PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2...

16
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARTIKEL ILMIAH Oleh RADHA TANIA DEWI NPM 4013019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU) 2017

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

RADHA TANIA DEWI

NPM 4013019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU)

2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

2

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI L SIDOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Oleh

Radha Tania Dewi1

As Elly S2 dan Lucy Asri Purwasi

3

Email: [email protected]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun

Pelajaran 2017/2018”. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah

terdapat pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Probing-

Prompting terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L

Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah True

Eksperimental Design dengan desain yang berbentuk pre-test, post-test design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri L

Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018, yang terdiri dari 213 siswa. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengundian. Kelas VIII.3 terpilih

sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dan kelas VIII.5 sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan

pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, yaitu

pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil analisis uji-t dengan taraf signifikansi 𝛼

= 0,05, diperoleh thitung (2,03) > ttabel (1,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran probing-prompting terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran 2017/2018.

Rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 37,34 dan

kelas kontrol 33,54.

Kata Kunci: Pengaruh, Probing-Prompting, Hasil Belajar Matematika.

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

3

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

PENDAHULUAN

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, mempunyai peranan yang

penting dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dapat dilihat dari banyaknya

konsep matematika yang dapat digunakan, baik dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi maupun dalam kehidupan sehari-hari (Utami dkk.,

2014:260). Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan

belajar menalar secara kritis, kreatif dan aktif (Susanto, 2013:183).

Iriani dan Leni (2013:109) mengatakan bahwa pembelajaran matematika

di sekolah perlu ditekankan agar hasil belajar yang diperoleh relevan dengan

kehidupan sehari-hari dan dapat diaplikasikan sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, menurut Wahyudin (Ebih dkk, 2015:22) sebuah langkah tersulit

yang harus dicapai para siswa dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah

atau soal-soal dalam matematika adalah memperoleh suatu keadaan yang disebut

dengan “kematangan bermatematika”.

Berdasarkan pengamatan saat melaksanakan Penerapan Perangkat

Pembelajaran (PPP) pada bulan Agustus sampai Oktober 2016 di SMP Negeri L

Sidoharjo, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hal ini

disebabkan karena banyak siswa yang tidak menyukai materi pada pelajaran

matematika, siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit

untuk dipelajari dan dipahami. Matematika juga dianggap pelajaran yang selalu

berkaitan dengan rumus-rumus yang rumit dan sulit untuk dimengerti. Meskipun

guru dalam proses pembelajaran di kelas telah melibatkan siswa untuk berperan

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

4

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

aktif, namun sebagian besar siswa jarang untuk menanyakan hal-hal yang belum

paham tentang materi yang disampaikan. Bahkan banyak siswa yang terlihat

malas dan tidak percaya diri untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru di

depan kelas. Hal ini terlihat dari data hasil ulangan akhir semester siswa

sebelumnya, yakni dari 211 siswa hanya 43 (20,4%) siswa yang mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) dan 168 (79,6%) siswa belum mencapai nilai

ketuntasan mininal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75,

sehingga membuat sebagian besar siswa harus mengikuti program remedial untuk

memperbaiki nilai.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru memiliki peranan penting

dalam membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Bantuan tersebut dapat

berupa terciptanya proses pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, serta

bermakna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adanya kebermaknaan yang

diperoleh siswa selama proses pembelajaran menyebabkan apa yang dipelajari

siswa akan menjadi lebih optimal dan berguna bagi dirinya sendiri ataupun

lingkungan di sekitarnya (Kariani dkk., 2014:2). Salah satu alternatif yang dapat

digunakan untuk membantu guru menciptakan proses pembelajaran yang

bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan memilih model

pembelajaran yang tepat dan inovatif. Terdapat banyak model pembelajaran yang

dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya yaitu

model pembelajaran Probing-Prompting.

Menurut Suherman (Huda, 2016:281) model pembelajaran Probing-

Prompting adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

5

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat

meningkatkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan

pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari, pertanyaan-

pertanyaan yang mengarah pada siswa mendorong siswa untuk selalu aktif

berpikir dan mengembangkan kemampuan berpikirnya. Sedangkan menurut

Widyastuti dkk., (2014:3) terdapat dua aktivitas siswa yang saling berhubungan

dalam pembelajaran Probing-Prompting, yaitu aktivitas siswa yang meliputi

aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha membangun pengetahuannya,

serta aktivitas guru yang berusaha membimbing siswa dengan menggunakan

sejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai

pemikiran tingkat tinggi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat

pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo tahun pelajaran

2017/2018?”

LANDASAN TEORI

a. Pengertian Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013:3). Menurut Nawawi

(Susanto, 2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

6

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

materi pelajaran tertentu. Suprijono (kariani dkk., 2014:5) juga

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Menurut Krathwohl (2002:215) terdapat 6 tahapan uraian yang dapat

membantu guru menentukan kejelasan kompetisi dasar sesuai dengan proses

kognitif, yaitu :

1) Remember (Mengingat C1)

Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali pengetahuan

yang relavan dari memori jangka panjang.

2) Understand (Memahami C2)

Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari pesan

pembelajaran dan mempu mengkomunikasikannya dalam bentuk lisan,

tulisan maupun grafik.

3) Apply (Menerapkan C3)

Menerapkan adalah kemampuan merumuskan prosedur untuk

menyelesaikan masalah. Siswa memerlukan latihan soal sehingga siswa

terlatih untuk mengetahui prosedur apa yang akan digunakan untuk

menyelesaikan soal.

4) Analyze (Menganalisis C4)

Menganalisis meliputi kemampuan untuk memecahkan sauatu

kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian

tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau bagian tersebut dengan

keseluruhannya.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

7

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

5) Evaluate (Menilai C5)

Menilai didefenisikan sebagai kemampuan melakukan judgement

berdasar pada kriteria dan stantar tertentu. Kriteria sering digunakan adalah

menentukan kualitas, efektifitas, efsiensi, dan konsistensi.

6) Create (Berkreasi C6)

Create didefenisikan sebangai menggeneralisasi ide baru, produk atau

cara pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di sini diartikan sebagai

meletakkan beberapa elemen dan satu kesatuan yang menyeluruh sehingga

terbentuklah dalam suatu bentuk yang koheren atau fungsional.

b. Pengertian Model Probing-Prompting

Menurut Huda (2016:281) arti dari kata probing adalah penyelidikan

dan pemeriksaan, sementara prompting adalah mendorong atau menuntun.

Sementara itu menurut Widyastuti dkk., (2014:3), Probing-Prompting adalah

suatu model pembelajaran dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan

yang bersifat menuntun dan menggali pengetahuan siswa, sehingga terjadi

proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan yang ada pada diri siswa

dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

Proses tanya jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan menunjuk

siswa secara acak, sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi

aktif. Siswa tidak bisa menghindari proses pembelajaran, karena setiap saat ia

bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab (Huda, 2016:282). Dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting

ini, kemungkinan akan terjadi suasana tegang, tetapi bisa dibiasakan. Untuk

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

8

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

mengurangi kondisi tegang, guru hendaknya mengajukan serangkaian

pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suasana menyejukkan dan bernada

lembut. Ada canda, senyum dan ceria serta jawaban siswa yang salah harus

tetap dihargai karena salah adalah ciri bahwa dia sedang belajar dan telah

berpartisipasi (Shoimin, 2016:126).

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Probing-Prompting

Langkah-langkah model pembelajaran Probing-Prompting dalam

penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalnya dengan

memperlihatkan gambar atau rumus yang sesuai dengan materi.

2) Siswa melakukan diskusi kecil kepada teman sebangku untuk memahami

gambar atau rumus yang telah diperlihatkan.

3) Seluruh siswa diberi pertanyaan yang sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

4) Siswa melakukan diskusi kecil kepada teman sebangku untuk merumuskan

masalah yang diberikan.

5) Salah satu siswa ditunjuk untuk menjawab permasalahan yang diberikan.

6) Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan tentang jawaban tersebut

untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang

sedang berlangsung.

7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih

menekankan bahwa tujuan pembelajar tersebut benar-benar telah dipahami

oleh seluruh siswa.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

9

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

d. Kelebihan Model Pembelajaran Probing-Prompting

Menurut (Shoimin, 2016:128), kelebihan model pembelajaran

Probing-Prompting, yaitu:

1) Mendorong siswa aktif berpikir.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali.

3) Perbedaan pendapat antar siswa dapat dikompromikan atau diarahkan.

4) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun

ketika itu siswa sedang ribut atau ketika sedang mengantuk, maka akan

hilang rasa kantuknya.

5) Sebagai cara meninjau kembali (review) bahan pelajaran yang lampau.

e. Kekurangan Model Pembelajaran Probing-Prompting

Menurut (Shoimin, 2016:129), kekurangan model pembelajaran

Probing-Prompting, antara lain yaitu:

1) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk

memberikan pertanyaan kepada tiap siswa.

2) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa

untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.

3) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan

mudah dipahami siswa.

4) Waktu seiring banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab

pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah True Eksperimental Design dengan desain yang

berbentuk pre-test, post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018, yang

terdiri dari 213 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas VIII.3 terpilih sebagai

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dan kelas

VIII.5 sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, yaitu pre-test dan

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

10

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

post-test. Materi yang diajarkan yaitu operasi bentuk aljabara. Untuk menguji

hipotesis, doata dianalisia menggunkana uji-t dengan taraf signifikansi 𝛼 = 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

1. Kemampuan Awal

Pre-test ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap

materi operasi bentuk aljabar sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan

model pembelajaran probing-prompting di kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional di kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan

bahwa skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 13,69 dan skor rata-rata kelas

kontrol 13,14. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata

pengetahuan awal siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama dan

dikategorikan masih sangat rendah

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji-t 2 pihak dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor hasil belajar

matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan.

2. Kemampuan Akhir

Berdasarkan hasil perhitungan didapat skor rata-rata kelas eksperimen

sebesar 37,34 dan skor rata-rata kelas kontrol sebesar 33,54. Jadi secara deskriptif

dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor hasil belajar matematika kelas eksperimen

lebih besar dari pada kelas kontrol.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa peningkatan rata-rata skor hasil

belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 23,65 dan peningkatan rata-

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

11

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

rata skor hasil belajar matematika siswa kelas kontrol sebesar 20,40. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar matematika siswa di kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil pengujian statistik uji-t 1 pihak dapat disimpulkan

bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil

belajar matematika siswa siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

PEMBAHASAN

Pembelajaran dengan model Probing-Prompting dapat terjadi jika guru

merancang dan melaksanakan pembelajaran yang dimulai dengan memberikan

pertanyaan atau masalah kepada siswa. Peran guru pada pembelajaran dengan

model Probing-Prompting ini sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator. Hal

ini sangat penting untuk memberikan tanggapan dalam upaya penyelesaian soal

dan masalah sehingga siswa mampu berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model

pembelajaran Probing-Prompting mengalami beberapan hambatan, pembelajaran

yang baru bagi peneliti maupun siswa membutuhkan waktu dan penyesuaian.

Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran menggunakan model probing-

prompting ini sebanyak dua jam pembelajaran dimaksimalkan peneliti untuk

melakukan perlakuan pertama pada materi operasi bentuk aljabar dengan panduan

RPP. Proses pembelajaran tersebut menggunakan LKS dan siswa diminta untuk

berkelompok terdiri dari dua orang yaitu teman sebangkunya, Peneliti meminta

siswa untuk memahami secara berdiskusi maksud dari gambar yang ada pada

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

12

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

LKS, awalnya siswa merasa bingung dan kesulitan tetapi masalah tersebut dapat

teratasi oleh peneliti dengan memberikan motivasi kepada siswa. Setelah siswa

berdiskusi dan memahami maksud dari gambar yang ada pada LKS, siswa mulai

dapat memahami konsep tentang materi operasi bentuk aljabar. Selanjutnya,

peneliti meminta siswa untuk mengejakan soal yang ada pada LKS secara

berdiskusi.

Pada proses pembelajaran ini, siswa terlihat tegang dengan pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti karena siswa tidak bisa menjawab. Guru

memiliki kendala untuk menuntun siswa mendapatkan jawaban yang benar. Hal

ini terlihat dari ketidakmampuan siswa menjawab pertanyaan peneliti mengenai

materi operasi bentuk aljabar, siswa merasa sulit untuk menganalisis dan

menjawab soal yang bersifat menggali dan menuntun, sehingga kondisi kelas

menjadi tidak kondusif karena siswa sibuk bertanya dan berdiskusi dengan siswa

dari kelompok lain. Untuk mengatasinya, guru berkeliling kelas untuk mengawasi

jalannya diskusi dan membantu siswa yang kesulitan, terutama pada indikator

menganalisis dan memecahkan masalah.

Setelah siswa selesai mengerjakan soal yang diberikan, peneliti menunjuk

siswa secara acak untuk mempresentasikan jawabannya ke depan kelas. Pada

tahap ini banyak siswa yang merasa malu, takut dan tidak percaya diri untuk

mempresentasikan jawaban di depan. Mereka lebih cenderung meminta kepada

peneliti untuk menunjuk temannya yang pintar untuk mempresentasikan jawaban

di depan kelas. Akibatnya, siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak dapat

memahami materi yang telah dibahas.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

13

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

Pada pertemuan kedua, peneliti masih menggunakan LKS dalam proses

pembelajaran tersebut dan siswa diminta untuk kembali pada kelompoknya. Pada

pertemuan ini siswa telah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini

terbukti semakin banyaknya siswa yang mampu menyampaikan pendapat dan

siswa telah mampu menjawab pertanyaan yang diajukan walaupun siswa harus

banyak diberikan pertanyaan yang sifatnya menuntun terlebih dahulu. siswa mulai

mampu menyelesaikan soal-soal latihan yang terdapat pada LKS.

Pada pertemuan ketiga, siswa sudah terbiasa belajar dengan menggunakan

model probing-prompting yang berbantukan LKS, siswa sudah dapat bekerjasama

dengan baik dalam berdiskusi kecil untuk merumuskan jawaban yang diajukan

oleh peneliti, siswa juga sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti, siswa-siswa lain pun sudah aktif menyampaikan pendapat

mereka. Soal-soal latihan yang terdapat pada LKS juga sudah bisa diselesaikan

tetapi masih ada penjelasan-penjelasan yang masih belum tepat. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama dan

kedua.

Model pembelajaran probing-prompting diharapkan dapat menjadi salah

satu model yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

hasil belajar matematika khususnya masalah yang sering terjadi dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir dan juga

imajinasinya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan bahkan diikuti dengan

praktik yang nyata di depan kelas.

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

14

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri L Sidoharjo Tahun Pelajaran

2017/2018. Rata-rata skor hasil belajar matematika di kelas eksperimen sebesar

30,87 dan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa di kelas kontrol sebesar

28,00. Peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen

sebesar 23,65 dan peningkatan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas

kontrol sebesar 20,40. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata skor

hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1) Bagi pendidik, diharapkan dengan

model pembelajaran Probing-Prompting ini dapat membantu pendidik dalam

meningkatkan hasil belajar matematika, serta pendidik harus mempersiapkan

pembelajaran dengan matang sebelum pembelajaran dilaksanakan; 2) Model

pembelajaran Probing-Prompting dapat dijadikan sebagai alternatif bagi siswa

maupun guru dalam belajar, untuk meningkatkan hasil belajar matematika

menjadi lebih mudah dipelajari; 3) Bagi peneliti, untuk menggunakan model

pembelajaran Probing-Prompting peneliti harus mempunyai perencanaan

pembelajaran dan persiapan yang matang dalam proses pembelajaran yang akan

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

15

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

dilakukan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dalam

penelitian ini, peneliti diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar hasil

penelitian ini dapat berguna pada masyarakat luas; 4) Kepada sekolah untuk dapat

menerapakan model pembelajaran Probing-Prompting sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam belajar,

sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang ada di

sekolah; 5) Guru, diharapkan dapat menerapakan model pembelajaran Probing-

Prompting sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan

siswa dalam belajar; 6) Peneliti, diharapkan dapat menggunakan model

pembelajaran Probing-Prompting pada pembelajaran matematika untuk dijadikan

sebagai pengalaman dalam mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti & Mudjiyono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ebih AR. Arhasy. 2015. Kontribusi Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik

SQ4R Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Berpikir Kritis

Matematis. Jurnal Siliwangi Vol. 1. No. 1. 21-31.

Huda, Miftahul. 2016. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Iriani, Dewi dan Mutia Leni. 2013. Identifikasi Gaya Belajar Dan Pengaruhnya

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok di Kelas VIII

SMPN 2 Kerinci. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 109-

114.

Kadir, Abdul. 2013. Konsep Pembelajaran Kontekstual di Sekolah. Dinamika

Ilmu. 13, (3), 17-38.

Kariani, dkk. 2014. Model Problem Based Learning Menggunakan Metode

Probing-Prompting Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal

Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2, (1), 1-10.

Krathwohl DR. 2002. A Revision of Bloom’s Taxonomy:An Overview.Theory

Into Prantice, 41 (4) : 212-218

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL RADHA.pdf2 Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL

16

Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2 dan 3 Dosen Prodi Pendidikan Matematika

Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-uzz Media.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Utami, N.F, dkk. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Think Talk Write

(TTW) dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Prestasi

Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematika dan

Kreativitas Belajar Siswa SMP sekabupaten Wonogiri. Jurnal Elektronik

Pembelajaran Matematika. 2, (3), 260-265.

Widyastuti, D.A, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Probing-Prompting

untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2

Antosari Kecamatan Selemadeg Barat. E-journal Mimbar PGSD

Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 2, (1), 1-10.