MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

26
TUGAS KELOMPOK SEMINAR MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI Disusun Oleh: Revina Sri Utami PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2013 1

Transcript of MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Page 1: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TUGAS KELOMPOK

SEMINAR

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Disusun Oleh:

Revina Sri Utami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2013

1

Page 2: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah Seminar Judul “Model Pembelajaran Inkuiri”

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong

atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurkhoiro Hidayati.M.,Pd.

sebagai dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan bahan ajar ini.

Bahan ajar ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis

berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah

di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam

memahami makalah ini disusun atas beberapa info tambahan dari buku dan

internet.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak,demikian pula dengan makalah

ini,masih jauh dari sempurna. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf

jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak

sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat.

Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

Pekanbaru,19 februari 2014

Penulis

2

Page 3: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................1

Kata Pengantar ......................................................................................................2

Daftar Isi ................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................6

1.3 Tujuan ............................................................................................................6

BAB II ISI ..............................................................................................................7

2.1 Pengertian Strategi Pembelajran Inquiry .......................................................7

2.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Inquiry.......................................................................8

2.3 Sasaran Pembelajaran Inquiry........................................................................8

2.4 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inquiry.............................................................9

2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry.....................................................10

2.5 Keunggulan Dan Kelemahan Model Inquiry................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

3

Page 4: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Inderawati (1999: 9) menyatakan, bahwa suatu pembelajaran pada

umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model

pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini

dikarenakan model-model pemrosesan informasi menekankan pada

bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara

mengolah informasi menurut Downey (1976) dan Joyce (1992: 107)

menyatakan:

The core of good thingking is the ability to solve problem. The essence of

problem solving is the ability t learn in  puzzling situation. Thus, in the school

of these particular dreams, learning how to learn pervades what is taught,

how it is tought, and the kind of place in which it is tought.

 Pernyataan di atas menunjukkan bahwa inti dari berpikir yang baik

adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan

masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir.

Dengan demikian hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa

hendaknya diajarkan bagaimana belajar yang meliputi apa yang diajarkan,

bagaiamana hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh

pandangan baru. Salah satu yang termasuk model pemrosesan informasi

adalah model pembelajaran inkuiri yang akan dijelaskan dalam makalah ini.

Wina Sanjaya (2010:196) menerangkan bahwa strategi pembelajaran

inkuiri tersebut berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia,

manusia mempunyai dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.

Rasa ingin tahu tentang keadaan alam  disekelilingnya merupakan kodrat

manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk

mengenal segala sesuatu melalui indera pengecap, pendengaran, pengelihatan,

dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara

terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.

4

Page 5: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (mainingfull) manakala

didasi oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri

dikembangkan.

 Lebih lanjut Wina Sanjaya (2010; 195) menyatakan bahwa Strategi

pembelajaran  inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan

menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa

dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran;

sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk

belajar.

Strategi pembelajaran inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar

kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan

proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap

individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan

menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana ilmu pengetahuan yang

diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berpikir.

Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti sutu rangkaian kegiatan

belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

mencari  dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri adalah 1) keterlibatan siswa

secara maksiamal dalam proses kegiatan belajar; 2) keterarahan kegiatan

secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan 3) mengembangkan

sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses

inkuiri.

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung

ke dalam proses ilmiah dengan waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian

Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992: 198), menunjukkan bahwa latihan

inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir

kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis

informasi. Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan

masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan  kretif dari masyarakat,

5

Page 6: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

untuk itu perlulah sikap dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini pada peserta

didik yang kelak mampu menghasilkan pengetahuan baru, yang salah satu

caranya ialah dengan startegi pembelajaran inkuiri ini.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah Strategi pembelajaran inkuiri?

2. Apakah ciri-ciri dari stategi pembelajaran inkuiri?

3. Apakah yang menjadi tujuan dan sasaran utama strategi  pembelajaran

inkuiri?

4. Bagaimanakah dengan prinsip yang digunakan dalam  strategi

pembelajaran inkuiri?

5. Apa sajakah langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri?

6. Apa sajakah Keunggulan dan kelemahan yang muncul dari penggunaan

strategi pembelajaran inkuiri?

C. Tujuan

Ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

2. Ciri-ciri dari Stategi Pembelajaran Inkuiri

3. Tujuan dan Sasaran Utama Strategi  Pembelajaran Inkuiri

4. Prinsip yang Digunakan dalam  Strategi Pembelajaran Inkuiri

5. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Inkuiri

6. Keunggulan dan Kelemahan yang Muncul dari Penggunaan Strategi

Pembelajaran Inkuiri

6

Page 7: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB II

ISI

Strategi Pembelajaran Inkuiri

A.    Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang

tokoh yang bernama Schuman. Schuman meyakini bahwa anak-anak

merupakan individu yang penuh dengan rasa ingin tahu akan segala sesuatu.

Oleh karena itu, prosedur ilmiah dapat diajarkan secara langsung oleh

mereka. Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dan meneliti,

menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Dan dengan

model ini juga Schuman ingin meyakinkan pada siswa bahwa ilmu bersifat

tentativ dan dinamis, karena itu ilmu berkembang terus menerus.

Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan, penyelidikan. Sund, seperti yang dikutip oleh Suryo subroto

(1993: 193), menyatakan bahwa dicovery merupakan bagian dari inquiri ,

atau inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih

mendalam. Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.

Menurut Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis

dan analitis, untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan.

Menurut Isjoni, inkuiri merupakan suatau strategi atau cara yang

digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya

dengan: 1)  guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas, 2) siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat

tugas tertentu yang harus dikerjakan, 3) kemudian mereka mempelajari,

meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, 4) setelah hasil kerja

7

Page 8: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang

tersusun dengan baik, 5) hasil laporan kerja kelompok kemudian dilaporkan

ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas.

Metode inkuiri adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan

memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangakan potensi

intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk

menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap

permasalahan yang    kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi

serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis

B.     Ciri-ciri strategi Pembelajaran Inkuiri

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.

Wina Sanjaya membaginya menjadi tiga ciri utama, yakni:

1. Srategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan, artinya siswa ditempatkan sebagai subjek

belajar.

2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri (self belief).

3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis,

atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses

mental.

C.    Sasaran Utama Strategi Pembelajaran Inkuiri

Seperti yang dijelaskan dari ciri proses pembelajaran inkuiri di atas,

Wina Sanjaya menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran menggunakan

strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin

intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

8

Page 9: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

D.    Prinsip-Prinsip penggunaan strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan

kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual)

itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical

experience, social experience, dan equilibration.

Maturation atau kematangan adalah proses perubahan fisiologis dan

anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh,

otak, dan sistem saraf. Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik

yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan

sekitarnya. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan

orang lain. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang

sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya.

Atas dasar faktor-faktor di atas, maka dalam Strategi pembelajran inkuiri

terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun

prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan

berpikir. Dengan demikian strategi pembelajaran ini selain berorientasi

kepada hasil belajar juga berorientasi kepada proses belajar. Sehingga

kriteria keberhasilan dari suatu proses pembelajaran inkuiri ditentukan

oleh sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.

2. Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan

sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur

interaksi itu sendiri.

3. Prinsip bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi

pembelajrana inkuiri adalah sebagai penanya. Oleh karenanya berbagai

jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh stiap guru, apakah itu hanya

9

Page 10: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya

untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji.

4. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah

suatu proses berpikir (learning how to think), yakni proses

mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan,

baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran

berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab

itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan

perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.

E.     Langkah-langkah strategi Pembelajaran Inkuiri

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajara inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

2. Merumuskan masalah

3. Mengajukan hipotesis

4. Mengumpulkan data

5. Menguji hipotesis

6. Merumuskan kesimpulan

Lebih lanjut langkah-langkah di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Orientasi

a. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau

iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru

mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses

pembelajaran. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam

tahapan orientasi ini, yakni:

10

Page 11: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

b. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa.

c. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-

langkah inkuiri sertatujuan setiap langkah, mulai dari langkah

merumuskan masalah samapai dengan kesimpulan.

d. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, guna

memberikan motivasi pada siswa.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung tea-teki. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:

a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki

yang jawabannya pasti. Artinya guru perlu mendorong agar siswa

dapat merumuskan  masalah yang menurut guru sudah ada, tinggal

siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.

c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Setiap anak pada dasarnya telah memiliki potensi  atau kemampuan

berpikir sejak ia lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan

setiap individu  untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari

suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk

mengembangkan  kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak

adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong

siswa untuk dapat merumuskan  jawaban sementara atau dapat

11

Page 12: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu

permasalahan yang dikaji.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi  yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang dilakukan. Dalam strategi

pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang

sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses mengumpulkan

data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan

tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan

potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan

ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong

siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Trianto dalam

bukunya menjelaskan bahwa data yang dihasilkan dapat berupa tabel,

matrik atau grafik.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah

pemikiran ‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh kesimpulan dari data

percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila

ternyata hipotesis iyu slaha atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai

dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya (Trianto; 2007).

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai

kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa

data mana yang akurat.

12

Page 13: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

F.     Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri

1. Keunggulan

Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang

banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan,

diantaranya :

a) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang

menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi

ini lebih bermakna.

b) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar yang  sesuai dengan gaya belajar mereka.

c) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap

sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang

menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

adanya pengalaman.

d) Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas

rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus

tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar

Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut

slameto, diantaranya sebagai berikut:

a) Siswa menjadi lebih aktif

b) Dapat meningkatkan kemampuan intelektual siswa

c) Meningkatkan kadar penghayatan kadar penghayatan cara berfikir dan

cara hidup yang tepat dalam berbagai situasi nyata

Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Isjoni,

diantaranya sebagai berikut:

13

Page 14: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

a) Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri

siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide

lebih baik.

b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru

c) Mendorong siswa berfikiran dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat

objektif jujur, dan terbuka

d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan

hipotesisnya sendiri

e) Memberi kepuasan bersifat intristik

f) Proses belajar menjadi lebih merangsang

g) Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri

h) Guru dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional

i) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka

dapat mengasismilasi dan mengakomodasi informasi

2. Kelemahan

Disamping keunggulan, Strategi pembelajaran inkuiri menurut

Wina Sanjaya, juga mempunyai kelemahan, diantaranya :

a. Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi

pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan

siswa,

b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur

kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang dala mengiplementasikannya, memerlukan waktu yang

panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah

ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri

akan sulit diimplementasikan setiap guru.

e. Tidak dapat diterapkan efektif pada semua tingkatan kelas

14

Page 15: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

f. Tidak semua guru mampu menerapkannya

g. Memerlukan banyak waktu

15

Page 16: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Inkuiri adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang tokoh

yang bernama Schuman. Schuman meyakini bahwa anak-anak merupakan

individu yang penuh dengan rasa ingin tahu akan segala sesuatu. Gulo (2002)

menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh rasa percaya diri.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.

Wina Sanjaya membaginya menjadi tiga ciri utama, yakni: Srategi inkuiri

menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan, Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, dan tujuan

dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan

kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental

Wina Sanjaya menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran

menggunakan strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat

mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa

ingin tahu mereka.

Dalam strategi pembelajran inkuiri terdapat terdapat beberapa prinsip

yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun prinsip-prinsip tersebut

meliputi: prinsip berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip

interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berpikir, prinsip keterbukaan.

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut yakni:

16

Page 17: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,

menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.

17

Page 18: MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah B. Uno, 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif dan Dinamis. Jakarata: Bumi aksara

Isjoni, dkk, 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto, 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam sistem Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara,

Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Wina, Sanjaya, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

18