PENGARUH PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3...
Transcript of PENGARUH PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3...
PENGARUH PELATIHAN, KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA
PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN
(Studi Kasus pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukam kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Wanti Tri Nurani
NIM: 1111081000068
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Wanti Tri Nurani2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 28 maret 19933. Agama : Islam4. Jenis Kelamin : Perempuan5. Alamat : Jl. Kenari IX blok AE6 No. 35
RT 01/ RW 021 Reni Jaya Pamulang,Tangerang Selatan 15417.
6. No. Telepon : 0877711308707. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL1. 2011 – 2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2. 2008 – 2011 : SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan3. 2005 – 2008 : SMP Negeri 1 Pamulang4. 1999 – 2005 : SD Negeri Pamulang 15. 1998 – 1999 : TK Islam Cahaya Agung
III. PENGALAMAN ORGANISASI1. Panitia Divisi Acara Dekan Cup Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2012
vii
ABSTRACT
The aim of this research was to determine the influence oftraining,occupational health and safety (OHS) have significant on firefightersperformance of Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan KotaAdministrasi Jakarta Selatan .
This research is a case study with quantitive approach. The data source isprimary and secondary collected by using some techniques: interview,questionnaire, library research and documentation. The samples in this studyamounted 77 correspondents, with Slovin formula. The statictical methods used ismultiple linear regression analysis.
The result of this research, based on partially and simultaneous test, provedthat the training, occupational health and safety (OHS) have significant influenceon firefighters performancer. The value of Adjusted R Square is 0,516, it meansall independent variables can explained 51,6% toward the dependent variables.While the remaining 48,4% was explained by other factors which were notexamined in this research.
Keywords: training, OHS, and firefighters performance.
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruhpelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas pemadamkebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan KotaAdministrasi Jakarta Selatan.
Adapun penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metodepenelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalahsumber primer dan sumber sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupawawancara, kuesioner, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Sampel dalampenelitian ini berjumlah 77 responden dengan menggunakan rumus Slovin.Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linierberganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan baik secara parsial maupun simultanterbukti bahwa pelatihan, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruhsecara signifikan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. Nilai Adjusted RSquare adalah sebesar 0,516 yang berarti semua variabel independen dapatmenjelaskan sebesar 51,6% terhadap variabel dependen. sementara sisanya48,4% dapat dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak diuji di dalam penelitianini.
Kata kunci: Pelatihan, K3, dan Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur yang tak terhingga
ku panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pelatihan, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Petugas
Pemadam Kebakaran (Studi Kasus pada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran
dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta selatan)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta papa Oyon Daryono dan mama Suhartini yang
telah membesarkanku, menyayangiku, mendidikku serta mendukungku
untuk sekolah setinggi mungkin. Kakak-kakakku tersayang Annisa Hartiwi
Wulandari dan Winna Dwiarti yang terus menyemangati dalam
menyelesaikan kuliah. Hanya doa yang dapat aku panjatkan untuk
membalas segala cinta kasih mama, papa dan kakak-kakak berikan. Terima
kasih ku kepada keluargaku yang selalu memberikanku yang terbaik selama
ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan beserta jajarannya
Wakil Dekan Bidang Akademik, Administrasi Umum dan Kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan
Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia melyangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
diskusi untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Lili Supriyadi, S.Pd, MM selaku Dosen Pembimbing II yang juga
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan
dan diskusi untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memeberikan bekal ilmu yang tak terhingga kepada
peneliti selama perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan
menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu dan melayani dalam mengurus segala keperluan administrasi dan
lain-lain.
8. Bapak Mansury dan Sutiman selaku bagian Admin dan Tata Usaha Suku
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang telah menerima dan meluangkan waktunya untuk di
wawancara dan memberikan data, serta kepada Petugas Pemadam
Kebakaran yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian.
9. Yang terkasih, Radhiya Fajri yang selalu sabar menemani, menjadi
penyemangat, membantu dan menyarankan yang terbaik.
10. Sahabatku dari semester satu Syifa Fauziah, yang telah membantu,
memberikan pendapatnya dan selalu menyemangatiku.
11. Teman seperjuangan dalam meraih gelar sarjana, Anisa Rahmawati, Dewi
Eka Putri, Osy Istifari, Siti Nurfaridaningrum, Sekar Laelani, Nita Fitria,
Tirta Sati ayu dan Linda Indriyani.
12. Teman-teman seangkatan jurusan manajemen 2011 yang bersama-sama
belajar dan berbagi ilmu serta saling menyemangati ketika kuliah sampai
dengan ujian.
13. Teman-teman KKN, Hani Aqmarina, Hana Sayida, Mira Rachmalia, Hani,
Damay, Ryandika, Cahyo, Dimas, Judo, Abe, Denis, Rifki, Ahel, Wahyu
xi
dan Akbar yang telah menjadi menjadi teman kelompok dalam sebulan
mengabdi kepada masyarakat.
14. Kepada selutuh pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis sudah semaksimal mungkin berusaha untuk menyelesaikan skripsi
ini namun dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran atas skripsi
ini.
Wasalamua’alaikum. Wr.Wb
Jakarta, 21 Desember 2015
Peneliti
Wanti Tri Nurani
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 10
A. Landasan Teori ..................................................................... 10
1. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................ 10
xiii
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia......... 10
b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ............... 11
2. Pelatihan .......................................................................... 12
a. Pengertian Pelatihan .................................................. 12
b. Jenis-jenis Pelatihan................................................... 14
c. Tujuan Pelatihan ........................................................ 15
d. Manfaat Pelatihan ...................................................... 16
e. Faktor-faktor Pelatihan .............................................. 17
f. Analisis Kebutuhan Pelatihan.................................... 19
g. Metode Pelatihan ....................................................... 20
h. Evaluasi Program Pelatihan ....................................... 23
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ........................... 24
a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ... 24
b. Tujuan dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) ................................................................. 26
c. Faktor-faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 28
d. Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ........ 29
e. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .. 31
4. Kinerja ............................................................................. 31
a. Pengertian Kinerja ..................................................... 31
b. Tujuan dan Sasaran Kinerja....................................... 33
c. Faktor-faktor Kinerja ................................................. 34
d. Kinerja Individu dalam Kelompok ............................ 36
xiv
5. Hubungan Keterkaitan Antar Variabel .............................. 36
B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 39
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 40
D. Hipotesis ............................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 42
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 42
B. Metode Penentual Sampel ..................................................... 42
1. Populasi............................................................................ 42
2. Sampel ............................................................................. 43
C. Metode Pengumpulan Data.................................................... 44
1. Data Primer ...................................................................... 44
2. Data Sekunder.................................................................. 45
D. Metode Analisis Data............................................................. 45
1. Statistik Deskriptif ........................................................... 45
2. Uji Kualitas Data ............................................................. 46
a. Uji Validitas............................................................... 46
b. Uji Reliabilitas ........................................................... 47
3. Uji Asumsi Klasik............................................................ 47
a. Uji Normalitas............................................................ 47
b. Uji Heterokedastisitas ................................................ 48
c. Uji Multikolinieritas .................................................. 49
4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 49
a. Uji Statistik t .............................................................. 50
b. Uji Statistik F............................................................. 51
xv
c. Uji Koefisien Determinasi ......................................... 51
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................ 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 55
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 55
1. Fokus, Lokus dan Waktu Penelitian ................................ 55
2. Sejarah Berdirinya Dinas Penanggulangan Kebakaran
dan Penyelamatan DKI Jakarta........................................ 56
3. Visi, Misi dan Moto Organisasi ....................................... 58
4. Struktur Organisasi .......................................................... 58
5. Asosiasi Terkait ............................................................... 55
6. Sarana dan Prasarana ....................................................... 63
7. Perundangan dan SNI Terbaru......................................... 64
8. Karakteristik Responden.................................................. 66
9. Distrubusi Jawaban Responden ....................................... 69
B. Analisis dan Pembahasan....................................................... 74
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................ 74
2. Hasil Uji Kualitas data..................................................... 75
a. Uji Validitas............................................................... 75
b. Uji Reliabilitas ........................................................... 78
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 78
a. Uji Normalitas............................................................ 78
b. Uji Hetrokedastisitas.................................................. 81
c. Uji Multikolinieritas .................................................. 83
xvi
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda........................... 84
a. Uji Statistik t (Parsial) ............................................... 84
b. Uji Statistik F (Simultan) .......................................... 88
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 89
BAB V PENUTUP................................................................................... 91
A. Kesimpulan ........................................................................... 91
B. Saran ...................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94
LAMPIRAN ................................................................................................... 96
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pendidikan dan Pelatihan .................................................... 3
Tabel 1.2 Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015 Wilayah
Jakarta Selatan ............................................................................. 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 39
Tabel 3.1 Skala Likert.................................................................................. 45
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian .................................................. 53
Tabel 4.1 Jumlah Armada ............................................................................ 63
Tabel 4.2 Sumber Bahan Pemadam Jakarta Selatan.................................... 64
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 66
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 67
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasaran Tingkat Pendidikan .......... 67
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ..................... 68
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelatihan ..................... 69
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) .................................................................. 71
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja ........................ 73
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif........................................................ 74
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan......................................... 75
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) .................................................................................... 76
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja............................................ 77
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................... 78
xviii
Tabel 4.15 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov................................................... 80
Tabel 4.16 Hasil Uji Park............................................................................... 82
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 83
Tabel 4.18 Hasil Uji t..................................................................................... 84
Tabel 4.19 Hasil Uji F.................................................................................... 88
Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi.................................................. 89
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor yang Berperan dalam Pelatihan........................................ 17
Gambar 2.2 Metode Pelatihan ......................................................................... 21
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 60
Gambar 4.2 Uji Normalitas.............................................................................. 79
Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas .................................................................. 81
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian..................................................................... 96
Lampiran 2. Surat Pengesahan Izin Penelitian................................................. 97
Lampiran 3. Data Pos dan Sektor..................................................................... 98
Lampiran 4. Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015....................... 99
Lampiran 5. Kuesioner Penelitian.................................................................... 100
Lampiran 6. Data Hasil Kuesioner Penelitian.................................................. 104
Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 115
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas ....................................................................... 115
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 116
Lampiran 10. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 116
Lampiran 11. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda .............................. 118
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia adalah Negara berkembang yang tentu menginginkan sebuah
pembangunan ke arah yang lebih baik dalam segala bidang yang menyangkut
kesejahteraan rakyatnya yaitu meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan. Namun dalam penerapannya tidak selalu berjalan
mulus. Masih banyak hambatan yang harus dibenahi pemerintah.
Jakarta sebagai ibukota yang menjadi pusat pemerintahan dan penggerak
perekonomian menjadi sorotan seluruh masyarakat luas. Tidak hanya
perusahaan besar tetapi instansi Negara dengan segala problematikanya saat
ini menjadi perhatian penting. Dalam melakukan berbagai aktivitas
pemerintahan dibanyak instansi tidak hanya memerlukan sebuah sistem yang
canggih, namun bagaimana memperoleh sumber daya manusia.
Manusia sebagai aset hidup satu-satunya yang memegang peranan
penting. Karena suatu keberhasilan suatu organisasi banyak ditentukan oleh
sumber daya manusianya. Dalam pencapaian keberhasilan tersebut
manajemen harus memberikan perhatian penting dalam mengelola sumber
daya manusia yang ada sebaik mungkin. Agar suatu organisasi memiliki
sumber daya yang mampu memberikan kontribusi nya secara maksimal demi
tercapainya tujuan. Salah satu yang harus dilakukan organisasi ialah
memberikan pelatihan.
2
Pelatihan merupakan keterampilan yang diberikan kepada para pekerja
untuk menunjang dan memudahkan mereka dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga dinilai penting. Andrew E. Sikula dalam
Mangkunegara (2006:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan
terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pelatihan memiliki tujuan menurut
Dr. Mutiara S. Panggabean (2004:41) pelatihan dilakukan untuk kepentingan
karyawan, perusahaan, dan konsumen. Tujuan bagi perusahaan salah satunya
adalah mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan.
Dalam meminimalisir terjadinya kerusakan dan kecelakaan tersebut ada
istilah yang tidak asing yaitu keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan
dan kesehatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di
tempat kerja. sedangkan, kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari
penyakit secara fisik maupun mental (Mondy dan Noe, 1990). Desler (2000)
mengemukakan bahwa ada tiga penyebab utama kecelakaan, yaitu secara
kebetulan (change occurance), kondisi tidak aman (unsafe condition), dan
sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts on the part of employee).
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Propinsi DKI
Jakarta adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran.
Dibentuknya organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana ini merupakan perwujudan tanggung jawab Pemda DKI dalam
3
rangka memberikan perlindungan kepada warganya dari ancaman bahaya
kebakaran dan bencana lainnya (jakartafire.net). Dengan jumlah petugas Suku
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan sebanyak 350 orang yang terbagi dalam tiga regu A, B dan C.
Seluruh petugas dibekali dengan pelatihan untuk melengkapi keterampilan
yang lainnya.
Program pelatihan yang sedang berjalan ialah Vertical Rescue yaitu
penyelamatan korban kebakaran di ketinggian. Vertical Rescue termasuk
dalam metode pelatihan dan simulasi yaitu, metode dimana petugas dilatih
dengan menggunakan peralatan yang dilakukan diluar pekerjaannya.
dilakukan sejak bulan September-Desember 2015 setiap hari Rabu bertempat
di Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan.
Data pelatihan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1Data Pendidikan dan Pelatihan
No. Bidang Pencegahan Kebakaran Jam Pelajaran1. Inspektur tingkat I 200 jam2 Inspektur tingkat II 200 jam3. Bahan-bahan berbahaya (B3) 200 jam4. Tenaga PPL 200 jam5. Manajemen penyelamatan sistem kebakaran 100 jam
No. Bidang Pemadaman Kebakaran Jam Pelajaran1. Petugas pemadam kebakaran tingkat I, II, III 200 jam2. Pengemudi/Operator tingkat I, II 200 jam3. Montir kendaraan operasional 100 jam4. Perwira kebakaran tingkat I, II, III 100 jam5. Instruktur 200 jam6. Refreshing Ka. Sektor 24 jam7. Refreshing Ka. Danton 24 jam8. Refreshing Ka. Regu 24 jam9. Komandan BALAKAR 200 jam
Sumber : jakartafire.net
4
Berdasarkan tabel 1.1 data pelatihan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa setiap petugas pemadam kebakaran harus melalui berbagai pelatihan
sesuai dengan posisi atau tingkat mereka. Pelatihan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan petugas pemadam dalam melaksanakan tugasnya.
Pemadam kebakaran sebagai tindaklanjut dari kegagalan usaha-usaha
pencegahan kebakaran. Dalam melakukan pemadaman kebakaran, petugas
pemadam kebakaran dihadapkan pada situasi extreme yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja, dengan kata lain sangat beresiko tinggi. Oleh
karenanya dalam melakukan pemadaman kebakaran dibutuhkan keterampilan
khusus, disiplin tinggi dan kerjasama tim yang baik. Sesuai dengan moto:
memelihara keterampilan perorangan dan kerja kelompok bagi setiap regu
penyelamat, tiada jalan lain selain berlatih dan berlatih (jakartafire.net).
Dalam mewujudkan rasa aman serta memberikan perlindungan kepada
warga kota tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran, sesuai dengan yang diatur
dalam SK Gub Nomor 9 tahun 2002, tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta, Mempunyai 3 tugas
pokok, yakni:
1. Pencegahan Kebakaran
2. Pemadaman Kebakaran
3. Penyelamatan Jiwa dan ancaman kebakaran dan bencana lain.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny
Wahyu Haryanto mengatakan saat ini kasus kebakaran di Jakarta mengalami
peningkatan. “kalau dikalkulasi, setiap hari pasti ada lima-enam kasus
5
kebakaran” Minggu, 27 September 2015 (http://pemilu.tempo.co). Berikut
data laporan kejadian kebakaran:
Tabel 1.2Rekap Laporan Kejadian Kebakaran Tahun 2015
Wilayah Jakarta Selatan
Bulan FrekuensiKerugian jiwa Luas
Area(m2)
TaksiranKerugian (Rp)Petugas Warga
Mati Luka Mati Luka1. Januari 17 - - - - 1.226 3.456.600.0002. Februari 23 - - - - 784 3.041.000.0003. Maret 18 - - 1 6 1.305 4.596.000.0004. April 21 - - - 2 2.962 5.348.000.0005. Mei 27 - - - 2 2.917 6.658.000.0006. Juni 32 - - 1 5 4.831 9.309.500.0007. Juli 38 - - 1 - 8.784 8.688.300.0008. Agustus 42 - - 2 - 8.783 8.883.500.000
Jumlah 218 - - 5 15 31.592 49.981.200.000Sumber : SUDIN Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jaksel
Dari data tabel 1.2 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sejak bulan
April sampai dengan bulan Agustus telah terjadi peningkatan frekuensi
kejadian kebakaran secara terus-menerus setiap bulannya. Tidak ada korban
baik luka maupun jiwa pada petugas pemadam kebakaran. Namun disisi lain
terdapat warga yang menjadi korban luka yaitu 15 orang, dan korban jiwa
mencapai 5 orang. Luas daerah yang terbakar pun semakin meningkat dengan
jumlah area terbakar 31.592m2 serta kerugian yang tidak sedikit yaitu
mencapai taksiran Rp. 49.981.200.000.
Tingginya kasus kebakaran di ibukota, tidak diimbangi dengan jumlah
anggota pemadam kebakaran. Saat ini hanya 2.351 orang. Padahal dengan luas
ibukota yang mencapai 661 km2, jumlah petugas pemadam kebakaran
idealnya mencapai 4.500 orang. Jadi harus ada penambahan personil. Terlebih
6
setiap tahunnya jumlah kebakaran di Jakarta jumlahnya mencapai ratusan.
Ungkap Subejo, sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Senin, 29 September 2014
(poskotanews.com). Pihaknya pun telah meminta kepada Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) untuk penambahan personel. Namun setelah setahun berlalu
belum juga mencapai target personel.
Selain itu, lanjut Subejo, pihaknya kekurangan pos pemadam kebakaran
karena saat ini jumlahnya baru sebanyak 100 lokasi. Idealnya setiap satu
kelurahan ada satu pos pemadam. Sementara jumlah kelurahan yang ada di
Jakarta mencapai 267 kelurahan. Kedepan untuk menekan dampak kebakaran
maka akan meningkatkan respon kebakaran. Jika sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) responnya mencapai 15 menit, nanti secara
bertahap akan kita tekan di bawah 15 menit. Secara bertahap bisa 10 menit,
akan diperbanyak pos untuk mempercepat respon itu.
Fenomena yang penulis amati yaitu, pertama para pemadam kebakaran
membutuhkan pelatihan khusus dalam menjinakkan si jago merah. Program
pelatihan yang sedang berjalan yaitu vertical rescue, karena kebakaran di kota
Jakarta umumnya sering terjadi kebakaran di dalam gedung-gedung tinggi
yang sulit dijangkau untuk dipadamkan. Maka dapat dijadikan bahan analisis
apakah pelatihan yang di dapat berpengaruh bagi kinerja petugas pemadam
dalam melakukan pekerjaannya. Seiring dengan pelatihan fenomena yang
kedua yaitu frekuensi kebakaran yang meningkat secara terus-menerus di
tahun 2015 serta sampai jatuhnya korban baik luka-luka maupun korban
7
meninggal dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Kurangnya personil
petugas pemadam di Jakarta serta masih seditnya pos-pos yang tersedia untuk
mencapai lokasi kebakaran lebih dekat.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
meneliti mengenai pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran dengan judul: “Pengaruh
Pelatihan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Petugas Pemadam Kebakaran (Studi Kasus pada Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan)”.
B. Rumusan Masalah
Dengan pelatihan yang sedang berlangsung serta keselamatan dan
kesehatan kerja yang berkaitan dengan resiko yang dimiliki. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas
pemadam kebakaran?
2. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran?
3. Apakah pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran?
C. Tujuan Penelitian
8
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan dapat ditetapkan tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh pelatihan secara parsial
terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) secara parsial terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh pelatihan, keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
D. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
a. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas
wawasan untuk mempelajari secara langsung dan menganalisis
mengenai pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
b. Bagi Akademisi
Dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi para pembaca
untuk menambah referensi bagi penelitiannya baik yang akan maupun
yang sedang melakukan penelitian tersebut.
2. Kontribusi Praktis
a. Bagi Instansi
Sebagai masukan bagi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran
dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk
9
memberikan gambaran pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan
kerja (k3) terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran.
b. Bagi Pemerintah
Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan
kinerja petugas pemadam dengan mengetahui pengaruh pelatihan,
keselamatan dan kesehatan para petugas pemadam kebakaran demi
pengabdian pada masyarakat.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia termasuk salah satu ilmu yang
terdapat dalam manajemen yang mempelajari tentang manusia itu
sendiri. Manusia memiliki peranan penting dalam menggerakkan
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya.
Beberapa ahli memberikan definisi mengenai sumber daya manusia
seperti menurut Menurut Wayne Mondy (2008:4) manajemen sumber
daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
Menuurut Flippo (1980) dalam Handoko (2014:3) manajemen
personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan kegiatan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat.
Dikemukakan pula oleh Suhendra dan Murdiyah Hayati
(2006:25) manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses
memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada
11
karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan
keamanan, serta masalah keadilan. Kemudian dalam buku yang sama
pula menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang lebih tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka penulis dapat
menarik simpulan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu yang berkaitan dengan proses-proses memberdayakan seseorang
di dalam organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri
secara efektif dan efisien.
b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sebagai satu-satunya makluk hidup yang
menjalankan organisasi untuk mencapai keberhasilan tentu harus
memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara optimal.
Menurut Mondy (2008:4) terdapat lima area fungsional terkait dengan
manajemen sumber daya manusia yang efektif yaitu sebagai berikut, 1)
penyediaan staf, 2) pengembangan sumber daya manusia, 3)
kompensasi, 4) keselamatan dan kesehatan, serta 5) hubungan
karyawan dan buruh.
Dari fungsional manajemen sumber daya manusia tersebut
perusahaan atau organisasi perlu melakukan pengembangan sumber
12
daya manusia seperti memberkan pelatihan kepada pegawai. Pelatihan
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
pegawai. Dengan mendapat pelatihan tersebut para pegawai
diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya serta kontribusinya kepada
organisasi. Dalam penelitian yang dilakukan Fendy Levy Kambey,
Suharnomo (2013) bahwa pelatihan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki fungsi penting
dalam manejemen sumber daya manusia. Menurut Mondy dan Noe
(1990) dalam Panggabean (2002:112) keselamatan kerja meliputi
perlindungan karyawan dari kecelakaan di tempat kerja, sedangkan
kesehatan kerja merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit
secara fisik maupun mental. Dimana untuk mewujudkan kinerja yang
baik diperlukan sumber daya yang sehat secara fisik maupun mental
serta keselamatan yaitu terhindar dari segala penyakit yang dapat
ditimbulkan dari aktivitas kerja. Oleh karena itu perusahaan atau
organisasi harus memastikan bahwa seluruh pegawainya dalam
keadaan baik.
2. Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan (Kaswan, 2011:2). Selain itu, pelatihan bisa
dilangsungkan di tempat kerja atau di tempat yang disimulasikan
13
sebagai tempat kerja atau tempat yang disimulasikan sebagai tempat
kerja. Proses pelatihan difokuskan pada pelaksanaan pekerjaan dan
penerapan pemahaman serta pengetahuan pada pelaksanaan tugas
tertentu. Umumnya hasil yang diinginkan dari pelatihan ialah
penguasaan atau peningkatan keterampilan. Proses pelatihan
dikendalikan oleh pemilik keahlian yang diajarkan atau ahli yang
membantu mengembangkan keterampilan melalui pengalaman
terstruktur menurut Dale (2003:111) dalam Kaswan (2011:3).
Pendapat lain dikemukakan oleh Rivai dan Sagala (2010:211-
212) mendefinisikan pelatihan sebagai bagian pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang
relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik
daripada teori.
Sejalan dengan itu, menurut Andrew E. Sikula dalam
Mangkunegara (2006:50) bahwa pelatihan (training) adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisasi, pegawai non manajerial mempelajari
pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas.
Kemudian menurut Handoko (2014:104) latihan (training)
dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan
dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Latihan
menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
sekarang.
14
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi pelatihan
maka penulis menggaris bawahi bahwa pelatihan yaitu salah satu cara
mendapatkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan para pekerja yang
mungkin sedang menurun sehingga perlu dibekali kembali dengan
keterampilan untuk meningkatkan kinerja mereka.
b. Jenis-jenis Pelatihan
Menurut Akrani (2009) dalam Kaswan (2011:213-214), ada lima
jenis pelatihan yang berbeda. Pelatihan-pelatihan itu adalah sebagai
berikut:
1. Induction training (pelatihan induksi)
Bertujuan mengenalkan organisasi kepada karyawan yang
baru diangkat. Ini merupakan pelatihan yang singkat dan
informatif yang diberikan segera setelah bergabung dengan
organisasi tersebut
2. Job training (pelatihan pekerjaan)
Berkaitan dengan pekerjaan khusus dan tujuannya adalah
memberi informasi dan petunjuk yang sesuai kepada karyawan
sehingga memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan
secara sistematis, tepat, efisien, dan akhirnya dengan percaya
diri.
3. Training for promotion (pelatihan untuk promosi)
Adalah pelatihan yang diberikan setelah promosi tetapi
sebelum bergabung pada posisi yang lebih tinggi. Tujuannya
adalah memberi kesempatan pada pegawai melakukan
penyesuaian diri dengan tugas pekerjaan di level lebih tinggi.
15
4. Refresher training (pelatihan penyegaran)
Ialah memperbaharui keterampilan professional, informasi
dan pengalaman seseorang yang menduduki posisi eksekutif
penting.
5. Training for managerial development (pelatihan untuk
pengembangan manajerial)
Diberikan kepada manajer agar meningkatkan efisiensinya
dan dengan demikian memungkinkan mereka menerima posisi
yang lebih tinggi. Perusahaan harus menyediakan semua jenis
pelatihan.
c. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan menurut Mangkunegara (2006:52) sebagai
berikut :
1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Meningkatkan kualitas kerja
4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia
5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja
6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi
secara maksimal
7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja
8. Menghindarkan keusangan (obsolescence)
9. Meningkatkan perkembangan pribadi pegawai
16
d. Manfaat Pelatihan
Dalam hal ini pelatihan memiliki manfaat yang dapat dihasilkan,
menurut Rivai dan Sagala (2010:217-218) manfaat pelatihan untuk
karyawan sebagai berikut:
Membantu karyawan dalam membuat keputusan dan pemecahan
masalah yang efektif
Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan,
pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan
kemajuan dapat diinternalisasikan dan dilaksanakan
Membantu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan
rasa percaya diri
Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi, dan
konflik
Memberikan informasi tentang meningkatnya pengetahuan
kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap
Meningkatkan kepuasan kerja dan pengakuan
Membantu karyawan mendeteksi tujuan pribadi sementara
meningkatkan keterampilan interaksi
Memenuhi kebutuhan personal peserta dan pelatih
Memberikan nasihat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan
Membangun rasa pertumbuhan dalam pelatihan
Membantu pengembangan keterampilan mendengar, bicara, dan
menulis dengan latihan
Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru
17
e. Faktor-faktor Pelatihan
Dalam melaksanakan pelatihan ini menurut Rivai dan Sagala
(2010:225-226) ada beberapa faktor yang berperan yaitu:
1. Instruktur
2. Peserta
3. Materi (bahan)
4. Metode
5. Tujuan Pelatihan
Keterkaitan dan keterikatan antar faktor yang berperan dalam
pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1Faktor yang berperan dalam pelatihan
Sumber: Rivai dan Sagala (2010:226)
Adapun dimensi pelatihan menurut Mangkunegara (2013:44)
ialah sebagai berikut :
1) Instruktur
Instruktur adalah seorang pengajar yang cakap memberikan
Metode
Instruktur
Peserta
Tujuan
Materi(bahan)
18
bantuan yang sangat besar kepada suksesnya program pelatihan.
Instruktur menjelaskan secara keseluruhan tujuan dari pekerjaan
kepada peserta pelatihan kemudian menjelaskan tugas-tugas
khusus untuk melihat relevansi dari masing-masing pekerjaan dan
mengikuti prosedur kerja yang benar.
2) Peserta
Seorang peserta pelatihan hendaknya, dilatih untuk macam
pekerjaan yang disukainya dan cocok untuk pekerjaan. Baik itu
peserta manajerial maupun operasional.
3) Materi (Bahan)
Materi program pelatihan harus dapat memenuhi kebutuhan
organisasi dan peserta pelatihan. Materi pelatihan harus sesuai
dengan kebutuhan peserta atau memotivasi.
4) Metode
Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis
materi dan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang menjadi
kemampuan peserta.
5) Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang
diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat
dicapai. Dan dapat meningkatkan keterampilan/skill, dan
pengetahuanpegawai.
19
f. Analisikis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis)
Pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kinerja seseorang,
namun sebaliknya pelatihan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan
kebutuhan justru dapat menimbulkan masalah baru seperti
membengkaknya biaya pelatihan. Maka dibutuhkan analisis penilaian
kebutuhan para pekerja. Menurut Kaswan (2011:64-72) tujuan
keseluruhan fase penilaian kebutuhan adalah untuk menentukan
apakah pelatihan dibutuhkan, dan jika dibutuhkan, memberi informasi
yang dibutuhkan untuk merancang program pelatihan. Penilaian
kebutuhan terdiri dari tiga tingkat sebagai berikut :
1) Tingkat Organisasi/Strategis
Analisis organisasi/strategis memeriksa faktor-faktor utama
seperti budaya, misi organisasi, iklim bisnis,, sasaran jangka
pendek dan jangka panjang, dan struktur. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi baik kebutuhan organisasi secara menyeluruh
dan tingkat dukungan untuk pelatihan.
2) Tingkat Individu/Karyawan
Analisis individu/karyawan menentukan yang mana yang
membutuhkan pelatihan dengan memeriksa sejauh mana
karyawan itu melaksanakan tugas-tugas yang membentuk
kerjanya. Pelatihan sering dibutuhkan ketika ada kesenjangan
antara kinerja karyawan dengan ekspektasi atau standar
20
organisasi. Sering analisis individu melibatkan penilaian
peringkat kinerja karyawan dan selanjutnya mengidentifikasi
karyawan atau kelompok karyawan yang kurang dalam
keterampilan tertentu.
3) Analisis Tugas/Pekerjaan
Analisis tugas/pekerjaan adalah pemeriksaan terhadap
tugas/pekerjaan yang dijalankan, berfokus pada kewajiban dan
tugas di seluruh organisasi itu untuk menentukan pekerjaan yang
mana yang membutuhkan pelatihan. Analisis pekerjaan
seharusnya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memahami persyaratan pekerjaan. Kewajiban dan tugas ini
selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan karakteristik lain yang dituntut
untuk melaksanakan pekerjaan dengan memadai.
g. Metode Pelatihan
Dalam Mangkunegara (2006:60) menurut pendapat Andrew E.
Sikula metode pelatihan adalah : “On the job; demonstration
examples; simulation; apprenticeship; classroom methods (lecture,
coference, case study, role play-ing and programmed instruction); and
other training methods”.
21
Gambar 2.2Metode Pelatihan
Sumber : Andrew E. Sikula, 1981:251
1) On-the-Job Training
On-the-Job Training merupakan metode yang digunakan
dimana seseorang dilatih untuk mempelajari pekerjaan atau
tugas-tugas dalam suatu organisasi dengan terjun langsung
melakukannya.
2) Magang
Magang merupakan suatu metode pelatihan yang terstruktur
dengan proses kombinasi antara pelajaran yang di dapat sekolah
dan praktek langsung di lingkungan kerja.
3) Belajar Secara Informal
Belajar secara informal merupakan suatu teknik
pembelajaran yang tanpa disusun atau tidak terstruktur tetapi
MetodePelatihan
MetodeSimulasi
MetodeLainnya
MetodeRuangKelas
Metodeapprenticeship
Metodedemonstrasi dancontoh
Metodebalai
(Vestibule)
MetodePekerjaan (on
the job)
MetodeStudiKasus
MetodeKuliah
MetodeBimbin
ganerencan
a
MetodeKonfere
nsi
MetodeBermain
Peran
22
melalui diskusi langsung dengan rekan kerja dengan
memanfatkan perangkat atau peralatan yang seadanya.
4) Job Instruction Training
Job Instruction Training merupakan suatu teknik pelatihan
dengan mengurutkan setiap tugas pekerjaan dan poin-poin
penting untuk memberikan langkah-langkah pelatihan bagi
karyawan.
5) Pengajaran
Pengajaran merupakan metode atau cara yang digunakan
dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan berupa informasi
yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.
6) Pelajaran yang Terprogram
Pelajaran yang terprogram merupakan suatu teknik atau
metode pelatihan terstruktur secara sistematis untuk
memberikan ajaran tentang keterampilan pekerjaan dengan
memberikan pertanyaan atau fakta dan mengizinkan peserta
dalam menanggapi pertanyaan tersebut kemudian memberikan
jawaban-jawaban akurat.
7) Pelatihan dengan Peralatan Audiovisual
Pelatihan dengan peralatan audiovisual merupakan metode
pelatihan dimana karyawan dilatih dengan menggunakan
peralatan khusus dan dilakukan diluar pekerjaan.
23
8) Pelatihan dan Simulasi
Pelatihan dengan simulasi merupakan metode pelatihan
dimana karyawan dilatih dengan menggunakan peralatan khusus
dan dilakukan diluar pekerjaan.
9) Pelatihan Berbasis Komputer
Pelatihan berbasis komputer atau Computer-Based Training
(CBT) merupakan metode pelatihan dengan menggunakan
sistem berbasis komputer dengan tujuan agar karyawan atau
peserta pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
10) Pelatihan Berbasis Internet
Pelatihan berbasis internet merupakan metode pelatihan
dengan memberikan pengajaran berupa materi pelatihan secara
online dan para karyawan atau peserta pelatihan dapat
mengaksesnya.
h. Evaluasi Program Pelatihan
Dalam Mangkunegara (2006:69) Goldstein dan Buxton
berpendapat bahwa evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada kriteria
(pedoman dan ukuran kesuksesan), dan rancangan percobaan. Kriteria
dalam evaluasi pelatihan: kriteria yang dapat digunakan sebagai
pedoman dari ukuran kesuksesan pelatihan, yaitu kriteria pendapat,
kriteria belajar, kriteria pelaku, dan kriteria hasil.
24
a. Kriteria pendapat
Kriteria ini didasarkan pada pendapat peserta pelatihan
mengenai program pelatihan yang telah dilakukan. Hal ini dapat
diungkapkan dengan menggunakan kuesioner mengenai
pelaksanaan pelatihan. Bagaimana pendapat peserta mengenai
materi yang diberikan, pelatihan, metode yang digunakan, dan
situasi pelatihan.
b. Kriteria belajar
Kriteria belajar dapat diperoleh dengan menggunakan tes
pengetahuan, tes keterampilan yang mengukur skill, dan
kemampuan peserta.
c. Kriteria perilaku
Kriteria pelaku dapat diperoleh dengan menggunakan tes
keterampilan kerja. sejauhmana ada perubahan perilaku peserta
sebelum pelatihan dan setelah pelatihan.
d. Kriteria hasil
Kriteria hasil dapat dihubungkan dengan hasil yang
diperoleh seperti menekan turnover, berkurangnya tingkat
absen, meningkatnya produktivitas, meningkatnya penjualan,
dan meningkatnya kualitas kerja dan produksi.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
25
Tenaga kerja perlu mendapat perlindungan keselamatan dan
kesehatan dalam melakukan pekerjaannya. Organisasi harus menaruh
perhatian lebih agar segala sesuatunya berjalan aman. Karena bukan
tidak mungkin hal yang tidak diinginkan terjadi dan menimpa pekerja
akibat dari aktivitas kerjanya terutama yang penuh dengan resiko.
Keselamatan meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan di
tempat kerja. Sedangkan, kesehatan merujuk kepada kebebasan
karyawan dari penyakit secara fisik ataupun mental menurut Mondy
dan Noe (1990) dalam Panggabean (2004:112). Keselamatan dan
kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan
psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh perusahaan. Jika sebuah
perusahaan melaksanakan, tindakan-tindakan keselamatan dan
kesehatan yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita
cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat
dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut (Rivai dan Sagala,
2010:792).
Selain itu menurut Sedarmayanti (2011:208) dalam bukunya
“Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil” bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, dan metode
mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cedera.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1986 Pasal 9 mengutarakan bahwa:
Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atau keselamatan,
26
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Pada prinsipnya dasar keselamatan dan kesehatan kerja
menekankan beberapa hal, yaitu:
1. Setiap karyawan berhak memperoleh jaminan atas keselamatan
kerja agar terhindar dari kecelakaan.
2. Setiap karyawan yang berada di tempat kerja harus dijamin
keselamatannya.
3. Tempat pekerjaan dijamin dalam keadaan aman.
b. Tujuan dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai dan Sagala (2010:793) tujuan pentingnya K3
sebagai berikut:
1. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya
kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit, dan hal-hal yang
berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kualitas
kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan akan semakin
efektif. Peningkatan-peningkatan terhadap hal ini akan
menghasilkan:
a. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah
hari kerja yang hilang.
b. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih
berkomitmen.
27
c. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
d. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung
yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim.
e. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai
akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.
f. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena
meningkatnya citra perusahaan.
2. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang sering muncul karena ada kerugian-
kerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja dan
kerugian menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Sedangkan menurut Sedarmayanti (2011:207), tujuan dari
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah:
1) Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai
negeri, atau pekerja bebas.
2) Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan
kecelakaan akibat kerja, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan dan gizi tenaga kerja, merawat dan
meningkatkan efisiensi dan daya produktivitas tenaga
manusia, memberantas kelelahan kerja dan
melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja.
28
3) Memberi perlindungan bagi masyarakat sekitar
perusahaan, agar terhindar dari bahaya pengotoran bahan
proses industrialisasi yang bersangkutan, dan perlindungan
masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan
oleh produk industri.
c. Faktor-faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Sedarmayanti (2011:210), faktor penyebab terjadinya
kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun
kecelakaan kerja, dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya:
1) Faktor fisik; meliputi penerangan, suhu, udara, kelembaban,
cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan
udara, dan lain-lain.
2) Faktor kimia; berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan
dan benda padat.
3) Faktor biologi; dari golongan hewan dan tumbuh-tumbuhan.
4) Faktor fisiologis; seperti kontruksi mesin, sikap, dan cara kerja.
5) Faktor mental psikologi; susunan kerja; hubungan di antara
karyawan atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan
sebagainya.
Faktor lain yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) menurut Handoko (2014:191), yaitu:
1) Membuat kondisi kerja yang aman, antara lain dengan
mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat
29
pengaman, melakukan pemeliharaan fasilitas dan
mempergunakan petunjuk-petunjuk dan peralatan keamanan.
2) Pendidikan dan pelatihan, antara lain dengan melakukan
kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan
mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman dan
mendidik karyawan dalam hal keamanan.
3) Penciptaan lingkunngan kerja yang sehat, untuk pemeliharaan
kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan para karyawan.
Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung,
akan mempertahankan atau meningkatkan produktivitas.
4) Pelayanan kebutuhan karyawan, terdapat kegiatan-kegiatan rutin
yang dapat memeriksa kebutuhan yang diperlukan karyawan dan
penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan karyawan seperti
kamar mandi, ruang ganti pakaian dan lain-lain.
5) Pelayanan kesehatan, perusahaan dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik
organisasi.
d. Syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sampai sekarang masih banyak kasus kecelakaan kerja yang
terjadi di Indonesia, hal itu bisa menjadi modal utama dalam upaya
menjadikan sistem ini sebagai langkah awal. Dalam kaitan pemerintah
dan beberapa instansi terkait diharapkan bisa menekan tingkat
30
kecelakaan dan memberikan perlindungan maksimal terhadap tenaga
kerja (Sedarmayanti, 2011:209).
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja berisi syarat keselamatan kerja, sebagai berikut:
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatka diri pada waktu
kebakaran atau kejadian yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi alat perlindungan diri pada karyawan.
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya
suhu, kelembabab, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar laut, atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi, dan penularan.
9. Memperoleh penerangan cukup dan sesuai.
10. Menyelenggarakan suhu udara yang baik dan cukup.
11. Memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban.
12. Memperoleh keserasian antara proses kerja.
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang.
14. Mengamankan dan memperlancar segala jenis bangunan.
31
15. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan “bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang”.
16. Mencegah terkena aliran listrik.
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaan menjadi bertambah tinggi.
e. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Sedarmayanti (2011:212) harus ada kebijakan K3 yang
disyahkan oleh manajemen puncak, yang secara jelas memberikan
kerangka sasaran K3 dan komitmen dalam memperbaiki kinerja K3.
Kebijakan harus:
1. Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 dari organisasi.
2. Mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan.
3. Mencakup komitmen ketaatan untuk memenuhi peraturan K3
dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan organisasi.
4. Terdokumentasi, diterapkan dan dipelihara.
5. Dikomunikasikan pada seluruh personel dengan menekankan
karyawan untuk peduli dengan kewajiban K3-nya.
6. Tersedia pada pihak terkait.
7. Ditinjau secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan
tersebut masih relevan dan sesuai dengan organisasi.
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
32
Menurut pendapat Moeheriono (2012:95) pengertian kinerja
atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan
melalui perencanaan strategis organisasi. Pandangan lain dikemukakan
oleh King (1993) dalam Hamzah dan Nina (2012:61) kinerja adalah
tugas pokok yang dibebankan kepadanya. Berbeda dengan King, Maier
sebagaimana yang dikutip oleh As’ad (1995:23) mengatakan bahwa
kinerja merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
Sejalan dengan itu menurut Rivai dan Sagala (2010:548) kinerja
merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai perannya dalam perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam upaya
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Kemudian menurut Wibowo (2012:9) pada dasarnya manajemen
kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumber daya
yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi
secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama
33
dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong
untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas makan dapat penulis
simpulkan bahwa kinerja adalah hasil atau keluaran dari aktivitas kerja
yang telah dilakukan sesuai dengan tanggung jawab dalam mencapai
tujuan.
b. Tujuan dan Sasaran Kinerja
Tujuan kinerja menurut Wibowo (2012:48) kinerja merupakan
tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu
mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi
supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah
menyesuaikan harapan kinerja individual dengan tujuan organisasi.
Kesesuaian antara upaya pencapaian tujuan individu dengan tujuan
organisasi akan mampu mewujudkan kinerja yang baik.
Kemudian sasaran kinerja menurut Wibowo (2012:63-64)
merupakan suatu pernyataan secaraspesifik yang menjelaskan hasil
yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasran yang ingin dicapai
tersebut diselesaikan. Sifatnya dapat dihitung, prestasi yang dapat
diamati, dan dapat diukur. Sasaran merupakan harapan.
Sebagai sasaran, suatu kinerja mencakup unsur-unsur di antaranya:
1. The performers, yaitu orang yang menjalankan kinerja.
2. The action atau performance, yaitu tentang tindakan atau
34
kinerja yang dilakukan oleh performer.
3. A time element, menunjukkan waktu kapan pekerjaan
dilakukan.
4. An evaluation method, tentang cara penilaian bagaimana hasil
pekerjaan dapat dicapai.
5. The place, menunjukkan tempat di mana pekerjaan dilakukan.
c. Faktor-faktor Kinerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain
dikemukakan oleh Amstrong dan Baron (1998:16) dalam Wibowo
(2012:100), yaitu sebagai berikut:
1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat, keterampilan,
kompetensi yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu.
2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan
dan dukunganyang dilakukan manajer dan team leader.
3. Team factor, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan
rekan sekerja.
4. System factors, ditunjukkan oleh adanya system kerja dan fasilitas
yang diberikan organisasi.
5. Contextual/situasional factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat
tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
35
Di sisi lain menurut Mathis dan Jackson (2009:378) kinerja
karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen
sebagai berikut :
1. Kuantitas dari hasil
2. Kualitas dari hasil
3. Ketepatan waktu dari hasil
4. Kehadiran
5. Kemampuan bekerja sama
Sejalan dengan itu seperti yang diungkapkan oleh Wilson Bangun
(2012:234) terdapat lima dimensi dalam kinerja yaitu:
1. Jumlah pekerjaan, dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan
yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang
menjadi standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan
yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi
persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun
kemampuan yang sesuai.
2. Kualitas pekerjaan, setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas
yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat
mengerjakannya sesuai dengan ketentuan. Karyawan memiliki
kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas
yang dituntut pekerjaan tersebut.
3. Ketepatan waktu, setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang
berbeda untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat
36
waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya.
Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat
waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain, sehingga
memengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. Pada dimensi
ini, karyawan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
4. Kehadiran, suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran
karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.
Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama
delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja
karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya.
5. Kemampuan kerja sama, tidak semua pekerjaan dapat
diselesaikan oleh satu orang saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu
mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih,
sehingga membutuhkan kerja sama antar karyawan sangat
dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya
bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
d. Kinerja Individu dalam kelompok
Kinerja antara individu dengan kelompok dapat berbeda baik itu
meningkatkan kinerja atau sebaliknya menurunkan kinerja. Menurut
Wibowo (2012;107) terdapat dua macam kecenderungan yang
menyebabkan perbedaan kinerja tersebut, yaitu :
37
1. Fasilitas sosial
Fasilitas sosial merupakan suatu kecenderungan bahwa
kehadiran orang lain kadang-kadang meningkatkan kinerja
individu dan pada waktu yang lain menghalanginya (Greenberg
dan Baron, 2003;284).
2. Sosial Loafing
Sosial loafing merupakan suatu kecenderungan bagi
anggota kelompok untuk menggunakan lebih sedikit usaha
individu pada tugas tambahan apabila ukuran kelompok
meningkat (Greenberg dan Baron, 2003;284).
5. Hubungan Keterkaitan Antar Variabel
a. Hubungan keterkaitan pelatihan dengan kinerja
Menurut Rivai dan Sagala (2010:224) tujuan pelatihan harus dapat
memenuhi yang diinginkan oleh perusahaan serta dapat membentuk
tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal
tersebut dapat dicapai. Tujuan yang dinyatakan ini kemudian menjadi
standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat diukur. Di
ungkapkan oleh Wilson Bangun (2012:203) untuk mencapai efektivitas
perusahaan tiga konsep ini perlu diintegrasikan, pelatihan, konerja dan
pembelajaran karyawan. karena besarnya pengaruh pelatihan pada
keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya, maka hubungan
antara pelatihan dengan kinerja semakin menjadi penting.
b. Hubungan keterkaitan K3 dengan kinerja
38
Menurut Sedarmayanti (2011:217) dalam menetapkan tujuan dan
sasaran kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus
menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian
kinerja keselamatan dan kesehatan kerja yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian sistem manajemen K3. Di
ungkapkan oleh Wilson Bangun (2012:393) analisis bahaya kerja (job
hazard analysis/JHA) merupakan proses kegiatan yang dirancang untuk
memahami tugas-tugas dalam pekerjaan untuk mengatasi timbulnya
kecelakaan kerja yang diakibatkannya. Penerapan JHA akan memiliki
pengaruh besar terhadap kinerja keselamatan kerja.
c. Hubungan pelatihan dengan K3
Menurut Panggabean (2004:117) program keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan salah satu cara untuk melindungi para
karyawan dari bahaya atau ancaman kecelakaan selama bekerja.
Sebagian besar program keselamatan harus mengutamakan proses
pendidikan karyawan untuk bertindak, berpikir, dan bekerja dengan
aman. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pendidikan
ini, diantaranya adalah dengan penekanan titik-titik keselamatan selama
pelatihan, khususnya dalam pelatihan di tempat kerja. Pelatihan memiliki
beberapa tujuan, salah satunya menurut Mangkunegara (2006:52) adalah
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
39
B. Penelitian Terdahulu
Table 2.1
No. Peneliti(tahun) Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian
1. DahmiridanKharismaSakta(2014)
PengaruhPelatihanterhadap KinerjaPegawai DinasPendidikanKabupatenSarolangun
Persamaan:1. Menggunakan variabel
independen Pelatihan2. Menggunakan Variabel
dependen kinerjaPerbedaan:1. Menggunakan analisis
regresi sederhana
Hasil yang diperolehyaitu pelatihanmemberikankontribusi terhadapkinerja
2. FendyLevyKambey,Suharnomo(2013)
PengaruhPembinaan,Pelatihan danPengembangan,Pemberdayaandan Partisipasiterhadap KinerjaKaryawan (Studipada PT. NjonjaMeneerSemarang)
Persamaan:1. Menggunakan variabel
independen pelatihan2. Menggunakan variabel
dependen kinerja3. Menggunakan analisis
regresi linier bergandaPerbedaan:1. Menggunakan variabel
independen pemberdayaandan partispasi
Hasil yang diperolehyaitu menunjukkanmasing-masingvaiabel positif dansignifikanmempengaruhikinerja karyawan.Dan jugamenyatakan bahwavariabel-variabeltersebutmempengaruhikinerja secarasimultan.
3. VendyAriesMartcahyo,WahyuHidayatdan SriSuryoko(2012)
PengaruhPelatihan Kerja,Jaminan Sosialdan Insentifterhadap KinerjaKaryawan BagianProduksi PTFumira Semarang
Persamaan:1. Menggunakan variabel
independen pelatihan2.Menggunakan variabel
dependen kinerja3. Menggunakan analisis
regresi linier bergandaPerbedaan:1. Menggunakan variabel
independen jaminan sosial2. Menggunakan Variabel
independen Insentif
Hasil yang diperolehyaitu masing-masingvariabel positif dansignifikanmempengaruhikinerja karyawan.dan juga menyatakanbahwa variabel-variabel tersebutbersama-samamemiliki pengaruhpositif dan signifikanterhadap kinerjakaryawan.
4. Indria AlKaustar,BambangSwasto S,danMochamadAl
PengaruhKeselamatan danKesehatan Kerjaterhadap KinerjaKaryawan
Persamaan:1. Menggunakan variabel
independen K32. Menggunakan Variabel
dependen kinerja3. Menggunakan Analisis
regresi linier berganda
Hasil yang diperolehyaitu terdapatpengaruh yangsignifikan antaravariabel-variabelsecara simultan danparsial terhadap
40
Musadieq(2013)
kinerja karyawan.
5. I Gst. Ngr.Ag. IndraKesumadan GedeRiana(2012)
PengaruhKompensasi,Pendidikan danPelatihan,ProgramKeselamatan danKesehatan Kerjaterhadap KinerjaKaryawan diHotel KutaParadiso Kuta,Badung
Persamaan:1. Menggunakan variabel
independen pelatihan2. Menggunakan variabel
independen K33. Menggunakan variabel
dependen Kinerja4. Menggunakan analisis
regresi linier bergandaPerbedaan:1. Menggunakan variabel
kompensasi
Hasil yan diperolehyaitu kompensasi,pendidikan danpelatihan, programkeselamatan dankesehatan kerjasecara parsialberpengaruh positifdan signifikanterhadap kinerjakaryawan
C. Kerangka Berpikir
H1
H3
H2
Pelatihan
(X1)Kinerja (Y)
Keselamatan dan KesehatanKerja (K3)
(X2)
41
D. Hipotesis
1. H01= Pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam
kebakaran
Ha1= Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja petugas pemadam
kebakaran
2. H02= Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak berpengaruh terhadap
kinerja petugas pemadam kebakaran
Ha2= Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap
kinerja petugas pemadam kebakaran
3. H03= Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam
kebakaran
Ha3= Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup sumber daya manusia.
Dalam penelitian ini menguji dua variabel yaitu, variabel independen dan
variabel dependen. variabel independen dalam penelitian ini adalah pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan variabel dependennya adalah
kinerja petugas pemadam kebakaran. Penelitian ini termasuk pada jenis
penelitian kuantitatif. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:13) penelitian
kuantitatif adalah data yang diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa
data kuantitatif atau data berupa angka. Penelitian ini bersifat studi kasus yang
dilakukan di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan. Objek tersebut sangat menarik untuk diteliti
sebab, manusia merupakan satu-satunya aset hidup yang memiliki peranan
penting dalam mencapai keberhasilan suatu organisasi. Petugas pemadam
kebakaran merupakan sosok yang sanggup berjibaku menjinakkan si jago
merah yang di sisi lain sangat beresiko bagi para petugas itu sendiri.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-
orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian
(Suharyadi dan Purwanto, 2008:12). Populasi dalam penelitian ini adalah
responden yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran pada Suku
43
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang terdiri dari 3 regu pemadam yaitu regu A, B dan C
yang secara bergantian berjaga dengan jumlah populasi petugas pemadam
kebakaran sebanyak 350 orang.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2008:12). Pengambilan sampel
dilakukan secara convenience sampling yaitu berarti unit sampel yang
ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan
bersifat kooperatif. Disisi lain menurut Sugiyono sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar , dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(2011:81). Untuk mengetahui ukuran sampel maka digunakan rumus
Slovin dengan presentase kelonggaran sebesar 10% dengan rumus:
n =
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
E : kelonggaran 10%
44
n = ( , ) = 77
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumbernya atau objek penelitian (Suharyadi dan Purwanto, 2008:14). Data
primer tersebut diperoleh langsung dari responden. Data responden
diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta
Selatan.
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono,
2011:137).
Penulis melakukan wawancara untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian. Pihak yang di
wawancara yaitu bapak Mansuri sebagai staff admin Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang pernah memiliki pengalaman menjadi petugas
pemadam sebelumnya sehingga dirasa mampu menjawab dan
mengetahui seluk-beluk objek penelitian ini.
45
b. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2011:142) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Menurut Ghozali (2013:47) skala yang sering
dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau
sering disebut skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat
preferansi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :
Table 3.1Skala Likert
Keterangan SkorSangat setuju 5Setuju 4Ragu-ragu/Netral 3Tidak setuju 2Sangat tidak setuju 1
2. Data Sekunder
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:14) data sekunder
merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Contoh
data sekunder adalah data yang diambil dari koran, majalah, jurnal, dan
publikasi lainnya. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer
sebagai data pendukung untuk melakukan penelitian.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kualitas data, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda.
1. Statistik Deskriptif
46
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2011:147).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree
of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah sample (n). Jika r hitung
lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:52-53).
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation, yaitu
dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila nilai signifikan yang didapat
dibawah 0,05 maka data yang diperoleh adalah valid. Serta dalam
penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, ialah
sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dianggap valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid.
47
b. Uji Reliabilitas
Dikemukakan oleh Ghozali (2013:47) uji reliabilitas
sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Selain
itu menurut Nunnally dalam Ghozali (2013:48) suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model
regresi yang dibuat dapat dijadikan alat prediksi yang baik. Uji asumsi
klasik yang akan digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas..
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel yang kecil (Ghozali, 2013:160).
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
48
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2013:161).
Selain itu uji statistik lain yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametric
kolmogorov-smirnov (k-s). jika nilai signifikan dari pengujian
kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal
(Ghozali, 2013:164).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Namun untuk menjamin ke akuratannya diperlukan uji
statistik lain yang lebih menjamin keakuratan hasil. Ada beberapa
uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji park.
Uji park mengemukakan metode bahwa variance (S2) merupakan
fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut:
49
LnU2i=α+βLnXi+vi
Dari persamaan diatas, apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik yaitu jika
nilai signifikan di bawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
data model empiris yang diestimasi terdapat heterekodastisitas,
dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik
maka asumsi homokedastisitas pada data model tersebut tidak
dapat ditolak (Ghozali, 2013:141-142).
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat
juga dilihat dari (1) nilai tolerance lawannya (2) variance inflation
factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF=/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
Tolerance < 0,10 atau dama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,
2013:105-106).
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah regresi yang di dalamnya
terdapat satu variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel
independen (X). variabel dependen adalah variabel terikat yang
dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas. Variabel dependen
50
dalam penelitian ini adalah kinerja petugas pemadam kebakaran,
sedangkan variabel independennya adalah pelatihan, dan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3).
Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda
dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan:
Y = Kinerja petugas pemadam kebakaran
α = Konstanta
β1β2 = Koefisien variabel independen
X1 = Pelatihan
X2 = Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
e = Error
Pembuktian hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, yaitu uji
statistik t, uji statistik F, dan uji koefisien determinasi.
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
Untuk menguji statistik t dengan membandingkan antara nilai
thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel maka ada pengaruh
Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e
51
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat,
atau bisa juga signifikansi dibawah 0,05 yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel independen.
b. Uji Statistik F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan
terhadap variabel dependen/terikat. Quick look: bila nilai F lebih
besar daripada 4 maka HO dapat ditolak pada derajat kepercayaan
5%. Dengan kata lain kita menerima HA, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen. Atau dengan membandingkan
nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai
fhitung > ftable, maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali,
2013:98).
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
52
independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel yang dimasukkan kedalam model.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted
R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali,
2013:97).
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrument yang akan berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,
2011:93).
Adapun konsep operasional variabel penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel 3.2 sebagai berikut:
53
Tabel 3.2Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi No. Indikator No.Peryataan
Ukuran
Pelatihan(X1)
Mangkunegara(2006:51)
Instruktur 1 Kecakapanpengajar
1 dan 2 Ordinal
2 Penjelasantugas
3 dan 4
Peserta 3 Pelatihandisukai
5 dan 6 Ordinal
4 Pelatihansesuai
7 dan 8
Materi (bahan) 5 SesuaiKebutuhan
9, 10 dan11
Ordinal
6 Memotivasi 12,13 dan14
Metode 7 Sesuai materi 15 dan 16 Ordinal8 Sesuai jenis
pekerjaan17 dan 18
Tujuan 9 Hasil yangdiharapkan
19 dan 20 Ordinal
10 Sesuaikebutuhan
21 dan 22
Keselamatandan KesehatanKerja (K3)(X2)
Handoko(2014:191-192)
Membuatkondisi kerjayang aman
11 Peralatan danperlengkapanyang baik
23, 24 dan25
Ordinal
12 Petunjukkeamanan
26, 27 dan28
Pendidikan danpelatihan
13 Pengetahuandanketerampilan
29, 20 dan31
Ordinal
Penciptaanlingkungankerja yang sehat
14 PemeliharaankebersihanMenjagaKesehatan
32
33 dan 34
Ordinal
Pelayanankebutuhankaryawan
15 Kegiatan-kegiatankebutuhankaryawan
35 dan 36 Ordinal
16 Penyediaanberbagai
37 dan 38
54
fasilitas
Pelayanankesehatan
17 Penyediaanobat-obatan
39 dan 40 Ordinal
18 Jaminankesehatan
41 dan 42
Kinerja(Y)
Wilsonbangun(2012:234)
Kualitaspekerjaan
19 Standarkualitaskaryawan
43 dan 44 Ordinal
20 Standarkualitaspekerjaan
45 dan 46
Jumlahpekerjaan
21 Kemampuandanketerampilan
47 dan 48 Ordinal
Ketepatanwaktu
22 Penyelesaianpekerjaan
49 Ordinal
23 Tepat waktusesuai standar
50 dan 51
Kehadiran 24 Kehadirandalam bekerja
52, 53 dan54
Ordinal
Kemampuanbekerja sama
25 Kerja samatim
55 dan 56 Ordinal
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Fokus, Lokus dan Waktu Penelitian
a. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah menganalisis apakah ada pengaruh
pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja petugas
pemadam kebakaran pada SUDIN Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan menghasilkan
pengaruh secara simultan ataupun secara parsial.
b. Lokus Penelitian
Lokus penelitian ini yaitu pada Suku Dinas Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jl. Baru Pasar Jum’at,
Jakarta Selatan.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengajukan surat izin penelitian
di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan dan dilanjutkan dengan wawancara dan
mendapat bimbingan oleh bapak Mansury untuk kemudian diarahkan
pada 20 Oktober 2015 dan dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner
kepada petugas pemadam pada 19 November 2015 sekitar pukul 09.00
wib.
56
2. Sejarah Berdirinya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan DKI Jakarta
Masa sebelum kemerdekaan:
Menurut buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS
KEBAKARAN DKI JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota
jakarta mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia
Belanda. Urusan pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh
resident op batavia melalui ketentuan yang disebut sebagai: "Reglement op
de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia"
Suatu kejadian penting yang patut dicatat adalah terjadinya
kebakaran besar di kampung Kramat-Kwitang. Kebakaran tersebut tak
dapat teratasi oleh pemerintah kota pada saat itu.
Peristiwa itu mendorong pemerintah atau Gemeente of de
Brandweer, pada tanggal 25 januari 1915 mengeluarakn "Reglement of de
Brandweer (Peraturan tentang Pemadam Kebakaran); namun tak lama
kemudian, yakni pada tanggal 4 oktober 1917, pemerintah mengeluarkan
peraturan baru yakni melalui ketentuan yang disebut staadsblad 1917 No.
602".
Hal penting yang perlu dicatat dari kententuan ini adalah pembagian
urusan pemadam kebakaran, yakni menjadi Pemadam Kebakaran Sipil dan
Pemadam Kebakaran Militer.
Suatu Kejadian penting yang patut selalu diingat adalah peristiwa
diberikannya suatu tanda penghargaan kepada Brandweer Batavia oleh
57
mereka yang mengatasnamakan kelompok orang betawi. Tanda
penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk "Prasasti" pada tanggal 1
maret 1929. Tanda penghargaan tersebut diberikan masyarakat betawi
pada waktu itu adalah sebagai wujud rasa terimakasih mereka atas darma
bakti para petugas pemadam kebakaran. Tanda prasasti tersebut sampai
sekarang masih tersimpan baik di kantor Dinas Pemadam Kebakaran.
Masa setelah kemerdekaan :
Masa 1980 – 2002
Perubahan nomenklatur organisasi pemadam kebakaran berikutnya
terjadi pada tahun 1980, yakni dengan terbitnya Peraturan Daerah No. 9
tahun 1980, tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran
DKI Jakarta. Perubahan penting pada periode ini, selain semakin
dikembangkannya aspek pencegahan dan pemberdayaan masyarakat
melalui keberadaan Sudinas Pencegahan, Sudinas Peran Serta masyarakat,
Pusat Latihan Kebakaran, dan Unit Laboratorium, adalah juga mengenai
pembagian wilayah pelayanan Dinas kebakaran ke dalam 5 wilayah
asministratif: Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, dan Timur. Kemudian
terjadi revisi melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.11 tahun
1986, dengan judul sama, hanya terdapat perubahan pada nomenklatur
Markas Wilayah menjadi Nomenklatur Suku Dinas.
Masa 2002 – sekarang
Masa tahun 2002 ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.9 tahun 2002, tanggal 15 Januari 2002
58
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi
DKI Jakarta. (jakartafire.net)
3. Visi, Misi dan Moto Organisasi
Sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran.
Dibentuknya organisasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki visi, misi dan
moto sebagai berikut :
Visi : Terciptanya rasa aman masyarakat dari kebakaran dan
bencana lain.
Misi : Memberikan pelayanan prima dalam bidang pencegahan,
pemadaman,dan penyelamatan. Meningkatkan ketahanan
lingkungan bersama masyarakat. Meningkatkan kerjasama
dengan instansi terkait.
Moto : Pantang pulang sebelum padam.
4. Struktur Organisasi
Secara struktural perubahan organisasi pemadam kebakaran
tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 9
Tahun 2002, tanggal 15 Januari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Propinsi
DKI Jakarta.
Beberapa perubahan yang menonjol pada Skep Gubernur di atas, di
antaranya adalah :
59
Dileburnya Bagian Keuangan dan Bagian Kepegawaian ke dalam
satu Bagian, yakni Bagian Tata Usaha: sehingga jika pada masa
sebelumnya pada jajaran Dinas Pemadam Kebakaran terdapat 17
eselon III, maka melalui perubahan ini berkurang menjadi hanya 15
eselon III.
Dibentuknya divisi baru, yakni Subdinas Penyelamatan (Rescue).
Hal ini dimaksudkan sebagai jawaban terhadap tantangan kota
Jakarta sebagai sebuah kota besar dimana potensi terjadinya bencana
missal akan sangat besar dan jenisnya bervariasi (bencana
kebakaran, banjir, bangunan runtuh, tumpahan bahan-bahan
berbahaya, kecelakaan transportasi dan lain sebagainya). Oleh
karenanya potensi tersebut perlu ditangani oleh satuan petugas
khusus yang terlatih dan professional.
Terdapat pengembangan pada tingkat/jajaran Suku Dinas melalui
pendekatan konsep Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).
Tujuan dari konsep ini adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan memper-sempit daerah/wilayah kerja ke dalam
satuan-satuan WMK.
Melalui konsep ini, setiap satuan WMK dipimpin oleh seorang
kepala seksi sektor kurang lebih membawahi satu wilayah kecamatan.
Setiap WMK akan menempati kantor Sektor yang berisi 4 (empat) unit
mobil pemadam kebakaran dengan berbagai variasi sesuai karakteristik
daerah/wilayah yang dilayaninya. Masing-masing WMK membawahi
minimal 4 (empat) pos pemadam kebakaran, yang masing-masing pos
berisi 1 sampai 2 unit mobil pemadam kebakaran.
60
Gambar 4.1Struktur Organisasi
61
5. Asosiasi Terkait
a. NPFA
The authority on fire, electrical, and building safety.
The mission of the international nonprofit NFPA is to reduce the
worldwide burden of fire and other hazards on the quality of life by
providing and advocating consensus codes and standards, research,
training, and education. NFPA membership totals more than 81,000
individuals from around the world and more than 80 national trade
and professional organizations.
Established in 1896, NFPA serves as the world's leading
advocate of fire prevention and is an authoritative source on public
safety. In fact, NFPA's 300 codes and standards influence every
building, process, service, design, and installation in the United States,
as well as many of those used in other countries. NFPA's focus on true
consensus has helped the association's code-development process earn
accreditation from the American National Standards Institute (ANSI).
b. APKI (Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia)
Menyadari bahwa bencana kebakaran secara keseluruhan
merupakan ancaman bagi kelangsungan hidupsetiap warga Negara dan
kelangsungan pembangunan nasional karena berdampak terhadap tata
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk itu maka usaha untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta
62
penyelamatan harus merupakan panggilan jiwa bagi segenap warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memenuhi panggilan tersebut dengan dijiwai oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang hakiki dan sangat asasi, kami sebagai institusi yang
mengemban tugas dalam bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran serta penyelamatan sepakat untuk menghimpun diri dan
bersatu dalam satu wadah organisasi yang bernama IKATAN
KEBAKARAN INDONESIA, yang disingkat IKI.
Dalam menjalankan peran dan tugasnya, IKI mengembangkan
pola pikir dan sikap positip anggotanya, mengikuti perkembangan
Iptek dan berupaya secara inovatif untuk melakukan pengembangan
usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penyelamatan.
c. Masyarakat Profesi Proteksi Kebakaran Indonesia (MP2KI)
VISI MP2KI :
Menjadi Wadah Bagi Profesi Proteksi Kebakaran Secara Nasional
Yang Berkelas Dunia Serta Berperan Aktif Sebagai Sumber Informasi,
Rujukan dan Solusi Dalam Upaya Penyelamatan Jiwa dan
Pengurangan Kerugian Kebakaran Bagi Semua Pemangku
Kepentingan (Stakeholders).
MISI MP2KI :
Dengan menggalang jaringan yang luas dari tenaga ahli, instansi,
asosiasi, industri terkait dan partisipan di bidang proteksi kebakaran
yang mempunyai cakupan nasional & internasional, MP2KI bertekad
63
menjadi sumber Informasi dan memberikan solusi atas berbagai
permasalahan proteksi kebakaran Menumbuh kembangkan dunia
proteksi kebakaran secara profesional dengan melibatkan berbagai
unsur terkait dan masyarakat, diharapkan akan mengangkat derajat
profesi ini ke posisi yang lebih tinggi yang pada gilirannya akan dapat
meningkatkan upaya penyelamatan jiwa serta mengurangi kerugian
yang terjadi dan mungkin akan timbul.
6. Sarana dan Prasarana
a. Alat pelindung diri yang digunakan pada saat operasi pemadaman
yaitu :
1. Helm
2. Fire Jacket
3. Fire Trouser
4. Sarung Tangan
5. Masker
6. Senter
7. Sepatu Harfik/Safety Shoes
8. Kapak
b. Jumlah Armada sebagai berikut :
Tabel 4.1Jumlah Armada
No. Jenis Armada Jumlah1. Mobil Pompa 1922. Mobil Tangga 113. Mobil Snorkel 44. Mobil Breathing Apparatus 3
64
5. Mobil Submarine 26. Mobil Ambulan 107. Mobil Penerangan 68. Mobil Foam DC 19. Mobil Break Squart 310. Mobil Dapur 411. Mobil Komando 2112. Mobil Resque Pemadam 613. Mobil Angkutan
Petugas/Peralatan14
14. Mobil Derek 215. Mobil Foam Fancer 116. Mobil Storing 517. Mobil Truk Petugas/Peralatan 2118. Mobil Fire Ceef 1619. Motor Petugas Pemadam
(IFEK)26
Sumber : jakartafire.net
c. Sumber Air
Tabel 4.2Sumber Bahan Pemadam Jakarta Selatan
No. Sumber BahanPemadam
Jumlah
1. Hidran 1822. Tandon Air 133. Tangki Air 2
Sumber : jakartafire.net
7. Perundangan dan SNI Terbaru
Dalam menerapkan pelayanan Dinas Penanggulangan dan
Penyelamatan DKI Jakarta terdapat 3 (tiga) SNI dan 1 (satu) peundang-
undangan yang dijadikan landasan, yaitu :
65
a. Standar Nasional Indonesia [SNI] :
SNI 03-1739-1989 (Metode Pengujian Jalar Api pada
Permukaan Bahan Bangunan) (05/2007)
Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan
bangunan dalam kelompok sukar terbakar, menahan api, dan mudah
terbakar yang memuat petunjuk pengujian jalar api yang meliputi
peralatan, ukuran dan jumlah benda uji, prosedur dan kriteria uji.
b. Standar Nasional Indonesia [SNI] :
SNI 03-1736-2000 (Perencanaan Sistem Proteksi Pasif untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung)
(05/2007)
Standar ini menetapkan tata cara perencanaan sistem proteksi
pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
yang meliputi ketentuan-ketentuan, aspek konstruksi, proteksi dan
penghunian, criteria minimal untuk perancangan fasilitas jalan keluar
yang aman. Sehingga usaha mencegah dan menanggulangi bahaya
kebakaran pada bangunan gedung dapat tercapai.
c. Standar Nasional Indonesia [SNI] :
SNI 03-1735-2000 (Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan)
(05/2000)
Standar ini dimaksudkan sebagai acuan uang diperlukan dalam
perencanaan jalan lingkungan dan akses ke bangunan gedung
66
sehingga penyelamatan dan operasi pemadaman kebakaran dapat
dilakukan seefektif mungkin.
d. Perundang-undangan :
KepMen PU No. 11-KPTS-2000 (Manajemen Kebakaran Kota)
(05-2000)
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di
Perkotaan.
8. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yaitu deskripsi identitas responden
berdasarkan sampel penelitian yang akan digunakan yaitu 77 orang. Dalam
penelitian ini yang dijadikan sebagai responden adalah petugas pemadam
kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan karakteristik responden
dikelompokkan menurut usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa
kerja. karakteristik dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.3Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 77 100%
Wanita 0 0%
Responden 77 100%
Sumber : Data diolah 2015
Hasil dari karkteristik berdasarkan jenis kelamin diatas
menunjukkan bahwa responden pria yaitu sebesar 100%. Sehingga
67
dapat dikatakan bahwa petugas pemadam kebakaran Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan adalah berjenis kelamin pria.
b. Usia
Tabel 4.4Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase21-25 2 2,6%26-30 30 39%31-35 31 40,2%36-40 5 6,5%41-45 6 7,8%> 45 3 3,9%
Responden 77 100%Sumber : Data diolah 2015
Hasil olahan data mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia pada tabel diatas, menunjukkan jumlah responden
terbesar adalah responden berusia 31-35 tahun sebesar 40,2%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata usia petugas pemadam
kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran Kota
Administrasi Jakarta Selatan adalah 31-35 tahun.
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi PersentaseSMA/Sederajat 65 84%
Diploma I/II/III/IV 3 3,9%S1 8 10,4%S2 1 1,3%
Responden 77 100%Sumber : Data diolah 2015
68
Hasil olahan data mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia pada tabel di atas, menunjukkan jumlah responden
terbesar adalah responden yang berpendidikan rata-rata
SMA/Sederajat yaitu 65 orang yaitu sebesar 84%. Sehingga dapat
dikatakan bahwa petugas pemadam kebakaran Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan sebagian besar berpendidikan pada jenjang
SMA/Sederajat. Hal ini dikarenakan sebagai standar pendidikan
untuk menjadi petugas pemadam kebakaran ada SMA/Sederajat.
d. Masa Kerja
Tabel 4.6Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Persentase0-3 2 2,6%4-7 17 22,1%8-11 36 46,7%12-15 11 14,3%>15 11 14,3%
Responden 77 100%Sumber : Data diolah 2015
Hasil olahan data mengenai karakteristik responden
berdasarkan masa kerja pada tabel di atas, menunjukkan jumlah
responden terbesar adalah 36 orang dengan masa kerja 8-11 tahun
sebesar 46,7%. Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata masa kerja
petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan
adalah 8-11 tahun.
69
9. Distribusi Jawaban Responden
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelatihan
Indikator dari variabel Pelatihan (X1) terbagi atas 22 pertanyaan.
Hasil distribusi jawaban responden ialah sebagai berikut :
Tabel 4.7Distribusi Jawaban Responden Variabel Pelatihan (X1)
No. PertanyaanPresentase (%)
SS(5)
S(4)
N(3)
TS(2)
STS(1)
1.Instruktur memiliki kecakapanyang baik dalam pelatihan
41,6 50,6 7,8 0 0
2.Instruktur menguasai pelatihansecara maksimal
41,6 52 6,5 0 0
3.Instruktur menjelaskan tugaspemadaman kebakaran dengan jelas
48,1 48,1 3,9 0 0
4.Instruktur siap menjawabpertanyaan peserta pelatihan
39 55,9 3,9 1,3 0
5.Peserta menyukai jenis pelatihanyang diberikan
11,7 76,6 10,4 1,3 0
6.Peserta bersemangat dalammenjalani pelatihan
18,2 67,5 13 1,3 0
7.Peserta mendapat pelatihan yangcocok untuk pekerjaannya
27,3 66,2 5,2 1,3 0
8.Peserta merasa nyaman menjalanipelatihan
19,5 67,5 13 0 0
9.Materi pelatihan sesuai dengankebutuhan pekerjaan
33,8 58,4 7,8 0 0
10.Materi pelatihan dapatmemperbaharui pengetahuan
46,7 52 1,3 0 0
11.Materi pelatihan meningkatkanketerampilan dalam bekerja
53,2 45,4 1,3 0 0
12.Materi pelatihan dapat memotivasipeserta
33,8 61 5,2 0 0
13.Materi pelatihan memberikandorongan untuk bekerja secaraoptimal
33,8 61 5,2 0 0
14.Materi pelatihan membuat pesertaingin berkontribusi lebih
27,3 62,3 9,1 1,3 0
15.Metode pelatihan sesuai denganmateri
22,1 72,7 3,4 1,3 0
70
16.Metode pelatihan memudahkanpemahaman materi
22,1 71,4 6,5 0 0
17.Metode pelatihan sesuai denganjenis pekerjaan
28,6 66,2 5,2 0 0
18.Metode pelatihan berguna dalammenyelesaikan pekerjaan
29,9 66,2 3,4 0 0
19.Tujuan pelatihan berguna dalammenyelesaikan pekerjaan
33,8 62,3 5,2 0 0
20.Tujuan dapat dicapai sesuaiharapan
28,6 55,9 15,6 0 0
21.Pelatihan dapat meningkatkanketerampilan dan pengetahuan
48 50,6 1,3 0 0
22.Pelatihan dapat membawaperubahan yang lebih baik
49,3 48 2,6 0 0
Jumlah738
1317,8
135,4
7,8 0
Sumber : Data diolah 2015
Dari tabel 4.7 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas
pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 76,6%. Namun
masih ada beberapa petugas pemadam yang masih menjawab netral
(N) terutama pada butir pertanyaan 8 dan 20. Hai ini dikarenakan
beberapa petugas pemadam masih merasa kurang nyaman menjalani
pelatihan yang sedang berjalan dan pencapain tujuan yang dirasa masih
belum tercapai.
b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
Indikator dari variabel K3 (X2) terbagi atas 20 pertanyaan. Hasil
distribuai jawaban responden ialah sebagai berikut :
71
Tabel 4.8Distribusi Jawaban Responden Variabel Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) (X2)
No. PertanyaanPresentase (%)
SS(5)
S (4) N(3)
TS(2)
STS(1)
1.
Institusi selalu menyediakan pelindungkerja seperti helm, sepatu boots,sarung tangan, masker, kapak kecil dlluntuk menghindari kecelakaan kerja
65 29,9 5,2 0 0
2.Institusi mengutamakan keselamatandan kesehatan kerja (K3)
53,2 39 6,5 1,3 0
3.Institusi memiliki prosedur untukbertindak secara aman dalam bekerja
46,7 50,6 1,3 1,3 0
4.Semua peralatan, perlengkapan danarmada dalam kondisi baik dan layakpakai
32,5 57,1 9,1 1,3 0
5.Semua bagian dar peralatan berbahayatelah diberi suatu tanda peringatan
41,5 53,2 5,2 0 0
6.Semua peralatan dan perlengkapansesuai dengan kebutuhan pekerjaan
45,4 48 6,5 0 0
7.Institusi memberikan pelatihan bagisetiap petugas pemadam untukbertindak secara aman
55,8 41,5 2,6 0 0
8.Institusi memberikan pendidikanmengenai pentingnya K3 dalammenyelesaikan pekerjaan
37,7 58,4 3,9 0 0
9.Melalui pendidikan yang diperolehdapat memperbaiki kualitas diri dalambekerja
31,2 62,3 6,5 0 0
10.Setiap petugas berada dalam kondisilingkungan kerja yang aman danbersih
27,3 65 5,2 2,6 0
11.Saya mampu menjalin hubungan kerjayang baik dengan rekan kerja
29,9 67,5 1,3 1,3 0
12.Terciptanya komunikasi yang baikdengan semua petugas
35,1 60 3,9 0 0
13.Institusi melakukan pengawasansecara lebih intensif
22,1 66,2 10,4 1,3 0
14.Institusi pusat melakukan inspeksisecara berkala
19,5 70,1 9,1 1,3 0
15.Institusi memberikan petunjuk kerjayang dapat mempermudah pekerjaansaya
26 65 7,8 1,3 0
72
16.Institusi memiliki peraturan yangharus sata patuhi agar terhindar darikecelakaan
31,2 65 2,6 1,3 0
17.Tersedianya obat-obatan untukpertolongan pertama apabila terjadikecelakaan
35,1 54,5 10,4 0 00
18.Saya cepat tanggap terhadap keadaandarurat di lingkungan kerja
37,7 58,4 3,9 0 0
19.Tersedianya jaminan kesehatan kepadasetiap petugas pemadam kebakaran
40,2 50,6 6,5 2,6 0
20Setiap petugas yang sakit akan dirujukke rumah sakit yang ditentukan
35,1 49,3 9,1 6,5 0
Jumlah 748,2
1111,6
117 22,1 0
Sumber : Data diolah 2015
Dari tabel 4.8 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas
pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 70,1% pada
kuesioner variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Namun pada
butir pertanyaan nomor 13 dan 17, terlihat masih ada petugas
pemadam yang memilin netral (N). Hal ini menunjukkan bahwa
beberapa petugas pemadam merasa kurangnya pengawasan secara
lebih intensif dari institusi dalam hal K3 dan kurang tersdianya obat-
obatan untuk pertolongan pada kecelakaan yang mungkin terjadi.
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai KinerjaPetugas Pemadam
Kebakaran
Indikator dari variabel kinerja petugas pemadam kebakaran (Y)
terbagi atas 14 pertanyaan. Hasil distribuai jawaban responden ialah
sebagai berikut :
73
Tabel 4.9Distribusi Jawaban Responden Variabel Kinerja Petugas Pemadam
Kebakaran (Y)
No. PertanyaanPresentase (%)
SS(5)
S (4) N(3)
TS(2)
STS(1)
1.Saya memiliki kualitas yang baikdalam pengetahuan pemadamankebakaran
27,3 65 7,8 0 0
2.Kemampuan yang saya miliki sesuaidengan jenis pekerjaan saya
29,9 61 7,8 1,3 0
3.Saya memiliki semangat kerja dalammemadamkan kebakaran
55,9 42,9 1,3 0 0
4.Saya cekatan dalam menjalani tugasyang telah diberikan
40,3 53,2 5,2 1,3 0
5.Saya mampu menyelesaikan pekerjaandengan maksimal
35 57,1 7,8 0 0
6.Pencapaian kerja yang saya lakukansesuai dengan harapan institusi
33,8 57,1 7,8 1,3 0
7.Saya mampu bekerja secara efektifdan efisien
27,3 63,6 9,1 0 0
8.Saya dapat mempergunakan waktusemaksimal mungkin dalam bekerja
29,9 60 9,1 1,3 0
9.Saya mampu bekerja dengan standaryang telah ditetapkan
39 52 9,1 0 0
10.Saya taat terhadap tata tertib yangtelah ditetapkan
41,5 53,2 5,2 0 0
11. Saya selalu masuk kerja tepat waktu 39 54,5 6,5 0 0
12.Saya tidak pernah absen dalam bekerjatanpa keterangan jelas
33,8 46,7 15,6 3,9 0
13.Saya mampu bekerja sama denganrekan kerja satu tim
45,4 50,6 3,9 0 0
14Saya menyadari kerja sama yang baikdalam satu tim dapat memudahkanpenyelesaian pekerjaan
61 35 3,9 0 0
Jumlah 539,1
751,9
100,1
9,1 0
Sumber : Data diolah 2015
Dari tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa mayoritas petugas
pemadam memilih jawaban setuju (S), yaitu sebesar 65% pada
kuesioner variabel kinerja petugas pemadam kebakaran. Namun pada
74
butir pertanyaan nomor 12 terlihat masih ada petugas pemadam yang
memilih netral (N). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa petugas
pemadam masih sering absen kerja tanpa keterangan kerja yang jelas
dan itu diakui oleh beberapa diantara petugas pemadam.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atay generalisasi (Sugiyono,
2011:147).
Variabel-variabel dalam penelitian ini yang meliputi pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kinerjapemadam kebakaran
akan diuji secara statistik deskriptif seperti dalam tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelatihan 77 67 110 93.84 7.384
K3 77 68 100 85.86 7.887
Kinerja 77 42 70 60.21 6.558
Valid N (listwise) 77Sumber:Data diolah SPSS, 2015
Tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa pada variabel pelatihan,
jawaban minimum responden sebesar 67 dan maksimum sebesar 110
dengan rata-rata total jawaban 93,84 dan standar deviasi 7,384. Variabel
75
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), jawaban minimum responden
sebesar 68 dan maksimum sebesar 100 dengan rata-rata total jawaban
85,86 dan standar deviasi 7,887. Variabel kinerja petugas pemadam
kebakaran, jawaban minimum responden sebesar 42 dan maksimum
sebesar 70 dengan rata-rata total jawaban sebesar 60,21 dan standar
deviasi 6,558.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Correlation, yakni dengan menghitung korelasi
antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Item
instrument dianggap valid jika rhitung > rtabel.
Berikut adalah hasil uji validitas variabel pelatihan, keselamatan
dan kesehatan kerja dan kinerja.
Tabel 4.11Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan (X1)
Pernyataan Sig(2-tailed)
PearsonCorrelation
Keterangan
X1.1 0,000 0,484 ValidX1.2 0,000 0,710 ValidX1.3 0,000 0,580 ValidX1.4 0,000 0,615 ValidX1.5 0,000 0,449 ValidX1.6 0,000 0,635 ValidX1.7 0,000 0,503 Valid
76
X1.8 0,000 0,607 ValidX1.9 0,000 0,663 ValidX1.10 0,000 0,687 ValidX1.11 0,000 0,516 ValidX1.12 0,000 0,692 ValidX1.13 0,000 0,692 ValidX1.14 0,000 0,730 ValidX1.15 0,000 0,486 ValidX1.16 0,000 0,699 ValidX1.17 0,000 0,723 ValidX1.18 0,000 0,652 ValidX1.19 0,000 0,748 ValidX1.20 0,000 0,683 ValidX1.21 0,000 0,718 ValidX1.22 0,000 0,730 Valid
Sumber: Data yang diolah SPSS, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel pelatihan adalah valid. Hal ini dapat dilihat
dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05
yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson
Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242 yang berarti bahwa
secara keseluruhan indikator variabel pelatihan adalah valid.
Tabel 4.12Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)
Pernyataan Sig(2-tailed)
PearsonCorrelation
Keterangan
X2.1 0,000 0,669 ValidX2.2 0,000 0,755 ValidX2.3 0,000 0,750 ValidX2.4 0,000 0,697 ValidX2.5 0,000 0,594 ValidX2.6 0,000 0,672 ValidX2.7 0,000 0,519 ValidX2.8 0,000 0,693 ValidX2.9 0,000 0,775 ValidX2.10 0,000 0,624 ValidX2.11 0,000 0,553 Valid
77
X2.12 0,000 0,663 ValidX2.13 0,000 0,637 ValidX2.14 0,000 0,620 ValidX2.15 0,000 0,723 ValidX2.16 0,000 0,644 ValidX2.17 0,000 0,728 ValidX2.18 0,000 0,658 ValidX2.19 0,000 0,688 ValidX2.20 0,000 0,740 Valid
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Berdasarkan hasil tabel 4.12 Diatas menunjukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat
dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242
yang berarti bahwa secara keseluruhan indikator keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) adalah valid.
Tabel 4,13Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
Pernyataan Sig(2-tailed)
PearsonCorrelation
Keterangan
Y1 0,000 0,648 ValidY2 0,000 0,759 ValidY3 0,000 0,709 ValidY4 0,000 0,827 ValidY5 0,000 0,803 ValidY6 0,000 0,798 ValidY7 0,000 0,818 ValidY8 0,000 0,845 ValidY9 0,000 0,823 ValidY10 0,000 0,792 ValidY11 0,000 0,779 ValidY12 0,000 0,792 ValidY13 0,000 0,663 ValidY14 0,000 0,599 Valid
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
78
Bersasarkan hasil tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa semua
pertanyaan dari variabel kinerja adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari
semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu
sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation
yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,2242 yang berarti secara keseluruhan
indikator budaya organisasi adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk megukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994). Hasil dari
pengujian reliabilitas ditampilkan berikut ini :
Tabel 4.14Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai CronbachAlpha
StandarCronbach Alpha
Keterangan
Pelatihan (X1) 0,930 0,70 Reliabel
Keselamatan danKesehatan Kerja(X2)
0,944 0,70 Reliabel
Kinerja (Y) 0,944 0,70 Reliabel
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
79
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji
apakah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013:160).
Gambar 4.14 Akan menunjukkan hasil uji normalitas pelatihan,
keselamatan kerja (K3) terhadap kinerja pemadam kebakaran.
Gambar 4.2Uji Normalitas
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015
Berdasarkan gambar 4.2 Di atas dapat dilihat bahwa pada grafik
normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
80
diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi garis putus dan
menjauh dari diagonal). Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non parametik kolmogorov-
smirnov (k-s). jika nilai signifikan dari pengujian kolmogorov-smirnov
lebih besar dari 0,05 berarti data normal (Ghozali, 2013:164).
Hasil uji normalitas dengan kolmogov-smirnov dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 77
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.50206633
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .083
Negative -.038
Test Statistic .083
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
81
Dari data di atas menunjukkaan bahwa nilai signifikan dari
pengujian kolmogorov-smirnov yaitu 0,200 lebih besar dari 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa data adalah normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamat ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas (Ghozali,
2013:139). Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3
Berikut:
Gambar 4.3Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015Dari gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y. jadi, dapat dikatakan dalam model regresi ini tidak terjadi
82
heterokedastisitas. Namun untuk lebih menjamin keakuratan hasil di
atas diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil.
Dalam penelitian ini menggunakan uji park, hasil dari uji park yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 22.514 14.476 1.555 .124
LN_PELATIHAN-4.714 3.521 -.180
-
1.339.185 .725 1.380
LN_KESELAMATAN .143 2.996 .006 .048 .962 .725 1.380
a. Dependent Variable: RES_2Sumber : Data yang diolah SPSS, 2015
Dari hasil uji park di atas pada tabel 4.16, dapat dilihat melalui
kolom sig bahwa LN_PELATIHAN mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,185 yang artinya signifikansi lebih besar dari nilai
probabilitas 0,05 (0,185>0,05) dan LN_KESELAMATAN mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,962 yang artinya signifikansi lebih besar
dari nilai probabilitas 0,05 (0,962>0,05). Dari hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki signifikan
dibawah nilai probabilitas, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
83
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Jika variabel independen saling berkorelasi maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol (Ghozali, 2013:105). Uji multikoliniearitas dapat dilihat
dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran
korelasi antar variabel independen. Nilai cutoff yang biasanya dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance <
0,10 atau sama dengan nilai VIF > 0,10. Hasil uji multikolinieritas
dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.17Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.345 7.137 -.188 .851
Pelatihan .249 .086 .277 2.885 .005 .689 1.451
Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 .535 5.566 .000 .689 1.451
a. Dependent Variable: KinerjaSumber : Data diolah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan tidak
84
ada variabel independen yang memiliki nilai VIF > 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara masing-
masing variabel independen (pelatihan, keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)) terhadap variabel dependen (kinerja petugas pemadam
kebakaran). Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan
antara thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen, atau bisa juga dengan signifikansi di bawah 0,05. Dalam
penelitian ini menggunakan uji signifikansi dua arah atau two tailed
test yaitu suatu uji yang mempunyai dua arah penolakan Ho yaitu
terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah,
biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan
tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan
(≠) ini tidak menunjukkan satu arah, sehingga pengujian dilakukan
untuk dua arah (Suharyadi dan Purwanto, 2009:88-89).
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini sebagai
berikut:
85
Tabel 4.18Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
CollinearityStatistics
BStd.Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.345 7.137 -.188 .851
Pelatihan .249 .086 .277 2.885 .005 .689 1.451Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 .535 5.566 .000 .689 1.451
a. Dependent Variable: KinerjaSumber : Data diolah SPSS, 2015
Berdasarkan tabel 4.16. di atas, maka diperoleh model
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y=- 1.345+0,249X1+0,445X2
Dimana :
Y : Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran
-1.345 : Konstanta
0,249, 0,445 : Koefisien
X1 : Pelatihan
X2 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diketahui nilai
konstanta sebesar -1,345. Angka koefisien X10,249 menunjukkan
bahwa setiap peningkatan pelatihan sebesar 1% akan meningkatkan
kinerja sebesar 0,249. Koefisien X2 0.445 menunjukkan bahwa setiap
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebesar 1% akan
meningkatkan kinerja petugas pemadam kebakaran sebesar 0,445.
86
Melihat output SPSS hasil Coefficients pada uji t pada tabel 4.15
dan membandingkan thitung dengan ttabel sebesar 1.66543 yang diperoleh
dari tabel t dengan df=n-k (77-2) yaitu 75 dan alpha 0,05. Berikut
pembahasan uji hipotesis dengan menggunakan uji parsial antara
variabel independen (pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) dan kinerja petugas pemadam kebakaran) secara individual yang
dilakukan dengan uji t (tabel 4.15).
Hipotesis 1 : Pengaruh pelatihan terhadap kinerja
Dari hasil pada tabel 4.15 di atas, variabel pelatihan mempunyai
tingkat signifikansi sebesar 0,005 dan thitung menunjukkan nilai sebesar
2,885. Artinya nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05
(0,005<0,05) dan thitung lebih besar dari ttabel (2,885>1,66543), maka
H01 ditolak dan Ha1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel kinerja. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan yang
dilakukan dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja petugas
pemadam kebakaran.
Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Irene Ferguson Laing (bsc.hrm) (2009) dalam penelitiannya yang
berjudul The Impact Of Training And Development On Worker
Performance and Productivity in Public Sector Organization: A Case
Study Of Ghana Ports and Harbour Authority. Dalam penelitian
87
tersebut juga mengemukakan bahwa melalui pelatihan, karyawan
adalah alat yang efektif untuk mencapai kesuksesan baik pribadi
maupun organisasi.
Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Fendy Levy Kambey dan Suharnomo
(2013) yang berjudul “Pengaruh Pembinaan, Pelatihan dan
Pengembangan, Pemberdayaan dan Partisipasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang)”. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja.
Hipotesis 2 : Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
terhadap kinerja
Dari hasil pada tabel 4.16 di atas variabel keselamatan dan
kesehatan kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Artinya
nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000<0,05),
maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel kinerja petugas pemadam kebakaran.
Hasil ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berjalan dengan baik di dalam instansi, yang akan menjadikan para
petugasnya mampu bekerja secara aman walaupun dihadapkan pada
resiko kerja yang tinggi. Dengan tersedianya berbagai peralatan
88
penunjang pekerjaan yang sesuai dan kesadaran para petugas dalam
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Indria Al Kautsar, Bambang Swasto S, an
Mochammad Al Musadieq (2013) yang berjudul “Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi pada
Karyawan Tetap Bagian Produksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa secara signifikan keselamatan
dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat
yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih
kecil dari 0,05 dan memiliki nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka
model regresi dalam penelitian ini layak dan berarti bahwa variabel
independen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013:98). Hasil uji koefisien signifikansi simultan
(uji statistic F) dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini :
Tabel 4.19Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.1 Regression 1728.262 2 864.131 41.512 .000b
Residual 1540.414 74 20.816Total 3268.675 76
a. Dependent Variable: Kinerjab. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan
Sumber : Data yang diolah SPSS 2015
89
Hipotesis 3 : Pengaruh pelatihan dan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja
Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh nilai Fhitung sebesar 41,512.
Nilai ini lebih besar daripada Ftabel sebesar 3,12 dengan probabilitas
0,000 lebih kecil daro 0,05 (0,000<0,05). Diperoleh nilai Fhitung > Ftabel
yang dengan melihat tabel F untuk derajat df1=k-1 (3-1) dan df2=n-k
(77-2) pada alpha 0,05 (F0,05(2)(75). Dengan demikian diperoleh
Fhitung>Ftabel (45,512>3,12). Maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel
pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap variabel
kinerja petugas pemadam kebakaran.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada taabel
4.17 berikut ini :
Tabel 4.20Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson1 .727a .529 .516 4.56250 2.250a. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihanb. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Data yang diolah SPSS 2015
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,516 yang berarti 51,6% variabel dependen
90
(kinerja petugas pemadam kebakaran) dapat dijelaskan oleh variabel
independen (pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)).
Sedangkan sisanya 48,4 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian
ini, misalnya variabel kompensasi, motivasi dan lain lain.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan dan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pada petugas pemadam
kebakaran Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
petugas pemadam Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran Suku Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
3. Pelatihan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-
sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja petugas pemadam kebakaran Suku Dinas Penanggulangan dan
Penyelamatam Kota Administrasi Jakarta Selatan.
92
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya
Dengan selesainya penelitian ini, diharapkan penelitian
selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi, dengan
model penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda pula.
Misalnya pada perusahaan, industri atau instritusi lain sehingga dapat
dilihat perbedaannya. Selain itu sebaiknya penelitian berikutnya
menggunakan jumlah responden yang lebih banyak dari ini agar lebih
akurat atau menambahkan variabel lain untuk diteliti serta didukung
dengan teori-teori terbaru.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi Suku
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi
Jakarta Selatan agar lebih memperhatikan hal-hal yang dapat
meningkatkan kinerja seluruh petugas pemadam kebakaran. Seperti
melalui pelatihan yang lebih efektif dan efisien lagi. Selain itu
melakukan pembukaan penerimaan petugas pemadam baru untuk
memenuhi angka ideal petugas pemadam kebakaran di ibukota dan juga
membangun pos-pos baru guna mempercepat waktu tanggap untuk
mencapai lokasi kebakaran dengan tetap mengedepankan keselamatan
dan kesehatan kerja untuk bertindak secara aman serta terhindar dari
berbagai resiko kecelakaan kerja. Kemudian dalam menjalankan tugas
pemadaman kebakaran, institusi diharapkan menyediakan peralatan dan
93
perlengkapan yang lebih modern nantinya agar dapat mengendalikan
kebakaran secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan
mengikuti kemajuan teknologi di masa mendatang.
94
DAFTAR PUSTAKA
Al Musadieq M, Indria dan Bambang. “Pengaruh Keselamatan dan KesehatanKerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap BagianProduksi PR. Sejahtera Abadi Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 6No.2, 2013.
Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Erlangga, Jakarta. 2012.
Dahmiri dan Kharisma Sakta. “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja PegawaiDinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun”, Mankeu, Vo.3 No.1, 2014.
Fendy Levy Kambey, Suharnomo. “Pengaruh Pembinaan, Pelatihan danPengembangan, Pemberdayaan dan Partisipasi Terhadap KinerjaKaryawan (Studi pada PT. Njonja Meneer Semarang”, Jurnal StudiManajemen dan Organisasi, Vol. 10 No. 2. 2013.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS”,Badan Penerbit Undip, Semarang. 2013.
Handoko, T. Hani. “Manajemen Pesonalia dan Sumber Daya Manusia”, BPFE,Yogyakarta. 2014.
Kaswan. “Pelatihan dan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kualitas SDM”,Alfabeta, Bandung. 2011.
Kesuma, Indra dan Gede Riana. “Pengaruh Kompensasi, Pendidikan, danPelatihan, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap KinerjaKaryawan Di Hotel Kuta Paradiso Kuta, Badung”, Jurnal FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. 2012.
L. Mathis, Robert dan Jhon H. Jackson. “Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi10”, Salemba Empat, Jakarta. 2009.
Mangkunegara, Anwar Prabu AA. “ Perencanaan & Pengembangan SumberDaya Manusia”, Refika Aditama, Bandung. 2006.
Martcahyo, Vendy aries, Wahyu Hidayat dan Sri Suryoko. “Pengaruh PelatihanKerja, Jaminan Sosial dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan BagianProduksi PT. Fumira Semarang”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2012.
Moeheriono. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Rajagrafindo Persada,Jakarta. 2012.
Mondy, R. Wayne. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Erlangga, Jakarta.2008.
95
Panggabean, Mutiara Sibarani. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, GhaliaIndonesia, Bogor. 2004.
Rivai dan Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: DariTeori ke Praktik, Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2010.
Sedarmayanti. “Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi danManajemen Pegawai Negeri Sipil”, Refika Aditama, Bandung. 2011.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,Bandung. 2011.
Suharyadi dan Purwanto. “Statistika”, Salemba Empat, Jakarta. 2008.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”, Rajagrafindo Persada, Jakarta. 2012.
SUMBER DARI INTERNET
www.jakartafire.net di akses pada tanggal 10/102015, jam 15.26 WIB
http://pemilu.tempo.co diambil darihttp://pemilu.tempo.co/read/news/2015/09/28/083704406/Kasus-Kebakaran-di-Jakarta-Meningkat dan di akses pada tanggal 28/09/2015, jam12:56 WIB
poskotanews.com di ambil dari http://poskotanews.com/2014/09/29/hl-jakarta-kekurangan-petugas-pemadam-kebakaran/ di akses pada tanggal29/09/2015, jam 22.25 WIB
96
97
98
99
100
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN DAN KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA TERHADAP KINERJA (Studi Kasus pada SUDIN Pemadam
Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan)Bersama kuesioner ini, saya mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedangmenyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaEkonomi, maka saya sangat membutuhkan bantuan pendapatnya berupa jawabankuesioner dari para petugas pemadam kebakaran sebagai responden untukmelengkapi penelitian ini. Besar harapan saya, kiranya responden bersediamengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya. Atas bantuannya saya ucapkanterima kasih dan selamat mengisi kuesioner ini.Identitas Responden:Nama :
Usia : ( ) 26-30 tahun ( ) 36-40 tahun( ) Di atas 45 tahun( ) 31-35 tahun ( ) 41-45 tahun
Tingkat Pendidikan: ( ) Di bawah SMA/Sederajat ( ) S1( ) SMA/Sederajat ( ) S2( ) Diploma I/II/III/IV ( ) S3
Masa Kerja : ( ) 0-3 tahun ( ) 8-11 tahun ( ) > 15 Tahun( ) 4-7 tahun ( ) 12-15 tahun
Petunjuk:Isilah jawaban sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan satu tandacentang (√)Keterangan :
SS : Sangat SetujuS : SetujuN : NetralTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
101
Tabel 1. Variabel PelatihanNo. Instruktur SS S N TS STS1 Instruktur memiliki kecakapan yang baik dalam
pelatihan2 Instruktur mejelaskan tujuan pelatihan kepada
peserta3 Instruktur menjelaskan tugas pemadaman
kebakaran dengan jelas4 Instruktur melatih sesuai dengan prosedur kerja
yang benarPeserta
5 Peserta menyukai jenis pelatihan yang diberikan6 Peserta memahami pelatihan yang dijalani7 Peserta mendapat pelatihan yang cocok untuk
pekerjaannya8 Pelatihan dapat diterapkan oleh peserta pada
kondisi operasionalMateri (bahan)
9 Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhaninstitusi
10 Materi pelatihan sesuai dengan kebutuhanpeserta
11 Materi pelatihan meningkatkan keterampilandalam bekerja
12 Materi pelatihan dapat memotivasi peserta13 Materi pelatihan memberikan dorongan untuk
bekerja secara optimal14 Materi pelatihan membuat peserta ingin
berkontribusi lebihMetode
15 Metode pelatihan sesuai dengan jenis materi16 Metode pelatihan memudahkan kemampuan
pehaman peserta17 Metode pelatihan sesuai dengan jenis pekerjaan18 Metode pelatihan berguna dalam menyelesaikan
pekerjaanTujuan
19 Tujuan pelatihan berguna dalam menyelesaikanpekerjaan
20 Tujuan dapat dicapai sesuai kondisi-kondisiyang ingin dicapai
21 Pelatihan dapat meningkatkan keterampilan danpengetahuan
22 Pelatihan dapat membentuk tingkah lakupetugas
102
Tabel 2. Variabel Keselamatan dan Kesehatan KerjaNo Membuat Kondisi Kerja yang Aman SS S N TS STS23 Institusi selalu menyediakan pelindung kerja seperti
helm, sepatu boots, sarung tangan, masker, kapakkecil dll untuk menghindari kecelakaan kerja
24 Armada pemadam kebakaran dalam kondisi baik danlayak pakai
25 Melakukan pemeliharaan fasilitas bersama-sama26 Terdapat prosedur untuk bertindak secara aman
dalam bekerja27 Semua bagian dari peralatan berbahaya telah diberi
suatu tanda peringatan28 Petugas mampu menggunakan peralatan sesuai
petunjuk yang amanPendidikan dan Pelatihan SS S N TS STS
29 Institusi memberikan pelatihan bagi setiap petugaspemadam untuk bertindak secara aman
30 Institusi memberikan pendidikan mengenaipentingnya K3 dalam pencegahan kecelakaan
31 Melalui pendidikan yang saya diperoleh dapatmengendalikan praktek yang tidak aman
Penciptaan Lingkungan Kerja yang Sehat32 Setiap petugas melakukan pemeliharaan kebersihan
lingkungan kerja33 Petugas mampu menjaga kesehatan dirinya dari
kelelahan34 Lingkungan kerja yang sehat dapat meningkatkan
produktivitasPelayanan Kebutuhan Karyawan
35 Adanya kegiatan apel pagi untuk penyampaianinformasi bagi petugas
36 Terdapat kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaranpetugas
37 Terdapat kegiatan kebutuhan rohani bagi petugas38 Tersedianya kamar mandi, ruang ganti pakaian dan
tempat istirahat bagi petugasPelayanan Kesehatan
39 Tersedianya obat-obatan untuk pertolongan pertamaapabila terjadi kecelakaan
40 Tersedianya obat-obatan bagi petugas yang sakitketika bekerja
41 Tersedianya jaminan kesehatan kepada setiap petugas
103
pemadam kebakaran42 Petugas yang mengalami kecelakaan kerja akan
dirujuk ke rumah sakit yang ditentukan
Table 3. Variabel Kinerja
No Kualitas Pekerjaan SS S N TS STS43 Saya memiliki kualitas yang baik dalam
pengetahuan pemadaman kebakaran44 Kemampuan yang saya miliki sesuai dengan
standar kualitas pekerjaan45 Petugas dapat memenuhi waktu tanggap 15
menit sesuai standar46 Petugas bertanggung jawab terhadap
kelengkapan alat pemadam kebakaranJumlah Pekerjaan
47 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuaidengan kemampuan
48 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai denganketerampilan yang diberikan
Ketepatan Waktu49 Saya mampu menyelesaikan tugas tepat waktu50 Saya dapat mempergunakan waktu semaksimal
mungkin dalam bekerja51 Saya mampu bekerja dengan standar yang
telah ditetapkanKehadiran
52 Saya mengetahui aturan kehadiran dalambekerja
53 Saya hadir kerja tepat waktu54 Saya akan memberikan keterangan apabila
tidak hadir dalam bekerjaKemampuan Kerja Sama
55 Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerjasatu tim
56 Saya menyadari kerja sama yang baik dalamsatu tim dapat memudahkan penyelesaianpekerjaan
TERIMA KASIH
104
Data Hasil Kuesioner Penelitian
Variabel Pelatihan (X1)
No.X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11
X1.12
X1.13
X1.14
X1.15
X1.16
X1.17
X1.18
X1.19
X1.20
X1.21
X1.22
TOTAL
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 92
2 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 96
3 5 4 4 5 4 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 93
4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 5 5 90
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 90
6 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
8 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
9 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 91
10 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 102
11 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 81
12 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 85
13 4 5 5 2 2 2 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 89
14 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 98
15 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
16 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 3 4 5 85
17 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 94
18 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
105
21 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 90
22 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 103
23 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 94
24 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
26 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 99
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 95
29 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 98
30 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 92
31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 86
32 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 92
33 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 88
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 98
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 87
36 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 103
37 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 97
38 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 102
39 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
40 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 88
41 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
42 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 92
43 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
44 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 95
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 93
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 91
106
47 3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 3 4 4 5 5 5 95
48 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 99
49 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 101
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
51 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
52 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 96
53 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 104
54 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 4 5 98
55 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109
56 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 101
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
58 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 106
59 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 101
60 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 84
61 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 95
62 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 85
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
64 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 93
65 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 102
66 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 5 90
67 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 91
68 5 5 5 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
69 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 100
70 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 92
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
72 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 78
107
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
74 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 95
75 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 92
76 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 100
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
108
Data Hasil Kuesioner Penelitian
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
No.X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
X2.13
X2.14
X2.15
X2.16
X2.17
X2.18
X2.19
X2.20
TOTAL
1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 86
2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 92
3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 89
4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 83
5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 86
6 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 86
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
8 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 86
10 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 87
11 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 69
12 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 82
13 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 77
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 79
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 79
16 3 3 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 2 72
17 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 95
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 99
19 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 97
20 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 83
109
21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 74
22 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 90
23 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 68
24 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
25 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 97
27 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 81
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 94
30 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 88
31 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 72
32 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 92
33 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 86
34 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 93
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
36 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 96
37 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 90
38 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
39 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 81
40 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96
41 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 80
42 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 82
43 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 88
44 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 85
45 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 93
110
46 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
47 4 2 2 2 5 5 4 4 4 2 5 4 2 2 4 2 3 5 4 3 68
48 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 87
49 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 92
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 86
51 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 84
52 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 94
53 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 89
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 92
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
56 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 99
59 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 91
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 83
61 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
62 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 92
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
64 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 93
66 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 2 68
67 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 76
68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 89
69 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 85
70 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 89
111
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
72 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
74 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 3 85
75 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 99
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 78
112
Data Hasil Kuesioner Penelitian
Variabel Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Y)
No. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 TOTAL
1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 60
3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 66
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 51
5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 62
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
8 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
9 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 61
10 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 65
11 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 50
12 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 61
13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 56
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 54
16 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 47
17 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 64
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
21 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57
22 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 67
113
23 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 48
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
25 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 62
26 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 66
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 68
28 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
29 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 57
30 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 59
31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 54
32 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 61
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
34 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 67
35 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 54
36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 65
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 58
38 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 63
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
41 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 3 3 60
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57
43 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 59
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 59
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 68
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
47 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 62
48 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 66
114
49 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 65
50 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 5 5 53
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
53 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 65
54 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 59
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
58 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 67
59 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
60 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 46
61 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 61
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 69
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
64 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58
65 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 61
66 5 3 5 2 4 2 4 2 4 3 4 2 5 3 48
67 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 63
68 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 58
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 69
70 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 59
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
74 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 52
115
75 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
76 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 64
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 58
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pelatihan 77 67 110 93.84 7.384
K3 77 68 100 85.86 7.887
Kinerja 77 42 70 60.21 6.558
Valid N (listwise) 77
Hasil Uji Validitas
Variabel Pelatihan (X1)
Correlations
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022 TOTAL
VAR0000
PearsonCorrelation
1 .561**
.407**
.417**
.294**
.334**
.146
.369**
.299**
.065
.087
.185
.185
.122
.276*
.307**
.393**
.260*
.365**
.278*
.179
.193 .484**
116
1 Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.010
.003
.207
.001
.008
.573
.451
.106
.106
.289
.015
.007
.000
.022
.001
.015
.120
.092 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00002
PearsonCorrelation
.561** 1 .60
5**.492**
.210
.449**
.209
.520**
.453**
.455**
.193
.284*
.284*
.468**
.340**
.527**
.481**
.326**
.623**
.526**
.417**
.408** .710**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.066
.000
.068
.000
.000
.000
.093
.012
.012
.000
.003
.000
.000
.004
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00003
PearsonCorrelation
.407**
.605** 1 .45
5**.16
5.340**
.140
.512**
.447**
.365**
.261*
.279*
.279*
.306**
.260*
.428**
.230*
.249*
.365**
.414**
.258*
.316** .580**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.151
.003
.224
.000
.000
.001
.022
.014
.014
.007
.022
.000
.044
.029
.001
.000
.024
.005 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00004
PearsonCorrelation
.417**
.492**
.455** 1 .48
5**.550**
.417**
.378**
.301**
.380**
.134
.366**
.366**
.403**
.237*
.226*
.287*
.197
.332**
.267*
.411**
.398** .615**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.008
.001
.246
.001
.001
.000
.038
.048
.011
.085
.003
.019
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00005
PearsonCorrelation
.294**
.210
.165
.485** 1 .57
4**.601**
.440**
.180
.152
.178
.320**
.320**
.151
.145
.153
.178
.113
.145
.182
.209
.147 .449**
Sig. (2-tailed)
.010
.066
.151
.000
.000
.000
.000
.117
.187
.122
.005
.005
.191
.209
.184
.122
.329
.208
.112
.069
.202 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00006
PearsonCorrelation
.334**
.449**
.340**
.550**
.574** 1 .46
4**.570**
.177
.384**
.280*
.367**
.367**
.423**
.265*
.479**
.315**
.238*
.217
.386**
.303**
.371** .635**
Sig. (2-tailed)
.003
.000
.003
.000
.000
.000
.000
.123
.001
.014
.001
.001
.000
.020
.000
.005
.037
.058
.001
.007
.001 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00007
PearsonCorrelation
.146
.209
.140
.417**
.601**
.464** 1 .38
0**.23
2*.25
5*.13
8.464**
.464**
.237*
.237*
.260*
.347**
.344**
.269*
.078
.250*
.211 .503**
Sig. (2-tailed)
.207
.068
.224
.000
.000
.000
.001
.043
.025
.231
.000
.000
.038
.038
.022
.002
.002
.018
.498
.028
.065 .000
117
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00008
PearsonCorrelation
.369**
.520**
.512**
.378**
.440**
.570**
.380** 1 .21
9.376**
.096
.303**
.303**
.393**
.176
.393**
.336**
.247*
.367**
.326**
.360**
.397** .607**
Sig. (2-tailed)
.001
.000
.000
.001
.000
.000
.001
.056
.001
.408
.007
.007
.000
.126
.000
.003
.031
.001
.004
.001
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00009
PearsonCorrelation
.299**
.453**
.447**
.301**
.180
.177
.232*
.219 1 .54
0**.404**
.479**
.479**
.432**
.244*
.435**
.486**
.450**
.511**
.494**
.512**
.522** .663**
Sig. (2-tailed)
.008
.000
.000
.008
.117
.123
.043
.056
.000
.000
.000
.000
.000
.032
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00010
PearsonCorrelation
.065
.455**
.365**
.380**
.152
.384**
.255*
.376**
.540** 1 .40
0**.393**
.393**
.574**
.254*
.410**
.478**
.410**
.432**
.546**
.649**
.662** .687**
Sig. (2-tailed)
.573
.000
.001
.001
.187
.001
.025
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.026
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00011
PearsonCorrelation
.087
.193
.261*
.134
.178
.280*
.138
.096
.404**
.400** 1 .42
8**.428**
.361**
.404**
.498**
.313**
.368**
.275*
.406**
.364**
.349** .516**
Sig. (2-tailed)
.451
.093
.022
.246
.122
.014
.231
.408
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.006
.001
.015
.000
.001
.002 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00012
PearsonCorrelation
.185
.284*
.279*
.366**
.320**
.367**
.464**
.303**
.479**
.393**
.428** 1 1.0
00**.648**
.205
.405**
.425**
.456**
.482**
.353**
.467**
.452** .692**
Sig. (2-tailed)
.106
.012
.014
.001
.005
.001
.000
.007
.000
.000
.000
.000
.000
.073
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00013
PearsonCorrelation
.185
.284*
.279*
.366**
.320**
.367**
.464**
.303**
.479**
.393**
.428**
1.000** 1 .64
8**.20
5.405**
.425**
.456**
.482**
.353**
.467**
.452** .692**
Sig. (2-tailed)
.106
.012
.014
.001
.005
.001
.000
.007
.000
.000
.000
.000
.000
.073
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
118
VAR00014
PearsonCorrelation
.122
.468**
.306**
.403**
.151
.423**
.237*
.393**
.432**
.574**
.361**
.648**
.648** 1 .16
2.544**
.553**
.592**
.633**
.467**
.501**
.555** .730**
Sig. (2-tailed)
.289
.000
.007
.000
.191
.000
.038
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.158
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00015
PearsonCorrelation
.276*
.340**
.260*
.237*
.145
.265*
.237*
.176
.244*
.254*
.404**
.205
.205
.162 1 .43
5**.434**
.319**
.365**
.232*
.337**
.395** .486**
Sig. (2-tailed)
.015
.003
.022
.038
.209
.020
.038
.126
.032
.026
.000
.073
.073
.158
.000
.000
.005
.001
.042
.003
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00016
PearsonCorrelation
.307**
.527**
.428**
.226*
.153
.479**
.260*
.393**
.435**
.410**
.498**
.405**
.405**
.544**
.435** 1 .55
3**.490**
.484**
.539**
.465**
.437** .699**
Sig. (2-tailed)
.007
.000
.000
.048
.184
.000
.022
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00017
PearsonCorrelation
.393**
.481**
.230*
.287*
.178
.315**
.347**
.336**
.486**
.478**
.313**
.425**
.425**
.553**
.434**
.553** 1 .62
8**.677**
.518**
.528**
.565** .723**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.044
.011
.122
.005
.002
.003
.000
.000
.006
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00018
PearsonCorrelation
.260*
.326**
.249*
.197
.113
.238*
.344**
.247*
.450**
.410**
.368**
.456**
.456**
.592**
.319**
.490**
.628** 1 .65
7**.418**
.492**
.512** .652**
Sig. (2-tailed)
.022
.004
.029
.085
.329
.037
.002
.031
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.005
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00019
PearsonCorrelation
.365**
.623**
.365**
.332**
.145
.217
.269*
.367**
.511**
.432**
.275*
.482**
.482**
.633**
.365**
.484**
.677**
.657** 1 .63
1**.586**
.558** .748**
Sig. (2-tailed)
.001
.000
.001
.003
.208
.058
.018
.001
.000
.000
.015
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
119
VAR00020
PearsonCorrelation
.278*
.526**
.414**
.267*
.182
.386**
.078
.326**
.494**
.546**
.406**
.353**
.353**
.467**
.232*
.539**
.518**
.418**
.631** 1 .54
0**.528** .683**
Sig. (2-tailed)
.015
.000
.000
.019
.112
.001
.498
.004
.000
.000
.000
.002
.002
.000
.042
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00021
PearsonCorrelation
.179
.417**
.258*
.411**
.209
.303**
.250*
.360**
.512**
.649**
.364**
.467**
.467**
.501**
.337**
.465**
.528**
.492**
.586**
.540** 1 .77
2** .718**
Sig. (2-tailed)
.120
.000
.024
.000
.069
.007
.028
.001
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.003
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00022
PearsonCorrelation
.193
.408**
.316**
.398**
.147
.371**
.211
.397**
.522**
.662**
.349**
.452**
.452**
.555**
.395**
.437**
.565**
.512**
.558**
.528**
.772** 1 .730**
Sig. (2-tailed)
.092
.000
.005
.000
.202
.001
.065
.000
.000
.000
.002
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77TOTAL
PearsonCorrelation
.484**
.710**
.580**
.615**
.449**
.635**
.503**
.607**
.663**
.687**
.516**
.692**
.692**
.730**
.486**
.699**
.723**
.652**
.748**
.683**
.718**
.730** 1
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
120
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
CorrelationsVAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
TOTAL
VAR00001
PearsonCorrelation
1 .698**
.568**
.583**
.364**
.546**
.491**
.535**
.526**
.263* .185 .300
**.292
*.282
*.387
**.287
*.403
**.426
**.349
**.469
**.669*
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .021 .107 .008 .010 .013 .001 .011 .000 .000 .002 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00002
PearsonCorrelation
.698** 1 .808
**.665
**.453
**.498
**.436
**.576
**.530
**.374
**.229
*.343
**.377
**.334
**.368
**.509
**.581
**.406
**.394
**.487
**.755*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .045 .002 .001 .003 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00003
PearsonCorrelation
.568**
.808** 1 .664
**.561
**.509
**.438
**.589
**.534
**.429
**.231
*.400
**.327
**.380
**.352
**.550
**.499
**.397
**.366
**.452
**.750*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .043 .000 .004 .001 .002 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00004
PearsonCorrelation
.583**
.665**
.664** 1 .449
**.573
**.286
*.389
**.427
**.443
** .184 .328**
.373**
.446**
.409**
.444**
.450**
.245*
.408**
.480**
.697*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .000 .109 .004 .001 .000 .000 .000 .000 .032 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00005
PearsonCorrelation
.364**
.453**
.561**
.449** 1 .654
**.240
*.430
**.516
** .195 .400**
.387** .172 .210 .388
** .198 .376**
.391**
.323**
.319**
.594*
*
Sig. (2-tailed)
.001 .000 .000 .000 .000 .036 .000 .000 .090 .000 .001 .135 .067 .000 .084 .001 .000 .004 .005 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
121
VAR00006
PearsonCorrelation
.546**
.498**
.509**
.573**
.654** 1 .338
**.538
**.660
**.241
*.253
*.313
**.260
*.233
*.463
** .208 .509**
.423**
.410**
.400**
.672*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .035 .026 .006 .023 .041 .000 .070 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00007
PearsonCorrelation
.491**
.436**
.438**
.286*
.240*
.338** 1 .695
**.540
** .103 .136 .230* .182 .273
*.335
**.364
**.263
*.293
**.234
*.244
*.519*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .012 .036 .003 .000 .000 .375 .237 .044 .114 .016 .003 .001 .021 .010 .041 .032 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00008
PearsonCorrelation
.535**
.576**
.589**
.389**
.430**
.538**
.695** 1 .698
**.291
*.235
*.351
**.305
**.272
*.389
**.469
**.381
**.481
**.361
**.435
**.693*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .010 .040 .002 .007 .017 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00009
PearsonCorrelation
.526**
.530**
.534**
.427**
.516**
.660**
.540**
.698** 1 .395
**.424
**.463
**.318
**.280
*.575
**.408
**.537
**.644
**.480
**.529
**.775*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00010
PearsonCorrelation
.263*
.374**
.429**
.443** .195 .241
* .103 .291*
.395** 1 .323
**.437
**.554
**.499
**.437
**.414
**.453
**.287
*.584
**.526
**.624*
*
Sig. (2-tailed)
.021 .001 .000 .000 .090 .035 .375 .010 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00011
PearsonCorrelation
.185
.229*
.231* .184 .400
**.253
* .136 .235*
.424**
.323** 1 .743
**.430
**.360
**.499
**.250
*.356
**.522
**.382
**.390
**.553*
*
Sig. (2-tailed)
.107 .045 .043 .109 .000 .026 .237 .040 .000 .004 .000 .000 .001 .000 .029 .001 .000 .001 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
122
VAR00012
PearsonCorrelation
.300**
.343**
.400**
.328**
.387**
.313**
.230*
.351**
.463**
.437**
.743** 1 .518
**.499
**.467
**.406
**.428
**.429
**.472
**.452
**.663*
*
Sig. (2-tailed)
.008 .002 .000 .004 .001 .006 .044 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00013
PearsonCorrelation
.292*
.377**
.327**
.373** .172 .260
* .182 .305**
.318**
.554**
.430**
.518** 1 .786
**.592
**.485
**.483
** .223 .422**
.439**
.637*
*
Sig. (2-tailed)
.010 .001 .004 .001 .135 .023 .114 .007 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .051 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00014
PearsonCorrelation
.282*
.334**
.380**
.446** .210 .233
*.273
*.272
*.280
*.499
**.360
**.499
**.786
** 1 .645**
.576**
.392**
.225*
.374**
.313**
.620*
*
Sig. (2-tailed)
.013 .003 .001 .000 .067 .041 .016 .017 .014 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .049 .001 .006 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00015
PearsonCorrelation
.387**
.368**
.352**
.409**
.388**
.463**
.335**
.389**
.575**
.437**
.499**
.467**
.592**
.645** 1 .516
**.484
**.495
**.443
**.511
**.723*
*
Sig. (2-tailed)
.001 .001 .002 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00016
PearsonCorrelation
.287*
.509**
.550**
.444** .198 .208 .364
**.469
**.408
**.414
**.250
*.406
**.485
**.576
**.516
** 1 .412**
.345**
.368**
.455**
.644*
*
Sig. (2-tailed)
.011 .000 .000 .000 .084 .070 .001 .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00017
PearsonCorrelation
.403**
.581**
.499**
.450**
.376**
.509**
.263*
.381**
.537**
.453**
.356**
.428**
.483**
.392**
.484**
.412** 1 .555
**.553
**.570
**.728*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .001 .000 .021 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
123
VAR00018
PearsonCorrelation
.426**
.406**
.397**
.245*
.391**
.423**
.293**
.481**
.644**
.287*
.522**
.429** .223 .225
*.495
**.345
**.555
** 1 .486**
.588**
.658*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .032 .000 .000 .010 .000 .000 .012 .000 .000 .051 .049 .000 .002 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00019
PearsonCorrelation
.349**
.394**
.366**
.408**
.323**
.410**
.234*
.361**
.480**
.584**
.382**
.472**
.422**
.374**
.443**
.368**
.553**
.486** 1 .653
**.688*
*
Sig. (2-tailed)
.002 .000 .001 .000 .004 .000 .041 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00020
PearsonCorrelation
.469**
.487**
.452**
.480**
.319**
.400**
.244*
.435**
.529**
.526**
.390**
.452**
.439**
.313**
.511**
.455**
.570**
.588**
.653** 1 .740*
*
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .005 .000 .032 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77TOTAL
PearsonCorrelation
.669**
.755**
.750**
.697**
.594**
.672**
.519**
.693**
.775**
.624**
.553**
.663**
.637**
.620**
.723**
.644**
.728**
.658**
.688**
.740** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
124
Variabel Kinerja Petugas Pemadam Kebakaran (Y)
CorrelationsVAR0000
1VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
TOTAL
VAR00001
PearsonCorrelation
1 .746** .524** .481** .504** .452** .577** .446** .539** .343** .398** .362** .441** .181 .648**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .001 .000 .115 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00002
PearsonCorrelation
.746** 1 .549** .628** .625** .598** .624** .562** .615** .486** .427** .506** .432** .308** .759**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00003
PearsonCorrelation
.524** .549** 1 .602** .606** .470** .534** .441** .534** .503** .477** .517** .637** .262* .709**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .021 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00004
PearsonCorrelation
.481** .628** .602** 1 .626** .675** .516** .720** .542** .599** .586** .678** .565** .567** .827**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00005
PearsonCorrelation
.504** .625** .606** .626** 1 .648** .728** .655** .618** .504** .561** .569** .511** .422** .803**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
125
VAR00006
PearsonCorrelation
.452** .598** .470** .675** .648** 1 .658** .750** .569** .609** .518** .610** .411** .488** .798**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00007
PearsonCorrelation
.577** .624** .534** .516** .728** .658** 1 .794** .788** .660** .591** .581** .366** .318** .818**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .005 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00008
PearsonCorrelation
.446** .562** .441** .720** .655** .750** .794** 1 .741** .664** .600** .751** .329** .465** .845**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00009
PearsonCorrelation
.539** .615** .534** .542** .618** .569** .788** .741** 1 .740** .651** .639** .419** .360** .823**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00010
PearsonCorrelation
.343** .486** .503** .599** .504** .609** .660** .664** .740** 1 .756** .648** .450** .474** .792**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00011
PearsonCorrelation
.398** .427** .477** .586** .561** .518** .591** .600** .651** .756** 1 .589** .645** .531** .779**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77
126
VAR00012
PearsonCorrelation
.362** .506** .517** .678** .569** .610** .581** .751** .639** .648** .589** 1 .392** .441** .792**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00013
PearsonCorrelation
.441** .432** .637** .565** .511** .411** .366** .329** .419** .450** .645** .392** 1 .594** .663**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77VAR00014
PearsonCorrelation
.181 .308** .262* .567** .422** .488** .318** .465** .360** .474** .531** .441** .594** 1 .599**
Sig. (2-tailed) .115 .006 .021 .000 .000 .000 .005 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77TOTAL Pearson
Correlation
.648** .759** .709** .827** .803** .798** .818** .845** .823** .792** .779** .792** .663** .599** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77 77**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
116
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Pelatihan (X1)
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items.930 22
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items.944 20
Variabel Kinerja Pemadam Kebakaran (Y)
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items.944 14
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
117
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Hasil Uji Hetrokedastisitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 77
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.50206633
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .083
Negative -.038
Test Statistic .083
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
118
Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 22.514 14.476 1.555 .124
LN_PELATIHAN-4.714 3.521 -.180
-
1.339.185 .725 1.380
LN_KESELAMATAN .143 2.996 .006 .048 .962 .725 1.380
a. Dependent Variable: RES_2
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
tSig
.
CollinearityStatistics
BStd.Error Beta
Tolerance VIF
1 (Constant) -1.34
57.137 -
.188.85
1
Pelatihan .249 .086 .277 2.885
.005 .689 1.45
1Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 .535 5.56
6.00
0 .689 1.451
a. Dependent Variable: Kinerja
119
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) -1.345 7.137 -.188 .851
Pelatihan .249 .086 .277 2.885 .005Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja .445 .080 .535 5.566 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 1728.262 2 864.131 41.512 .000b
Residual 1540.414 74 20.816Total 3268.675 76
a. Dependent Variable: Kinerjab. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihan
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .727a .529 .516 4.56250 2.250
a. Predictors: (Constant), Keselamatan_dan_Kesehatan_kerja, Pelatihanb. Dependent Variable: Kinerja