PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  ·...

12
PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL ILMIAH oleh: Nama : Yuliana NPM : 4010203 Prodi : PendidikanMatematika DosenPembimbing : 1. Anna Fauziah, M.Pd. 2. Annisah, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2015

Transcript of PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  ·...

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11

LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH

oleh:

Nama : Yuliana

NPM : 4010203

Prodi : PendidikanMatematika

DosenPembimbing : 1. Anna Fauziah, M.Pd.

2. Annisah, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

2015

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh Yuliana1, Anna Fauziah

2, Annisah

3

ABSTRACT

This thesis entitled "Aplication Approach Indonesian Realistic Mathematics

Education (RME) On Learning Mathematics Sixth Grade Elementary School

Students 11 Lubuklinggau Academic Year 2014/2015". Formulation of the

problem in this research is the result of students' mathematics learning Is Sixth

Grade Elementary School 11 in the school year 2014/2015 Lubuklinggau after

applied approach Indonesian Realistic Mathematics (PMRI) significantly

Completed? ". This study aims to determine the learning outcomes of sixth grade

students of SD Negeri 11 Lubuklinggau after applied learning approach Realistic

Mathematics Mathematics with Indonesia (PMRI). This study uses quantitative

methods to the type of quasi-experimental research. The population in this study

across six graders State 11 Lubuklinggau Academic Year 2014/2015, which

consists of 50 students and a class VI.B sample is randomly selected. The data

collection was done by using a test, a test of learning outcomes in the form of

descriptions of seven questions. Data were analyzed by using the formula 't' test.

Based on the analysis of data on a significant level of 5% can be concluded that

the mathematics learning outcomes of sixth grade students of SD Negeri 11

Lubuklinggau 2014/2015 school year after the applied approach Indonesian

Realistic Mathematics (PMRI) significantly thoroughly. The average math student

learning outcomes of sixth grade primary school 11 Lubuklinggau after PMRI

approach applied at 72.12 with the percentage of students who completed reached

79.17%.

Keywords: Realistic Mathematics Education (RME), Resultan Learning,

Matematika

1 : Alumni STKIP PGRI LLG

2 : Dosen STKIP PGRI LLG

3 : Dosen STKIP PGRI LLG

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku manusia menjadi

manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

dalam lingkungan alam sekitar (Sanjaya, 2010:57). Pendidikan memegang

peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, karena dapat

meningkatkan kualitas intelektual, pemahaman religius, serta kemampuan

mengoptimalkan potensi dengan keterampilan maupun moralitas manusia

sehingga perlu adanya perencanaan yang baik di dalam pelaksanaannya. Proses

pendidikan harus berjalan secara sistematis dan teratur sehingga tujuan untuk

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dapat tercapai.

Di dalam pendidikan, matematika merupakan bidang studi yang sangat

penting dipelajari karena matematika mampu mengembangkan kreativitas dan

proses berpikir anak mulai dari usia dini sampai perguruan tinggi. Pembelajaran

matematika di sekolah bertujuan antara lain agar siswa memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Hal ini ditunjukan oleh rasa

ingin tahu, perhatian, dan minat mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam memecahkan masalah. Matematika berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan menyelidiki, eksplorasi,

dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model

matematika serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram,

dalam menjelaskan gagasan (Amin, 2007:12).

Pembelajaran matematika bagi banyak orang terasa asing, formal, dan

hanya bermain angka atau simbol yang sulit dan serba tak berarti, bahkan tidak

sedikit yang merasa ketakutan untuk menghadapi pelajaran matematika. Hal ini

mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk belajar matematika, sehingga

pemahaman terhadap konsep matematika dirasa masih kurang baik. Pembelajaran

dan pemahaman konsep matematika dapat diawali secara induktif melalui

pengalaman peristiwa nyata. Kegiatan dimulai dengan beberapa contoh atau fakta

nyata yang akan menghasilkan hasil baru, yang dibuktikan secara deduktif.

Penerapan proses tersebut dapat membentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan

komunikatif pada siswa.

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil observasi di SD Negeri

11 Lubuklinggau, diperoleh informasi bahwa dari total siswa kelas VI sebanyak

50 orang siswa, nilai rata – rata ulangan harian (UH) siswa 53,59, padahal

Kriteria Ketuntasan Minimal-Nya (KKM) adalah 65. Hanya 42% atau sebanyak

21 siswa yang dinyatakan tuntas dan 58% atau sebanyak 29 siswa yang belum

tuntas.

Guru kurang variatif memilih pendekatan pembelajaran dan kurangnya

kemampuan guru memotivasi siswa untuk belajar, guru hanya mengajarkan

kemampuan dasar matematika untuk mengerjakan soal tanpa mengembangkan

aspek berpikir logis, kritis dan kreativitas. Terlebih lagi untuk pembelajaran di

tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini karena secara psikologis tingkat

perkembangan mental siswa pada jenjang SD pada umumnya masih tahap

pemahaman konkrit, belum mampu berfikir abstrak.

Adapun cara yang dapat dilakukan adalah dengan memilih pendekatan

pembelajaran yang dapat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

berkembang sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa. Salah satu

pendekatan yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana belajar aktif dan

kreatif dalam pembelajaran matematika adalah Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI). Zulkardi (dalam Supardi Mei 2014) menyatakan bahwa

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pembelajaran yang

bertitik tolak dari hal-hal yang nyata atau pernah dialami siswa, menekankan

keterampilan proses belajar matematika, berdiskusi, berkolaborasi,

berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri

dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah,

baik secara individu atau kelompok. Pada pendekatan ini peran guru hanya

seorang fasilitator, moderator atau evaluator. Sementara siswa berpikir,

mengkomunikasikan ide-ide matematika, melatih nuansa demokrasi dengan

menghargai pendapat orang lain.

Dengan menerapkan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika di

sekolah, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa

terhadap suatu materi yang dipelajari, karena PMRI memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5

matematika melalui pengalaman siswa itu sendiri, sehingga siswa memiliki

pemahaman yang baik tentang konsep-konsep matematika tersebut. Dengan

demikian, PMRI diharapkan memberikan kontribusi yang besar bagi kemampuan

belajar matematika siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri

11 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2013/2014 setelah diterapkan pendekatan

PMRI secara signifikan Tuntas?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ketuntasan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 11 Lubuklinggau setelah

diterapkan pembelajaran Matematika dengan pendekatan PMRI.

B. LandasanTeori

Realistic Mathematic Education (RME) pertama kali dikembangkan di

Belanda sejak awal tahun 1970. Di Indonesia di kenal dengan istilah

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Adapun orang yang pertama

mengembangkannya Freundenthal dan kawan–kawan dari Freudenthal Institute.

Menurut Soedjadi (dalam Linggar, 25 Maret 2014) mengemukakan bahwa

pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik pada dasarnya adalah

pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami peserta untuk memperlancar

proses pembelajaran matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan

matematika secara lebih baik dari pada masa yang lalu. Menurut Suharta (dalam

Supardi, 05 Mei 2014) PMRI merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan

matematika yang harus dikaitkan dengan realitas karena matematika merupakan

aktivitas manusia.

Selain itu menurut Zulkardi (dalam Supardi 05 Mei 2014) menyatakan

bahwa Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pembelajaran

yang bertitik tolak dari hal-hal yang nyata atau pernah dialami siswa,

menekankan keterampilan proses belajar matematika, berdiskusi, berkolaborasi,

berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan

sendiri dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuki menyelesaikan

masalah, baik secara individu atau kelompok. Dalam Wijaya (2012:20) menurut

pendapat Freudental yang menyatakan bahwa kebermaknaan konsep matematika

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

merupakan konsep utama dari PMRI. Proses belajar siswa hanya akan terjadi jika

pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi siswa itu sendiri. Suatu pengetahuan

akan jadi bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu

konteks.

Jadi, PMRI adalah Suatu cara pandang terhadap pembelajaran matematika

yang ditempatkan sebagai suatu proses bagi siswa untuk menemukan sendiri

pengetahuan matematika berdasarkan pengalaman dalam pemanfaatan lingkungan

dan pengetahuan informal yang dimiliki siswa sehingga pengetahuan yang

dipelajari menjadi bermakna bagi siswa.

langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan PMRI yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Mempersiapkan sarana dan prasarana atau

perlengkapan pembelajaran yang diperlukan, 2)Memberikan masalah kontekstual

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari,

3) Memberikan penjelasan singkat dan seperlunya jika ada siswa yang belum

memahami masalah kontekstual yang diberikan, 4)Menginstruksikan siswa untuk

mengerjakan atau menjawab masalah kontekstual yang diberikan dengan caranya

sendiri atau secara kelompok, 5)Meminta seorang siswa atau wakil dari kelompok

untuk menyampaikan hasil pemikirannya di depan kelas, 6)Meminta siswa yang

lain untuk menanggapi tentang penyelesaian masalah yang di sampaikan oleh

temannya, 7) Mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen

semu yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Desain eksperimen

yang digunakan berbentuk eksperimen semu kategori pre-test and post–test group.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Negeri 11

Lubuklinggau Tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 50 siswa, dan

sampelnya yaitu kelas VI.B yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah teknik tes. Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre-test)

dan sesudah (post-test) materi diajarkan. Tes yang digunakan berbentuk uraian

sebanyak 7 soal. Data dianalisis menggunakan Uji-t satu sampel dengan taraf

kepercayaan α=0,05.

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Data Hasil Pre-Test

Pelaksanaan Pre-test dilaksanakan pada pertemuan pertama pada tanggal

20 Agustus 2014 dan diikuti oleh 25 siswa. Pelaksanaan Pre-test bertujuan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa pada materi pengukuran debit sebelum

diajarkan dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI).

Berdasarkan data hasil Pre-test dapat dilihat bahwa belum ada siswa

yang mendapat nilai ≥ 65, dan rata-rata (𝑥 ) nilai secara keseluruhan adalah 24,86.

Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa tes awal sebelum pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI)masih belum tuntas.

2. Data Hasil Post-Test

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi pengukuran debit

merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

Pelaksanaan post-test berfungsi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar.

Berdasarkan data hasil post-test dapat dilihat siswa yang mendapat nilai

≥ 65 (tuntas) sebanyak 19 siswa (79,17%), dan rata-rata (𝑥 ) nilai secara

keseluruhan sebesar 72,12. Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa hasil

post-test siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pembelajaran termasuk dalam kategori

sudah tuntas.

Berdasarkan data Pre-test dan post-test rata-rata nilai dan persentase

jumlah siswa yang tuntas terjadi peningkatan berturut-turut sebesar 47,26 dan

79,17 %. Hasil ujit-t menunjukan thitung (3,63) > ttabel (1,71) maka terima Ha dan

tolak Ho. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat

diterima kebenarannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Hasil belajar

matematika siswa kelas VI SD Negeri 11 Lubuklinggau setelah penerapan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) secara Signifikan

tuntas”.

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa penggunaan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat dijadikan

alternatif dalam proses belajar mengajar yaitu untuk melatih siswa menemukan

sendiri konsep matematika berdasarkan pengalaman di kehidupan sehari-hari serta

kebermaknaan pelajran matematika yang telah dipelajari. Dari hasil penelitian

yang dilakukan sebanyak 3 kali dan analisis uji-t menunjukan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas VI SD Negeri 11 Lubuklinggau setelah diterapkan

pembelajaran dengan pendekatan PMRI sudah tuntas. Hal ini ditunjukkan dari

perbandingan hasil pre-test dan post-test maka dapat diketahui bahwa adanya

peningkatan nilai yang diperoleh siswa setelah materi diajarkan dengan

menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

Setelah itu dilakukan uji-t dengan thitung (3,63) > ttabel (1,71) maka terima Ha dan

tolak H0.

Adapun tahap pelaksanaannya, yaitu pada pertemuan yang dilaksanakan

pada tanggal 21 Agustus 2014 dengan materi satuan volume. Peneliti

mensosialisasikan tentang Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa. Antusias siswa

untuk belajar matematika tentang satuan volume menggunakan media

pembelajaran matematika dengan botol air mineral dan air secukupnya serta

penggunaan kontekstual yang ada di sekitar mereka, hal ini terlihat bahwa dengan

kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) (lihat gambar 4.1) sehingga

nantinya tercapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan apa yang direncanakan

dan diharapkan.

Gambar 4.3 Antusias siswa mengikuti Pembelajaran PMRI

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

9

Adapun proses pelaksanaannya yaitu pertemuan pertama dengan materi

satuan volume. Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti menjelaskan secara

singkat bentuk dari proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Pendekatan PMRI dalam penelitian ini dilakukan secara berkelompok, dengan

demikian sebelum proses pembelajaran berlangsung peneliti membentuk

kelompok kecil yang heterogen dengan jumlah 5 orang secara acak. Dari 25 siswa

kelas VI.B terbentuklah 5 kelompok, kemudian peneliti merumuskan masalah

yang berisi suatu pertanyaan pokok permasalahan yang harus dicari jawabannya

atau ditemukan jalan keluarnya oleh setiap kelompok dengan cara diskusi. Tugas

guru disini yaitu mengamati, memperhatikan, dan membimbing siswa mengalami

kesulitan untuk melakukan kegiatan yang diminta.

Dalam proses pembelajaran ini antara lain: masing-masing kelompok

mempersiapkan alat peraga berupa botol air mineral (300 ml), penggaris,

penampung air berbentuk balok/kubus, dan air secukupnya kemudian

guru/peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ke masing-masing

kelompok. Siswa diminta untuk mendiskusikan atau mengerjakan LKS dan alat

peraga tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan cara kerja yang terdapat

pada LKS. Setelah itu siswa diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya. Guru

dan siswa lainnya mengoreksi hasil pekerjaan siswa, selanjutnya guru

menanyakan apa ada yang menjawab dengan cara lain, jika ada siswa yang

menjawab dengan cara lain guru mempersilakan dan memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk mengemukakan pendapatnya. Kemudian guru

membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Pada pertemuan pertama terdapat

dua kelompok dari lima kelompok yang mencapai hasil maksimal. Hal ini

disebabkan siswa terlalu asyik dengan alat peraga dan belum bisa beradaptasi

dengan proses pembelajaran yang baru.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua dengan materi pengukuran

debit, setiap kelompok menyiapkan alat peraga berupa botol air mineral (600 ml),

stopwatch, dan air secukupnya. Guru membagikan LKS secara kelompok

kemudian guru memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa yang

mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan yang diminta. Dalam proses

pembelajaran ini antara lain: siswa diminta untuk mengamati dan juga mengikuti

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

cara kerja yang ada di LKS. Setelah melakukan kegiatan diskusi setiap kelompok

diharapkan mempersentasikan di depan kelas, kemudian membuat kesimpulan.

Pada pertemuan kedua terdapat satu kelompok dari lima kelompok yang mencapai

hasil maksimal. Hal ini di sebabkan siswa masih sulit memahami masalah yang

akan dipecahkan serta siswa terlalu asik dengan alat peraga.

Proses pembelajaran pada pertemuan ketiga dengan materi hubungan

antar satuan debit, seperti pada pertemuan sebelumnya peneliti membagikan LKS

dengan cara berkelompok dan siswa mengerjakan dengan berdiskusi dan

menemukan sendiri sesuai dengan realita yang ada. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Zulkardi (dalam Sapari, 2014) menyatakan bahwa Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pembelajaran yang bertitik tolak

dari hal-hal yang nyata atau pernah dialami siswa, menekankan keterampilan

proses belajar matematika, berdiskusi, berkolaborasi, berargumentasi dengan

teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya

menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah, baik secara individu

atau kelompok. Pada pertemuan ketiga semua kelompok sudah mencapai hasil

yang maksimal. Hal ini disebabkan siswa sudah mengetahui dan memahami

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI.

Dengan diterapkannya pendekatan PMRI dalam kegiatan pembelajaran

ini siswa mulai merasa senang dikarenakan siswa dapat merasa kebermaknaan

konsep matematika bagi siswa itu sendiri. Sejalan dengan pendapat Freudental

(dalam Wijaya, 2012:20) yang menyatakan bahwa kebermaknaan konsep

matematika merupakan konsep utama dari PMRI. Proses belajar siswa hanya akan

terjadi jika pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi siswa itu sendiri. Suatu

pengetahuan akan jadi bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran

dilaksanakan dalam suatu konteks.

Hambatan yang ditemukan peneliti pada waktu pembelajaran

menggunakan pendektan PMRI :

a. Peneliti masih mengalami kesulitan untuk menciptakan suasana kelas yang

nyaman dan menyenangkan.

b. Peneliti kesulitan mengontrol aktivitas siswa sehingga siswa menggunakan alat

peraga tidak sesuai dengan petunjuk pada LKS.

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11

c. Peneliti masih mengalami kesulitan ketika memotivasi siswa dalam

memecahkan masalah.

d. Kebiasaan siswa yang hanya menerima dari guru menyebabkan siswa

mengalami kesulitan dalam menghubungkan materi dengan lingkungan.

Untuk mengatasi hambatan yang ditemui selama kegiatan pembelajaran

tersebut, maka peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menata ruang kelas untuk memperkecil terjadinya keributan di dalam kelas.

b. Peneliti lebih ekstra memperhatikan aktivitas siswa.

c. Peneliti memperhatikan siswa pada saat belajar dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa

meningkat. Walapun masih ada 5 orang siswa (20,83%) yang belum mencapai

kriteria katuntasan minimal. Namun hal tersebut sudah mengalami peningkatan.

Berdasarkan analisis secara statistik terbukti bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunaka pendekatan pendidikan matematika realistik indonesia

(PMRI) dapat meningkatkan ketuntasan dan menigkatkan hasil belajar.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data tentang penerapan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dikelas VI SD Negeri 11

Lubuklinggau tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa kelas VI SD Negeri 11 Lubuklinggau setelah diterapkan

pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia secara signifikan sudah

tuntas”. Nilai rata-rata tes akhir siswa sebesar 72,12 dan persentase jumlah siswa

yang tuntas mencapai 79,17%.

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/YULIANA (40102… ·  · 2016-02-14MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DAFTAR PUSTAKA

Amin, S. 2007. Pembelajaran Matematika yang Melibatkan Kecerdasan

Intrapribadi dan Interpribadi,Vol I (2), 12.

Linggar. 2013. Pembelajaran Matematika Realistik.

[online]http://sharewithlinggar.blogspot.com/2013/03/pembelajaran

matematika-realistik.html.[25 Maret 2014].

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana

Supardi. 2012. Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Hasil

Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar.

[online]http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/1560/pdf.

[05 April 2014]

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi. 2013. Pedoman

Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau.

Lubuklinggau.

Wijaya, Ariadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif

Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.