PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

151
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Munawaroh NIM. 122150018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Munawaroh

NIM. 122150018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

v

MOTTO

1. Nol adalah permulaan segalanya kalau kita tidak memulai apapun dari

situ,kita juga tak akan dapat mencapai apapun.

2. Semua yang tidak mungkin adalah mungkin bagi orang yang percaya

3. Kegagalan hanya terjadi ketika kita menyerah

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

vi

PERSEMBAHAN

skripsi ini dipersembahkan untuk :

1. Allah SWT atas segala anugerah dan nikmat-Nya

2. Bapakku Turiyo dan Ibuku Manisah tercinta yang selalu memberikan

semangat, motivasi dan doa hingga terselesaikan skripsi ini

3. Adikku Rafi Fauzi yang aku sayangi dan saudara-saudara yang telah

memberikan doa dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Teman-teman semua terimakasih atas kebaikan, perhatian dan hari-hari

bahagia yang kalian berikan.

5. Bapak dan Ibu dosen pembimbing yang telah membimbing saya hingga

skripsi ini selesai.

6. Semua dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

7. Kepala sekolah, Guru, Karyawan dan siswa-siswa SMA Negeri 2

Purworejo yang membantu diperolehnya data yang diperlukan dalam

penelitian ini.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillahirobil ‘alamin penyusun panjatkan kehadirat

Allah SWT, atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya skripsi ini dapat

selesai tepat waktu. Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah kepada

Rasulullah SAW. Pada kesempatan ini penyusun mengambil judul skripsi yaitu

“Pengaruh Model Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap

Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Purworejo Tahun

Pelajaran 2015/2016”.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh Karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Yuli Widiono, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang telah memberikan izin dan

rekomendasi pelaksanaan penelitian ini.

2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd, Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika yang telah memberikan perhatian dan dorongan dalam penulisan

skripsi ini.

3. Siska Desy Fatmaryanti, M. Si. selaku pembimbing skripsi I yang selalu

memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi selama penulisan skripsi ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.

4. Drs. H. Ashari, M. Sc. selaku pembimbing skripsi II yang selalu memberikan

bimbingan, motivasi, dan koreksi selama penulisan skripsi ini, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...
Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

ix

ABSTRAK

Munawaroh. 122150018. “Pengaruh Model Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri

Terbimbing terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI SMA Negeri 2

Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi. Pendidikan Fisika. FKIP,

Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2016.

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Model

Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Generik

Sains Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu. Populasi pada

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap 2015/2016 SMA Negeri

2 Purworejo. Banyaknya siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Purworejo tahun

pelajaran 2015/2016 adalah 132 siswa yang terbagi dalam 4 kelas. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive. Sampel yang

digunakan adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 30

siswa dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 27 siswa.

Instrumen pengumpulan data menggunakan tes keterampilan generik sains.

Analisis data menggunakan teknik deskriptif.

Uji analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t dengan signifikan α

= 0,05 pada keterampilan generik sains sehingga diperoleh 0,000 < 0,05 yang

artinya H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran fisika

berbasis inkuiri terbimbing memberi pengaruh terhadap keterampilan generik

sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 pada

materi termodinamika dari pada yang menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Kata Kunci : keterampilan generik sains, model pembelajaran inkuiri terbimbing

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

x

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Batasan Masalah ................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II. KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS .......................................................... 8

A. Kajian Teori ....................................................................................... 8

B. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 16

C. Kerangka Berikir ................................................................................ 18

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 20

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 21

A. Desain Penelitian ............................................................................... 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 22

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 22

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 23

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 23

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 24

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 34

A. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 34

B. Analisis Data ...................................................................................... 36

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 51

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 58

A. Simpulan ............................................................................................ 58

B. Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60

LAMPIRAN ..................................................................................................... 62

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa .................................................. 25

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Tes .................................................................... 27

Tabel 3 Pedoman Penskoran Tes ................................................................... 28

Tabel 4 Kriteria Normal Gain ........................................................................ 33

Tabel 5 Data Awal Rata-Rata Pre test Keterampilan Generik Sains ............ 35

Tabel 6 Data Awal Keterampilan Generik Sains Siswa................................. 35

Tabel 7 Data Akhir Rata-Rata Post test Keterampilan Generik Sains .......... 36

Tabel 8 Data Akhir Keterampilan Generik Sains Siswa ................................ 36

Tabel 9 Hasil Pretest Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................... 44

Tabel 10 Hasil Posttest Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................................... 46

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen .......................................... 47

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol .................................................. 48

Tabel 13 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ........ 48

Table 14 Hasil Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 50

Tabel 15 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................. 51

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pikir............................................................................... 19

Gambar 2 Desain Penelitian ........................................................................... 21

Gambar 3 Perbandingan Nilai Pre test dan Post test Kelas Eksperimen ....... 38

Gambar 4 Perbedaan Pre test dan Post test Tiap Aspek

Keterampilan Generik SainsKelas Eksperimen ........................... 40

Gambar 5 Perbandingan Nilai Prestest dan Posttest Kelas Kontrol .............. 42

Gambar 6 Perbedaan Pretest dan Posttest Tiap Aspek

Keterampilan Generik Sains Kelas Kontrol .................................. 43

Gambar 7 Hasil Pre test Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen .......................................................................... 45

Gambar 8 Hasil Post test Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen .......................................................................... 46

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

a. Silabus Penelitian ................................................................. 63

b. RPP Kelas Eksperimen ........................................................ 66

c. Rpp Kelas Kontrol ............................................................... 74

d. Lembar Jawab Siswa Kelas Eksperimen ............................. 81

e. Lembar Jawab Siswa Kelas Kontrol .................................... 85

f. Lembar Observasi Guru ....................................................... 89

g. Lembar Observasi Siswa ..................................................... 95

h. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika 101

i. Validasi ............................................................................... 103

j. Rebialitas ............................................................................ 104

k. Kisi-Kisi Instrumen Tes ....................................................... 105

l. Lembar Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Generik

Sains ..................................................................................... 106

m. Kunci Jawaban ..................................................................... 111

Lampiran 2 Data Penelitian

a. Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ...................... 112

b. Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ............................. 113

c. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ....................................... 114

d. Uji Normalitas Kelas Kontrol .............................................. 115

e. Uji Homogenitas .................................................................. 116

f. Uji t ...................................................................................... 117

g. Uji N-Gain Kelas Eksperimen ............................................. 119

h. Uji N-Gain Kelas Kontrol .................................................... 120

i. Analisis Indikator Aspek Ketrampilan Generik Sains

Kelas Eksperimen ............................................................... 121

j. Analisis Indikator Aspek Ketrampilan Generik Sains

Kelas Kontrol ...................................................................... 122

k. Daftar Hadir Siswa Kelas Eksprimen ................................. 123

l. Daftar Hadir Siswa Kelas Kontrol ....................................... 124

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

a. Kelas eksperimen ................................................................. 125

b. Kelas kontrol ........................................................................ 126

Lampiran 4 Administrasi Penelitian

a. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi .... 127

b. Surat Permohonan Izin Observasi ....................................... 128

c. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................... 129

d. Surat validasi ....................................................................... 130

e. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 132

f. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I ............................. 133

g. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing 2 ............................. 134

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan karena

pendidikan merupakan suatu wahana untuk menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah jalan yang dilalui siswa

untuk mengembangkan potensi diri dalam proses pembelajaran, baik

dalam pengetahuan, wawasan dan kemampuan untuk mengembangkan

keterampilan mereka. Guru merupakan fasilitator bagi siswa dalam proses

pembelajaran. Belajar mengajar merupakan kegiatan yang berlangsung

secara bersamaan. Belajar adalah upaya yang dilakukan agar memperoleh

sesuatu. Sedangkan mengajar adalah kegiatan yang mengupayakan

terjadinya proses belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami

perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi

mengerti. Melalui proses belajar mengajar maka tujuan pendidikan akan

tercapai dalam bentuk perubahan perilaku siswa. Di dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasioanal No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, yang

menyatakan bahwa:

“Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

2

Pendidikan sekolah menengah atas, terdapat banyak mata pelajaran

antara lain IPA. Pelajaran IPA adalah pelajaran yang berkaitan dengan

alam. IPA merupakan bagian dari pendidikan yang tidak hanya berupa

kumpulan pengetahuan dan konsep-konsep, akan tetapi juga proses

penemuan. IPA sendiri terbagi beberapa cabang ilmu yang salah satunya

adalah ilmu fisika.

Ilmu fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam. Pada

pembelajaran fisika, untuk dapat membangun pengetahuan diperlukan

suatu keterampilan dasar tertentu yang harus dimiliki siswa. Keterampilan

dasar tersebut yaitu keterampilan generik sains yang sangat berguna bagi

siswa untuk memecahkan masalah fisika di lingkungan sekitarnya maupun

saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut Brotosiswoyo dalam

Saptorini(2008: 191) keterampilan generik sains adalah sebagai

keterampilan dasar yang bersifat umum, fleksibel dan berorientasi

sebagai bekal mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih tinggi atau

melayani tugas-tugas bidang ilmu/pekerjaan yang lebih luas, yaitu tidak

hanya sesuai bidang keahliannya tetapi juga bidang lain. Keterampilan

generik sains merupakan keterampilan yang dapat digunakan untuk

mempelajari berbagai konsep dan menyelesaikan masalah dalam sains.

Generik sains melatih siswa untuk terampil dalam memahami konsep dan

menyelesaikan masalah dengan melakukan suatu eksperimen atau

percobaan. Rendahnya generik sains siswa tersebut diantaranya

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

3

dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-

centered).

Pembelajaran yang cenderung bersifat teacher-centered dengan

metode pembelajaran yang cenderung monoton dan kurang melibatkan

siswa dalam menemukan suatu konsep dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran seperti itu menimbulkan ketidaktahuan pada diri siswa

mengenai proses maupun sikap dari konsep fisika yang diperoleh. Oleh

karena itu, hendaknya dilakukan perubahan proses pembelajaran.

Perubahan proses pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan dari

pembelajaran yang bersifat teacher-centerd ke pembelajaran yang

berorientasi pada siswa aktif (student-centered) salah satunya adalah

dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Menurut Sanjaya (2006, 194) model pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban

dari suatu masalah yang dipertanyakan. Model pembelajaran inkuiri ini

cocok untuk pelajaran fisika karena model ini menekankan siswa yang

aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika tidak akan terpisahkan dari

kegiatan praktikum. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar

melakukan eksperimen, menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah, dan

menunjang materi pelajaran. Kegiatan praktikum akan memberikan makna

apabila kegiatan praktikum tersebut direncanakan dan dilakukan dengan

baik. Praktikum yang baik memberi kesempatan untuk merancang,

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

4

mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan dari data

yang diperoleh. Praktikum yang baik apabila praktikum tersebut dapat

memberikan rasa senang dan nyaman kepada siswa. Model pembelajaran

inkuiri ini mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri jawaban dari

suatu permasalahan sains dengan melakukan eksperimen atau praktikum

tentunya dengan bimbingan dari guru, sehingga melatih keterampilan

generik sains siswa dalam memecahkan suatu permasalahan sains.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 2

Purworejo dengan Ibu Wuryaningsih selaku guru mata pelajaran fisika

pada hari Jum’at tanggal 20 November 2015, diperoleh bahwa secara

umum keterampilan generik sains siswa kelas XI IPA masih kurang. Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil UTS siswa yaitu untuk kelas XI IPA 2 rata-

ratanya 75,97, kelas XI IPA 3 rata-ratanya 67,90, kelas XI IPA 3 rata-

ratanya 68,69. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa keterampilan

generik sains siswa yang masih di bawah nilai KKM sebesar 59,37%.

Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model

pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran ini siswa dituntut untuk

menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan dengan bimbingan

dari guru, siswa mencari jawaban dari suatu permasalahan dengan mencari

informasi dari berbagai sumber dan dibuktikan dengan praktikum atau

eksperimen sehingga dapat meningkatkan keterampilan generik sains

siswa. Model pembelajaran inkuiri terbimbing di SMA Negeri 2

Purworejo belum secara maksimal dilaksanakan, karena belum

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

5

sepenuhnya langkah-langkah dalam inkuiri dilaksanakan secara maksimal.

Proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Purworejo cenderung berpusat pada

guru. Oleh karena itu, diperlukan perubahan model pembelajaran yang

berorientasi pada siswa aktif untuk keterampilan generik sains siswa

dengan model pembelajaran inkuiri (Munawaroh dan Siska2015).

Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

Pengaruh Model Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing

Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI SMA Negeri 2

Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang

terkait dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran berpusat pada guru dan jarang menggunakan

model pembelajaran yang bervariasi.

2. Kurangnya keterampilan generik sains siswa karena pembelajaran

berpusat pada guru.

C. Batasan Masalah

Memperhatikan identifikasi masalah tersebut di atas tidak semua

masalah dapat dibahas, maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada

model pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan generik sains

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

6

dalam pembelajaran fisika kelas XI IPA SMA Negeri 2 Purworejo tahun

pelajaran 2015/2016.

Selanjutnya dari batasan masalah tersebut, peneliti mengambil

judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri

Terbimbing Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas XI SMA

Negeri 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka dalam penelitian penulis merumuskan masalah sebagai berikut,

apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap

keterampilan generik sains siswa pada pelajaran fisika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan

model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan generik

sains siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, mendapat pengalaman langsung dan melatih untuk

menganalisis suatu masalah dan mencari pemecahannya.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

7

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan dalam mengajarkan pelajran

fisika melalui metode inkuiri, dan para guru diharapkan dapat

menyusun rencana pengajaran sehingga dapat mengembangkan

keterampilan berpikir siswa dalam menunjang prestasinya.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar menjadi dasr ddalam

proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan pihak sekolah

menyarankan kepada para guru agar dapat menggunakan model dan

metode yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

8

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Fisika

a. Hakikat Pembelajaraan Fisika

Pembelajaran sains merupakan pembelajaran yang

memerlukan proses berupa pemikiran dan observasi untuk

pembuktian empiris dari fakta yang telah ada sehingga

menghasilkan konsep dan kumpulan pengetahuan. Sains atau IPA

merupakan pengetahuan tentang dunia alamiah yang terbagi

menjadi beberapa bidang, yaitu : biologi, fisika, dan kimia.

Menurut Bektiarso dalam I Ketut Mahardika (2012, 231) fisika

merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan

menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika merupakan

mata pelajaran yang tidak hanya berisi teori dan rumus untuk

dihafal, tetapi fisika memerlukan pengertian dan pemahaman

konsep yang dititik beratkan pada proses terbentuknya

pengetahuan melalui suatu penemuan dan penyajian data.

Berdasarkan hal di atas, pembelajaran fisika sebagai bagian

sains tidak hanya sebatas mengumpulkan pengetahuan berupa

fakta, konsep, prinsip, dan hukum tetapi juga pembelajaran yang

melibatkan siswa dalam melakukan serangkaian kegiatan ilmiah

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

9

terhadap fenomena alam yang terjadi untuk menghasilkan

pengetahuan yang baru.

b. Tujuan Pembelajaran Fisika di SMA

Tujuan pembelajaran fisika SMA agar siswa memiliki kompetensi

inti sebagai berikut.

1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif, pro-aktif, dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa.

3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humani dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

10

4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

(Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/

Madrasah Aliyah).

Tujuan pembelajaran fisika yang hendak dicapai dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1) Memahami, menerapkan, serta menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural dengan berdasarkan

pada rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan.

2) Menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik dengan bakat dan minat untuk memecahkan

masalah.

3) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

ranah abstrak, sehingga diharapkan kemampuan generik

sainssiswa dalam pembelajaran fisika lebih optimal.

2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran fisika adalah metode

pembelajaran inkuiri terbimbing. Guru tidak hanya sekedar

memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

11

sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan

kemudahan untuk proses ini, dengan membantu siswa untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide sendiri, dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu permasalahan (Anam, 2015 :13).

Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan,

meminta keterangan atau penyelidikan. Siswa diprogramkan agar

selalu aktif secara mental maupun fisik. Strategi pembelajaran inkuiri

adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses

berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

2006: 194).Tujuan pembelajaran berbasis inkuiri untuk mendorong

siswa semakin berani dan kreatif dalam berimajinasi (Anam, 2015: 9).

Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan metode

pembelajaran yang memberikan ruang yang sebebas-bebasnya bagi

siswa untuk menemukan gairah dan cara belajarnya masing-masing

(Anam, 2015:12). Titik tekan utama pada pembelajaran berbasis

inkuiri tidak lagi berpusat pada guru(teacher centered instruction)

tetapi berpusat pada siswa (student centered approach).

Pada pembelajaran sains dengan pembelajaran inkuiri, guru

harus membimbing siswa terutama siswa yang belum pernah

mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan-kegiatan inkuiri. Atas

dasar kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan, menurut W.R Romey

dalam Anggi (2013: 14) membedakan inkuiri menjadi dua tingkat,

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

12

yang pertama inkuiri dengan aktivitas terstruktur, dalam inkuiri dengan

“aktivitas terstruktur” siswa memperoleh petunjuk- petunjuk lengkap

yang mengarahkan pada prosedur yang didesain untuk memperoleh

sesuatu konsep atau prinsip tertentu. Kedua, inkuiri dengan aktivitas

tidak terstruktur. Inkuiri dengan “aktivitas tidak terstruktur”, hanya

terdapat penyajian masalah, dan siswa secara bebas memilih dan

menggunakan prosedur-prosedur masing-masing, menyusun data yang

diperolehnya, menganalisisnya dan kemudian menarik

kesimpulan.Menurut Anam (2015: 15) kelebihan-kelebihan metode

inkuiri adalah sebagai berikut:

a. Real life skills: siswa belajar tentang hal-hal penting namun

mudah dilakukan, siswa didorong untuk ‘melakukan’,

bukan hanya ‘duduk, diam, dan mendengarkan’.

b. Open-ended topic: tema yang dipelajari tidak terbatas, bisa

bersumber dari mana saja, buku pelajaran, pengalaman

siswa/guru, internet, televisi, radio, dan seterusnya. Siswa

akan belajar lebih banyak.

c. Intuitif, imajinatif, inovatif: siswa belajar dengan

mengerahkan seluruh potensi yang mereka miliki, mulai

dari kreatifitas hingga imajinasi. Siswa akan menjadi

pembelajar aktif, out of the box, siswa akan belajar karena

mereka membutuhkan, bukan sekedar kewajiban.

d. Peluang melakukan penemuan: dengan berbagai observasi

dan eksperimen, siswa memiliki peluang besar untuk

melakukan penemuan. Siswa akan segera mendapat hasil

dari materi atau topik yang mereka pelajari.

3. Keterampilan Generik Sains

Fisika merupakan ilmu tentang gejala dan prilaku alam yang

dapat diamati oleh manusia. Untuk dapat memahami gejala dan prilaku

alam tersebut diperlukan suatu keterampilan dasar tertentu yang harus

dimiliki siswa. Keterampilan dasar ini disebut keterampilan generik

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

13

sains, yang sangat berguna bagi siswa untuk dapat memecahkan

masalah fisika di lingkungan sekitarnya maupun saat proses

pembelajaran berlangsung(Taufiq dan Ketang 2009 :643).

Menurut Brotosiswoyo dalam Taufiq dan Ketang Wiyono

(2009: 643) keterampilan generik sains yang didapat dari proses

pembelajaran dimulai dengan pengamatan tentang gejala alam (1)

pengamatan (langsung maupun tak langsung), (2) kesadaran akan skala

besaran (sense of scale), (3) bahasa simbolik, (4) kerangka logika taat

azas (logical self-consistency), (5) inferensi logika, (6) hukum sebab

akibat (causality), (7) pemodelan matematik, dan (8) membangun

konsep. Makna dari setiap keterampilan generik sains tersebut adalah

a. Pengamatan Langsung

Sains merupakan ilmu tentang fenomena dan perilaku

sepanjang masih dapat diamati oleh manusia. Hal ini menuntut

adanya kemampuan manusia untuk melakukan pengamatan

langsung dan mencari keterkaitan-keterkaitan sebab akibat dari

pengamatan tersebut.

b. Pengamatan Tak Langsung

Dalam pengamatan tak langsung alat indera yang digunakan

manusia memiliki keterbatasan. Untuk mengamati keterbataan

tersebut manusia melengkapi diri dengan berbagai peralatan.

Beberapa gejala alam lain juga terlalu bahaya jika ada kontak

langsung dengan tubuh manusia, seperti arus listrik. Untuk itu

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

14

diperlukan alat bantu, seperti ampermeter, indikator, dan lain-

lain.

c. Kesadaran Tentang Skala Besaran

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, seseorang yang belajar

sains memiliki kesadaran besaran dari berbagai objek yang

dipelajarinya. Dengan demikian, ia dapat membayangkan

bahwa yang dipelajarinya itu tentang ukuran yang sangat besar,

seperti jagat raya sampai yang sangat kecil, seperti keberadaan

pasangan elektron.

d. Bahasa Simbolik

Untuk memperjelas gejala alam yang setiap rumpun ilmu

diperlukan bahasa simbolik, akan terjadi komunikasi dalam

bidang ilmu tersebut. Misalnya dalam fisika dikenal adanya

lambang, persamaan, garfik dan banyak lagi bahasa simbolik

yang telah disepakati dalam bidang ilmu.

e. Kerangka Logika Taat Asas

Pada pengamatan panjang tentang gejala alam yang dijelaskan

melalui banyak hukum, orang akan menyadari keganjilan sifat

taat asasnya secara logika. Untuk membuat hubungan hukum-

hukum itu taat asas, perlu ditemukan teori baru yang

menunjukan kerangka logika taat asas. Misalnya, keganjilan

antara hukum mekanika Newton dan elektrodinamika Maxwell,

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

15

yang ahirnya dibuat taat asas dengan lahirnya teori relativitas

Einstein.

f. Inferensi Logika

Logika sangat berperan dalam melahirkan hukum-hukum sains.

Dalam sains banyak fakta yang tak dapat diamati langsung

namun dapat ditemukan melalui inferensi logika dari

konsekuensi-konsekuensi logis pemikiran dalam sains.

Misalnya suhu nol Kelvin sampai saat ini belum dapat

direalisasikan keberadaanya, tetap diyakini bahwa itu benar.

g. Hukum Sebab Akibat

Rangkaian hubungan antara berbagai faktor dari gejala yang

diamati diyakini sains selalu membentuk hubungan yang

dikenal sebagai hukum sebab akibat.

h. Pemodelan Matematik

Untuk menjelaskan banyak hubungan dari gejala alam yang

diamati diperlukan bantuan pemodelan matematik. Melalui

pemodelan tersebut diharapkan dapat diprediksikan dengan

tepat bagaimana kecenderungan hubungan ataupun perubahan

dari sederetan fenomena alam.

i. Membangun Konsep

Tidak semua gejala alam dapat dipahami dengan bahasa sehari-

hari. oleh karena itu diperlukan bahasa khusus, yang dikenal

sebagai konsep. Jadi, belajar sains memerlukan kemampuan

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

16

untuk membangun konsep agar bisa ditelaah lebih lanjut untuk

memerlukan pemahaman lebih lanjut.

Semua keterampilan generik sains tersebut dapat digunkan oleh

siswa nantinya sebagai bekal untuk memahami konsep fisika pada tingkat

yang lebih tinggi.

B. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang telah dilakukan oleh Mei Triani (2015) dengan

judul “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan

Keterampilan Generik Sains Siswa” desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah desain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil

penelitian yang dapat disimpulkan bahwa model inkuiri terbimbing

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dan

keterampilan generik sains.

Penelitian yang dilakukan oleh Supardi Yasa (2013) dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Kemampuan

Generik Sains terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa SD Kelas V Di

Kelurahan Banyuasri” hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar

dengan menggunakan inkuiri terbimbing berbasis kemampuan generik

sains dan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model

pembelajaran STAD. Pemahaman konsep IPA yang dicapai oleh

kelompok siswa yang belajar dengan model inkuiri terbimbing berbasis

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

17

kemampuan generik sains lebih baik dibandingkan dengan kelompok

siswa yang belajar dengan model pembelajaran STAD. Hal ini dapat

dilihat dari skor rata-rata pemahaman konsep IPA yang dicapai oleh

kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbasis kemampuan generik sains (M1 = 83,7) lebih tinggi

dibandingkan dengan skor rata-rata kelompok siswa yang belajar dengan

model pembelajaran STAD (M2 = 74).

Penelitian yang dilakukan oleh Fani Anggi Rarinci (2013) dengan

judul “Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media Animasi

Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Generik Sains” hasil

penelitian yang dapat disimpulkan pembelajaran model inkuiri terbimbing

dengan bantuan media animasi interaktif dapat meningkatkan kemampuan

generik sains siswa. Namun, dalam penelitian ini ada hal yang belum

tercapai secara maksimal yaitu aspek komunikasi lisan dan pemecahan

masalah. Sehingga peneliti mengangap perlu dilakukan pengelolaan kelas

yang lebih baik dalam melakukan kegiatan eksperimen pada tahap diskusi

atau mengemukakan pendapat, agar dapat menumbuhkan perhatian dan

komunikasi antar siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tahap

selanjutnya, dan kemampuan generik sains pada model pembelajaran

inkuiri terbimbing lebih baik daripada kemampuan generik sains pada

metode konvensional. Namun, dalam penelitian ini setelah siswa

menerima pembelajaran modelinkuiri terbimbing, tidak diberi angket

untuk mengetahui respon siswa. Maka dari itu setelah menerapkan

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

18

pembelajaran inkuiri terbimbing, sebaiknya diberikan angket untuk

mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan.

C. Kerangka Pikir

Salah satu tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan di

SMA/MA/SMALB adalah melakukan inkuiri ilmiah untuk memperoleh

kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan

berpikir ilmiah sesara kritis, kreatif dan mandiri (Permendiknas No. 22

Tahun 2006). Pembelajaran sains pada dasarnya harus melibatkan

keaktifan siswa dalam upaya untuk membangun kemampuan dan

keterampilan dasar siswa.

Pembelajaran fisika tidak cukup hanya menghafal materi dan

transfer belajar yang bersifat satu arah yaitu transfer pengetahuan dari guru

ke siswa. Pembelajaran yang seperti itu membuat siswa menjadi pasif dan

kurang tertarik untuk belajar fisika. Untuk memecahkan masalah

pembelajaran yang demikian upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan

model pembelajaran yaitu mengubah model pembelajaran yang berpusat

pada guru (teacher center) ke model pembelajaran yang berpusat pada

siswa (student center). Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing diharapkan siswa dapat belajar untuk menemukan kebenaran

dan penemuan baru melalui keterlibatan aktif dalam pembelajaran,

sehingga diharapkan terjadi kerjasama antar individu, komunikasi antara

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

19

siswa dengan siswa, dan guru dengan siswa serta meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah.

Gambar 1. Kerangka pikir

Pembelajaran fisika pada dasarmya melibatkan keaktifan siswa

dalam upaya membangun kemampuan dan keterampilan dasar

siswa dalam memecahkan suatu permasalahn

Pembelajaran dengan inkuiri terbimbing siswa belajar

menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan dengan

keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran

sehingga siswa aktif dan pembelajaran konvensional merupakan

pembelajaran fisika hanya menghafal materi dan menghitung

secara matematis sehingga transfer belajar yang bersifat satu arah

(guru ke siswa)

Meningkatkan keterampilan generik sains siswa

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

20

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2011: 64). Dilihat dari rumusan

masalah yang ada maka hipotesisnya yaitu:

H0 : model inkuiri terbimbingtidak berpengaruh terhadap keterampilan

generik sains

Ha : model inkuiri terbimbingberpengaruh terhadap keterampilan generik

sains

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Desain

penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group

Design(Sugiyono, 2011:73). Desain ini digunakan pada penelitian

eksperimen dengan menggunakan kelompok-kelompok atau kelas-kelas

yang sudah ada, dengan memilih kelas-kelas yang kondisinya sama.Dalam

penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pada masing-masing kelas diberikan pre-test terlebih dahulu untuk

mengetahui keadaan awal kelas tersebut sebelum diberikan perlakuan.

Kemudian pada kelas ekperimen diberikan perlakuan X yaitu

pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing, sedangkan pada

kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau dalam hal ini kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.

Gambar 2. Desain penelitian

Keterangan:

O1 : hasil pretest kelas eksperimen

O2 : hasil posstest kelas eksperimen

O3 : hasil pretest kelas kontrol

O4 : hasil posstest kelas kontrol

X : treatment untuk kelas eksperimen

- : tidak ada perlakuan untuk kelas kontrol

O1 X O2

O3 - O4

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

22

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Purworejo tahun

pelajaran 2015/2016, Kabupaten Purworejo, yang beralamat di Jalan May.

Jend. Parman Kutoarjo. Pelaksanaan penelitian selama 8bulan, mulai dari

bulan November 2015 sampai Juni 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA

semester genap 2015/2016 SMA Negeri 2 Purworejo. Banyaknya

siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Purworejo tahun pelajaran

2015/2016 adalah 132 siswa yang terbagi dalam 4 kelas.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas dari

keseluruhan populasi, karena besarnya populasi yang akan dijadikan

subyek penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

sampling purposive. Teknik ini digunakan apabila populasi bukan

terdiri dari individu-individu akan tetapi terdiri dari kelompok-

kelompok atau kelas-kelas. Jumlah kelompok kelas pada kelas XI IPA

adalah 4 kelas. Dari 4 kelas tersebut diambil 2 kelas yang digunakan

sebagai sampel penelitian.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

23

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitiannya adalah:

a. Variabel (independen) bebas (X)dalam penelitian ini adalah

pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing siswa kelas XI

SMA Negeri 2 Purworejo yang diperoleh melalui hasil

pengamatan pada saat pembelajaran dengan metode eksperimen.

b. Variabel (dependen) terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

kemampuan generik sains siswa pada mata pelajaran fisika yang

diambil datanya setelah mengikuti pembelajaran fisika dengan

model pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Angket

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang

pendapat siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam

pembelajaran fisika.

2. Observasi

Teknik ini digunakan pada saat penelitian berlangsung dengan

lembar pengamatan keterlakasanaan pembelajaran fisika menggunakan

model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diisi oleh observer.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

24

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data

mengenai keadaan siswa untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak.

4. Tes

Penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menguasai materi yang telah dipelajari sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan (treatment), yaitu dalam bentuk pre-test dan post-

testketerampilan generik sains pada dua kelompok yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna (Putro, 2012:33). Instrumen

dalam penelitian ini yaitu berupa angket yang digunakan untuk

mengungkap tanggapan siswa terhadap model pembelajan fisika

dengan model inkuiri terbimbing. Angket ini menggunakan skala

guttmanyaitu dengan 2 pilihan jawaban yaitu “Ya dan Tidak”.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

25

Pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing ini

diungkap dengan angket yang terdiri dari 20 butir soal. Alternatif

jawaban angket pada nomor butir soal positif dengan jawaban ya

dengan skor 1, jawaban tidak dengan skor 0. Kisi-kisi angket

tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa

Aspek Indikator No.

Pertanyaan

Pelaksanaan

pembelajaran

Tanggapan mengenai pembelajaran 1,2

Tanggapan mengenai tiap tahap

pembelajaran inkuiri 3,4

Tanggapan mengenai bimbingan

guru dalam pembelajaran 5

Tanggapan mengenaai dampak

pembelajaran 6, 7, 8, 13,

14, 15

Tanggapan mengenai kelebihan dan

kekurangan pembelajaran inkuiri 9, 10, 11, 12

Evaluasi Tanggapan mengenai bahasa dalam

soal pre test dan post test 16

Tanggapan mengenai soal-soal pre

test dan post test 17

Tanggapan mengenai tugas yang

diberikan guru 18

Tanggapan mengenai kelebihan dan

kekurangan evaluasi 19, 20

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala

pada objek penelitian (Putro, 2012:46). Lembar observasi

digunakan oleh peneliti untuk mengamati keterlaksanaan langkah-

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

26

langkah pembelajaran fisika dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing. Keterlaksanaan pembelajaran

berisi langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang diisi guru

dengan petunjuk penilaian yang sudah ada.

3. Tes

Menurut Putro (2012: 57) Tes merupakan salah satu alat

untuk melakukan pengukuran, yaitu alat alat untuk mengumpulkan

informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini

berupa keterampilan generik sains. Tes dapat juga diartikan

sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan

dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau

mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

kemampuan generik sains siswa. Tes yang digunakan adalah tes

dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan pada saat pre-

testsebelum pembelajaran dan post-testsetelah pembelajaran

dengan model inkuiri terbimbing baik dalam kelas eksperimen

maupun kelas kontrol.Menurut Indah (2013 :301) kisi-kisi

instrumen tes dan indikator keterampilan generik sains pada Tabel

2.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

27

Tabel 2

Kisi-Kisi Instrumen Tes Keterampilan Generik Sains

No Aspek Indikator Nomor

soal

1. Pengamatan - Pengamatan langsung

Menggunakan

sebanyak mungkin

indera dalam

mengamati

percobaan/fenomena

alam

- Pengamatan tidak

langsung

Menggunakan alat ukur

sebagai alat bantu

indera dalam

mengamati percobaan

/gejala alam

4,19

2. Kesadaran

tentang skala

besaran

Menyadari obyek-obyek

alam dan kepekaan yang

tinggi terhadap skala

numerik sebagai

besaran/ukuran skala

mikroskopis ataupun

makroskopis

1, 7, 20

3. Bahasa

simbolik

Menjelaskan simbol,

lambang, dan istilah

3, 15, 18

4. Kerangka

logika taat asas

Mencari hubungan logis

antara dua aturan

17

5. Inferensi logika Menarik kesimpulan dari

suatu gejala berdasarkan

aturan/hukum-hukum

terdahulu

5, 13

6. Hukum sebab

akibat

- Menyatakan hubungan

antar dua variabel atau

lebih dalam suatu

gejala alam tertentu

- Memperkirakan

penyebab gejala alam

12, 14

7. Pemodelan

matematik

- Mengungkap fenomena

dalam bentuk rumusan

- Mengajukan alternatif

penyelesaian masalah

6, 8, 9, 10,

16

8. Membangun

konsep

Menambah konsep baru 2, 11

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

28

Tabel 3

Pedoman Penskoran Tes Keterampilan Generik Sains

Jawaban Skor

Benar 1

Salah 0

Soal pretest dan posttest sebelum diujikan terlebihdahulu diuji

validitasnya. Uji validitas soal dilakukan melalui 3 cara yaitu

dengan:

1) Content validity (validitas isi), yaitu dengan melalui

pembuatan kisi-kisi soal

2) Face validity (validitas muka), yaitu dengan berkonsultasi

dengn pakar atau ahli di dalam materi yang akan

disampaikan dalam hal ini adalah dosen pembimbing.

3) Uji validitas butir soal atau validitas item. Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

ketepatan suatu instrumen. Instrumen yang valid akan

menghasilkan data yang valid pula. Beberapa instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa.

Menurut Eko Putro Widyoko (2012:147), rumus

menghitung validitas adalah:

𝑟𝑥𝑦 =∑ 𝑥𝑦

√(∑ 𝑥2

)(∑ 𝑦2

)

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

29

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = skor butir

Y = skor total

N = jumlah responden

Instrumen penelitian yang sudah diketahui validitasnya,

kemudian dilakukan pengujian reliabilitas.

4) Reabilitas Soal

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut

digunakan pada sejumlah subyek yang sama pada waktu

lain, maka hasilnya akan tetap sama.Menurut Eko Putro

Widyoko (2012:163), rumus menghitung reabilitas adalah:

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

∑ 𝜎2

𝜎2)

Dengan 𝜎2 =∑ 𝑋2−

(∑ 𝑋)2

𝑁

𝑁

Keterangan:

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎2 = jumlah varians butir

𝜎2 = varians total

X = skor total

N = jumlah responden

Uji validitas dan uji reabilitas digunakan untuk

mengetahui keabsahan setiap soal sebelum instrumen

penelitian digunakan. Uji validitas dan reabilitas yang

peneliti lakukan berdasarkan penilaian berbasis kelas,

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

30

meliputi validitas isi (content validity) dan validitas

tampang (face validity). Instrumen tes pada validitas ini

yang berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen

mengukur isi (konsep) yang harus diukur dapat dilakukan

dengan menelaah kisi-kisi setiap tes, untuk memastikan

bahwa soal-soal tes itu sudah mencerminkan keseluruhan

isi materiyang seharusnya dikuasai menurut tujuan

kurikulum. Sedang instrumen tes pada validitas tampang

(face validity) yang menunjukkan apakah alat pengukur

atau instrumen penelitian dari segi rupanya nampak

mengukur apa yang ingin diukur.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian,

karena dalam analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan

hipotesis yang sudah diajukan. Analisis data digunakan untuk mengetahui

kondisi populasi sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel dan

digunakan untuk menguji pengaruh pembelajaran dengan menerapkan

model inkuiri terbimbing terhadap peningkatan kemampuan generik sains

siswa dalam pembelajaran fisika.

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data ini diperoleh dari

hasil pretest dan posttest keterampilan henerik sains. Data hasil pretest dan

posttestketerampilan generik sains dari kelas kontrol dan kelas eksperimen

akan dianalisis dengan uji t dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

31

perbedaan kemampuan awal dan akhir setelah diberikan model

pembelajaran inkuiri terbimbing. Sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat penyebaran atau distribusi

nilai siswa dalam satu kelas, apakah nilai hasil pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Rumus

yang digunakan adalah Chi Kuadrat.

𝑋2 = ∑(𝑓0−𝑓ℎ)2

𝑓ℎ

𝑘𝑖=1 (Arikunto, 2013: 333)

Keterangan:

X2 = Chi-kuadrat

f0= frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

fh= frekuensi yang diharapkan

jika X2hitung ≤ X2

tabeldengan derajat kebebasan dk = k -1 dengan taraf

signifikan 5% maka akan berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hipotesis yang digunakan

adalah :

𝐻0 ∶ 𝜎12 = 𝜎2

2 (variansnya homogen)

𝐻𝑎 ∶ 𝜎12 ≠ 𝜎2

2 (variansnya tidak homogen)

Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus :

𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 (Sugiyono, 2011 : 199)

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

32

Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka varian tidak homogen.

Analisis data tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian. Uji hipotesis dilakukan setelah uji prasyarat terpenuhi, yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui dan

membandingkan kemampuan generik sains kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menguji kesamaan dua

rata–rata. Uji kesamaan rata–rata yang digunakan adalah dengan uji

pihak kanan. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut :

H0 = µ1 ≤ µ2 : Model inkuiri terbimbing tidak berpengaruh

terhdap keterampilan generik sains, kelas eksperimen lebih kecil

daripada kelas kontrol.

Ha = µ1> µ2 : Model inkuiri terbimbing berpengaruh terhdap

keterampilan generik sains, kelas eksperimen lebih besar daripada

kelas kontrol.

Uji t yang digunakan adalah:

𝑡 =�̅�1−�̅�2

√𝑠1

2

𝑛1+

𝑠22

𝑛2

(Sugiyono, 2011 : 197)

Keterangan:

�̅�1 = rata – rata kelas eksperimen

�̅�2 = rata – rata kelas kontrol

𝑠12= varians kelompok eksperimen

𝑠22 = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = jumlah siswa kelompok kontrol

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

33

4. Uji N-gain

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan generik sains siswa

melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing, teknik data yang

digunakan pada penelitian ini adalah dengan uji N-gain

𝑔 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Hasil perhitungan N-gain dikonversikan dengan kriteria pada Tabel

4(Liliawati dalam Indah, 2013: 303).

Tabel 4

Kriteria Normal Gain

No Kriteria Kesimpulan

1. g ≥ 0,7 Tinggi

2. 0,3 ≥ g > 0,7 Sedang

3. g < 0,3 Rendah

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Data Awal Penelitian

Data nilai awal yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah nilai pretest keterampilan generik sains pada materi

termodinamika untuk mengetahui keterampilan generik sains awal.

Kelas yang akan digunakan terdiri dari 2 kelas, yaitu 1 kelas

eksperimen dan 1 kelas kontrol. Tes pretest keterampilan generik

sains diberikan diawal pertemuan. Soal pretest keterampilan

generik sains berbentuk pilihan ganda.

Pada penelitian ini, nilai yang digunakan adalah nilai

pretestketerampilan generik sains yang diberikan diawal

pertemuan. Data ini digunakan untuk uji sebelum perlakuan yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Data nilai pretest kelas eksperimen dengan jumlah

siswa 30 dengan nilai rata-rata 39,83.

b. Data nilai pretest kelas kontrol dengan jumlah siswa

27 dengan nilai rata-rata 35,55.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

35

Tabel 5

Data Awal Rata-Rata Pretest Keterampilan Generik

Sains Siswa

No Sumber Jumlah

Siswa

Rata-Rata

Pretest

1. Kelas Eksperimen 30 39,83

2. Kelas Kontrol 27 35,55

Tabel 6

Data Awal Keterampilan Generik Sains Siswa

No Aspek

Keterampilan

Generik Sains

Kelas

Eksperimen (%)

Kelas

Kontrol (%)

1 Aspek 1 28 % 33 %

2 Aspek 2 51 % 54 %

3 Aspek 3 46 % 28 %

4 Aspek 4 47 % 37 %

5 Aspek 5 25 % 22 %

6 Aspek 6 25 % 26 %

7 Aspek 7 42 % 38 %

8 Aspek 8 40 % 35 %

Rata-rata 38% 34%

2. Data Nilai Akhir Penelitian

Data nilai akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nilai post test keterampilan generik sains pada materi

termodinamika untuk mengetahui keterampilan generik sains siswa

setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran fisika

berbasis inkuiri terbimbing. Kelas yang akan digunakan terdiri dari

2 kelas, yaitu 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Tes post test

keterampilan generik sains diberikan pada akhir tatap muka. Soal

post test keterampilan generik sains dalam bentuk pilihan ganda.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

36

a. Data nilai posttest kelas eksperimen dengan jumlah

siswa 30 dengan nilai rata-rata 78,83

b. Data nilai post test kelas kontrol dengan jumlah

siswa 27 dengan nilai rata-rata 68,33

Tabel 7

Data Akhir Rata-Rata Posttes Keterampilan Generik

Sains Siswa

No Sumber Jumlah

Siswa

Rata-Rata

posttest

1. Kelas Eksperimen 30 78,83

2. Kelas Kontrol 27 68,33

Tabel 8

Data Akhir Keterampilan Generik Sains Siswa

No Aspek

Keterampilan

Generik Sains

Kelas

Eksperimen (%)

Kelas

Kontrol (%)

1 Aspek 1 77 % 67 %

2 Aspek 2 84 % 78 %

3 Aspek 3 78 % 62 %

4 Aspek 4 83 % 74 %

5 Aspek 5 77 % 61 %

6 Aspek 6 73 % 61 %

7 Aspek 7 81 % 71 %

8 Aspek 8 75 % 65 %

Rata-rata 78% 67%

B. Analisis Data

1. Hasil Tes Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen

a. Hasil Pretest Keterampilan Generik Sains Kelas

Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai hasil pretest keterampilan generik sains kelas

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

37

eksperimen dari 30 siswa yang dijadikan sampel diperoleh

data sebagai berikut. Nilai terendah dari

pretestketerampilan generik sains kelas eksperimen adalah

15 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut

sebanyak 1 siswa, sedangkan nilai tertingginya adalah

adalah 75 dengan jumlah siswa sebanyak 1 siswa. Nilai

rata-rata pretestketerampilan generik sains kelas

eksperimen sebesar 39,83 sehingga siswa yang mendapat

nilai di atas rata-rata sebanyak 13 siswa, sedangkan siswa

yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 17 siswa.

b. Hasil Posttest Keterampilan Generik Sains Kelas

Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai hasil posttest keterampilan generik sains kelas

eksperimen dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa yang

dijadikan sampel diperoleh data sebagai berikut. Nilai

terendah dari posttestketerampilan generik sains kelas

eksperimen adalah 65 dengan jumlah siswa yang mendapat

nilai tersebut sebanyak 1 siswa, sedangkan nilai tertinggi

posttestketerampilan generik sain adalah 95 dengan jumlah

siswa yang mendapat nilai tersebut sebanyak 1 siswa. Nilai

rata-rata posttestketerampilan generik sains kelas

eksperimen sebesar 78,83 sehingga jumlah siswa yang

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

38

mendapat nilai di atas rata-rata posttestketerampilan

generik sains kelas eksperimen sebanyak 19 siswa,

sedangkan jumalah siswa yang mendapat nilai di atas rata-

rata posttestketerampilan generik sains kelas eksperimen

dibawah rata-rata sebanyak 11 siswa.

Gambar ini merupakan diagram perbandingan hasil

tes keterampilan generik sains yang dilakukan sebelum

pembelajaran inkuiri terbimbing (pretest) keterampilan

generik saindi kelas eksperimen dan sesudah pembelajaran

inkuiri terbimbing (posttest) keterampilan generik sains

pembelajaran kelas eksperimen.

Gambar 3. Perbandingan Nilai Pre test dan Post test Kelas

Eksperimen

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i Pre

test

dan

Po

stte

st

Jumlah Siswa

Diagram Perbandingan Nilai Pretest Dan

Posttest Kelas Eksperimen

pretest posttest

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

39

c. Analisis Indikator Keterampilan Generik Sains

Berdasarkan Pre test Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai analisis indikator keterampilan generik sains

berdasarkan pre test dan post test keterampilan generik

sains di kelas eksperimen yang dijadikan sampel diperoleh

data sebagai berikut. Indikator keterampilan generik sains

terendah pada saat pre test adalah aspek 5 dan 6 yaitu

inferensi logika dan hukum sebab akibat, dengan nomor

soal untuk aspek 5 yaitu 5 dan 13 dan nomor soal untuk

aspek 6 yaitu 12 dan 14, sedangkan indikator keterampilan

generik sains tertinggi pada saat pre test adalah aspek

nomor 2 yaitu kesadaran tentang skala dengan nomor soal

1, 7, dan 20. Sementara itu, indikator keterampilan generik

sain terendah pada saat post test adalah aspek 6 yaitu

hukum sebab akibat dengan nomor soal 12 dan 14,

sedangkan indikator keterampilan generik sains tertinggi

pada saat post test adalah aspek nomor 2 yaitu kesadaran

tentang skala besaran dengan nomor soal 1, 7, dan 20.

Gambar ini merupakan grafik perbandingan hasil

analisis indikator keterampilan generik sains berdasarkan

pre test dan post tes keterampilan generik sains kelas

eksperimen.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

40

Gambar 4. Perbedaan Pretest dan Posttest Tiap Aspek

Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen

Keterangan

Aspek 1: Pengamatan

Aspek 2: Kesadaran tentang skala besaran

Aspek 3: Bahasa simbolik

Aspek 4: Kerangka logika taat asas

Aspek 5: Inferensi logika

Aspek 6: Hukum sebab akibat

Aspek 7: Pemodelan matematik

Aspek 8: Membangun konsep

2. Hasil Tes Keterampilan Generik Sains Kelas Kontrol

a. Hasil Pretest Keterampilan Generik Sains Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai hasil pretest keterampilan generik sains kelas kontrol

dari 27 siswa yang dijadikan sampel diperoleh data sebagai

berikut. Nilai terendah dari pretest kelas kontrol adalah 10

dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut sebanyak 1

siswa, sedangkan nilai tertingginya adalah adalah 70 dengan

28%

51%46% 47%

25% 25%

42% 40%

77%84%

78%83%

77% 73%81%

75%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8

pe

rse

nta

se(%

)

Aspek Keterampilan Generik sains

Diagram Perbedaan Pre test dan Post test Tiap

Aspek Keterampilan Generik Sains Kelas

Eksperimen

PRETEST POSTTEST

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

41

jumlah siswa sebanyak 1 siswa. Nilai rata-rata pretest kelas

kontrol sebesar 35,55 sehingga siswa yang mendapat nilai di

atas rata-rata sebanyak 10 siswa, sedangkan siswa yang

mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 17 siswa.

b. Hasil Posttest Keterampilan Generik Sains Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai hasil posttest keterampilan generik sains kelas

kontrol dari 27 siswa yang dijadikan sampel diperoleh data

sebagai berikut. Nilai terendah dari posttest kelas kontrol

adalah 60 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut

sebanyak 6 siswa, sedangkan nilai tertingginya adalah 80

dengan jumlah siswa yang mendapat nilai tersebut sebanyak 2

siswa. Nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 68,33

sehingga siswa yang mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak

15 siswa, sedangkan yang dibawah rata-rata sebanyak 12 siswa.

Gambar ini merupakan diagram perbandingan hasil tes

keterampilan generik sains sebelum (pretest) dan sesudah

(posttest) pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri

terbimbing pada kelas kontrol.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

42

Gambar 5. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol

c. Analisis Indikator Keterampilan Generik Sains

Berdasarkan Pre test Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian

mengenai analisis indikator keterampilan generik sains

berdasarkan pretest dan posttestketerampilan generik sains di

kelas kontrol yang dijadikan sampel diperoleh hasil sebagai

berikut. Indikator keterampilan generik sains terendah pada saat

pretest adalah aspek 5 yaitu inferensi logika yaitu soal nomor 5

dan 13, sedangkan indikator keterampilan generik sains

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

Nila

i pre

test

dan

po

stte

st

Jumlah Siswa

Diagram Perbandingan Nilai Pre test dan Post

test Kelas Kontrol

PRETEST POSTTEST

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

43

tertinggi pada saat pretest adalah aspek nomor 2 yaitu

kesadaran tentang skala besaran pada butir soal nomor 1, 7, dan

20. Sementara itu, indikator keterampilan generik sain terendah

pada saat posttest adalah aspek 5 dan 6 yaitu inferensi logika

dan hukum sebab akibat dengan nomor soal untuk aspek 5 yaitu

nomor 5 dan 13 dan aspek nomor 6 yaitu 12 dan 14, sedangkan

indikator keterampilan generik sains tertinggi pada saat posttest

adalah aspek nomor 2 yaitu kesadaran tentang skala besaran

pada butir soal nomor 1, 7, dan 20.

Gambar ini merupakan grafik perbandingan hasil

analisis indikator keterampilan generik sains berdasarkan

pretestketerampilan geneik sains yang diberikan diawal

pertemuan kelas kontrol dan posttestketerampilan generik sains

yang diberikan diakhir pertemuan di kelas kontrol.

Gambar 6. Perbedaan Pretest dan Post test Tiap Aspek

Ketrampilan Generik Sains Kelas Kontrol

33%

54%

28%37%

22% 26%

38% 35%

67%

78%

62%

74%

61% 61%71%

65%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

ASPEK 1ASPEK 2ASPEK 3ASPEK 4ASPEK 5ASPEK 6ASPEK 7ASPEK 8

Pe

rse

nta

se(%

)

Aspek Keterampilan Generik Sains

Diagram Perbedaan Pretest dan Posttest Tiap

Aspek Ketrampilan Generik Sains Kelas Kontrol

PRETEST POSTTEST

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

44

Keterangan

Aspek 1: Pengamatan

Aspek 2: Kesadaran tentang skala besaran

Aspek 3: Bahasa simbolik

Aspek 4: Kerangka logika taat asas

Aspek 5: Inferensi logika

Aspek 6: Hukum sebab akibat

Aspek 7: Pemodelan matematik

Aspek 8: Membangun konsep

3. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Generik Sains Siswa

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Hasil yang diperoleh pada pretestketerampilan generik

sains oleh siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari penelitian

ini secara rinci tersaji pada Tabel 9.

Tabel 9

Hasil Pretest Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Hasil Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Hasil 30 27

Nilai Tertinggi 75 70

Nilai Terendah 15 10

Rata-Rata 39,83 35,55

Dari hasil pretestketerampilan generik sains sebelum

dilakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri

terbimbing, dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa di kelas

eksperimen diperoleh rata-rata pretestketerampilan generik sains

adalah 39,50 dengan nilai terendah yaitu 15 dan nilai tertinggi

adalah 75. Sedangkan pada kelas kontrol hasil rata-rata pretest

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

45

keterampilan generik sains dari jumlah siswa sebanyak 27 siswa

adalah 35,55 dengan nilai terendah adalah 10 dan tertinggi yaitu

70. Diagram hasil dari pretest keterampilan generik sains siswa

disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7. Hasil pretest keterampilan generik sains siswa kelas

kontrol dan kelas eksperimen

Hasil yang diperoleh pada post test keterampilan generik

sain oleh siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari penelitian

ini secara rinci tersaji pada Tabel 10.

1510

7570

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sko

r N

ilai

Diagram Hasil Pre test Keterampilan Generik

Sains Siswa Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Nilai Terendah Nilai Tertinggi

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

46

Tabel 10

Hasil PosttestKeterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Hasil Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah Hasil 30 27

Nilai Tertinggi 95 80

Nilai Terendah 65 60

Rata-Rata 78,83 68,33

Dari hasil post testketerampilan generik sains sesudah

dilakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri

terbimbing, dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa di kelas

eksperimen diperoleh rata-rata post test keterampilan generik sains

adalah 78,83 dengan nilai terendah yaitu 65 dan nilai tertinggi

adalah 95. Sedangkan pada kelas kontrol hasil rata-rata post test

keterampilan generik sains dari jumlah siswa sebanyak 27 siswa

adalah 68,33dengan nilai terendah adalah 60 dan tertinggi yaitu 80.

Diagram hasil dari post testketerampilan generik sains siswa

disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8. HasilPosttestKeterampilan Generik Sains Siswa

KelasKontroldanKelasEksperimen

65 60

9580

0

20

40

60

80

100

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Sko

r N

ilai

Diagram Hasil Post test Keterampilan Generik Sains

Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

47

4. Pengujian Hipotesis

Analisis data yang meliputi uji prasyarat analisis statistik

dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, uji

hipotesis dengan menggunakan uji t-pasangan, serta uji N-gain.

a. Uji Prasyarat Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji prasyarat melalui pengujian normalitas

dilakukan terhadap dua buah data yaitu nilai pretest dan

posttest. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan SPSS 17.0. Uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan untuk memeriksa

apakah suatu pengumpulan data terdeskripsi secara baik,

dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal

apabila Sig (2-tailed) diatas 0,05 maka berdistribusi

normal. Untuk lebih jelasnya, hasil uji normalitas pretest

dan posttestketerampilan generik sains kelas eksperimen

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11

Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Sumber Nilai Sig (2-tailed)

Pretest

Nilai Sig (2-tailed)

Posttest

Kelas

Eksperimen

0,38 0,16

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

48

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, diperoleh

Nilai Sig (2-tailed) > 0,05 yang dapat diartikan bahwa

kelas eksperimen berdistribusi normal.

Sementara itu, hasil uji normalitas pretest dan

posttest kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12

Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol

Sumber Nilai Sig (2-tailed)

Pretest

Nilai Sig (2-tailed)

Posttest

Kelas

Kontrol

0,62 0,48

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, diperoleh

Nilai Sig (2-tailed) > 0,05 yang dapat diartikan bahwa

kelas kontrol berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan terhadap dua buah

data yaitu data nilai pretest dan posttest, baik dari kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Uji homogenitas

dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13

Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Sumber Nilai Sig. Kep Uji

Kelas eksperimen

dan kelas kontrol

0,97 H0 diterima

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

49

Berdasarkan hasil uji homogenitas diatas,

diperoleh nilai p-value 0,966 ≥ 0,05 maka H0diterima

yang dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas

eksperimen homogen.

3) Uji Hipotesis

Setelah melakukan perhitungan uji prasyarat

melalui uji normalitas, maka didapatkan kesimpulan bahwa

data pretest dan posttest keterampilan generik sains siswa

kelas eksperimen maupun kontrol berdistribusi normal.

Karena data berdistribusi normal, selanjutnya untuk melihat

pengaruh model pembelajaran unkuiri terbimbing terhadap

keterampilan generik sains siswa pada termodinamika,

maka cara menghitungnya adalah dengan menggunakan

rumus uji t-pasangan.

Data yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini

adalah posttest, standar deviasi, dan jumlah sampel. Harga

untuk thitung pada taraf signifikasi 5%. Uji-t dengan bantuan

SPSS 17.0. Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika

nilai signifikasi atau sig.(2-tailed) > 0,05 dan tolak H0 jika

nilai signifikasi atau sig.(2-tailed) > 0,05. Karena nilai

signifikasi atau sig.(2-tailed) <0,05 maka H0 ditolak pada

taraf signifikasi 5%. Artinya terdapat pengaruh model

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

50

pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan

generik sains siswa pada materi termodinamika. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14

Hasil Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sumber Standar

Deviasi

Jumlah

Sampel

Uji-t

Sig (2-tailed)

Kelas

Eksperimen

6,52 30 0,000

Kelas

Kontrol

6,20 27

4) Uji N-gain

Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain, diperoleh

rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,64 yang

diinterpretasikan bahwa peningkatan keterampilan generik

sains siswa dikelas eksperimen berada pada tingkat sedang.

Sedangkan rata-rata N-gain untuk kelas kontrol sebesar

0,48 yang diinterpretasikan bahwa keterampilan generik

sains siswa di kelas kontrol berada pada tingkat sedang.

Dengan demikian, keterampilan generik sains siswa yang

telah melaksanakan model pembelajaran inkuiri terbimbing

sama dengan siswa yang tidak melaksanakan model inkuiri

terbimbing. Untuk lebih jelasnya tentang hasil uji N-gain

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

51

Tabel 15

Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sumber N-gain Keterangan

Kelas

Eksperimen

0,64 Sedang

Kelas Kontrol 0,48 Sedang

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap

keterampilan generik sains siswa kelas XI SMA Negeri 2 Purworejo tahun

2015/2016. Menurut Munawaroh (2015) sebelum diberi perlakuan model

pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing sebagian besar siswa tidak

menyukai fisika sehingga nilai siswa banyak yang kurang. Model

pembelajaran yang digunakan merupakan model pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher center) sehingga kurang meningkatkan

keterampilan generik sains siswa.

Berdasarkan hasil analisis indikator keterampilan generik sains,

dapat dilihat bahwa rata-rata nilai tiap indikator pada posttest lebih besar

daripada rata-rata nilai tiap indikator pada pretest, baik di kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Namun, penguasaan keterampilan

generik sains siswa berdasarkan indikatornya, kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas kontrol. Pada aspek terendah kelas kontrol untuk pretest

adalah aspek nomor 5 yaitu inferensi logika dengan nomor soal 5 dan 13

mengenai proses termodinamika dan aspek tertinggi adalah aspek nomor 2

yaitu kesadaran tentang skala besaran soal nomor 1, 7, dan 20 mengenai

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

52

proses dan persamaan termodinamika sedangkan untuk posttest kelas

kontrol terendah adalah aspek nomor 5 dan 6 yaitu inferensi logika dan

hukum sebab akibat dan aspek tertinggi adalah aspek nomor 2. Kelas

eksperimen untuk pre test terendah adalah aspek nomor 5 dan 6 yaitu

inferensi logika dan hukum sebab akibat dengan nomor soal 5, 13, 12, dan

14 mengenai proses termodinamika dan aspek tertinggi adalah aspek

nomor 2 yaitu kesadaran tentang skala besaran soal nomor 1, 7, dan 20

mengenai proses dan persamaan termodinamika sedangkan untuk post test

kelas eksperimen terendah adalah aspek nomor 6 yaitu hukum sebab

akibat dan aspek tertinggi adalah aspek nomor 2.

Persentase nilai pre test terendah pada kelas kontrol adalah aspek

nomor 5 dengan persentase 22% dan tertinggi pada aspek nomor nomor 2

dengan persentase 54% dan post test terendah pada kelas kontrol aspek

nomor 5 dan 6 dengan persentase 61% dan tertinggi pada aspek nomor 2

dengan persentase 78%. Persentase nilai pre test terendah pada kelas

eksperimen adalah aspek nomor 5 dan 6 dengan persentase 25% dan

tertinggi pada aspek nomor nomor 2 dengan persentase 51% dan post test

terendah pada kelas eksperimen aspek nomor 6 dengan persentase 73%

dan tertinggi pada aspek nomor 2 dengan persentase 84%.

Presentase nilai rata-rata pre test keterampilan generik sains secara

umum untuk kelas ekperimen adalah 38% dan untuk kelas kontrol 34%,

sedangkan persentase nilai rata-rata post test keterampilan generik sains

untuk kelas eksperimen adalah 78% dan untuk kelas kontrol adalah 67%.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

53

Dengan demikian nilai rata-rata posttest lebih besar daripada nilai rata-rata

pretest baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol tetapi nilai rata-

rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

Interpretasi berdasarkan uji homogenitas data pretest keterampilan

generik sains dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan

bahwa secara umum keterampilan generik sains siswa sebelum dilakukan

pembelajaran dari dua kelas tersebut adalah sama. Begitu juga dengan uji

homogenitas data posttest yang dapat disimpulkan bahwa secara umum

keterampilan generik sains siswa sesudah dilakukannya pembelajaran dari

dua kelas tersebut juga sama.

Hasil temuan yang diperoleh selama penelitian adalah terdapat

pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan

generik sains siswa pada materi termodinamika. Model pembelajaran

inkuiri terbimbing yang digunakan di kelas eksperimen dapat

mempengaruhi keterampilan generik sains siswa jauh lebih baik

dibandingkan dengan kelas kotrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang

menggunakan uji t hasil pretest dan post testketerampilan generik sains

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf 5% adalah 0,000 < 0,05

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Nilai N-gain yang didapat dari pretest dan posttest kelas

eksperimen adalah sebesar 0,64 dimana hal ini dapat diinterpretasikan

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

54

bahwa peningkatan keterampilan generik sains siswa yang menggunakan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berada pada taraf sedang.

Sedangkan, nilai rata-rata N-gain yang didapat dari pretest dan

posttestketerampilan generik sain kelas kontrol adalah sebesar 0,48

dimana hal ini dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan keterampilan

generik sains siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional

berada pada taraf sedang.

Hasil N-gain yang menunjukkan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen pada taraf sedang dikarenakan beberapa kegiatan

pembelajaran yang pelaksanaanya kurang maksimal kegiatan

pembelajaran tersebut yakni kegiatan guru dalam membimbing siswa

dalam mengumpulkan informasi atau data-data tentang konsep yang

dipelajari melalui studi pustaka dari berbagai referensi pada tahapan

pengumpulan data. Kegiatan pembelajaran lainnya yang rata-rata kurang

maksimal adalah kegiatan guru dalam menumbuhkan dan meningkatkan

interaksi antar siswa pada tahap pengumpulan data eksperimen masih ada

kelompok siswa yang belum kompak. Hal ini dapat dilihat dari persiapan

kelompok yang kurang maksimal sebelum dilaksanakannya pembelajaran

berupa persiapan alat dan bahan untuk praktikum, serta pelaksanaan

praktikumnya yang hanya terpusat pada beberapa siswa disetiap

kelompoknya. Siswa cenderung lebih patuh kepada guru asli dari pada

dengan peneliti sehingga siswa kurang serius dalam kegiatan

pembelajaran, siswa belum terbiasa dengan model inkuiri terbimbing

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

55

karena model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih menekankan siswa

aktif dalam pembelajaran dengan menemukan sendiri jawaban dari suatu

permasalahan yang dipertanyakan.Model pembelajaran inkuiri terbimbing

yang digunakan oleh kelas eksperimen terdapat tahapan pengumpulan data

verifikasi, siswa akan mencari segala jenis informasi tentang materi yang

akan diselidiki dan dibuktikan dengan eksperimen, sehingga pembelajaran

fisika menjadi lebih bermakna, seperti teori Gagne dan Briggs media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain terdiri dari: buku,

tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide foto,

gambar, grafik, televisi dan komputer. Sementara itu pembelajaran di kelas

kontrol, menggunakan pembelajaran konvensional pada tahap bertanya

tidak cukup untuk memberikan informasi.

Perbedaan pembelajaran konvensional dan dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing adalah jika pembelajaran konvensional

lebih berpusat kepada guru sedangkan model pembelajaran inkuiri

terbimbing lebih berpusat pada siswa, pada proses tahapan inkuiri ada

tahapan mengumpulkan data atau informasi sehingga siswa dapat

memperkaya pengetahuan mereka. Seperti teori psikologi kontruktivis,

seperti Pieget dan Vygotsky pada pembelajaran inkuiri, siswa adalah

partisipan aktif, yaitu siswa bekerja dalam kelompok, belajar untuk

berpikir dan berperan sebagai ilmuwan. Model inkuiri didefinisikan oleh

Pieget sebagai pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

56

melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingin melihat apa yang

terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan

mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang

satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya

dengan yang ditemukan orang lain.

Berdasarkan hal di atas, bahwa terdapat perbedaan keterampilan

generik sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing dengan keterampilan generik sains siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional. Uji t hasil pretest dan post testketerampilan

generik sains kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf 5% adalah

0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha yang artinya model inkuiri

terbimbing berpengaruh terhadap keterampilan generik sains.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh

Triani (2015) hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model inkuiri

terbimbing berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dan

keterampilan generik sains dan penelitian yang dilakukan oleh Supardi

Yasa (2013) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Berbasis Kemampuan Generik Sains terhadap Pemahaman

Konsep IPA Siswa SD Kelas V Di Kelurahan Banyuasri” hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA

antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan inkuiri

terbimbing berbasis kemampuan generik sains dan kelompok siswa yang

belajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Pemahaman

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

57

konsep IPA yang dicapai oleh kelompok siswa yang belajar dengan model

inkuiri terbimbing berbasis kemampuan generik sains lebih baik

dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model

pembelajaran STAD. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pemahaman

konsep IPA yang dicapai oleh kelompok siswa yang belajar dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis kemampuan generik sains (M1 =

83,7) lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kelompok siswa

yang belajar dengan model pembelajaran STAD (M2 = 74).

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pengaruh model pembelajaran fisika

berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan generik sains siswa

hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh

terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi termodinamika

kelas XI SMA Negeri 2 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini

diperoleh dari hasil uji-t pada taraf 5% dengan hasil 0,000 < 0,05 dengan

standar deviasi 6,52 untuk kelas eksperimen dan 6,20 untuk kelas kontrol

yang berarti pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing memberikan

pengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa kelas XI SMA Negeri

2 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016.

B. Saran

Mengacu pada hasil kesimpulan di atas, maka penulis menyampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan generik sains

siswa. Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat

dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran fisika.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap

keterampilan generik sains siswa. Namun, dalam penelitian ini belum

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

59

ada seberapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

terhadap keterampilan generik sains siswa. Sehingga untuk selanjutnya

perlu mencari seberapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri

terbimbing terhadap keterampilan generik sains siswa untuk

mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

terhadap keterampilan generik sains siswa.

3. Pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing membutuhkan

waktu yang cukup banyak. Jadi, sebaiknya pengalokasian waktu

kegiatan pembelajaran pada RPP dibuat lebih baik lagi.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

60

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran berbasis inkuiri metode dan aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anggi, Fani Rarici. 2013. Skripsi tentang Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

Berbantuan Media Animasi Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan

Generik Sains http://lib.unnes.ac.id/19742/1/4201409048.pdf diakses pada

tanggal 4 Januari 2016 pada pukul 18.21 WIB.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

I ketut mahardika,dkk. 2012. Jurnal tentang Penggunaan Model Pembelajaran

Creative Problem Solving Disertai Lks Kartun Fisika Pada Pembelajaran

Fisika di SMP volume 1 nomor 1 halaman 231.

http://library.unej.ac.id/client/en_US/default/search/asset/492?qu=WAHY

UNI%2C+Sri&ic=true&ps=300 diakses pada tanggal 4 Januari 2016 pukul

18.42 WIB.

Indah, Septin Widiati, et.al. 2013. Jurnal Peningkatan Keterampilan Generik

Sains Dan Hasil Belajar IPA Fisika Dengan Model Learning Cycle 5E

Disertai Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 2

Maesan volume 2 nomor 3 halaman 303. Diakses pada tanggal 18 Oktober

2015.

Kurniawan, Endar Aditya. 2014. Skripsi Dengan Judul Pengaruh Kemandirian

Belajar Dan Sikap Ilmiah Dalam Metode Eksperimen Berbasis Verifikasi

Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

N 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

Munawaroh. Siska Desy Fatmaryanti. 2015. Prosiding deskripsi pembelajaran

fisika ditinjau dari keterlaksanaan inkuiri pada kelas XI IPA 3 SMA

Negeri 2 Purworejo, Seminar Nasional PFIS.015.UMP.

Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah.

Putro, Eko Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina.2006.Strategi Pembelajaran.Bandung.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

61

Saptorini. 2008. Jurnal Peningkatan Keterampilan Generik Sains Bagi

Mahasiswa Melalui Perkuliahan Praktikum Kimia Analisis Instrumen

Berbasis Inkuiri. Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 190-198. Diakses pada tanggal

18 Oktober 2015.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Taufiq, Ketang Wiyono. 2009. Prosiding tentang The Application Of

Hypothetical Deductive Learning Cycle Learning Model To Improve

Senior High School Students’ Science Generic Skills On Rigid Body

Equilibrium

http://eprints.unsri.ac.id/805/1/The_Application_Of_Hypothetical_Deducti

ve_Learning_Cycle_and_generics_Skill.pdf diakses pada tanggal 4 Januari

2016 pukul 18.40 WIB

Triani, Mei, dkk. 2015. Jurnal tentang Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing

Terhadap Hasil Belajar Dan Keterampilan Generik Sains Siswa

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/viewFile/9710/6330

diakses pada tanggal 4 Januari 2016 pukul 18.03 WIB

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 3.

Widiyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yasa, Supardi, dkk. 2013. Jurnal tentang Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Berbasis Kemampuan Generik Sains Terhadap Pemahaman

Konsep Ipa Siswa Sd Kelas V Di Kelurahan Banyuasri

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/714/587

diakses pada tanggal 4 Januari 2016 pukul 18.04 WIB

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

LAMPIRAN

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

LAMPIRAN 1

Instrumen Penelitian

a. Silabus Penelitian

b. RPP Kelas Eksperimen

c. RPP Kelas Kontrol

d. Lembar Jawab Siswa Kelas Eksperimen

e. Lembar Jawab Siswa Kelas Kontrol

f. Lembar Observasi Guru

g. Lembar Observasi Siswa

h. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran

Fisika

i. Validasi

j. Rebialitas

k. Kisi-Kisi Instrumen Tes

l. Lembar Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Generik

Sains

m. Kunci Jawaban

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

63

1a. Silabus Penelitian

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

64

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

65

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

66

1b. RPP Kelas Eksperimen

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

67

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

68

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

69

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

70

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

71

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

72

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

73

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

74

1c. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Purworejo

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/ II

Alokasi waktu : 8 JP (8 x 45 menit)

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

B. Kompetensi Dasar

1. Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik

2. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum

termodinamika

C. Indikator

1. Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum

utama termodinamika

- Menyadari obyek-obyek alam dan kepekaan yang tinggi terhadap

skala numerik sebagai besaran/ukuran skala mikroskopis ataupun

makroskopis dalam hukum utama termodinamika

- Menjelaskan simbol, lambang, dan istilah dalam hukum utama

termodinamika

- Mencari hubungan logis antara dua aturan dalam hukum utama

termodinamika

- Menarik kesimpulan dari suatu gejala berdasarkan aturan/hukum-

hukum terdahulu

2. Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-

V)

- Mengungkap fenomena dalam bentuk rumusan dalam hukum

utama termodinamika

- Membangun konsep

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

75

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan :

1. Siswa dapat menjelaskan simbol, lambang, istilah, menarik kesimpulan

dari suatu gejala berdasarkan aturan/hukum-hukum terdahulu dalam

hukum utama termodinamika

2. Siswa dapat mengungkap fenomena dalam bentuk rumusan proses gas

ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)

E. Materi Pembelajaran

1. Usaha (W) pada sistem gas

Usaha oleh sistem/lingkungan

Besarnya usaha yang dilakukan oleh sistem diberikan oleh

persamaan:𝑊 = 𝑃. ∆𝑉 → ∆𝑉 = 𝑉2 − 𝑉1

2. Proses termodinamika

a. Isobarik : tekanan tetap

b. Isotermal : suhu tetap

c. Isokhorik : volume tetap

d. Adiabatik : tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan

lingkungan

F. Model Pembelajaran

Ceramah dan diskusi

G. Langkah- Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Langkah- Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyampaikan salam kemudian

membimbing siswa berdoa sebelum

memulai kegiatan belajar mengajar.

Siswa menjawab salam dari guru dan ikut

berdoa

Guru memeriksa absensi siswa dan

menyampaikan KD/tujuan pembelajaran.

Siswa memperhatikan pemaparan guru

tentang tujuan pembelajaran yang akan

10 menit

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

76

dicapai.

Inti Guru memberitahukan bahwa akan

diadakan pretest untuk materi

termodinamika

Siswa belajar materi termodinamika untuk

pretest

Guru membagikan soal pretest kepada siswa

dan memberikan waktu kepada siswa untuk

mengerjakan pretest

Siswa menerima soal pretest dan

mengerjakan pretest

Guru mengumpulkan hasil pretest

Siswa menyerahkan hasil pretest

Guru menjelaskan materi tentang usaha

pada sistem gas untuk pertemuan

selanjutnya

Siswa memperhatikan penjelasan guru

60 menit

Penutup Guru memberi tugas siswa untuk

mempelajari materi berikutnya mengenai

usaha pada sistem gas

Siswa memperhatikan tugas yang diberikan

guru Guru menutup pelajaran dan mengucapkan

salam

Siswa menjawab salam

10 menit

Pertemuan 2

Kegiatan Langkah- langkah pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

Guru menyampaikan salam kemudian

membimbing siswa berdoa sebelum memulai

kegiatan belajar mengajar.

Siswa menjawab salam dari guru dan ikut

berdoa

Guru memeriksa absensi siswa dan

menyampaikan KD/tujuan pembelajaran.

Siswa memperhatikan pemaparan guru tentang

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

10 menit

Inti Guru memberikan pertanyaan untuk mengingat

kembali konsep suhu, kalor, energi, dan usaha

60 menit

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

77

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru

Guru memberikan informasi (ceramah)

mengenai pengertian termodinamika, sistem,

lingkungan, dan usaha pada sistem gas.

Siswa memperhatiakan informasi yang

diberikan guru.

Guru memberikan contoh soal mengenai usaha

pada sistem gas

Siswa memperhatikan contoh soal yang

diberikan oleh guru.

Guru memberikan soal mengenai usaha pada

sistem gas untuk dikerjakan

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh

guru

Guru meminta perwakilan siswa untuk maju

kedepan menuliskan hasil dari mengerjakan

soal

Perwakilan siswa maju kedepan untuk

menuliskan hasil dari mengerjan soal

Guru memberikan penghargaan kepada siswa

yang maju kedepan

Guru mengoreksi dan memberikan penjelasan

dari jawaban siswa yang telah dituliskan di

papan tulis

Siswa memperhatikan guru yang sedang

menjelaskan jawaban yang tertulis di depan

Guru memberikan informasi yang disertai

dengan tanya jawab untuk menjelaskan

pengertian proses-proses isotermal, isokhorik,

isobarik, dan adiabatik beserta persamaanya.

Siswa memperhatikan penjelasan guru serta

menjawab pertanyaaan yang diberikan oleh

guru mengenai proses-proses isotermal,

isokhorik, isobarik, dan adiabatik beserta

persamaanya.

Guru memberikan beberapa penjelasan yang

lebih mendalam secara menyeluruh

Siswa memperhatikan penjelasan dari gurudan

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

78

menanyakan hal yang belum jelas kepada guru

Penutup Guru memberi tugas siswa untuk membaca dan

mempersiapkan percobaan untuk pertemuan

berikutnya mengenai Hukum 1 termodinamika

Siswa memperhatikan tugas yang diberikan

oleh guru

Guru menutup pelajaran kemudian

mengucapkan salam.

Siswa menjawab salam

10 menit

Pertemuan 3

Kegiatan Langkah- langkah pembelajaran Alokasi

waktu

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

Guru menyampaikan salam kemudian

membimbing siswa berdoa sebelum memulai

kegiatan belajar mengajar.

Siswa menjawab salam dari guru dan ikut

berdoa

Guru memeriksa absensi siswa dan

menyampaikan KD/tujuan pembelajaran.

Siswa memperhatikan pemaparan guru tentang

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

10 menit

Inti Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok

Siswa membentuk kelompok

Guru memberikan panduan praktikum kepada

masing-masing kelompok Siswa mencoba memahami panduan praktikum

Guru membimbing siswa dalam praktikum

Siswa melakukan praktikum dengan bimbingan dari

guru

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

menuliskan laporan praktikum

Siswa menuliskan laporan praktikum

Guru memberikan kesempatan pada perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

Perwakilan dari masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

60 menit

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

79

Guru memberikan beberapa penjelasan yang

lebih mendalam secara menyeluruh

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

dan menanyakan hal yang belum jelas kepada

guru

Penutup Guru memberikan pengumuman bahwa

pertemuan berikutnya adalah posttest dan siswa

diminta untuk belajar

Siswa memperhatikan pengumuman yang

diberikan oleh guru

Guru menutup pelajaran kemudian

mengucapkan salam.

Siswa menjawab salam

10 menit

Pertemuan 4

Kegiatan Langkah- Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru menyampaikan salam kemudian

membimbing siswa berdoa sebelum memulai

kegiatan belajar mengajar.

Siswa menjawab salam dari guru dan ikut

berdoa

Guru memeriksa absensi siswa dan

menyampaikan KD/tujuan pembelajaran.

Siswa memperhatikan pemaparan guru tentang

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

10 menit

Inti Guru mengingatkan bahwa akan diadakan

postest dan guru memberikan intruksi untuk

mempersiapkan alat tulis

Siswa mempersiapkan alat tulis untuk postest

Guru membagikan soal posttest kepada siswa

dan memberikan waktu kepada siswa untuk

mengerjakan posttest

Siswa menerima soal posttest dan mengerjakan

posttest

Guru mengumpulkan hasil posttest

Siswa menyerahkan hasil posttest

60 menit

Penutup Guru menutup pelajaran dan mengucapkan

salam

Siswa menjawab salam

10 menit

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

80

H. Sumber Belajar:

Buku Fisika 2 untuk SMA/MA kelas XI Penulis Marthen Kanginan

I. Penilaian

1. Teknik penilaian

Tertulis

2. Bentuk instrumen

Tes (pretest dan posttest)

Laporan praktikum

Purworejo,

Guru Mata Pelajaran Fisika

Dra. Wuryaningsih N. E

NIP.19660114 199512 2 001

Guru Peneliti

Munawaroh

NIM. 122150018

Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 2 Purworejo

Drs. Urip Raharjo, M. Pd

NIP. 19600422 198602 1 001

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

81

1d. Lembar Jawab Siswa Kelas Eksperimen

Lembar Jawab Pretest Kelas Eksperimen

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

82

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

83

Lembar Jawab Posttest Kelas Eksperimen

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

84

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

85

1e. Lembar Jawab Kelas Kontrol

Lembar Jawab Pre test Kelas Kontrol

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

86

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

87

Lembar Jawab Post test Kelas Kontrol

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

88

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

89

1f. Lembar Observasi Guru

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

90

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

91

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

92

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

93

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

94

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

95

1g. Lembar Observasi Siswa

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

96

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

97

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

98

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

99

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

100

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

101

1h. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

102

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

103

1i. Validasi

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

104

1j. Rebialitas

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

105

1k. Kisi-Kisi Instrumen Tes Keterampilan Generik Sains

Kisi-Kisi Instrumen Tes Keterampilan Generik Sains

No Aspek Indikator Nomor soal

1. Pengamatan - Pengamatan langsung

Menggunakan sebanyak

mungkin indera dalam

mengamati

percobaan/fenomena alam

- Pengamatan tidak

langsung

Menggunakan alat ukur

sebagai alat bantu indera

dalam mengamati

percobaan /gejala alam

4,19

2. Kesadaran

tentang skala

besaran

Menyadari obyek-obyek

alam dan kepekaan yang

tinggi terhadap skala

numerik sebagai

besaran/ukuran skala

mikroskopis ataupun

makroskopis

1, 7, 20

3. Bahasa simbolik Menjelaskan simbol,

lambang, dan istilah

3, 15, 18

4. Kerangka logika

taat asas

Mencari hubungan logis

antara dua aturan

17

5. Inferensi logika Menarik kesimpulan dari

suatu gejala berdasarkan

aturan/hukum-hukum

terdahulu

5, 13

6. Hukum sebab

akibat

- Menyatakan hubungan

antar dua variabel atau

lebih dalam suatu gejala

alam tertentu

- Memperkirakan penyebab

gejala alam

12, 14

7. Pemodelan

matematik

- Mengungkap fenomena

dalam bentuk rumusan

- Mengajukan alternatif

penyelesaian masalah

- Mengungkapkan

fenomena/masalah dalam

bentuk sketsa

gambar/grafik.

6, 8, 9, 10,

16

8. Membangun

konsep

Menambah konsep baru 2, 11

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

106

1l. Lembar Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Generik Sains

LEMBAR SOAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Purworejo

Pelajaran/ Materi : Fisika/ Termodinamika

Alokasi Waktu : 45 menit

Petunjuk mengerjakan soal:

1) Tulislah terlebih dulu nama, kelas dan nomor urut anda dalam lembar

jawab yang telah disediakan

2) Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir

soal pahami dulu maknanya sebelum di jawab

3) Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah

4) Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E di lembar jawab yang telah di sediakan

5) Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garis mendatar

jawaban yang salah dan di beri tanda silang pada jawaban yang anda

anggap benar

Contoh: Pilihan Semula : A B C D E

Di betulkan : A B C D E

6) Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas

1. Sistem mengalami proses isobarik, maka usaha yang dilakukan oleh sistem

𝑊 = 𝑃. ∆𝑉, dimana ∆𝑉 adalah ....

A. Usaha atau kerja

B. Tekanan gas

C. Volume gas mula-mula

D. Volume gas akhir

E. Perubahan volume gas

2. Suatu sistem mengalami proses adiabatis. Pada sistem dilakukan usaha

100 J. Jika perubahan energi dalam sistem adalah ΔU dan kalor yang

diserap ΔQ, maka ….

A. ΔU = 100 J

B. ΔU = 10 J

C. ΔU + Q = -100

D. Q = 100 J

E. ΔU = 0

3. Jika pada sebuah sistem diberikan sejumlah kalor, maka pada sistem

tersebut akan terjadi :

1. kalor tersebut akan diubah sebelumnya menjadi usaha secara spontan.

2. suhu sistem akan naik karena sistem melakukan usaha sebesar kalor

tersebut.

3. sistem tidak melakukan usaha sehingga suhu sistem tetap.

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

107

4. suhu sistem akan naik jika usaha yang dilakukan sistem lebih kecil

dibandingkan kalor yang masuk.

Pernyataan yang benar adalah ....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 3 dan 4

D. 4

E. 1,3 dan 4

4. Hukum I Termodinamika dinyatakan dengan persamaan ….

A. Q = ΔU + W

B. ΔU = Q + W

C. W = Q + ΔU

D. Q = ΔV/W

E. W = Q/ ΔV

5. Berikut ini pernyataan yang berkaitan dengan proses termodinamika.

1) pada isokhoris, gas tidak melakukan usaha

2) pada isobarik, gas melakukan usaha

3) pada isotermal, energi dalam gas berubah

4) pada adiabatik, gas selalu melakukan usaha

Pernyataan yang tepat adalah nomor ….

A. 1), 2) dan 3)

B. 1) dan 2)

C. 1) dan 4)

D. 2), 3) dan 4)

E. 3) dan 4)

6. Proses gas ideal yang berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V) di bawah

ini, adalah ....

A. adiabatik

B. isobarik

C. isotermik

D. isokhorik

E. diatermik

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

108

7. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti pada diagram P-V berikut.

Kerja yang dihasilkan pada proses siklus ini adalah ….

A. 200 kJ

B. 400 kJ

C. 600 kJ

D. 800 kJ

E. 1000 kJ

8. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu tetap volume gas berbanding

terbalik dengan tekanan yang diberikan, disebut ....

A. isobarik

B. isokhorik

C. isotermik

D. adiabatik

E. diatermik

9. Menurut Hukum Termodinamika I, kalor (Q) bernilai positif jika ....

A. energi dalam sistem berkurang

B. sistem melakukan kerja

C. sistem menerima kerja

D. sistem memberikan panas

E. sistem menerima panas

10. Jika suatu sistem gas ideal mengalami pemuaian secara isotermik, maka

....

A. kenaikan energi dalam sistem gas itu sama dengan nol

B. tidak terjadi perubahan volum

C. terjadi pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungannya

D. terjadi pertukaran kalor antara lingkungan dengan sistem

E. tidak terjadi perubahan tekanan

11. Jika volume gas ideal diperbesar dua kali semula dan ternyata energi

dalamnya menjadi empat kali semula, maka tekanan gas tersebut menjadi

....

A. 0,25

B. 0,5

C. tetap

D. 2

E. 4

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

109

12. Sebuah tangki berisi 5,5 kg gas karbondioksida dengan tekanan 4 atm. Jika

gas karbondioksida itu dipompa keluar kemudian diganti dengan 5 kg gas

oksigen pada suhu yang sama, maka tekanannya menjadi ....

A. 1 atm

B. 2 atm

C. 3 atm

D. 4 atm

E. 5 atm

13. Suatu gas ideal mula-mula volumenya 2 liter, kemudian diberi kalor

sebesar 500 Joule sehingga volumenya menjadi 4 liter. Jika proses

berlangsung secara isobarik dengan tekanan 2 x 105 N/m2, maka ....

A. tekanan akan turun

B. energi dalam naik 100 Joule

C. usahanya 300 Joule

D. energi dalamnya tetap

E. kalor yang diserap diubah semuanya menjadi usaha

14. Ketika mengerutkan mulut kemudian meniupkan udara di tangan akan terasa

dingin karena ....

A. kecepatan udaranya lebih kecil dari tekanan udara sehingga udara yang

keluar terasa dingin

B. kecepatan udaranya rendah dan tekanan rendah sehingga udara yang

keluar terasa dingin

C. kecepatan udaranya tinggi dan tekanan tinggi sehingga udara yang keluar

terasa dingin

D. kecepatan udaranya tinggi dan tekanan rendah sehingga udara yang keluar

terasa dingin

E. kecepatan udaranya rendah dan tekanan tinggi sehingga udara yang keluar

terasa dingin

15. Ketika air mendidih dalam panci mengapa tutup panci bisa bergerak ... A. kalor tidak bisa keluar masuk sistem

B. kalor mengalir dari sistem ke lingkungan

C. lingkungan memiliki sughu yang sama dengan sistem

D. suhu air dlam panci sama dengan lingkungan E. sistem tidak mendapat usaha dari luar

16. Jika suatu sistem gas ideal mnegalami pemuaian secara isotermik, maka

....

A. tidak terjadi perubahan

B. tidak terjadi perubahan volum

C. kenaikan energi dalam sistem gas itu sama dengan nol

D. tidak terjadi pertukaran kalor antara sistem gas itu dengan

lingkungannya.

E. usaha yang dilakukan gas sama dengan nol

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

110

17. Gas dalam ruang tertutup mengalami proses termodinamika menyerap

kalor. Maka sistem mengalami ....

A. energi yang bertambah besar

B. volume gas berkurang

C. suhu gas berkurang

D. usaha gas bertambah

E. kalor gas berkurang

18. Pengertian entropi dalam termodinamika adalah ....

A. suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah

menjadi usaha

B. usaha yang dilakukan tiap satuan waktu

C. aliran yang berputar-putar

D. siklus yang berulang-ulang

E. perubahan bentuk energi

19. Usaha yang dilakukan oleh gas ideal yang mengalami proses isokhorik

dari tekanan P1 sampai P2 adalah ....

A. Tidak ada usaha (nol)

B. tekanan (P1) dikali dengan volume (V1)

C. tekanan (P2) dikali dengan volume (V2)

D. tekanan (P1) dibagi dengan tekanan (P1)

E. selisih tekanan (P1-P2) dikali dengan volume

20. Jika ∆𝑈 : perubahan energi dalam gas, W : usaha yang dilakukan sistem,

dan ∆𝑄 : kalor yang diserap sistem, maka hubungan antara ∆𝑈, W, dan ∆𝑄

yang benar adalah ....

A. ∆𝑄 = 𝑊

∆𝑈

B. 𝑊 = ∆𝑄

∆𝑈

C. ∆𝑈 = ∆𝑄 + 𝑊

D. ∆𝑄 = ∆𝑈 − 𝑊

E. ∆𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

111

1m. Kunci Jawaban Pretest Dan Posttest Keterampilan Generik Sins

KUNCI JAWABAN

1. E

2. C

3. D

4. A

5. B

6. D

7. B

8. C

9. E

10. A

11. D

12. E

13. B

14. D

15. B

16. C

17. A

18. C

19. A

20. E

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

LAMPIRAN 2

Data Penelitian

a. Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen

b. Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol

c. Uji Normalitas Kelas Eksperimen

d. Uji Normalitas Kelas Kontrol

e. Uji Homogenitas

f. Uji t

g. Uji N-gain Kelas Eksperimen

h. Uji N-gain Kelas Kontrol

i. Analisis Indikator Aspek Ketrampilan Generik Sains Kelas

Eksperimen

j. Analisis Indikator Aspek Ketrampilan Generik Sains Kelas

Kontrol

k. Daftar Hadir Siswa Kelas Eksprimen

l. Daftar Hadir Siswa Kelas Kontrol

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

112

2a. Nilai Pre test dan Post test Kelas Eksperimen

Nilai Pre test dan Post test Kelas Eksperimen

No Nama Pretest Posttest

1 Abilitamma. F. D 45 70

2 Aghnia Salsabila 50 80

3 Albasinta 45 75

4 Amalia Suci. N 35 80

5 An Nisaa' Indah. P 20 75

6 Anis Ainiyah 75 95

7 Anisa Handayani 45 85

8 Arba Esnawati 60 80

10 Desi Ratnasari 30 80

11 Dita Larasati 25 85

12 Elva Novita Dewi 30 85

13 Fatwa Mufidah 35 85

15 Ilham Hanaan. T. P 60 80

16 Lintang Cahya. D. K 35 80

17 Mamta Anisa Bella 45 85

18 Muhammad Iqbal 35 75

19 M. Irfan Nawawi 55 85

20 Muhammad Muflikhan 40 75

21 Muthia Daniyati 45 85

22 Nabil Ridho. S 15 80

23 Nida Abriana. M 30 70

24 Nur Hidayah 35 70

25 Nur Khamidah 35 80

26 Ratna Rahayu 55 70

27 Rendra Wahyu. H 40 70

28 Salma Adha Prabella 30 65

29 Tarfiq Hidayat 35 85

30 Trianni 25 80

31 Umi Salamah 40 80

32 Venny Nurmanta. S 35 75

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

113

2b. Nilai Pre test dan Post test Kelas Kontrol

Nilai Pre test dan Post test Kelas Kontrol

No Nama Pretest Posttest

1 Afinanda Nurichsani 20 60

2 Alfan. E 35 65

3 Alivia Rustiani 45 70

4 Amalia Uswatun. K 35 65

6 Ayu Mustika. F 45 70

7 Bagas Purbo Hantoro 35 65

9 Chanifatun Chasanah 35 75

10 Dwi Nur Azizah 15 70

11 Fatma Ulfa. F. R 55 70

12 Fika Restiyanti 25 70

13 Frida Suryani 50 65

14 Hanung Dwi . P 25 75

16 Ilham Ramadhan Ashari 35 70

17 Indah Pangestuti 20 60

18 Lilis Tri Ani 35 75

19 Lydia Maharani 20 75

20 Muhammad Bagus Panuntun 35 65

21 Muhammad Fahmi. T 65 75

22 Putri Ferdian. N 30 70

25 Rizki Nur Amalia 40 80

26 Roro Fajriyati 50 70

27 Setyo Widiyanto 25 65

28 Siti Sundari 40 60

29 Syahfaturrahman. F 70 80

30 Ulfah Hidayati 45 60

31 Unfariah 20 60

32 Yuni Puspitasari 10 60

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

114

2c. Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Uji Normalitas Eksperimen NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=VAR00001

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet0]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Posttest

N 30 30

Normal

Parametersa

Mean 39.5000 78.8333

Std. Deviation 1.28217E1 6.52361

Most Extreme

Differences

Absolute .171 .204

Positive .171 .139

Negative -.096 -.204

Kolmogorov-Smirnov Z .934 1.119

Asymp. Sig. (2-tailed) .348 .163

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

115

2d. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Uji Normalitas Kelas Kontrol NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=VAR00001

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet0]

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest posttest

N 27 27

Normal

Parametersa

Mean 35.5556 68.3333

Std. Deviation 1.46322E1 6.20174

Most Extreme

Differences

Absolute .145 .161

Positive .145 .149

Negative -.114 -.161

Kolmogorov-Smirnov Z .752 .839

Asymp. Sig. (2-tailed) .623 .482

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

116

2e. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas ONEWAY VAR00001 BY VAR00002

/STATISTICS HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS.

Oneway

[DataSet0]

Test of Homogeneity of Variances

kemampuan GS

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.002 1 55 .966

ANOVA

kemampuan GS

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1566.711 1 1566.711 38.569 .000

Within Groups 2234.167 55 40.621

Total 3800.877 56

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

117

2f. Uji t

Ujit T-TEST GROUPS=VAR00002('K' 'E')

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=VAR00001

/CRITERIA=CI(.9500).

T-Test

[DataSet0]

Group Statistics

VAR0000

2 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

VAR00001 K 27 68.3333 6.20174 1.19352

E 30 78.8333 6.52361 1.19104

117

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

118

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

VAR00001 Equal variances assumed .002 .966 -6.210 55 .000 -10.50000 1.69072 -13.88828 -7.11172

Equal variances not

assumed -6.227 54.824 .000 -10.50000 1.68614 -13.87935 -7.12065

118

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

119

2g. Uji N-Gain Kelas Eksperimen

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

120

2h. Uji N Gain Kelas Kontrol

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

121

2i. Analisis Indikator Keterampilan Generik Sains Kelas Eksperimen

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

122

2j. Analisis Indikator Keterampilan Generik Sains Kelas Kontrol

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

123

2k. Daftar Hadir Kelas Eksperimen

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

124

2l. Daftar Hadir Kelas Kontrol

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

LAMPIRAN 3

Dokumentasi Penelitian

a. Kelas eksperimen

b. Kelas kontrol

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

125

3a. Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

Awal Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Praktikum Sederhana Termodinamika

Mengumpulkan Data Atau Informasi Presentasi Kelompok

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

126

3b. Kelas Kontrol

Kelas Kontrol

Siswa Mencari Jawaban Siswa Mengerjakan Soal Dari Pertanyaan Guru

Diskusi Kelompok Presentasi

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

LAMPIRAN 4

Administrasi Penelitian

a. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing

Skripsi

b. Surat Permohonan Izin Observasi

c. Surat Permohonan Izin Penelitian

d. Surat Validasi

e. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

f. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I

g. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

127

4a. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

128

4b. Surat Permohonan Izin Observasi

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

129

4c. Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

130

4d. Surat Validasi

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

131

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

132

4e. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

133

4f. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing 1

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI ...

134

4g. Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing 2