1

ELECTRICAL SAFETY

InstrukturIr. SISWOYO. MSIEIr. DADANG HIDAYAT

Chevron Indonesia- PT.Patria UtamaPekanbaru, Duri, 24 – 27 Mei 2010

SISTEM KETENAGALISTRIKAN

04/12/23

PUIL 2000

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dibuat sebagai pedoman bidang ketenagalistrikan dalam :

a) pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, b) menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, c) keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, d) keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik,e) perlindungan lingkungan.

04/12/23 2

Ketentuan terkait PUIL 2000

• Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dalam dokumen berikut: a) UU No: 1/1970 tentang Keselamatan Kerja b) UU No: 15/1985 tentang Ketenagalistrikan; c) UU No: 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; d) UU No: 18 /1999 tentang Jasa Konstruksi; e) UU No: 22/1999 tentang Pemerintah Daerah.

04/12/23 3

Ketentuan terkait PUIL 2000

f) PP No: 25/ 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik; g) Permen Pertambangan dan Energi No: 01.P/40/M.PE/1990

tentang Instalasi Ketenagalistrikan; h) Permen Pertambangan dan Energi No: 02.P/0322/M.PE/1995

tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi Dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi;

04/12/23 4

Sistem Kelistrikan Pembangkitan sampai Beban

Pusat Pembangkit Listrik

PLTUPLTGPLTGUPLTPPLTAPLTD

Saluran Transmisi

SUTET 500 kVSUTT 275 kVSUTT 150 kVSKTT 150 kVSUTT 70 kV

Saluran Distribusi

SUTM 30 kVSUTM 20 kVSKTM 20 kVSUTT 6 kVSUTR 230 Volts

Pengguna

KonsumenKTRKTMKTT

Trafo

Generator

04/12/23 5

JARINGAN TEGANGANRENDAH 220 VINDUSTRI KECILMALL RUMAH TANGGA

Distribusi Listrik dari Pembangkit sampai Beban

PUSAT PEMBANGKITTENAGA LISTRIK

SALURANTRANSMISI GARDU INDUK

INDUSTRIBESAR

TRAFODISTRIBUSIJARINGAN TEGANGAN

MENENGAH 20 KVINDUSTRISEDANG

PJU

04/12/23 6

Diagram Alir Penyaluran dan Pengendalian Listrik

Gardu Induk 150 Kv

Area Pelayanan Jaringan

Distribution Transformator

Estate Consumption

Step Down Transformator

Step Up Transformator

Tower

Tower

500 KV

500 KV

20 KV

220 V

INDUSTRY CONSUMPTION

150 KV

500 KV / 11 KV

20 KV

Gardu Induk 500 Kv Pembangkit

Pusat Pengatur Beban

Area Pengatur Distribusi

Gardu Induk 150 Kv

Pembangkit

04/12/23 7

Karakteristik Tenaga Listrik

• Mengalir dengan kecepatan cahaya • Tidak dapat (ekonomis) disimpan• Aliran tidak dapat diatur • Kondisi salah satu pengguna grid mempengaruhi pengguna

grid yang lain • Jaringan harus senantiasa tersambung • Memerlukan koordinasi operasi terpadu

04/12/23 8

Komposisi Pembangkitan thn 2002

04/12/23 9

Prinsip Dasar Ketenagalistrikan

1. Pasokan Daya = Kebutuhan Beban + Rugi-rugi2. Pasokan daya = Kebutuhan beban3. Pasokan daya = daya yang dibangkitkan generator4. Rugi-rugi = Rugi-rugi tembaga (trafo daya, saluran

transmisi, saluran distribusi) + rugi besi (trafo) + rugi induktansi (saluran transmisi)

04/12/23 10

Standar Mutu Operasi Sistem

Tegangan

• 500 kV : +5% , - 5% • 150 kV : +5%, - 10%• 70 kV : +5%, - 10 %• 20 KV : +10% -10%• 380/220 V : +5% - 5%

Frekuensi

• Kondisi Normal : 49,8 HZ – 50,2 Hz

• Ekskursi : 49,5 Hz – 50,5 Hz

• Kondisi Gangguan : 47,5 Hz – 51,5 Hz

04/12/23 11

Jenis Pembangkit• Termal :

PLTU -----> PLTU Batubara PLTU Minyak (MFO) PLTU Gas

PLTGU --> PLTGU Minyak (HSD) PLTGU Gas

PLTG -----> PLTG Minyak (HSD) PLTG Gas

PLTP

04/12/23 12

Jenis Pembangkit

• Hidro :

PLTA -----> PLTA Run Of River (ROR) PLTA Pondage (Waduk)

• Berdasarkan kepemilikan aset :

- PT Indonesia Power (IP) - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) - Pembangkit Muaratawar (PMT) - Pembangkit Swasta (IPP)

04/12/23 13

Kurva Beban Harian

3,000

5,000

7,000

9,000

11,000

13,000

15,000

17,000

Working Day Sunday

Eid Day

New Year Eve

Saturday

04/12/23 14

Karakteristik Beban Harian (Marginal Cost & Average Variable Cost)

917.6

Marginal Cost

290.8

363.3340.6

Average Variable Cost

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

0:00 1:30 3:00 4:30 6:00 7:30 9:00 10:30 12:00 13:30 15:00 16:30 18:00 19:30 21:00 22:30 Hour

Load

n [ M

W ]

0.0

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

900.0

1000.0

Variable Cost [R

p/Kw

h]

ROR HPP Geothermal PP Nat Gas CCPP Nat Gas GT

Coal Fired SPP MFO Fired SPP HSD CCPP HSD GT

HSD Diesel PONDAGE HPP WKD’s Marginal Cost Average Variablel Cost

04/12/23 15

Karakteristik Beban Hari Minggu(Marginal Cost & Average Variable Cost)

900.7

636

Marginal Cost

Average Variable Cost336.7

277.0

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

0:00 1:30 3:00 4:30 6:00 7:30 9:00 10:30 12:00 13:30 15:00 16:30 18:00 19:30 21:00 22:30Hour

Load

[ M

W ]

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Variable Cost [R

p/Kw

h]

ROR HPP Geothermal PP Nat Gas CCPP Nat Gas GT

Coal Fired SPP MFO Fired SPP HSD CCPP HSD GT

HSD Diesel PONDAGE HPP Sunday’s MC Average Variable Cost

04/12/23 16

Legends :Total IPP = 27

IPP IN OPERATION

IPP

J awa-Bali 2003 2010

Sales (TWh) 77,1 125,9

No.of Cust. (M) 21,6 27,3

Capacity (GW) 18,6 28,3

Sumatera 2003 2010

Sales (TWh) 10,1 16,3

No.of Cust. (M) 5,4 7,1

Capacity (GW) 3,0 6,0

Kalimantan 2003 2010

Sales (TWh) 2,8 4,5

No.of Cust. (M) 1,5 2

Capacity (GW) 0,7 1,3Sulawesi 2003 2010

Sales (TWh) 2,8 4,4

No.of Cust. (M) 2,0 2,6

Capacity (GW) 0,8 1,3

Energi Listrik Indonesian 2003 – 2010sumber : Data PLN 2005

Others 2003 2010

Sales (TWh) 3,3 5,3

No.of Cust. (M) 1,6 2,1

Capacity (GW) 0,5 1,1

INDONESIA 2003 2010

Sales (TWh) 96,1 156,4

No.of Cust. (M) 32,1 41,1

Capacity (GW) 23,6 38,0

04/12/23 17

BIAYA POKOK PRODUKSI sangat erat kaitannya dengan PERILAKU KONSUMSI LISTRIK KONSUMEN dan SISTEM KETENAGALISTRIKANnya (Interkoneksi vs isolated)

BIAYA POKOK PRODUKSIBPP PEMBANGKITAN (Rp/kWh) 493

BIAYA POKOK PENYEDIAANBPP TEG. TINGGI (Rp/kWh) 542BPP TEG. MENENGAH (Rp/kWh) 586BPP TEG. RENDAH (Rp/kWh) 736BPP RATA-RATA (Rp/kWh) 664

HARGA JUAL RATA-RATAHARGA JUAL TT (Rp/kWh) 498

HARGA JUAL TM (Rp/kWh) 573

HARGA JUAL TR (Rp/kWh) 603

RATA-RATA (Rp/kWh) 581

INDUSTRI

MW

WBPJAM

2218 2400 06 12

PELANGGAN

INDUSTRI

PENYALURAN

KARAKTER PEMAKAIAN LISTRIKINDUSTRI

BISNIS

BISNIS

GARDU INDUK

BISNIS

RUMAH T

RUMAH

SOSIAL

PUBLIK

PUBLIK

TRAFO

RUMAH

PLTD

PLTU PLTA

PLTGU

PEMBANGKIT

GARDUINDUK

HSD

MFO

COAL

GASGEO ROR

JAM

2218 2406 12

WBP00

MW

Diawali pembangkit murahDilanjut pembangkit BBM

TOTAL

100 88.7Ada susut energi

LOSSTEKNIS

8

LOSSNON-TEKNIS

1.5

PEMAKAIANILLEGAL

1.8

Pembangkit boros harus opr

WADUK

Peaking mengikuti pola beban

04/12/23 18

Data Pokok PT. PLN Tahun 2004NO. URAIAN %

1 PEMBANGKIT (TERPASANG), MW

PLTA 3.015 2.567 85,1

PLTD 2.042 66 3,2

PLTU 9.640 8.740 90,7

PLTG 1.748 1.483 84,8

PLTGU 6.741 5.985 88,8

PLTP 904 774 85,7

TOTAL 24.090 19.615 81,4

2 TRANSMISI (KMS)

70 KV 5.035 4.073 80,9

150 KV 19.519 10.900 55,8

500 KV 3.608 3.608 100,0

TOTAL 28.161 18.580 66,0

3 JUMLAH TRAFO (UNIT) 1.121 748 66,7

KAPASITAS TRAFO (MVA) 53.399 45.787 85,7

4 ASSET (TRILYUN RUPIAH) 217 35 *) 16,1

5 PRODUKSI (GWH) 116.405 95.740 82,2

6 JUMLAH PELANGGAN 32.151.416 21.201.524 65,9

7 JUMLAH PEGAWAI 44.216 4.445 10,1

8 PENDAPATAN (MILYAR RUPIAH) 62.407 48.120 77,1

*) Hanya asset PLN P3B Jawa Bali

INDONESIA JAWA BALI

04/12/23 19

Struktur Losses dari Pembangkitan ke Beban

IPP

PLNRp

Pembelian Tenaga Listrik Losses Losses Losses

04/12/23 20

21

Graphic symbols for electrical wiring diagrams.

04/12/23

22

Graphic symbols for electrical wiring diagrams.

04/12/23

2304/12/23

2404/12/23

2504/12/23

2604/12/23

2704/12/23

2804/12/23

2904/12/23

3004/12/23