek alasan belum masuk, soal 4b masukkan di

4a.

4b 5 4 3 5 1 3,6

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

-

Validator 4

-

Validator 5

Belum ada soal yang mewakili sebaiknya dibuat

soal baru yang mewakili indikator.

5 5 4 3 5 2 3,8 Validator 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

151

-

Validator 2

Untuk penerangan di dalam suatu ruangan, lebih

baik digunakan rangkaian listrik seri atau

menggunakan rangkaian listrik paralel? Jelaskan

alasanmu!

Validator 3

Kalimat soal sebaiknya menggunakan “Lebih

efektif yang mana …”.

Validator 4

-

Validator 5

Soal ambigu. Efektivitas dari segi apa? Biaya

atau kualitas? Efektivitas menjadi sangat relatif

tergantung subjek yang menilai.

6a,

6b 4 4 4 4 3 3,8

Validator 1

-

Validator 2

-

Validator 3

Mungkin lebih baik dengan dua baterai agar

nyalanya lebih terang.

Validator 4

Dilampiran soal terdapat kata-ata asing untuk

siswa SD (hipotesis, rumusan masalah) perlu

dijelaskan/diganti kata-kata yang mudah

dipahami siswa.

Validator 5

Rancangan percobaan apakah dimaksudkan

untuk menjawab hipotesis pada soal nomor 6a?

apabila tidak sebaiknya dibuat soal secara

terpisah pada indikator 6a dan 6b antara

hipotesis dan rancangan percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

152

Lampiran 3.5 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas

3.5.1 Validitas Semua Variabel

Correlations

Skortotal

Skortotal

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 37

Mengingat

Pearson Correlation .549**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

Memahami

Pearson Correlation .722**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

Mengaplik

asi

Pearson Correlation .732**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

Menganali

sis

Pearson Correlation .771**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

Mengevalu

asi

Pearson Correlation .717**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

Mencipta

Pearson Correlation .737**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

3.5.2 Validitas Per Aspek

9

Correlations

Skortotal

Skortotal

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 37

mengenali

Pearson Correlation .378*

Sig. (2-tailed) .021

N 37

mengidentifikasi

Pearson Correlation .514**

Sig. (2-tailed) .001

N 37

mengingatkembali

Pearson Correlation .378*

Sig. (2-tailed) .021

N 37

mencontohkan

Pearson Correlation .544**

Sig. (2-tailed) .001

N 37

mengklasifikasi

Pearson Correlation .488**

Sig. (2-tailed) .002

N 37

menjelaskan Pearson Correlation .545**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

melaksanakan

Pearson Correlation .537**

Sig. (2-tailed) .001

N 37

menggunakan

Pearson Correlation .505**

Sig. (2-tailed) .001

N 37

menguraikan

Pearson Correlation .580**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

membedakan

Pearson Correlation .540**

Sig. (2-tailed) .001

N 37

mengorganisasi

Pearson Correlation .621**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

mengatribusi

Pearson Correlation .692**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

memeriksa

Pearson Correlation .560**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

menilai

Pearson Correlation .608**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

menguji

Pearson Correlation .459**

Sig. (2-tailed) .004

N 37

merumuskanhipot

esis

Pearson Correlation .486**

Sig. (2-tailed) .002

N 37

merencanakan

Pearson Correlation .619**

Sig. (2-tailed) .000

N 37

mendesain

Pearson Correlation .499**

Sig. (2-tailed) .002

N 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

153

Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas

3.6.1 Reliabilitas Semua Variabel

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 37 100.0

Excludeda 0 .0

Total 37 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of

Items

.793 .798 6

3.6.2 Reliabilitas Per Aspek

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 37 100.0

Excludeda 0 .0

Total 37 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

.853 .860 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

154

Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Mengaplikasi

4.1.1 Nilai Rerata Pretest, Posttest I, Selisih Pre-Post1 dan Posttest II

Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

PreKon

Apl

Post1Kon

Apl

SelKon

Apl

Post2Kon

Apl

PreEks

Apl

Post1Eks

Apl

SelEks

Apl

Post2Eks

Apl

1.00 1.00 0.00 2.00 1.67 4.00 2.33 4.33

1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00

1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 3.00 2.00 2.00

1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 4.33 3.33 4.67

1.00 1.33 0.33 2.67 1.00 3.00 2.00 4.33

1.33 3.33 2.00 2.00 1.00 2.33 1.33 3.33

1.00 2.33 1.33 2.67 1.00 5.00 4.00 5.00

1.00 1.00 0.00 1.67 1.00 4.00 3.00 3.67

1.00 1.67 0.67 1.33 1.00 3.67 2.67 2.33

1.00 2.33 1.33 1.67 1.33 4.33 3.00 4.33

1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 3.67 2.67 2.67

1.00 1.00 0.00 2.00 1.00 4.67 3.67 3.33

1.00 3.00 2.00 2.33 1.00 3.33 2.33 1.67

1.00 3.33 2.33 2.67 1.00 5.00 4.00 4.33

1.00 2.33 1.33 3.00 1.00 5.00 4.00 4.00

1.00 1.67 0.67 1.67 1.00 3.00 2.00 3.67

1.00 1.33 0.33 3.00 1.00 5.00 4.00 4.33

1.06 1.33 0.27 1.33 1.00 4.67 3.67 4.33

1.00 1.00 0.00 1.00 2.00 4.67 2.67 4.33

1.00 3.33 2.33 2.33 1.00 3.00 2.00 4.67

1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 4.33 3.33 4.67

1.00 2.33 1.33 4.33 1.00 4.00 3.00 3.00

1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 3.67 2.67 2.67

1.33 2.00 0.67 1.67 1.00 3.67 2.67 3.67

1.00 1.67 0.67 1.00 1.00 5.00 4.00 4.00

1.33 2.67 1.34 1.67 1.00 2.00 1.00 3.67

1.67 4.00 2.33 3.67 1.00 5.00 4.00 4.33

1.00 2.00 1.00 3.00 1.00 4.33 3.33 3.67

1.00 1.33 0.33 1.00 1.00 4.67 3.67 4.33

1.00 2.67 1.67 3.00 1.00 4.67 3.67 5.00

1.00 2.00 1.00 2.33 1.00 5.00 4.00 4.00

1.00 2.33 1.33 2.33 1.00 4.33 3.33 4.67

1.00 1.00 0.00 1.00 1.00 3.67 2.67 4.00

1.00 1.33 0.33 4.33 1.00 3.33 2.33 3.00

1.33 2.00 0.67 1.33 1.00 3.00 2.00 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

155

1.00 3.00 2.00 3.00 1.06 5.00 3.94 3.67

4.1.2 Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi Per

Aspek Kelompok Kontrol

Kelompok Kontrol

No

Res

po

nd

en Pretest Posttest I Posttest II

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

1 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 3.00 2.00

2 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

3 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

4 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

5 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.33 4.00 3.00 1.00 2.67

6 1.00 1.00 2.00 1.33 3.00 3.00 4.00 3.33 2.00 1.00 3.00 2.00

7 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 4.00 2.33 3.00 3.00 2.00 2.67

8 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.67

9 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.67 2.00 1.00 1.00 1.33

10 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 3.00 2.33 1.00 1.00 3.00 1.67

11 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00

12 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 2.00

13 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 1.00 3.00 3.00 3.00 1.00 2.33

14 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 4.00 3.33 3.00 3.00 2.00 2.67

15 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 2.00 2.33 2.00 2.00 5.00 3.00

16 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.00 1.67 2.00 2.00 1.00 1.67

17 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.33 4.00 4.00 1.00 3.00

18 1.03 1.03 1.11 1.06 1.00 1.00 2.00 1.33 1.00 2.00 1.00 1.33

19 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

20 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 4.00 3.33 2.00 2.00 3.00 2.33

21 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

22 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 1.00 2.33 4.00 4.00 5.00 4.33

23 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00

24 1.00 1.00 2.00 1.33 1.00 1.00 4.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.67

25 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 1.67 1.00 1.00 1.00 1.00

26 1.00 1.00 2.00 1.33 3.00 2.00 3.00 2.67 2.00 2.00 1.00 1.67

27 2.00 2.00 1.00 1.67 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.67

28 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 2.00 4.00 4.00 1.00 3.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

156

29 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.33 1.00 1.00 1.00 1.00

30 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 1.00 2.67 4.00 4.00 1.00 3.00

31 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 2.00 3.00 3.00 1.00 2.33

32 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 1.00 2.33 3.00 3.00 1.00 2.33

33 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

34 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.33 4.00 4.00 5.00 4.33

35 1.00 1.00 2.00 1.33 2.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.33

36 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 1.00 3.00

4.1.3 Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi Per

Aspek Kelompok Eksperimen

Kelompok Eksperimen

No

Res

po

nd

en Pretest Posttest I Posttest II

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

Mel

ak

san

ak

an

Men

gg

un

ak

an

Men

gu

raik

an

Rer

ata

1 1.00 1.00 3.00 1.67 5.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.33

2 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 2.00 3.00 2.00 1.00 2.00

3 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 2.00 3.00 2.00 3.00 1.00 2.00

4 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 5.00 4.33 4.00 5.00 5.00 4.67

5 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 2.00 3.00 5.00 5.00 3.00 4.33

6 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 1.00 2.33 5.00 4.00 1.00 3.33

7 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

8 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 2.00 3.67

9 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 2.00 3.67 3.00 3.00 1.00 2.33

10 1.00 1.00 2.00 1.33 5.00 5.00 3.00 4.33 5.00 5.00 3.00 4.33

11 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 5.00 2.00 3.67 3.00 4.00 1.00 2.67

12 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 5.00 4.67 3.00 3.00 4.00 3.33

13 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 4.00 3.33 2.00 2.00 1.00 1.67

14 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 3.00 4.33

15 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 4.00

16 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 2.00 3.00 5.00 5.00 1.00 3.67

17 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 3.00 4.33

18 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 4.00 4.67 5.00 5.00 3.00 4.33

19 2.00 2.00 2.00 2.00 5.00 5.00 4.00 4.67 5.00 4.00 4.00 4.33

20 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 3.00 3.00 5.00 5.00 4.00 4.67

21 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 5.00 4.33 5.00 4.00 5.00 4.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

157

22 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 2.00 4.00 3.00 4.00 2.00 3.00

23 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 2.00 3.67 4.00 3.00 1.00 2.67

24 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 4.00 3.67 4.00 4.00 3.00 3.67

25 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 4.00

26 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 2.00 4.00 4.00 3.00 3.67

27 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.33

28 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 3.00 4.33 4.00 4.00 3.00 3.67

29 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 5.00 4.67 5.00 5.00 3.00 4.33

30 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 4.00 4.67 5.00 5.00 5.00 5.00

31 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 2.00 4.00

32 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 3.00 4.33 5.00 5.00 4.00 4.67

33 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 5.00 2.00 3.67 5.00 5.00 2.00 4.00

34 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 5.00 2.00 3.33 2.00 2.00 5.00 3.00

35 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 5.00 3.00 4.00 4.00 3.00 3.67

36 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

158

Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Kemampuan Menganalisis

4.2.1 Nilai Rerata Pretest, Posttest I, Selisih Pre-Post1 dan Posttest II

Kemampuan Menganalisis

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

PreKon

Ana

Post1Kon

Ana

SelKon

Ana

Post2Kon

Ana

PreEks

Ana

Post1Eks

Ana

SelEks

Ana

Post2Eks

Ana

1.00 1.00 0.00 3.00 1.33 3.67 2.34 3.67

1.00 1.00 0.00 2.00 1.00 2.00 1.00 2.33

1.00 1.00 0.00 1.67 1.00 2.00 1.00 1.33

1.00 1.67 0.67 1.00 2.33 2.00 -0.33 3.33

1.00 3.33 2.33 2.33 2.33 2.67 0.34 3.67

3.00 3.33 0.33 3.00 1.00 1.00 0.00 1.00

1.00 3.67 2.67 3.00 1.00 4.67 3.67 4.00

1.00 1.00 0.00 1.67 1.00 3.33 2.33 2.00

1.00 2.67 1.67 1.33 1.00 3.67 2.67 2.67

1.00 3.00 2.00 2.33 1.33 3.67 2.34 3.67

1.00 1.67 0.67 2.67 1.33 1.00 -0.33 1.00

1.00 2.67 1.67 1.33 1.00 4.33 3.33 2.67

1.00 2.33 1.33 1.00 1.67 3.67 2.00 2.33

3.00 4.33 1.33 3.67 1.00 5.00 4.00 4.33

1.00 4.00 3.00 4.00 2.33 4.67 2.34 2.33

1.00 3.33 2.33 2.33 1.00 3.67 2.67 2.33

1.00 3.00 2.00 2.33 1.00 4.33 3.33 2.67

1.36 1.00 -0.36 1.00 1.00 4.67 3.67 3.33

1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 4.00 3.00 4.00

1.00 4.00 3.00 2.67 1.00 4.00 3.00 3.33

3.33 3.00 -0.33 2.00 1.00 4.33 3.33 3.00

1.00 3.33 2.33 4.33 1.00 2.00 1.00 2.33

1.00 3.00 2.00 2.00 1.00 3.00 2.00 2.33

1.00 2.00 1.00 1.67 1.00 4.00 3.00 3.33

1.00 2.33 1.33 2.33 1.33 4.67 3.34 2.00

1.33 3.67 2.34 3.33 1.67 2.67 1.00 3.33

1.00 4.33 3.33 3.67 1.00 4.33 3.33 4.33

1.00 1.67 0.67 1.00 1.00 3.33 2.33 3.33

1.00 1.33 0.33 1.00 1.00 4.33 3.33 2.67

1.67 2.67 1.00 2.00 2.33 4.00 1.67 4.00

1.33 2.00 0.67 2.67 1.33 4.67 3.34 2.33

1.00 2.33 1.33 2.00 1.00 4.33 3.33 4.00

1.00 1.67 0.67 2.67 1.00 4.00 3.00 2.33

2.67 1.67 -1.00 4.00 1.00 4.00 3.00 2.33

2.00 3.00 1.00 2.67 1.00 2.33 1.33 4.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

159

3.33 2.67 -0.66 2.33 1.23 4.33 3.10 3.67

4.2.2 Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Menganalisis Per

Aspek Kelompok Kontrol

Kelompok Kontrol

No

Res

po

nd

en

Pretest Posttest I Posttest II

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

1 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 1.00 3.00

2 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 2.00

3 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.67

4 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.67 1.00 1.00 1.00 1.00

5 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 4.00 4.00 3.33 1.00 3.00 3.00 2.33

6 2.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 3.33 4.00 3.00 2.00 3.00

7 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 4.00 3.67 3.00 3.00 3.00 3.00

8 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 1.00 1.67

9 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 2.67 1.00 1.00 2.00 1.33

10 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 4.00 3.00 3.00 1.00 3.00 3.00 2.33

11 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 1.00 1.00 1.67 1.00 4.00 3.00 2.67

12 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 3.00 2.67 1.00 2.00 1.00 1.33

13 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 2.33 1.00 1.00 1.00 1.00

14 1.00 5.00 3.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.33 4.00 4.00 3.00 3.67

15 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00

16 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 3.33 1.00 4.00 2.00 2.33

17 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 3.00 3.00 1.00 4.00 2.00 2.33

18 1.14 1.66 1.29 1.36 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

19 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00

20 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 3.00 3.00 2.67

21 1.00 5.00 4.00 3.33 1.00 4.00 4.00 3.00 1.00 4.00 1.00 2.00

22 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 4.00 4.00 3.33 5.00 4.00 4.00 4.33

23 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 3.00 1.00 3.00 2.00 2.00

24 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 3.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 1.67

25 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 3.00 2.33 1.00 3.00 3.00 2.33

26 2.00 1.00 1.00 1.33 3.00 4.00 4.00 3.67 3.00 4.00 3.00 3.33

27 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 3.00 4.33 4.00 4.00 3.00 3.67

28 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 1.00 1.67 1.00 1.00 1.00 1.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

160

29 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.33 1.00 1.00 1.00 1.00

30 1.00 3.00 1.00 1.67 1.00 3.00 4.00 2.67 1.00 2.00 3.00 2.00

31 2.00 1.00 1.00 1.33 4.00 1.00 1.00 2.00 1.00 3.00 4.00 2.67

32 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 3.00 2.00 2.33 1.00 3.00 2.00 2.00

33 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 2.00 1.67 1.00 4.00 3.00 2.67

34 2.00 5.00 1.00 2.67 3.00 1.00 1.00 1.67 5.00 4.00 3.00 4.00

35 2.00 3.00 1.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.67

36 1.00 5.00 4.00 3.33 2.00 3.00 3.00 2.67 1.00 4.00 2.00 2.33

4.2.3 Nilai Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Menganalisis Per

Aspek Kelompok Eksperimen

Kelompok Eksperimen

No

Res

po

nd

en

Pretest Posttest I Posttest II

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

Mem

bed

ak

an

Men

go

rga

nis

asi

Men

ga

trib

usi

Rer

ata

1 2.00 1.00 1.00 1.33 3.00 4.00 4.00 3.67 5.00 3.00 3.00 3.67

2 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 1.00 1.00 2.00 1.00 3.00 3.00 2.33

3 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.33

4 1.00 4.00 2.00 2.33 4.00 1.00 1.00 2.00 5.00 3.00 2.00 3.33

5 1.00 4.00 2.00 2.33 1.00 4.00 3.00 2.67 5.00 3.00 3.00 3.67

6 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

7 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 5.00 4.67 5.00 4.00 3.00 4.00

8 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 1.00 4.00 3.33 1.00 3.00 2.00 2.00

9 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 5.00 4.00 3.67 1.00 4.00 3.00 2.67

10 2.00 1.00 1.00 1.33 3.00 4.00 4.00 3.67 5.00 4.00 2.00 3.67

11 1.00 2.00 1.00 1.33 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

12 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 4.00 4.33 4.00 3.00 1.00 2.67

13 1.00 3.00 1.00 1.67 4.00 3.00 4.00 3.67 1.00 3.00 3.00 2.33

14 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 3.00 5.00 4.33

15 1.00 4.00 2.00 2.33 5.00 4.00 5.00 4.67 1.00 3.00 3.00 2.33

16 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 4.00 4.00 3.67 1.00 3.00 3.00 2.33

17 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 3.00 4.33 1.00 4.00 3.00 2.67

18 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 5.00 4.00 4.67 4.00 3.00 3.00 3.33

19 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00

20 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 5.00 5.00 4.00 2.00 4.00 4.00 3.33

21 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 5.00 4.00 4.33 5.00 1.00 3.00 3.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

161

22 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 1.00 1.00 2.00 1.00 3.00 3.00 2.33

23 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 3.00 1.00 3.00 3.00 2.33

24 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 4.00 5.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.33

25 1.00 2.00 1.00 1.33 4.00 5.00 5.00 4.67 1.00 1.00 4.00 2.00

26 1.00 3.00 1.00 1.67 1.00 4.00 3.00 2.67 4.00 4.00 2.00 3.33

27 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 4.00 4.33 5.00 4.00 4.00 4.33

28 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 4.00 4.00 3.33 5.00 1.00 4.00 3.33

29 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 4.00 4.33 2.00 3.00 3.00 2.67

30 1.00 4.00 2.00 2.33 5.00 4.00 3.00 4.00 5.00 3.00 4.00 4.00

31 1.00 2.00 1.00 1.33 5.00 4.00 5.00 4.67 1.00 3.00 3.00 2.33

32 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 5.00 5.00 4.33 4.00 3.00 5.00 4.00

33 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00 4.00 4.00 4.00 1.00 3.00 3.00 2.33

34 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 5.00 5.00 4.00 5.00 1.00 1.00 2.33

35 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 1.00 1.00 2.33 4.00 4.00 4.00 4.00

36 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00 4.00 4.00 4.33 5.00 3.00 3.00 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

162

Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas Data

4.3.1 Kemampuan Mengaplikasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre

KonApl

Pre

EksApl

Post1

KonApl

Post1

EksApl

SelKon

Apl

SelEks

Apl

Post2

KonApl

Post2

EksApl

N 36 36 36 36 36 36 36 36

Normal Parametersa,b

Mean 1.0569 1.0572 1.9344 3.9817 .8775 2.9244 2.0278 3.7594

Std.

Deviation .14846 .20308 .83093 .89456 .76994 .88960 .96054 .86368

Most Extreme

Differences

Absolute .483 .500 .155 .152 .150 .132 .145 .181

Positive .483 .500 .155 .127 .150 .113 .145 .090

Negative -.351 -.389 -.130 -.152 -.127 -.132 -.142 -.181

Kolmogorov-Smirnov Z 2.896 2.999 .932 .909 .902 .794 .871 1.086

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .350 .380 .390 .554 .433 .189

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

4.3.2 Kemampuan Menganalisis

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre

KonAna

Pre

EksAna

Post1

KonAna

Post1

EksAna

SelKon

Ana

SelEks

Ana

Post2

KonAna

Post2

EksAna

N 36 36 36 36 36 36 36 36

Normal Parametersa,b

Mean 1.3617 1.2372 2.5464 3.5650 1.1847 2.3278 2.3056 2.9250

Std.

Deviation .73161 .43243 .99828 1.06856 1.11152 1.19234 .93407 .89521

Most Extreme

Differences

Absolute .412 .375 .120 .206 .102 .186 .101 .147

Positive .412 .375 .116 .123 .095 .115 .101 .136

Negative -.311 -.292 -.120 -.206 -.102 -.186 -.081 -.147

Kolmogorov-Smirnov Z 2.470 2.250 .718 1.235 .610 1.115 .604 .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .681 .095 .850 .167 .859 .420

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

163

Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal

4.4.1 Kemampuan Mengaplikasi

Distribusi data pretest tidak normal, maka uji statistiknya menggunakan non-

parametrik Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PreKonEksApl

1 36 37.42 1347.00

2 36 35.58 1281.00

Total 72

Test Statistics

a

PreKonEksApl

Mann-Whitney U 615.000

Wilcoxon W 1281.000

Z -.618

Asymp. Sig. (2-tailed) .536

a. Grouping Variable: Kelompok

Median Skor Pretest Mengaplikasi

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

1,00 1,00

4.4.2 Kemampuan Menganalisis

Distribusi data pretest tidak normal, maka uji statistiknya menggunakan non-

parametrik Mann-Whitney Test.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

PreKonEksAna

Pretest Menganalis

Kelompok Kontrol 36 36.28 1306.00

Pretest Menganalisis

Kelompok Eksperimen 36 36.72 1322.00

Total 72

Test Statisticsa

PreKonEksAna

Mann-Whitney U 640.000

Wilcoxon W 1306.000

Z -.111

Asymp. Sig. (2-tailed) .912

a. Grouping Variable: Kelompok

Median Skor Pretest Menganalisis

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

1,00 1,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

164

Lampiran 4.5 Hasil SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

4.5.1 Kemampuan Mengaplikasi

Distribusi data selisih kelompok kontrol dan eksperimen normal, maka uji

statistiknya menggunakan Independent Sample Test karena data berasal dari

kelompok yang berbeda.

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SelKonEksApl

Selisih Kelompok Kontrol

Mengaplikasi 36 .8775 .76994 .12832

Selisih Kelompok

Eksperimen

Mengaplikasi

36 2.9244 .88960 .14827

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

SelKon

EksApl

Equal

variances

assumed

.791 .377 -10.439 70 .000 -2.04694 .19609 -2.43803 -1.65586

Equal

variances

not assumed

-10.439 68.589 .000 -2.04694 .19609 -2.43817 -1.65572

ANOVA

ANOVA

SelKonEksApl

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 75.420 1 75.420 108.973 .000

Within Groups 48.447 70 .692

Total 123.866 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

165

Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor (Gain Score) Kemampuan Mengaplikasi

4.5.2 Kemampuan Menganalisis

Distribusi data selisih kelompok kontrol dan eksperimen normal, maka uji

statistiknya menggunakan Independent Sample Test karena data berasal dari

kelompok yang berbeda.

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SelKonEksAna

Selisih

Menganalisis

Kelompok

Kontrol

36 1.1847 1.11152 .18525

Selisih

Menganalisis

Kelompok

Eksperimen

36 2.3278 1.19234 .19872

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

166

SelKon

EksAna

Equal

variances

assumed

.046 .830 -4.207 70 .000 -1.14306 .27168 -1.68490 -.60121

Equal

variances

not

assumed

-4.207 69.658 .000 -1.14306 .27168 -1.68495 -.60116

ANOVA

ANOVA

SelKonEksAna

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 23.518 1 23.518 17.702 .000

Within Groups 93.000 70 1.329

Total 116.518 71

Diagram Perbandingan Rerata Selisih Skor (Gain Score) Kemampuan Menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

167

Lampiran 4.6 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan

4.6.1 Kemampuan Mengaplikasi 4.6.2 Kemampuan Menganalisis

Distribusi data normal, maka

digunakan rumus:

r =

=

=

=

=

= 0,780307

Persentase besar pengaruh perlakuan

= r2 x 100 %

= (0,780307)2 x 100%

= 60,88789 %

Distribusi data normal, maka digunakan

rumus:

r =

=

=

=

=

= 0,449237

Persentase besar pengaruh perlakuan

= r2 x 100 %

= (0,449237)2 x 100%

= 20,18139 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

168

Lampiran 4.7 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

4.7.1 Kemampuan Mengaplikasi

a. Perhitungan persentase untuk masing-masing kelompok sebagai berikut:

Kelompok Kontrol

= x 100%

= x 100%

= 0,830258 x 100%

= 83,0258 %

Kelompok Eksperimen

= x 100%

= x 100%

= 2,766269 x 100%

= 276,6269 %

b. Gain Score

GainKontrol Frekuensi Gain Eksperimen Frekuensi

2.33 3 4.00 7

2.00 3 3.94 1

1.67 1 3.67 4

1.34 1 3.33 4

1.33 5 3.00 3

1.00 4 2.67 6

0.67 5 2.33 3

0.33 4 2.00 5

0.27 1 1.33 1

0.00 9 1.00 2

Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score) Kemampuan Mengaplikasi.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.50

Fre

kue

nsi

Gain Score

Kontrol

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

169

Gain Score 50% dari rentang nilai 0,00 - 4,00 ( > 2,00 )

Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Frekuensi 6 33

Persentase Kemunculan (%) 16,67 91,67

4.7.2 Kemampuan Menganalisis

a. Perhitungan persentase untuk masing-masing kelompok sebagai berikut:

Kelompok Kontrol

= x 100%

= x 100%

= 0,870015 x 100%

= 87,0015 %

Kelompok Eksperimen

= x 100%

= x 100%

= 1,881507 x 100%

= 188,1507 %

b. Gain Score

Gain Kontrol Frekuensi Gain Eksperimen Frekuensi

3.33 1 4.00 1

3.00 2 3.67 2

2.67 1 3.34 2

2.34 1 3.33 6

2.33 3 3.10 1

2.00 4 3.00 5

1.67 2 2.67 2

1.33 4 2.34 3

1.00 3 2.33 2

0.67 5 2.00 2

0.33 2 1.67 1

0.00 4 1.33 1

-0.33 1 1.00 4

-0.36 1 0.34 1

-0.66 1 0.00 1

-1.00 1 -0.33 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

170

Grafik Selisih Skor Pretest-Posttest I (Gain Score) Kemampuan Menganalisis.

Gain Score 50% dari rentang nilai -1,00 - 4,00 ( > 1,50 )

Kemampuan Menganalisis

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Frekuensi 14 27

Persentase Kemunculan (%) 38,89 75

0

1

2

3

4

5

6

7

-1.50-1.00-0.500.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50

Fre

kue

nsi

Gain Score

Kontrol

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

171

Lampiran 4.8 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest-Posttest I

4.8.1 Kemampuan Mengaplikasi

a. Uji analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test (karena

distribusi data pretest tidak normal)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

PreKonApl - PostKonApl

Negative Ranks 27a 14.00 378.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 9c

Total 36

PreEksApl - PostEksApl

Negative Ranks 36d 18.50 666.00

Positive Ranks 0e .00 .00

Ties 0f

Total 36

a. PreKonApl < PostKonApl

b. PreKonApl > PostKonApl

c. PreKonApl = PostKonApl

d. PreEksApl < PostEksApl

e. PreEksApl > PostEksApl

f. PreEksApl = PostEksApl

Test Statisticsa

PreKonApl -

PostKonApl

PreEksApl -

PostEksApl

Z -4.552b -5.243

b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Kelompok Median Mengaplikasi

Pretest Posttest I

Kontrol 1,00 2,00

Eksperimen 1,00 4,17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

172

b. Persentase Signifikansi Peningkatan Kemampuan Mengaplikasi

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Distribusi data pretest tidak normal, maka

rumus yang digunakan yaitu:

r =

=

=

= -0,536

Jadi, Persentase besar pengaruh

perlakuan

= r2 x 100 %

= (-0,536)2

x 100%

= 28,778 %

Distribusi data pretest tidak normal,

maka rumus yang digunakan yaitu:

r =

=

=

= -0,618

Jadi, Persentase besar pengaruh

perlakuan

= r2 x 100 %

= (-0,618)2

x 100%

= 38,179 %

4.8.2 Kemampuan Menganalisis

a. Uji analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test (karena

distribusi data pretest tidak normal)

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

PreKonAna - Post1KonAna

Negative Ranks 28a 18.02 504.50

Positive Ranks 4b 5.88 23.50

Ties 4c

Total 36

PreEksAna - Post1EksAna

Negative Ranks 33d 19.00 627.00

Positive Ranks 2e 1.50 3.00

Ties 1f

Total 36

a. PreKonAna < Post1KonAna

b. PreKonAna > Post1KonAna

c. PreKonAna = Post1KonAna

d. PreEksAna < Post1EksAna

e. PreEksAna > Post1EksAna

f. PreEksAna = Post1EksAna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

173

Test Statisticsa

PreKonAna -

Post1KonAna

PreEksAna -

Post1EksAna

Z -4.503b -5.117

b

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Kelompok Median Menganalisis

Pretest Posttest I

Kontrol 1,00 2,67

Eksperimen 1,00 4,00

b. Persentase Signifikansi Pengaruh Perlakuan terhadap Kemampuan

Menganalisis Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Distribusi data pretest tidak normal, maka

rumus yang digunakan yaitu:

r =

=

=

= -0,53068

Jadi, Persentase besar pengaruh perlakuan

= r2 x 100 %

= (-0,53068)2

x 100%

= 28,16 %

Distribusi data pretest tidak normal, maka

rumus yang digunakan yaitu:

r =

=

=

= -0,60304

Jadi, Persentase besar pengaruh perlakuan

= r2 x 100 %

= (-0,60304)2

x 100%

= 36,3662 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

174

Lampiran 4.9 Hasil SPSS Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

4.9.1 Kemampuan Mengaplikasi

Distribusi data pretest kedua kelompok tidak normal, maka uji statistiknya

menggunakan Spearman.

a. Kelompok Kontrol:

Correlations

PreKonApl Post1KonApl

Spearman's rho

PreKonApl

Correlation Coefficient 1.000 .325

Sig. (2-tailed) . .053

N 36 36

Post1KonApl

Correlation Coefficient .325 1.000

Sig. (2-tailed) .053 .

N 36 36

b. Kelompok Eksperimen:

Correlations

PreEksApl Post1EksApl

Spearman's rho

PreEksApl

Correlation Coefficient 1.000 .188

Sig. (2-tailed) . .273

N 36 36

Post1EksApl

Correlation Coefficient .188 1.000

Sig. (2-tailed) .273 .

N 36 36

4.9.2 Kemampuan Menganalisis

Distribusi data pretest kedua kelompok tidak normal, maka uji statistiknya

menggunakan Spearman.

Kelompok Kontrol:

Correlations

PreKonAna Post1KonAna

Spearman's rho

PreKonAna

Correlation Coefficient 1.000 .138

Sig. (2-tailed) . .423

N 36 36

Post1KonAna

Correlation Coefficient .138 1.000

Sig. (2-tailed) .423 .

N 36 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

175

Kelompok Eksperimen:

Correlations

PreEksAna Post1EksAna

Spearman's rho

PreEksAna

Correlation Coefficient 1.000 -.074

Sig. (2-tailed) . .669

N 36 36

Post1EksAna

Correlation Coefficient -.074 1.000

Sig. (2-tailed) .669 .

N 36 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

176

Lampiran 4.10 Hasil SPSS Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

4.10.1 Kemampuan Mengaplikasi

Distribusi data normal dan data berasal dari kelompok yang sama, maka

menggunakan uji statistik Paired Samples T-test.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Post2KonApl 2.0278 36 .96054 .16009

Post1KonApl 1.9344 36 .83093 .13849

Pair 2 Post2EksApl 3.7594 36 .86368 .14395

Post1EksApl 3.9817 36 .89456 .14909

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Post2KonApl & Post1KonApl 36 .475 .003

Pair 2 Post2EksApl & Post1EksApl 36 .527 .001

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Post2KonApl –

Post1KonApl .09333 .92476 .15413 -.21956 .40623 .606 35 .549

Pair 2 Post2EksApl –

Post1EksApl -.22222 .85528 .14255 -.51161 .06716 -1.559 35 .128

Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Kemampuan Mengaplikasi

1.06

1.93 2.03

1.06

3.98

3.76

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Pretest Postest 1 Postest 2

Me

an

Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

177

4.10.2 Kemampuan Menganalisis

Distribusi data normal dan data berasal dari kelompok yang sama, maka

menggunakan uji statistik Paired Samples T-test.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Post2KonAna 2.3056 36 .93407 .15568

Post1KonAna 2.5464 36 .99828 .16638

Pair 2 Post2EksAna 2.9250 36 .89521 .14920

Post1EksAna 3.5650 36 1.06856 .17809

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Post2KonAna &

Post1KonAna 36 .510 .002

Pair 2 Post2EksAna &

Post1EksAna 36 .470 .004

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Post2KonAna -

Post1KonAna -.24083 .95852 .15975 -.56515 .08348 -1.508 35 .141

Pair 2 Post2EksAna -

Post1EksAna -.64000 1.02194 .17032 -.98578 -.29422 -3.758 35 .001

Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II

Kemampuan Menganalisis

1.36

2.55

2.31

1.24

3.57

2.93

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Pretest Posttest1 Posttest2

Me

an

Perbandingan Rerata Pretest,Posttest I, dan Posttest II

Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

178

Lampiran 4.11 Transkrip Hasil Wawancara Guru

4.11.1 Transkrip Hasil Wawancara Guru Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 September 2015

Baris Wawancara Keterangan

1 P : Metode apakah yang sering Anda gunakan dalam pembelajaran

IPA sebelum penerapan metode inkuiri?

3 G : Kadang ya saya menggunakan inkuiri, pengamatan, diskusi,

percobaan, siswa juga pernah membuat laporan.

Menggunakan

inkuiri

5 P : Bagaimana sikap/respon siswa selama pembelajaran?

6 G : Siswa lebih tertarik menggunakan metode percobaan, karena

siswa kan aktif ya mbak.

Aktif

8 P : Apakah Ibu pernah menerapkan atau mengamati pembelajaran

dengan menggunakan metode inkuiri?

10 G : Ssaya memang pernah menggunakan metode inkuiri mbak,

tetapi jarang.

Pernah

12 P : Bagaimana Pendapat Ibu mengenai pembelajaran dengan

menerapkan metode inkuiri?

14 G : Materi pembelajaran lebih mudah ditangkap oleh siswa,

antusias belajar siswa lebih tinggi.

Antusias

(W1 G B14)

4.11.2 Transkrip Hasil Wawancara Guru Sesudah Perlakuan

Hari/tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2015

Baris Wawancara Keterangan

1 P : Bagaimana pendapat ibu mengenai pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri di kelas eksperimen?

3 G : Siswa aktif melakukan percobaan dan belajar membuat rumusan

masalah dan hipotesis itu, soalnya kan siswa jarang membuat

seperti itu dan metode inkuiri menerapkan 5M dalam

Kurikulum 2013, yaitu Mengamati, Menanya, Menalar,

Mencoba, Mengkomunikasikan.

Aktif

(W2 G B3)

7 P : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran di kelas

kontrol yang menggunakan metode ceramah?

9 G : Kurang bagus karena siswa kurang aktif belajar, yang aktif itu

gurunya.

Kurang aktif

10 P : Apa saran Ibu untuk pembelajaran menggunakan metode

inkuiri?

11 G : Sudah bagus mbak, tetapi mungkin dalam percobaan rangkaian

listrik cadangan lampu lebih diperbanyak karena siswa kan

mencoba sendiri dan sering terjadi kesalahan yang

menyebabkan lampu putus. Kurikulum 2013 kan menekankan

siswa menemukan sendiri jadi ya resikonya sering putus

lampunya karena dicoba-coba oleh siswa.

Sudah bagus

(W2 G B11)

16 P: Bagaimana pendapat ibu mengenai perubahan kemampuan

mengaplikasi siswa dalam kelas eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang telah ibu

lakukan?

19 G: Banyak siswa yang jadi bisa membuat rangkaian listrik mbak,

mereka juga bisa nggambar. Karena kan di kelas eksperimen ini

mereka punya banyak kesempatan untuk berlatih membuat

rangkaian listrik. Jadi kalau untuk kemampuan

Cukup

meningkat.

(W2 G B19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

179

mengaplikasinya berdasarkan percobaan yang mereka lakukan

saya rasa sudah cukup meningkat.

24 P: Bagaimana pendapat ibu mengenai perubahan kemampuan

menganalisis siswa dalam kelas eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang telah ibu

lakukan?

27 G: Sulit mbak kalau hanya dalam satu atau dua pertemuan itu

mengamati seluruh siswa. Tetapi mereka juga banyak yang

sudah bisa membedakan perbedaan dari rangkaian seri sama

paralel. Tapi ya masih ada satu dua siswa yang belum lancar,

mungkin karena masih sering celelekan/ menyepelekan. Kalau

kemampuan menganalisis ya tentunya pasti ada peningkatan,

tetapi tidak sama untuk semua siswa. Karena kemampuan

mereka juga berbeda-beda.

Tidak sama

(W2 G B27)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

180

Lampiran 4.12 Transkrip Hasil Wawancara Siswa Kontrol

4.12.1 Wawancara 1 Siswa A Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SK1 : Ya senang mbak, karena kan IPA adalah pelajaran

yang berhubungan dengan alam. Jadi ya saya

senang. (tersenyum)

Senang

5 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

7 SK1 : Emmm… Caranya mengajarkan dengan materinya

dengan jelas dan dipraktekkan.

Dipraktekkan

9 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

11 SK1 : Ya, emm… misalnya kerangka tubuh, dan contoh

tumbuhan gitu.

13 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

15 SK1 : Ya, karena IPA tu memang pelajaran yang

menyenangkan.

Menyenangkan

17 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

19 SK1 : Kalo saya kemarin suka materi tentang sumber

energi, karena tidak sulit.

4.12. 2 Wawancara 2 Siswa A Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah kamu mengalami kesulitan setelah belajar

mengenai listrik?

3 SK1 : Nggak begitu sulit sih mbak. (tersenyum) Nggak begitu sulit

4 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran

IPA mengenai listrik?

6 SK1 : Saya menyukainya, tetapi sedikit membingungkan

ciri-cirinya itu.

Sedikit membingungkan

8 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

10 SK1 : Ya bisa mbak, karena hanya menggambar

rangkaian listrik.

Bisa

12 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

14 SK1 : Ya, itu gampang karena sudah diketahui

jawabannya pada bacaan di awalnya itu.

Gampang

16 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal pretest?

18 SK1 : Belum mengerti karena belum pernah diajarkan

materinya.

Belum mengerti

20 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest?

22 SK1 : Lumayan bisa, karena sudah diajarkan. Lumayan bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

181

4.12. 3 Wawancara 1 Siswa B Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SK2 : Suka, karena kalo IPA itu tidak banyak berhitung.

Nggak kayak matematika.

Suka

4 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

6 SK2 : Baik, biasanya dengan dijelaskan, trus ditulis di

papan tulis dan kita mencatat.

8 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

9 SK2 : Iya pernah, contohnya melihat layar tancap di kelas

bareng-bareng. Hehehe (tertawa).

11 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

13 SK2 : Iya lumayan menyenangkan, karena kan saya

senang belajar tentang alam.

Menyenangkan

15 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

17 SK2 : Tentang tumbuhan, karena ada di sekitar kita

banyak.

4.12. 4 Wawancara 2 Siswa B Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah kamu mengalami kesulitan setelah belajar

mengenai listrik?

3 SK2 : Tidak begitu sulit mbak, karena kemaren saya

memperhatikan. (tersenyum)

Tidak begitu sulit

5 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran

IPA mengenai listrik?

7 SK2 : Menyenangkan tapi sedikit bosan, karena

mendengarkan terus jadi ngantuk.

Sedikit bosan

9 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

11 SK2 : Mudah, karena itu cuma menggambar. Mudah

12 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

14 SK2 : Mudah, karena cuma memilih padam atai tidak.

Hehehe (tertawa)

Mudah

16 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal pretest?

18 SK2 : Kurang senang, karena tidak bisa kan itu belum

diajari. (cemberut)

Kurang senang

20 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest?

22 SK2 : Lumayan seneng sih. Soalnya ada menggambarnya

saya suka.

Lumayan senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

182

4.12.5 Wawancara 1 Siswa C Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SK3 : Suka. Alasanku ya karena mempelajari alam, jadi

saya suka.

Suka

4 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

6 SK3 : Biasanya dengan bercerita terus dijelasin. Bercerita

7 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

9 SK3 : Pernah, dulu kita pernah diajari dengan percobaan

penyaringan air.

11 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

13 SK3 : Iya menyenangkan, alasanku karena juga ada teman

yang suka IPA.

Menyenangkan

15 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

17 SK3 : Emm.. apa ya? Materi gerak kayaknya, karena

senang aja.

4.12.6 Wawancara 2 Siswa C Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah kamu mengalami kesulitan setelah belajar

mengenai listrik?

3 SK3 : Ada sulitnya. Soalnya masih ada hal-hal yang

nggak jelas.

Nggak jelas

(W2 SK3 B3)

5 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran

IPA mengenai listrik?

7 SK3 : Agak susah mbak, karena kemarin nggak diajarin

praktek. (sedikit cemberut)

Agak susah

9 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

11 SK3 : Agak susah, alasanku susah jawabannya. Rumit

gambarnya.

Agak susah

(W2 SK3 B11)

13 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

15 SK3 : Agak susah juga mbak, alasanku karena kan itu

harus mencoba langsung pada rangkaiannya.

Agak susah

17 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal pretest?

19 SK3 : Agak susah dijawab. Soalnya belum pernah

diajarin.

Susah dijawab

21 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest?

23 SK3 : Agak lumayan mudah.Tapi masih bingung mbak. Masih bingung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

183

Lampiran 4.13 Transkrip Hasil Wawancara Siswa Eksperimen

4.13.1 Wawancara 1 Siswa A Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SE1 : Ya, karena IPA sangat menyenangkan dan cita-

citaku besok pengen jadi profesor. (sambil

tersenyum)

Menyenangkan

5 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

7 SE1 : Guru saya menerangkan dengan bijaksana kayak

ceramah gitu. Trus kita mencatat di buku.

Ceramah

9 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

11 SE1 : Ya pernah,dulu saat percobaan mengenai sifat-sifat

benda.

13 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

15 SE1 : Ya, IPA itu kan ada sangkut pautnya dengan sains

dan “I love sains”. Hahaha (sambil tertawa)

Love sains

17 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

19 SE1 : Banyak mbak, tentang sains, tentang hewan, aku

suka pada operasi-operasi itu lho.

4.13.2 Wawancara 2 Siswa A Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah dengan metode inkuiri/percobaan dapat

membantu kamu dalam belajar IPA? Apa alasanmu?

3 SE1 : Ya, karena ada prakteknya jadi dengan praktek kita

bisa menerapkannya mencoba-coba membuat

rangkaian listrik, jadi bisa paham.

Paham

(W2 SE1 B3)

6 P : Apakah kamu merasa bosan ketika melakukan

percobaan membuat rangkaian listrik? Apa

alasanmu?

9 SE1 : Tidak, aku malah suka rangkaian listrik. Soalnya

bisa membuat lampu nyala. (sambil tersenyum)

Suka

11 P : Apakah kamu merasa mendapatkan pengetahuan

baru dalam membuat rangkaian listrik dengan

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

14 SE1 :Ya, pengetahuan tidak harus dari buku, bisa jadi

dengan metode inkuiri.

16 P : Bagaimana pendapatmu ketika pembelajaran

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

18 SE1 : Metode inkuiri dapat menambah pengetahuan

karena kita percobaan trus buat laporannya juga.

Menambah pengetahuan

(W2 SE1 B18)

20 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

22 SE1 : Iya mudah, karena sudah pernah dipelajari pas Mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

184

percobaan kemarin dan saya juga dapat ilmunya

dari buku IPA yang saya baca.

25 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

27 SE1 : Ya bisa, karena sudah pernah dicoba dan

dipraktekkan kemaren.

Bisa

(W2 SE1 B27)

29 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 1?

31 SE1 : Mengerjakannya mudah karena sudah dipelajari. Mudah

32 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 2?

34 SE1 : Mengerjakannya lumayan mudah karena masih

ingat dari percobaan yang dulu, dan saya sering

membaca buku IPA, jadi saya agak hafal

jawabannya.

Lumayan mudah

(W2 SE1 B34)

4.13.3 Wawancara 1 Siswa B Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SE2 : Ya, karena ada percobaannya. Jadi menyenangkan. Menyenangkan

3 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

5 SE2 : Kadang-kadang kita diajari menggunakan

percobaan.

Percobaan

7 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

9 SE2 : Iya, dulu pernah pake media pengembunan.

10 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

12 SE2 : Iya, karena saya suka IPA. Suka IPA.

13 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

15 SE2 : Materi yang saya suka kalo ada percobaannya,

karena saya suka bermain.

4.13.4 Wawancara 2 Siswa B Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah dengan metode inkuiri/percobaan dapat

membantu kamu dalam belajar IPA? Apa alasanmu?

3 SE2 : Iya, membuat saya lebih paham karena ada

prakteknya.

Lebih paham

(W2 SE2 B3)

5 P : Apakah kamu merasa bosan ketika melakukan

percobaan membuat rangkaian listrik? Apa

alasanmu?

8 SE2 : Tidak, karena saya suka dan prakteknya

menyenangkan.

Menyenangkan

10 P : Apakah kamu merasa mendapatkan pengetahuan

baru dalam membuat rangkaian listrik dengan

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

13 SE2 : Iya, soalnya bisa praktek langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

185

14 P : Bagaimana pendapatmu ketika pembelajaran

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

16 SE2 : Cepat bisa membuat rangkaian listrik karena

bareng-bareng sama temen-temen.

Cepat bisa

18 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

20 SE2 : Nggak begitu bisa, karena harus menggambar.

Susah nggambarnya.

Susah

22 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

24 SE2 : Iya bisa, karena sudah tahu ciri-cirinya, udah hafal,

jadi ya bisa ngerjain.

Bisa

(W2 SE2 B24)

26 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 1?

28 SE2 : Tidak bingung, jadi bisa mengerjakan. Tidak bingung

29 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 2?

31 SE2 : Bingung, karena saya sudah agak lupa. Nggak

belajar lagi.

Agak lupa

(W2 SE2 B31)

4.13.5 Wawancara 1 Siswa C Sebelum Perlakuan

Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015

Baris Wawancara ke-1 Keterangan

1 P : Apakah kamu senang belajar IPA? Apa alasanmu?

2 SE3 : Ya, karena saya suka belajar tentang alam. Suka

3 P : Bagaimana cara guru kelasmu mengajarkan materi

IPA selama ini?

5 SE3 : Kadang-kadang menggunakan alat media. Alat media

6 P : Apakah guru kelasmu pernah menggunakan media

saat belajar IPA? Sebutkan!

8 SE3 : Iya. Pernah pake LCD sama proyektor.

9 P : Apakah kegiatan IPA selama ini berlangsung

menarik dan menyenangkan? Apa alasanmu?

11 SE3 : Ya menyenangkan, karena sering menggunakan

media saat belajar IPA.

Menyenangkan

13 P : Materi apa yang paling kamu suka di pelajaran

IPA? Apa alasanmu?

15 SE3 : Saya sukatentang bagian-bagian tubuh. Karena

penting untuk kesehatan.

4.13.6 Wawancara 2 Siswa C Sesudah Perlakuan

Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015

Baris Wawancara ke-2 Keterangan

1 P : Apakah dengan metode inkuiri/percobaan dapat

membantu kamu dalam belajar IPA? Apa alasanmu?

3 SE3 : Ya, karena aku tu lebih jelas memahami materi

kalau praktek.

Jelas

(W2 SE3 B3)

5 P : Apakah kamu merasa bosan ketika melakukan

percobaan membuat rangkaian listrik? Apa

alasanmu?

8 SE3 : Saya nggak bosen, karena saya ingin tahu, pengen

bisa membuat rangkaian listriknya itu.

Nggak bosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

186

10 P : Apakah kamu merasa mendapatkan pengetahuan

baru dalam membuat rangkaian listrik dengan

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

13 SE3 : Ya. Bisa membuat rangkaian listrik.

14 P : Bagaimana pendapatmu ketika pembelajaran

menggunakan metode inkuiri/percobaan?

16 SE3 : Menyenangkan soalnya kita praktek coba-coba buat

rangkaiannya itu, jadi bisa dipahami.

Menyenangkan

18 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 3

dengan mudah? Apa alasanmu?

20 SE3 : Lumayan bisa, tapi yang keterangannya itu agak

lupa namanya.

Lumayan bisa

22 P : Apakah kamu dapat mengerjakan soal nomor 4

dengan mudah? Apa alasanmu?

24 SE3 : Bingung mbak, karena itu agak rumit. Jadi ya sulit

kalo saya.

Bingung

(W2 SE3 B24)

26 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 1?

28 SE3 : Menyenangkan karena kan sudah diajari dengan

praktek.

Menyenangkan

30 P : Bagaimana pendapatmu mengenai pelaksanaan saat

mengerjakan soal posttest 2?

32 SE3 : Agak sulit mbak, karena udah banyak yang lupa e

aku tu.

Agak sulit

(W2 SE3 B32)

Keterangan :

W1 : wawancara sebelum perlakuan

W2 : wawancara sesudah perlakuan

P : peneliti

SK1 : siswa 1 pada kelompok kontrol

SK2 : siswa 2 pada kelompok kontrol

SK3 : siswa 3 pada kelompok kontrol

SE1 : siswa 1 pada kelompok eksperimen

SE2 : siswa 2 pada kelompok eksperimen

SE3 : siswa 3 pada kelompok eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

187

Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran

5.1.1 Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

188

5.1.2 Kelompok Eksperimen

Hari Pertama: Rangkaian Seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

189

Hari Kedua : Rangkaian Paralel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

190

Lampiran 5.2 Surat Pernyataan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI … · PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI CEBONGAN YOGYAKARTA

191

CURRICULUM VITAE

Harmiyanti merupakan anak ketiga dari pasangan Kasimin

dan Wartinah yang lahir di Sleman pada tanggal 30

Oktober 1994. Pendidikan awal dimulai dari TK-ABA

Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman tahun 2000-2001.

Pendidikan selanjutnya di Sekolah Dasar Negeri

Kloposawit, Girikerto, Turi, Sleman tahun 2001-2006.

Penulis melanjutkan pendidikan berikutnya di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 3 Turi, Sleman tahun 2006 dan

lulus tahun 2009. Selanjutnya, pendidikan penulis dilanjutkan di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Pakem, Sleman tahun 2009 dan lulus pada tahun 2012.

Penulis melanjutkan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012. Di bawah ini

adalah daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis selama menjadi mahasiswa

Universitas Sanata Dharma.

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1 Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) 2012 Peserta

2 Inisiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Infisa) 2012 Peserta 3 Seminar “Una Seminar and Workshop On Anti Bias

Curriculum and Teaching”

2012 Peserta

4 Makrab Forum Keluarga Muslim 2012 dan 2013 2012-2013 Peserta 5 Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) I

dan II

2013 Peserta

6 Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2013 Peserta 7 Week-end Moral 2013 Peserta 8 Seminar for Studium Generale Entitled “Learning from the

past for a better future: We and the 1965 tragedy”

2013 Peserta

9 English Club 2012-2014 Peserta 10 Seminar “Family Problems and Children’s Motivation to

Learn”

2014 Peserta

11 Kuliah Umum: Diseminasi Hasil Magang International

Baccalaureate-Primary Years Programme (IB-PYP)

2014 Peserta

12 Kuliah Umum “Diseminasi Hasil Magang Dosen: Curriculum

Cambridge”

2014 Peserta

13 Kuliah Umum: “Diseminasi Hasil Magang Dosen: Pendidikan

Luar Biasa”

2014 Peserta

14 Kuliah Umum: “Mental Health in Children: Theory and

Reaserch”

2014 Peserta

15 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2015 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI