Model Latihan Inkuiri

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan satu langkah yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Memasuki era industrialisasi dan globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, sehingga manusia ditantang untuk lebih memiliki kemampuan guna menghadapi perubahan tesebut. Salah satu cara untuk meningkatkan sumberdaya manusia tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan terutama pendidikan sains, karena disadari bahwa perkembangan teknologi berawal dari perkembangan sains. Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses pembelajarannya menuntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari. 1

Transcript of Model Latihan Inkuiri

Page 1: Model Latihan Inkuiri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan satu langkah

yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Memasuki era

industrialisasi dan globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan,

sehingga manusia ditantang untuk lebih memiliki kemampuan guna

menghadapi perubahan tesebut. Salah satu cara untuk meningkatkan

sumberdaya manusia tersebut adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan

terutama pendidikan sains, karena disadari bahwa perkembangan teknologi

berawal dari perkembangan sains.

Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses

pembelajarannya menuntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran

terutama melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak

sebagai sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan

pembelajaran yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk

memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan

sendiri konsep-konsep yang sedang dipelajari.

Melalui model latihan inkuiri, siswa akan diperkenalkan dan dilatih

dengan seperangkat prosedur yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam

mengorganisasikan pengetahuan sampai menghasilkan prinsip yang

menjelaskan sebab akibat. Prosedur yang dimaksud antaralain mengidentifikasi

variabel yang ada pada suatu gejala/objek, menggali informasi yang ada pada

suatu objek sebanyak-banyaknya melalui pengajuan pertanyaan, membuat

hipotesis dan menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data, kemudian

menganalisisnya melalui kegiatan praktikum, menarik kesimpulan dengan

menganalisis data dari informasi yang diperoleh selama melakukan praktikum,

dan tahap terakhir yaitu menganalisis proses inkuiri. Melalui serangkaian

1

Page 2: Model Latihan Inkuiri

kegiatan tersebut, sangat dimungkinkan keterampilan proses ilmiah siswa akan

meningkat.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memahami konsep

dasar inkuiri dan metode latihan inkiri dalam penerapannya dalam proses

belajar dan pembelajaran.

2

Page 3: Model Latihan Inkuiri

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pembelajaran Inkuiri

A. Pengertian Inkuiri

Metode inkuiri adalah suatu cara yang digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk bertanya,

memeriksa, atau menyelidiki sesuatu yang melibatkan seluruh kemampuan

siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri. Dengan kata lain, inkuiri adalah

suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan

observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan

masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan

kemampuan berpikir kritis dan logis.

Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan

menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa

dalam pembekajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi

pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa

untuk belajar.

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang

merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek

sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang

mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji

kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses

pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana

lazimnya dalam pengujian hipotesis.

B. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri   memiliki beberapa ciri, di antaranya:

3

Page 4: Model Latihan Inkuiri

Pertama, pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri

menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa

tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan

guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari

materi pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan

demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu-

satunya sumber belajar,  tetapi lebih diposisikan sebagai konselor, konsultan,

teman yang kritis dan fasilitator serta motivator belajar siswa

Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan

intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam

pembelajaran pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai

materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi

yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat

mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan

dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai

materi pelajaran.

C. Tujuan Pembelajaran Inkuiri

Metode pembelajaran inkuiri memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Memperoleh keterampilan untuk memproses secara Ilmiah ( mengamati,

mengumpulkan dan mengorganisasikan data, mengidentifikasikan variabel,

merumuskan, danmenguji hipotesis, serta mengambil kesimpulan ).

2) Lebih berkembangnya daya kreativitas anak.

4

Page 5: Model Latihan Inkuiri

3) Belajar secara mandiri.

4) Lebih memahami hal-hal yang mendua.

5) Perolehan sikap ilmiah terhadap ilmu pengetahuan yang menerimanya

secara tentatif (Gulo, 2002:101)

2.2 Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model )

Model latihan inkuiri merupakan model pembelajaran yang melatih

siswa untuk belajar berangkat dari fakta menuju teori (Handayanto, 2003:72).

Artinya siswa dituntut untuk dapat menyusun fakta, membentuk konsep, dan

kemudian menghasilkan penjelasan atau teori yang menerangkan fenomena

yang sedang diselidiki.

Berdasarkan model latihan inkuiri para siswa akan dilatih untuk

menjadi ilmuan, karena dalam proses pembelajarannya siswa diperkenalkan

dengan seperangkat prosedur yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam

mengorganisasikan pengetahuan sampai menghasilkan prinsip yang

menjelaskan sebab akibat (Tobing, 1981:1).

Menurut Joyce et al (dalam Laksmi:2007) Model latihan inkuiri

dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam

diri siswa, menumbuh kembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir

induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan

mengembangkan teori. Selain itu, model latihan inkuiri juga dirancang agar

siswa dapat langsung mengontrol sendiri pembelajarannya (Suchman dalam

Laksmi:2007).

Jadi, penerapan model latihan inkuiri dalam proses pembelajaran

benar-benar melibatkan siswa untuk aktif berfikir dan menemukan pengertian

yang ingin diketahuinya, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator

5

Page 6: Model Latihan Inkuiri

yang bertugas menyediakan kondisi belajar, mengatur proses belajar, mengatur

kegiatan belajar mengajar dan membantu dalam mengevaluasi kemajuan siswa.

Langkah- langkah (sintaks) model pembelajaran latihan inkuiri sebagai

berikut.

1. Menghadapkan pada masalah.

Guru memulai proses pembelajaran dengan menjelaskan prosedur-prosedur

inkuiri kemudian menyajikan kejadian ganjil.

2. Tahap pengumpulan data-verifikasi.

Menguji keadaan dan kondisi dari objek, menguji bagaimana terjadinya

kejadian dari situasi masalah.

3. Pengumpulan data-eksperimentasi.

Memisahkan variabel-variabel yang relevan, berhipotesis ( menguji

hubungan kausalitas).

4. Mengorganisasi, merumuskan penjelasan.

Merumuskan hukum-hukum atau penejelasan-penjelasan.

5. Menganalasis proses inkuiri.

Setelah keempat tahap latihan inkuiri telah dilaksanakan, guru dan siswa

bersama-sama merefleksi/menganalisis strategi inkuiri yang telah dilakukan

dan mengembangkannya menjadi lebih efektif. (Tobing, 1981:4)

2.3 Sintak Model Latihan Inkuiri

Secara umum, langkah-langkah atau sintak dari model pembelajaran

Latihan Inkuiri adalah sebagai berikut:

6

Page 7: Model Latihan Inkuiri

 1) Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana

pembelajaran yang responsif. Gambaran suasana ini adalah peserta didik

memiliki motivasi untuk belajar karena mereka memperoleh masalah untuk

dipecahkan. Situasi di mana peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,

lalu termotivasi untuk memenuhi rasa ingin tahu itu dengan cara melakukan

kegiatan dan berfikir. Dan situasi seperti menjadi penentu keberhasilan

penggunaan model pembelajaran Latihan Inkuiri ini. Beberapa hal yang dapat

dilakukan guru untuk menciptakan situasi tersebut antara lain:

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai

oleh peserta didik.

Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta

didik untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah

inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan

masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.

Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hubungkan topik ini

dalam kehidupannya dan apa manfaat belajar dari topik ini.

2) Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik

pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan

adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berpikir memecahkan

teka-teki tersebut. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin

dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya. Proses mencari jawaban

masalah tersebut itulah yang penting dalam penerapan model pembelajaran

Latihan Inkuiri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan

masalah, antara lain:

7

Page 8: Model Latihan Inkuiri

Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh peserta didik. Hal ini akan

memotivasi peserta didik untuk mencari jawabannya, sebab dia merasa

terlibat di dalamnya.

Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang

jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar peserta didik dapat

merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada,

tinggal peserta didik mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.

Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui

terlebih dahulu oleh peserta didik. Maka guru seharusnya yakin terlebih

dahulu bahwa peserta didik benar-benar telah mengetahui konsep-konsep

tersebut.

3) Mengajukan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Hipotesis tersebut harus didasarkan pada kerangka berpikir yang kokoh.

4) Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam model Latihan

Inkuiri ini, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting

dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data disamping

membutuhkan motivasi berpikir, juga ketekunan, ketelitian.

5) Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap

diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Kegiatan ini melatih peserta didik untuk memberikan

jawaban dengan menggunakan cara berpikir logis argumentatif yang disertai

dengan bukti-bukti atau data-data yang telah diperoleh.

8

Page 9: Model Latihan Inkuiri

6) Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan

merupakan tahap akhir dari sebuah pembelajaran dengan menggunakan model

Latihan Inkuiri ini.

2.4 Contoh Penerapan Model Latihan Inkuiri

Berdasarkan pembahasan di atas, model pembelajaran Latihan Inkuiri

dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa, terutama pada mata pelajaran IPA. Berikut ini akan diberikan contoh

implementasi model Latihan Inkuiri dalam pembelajaran IPA.

Fase / Tahap Kegiatan

Orientasi Memicu rasa ingin tahu peserta didik dengan

pertanyaan yang membutuhkan jawaban: Air dan

Larutan gula (air+gula) kalau dididihkan mana yang

lebih tinggi titik didihnya?

Minta peserta didik untuk menebak jawabannya

berdasarkan pikirannya.

Ajukan pertanyaan, apakah peserta ingin

jawabannya? Kalau ingin jawabannya, minta peserta

didik untuk membuktikan sendiri melalui sebuah

percobaan.

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang

diharapkan

Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan model Latihan Inkuiri.

Bentuk kelompok untuk melakukan eksperimen

9

Page 10: Model Latihan Inkuiri

Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan (di

Laboratorium Kimia)

Merumuskan

Masalah

Menjelaskan bagaimana cara merumuskan masalah

Setiap kelompok merumuskan masalah, misalnya:

(1) Apakah penambahan zat terlarut dalam air akan

merubah titik didih larutan? (2) Berapakah

perubahan titik didih air sebelum ditambah zat

terlarut dengan air yang sudah ditambah zat terlarut?

Minta setiap kelompok mencari informasi tentang

sifat koligatif larutan dari referensi yang ada

Merumuskan

Hipotesis

Berdasarkan pada kajian referensi yang dilakukan

setiap kelompok,  minta setiap kelompok

merumuskan hipotesisnya

Mengumpulan Data

Setiap kelompok melakukan eksperimen

(percobaan)

Membimbing setiap kelompok untuk melakukan 

kegiatan eksperimen

Membimbing setiap kelompok untuk melakukan

pengamatan untuk memperoleh data yang

mendukung

Menguji Hipotesis

Berdasarkan data yang telah diperoleh, setiap

kelompok melakukan analisis data untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan

Membimbing menganalisis data

Merumuskan

Kesimpulan

Membimbing setiap kelompok untuk merumuskan

kesimpulan

Meminta setiap kelompok untuk menulis laporan

10

Page 11: Model Latihan Inkuiri

hasil eksperimen

Mepresentasikan laporan

2.5 Tingkatan Pembelajaran Inkuiri

Ada tiga tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya

dan intensistas keterlibatan siswa, yaitu:

1) Inkuiri tingkat pertama

Inkuiri tingkat pertama atau inkuiri terbimbing merupakan kegiatan

inkuiri dengan masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks

kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut

di bawah bimbingan yang intensif dari guru.

Inkuiri jenis ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mengenai

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasar dalam bidang ilmu tertentu.

Orlich, etal (1998) menyatakan ada beberapa karakteristik dari inkuiri

terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu:

a) Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik

hingga membuat inferensi atau generalisasi.

b) Sasarannya adalah mempelajari proses mengamati kejadian atau obyek

kemudian menyusun generalisasi yang sesuai.

c) Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data,

materi dan berperan sebagai pemimpin kelas.

d) Tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna

berdasarkan hasil observasi di dalam kelas.

f ) Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.

g). Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa.

11

Page 12: Model Latihan Inkuiri

h).Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil

generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam

kelas.

2) Inkuiri Bebas

Inkuiri bebas merupkan kegiatan siswa yang difasilitasi untuk dapat

mengidentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan. Siswa

dimotivasi untuk mengemukakan gagasannya dan merancang cara untuk

menguji gagasan tersebut. Siswa diberi motivasi untuk melatih keterampilan

berpikir kritis seperti mencari informasi, menganalisis argumen dan data,

membangun dan mensintesis ide-ide baru, memanfaatkan ide-ide awalnya

untuk memecahkan masalah serta menggeneralisasikan data. Guru berperan

dalam mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentatif yang

menjadikan kegiatan belajar lebih menyerupai kegiatan penelitian seperti yang

biasa dilakukan oleh para ahli.

Beberapa karakteristik yang menandai kegiatan inkuiri bebas ialah:

a) Siswa mengembangkan kemampuannya dalam melakukan observasi khusus

untuk membuat inferensi.

b) Sasaran belajar adalah proses pengamatan kejadian, obyek dan data yang

kemudian mengarahkan pada perangkat generalisasi yang sesuai

c) Guru hanya mengontrol ketersediaan materi dan menyarankan materi

inisiasi.

d) Dari materi yang tersedia siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa

bimbingan guru

e) Ketersediaan materi di dalam kelas menjadi penting agar kelas dapat

berfungsi sebagai laboratorium

f) Kebermaknaan didapatkan oleh siswa melalui observasi dan inferensi serta

melalui interaksi dengan siswa lain

12

Page 13: Model Latihan Inkuiri

g) Guru tidak membatasi generalisasi yang dibuat oleh siswa.

h) Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang dibuat

sehingga dapat bermanfaat bagi semua siswa dalam kelas.

3). Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)

Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua

pendekatan inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan

pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan

topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum

yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau

menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar

dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan

tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit

dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.

Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi

bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan

harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila

ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan

dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang

relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa

dalam kelompok lain.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

A. Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak

dianjurkan, karena  memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:

1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, 

13

Page 14: Model Latihan Inkuiri

sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih

bermakna.

2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar

sesuai dengan gaya belajar mereka.

3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan

belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

B. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:

1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

kebiasaan siswa dalam belajar.

3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu

yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu

yang telah ditentukan.

4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, maka  strategi  ini tampaknya akan sulit

diimplementasikan.

BAB III

14

Page 15: Model Latihan Inkuiri

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan

beberapa hal berikut:

1. Model inkuiri dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang terpusat

pada siswa, dimana siswadidorong untuk terlibat langsung dalam

melakukan inkuiri yaitu bertanya, merumuskan masalah, melakukan

eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan,

berdiskusi dan berkomunikasi

2. Metode pembelajaran inkuiri memungkinkan para peserta didik

menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai

tujuan belajarnya, karena Metode Inkuiri melibatkan peserta didik dalam

proses-proses mental untuk penemuan suatu konsep berdasarkan

informasi-informasi yang diberikan guru.

3. Model latihan inkuiri adlah pola belajar mengajar yang dirancang untuk

melatih siswa melakukan proses meneliti. Peneliatian ini dapat terjjadi bila

siswa dihadapkan pada masalah yang mmengandung tantangan

inntelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk

memperoleh pengetahuan.

4. Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankann pada proses berpikir secara kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

yang dipertanyakan.

5. Model pembelajaran Latihan Inkuiri ini didasarkan pada aliran belajar

kognitif. Aliran ini menyatakan bahwa belajar adalah proses mental dan

proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap

individu secara optimal

3.2 Saran

15

Page 16: Model Latihan Inkuiri

Tujuan dari metode pembelajaran inkuiri adalah memperbaiki

pendidikan pengajar dan untuk peningkatan peristiwa kegiatan belajar

mengajar. Seorang pengajar hendaknya dapat mengembangkan proses inkuiri

dengan memusatkan pada masalah-masalah yang perlu dipecahkan oleh peserta

didik. Hendaknya guru lebih berorientasi pada proses dari pada hasil dalam

pembelajaran. Hendaknya guru lebih termotivasi lagi untuk mempelajari

berbagai model pembelajaran kreatif, efektif, interaktif agar proses

pembelajaran di kelas mampu mengubah cara pandang siswa terhadap proses

belajar. Hendaknya lembaga-lembaga diklat guru mengembangkan kurikulum

yang bermuatan materi-materi model pembelajaran kreatif dan

mendiklatkannya kepada guru-guru.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: Model Latihan Inkuiri

Anonim.2011.Model Latihan Inkuiri (http://htmlimg1.scribdassets.com/gg5j771q818d4lb/model -latihan- inkuiri/). Diakses 27 September 2012.

Anonim.2011. Pembelajaran Inkuiri (http://skripsi-tesis-karyailmiah.blogspot.com/2011/05/pembelajaran-inkuiri-inquiry-teaching.html) Diakses 27 September 2012.

Sudrajat,Akhmad.2011.Pembelajaran Inkuiri(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/). Diakses 27 September 2012.

Mahmuddin.2009.Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran(http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10/pendekatan-inkuiri-dalam-pembelajaran/). Diakses 27 September 2012.

17