PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI...

114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas XI SMA 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik ) TESIS Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama Fisika Oleh : ABDUL QODIR SHOM AWALI S831008001 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI...

Page 1: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI

TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Siswa Kelas XI SMA 3 Cilacap Tahun Pelajaran

2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik )

TESIS

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sains

Minat Utama Fisika

Oleh :

ABDUL QODIR SHOM AWALI

S831008001

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI

TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas XI Sma 3 Cilacap Tahun Pelajaran

2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik)

TESIS

OLEH:

ABDUL QODIR SHOM AWALI NIM: S831008001

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tandatangan Tanggal

Pembimbing I

PembimbingII

Prof.Dr.H.WidhaSunarno,M.Pd

NIP.195201161980031001

Dra. Suparmi, M.A, Ph.D

NIP.195209151976032001

_________

______

_____

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Dr. Mohammad Masykuri M.Si. NIP. 196811241994031001

Page 3: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN

DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Siswa Kelas XI Sma 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik)

TESIS

OLEH

ABDUL QODIR SHOM AWALI NIM: S831008001

Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal: Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal Ketua : Prof.Dr.Ashadi ……………. ………... Sekertaris : Drs.Cari,MA.Ph.D …………….. ……….. Anggota : 1. Prof.Dr.H.Widha Sunarno,M.Pd …………….. ……….. 2. Dra.Suparmi,MA.Ph.D. …………….. ……….. Surakarta,……………… Mengetahui, Direktur Program Pascasarjana Ketua program Studi Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Universiatas Sebelas Maret Prof.Dr.Ir. Ahmad Yunus, M.S. Dr. Mohammad Masykuri M.Si. NIP. 196107171986011001 NIP. 196811241994031001

Page 4: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

................Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan,beberapa derajat (QS:Al Mujadalah : 11)

Tesis ini aku persembahkan untuk

Ibu dan Bapakku...,yang telah mengukir jiwa ragaku

Istriku....,matahari yang selalu memberikan cahaya untuk kekuatan hidupku

Fauzi,Fauzan dan Febriana....,buah hatiku yang menjadi penyemangat hidupku.

Page 5: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Abdul Qodir Shom Awali

NIM : S831008001

Menyatakan bahwa tesis yang berjudul PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN

PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE

EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS

DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (studi kasus pada siswa kelas xi SMA

Negeri 3 Cilacap tahun tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Gerak

Harmonik),adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri,hal-hal yang bukan

karya saya dalam tesis ini diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka saya

bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh.

Pembuat Pernyataan

Abdul Qodir Shom Awali

Page 6: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga atas kehendak-Nya

penulisan Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Magister Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, penulis

sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1.Prof.Dr.Ir.Ahmad Yunus Ms,selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar pada

program pascasarjana.

2.Dr. Muhamad Masykuri ,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,yang telah

membantu kelancaran dalam penelitian.

3.Prof.Dr.H.Widha Sunarno selaku pembimbing pertama yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan.

4.Dra. Suparmi M. A, Ph. D, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan tesis penelitian ini.

5.Segenap dosen Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.

6.Semua karyawan Program pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bantuan demi kelancaran tugas-tugas penulis.

7.Kepala Sekolah SMA N 1 Cilacap yang telah memberikan kesempatan kepada

Page 7: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

penulis untuk mengadakan try out penelitian.

8.Kepala SMA N 3 Cilacap yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengadakan penelitian.

9.Bapak dan ibu tersayang yang senantiasa mendoakan yang terbaik serta membe

Rikan kasih sayang,nasehat dan dorongan serta semangat bagi penulis dalam

menyelesaikan tesis.

10.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan sains program pascasarjana atas

kerjasama dan kekompakanya.

11.Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.

Sebesar apapun usaha yang penulis lakukan dalam penyusunan tesis ini

untuk menuju kesempurnaan,masih saja terdapat kekurangan-kekurangan

sehingga tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

bersifat membangun dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan demi

kesempurnaan Tesis ini. Namun demikian, penulis berharap tesis ini bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Surakarta, Februari 2012

Penulis

Page 8: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

PERNYATAAN ................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

ABSTRACT ....................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B.IdentifikasiMasalah ..................................................................................... 5

C.Pembatasan Masalah ........................................................................... 6

D.Perumusan Masalah ............................................................................ 7

E.Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

F.Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A.Kajian Teori .......................................................................................... 10

Page 9: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

1.Hakekat Pembelajaran ............................................................................... 10

2.Teori Belajar .............................................................................................. 11

3.Pendekatan Inkuiri .................................................................................. 14

4.Metode Eksperimen .................................................................................. 19

5.Metode Demonstrasi ................................................................................. 21

6.Teori Motivasi Belajar .............................................................................. 23

7.Teori Kreatifitas Belajar ............................................................................ 25

8.Prestasi Belajar Siswa ............................................................................... 28

9.Hakekat Fisika .......................................................................................... 30

10.Gerak Harmonik ...................................................................................... 31

B.Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 40

C.Kerangka Berfikir .................................................................................. 41

D.Hipotesis ................................................................................................ 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 47

1. Tempat Lokasi Penelitian ............................................................................. 47

2. Waktu Penelitian .......................................................................................... 47

B.Populasi dan Sampel ................................................................................... 48

1.Populasi ....................................................................................................... 48

Page 10: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

2.Sampel ......................................................................................................... 48

C.Metode Penelitian ........................................................................................ 48

D.Rancangan Penelitian ................................................................................... 48

E. Variabel Penelitian ...................................................................................... 50

F. Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 51

G.Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51

H.Uji Coba Instrumen Pengambilan Data ........................................................ 51

1.Validitas Instrumen ....................................................................................... 52

2.Reliabilitas .................................................................................................... 55

3.Derajat Kesukaran ......................................................................................... 56

4.Daya Pembeda Butir Soal ............................................................................. 57

I.Teknik Analisis Data ..................................................................................... 59

1.Uji Prasyarat Analisis .................................................................................. 59

a.Uji Normalitas ........................................................................................ 60

b.Uji Homogenitas .................................................................................... 60

2.Uji Hipotesis ............................................................................................. 61

a.Uji Anava ............................................................................................... 61

b.Uji Lanjut Anava ................................................................................... 62

Page 11: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV.HASIL PENELITIAN

A.Deskripsi Data ............................................................................. 65

B.Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... 75

C.Pengujian Hipotesis ..................................................................... 80

D.Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 86

E.Keterbatasan Penelitian ............................................................... 91

BAB V.KESIMPULAN,IMPLIKASI,DAN SARAN

A.Kesimpulan ................................................................................... 92

B.Implikasi ....................................................................................... 94

C.Saran ............................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 98

Page 12: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Rencana Penelitian ........................................................................... 47

Tabel 3.2 Desain Faktorial Penelitian .............................................................. 49

Tabel 3.3 Tingkat Validitas ............................................................................... 54

Tabel 3.4 Tabel Tingkat Relibialitas ................................................................. 55

Tabel 3.5 Interpretasi Indeks Kesulitan Soal.................................................... 57

Tabel 3.6 Data tingkat kesukaran soal ............................................................. 57

Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Soal ...................................................... 59

Tabel 3.8 Hasil Daya Beda Soal ....................................................................... 59

Tabel 4.1 Diskripsi data motivasi siswa ........................................................... 66

Tabel 4.2 Motivasi Kategori Rendah ............................................................... 66

Tabel 4.3 Motivasi Kategori Tinggi ................................................................. 67

Tabel 4.4 Diskripsi Data Kreatifitas Siswa ...................................................... 69

Tabel 4.5 Distribusi frekwensi Kreatifitas siswa Kategori Rendah ................. 69

Tabel 4.6 Distribusi frekwensi Kreatifitas siswa Kategori Tinggi ................... 70

Tabel 4.7 Diskripsi Data Prestasi Belajar Siswa .............................................. 72

Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi Prestasi Siswa ................................................ 72

Tabel 4.9 Distribusi Frekwensi Prestasi belajar kelas Eksperimen .................. 73

Tabel 4.10 Distribusi Frekwensi Prestasi belajar kelas Demonstrasi ............... 74

Tabel 4.11 Tes Normalitas Dengan Kosmorogorof Smirnof Prestasi ............. 76

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Data .......................... 79

Tabel 4.13 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Belajar ................................ 81

Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Metode ..................................... 86

Page 13: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Tabel 4.15 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi ................................... 87

Tabel 4.16 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Kreatifitas ................................ 88

Tabel 4.17 Data Prestasi Belajar di tinjau dari Metode,Motivasi .................... 89

Tabel 4.18 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Metode,Kreatifitas ................... 89

Tabel 4.19 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi,Kreatifitas ................. 90

Page 14: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Pegas Tanpa Beban ...................................................................... 31

Gambar 2.2 Pegas Digantungi Beban .............................................................. 31

Gambar 2.3 Pegas Digantungi Beban Ditarik .................................................. 31

Gambar 2.4 Pegas Horizontal ......................................................................... 35

Gambar 2.5 Ayunan Sederhana ........................................................................ 36

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Motivasi Rendah .......................................... 67

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Motivasi Tinggi ............................................. 68

Gambar 4.3 Histogram Prestasi Kreatifitas Rendah ........................................ 70

Gambar 4.4 Histogram Prestasi Kreatifitas Tinggi .......................................... 71

Gambar 4.5 Histogram Prestasi Kognitif ......................................................... 73

Gambar 4.6 Histogram Prestasi Kognitif Inkuiri Eksperimen ......................... 74

Gambar 4.7 Histogram Prestasi Kognitif Inkuiri Demonstrasi ........................ 75

Gambar 4.8 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi : Metode ................. 84

Gambar 4.9 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi : Motivasi ............... 85

Page 15: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 101

Lampiran 2. RPP Eksperimen ....................................................................... 108

Lampiran 3. RPP Demonstrasi ........................................................................ 130

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 ................................................................ 153

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 ................................................................ 160

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 ............................................................... 166

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 4 ................................................................ 173

Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen angket kreativitas Siswa ............................. 182

Lampiran 9. Kisi-kisi angket motivasi belajar ................................................ 195

Lampiran 10. Kisi-kisi Prestasi belajar ............................................................ 204

Lampiran 11.Kunci Jawaban Angket Motivasi Belajar .................................. 219

Lampiran 12.Kunci Jawaban Angket Kreatifitas Belajar ................................ 220

Lampiran 13.Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar .......................................... 221

Lampiran 14.Lembar jawab Hasil Angket Motivasi Belajar .......................... 222

Lampiran 15.Lembar jawab Hasil Angket Kreatifitas Belajar ........................ 223

Lampiran 16.Lembar Jawab Hasil Tes Prestasi Belajar .................................. 224

Lampiran 17.Analisis Try Out Instrumen ........................................................ 225

Lampiran 18.Foto Siswa ................................................................................. 246

Page 16: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRAK

Abdul Qodir Shom Awali,2012,S831008001 ”Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing melalui metode Eksperimen dan Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Belajar Siswa” (Studi Kasus Materi Gerak Harmonik pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012) Tesis,ProgramStudi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.2012 Pembimbing tesis: 1) Prof.Dr.H.Widha Sunarno, M.Pd. 2) Dra.Suparmi, MA, Ph.D.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi, motivasi belajar siswa, kreativitas siswa dan interaksi-interaksi nya terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI program IPA SMA Negeri 3 Cilacap tahun pelajaran 2011/2012,yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari empat kelas. Kelas XI IA 3 dan XI IA 5;diperlakukan dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan kelas XI IA 2 dan XI IA 4; diperlakukan dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk prestasi belajar kognitif, sedangkan angket untuk mendapatkan informasi motivasi dan kreatifitas belajar siswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2 dan frekuensi sel tidak sama.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar. (2) Ada pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (3)Tidak ada pengaruh kreatifitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (4).Tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa (5) Tidak ada interaksi antara penggunaaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. (6)Tidak ada interaksi antara motivasi dengan kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa. (7)Tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Kata kunci : metode eksperimen,metode demonstrasi,inkuiri terbimbing, motivasi belajar,kreatifitas siswa, gerak harmonik,prestasi belajar.

Page 17: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

Abdul Qodir Shom Awali, 2012, S831008001 “Physics Learning Using Guided Inquiry Approach Through Experiment and Demonstration Methods Over Viewed From Student’s Motivation and Creativity” (Case Study On Harmonic Motion Material For Students Grade XI SMA Negeri 3 Cilacap Academic Year 2011/2012 ) Thesis. Program of Science Education, Graduate Program of Sebelas Maret University.2012.Thesis Advisor: 1) Prof. Dr. H.Widha Sunarno, M.Pd. 2) Dra. Suparmi, MA., Ph.D.

The aims of this research were to determine the effect of physics learning using guided inquiry approach through experiment and demonstration method,learning motivation, student׳s creativity and their interaction toward student achievement.

This research used experimental method. The study population was all of students in grade XI Science Program of SMA Negeri 3 Cilacap in academic year 2011/2012,consisted of 5 classes. The research sample was determined by cluster random sampling technique,consisted of four classes. Class XI IA 3 and XI IA 5 were treated using experiment method and class XI IA 2 and XI IA 4 were treated using demonstration method. Data was collected using test for student achievement, and questionnaire for student׳s motivation and student׳s creativity. The data was analyzed using three-way ANAVA with 2x2x2 factorial design and unequal cell.

From the data analysis can be concluded that: (1) There was an effect of guided inquiry approach through experiment and demonstration method toward student achievement.(2) There was an effect of high and low student׳s motivation towards student achievement.(3) There was no effect of high-low student׳s creative toward student achievement.(4) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through experimentation and demonstrations methods with students motivation towards student achievement (5) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through an experimentation and demonstration method with student creativity toward student achievement (6) There was no interaction between the students’ motivation and student׳s creativity towards student׳s achievement. (7) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through experimentation and the demonstration method with the student׳s motivation and student׳s creativity toward student׳s achievement.

Key words: experiment method and demonstration method, guided inquiry, learning motivation, creativity, harmonic motion,student׳s achievement

Page 18: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas mempunyai fungsi yaitu:

memberikan bekal pengetahuan dasar untuk dapat diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari dan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi,

mengembangkan dan menggunakan ketrampilan proses untuk memperoleh

,menghayati,mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep dan hukum serta

asas-asas Fisika,melatih siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi

,meningkatkan kesadaran siswa tentang keteraturan alam dan keindahanya

sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Tuhan Yang Maha

Esa,memupuk daya kreasi dan kemampuan bernalar,menunjang pelajaran Ilmu

pengetahuan Alam(IPA) lain (Biologi dan Kimia)dan mata pelajaran lainya serta

membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam

teknologi.(Depdiknas,2003:1). Sehingga sudah semestinya bahwa pembelajaran

Fisika harus melibatkan sebesar-besarnya peranan siswa dalam Proses

pembelajaran yang akan memberikan bekal maksimal untuk penguasaan materi

dan lebih jauh untuk penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan Berinovasi

dalam teknologi.

Mata pelajaran Fisika di SMA dikembangkan dengan mengacu pada

pengembangan Fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu

mengembangkan observasi dan eksperimentasi serta berfikir taat asas. Hal ini

Page 19: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

didasari oleh tujuan Fisika,yakni mengamati,memahami,dan memanfaatkan

gejala-gejala alam yang melibatkan zat(materi) dan energi. Kemampuan observasi

dan eksperimentasi ini lebih ditekankan pada melatih kemampuan berfikir

eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan

yang digunakan dalam pengukuran baik didalam laboratorium maupun dialam

sekitar kehidupan siswa. (Depdiknas,2003:2).Dengan demikian akan dihasilkan

manusia- manusia Teknokrat yang akan berperan dalam kemajuan bangsa dan

Negara dikancah international.

Dari pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa pengajaran fisika di SMA

berfungsi selain untuk memberikan pengetahuan dasar kepada siswa,juga untuk

memberikan motivasi belajar siswa sehingga diharapkan siswa

mampumengembangkan pengetahuan dasar tersebut sehingga dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari dan dapat digunakan untuk mengembangkan daya

kreasi dan inovasi yang dimiliki siswa sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan Teknologi.

Peneliti beranggapan,pembelajaran fisika di SMA masih belum optimal.

Indikatornya adalah masih rendahnya hasil prestasi belajar fisika siswa. Data nilai

rata-rata Fisika siswa kelas XI SMA N 3 Cilacap belum mencapai standar

ketuntasan ,padahal standar ketuntasan belajar fisika adalah 75. Nilai siswa kelas

XI SMAN 3 Cilacap pada tahun ajaran ,2008/2009, 2009/2010 ,2010/2011

masing-masing adalah 60 , 64 ,65. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya

motifasi siswa dalam belajar,kekurang tepatan pemilihan metode yang digunakan

oleh guru dan kurang optimalnya penggunaan laboratorium Fisika. Pembelajaran

Page 20: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Fisika harus mencerminkan proses fisika. Jika siswa kurang diajak terlibat dan

diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam penemuan,maka dapat

dikatakan bahwa pembelajaran fisika tersebut kurang mencerminkan proses fisika.

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut diatas ,maka seorang

guru hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi materi kepada anak

didik,tetapi harus betul –betul membimbing siswa belajar melalui proses fisika

,artinya siswa mampu merumuskan suatu masalah,kemudian merumuskan

hipotesis ,melakukan suatu eksperimen serta menganalisis dan menarik suatu

kesimpulan.

Pembelajaran fisika yang disajikan guru hendaklah dapat menarik dan

memotifasi siswa,serta dapat memunculkan daya kreasi dan inovasi siswa

sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih jauh dapat

digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pemilihan pendekatan dan metode yang digunakan ,seorang guru harus

memperhatikan tujuan pengajaran. selain itu ,guru dalam memilih metode juga

harus mengetahui jenis atau sifat dari bahan pengajaran. Fasilitas pengajaran yang

lengkap,siap dipakaidan sesuai dengan materi pelajaran akan memberi dorongan

serta peluang kepada guru untuk memilih berbagai metode pengajaran dalam

rangka mengoptimalkan proses serta hasil belajar.

Seorang guru harus dapat memilih pendekatan dan metode yang tepat

,karena ketidaksesuaian dalam penentuan pendekatan dan metode justru membuat

siswa tidak tertarik terhadap materi yang diberikan oleh guru,yang berakibat

menurunya motivasi belajar sehingga menurun pula prestasi belajar fisika siswa.

Page 21: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Salah satu pendekatan dan metode yang sesuai dengan karakteristik fisika adalah

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan metode

demonstrasi. Dengan metode inkuiri terbimbing ,siswa mendapatkan pengalaman

tangan pertama dalam penemuan dengan bimbingan guru. Dengan eksperimen

dan demonstrasi,siswa dapat mengamati ,mengukur dan menganalisa secara

langsung.

Pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan

demonstrasi lebih berpusat pada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk terlibat langsung dalam proses: mengamati,menafsirkan pengamatan

,meramalkan,menggunakan alat dan bahan,menemukan konsep,merencanakan

penelitian,berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan. Pembelajaran melalui

metode demonstrasi adalah guru yang melakukan percobaan didepan siswa,tetapi

peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan siswa yang melakukan

demonstrasididepanteman-temanya. Jadibaikeksperimen maupun demontrasi,

siswa tetap menjadi pusat pembelajaran dengan bimbingan guru.

Selain pendekatan dan metode,yang perlu diperhatikan dari guru adalah

kreativitas dan motivasi belajar siswa yang akan ikut menentukan tingkat

keberhasilan pembelajaran. Dengan metode demonstrasi dan eksperimen yang

didukung kreativitas siswa yang tinggi serta motivasi belajar anak yang

tinggi,akan sangat mendukung dalam proses maupun hasil pembelajaran materi

tersebut. Untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dan

sejauh mana siswa berhasil menguasainya maka diperlukan alat ukur keberhasilan

siswadalambelajaryaitudengan tes prestasi belajar. Menurut Grondlund(1977)yang

Page 22: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dituliskan oleh saefudin bahwa tes harus mengukur hasil belajar yang telah

dibatasi dengan jelas,berisi item-item yang cocok untuk mengukir hasil belajar

yang diinginkan. sehingga peneliti berusaha untuk dapat memilih soal-soal yang

benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa dalam pemahamanya tentang

suatu materi Fisika.

Peneliti sangat tertarik dengan materi Gerak harmonik ,yang terdiridari

Periode,frekwensi,simpangan,kecepatan,percepatan,fasegetaran,yangbanyak

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada materi ini masih banyak

siswa yang mendapatkan hasil kurang memuaskan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Prestasi belajar Fisika siswa masih rendah.

2. Pemilihan pendekatan pembelajaran Fisika yang belum tepat,guru memilih

pendekatan yang monoton.Padahal berbagai pendekatan telah dikembangkan

seperti pendekatan inkuiri,discovery,CTL dll.

3. Pemilihan Metode pembelajaran Fisika yang belum tepat.Padahal banyak

metode pembelajaran yang telah dikembangkan seperti eksperimen,

demonstrasi,diskusi,STAD,TGT dll.

4. Guru masih kurang mengoptimalkan pemanfaatan alat-alat laboratorium

untuk menunjang pembelajaran Fisika.

5. Guru kurang memperhatikan berbagai factor internal yang mempengaruhi

Page 23: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

prestasi belajar seperti kreatifitas,motivasi,sikap ilmiah,kemampuan awal dll.

6. Banyak materi fisika yang nilai hasil ulanganya dibawah KKM diantaranya

Kinematika gerak,Dinamika gerak,Teori kinetic gas,Thermodinamika.

7. Materi-materi fisika yang diajarkan pada kelas XI semester I antara lain:

Kinematika,Dinamika,Elastisitas,Gerak harmonik,Usaha dan

Energi,Momentum dan Impuls belum diajarkan sesuai dengan karakter tiap

tiap materi.

C. Pembatasan Masalah

Dengan melihat banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul dalam

penelitian ini,maka perlu pembatasan masalah. Hal ini diperlukan untuk

memperoleh suatu kedalaman dalam pengkajian masalah dan agar tidak

menyimpang dari tujuan. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain:

1. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran

Fisika adalah pendekatan inkuiri terbimbing.

2.Metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran Fisika

adalah Eksperimen dan Demonstrasi.

3.Motivasi belajar ditinjau dari hasil tes prestasi belajar antara siswa yang

memiliki motivasi tinggi dan rendah.

4.Kreativitas siswa yang ditinjau dari hasil tes prestasi belajar antara siswa

yang kreativitasnya tinggi dan rendah.

5.Prestasi belajar fisika dibatasi pada hasil belajar siswa yang meliputi

aspek kognitif pada Pokok bahasan Gerak Harmonik

.

Page 24: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah,identifikikasi masalah dan pembatasan

masalah,maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:

1.Adakah pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode

eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa?

2.Adakah Pengaruh motivasi belajar tnggi dan rendah terhadap prestasi belajar

siswa?

3.Adakah Pengaruh kreatifitas siswa tnggi dan rendah terhadap prestasi belajar

siswa?

4.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa?

5.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreativitas

siswa terhadap prestasi belajar siswa?

6.Adakah interaksi antara motivasi belajar dengan kreatifitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa?

7.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi

belajar dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan,maka harus ditentukan

terlebih dahulu supaya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terarah.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Page 25: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1.Pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.

2.Pengaruh motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

3.Untuk mengetahui adakah pengaruh kreatifitas tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

4.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi siswa

terhadap prestasi belajar siswa.

5.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa.

6. Interaksi antara motivasi dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

7. Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar

dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan,diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

pihak lebih-lebih bagi dunia pendidikan pada umumnya. Adapun manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Mengetahui pengaruh pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode

eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari motivasi belajar dan kreatifitas

siswa terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi aspek kognitif.

b. Memberikan gambaran tentang penggunaan pendekatan dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan motivasi belajar dan kreativitas siswa

dalam pembelajaran Fisika.

Page 26: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan alternatife pembelajaran Fisika yang melibatkan peran aktif

siswa.

b. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi para guru untuk

meningkatkan prestasi belajar Fisika.

Page 27: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

BAB II

KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA

BERFIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Hakekat belajar

Pengertian belajar banyak sekali didefinisikan oleh para ahli pendidikan.

Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-Pedagogis

yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang

sengaja diciptakan.

Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-

gredler(1986:1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan

oleh manusia Untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan(competencies),

ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes). kemampuan,ketrampilan dan sikap

tersebut diperoleh secara bertahapdan berkelanjutan dari masa bayi sampai masa

tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Menurut Aristoteles, ahli filsafat yang menganut filsafat realisme,realita

terdapat dalam dunia fisik,sumber pengetahuan adalah pengalaman sensorik,dan

belajar merupakan kontak atau interaksi individu dengan lingkungan fisik.

Belajar sering juga diartikan sebagai penambahan,perluasan,dan pendalaman

Pengetahuan,nilai dan sikap,serta ketrampilan. Secara konseptual Fontana

(1981),mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relative tetap

dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.seperti Fontana

Page 28: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

,Gagne(1985) juga menyatakanbahwa belajar adalah suatu perubahan dalam

kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas cirri-ciri belajar adalah;

1) Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu.

Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif sajatetapi

jugap ada aspek sikap dan nilai(afektif) sertaketrampilan(psikomotorik).

2) Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman.Perubahan perilaku yang

terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan

lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik maupun interaksi psikis.3)

Perubahan tersebut relative menetap.Seorang atlit dapat melakukan lompat galah

melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai

hasilbelajar.perubahan tersebut tidak bersifat menetap.

2. Teori belajar

Teori-teori belajar yang biasa digunakan dalampembelajaranfisika,antara lain:

a.Teori belajar Bruner(Teori penemuan)

Belajar penemuan (discovery learning) merupakan salah satu model

pembelajaran/belajar kognitif yang dikembangkan oleh Bruner (1966). Menurut

Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajarpenemuan.Agar

belajar menjadi bermakna dan memiliki struktur informasi yang kuat,siswa harus

aktif mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukanya sendiri,bukan

hanya sekedar menerima penjelasan dari guru saja(Gagne/Berliner,319-320)

Bruner yakin bahwa belajar penemuan adalah proses belajar dimana guru

harus menciptakan situasi belajar yang problematik, menstimulus siswa

Page 29: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

denganpertanyaan-pertanyaan,mendorongsiswamencarijawabansendiri,melakukan

eksperimen.Bentuk lain dari belajar penemuan adalguru menyajikan contoh-

contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut sampai dapat menemukan

sendiri hubungan antar konsep.Menurut Bruner,belajar penemuan pada akhirnya

dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berfikir secara bebas dan

melatih ketrampilan kognitif siswa dengan cara menemukan dan memecahkan

masalah yang ditemui dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan menghasilkan

pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya.

Saat ini model belajar penemuan menduduki peringkat atas dalam dunia

pendidikan modern. Salah satu yang banyak diterapkan dalam pembelajaran di

Indonesia adalah konsep belajar siswa aktif atau cara belajar siswa aktif(CBSA).

Dalam menerapkan model belajar penemuan ini,seorang guru dianjurkan untuk

tidak memberikan materipelajaran secara utuh. Siswa cukup diberikan konsep

utama,untuk selanjutnya siswa dibimbing agar dapat menemukan sendiri sampai

akhirnya dapat mengorganisasikan konsep tersebut secara utuh. Untuk itu guru

perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mendapatkan

konsep-konsep yang belum disampaikan oleh guru dengan pendekatan belajar

problem solving.

Dalam penelitian ini pembelajaran dengan inkuiri terbimbing,siswa sungguh

dilibatkan untuk aktif berfikir dan menemukan sendiri pengertian yang ingin

diketahuinya. Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam proses penemuan

melalui pengumpulan data dan tes hipotesis. Dalam penelitian ini yang langkah-

langkahnya diantaranya:a)Guru mengajukan permasalahan dalam bentuk

Page 30: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pertanyaan,b)Siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban sementara dalam

bentuk hipotesis,c)Setelah menjawab pertanyaan kemudian siswa harus

melakukan percobaan hingga mendapatkan data yang akhirnya siswa menganalisa

data dan terakhir dapat menyimpulkan tentang materi gerak harmonik dan dapat

mengerjakan soal-soal tentang gerak harmonik. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Eksperimen dan Demonstrasi sesuai dengan pembelajaran

inkuiri(penemuan).

b.Model pembelajaran Robert Gagne

Menurut Gagne peristiwa pembelajaran diasumsikan sebagai cara-cara yang

perlu diciptakan oleh guru dengan tujuan untuk mendukung proses-proses

belajar(internal) atau motivasi di dalam diri siswa. Ada sembilan peristiwa

pembelajaran yang bisa memberikan motivasi belajar,adalah sebagai berikut:

a)Membangkitkan perhatian. Kegiatan paling awal dalam pembelajaran adalah

menarik perhatian siswa agar mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

pelajaran. b) Memberitahukan tujuan pembelajaran pada siswa. Agar siswa

mempunyai pengharapan dan tujuan selama belajar,dan manfaat materi yang akan

dipelajari siswa. c) Merangsang ingatan pada materi prasyarat. d) Menyajikan

bahan perangsang. e) Memberi bimbingan belajar. f) Menampilkan unjuk kerja.g)

Memberikan umpan balik. h) Menilai unjuk kerja i) Meningkatkan retensi.Guru

perlu memberikan latihan-latihan dalam berbagai situasi agar siswanya dapat

mengulangi dan menggunakan pengetahuan barunya kapan saja bila diperlukan.

Menurut Gagne,yang terpenting dalam pembelajaran adalah menciptakan suatu

kondisi pembelajaran(eksternal)yang dirancang untuk mendukung terjadinya

Page 31: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

proses belajar yang bersifat dorongan Internal(motivasi).Demikian pentingnya

motivasi mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Gagne maka harus

diciptakan keadaan eksternal yang dapat membuat kondisi internal yang tinggi.

Untuk memberikan motivasi dalam kaitanya gerak harmonik sesuai dengan

teori pembelajaran Robert gagne maka disini dengan cara mengaplikasikan bahwa

gerak harmonik adalah merupakan gerak bolak-balik hasil proyeksi gerak

melingkar. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilihat seberapa pengaruh motivasi

terhadap keberhasilan pembelajaran.

3. Pendekatan Inkuiri Terbimbing

Inquiri yang dalam bahasa inggris inquiry,berarti pertanyaan,atau

pemeriksaan,penyelidikan. Pendekatan inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan

belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

mencari dan menyelidiki secara sistimatis,kritis,logis,analitis,sehingga mereka

dapat merumuskansendiri penemuanya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama

kegiatan mengajar pada pendekatan inkuiri adalah: a. Keterlibatan siswa secara

maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar disini adalah kegiatan

mental intelektual dan sosial emosional. b. Keterarahan kegiatan secara logis dan

sistimatis pada tujuan pengajaran. c. Mengembangkan sikap percaya pada diri

sendiri pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.Inkuiri

tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang

ada,termasuk pengembangan emosional dan pengembangan ketrampilan.

Pada hakekatnya,inkuiri ini merupakan suatu proses. Proses ini bermula

darimerumuskanmasalah,mengembangkan hipotesis,mengumpulkanbukti,menguji

Page 32: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

hipotesis,dan menarik kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan

yang sampai pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan.

Semua tahap dalam proses inkuiri tersebut diatas merupakan kegiatan belajar

dari siswa. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses

belajarsebagai motivator,fasilitator,pengarah. Pada inkuiri perumusan

masalah,penyusunan hipotesis,pengumpulan data,pembuktian hipotesis,dan

merumuskan kesimpulan,semuanya itu dilakukan oleh siswa sendiri.

Pada pendekatan inkuiri,kegiatan belajar mengajar diawali dengan

menghadapkan siswa pada masalah yang merangsang. Hal ini dapat dilakukan

dengan dengan menyajikan presentasi verbal atau pengalaman nyata,atau bisa

dirancang sendiri oleh guru.Jika siswa menunjukkan reaksinya maka guru

berusahamenarikperhatianmerekaterhadaphalyangberbedabeda(sudutpandang,cara

penerimaan mereka,cara mereka mengorganisasikan stimulus itu,dan perasaan

mereka). Jika siswa sudah menunjukkan perhatian dan minatnya dengan cara yang

dinyatakan oleh reaksi mereka yang berbeda-beda,guru mengarahkan mereka

untuk merumuskan dan menyusun masalah.

Selanjutnya,siswa diarahkan pada usaha supaya mereka mampu

menganalisis,mengorganisasikan kelompok mereka,bekerja dan melaporkan

hasilnya. Akhirnya,siswa mengevaluasi sendiri penyelesaianya dalam hubunganya

dengan tujuansemula. Lingkaran ini berulang dengan sendirinya,walaupun dalam

situasi lain atau dalam menghadapi masalah baru diluar penyelidikan mereka.

(W.Gulo,2002:83-98). Dengan terbiasa diajak berpikir dan bertindak secara ilmiah

maka hal itu akan menjadi kebiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Kindsvatter,wilen dan ishler (1996) lebih menjelaskan “inkuiri sebagai

modelpengajaran dimana guru melibatkan kemampuan berfikir kritis siswa untuk

Page 33: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistimatis.”Yang utama dari

metode inkuiri adalah menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan

pengetahuan dan berpusat pada keaktifan siswa. Jadi bukan pembelajaran yang

berpusat pada guru,melainkan kepada siswa. Yang pantas dicatat dari metode ini

adalah isi dan proses antara penyelidikan diajarkan bersama dalam waktu yang

bersamaan.

Kemudian untuk merangsang kegiatan berfikir peserta didik,maka perlu

diketahui apa yang dia ketahui dan bagaimana cara ia berfikir. Hanya dengan cara

demikian dapat dikembangkan kemampuan berfikir siswa dalam proses inkuiri.

Sering guru mengharapkan siswanya mengikuti cara berfikirnya sendiri,dan tidak

sebaliknya guru mengikuti cara berfikir siswa.

Apabila misalnya guru bertanya kepada siswanya apa kelanjutan dari

bilangan 2 dan 4,maka guru mengharapkan bahwa lanjutanya adalah 6.Siswa

menjawab 8 atau 5,tidak dapat diterima oleh guru karena tidak sesuai dengan apa

yang diharapkan. Untuk mengenal berbagai cara berfikir siswa,terutama dalam

mereka berinkuiri,maka perlu kita mengenal cara berfikir pada umumnya: a.

Berfikir urutan.Apabila misalnya guru menghadapkan kepada siswa tiga bilangan

berturut-turut 2,4,6 maka siswa dapat menyebut bilangan urutan ke-4adalah 8

tetapi jika yang diinformasikan adalah 2,7,3 maka siswa tidak dapat menyebut

urutan yang selanjutnya. b. Berfikir bertentangan. Jika kepada siswa dihadapkan

pasangan kata-kata:panas-dingindan kecil besar maka ia dapat menyebut pasangan

dari kata-kata,siang- ……,berat-…..dan seterusnya dengan benar. c. Berfikir

Page 34: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

asosiasi.jika kepada siswa dihadapkan pasangan kata-kata:besi- berat,kapas-

ringan,maka ia dapat menyebut pasangan dari kata murid- ……dengan benar.

d. Berfikir kausalitas. Kalau kepada siswa dihadapkan pada pasangan kata:rajin-

pandai,dan mendung-hujan,maka ia dapat menyebut pasangan dari kata

menganggur-….dengan benar. e. Berfikir konsentris,menuntut kemampuan

intelektual yang lebih tinggi dari keempat cara berfikir diatas. Berfikir konsentris

terarah pada mencari hakekat dari sesuatu yang bersifat umum. f. Berfikir

konvergen,berfikir konvergensi berpangkal dari unsure-unsur yangterpisah-Pisah.

Dengan mempelajari karakteristik dari kecenderungan masing-masing unsur,maka

diketahui semua unsur mengarah pada satu titik tertentu. g. Berfikir

divergen,bertitik tolak dari suatu peristiwa menuju ke berbagai kemungkinan. h.

Berfikir silogisme,bertitik tolak pada premis mayor yang tidak

diragukankebenaranya. Kemudian ada premis minor yang sifatnya lebih khusus.

Dengan menghadapkan premis minor terhadap premis mayor maka akan

diperoleh kesimpulan.

Beberapa keunggulan dari mengajar dengan pendekatan inkuiri yang

dikemukakan oleh Bruner dalam Moh Amien(1979:12) antara lain: a. Siswa

mengetahui Konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik; b. Membantu

dalam mengingat pada proses belajar yang baru; c. Memotivasi siswa untuk

berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; d. Mendorong siswa untuk berfikir

intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri; e. Memberikan kepuasan yang

bersifat intrinsik; f. Proses pembelajaran yang lebih menarik.

Page 35: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Disamping itu inkuiri juga mempunyai kelemahan seperti yang

dikemukakan oleh Momi Sahroni(1986:54-55),yaitu:1)kesulitan untuk mengerti

tanpa suatu dasar pengetahuan factual,dimana pengetahuan itu secara efisien

diperoleh dengan pengajaran deduktif.2)Ada kemungkinan hanya siswa yang

pandai yang terlibat secara aktif dalam pengembangan prinsip umum dan siswa

yang pasif hanya diam menunggu;3)memerlukan waktu yang banyak dan sering.

Menurut Sund dalam Momi sahromi (1986:55),inkuiri terbimbing adalah

inkuiri yang banyak dicampuri oleh guru.Guru banyak mengarahkan dan

memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-

pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.Bahkan guru sudah punya jawaban

sebelumnya,sehingga siswa tidak begitu bebas mengembangkan gagasan dan

idenya. Guru memberikan persoalan dan siswa disuruh memecahkan persoalan itu

dengan prosedur yang diarahkan guru. Metode inkuiri ini cocok digunakan untuk

siswa yang belum banyak Pengalaman tentang inkuiri. Dengan model ini siswa

tidak mudah bingung dan tidak akan gagal karena guru terlibat penuh. Dalam

pembelajaran inkuiri melewati berbagai tahapan,yaitu:pertama,guru mengajukan

masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diambil dari indikator pembelajaran.

Kedua,siswa mengajukan opini atau berhipotesis. Ketiga,membagikan alat dan

bahan,membagi LKS dan mendisain eksperimen. keempat,mengharuskan siswa

untuk melakukan percobaan.mengamati proses pengambilan data,membimbing

siswa mengolah data,berdiskusi dan menarik kesimpulan. Kelima,yaitu tahap

penguatan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan bisa mengerjakan soal-

soal tentang Gerak Harmonik Sederhana.

Page 36: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4.Metode eksperimen

Metode mengajar adalah cara yang teratur yang mendasarkan diri atas

pendekatan tertentu yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran guna

mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses belajar mengajar ada beberapa metode

mengajar yang sering digunakan oleh guru.

Menurut syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain(1996),yang

dimaksud,”metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

dipelajari.”Sedangkan menurut Roestiyah N.K(2001)”metode eksperimen

diartikan sebagai salah satu mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang

suatu hal,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,kemudian

hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dan dievaluasi guru. ”Dari uraian

diatas dapat diartikan bahwa metode eksperimen adalah suatu teknik mengajar

yang menekankan pada perlibatan secara langsung siswa untuk mengalami proses

dan membuktikan sendiri hasil percobaan.Jadi siswa tidak hanya mendapatkan

konsep dari hanya mendengarkan ceramah yang diberikan oleh guru.

a. Tujuan penggunaan Metode Eksperimen

Tujuan penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran fisika adalah

untuk mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta yang

diperoleh dari hasil pengamatan,melatih siswa untuk merancang,menyusun,

mempersiapkan,melaksanakan dan melaporkan percobaan,melatih siswa untuk

menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari data yang

diperoleh dari hasil percobaan.

Page 37: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Keunggulan dan kekurangan metode eksperimen

Keunggulan dari metode eksperimen dalam pembelajaran adalah:Meningkat

kan rasa percaya diri pada siswa tentang kebenaran kesimpulan

percobaanya,siswa terlibat aktif dalam pengumpulan data dari percobaan yang

dilakukannya,melatih siswa untuk menggunakan prosedur metode ilmiah serta

berpikir ilmiah,memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat

obyektif,realistis dan menghilangkan verbalisme,siswa lebih mudah untuk

mengingat hasil belajar yang diperoleh.

Selain memiliki keunggulan,metode eksperimen juga memiliki kekurangan-

kekurangan antara lain adalah:Memerlukan peralatan atau sarana eksperimen yang

mencukupi bagi setiap siswa,memerlukan waktu yang panjang,timbul kesulitan

jika guru ataupun siswa kurang begitu menguasai pelaksanaan

eksperimen,kegagalan dalam eksperimen akan mengakibatkan perolehan hasil

belajar yang salah.

c. Prosedur Pemakaian Metode Eksperimen

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan metode

eksperimen,diantaranya adalah:

1)Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen,yang mencakup kegiatan-

kegiatan sebagai berikut: a) Menetapkan kesesuaian metode eksperimen dengan

tujuan yang akan dicapai. b) Menetapkan kebutuhan peralatan,bahan dan sarana

lain yang dibutuhkan dalam eksperimen sekaligus memeriksa ketersediaanya

disekolah. c) Guru mengadakan eksperimen sendiri untuk menguji ketepatan

Page 38: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

proses dan hasilnya sebelum menugaskan kepada siswa. d) menyediakan lembar

kerja (jika dirasa perlu).

2)Melaksanakan pemakaian metode eksperimen, dengan kegiatan-kegiatan: a)

Diskusi bersama seluruh siswa tentang prosedur,peralatan dan bahan untuk

eksperimen serta hal-hal yang perlu diamati dan dicatat selama kegiatan

eksperimen. b) Membimbing eksperimen yang dilakukan para siswa.c) Siswa

membuat kesimpulan dan laporan tentang kegiatan eksperimen yang dilakukan.

3)Tindak lanjut dari metode eksperimen diantaranya adalah: a) Mendiskusikan

hambatan dan hasil-hasil kegiatan. b) Menyimpan kembali alat yang digunakan. c)

Evaluasi akhir oleh guru.

5.Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah suatu teknik penyajian pelajaran dimana

guru/kelompok siswa memperlihatkan kepada seluruh siswa sesuatu proses

sehingga siswa dapat mengamati dan merasakan proses tersebut.Metode ini

digunakan dengan pertimbangan sekolah tidak memiliki alat dengan jumlah yang

cukup.

a. Tujuan Penggunaan metode demonstrasi

Tujuan penggunaan metode ini adalah:Siswa mampu memahami tentang cara

mengatur atau menyusun sesuatu,siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu

alat,siswa dapat mengamati kerja suatu alat,jika siswa melakukan demonstrasi

sendiri maka dapat mengerti menggunakan alat dengan benar tanpa harus

melakukan kesalahan yang bisa membahayakan keselamatan pemakai maupun

peralatan yang digunakan.

Page 39: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Keunggulan dan kekurangan metode Demonstrasi

Keunggulan metode demonstrasi adalah:Dapat membuat pengajaran menjadi

lebih jelas. Siswa lebih mudah memahami dengan apa yang dipelajarinya,proses

pengajaran yang lebih menarik,siswa dirangsang untuk aktif.Sedangkan

kekurangan dari metode demonstrasi adalah:metode ini memerlukan ketrampilan

guru secara khusus,fasilitas tidak selalu tersedia dengan baik,tidak efektif waktu.

c. Prosedur pemakaian metode Demonstrasi

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang

efektif pada pemakaian metode demonstrasi adalah:

Langkah pertama,mempersiapkan pemakaian metode demonstrasi,yang

mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1) Menetapkan kesesuaian metode

demonstrasi dengan tujuan yang akan dicapai.2) Menentukan alat dan bahan serta

memeriksa ketersediaanya disekolah.3) Guru mengadakan demonstrasi sendiri

untuk menguji ketepatan proses dan hasilnya.4) Menyediakan alat dan bahan serta

sarana lainya yang dibutuhkan dalam Demonstrasi.5) Menyediakan lembar kerja

siswa (jika dirasa perlu).

Langkah kedua,melaksanakan pemakaian metode demonstrasi,dengan

kegiatan- kegiatan:1) Diskusi bersama dengan siswa tentang prosedur,peralatan

dan bahan untuk demonstrasi serta hal yang perlu diamati dan dicatat selama

kegiatan demonstrasi.2) Membimbing demonstrasi yang dilakukan siswa

,sementara siswa mengamati dan mencatat selama demonstrasi berlangsung.3)

Siswa membuat kesimpulan dan laporan demonstrasi yang dilakukannya.

Page 40: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Langkah ketiga,tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi,yang terdiri

dari kegiatan-kegiatan:1) Diskusi tentang penghambat dan hasil-hasil kegiatan

demonstrasi.2) Membersihkan dan menyimpan alat,bahan dan sarana yang lainya.

3)Evaluasi akhir oleh guru.

6. Teori Motivasi Belajar

Motivasi adalah kondisi khusus yang dapat mempengaruhi individu untuk

belajar. Motivasi merupakan variable penting,khususnya selama proses

pembelajaran yang dapat membantu mendorong kemauan belajar siswa.

Karenanya,Bruner percaya bahwa hamper semua anak mempunyai masa-masa

pertumbuhan akan”keinginan untuk belajar”.Reinforcement dan reward dari

dalam mungkin penting untuk meningkatkan perbuatan tertentu atau untuk

membuat mereka yakin hingga mau untuk mengulangi apa yang telah dipelajari.

Bruner menekankan pentingnya motivasi intrinsik dibandingkan dengan motivasi

eksternal. Contoh motivasi intrinsik adalah rasa ingin tahu anak.Bahwa dunia ini

akan dikenal dan dikuasai anak dengan menggunakan kesadaran “ingin

tahu”.Motivasi lain yang dapat membawa kita pada dunia ini adalah dengan

memiliki berbagai kompetensi. Anak-anak menjadi tertarik untuk mempelajari

hal-hal yang mereka anggap biasa dan telah dikuasai. Satu hal yang tidak

mungkin adalah memotivasi anak agar menguasai sesuatu yang mereka tidak

biasa dan tidak kuasai.

Fungsi Motivasi dalam Belajar. Belajar sangat diperlukan adanya motivasi.

Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi belajar. Makin tepat

motivasi yang diberikan maka semakin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan

Page 41: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dengan hal itu ada 3 fungsi motivasi,yang di kemukakan oleh Sardiman(2005: 85)

,diantaranya adalah: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak/motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, b. Menentukan arah

perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi

dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan

rumusan tujuannya, c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu

akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktu untuk

bermain kartu atau komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Perwujudan motivasi siswa. Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi

terhadap suatu mata pelajaran menurut Surjadi (1996: 19)dapat dilihat melalui: a.

Senang membaca buku-buku pelajaran. Siswa yang mempunyai motivasi terhadap

suatu pelajaran di sekolah akan rajin membaca buku pelajaran tersebut tanpa di

perintah oleh guru atau pihak lain. Bagi siswa tersebut membaca buku pelajaran

merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. b. Senang membuat catatan mata

pelajaran yang disukai. c. Lebih menguasai mata pelajaran yang di motivasi, bagi

siswa yang motivasi terhadap suatu mata pelajaran akan lebih menguasai (baik

hafal maupun mengerti)tentang mata pelajaran tersebut disbanding mata pelajaran

yang lain. d. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yaitu dengan cara sering

bertanya segala sesuatu yang belum mengerti. e. Dapat menceritakan atau

Page 42: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menerangkan pada orang lain tentang mata pelajaran yang di motivasi tersebut.

Guru merupakan penggerak kegiatan belajar pada siswa oleh karena itu guru perlu

terus belajar mengenai cara-cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti dalam mengambil sekor motivasi yaitu dengan

cara memberikan angket. Selai angket di saat-saat tertentu peneliti juga sering

mengadakan interview dengan anak didik.

7. Teori kreativitas

Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri dan metode

eksperimen dan demonstrasi akan sangat ditentukan oleh faktor instrinsik siswa

yaitu kreativitas. Dalam proses pembelajaran model ini lebih banyak dibutuhkan

kemampuan kognitif dan psykomotorik dari siswa itu sendiri untuk bisa

melakukan semua proses kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan suatu

kopnsep dan hanya sedikit proses kegiatan oleh guru,sehingga disini sangat

dibutuhkan kreativitas untuk mendukung keberhasilan belajar siswa dengan

model ini.

Apakah kreativitas itu?Menurut pendapatjohn haefele yang dikutip The

Liang Gie (1995:234) kreativitas adalah suatu proses dari manusia yang dapat

menciptakan gagasan yang baru dari angan-angan,ingatan,keterangan,dan konsep

yang telah dimiliki. Torrance yang dikutip oleh Burden dan Byrd (1999:260)

kreativitas adalah sebagai proses penciptaan pendapat atau hipotesis yang terpusat

pada ide-ide, menguji hipotesis, memodifikasi dan menguji kembali serta

mengkomunikasikan hasilnya.

Page 43: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pendapat lain dikemukakan oleh seidel yang dikutip oleh Julius Candra

(1994:15)mengatakanbahwakreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan

dan mengkaitkan, kadang-kadang dengan cara yang ganjil namun mengesankan

dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan daya rohani manusia dalam

bidang atau lapangan manapun. Jadi kreativitas merupakan proses mental yang

komplek dari berbagai jenis ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan

pengungkapan yang unik,berbeda,orisinil,sama sekali baru.

Barron (1969) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru,begitu pula menurut Haefele

(1962)kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru

yang mempunyai makna social. Definisi ini menunjukkan bahwa tidak semua

produk itu harus baru tetapi kombinasinya diakui sebagai sesuatu yang bermakna.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam

kreativitasterdapatunsurunsur(1)menciptakangagasanyangbaru,(2)memodifikasi,

(3)menciptakan produk baru,(4)pengungkapan yang unik,(5)menghubungkan

ide,(6)membuat kombinasi-kombinasi baru. Dengan demikian jelas bahwa

kemampuan tersebut diatas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan hanya

orang-orang tertentu yang dikatakan sebagai orang kreatif. Kreativitas merupakan

suatu proses,aktivitas dan bukan hasil tetapi suatu kegiatan yang mendatangkan

hasil.Hasil tersebut sifatnya baru,berguna dan dapat dimengerti.

Menurut Moor yang dikutip oleh shodik A Kuntoro (1992:16)menjelaskan

empat ciri utama kreativitasberfikir sebagai berikut:

Page 44: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a.Sensitivitas terhadap masalah(problemsensitivity),menunjukkan pada

kemampuan untuk melihat masalah secara tajam.Siswa yang kreatif memiliki

kekuatan yang tajam melihat problem,situasi dan tantangan yang tidak

diperlihatkan orang lain. b. Kelancaran ide (ide fluency),menunjukan pada

kemampuan untuk menciptakan ide-ide sebagai alternatif pemecahan

masalah.Siswa yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengajukan ide-ide

atau alternatif memecahkan masalah.c. Kelenturan berfikir (idea

flexibility),menunjuk pada kemampuan siswa memindahkan ide

(pemikiran),meninggalkan satu kerangka berfikir yang lain untuk mengganti

pendekatan yang satu dengan yang lain. d .Keaslian berfikir (idea

originality),menunjuk pada kemampuan siswa untuk menciptakan ide-ide asli

dari dirinya.Siswa yang kreatif memiliki kemampuan menciptakan ide-ide atau

pemikiran dalam bentuk baru,imajiatif,orisinil dan berbeda dengan cara-cara

pemecahan yang lama.

Dari beberapa pendapat tersebut pada prinsipnya bahwa cirri-ciri perilaku

yang yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif

yang menonjol adalah berani dalam pendirian/keyakinan,ingin tahu mandiri

dalam berfikir dan mempertimbangkan,bersibuk diri terus menerus dengan

kerjanya ,intuitif,ulet,tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja.

Perilaku kreativitas tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap para

siswa dalam proses belajar dengan pendekatan inkuiri dan metode eksperimen dan

demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar.

Alat ukur kreativitas berupa angket,indikator yang digunakan diambil dari

cirri-ciri pribadi kreatif dari para pakar psikologi. Indikator tersebut dijabarkan

Page 45: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dalam istrumen dengan menggunakan alternative jawaban berupa skala sikap

yang dikemukakan oleh likert. Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan

diikiuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan yaitu selalu,sering,kadang-

kadang,jarang,dan tidak pernah.Masing-masing item dibuat pernyataan positif dan

negatif untuk mengetahui keajegan dalam bersikap.

8. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar mengacu pada segala sesuatu yang menjadi milik siswa

sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.Oleh karena setiap mata

pelajaran /bidang studi mempunyai tugas tersendiri dalam membentuk pribadi

siswa,prestasi belajar untuk suatu mata pelajaran/bidang studi berbeda untuk mata

pelajaran/bidang studi lain.

Dalam kegiatan pembelajaran,prestasi belajar ini dinyatakan dalam rumusan

tujuan.Oleh karena setiap mata pelajaran menuntut prestasi belajar yang berbeda

dari mata pelajaran lain maka banyak para ahli mengemukakan jenis-jenis prestasi

belajar.

Gagne mengemukakan lima kategori prestasi belajar,pertama,informasi

verbal adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk memberikan tanggapan

khusus terhadap stimulus yang relative khusus(Dick & Carey,1990).Dalam

kemampuan ini tidak ada tuntutan untuk menggunakan symbol,memecahkan

masalah atau menerapkan aturan. Untuk menguasai kemampuan ini siswa hanya

dituntut untuk menyimpan informasi dalam sistim ingatan mereka.

Kedua,ketrampilan intelektual adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk

melakukan kegiatan kognitif yang unik. Unik disini artinya bahwa siswa harus

Page 46: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang

belum pernah dipelejari. Seorang siswa dianggap telah menguasai kemampuan ini

apabila siswa tersebut telah menunjukan kemampuan dalam membedakan

karakteristik fisik yang dimiliki obyek,mengelompokkan obyek-obyek tersebut

berdasarkan cirri-ciri yang sama,serta menerapkan konsep dan aturan dalam

memecahkan masalah. Dengan demikian,segala kemampuan yang menuntut

siswa menggunakan informasi simbolik merupakan dan ketrampilan intelektual.

Ketiga,strategi kognitif.(Gagne,Briggs & Wager,1992)Seorang siswa dianggap

telah memiliki kemampuan strtegi kognitif apabila siswa tersebut mampu

menerapkan teknik membaca yang memudahkanya untuk mengingat dan

memahami apa yang dibacanya serta mampu memilih teknik khusus untuk

berfikir,cara menganalisis masalah dan pendekatan untuk memecahkan

masalah.Keempat,sikap adalah kemampuan siswa dalam menentukan pilihan atau

bertindak sesuai sistim nilai yang diyakininya.Kelima,ketrampilan motorik adalah

kemampuan melakukan gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang

direfleksikan melalui kecepatan,ketepatan,kekuatan dan kehalusan.

Menur Bloom dkk prestasi belajar sebagai mana dikutip Asep Herry H

dkk(2008) prestasi belajar kognitif adalah prestasi belajar kognitif yang mengacu

pada prestasi belajar yang berkenaan dengan pengembangan kemampuan otak dan

penalaran siswa. Menurut Bloom ,domain kognitif ini memiliki enam

tingkatan,yaitu:1) ingatan yaitu kemampuan mengenal atau menyebutkan kembali

fakta-fakta,istila-istilah,hokum,rumus yang telah dipelajarinya ,2)pemahaman

adalah kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep,3)penerapan

Page 47: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

adalah kemampuan menerapkan suatu konsep,hukum atau rumus pada situasi baru

,4)analisis adalah kemampuan untuk memecah,menguraikan suatu integritas atau

kesatuan yang utuh menjadi unsure-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai

arti,5)sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan beberapa jenis informasi

yang terpisah-pisah menjadi satu bentuk komunikasi yang baru dan lebih jelas

dari sebelumnya,6) evaluasi adalah kemampuan memberikan keputusan tentang

nilai sesuatu berdasarkan pertimbangan yang dimiliki atau kriteria yang di

gunakan.

8. Hakekat Fisika

Berdasarkan hakekat IPA yang telah dikemukakan,beberapa ahli mencoba

menyusun definisi singkat mengenai Fisika.Tiap definisi menunjukkan segi-segi

fisika yang sebenarnya,sehingga tidak perlu diperdebatkan melainkan saling

melengkapi.

Beberapa definisi fisika yang dikutip oleh Herbredrugxes(1986),yaitu

menurut Brocekhaus,”Fisika adalah pelajaran tentang kejadian dalam hal yang

memungkinkan penelitian dengan percobaan,pengukuran,penyajian secara

sistimatis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum.”Sedangkan menurut

Bradet dan Darmen,”Fisika merupakan suatu uraian tentang semua kejadian

fisikalis yang berdasarkan beberapa hukum dasar.”Adapun menurut

Gerthen,”Fisika adalah suatu teori yang menjelaskan gejala-gejala alam yang

sederhana dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-

kenyatan.persyaratan dasar untuk memecahkan persoalanya adalah mengamati

kenyataan-kenyataan tersebut”.

Page 48: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikutip Druxes dapat disimpulkan

bahwa fisika merupakan pengetahuan yang mempelajari kejadian alam yang

bersifat fisik yang dapat dipelajari secara eksperimen maupun dari hasil

pengamatanterhadap kejadian tersebut yang diperjelas dengan rumusan-rumusan

otomatis.

9.Gerak Harmonik

a.Pengertian Gerak Harmonik

Gerak harmonik atau getaran adalah gerak bolak-balik benda di sekitar

titik setimbang yang terjadi secara berulang (periodik). Contohnya : bila

sebuah beban digantung di ujung bawah pegas kemudian ditarik dan lalu

dilepaskan, maka benda tersebut akan mengalami gerak naik-turun secara

berulang.

Gambar : 2.1, 2.2, 2.3 pegas digantung dengan beban

Gambar:2.1 : sebuah pegas digantung tanpa beban, panjang pegas saat itu xo.

Gambar:2.2:pada pegas digantung beban yang beratnya w, akibatnya panjang

pegas menjadi x. besarnya pertambahan panjang pegas adalah

Dx = x – xo. Pada kasus ini berlaku hukum Hooke : F = k.Dx.

Posisi benda saat itu (titik O) disebut sebagai titik setimbang.

Gambar:2.3 :dari titik setimbang O beban ditarik ke bawah (titik P) kemudian

Q (titik puncak atas)

O (titik setimbang)

P (titik puncak bawah)

1 2 3

Page 49: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dilepaskan. Beban akan mengalami gerak naik-turun secara

berulang (lintasan P-O-Q-O-P-O dst). Jarak terjauh yang

dialami benda dari titik setimbangnya (disebut amplitudo A)

adalah OP atau OQ, dengan OP = OQ)

1)Frekuensi ( f ) dan Periode Getar ( T ) Secara Umum

Frekuensi (f) adalah jumlah getaran tiap satuan waktu, sedangkan

periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali

getaran.Dari definisi diatas maka dapat dituliskan dengan persamaan:

nt

Tdantn

f == (1)

Hubungan f dengan T dapat dituliskan menjadi : T

f1

= (2)

2)Frekuensi Sudut atau Kecepatan Sudut (w )

Frekwensi adalah besarnya sudut fase yang ditempuh tiap satuan waktu.

Secara matematis dapat dituliskan menjadi:

tq

w = (3)

Benda yang bergetar sebanyak satu fase menempuh sudut 360o atau 2p

radian dalam waktu periode getaran T. Oleh karena itu, persamaan no 3

dapat ditulis dalam bentuk lain:

Tpw 2

= dan berdasarkan persamaan (2) maka persamaan (3) menjadi:

fpw 2= (4)

b.Simpangan(y),kecepatan(v) dan percepatan(a) gerak Harmonik

1)Simpangan ( y )

Simpangan (y) adalah jarak benda dari titik setimbangnya. Simpangan

Page 50: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

benda untuk sembarang waktu mengikuti persamaan:

yt = A Sin ( q + q0 ) karena q = ω t maka :

yt = A Sin (ω t + ω t0 ) (5)

dengan menganggap benda bergetar dari titik setimbangnya ( q0 = 0):

y t = A Sin q (6)

karena q = wt sehingga: tAy wsin= (7)

nilai y maksimum dicapai ketika harga sin q = 1, sehingga:

Ay =max (8)

Amplitudo (A) adalah jarak terjauh yang dicapai benda dari titik

setimbangnya, dengan kata lain amplitudo adalah simpangan maksimum.

2)Kecepatan Benda yang Bergetar Harmonik ( v )

Kecepatan (v) adalah turunan pertama fungsi posisi terhadap fungsi waktu.

Secara matematik dapat dituliskan sebagai:

qwwww

coscos)sin(

AtAtA

dtd

dtdy

v ==== (9)

nilai v maksimum terjadi saat harga cos q = 1 , sehingga :

Av w=max (10)

3) Percepatan Benda yang Bergetar Harmonik ( a )

Percepatan (a) adalah turunan kedua fungsi posisi terhadap fungsi waktu

atau turunan pertama fungsi kecepatan terhadap fungsi waktu.Secara

matematik dapat dituliskan :

qwwwww

sinsin)cos( 22 AtA

dttAd

dtdv

a -=-=== (11)

Page 51: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Berdasarkan persamaan 6 maka a dapat dituliskan menjadi :

ya 2w-= (12)

nilai a maksimum terjadi ketika y = A , sehingga : Aa 2max w-= (13)

tanda negatif pada persamaan (13)menunjukkan bahwa arah vektor

percepatan selalu berlawanan dengan arah simpangan. Saat benda di atas

titik setimbang arah percepatan ke bawah, dan saat benda di bawah titik

setimbang arah percepatan ke atas. Dengan kata lain arah percepatan

selalu menuju ke titik setimbang, dan simpangan benda selalu diukur dari

titik setimbangnya.

c.Sudut Fase (θ) dan Fase getar (φ)

Besarnya simpangan benda yang bergetar harmonik mengikuti bentuk

fungsi sinus sebagaimana tercermin dari persamaan y = A sin q. Besarnya

sudut dalam fungsi sinus disebut sudut fase (q).

Fase getar (j ) atau tahapan getar adalah bilangan yang menunjukkan berapa

kali benda telah bergetar.

Untuk melakukan satu kali getaran benda menempuh sudut 360o atau 2p

radian, sehingga fase getar dapat dicari dengan persamaan:

pqq

j2360

==o

(14)

Untuk melakukan satu kali getaran benda membutuhkan waktu sebesar

periode getaran (T), sehingga fase getar dapat juga didekati dengan

persamaan : ftTt

.==j (15)

Page 52: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Perlu diingat bahwa untuk grafik sinus-cosinus berlaku:

dua titik dikatakan sefase bila beda sudut fase keduanya 0, 2p, 4p, 6p, …..

( 2np )

dua titik dikatakan berlawanan fase bila beda sudut fase keduanya p, 3p,

5p, …..( 2n + 1)p dengan n adalah bilangan cacah : 0, 1, 2, 3, …

1)Frekuensi dan Periode Getaran pada Pegas

Benda diikat di ujung sebuah pegas yang diletakkan pada bidang

horisontal licin, ujung lain dari pegas diikat permanen pada bidang

vertikal.

Gambar 2.4a Pegas horizontal

P

Gambar 2.4b Pegas horizontal

Q

Gambar 2.4c Pegas horizontal

Dari titik setimbangnya, benda ditarik sampai di titik P kemudian

dilepaskan. Benda kemudian bergetar harmonik sepanjang lintasan P-O-Q-

O P Q O : titik setimbang, yaitu posisi benda ketika tidak bergetar harmonik

P : titik terjauh ujung kanan Q : titik terjauh ujung kiri

licin

Page 53: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

O-P-O-Q-O dst. Gaya yang bekerja pada arah horisontal adalah gaya

pemulih (gaya Hooke) yang arahnya selalu menuju ke titik setimbang.

Gaya pemulih inilah yang menyebabkan benda mengalami percepatan

yang arahnya juga selalu menuju ke titik setimbang.

Berdasarkan pada hukum II Newton : maF = (16)

dan hukum Hooke : kyxkLkF -=D-=D-= .. (17)

(tanda negatif menunjukkan arah gaya Hooke selalu berlawanan dengan

arah simpangan).Subtitusikan persamaan (16)ke persamaan (17)

didapatkan persamaan kyma -= (18)

Jika persamaan (12) dimasukkan kepersamaan (18) maka akan

didapatkan persamaan : kyym -=- )( 2w sehingga didapatkan

persamaan : mk 2w= (19)

dalam bentuk lain : mk

=w (20)

karena T

fppw 2

2 == dihasilkan:

km

Tdanmk

f pp

221

== (21)

2.Frekuensi dan Periode Getaran pada Ayunan Sederhana

Seutas tali yang panjangnya L diikat pada langit-langit, ujung bawah tali diberi

beban dan diayunkan

Page 54: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 2.5 Ayunan Sederhana

Dari titik setimbang O, benda ditarik ke titik P kemudian dilepaskan. Benda

mengalami gerak harmonik untuk lintasan P – O – Q – O – P – O – Q - dst.

Dua gaya yang selalu bekerja pada benda adalah gaya tegang tali T dan gaya

berat w. Perhatikan tinjauan benda saat di titik P berikut:

Hukum II Newton : maF =

gaya pemulih pada benda F = - T sin q dan percepatan gerak harmonik

a = -w2y : - T sin q = m(-w2y) Tanda minus karena berlawanan

dengan gaya.

ytgg

ymtgmgymw q

wwqwqq

=Û=Û= 22 )(sincos

untuk sudut q kecil (q < 10o), nilai Ly

tg =q , sehingga: Lg

=w

dengan memasukkan persamaan : T

fppw 2

2 == didapatkan:

O : titik setimbang, yaitu titik tempat benda berada ketika tidak berayun P : titik puncak kanan Q : titik puncak kiri q : sudut simpang maksimum

Untuk sudut q kecil (q < 10o) bisa dikatakan perubahan kedudukan benda pada arah vertikal diabaikan, benda hanya berubah kedudukan (bergerak) pada arah horisontal. Oleh karena itu gaya pemulih yang bekerja pada benda adalah T sin q. Pada arah vertikal benda dianggap diam, sehingga:

qq

coscos

wTwT =Û=

O Q P

q

y

L

T

T sin q

w

T cos q

q

Page 55: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

gL

TdanLg

f pp

221

== (22)

(dari persamaan di atas, jelaslah bahwa massa beban tidak berpengaruh

terhadap besarnya frekuensi ayunan)

d.Energi Total Getaran

Benda yang bergerak harmonik memiliki energi potensial (EP) dan energi

kinetik (EK). Jumlah kedua energi ini disebut energi total (ET) atau energi

mekanik (EM). Secara matematik dituliskan : KPT EEE += (23)

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya

atau simpangannya. Maka persamaanya menjadi: 221 kyEP = (24)

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena

kecepatannya.Secara matematik dapat dituliskan menjadi:

221 mvEK = (25)

dengan mensubstitusikan persamaan kecepatan v = wA cos q didapatkan:

)cos( 22221 qw AmEK = (26)

karena mk 2w= dan qq 22 sin1cos -= persamaan di atas menjadi:

2212

212

212

2122

21 )sin()sin1( kykAAkkAkAEK -=-=-= qq

)( 2221 yAkEK -= (27)

Persamaan energi total (ET) atau energi mekanik (EM) diperoleh dengan

memasukkan Ep dan Ek ke dalam persamaan ET = Ep + Ek , didapatkan:

2

21

kAET = (28)

Page 56: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Kecepatan benda di sembarang titik

Kecepatan getaran benda pada sembarang titik dapat ditentukan dengan

menggunakan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak harmonik

sebagai berikut,

221 kAEE kP =+ (29)

2212

212

21 kAmvky =+ (30)

Dari persamaan (29) dan (30) maka kita akan bisa mendapatkan persamaan

(31) berikut ini :

(31)

Karena kecepatan maksimum dicapai ketika benda berada di titik simbang

( 0=y ) ,maka kita akan mendapatkan persamaan (32) dari kecepatan

maksimum seperti dibawah ini :

mk

Avmak = (32)

( )22 yAmk

v -= atau 22 yAv -= w

Page 57: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B.Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti diantaranya adalah :

1.Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Yusrin Alifudin (2009).Penelitian ini

menghasilkan adanya pengaruh pembelajaran fisika dengan Inkuiri terbimbing

melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap penigkatan prestasi

belajar fisika pada materi Fluida Statistik kelas XI IPA SMA Negeri 1

Gombong Kebumen tahun pelajaran 2008/2009.Persamaan dengan penelitian ini

selain terletak pada pendekatan dan metode adalah pada tinjauan motivasi

belajar siswa.siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan meraih prestasi yang

yang tiggi juga.Sedangkan perbedaannya dengan penelitian kami yaitu pada

penelitian ini yaitu factor lain yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa

selain motivasi belajar siswa adalah gaya belajar.Sedangkan menurut penelitian

kami peninjauannya dari kreativitas siswa,karena pembelajaranya dengan

inkuiri dan eksperimen maupun demonstrasi sehingga tinjauan kreativitas

menurut peneliti dirasa lebih dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar

Fisika siswa.

2.Penelitian Indah Slamet Budiarti mahasiswa S2 Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Pada penelitian tersebut mempunyai kelebihan yaitu pembelajaran

dengan metode eksperimen mampu meningkatkan prestasi belajar fisika

dibanding pembelajaran dengan metode demonstrasi. Sedangkan kelemahan

pembelajaran dengan metode demonstrasi kurang mampu meningkatkan

prestasi belajar fisika karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa

Page 58: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

hanya melihat pertunjukkan/peragaan saja, sehingga tantangan dan kesan yang

diperoleh selama KBM kurang tertanam.

3.Penelitian dari Nurdeli (2010) memberikan hasil penelitian yang menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen lebih baik dari pada metode

demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.Persamaan dalam penelitian ini

adalah penggunaan pendekatan dan metode yang sama dalam proses

pembelajaran.Mengapa saya memilih penggunaan metode ini karena disma

negeri 3cukup tersedia alat yang berkaitan dengan gerak harmonik namun

jarang digunakan.Sedangkan perbedaanya yaitu pada tinjauan dan materi

pembelajaranya.

4.Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Saraswati(2009).Penelitian ini berhasil

memberikan pengaruh pada pembelajaran fisika melalui ikuiri terbimbing antara

metode eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap penguasaan konsep

listrik dinamis pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pokarto tahun pelajaran

2008/2009.Persamaan penelitian ini adalah pada pendekatan dan metode

pembelajaran yang digunakan.Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan

adalah pada tinjauan dan materi pelajaran yang digunakan.

C. Kerangka Berpikir

Berlandaskan pada teori yang telah dikemukakan diatas maka kerangka

berpikir dari penelitian yang akan dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh metoda eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.

Karakteristik materi gerak harmonik dapat diamati siswa dalam kehidupan

Sehari-hari berarti pembelajaran dilakukan dengan percobaan ataueksperimen,

karena metode eksperimen mempunyai keunggulan.

Page 59: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Keunggulan dari metode eksperimen dalam pembelajaran adalah:

Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tentang kebenaran kesimpulan

percobaanya,siswa terlibat aktif dalam pengumpulan data dari percobaan yang

dilakukannya,melatih siswa untuk menggunakan prosedur metode ilmiah serta

berpikir ilmiah,memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif,

realistis dan menghilangkan verbalisme,siswa lebih mudah untuk mengingat

hasil belajar yang diperoleh.Disamping itu bisa juga dilakukan pembelajaran

dengan metode demonstrasi.Keunggulan metode demonstrasi adalah:Dapat

membuat pengajaran menjadi lebih jelas. Siswa lebih mudah memahamidengan

apa yang dipelajarinya,proses pengajaran yang lebih menarik,siswa dirangsang

untuk aktif.

Diduga pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing melalui metoda

eksperimen dan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Cilacap , namun pembelajaran dengan metoda eksperimen

lebih tinggi dari pada metoda demonstrasi.

2.Pengaruh motivasi belajar tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa.Motivasi

merupakan sesuatu perubahan energi didalam diri pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Salah satu sifat dari motivasi yaitu bersifat internal yang datang dari diri

seseorang itu sendiri.Beberapa fungsi dari motivasi belajar diantaranya,

mendorong manusia untuk berbuat. Adapu yang menjadi ciri-ciri siswa yang

mempunyai motivasi terhadap suatu mata pelajaran menurut Surjadi (1996:

19)dapat dilihat melalui: a. Senang membaca buku-buku pelajaran. Siswa

Page 60: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

yang mempunyai motivasi terhadap suatu pelajaran di sekolah akan rajin

membaca buku pelajaran tersebut tanpa di perintah oleh guru atau pihak

lain. Bagi siswa tersebut membaca buku pelajaran merupakan kebutuhan yang

harus dipenuhi. b. Senang membuat catatan mata pelajaran yang disukai. c.

Lebih menguasai mata pelajaran yang di motivasi, bagi siswa yang motivasi

terhadap suatu mata pelajaran akan lebih menguasai (baik hafal maupun

mengerti)tentang mata pelajaran tersebut disbanding mata pelajaran yang lain.

d. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yaitu dengan cara sering bertanya

segala sesuatu yang belum mengerti. e. Dapat menceritakan atau menerangkan

pada orang lain tentang mata pelajaran yang di motivasi tersebut. Dalam hal

ini diharapkan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap akan melakukan hal-hal

yang mendukung tercapainya prestasi belajar yang lebih baik,misalnya siswa

rajin mencatat tentang mata pelajaran yang disukai,suka mengerjakan soal-soal

latihan,suka melakukan percobaan dan sebagainya.Jadi dengan motivasi

belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajarnya juga lebih tinggi

dibandingkan siswa yang motivasi belajarnya rendah.

3. Pengaruh kreatifitas siswa tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa.

Kreativitas merupakan kemampuan yang dipandang sebagai factor yang ikut

menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam

proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan Inkuiri dan metode

eksperimen maupun demonstrasi.Seorang siswa yang memiliki kreativitas

tinggi akan lebih mudah berinkuiri dengan melakukan eksperimen maupun

demonstrasi bahkan dalam pengembangan dan penerapan teknologi

Page 61: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dalamkehidupan sehari-hari lebih memungkinkan untukberinovasi danberkreasi

khususnya mengenai gerak harmonik .Sedang siswa yang kreativitasnya

rendah akan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang menggunakan

pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen maupun demonstrasi.Anak

yang kreativitasnya rendah harus terus diberi petunjuk. untuk bisa melakukan

eksperimen maupun demonstrasi sehingga peran guru disini menjadi sangat

dominan maka pembelajaran konvensional lama kembali terjadi.Dengan kata

lain pembelajaran inkuiri yang mengharapkan siswa menemukan sendiri

konsep-konsep fisika melalui proses yang ia lakukan sendiri sehingga akan

tertanam didalam dirinya sebagai sebuah pengalaman yang bermakna tidak

berhasil.Jadi siswa yang memiliki kreativitas tinggi diharapkan meraih prestasi

belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang kreativitasnyrendah.

4. Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar

siswa.Karena motivasi siswa merupakan faktor intern dan ekstern sehingga

siswa dapat termotivasi untuk belajar tidak hanya kemauan dari dalam tetapi

juga dari luar.Oleh karena itu peneliti menganggap bahwa dengan pembelajaran

inkuiri metode eksperimen dan demonstrasidapat memotivasi yang melibatkan

siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap secara langsung dapat memotivasi untuk

lebih giat belajar fisika.

5.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreativitas.Keber

hasilan proses belajar mengajar dapat dilihat melalui prestasi belajar fisika.

Keberhasilan ini dipengaruhi banyak fakta,diantaranya faktor internal dan

eksternal.Untuk mempelajari fisika,faktor internal yang dimaksud di sini

Page 62: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

adalah kemampuan berkreasi atau daya kreativitas untuk berinkuiri melakukan

eksperimen dan demonstrasi tentang gerak harmonik sederhana atau getaran.

Bahkan dengan kreativitas yang tinggi siswa dapat menyelesaikan Persoalan

-persoalan gerak harmonik yang lebih variatif.Jadi kreativitas disini tidak

hanya meliputi aspek psikomotorik sajatapi juga meliputi aspek kognitif.

6.Interaksi kreativitas terhadap motivasi belajar siswa.Karena kreativitas adalah

kemampuan berkreasi untuk melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan

dan harus ia lakukan dan temukan sendiri sehingga diharapkan akan memuncul

kan kebanggan pada dirinya yang pada giliranya nanti akan memacu semangat

(memotivasi) dirisiswa kelas XI SMANegeri 3Cilacap untuk terbiasa berinovasi

untuk pengembangan teknologi maupun untuk pemecahan berbagai masalah

gerakharmonik sederhana sehingga diharapkan ada interaksi positif terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap.

7.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kreativitas dan

motivasi belajar siswa. Padapembelajaran dengan pendekatan Inkuiri bertujuan

untuk mengembangkan ketrampila intelektual,berpikir kritis dan memecahkan

masalah secara ilmiah.Tanpa adanya pendekatan pembelajaranSiswa SMA

Negeri 3 Cilacap tidak termotivasi untuk belajar.Dan tanpa adanya kreativitas,

siswa tidak dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori serta kerangka berpikir pada penelitian ni,maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Page 63: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Ada pengaruh antara pembelajaran dengan inkuiri terbimbing melalui metode

eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.

2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika.

3. Ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika.

4. Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

5. Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreatifitas siswa terhadap

prestasi belajar fisika.

6. Ada interaksi antara motivasi belajar dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi

belajar fisika.

7. Ada interaksi antara metode pembelajaran ,motivasi belajar dan kreatifitas

terhadap prestasi belajar fisika.

Page 64: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Cilacap pada siswa SMA Negeri 3

Cilacap kelas XI tahun pelajaran 2011-2012.Sedangkan tempat ujicoba

penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilacap kelas XI tahun

pelajaran 2011-2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011-

2012.Adapun tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1.Rencana Penelitian

No Tahap Waktu

1

2.

Perencanaan: Pengajuan judul,penyusunan

Proposal,Instrumen Penelitian,

RPP,Pengajuan ijin penelitian.

Pelaksanaan: Ujicoba Instrumen,Eksperimen,

Pengumpulan data,konsultasi

dengan pembimbing

Analisa data.

Penyusunan Laporan Penelitian

April 2011 sampai

dengan Juli 2011

Juli 2011 sampai

dengan

Nopember 2011

Desember 2011

sampai selesai

Page 65: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Cilacap

kelas XI IA tahun pelajaran 2011-2012.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling,maksudnya dalam menentukan anggota sampel diambil secara acak

dengan diundi.Setiap kelas memiliki peluang yang sama untuk dijadikan

sampel. Hasil undian memperoleh pembelajaran eksperimen dan demonstrsi.

Kelas eksperimen terdiri dari 64 siswa dan kelas demonstrasi terdiri 64 siswa.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini diterapkan pada 2 kelas yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 5

Yang diberiperlakuan dengan Eksperimendengan pendekatan inkuiri terbimbing

dan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4 yang diberi perlakuan dengan Demonstrasi

dengan pendekatan inkuiri terbimbing.Setelah itu hasil keduanya dibandingkan

untuk memperoleh kesimpulan manakah yang lebih baik dari kedua metode

tersebut. Kedua kelas eksperimen dan demonstrasi diasumsikan sama dalam

segala hal yang relevan hanya berbeda dalam metoda pembelajarannya.

D. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Mengambil

dua kelompok secara rondom,normal dan homogen. Keduakelompok diasumsikan

sama dalam segala hal,kecuali perlakuan dalam hal memberikan metode

Page 66: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

pembelajaran fisika.Satu kelompok diberikan pembelajaran dengan metode

eksperimen dan satu kelompok diberikan pembelajaran dengan metode

demonstrasi. Sedangkan materi pelajaran yang diajarkan pada dua kelompok

adalah sama yaitu tentang Gerak harmonikDimana pada masing-masing kelompok

akan ditinjau dari kreativitas dan motivasi belajar siswa.Penelitian yang akan

dilaksanakan menggunakan desain faktorial 2 x 2 x 2.

Tabel 3.2.Desain Faktorial

Pendekatan Inkuiri (A) Metode Eksperimen (A1) MetodeDemonstrasi (A2)

Motivasi (B) Motivasi

Tinggi

(B1)

Motivasi

Rendah

(B2)

Motivasi

Tinggi

(B1)

Motivasi

Rendah

(B2)

Kreatifitas

(C)

Kreatifitas

Tinggi

(C1)

A1 B1 C1

A1 B2 C1

A2 B1 C1

A2 B2 C1

Kreatifitas

Rendah

(C2)

A1 B1 C2

A1 B2 C2

A2 B1 C2

A2 B2 C2

1.Dari sel kolom 3 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi terhadap

prestasi belajar siswa.

2.Dari sel kolom 3 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

3. Dari sel kolom 4 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas tinggi terhadap

Page 67: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

prestasi belajar siswa.

4. Dari sel kolom 4 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

5. Dari sel kolom 5 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bag siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi terhadap

prestasi belajar siswa.

6. Dari sel kolom 5 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

7. Dari sel kolom 6 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas tinggi terhadap

prestasi belajar siswa.

8. Dari sel kolom 6 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa

yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

E.Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini melibatkan tiga variable, yaitu:

1.Variabel Bebas

Pada penelitian ini peneliti mengambil variable bebasnya adalah Pembelajaran

dengan pendekatan Inkuiri melalui metode Eksperimen dan Demonstrasi

2.Variabel moderator

Variabel moderator penelitian ini adalah Motivasi belajar dan kreatifitas siswa.

3.Variabel Terikat

Dalam penelitian ini peneliti mengambil variable terikatnya berupaPrestasi

belajar Fisika,terutama pada pokok bahasan Gerak Harmonik.

Page 68: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

F. Langkah-Langkah Penlitian

1. Membuat Persiapan Penelitian

Perencanaan penelitian ini meliputi:

a. Menyusun silabus pembelajaran fisika kelas XI semester ganjil pada pokok

bahasan Gerak Harmonik.

b. Menyusun rencana Pembelajaran.

c. Membuat instrument.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada kelas terpilih,yang terdiri

atas dua kelas diperlakukan dengan metode eksperimen dan dua kelas

dengan metode demonstrasi.

G.Instrumen Penelitian

Instrumen pelaksanaan penelitian yang digunakan untuk proses

pembelajaran yang berupa silabus,Rencana Program Pembelajaran(RPP) dan

Lembar kerja siswa(Lks)Instrumen pengambilan data yang digunakan untuk

pengambilan data prestasi belajar siswa berupa instrumen tes prestasi belajar

fisika atau aspek kognitif siswa. Selain itu terdapat instrument pengambilan

data motivasi belajar siswa berupa angket dan instrument pengambilan data

kreativitas siswa berupa angket.

H.Ujicoba Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan,maka harus terlebih dahulu dilakukan

ujicoba instrument. Adapun Pengujian instrument yang akan diuji adalah

angket motivasi belajar siswa,dan angket kreativitas siswa dan instrumen tes

prestasi belajar siswa. Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan di SMA N

Page 69: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

1 Cilacap,sekolah yang mempunyai standar yang sama dengan sekolah yang

menjadi tempat penelitian.

1.Validitas Instrumen

Suatu Instrumen dikatakan Valid atau mempunyai nilai validitas tinggi

apabila instrument tersebut memang dapat mengukur apa yang hendak kita

ukur.Validitas instrument sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena

validitas juga merupakan ukuran mutu dan kebermaknaan suatu penelitian.

Agar tes mempunyai validitas isi,menurut Budiyono (2003:58) harus

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1)Tes harus dapat mengukur sampai

seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yangdiajarkan;

2)Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi

yang diajarkan;3)Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal tes mudah

dipelajari dan dapat dipahami oleh testee.Untuk memenuhi uji validitas,

peneliti melakukan prosedur dalam penyusunan tes sebagaiberikut:

1)Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai

dengan materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.;

2)Menyusun kisi-kisi soal tes berdasarkan kompetensi dasar dan

indicator yang dipilih;3)Menyusun butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi

yang telah dibuat;4)Melakukan penilaian terhadap butir-butir soal.

Validitas isi,validitas item soal tes kemampuan memori dan prestasi

belajar dihitung menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson.

Menurut Asep Jihad(2008:179) persamaan product moment untuk

Page 70: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menghitung validitas adalah:

N∑XY – (∑X)(∑Y)

rxy =

_____________________________ ……………………………………(3.1)

√ {N∑X2

– (∑X)2

}{N∑Y2

- ( ∑Y)2

}

Dimana ,X : skor item

Y : skor total

N : cacah subyek

Rxy : angka validitas item

Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan harga rtabel .

Apabila harga rxy > harga rtabel, maka item soal tersebut dikatakan valid.

Korelasi skor butir soal terhadap skor total ditentukan dengan menggunakan

program ms.Excel.Untuk pengujian prestasi terdapat 7soal yang terhitung

berdasarkan tabel mempunyai harga rxy < harga rtabel. Ini artinya butir soal tidak

valid,soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 7,14,15,16,21,22dan

27.Sedangkan yang lainya valid semua.

Sedangkan berdasarkan uji validasi butir soal Motivasi belajar seperti

yang terlampir, dari jumlah 40 butir soal , terdapat 3 butir soal yang teruji

mempunyai harga rxy < harga r tabel. Ini artinya terdapat 3 butir soal yang teruji

tidak valid. Soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 14,17,dan 31 sedangkan

yang lainya valid semua.Berangkat dari sinilah kami melakukan konsultasi pada

konsultan kami guna memperbaiki butir-butir soal yang digunakan dalam

pengambilan data penelitian tetap 40 butir soal.

Selanjutnya berdasarkan uji validasi butir soal Kreatifitas belajar

seperti yang terlampir, dari jumlah 60 butir soal , terdapat 6 butir soal yang teruji

Page 71: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

mempunyai harga rxy < harga rtabel . Ini artinya terdapat 6 butir soal yang teruji

tidak valid.Soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 5,12,18,21,36dan 49

sedangkan yang lainya valid semua. Berangkat dari sinilah kami melakukan

konsultasi pada konsultan kami guna memperbaiki butir-butir soal yang

digunakan dalam pengambilan data penelitian tetap 60 butir soal.

Tabel 3.3 Tingkat Validitas

NO Tingkat

Validitas

No Soal

Angket

Motivasi

No Soal Angket

Kreatifitas

No Soal Tes Prestasi

Valid 1,2,3,4,5,6,7,

8,9,10,11,12,

13,15,16,18,

19,20,21,22,

23,24,25,26,

27,28,29,30,

32,33,34,35,

36,37,38,39,

40

1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,

13,14,15,16,17,20,22,

23,24,25,26,27,28,29,30,

31,32,33,34,35,37,38,39

40,41,42,43,44,45,46,47

48,50,51,52,53,54,55,56,

57,58,59,60

1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,

12,13,17,18,19,20,23,

24,25,26,28,29,30,31,

32,33,34,35,36,37,38,

39,40

Tidak

Valid

14,17,31 5,12,18,21,36,49 7,14,15,16,21,22,27

Page 72: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Reliabilitas

Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang peneliti gunakan adalah

tes objektif dalam setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah

diberi skor 0 sehingga untuk menghitung tingkat relibiabilitas tes digunakan

persamaan KR-20 3.2 yaitu

r11 = n St

2

- ∑pi qi ………………………………………………………………

(3.2)

n- 1 St 2

Dari persamaan (3.2) kita dapat menentukan indek reliabilitas instrumen (r11)

yaitu dengan mengalikan banyaknya butir instrumen (n) dengan variasi total (St2)

dikurangi jumlah perkalian Proporsi subyek yang menjadi benar pada butir ke

1(pi) dengan 1- pi Soal dikatakan reliabel jika r11 > 0,6 kemudian hasil perhitungan

tadi di bagi dengan banyaknya butir instrumen (n) dikurangi satu dikalikan

dengan variasi total

(Budiyono, 2003:70)

Tabel 3.4 Tingkat Relibiabilitas

Nilai Relibiabilitas Tingkat

0.00-0.200 Sangat Tidak Relibiabilitas

0.201-0.400 Tidak Relibiabilitas

0.401-0.600 Cukup Relibiabilitas

0.601-0.800 Relibiabilitas

0.801-1.000 Sangat Relibiabilitas

Page 73: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan uji statistik,instrument tes prestasi memberikan nilai α = 0,899 ini

menunjukkan bahwa instrument yang sudah diujicobakan sangat reliabel.

Sedangkan untuk uji statistik,instrument angket motivasi siswa dari tabel

menunjukkan nilai r11 = 1,004 ini berarti instrument yang diujicobakan sangat

reliable.Begitu pula untuk uji statistik,instrument angket kreativitas siswa dari

tabel terlihat nilai r11 = 1,006 ini menunjukkan bahwa instrument yang diuji

cobakan sangat reliable.

3. Derajad Kesukaran

Derajad kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan

melihat indeks kesukaran item/butir soal yang di peroleh dengan menggunakan

yang dikemukakan oleh Du Bols 3.4 yang menunjukan hubungan antara angka

indeks kesukaran item terhadap banyaknya peserta tes yang dapat menjawab

benar pada butir soal yang bersangkutan dan jumlah peserta tes.

Np

P = (3.3)

N

Dari persamaan (3.3) bisa kita tentukan angka indeks kesukaran item (P) yaitu

dengan membagi banyaknya peserta tes yang dapat menjawab benar pada butir

soal yang bersangkutan(Np) dengan jumlah peserta tes(N).

Sedangkan cara memberikan penafsiran (interprestasi) terhadap angka

indeks kesukaran item, Robert L. Thorndike dan Elizabets Hages dalam Anas

Page 74: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sudijono (1998:372) mengemukakan seperti tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.5 Interprestasi Indeks Kesukaran Soal(P)

Besarnya P Interprestasi

<0,30

0,30-0,70

>0,70

Sukar

Sedang/cukup

Mudah

Dalam penelitian ini didapat tingkat kesukaran soal seperti pada tabel 3.6:

Tabel 3.6 Data tingkat kesukaran soal

NilaiMean/skor

Maksimum

Tingkat kesukaran

Soal

No soal tes prestasi

0,00-0.200 Sangat Sukar 21

0,201-0,400 Sukar 6,7,11,15,25,27

0,401-0,600 Sedang 5,10,12,14,15,16,17,18,20,22,23,24

28,29,30,31,32,35,36,39,40

0,601-0,800 Mudah 3,4,8,9,13,19,34,38,40,26

0,801-1,000 Sangat Mudah 1,2,33,37

4. Daya Pembeda Butir Soal

Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada penelitian ini

dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka indeks

diskriminan/pembeda butir soal, yaitu dengan persamaan :

D = PA – PB atau D = Ph – PL ……………………………………….(3.5)

Dari persamaan (3.5) bisa kita dapatkan angka indeks diskriminan item(D)

Page 75: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

bisa didapatkan dari proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab

benar(PA) dikurangi proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab

benar(PB ) .Sedangkan yang dimaksud dengan Proporsi testee kelompok atas

yang dapat menjawab benar item (PA) adalah Banyaknya testee kelompok atas

yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud (B A ) dibagi dengan

jumlah testee kelompok atas ( JA). Sedangkan Proporsi testee kelompok bawah

yang dapat menjawab benar ( PB ) adalah Banyaknya testee kelompok bawah

yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud(BB) dibagi dengan :

bawah Jumlah testee kelompok bawah (JB) .

(Anas Sudijono,1998:389-390)

Page 76: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Sedangkan klasifikasi besarnya angka indeks diskriminasi item seperti pada

tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi daya beda soal

Besarnya D Klasifikasi

Negatif

0,00 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 1,00

Jelek sekali (Js)

Jelek(J)

Cukup(C)

Baik (B)

Baik sekali(Bs)

Untuk menentukan butir soalyang akan dipakai untuk instrument tes dalam

penelitian ini,penulis mengambil butir soal yang mempunyai derajat

kesukaran dan daya pembeda berinteraksi baik dan atau cukup.

Tabel 3.8 Hasil DayaBeda Soal

DayaPembeda Soal Tingkat Nomor Soal Tes Prestasi

Negatif-0,000 Tidak Punya DP 5,7,18,21

0,001-0,200 Rendah 3,8,10,13,14,15,20,23,24,2

6,28,31,33,35,36,37,38,40

0,201-0,400 Sedang 1,2,4,6,9,11,12,16,1719,22,

25,27,29,30,32,34,39

0,401- Tinggi

I.Teknik Analisis Data

1.Uji Prasyarat Analisis

Untuk mengetahui data, perlu dilakukan uji prasyarat mengenai Varians

Page 77: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

terlebih dahulu. Uji prasyaratdigunakan untuk mengetahui normalitas

dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menyelidiki normal atau tidaknya

populasi yang menjadi subjek penelitian.Adapun prosedur yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal

H1 = Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal

2) Menetapkan Uji Statistik

Uji normalitas yang penghitunganya dilakukan dengan program

SPSS yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Ryan- Joiner(RJ).

3)Menentukan taraf signifikansi α

Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa

besar peluang terjadinya kesalahan analisis.Pada uji normalitas ini taraf

signifikansi (α ) ditetapkan = 0,05 atau 5%

4)Menetapkan keputusan uji

Keputusan uji normalitas ditentukan dengan kriteria uji ditolak

Hipotesis nol,jika p-value > 0,05.

b.Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji seragam atau tidaknya variasi

sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.Pengujian yang

dilakukan antara lain homogenitas prestasi belajar dengan motivasi belajar

Page 78: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

siswa,homogenitas prestasi belajar dengan kreatifitas belajar siswa dan

homogenitas prestasi belajar dengan metode yang diuji dengan F-Test dan

Levene׳s Test.Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

Menentukan Hipotesis

1.Hipotesis nol (H0 )

H0 : Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen

H1 : Sampel berasal dari populasi yang homogen

2.Menentukan taraf signifikansi α

Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar

peluang terjadinya kesalahan analisis.Pada uji hipotesis ini taraf signifikansi

( α ) ditetapkan = 0,05

3.Menetapkan uji statistik

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Analisis Variansi (Anava)

dengan General Linear Model(GLM),yang perhitunganya dilakukandengan

program SPSS 15.

4.Menentukan Keputusan Uji

Pada uji homogenitas jika p value > alpha ( 0,05) maka H0 tidak ditolak.

2.Uji Hipotesis

a.Anava

Setelah terpenuhinya prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas,

maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis.Pengujian hipotesis

dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang sudah dilakukan ditolak

atau diterima.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian digunakan rumus

Page 79: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2.Tujuan analisis varian tiga

jalan tersebut adalah untuk menguji perbedaan efek baris,kolom,dan efek

interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat.

b.Uji Lanjut Anava

Uji lanjut Anava merupakan tindak lanjut dari analisis variansi.Jika

dalam pengujian hipotesis,hipotesis nol(H0 ) ditolak yang berarti hipotesis

alternative (H1 ) diterima,maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui

tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti.

Pengujian hipotesis prestasi kognitif dilakukan dengan langkah sebagai

berikut:

1.Menentukan Hipotesis

Hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut:

H0 A : Tidak ada perbedaan antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode

eksperimen dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika pada

materi Gerak Harmonik.

H1 A : Ada pengaruh pembelajaran inkuiri menggunakan metode eksperimen

dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisik pada materi Gerak

Harmonik.

H0 B :Tidak ada pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar fisika

pada materi Gerak Harmonik.

H1 B : Ada pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar fisika

Pada materi Gerak Harmonik.

H0C :Tidak ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika pada

materi Gerak harmonik.

Page 80: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

H1C : Ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika pada

materi Gerak Harmonik.

H0 D:Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode

eksperimen dengan motivasi terhadap prestasi belajarfisika materiGerak

Harmonik.

H1 D : ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode

eksperimen dgn motivasi terhadap prestasi belajar fisika materi Gerak

Harmonik.

H0 E :Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode

eksperimen dgn kreatifitas fisika pada materi Gerak Harmonik.

H1 E :ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode eksperimen

dengan kreatifitas siswa pada materi Gerak Harmonik.

H0 F :Tidak ada interaksi antara motivasi dan kreatifitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

H1 F :Ada interaksi antara antara motivasi dan kreatifitas siswaa terhadap

prestasi belajar siswa.

H0 G :Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri,motivasi belajar dan

Kreatifitas terhadap prestasi belajar fisika pada materi gerak harmonik.

H1 G : Ada interaksi antara pembelajaran inkuiri,motivasi belajar dan kreatifitas

terhadap prestasi belajar fisika pada materi Gerak harmonik.

2.Menentukan taraf signifikansi α

Taraf signifikans imerupakan angka yang menunjukkan seberapa besar peluang

terjadinya kesalahan analisis.Pada uji hipotesis ini tarafsignifikansi( α ) ditetapkan

= 0,05.

3.Menetapkan uji statistic

Page 81: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Variansi (Anava) dengan

General Linear Model(GLM),yang perhitunganya dilakukan dengan program

SPSS 15.

4.Menentukan keputusan uji

Uji Hipotesis dalam dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi(Anava)

yang perhitunganya dilakukan dengan program SPSS 15 dan statistik uji

menggunakan Test of Between-Subject Effect atau uji F,ketentuan pengambilan

kesimpulan,H0 ditolak ketika P value < 0,05.Padaprinsipnya sama dengan

pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis prestasi kognitif,apabila(H0 )

ditolak berarti hipotesi alternatif (H1 )diterima,maka perlu dilakukan uji lanjut

dengan menggunakan uji mean dan uji scheeffe sama dengan pengujian pengujian

padaprestasi kognitif. Keputusan uji homogenitas ditentukan dengan kriteria

hipotesis jika p value < 0,05

Page 82: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri dari nilai

motivasi,kreatifitas belajar siswa,dan nilai prestasi belajar fisika siswa pada pokok

bahasan Gerak Harmonik. Data tersebut diperoleh dari siswa kelas XI IPA 3 dan

XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4 sebagai kelas

demonstrasi.

1.Data Motivasi belajar siswa

Data motivasi belajar siswa diperoleh dari angket motivasi belajar

responden.Motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu

motivasi belajar dengan kategori tinggi dan motivasi belajar dengan kategori

rendah. Pengelompokan jenis kategori ini didasarkan pada nilai rata-rata angket

dari kedua kelompok sampel. Siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar

tinggi jika nilai motivasi belajarnya lebih besar atau sama dengan nilai rerata

motivasi belajar kedua kelompok sampel, dan siswa dikategorikan memiliki

motivasi belajar rendah jika nilai motivasi belajar lebih kecil dari nilai rerata

motivasi belajar kedua kelompok sampel motivasi belajar. Deskripsi data motivasi

belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.1

Page 83: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

65

Tabel 4.1 Diskripsi data motivasi siswa

Kelas Jumlah Mean SD minimum maksimum

Eksperimen 64 71,56 7,23 44 89

Demonstrasi 64 73,60 9,51 63 82

a.Tabel 4.2 Motivasi Berdasarkan kategori rendah

Niai

interval Frekuensi

Nilai

Tengah

Frek.

Kum Frek. Relatif

45 - 51 2 48 2 3.33%

52 -58 5 55 7 8.33%

59 - 65 5 62 12 8.33%

66 - 72 17 69 29 28.33%

73 - 79 21 76 50 35.00%

80 - 86 10 83 60 16.67%

87 - 93 0 90 60 0.00%

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak nilai 21 berada pada

nilai motivasi 73-79,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram yang

ditunjukkan pada gambar 4.1

Page 84: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 4.1 Histogram motivasi belajar kategori rendah

b.Tabel 4.3.Motivasi kategori tinggi

Niai interval Frekuensi Nilai Tengah

Frek. Kum Frek. Relatif

45 - 54 2 49,5 2 2.94% 55 - 64 2 59,5 4 2.94% 55 - 74 20 59,5 24 29.41% 75 - 84 36 79,5 60 52.94% 85 - 94 8 89,5 68 11,76%

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak nilai 36 berada pada

nilai motivasi 75-84,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram yang

ditunjukkan pada gambar 4.2

Page 85: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45-54 55-64 65-74 75-84 85-74

Frek

uens

i

Nilai Interval

Histogram Prestasi Berdasarkan Motivasi Kategori Tinggi

Gambar 4.2 Histogram motivasi belajar kategori Tinggi

2.Data Kreatifitas Siswa

Data kreatifitas belajar siswa diperoleh dari angket kreativitas belajar

responden.Kreatifitas belajar siswa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu

kreatifitas belajar dengan kategori tinggi dan kreatifitas belajar dengan kategori

rendah.Pengelompokan jenis kategori ini didasarkan pada nilai rata-rata angket

kreatifitas belajar dari kedua kelompok sampel.Siswa dikategorikan memiliki

kreatifitas belajar tinggi jika nilai kreatif belajarnya lebih besar atau sama dengan

nilai rerata kreatifitas belajar kedua kelompok sampel, dan siswa dikategorikan

memiliki kreatifitas belajar rendah jika nilai kreatifitas belajarnya lebih kecil dari

nilai rerata kreatifitas belajar kedua kelompok sampel. Deskripsi data kreatifitas

belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.4

Page 86: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.4 diskripsi data kreatifitas siswa

Kelas Jumlah Mean SD minimum maksimum

Eksperimen 64 76,19 7,23 50 85

Demonstrasi 64 74,78 9,51 57 85

Tabel 4.4 menunjukkan diskripsi data kreatifitas siswa.Data kreatifitas

siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan pada kelompok sampel yang ada,yaitu

data kreatifitas siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen dan data

kreatifitas siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi.Kreatifitas siswa

pada kelompok metode eksperimen memiliki rerata (ā) sebesar 75,97 sedangkan

pada kelompok demonstrasi memiliki rerata (ā) sebesar 71,00 sementara itu

standar deviasi (SD) dari data kreatifitas siswa pada kelompok eksperimen adalah

sebesar 7,23 Sedangkan (SD) untuk kelompok demonstrasi sebesar 9,51.

a.Tabel 4.5 Distribusi frekwensi kreatifitas siswa kategori rendah

Niai interval Frekuensi

Nilai

Tengah

Frek.

Kum Frek. Relatif

45 - 51 3 48 3 5.17%

52 -58 4 55 7 6.90%

59 - 65 6 62 13 10.34%

66 - 72 10 69 23 17.24%

73 - 79 19 76 42 32.76%

80 - 86 15 83 57 25.86%

87 - 93 1 90 58 1.72%

Berdasarkan table diatas frekwensi terbanyak yaitu pada frekwensi 19 yaitu

pada nilai interval 73-79,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram

yang ditunjukkan pada gambar 4.3

Page 87: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.3 Histogram kreatifitas kategori rendah

b.Tabel 4.6 Distribusi frekwensi kreatifitas siswa kategori tinggi

Niai interval Frekuensi

Nilai

Tengah

Frek.

Kum Frek. Relatif

45 - 51 1 48 1 1.43%

52 -58 1 55 2 1.43%

59 - 65 10 62 12 14.29%

66 - 72 12 69 24 17.14%

73 - 79 23 76 47 32.86%

80 - 86 22 83 69 31.43%

87 - 93 1 90 70 1.43%

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu dengan nilai

frekwensi 23 berada pada nilai kemampuan 73-79,untuk lebih jelasnya maka

disajikan gambar histogram yang ditunjukkan pada gambar 4.4

Page 88: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.4 Histogram kreatifitas kategori Tinggi

3.Data Prestasi Belajar Fisika

Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru. Seseorang dikatakan belajar jika

menunjukkan terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Perubahan

perilaku ini sebagai akibat pengalaman yang diperolehnya. Bila seseorang telah

menunjukkan perubahan perilaku dalam suasana yang serupa pada dua waktu

yang berbeda, orang tersebut dikatakan telah belajar. Perubahan tingkah laku

tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan

keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut sikap (afektif). Perubahan

yang diperoleh setelah proses belajar fisika dapat berupa pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, maupun sikap yang berhubungan dengan pelajaran

fisika. Dalam penelitian ini, prestasi belajar fisika siswa meliputi aspek kognitif .

Untuk memudahkan pembacaan data, ringkasan prestasi hasil belajar fisika siswa

tersebut disajikan pada tabel 4.7

Page 89: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.7 Deskripsi Data Prestasi belajar siswa

Kelas Jumlah Mean Standar

Deviasi Minimum Maksimum

Eksperimen 64 75,97 7,28 58 88

Demonstrasi 64 71,00 9,51 45 85

Tabel 4.7 menunjukkan deskripsi data prestasi belajar siswa. Data prestasi belajar

siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan pada kelompok sampel yang ada, yaitu

data prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen dan data

prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi. Prestasi

belajar siswa pada kelompok eksperimen memiliki rerata ( ) sebesar 75,97

sedangkan pada kelompok demonstrasi sebesar 71,00. Sementara itu, standar

deviasi (SD) dari data prestasi belajar pada kelompok metode eksperimen sebesar

7,28 sedangkan pada kelompok demonstrasi sebesar 9,51.

Tabel 4.8 Distribusi frekwensi prestasi siswa

1.Prestasi belajar

Niai interval Frekuensi

Nilai

Tengah

Frek.

Kum Frek. Relatif

45 - 51 4 48 4 3.13%

52 -58 5 55 9 3.91%

59 - 65 16 62 25 12.50%

66 - 72 22 69 47 17.19%

73 - 79 42 76 89 32.81%

80 - 86 37 83 126 28.91%

87 - 93 2 90 128 1.56%

Page 90: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi prestasi belajar pada kelas eksperimen

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu dengan nilai

frekwensi 42 pada interval nilai 73-79 untuk lebih jelasnya maka disajikan

gambar histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.5

Gambar 4.5 Histogram Prestasi

Niai interval Frekuensi Nilai Tengah Frek. Kum Frek. Relatif

45 - 51 0 48 0 0.00%

52 -58 2 55 2 3.13%

59 - 65 5 62 7 7.81%

66 - 72 8 69 15 12.50%

73 - 79 26 76 41 40.63%

80 - 86 21 83 62 32.81%

87 - 93 2 90 64 3.13%

Page 91: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Berdasar tabel diatas terlihat bahwa frekuensi terbanyak yaitu dengan nilai

frekuensi 26 pada interval nilai 73-79 untuk lebih jelas maka disajikan gambar

histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.6.

Gambar 4.6 Histogram Prestasi: metode Inkuiri Eksperimen

Tabel 4.10 Frekuensi prestasi belajar pada kelas demonstrasi

b. Metode Demonstrasi

Niai interval Frekuensi

Nilai

Tengah

Frek.

Kum Frek. Relatif

45 - 51 4 48 4 6.25%

52 -58 3 55 7 4.69%

59 - 65 11 62 18 17.19%

66 - 72 14 69 32 21.88%

73 - 79 16 76 48 25.00%

80 - 86 16 83 64 25.00%

87 - 93 0 90 64 0.00%

Page 92: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu pada frekwensi

16 pada nilai kemampuan 73-79 dan 80-86 untuk lebih jelasnya maka disajikan

gambar histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.7

Gambar 4.7 Histogram Prestasi :metode Inkuiri Demonstrasi

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat analisis yang digunakan

untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan

dengan bantuan program spss 15 . Hipotesis untuk menguji normalitas data dalam

penelitian ini adalah:

H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Untuk mengambil keputusan apakah data penelitian yang diperoleh memiliki

distribusi normal atau tidak maka harus dilakukan uji terlebih dahulu dengan

Page 93: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

ketentuan, yaitu: jika p-value hasil perhitungan lebih besar dari harga taraf

signifikansi (α = 0,05) maka H0 ditolak, artinya data berdistribusi secara normal.

Namun, jika p-value hasil perhitungan lebih kecil dari harga taraf signifikansi (α =

0,05) maka H0 diterima, artinya data tidak berdistribusi normal. Adapun ringkasan

hasil uji normalitas data prestasi belajar siswa tabel 4.11.

Tabel 4.11 Tes Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov prestasi

didapat sebagai berikut;

NO Variabel(Kolmogorov

Smirnov)

F p-v Keputusan Kesimpulan

1 Siswa yang diberi

Eksperimen

1,129 0,156 Ho ditolak Data normal

2 Siswa yang diberi

Demonstrasi

0,862 0,447 Ho ditolak Data normal

3 Siswa yang memiliki

Kreativitas Rendah

1,302 0,067 Ho ditolak Data normal

4 Siswa yang memiliki

Kreativitas Tinggi

1,142 0,148 Ho ditolak Data normal

5 Siswa yang memiliki

Motivasi rendah

1,172 0,128 Ho ditolak Data normal

6 Siswa yang memiliki

Motivasi tinggi

1,277 0,077 Ho ditolak Data normal

7 Siswa yang diberi

Eksperimen dengan

0,673 0,756 Ho ditolak Data normal

Page 94: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

motivasi tinggi dan

kreatifitas tinggi

8 Siswa yang diberi

Demonstrasi dengan

Kreativitas rendah

dengan Motivasi

rendah

0,911 0,378 Ho ditolak Data normal

9 Siswa yang diberi

Demonstrasi dengan

Kreativitas tinggi dan

Motivasi tinggi

0,983 0,289 Ho ditolak Data normal

10 Siswa yang diberi

Demonstrasi

Kreativitas tinggi

dengan Motivasi

rendah

1,040 0,230 Ho ditolak Data normal

11 Siswa yang diberi

Eksperimen dengan

dengan Kreativitas

Rendah dan Motivasi

tinggi

0,497 0,966 Ho ditolak Data normal

12 Siswa yang diberi

Eksperimen dengan

1,341 0,055 Ho ditolak Data normal

Page 95: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Kreativitas rendah dan

Motivasi rendah

13 Siswa yang diberi

Eksperimen dengan

Kreativitas tinggi dan

Motivasi tinggi

0,817 0,517 Ho ditolak Data normal

14 Siswa yang diberi

Eksperimen dengan

Kreativitas tinggi dan

Motivasi rendah

0,422 0,994 Ho ditolak Data normal

Tabel 4.11 merupakan ringkasan hasil uji normalitas data prestasi

belajar.kognitif dan Uji normalitas data prestasi belajar dilakukan sebanyak empat

belas kali pada data yang berbeda dengan A1 merupakan data prestasi belajar

siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen,

A2 merupakan data prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan

inkuiri dengan metode demonstrasi. B1 merupakan data prestasi kognitif siswa

yang memiliki motivasi kategori tinggi, B2 merupakan data prestasi belajar siswa

yang memiliki motivasi kategori rendah, C1 merupakan data prestasi belajar

siswa yang memiliki kreatifitas kategori tinggi, dan C2 merupakan data prestasi

belajar siswa yang memiliki kreatifitas kategori rendah. Hasil uji normalitas pada

tabel 4.11 dari urutan data nomor tujuh sampai dengan empat belas merupakan

pola interaksi antar tiga variabel yang berbeda terhadap prestasi belajarnya. Untuk

Page 96: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

data pada nomor tujuh dengan lambang A1B1C1 merupakan uji normalitas data

prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri menggunakan

metode eksperimen (A1), memiliki motivasi kategori tinggi (B1), dan memiliki

kreatifitas kategori tinggi (C1). Begitupun seterusnya pada data nomor delapan

sampai dengan empat belas.

2.Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal

dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan metode uji F (F-Test) dan sebagai pendukung

keputusan digunakan juga uji Levene (Levene’s Test). Variabel untuk uji ini adalah

prestasi kognitif sedangkan sebagai faktornya adalah pendekatan inkuiri dengan

metode pembelajaran eksperimen dan pendekatan inkuiri dengan metode

demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan motivasi belajar siswa. Hasil uji

homogenitas varian data disajikan pada tabel 4.12.

Independent Samples Test , dapat dilihat Levene's Test for EqualityofVariances

Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Data

no Faktor F P-v Jenis Test Keputusan

Ho

Kesimpulan

1 Metode 0,527 0,353

Levene's

Test

Ho ditolak Homogen

2 Kreativitas 1,647 0,202

Levene's

Test

Ho ditolak Homogen

Page 97: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3 Motivasi 0,116 0,734 Levene's

Test

Ho ditolak Homogen

4 Setiap Sel 1,400 0,211 Levene's

Test

Ho ditolak Homogen

Tabel 4.12 ringkasan hasil uji homogenitas varians data di atas

menunjukkan bahwa prestasi belajar memiliki p-value yang lebih besar

dibandingkan dengan harga taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti bahwa

semua hipotesis null H0 untuk prestasi belajar siswa pada faktor pendekatan

inkuiri dengan metode pembelajaran eksperimen dan pendekatan inkuiri dengan

metode demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan motivasi belajar siswa ditolak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa homogenitas data prestasi belajar

berdasarkan faktor pendekatan inkuiri dengan metode pembelajaran eksperimen

dan pendekatan inkuiri dengan metode demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan

motivasi belajar siswa dapat terpenuhi.

C.Pengujian Hipotesis

1.Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava tiga jalan karena

faktor yang terlibat dan bertindak sebagai variabel bebas ada tiga faktor, yaitu

pembelajaran Inkuiri dengan metode, kreatifitas, dan motivasi belajar siswa.

Adapun ringkasan hasil analisis variansi tiga jalan dengan frekuensi sel tidak

sama dapat dicermati pada tabel 4.13

Page 98: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tes Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov didapat sebagai berikut;

Tabel 4.13 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Belajar

No.

Sumber Variansi p-value Keputusan Uji

1. Metode 0.002 H0A ditolak

2. Motivasi 0.004 H0B ditolak

3. Kreativitas 0.609

H0C tidak ditolak/

diterima

4. Metode * Motivasi 0.594

H0AB Tidak ditolak

/diterima

5. Metode *

Kreativitas 0.420

H0AC ditolak

6. Motivasi*Kreativitas 0.781

H0BC Tidak ditolak

/diterima

7. Metode *

Motivasi*Kreativitas 0.920

H0ABC Tidak ditolak

/diterima

Hasil tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penolakan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

a.H01: ada pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui metode terhadap

prestasi belajar siswa. Hipotesis H01 ini ditolak karena p-value = 0,002 <

α = 0,05.

b.H02: ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H02 ini

ditolak karena p-value = 0,004 < α = 0,05.

c.H03: Tidak ada pengaruh kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis

Page 99: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

H03 ini tidak ditolak karena p-value = 0,609 > α = 0,05.

d.H012: Tidak ada interaksi antara metode dengan motivasi terhadap prestasi

belajar siswa. Hipotesis H012 ini tidak ditolak karena p-value = 0,594 >

α = 0,05.

e.H013:Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreatifitas siswa

terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H013 ini ditolak karena p-

value = 0, 042 > α = 0,05.

f.H023: Tidak ada interaksi antara motivasi dengan kreatifitas terhadap prestasi

belajarf siswa. Hipotesis H023 ini tidak ditolak karena p-value = 0,781

> α = 0,05.

g.H0123: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi dan

kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H0123 ini

tidak ditolak karena p-value = 0,920 > α = 0,05.

Ketentuan untuk menolak H0 dalam penelitian ini adalah jika p-value lebih kecil

dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan anava

tiga jalan dengan menggunakan program spps 15 pada tabel 4.13 di atas

menunjukkan bahwa p-value hipotesis 1 dan 2 bernilai lebih kecil dari taraf

signifikansi α, yakni: 1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui

metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.2. adanya

pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan yang

ditampilkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesis

pertama dan kedua nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf

signifikansi α sehingga H02 ditolak. Dengan demikian,kedua hipotesis tersebut

diatas selanjutnya dapat diuji lanjut anava.

Page 100: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2.Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan

Uji lanjut anava atau uji komparasi ganda diperlukan untuk mengetahui

karakteristik hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji lanjut

anava hanya dilakukan pada H0 yang ditolak, yaitu dengan cara membandingkan

rerata dengan uji komparasi ganda Scheffe. Dari hasil perhitungan anava tiga jalan

pada tabel 4.13 di atas, hipotesis yang perlu diuji lebih lanjut adalah hipotesis H01

dan H02 yaitu “1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui metode

eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.2. adanya pengaruh

motivasi terhadap prestasi belajar siswa.” Adapun hasil uji lanjut untuk

mengetahui bagaimana: 1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri

melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa. 2.

adanya pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa.

Page 101: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Profil efek dari pengaruh dapat dilihat pada grafik berikut;

Gambar 4.8. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi :Metode

Pada grafik pada gambar 4.8 ini diketahui bahwa metode inkuiri terbagi

menjadi 2 yaitu eksperimen dan demostrasi. Berdasarkan nilai rata-rata untuk

metode, jadi metode inkuiri melalui eksperimen lebih besar pengaruhnya

terhadap prestasi dibanding metode demostrasi.

Page 102: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Profil efek dari pengaruh dapat dilihat pada grafik berikut;

Gambar 4.9. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi :motivasi

Pada grafik gambar 4.9 ini diketahui bahwa motivasi terbagi menjadi 2

kategori yaitu tinggi dan .rendah. Berdasarkan nilai rata-rata prestasi pada siswa

motivasi kategori tinggi lebih tinggi dari pada pada siswa dengan motivasi

kategori rendah, jadi prestasi belajar yang diperoleh siswa yang mempunyai

motivasi tinggi lebih besar dari pada siswa yang mempunyai motivasi rendah,

motivasi kategori tinggi lebih besar pengaruhnya dibanding dengan motivasi

rendah.

Gambar 4.9, hanya plot hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar

siswa saja yang menunjukkan adanya pengaruh. Hal ini dapat diasumsikan

demikian motivasi kategori tinggi rendah.

Page 103: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

D. Pembahasan

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan diperoleh p-value

=0,002. Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan

pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi.

Hal ini berarti bahwa antara pembelajaran dengan metode eksperimen dan

metode demonstrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kognitif

siswa pada pokok bahasan Gerak harmonik. Tabel 4.14 menunjukkan deskripsi

data prestasi belajar siswa berdasarkan perlakuan metode pembelajaran yang

diberikan yaitu eksperimen dan demonstrasi. Kelompok siswa dengan metode

eksperimen memiliki rerata prestasi kognitif ( ) sebesar 75,97 sedangkan

kelompok siswa dengan metode demonstrasi memiliki rerata prestasi kognitif ( )

sebesar 71,00. Sementara itu, standar deviasi (SD) dari data prestasi kognitif pada

siswa dengan metode eksperimen adalah sebesar 7,28 sedangkan pada siswa

dengan metode demonstrasi adalah sebesar 9,51 maka prestasi belajar siswa

dengan metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan metode demonstrasi.

Fakta ini sesuai yang dikatakan Rustiyah NK (2001:15) bahwa metode

eksperimen dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa terlibat aktif,

dalam pengumpulan data yang mampu memperkaya pengalaman yang bersifat

obyektif dan realitis sehingga memberikan hasil belajar yang lebih bermakna

dibandingkan metode demonstrasi.

Tabel 4.14 Data Prestasi belajar ditinjau dari Metode

No. Komponen (N; ; SD; min; maks)

1. Metode Eksperimen ( A1 ) 64; 75,97;7,28; 58,00; 88,00

2. Metode Demonstrasi ( A 2 )

64; 71,00; 9,51; 45,00; 85,00

Page 104: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

2. Hipotesis Kedua

Harga p-value untuk hipotesis nol yang kedua (H02) adalah sebesar 0,004 <

α =0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kedua (H02) ditolak,

yang berarti ada pengaruh/perbedaan antara motivasi kategori tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar siswa. Tabel 4.15 menunjukkan deskripsi data prestasi

belajar siswa berdasarkan motivasi belajar siswa. Kelompok siswa dengan

motivasi kategori tinggi memiliki rerata prestasi kognitif ( ) sebesar 75,53

sedangkan kelompok siswa dengan motivasi kategori rendah memiliki rerata

prestasi kognitif ( ) sebesar 71,17. Sementara itu, standar deviasi (SD) dari data

prestasi kognitif pada siswa dengan motivasi kategori tinggi adalah sebesar 8,78

sedangkan pada siswa dengan motivasi kategori rendah adalah sebesar 8,29.untuk

siswa dengan motivasi kategori tinggi maka prestasi belajar siswa lebih baik

dibandingkan dengan siswa dengan motivasi kategori rendah.Fakta diatas sesuai

yang dikatakan sardiman (2005:65) motivasi merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan,sehingga motivasi mampu memberikan arah

yang sesuai dengan tujuan.

Tabel 4.15 Data Prestasi belajar Ditinjau dari motivasi belajar siswa

No. Komponen (N; ; SD; min; maks)

1. Motivasi belajar tinggi ((B1) 68; 75,53;8,78; 45,00; 88,00

2. Motivasi belajar rendah ((B2) 60; 71,17; 8,29; 48,00; 85,00

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan perhitungan dengan anava, diperoleh p-value untuk hipotesis

nol yang ketiga (H03) sebesar 0,609 > α =0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 105: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

hipotesis nol yang ketiga (H03) tidak ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah terhadap prestasi belajar siswa. Tidak

adanya pengaruh kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah terhadap prestasi belajar

siswa mungkin disebabkan karena instrumen pengambilan data untuk memperoleh

informasi tentang sikap ilmiah siswa hanya diperoleh dari angket saja. Adapun

salah satu kelemahan angket sebagai instrumen pengambilan data adalah bersifat

subjektif atau hanya berdasar pada pengakuan sepihak saja dari siswa sehingga

data kreatifitas belajr siswa yang diperoleh kurang akurat dan kurang dapat

dipercaya. Dengan demikian, untuk memperoleh informasi tentang kreatifitas

yang lebih valid dari para siswa, sebaiknya selain adanya angket perlu juga

adanya observasi secara langsung dan interview pada siswa yang bersangkutan.

Tabel 4.16 Data Prestasi Belajar Ditinjau Dari kreatifitas siswa

No. Komponen (N; ; SD; min; maks)

1. Kreatifitas belajar tinggi ( C1

) 70; 74,31;7,91;50;88

2. Kreatifitas belajar rendah ( C2

) 58; 72,48;9,74;45;88

4. Hipotesis Keempat

Hasil analisis data dengan anava menunjukkan bahwa p-value untuk

hipotesis nol yang keempat (H0AB) sebesar 0,594.> α = 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis nol yang keempat (H0AB) tidak ditolak, yang berarti tidak ada

interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan

metode demonstrasi serta motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Page 106: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 4.17 Data Prestasi Belajar Ditinjau dengan Metode Ekperimendan

demonstrasi,serta motivasi belajar siswa

Metode (A)

Eksperimen (A1)

(N; ; SD; min; maks)

Demonstrasi (A2)

(N; ; SD; min; maks)

MotivasiKategori Tinggi

(B1)

33;78,30;6,53;45;88 35;72,91;9,86;45;88

Motivasi Kategori Rendah

(B2)

31,73,48;7,32;45;88 29;68,69;8,67;45;88

5. Hipotesis Kelima

Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value

untuk hipotesis nol yang kelima (H013) sebesar 0,073>. α = 0,05 Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kelima (H013) tidak ditolak, yang berarti

tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan

kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Tabel 4.18 Data Prestasi belajar Ditinjau dengan metode eksperimen dan demonstrasi

dan kreatifitas

Pendekatan Inkuiri(A)

Eksperimen (A1)

(N; ; SD; min; maks)

Demonstrasi (A2)

(N; ; SD; min; maks)

kreatifitas Tinggi (C1)

13;72,39;7,18;50;88 8;69,50;5,01;45;88

Kreatifitas Rendah (C2) 18;74,28;7,51;45;88 21;68,38;9,81;45;88

Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value

untuk hipotesis nol yang kelima (H0AC) sebesar 0,420 > α = 0,05 Hal ini

Page 107: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kelima (H0AC) tidak ditolak, yang berarti

tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing

melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa.Ini berarti pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa

tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika siswa.

6. Hipotesis Keenam

Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value

untuk hipotesis nol yang keenam (H0BC) sebesar 0,781 > α = 0,05 Hasil ini lebih

besar jika dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan

sebelumnya, yakni sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang

keenam (H0BC) tidak ditolak, yang berarti tidak ada interaksi antara motivasi

dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Tabel 4.19 Data Prestasi belajar Ditinjau Dari Motivasi dan kreatifitas

Motivasi Kategori Tinggi

(B1)

(N; ; SD; min; maks)

Motivasi Kategori Rendah

(B2)

(N; ; SD; min; maks)

Kreatifitas Tinggi (C1) 49;75,61;8,18;45;88 21;71,29;6,47;48;88

Kreatifitas Rendah (C2) 19;75,32;10,42;45;88 39;71,10;9,20;45;88

7. Hipotesis Ketujuh

Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value

untuk hipotesis nol yang ketujuh (H0ABC) sebesar 0,920 .> α = 0,05 Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis nol yang ketujuh (H0ABC) tidak ditolak, yang

berarti interaksi antara pendekatan inkuiri melalui eksperimen dan demonstrasi

motivasi dan kreativitas siswa tidak memberikan pengaruh signifikan

terhadap Prestasi Belajar.

Page 108: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

E. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah direncanakan dengan optimal dan telah

melalui proses evaluasi namun tetap tidak dapat luput dari keterbatasan. Adapun

beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini antara

lain: 1) Motivasi belajar siswa dan kreativitas siswa hanya dikategorikan ke

dalam dua kelompok saja, tinggi dan rendah. Peneliti tidak melibatkan kategori

sedang. Hal ini mungkin sedikit berpengaruh terhadap hasil penelitian;

2) Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menggunakan metode eksperimen dan

demonstrasi yang digunakan dalam penelitian ini selain memiliki kelebihan, tentu

juga memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam penurunan rumus matematiknya..

Hal ini dapat mempengaruhi hasil penelitian; 3)Kekurang siapan / kesungguh

sunguhan siswa mengikuti pembelajaran dengan pendekatan yang dirasakan

masih baru. 4) Pada saat pelaksanaan eksperimen dan Demonstrasi siswa masih

sulit untuk berinkuiri,sehingga cenderung semuanya masih mengharapkan

dituntun satu persatu.

Page 109: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

92

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajarandengan pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen

menghasilkan prestasi belajar siswa lebih tinggi daripada metode demonstrasi

kususnya pada pokok bahasan gerak harmonik. Dari hasil analisis data

menggunakan anava diperoleh p-value metode pembelajaran sebesar 0,002 <

α =0,05. Metode pembelajaran eksperimen lebih berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa dalam proses pembelajaran fisika dibandingkan dengan metode

demonstrasi, khususnya pada materi Gerak Harmonik. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa:

Ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran dengan pendekatan inkuiri

melalui metode eksperimen dibandingkan dengan pendekatan inkuiri melalui

metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.

1. Uji statistik uji lanjut anava menunjukkan p-value untuk motivasi belajar

sebesar 0,004 < α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi kategori

tinggi menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih tinggi daripada motivasi

kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:

Ada perbedaan pengaruh motivasi kategori tinggi dan motivasi kategori rendah

terhadap prestasi belajar siswa.

2.Hasil uji statistik anava dengan p Value 0,609 > α = 0,05 menunjukkan

Page 110: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3.bahwa tidak ada pengaruh prestasi secara signifikan antara dua kelompok,

yakni kelompok siswa dengan kreatifitas tinggi dan kelompok siswa dengan

kreatifitas rendah. Kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa, terutama pada pokok bahasan

Gerak Harmonik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:

Tidak ada pengaruh kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah terhadap prestasi

belajar siswa.

4.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi

antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan

demonstrasi dan motivasi sebesar 0,594 > α =0,05. Ini berarti Interaksi

antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan

motivasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar siswa.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:

Tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui

metode eksperimen dan demonstrasi dan motivasi dan terhadap prestasi belajar.

5.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi

antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan

metode demonstrasi dan kreatifitas sebesar 0,420 > α = 0,05. Ini berarti

Interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi

dan kreatifitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar

siswa. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:

Tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui

metode eksperimen dan demonstrasi dan kreatifitas terhadap prestasi belajar.

Page 111: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

6.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa dengan p-value =

0,781 > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara Motivasi dan

kreativitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Motivasi siswa kategori tinggi dan rendah serta kreatifitas kategori tinggi dan

rendah tidak berbeda secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:

Tidak ada interaksi antara motivasi belajar siswa dengan kreatifitas belajar

siswa terhadap prestasi belajar siswa.

7.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi

antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi,

motivasi belajardan kreativitas siswa tidak memberikan pengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar.

interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi dan kreatifitas siswa

sebesar 0,920 > α = 0,05 .Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar dan

kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.

B.Implikasi

1.Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang pendekatan

inkuirii dengan metode eksperimen dan demonstrasi yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran fisika pada materi pokok Gerak Harmonik. Pendekatan

inkuiri dengan metode eksperimen ini mempermudah siswa untuk memahami

konsep pembelajaran fisika pada materi tersebut, pendekatan inkuiri dengan

Page 112: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

metode eksperimen lebih mampu merangsang siswa untuk mendapatkan prestasi

belajar yang lebih optimal daripada pendekatan inkuiri dengan menggunakan

metode demonstrasi.

2.Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah siswa yang diberi

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen

ini ternyata mendapatkan prestasi belajar fisika yang lebih tinggi disbanding

dengan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode demonstrasi.

Dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen menjadikan

konsep yang disampaikan menjadi mudah diterima oleh siswa karena tiap siswa

langsung melakukan sendiri tidak hanya melihat. pembelajaran dengan metode

tersebut mampu merangsang siswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih

optimal daripada pendektan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi. Oleh

sebab itu, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada pokok

bahasan Gerak Harmonik, sebaiknya disampaikan melalui pendekatan inkuiri

terbimbing melalui metode eksperimen,dan demonstrasi dengan memperhatikan

factor internal siswa: motivasi belajar dan kreativitas siswa.

C.Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi sebelumnya, dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1.Saran untuk para guru

Untuk menyampaikan konsep-konsep fisika dengan menggunakan

pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen agar lebih berhasil

Page 113: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

diharapkan dibuat dengan menyiapkan LKS yang lebih rinci dan menarik

sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal .Pendekatan inkuiri terbimbing

dengan metode eksperimen lebih diperlukan karena mampu membantu siswa

memahami materi ,sehingga lebih mudah untuk menerima dan memahami

materi.Diharapkan guru pada kelas eksperimen dapat:a. menyiapkan LKS yang

lebih baik yang tepat dan cepat b.Dalam menyusun kelompok anak lebih homogen

sehingga anak bisa mendiskusikan materi dengan tepat waktu. c.Dalam

melaksanakan percobaan dan pengambilan data , diusahakan anak tidak bermain

dengan alat percobaan yang baru dilihatnya. Dari hasil penelitian ini

menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi belum

memberikan prestasi yang tinggi.

Prestasi belajar dapat dioptimalkan dengan memperhatikan factor internal

siswa yaitu motivasi belajar siswa.Oleh sebab itu guru diharapkan : 1.

menylenggarakan tes motivasi siswa melalui angket motivasi. 2.Guru

meningkatkan motivasi siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang

dipelajari dan memberikan latihan soal dan tugas yang dapat membantu siswa

memahami materi tersebut.

1.Saran untuk para peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan

penelitian sejenis, pada materi Gerak Harmonik. Pembelajaran dengan metode

eksperimen dan demonstrasi membuat siswa sangat antusias dalam belajar tetapi

mereka belum terlatih untuk berinkuiri,Untuk memperoleh hasil yang lebih baik

lagi, guru diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam membimbing siswa untuk

berinkuiri dikelas dalam mencapai tujuan dari eksperimen maupun demonstrasi

Page 114: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

sehingga tidak memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba alat berulang

ulang atau selalu bertanya guru setiap langkah eksperimen maupun demonstrasi.

Jika siswa ingin mencoba alat yang baru diharapkan diluar jam pelajaran bisa

disore hari atau waktu luang yang lain agar ,aktivitas belajar situasinya konduksif,

Perlu melakukan pengkajian yang lebih yaitu agar semua siswa dapat menerima

pelajaran dengan baik karena setiap anak memiliki keunikan belajarnya sendiri.

Studi penelitian mengenai penerapan pendekatan dan metode pembelajaran lain

yang dapat mempermudah siswa memahami materi fisika tertentu masih perlu

untuk dilakukan. Dengan demikian, diharapkan dapat memaksimalkan prestasi

belajar siswa.