12- KPD3016 & KPD3026 - Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri v2
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI...
Transcript of PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI … · PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI
TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Kasus Siswa Kelas XI SMA 3 Cilacap Tahun Pelajaran
2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik )
TESIS
Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Sains
Minat Utama Fisika
Oleh :
ABDUL QODIR SHOM AWALI
S831008001
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI
TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas XI Sma 3 Cilacap Tahun Pelajaran
2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik)
TESIS
OLEH:
ABDUL QODIR SHOM AWALI NIM: S831008001
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tandatangan Tanggal
Pembimbing I
PembimbingII
Prof.Dr.H.WidhaSunarno,M.Pd
NIP.195201161980031001
Dra. Suparmi, M.A, Ph.D
NIP.195209151976032001
_________
______
_____
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Sains
Dr. Mohammad Masykuri M.Si. NIP. 196811241994031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN
DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Kasus Siswa Kelas XI Sma 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik)
TESIS
OLEH
ABDUL QODIR SHOM AWALI NIM: S831008001
Telah disetujui oleh Tim Penguji pada tanggal: Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal Ketua : Prof.Dr.Ashadi ……………. ………... Sekertaris : Drs.Cari,MA.Ph.D …………….. ……….. Anggota : 1. Prof.Dr.H.Widha Sunarno,M.Pd …………….. ……….. 2. Dra.Suparmi,MA.Ph.D. …………….. ……….. Surakarta,……………… Mengetahui, Direktur Program Pascasarjana Ketua program Studi Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Universiatas Sebelas Maret Prof.Dr.Ir. Ahmad Yunus, M.S. Dr. Mohammad Masykuri M.Si. NIP. 196107171986011001 NIP. 196811241994031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
................Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan,beberapa derajat (QS:Al Mujadalah : 11)
Tesis ini aku persembahkan untuk
Ibu dan Bapakku...,yang telah mengukir jiwa ragaku
Istriku....,matahari yang selalu memberikan cahaya untuk kekuatan hidupku
Fauzi,Fauzan dan Febriana....,buah hatiku yang menjadi penyemangat hidupku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Abdul Qodir Shom Awali
NIM : S831008001
Menyatakan bahwa tesis yang berjudul PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN
PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE
EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIFITAS
DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (studi kasus pada siswa kelas xi SMA
Negeri 3 Cilacap tahun tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Gerak
Harmonik),adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri,hal-hal yang bukan
karya saya dalam tesis ini diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka.Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka saya
bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh.
Pembuat Pernyataan
Abdul Qodir Shom Awali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga atas kehendak-Nya
penulisan Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Magister Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, penulis
sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1.Prof.Dr.Ir.Ahmad Yunus Ms,selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar pada
program pascasarjana.
2.Dr. Muhamad Masykuri ,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,yang telah
membantu kelancaran dalam penelitian.
3.Prof.Dr.H.Widha Sunarno selaku pembimbing pertama yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan.
4.Dra. Suparmi M. A, Ph. D, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam menyelesaikan tesis penelitian ini.
5.Segenap dosen Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.
6.Semua karyawan Program pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan bantuan demi kelancaran tugas-tugas penulis.
7.Kepala Sekolah SMA N 1 Cilacap yang telah memberikan kesempatan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
penulis untuk mengadakan try out penelitian.
8.Kepala SMA N 3 Cilacap yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengadakan penelitian.
9.Bapak dan ibu tersayang yang senantiasa mendoakan yang terbaik serta membe
Rikan kasih sayang,nasehat dan dorongan serta semangat bagi penulis dalam
menyelesaikan tesis.
10.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan sains program pascasarjana atas
kerjasama dan kekompakanya.
11.Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
Sebesar apapun usaha yang penulis lakukan dalam penyusunan tesis ini
untuk menuju kesempurnaan,masih saja terdapat kekurangan-kekurangan
sehingga tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan demi
kesempurnaan Tesis ini. Namun demikian, penulis berharap tesis ini bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Surakarta, Februari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv
PERNYATAAN ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ....................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B.IdentifikasiMasalah ..................................................................................... 5
C.Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
D.Perumusan Masalah ............................................................................ 7
E.Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F.Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS
A.Kajian Teori .......................................................................................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
1.Hakekat Pembelajaran ............................................................................... 10
2.Teori Belajar .............................................................................................. 11
3.Pendekatan Inkuiri .................................................................................. 14
4.Metode Eksperimen .................................................................................. 19
5.Metode Demonstrasi ................................................................................. 21
6.Teori Motivasi Belajar .............................................................................. 23
7.Teori Kreatifitas Belajar ............................................................................ 25
8.Prestasi Belajar Siswa ............................................................................... 28
9.Hakekat Fisika .......................................................................................... 30
10.Gerak Harmonik ...................................................................................... 31
B.Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 40
C.Kerangka Berfikir .................................................................................. 41
D.Hipotesis ................................................................................................ 45
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 47
1. Tempat Lokasi Penelitian ............................................................................. 47
2. Waktu Penelitian .......................................................................................... 47
B.Populasi dan Sampel ................................................................................... 48
1.Populasi ....................................................................................................... 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2.Sampel ......................................................................................................... 48
C.Metode Penelitian ........................................................................................ 48
D.Rancangan Penelitian ................................................................................... 48
E. Variabel Penelitian ...................................................................................... 50
F. Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 51
G.Instrumen Penelitian ..................................................................................... 51
H.Uji Coba Instrumen Pengambilan Data ........................................................ 51
1.Validitas Instrumen ....................................................................................... 52
2.Reliabilitas .................................................................................................... 55
3.Derajat Kesukaran ......................................................................................... 56
4.Daya Pembeda Butir Soal ............................................................................. 57
I.Teknik Analisis Data ..................................................................................... 59
1.Uji Prasyarat Analisis .................................................................................. 59
a.Uji Normalitas ........................................................................................ 60
b.Uji Homogenitas .................................................................................... 60
2.Uji Hipotesis ............................................................................................. 61
a.Uji Anava ............................................................................................... 61
b.Uji Lanjut Anava ................................................................................... 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB IV.HASIL PENELITIAN
A.Deskripsi Data ............................................................................. 65
B.Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... 75
C.Pengujian Hipotesis ..................................................................... 80
D.Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 86
E.Keterbatasan Penelitian ............................................................... 91
BAB V.KESIMPULAN,IMPLIKASI,DAN SARAN
A.Kesimpulan ................................................................................... 92
B.Implikasi ....................................................................................... 94
C.Saran ............................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Rencana Penelitian ........................................................................... 47
Tabel 3.2 Desain Faktorial Penelitian .............................................................. 49
Tabel 3.3 Tingkat Validitas ............................................................................... 54
Tabel 3.4 Tabel Tingkat Relibialitas ................................................................. 55
Tabel 3.5 Interpretasi Indeks Kesulitan Soal.................................................... 57
Tabel 3.6 Data tingkat kesukaran soal ............................................................. 57
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Soal ...................................................... 59
Tabel 3.8 Hasil Daya Beda Soal ....................................................................... 59
Tabel 4.1 Diskripsi data motivasi siswa ........................................................... 66
Tabel 4.2 Motivasi Kategori Rendah ............................................................... 66
Tabel 4.3 Motivasi Kategori Tinggi ................................................................. 67
Tabel 4.4 Diskripsi Data Kreatifitas Siswa ...................................................... 69
Tabel 4.5 Distribusi frekwensi Kreatifitas siswa Kategori Rendah ................. 69
Tabel 4.6 Distribusi frekwensi Kreatifitas siswa Kategori Tinggi ................... 70
Tabel 4.7 Diskripsi Data Prestasi Belajar Siswa .............................................. 72
Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi Prestasi Siswa ................................................ 72
Tabel 4.9 Distribusi Frekwensi Prestasi belajar kelas Eksperimen .................. 73
Tabel 4.10 Distribusi Frekwensi Prestasi belajar kelas Demonstrasi ............... 74
Tabel 4.11 Tes Normalitas Dengan Kosmorogorof Smirnof Prestasi ............. 76
Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Data .......................... 79
Tabel 4.13 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Belajar ................................ 81
Tabel 4.14 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Metode ..................................... 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel 4.15 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi ................................... 87
Tabel 4.16 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Kreatifitas ................................ 88
Tabel 4.17 Data Prestasi Belajar di tinjau dari Metode,Motivasi .................... 89
Tabel 4.18 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Metode,Kreatifitas ................... 89
Tabel 4.19 Data Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi,Kreatifitas ................. 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pegas Tanpa Beban ...................................................................... 31
Gambar 2.2 Pegas Digantungi Beban .............................................................. 31
Gambar 2.3 Pegas Digantungi Beban Ditarik .................................................. 31
Gambar 2.4 Pegas Horizontal ......................................................................... 35
Gambar 2.5 Ayunan Sederhana ........................................................................ 36
Gambar 4.1 Histogram Prestasi Motivasi Rendah .......................................... 67
Gambar 4.2 Histogram Prestasi Motivasi Tinggi ............................................. 68
Gambar 4.3 Histogram Prestasi Kreatifitas Rendah ........................................ 70
Gambar 4.4 Histogram Prestasi Kreatifitas Tinggi .......................................... 71
Gambar 4.5 Histogram Prestasi Kognitif ......................................................... 73
Gambar 4.6 Histogram Prestasi Kognitif Inkuiri Eksperimen ......................... 74
Gambar 4.7 Histogram Prestasi Kognitif Inkuiri Demonstrasi ........................ 75
Gambar 4.8 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi : Metode ................. 84
Gambar 4.9 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi : Motivasi ............... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 101
Lampiran 2. RPP Eksperimen ....................................................................... 108
Lampiran 3. RPP Demonstrasi ........................................................................ 130
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 ................................................................ 153
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 ................................................................ 160
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 ............................................................... 166
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 4 ................................................................ 173
Lampiran 8. Kisi-kisi Instrumen angket kreativitas Siswa ............................. 182
Lampiran 9. Kisi-kisi angket motivasi belajar ................................................ 195
Lampiran 10. Kisi-kisi Prestasi belajar ............................................................ 204
Lampiran 11.Kunci Jawaban Angket Motivasi Belajar .................................. 219
Lampiran 12.Kunci Jawaban Angket Kreatifitas Belajar ................................ 220
Lampiran 13.Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar .......................................... 221
Lampiran 14.Lembar jawab Hasil Angket Motivasi Belajar .......................... 222
Lampiran 15.Lembar jawab Hasil Angket Kreatifitas Belajar ........................ 223
Lampiran 16.Lembar Jawab Hasil Tes Prestasi Belajar .................................. 224
Lampiran 17.Analisis Try Out Instrumen ........................................................ 225
Lampiran 18.Foto Siswa ................................................................................. 246
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
Abdul Qodir Shom Awali,2012,S831008001 ”Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing melalui metode Eksperimen dan Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Belajar Siswa” (Studi Kasus Materi Gerak Harmonik pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap Tahun Pelajaran 2011/2012) Tesis,ProgramStudi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.2012 Pembimbing tesis: 1) Prof.Dr.H.Widha Sunarno, M.Pd. 2) Dra.Suparmi, MA, Ph.D.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi, motivasi belajar siswa, kreativitas siswa dan interaksi-interaksi nya terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI program IPA SMA Negeri 3 Cilacap tahun pelajaran 2011/2012,yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari empat kelas. Kelas XI IA 3 dan XI IA 5;diperlakukan dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan kelas XI IA 2 dan XI IA 4; diperlakukan dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk prestasi belajar kognitif, sedangkan angket untuk mendapatkan informasi motivasi dan kreatifitas belajar siswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2 dan frekuensi sel tidak sama.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar. (2) Ada pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (3)Tidak ada pengaruh kreatifitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (4).Tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa (5) Tidak ada interaksi antara penggunaaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. (6)Tidak ada interaksi antara motivasi dengan kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa. (7)Tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Kata kunci : metode eksperimen,metode demonstrasi,inkuiri terbimbing, motivasi belajar,kreatifitas siswa, gerak harmonik,prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Abdul Qodir Shom Awali, 2012, S831008001 “Physics Learning Using Guided Inquiry Approach Through Experiment and Demonstration Methods Over Viewed From Student’s Motivation and Creativity” (Case Study On Harmonic Motion Material For Students Grade XI SMA Negeri 3 Cilacap Academic Year 2011/2012 ) Thesis. Program of Science Education, Graduate Program of Sebelas Maret University.2012.Thesis Advisor: 1) Prof. Dr. H.Widha Sunarno, M.Pd. 2) Dra. Suparmi, MA., Ph.D.
The aims of this research were to determine the effect of physics learning using guided inquiry approach through experiment and demonstration method,learning motivation, student׳s creativity and their interaction toward student achievement.
This research used experimental method. The study population was all of students in grade XI Science Program of SMA Negeri 3 Cilacap in academic year 2011/2012,consisted of 5 classes. The research sample was determined by cluster random sampling technique,consisted of four classes. Class XI IA 3 and XI IA 5 were treated using experiment method and class XI IA 2 and XI IA 4 were treated using demonstration method. Data was collected using test for student achievement, and questionnaire for student׳s motivation and student׳s creativity. The data was analyzed using three-way ANAVA with 2x2x2 factorial design and unequal cell.
From the data analysis can be concluded that: (1) There was an effect of guided inquiry approach through experiment and demonstration method toward student achievement.(2) There was an effect of high and low student׳s motivation towards student achievement.(3) There was no effect of high-low student׳s creative toward student achievement.(4) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through experimentation and demonstrations methods with students motivation towards student achievement (5) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through an experimentation and demonstration method with student creativity toward student achievement (6) There was no interaction between the students’ motivation and student׳s creativity towards student׳s achievement. (7) There was no interaction between the use of guided inquiry approach through experimentation and the demonstration method with the student׳s motivation and student׳s creativity toward student׳s achievement.
Key words: experiment method and demonstration method, guided inquiry, learning motivation, creativity, harmonic motion,student׳s achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas mempunyai fungsi yaitu:
memberikan bekal pengetahuan dasar untuk dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi,
mengembangkan dan menggunakan ketrampilan proses untuk memperoleh
,menghayati,mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep dan hukum serta
asas-asas Fisika,melatih siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi
,meningkatkan kesadaran siswa tentang keteraturan alam dan keindahanya
sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Tuhan Yang Maha
Esa,memupuk daya kreasi dan kemampuan bernalar,menunjang pelajaran Ilmu
pengetahuan Alam(IPA) lain (Biologi dan Kimia)dan mata pelajaran lainya serta
membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam
teknologi.(Depdiknas,2003:1). Sehingga sudah semestinya bahwa pembelajaran
Fisika harus melibatkan sebesar-besarnya peranan siswa dalam Proses
pembelajaran yang akan memberikan bekal maksimal untuk penguasaan materi
dan lebih jauh untuk penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan Berinovasi
dalam teknologi.
Mata pelajaran Fisika di SMA dikembangkan dengan mengacu pada
pengembangan Fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu
mengembangkan observasi dan eksperimentasi serta berfikir taat asas. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
didasari oleh tujuan Fisika,yakni mengamati,memahami,dan memanfaatkan
gejala-gejala alam yang melibatkan zat(materi) dan energi. Kemampuan observasi
dan eksperimentasi ini lebih ditekankan pada melatih kemampuan berfikir
eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan
yang digunakan dalam pengukuran baik didalam laboratorium maupun dialam
sekitar kehidupan siswa. (Depdiknas,2003:2).Dengan demikian akan dihasilkan
manusia- manusia Teknokrat yang akan berperan dalam kemajuan bangsa dan
Negara dikancah international.
Dari pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa pengajaran fisika di SMA
berfungsi selain untuk memberikan pengetahuan dasar kepada siswa,juga untuk
memberikan motivasi belajar siswa sehingga diharapkan siswa
mampumengembangkan pengetahuan dasar tersebut sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat digunakan untuk mengembangkan daya
kreasi dan inovasi yang dimiliki siswa sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan Teknologi.
Peneliti beranggapan,pembelajaran fisika di SMA masih belum optimal.
Indikatornya adalah masih rendahnya hasil prestasi belajar fisika siswa. Data nilai
rata-rata Fisika siswa kelas XI SMA N 3 Cilacap belum mencapai standar
ketuntasan ,padahal standar ketuntasan belajar fisika adalah 75. Nilai siswa kelas
XI SMAN 3 Cilacap pada tahun ajaran ,2008/2009, 2009/2010 ,2010/2011
masing-masing adalah 60 , 64 ,65. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
motifasi siswa dalam belajar,kekurang tepatan pemilihan metode yang digunakan
oleh guru dan kurang optimalnya penggunaan laboratorium Fisika. Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Fisika harus mencerminkan proses fisika. Jika siswa kurang diajak terlibat dan
diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam penemuan,maka dapat
dikatakan bahwa pembelajaran fisika tersebut kurang mencerminkan proses fisika.
Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut diatas ,maka seorang
guru hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi materi kepada anak
didik,tetapi harus betul –betul membimbing siswa belajar melalui proses fisika
,artinya siswa mampu merumuskan suatu masalah,kemudian merumuskan
hipotesis ,melakukan suatu eksperimen serta menganalisis dan menarik suatu
kesimpulan.
Pembelajaran fisika yang disajikan guru hendaklah dapat menarik dan
memotifasi siswa,serta dapat memunculkan daya kreasi dan inovasi siswa
sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih jauh dapat
digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemilihan pendekatan dan metode yang digunakan ,seorang guru harus
memperhatikan tujuan pengajaran. selain itu ,guru dalam memilih metode juga
harus mengetahui jenis atau sifat dari bahan pengajaran. Fasilitas pengajaran yang
lengkap,siap dipakaidan sesuai dengan materi pelajaran akan memberi dorongan
serta peluang kepada guru untuk memilih berbagai metode pengajaran dalam
rangka mengoptimalkan proses serta hasil belajar.
Seorang guru harus dapat memilih pendekatan dan metode yang tepat
,karena ketidaksesuaian dalam penentuan pendekatan dan metode justru membuat
siswa tidak tertarik terhadap materi yang diberikan oleh guru,yang berakibat
menurunya motivasi belajar sehingga menurun pula prestasi belajar fisika siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Salah satu pendekatan dan metode yang sesuai dengan karakteristik fisika adalah
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan metode
demonstrasi. Dengan metode inkuiri terbimbing ,siswa mendapatkan pengalaman
tangan pertama dalam penemuan dengan bimbingan guru. Dengan eksperimen
dan demonstrasi,siswa dapat mengamati ,mengukur dan menganalisa secara
langsung.
Pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan
demonstrasi lebih berpusat pada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk terlibat langsung dalam proses: mengamati,menafsirkan pengamatan
,meramalkan,menggunakan alat dan bahan,menemukan konsep,merencanakan
penelitian,berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan. Pembelajaran melalui
metode demonstrasi adalah guru yang melakukan percobaan didepan siswa,tetapi
peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan siswa yang melakukan
demonstrasididepanteman-temanya. Jadibaikeksperimen maupun demontrasi,
siswa tetap menjadi pusat pembelajaran dengan bimbingan guru.
Selain pendekatan dan metode,yang perlu diperhatikan dari guru adalah
kreativitas dan motivasi belajar siswa yang akan ikut menentukan tingkat
keberhasilan pembelajaran. Dengan metode demonstrasi dan eksperimen yang
didukung kreativitas siswa yang tinggi serta motivasi belajar anak yang
tinggi,akan sangat mendukung dalam proses maupun hasil pembelajaran materi
tersebut. Untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dan
sejauh mana siswa berhasil menguasainya maka diperlukan alat ukur keberhasilan
siswadalambelajaryaitudengan tes prestasi belajar. Menurut Grondlund(1977)yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dituliskan oleh saefudin bahwa tes harus mengukur hasil belajar yang telah
dibatasi dengan jelas,berisi item-item yang cocok untuk mengukir hasil belajar
yang diinginkan. sehingga peneliti berusaha untuk dapat memilih soal-soal yang
benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa dalam pemahamanya tentang
suatu materi Fisika.
Peneliti sangat tertarik dengan materi Gerak harmonik ,yang terdiridari
Periode,frekwensi,simpangan,kecepatan,percepatan,fasegetaran,yangbanyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada materi ini masih banyak
siswa yang mendapatkan hasil kurang memuaskan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah-masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Prestasi belajar Fisika siswa masih rendah.
2. Pemilihan pendekatan pembelajaran Fisika yang belum tepat,guru memilih
pendekatan yang monoton.Padahal berbagai pendekatan telah dikembangkan
seperti pendekatan inkuiri,discovery,CTL dll.
3. Pemilihan Metode pembelajaran Fisika yang belum tepat.Padahal banyak
metode pembelajaran yang telah dikembangkan seperti eksperimen,
demonstrasi,diskusi,STAD,TGT dll.
4. Guru masih kurang mengoptimalkan pemanfaatan alat-alat laboratorium
untuk menunjang pembelajaran Fisika.
5. Guru kurang memperhatikan berbagai factor internal yang mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
prestasi belajar seperti kreatifitas,motivasi,sikap ilmiah,kemampuan awal dll.
6. Banyak materi fisika yang nilai hasil ulanganya dibawah KKM diantaranya
Kinematika gerak,Dinamika gerak,Teori kinetic gas,Thermodinamika.
7. Materi-materi fisika yang diajarkan pada kelas XI semester I antara lain:
Kinematika,Dinamika,Elastisitas,Gerak harmonik,Usaha dan
Energi,Momentum dan Impuls belum diajarkan sesuai dengan karakter tiap
tiap materi.
C. Pembatasan Masalah
Dengan melihat banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul dalam
penelitian ini,maka perlu pembatasan masalah. Hal ini diperlukan untuk
memperoleh suatu kedalaman dalam pengkajian masalah dan agar tidak
menyimpang dari tujuan. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain:
1. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran
Fisika adalah pendekatan inkuiri terbimbing.
2.Metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran Fisika
adalah Eksperimen dan Demonstrasi.
3.Motivasi belajar ditinjau dari hasil tes prestasi belajar antara siswa yang
memiliki motivasi tinggi dan rendah.
4.Kreativitas siswa yang ditinjau dari hasil tes prestasi belajar antara siswa
yang kreativitasnya tinggi dan rendah.
5.Prestasi belajar fisika dibatasi pada hasil belajar siswa yang meliputi
aspek kognitif pada Pokok bahasan Gerak Harmonik
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,identifikikasi masalah dan pembatasan
masalah,maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1.Adakah pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode
eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa?
2.Adakah Pengaruh motivasi belajar tnggi dan rendah terhadap prestasi belajar
siswa?
3.Adakah Pengaruh kreatifitas siswa tnggi dan rendah terhadap prestasi belajar
siswa?
4.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa?
5.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreativitas
siswa terhadap prestasi belajar siswa?
6.Adakah interaksi antara motivasi belajar dengan kreatifitas siswa terhadap
prestasi belajar siswa?
7.Adakah interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi
belajar dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan,maka harus ditentukan
terlebih dahulu supaya kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terarah.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1.Pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.
2.Pengaruh motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.
3.Untuk mengetahui adakah pengaruh kreatifitas tinggi dan rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
4.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi siswa
terhadap prestasi belajar siswa.
5.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa
terhadap prestasi belajar siswa.
6. Interaksi antara motivasi dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.
7. Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar
dan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan,diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak lebih-lebih bagi dunia pendidikan pada umumnya. Adapun manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Mengetahui pengaruh pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode
eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari motivasi belajar dan kreatifitas
siswa terhadap prestasi belajar siswa yang meliputi aspek kognitif.
b. Memberikan gambaran tentang penggunaan pendekatan dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan motivasi belajar dan kreativitas siswa
dalam pembelajaran Fisika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan alternatife pembelajaran Fisika yang melibatkan peran aktif
siswa.
b. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi para guru untuk
meningkatkan prestasi belajar Fisika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
10
BAB II
KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA
BERFIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Hakekat belajar
Pengertian belajar banyak sekali didefinisikan oleh para ahli pendidikan.
Pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-Pedagogis
yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang
sengaja diciptakan.
Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-
gredler(1986:1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan
oleh manusia Untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan(competencies),
ketrampilan (skills), dan sikap (attitudes). kemampuan,ketrampilan dan sikap
tersebut diperoleh secara bertahapdan berkelanjutan dari masa bayi sampai masa
tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Menurut Aristoteles, ahli filsafat yang menganut filsafat realisme,realita
terdapat dalam dunia fisik,sumber pengetahuan adalah pengalaman sensorik,dan
belajar merupakan kontak atau interaksi individu dengan lingkungan fisik.
Belajar sering juga diartikan sebagai penambahan,perluasan,dan pendalaman
Pengetahuan,nilai dan sikap,serta ketrampilan. Secara konseptual Fontana
(1981),mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relative tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.seperti Fontana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
,Gagne(1985) juga menyatakanbahwa belajar adalah suatu perubahan dalam
kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas cirri-ciri belajar adalah;
1) Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu.
Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif sajatetapi
jugap ada aspek sikap dan nilai(afektif) sertaketrampilan(psikomotorik).
2) Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman.Perubahan perilaku yang
terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan
lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik maupun interaksi psikis.3)
Perubahan tersebut relative menetap.Seorang atlit dapat melakukan lompat galah
melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai
hasilbelajar.perubahan tersebut tidak bersifat menetap.
2. Teori belajar
Teori-teori belajar yang biasa digunakan dalampembelajaranfisika,antara lain:
a.Teori belajar Bruner(Teori penemuan)
Belajar penemuan (discovery learning) merupakan salah satu model
pembelajaran/belajar kognitif yang dikembangkan oleh Bruner (1966). Menurut
Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajarpenemuan.Agar
belajar menjadi bermakna dan memiliki struktur informasi yang kuat,siswa harus
aktif mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukanya sendiri,bukan
hanya sekedar menerima penjelasan dari guru saja(Gagne/Berliner,319-320)
Bruner yakin bahwa belajar penemuan adalah proses belajar dimana guru
harus menciptakan situasi belajar yang problematik, menstimulus siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
denganpertanyaan-pertanyaan,mendorongsiswamencarijawabansendiri,melakukan
eksperimen.Bentuk lain dari belajar penemuan adalguru menyajikan contoh-
contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut sampai dapat menemukan
sendiri hubungan antar konsep.Menurut Bruner,belajar penemuan pada akhirnya
dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berfikir secara bebas dan
melatih ketrampilan kognitif siswa dengan cara menemukan dan memecahkan
masalah yang ditemui dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya.
Saat ini model belajar penemuan menduduki peringkat atas dalam dunia
pendidikan modern. Salah satu yang banyak diterapkan dalam pembelajaran di
Indonesia adalah konsep belajar siswa aktif atau cara belajar siswa aktif(CBSA).
Dalam menerapkan model belajar penemuan ini,seorang guru dianjurkan untuk
tidak memberikan materipelajaran secara utuh. Siswa cukup diberikan konsep
utama,untuk selanjutnya siswa dibimbing agar dapat menemukan sendiri sampai
akhirnya dapat mengorganisasikan konsep tersebut secara utuh. Untuk itu guru
perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mendapatkan
konsep-konsep yang belum disampaikan oleh guru dengan pendekatan belajar
problem solving.
Dalam penelitian ini pembelajaran dengan inkuiri terbimbing,siswa sungguh
dilibatkan untuk aktif berfikir dan menemukan sendiri pengertian yang ingin
diketahuinya. Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam proses penemuan
melalui pengumpulan data dan tes hipotesis. Dalam penelitian ini yang langkah-
langkahnya diantaranya:a)Guru mengajukan permasalahan dalam bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pertanyaan,b)Siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban sementara dalam
bentuk hipotesis,c)Setelah menjawab pertanyaan kemudian siswa harus
melakukan percobaan hingga mendapatkan data yang akhirnya siswa menganalisa
data dan terakhir dapat menyimpulkan tentang materi gerak harmonik dan dapat
mengerjakan soal-soal tentang gerak harmonik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Eksperimen dan Demonstrasi sesuai dengan pembelajaran
inkuiri(penemuan).
b.Model pembelajaran Robert Gagne
Menurut Gagne peristiwa pembelajaran diasumsikan sebagai cara-cara yang
perlu diciptakan oleh guru dengan tujuan untuk mendukung proses-proses
belajar(internal) atau motivasi di dalam diri siswa. Ada sembilan peristiwa
pembelajaran yang bisa memberikan motivasi belajar,adalah sebagai berikut:
a)Membangkitkan perhatian. Kegiatan paling awal dalam pembelajaran adalah
menarik perhatian siswa agar mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
pelajaran. b) Memberitahukan tujuan pembelajaran pada siswa. Agar siswa
mempunyai pengharapan dan tujuan selama belajar,dan manfaat materi yang akan
dipelajari siswa. c) Merangsang ingatan pada materi prasyarat. d) Menyajikan
bahan perangsang. e) Memberi bimbingan belajar. f) Menampilkan unjuk kerja.g)
Memberikan umpan balik. h) Menilai unjuk kerja i) Meningkatkan retensi.Guru
perlu memberikan latihan-latihan dalam berbagai situasi agar siswanya dapat
mengulangi dan menggunakan pengetahuan barunya kapan saja bila diperlukan.
Menurut Gagne,yang terpenting dalam pembelajaran adalah menciptakan suatu
kondisi pembelajaran(eksternal)yang dirancang untuk mendukung terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
proses belajar yang bersifat dorongan Internal(motivasi).Demikian pentingnya
motivasi mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Gagne maka harus
diciptakan keadaan eksternal yang dapat membuat kondisi internal yang tinggi.
Untuk memberikan motivasi dalam kaitanya gerak harmonik sesuai dengan
teori pembelajaran Robert gagne maka disini dengan cara mengaplikasikan bahwa
gerak harmonik adalah merupakan gerak bolak-balik hasil proyeksi gerak
melingkar. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilihat seberapa pengaruh motivasi
terhadap keberhasilan pembelajaran.
3. Pendekatan Inkuiri Terbimbing
Inquiri yang dalam bahasa inggris inquiry,berarti pertanyaan,atau
pemeriksaan,penyelidikan. Pendekatan inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistimatis,kritis,logis,analitis,sehingga mereka
dapat merumuskansendiri penemuanya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama
kegiatan mengajar pada pendekatan inkuiri adalah: a. Keterlibatan siswa secara
maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar disini adalah kegiatan
mental intelektual dan sosial emosional. b. Keterarahan kegiatan secara logis dan
sistimatis pada tujuan pengajaran. c. Mengembangkan sikap percaya pada diri
sendiri pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.Inkuiri
tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang
ada,termasuk pengembangan emosional dan pengembangan ketrampilan.
Pada hakekatnya,inkuiri ini merupakan suatu proses. Proses ini bermula
darimerumuskanmasalah,mengembangkan hipotesis,mengumpulkanbukti,menguji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
hipotesis,dan menarik kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan
yang sampai pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan.
Semua tahap dalam proses inkuiri tersebut diatas merupakan kegiatan belajar
dari siswa. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses
belajarsebagai motivator,fasilitator,pengarah. Pada inkuiri perumusan
masalah,penyusunan hipotesis,pengumpulan data,pembuktian hipotesis,dan
merumuskan kesimpulan,semuanya itu dilakukan oleh siswa sendiri.
Pada pendekatan inkuiri,kegiatan belajar mengajar diawali dengan
menghadapkan siswa pada masalah yang merangsang. Hal ini dapat dilakukan
dengan dengan menyajikan presentasi verbal atau pengalaman nyata,atau bisa
dirancang sendiri oleh guru.Jika siswa menunjukkan reaksinya maka guru
berusahamenarikperhatianmerekaterhadaphalyangberbedabeda(sudutpandang,cara
penerimaan mereka,cara mereka mengorganisasikan stimulus itu,dan perasaan
mereka). Jika siswa sudah menunjukkan perhatian dan minatnya dengan cara yang
dinyatakan oleh reaksi mereka yang berbeda-beda,guru mengarahkan mereka
untuk merumuskan dan menyusun masalah.
Selanjutnya,siswa diarahkan pada usaha supaya mereka mampu
menganalisis,mengorganisasikan kelompok mereka,bekerja dan melaporkan
hasilnya. Akhirnya,siswa mengevaluasi sendiri penyelesaianya dalam hubunganya
dengan tujuansemula. Lingkaran ini berulang dengan sendirinya,walaupun dalam
situasi lain atau dalam menghadapi masalah baru diluar penyelidikan mereka.
(W.Gulo,2002:83-98). Dengan terbiasa diajak berpikir dan bertindak secara ilmiah
maka hal itu akan menjadi kebiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Kindsvatter,wilen dan ishler (1996) lebih menjelaskan “inkuiri sebagai
modelpengajaran dimana guru melibatkan kemampuan berfikir kritis siswa untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistimatis.”Yang utama dari
metode inkuiri adalah menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan
pengetahuan dan berpusat pada keaktifan siswa. Jadi bukan pembelajaran yang
berpusat pada guru,melainkan kepada siswa. Yang pantas dicatat dari metode ini
adalah isi dan proses antara penyelidikan diajarkan bersama dalam waktu yang
bersamaan.
Kemudian untuk merangsang kegiatan berfikir peserta didik,maka perlu
diketahui apa yang dia ketahui dan bagaimana cara ia berfikir. Hanya dengan cara
demikian dapat dikembangkan kemampuan berfikir siswa dalam proses inkuiri.
Sering guru mengharapkan siswanya mengikuti cara berfikirnya sendiri,dan tidak
sebaliknya guru mengikuti cara berfikir siswa.
Apabila misalnya guru bertanya kepada siswanya apa kelanjutan dari
bilangan 2 dan 4,maka guru mengharapkan bahwa lanjutanya adalah 6.Siswa
menjawab 8 atau 5,tidak dapat diterima oleh guru karena tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Untuk mengenal berbagai cara berfikir siswa,terutama dalam
mereka berinkuiri,maka perlu kita mengenal cara berfikir pada umumnya: a.
Berfikir urutan.Apabila misalnya guru menghadapkan kepada siswa tiga bilangan
berturut-turut 2,4,6 maka siswa dapat menyebut bilangan urutan ke-4adalah 8
tetapi jika yang diinformasikan adalah 2,7,3 maka siswa tidak dapat menyebut
urutan yang selanjutnya. b. Berfikir bertentangan. Jika kepada siswa dihadapkan
pasangan kata-kata:panas-dingindan kecil besar maka ia dapat menyebut pasangan
dari kata-kata,siang- ……,berat-…..dan seterusnya dengan benar. c. Berfikir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
asosiasi.jika kepada siswa dihadapkan pasangan kata-kata:besi- berat,kapas-
ringan,maka ia dapat menyebut pasangan dari kata murid- ……dengan benar.
d. Berfikir kausalitas. Kalau kepada siswa dihadapkan pada pasangan kata:rajin-
pandai,dan mendung-hujan,maka ia dapat menyebut pasangan dari kata
menganggur-….dengan benar. e. Berfikir konsentris,menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi dari keempat cara berfikir diatas. Berfikir konsentris
terarah pada mencari hakekat dari sesuatu yang bersifat umum. f. Berfikir
konvergen,berfikir konvergensi berpangkal dari unsure-unsur yangterpisah-Pisah.
Dengan mempelajari karakteristik dari kecenderungan masing-masing unsur,maka
diketahui semua unsur mengarah pada satu titik tertentu. g. Berfikir
divergen,bertitik tolak dari suatu peristiwa menuju ke berbagai kemungkinan. h.
Berfikir silogisme,bertitik tolak pada premis mayor yang tidak
diragukankebenaranya. Kemudian ada premis minor yang sifatnya lebih khusus.
Dengan menghadapkan premis minor terhadap premis mayor maka akan
diperoleh kesimpulan.
Beberapa keunggulan dari mengajar dengan pendekatan inkuiri yang
dikemukakan oleh Bruner dalam Moh Amien(1979:12) antara lain: a. Siswa
mengetahui Konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik; b. Membantu
dalam mengingat pada proses belajar yang baru; c. Memotivasi siswa untuk
berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; d. Mendorong siswa untuk berfikir
intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri; e. Memberikan kepuasan yang
bersifat intrinsik; f. Proses pembelajaran yang lebih menarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Disamping itu inkuiri juga mempunyai kelemahan seperti yang
dikemukakan oleh Momi Sahroni(1986:54-55),yaitu:1)kesulitan untuk mengerti
tanpa suatu dasar pengetahuan factual,dimana pengetahuan itu secara efisien
diperoleh dengan pengajaran deduktif.2)Ada kemungkinan hanya siswa yang
pandai yang terlibat secara aktif dalam pengembangan prinsip umum dan siswa
yang pasif hanya diam menunggu;3)memerlukan waktu yang banyak dan sering.
Menurut Sund dalam Momi sahromi (1986:55),inkuiri terbimbing adalah
inkuiri yang banyak dicampuri oleh guru.Guru banyak mengarahkan dan
memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-
pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.Bahkan guru sudah punya jawaban
sebelumnya,sehingga siswa tidak begitu bebas mengembangkan gagasan dan
idenya. Guru memberikan persoalan dan siswa disuruh memecahkan persoalan itu
dengan prosedur yang diarahkan guru. Metode inkuiri ini cocok digunakan untuk
siswa yang belum banyak Pengalaman tentang inkuiri. Dengan model ini siswa
tidak mudah bingung dan tidak akan gagal karena guru terlibat penuh. Dalam
pembelajaran inkuiri melewati berbagai tahapan,yaitu:pertama,guru mengajukan
masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diambil dari indikator pembelajaran.
Kedua,siswa mengajukan opini atau berhipotesis. Ketiga,membagikan alat dan
bahan,membagi LKS dan mendisain eksperimen. keempat,mengharuskan siswa
untuk melakukan percobaan.mengamati proses pengambilan data,membimbing
siswa mengolah data,berdiskusi dan menarik kesimpulan. Kelima,yaitu tahap
penguatan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan bisa mengerjakan soal-
soal tentang Gerak Harmonik Sederhana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4.Metode eksperimen
Metode mengajar adalah cara yang teratur yang mendasarkan diri atas
pendekatan tertentu yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran guna
mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses belajar mengajar ada beberapa metode
mengajar yang sering digunakan oleh guru.
Menurut syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain(1996),yang
dimaksud,”metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.”Sedangkan menurut Roestiyah N.K(2001)”metode eksperimen
diartikan sebagai salah satu mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang
suatu hal,mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dan dievaluasi guru. ”Dari uraian
diatas dapat diartikan bahwa metode eksperimen adalah suatu teknik mengajar
yang menekankan pada perlibatan secara langsung siswa untuk mengalami proses
dan membuktikan sendiri hasil percobaan.Jadi siswa tidak hanya mendapatkan
konsep dari hanya mendengarkan ceramah yang diberikan oleh guru.
a. Tujuan penggunaan Metode Eksperimen
Tujuan penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran fisika adalah
untuk mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta yang
diperoleh dari hasil pengamatan,melatih siswa untuk merancang,menyusun,
mempersiapkan,melaksanakan dan melaporkan percobaan,melatih siswa untuk
menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari data yang
diperoleh dari hasil percobaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b. Keunggulan dan kekurangan metode eksperimen
Keunggulan dari metode eksperimen dalam pembelajaran adalah:Meningkat
kan rasa percaya diri pada siswa tentang kebenaran kesimpulan
percobaanya,siswa terlibat aktif dalam pengumpulan data dari percobaan yang
dilakukannya,melatih siswa untuk menggunakan prosedur metode ilmiah serta
berpikir ilmiah,memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat
obyektif,realistis dan menghilangkan verbalisme,siswa lebih mudah untuk
mengingat hasil belajar yang diperoleh.
Selain memiliki keunggulan,metode eksperimen juga memiliki kekurangan-
kekurangan antara lain adalah:Memerlukan peralatan atau sarana eksperimen yang
mencukupi bagi setiap siswa,memerlukan waktu yang panjang,timbul kesulitan
jika guru ataupun siswa kurang begitu menguasai pelaksanaan
eksperimen,kegagalan dalam eksperimen akan mengakibatkan perolehan hasil
belajar yang salah.
c. Prosedur Pemakaian Metode Eksperimen
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan metode
eksperimen,diantaranya adalah:
1)Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen,yang mencakup kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: a) Menetapkan kesesuaian metode eksperimen dengan
tujuan yang akan dicapai. b) Menetapkan kebutuhan peralatan,bahan dan sarana
lain yang dibutuhkan dalam eksperimen sekaligus memeriksa ketersediaanya
disekolah. c) Guru mengadakan eksperimen sendiri untuk menguji ketepatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
proses dan hasilnya sebelum menugaskan kepada siswa. d) menyediakan lembar
kerja (jika dirasa perlu).
2)Melaksanakan pemakaian metode eksperimen, dengan kegiatan-kegiatan: a)
Diskusi bersama seluruh siswa tentang prosedur,peralatan dan bahan untuk
eksperimen serta hal-hal yang perlu diamati dan dicatat selama kegiatan
eksperimen. b) Membimbing eksperimen yang dilakukan para siswa.c) Siswa
membuat kesimpulan dan laporan tentang kegiatan eksperimen yang dilakukan.
3)Tindak lanjut dari metode eksperimen diantaranya adalah: a) Mendiskusikan
hambatan dan hasil-hasil kegiatan. b) Menyimpan kembali alat yang digunakan. c)
Evaluasi akhir oleh guru.
5.Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu teknik penyajian pelajaran dimana
guru/kelompok siswa memperlihatkan kepada seluruh siswa sesuatu proses
sehingga siswa dapat mengamati dan merasakan proses tersebut.Metode ini
digunakan dengan pertimbangan sekolah tidak memiliki alat dengan jumlah yang
cukup.
a. Tujuan Penggunaan metode demonstrasi
Tujuan penggunaan metode ini adalah:Siswa mampu memahami tentang cara
mengatur atau menyusun sesuatu,siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu
alat,siswa dapat mengamati kerja suatu alat,jika siswa melakukan demonstrasi
sendiri maka dapat mengerti menggunakan alat dengan benar tanpa harus
melakukan kesalahan yang bisa membahayakan keselamatan pemakai maupun
peralatan yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Keunggulan dan kekurangan metode Demonstrasi
Keunggulan metode demonstrasi adalah:Dapat membuat pengajaran menjadi
lebih jelas. Siswa lebih mudah memahami dengan apa yang dipelajarinya,proses
pengajaran yang lebih menarik,siswa dirangsang untuk aktif.Sedangkan
kekurangan dari metode demonstrasi adalah:metode ini memerlukan ketrampilan
guru secara khusus,fasilitas tidak selalu tersedia dengan baik,tidak efektif waktu.
c. Prosedur pemakaian metode Demonstrasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang
efektif pada pemakaian metode demonstrasi adalah:
Langkah pertama,mempersiapkan pemakaian metode demonstrasi,yang
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:1) Menetapkan kesesuaian metode
demonstrasi dengan tujuan yang akan dicapai.2) Menentukan alat dan bahan serta
memeriksa ketersediaanya disekolah.3) Guru mengadakan demonstrasi sendiri
untuk menguji ketepatan proses dan hasilnya.4) Menyediakan alat dan bahan serta
sarana lainya yang dibutuhkan dalam Demonstrasi.5) Menyediakan lembar kerja
siswa (jika dirasa perlu).
Langkah kedua,melaksanakan pemakaian metode demonstrasi,dengan
kegiatan- kegiatan:1) Diskusi bersama dengan siswa tentang prosedur,peralatan
dan bahan untuk demonstrasi serta hal yang perlu diamati dan dicatat selama
kegiatan demonstrasi.2) Membimbing demonstrasi yang dilakukan siswa
,sementara siswa mengamati dan mencatat selama demonstrasi berlangsung.3)
Siswa membuat kesimpulan dan laporan demonstrasi yang dilakukannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Langkah ketiga,tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi,yang terdiri
dari kegiatan-kegiatan:1) Diskusi tentang penghambat dan hasil-hasil kegiatan
demonstrasi.2) Membersihkan dan menyimpan alat,bahan dan sarana yang lainya.
3)Evaluasi akhir oleh guru.
6. Teori Motivasi Belajar
Motivasi adalah kondisi khusus yang dapat mempengaruhi individu untuk
belajar. Motivasi merupakan variable penting,khususnya selama proses
pembelajaran yang dapat membantu mendorong kemauan belajar siswa.
Karenanya,Bruner percaya bahwa hamper semua anak mempunyai masa-masa
pertumbuhan akan”keinginan untuk belajar”.Reinforcement dan reward dari
dalam mungkin penting untuk meningkatkan perbuatan tertentu atau untuk
membuat mereka yakin hingga mau untuk mengulangi apa yang telah dipelajari.
Bruner menekankan pentingnya motivasi intrinsik dibandingkan dengan motivasi
eksternal. Contoh motivasi intrinsik adalah rasa ingin tahu anak.Bahwa dunia ini
akan dikenal dan dikuasai anak dengan menggunakan kesadaran “ingin
tahu”.Motivasi lain yang dapat membawa kita pada dunia ini adalah dengan
memiliki berbagai kompetensi. Anak-anak menjadi tertarik untuk mempelajari
hal-hal yang mereka anggap biasa dan telah dikuasai. Satu hal yang tidak
mungkin adalah memotivasi anak agar menguasai sesuatu yang mereka tidak
biasa dan tidak kuasai.
Fungsi Motivasi dalam Belajar. Belajar sangat diperlukan adanya motivasi.
Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi belajar. Makin tepat
motivasi yang diberikan maka semakin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dengan hal itu ada 3 fungsi motivasi,yang di kemukakan oleh Sardiman(2005: 85)
,diantaranya adalah: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak/motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan, b. Menentukan arah
perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi
dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya, c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu
akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktu untuk
bermain kartu atau komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Perwujudan motivasi siswa. Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi
terhadap suatu mata pelajaran menurut Surjadi (1996: 19)dapat dilihat melalui: a.
Senang membaca buku-buku pelajaran. Siswa yang mempunyai motivasi terhadap
suatu pelajaran di sekolah akan rajin membaca buku pelajaran tersebut tanpa di
perintah oleh guru atau pihak lain. Bagi siswa tersebut membaca buku pelajaran
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. b. Senang membuat catatan mata
pelajaran yang disukai. c. Lebih menguasai mata pelajaran yang di motivasi, bagi
siswa yang motivasi terhadap suatu mata pelajaran akan lebih menguasai (baik
hafal maupun mengerti)tentang mata pelajaran tersebut disbanding mata pelajaran
yang lain. d. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yaitu dengan cara sering
bertanya segala sesuatu yang belum mengerti. e. Dapat menceritakan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menerangkan pada orang lain tentang mata pelajaran yang di motivasi tersebut.
Guru merupakan penggerak kegiatan belajar pada siswa oleh karena itu guru perlu
terus belajar mengenai cara-cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti dalam mengambil sekor motivasi yaitu dengan
cara memberikan angket. Selai angket di saat-saat tertentu peneliti juga sering
mengadakan interview dengan anak didik.
7. Teori kreativitas
Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan inkuiri dan metode
eksperimen dan demonstrasi akan sangat ditentukan oleh faktor instrinsik siswa
yaitu kreativitas. Dalam proses pembelajaran model ini lebih banyak dibutuhkan
kemampuan kognitif dan psykomotorik dari siswa itu sendiri untuk bisa
melakukan semua proses kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan suatu
kopnsep dan hanya sedikit proses kegiatan oleh guru,sehingga disini sangat
dibutuhkan kreativitas untuk mendukung keberhasilan belajar siswa dengan
model ini.
Apakah kreativitas itu?Menurut pendapatjohn haefele yang dikutip The
Liang Gie (1995:234) kreativitas adalah suatu proses dari manusia yang dapat
menciptakan gagasan yang baru dari angan-angan,ingatan,keterangan,dan konsep
yang telah dimiliki. Torrance yang dikutip oleh Burden dan Byrd (1999:260)
kreativitas adalah sebagai proses penciptaan pendapat atau hipotesis yang terpusat
pada ide-ide, menguji hipotesis, memodifikasi dan menguji kembali serta
mengkomunikasikan hasilnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pendapat lain dikemukakan oleh seidel yang dikutip oleh Julius Candra
(1994:15)mengatakanbahwakreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan
dan mengkaitkan, kadang-kadang dengan cara yang ganjil namun mengesankan
dan ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan daya rohani manusia dalam
bidang atau lapangan manapun. Jadi kreativitas merupakan proses mental yang
komplek dari berbagai jenis ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan
pengungkapan yang unik,berbeda,orisinil,sama sekali baru.
Barron (1969) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru,begitu pula menurut Haefele
(1962)kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru
yang mempunyai makna social. Definisi ini menunjukkan bahwa tidak semua
produk itu harus baru tetapi kombinasinya diakui sebagai sesuatu yang bermakna.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam
kreativitasterdapatunsurunsur(1)menciptakangagasanyangbaru,(2)memodifikasi,
(3)menciptakan produk baru,(4)pengungkapan yang unik,(5)menghubungkan
ide,(6)membuat kombinasi-kombinasi baru. Dengan demikian jelas bahwa
kemampuan tersebut diatas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan hanya
orang-orang tertentu yang dikatakan sebagai orang kreatif. Kreativitas merupakan
suatu proses,aktivitas dan bukan hasil tetapi suatu kegiatan yang mendatangkan
hasil.Hasil tersebut sifatnya baru,berguna dan dapat dimengerti.
Menurut Moor yang dikutip oleh shodik A Kuntoro (1992:16)menjelaskan
empat ciri utama kreativitasberfikir sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a.Sensitivitas terhadap masalah(problemsensitivity),menunjukkan pada
kemampuan untuk melihat masalah secara tajam.Siswa yang kreatif memiliki
kekuatan yang tajam melihat problem,situasi dan tantangan yang tidak
diperlihatkan orang lain. b. Kelancaran ide (ide fluency),menunjukan pada
kemampuan untuk menciptakan ide-ide sebagai alternatif pemecahan
masalah.Siswa yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengajukan ide-ide
atau alternatif memecahkan masalah.c. Kelenturan berfikir (idea
flexibility),menunjuk pada kemampuan siswa memindahkan ide
(pemikiran),meninggalkan satu kerangka berfikir yang lain untuk mengganti
pendekatan yang satu dengan yang lain. d .Keaslian berfikir (idea
originality),menunjuk pada kemampuan siswa untuk menciptakan ide-ide asli
dari dirinya.Siswa yang kreatif memiliki kemampuan menciptakan ide-ide atau
pemikiran dalam bentuk baru,imajiatif,orisinil dan berbeda dengan cara-cara
pemecahan yang lama.
Dari beberapa pendapat tersebut pada prinsipnya bahwa cirri-ciri perilaku
yang yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif
yang menonjol adalah berani dalam pendirian/keyakinan,ingin tahu mandiri
dalam berfikir dan mempertimbangkan,bersibuk diri terus menerus dengan
kerjanya ,intuitif,ulet,tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu saja.
Perilaku kreativitas tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap para
siswa dalam proses belajar dengan pendekatan inkuiri dan metode eksperimen dan
demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar.
Alat ukur kreativitas berupa angket,indikator yang digunakan diambil dari
cirri-ciri pribadi kreatif dari para pakar psikologi. Indikator tersebut dijabarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dalam istrumen dengan menggunakan alternative jawaban berupa skala sikap
yang dikemukakan oleh likert. Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan
diikiuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan yaitu selalu,sering,kadang-
kadang,jarang,dan tidak pernah.Masing-masing item dibuat pernyataan positif dan
negatif untuk mengetahui keajegan dalam bersikap.
8. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar mengacu pada segala sesuatu yang menjadi milik siswa
sebagai akibat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.Oleh karena setiap mata
pelajaran /bidang studi mempunyai tugas tersendiri dalam membentuk pribadi
siswa,prestasi belajar untuk suatu mata pelajaran/bidang studi berbeda untuk mata
pelajaran/bidang studi lain.
Dalam kegiatan pembelajaran,prestasi belajar ini dinyatakan dalam rumusan
tujuan.Oleh karena setiap mata pelajaran menuntut prestasi belajar yang berbeda
dari mata pelajaran lain maka banyak para ahli mengemukakan jenis-jenis prestasi
belajar.
Gagne mengemukakan lima kategori prestasi belajar,pertama,informasi
verbal adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk memberikan tanggapan
khusus terhadap stimulus yang relative khusus(Dick & Carey,1990).Dalam
kemampuan ini tidak ada tuntutan untuk menggunakan symbol,memecahkan
masalah atau menerapkan aturan. Untuk menguasai kemampuan ini siswa hanya
dituntut untuk menyimpan informasi dalam sistim ingatan mereka.
Kedua,ketrampilan intelektual adalah kemampuan yang menuntut siswa untuk
melakukan kegiatan kognitif yang unik. Unik disini artinya bahwa siswa harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan menerapkan informasi yang
belum pernah dipelejari. Seorang siswa dianggap telah menguasai kemampuan ini
apabila siswa tersebut telah menunjukan kemampuan dalam membedakan
karakteristik fisik yang dimiliki obyek,mengelompokkan obyek-obyek tersebut
berdasarkan cirri-ciri yang sama,serta menerapkan konsep dan aturan dalam
memecahkan masalah. Dengan demikian,segala kemampuan yang menuntut
siswa menggunakan informasi simbolik merupakan dan ketrampilan intelektual.
Ketiga,strategi kognitif.(Gagne,Briggs & Wager,1992)Seorang siswa dianggap
telah memiliki kemampuan strtegi kognitif apabila siswa tersebut mampu
menerapkan teknik membaca yang memudahkanya untuk mengingat dan
memahami apa yang dibacanya serta mampu memilih teknik khusus untuk
berfikir,cara menganalisis masalah dan pendekatan untuk memecahkan
masalah.Keempat,sikap adalah kemampuan siswa dalam menentukan pilihan atau
bertindak sesuai sistim nilai yang diyakininya.Kelima,ketrampilan motorik adalah
kemampuan melakukan gerakan atau tindakan yang terorganisasi yang
direfleksikan melalui kecepatan,ketepatan,kekuatan dan kehalusan.
Menur Bloom dkk prestasi belajar sebagai mana dikutip Asep Herry H
dkk(2008) prestasi belajar kognitif adalah prestasi belajar kognitif yang mengacu
pada prestasi belajar yang berkenaan dengan pengembangan kemampuan otak dan
penalaran siswa. Menurut Bloom ,domain kognitif ini memiliki enam
tingkatan,yaitu:1) ingatan yaitu kemampuan mengenal atau menyebutkan kembali
fakta-fakta,istila-istilah,hokum,rumus yang telah dipelajarinya ,2)pemahaman
adalah kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep,3)penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
adalah kemampuan menerapkan suatu konsep,hukum atau rumus pada situasi baru
,4)analisis adalah kemampuan untuk memecah,menguraikan suatu integritas atau
kesatuan yang utuh menjadi unsure-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai
arti,5)sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan beberapa jenis informasi
yang terpisah-pisah menjadi satu bentuk komunikasi yang baru dan lebih jelas
dari sebelumnya,6) evaluasi adalah kemampuan memberikan keputusan tentang
nilai sesuatu berdasarkan pertimbangan yang dimiliki atau kriteria yang di
gunakan.
8. Hakekat Fisika
Berdasarkan hakekat IPA yang telah dikemukakan,beberapa ahli mencoba
menyusun definisi singkat mengenai Fisika.Tiap definisi menunjukkan segi-segi
fisika yang sebenarnya,sehingga tidak perlu diperdebatkan melainkan saling
melengkapi.
Beberapa definisi fisika yang dikutip oleh Herbredrugxes(1986),yaitu
menurut Brocekhaus,”Fisika adalah pelajaran tentang kejadian dalam hal yang
memungkinkan penelitian dengan percobaan,pengukuran,penyajian secara
sistimatis dan berdasarkan peraturan-peraturan umum.”Sedangkan menurut
Bradet dan Darmen,”Fisika merupakan suatu uraian tentang semua kejadian
fisikalis yang berdasarkan beberapa hukum dasar.”Adapun menurut
Gerthen,”Fisika adalah suatu teori yang menjelaskan gejala-gejala alam yang
sederhana dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-
kenyatan.persyaratan dasar untuk memecahkan persoalanya adalah mengamati
kenyataan-kenyataan tersebut”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikutip Druxes dapat disimpulkan
bahwa fisika merupakan pengetahuan yang mempelajari kejadian alam yang
bersifat fisik yang dapat dipelajari secara eksperimen maupun dari hasil
pengamatanterhadap kejadian tersebut yang diperjelas dengan rumusan-rumusan
otomatis.
9.Gerak Harmonik
a.Pengertian Gerak Harmonik
Gerak harmonik atau getaran adalah gerak bolak-balik benda di sekitar
titik setimbang yang terjadi secara berulang (periodik). Contohnya : bila
sebuah beban digantung di ujung bawah pegas kemudian ditarik dan lalu
dilepaskan, maka benda tersebut akan mengalami gerak naik-turun secara
berulang.
Gambar : 2.1, 2.2, 2.3 pegas digantung dengan beban
Gambar:2.1 : sebuah pegas digantung tanpa beban, panjang pegas saat itu xo.
Gambar:2.2:pada pegas digantung beban yang beratnya w, akibatnya panjang
pegas menjadi x. besarnya pertambahan panjang pegas adalah
Dx = x – xo. Pada kasus ini berlaku hukum Hooke : F = k.Dx.
Posisi benda saat itu (titik O) disebut sebagai titik setimbang.
Gambar:2.3 :dari titik setimbang O beban ditarik ke bawah (titik P) kemudian
Q (titik puncak atas)
O (titik setimbang)
P (titik puncak bawah)
1 2 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dilepaskan. Beban akan mengalami gerak naik-turun secara
berulang (lintasan P-O-Q-O-P-O dst). Jarak terjauh yang
dialami benda dari titik setimbangnya (disebut amplitudo A)
adalah OP atau OQ, dengan OP = OQ)
1)Frekuensi ( f ) dan Periode Getar ( T ) Secara Umum
Frekuensi (f) adalah jumlah getaran tiap satuan waktu, sedangkan
periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali
getaran.Dari definisi diatas maka dapat dituliskan dengan persamaan:
nt
Tdantn
f == (1)
Hubungan f dengan T dapat dituliskan menjadi : T
f1
= (2)
2)Frekuensi Sudut atau Kecepatan Sudut (w )
Frekwensi adalah besarnya sudut fase yang ditempuh tiap satuan waktu.
Secara matematis dapat dituliskan menjadi:
tq
w = (3)
Benda yang bergetar sebanyak satu fase menempuh sudut 360o atau 2p
radian dalam waktu periode getaran T. Oleh karena itu, persamaan no 3
dapat ditulis dalam bentuk lain:
Tpw 2
= dan berdasarkan persamaan (2) maka persamaan (3) menjadi:
fpw 2= (4)
b.Simpangan(y),kecepatan(v) dan percepatan(a) gerak Harmonik
1)Simpangan ( y )
Simpangan (y) adalah jarak benda dari titik setimbangnya. Simpangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
benda untuk sembarang waktu mengikuti persamaan:
yt = A Sin ( q + q0 ) karena q = ω t maka :
yt = A Sin (ω t + ω t0 ) (5)
dengan menganggap benda bergetar dari titik setimbangnya ( q0 = 0):
y t = A Sin q (6)
karena q = wt sehingga: tAy wsin= (7)
nilai y maksimum dicapai ketika harga sin q = 1, sehingga:
Ay =max (8)
Amplitudo (A) adalah jarak terjauh yang dicapai benda dari titik
setimbangnya, dengan kata lain amplitudo adalah simpangan maksimum.
2)Kecepatan Benda yang Bergetar Harmonik ( v )
Kecepatan (v) adalah turunan pertama fungsi posisi terhadap fungsi waktu.
Secara matematik dapat dituliskan sebagai:
qwwww
coscos)sin(
AtAtA
dtd
dtdy
v ==== (9)
nilai v maksimum terjadi saat harga cos q = 1 , sehingga :
Av w=max (10)
3) Percepatan Benda yang Bergetar Harmonik ( a )
Percepatan (a) adalah turunan kedua fungsi posisi terhadap fungsi waktu
atau turunan pertama fungsi kecepatan terhadap fungsi waktu.Secara
matematik dapat dituliskan :
qwwwww
sinsin)cos( 22 AtA
dttAd
dtdv
a -=-=== (11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Berdasarkan persamaan 6 maka a dapat dituliskan menjadi :
ya 2w-= (12)
nilai a maksimum terjadi ketika y = A , sehingga : Aa 2max w-= (13)
tanda negatif pada persamaan (13)menunjukkan bahwa arah vektor
percepatan selalu berlawanan dengan arah simpangan. Saat benda di atas
titik setimbang arah percepatan ke bawah, dan saat benda di bawah titik
setimbang arah percepatan ke atas. Dengan kata lain arah percepatan
selalu menuju ke titik setimbang, dan simpangan benda selalu diukur dari
titik setimbangnya.
c.Sudut Fase (θ) dan Fase getar (φ)
Besarnya simpangan benda yang bergetar harmonik mengikuti bentuk
fungsi sinus sebagaimana tercermin dari persamaan y = A sin q. Besarnya
sudut dalam fungsi sinus disebut sudut fase (q).
Fase getar (j ) atau tahapan getar adalah bilangan yang menunjukkan berapa
kali benda telah bergetar.
Untuk melakukan satu kali getaran benda menempuh sudut 360o atau 2p
radian, sehingga fase getar dapat dicari dengan persamaan:
pqq
j2360
==o
(14)
Untuk melakukan satu kali getaran benda membutuhkan waktu sebesar
periode getaran (T), sehingga fase getar dapat juga didekati dengan
persamaan : ftTt
.==j (15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Perlu diingat bahwa untuk grafik sinus-cosinus berlaku:
dua titik dikatakan sefase bila beda sudut fase keduanya 0, 2p, 4p, 6p, …..
( 2np )
dua titik dikatakan berlawanan fase bila beda sudut fase keduanya p, 3p,
5p, …..( 2n + 1)p dengan n adalah bilangan cacah : 0, 1, 2, 3, …
1)Frekuensi dan Periode Getaran pada Pegas
Benda diikat di ujung sebuah pegas yang diletakkan pada bidang
horisontal licin, ujung lain dari pegas diikat permanen pada bidang
vertikal.
Gambar 2.4a Pegas horizontal
P
Gambar 2.4b Pegas horizontal
Q
Gambar 2.4c Pegas horizontal
Dari titik setimbangnya, benda ditarik sampai di titik P kemudian
dilepaskan. Benda kemudian bergetar harmonik sepanjang lintasan P-O-Q-
O P Q O : titik setimbang, yaitu posisi benda ketika tidak bergetar harmonik
P : titik terjauh ujung kanan Q : titik terjauh ujung kiri
licin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
O-P-O-Q-O dst. Gaya yang bekerja pada arah horisontal adalah gaya
pemulih (gaya Hooke) yang arahnya selalu menuju ke titik setimbang.
Gaya pemulih inilah yang menyebabkan benda mengalami percepatan
yang arahnya juga selalu menuju ke titik setimbang.
Berdasarkan pada hukum II Newton : maF = (16)
dan hukum Hooke : kyxkLkF -=D-=D-= .. (17)
(tanda negatif menunjukkan arah gaya Hooke selalu berlawanan dengan
arah simpangan).Subtitusikan persamaan (16)ke persamaan (17)
didapatkan persamaan kyma -= (18)
Jika persamaan (12) dimasukkan kepersamaan (18) maka akan
didapatkan persamaan : kyym -=- )( 2w sehingga didapatkan
persamaan : mk 2w= (19)
dalam bentuk lain : mk
=w (20)
karena T
fppw 2
2 == dihasilkan:
km
Tdanmk
f pp
221
== (21)
2.Frekuensi dan Periode Getaran pada Ayunan Sederhana
Seutas tali yang panjangnya L diikat pada langit-langit, ujung bawah tali diberi
beban dan diayunkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Gambar 2.5 Ayunan Sederhana
Dari titik setimbang O, benda ditarik ke titik P kemudian dilepaskan. Benda
mengalami gerak harmonik untuk lintasan P – O – Q – O – P – O – Q - dst.
Dua gaya yang selalu bekerja pada benda adalah gaya tegang tali T dan gaya
berat w. Perhatikan tinjauan benda saat di titik P berikut:
Hukum II Newton : maF =
gaya pemulih pada benda F = - T sin q dan percepatan gerak harmonik
a = -w2y : - T sin q = m(-w2y) Tanda minus karena berlawanan
dengan gaya.
ytgg
ymtgmgymw q
wwqwqq
=Û=Û= 22 )(sincos
untuk sudut q kecil (q < 10o), nilai Ly
tg =q , sehingga: Lg
=w
dengan memasukkan persamaan : T
fppw 2
2 == didapatkan:
O : titik setimbang, yaitu titik tempat benda berada ketika tidak berayun P : titik puncak kanan Q : titik puncak kiri q : sudut simpang maksimum
Untuk sudut q kecil (q < 10o) bisa dikatakan perubahan kedudukan benda pada arah vertikal diabaikan, benda hanya berubah kedudukan (bergerak) pada arah horisontal. Oleh karena itu gaya pemulih yang bekerja pada benda adalah T sin q. Pada arah vertikal benda dianggap diam, sehingga:
coscos
wTwT =Û=
O Q P
q
y
L
T
T sin q
w
T cos q
q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
gL
TdanLg
f pp
221
== (22)
(dari persamaan di atas, jelaslah bahwa massa beban tidak berpengaruh
terhadap besarnya frekuensi ayunan)
d.Energi Total Getaran
Benda yang bergerak harmonik memiliki energi potensial (EP) dan energi
kinetik (EK). Jumlah kedua energi ini disebut energi total (ET) atau energi
mekanik (EM). Secara matematik dituliskan : KPT EEE += (23)
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya
atau simpangannya. Maka persamaanya menjadi: 221 kyEP = (24)
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena
kecepatannya.Secara matematik dapat dituliskan menjadi:
221 mvEK = (25)
dengan mensubstitusikan persamaan kecepatan v = wA cos q didapatkan:
)cos( 22221 qw AmEK = (26)
karena mk 2w= dan qq 22 sin1cos -= persamaan di atas menjadi:
2212
212
212
2122
21 )sin()sin1( kykAAkkAkAEK -=-=-= qq
)( 2221 yAkEK -= (27)
Persamaan energi total (ET) atau energi mekanik (EM) diperoleh dengan
memasukkan Ep dan Ek ke dalam persamaan ET = Ep + Ek , didapatkan:
2
21
kAET = (28)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Kecepatan benda di sembarang titik
Kecepatan getaran benda pada sembarang titik dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak harmonik
sebagai berikut,
221 kAEE kP =+ (29)
2212
212
21 kAmvky =+ (30)
Dari persamaan (29) dan (30) maka kita akan bisa mendapatkan persamaan
(31) berikut ini :
(31)
Karena kecepatan maksimum dicapai ketika benda berada di titik simbang
( 0=y ) ,maka kita akan mendapatkan persamaan (32) dari kecepatan
maksimum seperti dibawah ini :
mk
Avmak = (32)
( )22 yAmk
v -= atau 22 yAv -= w
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
B.Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti diantaranya adalah :
1.Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Yusrin Alifudin (2009).Penelitian ini
menghasilkan adanya pengaruh pembelajaran fisika dengan Inkuiri terbimbing
melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap penigkatan prestasi
belajar fisika pada materi Fluida Statistik kelas XI IPA SMA Negeri 1
Gombong Kebumen tahun pelajaran 2008/2009.Persamaan dengan penelitian ini
selain terletak pada pendekatan dan metode adalah pada tinjauan motivasi
belajar siswa.siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan meraih prestasi yang
yang tiggi juga.Sedangkan perbedaannya dengan penelitian kami yaitu pada
penelitian ini yaitu factor lain yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa
selain motivasi belajar siswa adalah gaya belajar.Sedangkan menurut penelitian
kami peninjauannya dari kreativitas siswa,karena pembelajaranya dengan
inkuiri dan eksperimen maupun demonstrasi sehingga tinjauan kreativitas
menurut peneliti dirasa lebih dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar
Fisika siswa.
2.Penelitian Indah Slamet Budiarti mahasiswa S2 Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Pada penelitian tersebut mempunyai kelebihan yaitu pembelajaran
dengan metode eksperimen mampu meningkatkan prestasi belajar fisika
dibanding pembelajaran dengan metode demonstrasi. Sedangkan kelemahan
pembelajaran dengan metode demonstrasi kurang mampu meningkatkan
prestasi belajar fisika karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
hanya melihat pertunjukkan/peragaan saja, sehingga tantangan dan kesan yang
diperoleh selama KBM kurang tertanam.
3.Penelitian dari Nurdeli (2010) memberikan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen lebih baik dari pada metode
demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.Persamaan dalam penelitian ini
adalah penggunaan pendekatan dan metode yang sama dalam proses
pembelajaran.Mengapa saya memilih penggunaan metode ini karena disma
negeri 3cukup tersedia alat yang berkaitan dengan gerak harmonik namun
jarang digunakan.Sedangkan perbedaanya yaitu pada tinjauan dan materi
pembelajaranya.
4.Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Saraswati(2009).Penelitian ini berhasil
memberikan pengaruh pada pembelajaran fisika melalui ikuiri terbimbing antara
metode eksperimen dengan metode demonstrasi terhadap penguasaan konsep
listrik dinamis pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pokarto tahun pelajaran
2008/2009.Persamaan penelitian ini adalah pada pendekatan dan metode
pembelajaran yang digunakan.Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan
adalah pada tinjauan dan materi pelajaran yang digunakan.
C. Kerangka Berpikir
Berlandaskan pada teori yang telah dikemukakan diatas maka kerangka
berpikir dari penelitian yang akan dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh metoda eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.
Karakteristik materi gerak harmonik dapat diamati siswa dalam kehidupan
Sehari-hari berarti pembelajaran dilakukan dengan percobaan ataueksperimen,
karena metode eksperimen mempunyai keunggulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Keunggulan dari metode eksperimen dalam pembelajaran adalah:
Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tentang kebenaran kesimpulan
percobaanya,siswa terlibat aktif dalam pengumpulan data dari percobaan yang
dilakukannya,melatih siswa untuk menggunakan prosedur metode ilmiah serta
berpikir ilmiah,memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat obyektif,
realistis dan menghilangkan verbalisme,siswa lebih mudah untuk mengingat
hasil belajar yang diperoleh.Disamping itu bisa juga dilakukan pembelajaran
dengan metode demonstrasi.Keunggulan metode demonstrasi adalah:Dapat
membuat pengajaran menjadi lebih jelas. Siswa lebih mudah memahamidengan
apa yang dipelajarinya,proses pengajaran yang lebih menarik,siswa dirangsang
untuk aktif.
Diduga pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing melalui metoda
eksperimen dan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
XI SMA Negeri 3 Cilacap , namun pembelajaran dengan metoda eksperimen
lebih tinggi dari pada metoda demonstrasi.
2.Pengaruh motivasi belajar tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa.Motivasi
merupakan sesuatu perubahan energi didalam diri pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Salah satu sifat dari motivasi yaitu bersifat internal yang datang dari diri
seseorang itu sendiri.Beberapa fungsi dari motivasi belajar diantaranya,
mendorong manusia untuk berbuat. Adapu yang menjadi ciri-ciri siswa yang
mempunyai motivasi terhadap suatu mata pelajaran menurut Surjadi (1996:
19)dapat dilihat melalui: a. Senang membaca buku-buku pelajaran. Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
yang mempunyai motivasi terhadap suatu pelajaran di sekolah akan rajin
membaca buku pelajaran tersebut tanpa di perintah oleh guru atau pihak
lain. Bagi siswa tersebut membaca buku pelajaran merupakan kebutuhan yang
harus dipenuhi. b. Senang membuat catatan mata pelajaran yang disukai. c.
Lebih menguasai mata pelajaran yang di motivasi, bagi siswa yang motivasi
terhadap suatu mata pelajaran akan lebih menguasai (baik hafal maupun
mengerti)tentang mata pelajaran tersebut disbanding mata pelajaran yang lain.
d. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, yaitu dengan cara sering bertanya
segala sesuatu yang belum mengerti. e. Dapat menceritakan atau menerangkan
pada orang lain tentang mata pelajaran yang di motivasi tersebut. Dalam hal
ini diharapkan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap akan melakukan hal-hal
yang mendukung tercapainya prestasi belajar yang lebih baik,misalnya siswa
rajin mencatat tentang mata pelajaran yang disukai,suka mengerjakan soal-soal
latihan,suka melakukan percobaan dan sebagainya.Jadi dengan motivasi
belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajarnya juga lebih tinggi
dibandingkan siswa yang motivasi belajarnya rendah.
3. Pengaruh kreatifitas siswa tinggi rendah terhadap prestasi belajar siswa.
Kreativitas merupakan kemampuan yang dipandang sebagai factor yang ikut
menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam
proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan Inkuiri dan metode
eksperimen maupun demonstrasi.Seorang siswa yang memiliki kreativitas
tinggi akan lebih mudah berinkuiri dengan melakukan eksperimen maupun
demonstrasi bahkan dalam pengembangan dan penerapan teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
dalamkehidupan sehari-hari lebih memungkinkan untukberinovasi danberkreasi
khususnya mengenai gerak harmonik .Sedang siswa yang kreativitasnya
rendah akan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang menggunakan
pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen maupun demonstrasi.Anak
yang kreativitasnya rendah harus terus diberi petunjuk. untuk bisa melakukan
eksperimen maupun demonstrasi sehingga peran guru disini menjadi sangat
dominan maka pembelajaran konvensional lama kembali terjadi.Dengan kata
lain pembelajaran inkuiri yang mengharapkan siswa menemukan sendiri
konsep-konsep fisika melalui proses yang ia lakukan sendiri sehingga akan
tertanam didalam dirinya sebagai sebuah pengalaman yang bermakna tidak
berhasil.Jadi siswa yang memiliki kreativitas tinggi diharapkan meraih prestasi
belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang kreativitasnyrendah.
4. Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan motivasi belajar
siswa.Karena motivasi siswa merupakan faktor intern dan ekstern sehingga
siswa dapat termotivasi untuk belajar tidak hanya kemauan dari dalam tetapi
juga dari luar.Oleh karena itu peneliti menganggap bahwa dengan pembelajaran
inkuiri metode eksperimen dan demonstrasidapat memotivasi yang melibatkan
siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap secara langsung dapat memotivasi untuk
lebih giat belajar fisika.
5.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreativitas.Keber
hasilan proses belajar mengajar dapat dilihat melalui prestasi belajar fisika.
Keberhasilan ini dipengaruhi banyak fakta,diantaranya faktor internal dan
eksternal.Untuk mempelajari fisika,faktor internal yang dimaksud di sini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
adalah kemampuan berkreasi atau daya kreativitas untuk berinkuiri melakukan
eksperimen dan demonstrasi tentang gerak harmonik sederhana atau getaran.
Bahkan dengan kreativitas yang tinggi siswa dapat menyelesaikan Persoalan
-persoalan gerak harmonik yang lebih variatif.Jadi kreativitas disini tidak
hanya meliputi aspek psikomotorik sajatapi juga meliputi aspek kognitif.
6.Interaksi kreativitas terhadap motivasi belajar siswa.Karena kreativitas adalah
kemampuan berkreasi untuk melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan
dan harus ia lakukan dan temukan sendiri sehingga diharapkan akan memuncul
kan kebanggan pada dirinya yang pada giliranya nanti akan memacu semangat
(memotivasi) dirisiswa kelas XI SMANegeri 3Cilacap untuk terbiasa berinovasi
untuk pengembangan teknologi maupun untuk pemecahan berbagai masalah
gerakharmonik sederhana sehingga diharapkan ada interaksi positif terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 Cilacap.
7.Interaksi antara metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kreativitas dan
motivasi belajar siswa. Padapembelajaran dengan pendekatan Inkuiri bertujuan
untuk mengembangkan ketrampila intelektual,berpikir kritis dan memecahkan
masalah secara ilmiah.Tanpa adanya pendekatan pembelajaranSiswa SMA
Negeri 3 Cilacap tidak termotivasi untuk belajar.Dan tanpa adanya kreativitas,
siswa tidak dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.
D. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teori serta kerangka berpikir pada penelitian ni,maka
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1. Ada pengaruh antara pembelajaran dengan inkuiri terbimbing melalui metode
eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.
2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika.
3. Ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika.
4. Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi siswa terhadap
prestasi belajar siswa.
5. Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreatifitas siswa terhadap
prestasi belajar fisika.
6. Ada interaksi antara motivasi belajar dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi
belajar fisika.
7. Ada interaksi antara metode pembelajaran ,motivasi belajar dan kreatifitas
terhadap prestasi belajar fisika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Cilacap pada siswa SMA Negeri 3
Cilacap kelas XI tahun pelajaran 2011-2012.Sedangkan tempat ujicoba
penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilacap kelas XI tahun
pelajaran 2011-2012.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011-
2012.Adapun tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1.Rencana Penelitian
No Tahap Waktu
1
2.
Perencanaan: Pengajuan judul,penyusunan
Proposal,Instrumen Penelitian,
RPP,Pengajuan ijin penelitian.
Pelaksanaan: Ujicoba Instrumen,Eksperimen,
Pengumpulan data,konsultasi
dengan pembimbing
Analisa data.
Penyusunan Laporan Penelitian
April 2011 sampai
dengan Juli 2011
Juli 2011 sampai
dengan
Nopember 2011
Desember 2011
sampai selesai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 3 Cilacap
kelas XI IA tahun pelajaran 2011-2012.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random
sampling,maksudnya dalam menentukan anggota sampel diambil secara acak
dengan diundi.Setiap kelas memiliki peluang yang sama untuk dijadikan
sampel. Hasil undian memperoleh pembelajaran eksperimen dan demonstrsi.
Kelas eksperimen terdiri dari 64 siswa dan kelas demonstrasi terdiri 64 siswa.
C.Metode Penelitian
Penelitian ini diterapkan pada 2 kelas yaitu kelas XI IPA 3 dan XI IPA 5
Yang diberiperlakuan dengan Eksperimendengan pendekatan inkuiri terbimbing
dan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4 yang diberi perlakuan dengan Demonstrasi
dengan pendekatan inkuiri terbimbing.Setelah itu hasil keduanya dibandingkan
untuk memperoleh kesimpulan manakah yang lebih baik dari kedua metode
tersebut. Kedua kelas eksperimen dan demonstrasi diasumsikan sama dalam
segala hal yang relevan hanya berbeda dalam metoda pembelajarannya.
D. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Mengambil
dua kelompok secara rondom,normal dan homogen. Keduakelompok diasumsikan
sama dalam segala hal,kecuali perlakuan dalam hal memberikan metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pembelajaran fisika.Satu kelompok diberikan pembelajaran dengan metode
eksperimen dan satu kelompok diberikan pembelajaran dengan metode
demonstrasi. Sedangkan materi pelajaran yang diajarkan pada dua kelompok
adalah sama yaitu tentang Gerak harmonikDimana pada masing-masing kelompok
akan ditinjau dari kreativitas dan motivasi belajar siswa.Penelitian yang akan
dilaksanakan menggunakan desain faktorial 2 x 2 x 2.
Tabel 3.2.Desain Faktorial
Pendekatan Inkuiri (A) Metode Eksperimen (A1) MetodeDemonstrasi (A2)
Motivasi (B) Motivasi
Tinggi
(B1)
Motivasi
Rendah
(B2)
Motivasi
Tinggi
(B1)
Motivasi
Rendah
(B2)
Kreatifitas
(C)
Kreatifitas
Tinggi
(C1)
A1 B1 C1
A1 B2 C1
A2 B1 C1
A2 B2 C1
Kreatifitas
Rendah
(C2)
A1 B1 C2
A1 B2 C2
A2 B1 C2
A2 B2 C2
1.Dari sel kolom 3 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi terhadap
prestasi belajar siswa.
2.Dari sel kolom 3 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
3. Dari sel kolom 4 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas tinggi terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
prestasi belajar siswa.
4. Dari sel kolom 4 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
5. Dari sel kolom 5 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bag siswa
yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas tinggi terhadap
prestasi belajar siswa.
6. Dari sel kolom 5 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan kreativitas rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
7. Dari sel kolom 6 baris 3 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas tinggi terhadap
prestasi belajar siswa.
8. Dari sel kolom 6 baris 4 dapat diketahui pengaruh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi bagi siswa
yang mempunyai motivasi belajar rendah dan kreativitas rendah terhadap
prestasi belajar siswa.
E.Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini melibatkan tiga variable, yaitu:
1.Variabel Bebas
Pada penelitian ini peneliti mengambil variable bebasnya adalah Pembelajaran
dengan pendekatan Inkuiri melalui metode Eksperimen dan Demonstrasi
2.Variabel moderator
Variabel moderator penelitian ini adalah Motivasi belajar dan kreatifitas siswa.
3.Variabel Terikat
Dalam penelitian ini peneliti mengambil variable terikatnya berupaPrestasi
belajar Fisika,terutama pada pokok bahasan Gerak Harmonik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
F. Langkah-Langkah Penlitian
1. Membuat Persiapan Penelitian
Perencanaan penelitian ini meliputi:
a. Menyusun silabus pembelajaran fisika kelas XI semester ganjil pada pokok
bahasan Gerak Harmonik.
b. Menyusun rencana Pembelajaran.
c. Membuat instrument.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada kelas terpilih,yang terdiri
atas dua kelas diperlakukan dengan metode eksperimen dan dua kelas
dengan metode demonstrasi.
G.Instrumen Penelitian
Instrumen pelaksanaan penelitian yang digunakan untuk proses
pembelajaran yang berupa silabus,Rencana Program Pembelajaran(RPP) dan
Lembar kerja siswa(Lks)Instrumen pengambilan data yang digunakan untuk
pengambilan data prestasi belajar siswa berupa instrumen tes prestasi belajar
fisika atau aspek kognitif siswa. Selain itu terdapat instrument pengambilan
data motivasi belajar siswa berupa angket dan instrument pengambilan data
kreativitas siswa berupa angket.
H.Ujicoba Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan,maka harus terlebih dahulu dilakukan
ujicoba instrument. Adapun Pengujian instrument yang akan diuji adalah
angket motivasi belajar siswa,dan angket kreativitas siswa dan instrumen tes
prestasi belajar siswa. Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan di SMA N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1 Cilacap,sekolah yang mempunyai standar yang sama dengan sekolah yang
menjadi tempat penelitian.
1.Validitas Instrumen
Suatu Instrumen dikatakan Valid atau mempunyai nilai validitas tinggi
apabila instrument tersebut memang dapat mengukur apa yang hendak kita
ukur.Validitas instrument sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena
validitas juga merupakan ukuran mutu dan kebermaknaan suatu penelitian.
Agar tes mempunyai validitas isi,menurut Budiyono (2003:58) harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1)Tes harus dapat mengukur sampai
seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yangdiajarkan;
2)Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi
yang diajarkan;3)Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal tes mudah
dipelajari dan dapat dipahami oleh testee.Untuk memenuhi uji validitas,
peneliti melakukan prosedur dalam penyusunan tes sebagaiberikut:
1)Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai
dengan materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.;
2)Menyusun kisi-kisi soal tes berdasarkan kompetensi dasar dan
indicator yang dipilih;3)Menyusun butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi
yang telah dibuat;4)Melakukan penilaian terhadap butir-butir soal.
Validitas isi,validitas item soal tes kemampuan memori dan prestasi
belajar dihitung menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson.
Menurut Asep Jihad(2008:179) persamaan product moment untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
menghitung validitas adalah:
N∑XY – (∑X)(∑Y)
rxy =
_____________________________ ……………………………………(3.1)
√ {N∑X2
– (∑X)2
}{N∑Y2
- ( ∑Y)2
}
Dimana ,X : skor item
Y : skor total
N : cacah subyek
Rxy : angka validitas item
Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan harga rtabel .
Apabila harga rxy > harga rtabel, maka item soal tersebut dikatakan valid.
Korelasi skor butir soal terhadap skor total ditentukan dengan menggunakan
program ms.Excel.Untuk pengujian prestasi terdapat 7soal yang terhitung
berdasarkan tabel mempunyai harga rxy < harga rtabel. Ini artinya butir soal tidak
valid,soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 7,14,15,16,21,22dan
27.Sedangkan yang lainya valid semua.
Sedangkan berdasarkan uji validasi butir soal Motivasi belajar seperti
yang terlampir, dari jumlah 40 butir soal , terdapat 3 butir soal yang teruji
mempunyai harga rxy < harga r tabel. Ini artinya terdapat 3 butir soal yang teruji
tidak valid. Soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 14,17,dan 31 sedangkan
yang lainya valid semua.Berangkat dari sinilah kami melakukan konsultasi pada
konsultan kami guna memperbaiki butir-butir soal yang digunakan dalam
pengambilan data penelitian tetap 40 butir soal.
Selanjutnya berdasarkan uji validasi butir soal Kreatifitas belajar
seperti yang terlampir, dari jumlah 60 butir soal , terdapat 6 butir soal yang teruji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
mempunyai harga rxy < harga rtabel . Ini artinya terdapat 6 butir soal yang teruji
tidak valid.Soal yang dimaksud adalah butir soal nomor 5,12,18,21,36dan 49
sedangkan yang lainya valid semua. Berangkat dari sinilah kami melakukan
konsultasi pada konsultan kami guna memperbaiki butir-butir soal yang
digunakan dalam pengambilan data penelitian tetap 60 butir soal.
Tabel 3.3 Tingkat Validitas
NO Tingkat
Validitas
No Soal
Angket
Motivasi
No Soal Angket
Kreatifitas
No Soal Tes Prestasi
Valid 1,2,3,4,5,6,7,
8,9,10,11,12,
13,15,16,18,
19,20,21,22,
23,24,25,26,
27,28,29,30,
32,33,34,35,
36,37,38,39,
40
1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,
13,14,15,16,17,20,22,
23,24,25,26,27,28,29,30,
31,32,33,34,35,37,38,39
40,41,42,43,44,45,46,47
48,50,51,52,53,54,55,56,
57,58,59,60
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,
12,13,17,18,19,20,23,
24,25,26,28,29,30,31,
32,33,34,35,36,37,38,
39,40
Tidak
Valid
14,17,31 5,12,18,21,36,49 7,14,15,16,21,22,27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2. Reliabilitas
Dalam penelitian ini tes prestasi belajar yang peneliti gunakan adalah
tes objektif dalam setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah
diberi skor 0 sehingga untuk menghitung tingkat relibiabilitas tes digunakan
persamaan KR-20 3.2 yaitu
r11 = n St
2
- ∑pi qi ………………………………………………………………
(3.2)
n- 1 St 2
Dari persamaan (3.2) kita dapat menentukan indek reliabilitas instrumen (r11)
yaitu dengan mengalikan banyaknya butir instrumen (n) dengan variasi total (St2)
dikurangi jumlah perkalian Proporsi subyek yang menjadi benar pada butir ke
1(pi) dengan 1- pi Soal dikatakan reliabel jika r11 > 0,6 kemudian hasil perhitungan
tadi di bagi dengan banyaknya butir instrumen (n) dikurangi satu dikalikan
dengan variasi total
(Budiyono, 2003:70)
Tabel 3.4 Tingkat Relibiabilitas
Nilai Relibiabilitas Tingkat
0.00-0.200 Sangat Tidak Relibiabilitas
0.201-0.400 Tidak Relibiabilitas
0.401-0.600 Cukup Relibiabilitas
0.601-0.800 Relibiabilitas
0.801-1.000 Sangat Relibiabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Berdasarkan uji statistik,instrument tes prestasi memberikan nilai α = 0,899 ini
menunjukkan bahwa instrument yang sudah diujicobakan sangat reliabel.
Sedangkan untuk uji statistik,instrument angket motivasi siswa dari tabel
menunjukkan nilai r11 = 1,004 ini berarti instrument yang diujicobakan sangat
reliable.Begitu pula untuk uji statistik,instrument angket kreativitas siswa dari
tabel terlihat nilai r11 = 1,006 ini menunjukkan bahwa instrument yang diuji
cobakan sangat reliable.
3. Derajad Kesukaran
Derajad kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat indeks kesukaran item/butir soal yang di peroleh dengan menggunakan
yang dikemukakan oleh Du Bols 3.4 yang menunjukan hubungan antara angka
indeks kesukaran item terhadap banyaknya peserta tes yang dapat menjawab
benar pada butir soal yang bersangkutan dan jumlah peserta tes.
Np
P = (3.3)
N
Dari persamaan (3.3) bisa kita tentukan angka indeks kesukaran item (P) yaitu
dengan membagi banyaknya peserta tes yang dapat menjawab benar pada butir
soal yang bersangkutan(Np) dengan jumlah peserta tes(N).
Sedangkan cara memberikan penafsiran (interprestasi) terhadap angka
indeks kesukaran item, Robert L. Thorndike dan Elizabets Hages dalam Anas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Sudijono (1998:372) mengemukakan seperti tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.5 Interprestasi Indeks Kesukaran Soal(P)
Besarnya P Interprestasi
<0,30
0,30-0,70
>0,70
Sukar
Sedang/cukup
Mudah
Dalam penelitian ini didapat tingkat kesukaran soal seperti pada tabel 3.6:
Tabel 3.6 Data tingkat kesukaran soal
NilaiMean/skor
Maksimum
Tingkat kesukaran
Soal
No soal tes prestasi
0,00-0.200 Sangat Sukar 21
0,201-0,400 Sukar 6,7,11,15,25,27
0,401-0,600 Sedang 5,10,12,14,15,16,17,18,20,22,23,24
28,29,30,31,32,35,36,39,40
0,601-0,800 Mudah 3,4,8,9,13,19,34,38,40,26
0,801-1,000 Sangat Mudah 1,2,33,37
4. Daya Pembeda Butir Soal
Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada penelitian ini
dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka indeks
diskriminan/pembeda butir soal, yaitu dengan persamaan :
D = PA – PB atau D = Ph – PL ……………………………………….(3.5)
Dari persamaan (3.5) bisa kita dapatkan angka indeks diskriminan item(D)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
bisa didapatkan dari proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab
benar(PA) dikurangi proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab
benar(PB ) .Sedangkan yang dimaksud dengan Proporsi testee kelompok atas
yang dapat menjawab benar item (PA) adalah Banyaknya testee kelompok atas
yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud (B A ) dibagi dengan
jumlah testee kelompok atas ( JA). Sedangkan Proporsi testee kelompok bawah
yang dapat menjawab benar ( PB ) adalah Banyaknya testee kelompok bawah
yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud(BB) dibagi dengan :
bawah Jumlah testee kelompok bawah (JB) .
(Anas Sudijono,1998:389-390)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Sedangkan klasifikasi besarnya angka indeks diskriminasi item seperti pada
tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Interpretasi daya beda soal
Besarnya D Klasifikasi
Negatif
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Jelek sekali (Js)
Jelek(J)
Cukup(C)
Baik (B)
Baik sekali(Bs)
Untuk menentukan butir soalyang akan dipakai untuk instrument tes dalam
penelitian ini,penulis mengambil butir soal yang mempunyai derajat
kesukaran dan daya pembeda berinteraksi baik dan atau cukup.
Tabel 3.8 Hasil DayaBeda Soal
DayaPembeda Soal Tingkat Nomor Soal Tes Prestasi
Negatif-0,000 Tidak Punya DP 5,7,18,21
0,001-0,200 Rendah 3,8,10,13,14,15,20,23,24,2
6,28,31,33,35,36,37,38,40
0,201-0,400 Sedang 1,2,4,6,9,11,12,16,1719,22,
25,27,29,30,32,34,39
0,401- Tinggi
I.Teknik Analisis Data
1.Uji Prasyarat Analisis
Untuk mengetahui data, perlu dilakukan uji prasyarat mengenai Varians
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
terlebih dahulu. Uji prasyaratdigunakan untuk mengetahui normalitas
dan homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menyelidiki normal atau tidaknya
populasi yang menjadi subjek penelitian.Adapun prosedur yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal
2) Menetapkan Uji Statistik
Uji normalitas yang penghitunganya dilakukan dengan program
SPSS yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Ryan- Joiner(RJ).
3)Menentukan taraf signifikansi α
Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa
besar peluang terjadinya kesalahan analisis.Pada uji normalitas ini taraf
signifikansi (α ) ditetapkan = 0,05 atau 5%
4)Menetapkan keputusan uji
Keputusan uji normalitas ditentukan dengan kriteria uji ditolak
Hipotesis nol,jika p-value > 0,05.
b.Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji seragam atau tidaknya variasi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.Pengujian yang
dilakukan antara lain homogenitas prestasi belajar dengan motivasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
siswa,homogenitas prestasi belajar dengan kreatifitas belajar siswa dan
homogenitas prestasi belajar dengan metode yang diuji dengan F-Test dan
Levene׳s Test.Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
Menentukan Hipotesis
1.Hipotesis nol (H0 )
H0 : Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen
H1 : Sampel berasal dari populasi yang homogen
2.Menentukan taraf signifikansi α
Taraf signifikansi merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar
peluang terjadinya kesalahan analisis.Pada uji hipotesis ini taraf signifikansi
( α ) ditetapkan = 0,05
3.Menetapkan uji statistik
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Analisis Variansi (Anava)
dengan General Linear Model(GLM),yang perhitunganya dilakukandengan
program SPSS 15.
4.Menentukan Keputusan Uji
Pada uji homogenitas jika p value > alpha ( 0,05) maka H0 tidak ditolak.
2.Uji Hipotesis
a.Anava
Setelah terpenuhinya prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas,
maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis.Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang sudah dilakukan ditolak
atau diterima.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian digunakan rumus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2.Tujuan analisis varian tiga
jalan tersebut adalah untuk menguji perbedaan efek baris,kolom,dan efek
interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat.
b.Uji Lanjut Anava
Uji lanjut Anava merupakan tindak lanjut dari analisis variansi.Jika
dalam pengujian hipotesis,hipotesis nol(H0 ) ditolak yang berarti hipotesis
alternative (H1 ) diterima,maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui
tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti.
Pengujian hipotesis prestasi kognitif dilakukan dengan langkah sebagai
berikut:
1.Menentukan Hipotesis
Hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut:
H0 A : Tidak ada perbedaan antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode
eksperimen dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika pada
materi Gerak Harmonik.
H1 A : Ada pengaruh pembelajaran inkuiri menggunakan metode eksperimen
dan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisik pada materi Gerak
Harmonik.
H0 B :Tidak ada pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar fisika
pada materi Gerak Harmonik.
H1 B : Ada pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar fisika
Pada materi Gerak Harmonik.
H0C :Tidak ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika pada
materi Gerak harmonik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
H1C : Ada pengaruh kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar fisika pada
materi Gerak Harmonik.
H0 D:Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode
eksperimen dengan motivasi terhadap prestasi belajarfisika materiGerak
Harmonik.
H1 D : ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode
eksperimen dgn motivasi terhadap prestasi belajar fisika materi Gerak
Harmonik.
H0 E :Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode
eksperimen dgn kreatifitas fisika pada materi Gerak Harmonik.
H1 E :ada interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan metode eksperimen
dengan kreatifitas siswa pada materi Gerak Harmonik.
H0 F :Tidak ada interaksi antara motivasi dan kreatifitas siswa terhadap
prestasi belajar siswa.
H1 F :Ada interaksi antara antara motivasi dan kreatifitas siswaa terhadap
prestasi belajar siswa.
H0 G :Tidak ada interaksi antara pembelajaran inkuiri,motivasi belajar dan
Kreatifitas terhadap prestasi belajar fisika pada materi gerak harmonik.
H1 G : Ada interaksi antara pembelajaran inkuiri,motivasi belajar dan kreatifitas
terhadap prestasi belajar fisika pada materi Gerak harmonik.
2.Menentukan taraf signifikansi α
Taraf signifikans imerupakan angka yang menunjukkan seberapa besar peluang
terjadinya kesalahan analisis.Pada uji hipotesis ini tarafsignifikansi( α ) ditetapkan
= 0,05.
3.Menetapkan uji statistic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Variansi (Anava) dengan
General Linear Model(GLM),yang perhitunganya dilakukan dengan program
SPSS 15.
4.Menentukan keputusan uji
Uji Hipotesis dalam dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi(Anava)
yang perhitunganya dilakukan dengan program SPSS 15 dan statistik uji
menggunakan Test of Between-Subject Effect atau uji F,ketentuan pengambilan
kesimpulan,H0 ditolak ketika P value < 0,05.Padaprinsipnya sama dengan
pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis prestasi kognitif,apabila(H0 )
ditolak berarti hipotesi alternatif (H1 )diterima,maka perlu dilakukan uji lanjut
dengan menggunakan uji mean dan uji scheeffe sama dengan pengujian pengujian
padaprestasi kognitif. Keputusan uji homogenitas ditentukan dengan kriteria
hipotesis jika p value < 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri dari nilai
motivasi,kreatifitas belajar siswa,dan nilai prestasi belajar fisika siswa pada pokok
bahasan Gerak Harmonik. Data tersebut diperoleh dari siswa kelas XI IPA 3 dan
XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4 sebagai kelas
demonstrasi.
1.Data Motivasi belajar siswa
Data motivasi belajar siswa diperoleh dari angket motivasi belajar
responden.Motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
motivasi belajar dengan kategori tinggi dan motivasi belajar dengan kategori
rendah. Pengelompokan jenis kategori ini didasarkan pada nilai rata-rata angket
dari kedua kelompok sampel. Siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar
tinggi jika nilai motivasi belajarnya lebih besar atau sama dengan nilai rerata
motivasi belajar kedua kelompok sampel, dan siswa dikategorikan memiliki
motivasi belajar rendah jika nilai motivasi belajar lebih kecil dari nilai rerata
motivasi belajar kedua kelompok sampel motivasi belajar. Deskripsi data motivasi
belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
65
Tabel 4.1 Diskripsi data motivasi siswa
Kelas Jumlah Mean SD minimum maksimum
Eksperimen 64 71,56 7,23 44 89
Demonstrasi 64 73,60 9,51 63 82
a.Tabel 4.2 Motivasi Berdasarkan kategori rendah
Niai
interval Frekuensi
Nilai
Tengah
Frek.
Kum Frek. Relatif
45 - 51 2 48 2 3.33%
52 -58 5 55 7 8.33%
59 - 65 5 62 12 8.33%
66 - 72 17 69 29 28.33%
73 - 79 21 76 50 35.00%
80 - 86 10 83 60 16.67%
87 - 93 0 90 60 0.00%
Berdasarkan table diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak nilai 21 berada pada
nilai motivasi 73-79,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram yang
ditunjukkan pada gambar 4.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Gambar 4.1 Histogram motivasi belajar kategori rendah
b.Tabel 4.3.Motivasi kategori tinggi
Niai interval Frekuensi Nilai Tengah
Frek. Kum Frek. Relatif
45 - 54 2 49,5 2 2.94% 55 - 64 2 59,5 4 2.94% 55 - 74 20 59,5 24 29.41% 75 - 84 36 79,5 60 52.94% 85 - 94 8 89,5 68 11,76%
Berdasarkan table diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak nilai 36 berada pada
nilai motivasi 75-84,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram yang
ditunjukkan pada gambar 4.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45-54 55-64 65-74 75-84 85-74
Frek
uens
i
Nilai Interval
Histogram Prestasi Berdasarkan Motivasi Kategori Tinggi
Gambar 4.2 Histogram motivasi belajar kategori Tinggi
2.Data Kreatifitas Siswa
Data kreatifitas belajar siswa diperoleh dari angket kreativitas belajar
responden.Kreatifitas belajar siswa dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
kreatifitas belajar dengan kategori tinggi dan kreatifitas belajar dengan kategori
rendah.Pengelompokan jenis kategori ini didasarkan pada nilai rata-rata angket
kreatifitas belajar dari kedua kelompok sampel.Siswa dikategorikan memiliki
kreatifitas belajar tinggi jika nilai kreatif belajarnya lebih besar atau sama dengan
nilai rerata kreatifitas belajar kedua kelompok sampel, dan siswa dikategorikan
memiliki kreatifitas belajar rendah jika nilai kreatifitas belajarnya lebih kecil dari
nilai rerata kreatifitas belajar kedua kelompok sampel. Deskripsi data kreatifitas
belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Tabel 4.4 diskripsi data kreatifitas siswa
Kelas Jumlah Mean SD minimum maksimum
Eksperimen 64 76,19 7,23 50 85
Demonstrasi 64 74,78 9,51 57 85
Tabel 4.4 menunjukkan diskripsi data kreatifitas siswa.Data kreatifitas
siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan pada kelompok sampel yang ada,yaitu
data kreatifitas siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen dan data
kreatifitas siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi.Kreatifitas siswa
pada kelompok metode eksperimen memiliki rerata (ā) sebesar 75,97 sedangkan
pada kelompok demonstrasi memiliki rerata (ā) sebesar 71,00 sementara itu
standar deviasi (SD) dari data kreatifitas siswa pada kelompok eksperimen adalah
sebesar 7,23 Sedangkan (SD) untuk kelompok demonstrasi sebesar 9,51.
a.Tabel 4.5 Distribusi frekwensi kreatifitas siswa kategori rendah
Niai interval Frekuensi
Nilai
Tengah
Frek.
Kum Frek. Relatif
45 - 51 3 48 3 5.17%
52 -58 4 55 7 6.90%
59 - 65 6 62 13 10.34%
66 - 72 10 69 23 17.24%
73 - 79 19 76 42 32.76%
80 - 86 15 83 57 25.86%
87 - 93 1 90 58 1.72%
Berdasarkan table diatas frekwensi terbanyak yaitu pada frekwensi 19 yaitu
pada nilai interval 73-79,untuk lebih jelasnya maka disajikan gambar histogram
yang ditunjukkan pada gambar 4.3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 4.3 Histogram kreatifitas kategori rendah
b.Tabel 4.6 Distribusi frekwensi kreatifitas siswa kategori tinggi
Niai interval Frekuensi
Nilai
Tengah
Frek.
Kum Frek. Relatif
45 - 51 1 48 1 1.43%
52 -58 1 55 2 1.43%
59 - 65 10 62 12 14.29%
66 - 72 12 69 24 17.14%
73 - 79 23 76 47 32.86%
80 - 86 22 83 69 31.43%
87 - 93 1 90 70 1.43%
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu dengan nilai
frekwensi 23 berada pada nilai kemampuan 73-79,untuk lebih jelasnya maka
disajikan gambar histogram yang ditunjukkan pada gambar 4.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Gambar 4.4 Histogram kreatifitas kategori Tinggi
3.Data Prestasi Belajar Fisika
Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Seseorang dikatakan belajar jika
menunjukkan terjadinya perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Perubahan
perilaku ini sebagai akibat pengalaman yang diperolehnya. Bila seseorang telah
menunjukkan perubahan perilaku dalam suasana yang serupa pada dua waktu
yang berbeda, orang tersebut dikatakan telah belajar. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut sikap (afektif). Perubahan
yang diperoleh setelah proses belajar fisika dapat berupa pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, maupun sikap yang berhubungan dengan pelajaran
fisika. Dalam penelitian ini, prestasi belajar fisika siswa meliputi aspek kognitif .
Untuk memudahkan pembacaan data, ringkasan prestasi hasil belajar fisika siswa
tersebut disajikan pada tabel 4.7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Tabel 4.7 Deskripsi Data Prestasi belajar siswa
Kelas Jumlah Mean Standar
Deviasi Minimum Maksimum
Eksperimen 64 75,97 7,28 58 88
Demonstrasi 64 71,00 9,51 45 85
Tabel 4.7 menunjukkan deskripsi data prestasi belajar siswa. Data prestasi belajar
siswa tersebut dikelompokkan berdasarkan pada kelompok sampel yang ada, yaitu
data prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen dan data
prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi. Prestasi
belajar siswa pada kelompok eksperimen memiliki rerata ( ) sebesar 75,97
sedangkan pada kelompok demonstrasi sebesar 71,00. Sementara itu, standar
deviasi (SD) dari data prestasi belajar pada kelompok metode eksperimen sebesar
7,28 sedangkan pada kelompok demonstrasi sebesar 9,51.
Tabel 4.8 Distribusi frekwensi prestasi siswa
1.Prestasi belajar
Niai interval Frekuensi
Nilai
Tengah
Frek.
Kum Frek. Relatif
45 - 51 4 48 4 3.13%
52 -58 5 55 9 3.91%
59 - 65 16 62 25 12.50%
66 - 72 22 69 47 17.19%
73 - 79 42 76 89 32.81%
80 - 86 37 83 126 28.91%
87 - 93 2 90 128 1.56%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi prestasi belajar pada kelas eksperimen
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu dengan nilai
frekwensi 42 pada interval nilai 73-79 untuk lebih jelasnya maka disajikan
gambar histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.5
Gambar 4.5 Histogram Prestasi
Niai interval Frekuensi Nilai Tengah Frek. Kum Frek. Relatif
45 - 51 0 48 0 0.00%
52 -58 2 55 2 3.13%
59 - 65 5 62 7 7.81%
66 - 72 8 69 15 12.50%
73 - 79 26 76 41 40.63%
80 - 86 21 83 62 32.81%
87 - 93 2 90 64 3.13%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Berdasar tabel diatas terlihat bahwa frekuensi terbanyak yaitu dengan nilai
frekuensi 26 pada interval nilai 73-79 untuk lebih jelas maka disajikan gambar
histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.6.
Gambar 4.6 Histogram Prestasi: metode Inkuiri Eksperimen
Tabel 4.10 Frekuensi prestasi belajar pada kelas demonstrasi
b. Metode Demonstrasi
Niai interval Frekuensi
Nilai
Tengah
Frek.
Kum Frek. Relatif
45 - 51 4 48 4 6.25%
52 -58 3 55 7 4.69%
59 - 65 11 62 18 17.19%
66 - 72 14 69 32 21.88%
73 - 79 16 76 48 25.00%
80 - 86 16 83 64 25.00%
87 - 93 0 90 64 0.00%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa frekwensi terbanyak yaitu pada frekwensi
16 pada nilai kemampuan 73-79 dan 80-86 untuk lebih jelasnya maka disajikan
gambar histogram yang ditunjukkan oleh gambar 4.7
Gambar 4.7 Histogram Prestasi :metode Inkuiri Demonstrasi
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat analisis yang digunakan
untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan
dengan bantuan program spss 15 . Hipotesis untuk menguji normalitas data dalam
penelitian ini adalah:
H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
H1 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Untuk mengambil keputusan apakah data penelitian yang diperoleh memiliki
distribusi normal atau tidak maka harus dilakukan uji terlebih dahulu dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
ketentuan, yaitu: jika p-value hasil perhitungan lebih besar dari harga taraf
signifikansi (α = 0,05) maka H0 ditolak, artinya data berdistribusi secara normal.
Namun, jika p-value hasil perhitungan lebih kecil dari harga taraf signifikansi (α =
0,05) maka H0 diterima, artinya data tidak berdistribusi normal. Adapun ringkasan
hasil uji normalitas data prestasi belajar siswa tabel 4.11.
Tabel 4.11 Tes Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov prestasi
didapat sebagai berikut;
NO Variabel(Kolmogorov
Smirnov)
F p-v Keputusan Kesimpulan
1 Siswa yang diberi
Eksperimen
1,129 0,156 Ho ditolak Data normal
2 Siswa yang diberi
Demonstrasi
0,862 0,447 Ho ditolak Data normal
3 Siswa yang memiliki
Kreativitas Rendah
1,302 0,067 Ho ditolak Data normal
4 Siswa yang memiliki
Kreativitas Tinggi
1,142 0,148 Ho ditolak Data normal
5 Siswa yang memiliki
Motivasi rendah
1,172 0,128 Ho ditolak Data normal
6 Siswa yang memiliki
Motivasi tinggi
1,277 0,077 Ho ditolak Data normal
7 Siswa yang diberi
Eksperimen dengan
0,673 0,756 Ho ditolak Data normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
motivasi tinggi dan
kreatifitas tinggi
8 Siswa yang diberi
Demonstrasi dengan
Kreativitas rendah
dengan Motivasi
rendah
0,911 0,378 Ho ditolak Data normal
9 Siswa yang diberi
Demonstrasi dengan
Kreativitas tinggi dan
Motivasi tinggi
0,983 0,289 Ho ditolak Data normal
10 Siswa yang diberi
Demonstrasi
Kreativitas tinggi
dengan Motivasi
rendah
1,040 0,230 Ho ditolak Data normal
11 Siswa yang diberi
Eksperimen dengan
dengan Kreativitas
Rendah dan Motivasi
tinggi
0,497 0,966 Ho ditolak Data normal
12 Siswa yang diberi
Eksperimen dengan
1,341 0,055 Ho ditolak Data normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Kreativitas rendah dan
Motivasi rendah
13 Siswa yang diberi
Eksperimen dengan
Kreativitas tinggi dan
Motivasi tinggi
0,817 0,517 Ho ditolak Data normal
14 Siswa yang diberi
Eksperimen dengan
Kreativitas tinggi dan
Motivasi rendah
0,422 0,994 Ho ditolak Data normal
Tabel 4.11 merupakan ringkasan hasil uji normalitas data prestasi
belajar.kognitif dan Uji normalitas data prestasi belajar dilakukan sebanyak empat
belas kali pada data yang berbeda dengan A1 merupakan data prestasi belajar
siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen,
A2 merupakan data prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan
inkuiri dengan metode demonstrasi. B1 merupakan data prestasi kognitif siswa
yang memiliki motivasi kategori tinggi, B2 merupakan data prestasi belajar siswa
yang memiliki motivasi kategori rendah, C1 merupakan data prestasi belajar
siswa yang memiliki kreatifitas kategori tinggi, dan C2 merupakan data prestasi
belajar siswa yang memiliki kreatifitas kategori rendah. Hasil uji normalitas pada
tabel 4.11 dari urutan data nomor tujuh sampai dengan empat belas merupakan
pola interaksi antar tiga variabel yang berbeda terhadap prestasi belajarnya. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
data pada nomor tujuh dengan lambang A1B1C1 merupakan uji normalitas data
prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri menggunakan
metode eksperimen (A1), memiliki motivasi kategori tinggi (B1), dan memiliki
kreatifitas kategori tinggi (C1). Begitupun seterusnya pada data nomor delapan
sampai dengan empat belas.
2.Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan metode uji F (F-Test) dan sebagai pendukung
keputusan digunakan juga uji Levene (Levene’s Test). Variabel untuk uji ini adalah
prestasi kognitif sedangkan sebagai faktornya adalah pendekatan inkuiri dengan
metode pembelajaran eksperimen dan pendekatan inkuiri dengan metode
demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan motivasi belajar siswa. Hasil uji
homogenitas varian data disajikan pada tabel 4.12.
Independent Samples Test , dapat dilihat Levene's Test for EqualityofVariances
Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Data
no Faktor F P-v Jenis Test Keputusan
Ho
Kesimpulan
1 Metode 0,527 0,353
Levene's
Test
Ho ditolak Homogen
2 Kreativitas 1,647 0,202
Levene's
Test
Ho ditolak Homogen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3 Motivasi 0,116 0,734 Levene's
Test
Ho ditolak Homogen
4 Setiap Sel 1,400 0,211 Levene's
Test
Ho ditolak Homogen
Tabel 4.12 ringkasan hasil uji homogenitas varians data di atas
menunjukkan bahwa prestasi belajar memiliki p-value yang lebih besar
dibandingkan dengan harga taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti bahwa
semua hipotesis null H0 untuk prestasi belajar siswa pada faktor pendekatan
inkuiri dengan metode pembelajaran eksperimen dan pendekatan inkuiri dengan
metode demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan motivasi belajar siswa ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa homogenitas data prestasi belajar
berdasarkan faktor pendekatan inkuiri dengan metode pembelajaran eksperimen
dan pendekatan inkuiri dengan metode demonstrasi, kreatifitas belajar siswa,dan
motivasi belajar siswa dapat terpenuhi.
C.Pengujian Hipotesis
1.Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava tiga jalan karena
faktor yang terlibat dan bertindak sebagai variabel bebas ada tiga faktor, yaitu
pembelajaran Inkuiri dengan metode, kreatifitas, dan motivasi belajar siswa.
Adapun ringkasan hasil analisis variansi tiga jalan dengan frekuensi sel tidak
sama dapat dicermati pada tabel 4.13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Tes Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov didapat sebagai berikut;
Tabel 4.13 Ringkasan Anava Tiga Jalan Prestasi Belajar
No.
Sumber Variansi p-value Keputusan Uji
1. Metode 0.002 H0A ditolak
2. Motivasi 0.004 H0B ditolak
3. Kreativitas 0.609
H0C tidak ditolak/
diterima
4. Metode * Motivasi 0.594
H0AB Tidak ditolak
/diterima
5. Metode *
Kreativitas 0.420
H0AC ditolak
6. Motivasi*Kreativitas 0.781
H0BC Tidak ditolak
/diterima
7. Metode *
Motivasi*Kreativitas 0.920
H0ABC Tidak ditolak
/diterima
Hasil tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penolakan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
a.H01: ada pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui metode terhadap
prestasi belajar siswa. Hipotesis H01 ini ditolak karena p-value = 0,002 <
α = 0,05.
b.H02: ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H02 ini
ditolak karena p-value = 0,004 < α = 0,05.
c.H03: Tidak ada pengaruh kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
H03 ini tidak ditolak karena p-value = 0,609 > α = 0,05.
d.H012: Tidak ada interaksi antara metode dengan motivasi terhadap prestasi
belajar siswa. Hipotesis H012 ini tidak ditolak karena p-value = 0,594 >
α = 0,05.
e.H013:Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kreatifitas siswa
terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H013 ini ditolak karena p-
value = 0, 042 > α = 0,05.
f.H023: Tidak ada interaksi antara motivasi dengan kreatifitas terhadap prestasi
belajarf siswa. Hipotesis H023 ini tidak ditolak karena p-value = 0,781
> α = 0,05.
g.H0123: Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi dan
kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hipotesis H0123 ini
tidak ditolak karena p-value = 0,920 > α = 0,05.
Ketentuan untuk menolak H0 dalam penelitian ini adalah jika p-value lebih kecil
dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan anava
tiga jalan dengan menggunakan program spps 15 pada tabel 4.13 di atas
menunjukkan bahwa p-value hipotesis 1 dan 2 bernilai lebih kecil dari taraf
signifikansi α, yakni: 1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui
metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.2. adanya
pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan yang
ditampilkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesis
pertama dan kedua nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai taraf
signifikansi α sehingga H02 ditolak. Dengan demikian,kedua hipotesis tersebut
diatas selanjutnya dapat diuji lanjut anava.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
2.Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan
Uji lanjut anava atau uji komparasi ganda diperlukan untuk mengetahui
karakteristik hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji lanjut
anava hanya dilakukan pada H0 yang ditolak, yaitu dengan cara membandingkan
rerata dengan uji komparasi ganda Scheffe. Dari hasil perhitungan anava tiga jalan
pada tabel 4.13 di atas, hipotesis yang perlu diuji lebih lanjut adalah hipotesis H01
dan H02 yaitu “1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri melalui metode
eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa.2. adanya pengaruh
motivasi terhadap prestasi belajar siswa.” Adapun hasil uji lanjut untuk
mengetahui bagaimana: 1. adanya pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri
melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa. 2.
adanya pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Profil efek dari pengaruh dapat dilihat pada grafik berikut;
Gambar 4.8. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi :Metode
Pada grafik pada gambar 4.8 ini diketahui bahwa metode inkuiri terbagi
menjadi 2 yaitu eksperimen dan demostrasi. Berdasarkan nilai rata-rata untuk
metode, jadi metode inkuiri melalui eksperimen lebih besar pengaruhnya
terhadap prestasi dibanding metode demostrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Profil efek dari pengaruh dapat dilihat pada grafik berikut;
Gambar 4.9. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi :motivasi
Pada grafik gambar 4.9 ini diketahui bahwa motivasi terbagi menjadi 2
kategori yaitu tinggi dan .rendah. Berdasarkan nilai rata-rata prestasi pada siswa
motivasi kategori tinggi lebih tinggi dari pada pada siswa dengan motivasi
kategori rendah, jadi prestasi belajar yang diperoleh siswa yang mempunyai
motivasi tinggi lebih besar dari pada siswa yang mempunyai motivasi rendah,
motivasi kategori tinggi lebih besar pengaruhnya dibanding dengan motivasi
rendah.
Gambar 4.9, hanya plot hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar
siswa saja yang menunjukkan adanya pengaruh. Hal ini dapat diasumsikan
demikian motivasi kategori tinggi rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
D. Pembahasan
1. Hipotesis Pertama
Dari hasil analisis data menggunakan anava tiga jalan diperoleh p-value
=0,002. Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan
pendekatan inkuiri dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi.
Hal ini berarti bahwa antara pembelajaran dengan metode eksperimen dan
metode demonstrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kognitif
siswa pada pokok bahasan Gerak harmonik. Tabel 4.14 menunjukkan deskripsi
data prestasi belajar siswa berdasarkan perlakuan metode pembelajaran yang
diberikan yaitu eksperimen dan demonstrasi. Kelompok siswa dengan metode
eksperimen memiliki rerata prestasi kognitif ( ) sebesar 75,97 sedangkan
kelompok siswa dengan metode demonstrasi memiliki rerata prestasi kognitif ( )
sebesar 71,00. Sementara itu, standar deviasi (SD) dari data prestasi kognitif pada
siswa dengan metode eksperimen adalah sebesar 7,28 sedangkan pada siswa
dengan metode demonstrasi adalah sebesar 9,51 maka prestasi belajar siswa
dengan metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan metode demonstrasi.
Fakta ini sesuai yang dikatakan Rustiyah NK (2001:15) bahwa metode
eksperimen dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena siswa terlibat aktif,
dalam pengumpulan data yang mampu memperkaya pengalaman yang bersifat
obyektif dan realitis sehingga memberikan hasil belajar yang lebih bermakna
dibandingkan metode demonstrasi.
Tabel 4.14 Data Prestasi belajar ditinjau dari Metode
No. Komponen (N; ; SD; min; maks)
1. Metode Eksperimen ( A1 ) 64; 75,97;7,28; 58,00; 88,00
2. Metode Demonstrasi ( A 2 )
64; 71,00; 9,51; 45,00; 85,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
2. Hipotesis Kedua
Harga p-value untuk hipotesis nol yang kedua (H02) adalah sebesar 0,004 <
α =0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kedua (H02) ditolak,
yang berarti ada pengaruh/perbedaan antara motivasi kategori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa. Tabel 4.15 menunjukkan deskripsi data prestasi
belajar siswa berdasarkan motivasi belajar siswa. Kelompok siswa dengan
motivasi kategori tinggi memiliki rerata prestasi kognitif ( ) sebesar 75,53
sedangkan kelompok siswa dengan motivasi kategori rendah memiliki rerata
prestasi kognitif ( ) sebesar 71,17. Sementara itu, standar deviasi (SD) dari data
prestasi kognitif pada siswa dengan motivasi kategori tinggi adalah sebesar 8,78
sedangkan pada siswa dengan motivasi kategori rendah adalah sebesar 8,29.untuk
siswa dengan motivasi kategori tinggi maka prestasi belajar siswa lebih baik
dibandingkan dengan siswa dengan motivasi kategori rendah.Fakta diatas sesuai
yang dikatakan sardiman (2005:65) motivasi merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan,sehingga motivasi mampu memberikan arah
yang sesuai dengan tujuan.
Tabel 4.15 Data Prestasi belajar Ditinjau dari motivasi belajar siswa
No. Komponen (N; ; SD; min; maks)
1. Motivasi belajar tinggi ((B1) 68; 75,53;8,78; 45,00; 88,00
2. Motivasi belajar rendah ((B2) 60; 71,17; 8,29; 48,00; 85,00
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan perhitungan dengan anava, diperoleh p-value untuk hipotesis
nol yang ketiga (H03) sebesar 0,609 > α =0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
hipotesis nol yang ketiga (H03) tidak ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh
kreativitas tinggi dan kreativitas rendah terhadap prestasi belajar siswa. Tidak
adanya pengaruh kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah terhadap prestasi belajar
siswa mungkin disebabkan karena instrumen pengambilan data untuk memperoleh
informasi tentang sikap ilmiah siswa hanya diperoleh dari angket saja. Adapun
salah satu kelemahan angket sebagai instrumen pengambilan data adalah bersifat
subjektif atau hanya berdasar pada pengakuan sepihak saja dari siswa sehingga
data kreatifitas belajr siswa yang diperoleh kurang akurat dan kurang dapat
dipercaya. Dengan demikian, untuk memperoleh informasi tentang kreatifitas
yang lebih valid dari para siswa, sebaiknya selain adanya angket perlu juga
adanya observasi secara langsung dan interview pada siswa yang bersangkutan.
Tabel 4.16 Data Prestasi Belajar Ditinjau Dari kreatifitas siswa
No. Komponen (N; ; SD; min; maks)
1. Kreatifitas belajar tinggi ( C1
) 70; 74,31;7,91;50;88
2. Kreatifitas belajar rendah ( C2
) 58; 72,48;9,74;45;88
4. Hipotesis Keempat
Hasil analisis data dengan anava menunjukkan bahwa p-value untuk
hipotesis nol yang keempat (H0AB) sebesar 0,594.> α = 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis nol yang keempat (H0AB) tidak ditolak, yang berarti tidak ada
interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan
metode demonstrasi serta motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Tabel 4.17 Data Prestasi Belajar Ditinjau dengan Metode Ekperimendan
demonstrasi,serta motivasi belajar siswa
Metode (A)
Eksperimen (A1)
(N; ; SD; min; maks)
Demonstrasi (A2)
(N; ; SD; min; maks)
MotivasiKategori Tinggi
(B1)
33;78,30;6,53;45;88 35;72,91;9,86;45;88
Motivasi Kategori Rendah
(B2)
31,73,48;7,32;45;88 29;68,69;8,67;45;88
5. Hipotesis Kelima
Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value
untuk hipotesis nol yang kelima (H013) sebesar 0,073>. α = 0,05 Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kelima (H013) tidak ditolak, yang berarti
tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan
kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Tabel 4.18 Data Prestasi belajar Ditinjau dengan metode eksperimen dan demonstrasi
dan kreatifitas
Pendekatan Inkuiri(A)
Eksperimen (A1)
(N; ; SD; min; maks)
Demonstrasi (A2)
(N; ; SD; min; maks)
kreatifitas Tinggi (C1)
13;72,39;7,18;50;88 8;69,50;5,01;45;88
Kreatifitas Rendah (C2) 18;74,28;7,51;45;88 21;68,38;9,81;45;88
Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value
untuk hipotesis nol yang kelima (H0AC) sebesar 0,420 > α = 0,05 Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
menunjukkan bahwa hipotesis nol yang kelima (H0AC) tidak ditolak, yang berarti
tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing
melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa terhadap
prestasi belajar siswa.Ini berarti pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan kreatifitas siswa
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika siswa.
6. Hipotesis Keenam
Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value
untuk hipotesis nol yang keenam (H0BC) sebesar 0,781 > α = 0,05 Hasil ini lebih
besar jika dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yang telah ditetapkan
sebelumnya, yakni sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol yang
keenam (H0BC) tidak ditolak, yang berarti tidak ada interaksi antara motivasi
dengan kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Tabel 4.19 Data Prestasi belajar Ditinjau Dari Motivasi dan kreatifitas
Motivasi Kategori Tinggi
(B1)
(N; ; SD; min; maks)
Motivasi Kategori Rendah
(B2)
(N; ; SD; min; maks)
Kreatifitas Tinggi (C1) 49;75,61;8,18;45;88 21;71,29;6,47;48;88
Kreatifitas Rendah (C2) 19;75,32;10,42;45;88 39;71,10;9,20;45;88
7. Hipotesis Ketujuh
Hasil analisis data dengan anava sebelumnya menunjukkan bahwa p-value
untuk hipotesis nol yang ketujuh (H0ABC) sebesar 0,920 .> α = 0,05 Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis nol yang ketujuh (H0ABC) tidak ditolak, yang
berarti interaksi antara pendekatan inkuiri melalui eksperimen dan demonstrasi
motivasi dan kreativitas siswa tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap Prestasi Belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
E. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah direncanakan dengan optimal dan telah
melalui proses evaluasi namun tetap tidak dapat luput dari keterbatasan. Adapun
beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini antara
lain: 1) Motivasi belajar siswa dan kreativitas siswa hanya dikategorikan ke
dalam dua kelompok saja, tinggi dan rendah. Peneliti tidak melibatkan kategori
sedang. Hal ini mungkin sedikit berpengaruh terhadap hasil penelitian;
2) Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menggunakan metode eksperimen dan
demonstrasi yang digunakan dalam penelitian ini selain memiliki kelebihan, tentu
juga memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam penurunan rumus matematiknya..
Hal ini dapat mempengaruhi hasil penelitian; 3)Kekurang siapan / kesungguh
sunguhan siswa mengikuti pembelajaran dengan pendekatan yang dirasakan
masih baru. 4) Pada saat pelaksanaan eksperimen dan Demonstrasi siswa masih
sulit untuk berinkuiri,sehingga cenderung semuanya masih mengharapkan
dituntun satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
92
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajarandengan pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen
menghasilkan prestasi belajar siswa lebih tinggi daripada metode demonstrasi
kususnya pada pokok bahasan gerak harmonik. Dari hasil analisis data
menggunakan anava diperoleh p-value metode pembelajaran sebesar 0,002 <
α =0,05. Metode pembelajaran eksperimen lebih berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran fisika dibandingkan dengan metode
demonstrasi, khususnya pada materi Gerak Harmonik. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa:
Ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
melalui metode eksperimen dibandingkan dengan pendekatan inkuiri melalui
metode demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika.
1. Uji statistik uji lanjut anava menunjukkan p-value untuk motivasi belajar
sebesar 0,004 < α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi kategori
tinggi menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih tinggi daripada motivasi
kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
Ada perbedaan pengaruh motivasi kategori tinggi dan motivasi kategori rendah
terhadap prestasi belajar siswa.
2.Hasil uji statistik anava dengan p Value 0,609 > α = 0,05 menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
3.bahwa tidak ada pengaruh prestasi secara signifikan antara dua kelompok,
yakni kelompok siswa dengan kreatifitas tinggi dan kelompok siswa dengan
kreatifitas rendah. Kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa, terutama pada pokok bahasan
Gerak Harmonik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
Tidak ada pengaruh kreatifitas tinggi dan kreatifitas rendah terhadap prestasi
belajar siswa.
4.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi
antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan
demonstrasi dan motivasi sebesar 0,594 > α =0,05. Ini berarti Interaksi
antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan
motivasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar siswa.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui
metode eksperimen dan demonstrasi dan motivasi dan terhadap prestasi belajar.
5.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi
antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan
metode demonstrasi dan kreatifitas sebesar 0,420 > α = 0,05. Ini berarti
Interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi
dan kreatifitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar
siswa. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui
metode eksperimen dan demonstrasi dan kreatifitas terhadap prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
6.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa dengan p-value =
0,781 > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara Motivasi dan
kreativitas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.
Motivasi siswa kategori tinggi dan rendah serta kreatifitas kategori tinggi dan
rendah tidak berbeda secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa:
Tidak ada interaksi antara motivasi belajar siswa dengan kreatifitas belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa.
7.Hasil uji hipotesis pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa p-value interaksi
antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan demonstrasi,
motivasi belajardan kreativitas siswa tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar.
interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi dan kreatifitas siswa
sebesar 0,920 > α = 0,05 .Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar dan
kreatifitas siswa terhadap prestasi belajar siswa.
B.Implikasi
1.Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang pendekatan
inkuirii dengan metode eksperimen dan demonstrasi yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran fisika pada materi pokok Gerak Harmonik. Pendekatan
inkuiri dengan metode eksperimen ini mempermudah siswa untuk memahami
konsep pembelajaran fisika pada materi tersebut, pendekatan inkuiri dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
metode eksperimen lebih mampu merangsang siswa untuk mendapatkan prestasi
belajar yang lebih optimal daripada pendekatan inkuiri dengan menggunakan
metode demonstrasi.
2.Implikasi Praktis
Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah siswa yang diberi
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen
ini ternyata mendapatkan prestasi belajar fisika yang lebih tinggi disbanding
dengan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri melalui metode demonstrasi.
Dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen menjadikan
konsep yang disampaikan menjadi mudah diterima oleh siswa karena tiap siswa
langsung melakukan sendiri tidak hanya melihat. pembelajaran dengan metode
tersebut mampu merangsang siswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih
optimal daripada pendektan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi. Oleh
sebab itu, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada pokok
bahasan Gerak Harmonik, sebaiknya disampaikan melalui pendekatan inkuiri
terbimbing melalui metode eksperimen,dan demonstrasi dengan memperhatikan
factor internal siswa: motivasi belajar dan kreativitas siswa.
C.Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi sebelumnya, dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1.Saran untuk para guru
Untuk menyampaikan konsep-konsep fisika dengan menggunakan
pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen agar lebih berhasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
diharapkan dibuat dengan menyiapkan LKS yang lebih rinci dan menarik
sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal .Pendekatan inkuiri terbimbing
dengan metode eksperimen lebih diperlukan karena mampu membantu siswa
memahami materi ,sehingga lebih mudah untuk menerima dan memahami
materi.Diharapkan guru pada kelas eksperimen dapat:a. menyiapkan LKS yang
lebih baik yang tepat dan cepat b.Dalam menyusun kelompok anak lebih homogen
sehingga anak bisa mendiskusikan materi dengan tepat waktu. c.Dalam
melaksanakan percobaan dan pengambilan data , diusahakan anak tidak bermain
dengan alat percobaan yang baru dilihatnya. Dari hasil penelitian ini
menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode demonstrasi belum
memberikan prestasi yang tinggi.
Prestasi belajar dapat dioptimalkan dengan memperhatikan factor internal
siswa yaitu motivasi belajar siswa.Oleh sebab itu guru diharapkan : 1.
menylenggarakan tes motivasi siswa melalui angket motivasi. 2.Guru
meningkatkan motivasi siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang
dipelajari dan memberikan latihan soal dan tugas yang dapat membantu siswa
memahami materi tersebut.
1.Saran untuk para peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan
penelitian sejenis, pada materi Gerak Harmonik. Pembelajaran dengan metode
eksperimen dan demonstrasi membuat siswa sangat antusias dalam belajar tetapi
mereka belum terlatih untuk berinkuiri,Untuk memperoleh hasil yang lebih baik
lagi, guru diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam membimbing siswa untuk
berinkuiri dikelas dalam mencapai tujuan dari eksperimen maupun demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
sehingga tidak memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba alat berulang
ulang atau selalu bertanya guru setiap langkah eksperimen maupun demonstrasi.
Jika siswa ingin mencoba alat yang baru diharapkan diluar jam pelajaran bisa
disore hari atau waktu luang yang lain agar ,aktivitas belajar situasinya konduksif,
Perlu melakukan pengkajian yang lebih yaitu agar semua siswa dapat menerima
pelajaran dengan baik karena setiap anak memiliki keunikan belajarnya sendiri.
Studi penelitian mengenai penerapan pendekatan dan metode pembelajaran lain
yang dapat mempermudah siswa memahami materi fisika tertentu masih perlu
untuk dilakukan. Dengan demikian, diharapkan dapat memaksimalkan prestasi
belajar siswa.