PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal...

21
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MUARA KELINGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YUNITA MANDASARI Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, desain yang digunakan adalah pre-test-post-test control group design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 182 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel peneliti adalah kelas X 5 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 yang berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Data yang terkumpul Dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai = 2,70 dan = t(0,95)(60) = 1,67, dengan taraf kepercayaan = 0,05, maka > (2,70 > 1,67). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran dan angka penting di kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016”. Kata Kunci: Think Pair Share (TPS), Hasil Belajar Fisika, Pengaruh. A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap dan tingkah laku. Pendidikan mempunyai peranan

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

KELAS X SMA NEGERI 1 MUARA KELINGI TAHUN PELAJARAN

2015/2016

YUNITA MANDASARI

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA

STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Muara

Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika kelas X SMA Negeri 1 Muara

Kelingi tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni,

desain yang digunakan adalah pre-test-post-test control group design.

Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun

pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 182 siswa. Penentuan sampel dilakukan

dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel peneliti adalah

kelas X5 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 yang

berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah tes. Data yang terkumpul Dianalisis menggunakan uji-t.

Berdasarkan hasil analisis post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh

nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,70 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= t(0,95)(60) = 1,67, dengan taraf kepercayaan = 0,05,

maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,70 > 1,67). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran dan angka

penting di kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016”.

Kata Kunci: Think Pair Share (TPS), Hasil Belajar Fisika, Pengaruh.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk

menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-kebiasaan,

pemikiran, sikap-sikap dan tingkah laku. Pendidikan mempunyai peranan

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, agar

menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri, bertanggung jawab, maju, cerdas,

terampil, kreatif, produktif, sehat jasmani dan rohani. Pendidikan merupakan

tugas negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju, membangun, dan

berusaha memperbaiki keadaan masyarakat serta dunia, tentu mengatakan

bahwa pendidikan merupakan kunci, dan tanpa kunci itu mereka akan gagal

(Budiningsih, 2004:1). Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir

atau nilai-nilai yang ingin dicapai dari suatu proses pendidikan. Setiap tujuan

pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu menggambarkan kondisi akhir yang

ingin dicapai dan memberikan arah serta cara bagi semua usaha atau proses

yang dilakukan.

Pendidikan tidak hanya dilaksanakan di sekolah, tetapi juga

dilaksanakan di dalam keluarga dan dimasyarakat. Untuk pendidikan di

sekolah, guru dan siswa memegang peranan yang penting dalam proses

belajar mengajar. Belajar adalah proses yang harus dilaksanakan oleh siswa

sebagai subyek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar adalah

kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru sebagai pengajar. Oleh karena

itu, di dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dengan

siswa, siswa dengan siswa, serta siswa dengan lingkungan pada saat pelajaran

berlangsung, atau bisa dikatakan terjadi proses belajar mengajar yang aktif

baik dari pihak pengajar maupun pelajar (Taufiq dkk, 2010:5.3).

Pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran sangat

diperlukan agar dapat meningkatkan prestasi kearah yang optimal. Sistem

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

lingkungan belajar itu sendiri terdiri dari berbagai komponen yang masing-

masing saling mempengaruhi. Komponen-komponen tersebut antara lain

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru

dan siswa yang memainkan peranan, jenis kegiatan yang dilakukan, termasuk

juga model, pendekatan dan metode mengajar yang digunakan. Penggunaan

model, pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat diharapkan akan

mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

Pembelajaran masih banyak berpusat pada guru serta kemampuan diskusi

siswa dalam memecahkan masalah sangatlah kurang. Kegiatan siswa di

dalam kelas hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat materi

yang diberikan guru sehingga suasana di dalam kelas terasa sangat monoton

(Giyastutik, 2009:17).

Fisika akan lebih bermakna apabila menggunakan model dengan

metode yang dapat melibatkan siswa berpikir secara langsung, aktif dalam

pembelajaran sehingga mudah untuk memahami materi yang disampaikan

dalam pembelajaran. Dari keadaan seperti ini mengakibatkan pencapaian

hasil belajar siswa yang optimal.

Hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru yang mengajar fisika

di kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi. Beliau mengatakan bahwa rata-rata

hasil belajar siswa kelas X tahun pelajaran 2014/2015 masih tergolong

rendah. Hal ini dapat dilihat pada nilai ulangan harian siswa yang masih

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan

sekolah yaitu 75. Berdasarkan jumlah siswa kelas X 182 orang, 75 orang

siswa yang tuntas atau 41,20% dan 107 orang siswa atau 58,79% yang belum

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

tuntas sehingga tidak sedikit siswa yang mengikuti program remedial untuk

memenuhi KKM. Pembelajaran hanya berpusat pada guru. Guru yang

menyiapkan materi dan contoh soal yang akan disampaikan di depan kelas.

Sedangkan siswa hanya duduk, mendengarkan lalu mencatat semua materi

yang disajikan oleh guru. Dalam hal ini peran siswa kurang terlihat, siswa

tidak aktif bertanya ketika guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang

materi yang belum dimengerti, umumnya siswa lebih memilih diam dan

menerima apa adanya yang disampaikan oleh guru.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu adanya pembelajaran

bervariasi dan dapat merangsang peserta didik untuk aktif, baik secara fisik,

intelektual maupun emosional. Siswa dapat menyukai mata pelajaran fisika

dan menganggap mata pelajaran fisika tidak sulit serta menyenangkan.

Sehingga hasil belajar siswa lebih baik dari sebelumnya. Pengajaran fisika

yang menuntut siswa untuk semakin kreatif dan inovatif sangat menunjang

proses peningkatan daya kognitif siswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti memilih

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dimana model

pembelajaran ini merupakan salah satu pembelajaran yang dapat mendorong

siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran ini

banyak berpusat pada siswa dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator serta

pembimbing pada proses pembelajaran. Siswa diajak untuk belajar dengan

cara guru memberikan persoalan kepada siswa, siswa berdiskusi dan berbagi

dengan teman sebangku kemudian presentasi kelompok (Arifin dan Adhi,

2012:85). Dengan menggunakan model ini dapat meningkatkan kemampuan

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

kognitif siswa, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Giyastutik (2009:5), menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA. Oleh sebab itu maka penulis

sangat tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi Tahun Pelajaran

2015/2016”.

B. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini menggunakan desain berbentuk Pretest-Post-test

Control Group Design. Dalam hal ini peniliti akan membagi kelompok

menjadi dua yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS), dan kelompok kontrol diajarkan menggunakan metode

pembelajaran ceramah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016. Dalam

penelitian ini sampel yang diambil dengan teknik simple random sampling.

Dari 6 kelas dilakukan pengundian untuk diambil dua kelas yang akan

dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan hasil pengundian diperoleh dua kelas

sebagai sampel yaitu kelas X.5 dan X.6. Untuk mengetahui kemampuan awal

kedua sampel maka dilakukan Pre-Test.

Untuk mengumpulkan data hasil belajar yaaitu digunakan metode tes,

dengan instrumen pengumpulan data berupa soal essay. Sebelum instrumen

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

digunakan, instrument terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Uji validitas

menggunakan rumus korelasi product moment, untuk mendapatkan

kesignifikan validitas instrument, diperlukan uji stattistik uji t, tes valid jika

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, distribusi untuk 𝛼 = 0,05. Untuk uji reliabilitas digunakan

rumus alpha 𝑟11. Pengujian tingkat kesukaran untuk mengetahui tes yang

digunakan tergolong mudah, sedang atau sukar. Pada pengujian daya

pembeda untuk mengetahui kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh.

Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data

tes, dicari nilai rata-rata (�̅�) dan simpangan baku (𝑆2), uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Uji normalitas dengan chi-

kuadrat (χ²) pada taraf signifikan 5% dan dk= k-1, kriteria pengujian data

berdistribusi normal jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ˂ χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, uji homogenitas varians dengan

uji F, dengan kriteria pengujian jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka varians homogen,

jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka varians tidak homogen. Uji kesamaan dua rata-rata

kriteria pengujian adalah terima hipotesis 𝐻𝑜 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 di

dapat dari daftar distribusi t dengan (α =0,05), dk= 𝑛1 + 𝑛2 – 2. Untuk

harga-harga lainnya 𝐻𝑜 ditolak.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

instrument di kelas XII IPA2 yang bertujuan untuk mengetahui kualitas valid

dan tidaknya soal yang digunakan untuk melaksanakan pre-test dan post-test

di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Uji coba instrument dilakukan pada

tanggal 28 Juli 2015 dan diikuti oleh 24 siswa. Soal uji coba sebanyak 8 soal

dan soal berbentuk essay. Setelah uji coba dilakukan soal yang akan

digunakan sebanyak 7 soal yang valid, maka peneliti mulai melakukan pre-test

di kelas eksperimen dan di kelas kontrol dengan soal yang sama yang

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi

pengukuran dan angka penting. Kemampuan awal yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum diberikan

perlakuan.

Pada pelaksanaan pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol diikuti

oleh semua siswa. Pre-test dilakukan pada pertemuan pertama tanggal 31 Juli

2015 yang diikuti oleh 30 siswa di kelas eksperimen dan pada pertemuan

pertama tanggal 1 Agustus 2015 yang diikuti 28 siswa di kelas kontrol.

Berdasarkan hasil analisis data, nilai rata-rata dan simpangan baku data

pre-test di kelas eksperimen dan kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1.

Rata-rata (�̅�) dan Simpangan Baku (s) Hasil Pre-test

Kelas N Rata-rata (�̅�) Simpangan Baku (s)

Eksperimen 30 15,10 8,27

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil pre-test siswa

berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik

mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan = 0,05, jika

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pre-

test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2.

Hasil Uji Normalitas Pre-test (Tes Awal)

Kelas χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Dk χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Eksperimen 6,0779 5 11,07 Normal

Kontrol 4,1699 5 11,07 Normal

Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua

kelas sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Setelah

mengetahui bahwa data berdistribusi normal, maka yang perlu dilakukan

adalah pengujian homogenitas sampel. Hal tersebut untuk mengetahui

kesamaan tiap varians sampel yang diambil dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Pasangan hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah

sebagai berikut:

𝐻𝑂 : Kedua varians sama/homogen.

𝐻𝑎 : Kedua varians tidak sama/tidak homogen.

Kriteria pengujian adalah tolak 𝐻𝑜 jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dengan

= 0,05, n-1 (untuk varians terbesar) adalah dk pembilang dan n-1 (untuk

varians terkecil) adalah dk penyebut. Maka rekapitulasi uji homogenitas skor

pre-test dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3.

Hasil Uji Homogenitas Pre-test (Tes Awal)

Kelas 𝑠2 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Dk 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Eksperimen 68,39 1,11 (30;27) 1,88 Homogen

Kontrol 61,47

Dari tabel 3 ditunjukkan bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,11 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan dk=

(30;27) adalah 1,88. Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑜 diterima. Dengan

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

demikian kedua skor pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

homogen.

Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Maka uji

kesamaan rata-rata yang digunakan adalah uji-t. Pasangan hipotesis yang akan

diuji adalah:

𝐻𝑂 : Rata-rata nilai fisika kelas eksperimen sama dengan rata-rata nilai

fisika kelas kontrol (𝜇1= 𝜇2).

𝐻𝑎 : Rata-rata nilai fisika kelas eksperimen tidak sama dengan rata-

rata nilai fisika kelas kontrol (𝜇1 ≠ 𝜇2).

Kriteria pengujian adalah 𝐻𝑜 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf

kepercayaan (α = 0,05), dan dk= 𝑛1 + 𝑛2 – 2. Hasil uji kesamaan dua rata-

rata skor pre-test dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4.

Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre-test (Tes Awal)

Kelas 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Dk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Eksperimen 1,30 60 2,00

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻𝑜

diterima. Kontrol

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai

kemampuan awal siswa yaitu 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,30 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= t(0,95)(60) = 2,00, maka

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak. Dengan demikian rata-

rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Setelah pre-test, maka kelas eksperimen dan kelas kontrol

mendapatkan perlakuan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Perlakuan

ini diberikan sebanyak 3 kali pertemuan dimana setiap pertemuan berlangsung

selama 90 menit. Apabila perlakuan telah berakhir, maka selanjutnya adalah

pemberian post-test. Analisis data post-test sama seperti pada analisis data

pre-test, yaitu menggunakan perhitungan rata-rata dan simpangan baku, uji

normalitas, uji homogenitas, serta uji kesamaan dua rata-rata.

Penelitian ini diakhiri dengan dilaksanakannya post-test yang dilakukan

pada pertemuan kelima tanggal 28 Agustus 2015 yang diikuti oleh 30 siswa di

kelas eksperimen dan pada pertemuan kelima tanggal 29 Agustus 2015 yang

diikuti 28 siswa di kelas kontrol. Pelaksanaan post-test dimaksudkan untuk

menentukan perbedaan hasil belajar antara kedua kelas setelah mengikuti

proses pembelajaran. Post-test digunakan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Skor hasil post-test

yang merupakan kemampuan akhir siswa selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5.

Rata-rata (�̅�) dan Simpangan Baku (s) Hasil Post-test

Kelas N Rata-rata (�̅�) Simpangan Baku (s)

Eksperimen 30 87,30 9,20

Kontrol 28 81,42 8,95

Dari hasil post-test, terlihat perbedaan rata-rata siswa antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol cukup besar, dimana rata-rata hasil belajar siswa

yang mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) lebih tinggi dari yang menggunakan metode ceramah.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil post-test siswa

berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik

mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan = 0,05, jika

χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas post-

test untuk kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 4.6.

Hasil Uji Normalitas Post-test (Tes Akhir)

Kelas χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Dk χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Eksperimen 8,1773 5 11,07 Normal

Kontrol 2,0641 5 11,07 Normal

Dari tabel 6 menunjukkan nilai χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 data post-test untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada nilai

χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan menggunakan

uji kecocokan χ² (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa post-test untuk

masing-masing kelas menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal pada

taraf = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 5, jika χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < χ²𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Perhitungan uji homogenitas menyatakan bahwa data post-test kedua

kelas yang dijadikan sampel memiliki varians-varians yang homogen. Dengan

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,05 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan dk = (30;27) adalah 1,88. Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻𝑜 diterima. Dengan demikian kedua skor post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen.

Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Maka uji

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

kesamaan rata-rata yang digunakan adalah uji-t. Pasangan hipotesis yang akan

diuji adalah:

𝐻𝑂 : Rata-rata nilai fisika kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan

rata-rata nilai fisika kelas kontrol (𝜇1≤ 𝜇2).

𝐻𝑎 : Rata-rata nilai fisika kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata

nilai fisika kelas kontrol (𝜇1> 𝜇2).

Kriteria pengujian adalah 𝐻𝑜 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf

kepercayaan (α = 0,05), dan dk= 𝑛1 + 𝑛2 – 2. Hasil analisis menunjukkan

bahwa uji-t mengenai kemampuan awal siswa yaitu 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,70 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=

t(0,95)(60) = 1,67, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

Maka rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata

hasil belajar siswa kelas kontrol. Dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pengukuran dan angka penting

kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016”.

2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil

belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 1 Muara Kelingi Tahun Pelajaran

2015/2016?”. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Muara Kelingi,

penelitian ini dilakukan didua kelas, kelas 𝑋5 sebagai kelas eksperimen dan

kelas 𝑋6 sebagai kelas kontrol. Langkah pertama dilakukan saat penelitian

adalah peneliti melakukan uji coba instrument di kelas XII IPA2dengan jumlah

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

soal yang berjumlah 8 soal berbentuk essay. Setelah uji coba dilakukan soal

yang akan digunakan sebanyak 7 soal yang valid dan layak digunakan untuk

pre-test dan post-test. Tahap kedua peneliti mulai melakukan pre-test di kelas

eksperimen dan di kelas kontrol dengan soal yang sama yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi pengukuran dan angka

penting. Kemampuan awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum diberikan perlakuan. Data hasil

pre-test dianalisis. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa rata-rata

skor pre-test kelas eksperimen 15,10 dan kelas kontrol 12,57. Data yang

diperoleh menunjukkan selisih rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen dan

kelas kontrol adalah 2,53 maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak. Dengan

demikian rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau

tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Setelah pre-test selesai selanjutnya peneliti memberikan perlakuan di

kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS), dan memberikan perlakuan menggunakan metode

ceramah pada kelas kontrol sebanyak 3 kali pertemuan.

Pada saat pembelajaran pertama di kelas eksperimen peneliti mulai

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

yaitu menjelaskan materi alat ukur panjang. Pada pertemuan pertama ini

siswa belum terlalu aktif, karena siswa masih terbiasa dengan pembelajaran

menggunakan metode ceramah. Dimana siswa hanya mengandalkan guru

yang menjelaskan pelajaran yang sedang berlangsung dan siswa hanya

sebagai penerima informasi saja.

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Pada saat pembelajaran kedua di kelas eksperimen yaitu menjelaskan

materi alat ukur massa. Siswa sudah mulai berani untuk aktif dan mulai

merespons kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang diterapkan, siswa lebih berani

mengemukakan pendapatnya atas jawaban mereka.

Pada saat pembelajaran ketiga di kelas eksperimen yaitu menjelaskan

materi alat ukur waktu dan angka penting. Pada pertemuan ketiga ini sudah

sangat terlihat peningkatan hasil belajar siswa. Dengan dihadapi pada teman

mereka sendiri, maka siswa tidak akan merasa malu untuk bertanya kepada

temannya sehingga dapat dengan baik dalam memecahkan permasalahan

yang mereka hadapi. Sedangkan pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas

kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Pembelajaran ini secara

keseluruhan memang membuat siswa lebih tenang karena guru

mengendalikan siswa secara penuh. Siswa duduk dan memperhatikan guru

mengajar. Komunikasi yang terjadi lebih banyak satu arah. Hal semacam ini

justru mengakibatkan guru kurang memahami pemahaman siswa, karena

siswa yang sudah mengerti atau belum hanya diam saja. Siswa yang belum

jelas kadang tidak berani atau malu untuk bertanya pada guru. Setelah

diberikan perlakuan yang berbeda dengan menggunakan pembelajaran yang

berbeda di kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat sekali perbandingan

hasil belajar hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah. Terlihat sekali perbedaan rata-rata siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol cukup besar.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan lembar kerja siswa

(LKS) terdiri dari 15 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 2 orang

siswa dan setiap kelompok mendapatkan LKS sebagai media pembelajaran.

Dari data LKS yang dianalisis didapatkan nilai rata-rata pada pertemuan

pertama 75, pada pertemuan kedua rata-ratanya 81 dan pada pertemuan ketiga

rata-ratanya adalah 84. Dengan demikian, menunjukkan bahwa ada pengaruh

yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

terhadap hasil belajar siswa dengan metode eksperimen. Untuk lebih jelas

nilai LKS siswa dapat dilihat (pada lampiran D).

Tahap terakhir setelah diberikan perlakuan yang berbeda maka peneliti

melakukan post-test. Dari analisis data post-test terdapat perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa

hasil belajar fisika siswa X SMA Negeri 1 Muara Kelingi setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

lebih tinggi dari yang menggunakan metode ceramah. Untuk lebih jelas nilai

tes awal dan tes akhir dapat dilihat (pada lampiran D).

Jika dilihat dari uji-t pre-test maka diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 1,30 dan

nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,00, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑜 diterima. Dan dapat

dilihat juga perolehan post-test nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =2,70 dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,67,

maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑜 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 1

Muara Kelingi Tahun Pelajaran 2015/2016?”.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Selama proses pembelajaran di kelas eksperimen tiap kelompok sangat

bersemangat dalam menjawab soal dan dapat menyelesaikan dengan baik.

Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

adalah semangat belajar siswa sangat termotivasi dengan diberikan

kesempatan kepada mereka untuk berpikir mandiri, selain juga dapat leluasa

berdiskusi dengan teman sebangku sehingga pemecahan masalah

terselesaikan dengan baik. Keuntungan selanjutnya setelah mendapat hasil

pemecahan masalah yang diperoleh dari pemikiran mandiri dan kalaborasi

pendapat dengan teman sebangkunya, maka hasil yang baik tersebut dapat

dibagi dengan teman-teman kelompok lain dan tujuan pembelajaran memang

tercapai. Siswa dapat menjadi diri sendiri tanpa malu-malu untuk

mengemukakan pendapat, sehingga dapat terbentuk suasana kelas yang aktif

dan tidak membosankan.

Keberhasilan pembelajaran fisika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terlihat dari

keberhasilan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan pada lembar

post-test siswa kelas eksperimen, dan keberhasilan pembelajaran fisika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) terlihat juga dari kemampuan tiap-tiap kelompok, terdapat 15

kelompok dalam kelas satu kelas eksperimen.

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini siswa

diberikan kesempatan untuk berpikir sendiri terlebih dahulu, secara

berpasangan dan berbagi jawaban dalam kelompok serta mempresentasikan

kedepan kelas. Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang

lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran.

Menurut Arends (dalam Trianto, 2011:61), menyatakan bahwa Think

Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi

suasana pola diskusi kelas. Diskusi membutuhkan pengaturan untuk

mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam

Think Pair Share (TPS) dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir,

untuk merespon dan saling membantu. Hal tersebut karena model

pembelajaraan kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat memotivasi

siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat

teman, dan saling memberikan pendapat dengan teman sebangkunya,

sehingga dengan kegiatan pembelajaran seperti ini siswa dapat menemukan

suatu pemecahan masalah yang dihadapi.

Adapun kendala yang ditemukan selama proses pembelajaran antara

lain suasana kelas yang memang lebih bersuara yang tidak dapat dihindari

terjadi pada siswa. Mengingat hal tersebut dapat mengganggu aktifitas belajar

kelas lain. Untuk mengatasi kendala itu guru lebih mengawasi diskusi yang

terjadi antar kelompok, jangan sampai diskusi keluar dari permasalahan atau

materi yang dibahas serta guru memberikan kesempatan kepada kelompok

untuk bergiliran berpendapat. Sehingga tidak terjadi suasana kelas yang dapat

mengganggu kelas lain dan pembelajaran dalam kelas masih tetap bisa aktif

sesuai dengan tahap-tahap dalam proses pembelajaran.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan di

SMA Negeri 1 Muara Kelingi, diperoleh rata-rata hasil post-test untuk kelas

eksperimen sebesar 87,30 sedangkan rata-rata di kelas kontrol sebesar 80,10.

Kemudian dari analisis data diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,70 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= t(0,95)(60) =

1,67, dengan taraf kepercayaan = 0,05, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya 𝐻𝑜

ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil

belajar fisika siswa pada materi pengukuran dan angka penting di kelas X

SMA Negeri 1 Muara Kelingi tahun pelajaran 2015/2016”.

2. Saran

Sehubungan dengan hasil yang telah dicapai dan hambatan yang

ditemui pada penelitian ini, maka ada beberapa hal yang peneliti sarankan

kepada pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) pada kegiatan belajar mengajar di kelas dapat dijadikan

salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

pembelajaran akan lebih menyenangkan bagi siswa maupun guru.

Sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas dan mutu sekolah.

2. Siswa diharapkan dapat lebih aktif, berani dan percaya diri dalam

mengungkapkan gagasan dan pendapatnya terutama dalam menjawab

pertanyaan dan dapat bertindak sebagai guru bagi teman-teman lainnya.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Sehingga terjadi pembelajaran yang optimal dan tujuan pembelajaran

dapat dicapai.

3. Pelaksanaan kegiatan model pembelajaran hendaknya sekolah

menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif serta

mengupayakan sarana dan prasarana sekolah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa yang lebih baik.

4. Bagi peneliti lain diharapkan juga menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ini pada pokok bahasan lain,

namun variabel yang diambil tidak hanya hasil belajar saja tetapi bisa

variabel lain.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

DAFTAR PUSTAKA

Arifin dan Adhi. 2012. Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka.

Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka.

Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Giyastutik. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Hernawan. 2010. Pengembangan Kurikilum dan Pembelajaran. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar

Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Jihad dan Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjiono. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suherman. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Shiva. 2015. Gambar Alat Ukur. (online) http://shiva.wordpress.com (25 April

2015).

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/jurnal yunita.pdfyang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 ... terampil, kreatif,

Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Taufiq dkk. 2010. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Tim Prestasi Pustaka.

Uno dan Nurdin. 2013. Belajar dengan Pendekatan Palkem. Yogyakarta: Skripta

Media Creative.