PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

103
PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR PKN MURID KELAS IV SD NEGERI 26 PULAU BALANG LOMPO KEC. LIUKANG TUPABBIRING KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: MUHAMMAD ARFAH MULYADI 10540915714 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2021

Transcript of PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

Page 1: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP

HASIL BELAJAR PKN MURID KELAS IV SD NEGERI 26

PULAU BALANG LOMPO KEC. LIUKANG TUPABBIRING

KAB. PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

MUHAMMAD ARFAH MULYADI

10540915714

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2021

Page 2: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 3: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 4: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 5: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 6: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 7: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

vi

ABSTRSAK

Muhammad Arfah Mulyadi, 2020. Pengaruh Metode Probing-Prompting

Teradap Hasil Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo

Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan. Skripsi.

Jurusan pendidikan guru sekolah dasar. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Muhajir dan Andi Baso.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Metode Probing-Prompting

Teradap Hasil Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo

Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan. Skripsi.

Jurusan pendidikan guru sekolah dasar

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-

experimental design dengan teknik one group pretest-posttest design. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Negeri 26 Pulau Balang Lompo

Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan dan yang

menjadi sampel adalah siswa kelas IV yang berjumlah 36 orang siswa yang terdiri

dari 14 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Teknik pengumpulan data primer

atau observasi langsung peneliti dengan memberikan tes. Data yang telah

terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus analisi statistic

deskriftif dan inferensial.

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung= 18.85 dan di interpretasikan pada

table distribusi t dengan taraf signifikan a =0,05 dan d.b = N-1=36-1 = 35 maka

diperoleh t 0,05 = 3,340 setela diperoleh t hitung=18.85 dan ttable=3,340 maka

diperoleh t hitung>ttabel atau 18.85>3,340. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan metode probing-prompting

berpengaruh terhadap hasil belajar PKn

Kata kunci: metodeprobing-prompting

Page 8: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta alam. Allah

yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah yang

paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada

daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga proposal dengan

judul “Pengaruh Metode Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar PKn Murid

Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo” dapat diselesaikan. Setiap orang

dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan, termasuk dalam tulisan ini.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki,

tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan upaya untuk membuat tulisan

ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua, H. Arsyad dan Hj. Nurlia yang telah berdoa, berjuang, rela berkorban

tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis

dalam proses pencarian ilmu.

Selama dalam proses penyelesaian proposal ini, penulis banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena

itu, penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terima

kasih kepada Dr. Muhajir, S.Pd., M.Pd. pembimbing 1 dan Drs. H. Andi Baso,

M.Pd.I. pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi

sejak awal penyusunan hingga selesainya proposal ini.

Page 9: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

ix

Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin

Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Aliem Bahri,S.Pd., M.Pd., ketua

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan seluruh dosen dan para staf pegawai

dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati,. Mudah-mudahan dapat

memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, September 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN……………………………………………………….iv

SURAT PERJANJIAN………………………………………………………….v

ABSTRAK………………………………………………………………………vi

BAB I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. KajianPustaka..................................................................................... 8

1. Belajar dan pembelajaran ............................................................... 8

2. Metode probling-pronting ........................................................... 12

3. Pendidikan kewarganegaraan di SD ............................................. 16

a. Pengertian pendidikan kewarganegaraan di SD ...................... 16

b. Tujuan pendidikan kewarganegaraan di SD ............................ 17

c.Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan ........................... 19

B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 21

C. Kerangka Pikir.................................................................................. 21

D. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian .................................................................................. 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 27

C. Subjek Penelitian ............................................................................... 27

ix

Page 11: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

iv

D. Prosedur Penelitian ............................................................................ 29

E. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 30

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32

H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 38

B. Pembahasan ............................................................................................. 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60

x

Page 12: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

v

Page 13: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

vi

Page 14: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

vii

Page 15: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis

diarahkan terhadap perubahan tingkah laku murid yang tercermin dalam

pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang berlangsung di lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat. Proses pembelajaran khususnya

pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) akan lebih efektif dan

bermakna apabila murid berpartisipasi aktif. Salah satu ciri kebermaknaan

dalam proses belajar mengajar adalah adanya keterlibatan atau partisipasi

murid dalam proses belajar mengajar. Partisipasi merupakan suatu sikap

berperan serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling

memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan.

Sebagian besar guru-guru setuju akan pentingnya motivasi yang besar

untuk mengajarkan PKn kepada murid-murid, kecuali yang memang

secara alami sudah senang terhadap PKn, perlu diberi rangsangan secara

teknis dan cara pengajaran yang tepat agar senang terhadap PKn.

Sebagaimana dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20

Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa :

“Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Page 16: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

2

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab’’.

Sebagai seorang guru harus dapat menentukan strategi. Oleh

karena itu, secara terus–menerus dan bertahap guru mengusahakan

mencari jalan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam berinteraksi

antara murid dengan guru, diharapkan guru dapat menjalankan peranannya

sebagai pengajar dan pendidik. Dalam berinteraksi antara murid dengan

guru biasanya banyak menimbulkan masalah atau kurang terarah, hal ini

dikarenakan guru kurang tepat dalam menggunakan pendekatan ataupun

metode dalam pembelajaran sebagai suatu proses.

Berdasarkan hasil observasi penulis dalam kegiatan pembelajaran

pada murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang

Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan pada tanggal 25 Mei 2019,

diperoleh informasi bahwa hasil belajar PKn murid kelas IV menggunakan

model konvensional, proses pembelajaran yang berpusat pada guru, media

dan sumber belajar yang digunakan kurang bervariasi sehingga murid

kurang antusias. 15 dari 36 murid yang melibatkan diri secara aktif selama

proses belajar mengajar berlangsung antara lain: mengajukan pertanyaan,

mengerjakan tugas, berdiskusi dan melakukan suatu kegiatan

pembelajaran. Hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar PKn murid

yang masih tergolong rendah yaitu dengan rata-rata 6,0<6,5 yang

merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan oleh

sekolah pada tahun ajaran 2018/2019 yaitu 6,5.

Page 17: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

3

Hal tersebut diperkuat atau sejalan dengan pendapat guru melalui

wawancara dengan peneliti.

Guru kelas IV Zurvina Nur, S.Pd mengatakan bahwa hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang

Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, terdapat 21 dari 36 siswa

memperoleh nilai masih berada dibawah standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Begitu juga kepala sekolah SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo Abdul Salam Karim, S.Pd mengatakan bahwa nilai PKn kelas IV

SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab.

Pangkajene dan Kepulauan masih berada dibawah standar Kriteria

Ketuntasan Mininal (KKM).

Namun kenyataan di SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec.

Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan menunjukan

bahwa proses pembelajaran PKn yang berlangsung di kelas sebenarnya

telah melibatkan murid, misalnya murid mendengar guru menerangkan,

membaca dan mencatat pelajaran yang diberikan. Tetapi sebagian besar

murid kurang mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya

walaupun guru telah berulang kali meminta agar murid jika ada hal-hal

yang kurang jelas, banyak murid terlihat malas, tidak percaya diri

mengerjakan soal-soal latihan dan baru akan mengerjakan setelah soal

selesai dikerjakan oleh guru atau murid lain yang berperan aktif.

Pembelajaran PKn haruslah difokuskan pada upaya membantu dan

memfasilitasi murid agar mereka memiliki kemampuan berpartisipasi, dan

Page 18: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

4

tidak hanya dengan mendengarkan dan mencatat saja, masih perlu lagi

partisipasi murid dalam kegiatan lain seperti bertanya, mengerjakan

latihan, mengerjakan PR, maju ke depan kelas, mengadakan diskusi,

mengeluarkan ide atau gagasan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut

maka diperlukan metode-metode pembelajaran yang inovatif yang

diharapkan mampu meningkatkan peran aktif murid dalam proses belajar

mengajar.

Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode probing-

prompting. Metode probing–prompting adalah pembelajaran dengan cara

guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang bersifat menuntun dan

menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan

murid dan pengalamannya (Suyatno, 2009:63). Metode probing-prompting

dapat mendorong murid berperan aktif. Metode ini melalui proses tanya

jawab secara acak sehingga setiap murid tidak bisa menghindar dari proses

pembelajaran, setiap saat murid bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab.

Dalam hal ini akan terjadi suasana tegang, namun demikian bisa

dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya

merangkai pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan,

nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi

nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jawaban murid yang salah harus

dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, murid telah

berpartisipasi.

Page 19: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

5

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yaitu

dengan menggunakan metode probing-prompting sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar PKn.

Melalui penelitian ini diharapkan ada perubahan positif dalam hal

hasil belajar murid pada pembelajaran PKn di SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan .

Dengan demikian pembelajaran PKn melalui pembelajaran probing–

prompting dapat meningkatkan hasil belajar murid. Berangkat dari

pemikiran tersebut maka peniliti memilih judul “Pengaruh Metode

Probing – Prompting Terhadap Hasil Belajar PKn Pada Siswa kelas

IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring,

Kab. Pangkajene dan Kepulauan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana pengaruh metode probing – prompting terhadap hasil belajar

PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec.

Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan” ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

metode probing-prompting terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SD

Page 20: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

6

Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab.

Pangkajene dan Kepulauan.

D. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berukut ini:

1) Manfaat Teoretis

a) Bagi Jurusan Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sebagai

masukan tentang pengaruh metode probing-prompting terhadap

hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan

Kepulauan.

b) Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian dan

pembelajaran sebagai pengalaman yang berharga dalam melakukan

kajian yang bersifat ilmiah.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi guru : hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran PKn yang kreatif

dan menyenangkan dalam meningkatkan hasil belajar khususnya

murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang

Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

b. Bagi murid : hasil penelitian akan membantu dan mengarahkan

murid yang mengalami kesulitan dalam belajar Pendidikan

Page 21: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

7

Kewarganegaraan (PKn) khususnya dalam proses pembelajaran

sehingga hasil belajar murid mengalami peningkatan.

c. Bagi sekolah : dapat memberikan informasi dalam upaya perbaikan

dan peningkatan kualitas pembelajaran.

d. Bagi peneliti : hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah

pengetahuan, informasi, dan data untuk pengembangan penelitian

yang berkaitan dengan variabel yang berbeda.

Page 22: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Menurut Moh. Surya (1981: 32) Belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

W. Gulo (2002: 23) juga mengungkapkan bahwa belajar

adalah suatu prose sang berlangsung di dalam diri seseorang yang

mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berfikir,

bersikap dan berbuat.

Margaret dan Bell Gredler (1994) mengatakan bahwa

belajar adalah proses seseorang memperoleh berbagai kecakapan,

keterampilan, dan sikap. Sehingga peserta didik dapat mengetahui

hal-hal yang baru dan dapat meningkatkan pengetahuan yang

dimilikinya, mengubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari

yang salah menjadi benar, dan dari kurang baik menjadi baik.

Seperti yang telah di singgung pada pengertian belajar

diatas. Tujuan utama kegiatan belajar adalah untuk memperoleh

dan meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk

Page 23: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

9

pengetahuan, keterampilan, sikap positif, dan berbagai kemampuan

lainnya.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sumartono,

(2000: 81) mengemukakan bahwa ’’hasil belajar adalah suatu nilai

yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar yang dicapai

menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat

tertentu”.

Menurut Arikunto (2001: 63) menyatakan bahwa”hasil

belajar merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah

mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan

evaluasi dari proses belajar yang dilakukan”.

Sementara itu Muquin (Abdullah, 2000: 35) bahwa ”Hasil

belajar adalah kecakapan yang dapat diukur langsung dengan suatu

alat berupa tes”. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu usaha menguasai hal – hal yang baru di

mana dalam belajar ada perubahan dalam diri seseorang.

Definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli yang

berbeda pendapatnya, berbeda titik tolaknya. Tetapi, kalau dikaji

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Belajar itu berdampak pada perubahan dalam arti perubahan

perilaku, baik aktual maupun potensial.

Page 24: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

10

2. Perubahan itu pada dasarnya adalah perolehan kecakapan baru.

3. Perubahan itu terjadi karena pengalaman, yang diusahakan

dengan sengaja.

Menentukan berhasil tidaknya pembelajaran maka yang

menentukan alat evaluasi atau tes, Berdasarkan taksonomi Bloom

(Mappasoro 2007:39) untuk menyusun sebuah tes hasil belajar

harus memperhatikan tiga domain (kawasan) yakni ”(1) domain

kognitif, (2) domain afektif dan (3) domain psikomotor”.

Domain kognitif beserta sub-sub kategorinya terdiri dari:

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi,

domain afektif terdiri dari penerimaan, memberikan respon,

penilaian, organisasi dan pelukisan watak sedangkan domain

psikomor terdiri dari persepsi, kesiapan, respon terpimpin,

mekanisme, respon kompleks over, penyesuaian dan originasi.

Penyusunan tes formatif yang digunakan hanya

mencangkup domain (kawasan) kognitif karena hanya sebatas

pengetahuan dan pemahaman saja untuk menentukan meningkat

tidaknya hasil belajar murid.

c. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Hasil Belajar

Manusia dalam usahanya selalu menginginkan sesuatu hal

yang lebih baik dari sebelumnya. Demikian pula dalam proses

pembelajaran, tiap manusia menginginkan hasil belajar yang lebih

baik. Konsekuensi dari keinginan tersebut terdiri dari dua hal yaitu

Page 25: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

11

berhasil atau tidak berhasil. Hasil belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik dalam diri seseorang (internal factor)

maupun dari luar diri seseorang (eksternal factor) sehingga hasil

yang dicapai oleh murid merupakan hasil interaksi dari kedua

faktor tersebut.

Usman (Haling: 2004: 44) mengemukakan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi hasil belajar antara lain: ”faktor dari

dalam diri sendiri dan faktor dari luar diri sendiri”.

Adapun penjelasan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal factor), yaitu:

a) Faktor jasmani baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh.

b) Faktor psikologis, yakni terdiri atas kecerdasan dan bakat,

sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi dan penyesuaian

diri.

c) Faktor kematangan fisik dan psikis.

2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal factor), yaitu:

a) Faktor sosial yang terdiri atas; lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

b) Faktor adat istiadat yaitu adat istiadat, ilmu pengetahuan,

teknologi dan pengetahuan.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar.

Page 26: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

12

Berdasarkan pendapat di atas, menurut penulis bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah fisiologis

dan psikologis, sedang faktor eksternal adalah lingkungan dan

instrumental

2. Metode Probing–Prompting

a. Pengertian Metode Probing–Prompting

Menurut Suyatno, (2009:63) dia mengemukakan bahwa

Metode pembelajaran probing – prompting adalah pembelajaran

dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang bersifat

menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang

mengaitkan pengetahuan murid dan pengalamannya dengan

pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa

mengkonstruksi konsep – prinsip – aturan menjadi pengetahuan

baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberikan.

Dengan metode pembelajaran ini proses tanya jawab

dilakukan dengan menunjuk murid secara acak sehingga setiap

murid mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, murid tidak bisa

menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat murid bisa

dilibatkan dalam proses tanya jawab. Dalam proses ini

kemungkinan akan terjadi suasana tegang bagi murid, namun dapat

diatasi dengan pendekatan sosial. Untuk mengurangi kondisi

tersebut, guru hendaknya merangkai pertanyaan disertai dengan

Page 27: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

13

wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut, ada canda,

senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman,

menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa bahwa jawaban murid yang

salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar,

murid telah berpartisipasi. Oleh karena itu, meskipun kemampuan

awal tersebut masih sangat sederhana atau tidak sesuai dengan

keinginan guru, sebaiknya diterima dan dijadikan dasar

pembelajaran dan pembimbingan.

b. Kelebihan Metode Probing-prompting

Kelebihan dari metode probing-prompting adalah sebagai

berikut:

1) Mendorong murid berpikir aktif.

2) Memberi kesempatan kepada murid untuk menanyakan hal-hal

yang kurang jelas sehingga guru dapat menjelaskan kembali.

3) Perbedaan pendapat antara murid dapat dikompromikan atau

diarahkan pada suatu diskusi.

4) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian murid,

sekalipun ketika itu murid sedang ribut.

5) Mengembangkan keberanian dan keterampilan murid dalam

menjawab dan mengemukakan pendapat.

Page 28: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

14

c. Kekurangan Metode Probing-Prompting

Kekurangan dari metode probing-prompting adalah sebagai

berikut:

1) Murid merasa takut, apalagi kalau guru kurang mampu

mendorong murid untuk berani menciptakan suasana yang

tidak tegang melainkan akrab.

2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat

berpikir dan mudah dipahami murid.

3) Waktu sering banyak terbuang apalagi murid tidak dapat

menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

4) Jumlah murid yang banyak sehingga tidak mungkin cukup

waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap murid

5) Dapat menghambat cara berpikir anak bila kurang pandai,

misalnya guru meminta muridnya menjawab persis seperti ia

kehendaki, kalau tidak sesuai maka dinilai salah.

d. Langkah - Langkah Metode Probing Prompting

Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan melalui

penerapan pembelajaran probing-prompting. Berikut

ini merupakan langkah-langkah pembelajaran probing-prompting

dijabarkan melalui tujuh tahapan teknik probing yang kemudian

dikembangkan dengan prompting adalah sebagai berikut:

Page 29: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

15

a) Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan

dengan membeberkan gambar, atau situasi lainnya yang

mengandung permasalahan.

b) Menunggu beberapa saat untuk memberikan

kesempatan kepada siswa untuk merumuskan

permasalahan atau melakukan diskusi kecil.

c) Guru mengajukan persoalan yang sesuaidengan tujuan

pembelajaran khusus (TPK) atau indikator kepada

seluruh siswa.

d) Menunggu beberapa saat untuk memberikan

kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban

atau melakukan diskusi kecil.

e) Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.

f) Jika jawabannya tepat, maka guru meminta tanggapan

kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk

meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam

kegiatan yang sedang berlangsung. Namun, jika siswa

tersebut mengalami kemacetan jawaban atau jawaban

yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, atau diam,

maka guru mengajukan pertanyaan–pertanyaan lain

yang jawabannya merupakan petunjuk jalan

penyelesaian jawaban. Kemudian, guru memberikan

pertanyaan yang menuntun siswa berpikir pada tingkat

Page 30: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

16

yang lebih tinggi, sehingga siswa dapat menjawab

pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau

indikator. Pertanyaan yang diajukan pada langkah

keenam ini sebaiknya diberikan pada beberapa siswa

yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam seluruh

kegiatan probing-prompting.

g) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang

berbeda untuk lebih menekankan bahwa TPK/indikator

tersebut benar–benar telah dipahami oleh seluruh siswa.

(Huda, 2013: 282-283).

3. Pendidikan Kewarganegaraan di SD

a. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu hal mendasar

yang akan membawa individu untuk mengetahui nilai-nilai,

peranan, sistem, aturan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kemasyarakatan dan kenegaraan yang diwujudkan dalam bentuk

perilaku dalam kehidupan sehari-hari murid sebagai makhluk

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Dekdiknas (Moha, 2011: 2) bahwa:

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu

warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan

keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan

Page 31: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

17

memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan

bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memusatkan

perhatian pada pengembangan kecerdasan warga negara dalam

berpikir, bersikap, bertindak, serta berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Suparlan, dkk (2016 : 8) menyatakan bahwa pendidikan

kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berfungsi untuk

membina kesadaran warga negara dalam melaksanakan

kewajibannya sesuai dengan jiwa dan nilai konstitusi yang berlaku

(UUD NRI 1945).

Jadi berdasarkan defenisi di atas, maka sangat jelas bahwa

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran untuk

mengembangkan potensi individu agar menjadi warga negara yang

cerdas, terampil dan bertanggung jawab yang diwujudkan dalam

kehidupan sehari-hari sesuai dengan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

seorang murid bukan saja menerima pelajaran berupa pengetahuan,

tetapi pada diri murid juga harus berkembang sikap, keterampilan,

dan nila-nilai sesuai dengan Undang-undang.

Page 32: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

18

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Depdiknas

(2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

Kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta

bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Menurut Mustari (2008:12) Pendidikan Kewarganegaraan

bertujuan:

a. Membentuk kecakapan partispasi yang bermutu dan

bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat

baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan global.

b. Menjadikan warga masyarakat yang baik dan mampu menjaga

persatuan dan integritas bagsa guna mewujudkan Indonesia

yang kuat, sejaterah dan demokratis.

Page 33: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

19

Menurut Suparlan, dkk. (2016 : 9 ) Pendidikan

Kewarganegaraan adalah bertujuan membentuk kualitas

kepribadian (desirable personal qualitity) warga negara yang baik.

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

tersebut, maka Guru PKn di SD berupaya membentuk perilaku, dan

pemahaman murid tentang pentingnya tanggung jawab dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan meliputi beberapa aspek. Berdasarkan

Depdiknas (2007) aspek-aspek tersebut meliputi sebagai berikut.

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap

positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Keterbukaan dan jaminan keadilan.

2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam

kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku

di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan

peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.

Page 34: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

20

Norma agama dan kesusilaan meliputi: mengatur hubungan

setiap individu sebagai makhluk ciptaan dengan sang

penciptanya.

Norma kesopanan meliputi: tata krama dalam bersosialisai di

lingkungan keluarga serta masyarakat

Norma adat istiadat meliputi: aturan atau kaidah yang tumbuh

dan berkembang dalam masyarakat secara turun temurun dan

diyakini sebagai sesuatu yang dinilai baik

3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan

internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan

perlindungan HAM.

4) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong,

Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,

Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan

bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara.

5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan

konstitusi.

6) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan

kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah

pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya

Page 35: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

21

demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,

Pers dalam masyarakat demokrasi.

7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi,

Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan

Mengevaluasi globalisasi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan Metode Probing-Prompting sudah

banyak yang lakukan. Meskipun demikian, penelitian ini masih tetap

menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah:

1. Biantara (2013) dengan judul “Pengaruh Metode Probing-

Prompting Terhadap Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri Blando 3 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang”

2. Masrotul Fauziyah dengan judul “Pengaruh Metode Probing-

Prompting Terhadap Hasil Belajar Pada Tema 8 (Ekosistem)

Siswa Kelas V Sdn Wiyung I Surabaya.

3. I Wayan Eka Swarjawa dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar Ipa

Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Sebatu.

Page 36: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

22

C. Kerangka Pikir

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya

interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan

bentuk perubahan yang dialami murid dalam hal kemampuannya untuk

bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara

stimulus dan respon.

Pada dasarnya pembelajaran PKn dimaksudkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan oleh guru merujuk kepada standar kompetensi

yang ingin dicapai. Tercapai tidaknya tujuan tersebut ditentukan oleh

berbagai faktor, diantaranya faktor dari murid misalnya kekurangan

aktifan murid dalam mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru.

Melalui pembelajaran dengan metode probing-prompting dapat

mengaktifkan murid dalam proses pembelajaran dan juga dapat membantu

murid dalam memahami materi yang diberikan. Adapun keunggulan

pembelajaran dengan metode probing–prompting yaitu dapat

meningkatkan keaktifan berpikir murid, proses berpikir yang mengaitkan

pengetahuan murid dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari. Murid dapat menginstruksi sendiri konsep, prinsip, dan

aturan menjadi pengetahuan baru. Murid akan dapat merasakan bahwa

pembelajaran akan menjadi miliknya sendiri karena murid diberi

kesempatan yang luas untuk berpartisipasi, murid memiliki motivasi yang

kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan tumbuhnya suasana

Page 37: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

23

demokratis dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog untuk saling

belajar dan membelajarkan diantara siswa.

Adapun bagan kerangka pikirnya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1.Skema Kerangka Pikir Metode Pembelajaran Probing-Prompting.

Pembelajaran PKn

Pre-test Menggunakan metode

probing-prompting

Analisis

Post-test

Hasil

Page 38: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

24

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah, tinjauan pustaka serta kerangka pikir di atas,

maka hipotesis penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh metode Probing-

prompting terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 26

Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan

Kepulauan”.

Page 39: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Suatu kegiatan penelitian harus menggunakan metode yang dapat dipertanggung

jawabkan. Hal ini agar penelitian yang dilakukan dapat mencapai tujuan penelitian yaitu

dapat memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2016:6) bahwa “untuk menemukan data valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dikembangakan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah

dalam bidang pendidikan”. Metode penelitian memiliki pengaruh besar terhadap

kualitas suatu penelitian, sehingga semakin tepat penggunaan metode penelitian maka

semakin berhasil penelitian yang dilaksankan. Seorang peneliti haruslah mampu

menggunakan metode penelitian yang tepat agar penelitian yang ia laksanakan mampu

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono, metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

“metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” Sugiyono, (2016: 107). Menurut Hadi

(Nursyahidah, 2012:2) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja

oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku

individu yang diamati.

Page 40: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

26

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi,

penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan

untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap

tingkah laku murid/siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh

tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

Menurut Sukardi (2011:179) penelitian eksperimen dalam bidang

pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di

luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan adalah

murid/siswa, penelitian ang paling banyak dilakukan adalah penelitan di luar

laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh

penelitian di luar laboratorium, diantaranya: (a) variabel eksperimen dapat lebih

kuat; (b) lebih mudah dalam memberikan perlakuan; (c) dapat melakukan setting

yang mendekati keadaan sebenarnya; dan (d) hasil eksperimen lebih aktual.

Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu

perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan

kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda. Misalnya, suatu eksperimen

dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk membuktikan pengaruh penilaian

pendidikan terhadap prestasi belajar. Hal itu sejalan dengan tujuan penelitian yang

akan dilaksankan oleh peneliti yaitu untuk mencari pengaruh antara metode

Probing-prompting terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 26

Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

Peneliti menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan

jenis one group pretest-posttest design. Desain ini melakukan dua kali pengukuran

Page 41: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

27

terhadap hasil belajar pada murid kelas IV. Pengukuran pertama (pre test) dilakukan

untuk melihat kondisi sampel sebelum diberikan perlakuan, yaitu tingkat keaktifan

pada proses belajar pada murid kelas IV sebelum diterapkan metode probing-

prompting dan pengukuran kedua (post test) dilakukan untuk mengetahui hasil

belajar pada proses belajar pada murid kelas IV setelah diterapkan metode Probing-

prompting oleh peneliti. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(Sugiyono, 2016: 110-111)

Keterangan:

O1 = Tes hasil belajar murid sebelum diajar dengan metode Probing-

Prompting (pretest)

X = Perlakuan terhadap murid dengan menggunakaan metode probing-

prompting

O2 = Tes hasil belajar murid setelah diajar dengan metode Probing-

Prompting (Posttest).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tentang pengaruh metode probing-promting terhadap

hasil belajar Pkn dilakukan di SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kecamatan

Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

O1 X O2

Page 42: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

28

2) Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurung waktu 08 februari 2020- 08

april 2020 (2 bulan), 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang

meliputi penyajian dan proses bimbingan berlangsung.

C. Subjek Penelitian

1) Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, (2014: 119).

Husaini Usman, (2006:181) mengemukakan bahwa populasi ialah semua nilai baik

hasil pehitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari

karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau

Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan. Tahun

Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 36 murid dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Subjek Populasi Murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau

Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

IV 14 22 36

Total murid 36

Page 43: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

29

2) Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sugiyono, (2014: 62), teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah teknik sampling jenuh (teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel). Menurut Soekidjo (2003) sampel

adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Dalam penelitan ini peneliti mengambil murid kelas IV

di SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab.

Pangkajenen dan Kepulauan karena telah dapat mengikuti langkah-langkah metode

probing-prompting dalam pembelajaran. Jumlah murid kelas IV yaitu berjumlah 36

orang, laki-laki sebanyak 14 orang dan perempuan 22 orang.

Tabel 3.2 Subjek Sampel Murid Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

IV 14 22 36

Total murid 36

D. Prosedur Penelitian

Suatu penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha untuk menemukan,

mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Dalam usaha untuk

menemukan dan menguji kebenaran tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Penelitian ilmiah juga merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan

kritis tentang fenomena-fenomena alami dengan di pandu dengan teori-teori tentang

hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu.

Page 44: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

30

Kegiatan studi penelitian tidak akan terlepas dari penentuan metode yang akan

digunakan, hal ini terkait dengan keberhasilan yang ingin dicapai dengan menentukan

metode yang tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Surakhmad (1998:131)

mengemukakan bahwa: “Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan misalnya untuk menguji hipotesis dan alat-alat tertentu”.

Adapun prsedur penelitian sebagai berikut:

1) Memberikan pre-test

Pre-test dilakukan pada awal pertemuan sebelum diberikannya treatment berupa

metode probing-prompting. Pre-test dilakukan dengan menggunakan tes tertulis

berupa essay.

2) Memberikan treatment

a. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan persiapan yaitu

berupa pemilihan materi yang akan dipergunakan dalam pembelajaran Pkn.

b. Pelaksanaan

Sebelum melakukan pembelajaran, penulis menginformasikan tentang

tema yang akan dipelajari dan menginformasikan tentang kegiatan yang akan

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

3) Memberikan post-test

Post-test diberikan kepada siswa dengan soal yang berbeda namun memiliki

tingkat/level kesulitan yang sama dengan pre-test.

E. Definisi Operasional Variabel

a) Metode probing-prompting adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan

melalui proses tanya jawab dengan cara menunjuk murid secara acak sehingga

setiap murid mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, murid tidak bisa

Page 45: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

31

menghindar dari proses pembelajaran, karena setiap saat murid bisa dilibatkan

dalam proses tanya jawab. Dalam proses ini murid dituntut untuk dapat

mengkonstruksi sendiri konsep-aturan-prinsip menjadi pengetahuan yang baru,

pada murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang

Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan Tahun Ajaran 2018/2019.

b) Hasil belajar adalah skor total yang diperoleh dari hasil tes belajar PKn setelah

diajar dengan metode probing-prompting dalam ranah kognitif (ingatan,

pemahaman, aplikasi) pada siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo,

Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan Tahun Ajaran

2018/2019.

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen merupakan “variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen” Sugiyono,

(2016:61). Sehingga variabel ini dapat dikatakan sebagai variabel bebas (X).

Sedangkan variabel dependen merupakan “variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel bebas” Sugiyono, (2016:61). Variabel ini juga disebut

sebagai variabel terikat (Y) dimana perubahan variabel ini disebabkan oleh variabel

independen. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penerapan Metode Probing-

prompting, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

murid kelas IV pada mata pelajaran PKn.

Pengaruh antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y

Page 46: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

32

Gambar 3.2 Pengaruh antar variabel X dan Y

Keterangan:

variable X : penerapan metode probing-prompting berpengaruh terhadap

variabel Y : hasil belajar murid kelas IV pada pelajaran PKn.

Page 47: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

33

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Instrumen Tes

Tes adalah cara (yang dipergunakan) atau prosedur (yang perlu

ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-

pertanyaan (yang harus dijawab) atau perintah (yang harus dikerjakan), sehingga

(atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan

nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Atau tes merupakan alat

bantu berupa tes tertulis yang diberikan kepada siswa (Sudijono, 2011:67).

b. Pedoman observasi

Pedoman observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana

peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004).

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,

observasi, dan angket.

a) Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk

essay yang diberikan kepada sampel penelitian untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh penggunaan metode probing-prompting.

b) Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan sebuah penilaian dengan

cara mengadakan pengamatan secara langsung dan juga sistematis. Untuk data-

Page 48: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

34

data yang telah diperoleh dalam observasi tersebut dan selanjutnya di catat pada

catatan observasi (Nurkancana, 1986).

H. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan

analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan

nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan

mengajukkan pertanyaan, “apakah ada perbedaan nilai yang didapatkan antara nilai

pretest dengan nilai Posttest?”.Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap

kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-

test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model

eksperimen One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut:

1) Analisis Data Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum

atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah adalah penyajian data

melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,

mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan

persentase. (Sugiyono, 2009: 207-2008). Pada penelitian ini penyajian data

menngunakan table dan analisis datanya menggunakan mean.

a. Rata-rata (Mean)

= ∑

Sugiyono. (2016)

Page 49: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

35

b. Persentase (%) nilai rata-rata

=

x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar PKn

pada siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kec. Liukang

Tupabbiring Kab. Pangkajene dan Kepulauan yaitu:

Tabel 3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar PKn

No.

Tingkat Penguasaan

(%)

Kategori Hasil Belajar

1. 0 – 54 Sangat Rendah

2. 55 – 64 Rendah

3. 65 – 79 Sedang

4. 80 – 89 Tinggi

5. 90 – 100 Sangat Tinggi

Sumber: (Penilaian belajar siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo

Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkajene dan Kepulauan)

2) Analisis Data Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini

akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik

Page 50: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

36

pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut

statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi

be4rdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik

statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut

t=

√∑

Sugiyono. (2016)

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md=∑

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

Page 51: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

37

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel

c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

√∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan :

1. Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti

penggunaan metode Probing-Prompting terhadap hasil belajar

Page 52: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

38

PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo,

Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

2. Jika tHitung< tTabel maka Ho diterima, berarti penggunaan metode

Probing-Prompting terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas

IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo, Kec. Liukang

Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan Kepulauan. Menentukan

harga t Tabeldengan Mencari t Tabel menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan .

e. Membuat kesimpulan apakah penggunaan metode Probing-Prompting

terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 26 Pulau

Balang Lompo, Kec. Liukang Tupabbiring, Kab. Pangkajene dan

Kepulauan.

Page 53: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Pretest PKn Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo.

Sebelum Menggunakan Metode Probing-Prompting.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 26

Pulau Balang Lompo mulai tanggal 8 Februari 2020 – 8 April 2020, maka diperoleh

data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil

belajar murid berupa nilai dari kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo.

Data hasil belajar kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo dapat

diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.1. Skor Nilai Pre-Test

No Nama Murid Nilai

1 MF 45

2 MJ 65

3 NA 60

4 MNF 55

5 MF 35

6 SA 60

7 MR 45

Page 54: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

40

8 S 65

9 N 50

10 MA 70

11 AQ 65

12 FA 35

13 AH 40

14 FFR 35

15 WSW 40

16 SSN 40

17 NI 50

18 Y 65

19 M 50

20 SNA 55

21 DN 70

22 FR 65

23 NF 50

24 RS 60

25 F 70

26 W 75

27 NR 45

28 RR 65

29 N 60

Page 55: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

41

30 R 50

31 FR 60

32 WA 65

33 W 50

34 S 70

35 A 55

36 NJ 70

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari murid kelas IV SD Negeri

26 Pulau Balang Lompo dapat dilihat melalui tabel:

Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean( rata – rata ) nilai pretest

F X F.X

35 3 105

40 3 120

45 3 135

50 6 300

55 3 165

60 4 240

65 7 455

70 5 350

75 1 75

Jumlah 36 2005

Page 56: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

42

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 2005, sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 36. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebagai berikut :

= ∑

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar

kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo sebelum menggunakan metode

pembelajaran Probing-Prompting yaitu 55.69. Adapun di kategorikan pada pedoman

Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Tingkat Penguasaan Materi Pretest

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar

1 0-34 0 0 Sangat Rendah

2 35 – 54 15 41.6 Rendah

3 55-64 8 22.22 Sedang

4 65-84 13 36.11 Tinggi

5 85-100 0 0 Sangat Tinggi

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Page 57: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

43

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 0%, rendah 41.6%, sedang 22.22%,

tinggi 36.11% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam

memahami serta penguasaan materi pelajaran PKn sebelum menggunakan metode

Probing-Prompting tergolong rendah

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar PKn

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 23 63.88

65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 13 36.11

Jumlah 36 99.99

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar

murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau

melebihi nilai KKM (65) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

PKn kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab.

Pangkajene dan Kepulauan belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara

klasikal dimana murid yang tuntas hanya 36.11% 75%.

Page 58: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

44

2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) PKn kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkajene dan Kepulauan Setelah

Menggunakan Metode Probing-Prompting

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh

setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini :

Data hasil belajar PKn kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo setelah

menggunakan metode Probing-Prompting :

Tabel 4.5 Skor Nilai Post-Test

No Nama Murid Nilai

1 MF 80

2 MJ 95

3 NA 90

4 MNF 85

5 MF 75

6 SA 95

7 MR 80

8 S 90

9 N 80

10 MA 95

11 AQ 90

12 FA 60

Page 59: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

45

13 AH 85

14 FFR 60

15 WSW 80

16 SSN 75

17 NI 85

18 Y 90

19 M 80

20 SNA 85

21 DN 95

22 FR 85

23 NF 80

24 RS 90

25 F 95

26 W 95

27 NR 75

28 RR 85

29 N 90

30 R 85

31 FR 90

32 WA 95

33 W 80

34 S 90

Page 60: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

46

35 A 85

36 NJ 95

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari kelas IV SD Negeri 26

Pulau Balang Lompo:

Tabel 4.6. Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-tes

X F F.X

60 2 120

75 3 225

80 7 560

85 8 680

90 8 720

95 8 760

Jumlah 36 3.065

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 3.065

dan nilai dari N sendiri adalah 36. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebagai berikut :

= ∑

= 85

Page 61: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

47

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar

kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo setelah menggunakan metode probing-

prompting yaitu 85 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman

Departemen pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan murid dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7.Tingkat Penguasaan Materi Post-test

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar

1

2

3

4

5

0-34

35-54

55-64

65-84

85-100

-

-

2

10

24

0,00

0.00

5.55

28

67

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Jumlah 36 100

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 67%, tinggi 28%, sedang 5.55%,

rendah 0.00%, dan sangat rendah berada pada 0,00%. Melihat dari hasil presentase

yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta

penguasaan materi pelajaran PKn setelah menggunakan metode pembelajaran

Probing-Prompting tergolong tinggi.

Page 62: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

48

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar PKn

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 65 Tidak tuntas 2 5.55

65 ≤ × ≤ 100 Tuntas 34 94.44

Jumlah 36 99.99

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar

murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau

melebihi nilai KKM (65) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

PKn kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab.

Pangkajene dan Kepulauan telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara

klasikal dimana murid yang tuntas adalah 99.99%. 75%.

3. Deskripsi Aktivitas Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo Selama Menggunakan Metode Pembelajaran Probing-Prompting

Hasil pengamatan aktivitas murid dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam

persentase sebagai berikut

Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid

No. Aktivitas Murid Jumlah Murid yang Aktif

pada Pertemuan ke-

Rata-

rata

% Kategori

1 2 3 4 5

1. Jumlah murid yang hadir 36 36 36 36 100 Sangat

Page 63: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

49

pada saat kegiatan

pembelajaran P

R

E

T

E

S

T

P

O

S

T

E

S

T

tinggi

2. Murid yang memperhatikan

pada saat guru menjelaskan

materi.

21 23 25 23 64 Sedang

3. Murid yang mengajukan diri

untuk menjawab setelah

guru menjawab

11 20 26 19 53 Rendah

4. Murid yang menjawab

pertanyaan guru baik secara

lisan maupun tulisan.

12 19 25 19 53 Rendah

5. Murid yang bekerja sama

dalam kelompok

14 26 26 22 62 Sedang

6. Murid yang mengerjakan

soal dengan benar

18 26 26 23 64 Sedang

7 Murid yang mampu

menyimpulkan materi

pembelajaran pada akhir

pembelajaran

13 26 26 22 62 Sedang

Rata-rata 164 396

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Page 64: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

50

Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III

menunjukkan bahwa :

a. Persentase kehadiran murid sebesar 100%

b. Persentase murid yang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi 64%

c. Persentase murid yang mengajukan diri untuk menjawab setelah guru

menjawab53%

d. Persentase murid yang menjawab pertanyaan guru baik secara lisan maupun

tulisan 53%

e. Persentase murid yang bekerja sama dalam kelompok62%

f. Persentase murid yang mengerjakan soal dengan benar 64%

g. Persentase murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir

pembelajaran 62%

Berdasarkan tabel 4.9 di peroleh bahwa pada proses pembelajaran dari 36

murid, aktivitas murid dapat di lihat pada kehadiran murid rata-rata 20 dengan

persentase 100% atau berada pada kategori sangat tinggi, Perhatian dan keaktifan

dalam menerima pembelajaran rata-rata 23 dengan persentase 64% atau berada pada

kategori sedang, mengajukan diri untuk menjawab setelah guru menjawab rata-rata

19 dengan presentase 53% berada pada kategori rendah, yang menjawab pertanyaan

guru baik lisan maupun tulisan 19 dengan presentase 53% berada pada kategori

rendah, yang kerja sama dalam kelompok rata-rata 22 dengan presentase 62% berada

pada kategori sedang, yang mengerjakan soal dengan benar 23 dengan presentase

64% berada pada kategori sedang, yang mampu mrnyimpulkan materi pembelajaran

pada akhir pembelajaran 22 dengan presentase 62% berada pada kategori sedang.

Page 65: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

51

Rata-rata persentase aktivitas murid terhadap pelaksanaan PKn dengan

menggunakan menggunakan metode pembelajaran Probing-Prompting yaitu 164% .

Sesuai dengan kriteria aktivitas murid yang telah ditentukan peneliti yaitu murid

dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah murid yang aktif 75% baik

untuk aktivitas murid perindikator maupun rata-rata aktivitas murid, dari hasil

pengamatan rata-rata persentase jumlah murid yang aktif melakukan aktivitas yang

diharapkan yaitu mencapai 396% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas murid

dalam proses pembelajaran PKn telah mencapai kriteria aktif.

4. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap

Hasil Belajar PKn Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kec. Liukang

Tupabbiring Kab. Pangkajene dan Kepulauan.

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “penggunaan metode pembelajaran

Probing-prompting memiliki pengaruh terhadap Hasil belajar pada mata pelajaran

PKn kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab.

Pangkajene dan Kepulauan”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis

tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.10 Analisis skor Pre-test dan Post-test

No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 45 80 35 1.225

2 65 95 30 900

3 60 90 30 900

Page 66: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

52

4 55 85 30 900

5 35 75 40 1.600

6 60 95 35 1.225

7 45 80 35 1.225

8 65 90 25 625

9 50 80 30 900

10 70 95 25 625

11 65 90 25 625

12 35 60 25 625

13 40 85 45 2.025

14 35 60 25 625

15 40 80 40 1.600

16 40 75 35 1.225

17 50 85 35 1.225

18 65 90 25 2.025

19 50 80 30 900

20 55 85 30 900

21 70 95 25 2.025

22 65 85 20 400

23 50 80 30 900

24 60 90 30 900

25 70 95 25 2.025

Page 67: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

53

26 75 95 20 400

27 45 75 30 900

28 65 85 20 400

29 60 90 30 900

30 50 85 35 1.225

31 60 90 30 900

32 65 95 30 900

33 50 80 30 900

34 70 90 30 900

35 55 85 30 900

36 70 95 25 2.025

Jumlah 2005 3065 1.100 31.157

Sumber :Data primer di olah dari lampiran

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = ∑

= 30.55

2) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

Page 68: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

54

=

= 3329.95

3) Menentukan harga t Hitung

t =

√∑

t = 30 55

t =

t =

t =

t = 18.85

4) Menentukan harga t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan = 36 – 1 = 35 maka diperoleh t 0,05 = 3,340

Setelah diperoleh tHitung=18.85 dan tTabel =3,340 maka diperoleh tHitung

> tTabel atau 18.85>3,340. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima. Ini berarti bahwa penggunaan metode Probing-Prompting berpengaruh

terhadap hasil belajar PKn.

Page 69: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

55

B. Pembahasan

Pada pelaksanaan metode Probing- Prompting (mendorong menyelidiki),

berbagai aktivitas belajar telah dilakukan oleh para murid. Namun tidak semua aktivitas

itu bisa terpantau satu persatu. Beberapa aktivitas yang diperlihatkan oleh murid

dianggap cukup mewakili keaktifan murid dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas

belajar telah diamati baik oleh observer maupun dokumentasi kamera.

Berdasarkan hasil analisis data observasi aktivitas murid di peroleh pada proses

pembelajaran dari 36 murid, dapat di lihat pada hasil observasi yaitu kehadiran murid

rata-rata 20 dengan persentase 100% atau berada pada kategori sangat tinggi, Perhatian

dan keaktifan dalam menerima pembelajaran rata-rata 23 dengan persentase 64% atau

berada pada kategori sedang, mengajukan diri untuk menjawab setelah guru menjawab

rata-rata 19 dengan presentase 53% berada pada kategori rendah, yang menjawab

pertanyaan guru baik lisan maupun tulisan 19 dengan presentase 53% berada pada

kategiri rendah, yang kerja sama dalam kelompok rata-rata 22 dengan presentase 62%

berada pada kategori sedang, yang mengerjakan soal dengan benar 23 dengan presentase

64% berada pada kategori sedang, yang mampu mrnyimpulkan materi pembelajaran

pada akhir pembelajaran 22 dengan presentase 62% berada pada kategori sedang.

Rata-rata persentase aktivitas murid terhadap pelaksanaan PKn dengan

menggunakan menggunakan metode pembelajaran Probing-prompting yaitu 396% .

Sesuai dengan kriteria aktivitas murid yang telah ditentukan peneliti yaitu murid

dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah murid yang aktif 75% baik

untuk aktivitas murid perindikator maupun rata-rata aktivitas murid, dari hasil

pengamatan rata-rata persentase jumlah murid yang aktif melakukan aktivitas yang

Page 70: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

56

diharapkan yaitu mencapai 396% sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas murid

dalam proses pembelajaran PKn telah mencapai kriteria aktif.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh skor tertinggi pada pretest adalah

75 dan skor rata-rata 55,69 dengan standar deviasi . Sedangkan pada post-test skor

tertinggi adalah 95 dan skor rata-rata 85 dengan standar deviasi 8.82. Berdasarkan

persentase frekuensi skor hasil belajar PKn murid pada tahap pre-test dengan

menggunakan instrumen tes dikategorikan sangat rendah yaitu 0%, rendah 41.6%,

sedang 22.22%, tinggi 36.11% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat

dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam

memahami serta penguasaan materi pelajaran PKn sebelum menggunakan metode

Probing-Prompting tergolong rendah, sedangkan hasil belajar pada tahap post-test

dengan menggunakan instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 67%, tinggi 28%,

sedang 5.55%, rendah 0.00%, dan sangat rendah berada pada 0,00%. Melihat dari hasil

presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami

serta penguasaan materi pelajaran PKn setelah menggunakan metode pembelajaran

Probing-Prompting tergolong tinggi.

Data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar PKn murid yang diperoleh pada

post-test lebih tinggi dibandingkan pada pre-test. Tingginya hasil belajar PKn murid

pada post-test disebabkan karena adanya pengaruh pembelajaran dengan menggunakan

metode Probing-Prompting pada proses pembelajaran ini.

Berdasarkan hasil analisis inferensial, diperoleh bahwa skor hasil belajar PKn

murid baik pre-test maupun pos-ttest berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Sedangkan pada pengujian hipotesis diperoleh tHitung > tTabel atau 18.85 > 3,340 sehingga

Page 71: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

57

jatuh pada daerah penolakan Ho dan penerimaan H1 dalam hal ini pengajuan hipotesis

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar murid setelah

diajar dengan menggunakan metode Probing- Prompting. Hal ini memberikan indikasi

bahwa metode Probing- Prompting dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

PKn karena metode Probing- Prompting merupakan suatu metode yang dapat

melibatkan murid dalam pembelajaran dan dapat menfokuskan perhatian murid pada

proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Secara umum dapat dikatakan metode Probing- Prompting yang pembelajarannya

telah diatur sedemikian rupa, menunjukkan keterlibatan murid secara aktif dalam proses

belajar. Kecuali untuk aktivitas bertanya dimana masih rendah sebagaimana gambaran

umum perilaku murid dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Hal ini relevan dengan yang dikemukakan oleh (Suyatno, 2009:63) Metode

pembelajaran Probing-Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan

serangkaian pertanyaan yang bersifat menuntun dan menggali sehingga terjadi proses

berpikir yang mengaitkan pengetahuan murid dan pengalamannya dengan pengetahuan

baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya murid mengkonstruksi konsep-prinsip-aturan

menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberikan.

Hasil penelitian yang diperoleh dapatlah kiranya dijadikan sebagai gambaran

umum bahwa metode pembelajaran Probing-Prompting sangat baik diterapkan dalam

proses belajar mengajar.

Page 72: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

58

Penelitian yang dilakukan bukan tanpa hambatan. Ada beberapa kendala yang

dialami dalam pelaksanaan penelitian ini, antara lain:

1. Menyiapkan bahan materi sesuai yang diajarkan. Persiapan bahan-bahan ini sangat

diperlukan untuk membawa murid dalam lingkungan belajar yang alamiah.

2. Waktu yang digunakan cukup lama untuk mempersiapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan semua instrumen yang diperlukan dalam pembelajaran.

Page 73: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh terhadap hasil belajar PKn murid setelah diajar dengan

menggunakan metode Probing-Prompting pada murid kelas IV SD Negeri 26

Pulau Balang Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkajene dan

Kepulauan.

2. Skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkejene dan Kepulauan sebelum

diajar dengan menggunakan metode Probing-Prompting adalah 55,69.

3. Skor rata-rata hasil belajar PKn murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang

Lompo Kec. Liukang Tupabbiring Kab. Pangkajene dan Kepulauan setelah diajar

dengan menggunakan metode Probing-Prompting adalah 85.

4. Hipotesis penelitian ini yaitu, thitung> ttabel = 18.85 > 3,340 oleh karena itu, H1

diterima dan Ho ditolak dengan demikian “ ada pengaruh terhadap hasil belajar

PKn murid setelah diajar dengan menggunakan metode Probing-Prompting pada

murid kelas IV SD Negeri 26 Pulau baling Lompo Kec. Liukang Tupabbiring

Kab. Pangkajene dan Kepulauan”.

Page 74: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

60

B. Saran

1. Bagi murid penggunaan metode Probing-Prompting mampu meningkatkan

aktifitas belajar murid. Oleh karena itu, para murid dalam proses pembelajaran

dapat terlibat secara aktif;

2. Guru sebagai pemegang kendali dalam proses belajar mengajar hendaknya

melakukan pembelajaran yang menitik beratkan pada pengaktifan murid.

3. Kepala Sekolah memberikan pembinaan dan pelatihan kepada setiap komponen

sekolah untuk meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan.

4. Kepada peneliti lain disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

metode pembelajaran Probing-Prompting.

Page 75: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2000. Pokok – Pokok Layanan Bimbingan Belajar. Makassar: Universitas

Negeri Makassar.

Agung. A. 2014. Buku Ajar Metodologi Penelitan Pendidikan. Yogyakarta: Aditya

Media Publishing.

Arikunto, 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), 2006. Mata

Pelajaran IPS untuk Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Farida Nursyahidah. 2012. Penelitian Eksperien. Palembang: Jurnal

Gulo. W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia

Haling, Abdul. 2004. Belajar Pembelajaran (Suatu Ringkasan). Hand Out.

Makassar:

Huda, Miftahul. 2013. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu – isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Latipun. 2002. Psikologi Eksperimen. Universitas Muhammadiyah Malang Press:

Malang.

Mappasoro. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Universitas Negeri

Makassar.

Margaret E. Bell Gredler. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Moh. Surya. 1981. http://Belajar Psikolog.com/ Pengertian-Belajar-Menurut-ahli/9

November 2011.

Muhammad Nisfiannoor. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial.

Salemba: Humatika.

Mustari. 2008. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudijono. A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grfindo

Persada.

Page 76: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

62

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.,2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.,2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumartono. 2000. Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Suparlan, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia.

Malang: Madani

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. BP. Dharma Bakti: Jakarta.

Winarno Surakhmad. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik.

Bandung: Tarsito.

Page 77: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo

Kelas / Semester : 4 /1

Tema : Ekosistem (Tema 5)

Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)

Pembelajaran ke : 4

Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling

berkaitan pada teks nonfiksi.

3.7.1 Menyebutkan pokok pikiran serta

informasi penting dalam bacaan

tentang Indonesia sebagai Negara

Maritim dan Agraris.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling

berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam

tulisan dengan bahasa sendiri.

4.7.1 Membuat pertanyaan-pertanyaan

sehubungan dengan bacaan

tentang Indonesia sebagai Negara

Maritim dan Agraris.

Muatan : PPKN

No Kompetensi Indikator

1.4

Mensyukuri manfaat persatuan dan

kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang

Mah

1.4.1 Menerima usaha masyarakat dalam

menjaga NKRI.

2.4 Menampilkan sikap jujur pada

penerapan nilai-nilai persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan

di bidang sosial budaya.

2.4.1 Menunjukkan nilai-nilai persatuan

dan kesatuan pada masyarakat.

3.4 Menggali manfaat persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan

3.4.1 Mencari 5 manfaat menjaga

persatuan dan kesatuan yang di

Page 78: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

hidup.

lakukan oleh masyarakat dan

pemerintah

4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang

manfaat persatuan dan kesatuan untuk

membangun kerukunan.

4.4.1 mengidentifikasi 5 manfaat sikap

persatuan dan kesatuan di lingkungan

keluarga,masyarakat dan sekolah.

C. TUJUAN

1. Dengan menggambarkan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, siswa mampu

menentukan nama-nama tempat sesuai dengan arah mata angin secara tepat.

2. Melalui pokok pikiran dan informasi penting, siswa mampu menuliskan ringkasan

bacaan secara benar.

3. Melalui bacaan ”Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia” siswa

mampu mengetahui usaha masyarakat menjaga NKRI

4. Melalui tanya jawab antara guru dan siswa, siswa mampu mengetahui nilai-nilai

persatuan dan kesatuan di masyarakat.

5. Melalui berdiskusi dan mencari informasi, siswa mampu menemukan 5 usaha menjaga

persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah secara benar.

6. Setelah mengidentifikasi dan mencari informasi siswa mampu menemukan 5 usaha

menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah

D. MATERI

1. Teks bacaan ”Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris”.

2. Teks bacaan ”Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

3. Usaha-usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI.

4. Usaha-usaha menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di lingkungan Keluarga,

Masyarakat, dan sekolah.

E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : inkuiri

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah

seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a

adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.

(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap

disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya

sita-cita.

4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu

15 menit

Page 79: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

nasional lainnya. Guru memberikan penguatan

tentang pentingnya menanamkan semangat

Nasionalisme.

5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/

berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran

seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,

makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi

. Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan

kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan

pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa yang tergambar pada sampul buku.

Apa judul buku

Kira-kira ini menceritakan tentang apa

Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini

Inti A. Ayo Membaca

Siswa membaca dialog yang terdapat pada buku siswa.

Guru membuka diskusi dengan menanyakan beberapa

pertanyaan berikut.

“Apakah keunikan yang dimiliki oleh bangsa kita

dan bisa jadi tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain

di dunia?”

“Menurut pendapatmu, berapakah jumlah pulau

yang ada di wilayah NKRI?”

Siswa mencermati teks bacaan tentang Indonesia

sebagai Negara Maritim dan Agraris.

140

menit

Page 80: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

Dengan bimbingan guru, siswa menggarisbawahi

informasi-informasi penting yang berkaitan dengan

keunikan Indonesia sebagai negara maritim dan

agraris.

Siswa menentukan pokok pikiran serta informasi

penting dalam bacaan untuk kemudian membuat

ringkasan bacaan (kegiatan ini adalah kegiatan untuk

memahamkan siswa pada KD BI 3.7 dan 4.7).

B. Ayo Berlatih

Siswa membacakan teks ”Usaha Mempertahankan

Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Siswa dan guru melakukan diskusi tentang usaha

menjaga persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh

pemerintah dan masyarakat

Siswa mengidentifikasi dan mencari informasi

mengenai 5 usaha menjaga persatuan dan kesatuan di

lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah

Siswa mempresentasikan hasil penemuannya di kelas

Kegiatan ini adalah untuk memahamkan siswa

siswa tentang KD PPKN 3.4 dan 4.4.

Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan

menambahkan informasi dari siswa lainnya.

4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan

nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

15 menit

Page 81: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan

sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric

penilaian sebagai berikut.

1. Bentuk Penilaian: Nontes (Ringkasan)

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 3.7 dan 4.7

2. Bentuk Penilaian: Test Essay

Instrumen Penilaian: Rubrik

PKn

NO. ASPEK PENILAIAN SKOR

1 Menjawab 1 dengan benar 20

2 Menjawab 2 dengan benar 40

3 Menjawab 3 dengan benar 60

4 Menjawab 4 dengan benar 80

5 Menjawab 5 dengan benar 100

6 Menjawab tetapi tidak tepat 10

7 Tidak menjawab 0

Page 82: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

H. SUMBER DAN MEDIA

1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

Refleksi Guru

Pangkep, 2019

Mengetahui

Guru Kelas IV Peneliti

Zurvina Nur, S.Pd Muammad Arfah Mulyadi

NIP. 19800925011008 NIM.10540962415

Kepala Sekolah

Abdul Salam Karim

NIP. 19620918 198203 2 007

Page 83: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

Soal Pretest

Tuliskan 5 usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI ?

Jawab :

Nama : …………………………

Kelas : ………

Page 84: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SD 26 Pulau Balang Lompo

Kelas / Semester : 4 /2

Tema : Ekosistem (Tema 5)

Sub Tema : Komponen Ekosistem (Sub Tema 1)

Pembelajaran ke : 4

Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,

membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,

dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Indikator

3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling

berkaitan pada teks nonfiksi.

3.7.1 Menyebutkan pokok pikiran serta

informasi penting dalam bacaan

tentang Indonesia sebagai Negara

Maritim dan Agraris.

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling

berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam

tulisan dengan bahasa sendiri.

4.7.1 Membuat pertanyaan-pertanyaan

sehubungan dengan bacaan

tentang Indonesia sebagai Negara

Maritim dan Agraris.

Muatan : PPKN

No Kompetensi Indikator

1.4

Mensyukuri manfaat persatuan dan

kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang

Mah

1.4.1 Menerima usaha masyarakat dalam

menjaga NKRI.

2.4 Menampilkan sikap jujur pada

penerapan nilai-nilai persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan

di bidang sosial budaya.

2.4.1 Menunjukkan nilai-nilai persatuan

dan kesatuan pada masyarakat.

3.4 Menggali manfaat persatuan dan

kesatuan untuk membangun kerukunan

3.4.1 Mencari 5 manfaat menjaga

persatuan dan kesatuan yang di

Page 85: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

hidup.

lakukan oleh masyarakat dan

pemerintah

4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang

manfaat persatuan dan kesatuan untuk

membangun kerukunan.

4.4.1 mengidentifikasi 5 manfaat sikap

persatuan dan kesatuan di lingkungan

keluarga,masyarakat dan sekolah.

C. TUJUAN

1. Dengan menggambarkan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar, siswa mampu

menentukan nama-nama tempat sesuai dengan arah mata angin secara tepat.

2. Melalui pokok pikiran dan informasi penting, siswa mampu menuliskan ringkasan

bacaan secara benar.

3. Melalui bacaan ”Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia” siswa

mampu mengetahui usaha masyarakat menjaga NKRI

4. Melalui tanya jawab antara guru dan siswa, siswa mampu mengetahui nilai-nilai

persatuan dan kesatuan di masyarakat.

5. Melalui berdiskusi dan mencari informasi, siswa mampu menemukan 5 usaha menjaga

persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah secara benar.

6. Setelah mengidentifikasi dan mencari informasi siswa mampu menemukan 5 usaha

menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah

D. MATERI

1. Teks bacaan ”Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris”.

2. Teks bacaan ”Usaha Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

3. Usaha-usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI.

4. Usaha-usaha menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di lingkungan Keluarga,

Masyarakat, dan sekolah.

E. PENDEKATAN & METODE

Pendekatan : Scientific

Strategi : inkuiri

Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah

seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a

adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.

(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap

disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya

sita-cita.

4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu

nasional lainnya. Guru memberikan penguatan

15 menit

Page 86: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

tentang pentingnya menanamkan semangat

Nasionalisme.

5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/

berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran

seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,

makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi

. Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan

kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan

pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa yang tergambar pada sampul buku.

Apa judul buku

Kira-kira ini menceritakan tentang apa

Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini

Inti A. Ayo Membaca

Siswa membaca dialog yang terdapat pada buku siswa.

Guru membuka diskusi dengan menanyakan beberapa

pertanyaan berikut.

“Apakah keunikan yang dimiliki oleh bangsa kita

dan bisa jadi tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain

di dunia?”

“Menurut pendapatmu, berapakah jumlah pulau

yang ada di wilayah NKRI?”

Siswa mencermati teks bacaan tentang Indonesia

sebagai Negara Maritim dan Agraris.

Dengan bimbingan guru, siswa menggarisbawahi

140

menit

Page 87: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

informasi-informasi penting yang berkaitan dengan

keunikan Indonesia sebagai negara maritim dan

agraris.

Siswa menentukan pokok pikiran serta informasi

penting dalam bacaan untuk kemudian membuat

ringkasan bacaan (kegiatan ini adalah kegiatan untuk

memahamkan siswa pada KD BI 3.7 dan 4.7).

B. Ayo Berlatih

Siswa membacakan teks ”Usaha Mempertahankan

Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Guru memberi stimulus pada siswa melalui tanya jawab

tentang menjaga persatuan dan kesatuan NKRI

Siswa dan guru melakukan diskusi tentang usaha

menjaga persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh

pemerintah dan masyarakat

Guru menjelaskan usaha menjaga persatuan dan

kesatuan NKRI di lingkungan keluarga, masyarakat,

dan sekolah.

Siswa mengidentifikasi dan mencari informasimengenai

5 usaha menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan

keluarga, masyarakat dan sekolah

Siswa mempresentasikan hasil penemuannya di kelas

Kegiatan ini adalah untuk memahamkan siswa

siswa tentang KD PPKN 3.4 dan 4.4.

Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan

menambahkan informasi dari siswa lainnya.

4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan

nasionalisme, persatuan, dan toleransi.

5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

15 menit

Page 88: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

G. PENILAIAN

Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan

sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric

penilaian sebagai berikut.

1. Bentuk Penilaian: Nontes (Ringkasan)

Instrumen Penilaian: Rubrik

Bahasa Indonesia

2. Bentuk Penilaian: Test Essay

Instrumen Penilaian: Rubrik

PKn

NO. ASPEK PENILAIAN SKOR

1 Menjawab 1 dengan benar 20

2 Menjawab 2 dengan benar 40

3 Menjawab 3 dengan benar 60

4 Menjawab 4 dengan benar 80

5 Menjawab 5 dengan benar 100

6 Menjawab tetapi tidak tepat 10

7 Tidak menjawab 0

Page 89: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

H. SUMBER DAN MEDIA

1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013,Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).

Refleksi Guru

Pangkep, 2019

Mengetahui

Guru Kelas IV Peneliti

Zurvina Nur, S.Pd Muhammad Arfah Mulyadi

NIP. 19800925011008 NIM.10540915714

Kepala Sekolah

Abdul Salam Karim, S.Pd

NIP. 19620918 198203 2 007

Page 90: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

Soal Posttest

Tuliskan 5 usaha menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di lingkungan

Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah ?

Jawab :

Nama : …………………………

Kelas : ………

Page 91: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

DOKUMENTASI

77

Page 92: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

78

Page 93: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …

RIWAYAT HIDUP

MUHAMMAD ARFAH MULYADI. Lahir di Pulau Balang

Lompo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada tanggal 15

januari 1996. Ia anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan

bapak H. Muh. Arsyad dan Ibu Hj. Nurlia, S.Pd. Menyelesaikan

pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo pada

tahun 2008. Ia lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 2011

di SMP Negeri 1 Liukang Tupabbiring dan lulus dari sekolah

menengah atas di SMA Negeri 7 Pangkep pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, ia melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan lulus pada tahun 2021. Berkat karunia

Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah MaKMSsar

dengan tersusunnya skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Probing-Prompting Terhadap

Hasil Belajar PKn Murid Kelas IV SD Negeri 26 Pulau Balang Lompo Kecamatan

Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan”.

79

Page 94: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 95: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 96: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 97: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 98: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 99: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 100: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 101: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 102: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …
Page 103: PENGARUH METODE PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL …