Keselamatan Ketenagalistrikan

40
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN Pekanbaru, 9 April 2015 Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Forum Keselamatan Ketenagalistrikan

Transcript of Keselamatan Ketenagalistrikan

Page 1: Keselamatan Ketenagalistrikan

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

Pekanbaru, 9 April 2015

Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

Forum Keselamatan Ketenagalistrikan

Page 2: Keselamatan Ketenagalistrikan

DASAR HUKUM1. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

2. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

1. PP No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

2. PP No. 62 Tahun 2012 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik

1. Permen ESDM No. 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha

Ketenagalistrikan

2. Permen ESDM No. 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan

Sertifikasi Ketenagalistrikan

3. Permen ESDM No. 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi usaha Jasa

penunjang Tenaga Listrik

Perdirjen No. 556K/20/DJL.1/2014 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Penomoran dan Registrasi Sertifikat di Bidang Ketenagalistrikan.

Page 3: Keselamatan Ketenagalistrikan

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

TUJUAN

Tujuan Keselamatan Ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi:

a. Andal dan aman bagi instalasi;

b. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya; dan

c. Ramah lingkungan

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup keselamatan ketenagalistrikan:

a. Pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;

b. Pengamanan instalasi tenaga listrik; dan

c. Pengamanan pemanfaat tenaga listrik.

Page 4: Keselamatan Ketenagalistrikan

PENERAPAN REGULASI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Setiap instalasi tenaga listrik

yang beroperasi wajib memiliki

Sertifikat Laik Operasi.

Setiap badan usaha

penunjang tenaga listrik

wajib memiliki sertifikat

Badan Usaha (klasifikasi

dan kualifikasi)

Setiap tenaga teknik

dalam usaha

ketenagalistrikan wajib

memiliki sertifikat

kompetensi

Setiap peralatan dan

pemanfaat tenaga listrik wajib

memenuhi ketentuan Standar

Nasional Indonesia

Setiap usaha ketenagalistrikanwajib memenuhi ketentuanKeselamatan Ketenagalistrikan

Setiap kegiatan usahaketenagalistrikan wajib memenuhiketentuan yang disyaratkan dalamperaturan perundang-undangandi bidang lingkungan hidup

Page 5: Keselamatan Ketenagalistrikan

PERIZINAN USAHA JASA PENUNJANG

TENAGA LISTRIK

Page 6: Keselamatan Ketenagalistrikan

JENIS USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

(PP No. 62/2012)1. Konsultansi dalam bidang Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

2. Pembangunan dan pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

3. Pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik

4. Pengoperasian instalasi tenaga listrik

5. Pemeliharaan instalasi tenaga listrik

6. Penelitian dan pengembangan

7. Pendidikan dan pelatihan

8. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaat tenaga listrik

9. Sertifikasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik

10. Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

11. Usaha jasa lain yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan

tenaga listrik

Page 7: Keselamatan Ketenagalistrikan

KLASIFIKASI USAHA JASA PENUNJANG (1)

(PP No. 62/2012)

Ket:P = Pembangkit TT = Tegangan Tinggi PLTU = Pembangkit Listrik Tenaga UapT = Transmisi TET = Tegangan Ekstra Tinggi PLTG/U = Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap D = Distribusi TM = Tegangan Menengah PLTMH = Pembangkit Listrik Mikro HidroGI = Gardu Induk TR = Tegangan Rendah PLT EBT = Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan

Page 8: Keselamatan Ketenagalistrikan

KLASIFIKASI USAHA JASA PENUNJANG (2)

(PP No. 62/2012)

Ket:P= Pembangkitan Tenaga ListrikT= Transmisi Tenaga ListrikD= Distribusi Tenaga ListrikPemanfaat = Instalasi Pemanfaat Tenaga Listrik

Page 9: Keselamatan Ketenagalistrikan

KUALIFIKASI BADAN USAHA

(Peraturan Menteri ESDM No. 28 Tahun 2014)Penetapan penggolongan usaha menurut tingkat kemampuan usaha, yang terdiri dari usaha kecil,

menengah, dan besar yang ditetapkan berdasarkan tingkat kemampuan usaha dan keahlian kerja

orang perseorangan (kompetensi tenaga teknik)

Contoh:

Kualifikasi Badan Usaha Jasa Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

Bidang Pembangkitan Tenaga Listrik

NO. KUALIFIKASI

KEMAMPUAN USAHA KEAHLIAN KERJA ORANG PERSEORANGAN

KEKAYAAN BERSIH

(Rp)

BATAS NILAI SATU

PEKERJAAN (Rp)

PENANGGUNG JAWAB TEKNIK

PER SUB BIDANG USAHA

TENAGA TEKNIK

PER SUB BIDANG USAHA

1. KECIL

50.000.000,00

s.d.

150.000.000,00

maksimum

750.000.000,00

minimum 1 orang dengan

kompetensi minimum level 3

minimum 1 orang dengan

kompetensi minimum level 2

2. MENENGAH

lebih dari

150.000.000,00

s.d.

500.000.000,00

maksimum

2.500.000.000,00

minimum 1 orang dengan

kompetensi minimum level 3

minimum 2 orang dengan

kompetensi minimum level 3

3. BESARlebih dari

500.000.000,00

maksimum

tidak terhingga

minimum 1 orang dengan

kompetensi minimum level 3

minimum 3 orang dengan

kompetensi minimum level 3

Page 10: Keselamatan Ketenagalistrikan

SERTIFIKASI BADAN USAHA

Sertifikasi badan usaha adalah proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan

formal terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan usaha di bidang

usaha jasa penunjang tenaga listrik.

Jenis Usaha Sertifikasi

• Konsultansi,• Pembangunan dan pemasangan, • Pemeriksaan dan pengujian,• Pemeliharaan,• Pengoperasian instalasi• Sertifikasi kompetensi tenaga teknik

sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU)yang diakreditasi oleh Menteri

• Penelitian dan pengembangan, • Pendidikan dan pelatihan, • Laboratorium pengujian peralatan dan

pemanfaat tenaga listrik, • Usaha jasa lain yang secara langsung berkaitan

dengan penyediaan tenaga listrik.

sertifikasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

Page 11: Keselamatan Ketenagalistrikan

KEWENANGAN PENERBITAN IZIN

USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

1. Menteri untuk:

• badan usaha milik negara dan badan usaha swasta yang mayoritas

sahamnya dimiliki oleh penanam modal asing

• usaha jasa pemeriksaan dan pengujian di bidang instalasi

pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah

2. Gubernur untuk:

• badan usaha yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam modal

dalam negeri

Page 12: Keselamatan Ketenagalistrikan

MEKANISME PERIZINAN

USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

Page 13: Keselamatan Ketenagalistrikan

PROSES PERIZINAN

USAHA JASA PENUNJANG TENAGA LISTRIK

Page 14: Keselamatan Ketenagalistrikan

KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN

Pemegang izin wajib:

a. memberikan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik sesuai dengan

sistem manajemen mutu;

b. memenuhi standar teknis dan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan;

c. mengutamakan produk dan potensi dalam negeri sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan

d. memberikan laporan secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada Menteri

atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.

Page 15: Keselamatan Ketenagalistrikan

MEKANISME PENERBITAN

SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)

Page 16: Keselamatan Ketenagalistrikan

Instalasi tenaga listrik tenaga listrik terdiri atas:

1. Instalasi penyediaan tenaga listrik, meliputi:

a. Instalasi pembangkit tenaga listrik;

b. Instalasi transmisi tenaga listrik; dan

c. Instalasi distribusi tenaga listrik.

2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, meliputi:

a. Instalasi pemanfaatan tegangan tinggi;

b. Instalasi pemanfaatan tegangan menengah; dan

c. Instalasi pemanfaatan tegangan rendah.

INSTALASI TENAGA LISTRIK

Page 17: Keselamatan Ketenagalistrikan

1. Setiap instalasi tenaga listrik wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) melalui

sertifikasi instalasi tenaga listrik.

2. Sertifikasi instalasi tenaga listrik merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan dan

pengujian serta verifikasi instalasi tenaga listrik untuk memastikan suatu instalasi

tenaga listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan laik

operasi.

3. Pelaksana sertifikasi instalasi tenaga listrik adalah Badan Usaha Jasa Pemeriksaan

dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik setelah mendapatkan Akreditasi/Penunjukan

dan Penetapan sebagai Lembaga Inspeksi Teknik (LIT).

4. Setelah hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi telah dinyatakan sesuai dengan

persyaratan yang ditentukan dan menyiapkan Laporan Hasil Pemeriksaan dan

Pengujian (LHPP), maka Sertifikat Laik Operasi diterbitkan, oleh:

a. LIT terakreditasi dalam waktu paling lama 4 (empat) hari;

b. LIT-TR dalam waktu paling lama 2 (dua) hari.

SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK (1)

Page 18: Keselamatan Ketenagalistrikan

5. Dalam hal Lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk melaksanakan sertifikasi instalasi

tenaga listrik maka Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai kewenangannya

menerbitkan Sertifikat Laik Operasi.

6. Dalam hal disuatu daerah belum terdapat LIT-TR atau LIT-TR tidak dapat penerbitan

SLO dalam jangka waktu 3 hari maka Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

dapat melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah dan

tidak dapat melimpahkan pada badan usaha lain.

SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK (2)

Page 19: Keselamatan Ketenagalistrikan

1. Menteri untuk:

a. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga

listrik yang diterbitkan oleh Menteri;

b. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah

yang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin

usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Menteri;

c. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan

oleh Menteri.

2. Gubernur untuk:

a. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin usaha penyediaan tenaga

listrik yang diterbitkan oleh Gubernur;

b. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah

yang tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin

usaha penyediaan tenaga listrik yang diterbitkan oleh Gubernur;

c. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang izin operasi yang diterbitkan

oleh Gubernur.

KEWENANGAN PENERBITAN SLO

Page 20: Keselamatan Ketenagalistrikan

ALUR PENERBITAN SLO OLEH LIT TERAKREDITASIPemilik Instalasi

Membuat PermohonanSLO

Pemilik InstalasiMemperbaiki Instalasi

Pemilik InstalasiMenerima SLO

LIT TerakreditasiMemeriksa KelengkapanDokumen Permohonan

LIT TerakreditasiMembuat Laporan Hasil

Pemeriksaan dan Pengujian

LIT TerakreditasiMelaksanakan

Uji Laik Operasi

LIT TerakreditasiMengajukan Permohonan

Registrasi SLO Online

Lengkap?

Lulus Evaluasi ?

PermohonanValid?

LIT TerakreditasiMenerbitkan Sertifikat

Pemerintah MenerimaTembusan SLO

PemerintahMemberikan Nomor

Register SLO

T

Y

T

Y

T

1 hari

14 hari(sesuai

kondisi

instalasi)

4 hari

Total: 19 hari *)

2 hari

Pemerintah Menugaskan LIT Melaksanakan Uji Laik Operasi

LIT yang Ditunjuk mengajukan permohonan penugasan ke

Pemerintah

Y

Cek statusIzin?

IUPTL/IO

Page 21: Keselamatan Ketenagalistrikan

CONTOH SLO YANG DITERBITKAN LIT TERAKREDITASI

Format isi SLO sesuai lampiran IVPermen ESDM No. 05 th 2014, namunkop surat dan Penandatangan SLOdisesuaikan dengan institusi yangmenerbitkan.

Page 22: Keselamatan Ketenagalistrikan

ALUR PENERBITAN SLO OLEH LIT YANG DITUNJUKPemilik Instalasi

MengajukanPermohonan SLO

Pemilik InstalasiMemperbaiki Instalasi

Pemilik InstalasiMenerima SLO

LIT yang DitunjukMemeriksa KelengkapanDokumen Permohonan

LIT yang Ditunjuk MembuatLaporan Hasil Pemeriksaan

dan Pengujian

LIT yang Ditunjuk MelaksanakanUji Laik Operasi

LIT yang Ditunjuk MengajukanPermohonan Penerbitan SLO

ke DJK/Pemda

Lengkap?

Lulus Evaluasi ?

LIT yang DitunjukMemberikan SLO

Kepada Pemilik Instalasi

Y

Y

T

T

1 hari

14 hari(sesuai

kondisi

instalasi)

4 hari

Total: 19 hari *)

Cek statusIUPTL?

Pemerintah Menugaskan LIT Melaksanakan Uji Laik Operasi

LIT yang Ditunjuk mengajukan permohonan penugasan ke

Pemerintah

PermohonanValid?

PemdaMenerbitkan

SLO

PemerintahMelakukan

Registrasi SLO

Y

T

Pemda MelaporkanSLO yang terbit ke DJK

IUPTL/IO

Page 23: Keselamatan Ketenagalistrikan

CONTOH SLO YANG DITERBITKAN LIT YANG DITUNJUK

Format isi SLO sesuai lampiran IVPermen ESDM No. 05 th 2014, namunkop surat dan Penandatangan SLOdisesuaikan dengan institusi yangmenerbitkan.

Page 24: Keselamatan Ketenagalistrikan

ALUR PENERBITAN SLO OLEH LIT TRPemilik Instalasi

MengajukanPermohonan SLO

Pemilik InstalasiMemperbaiki Instalasi

Pemilik Instalasi Menerima SLO

LIT –TR Memeriksa KelengkapanDokumen Permohonan

LIT-TR Membuat Laporan Hasil

Pemeriksaan dan Pengujian

LIT –TR Melaksanakan

Uji Laik Operasi

LIT-TR Mengajukan

Permohonan RegistrasiSLO Online

Lengkap?

Lulus Evaluasi ?

Permohonan Valid?

LIT-TR Menerbitkan SLO

Pemerintah MelakukanRegistrasi SLO

Y

T

Y

T

1 hari(sesuai

kondisi

instalasi)

2 hari

Total: 3 hari *)

Page 25: Keselamatan Ketenagalistrikan

CONTOH SLO YANG DITERBITKAN LIT TR

Format isi SLO sesuai lampiran IVPermen ESDM No. 05 th 2014, namunkop surat dan Penandatangan SLOdisesuaikan dengan institusi yangmenerbitkan.

Page 26: Keselamatan Ketenagalistrikan

1. Sertifikat Laik Operasi (SLO) merupakan bukti pengakuan formal suatu

instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan

yang ditentukan dan dinyatakan laik operasi.

2. Masa berlaku SLO, yaitu:

SERTIFIKAT LAIK OPERASI (1)

JENIS INSTALASI TENAGA LISTRIKMASA BERLAKU

(TAHUN)

Instalasi pembangkit tenaga listrik 5

Instalasi transmisi dan distribusi

tenaga listrik10

Instalasi pemanfaatan tenaga

listrik konsumen TT dan TM10

Instalasi pemanfaatan tenaga

listrik konsumen TR15

Page 27: Keselamatan Ketenagalistrikan

SERTIFIKAT LAIK OPERASI (2)

4. Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk instalasi pembangkit tenaga listrik,

instalasi transmisi tenaga listrik, instalasi distribusi tenaga listrik, instalasi

pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan instalasi pemanfaatan

tenaga listrik tegangan menengah, tidak berlaku apabila terdapat:

perubahan kapasitas, perubahan instalasi, direkondisi atau direlokasi.

5. Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk instalasi pemanfaatan tenaga listrik

tegangan rendah, tidak berlaku apabila terdapat perubahan kapasitas,

perubahan instalasi atau direkondisi.

6. Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang telah habis masa berlakunya dapat

diperpanjang setelah melalui sertifikasi ulang.

Page 28: Keselamatan Ketenagalistrikan

PENOMORAN DAN REGISTRASI SLO

1. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangan Menteri ESDM

mengatur tata cara penomoran dan registrasi Sertifikat Laik Operasi,

berdasarkan Perdirjen Nomor 556K/20/DJL.1/2014 tentang Tata Cara

Penomoran dan Registrasi Sertifikat di Bidang Ketenagalistrikan

2. Gubernur dapat mengacu tata cara penomoran dan registrasi Sertifikat Laik

Operasi yang telah diberlakukan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan

Page 29: Keselamatan Ketenagalistrikan

0 0 1 . U . 0 8 . 1 1 1 . 3 5 0 1 . G Q 0 1 . 1 4

PENOMORAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI (1)

1 2 3 . 4 . 5 6 . 7 8 9 . 10 11 12 13 . 14 15 16 17 . 18 19

Kode Penerbit sertifikat

Kode jenisinstalasi

tenaga listrik

KodeNomor Urut

SLO Kode badan usahajasa pembangunan

dan pemasangan(Instalatir)

Kode tahunpenerbitansertifikat

Kode lokasi instalasi

tenaga listrik

Kode Jenis Usaha Penyediaan Tenaga

ListrikContoh:

LIT

PIUPTL

Jatim, Pacitan

No.Urut SLO

PT. XXX Tahun 2014

PLTU

A. Nomor Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan LIT Terakreditasi/Ditunjuk

Catatan:1. Pemegang izin dan pemilik instalasi

pemanfaatan, memastikan badan usaha pembangunan dan pemasangan telah memiliki kodefikasi.

2. Digit 14-15 adalah kode Provinsi lokasi badan usaha, digit 16-17 adalah nomor urut badan usaha dalam provinsi tersebut.

Page 30: Keselamatan Ketenagalistrikan

1 2 3 4 . 5 6 7 . 8 . 9 10 11 12 . 13 14 15 16 . 17 18

kode jenis Instalasi

pada bangunan

Kode

LIT TR

Kode Area

LIT TR

Kode lokasi

bangunan

Kode tahun

penerbitan

sertifikatKode

Nomor Urut

SLO

0 0 0 1 . 3 1 6 . 8 . 3 2 1 6 . G E 0 1 . 1 4

Contoh:

PPILN

Area

Bekasi

Jabar,

BekasiNo.Urut

SLO

PT. XXX Tahun

2014Industri

PENOMORAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI (2)

B. Nomor Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan LIT TR

Catatan:1. Pemilik pemanfaatan instalasi, memastikan

badan usaha pembangunan danpemasangan telah memiliki kodefikasi.

2. Digit 13-14 adalah kode Provinsi lokasibadan usaha, digit 15-16 adalah nomor urutbadan usaha dalam provinsi tersebut.

Kode badan usaha

jasa pembangunan

dan pemasangan

(Instalatir)

Page 31: Keselamatan Ketenagalistrikan

REGISTRASI SLO

1. Direktur Jenderal atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya memberikan

nomor register Sertifikat Laik Operasi yang diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi

Teknik.

2. Untuk mendapatkan nomor register Sertifikat Laik Operasi, Lembaga Inspeksi

Teknik mengajukan permohonan registrasi kepada Direktur Jenderal atau

Gubernur dengan dilengkapi:

a. izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi, atau perjanjian jual beli

tenaga listrik antara pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan

pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik;

b. Laporan Hasil Pemeriksaan dan Pengujian (LHPP) sesuai dengan format

yang diberlakukan; dan

c. Rancangan sertifikat yang akan diregistrasi

3. Gubernur wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan registrasi

Sertifikat Laik Operasi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal setiap 6

(enam) bulan sekali.

Page 32: Keselamatan Ketenagalistrikan

PENOMORAN REGISTER SLO

Kode

nomor urut

register

Kode tahun

penerbitan

nomor register

1 2 3 4 . 5 6

Contoh:

E 7 1 9 . 1 4

No. Urut

Register

Tahun

2014

Kode bulan

penerbitan

nomor

register

Bulan Mei

Page 33: Keselamatan Ketenagalistrikan

SISTEM DATABASE REGISTER SLO ONLINE

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah

memberlakukan Sistem Database Register SLO

Online secara resmi pada tanggal 1 Januari 2015

Sistem Database Register SLO Online dapat diakses

melalui situs slo.djk.esdm.go.id

LIT Terakreditasi dapat mengakses Sistem Database

Register SLO Online untuk memasukkan data

sertifikasi laik operasi dengan menggunakan

username dan password

Pemilik instalasi dapat mengetahui keabsahan SLO

yang diterima dengan memasukkan nomor register

SLO kedalam Sistem Database Register SLO Online

Pemilik instalasi dapat mengecek status instalatir

yang memasang instalasi tenaga listrik dengan

memasukkan kode instalatir ke Sistem Database

Register SLO Online

Page 34: Keselamatan Ketenagalistrikan

Tampilan Halaman Verifikasi Instalatir :

Data mengenai Kode Perusahaan, Status

Pendaftaran, Nama Perusahaan, serta

Alamat Perusahaan akan ditampilkan setelah

di-klik tombol verifikasi.

*) Pastikan Nama Perusahaan dan Propinsi

yang diinput sesuai dengan nama yang

diinput pada saat pendaftaran.

Verifikasi Instalatir

Page 35: Keselamatan Ketenagalistrikan

Konsumen dapat

memilih Lembaga

Inspeksi Teknik sesuai

dengan ruang lingkup

sub bidang instalasi

Pemilihan LIT

Saat ini terdapat 16

LIT yang terdiri dari:

- 3 LIT Terakreditasi

- 11 LIT Ditunjuk

- 2 LIT-TR

Page 36: Keselamatan Ketenagalistrikan

Tampilan halaman

Verifikasi SLO TT dan TM.

Jika nomor register belum

terdaftar maka akan muncul

peringatan:

No. Registrasi Tidak terdaftar.

Verifikasi SLO Penyediaan atau Pemanfaatan TT & TM

Page 37: Keselamatan Ketenagalistrikan

Tampilan halaman

Verifikasi SLO TR.

Jika nomor register belum

terdaftar maka akan muncul

peringatan:

No. Registrasi Tidak terdaftar.

Verifikasi SLO Pemanfaatan TR

Page 38: Keselamatan Ketenagalistrikan

SANKSI (1)Sanksi Administratif

PP Nomor 62 Tahun 2012

Pasal 23

(1) Setiap pemegang izin usaha jasa penunjang tenaga listrik yang melanggar

ketentuan dikenai sanksi administratif oleh Menteri sesuai dengan

kewenangannya.

(2) Sanksi administratif yang dimaksud berupa:

a. Sanksi tertulis

b. Pembekuan kegiatan sementara

c. Pencabutan izin usaha jasa penunjang tenaga listrik

Page 39: Keselamatan Ketenagalistrikan

SANKSI (2)

Sanksi Pidana

UU Nomor 30 Tahun 2009

Pasal 54

(1) Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenaga listrik tanpa sertifikat laik

operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda

paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 55

(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 sampai

dengan Pasal 54 dilakukan oleh badan usaha, pidana dikenakan terhadap

badan usaha dan/atau pengurusnya.

(2) Dalam hal pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan terhadap

badan usaha, pidana yang dikenakan berupa denda maksimal ditambah

sepertiganya.

Page 40: Keselamatan Ketenagalistrikan

www.djk.esdm.go.id