KAITAN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT DENGAN KESELAMATAN PASIEN
Alat2 keselamatan
description
Transcript of Alat2 keselamatan
Alat Pelindung Diri (APD)Posted by Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja on Saturday, May 19, 2012
Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu keharusan bagi para pekerja yang mempunyai resiko yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. APD secara definisi dapat diartikan Alat bantu
perlindungan diri untuk mengurangi dan mencegah terhadap resiko dan bahaya yang ditimbulkan saat
melakukan pekerjaan
Dasar hukum mengenai APD : UU No 1 Th 1970 Ps 14 c yang berbunyi :
“Pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma-cuma semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tk yang
berada di bawahnya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tsb disertai dg
petunjuk2 yg diperlukan menurut pegawai pengawas atau ahli K3”.
Pertanyaan sederhana yang perlu dipertimbangkan sebelum menyediakan APD adalah
a. Apakah ditempat kerja ditemukan bahaya yang mengharuskan tenaga kerja memakai alat pelindung diri ?
b. Alat pelindung apa saja yang harus dipakai oleh tenaga kerja ?
Dan Berikut adalah jenis-jenis alat pelindung diri (APD)
Alat Pelindung Kepala
Helmet (topi pengaman) dipakai bagi tk yg melakukan pekerjaan dengan bahaya :
Kejatuhan benda
Terbentur oleh benda keras
Panas radiasi, api dan percikan bahan- bahan kimia
Safety Helmet harus memenuhi syarat :
Tahan terhadap pukulan/benturan
tidak mudah terbakar
tahan terhadap perubahan cuaca
tidak menghantarkan listrik
ringan dan mudah dibersihkan
Alat Pelindung Mata (eye guard)
Kaca mata berfungsi untuk :
Melindungi mata dari percikan bahan-bahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang melayang
diudara
Pemaparan gas atau uap yang dapat menyebabakan iritasi pada mata, radiasi gel. Elektromagnetik,
benturan atau pukulan benda-benda keras
Kaca mata digunakan pada waktu :
Mengelas
Menggerinda
Mengerjakan bahan-bahan kimia berbahaya
Alat pelindung telinga
Dipakai untuk melindungi telinga dari bahaya
Suara yang bising
Percikan api atau logam panas
Benda-benda kecil yang berterbangan
Alat pelindung telinga dibagi menjadi :
Ear plug ( sumbat telinga )
Keuntungan ear plug
Mudah dibawa karena ukurannya kecil
Lebih nyaman dipakai di tempat kerja yang panas
Tidak membatasi gerakan kepala
Harganya murah
Tidak dipengaruhi oleh pemakaian kaca mata, tutup kepala dan anting-anting
Kerugian ear plug
Untuk pemasangan yang tepat, ear plug memerlukan waktu yang lebih lama dari ear muff
Tingkat proteksi yang diberikan oleh ear plug lebih kecil dari ear muff
Sulit dipantau oleh pengawas apakah tenaga kerja memakai ear plug atau tidak karena ukurannya kecil.
Ear plug hanya dapat dipakai oleh tenaga kerja yang telinganya sehat
Bila tenaga kerja menggunakan tangan yang kotor pada saat memasang ear plug maka kemungkinan
dapat menyebabkan peradangan pada kulit saluran telinga
Ear muff ( tutup telinga )
Keuntungan ear muff
Atenuasi suara lebih besar dari ear plug
Satu jenis ukuran ear muff dapat dipakai oleh semua pekerja dengan ukuran telinga yg berbeda
Pemakaiannya mudah dipantau oleh pengawas
Dapat dipakai oleh pekerja yg menderita penyakit infeksi telinga yg ringan
Kerugian ear muff
Tidak nyaman dipakai di tempat kerja yg panas
Efektifitas dr ear muff dipengaruhi oleh pemakaian kaca mata, tutup kepala dan anting-anting
Penyimpanannya lebih sulit
Dapat membatasi gerakan kepala di tempat kerja yg sempit
Harganya lebih mahal
Pada pemakaian yg terlalu sering dapat menyebabkan daya atenuasi suara menurun.
Alat pelindung pernapasan ( Respirator )
Dalam pemilihan alat pelindung pernapasan, perlu diketahui :
Apakah kontaminan berbentuk gas, uap, mist (kabut), fumes, debu atau kombinasi dari berbagai kontaminan ?
Seberapa besar kadar kontaminan ?
Berapakah NAB kontaminan ?
Apakah kontaminan pada tenaga kerja dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata ?
Apakah kadar kontaminan sangat tinggi sehingga dapat membahayakan tenaga kerja pada pemaparan yang
singkat?
Alat pelindung pernapasan menurut fungsinya ada dua
1. Air Purifying Respirators
Untuk melindungi pernapasan dari debu, gas, uap, mist, fumes, asap dan fog.
2. Air Suplied respirators
Melindungi pernapasan dari zat kimia yang sangat toksik atau kekurangan O2 dengan mensuplai udara atau
oksigen kepada pemakainya.
Alat Pelindung Tangan ( Sarung Tangan )
Untuk memilih sarung tangan yg tepat perlu dipertimbangkan
Bahaya yang terpapar : bahan kimia, benda panas/dingin, tajam atau kasar
Daya tahannya terhadap bahan kimia
kepekaan yg diperlukan dlm melakukan pekerjaan
Bagian tangan yg harus dilindungi
Sarung tangan dibedakan
Sarung tangan kulit berlengan panjang Fungsinya melindungi jari tangan dan lengan dari benda-benda
yang berterbangan
Sarung tangan asbes berlengan panjang. Fungsinya melindungi jari, tangan danlengan dari
percikanapi atau logam
Sarung tangan plastik, karet berlengan panjang. Fungsinya melindungi jari, tangan dan lengan dari
bahaya gas, asap, fumes, cairan dan bahan - bahan kimia
Sarung tangan kulit dilapisi oleh logam berlengan panjang. Fungsinya melindungi jari, tangan dan
lengan dari terpotong atau tergosok
sarung tangan karet tahan sampai 10.000 volt selama 3 menit. Fungsinya melindungi Melindungi jari,
tangan, lengan dari listrik
Sarung tangan karet dilapisi timah hitam. Fungsinya melindungi jari, tangan, lengan dari penyinaran
radioaktif.
Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes)
Fungsinya melindungi kaki dari kejatuhan benda, tumpahan/percikan bahan kimia, cairan panas dan tertusuk
benda tajam.
Dilarang menggunakan sandal atau sepatu yang memakai paku pada alasnya, terutama ditempat-tempat yang
dapat menimbulkan api karena gesekan.
Beberapa jenis sepatu
a. Sepatu steel box toe
Melindungi pergelangan kaki, kaki dan jari kaki dari benda- benda berat
b. Sepatu kulit
Melindungi mata kaki, kaki dari percikan api atau logam
c. Sepatu karet, plastik
Melindungi mata kaki, kaki dari cairan, dan benda-benda kimia
d. Sepatu bot karet
Melindungi kaki, tungkai dari basah karena air
e. Sepatu anti slip
Melindungi kaki dari terpeleset atau jatuh
f. Sepatu dilapisi baja
Melindungi kaki dari terpotong, tergosok dan percikan api.
Pakaian Pelindung
Digunakan untuk melindungi tubuh dari kotoran, percikan, paparan bahan kimia maupun gesekan benda
berbahaya
Tali dan sabuk pengaman
Fungsinya digunakan pada pekerjaan memanjat, mendaki dan konstruksi bangunan dan dapat juga digunakan
untuk menolong korban kecelakaan, yang terjadi pada sumur atau tangki
Kerja Selamat dengan Alat Pelindung Diri
26DEC2011 Leave a comment
by ariwirahyaniari in Uncategorized
Bahaya yang mungkin bisa terjadi dilingkungan kerja baik karena factor fisik
kimiawi, biologi, psiologi dan psychologi perlu untuk dikendalikan sedemikian
rupa sehingga terwujud suatu lingkungan kerja yang dapat memberi rasa aman, nyaman dan sehat bagi pekerja atau orang yang berada dilingkungan kerja. Berbagai upaya pencegahan ( teknis maupun administrasi dengan
pendekatan IPTEK yang sangat dianjurkan ) dilakukan untuk mengatasi /
mengurangi terjadinya risiko / bahaya yang dapat dialami oleh pekerja /
manusia yang terdapat di lingkungan kerja, namun belum cukup membantu
mencegah / mengurangi terjadinya risiko celaka, sehingga sangat dianjurkan
bagi pekerja yang berada dilingkungan kerja berbahaya untuk harus
menggunakan alat pelindung diri guna, sekalipun ini merupakan upaya
pencegahan yang terakhir untuk harus dilaksanakan.
Dalam beberapa buku dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Alat Pelindung
Diri ( APD ) yaitu sekumpulan alat yang digunakan oleh pekerja / orang kerja /
orang yang berada ditempat kerja dengan maksud untuk melindungi
sebahagian / keseluruhan dari anggota tubuhnya terhadap risiko kemungkinan
terjadinya risiko bahaya / celaka yang terdapat di tempat kerja
Upaya untuk menjauhkan pekerja dari risiko kemungkinan terjadinya bahaya
akibat kerja adalah merupakan salah satu usaha yang harus dipenuhi /
diwujudkan bagi setiap pemilik / penanggung jawab dari tempat kerja untuk
memberikan rasa aman, nyaman dan sehat bagi pekerja selama berada
ditempat kerja agar produktivitas kerja meningkat. Organ tubuh yang rentan
untuk mendapat celaka bersumber dari luar antara lain :
1. Mata
2. Telinga dan
3. Kulit
Sementara untuk pencemaran udara upaya perlindungan yang harus dilakukan
adalah terhadap pernapasan dengan cara menutup alat pernapasan
menggunakan alat yang bersih dan mengkondisikan agar tersedia udara bersih
ditempat kerja. Perlindungan organ tubuh yang rentan terhadap celaka dengan
menggunakan alat pelindung diri, maka yang harus diingat / dipenuhi adalah
alat pelindung diri yang sesuai dengan tujuan ( bidang kerja ) dan memenuhi
standard.
1. MACAM – MACAM ALAT PELINDUNG DIRI :
1. Alat pelindung kepala :
Alat pelindung kepala dapat berupa topi pelindung (Safety
Helmet), supayakepala terlindungi dari :1. Kecelakaan akibat terkena pukulan / terbentur benda tajam atau benda
keras yang terjatuh / melayang / meluncur yang dapat menyebabkan terjadinya luka tergores, terpotong, tertusuk, terpukul
2. Sengatan arus listrik, bahan / benda panas / radiasi, dan bahan kimia korossif.
3. Kerontokan rambut akibat terkena / tergiling mesin produksi yang cara kerjanya berputar.
4. Kotoran / debu sebagai akibat dari aktivitas pekerja..
Jenis / macam alat pelindung kepala
Face shield
Helm umum
Cover neck
Organ tubuh pada
bagian kepala terdiri dari
Pipi untuk merasa sentuhan
Otak untuk berfikir
Mulut untuk masukkan makan / minum
Hidung untuk menciumbau
Helm tahan panasHelm pemadam
Helm dengan permukaan kaku dan tahan benturan kekepala
Sistem suspensi / pegas dalam helm sebagai peredam listrik
Telinga untuk mendengar
Bentuk bahaya
yang dapat dialami kepala
Topi pengaman yang terbuat dari bakelite enak dipakai karena ringan, dan topi
ini mempunyai daya tahan terhadap benturan atau pukulan benda keras yang
Terbentur / tertimpaalat kerja
Terkena aliran listrik
Terkena percikan / tumpahan / tetesan
bahan kimia Terkena bahan gas berbahayaalat kerja
sangat tinggi serta tidak menyalurkan aliran listrik. Topi yang terbuat dari
bahancampuran fiberglass dan plastik adalah sangat tahan terhadap asam dan
basa.Tenaga kerja wanita dengan rambut yang panjang sering mengalami
kecelakaan akibat rambutnya terjerat dalam mesin yang terputar, dalam hal ini
tutup kepala terbuat dari kain dapat mencegah terjadinya kecelakaan tersebut.
Adapun jenis dari alat pelindung kepala antara lain helm, tutup kepala, dan
topi / Hats / Caps.
2. Alat pelindung mata
Penggunaan alat pelindung mata dan muka berfungsi untuk :
1. Melindungi mata dan muka dari bahaya / percikan / lemparan benda kecil berbahaya atau bahan panas yang terdapat dilingkungan kerja
2. Melindungi mata dan muka dari paparan cahaya / radiasi yang dapat merusak fungsi mata dan muka yang berasal dari sinar buatan / alami.
Perlu diketahui sebenarnya secara alamiah mata manusia telah dilengkapidengan berbagai pelindung misalnya :1. Tulang yang berfungsi untuk melindungi mata dari benturan atau pukulan
benda – benda keras, otot sekitar mata sehingga shock absorbers terhadap pukulan.
2. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari mengalirnya keringat yang bias lansung dapat mengenai mata.
3. Bulu mata yang berfungsi sebagai tirai pengaman yang menyebabkan mata menutup secara gerak refleks untuk menangkap partikel kecil, serangga atau berfungsi sebagai pelindung sinar yang menyilaukan.
Terdapat tiga alat pelindung mata yaitu :a. Kacamata pelindung dengan atau tanpa pelindung samping
Kacamata ( dengan atau tanpa pelindung samping } yang paling
banyak digunakan oleh pekerja karena nyaman untuk dipakai / digunakan untuk
melindungi mata dari partikel kecil yang melayang diudara, serta radiasi
gelombang elektromagnetik namun tidak dapat memberi jaminan mata aman
dari risiko terjadinya celaka. Kacamata jenis ini sangat cocok untuk melindungi
mata bila bahaya berenergi rendah, tetapi tersedia dalam berbagai ukuran
untuk mencocokkan dengan muka.
b. Kacamata dengan pelindung samping( goggles /pelindung mata )
Goggles sangat cocok untuk melindungi mata dari berbagai bahaya,
namun jenis dan bentuknya terbatas sesuai dengan pembuatnya misalnya :
jenis bahan kimia, debu , gas, – gas las, untuk keperluan umum dan logam cair.
Kaca mata goggles banyak digunakan oleh pekerja untuk melindungi mata
dari risiko bahaya akibat terpapar bahan kimia, gas debu, logam air, uap, dan
larutan, karena zat ini selain bisa membahayakan mata juga dapat
membahayakan saluran pernapasan dan kulit muka. Pemakaian kacamata
pengaman perlu dilengkapi dengan pemakaian respirator atau kerudung kepala (
hood } yang dapat melindungi seluruh bagian kepala dan leher. Pemakaian
Goggles biasanyakurang disenangi karena pekerja merasa tidak nyaman sebab
menutupi mata terlalu rapat sehingga tidak ada udara akibatnya lensa dari
kacamata bisa mengenbun. Untuk mengatasi hal ini maka lensa dari kacamata
dilapisi dengan bahan hidrofil atau diberi lubang ventilasi / udara.
Lensa kacamata maupun goggles berasal dari berbagai jenis bahan plastik (
polikarbonat, sellulose asetat } yang transparan atau kaca. Polikarbonatadalah
jenis plastik yang mempunyai daya tahan terhadap benturan Untuk melindungi
mata dari bahaya radiasi gelombang elektromagnetik non ionisasi ( infra
merah, dan ultra violet } lensa dari kacamata dilapisi dengan kobalt dan
diberi warna biru atau hijau karena bisa
mengurangi radiasi dan kesilauan.Kemampuan filter untuk menyerap panjang
gelombang tertentu selain tergantung pada kepadatannya juga tergantung
kepada bahan kimia penyusunnya. Terhadap radiasi gelombang elektromagnetik
yang mengion seperti sinar X maka kacamata dibuat dari bahan yang dilapisi
timah hitam
c. Kacamata pelindung mata dan muka ( tameng )
Tameng adalah alat pelindung yang cocok digunakan untuk melindungi mata
dan seluruh muka. Penggunaan tameng dapat dilakukan dengan cara :
-. Menggunakan tali untuk selanjutnya diikatkan pada kepala
-. Memegang menggunakan tangan
-. Dipasang / disatukan dengan helm
Kaca Mata
3. Alat pelindung telinga :Alat pelindung telinga dapat berupa :
Pelindung Mata dan Muka
a. Sumbat telingan / yang dimasukkan kedalam lubang telinga ( Earplug )Ukuran bentuk, posisi dan saluran telinga untuk tiap – tiap mahluk berbeda dan
bahkan antara kedua telinga dari individu yang sama tidak sama pula. Oleh
karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk dan posisi
saluran telinga berkisar antara 3 – 14 mm, dan yang terdapat banyak dipasaran
adalah ukuran 5 – 11 mm.
Saluran telinga umumnya berbentuk lonjong namun ada yang berbentuk bulat. Saluran telinga manusia umumnya tidak lurus, namun sebahagian kecil dapat
diketemukan berbentuk lurus. Sumbat telinga yang baik adalah yang hanya
dapat menahan frekuwensi suara tertentu, sedang frekuwensi komunikasi tidak
terganggu. Penggunaan sumbat telinga dengan baik dan benar dapat :
+. Mengurangi intensitas suara sebesar 10 – 15 dB.
+. Menahan frek.suara tertentu sementara utk suara pembicaran tdk merasa
terganggu
+. Ukuran sumbat telinga tidak cocok buat semua lubang telinga semua orang
baik kanan maupun kiri
Sumbat Telinga ( Ear Plug
b. Tutup telinga ( Ear muff )
4. Alat pelindung pernapasan.Alat pelindung pernapasan terbagi atas :
1. a. Air purifying respiratoring..Air purifying atau dikenal dengan nama respitor ini berfungsi untuk :
ü Membersihkan udara yang telah terkontaminasi yang akan dihirup oleh
pemakainya
ü Untuk melindungi seorang tenaga kerja dsri bahaya pernapasan oleg debu,
kabut asap gas dan uap.
1. b. Brathing apparature atau Air Supplay Respirator ( ASR )
Respirator ini tidak dilengkapi dengan filter maupun cartridge, melainkan alat
yang mensupply pemakainya dengan udara kompresi/udara baru dari tabung
oksigen. Standar minimum udara yg di supply:
No Jenis Gas Standard1 O2 19,5 % – 23,5 %
2 Hidrokarbon 5 mg/m3
3 CO 20 PPM
4 CO2 1.000 PPM
Adapun macan alat pernafasan brathing apparature atau air supplay respirator
terbagi atas
+. Salt Contaired Breathing Apparatus ( SCBA ) yang dibagi menjadi 2 ( dua )
jenis yaitu :
-. Open circuit SCBA.
Terdiri dari tabung udara bertekanan , saluran udara yang berdiameter dengan
ukuran yang kecil, alat pengatur tekanan dan penutup muka. Alat ini dapat
mensuplai udara kepada pemakainya selama 5 – 30 menit tergantung pada
ukuran tabung yang dipakai. SCBA yang dipakai untuk meloloskan diri dari
bahaya mensuplai udara kepada pemakainya selama 5 – 15 menit , bila
pemakainya melakukan aktivitas fisik yang berat akan mengurangi waktu
pemakaian yang sebesarnya.
-. Closed circuit Salt Contained Breathing Apparatus.
Adalah udara ekhalasinya tidak dikeluarkan melainkan digunakan kembali
setelah CO2 diabsorbsi oleh absorben yang terdapat dalam respirator ini, alat
ini juga dapat dipakaia maksimum selama 4 jam. Pada respirator ini oksigen
dilepaskan karena reaksi suatu jenis pestisida yang terdapat pada alat ini
dengan uap air dari udara pernapasan dan CO2 bereaksi dengan peroksida
menghasilkan garam
+. Air line respirator.Alat ini mensuplai udara dari selinder atau kompresor udara yang bertekanan
kepada pemakainya setelah tekanannya terlebih dahulu diatur oleh suatu alat
pengetur tekanan yang dipakai oleh pemakainya dan pada respirator ini oksigen
tidak boleh digunakan. Bila udara yang disuplai berasal dari kompresor udara
maka udar tersebut sebelumnya harus disaring. Bila kompresor udara diberi
pelumas ( lubrikasi ) maka perlu diperhatikan agar tidak menjadi pemanasan
yang berkelebihan karena karena hal ini dapat menyebabkan terjadinya gas CO,
Air line respirator umumnya kurang disenangi oleh karena berat dan saluran
udara penghubungnya (air line ) mudah kotor, terjepit, terpotong, dan terkait
sehingga aliran udara didalamnya terganggu. Disamping itu respirator ini dapat
mengurangi kebebasan gerak pemakaianya karena ia juga harus memakai tali
dan sabuk pengaman.
+. Hose Mask Respirator.
Udara disuplai kepada pemakainya melalui saluran udara penghubung ( hose )
yang mempunyai diameter besar lebih dari air line alat inipun dapat dilengkapi
dengan blower dengan tujuan untuk menambah kapasitas aliran udara dalam
hose yang berkecepatan maksimum mengalirnya dapat mencapai 150 l / menit.
Berbeda dengan air line respiratori karena respiratori ini dapat digunakan
dalam udara yang mengandung kontaminan yang dapat seketika
membahayakan jiwa pemakainya oleh karena pemakainya masih dapat
meloloskan diri apabila blower berfungsi. Oleh karena itu demi keselamatan
pemakainya maka disarankan agar selalu memakai SCBA tambahan untuk
dapatkan dalam keadaan darurat.
5. Alat pelindung tangan :a. Yang digunakan untuk melindungi sipemakai disebut sarung tangan protektif
( protective gloves ). Di Eropa persyaratan untuk semua alat pelindung diri
( personal protective equipment ) diatur oleh personal protective equipment
directive 86/689/EEC, untuk jenis sarung tangan ini dikelompokkan menjadi 3
( tiga ) kategori yaitu :
+. Dengan rancangan sederhana dimaksudkan agar dalam peng gunaannya
resiko yang terjadi bisa sekecil mungkin
+. Dengan rancangan intermediate untuk pemakaian dengan resiko
intermediate.
+. Dengan rancangan kompleks digunakan pada bahan yang dapat
menimbulkan gangguan yang irrevesibel atau yang mematikan. Untuk sarung
tangan protektif persyaratannya diatur dalam European Standard EN 420.
b. Yang digunakan dibidang kedokteran ( medical gloves ) untuk melindungi
baik sipemakai maupun penderita dari kontaaminasi silang. Untuk jenis sarung
tangan ini diklassifikasikan menjadi kategori untuk bedah ( surgical gloves ),
untuk pemeriksaan ( examination and / or procedure gloves ) dan foil – film
gloves, adapun macam dari kaos tangan terdiri dari :
+. Kaos tangan biasa ( terbuat dari bahan kain )
+. Kaos tangan karet
+. Kaos tangan kain / katun
+. Kaos tangan lapis asbes ( terbuat dari campuran asbes )
6. Alat pelindung kaki :Sepatu pengaman dapat dibedakan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan
yaitu :
1. Sepatu yang digunakan pada pengecoran baja, dibuat dari bahan kulit yang dilapisi asbes dan tinggi sepatu kurang lebih 35 Cm. Pada sepatu ini tepi sampingnya terbuka untuk memudahkan sisa celana dimasukkan kedalam sepatu yang kemudian ditutup dengan tali pengikat.
2. Sepatu kaos antiaklimatik digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya bentuk hubungan pendek, sepatu ini harus tahan terhadap arus listrik.
3. Sepatu bagi pekerja bangunan dengan resiko bahaya menginjak benda tajam, kejatuhan benda kasar atau terbentur benda keras, sepatu ini dibuat dari kulit yang dilengkapi dengan baja pada ujungnya untuk melindungi ujung jari kaki.
4. Sepatu yang diperuntukkan bagi pekerja pada penuangan besi, bagian pergelangan kaki terkatup rapat guna menghindari percikan bunga api atau lelehan besi yang masuk kedalam sepatu.
5. Sepatu boot panjang yang menutupi betis atau sampai seluruh paha, yang terbuat dari bahan karet atau polyvinyl chloride ( PVC ) bagian depan sering ditutupi dengan baja untuk melindungi jari kaki.
6. Sepatu dengan bagian depan yang menutupi jari dan terbuat dari baja guna melindungi kaki dari trauma berat
7. Sepatu pengaman dari kulit yang dilapisi bahan kimia
8. Sepatu dari kulit lapis asbes, karet, kulit yang dilengkapi pengaman baja depan.
7. Pakaian pelindung :Jenis pakaian pelindung untuk tenaga kerja terdiri dari berbagai jenis
tergantung peruntukannya seperti :
1. Apron.
Jenis pakaian ini menutup seluruh bagian depan badan, punggung sampai
dibawah lutut, harus ringan dan dapat dicuci.
1. Pakaian pelindung sinar matahari.
Pakaian harus terbuat dari kain tenun dengan anyaman yang rapat, memakai
topi dengan pinggir yang lebar, melingkar agar dapat melindungi leher dan
telinga. Dapat juga dibantu dengan memakai tabir surya yang dapat memblok
UVA dan UVB
c. Coveralls.
Pada bagian leher harus pas membungkus punggung&ikatan di depan
pinggang.
8. Sabuk pengaman / tali pengikat :Safety belt / tali pengikat / sabuk pengaman digunakan oleh pekerja pada saat
melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 2 meter. agar saat bekerja kaki
dapat bertumpuh pada bidang tumpuan dengan baik seperti gambar dibawah
ini :
Secara umum tali pengikat / sabuk pengaman dapat dibagi atas 3 ( tiga )
jenis yaitu :
1. Webbing ( tali pita / pinggang )
+. Jangan digunakan ketika tali telah terpotong pisau, terbakar dan sobek,
gunakan tali yang masih baru / baik
+ Jika tali terkena cairan seperti oli, cat, sebelumnya bersihkan dengan air
hangat / bensin / minyak tanah, keringkan disuatu tempat denga tidak kena
matahari langsung
+. Saat menyimpan jauhkan tali dari api / bahan kimia berbahaya
+. Jangan menggunakan tali pengikat yang tidak utuh lagi / cacat tidak terkena
matahari langsung.
b. Tali penyangga :
+. Jangan menggunakan tali yang sudah terpotong, terbakar, terpilih, banyak
serabut terpisah ataupun banyaknya bagian – jangan digunakan jika telah
terpotong, terbakar, terpilin, banyak serabut terpisah ataupun
banyaknya bagian dalam tali yang berwarna gelap yang menandakan
telah memiliki kemampuan yang berkurang
+. Periksalah bagian pengkait tali dari risiko / kemungkinan terdapat bagian
yang hilang atau rusak
+. Cucilah bagian yang kotor dari tali dengan menggunakan air hangat dan
biarkan mengering secara alami di tempat yang tidak terkena cahaya
matahari langsung
c. Bagian pengunci :
+. Periksalah pegas dari tali yang dilakukan secara berkala untuk mengetahui
keutuhan dan fungsi tali
+. Periksalah keling dari tali untuk mengetahui fungsi dan keberadaannya
+. Lakukan secara rutin perawatan terhadap tali dari debu dengan cara
memberikan pelumas khususnya pada bagian yang bergerak dari pengunci tali
pinggang maupun tali pengkait
+. Jangan sekali – kali menggunakan tali pengaman yang bagian pengunci dan
pengaitnya sudah tidak berfungsi / rusak
Bagian Pengunci
Bagian Pengkait
Daftar Pustaka :
Dep. Naker RI, 2000, Petunjuk Penggunaan APD , Bagian K3
Donald T Featherstone, 1964, Industrial Injuries, John Wright & Sons LTD
Harrington. M. J, 2003, Buku Saku Kesehatan Kerja, Jakarta, EGC
Jeremy stranks, 1995, Occupational Health And Hygine, Pitman Publishing
Rolond P Blake, 1963, Industial Safety, Prentice Hall Inc
Siswanto, A, 1994, Alat Pelindung Diri, Makalah, Balai Hyperkes Jawa Timur
Warta Kesehatan Kerja, 2002, Petunjuk Umum Tentang Keamanan Dalam Bekerja Dengan Pestisida, Media Komunikasi Kesehatan Kerja
ROMPI KESELAMATAN
Safety Vest - Gunakan disaat bekerja di sekitar alat berat / jalan tambang
Safety Vest adalah salah satu jenis Alat Pelindung Diri atau APD. Sebagaimana APD yang lain , Safety vest sangat bermanfaat bagi pekerja yang bekerja di luar perkantoran. Bilamana APD yang lain bermanfaat untuk mengurangi dampak bilamana terjadi kecelakaan akibat kontak dengan benda
lain yang berbahaya, maka Safety Vest bertujuan untuk mencegah terjadinya kontak / kecelakaan .
Pengertian dari safety vest atau rompi keselamatan adalah rompi yang di beberapa sisinya dirancang khusus dengan dilengkapi dengan reflektor atau pemantul cahaya. Berdasarkan hasil dari Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko atau IBPR di PT. Indominco Mandiri, safety vest ini diperuntukkan antara lain bagi pekerja yang mana lokasi kerjanya berdekatan dengan aktifitas lalu lalang kendaraan dan alat berat serta sangat dianjurkan bagi pekerja di area bongkar muat dengan peralatan crane . A. Berikut adalah beberapa contoh keuntungan penggunaan safety vest :
1. Dilihat dari bentuknya , maka seorang pekerja di lapangan yang memakai safety vest dengan benar, akan dengan mudah terlihat oleh pengemudi kendaraan atau operator yang berada di sekitarnya . Selanjutnya pekerja tersebut terhindar dari bahaya terserempet dan tertabrak kendaraan yang beroperasi di dekatnya .
2. Pada saat pekerja berada di sekitar bongkar muat barang dengan peralatan crane , maka pekerja tersebut akan terhindar dari bahaya terjepit barang atau kejatuhan barang pada saat crane sedang melakukan manuver .
3. Operator alat berat atau pengemudi kendaraan yang sedang melaju di jalan akan dengan mudah melihat pekerja yang berada di pinggir jalan dari arah kejauhan . Sehingga operator/ pengemudi segera mengurangi kecepatannya dan atau membelokkan serta menjauhkan arah unitnya . Dengan demikian maka operator unit atau kendaraan akan menjalankan unitnya dengan pelan , sehingga si pekerja yang berada di pinggir jalan akan terhindar dari kemungkinan terkena lentingan batu yang terinjak ban kendaraan , munculnya debu serta percikan air yang tersiram air akibat ban kendaraan yang melaju menginjak genangan air di jalan .B. Berikut adalah contoh kecelakaan, yang mana salah satu penyebabnya adalah dimana keberadaan si korban saat kejadian kecelakaan tidak diketahui / terlihat oleh operator :
1. Kecelakaan berakibat mati yang menimpa supervisor bulldozer, di Perusahaan X. Saat itu korban yang sedang ketiduran saat jam istirahat makan terlindas oleh bulldozer yang diawasinya karena operator bulldozer tidak melihat supervisornya dan mengira supervisornya telah bangun dan pergi menjauh saat si operator bulldozer membunyikan unit dan bergerak maju.
2. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa supervisor perbaikan jalan di Perusahaan Y. Saat itu korban sedang merapikan batu koral yang dihampar di jalan untuk bantalan badan jalan. Pada saat korban membungkuk memungut batu yang berserakan, korban terkena pisau garpu unit Gradder yang sedang meratakan hamparan batu koral . Hal ini terjadi karena si operator gradder tidak melihat keberadaan korban dan mengira tidak ada pekerja lain saat gradder sedang bergerak maju mundur .
3. Kecelakaan yang berakibat mati yang menimpa pekerja pembantu bongkar muat container di pelabuhan dengan menggunakan crane . Korban meninggal setelah terhimpit diantara 2 buah container . Karena pada saat kejadian operator crane dan pembantunya tidak melihatnya ketika sedang menggeser container
7. Safety vest
Safety vest adalah nama lain untuk rompi keselamatan. Rompi ini diengkapi dengan iluminator,
bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar ini akan memudahkan
dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di kegelapan terowongan. Ini menjadi penting
untuk menghindari tertabrak ketika mereka mesti bekerja dengan alat-alat berat.
9. Safety vest dan Pakaian KerjaSafety vest adalah rompi keselamatan. Rompi ini diengkapi bahan yang dapat berpendar jika
terkena cahaya (aluminator) , sehingga akan lebih mudah terlihat lokasi-lokasi para pekerja, begitupun dengan seragam kerja yang digunakan.
SABUK KESELAMATAN
2. Safety Belt (Belt Pengaman)
Safety belt/sabuk pengaman tidak asing buat para pengendara mobil,pesawat atau alat transportasi, karena setiap design dari alat transportasi pasti dilengkapi dengan safety belt.
-fungsi dari safety belt ialah menahan dan mencegah terbentur atau terpentalnya sang pengendara (Operator Alat) apabila terjadi insiden atau kecelekaan.
a. Sabuk Pengaman
Sabuk pegaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan harus digunakan terutama pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3 meter. Sabuk pengaman dipasang pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan meningkatkan bagian talinya kepada bagian konstruksi yang diperkirakan cukup kuat dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika pekerja terpeleset tidak akan langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk pengaman sehingga terhindar dari kecelakaan yang lebih fatal.
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman ini dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.
7. Tali / Sabuk Pengaman Ada 3 jenis yang berbeda :
a. Jaring AngkatDigunakan pada pekerjaaan dalam wadah sempit yang terbuka seperti
sumur. Pada saat kerja dilaksanakan tali harus kuat di ikatkan setiap saat denagn pengalaman. Jaringan angkat terdiri dari sabuk yang melingkari
pinggang dan badan dibungkus oleh jaring.b. Sabuk Penunjang
Digunakan pada pekerjaan diatas tiang kayu dan kemudian di kombinasikan dengan penggunaan tiang penyangga. Sabuk penunjang terdiri dari sabuk untuk pinggang dengan penunjang belakang dan dua
alat untuk pengikat tali.c. Sabuk Pengikat
Digunakan dalam kaitannya dengan kerja di tempat dimana ada resiko jatuh seperti Konstruksi perancah, didalam tambang dan di penggalian
batu.Ada 2 macam yaitu :
1. Sabuk pengikat dengantali penahan yang terbukti dari serat sintetis yang berentang jika di bentangkan
2. Sabuk ikat pengamanan, sabuk ini di rancang untuk mencegah pemakaiannya jatuh atau mengikat dia dalam keadaan mau jatuh.
KNEE PAD DAN ELBOW PAD
2. KNEE DAN ELBOW PAD ( Pelindung Lutut dan Siku )
Selain pelindung pada kedua tangan berupa sarung tangan, seorang pekerja juga wajib
melengkapi perlindungan pada siku tangan dan lutut kaki. Nah, guna meminimalisir cedera yang
didapatkan maka seorang kiper lebih baik menggunakan pelindung siku ( Elbow pad ) dan
pelindung lutut ( Knee Pad ).Kelebihan dari kedua pelindung ini adalah mampu mencegah cedera
saat berlatih maupun bertanding, namun bagi sebagian kiper pelindung siku dan lutut tersebut
sedikit mengganggu kenyamanan maupun keleluasaan saat bergerak.
PELINDUNG WAJAH1. Perisai Pengelasan (Welding); umumnya dibuat dari fiberglass dan dilengkapi dengan lensa
saring sehingga bisa melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi sinar inframerah yang berasal
dari pengelasan, perisai ini juga dapat melindungi wajah dari percikan api dan logam panas dari
pengelasan. Lensa filter memiliki nomor peneduh (shade number) yang bisa diatur sesuai dengan
radiasi sinar pada saat pengelasan..
2. Perisai Wajah; terbuat dari lembaran plastic transparan yang dapat menutupi semua wajah yang dapat
melindungi semua wajah dari percikan atau semprotan cairan atau debu berbahaya. Tetapi perisai wajah
tidak dapat melindungi dari bahaya benturan dan karena itu harus digunakan bersamaan dengan kacamata
safety untuk perlindungan terhadap benturan
ROMPI ANTI PELURU
Rompi anti peluru (Bulletproof vest) adalah baju pelindung atau baju zirah
yang melindungi bagian tubuh seperti dada, perut, dan punggung orang
yang memakainya dari proyektil peluru dan serpihan dari ledakan granat.
Umumnya digunakan oleh personel militer dan orang-orang yang memiliki
risiko terkena tembakan.
Jenis rompi anti peluru
Rompi anti peluru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Soft Body Armor dan
Hard Body Armor.
a. Soft body armor
Soft body armor adalah rompi anti peluru yang terbuat dari serat aramid
(aramid fibres). Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya
standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya biasa mencapai 10 kg.
Rompi ini cenderung lebih ringan sehingga menguntungkan untuk
digunakan dalam tugas-tugas penyamaran, atau pengamanan bagi personel
intelijen.
Soft body armor
b. Hard Body armor
Dengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat
dihasilkan rompi anti peluru hard body armor. Umumnya lapisan terbuat
dari keramik (Al2O3 "Alumina"), lempengan logam atau komposit.
Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidakcomfort, hingga jarang
dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang
beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT yang akan
mengenakan hard body armor.
Hard body armor
Bahan pembuat rompi anti peluru
Bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru selalu mengalami
perkembangan seiring hasil penemuan-penemuan baru. Secara umum
bahan-bahan yang digunakan adalah:
a. Aramid (Kevlar)
Material ini ditemukan oleh Stephanie Kwolek pada tahun 1964, seorang
ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada
perusahaan DuPont. Aramid adalah akronim dari kata aromatic polyamide.
Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam
yang bagus (vibration damping), tahan terhadap asam (acid) dan basa
(leach), selain itu dapat menahan panas hingga 370°C, sehingga tidak
mudah terbakar. Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar.
Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.
Ikatan molekul aramid
Anyaman aramid (Kevlar)
b. Vestran
Vestran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya
memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar.
Bahan vestran
c. Jaring Benang Laba-laba (Spider Silk)
Jaring benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang.
Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang
ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi,
hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis ini
berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang
kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih.
Ikatan molekul benang laba-laba
Struktur benang laba-laba
d. CNT (Carbon Nanotubes)
Kandidat material selanjutnya adalah CNT. Ditemukan tahun 1991 oleh
Professor Sumio Iijima dari Jepang. CNT merupakan susunan ukuran karbon
C yang berukuran sangat kecil "nano" (0,000000001) dan berbentuk seperti
pipa (tube), yang dindingnya tersusun seperti rumah lebah. Diperkirakan
material ini lebih kuat dibandingkan dengan benang laba-laba.
Struktur CNT
Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru
Prinsip kerja rompi anti peluru adalah dengan mengurangi sebanyak
mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-
lapisan serat untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya ke
penampang rompi yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi
untuk membuat peluru dapat menembus rompi.
Dalam menyerap laju energi peluru, rompi mengalami deformasi yang
menekan kearah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan
sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke dalam
tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka
pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang
tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.
Tekanan peluru pada rompi anti peluru. Serapan laju energi peluru yang menyebabkan lapisan
rompi mengalami deformasi
Sedangkan gambar di bawah ini menunjukan bahwa anggapan pemakai baju
anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh
tembakan adalah salah!
Penembusan pada rompi anti peluru
Fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru, sehingga
peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai baju, yang dapat
menyebabkan kematian.
Tingkatan Rompi anti peluru
Standar rompi anti peluru yang paling banyak digunakan adalah standar NIJ
(National Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar ini, rompi anti
peluru dibagi menjadi beberapa tingkatan (level), yaitu level I, II-A, II, III-A,
III, dan IV. Level I adalah tingkatan yang terendah, rompi hanya dapat
menahan peluru yang berkaliber kecil.
Munisi yang mampu ditahan rompi anti peluru sesuai levelnya.
Level dari rompi anti peluru menunjukkan bahwa kemampuan untuk
menahan tekanan dari peluru, semakin rendah levelnya maka kemampuan
rompi tersebut semakin rendah begitu juga sebaliknya.
Rompi anti peluru, baik yang soft maupun hard hanya berfungsi untuk
menahan peluru agar tidak menembus tubuh pemakai rompi anti peluru.
Tetapi daya dorong dari peluru tetap akan terasa dan bisa berdampak
kurang baik, misalnya memar dan patah tulang. Kedepan diharapkan bahwa
Tentara Nasional Indonesia dapat menggunakan rompi anti peluru dengan
teknologi nano.
Oleh : Kapten Arh Basuki. W.S.T Lemjiantek